resum percobaan 1.6 kesalahan

3
Berdasarkan kesalahan-kesalahan yang diperoleh, dilakukan evaluasi terhdap kesalahan tersebut. Kesalahan dengan katagori tipe A berasal dari efek acak (random) dan berdasarkan asumsi distribusi normal. Kesalahan dengan kategori tipe B berasal dari efek acak dan sistematik dan merupakan kutipan ketidakpastian (quoted uncertainty) yang diperoleh dari sumber informasi yang dapat dipercaya. Evaluasi kesalahan yang diperoleh dilakukan penggabungan kesalahan menjadi kesalahan dengan suatu rentang tunggal (ketidakpastian). Langkah awal yang dilakukan adalah penentuan konsentrasi unsur dalam contoh uji. Persamaan regresi untuk unsur-unsur Cu, Cr dan Fe dalam contoh uji sedimen Sungai Kancilan di Semenajung Muria adalah persamaan Cu sebesar Y = 0,1588 X + 0,0029 dengan r sebesar 0,9999 dan Cx sebesar 0,037 ppm ; Cr sebesar Y = 0,0361 X + 0,0181 dengan r sebesar 0,9993 dan Cx sebesar 5,014 ppm ; Fe sebesar Y = 0,1588 X + 0,0029 dengan r sebesar 0,9990 dan Cx sebesar 1,252 %. Dalam contoh uji sedimen sungai Kancilan terdeteksi unsur-unsur Cu, Cr dan Fe sebanyak masing-masing 55,149 ppm, 156,832 ppm dan 2,544 %. Selanjutnya dilanjutakan dengan perhitungan ketidakpastian baku dari parameter yang memberikan kontribusi kesalahan, kemudian dilakukan perhitungan ketidakpastian gabungan dari yang ditentukan dengan teknik pengukuran kurva kalibrasi standar. Untuk menghitung ketidakpastian unsur Cu, Cr dan Fe dalam contoh uji sedimen, dilakukan dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut : 1. Ketidakpastian baku (µ) yang berasal dari kurva kalibrasi standar, (µCx) Dari Ketidakpastian baku (µ) yang berasal dari kurva kalibrasi standar, (µCx) dihasilkan nilai sebesar 8,596 x 10 -5 ppm. 2. Ketidakpastian baku yang berasal dari serapan, µa

Upload: ariiezma-selaludhamay-dhati

Post on 13-Apr-2016

227 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

ggg

TRANSCRIPT

Page 1: Resum percobaan 1.6 Kesalahan

Berdasarkan kesalahan-kesalahan yang diperoleh, dilakukan evaluasi terhdap kesalahan tersebut.

Kesalahan dengan katagori tipe A berasal dari efek acak (random) dan berdasarkan asumsi distribusi

normal. Kesalahan dengan kategori tipe B berasal dari efek acak dan sistematik dan merupakan

kutipan ketidakpastian (quoted uncertainty) yang diperoleh dari sumber informasi yang dapat

dipercaya. Evaluasi kesalahan yang diperoleh dilakukan penggabungan kesalahan menjadi kesalahan

dengan suatu rentang tunggal (ketidakpastian). Langkah awal yang dilakukan adalah penentuan

konsentrasi unsur dalam contoh uji.

Persamaan regresi untuk unsur-unsur Cu, Cr dan Fe dalam contoh uji sedimen Sungai Kancilan di

Semenajung Muria adalah persamaan Cu sebesar Y = 0,1588 X + 0,0029 dengan r sebesar 0,9999

dan Cx sebesar 0,037 ppm ; Cr sebesar Y = 0,0361 X + 0,0181 dengan r sebesar 0,9993 dan Cx

sebesar 5,014 ppm ; Fe sebesar Y = 0,1588 X + 0,0029 dengan r sebesar 0,9990 dan Cx sebesar

1,252 %. Dalam contoh uji sedimen sungai Kancilan terdeteksi unsur-unsur Cu, Cr dan Fe sebanyak

masing-masing 55,149 ppm, 156,832 ppm dan 2,544 %.

Selanjutnya dilanjutakan dengan perhitungan ketidakpastian baku dari parameter yang memberikan

kontribusi kesalahan, kemudian dilakukan perhitungan ketidakpastian gabungan dari yang

ditentukan dengan teknik pengukuran kurva kalibrasi standar. Untuk menghitung ketidakpastian

unsur Cu, Cr dan Fe dalam contoh uji sedimen, dilakukan dengan langkah-langkah perhitungan

sebagai berikut :

1. Ketidakpastian baku (µ) yang berasal dari kurva kalibrasi standar, (µCx)

Dari Ketidakpastian baku (µ) yang berasal dari kurva kalibrasi standar, (µCx) dihasilkan nilai

sebesar 8,596 x 10-5 ppm.

2. Ketidakpastian baku yang berasal dari serapan, µa

Dari Ketidakpastian baku yang berasal dari serapan, µa dihasilkan nilai µa dari akurasi alat

AAS sebesar 0,0001/ √3 = 5,773.10-5 , reproduksibilitas sebesar 0,0005/ √3 = 2,886.10-4 ,

total konstribusi alat sebesar 2,9439.10-4 , repeatability pengukuran sebesar 1,971.10-3

/√ 12 = 5,6909.10-4 . sehingga dari data yang dihasilkan mendapatkan total µa sebesar

9,3511 x 10-4.

3. Ketidakpastian baku yang berasal dari kemurnian unsur Cu, (µP)

Nilai ketidakpastian baku dari kemurnian unsur (µP) sebesar 0,002/ 3 = 1,155.10 -3.

4. Ketidakpastian baku yang berasal dari volume (µV)

Nilai Ketidakpastian baku dari volume(µV) dari kuantitas volume labu takar di dapatkan nilai

sebesar 0,025/ √3 = 0,0144 , repeatabilitas sebesar 0,0514/ √10 = 0,01627 , ± 5 o

C variasi suhu 1,05.10-2 / √3 = 6,062.10-3

Page 2: Resum percobaan 1.6 Kesalahan

5. Ketidakpastian baku yang berasal dari penimbangan unsur (µM)

Dari data ketidakpastian baku dari neraca (µM) dihasilkan nili dari data kuantitas presisi dan

linear sebesar 0,001/ √3 = 5,773.10-4 , kontribusi dari neraca sebesar 0,0012/ √3 =

6,928.10-4, dan repeatabilitas penimbangan (m) sebesar 9,018.10 -4 dan 0,0048/√ 6 =

1,959.10-3 . Sehingga dihasilkan nilai total sebesar 2,157.10-3

6. Ketidakpastian baku (µ) yang berasal dari Ccontoh

Dihasilkan nilai secra berurutan dari Vcontoh ,Creg ,Kemurnian, P, Serapan, a , Mcontoh dan

Ccontoh sebesar 0,00064 ;0,00232 ; 0,00157 ; 0,00178 ; 0,01078 ; 0,01106 dengan

menghasilkan total 0,610 ppm. Didapatkan rangking dari Vcontoh rangking 5 ,Creg rangking

2 ,Kemurnian rangking 4, Serapan, a rangking 3 , Mcontoh rangking 1.

Melihat harga ketidakpastian hasil analisis Cu dalam contoh sedimen menggunakan metode F-AAS =

± 1,220 ppm (2,21 %), maka bisa dikatakan bahwa metode F-AAS masih cukup handal dan valid

karena kesalahan < 5 %. Faktor yang paling besar menyumbang kesalahan adalah faktor

penimbangan contoh dan sedangkan faktor kurva kalibrasi memberikan kontribusi kesalahan yang

paling kecil. Dengan cara yang sama seperti pada perhitungan ketidakpastian hasil analisis unsur Cu,

maka untuk unsur Cr dan Fe dalam sedimen masing-masing diperoleh hasil estimasi ketidakpastian

adalah ± 3,468 ppm (bias = 2,21%) untuk Cr (konsentrasi Cr = 156,832 ± 3,468 ppm), dan untuk Fe ±

0,037% (bias = 1,45%) untuk Fe (konsentrasi Fe = 2,544 ± 0,037 %).

Dari hasil di atas diperoleh kesimpulan berdasarkan perhitungan hasil analisis unsur-unsur Cu, Cr dan

Fe dalam contoh uji sedimen, diperoleh konsentrasi Cu, Cr dan Fe masing-masing adalah 55,146

ppm; 156,832 ppm dan 2,544 % dengan ketidakpastian pengukuran Cu = ± 1,220 ppm; Cr = ± 3,468

ppm dan Fe = ± 0,037%, sehingga konsentrasi Cu, Cr dan Fe. Kontribusi kesalahan terbesar pada

perhitungan ketidakpastian pengukuran baik pada unsur-unsur Cu, Cr dan Fe adalah kesalahan yang

berasal dari penimbangan contoh uji, sedangkan kontribusi terkecil adalah kesalahan yang berasal

dari kurva kalibrasi.