recovered file 1

41
Dislokasi By : Deaniza Cesarania

Upload: deaniza-cesarania

Post on 24-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kjkjkkjjk

TRANSCRIPT

Dislokasi

Dislokasi By : Deaniza Cesarania1Dislokasi Etiologi Etiologi Patofisiologi Klasifikasi 6Diagnosis AnamnesisRasa nyeri Adanya riwayat trauma Mekanisme trauma Pemeriksaan klinis Deformitas Hilangnya penonjolan tulang yang normalPemendekanKedudukan yang khas untuk dislokasi tertentub. Bengkak c. Terbatasnya gerakan atau gerakan yang abnormal

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan radiologi untuk memastikan arah dislokasi dan apakah disertai fraktur.Pemeriksaan diagnostik dengan cara pemeriksaan sinar X (pemeriksaan X- Rays)

Komplikasi Dini :1) Cedera saraf : saraf aksila dapat cedera ; pasien tidak dapat mengkerutkan otot deltoid dan mungkin terdapat daerah kecil yang mati rasa pada otot tesebut2) Cedera pembuluh darah : Arteri aksilla dapat rusak3) Fraktur dislokasiKomplikasi lanjut :1) Kekakuan sendi bahu: Immobilisasi yang lama dapat mengakibatkan kekakuan sendi bahu, terutama pada pasien yang berumur 40 tahun. Terjadinya kehilangan rotasi lateral, yang secara otomatis membatasi abduksi2) Dislokasi yang berulang: terjadi kalau labrum glenoid robek atau kapsul terlepas dari bagian depan leher glenoid3) Kelemahan otot

10Penatalaksanaan Lakukan reposisi segera.Dislokasi sendi kecil dapat direposisi di tempat kejadian tanpa anestesi, misalnya : dislokasi siku, dislokasi bahu, dislokasi jari pada fase syok), sislokasi bahu, siku atau jari dapat direposisi dengan anestesi local dan obat penenang misalnya valiumDislokasi sendi besar, misalnya panggul memerlukan anestesi umumDislokasi reduksi: dikembalikan ketempat semula dengan menggunakan anastesi jika dislokasi beratKaput tulang yang mengalami dislokasi dimanipulasi dan dikembalikan ke rongga sendiSendi kemudian diimobilisasi dengan pembalut, bidai, gips atau traksi dan dijaga agar tetap dalam posisi stabil. Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi dilakukan mobilisasi halus 3-4x sehari yang berguna untuk mengembalikan sendi Memberikan kenyamanan dan melindungi sendi selama masa penyembuhan

11Macam dislokasi Dislokasi Sendi jari 13Dislokasi sendi siku

Jatuh pada tangan dapat menimbulkan dislokasi sendi siku ke arah posteriorReposisi dilanjutkan dengan membatasi gerakan dalam sling atau gips selama tiga minggu untuk memberikan kesembuhan pada sendiDislokasi Pergelangan tangan (Dislocation of the Lunate) Dislokasi pergelangan tangan adalah suatu kondisi dimana permukaan sendi dari tulang pembentuk sendi pergelangan tangan mengalami pergeseran atau penguluran baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dislokasi tulang lunatum Dislokasi ini jarang ditemukan, berupa dislokasi ke anterior. Dislokasi tulang lunatum terjadi bila jatuh dengan pergelangan tangan dalam keadaan dorsoflexy, dan tulang lunatum terdorong ke arah palmar dan mengalami rotasi 900 pada carpar tunnel. Terdapat pembengkakan pada daerah pergelangan tangan, nyeri apabila jari-jari diekstensikan. Pada dislokasi yang baru, dilakukan reposisi di bawah pembiusan umum dengan melakukan penekanan pada tulang lunatum. Pada dislokasi yang lama, reposisi tidak bisa dilakukan dan perlu dilakukan eksisi. Dislokasi perilunatum Seluruh korpus mengalami dislokasi ke arah dorsal kecuali tulang lunatum masih tetap bersama-sama tulang radiusPengobatan dilakukan reduksi tertutup. Bila gagal, dilakukan reduksi terbukaDislokasi Regio Bahu (Shoulder Dislocation) Tanda-tanda korban yang mengalami Dislokasi sendi bahu yaitu: Sendi bahu tidak dapat digerakakkan Korban mengendong tangan yang sakit dengan yang lain Korban tidak bisa memegang bahu yang berlawanan Kontur bahu hilang, bongkol sendi tidak teraba pada tempatnya

Dislokasi acromioclavicularisKekuatan sendi akromioklavikular disebabkan oleh simpai sendi dan ligament korakoklavikular. Dislokasi sendi akromioklavikular tanpa disertai rupturnya ligament korakoklavikuar, biasanya tidak menyebabkan dislokasi fragmen distal ke cranial dan dapat diterapi secara konservatif dengan mitela yang disertai latihan dan gerakan otot bahu. Bila tidak berhasil atau adanya robekan ligament korakoklavikula kadang dilakukan operasi reposisi terbuka dan pemasangan fiksasi interna

Dislokasi sternoclavicular Dislokasi sternoklavikular ini jarang terjadi dan bisa terjadi akibat trauma langsung klavikula kearah dorsal yang menyebabkan dislokasi posterior atau retrosternal bisa terjadi akibat tumbukan pada bagian depan bahu sehingga bagian medial dari klavikula tertarik kearah depan dan menyebabkan lepasnya sendi sternoklavikular kearah anteriorPengobatan konserfatif dengan reposisi dan imobilisasi bisa berhasil dan bila gagal perlu dilakukan operasi. Yang terpenting ialah latihan otot supaya tidak terjadi hipotrofik pada otot bahu

Dislokasi bahu anterior Dislokasi bahu anterior

Pemeriksaan penunjangDengan pembuatan X ray foto, umumnya dengan proyeksi AP sudah dapat terdiagnosis adanya dislokasi sendi bahu

Terdapat 3 cara untuk mereposisi dislokasi bahu anterior, yaitu :Cara ini mudah dan tidak memerlukan anestesiPenderita tidur tengkurang di atas meja, lengan yang cedera dibiarkan tergelantung ke bawah. Lengan diberi beban seberat 5 7 12 kg Pada saat otot bahu dalam keadaan relaksasi, diharapkan terjadi reposisi akibat berat lengan yang tergantung di samping tempat tidur tersebut Hal ini dilakukan selama 20 25 menit

Cara hippocratesPenderita tidur terlentang di atas meja, lengan penderita pada sisi yang sakit ditarik ke distal, posisi lengan sedikit abduksi Sementara itu kaki penolong ditekankan ke aksila untuk mengungkit kaput humerus ke arah lateral dan posteriorSetelah reposisi, bahu dipertahankan dalam posisi endorotasi dengan penyangga ke dada selama paling sedikit 3 minggu

Cara Kocher Penderita ditidurkan di atas meja. Penolong melakukan gerakan yang dapat dibagi dalam 4 tahap. Tahap pertama, dalam posisi siku fleksi penolong menarik lengan atas ke arah distal Tahap kedua, dilakukan gerakan eksorotasi dari sendi bahu Tahap ketiga, melakukan gerakan adduksi dan fleksi pada sendi bahu Tahap ke empat, melakukan gerakan endorotasi sendi bahu.Setelah tereposisi sendi bahu difiksasi dengan dada, dengan verband dan lengan bawah digantung dengan sling. Immobilisasi cukup 3 minggu. Cara ini paling sering dilakukan di klinik.

Dislokasi bahu posteriorDislokasi bahu posterior

Regio panggul (hip dislocation)Epidemiologi: Dislokasi Hip lebih sering terjadi pada laki-laki muda dari pada orang yang karena cedera yang berhubungan dengan perilaku berisikoHip dislokasi akibat cedera traumatik (terutama MVCs) lebih umum pada mereka yang lebih muda dari 35 tahun dibandingkan orang tua

Pemeriksaan fisik InspeksiPosterior: hip adalah tertekuk, terputar ke dalam , dan adduksi. Anterior: hip tertekuk minimal, terputar ke luar dan abduksi Palpasi Meraba panggul dan ekstremitas bawah untuk cacat tulang-langkah kotor atau off. Dalam sebuah dislokasi hip anterior, kadang-kadang pada femoralis teraba hematoma. Hal ini menunjukkan cedera vaskular. Range of motion: Pasien dengan dislokasi hip memiliki jangkauan sangat terbatas gerak. Mengevaluasi apa pasien dapat dilakukan dengan nyaman. Jangan paksa melakukan berbagai gerakan pada pasien yang tidak bisa mentolerir manipulasi normal29Tanda-tanda klinis terjadinya dislokasi panggul: Kaki pendek dibandingkan dengan kaki yang tidak mengalami dislokasi Kaput femur dapat diraba pada panggul Setiap usaha menggerakkan pinggul akan mendatangkan rasa nyeri

30Dislokasi panggul posteriorTrauma Ini terjadi pada axis longitudinal pada femur saat femur dala keadaan fleksi 90o dan sedikit adduksiPemeriksaan pada penderita dislokasi posterior hip joint akan menunjukkan tanda yang abnormal

Gejala klinisPaha (pada bagian yang mengalami dislokasi) diposisikan sedikit fleksi, internal rotasi dan adduksiIni merupakan posisi menyilang karena kaput femur terkunci pada bagian posterior asetabulum

Pemeriksaan penunjang

Tatalaksana Metode AllisThe Bigelow Maneuver

Dislokasi panggul anteriorpederita biasanya terjatuh dari suatu tempat tinggi dan menggeserkan kaput femur di depan asetabulum Pemeriksaan dislokasi anterior, kaki dibaringkan eksorotasi dan seringkali agak fleksi .Dalam posisi adduksi tapi tidak dalam posisi menyilang. Penderita tidak dapat bergerak fleksi secara aktif ketika dalam keadaan dislokasiKaput femur jelas berada di depan triangle femur

Gejala klinis dan pemeriksaanPemeriksaan dislokasi panggul anterior, kaki dibaringkan eksorotasi dan seringkali agak fleksi. Dalam posisi adduksi tapi tidak dalam posisi menyilang. Penderita tidak dapat bergerak fleksi secara aktif ketika dalam keadaan dislokasi. Kaput femur jelas berada di depan triangle femu

36Terapi dilakukan dengan membaringkan penderita di lantai, dan lakukan anestasi seperti pada penanganan dislokasi panggul posterior. Dengan melakukan pengamatan secara cermat, suruh seorang asisten menarik pelvisnya dengan kuat sepanjang manuver pada SIAS. Pegang tungkai penderita dan bengkokkan panggul dan lutut sampai 90o. Rotasikan tungkainya ke posisi netral. Hal ini akan mengubah dislokasi panggul anterior menjadi posterior. Tarik tungkai penderita terus menerus ke atas agar dapat mengangkat kaput femur ke dalam asetabulum. Talak Jika panggul tidak dapat direduksi, turukan tungkainya ke lantai ketika sedang mempertahankan reduksi. Jika panggul masih tidak dapat direduksi, maka gunakan traksi sesuai dengan arah deformitas (fleksi dan adduksi). Saat mempertahankan traksi, angkat tungkainya pada posisi vertikal agar dapat membawa kaput femur pada tepi anterior asetabulum. Sekarang, dengan masih mempertahankan traksi, rotasikan tungkai ke internal dan turunkan pahanya menjadi posisi yang diekstensikan. Jika panggul masih tidak dapat direduksikan, suruh seorang asisten terus memegang pelvis dengan kuat. Suruh asisten kedua berdiri di depannya dan menarik dengan kuat sesuai dengan arah femur. Abduksikan panggul yang normal dan letakkan tumit anda tanpa sepatu pada tempat kaput femur yang anda pikirkan. Kemudian tekan ke arah posterolateral hingga kaput masuk ke dalam socket dengan bunyi debam. Jika gagal, rujuk untuk dilakukan reduksi terbuka. Setelah dilakukan reduksi diperlukan perawatan lebih lanjut, pertahankan penderita di tempat tidur hingga ia dapat mengontrol panggulnya kembali. Kemudian biarkan ia berdiri dan menahan beban berat. Amati kaput femur terhadap nekrosis aseptik, sama seperti dislokasi panggul posterior

Dislokasi sendi lututMekanisme terjadinya dislokasi pada sendi lutut biasanya melalui hiperekstensi dan torsi pada sendi lutut Dislokasi akut pada sendi lutut sering disertai dengan kerusakan pada pembuluh darah ataupun persarafan pada popliteal spaceGambaran klinis dijumpai adanya trauma pada daerah lutut disertai pembengkakan, nyeri dan hamartrosis serta deformitas

Tatalaksana indakan reposisi dengan pembiusan harus dilakukan sesegera mungkin dan dilakukan aspirasi hemartrosis dan setelahnya dipasang bidai gips posisi 10o-15o selama 1 minggu kemudian dipasang gips sirkuler d iatas lutut selama 7-8 minggu bila ternyata lutut tetap tak stabil (varus ataupun valgus) maka harus dilakukan operasi untuk erbaikan pada ligamen