resume dokumen rencana tata ruang kota jambi,bab i-viii [recovered]

49
Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi Tahun 2010 - 2030

Upload: teguh-yudana

Post on 04-Aug-2015

349 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi

Tahun 2010 - 2030

Page 2: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Bab I : Pendahuluan

• Rencana pemekaran dari 8 kecamatan menjadi 11 kecamatan– Kecamatan lama

No Kecamatan Luas Wilayah (km2)

Jumlah Kelurahan

Rata-rata luas wilayah per

kelurahan (km2)1 Kota Baru 77.8 10 7.782 Jambi Selatan 34.07 9 3.793 Telanaipura 30.39 11 2.764 Jambi Timur 20.21 10 2.025 Danau Teluk 15.7 5 3.146 Pelayangan 15.29 6 2.557 Jelutung 7.92 7 1.138 Pasar Jambi 4.02 4 1.01

Jumlah 205.4 Rata-rata 3.02

Page 3: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

– Rencana kecamatan baru

No Kecamatan Luas Wilayah (km2) Persentase1 Kota Baru 40.39 22.712 Pelayangan 26.60 14.963 Jelutung 24.08 13.544 Putri Ayu 19.45 10.945 Jambi Selatan 15.41 8.666 Jambi Timur 14.52 8.167 Alam Barajo 12.94 7.288 Danau Teluk 7.74 4.359 Telanaipura 7.61 4.28

10 Mekar Jaya 7.37 4.1511 Pasar Jambi 1.70 0.96

Total 177.82 * 100.00

Ket : * = terdapat perbedaan dengan luas wilayah sebelum penambahan kecamatan, perlu penjelasan lebih lanjut dari pemkot Jambi

Page 4: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Danau teluk(7,74)

Alam barajo (12,94)

Jambi timur(14,52)

Jambi Selatan(15,41)

Jelutung(24,08)

Kota baru(40,39)

Mekarjaya(7,37)

Pelayangan(26,6)

Telanaipura(7,61) Putri ayu

(19,45)

Pasar jambi (1,7)

Page 5: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Penggunaan lahan– Kilang minyak disebut sebagai tipe penggunaan lahan dengan

persentase kecil

No. Landuse Luas (km2) Persentase (%)1 Danau 3,6790 2,07 2 Hutan 32,1777 18,10 3 Jalan 6,6750 3,75 4 Kebun 50,1481 28,20 5 Lapangan (bandara) * 35,4448 19,93 6 Makam 0,3391 0,19 7 Sawah 5,0445 2,84 8 Sungai 7,5763 4,26 9 Taman 0,8519 0,48

10 Industri 1,0151 0,57 11 Kilang * 0,0025 0,001 12 Landasan 0,4003 0,23 13 Permukiman 34,4585 19,38

Total 177,82 100,00

Page 6: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Analisis penggunaan lahan– Kawasan budidaya terdiri dari:

• Perumahan yang dapat dirinci perumahan kepadatan tinggi, rumah kepadatan sedang dan rumah kepadatan rendah.

• Kawasan perdagangan dan jasa diantaranya perdagangan tradisional, pusat perbelanjaan, pertokoan modern.

• Kawasan perkantoran yang terdiri dari perkantoran pemerintahan dan swasta

• Kawasan industri yang terdiri dari industri rumah tangga dan indusri ringan• Kawasan pariwisata yang terdiri dari wisata budaya, alam dan buatan.• Kawasan ruang terbuka non hijau• Kawasan evakuasi bencana• Kawasan perdagangan informal• Kawasan untuk peruntukan lainnya, antara lain pertanian, pertambangan

(disertai persyaratan yg ketat), dan pelayanan umum

– Pertambangan tidak utamakan dan harus dengan izin yang ketat

Page 7: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Sarana kesehatan dan pendidikan– Sarana kesehatan

– Harus diperhatikan apabila akan ada relokasi skala besar karena menyangkut kepentingan banyak orang

No Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas

Pembantu Posyandu Apotik

1 Kota Baru 1 4 6 92 122 Jambi Selatan 1 5 7 88 73 Jelutung - 2 4 47 154 Pasar Jambi 1 1 1 16 165 Telanaipura 2 3 8 88 256 Danau Teluk - 1 3 14 -7 Pelayangan - 1 3 12 -8 Jambi Timur 3 3 6 81 15

Jumlah 8 20 38 438 90

Page 8: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

– Sarana pendidikan

No Kecamatan SD SMP SMU

1 Kota Baru 28 10 7

2 Alam Barajo 16 3 7

3 Jambi Selatan 28 8 8

4 Mekar Jaya 27 9 5

5 Jelutung 24 8 7

6 Pasar Jambi 7 3 2

7 Telanai Pura 20 3 2

8 Putri Ayu 28 12 11

9 Danau Teluk 11 3 3

10 Pelayangan 9 3 2

11 Jambi Timur 38 9 10

Jumlah 236 71 64

Page 9: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Sistem infrastruktur gas– Direktorat Gas Bumi BPH Migas telah menghasilkan Kajian

Pembentukan Kota Gas Jambi– Secara sistematis gas dari Pipa Transmisi eksisting Grissik – Duri atau

Grissik – Singapura akan dipasok memenuhi kebutuhan Kota Jambi– Rekayasa infrastruktur yang akan dilakukan ialah pada km 117,4 pipa

transmisi Grissik – Duri atau Grissik Singapura untuk jalur pipa dari Tapping point ke Kecamatan Kota Baru, Telanaipura, Jelutung, dan Pasar Jambi

– Kecamatan Jambi Timur dan Jambi Selatan akan terakses Tapping Point dari km 111 pipa transmisi Grissik – Duri atau Grissik – Singapura

– Pembangunan yang dilakukan:• Pembangunan pipa distribusi dari tapping point ke masing-masing kecamatan

prioritas dengan panjang keseuruhan 586,776 km• Pipa dinas dari pipa distribusi ke masing – masing rumah tangga dengan panjang

keseluruhan 468,036 km.

Page 10: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Jalur Pipa Kecamatan Prioritas

Jumlah Rumah Tangga

Volume Gas

(m3/bulan) MMSCF/bulan MMSCFD

1

Kota Baru 19.838 495.950 17.514 0,584

Telanaipura 13.754 343.850 12.143 0,405

Jelutung 11.663 291.575 10.297 0,343

Pasar Jambi 2.093 52.325 1.848 0,062

Sub Total 47.348 1.183.700 41.802 1,394

2

Jambi Timur 13.682 342.050 12.079 0,403

Jambi Selatan 16.976 424.400 14.987 0,500

Sub Total 30.658 766.450 27.066 0,903

Total 78.006 1.950.150 68.868 2,297

Page 11: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]
Page 12: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Sistem transportasi rel kereta api– Dalam PP 26/2008 rencana tata ruang wilayah nasional, terdapat

rencana pembangunan jaringan kereta api yang melewati wilayah Kota Jambi

– Disebutkan bahwa jaringan kereta api yang melewati Kota Jambi merupakan jaringan kereta api yang akan menjangkau sampai dengan kawasan Negara ASEAN lainnya (Trans Sumatra Railway System)

– Berdasarkan hasil Studi Pra Desain Pembanguan Rel Kereta Api Trans Lintas Jambi – Batas Sumatera Selatan, dapat diketahui bahwa lokasi trase rel KA Lintas Jambi-Batas Sumsel mencakup 1 wilayah administrasi Kelurahan dan 4 wilayah administrasi desa, yaitu:• Kel. Kenali Asam Atas Kec. Kota Baru – Kota Jambi• Desa Pondok Meja Kec. Mestong Kab Muaro Jambi• Desa Sebapo Kec. Mestong Kab Muaro Jambi• Desa Sukamaju Kec. Mestong Kab Muaro Jambi• Desa Suka Damai Kec. Mestong Kab Muaro Jambi• Adapun pada bagian wilayah Provinsi Sumatera Selatan berbatasan langsung

dengan wilayah administrasi Desa Sekurun Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyu Asin.

Page 13: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

– Pada hasil simpulan akhir Studi Pra Desain Pembanguan Rel Kereta Api Trans Lintas Jambi – Batas Sumatera Selatan mendefinisikan trase jaringan kereta api sebagai berikut :• Trase Kereta Api melalui Kelurahan Kenali Asam Bawah (Kota Jambi) dengan melalui

Desa Pondok Meja, Sebapo, Suka Maju, Ibru, dan Suka Damai (titik akhir rencana jalan Kereta Api).

• Posisi awal trase berada di Kelurahan Kenali Asam dengan koordinat 1o40’30” LS dan 103o36’64” BT dan posisi akhir trase di Desa Suka Damai dengan koordinat 1o51’55” LS dan 103o36’13” BT.

• Rencana pendirian Stasiun meliputi Stasiun Kenali Asam dengan jenis Stasiun Besar dan Lokasi STA di 0+000 (Kota Jambi), serta Stasiun Tempino dan Stasiun Suka Damai sebagai stasiun kecil.

• Pada lokasi STA 0+000 akan yang berlokasi di Kelurahan Kenali Asam Bawah akan terdapat perlintasan tanpa penutup, adapun pada desa-desa di Kabupaten Muara Jambi juga akan terdapat perlintasan dengan/tanpa penutup

Page 14: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]
Page 15: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Analisis ekonomi Kota Jambi– Kota Jambi yang merupakan ibu kota provinsi Jambi tidak mempunyai

potensi yang besar dalam sektor pertambangan antara lain minyak, gas dan batu bara. Sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan, Kota Jambi mempunyai potensi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran serta jasa lainnya.

– Peluang investasi di Kota Jambi:• Perdagangan & Jasa• Pengembangan Kawasan Hutan Kota, Teluk Kenali• Pengembangan Agribisnis• Industri Pengolahan Hasil Pertanian dan Kerajinan Rakyat• Lokasi yang ditawarkan bagi pembangunan industri pengolahan hasil pertanian dan

kerajinan rakyat tersebar di Kecamatan Danau Teluk, Pelayangan, Jambi Timur, Kota Baru dan sebagian kecamatan lain

Page 16: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Bab II : Tujuan, Kebijakan dan Strategi

• Kota Jambi dalam tata ruang nasional– Dalam sistem perkotaan nasional yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

(PP Nomor 26 Tahun 2008), Kota Jambi ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN)– Artinya bahwa Kota Jambi merupakan pusat kegiatan yang melayani daerahnya sendiri dan

daerah sekitarnya, bukan saja di dalam Provinsi Jambi saja tetapi juga melayani provinsi yang berbatasan dengan Provinsi Jambi

– Dalam Sistem Infrastruktur berdasarkan RTRW Nasional tersebut, beberapa arahan untuk Kota Jambi adalah sebagai berikut:• Bandara yang terdapat di Kota Jambi merupakan bandara pusat penyebaran tersier. Bandara

ini mengalami tahap pengembangan. • Pengembangan jaringan jalan bebas hambatan dengan trase Indralaya – Betung (Simpang

Sekayu) – Tempino – Jambi. Pengembangan jalan ini akan dirancanakan perwujudannya pada program jangka menengah tahap II

• Pengembangan jaringan jalan bebas hambatan jalur Jambi – Rengat yang akan diwujudkan pada program jangka menengah tahap III

• Rencana pembangunan jalur kereta api trans sumatera railway.• Penetapan Wilayah Sungai Batanghari sebagai wilayah sungai strategis nasional yang perlu

diperhatikan peran dan fungsinya sebagai konservasi sumber daya air, pendayagunaan SDA, serta perlunya upaya pengendalian terhadap daya rusak air

Page 17: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

– Rencana Tata Ruang Nasional mengatur Kota Jambi berdasarkan rencana pola ruang dilihat dari kawasan lindung, menjadi beberapa fungsi yaitu:• Cagar alam berupa Cagar Alam Cempaka.• Taman Hutan Raya berupa Taman Hutan Raya Thaha Saifuddin• Sebagai bagian dari kawasan andalan Muara Bulian Timur Jambi dan Sekitarnya,

yang mana beberapa bagian wilayah di Kota Jambi termasuk kedalam kawasan andalan ini karena memiliki sektor unggulan industri pengolahan dan pariwisata

• Kota Jambi dalam tata ruang pulau sumatera– Di dalam Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera, Kota Jambi ditetapkan menjadi

PKN dengan fungsi pelayanan sebagai Jasa Pemerintahan, Perkebunan, Pertanian Tanaman Pangan, Pertambangan, Industri, Perdagangan dan Pariwisata

– Strategi pengembangan Kota Jambi menurut Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera adalah:• Diarahkan sebagai kota berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah Pulau yang

berorientasi mendorong pertumbuhan produksi wilayah propinsi• Diarahkan untuk meningkatkan spesialisasi fungsi sektor perdagangan dan jasa,

perkebunan, industri dan pariwisata.

Page 18: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota (jalan, persampahan, air bersih, dst) yang memenuhi standar Nasional

• Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang mendukung terjaganya minat investasi pasar modal.

• Memantapkan aksesibilitas Kota Jambi menuju Kota Rengat di Riau, Muara Bulian, dan Kota Palembang selaku kota berfungsi PKN di Provinsi Sumsel melalui peningkatan kualitas sistem jaringan transportasi darat.

• Memantapkan kerjasama ekonomi dengan kota-kota dunia yang menjadi tujuan kegiatan export – import, khususnya kota-kota yang masuk dalam lingkup Kerjasama Ekonomi Sub- Regional Indonesia – Malaysia – Thailand (KESR IMT-GT), Asia Pasifik, dan kawasan lainnya.

• Mengembangkan fasilitas akomodasi wisata alam (ekowisata) bertaraf nasional dengan memanfaatkan potensi taman-taman nasional Berbak dan Bukit Tiga Puluh.

• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan produktivitas masyarakat Kota Jambi.

• Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kota dan pengendalian pemanfaatan ruang dan sumberdaya di Kawasan Andalan Muara Bulian dsk.

• Mengembangkan kawasan industri pengolahan, khususnya untuk industri migas dan kelapa sawit

• Menyiapkan aturan pemintakatan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota

Page 19: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Kota Jambi dalam tata ruang provinsi– Arahan

• Peningkatan fungsi Kota Jambi menjadi Kota Metropolitan dengan strategi :– Menetapkan kota-kota yang mendukung system Kota Metropolitan Jambi– Meningkatkan keterkaitan system jaringan transportasi yang menghubungkan kota-kota

dalam system Metropolitan Jambi– Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana kawasan perkotaan Metropolitan Jambi

sesuai hirarki pelayanan– Pengembangan dan peningkatan pelayanan sarana dan prasarana transportasi laut dan

udara dalam rangka menunjang kegiatan koleksi dan distribusi barang/penumpang di Pelabuhan Laut Kuala Tungkal dan Muara Sabak serta di Bandar Udara Sultan Thaha

– Struktur ruang• Penetapan Kota Jambi sebagai PKN didalam RTRWN telah diakomodir didalam

RTRW Provinsi Jambi. Berikut adalah arahan fungsi Kota Jambi di dalam RTRW Provinsi JambiHirarki Pelayanan Peranan dan Fungsi Pusat Kegiatan Keterangan

PKN 1. Pusat pemerintahan provinsi2. Pusat perdagangan dan jasa regional3. Pusat distribusi dan kolektor barang dan jasa4. Industri5. Pusat transportasi6. Pendidikan tinggi7. Perumahan skala besar

Ibukota ProvinsiJambi

Page 20: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

– Infrastruktur – transportasi darat• Jaringan Jalan Arteri Primer

– Lintas Timur Sumatera, yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dan Riau yang dimulai dari Batas Sumsel – Tempino – Kota Jambi – Sengeti – Merlung - Pelabuhan Dagang – batas Riau. Jalur ini merupakan konsentrasi pergerakan mobilitas terbesar terutama pergerakan antar provinsi di Provinsi Jambi bagian Timur

– Lintas penghubung (Feeder Road), menghubungkan wilayah-wilayah dalam Provinsi Jambi. Jalur ini terdiri dari:» Jalur Jambi – Simpang Lagan – Kuala Tungkal» Jalur Jambi – Simpang Lagan – Muara Sabak» Jalur Jambi – Jembatan Batang Hari 2 – Muara Sabak

• Jaringan Jalan Kolektor Primer– Menghubungkan pusat-pusat produksi dengan kota pusat pelayanan (ibu kota

kabupaten) dan sarana pemasaran (pelabuhan). Umumnya ruas kolektor primer di Provinsi Jambi berstatus Jalan Provinsi yaitu :» Jambi – Muara Sabak» Jambi – Suak Kandis – Rantau Rasau – Nipah Panjang

Page 21: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Jalan Tol– Jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan

nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol. Jaringan jalan tol di wilayah Provinsi Jambi direncanakan sebabagi berikut :» Ruas Indralaya – Betung (Simpang Sekayu) – Tempino – Jambi » Ruas Jambi – Rengat

• Kereta Api– Rencana pembangunan jaringan angkutan Kereta Api Provinsi Jambi merupakan

bagian dari Rencana pembangunan jaringan Kereta Api Sumatera (Sumatera Railway) yang menghubungkan:» Batas Sumatera Barat – Muara Bungo – Muara Tebo - Muara Tembesi –

Muara Bulian - Jambi – Muara Sabak» Batas Sumatera Selatan – Tempino - Jambi – Sengeti – Rantau Badak – Pekan

Baru» Jambi – Batanghari – Sarolangun

• Terminal – Rencana pengembangan terminal Tipe A di Kota Jambi

• Pelabuhan Sungai– Didalam RTRWP Kota Jambi, akan dikembangkan pelabuhan sungai di Kota Jambi

Page 22: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Bab III : Rencana Struktur Ruang

• Rencana distribusi penduduk– Dengan asumsi luas Kota Jambi tetap 20,538 km2

– Dibagi menjadi daerah kepadatan tinggi ( > 30.000 jiwa/km2), sedang (10.001 – 30.000 jiwa/km2) dan rendah ( < 10.000 jiwa/km2)

Nama Kecamatan Rencana Kepadatan Penduduk Maksimal Keterangan

Kota Baru 14.000 Kepadatan sedang

Alam Barajo 13.000 Kepadatan sedang

Jambi Selatan 27.000 Kepadatan sedang

Mekar Jaya 15.000 Kepadatan sedang

Jelutung 18.000 Kepadatan sedang

Pasar Jambi 10.000 Kepadatan rendah

Telanaipura 35.000 Kepadatan tinggi

Putri Ayu 100.000 Kepadatan tinggi

Danau Teluk 2.700 Kepadatan rendah

Pelayangan 2.300 Kepadatan rendah

Jambi Timur 25.000 Kepadatan sedang

Page 23: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Rencana struktur ruang Kota JambiNama BWK Pusat/Sub Pusat Delineasi BWK Luas (Ha) Fungsi Utama

BWK Kota Baru Pusat Pelayanan Kota Baru Kecamatan Jelutung dan sebagian Kota Baru

2284,71 Ha pemerintahan, permukiman, perdagangan dan jasa, dan perkantoran

BWK Telanaipura Pusat Pelayanan Kota Telanaipura

Kecamatan Telanaipura 2368,66 Ha pemerintahan, permukiman, perkantoran, pendidikan dan pariwisata

BWK Angso Duo Pusat Pelayanan Kota Angso Duo

Kecamatan Pasar Jambi 280,07 Ha perdagangan dan jasa

BWK Alam Barajo Sub Pusat Pelayanan Kota Alam Barajo

Sebagian Kecamatan Kota Baru

3302,41 Ha permukiman, perdagangan dan jasa

BWK Talang Gulo Sub Pusat Pelayanan Kota Talang Gulo

Sebagian Kecamatan Kota Baru dan Jambi Selatan

2509,05 Ha pemadu moda, perdagangan, pergudangan, dan permukiman

BWK Jambi Timur – Selatan Sub Pusat Pelayanan Kota Talang Banjar

Kecamatan Jambi Timur dan Sebagian Kecamatan Jambi Selatan

3302,41 Ha industri, perdagangan dan jasa, serta permukiman

BWK Jambi Kota Seberang Sub Pusat Pelayanan Kota Olak Kemang

Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan

2514,3 Ha permukiman dan pariwisata

Page 24: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Rencana sistem jaringan prasarana– Jaringan transportasi

• Rencana pengembangan sistem transportasi darat, sungai, dan penyebrangan di Kota Jambi diarahkan terutama melalui pengembangan jaringan prasarana dan sarana jalan, rel kereta api, simpul transportasi (stasiun dan terminal) maupun dermaga bagi keperluan angkutan barang maupun penumpang

• Prinsip-prinsip dalam penyusunan rencana sistem transportasi di Kota Jambi, adalah sebagai berikut: – keseimbangan pembangunan wilayah– keterpaduan sistem transportasi lokal (dalam Kota)– minimasi Biaya atau memanfaatkan kondisi eksisting secara optimal– minimasi Konflik guna lahan baik dengan penduduk maupun dengan instansi

• Rencana struktur jaringan jalan di Kota Jambi pada dasarnya akan mengikuti rencana struktur kota, berikut ialah substansi rencana tersebut :– Pola Jalan Kota Jambi akan ditegaskan dengan pola jaringan jalan arteri mengelilingi Kota

Jambi dan dihubungkan oleh jalan kolektor– Pengembangan jaringan jalan Kota Jambi juga harus dapat mengakomodasi kepentingan

regional yang lebih luas. Dalam hal ini diketahui bahwa terdapat substansi pengembangan Rencana Jalan Bebas Hambatan pada PP 26/2008 RTRW Nasional : Jalur Jambi – Rengat.

Page 25: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Peningkatan ruas jalan kolektor untuk menghubungkan jalan arteri primer di Jambi timur – Talang Banjar – Kawasan Angso Duo

• Pengembangan ruas jalan kolektor untuk menghubungkan ruas jalan arteri primer di Jembatan Batang Hari I – Kecamatan Danau Teluk – Kecamatan Pelayangan – Jembatan Batang Hari II

• Penyesuaian geometri jaringan jalan raya– Penyeragaman minimal terhadap lebar jalan untuk setiap kelas jalan yang sama– Peningkatan agar ketentuan geometri jalan dan ruang milik jalan sesuai dengan amanat

PP 34/2006 mengenai jalan. – Hal ini termasuk antisipasi terhadap perkembangan perumahan dan permukiman saat ini

dan di masa datang yang membentuk suatu jalan lingkungan yang kemudian terhubungkan dengan jaringan jalan.

– Berikut ketentuan umum untuk ragam jenis jalan di Kota Jambi :» Jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60

(enam puluh) km/jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 11 (sebelas) meter.» Jalan kolektor primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 40

(empat puluh) km/jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 9 (sembilan) meter.» Jalan lokal primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 (dua

puluh) km/jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 7,5 (tujuh koma lima) meter.

• Penentuan kelas jalan lokal dan lingkungan bagi ruas – ruas di luar jalan arteri dan kolektor.

Page 26: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Pengawasan, Pengendalian, dan Pemeliharaan kemampuan Jembatan Batang hari I dan Jembatan Batang hari II.

• Pengembangan jembatan penghubung antara Kecamatan Pelayangan dan Kecamatan Angso Duo dengan memadukan konsep jembatan gantung dengan memadukan konsep penyebrangan wisata.

• Implementasi penyesuaian simpang – simpang jalan yang berdekatan, sebagai berikut : Simpang 106 – 107, Simpang 175 – 153, Simpang 137 – 138, Simpang 121 – 109, Simpang 122 – 123, Simpang 113 – 114, dan Simpang 116 – 117.

• Kebijakan penyediaan gedung parkir pada kawasan – kawasan padat untuk menghilangkan parkir on street yang mengurangi level of service jalan..

• Kebijakan pengosongan Daerah Milik Jalan (Damija) dari Pedagang Kaki Lima untuk menjaga level of service jalan.

Page 27: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

– Rencana pengembangan simpul – simpul transportasi darat untuk Kota Jambi mencakup sarana terminal dan stasiun kereta api sebagai berikut :• Pembangunan Stasiun Besar Kota Jambi di Kelurahan Kenali Asam, Kecamatan Kota

Baru• Optimasi pemanfaatan Terminal Alam Barajo (Tipe A) dan Terminal Truk – Pasar

Induk, Kecamatan Kota Baru• Peningkatan kelas Terminal Rawasari (Kecamatan Pasar Jambi) dan Pal 10

(Kecamatan Kota baru) dari Tipe C menjadi Tipe B• Penataan Terminal Rawasari (Kecamatan Pasar Jambi), Pal 10 (Kecamatan Kota

Baru), dan Simpang Kawat (Kecamatan Telanaipura)• Penyediaan Terminal Tipe C di Sijenjang (Jambi Timur), Tangkit (Jambi Selatan), Villa

Kenali, dan Danau Teluk (peningkatan dari sub terminal).• Penyediaan sub terminal pendukung untuk bongkar muat barang di Pal 10 dan

Danau Teluk (menyatu dengan Terminal yang ada), Simpang Rimbo, Angso Duo (menyatu dengan Relokasi Pasar Angso Duo), serta di Jambi Selatan (terkoneksi dengan Bandara Sultan Thaha)

Page 28: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Sistem transportasi darat Kota Jambi juga akan dilengkapi dengan pengembangan jaringan rel kereta api yang merupakan bagian dari jaringan lintas Jambi – Sumatera Selatan

• Pengembangan ini merupakan ketentuan pengembangan struktur ruang wilayah Pulau Sumatera yang diatur dalam RTRW Nasional, RTRW Pulau Sumatera, dan RTRW Provinsi Jambi

• Trase rel kereta api dalam Provinsi Jambi mencakup Kelurahan Kenali Asam Bawah (Kota Jambi), Desa Sebapo, Desa Sukamaju, dan Desa Sukadamai (Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi).

• Titik awal rencana trase kereta api Provinsi Jambi akan berada di Kelurahan Kenali Asam Bawah (Kota Jambi) sekaligus sebagai koordinat pendirian Stasiun Besar Kota Jambi (1o40’30” LS dan 103o36’64” BT) yang akan dikembangkan terpadu dengan Terminal Truk dan Pasar Induk Regional.

• Adapun guna lahan yang terpengaruhi pengembangan trase yang berada di Kota Jambi, yakni segmen 0 – 5+1000, mencakup permukiman (3.785 m2), belukar dan rawa (18.922 m2), dan perkebunan (192.117 m2). Pada guna lahan yang terlalui jaringan rel kereta api perlu dilakukan pengaturan garis sempadan rel kereta api.

Page 29: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

– Prasarana energi• Rencana pengembangan prasarana minyak mencakup substansi perencanaan

untuk Depot Pertamina, Lapangan Minyak Kenali Asam Atas, SPBU, serta jaringan perpipaan minyak

• Produksi dari lapangan tersebut mencakup 637.436 barel (Tahun 2005), 657.253 barel (Tahun 2006), 574.421 barel (Tahun 2007), serta 660.550 barel (Tahun 2008)

• Berikut ialah rencana pengembangan prasarana minyak di Kota Jambi :– Optimasi pemanfaatan Depot Pertamina di Kecamatan Jambi Timur dan Depot

Pertamina Bandara di Kecamatan Jambi Selatan, serta penyesuaian guna lahan di sekitar depot agar dapat meminimasi resiko yang mungkin ditimbukan dari kegiatan depot.

– Pengaturan kegiatan dan guna lahan budidaya (ekonomi maupun sosial) yang berada di dalam kawasan Lapangan Minyak Kenali Asam Atas yang dikelola oleh PT Pertamina EP, dengan didorong ruang terbuka hijau di sekitar lapangan tersebut.

– Pengaturan izin lokasi pendirian SPBU pada rencana yang lebih detail sesuai dengan standar pendirian yang berlaku

– Pengawasan dan pemeliharaan jaringan perpipaan yang ada disertai pemasangan rambu – rambu peringatan keberadaan jaringan pipa minyak

Page 30: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

– Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki• Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki pada

dasarnya mencakup penyediaan dalam rencana pembentukan ruang pejalan kaki di sisi jalan, ruang pejalan kaki di sisi air, ruang pejalan kaki di kawasan komersial/perkantoran, ruang pejalan kaki di ruang terbuka hijau, ruang pejalan kaki di bawah tanah, dan ruang pejalan kaki di atas tanah

• Berikut ialah rencana pengembangan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki :– Penyesuaian geometri jaringan jalan kolektor dan arteri di dalam Kota Jambi dilengkapi

dengan penyediaan prasarana pejalan kaki, agar dapat mengurangi hambatan samping yang mungkin terjadi tanpa adanya prasarana tersebut.

– Pada sisi air berupa sungai, anak sungai, ataupun danau yang penggunaan lahan di sekitarnya merupakan guna lahan budidaya akan perlu disediakan prasarana pejalan kaki; seperti implementasi yang telah terjadi di Jembatan Makalam, Kecamatan Pelayangan, dan sebagainya.

– Pada kawasan komersial dan perkantoran seperti di Telanaipura, Kota Baru, Angso Duo akan dikembangkan prasarana pejalan kaki yang merata sehingga dapat sinergis apabila terdapat kebijakan pengembangan gedung parkir yang akan mendorong jumlah pejalan kaki pada kawasan – kawasan tersebut.

– Dalam pengembangan ruang terbuka hijau akan mengandung substansi pengadaan prasarana pejalan kaki yang mengakses seluruh ruang dalam RTH, dan sebagainya.

– Dalam hal pengembangan prasarana pejalan kaki, maka diharapkan ketentuan perancangan ruang yang lebih detail dapat melengkapi prasarana dengan street furniture representatif, seperti pemisahan jalur pejalan kaki dan sepeda, halte, bangku, rambu – rambu, tempat sampah, dan sebagainya.

Page 31: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Bab IV : Rencana Pola Ruang

• Rencana taman kota– Pengembangan penyediaan Hutan Kota di Kota Jambi pada dasarnya

mengandung prinsip optimasi potensi hutan kota yang ada saat ini• Salah satunya adalah Taman Hutan Pinus Pal 11 yang merupakan hutan kota yang

dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jambi• Taman ini berlokasi di Kelurahan Kenali Asam Bawah Kecamatan Kota Baru dengan

luas wilayah 10,00 Ha

No Nama Hutan Kota Luas (Ha) Lokasi

1 Taman Hutan Kota Muhammad

Sabki

11.00 Kel. Kenali Asam Bawah, Kec Kota

Baru

2 Hutan Pinus Pal 10 10.00 Kel. Kenali Asam Bawah, Kec Kota

Baru

3 Hutan Rengas Danau Teluk Kenali 187.705 Kec. Telanaipura

4 Hutan Makam Cina 15,5 Kec. Kota Baru

Jumlah 224,205

Page 32: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Rencana perumahan– Arahan pengembangan kawasan perumahan di Kota Jambi akan terdiri

atas perumahan dengan kepadatan tinggi, sedang dan rendah– Kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi dan sedang dibatasi

pada lahan yang telah diidentifikasi sebagai kawasan perumahan di Kecamatan Telanaipura, Kota Baru, Pasar Jambi, Jelutung, Jambi Timur, dan Jambi Selatan

Tahun 2030

Kecamatan Jumlah Penduduk Eksisting (2010)

Proyeksi Jumlah Penduduk

Kebutuhan Unit Rumah (1 KK = 5 jiwa)

Kebutuhan Lahan Perumahan (1 Unit = 0,009 Ha)

Kota Baru 137.856 516.011 103.202 928,82Alam Barajo N/A 566.413 113.283 1019,54

Jambi Selatan 123.201 304.275 60.855 547,70 Mekar Jaya N/A 409.011 81.802 736,22

Jelutung 60.141 142.188 28.438 255,94 Pasar Jambi 12.988 42.161 8.432 75,89 Telanai Pura 92.603 801.11 160.222 1442,00

Putri Ayu N/A 796.41 159.282 1433,54 Danau Teluk 11.803 42.709 8.542 76,88 Pelayangan 12.895 36.391 7.278 65,50 Jambi Timur 77.631 519.665 103.933 935,40

Total 529.118 4.894.657 978.931 8810,38

Page 33: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Lokasi perkantoran– Pemanfaatan ruang untuk kawasan perkantoran mencakup perkantoran

pemerintah maupun swasta– Kawasan perkantoran pemerintahan dapat dipertahankan kondisi yang ada

saat ini, yakni kedudukan kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi di Kecamatan Telanaipura dan Pemerintah Kota di Kecamatan Kota Baru

• Rencana objek pariwisata– Arahan ruang untuk pariwisata budaya dapat berlokasi di Kecamatan

Pelayangan– Arahan untuk ruang pariwisata alam mencakup kawasan

• Hutan Kota dan Hutan Pinus (Kecamatan Kota Baru)• Danau Teluk (Kecamatan Danau Teluk)• Danau Teluk Kenali (Kecamatan Telanaipura/Danau Teluk (*)) • Danau Sipin (Kecamatan Telanaipura)

– Arahan pemanfaatan ruang pariwisata buatan mencakup • Taman Rimba (Kecamatan Jambi Selatan)• Taman Remaja – Gelanggang Kota Baru (Kecamatan Kota Baru)• Taman Anggrek Asoka (Kecamatan Telanaipura)

– Luas keseluruhan lahan pariwisata ialah seluas 227,9 Ha (1,2% dari luas kota) (*)

Page 34: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Kawasan pertambangan– Pemanfaatan ruang untuk kegiatan pertambangan ialah keberadaan

kegiatan Lapangan Minyak Kenali Asam yang berada di Kelurahan Kenali Asam Atas dan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru

– Pada pemanfaatan ruang diarahkan untuk dilakukan kebijakan pengendalian kegiatan budidaya di kedua kelurahan serta upaya penambahan ruang terbuka hijau di kedua kelurahan tersebut

– Di samping itu, pola ruang yang ada juga harus terintegrasi dengan pusat lingkungan dan ruang terbuka sebagai upaya minimasi resiko akibat kegiatan pertambangan

– Luas areal pertambangan Lapangan Minyak Kenali Asam selus 946,33 Ha.

• Fasilitas kesehatan– Pemanfaatan ruang untuk kegiatan pelayanan kesehatan dalam skala yang

cukup besar diarahkan mempertahankan guna lahan eksisting yakni di Kecamatan Telanaipura, Kota Baru, dan Pasar Jambi

– Adapun arahan untuk pemanfaatan ruang bagi kegaitan layanan kesehatan lainya diarahkan untuk mempertahankan kondisi eksisting dan adanya usaha peningkatan yang terkendali

Page 35: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Rencana luas masing-masing kawasan pada 2030

No. Ruang Budidaya Luas (km2) Persentase(%)1 Permukiman 79,6869 64,10

2 Perdagangan & Jasa 16,4782 13,25

3 Industri 5,2344 4,214 Pergudangan 1,7206 1,385 Pendidikan 0,3211 0,26

6 Perkantoran 0,8219 0,66

7 Pertambangan * 3,0966 2,498 Wisata 1,9566 1,579 Cagar Budaya * 2,4814 2,00

10 Transportasi Terpadu 1,0683 0,8611 KKOP 11,4561 9,21

T O T A L 124,3221 100,00

Luas Kota Jambi 177,82 69,92

Page 36: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Kawasan Bandara Sultan Taha

Industri

Wisata

Cagar budaya

Taman industri

TransportasiTerpadu

PergudanganPertambangan

Page 37: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Bab V : Rencana Kawasan Strategis

• Kawasan strategis dari segi ekonomi– Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sisi ekonomi adalah:

• sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi• potensi sektor• dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi• kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi• berfungsi untuk mewujudkan ketahanan pangan• berfungsi untuk mewujudkan ketahanan energi• memiliki sumber daya yang strategis• dapat mempecepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam kota

– Kawasan Strategis Pemadu Moda dan Pasar Regional merupakan suatu kawasan terpadu yang mencakup simpul – simpul transportasi dan perdagangan regional dengan luas kawasan 106,6 Ha yang berada di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru

Page 38: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Kawasan strategis dari penggunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi– Kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya

alam dan/atau teknologi tinggi meliputi kawasan yang:• diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan IPTEK berdasarkan SDA• memiliki sumber daya alam strategis• memiliki fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa• memiliki fungsi pusat pengendalian tenaga nuklir• memiliki fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis

– Lapangan minyak Kenali Asam adalah salah satunya• Dikelola oleh PT. Pertamina EP• Kawasan tersebut melingkupi Kelurahan Kenali Asam Atas dan Kenali Asam Bawah

yang berada di Kecamatan Kota Baru, dengan luas kawasan 946,17 Ha• Pada areal kawasan terdapat pompa – pompa minyak bumi yang tersebar acak dan

pada jaringan jalan kolektor yang melalui areal tersebut telah tumbuh permukiman dan fasilitas sosial maupun ekonomi lokal

• Maka pengembangan kawasan strategis tersebut mencakup pengendalian terhadap kegiatan budidaya di kawasan tersebut, pemberian insentif untuk penyediaan ruang terbuka hijau, serta persiapan untuk recovery lahan untuk proyeksi berhentinya lifting minyak di lapangan tersebut.

Page 39: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Jenis Kawasan Strategis Kawasan Strategis LokasiKawasan Strategis dari Perspektif Ekonomi

1. Kawasan Pusat Industri Selincah

2. Kawasan Pusat Pemadu Moda dan Perdagangan Regional Talang Gulo

3. Kawasan Perdagangan dan Jasa Angso Duo

4. Kawasan Eko Wisata Taman Hutan Kota Muh. Sabki, Danau Teluk Kenali, Danau Sipin, Hutan Pinus Pal 10 dan Taman Rimba

1. Kec. Jambi Timur2. Kec. Kota Baru3. Kec. Pasar Jambi4. Kec. Kotabaru, Telanaipura, dan

Jambi Selatan

Kawasan Strategis dari Perspektif Sosial Budaya

Kawasan Jambi Kota Seberang Kec. Pelayangan dan Kec. Danau Teluk

Kawasan Strategis dari Perspektif Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/atau Teknologi

1. Kawasan Lapangan Minyak Kenali Asam

2. Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan Sultan Thaha

Kec. Kota BaruKec. Jambi Selatan

Kawasan Strategis dari Perspektif Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan

1. Kawasan DAS Batanghari2. Kawasan Taman Hutan Kota

Moh Sabki, Hutan Pinus Pal 11, Hutan Rengas Danau Teluk Kenali, Hutan Kota Makam Cina

3. Kawasan Danau Sipin, Danau Teluk Kenali, Danau Teluk, Danau Kiambang

1. Kota Jambi2. Kec. Kota Baru, Kec.

Telanaipura3. Kec. Telanaipura, Kec. Danau

Teluk

Page 40: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

KKOP Sultan Thaha

KS IndustriSelincah

KS Pemadu ModaTalang Gulo

KS Lapangan MinyakKenali Asam

KS Cagar BudayaKS Angso DuoKS Pariwi

sata Alam

Page 41: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Bab VI : Arahan Pemanfaatan Ruang

• Arahan pemanfaatan ruang disusun berdasarkan:– rencana struktur dan pola ruang– ketersediaan sumber daya dan sumber dana pembangunan– kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan– prioritas pengembangan wilayah kota dan pentahapan rencana

pelaksanaan program• Diharapkan arahan pemanfaatan ruang yang dihasilkan akan

mendukung perwujudan:– struktur ruang kota, pola ruang kota, dan kawasan strategis kota; – mendukung program utama penataan ruang wilayah nasional dan provinsi; – realistis – obyektif – terukur – dapat dilaksanakan dalam jangka waktu

perencanaan; – konsisten dan berkesinambungan terhadap program yang disusun – terdapat sinkronisasi antar program

Page 42: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Bab VII : Ketentuan Pengendalian

• Peraturan zonasi– Fungsi utama peraturan zonasi:

• Instrumen pengendali pembangunan• Pedoman penyusunan rencana operasional• Panduan teknis pengembangan/pemanfaatan lahan

– Tujuan peraturan zonasi:• Menjamin pembangunan yang dilaksanakan memenuhi standar pelayanan minimum

(health,safety and welfare)• Menjamin bahwa pembangunan baru tidak mengganggu penghuni atau pemanfaatan

lahan yang telah ada sebelumnya• Memelihara nilai properti dan memelihara kualitas lingkungan• Menyediakan aturan yang seragam di tiap zonanya

– Ketentuan umum peraturan zonasi pada wilayah Kota Jambi:• Diijinkan (I)• Diijinkan dengan syarat tertentu (T)• Diijinkan tapi terbatas (B)• Tidak diijinkan (X)

Page 43: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Klasifikasi penggunaan lahanHirarki I Hirarki II Hirarki III Hirarki IV Zona

Kawasan Lindung

Kawasan Perlindungan Setempat

Sempadan Sungai LS-1Kawasan Sekitar Danau/Waduk LS-2Kawasan RTH termasuk hutan kota LS-3

Kawasan Cagar Budaya LC

Kawasan Rawan BencanaRawan Banjir LR-1Rawan Kebakaran LR-2Rawan Gempabumi LR-3

Kawasan Budidaya

Kawasan Hutan BHKawasan Pertambangan Golongan Bahan Galian Strategis BB

Kawasan Peruntukan Industri

Industri Umum Industri Pengolahan BIU

PergudanganPergudangan Tertutup BIP

Kawasan Permukiman

Permukiman Perkotaan

Perumahan BPK-1Komersil BPK-2Fasilitas Pelayanan BPK-3Campuran BPK-4

Taman Terbuka Hijau

Taman Kota RTH-1Taman BWK RTH-2Taman Kecamatan RTH-3Taman Kelurahan RTH-4

Kawasan Khusus Pemerintahan PMM

TransportasiTerminal TR-1Stasiun TR-2Bandara TR-3

Page 44: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Ketentuan perijinan– Izin pemanfaatan ruang diberikan dengan tujuan:

• melindungi kepentingan umum• menghindari eksternalisasi negatif• menjamin pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang, standar dan

kualitas minimum yang ditetapkan

– Perijinan yang dikenakan pada kegiatan dan pembangunan terdiri dari 5 jenis, yaitu:• Perijinan kegiatan/lisensi (SIUP, TDP, dll).• Perijinan pemanfaatan ruang dan bangunan (Ijin Lokasi, Ijin Peruntukan

Penggunaan Tanah/IPPT, Ijin Penggunaan Bangunan/IPB).• Perijinan konstruksi (Ijin Mendirikan Bangunan/IMB).• Perijinan lingkungan (Amdal, yang terdiri dari Analisis Dampak Lingkungan, Rencana

Pemantauan Lingkungan dan Rencana Pengelolaan Lingkungan; Ijin Gangguan/HO).• Perijinan khusus (pengambilan air tanah, dll).

Page 45: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

– Pemberian izin dimaksudkan sebagai upaya penertiban pemanfaatan ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang harus dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang. Izin pemanfaatan ruang terdiri atas:• Izin prinsip, diberikan berdasarkan rencana tata ruang untuk rencana kegiatan

pemanfaatan ruang;• Izin lokasi, diberikan berdasarkan rencana tata ruang untuk penetapan lokasi

pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang;• Izin peruntukkan penggunaan tanah, diberikan berdasarkan rencana tata ruang

untuk penggunaan tanah.

– Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, baik yang dilengkapi dengan izin maupun yang tidak memiliki izin, dikenai sanksi adminstratif, sanksi pidana penjara, dan/atau sanksi pidana denda.

Page 46: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

• Pemberian insentif dan disinsentif– Tujuan pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruang:

• meningkatkan upaya pengendalian pemanfaatan ruang dalam rangka mewujudkan ruang yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan;

• memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan dengan rencana tata ruang; dan• meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan ruang yang sejalan

dengan rencana tata ruang

– Ketentuan insentif dan disinsentif yang harus dimuatdalam RTRW kota:• Ketentuan insentif-disinsentif pada masyarakat umum• Ketentuan insentif-disinsentif pada lembaga komersial• Ketentuan insentif-disinsentif pada pemerintahan desa dalam wilayah kabupaten.

– Jenis mekanisme insentif dan disinsentif dapat dikelompokkan menjadi:• Pengaturan/ regulasi/ kebijaksanaan• Ekonomi/ keuangan• Pemilikan/ pengadaan langsung oleh pemerintah

– Permohonan perubahan pemanfaatan ruang yang disetujui harus dikenakan disinsentif berupa:• Denda (development charge) sesuai jenis pelanggaran rencana tata ruang.• Pengenaan biaya dampak pembangunan (development impactfee) sesuai dengan eksternalitas yang harus

diatasi dan upaya mengembalikannya ke kualitas sebelum proyek tersebut dibangun

Page 47: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Bab VIII : Hak, Kewajiban dan Peran Serta Masyarakat

• Peran serta masyarakat– Peran masyarakat dalam penataan ruang diantaranya dilakukan

melalui: • Partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang. • Partisipasi dalam pemanfaatan ruang. • Partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.

– Dalam melibatkan peran serta masyarakat, pemerintah Kota Jambii wajib mengumumkan kegiatan penyusunan tata ruang melalui: • Media cetak.• Media elektroniik.• Forum pertemuan.

– Bentuk peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang: • Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang wilayah Provinsi atau pemanfaatan• ruang wilaya Kota termasuk pemberian informasi atau laporan pelaksanaan

pemanfaatan ruang.• Bantuan pemikiran atau pertimbangan untuk penertiban kegiatan pemanfaatan

ruang dan peningkatan kualitas pemanfaatan ruang.

Page 48: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

– Pengaduan masyarakat yang wajib ditindaklanjuti oleh lembaga yang ditunjuk untuk penyelesaian pengaduan meliputi: • Penyimpangan terhadap pemanfaatan dan fungsi ruang. • Penyimpangan terhadap pengelolaan pemanfaatan ruang. • Kerugian masyarakat yang diakibatkan oleh adanya konflik pemanfaatan/fungsi

ruang dalam skala besar.

• Kewajiban masyarakat dalam penataan ruang– Kewajiban masyarakat dalam penataan ruang adalah:

• Menjaga, memelihara dan meningkatkan kualitas ruang lebih ditekankan pada keikutsertaan masyarakat untuk lebih mematuhi dan mentaati segala ketentuan normatif yang ditetapkan dalam rencana tata ruang, dan mendorong terwujudnya kualitas ruang yang lebih baik.

• Berlaku tertib dalam keikutsertaannya pada proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan.

Page 49: Resume Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Jambi,Bab I-VIII [Recovered]

Terima Kasih