resume ta bab 5
DESCRIPTION
Teori AkuntansiTRANSCRIPT
THE INFORMATION APPROACH
TO DECISION USEFULNESS
Informasi akuntasi berguna jika informasi tersebut bisa memicu investor untuk mengubah
kepercayaan dan tindakan mereka. Tingkat efektivitas dapat di ukur dengan tingkat perubahan harga
yang mengikuti penerbitan informasi. Pendekatan informasi untuk pengambilan keputusan
merupakan pendekatan laporan keuangan yang menunjukan hasil tanggungjawab seseorang yang
dapat digunakan memprediksi kinerja masa depan perusahaan dan untuk berfokus pada penyediaan
informasi yang berguna (dalam mengukur kinerja masa depan perusahaan). Asumsi yang ada dalam
pendekatan ini yaitu pasar sekuritas harus efisien dan pasar akan bereaksi dengan informasi yang
diterima dari segala sumber termasuk laporan keuangan. Informasi merupakan komoditi yang sangat
kompleks dan nilai pribadi atau sosialnya tidaklah sama. Salah satu dasar perbedaannya adalah
biaya. Pasar-pasar saham akan menjadi lebih efisien sejauh harga saham memberikan indikator yang
baik dalam berinvestasi. Namun demikian, akuntan tetap tidak bisa mengklaim bahwa hanya“best
accounting policy” -lah yang dapat menghasilan respon pasar yang paling baik.
REASONS FOR MARKET RESPOSE
Prediksi-prediksi perilaku investor dalam merespon informasi laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
1. Investor sudah memiliki kepercayaan sebelumnya tentang hasil yang diekspektasikan dan
resiko-resiko saham perusahaan. Kepercayaan-kepercayaan ini diperoleh berdasarkan
informasi yang sudah dipublikasikan.
2. Investors merasa lebih mendapatkan informasi dengan menganalisis pendapatan bersih tahun
berjalan perusahaan. Dengan hal ini jika pendapatan tahun berjalan perusahaan lebih besar
dari ekspektasi investor maka kepercayaan investor atas kinerja masa depan perusahaan ini
akan meningkat.
3. Para investor yang sudah merevisi kepercayaan mereka tentang profitabilitas dan pendapatan
di waktu mendatang akan cenderung membeli saham perusahaan pada harga pasar mereka
sekarang, dan sebaliknya. Namun bagi mereka yang sudah merevisi keperyacaan mereka,
maka mereka juga akan merevisi tingkat resiko yang diterima.
4. Investtor berekspektasi ketika perusahaan mempublikasikan pendapatan tahun berjalan
mereka maka saham yang diperdagangkan (dalam Volume) akan meningkat.
.
FINDING THE MARKET RESPONSE
1. Teori pasar yang efisien mengindikasikan bahwa pasar akan bereaksi cepat terhadap
informasi baru. Oleh karena itu, perlu diketahui kapan pendapatan bersih yang dilaporkan
pertama kali dipublikasikan. Jika peneliti mencari volume dan dampak harga maka tidak ada
dampak yang diamati meskipun sebenarnya ada. Jika pasar efisien bereaksi, seharusnya
terjadi dalam narrow window atau di sekitar tanggal pengumuman.
2. Berita baik dan berita buruk dalam pendapatan bersih yang dilaporkan biasanya akan
dievaluasi (relative) dibandingkan dengan apa yang telah diekspektasikan oleh investor.
Peneliti harus mendapatkan kepastian apa yang diharapkan para investor atas pendapatan
1
bersih yang terjadi. Hal ini akan bisa ditemukan dengan menggunakan peramalan para analis
tentang pendapatan selama tiga bulan atau satu tahun atau mungkin dengan memproyeksikan
time series laporan pendapatan bersih sebelumnya.
3. Jika terdapat banyak informasi disekitar pelaporan pendaptan maka hal ini akan
mempengaruhi volume dan harga saham perusahaan. Hal ini berarti bahwa pasar yang
merespon dalam hal laporan pendapatan bersih akan sulit ditemukan.
COMPARING RETURNS AND INCOME
Hasil abnormal positif menunjukkan bukti bahwa investor rata-rata bereaksi secara baik
terhadap berita bagus dari “unexpected income”. Untuk hasil abnormal negatif investor bereaksi
kurang baik terhadap berita dari “unexpected income”
Beberapa komplikasi muncul dalam membandingkan return (abnormal) dengan
unexpected income, antara lain:
1. Informasi spesifik lain (diluar pendapatan) seringkali muncul disekitar waktu pengumuman
pendapatan perusahaan.
2. Estimasi beta perusahaan, yang diperlukan untuk memisahkan hasil dari perusahaan
(income) dan hasil dari luar usaha perusahaan (other income) berbeda. Jika estimasi beta
berbeda dengan beta yang sesungguhnya, hal ini akan mempengaruhi kalkulasi hasil
abnormal return, yang kemungkinan akan membiasakan hasil penelitian.
Terdapat berbagai cara untuk menangani masalah komplikasi ini yaitu dengan mendapatkan
“opini kedua” dari beta dengan cara:
1. Mengestimasi beta menggunakan informasi laporan keuangan dari pada menggunakan data
pasar. Sebagai alternatif, beta dapat diestimasikan dari satu periode setelah pengumuman
pendapatan dan dibandingkan dengan estimasi dari suatu periode sebelum pengumuman.
2. Mengestimasi hasil perusahaan-tertentu dengan perbedaan antara penerimaan saham
perusahaan J selama periode 0 dan hasil rata-rata dalam sahamnya selama beberapa periode
sebelumnya. Atau, kita dapat mengambil perbedaan antara return perusahaan J selama
periode 0 dan hasil dalam portofolio pasar untuk periode yang sama.
STUDI BALL DAN BROWN
METHODOLOGY AND FINDINGS
Pada tahun 1968, Ball dan Brawn (BB) mulai melakukan penelitian pasar modal secara
empiris dalam bidang akuntansi. Mereka merupakan peneliti pertama yang memberikan bukti ilmiah
yang meyakinkan dimana pendapatan saham perusahaan merespon terhadap isi laporan keuangan.
Ball dan Brawn menguji sampel yang terdiri dari 261 perusahaan yang terdaftar di NYSE selama
sembilan tahun dari tahun 1957 sampai tahun 1965. Mereka memfokuskan diri kepada isi informasi
tentang pendapatan, dan mengeluarkan komponen-komponen laporan keuangan lainnya seperti
likuiditas dan struktur modal. Beberapa tahapan yang dilakukannya adalah:
1. Hal pertama yang dilakukan Ball dan Brawn adalah mengukur isi informasi pendapatan,
dimana apakah pendapatan yang dilaporkan lebih besar daripada pasar yang diduga (GN),
atau lebih kecil daripada yang diduga (BN). Salah satu indikator yang digunakan adalah
pendapatan aktual tahunan. Oleh karena itu, perusahaan dengan pendapatan lebih tinggi
2
daripada tahun sebelumnya diklasifikasikan dengan GN, sedangkan perusahaan dengan
pendapatan lebih rendah dari tahun sebelumnya diklasifikasikan sebagai BN.
2. Mengevaluasi hasil pasar dalam saham dari perusahaan sampel mendekati waktu tiap-tiap
pengumuman pendpatan.
Aspek menarik dan penting dalam penelitian Ball dan Brawn adalah bahwa mereka
mengulangi kalkulasi pendapatan pasar saham tidak normal untuk wide windows yang masing-
masing terdiri dari 11 bulan sebelumnya dan 6 bulan sesudahnya bulan penerbitan saham (bulan 0).
EARNINGS LEVELS VERSUS EARNINGS CHANGES
Bill Cautious, secara khusus GN dalam pendapatan akan muncul ketika pendapatannya
“tinggi”. Terdapat dua konsepsi yang bertentangan dalam mengukur GN pada pendapatan: (1)
Tinggi, seperti dicontohkan pada contoh 3.1; (2) Tinggi daripada yang diramalkan. Untuk BN kedua
konsepsi akan menyebabkan terjadinya revisi kepercayaan investor.
Ohlson (1991)menunjukkan bahwa nilai pasar perusahaan pada waktu t akan dirumuskan
sebagai berikut:
Kita juga merumuskan hubungan ini dari segi return saham, dengan membagi dengan nilai
perusahaan terbuka:
Dari segi pendapatan saham:
Ketika kita mengurangi kondisi ideal, masalah menjadi kurang jelas. Oleh karena itu,
menjadi masalah empiris tentang apakah pendapatan atau pendapatan yang tidak diduga
memberikan penjelasan secara lebih baik tentang pendapatan saham atau tidak, seperti dikemukakan
oleh Ohlson dan Shroff (1992) dan Kothari (1992). Masalah ini diuji oleh Easton dan Harris (1991).
Mereka membandingkan tingkat pendapatan bersih yang dilaporkan beserta perubahan didalam
pendapatan bersih yang dilaporkan (dimana perubahan dalam pendapatan bersih mewakili
pendapatan abnormal) untuk menjelaskan hasil sama satu tahun dari sampel perusahaan selama
periode waktu 1969 – 1986. Dengan menggunakan analisis regresi, maka mereka mencatat
hubungan antara hasil saham dengan perubahan dalam pendapatan bersih.
OUTCOME OF THE BB STUDY
Salah satu output penting dari Ball dan Brawn adalah terbukanya sejumlah besar masalah
pemanfaatan tambahan. Langkah logis berikutnya adalah menanyakan apakah substansi pendapatan
yang tak terduga berkorelasi dengan substansi respon pasar sama atau tidak – dinyatakan bahwa
analisis Ball dan Brawn hanya didasarkan kepada tanda pendapatan yang tak diduga. Yaitu, isi
informasi pendapatan dalam penelitian Ball dan Brawn diklasifikasikan hanya dengan GN dan BN,
yang tentu saja dianggap sebagai pengukuran terlalu luas.
EARNINGS RESPONSE COEFICIENT
3
Dalam penelitian yang dilakukan BB, terlihat bahwa rata-rata perusahaan dengan GN akan
menikmati abnormal return dan perusahaan BN sebaliknya. Namun pertanyaan yang muncul
kemudian adalah mengapa pasar merespon lebih kuat atas GN atau BN untuk sebuah perusahaan
dibandingkan perusahaan lainnya. Hal ini lah yang memunculkan Earning Respone Coeficient.
Earnings Response Coefficient (ERC) adalah ukuran besaran abnormal return suatu saham sebagai
respon terhadap komponen laba abnormal (unexpected earnings) yang dilaporkan oleh perusahaan
yang mengeluarkan saham tersebut.
REASON FOR DIFFERENTIAL MARKET RESPONSE
Beta
Jika sekuritas memiliki beta tinggi, maka akan meningkatkan resiko portofilionya.
Konsekuensinya, perusahaan yang menerbitka sekuritas tidak akan membayar sebanyak jika
sekuritasnya memiliki beta rendah. Sebagai akibatnya, beta tinggi dapat bertindak sebagai rem bagi
permintaan terhadap sekuritas GN. Ketika semua investor berpengalaman yang menolak resiko akan
memikirkan hal ini, maka permintaan atas saham perusahaan, seperti menerbitkan GN, maka akan
lebih rendah nilai betanya, yang lain dianggap sama. Memang, permintaan yang lebih rendah
mengimplikasikan kenaikan yang lebih rendah dalam harga pasar dan penerimaan dalam merespon
GN, oleh karena itu ERC lebih rendah. Bukti empiris tentang ERC yang lebih rendah untuk
sekuritas beta yang lebih tinggi sudah ditemukan oleh Collins dan Kothari (1989) dan oleh Easton
dan Zmijewski (1989).
Capital Structure
Untuk perusahaan yang menggunakan leverage tinggi, suatu kenaikan (misalnya) dalam
pendapatan (sebelum bunga) akan menambang kekuatan dan keamanan bagi obligasi dan kewajiban
yang belum terselesaikan lainnya, sehingga kebanyakan berita bagus dalam pendapatan lebih
banyak mengarah kepada debtholder dan bukannya pemegang saham. Dengan demikian ERC untuk
perusahaan dengan leverage tinggi akan lebih rendah daripada perusahaan dengan sedikit hutang
atau tidak ada hutang sama sekali, yang lain dianggap sama. Bukti empiris dari ERC yang lebih
rendah untuk perusahaan dengan LEVERAG tinggi sudah dilaporkan oleh penelitian Dhaliwal, Lee,
dan Fargher (1991).
Earnings Quality
Secara intuitif, kita berharap bahwa semakin tinggi ERC dalam pendapatan dengan kualitas
yang semakin tinggi. Sebagai satu masalah praktis, pengukuran kualitas pendapatan kurang begitu
jelas, ketika kemungkinan sistem informasi tidak secara langsung bisa diamati. Beberapa
pendekatan dapat digunakan, aantara lain:
1. Pendekatan yang terdapat pada Pasal 3.3.2, adalah untuk menduga kualitas pendapatan
dengan subtansi revisi ramalan pendapatan setelah pengumuman pendapatan.
2. Pendekatan yang dilakukan Bandyopadhyay (1994), yang meneliti ERC atas perusahaan
dengan usaha berhasil atau successful effort (SE) dengan bandingkan perusahaan full cost
(FC) yang bergerak di bidang minyak dan gas. Hasilnya adalah:
a. Selama tahun 1982-1985, ERC secara signifikan lebih besar untuk perusahaan SE selama
dua hari penerbitan pengumuman pendapatan triwulan dibandingkan dengan perusahaan
FC.
b. Selama tahun 1986-1990, ERC tidak mengalami perbedaan dan perubahan yang
signifikan.
4
3. Pendekatan yang dilakukan oleh Lev dan Tiagrajan 91993) (L&T). Pertama, Mereka
mengidentifikasikan 12 “dasar” yang digunakan oleh para analis didalam mengevaluasi
kualitas pendapatan. Hasilnya adalah:
a. Kelompok dengan higher-quality-earnings cenderung memiliki ERC yang lebih tinggi.
b. Persistence pendapatan dan kualitas pendapatan berkorelasi positif.
Kedua, mereka menguji hubungan antara kualitas pendapatan dengan persistence perusahaan
sampel dan menemukan bahwa perusahaan dengan persistence yang tinggi dan kualitas
pendapatan yang tinggi memiliki ERC yang rata-rata lebih besar daripada perusahaan dengan
persistence tinggi dan kualitas pendapatwan yang rendah.
Growth Opportunity
GN dan BN dalam penerimaan saat ini dapat mengungkapkan prospek pertumbuhan masa
mendatang bagi perusahaan, dan oleh karena itu juga mengarah pada ERC yang lebih tinggi. Kita
bisa berfikir bahwa pendapatan bersih berdasar biaya historis tidak bisa mengungkapkan secara jelas
tentang pertumbuhan perusahaan ke depan. Diasumsikan bahwa pendapatan bersih sekarang
menampakkan profitabilitas tinggi yang tidak terduga bagi beberapa proyek investasi baru
perusahaan. Hal ini bisa mengidikasikan kepada pasar bahwa perusahaan akan menikmati
pertumbuhan yang kuat di waktu mendatang.
The Similarity of Investor Expectaations
Investor yang berbeda pastinya memiki ekspektasi yang berbeda pula atas pendapatan masa
depan sebuah perusahaan dikarenakan informasi sebelumnya yang mereka dapatkan dan lusnya
kemampuan mereka untuk mengevaluasi informasi laporan keuangan. Namun hal yang sama dari
persepsi-persepsi yang berbeda ini adalah investor melakukan interpretasi atas informasi yang
mereka dapat. Apakah nantinya informasi ini akan mengakibatkan terjadinya penjualan atau
pembelian saham atau sekuritas lainnya, ini tergantung dari anggapan mereka apakah informasi ini
dianggap sebagai GN atau BN. Efeknya jika prakiranaan yang lebih tepat dan sama dengan
pendapatan yang diperkirakan oleh investor maka ERC aka meningkat.
The Informativeness of Price
Indikator untuk daya informasi dari suatu harga adalah ukuran perusahaan, karena semakin
besar perusahaan maka akan semakin banyak berita. Namun demikian, Easton dan Zmijewski
(1989) menemukan bahwa ukuran perusahaan bukanlah variabel penjelas yang signifikan bagi ERC,
alasannya adalah bahwa indikator ukuran perusahaan untuk karakteristik perusahaan lain, seperti
resiko dan pertumbuhan, seperti halnya indikator untuk tingkat informasi harga saham
IMPLICATIONS OF ERC RESEARCH
1. Mendukung argumen untuk mengembangkan pengungkapan karakteristik dan substansi
instrumen keuangan, termasuk “off-balance-sheet”.
2. Pengungkapan komponen pendapatan bersih berguna bagi para investor.
3. Kemampuan para akuntan untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor akan
meingkat ketika akuntan meningkatkan pemahaman secara lebih baik tentang respon
investor kepada informasi selain laporan keuangan.
EXTRAORDINARY ITEMS
5
Item-item ekstraordinari merupakan item-item yang diperoleh dari transaksi atau keadilan-
kejadian yang memiliki semua ciri-ciri berikut ini:
(a) tidak diduga terjadi secara sering selama bertahun-tahun
(b) bukan merupakan aktivitas bisnis yang dilakukan oleh organisasi tersebut
(c) tidak tergantung secara besar kepada keputusan atau determinasi oleh manajemen atau pemilik
Jika pengungkapan atas “unusual and non-recurring item” tidak diungkapkan secara penuh
maka, investor bisa saja “underestimate” atas pendapatan perusahaan dan juga akan dianggap
sebagai sebuah strategi manipulasi dari manajemen
A CAVEAT ABOUT BEST ACCOUNTING POLICY
Kita telah menyatakan bahwa akuntan dapat diarahkan oleh reaksi pasar sekuritas dalam
menentukan kegunaan informasi akuntansi keuangan. Hal ini menarik kesimpulan bahwa kebijakan
akuntansi “terbaik” adalah salah satu yang menghasilkan respon harga pasar terbesar. Investor
kemungkinan akan menganggap informasi skuntansi sebagai sesuatu yang berguna meskipun dari
sudut pandang masyarakat biaya dari informasi ini lebih banyak daripada manfaat kepada investor
atau pasar modal.
THE INFORMATION CONTENT OF RRA
Magliolo (1986) meneliti kemampuan teoritis RRA. Ia membandingkan nilai yang tidak
dikurangi dari cadangan bersih yang dilaporkan dalam RRA untuk suatu estimasi valuasi pasar dari
cadangannya. Magliolo juga menguji kemampuan elemen-elemen laporan laba rugi berdasar RRA.
Dan secara keseluruhan ditemukan bahwa RRA tidak mengukur nilai pasar dari cadangan minyak
dan gas sebagaimana diprediksikan dalam teori.
Doran, Collins, dan Dhaliwal (1998) juga meneliti isi informasi RRA. Dengan menggunakan
nalisis regresi, Doran, Collins, dan Dhaliwal menunjukkan bahwa selama 1979-1981 baik informas
biaya maupun RRA memiliki kekuatan penjelas yang signifikan. Sebagai konsekuensinya, investor
akan secara khusus berkepentingan dengan informasi tentang cadangan dan melakukan ekspektasi
harga pasar selama periode 1979-1981.
6