dasar-dasar komposisi ( resum)

27
KATA PENGANTAR Dalam buku ini berisi ajakan kepada pembaca untuk lebih memperhatikan perihal cara penulisan karya ilmiah,Contoh- contoh yang akan diajukan adalah "contoh" yang didasarkan atas pertimbangan praktis dan hasil dari suatu penelitian seksama. Di dalam buku ini juga dipaparkan teknik-teknik penulisan pada umumnya dan cara penulisan pada khususnya, yaitu dengan dilampirkanya beberapa contoh makalah menurut kategorinya. Tujuanya agar para pembaca pada umunya dan para mahasiswa pada khususnya tidak lagi mengeluh dan merasa kesulitan ketika harus mengerjakan tugas menulis, baik itu makalah, karya ilmiah, skripsi, maupun disertasi. Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia dituntut untuk menghasilkan suatu karya yang relevan dalam jangka waktu yang singkat, Alasannya ialah di masa ini, siswa semakin mandiri dan kritis. Proses kemandirian dan daya kritis ini perlu dipandang positif dan dibina secara sadar dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu dosen dan para guru sering memberikan tugas yang mengasah kemampuan berfikir kritis, dan mengungkapkanya dalam bentuk tulisan. Sehingga kiranya buku ini dinilai memberikan kontribusi yang besar dalam membantu mengerjakan tugas menulis. Seringkali, buku pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh perguruan tinggi berbeda. Perbedaan itu berkaitan dengan tata cara merujuk pustaka dan penggunaan bahasa baku. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan karena kita memiliki Pedoman Umum Bahasa yang Disempurnakan

Upload: nololyn

Post on 28-Jun-2015

457 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

KATA PENGANTAR

Dalam buku ini berisi ajakan kepada pembaca untuk lebih memperhatikan perihal cara

penulisan karya ilmiah,Contoh-contoh yang akan diajukan adalah "contoh" yang didasarkan

atas pertimbangan praktis dan hasil dari suatu penelitian seksama. Di dalam buku ini juga

dipaparkan teknik-teknik penulisan pada umumnya dan cara penulisan pada khususnya, yaitu

dengan dilampirkanya beberapa contoh makalah menurut kategorinya. Tujuanya agar para

pembaca pada umunya dan para mahasiswa pada khususnya tidak lagi mengeluh dan merasa

kesulitan ketika harus mengerjakan tugas menulis, baik itu makalah, karya ilmiah, skripsi,

maupun disertasi. Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia dituntut untuk

menghasilkan suatu karya yang relevan dalam jangka waktu yang singkat, Alasannya ialah di

masa ini, siswa semakin mandiri dan kritis. Proses kemandirian dan daya kritis ini perlu

dipandang positif dan dibina secara sadar dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu dosen dan

para guru sering memberikan tugas yang mengasah kemampuan berfikir kritis, dan

mengungkapkanya dalam bentuk tulisan. Sehingga kiranya buku ini dinilai memberikan

kontribusi yang besar dalam membantu mengerjakan tugas menulis. Seringkali, buku

pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh perguruan tinggi berbeda. Perbedaan

itu berkaitan dengan tata cara merujuk pustaka dan penggunaan bahasa baku. Hal tersebut

tidak boleh dibiarkan karena kita memiliki Pedoman Umum Bahasa yang Disempurnakan

(EYD) dan pedoman pembentukan istilah yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa.

Page 2: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

HASIL RESUM

Pada Bab pertama dibahas bahwa karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya

seseorang yang berupa hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang

diperoleh melaluikepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan pengetahuan orang

lainsebelumnya. Tujuan karya ilmiah adalah agar gagasan si penulis dapat dibaca dan

direspon, karena sifat karya ilmiah itu adalah tertulis, mengemukakan kebenaran melalui

metodenya yang sistematis, metodologis dan konsisten. Jika dihubungkan dengan hakikat

ilmu, karya ilmiah mempunyai funsi sebagai berikut:

1. Penjelasan

2. Ramalan

3. Kontrol

Menulis karya ilmiah memerlukan empat syarat, yaitu:

1. Motivasi dan disiplin yang tinggi

2. Kemampuan mengolah data

3. Kemampuan berfikir logis dan sistematis

4. Kemampuan berbahasa

Sedangkan sifat karya ilmiah secara formal adalah:

1. Lugas dan tidak emosional

2. Logis

3. Efektif

4. Efisien

5. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku

Jenis-jenis karya ilmiah:

1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang

pembahasanya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif.

2. Kertas kerja, seperti halnya makalah.

3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah mengemukakan pendapat penulis berdasarkan

pendapat orang lain. Ditulis oleh mahasiswa S1 untuk memperoleh gelar sarjana.

4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan

dengan skripsi, atau sebagai pengujian hipotesis, ditulis untuk memperoleh gelar

magister.

5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat

dibuktikan secara valid.

Page 3: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

Pada intinya penyusunan karya ilmiah memberikan manfaat yang besar, yamg intinya

adalah penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilanya, menggabungkan hasil bacaan

dari berbagai sumber,berkenalan dengan kegiatn perpustakaan, meningkatkan keterampilan

dalm mengorganisasi dan menyajikan data, memperoleh kepuasan intelektual, dan

memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

Pada bab tentang tahap penyusunan karya ilmiah diberikan pengantar pada tahapan

penyusunan karya ilmiah yang meliputi:

1. Persiapan yang meliputi: pemilihan topik atau masalah, penentuan judul dan

pembuatan kerangka karya

2. Pengumpulan data yang meliputi: pencarian keterangan dari bacaan, pengumpulan

keterangan dari beberapa pihak yang mengetahui, penganatan langsung pada objek

yang diteliti, dan percobaan pengujian di lapangan dan laboratorium

3. Pengorganisasioan dan pengonsepan yang meliputi: pengelompokkan bahan,

pengonsepan, atau pembacaan dan pengecekan kembali untuk melengkapi dan

menyempurnakan

4. Pemeriksaan atau penyuntingan konsep

5. Penyajian atau pengetikan.

Pada bab selanjutnya dibahas tentang sistematika skripsi, tesis, dan disertasi, diuraikan

juga tentang:

Sistematika karya ilmiah adalah urutan letak bagian – bagian karya ilmiah. Bagian

mana yang harus di dahulukan dan bagian mana pula yang harus dikemudiankan. Secara garis

besar, bagian yang diletakkan didepan lazim disebuut dengan bagian awal, bagian selanjutnya

disebut bagian inti karya ilmiah, dan bagian penutup. Yang termasuk karya ilmiah diantaranya

skripsi, tesis dan disertasi dalam tulisan ini secara garis besar dikelompokkan menjadi 2

macam yaitu yang disusun berdasarkan hasil penelitian kuantitatif dan hasil penelitian

kualitatif. Hal – hal yang disajikan dalam penelitian kualitatif umumnya bersifat kompleks,

mulai isi kajian terhadap teori substantive dan mendasar sampai pada hal – hal yang bersifat

operasional tekhnis. Karena kompleksnya materi yang disajikan, laporan penelitian kuantitatif

perlu diatur sedemikian rupa sehingga pembaca laporan dapat dengan mudah menemukan

setiap bagian yang dicarinya dan dapat memahamimya secara tepat. Karya ilmiah hasil

penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi terutama ditujukan untuk

kepentingan masyarakat akademis format dan sistematika laporan cenderung baku dan

mengikuti ketentuan perguruan tinggi atau suatu kelompok masyarakat akademik. Sistenatika

Page 4: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

skripsi, tesis atau disertasi hasil penelitian kuantitatif umumnya dibagi menjadi 3 bagian

utama yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir, rinciannya sebagai berikut :

a. Bagian awal terdiri atas halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan, abstrak,

prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, daftar lain ( misalnya

daftar lambing daftar singkatan, dsb ).

b. Bagian inti mencakup pendahuluan kerangka teoritis metode penelitian, hasil

penelitian, pembahasan dan penutup.

c. Bagian akhir mencakup daftar pustaka, pernyataan keaslian tulisan, lampiran, riwayat

hidup.

Sedangkan penelitian kualitatif berisi ungkapan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan

konteks ( holistik – kontekstual ). Oleh karena itu laporan penelitian karya ilmiah kualitatif

disusun dalam bentuk narasi yang bersifat dan mendalam serta menunjukkan ciri – ciri ilmiah.

Laporan penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas, dapat berupa masalah, objek

evaluasi atau pilihan kebijakan dan didalam laporan kualitatif menggunakan gaya penulisan

formal, informal atau gabungan keduanya. Laporan gaya informal misalnya berisi paparan

sebuah cerita yang diakhiri dengan simpulan. Skripsi, Tesis atau Disertasi hasil penelitian

kualitatif umumnya dibagi menjadi 3 bagian utaa yaitu bagian awal, bagian inti dan bagain

akhir. Definisinya sebagai berikut :

a. Bagian awal terdiri atas :

Halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan, abstrak, daftar isi, daftar tabel,

daftar gambar, daftar lampiran, daftar lainnya ( misalnya daftar singkatan ).

b. Bagian inti terdiri atas :

Pendahuluan, metode penelitian, paparan data dan temuan penelitian, pembahasan,

penutup.

c. Bagian akhir terdiri atas :

Daftar pustaka, pernyataan keaslian tulisan, lampiran dan riwayat hidup.

1.1. Artikel Hasil Penulisan

Hasil penulisan yang ditulis ddalam bentuk artikel yang kemudian diterbitkan

dalam jurnal memiliki kelebihan – kelebihan dibandingkan dengan yang ditulis dalam

bentuk laporan teknis resmi. Laporan teknis resmi berisi hal – hal yang menyeluruh dan

lengkap, naskahnya cenderung tebal – tebal da diproduksi dalam jumlah sangat terbatas.

Sebaliknya, hasil penelitian dalam bentuk artikel berisi hal – hal yang penting saja dan

dapat memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas dari pada laporan teknis

resmi.

Page 5: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

1.1.1. Ciri Pokok

Laporan dalam bentuk artikel ilmiah dibedakan dengan laporan teknis resmi dalam tiga

segi yaitu pertama bahan, Artikel hasil penelitian atau jurnal berisi bahan yang penting –

penting saja dan yang terpenting adalah temuan hasil penelitian, pembahasan , hasil dan

kesimpulan. Kajian pustaka lazim disajikan untuk mengawali artikel dan sekaligus

merupakan pembahasan mengenai rasional pentingnya masalah yang diteliti. Kedua

sistematika penulisan, artikel hasil penelitian terdiri atas bagian san sub bagian. Ketiga

Prosedur penulisan, artikel, sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah Universitas

Negeri Malang (2003:43). Mengemukakan bahwa ada tiga kemungkinan prosedur

penulisan yaitu pertama, artikel hasil penulisan ditulis sebelum laporan penelitian teknis

resmi secara lengkap dibuat. Kedua, artikel hasil penelitian untuk jurnal di tulis setelah

laporan hasil penelitian teknis resmi selesai disusun. Ketiga, Artikel hasil penelitian yang

diterbitkan dalam jurnal merupakan satu – satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti.

1.1.2. Isi dan Sistematika

Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka maupun abjad

Judul :

Judul harus Informatif, Lengkap, tidak terlalu panjang ataupun pendek dan hendaknya

memuat variabel – variabel yang diteliti.

Nama Penulis :

Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik ataupun gelar

lainnya jika lebih dari dua penulis, hanya nama penulis utama saja yang dicantumkan

dibawah judul, nama penulis lain ditulis dalam catatan kaki.

Abstrak dan Kata Kunci :

Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide yang paling penting

dan memuat masalah, tujuan, prosedur, dan ringkasan hasil penelitian

Kata kunci adalah kata pokok yang daerah masalah yang diteliti yang

merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli dan berupa kata tunggal atau

gabungan kata.

Pendahuluan :

Pendahuluan ditulis langsung setelah abstrak dan kata kunci yang berisi kajian

pustaka yang mencakup sedikitnya tiga gagasan yaitu ; (1) latar belakang Penelitian,

(2) Masalah dan Wawasan rencana pemecahan masalah, (3) Rumusan tujuan

penelitian. Sebagai kajian pustaka juga harus disertai dengan rujukan yang bisa

dijamin otoritas penulisannya.

Page 6: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

Metode :

Pada prinsipnya berisi bagaimana penelitian itu dilakukan dan juga terdapat

beberapa materi pokok yaitu bagaimana data dikumpulkan, siapa / apa sumber data

dan bagaimana data dianalisis.

Hasil :

Bagian ini meupakan bagian utama dan terpanjang dalam artikel ilmiah.

Biasanya disajikan dalam hasil hasil analisis data dan hasil pengujian hipotesis.

Pembahasan :

Bagian ini merupakan keseluruhan isi artikel ilmiah dngan tujuan

pembahasannya adalah (1) menunjukkan bagaimana tujuan penelitian itu dicapai, (2)

menafsirkan temuan – temuan, (3) menginterogasi temuan penelitian kedalam

kumpulan pengetahuan ayng telah mapan, (4) Menyusun teori yang ada.

Simpulan dan Saran :

Simpulan menyajikkan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil

dan pembahasan

Daftar Rujukan :

Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disjikan dalam

batang tubuh artikel alamiah.

1.2. Makalah

1.2.1. Ciri Pokok

Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah meyakinkan pembaca

bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian

yang sistematika memang perlu diketahui dan diperhatikan. Dan memiliki ciri

objektif tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematika dan logis.

1.2.2. Isi dan Sistematika

Secara garis besar, makalah panjang terdiri atas tiga bagian yaitu awal,

bagian inti dan bagian akhir.

Bagian Awal

Halaman sampul harus ada judul, maksud makalah, nama penulis serta

watu penulisan

Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar

isi makalah.

Page 7: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

Daftar tabel dan gambar untuk memudahkan pembaca menemukan tabel

atau gambar yang terdapat dalam makalah.

Bagian inti

Pendahuluan, berisi penjelasan mengenai :

Latar belakang makalah hal yang melandasi perlunya ditulis makalah.

Topik pembahasan persoalan yang memerlukan deskripsi lebih lanjut.

Tujuan penulisan makalah untuk memilih tugas yang diberikan oleh

seseorang.

Teks utama berisi pembahasan topik – topik makalah.

Penutup berisi simpulan atau rangkuman pembahasan dan sasara.

Bagian Akhir

Daftar rujukan

Lampiran (jika ada), berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam

proses penulisan makalah.

1.3. Laporan penelitian Kuantitatif

Laporan ini disajikan secara lugas, objektif dan apa adanya. Isi pokoknya adalah

apa yang diteliti, bagaimana penelitian dilakukan, hasil yang diperoleh, dan simpulan

penelitian. Juga terdapat tiga bagian yaitu

Bagian Awal

Halaman Sampul

Halaman Judul

Abstrak

Prakata

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar gambar

Daftar Lampiran

Daftar Lain.

Bagian Inti

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Hipotesis Penelitian

Page 8: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

1.5 Kegunaan

1.6 Asumsi

1.7 Ruang Lingkup dan keterbatasan penelitian

1.8 Definisi Istilah

BAB II KERANGKA TEORETIS

2.1 ……………………..

2.2 ……………………..

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

3.2 Instrumen penelitian

3.3 Pengumpulan Data

3.4 Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Penelitian

4.2 PengujianHipotesis

BAB V PEMBAHASAN

5.1 ……………………..

5.2 ……………………..

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

6.2 Saran

1.4. Laporan penelitian Kualitatif dengan Format tetap 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Konteks Penelitian

1.2 Fokus Penelitian

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN

BAB VI PENUTUP

Format Bebas

BAB I PENDAHULUAN

Page 9: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Metode Penelitian

1.5 Landasan Teori

BAB II

Bab ini dan bab-bab selanjutnya memuat hasil penelitian yang di perolehnya.

Judul dan isi tiap bab disesuaikan dengan topik dan hasil penelitiannya termasuk

pembahasannya.

Selanjutnya dibahas tentang teknik penulisan:

Walaupun tiap-tiap perguruan tinggi memiliki ketentuan atau pedoman masing –

masing tentang prosedur penyusunan skripsi, tesis, atau disertasi, pada dasarnya konvensi

penulisannya sama. Konvensi penulisannya menyangkut (1) Bentuk Skripsi, Tesis, atau

disertasi, dan (2) bagian-bagian Skripsi, tesis, atau disertasi. Pembicaraan bentuk skripsi, tesis,

atau disertasi mencakupi (a) bahan yang akan digunakan, (b) perwajahan, dan (c) penomoran

halaman.

a) Bahan dan Jumlah Halaman

Bahan yang digunakan untuk mengetik skripsi sebaiknya kertas HVS, berukuran

kuaro atau A4 ( 21,5 x 28 cm ), sedangkan untuk sampul digunakan kertas yang agak

tebal, karena sekarang zamannya computer, pengetikan dapat dilakukan dengan

menggunakan alat Bantu computer, dengan huruf standar misal Times New Roman atau

arial, ukuran huruf 12 point, kecuali untuk pengetikan judul pada sampul depan dan

dalam, ukuran huruf 14 – 16 point.

b) Perwajahan

Yang dimaksud dengan perwajahan adalah tata letak (layout) unsur-unsur skripsi

serta aturan penulisan unsur-unsur tersebut, yang dikaitkan dengan segi keindahan dan

estetika naskah. Tata letak dan penulisan unsur-unsur skripsi, tesis atau disertasi harus

diusahakan sebaik-baiknya agar skripsi, tesis atau disertasitersebut tampak rapid an

menarik. Dalam pembicaraan tentang perwajahan, dikemukakan secara ringkas (a) Kertas

pola ukuran dan (b) Penomoran.

a.1. Kertas Pola Ukuran

Supaya tiap halaman ketikan rapi, sebaiknya digunakan kertas pola ukuran.

Kertas pola ukuran tersebut dipasang setiap kali mengganti halaman dan kertas pola

ukuran tersebut harus ditaati agar hasil ketikan tampak rapi.

Page 10: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

a.2 . Penomoran

- Angka yang digunakan

Angka untuk nomor yang lazim digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi atau

karangan ilmiah umumnya adalah angka romawi kecil, angka romawi besar, dan

angka arab. Angka romawi kecil dipakai untuk menomori halaman judul, halaman

yang bertajuk prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. Angka

romawi besar digunakan untuk menomori tajuk bab, pendahuluan, tajuk bab analisis,

tajuk bab simpulan. Angka arab digunakan untuk menomori halaman – halaman

naskah mulai dari bab pendahuluan sampai dengan halaman terakhir dan untuk

menomori nama-nama table, grafik, histogram, bagan dan skema.

- Letak Penomoran

Halaman Judul, daftar Isi, daftar Tabel, daftar Grafis, daftar lampiran,

menggunakan angka romawi kecil yang diletakkan pada bagian bawah tepat di tengah

– tengah.

c) Penyajian

1. Penulisan judul

Judul skripsi dicantumkan sekitar empat cm dari tepi atas kertas. Judul artikel

dengan huruf kapital seluruhnya tanpa diakhiri tanda baca apapun. Jika judul tersebut

memiliki sub judul, antara judul dengan sub judul dibutuhkan titik dua ( : ) contoh

judul skripsi tanpa sub judul :

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN

HOTEL GRAND CANDI SEMARANG

Contoh judul skripsi dengan sub judul :

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN KALIMAT SKRIPSI

PADA MAHASISWA YANG MENDAPAT DAN TIDAK

MENDAPAT MATA KULIAH BAHASA INDONESIA :

STUDY KASUS DI UNIVERSITAS STIKUBANK

SEMARANG

a. Maksud penyusunan

Maksud penyusunan skripsi dicantumkan dibawah judul , yang ditulis

dengan menggunakan huruf kapital pada semua awal kata, kecuali kata tugas,

Page 11: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

seperti di-, dalam, dan, bagi, untuk, sebagai, dan dari. Isi pernyataan inipun tidak

bertanda baca apapun. Contoh

Skripsi ini Disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana

Sastra pada Fakultas Bahasa dan Ilmu Budaya

Universitas Stikubank Semarang

Nama penyusun dan nomor induk mahasiswa (NIM) dicantumkan

dibawah maksud penyusunan dengan didahului kata oleh dengan huruf kapital.

Selanjutnya nama penyusun juga dituliskan dengan huruf capital. NIM tidak diberi

titik dan dicantumkan dibawah nama.

Contoh :

OLEH

ADINDA FATIMAH

NIM 0101550481

Selanjutnya nama program study, fakultas, universitas, atau perguruan

tinggi tempat penyusunan, dicantumkan dibawah identitas penyusun yang diikuti

dengan nama kata penyusunan dan tahun penyusunan.

Contoh untuk skripsi :

PROGRAM STUDI AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS INDONESIA

JAKARTA

2005

- Lembar Persetujuan

Ada dua macam lembar persetujuan, lembar pertama persetujuan adalah

lembar persetujuan yang memuat persetujuan dari para pembimbing. Lembar kedua

persetujuan adalah lembar persetujuan yang berisi pengesahan skripsi, tesis atau

disertasi oleh penguji, ketua jurusan dan dekan.

- Abstrak

Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan paling bawah teks

abstrak. Dengan kata kunci dapat ditemukan dengan mudah judul-judul skripsi, tesis,

dan disertasi beserta abstraknya. Teks abstrak disajikan secara padat intisari tulisan

Page 12: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

yang mencakupi latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil

yang diperoleh, dan simpulan.

- Prakata

Hal-hal yang dicantumkan dalam prakata antara lain ucapan terima kasih

penulis kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan pihak-pihak lain yang telah

membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan skripsi, tesis atau

desertasi

- Daftar isi

Dalam daftar isi dibuat judul bab, judul sub bab, dan judul sub-sub bab yang

disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya didalam teks.

- Daftar Tabel

Ada banyak cara menuliskan daftar tabel. Secara umum, halam daftar tabel

memuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman pemuatannya didalam teks

untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul table yang terdapat didalam

teks.

- Daftar Gambar.

Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan

nomor halaman tempat pemuatannya didalam teks.

- Daftar Lampiran.

Secara umum, halaman daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul

lampiran dan nomor halaman pemuatannya.

- Daftar Lain.

Jika dalam skripsi, tesis atau desertasi banyak digunakan tanda-tanda lain yang

mempunyai makna esensial, misalnya singkatan atau lambang-lambang yang

digunakan dalam matematika, ilmu eksakta, bahasa dan sebagainya.

d) Cara Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan

- Cara Merujuk

Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun diantara

tanda kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama

akhir kedua penulis. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan

dengan cara menulis nama pertama kemudian diikuti dengan dkk.

1. Cara merujuk kutipan langsung

Page 13: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

Kutipan kurang dari 40 kata

Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulis siantara tanda kutip ( “ ….. “ )

sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti dengan nama penulis,

tahun dan nomor halaman.

kutipan 40 kata atau lebih

Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang

mendahuluinya.

kutipan yang sebagia dihilangkan.

Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang,

kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.

2. Cara merujuk kutipan tidak langsung.

Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan

bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda-tanda kutip dan terpadu dalam teks.

Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks atau disebut dalam

kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman

disebutkan.

- Cara Menulis Daftar Rujukan

Daftar rujkan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan

lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Semua rujukan

yang dicantumkan dalam daftar rujukan tiu disusun menurut abjad nama-nama

pengarang atau lembaga yang menerbitkannya, baik kebawah maupun kekanan.

a) Rujukan Dari Buku

Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul

buku ditulis dengan huruf miring (italic), dengan huruf capital pada awal kata

kecuali kata hubung atau kata tugas. Tempat penerbitan dan nama penerbit

dipisahkan dengan titik dua ( : ). Contoh : Robert, H.R.1951. Food Safety.Canada :

A Wiley-Interscience publication.

b) Rujukan Dari Artikel dalam Jurnal

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun dan judul artikel

diapit tanda kutip, dan huruf kapital pada setiap kata. Nama jurnal ditulis dengan

tebal cetak miring dan huruf awal dari setiap katanya dengan huruf kapital kecuali

kata tugas.

Contoh : Dwiloka, B.1999. “ Kontroversi Isu Minyak Tropis “. SAIN-TEKS,

6(2) : 49-60.

Page 14: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

c) Rujukan dari internet Berupa Artikel dari jurnal

Nama penulis ditulis seperti ruukan dari baha cetak, diikuti secara berturut-

turut, tahun, judul artikel, nama jurnal ( diapit tanda kutip ) dengan diberi

keterangan dalam kurung (online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat

sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda

kurung.

Contoh :

Griffith, A. I. 1995. “ Coordinating Family and School : Mothering for Schooling

“. Education Policy Analysis Archive (online), Vol.3, No.1, ( Http:/olau-ed.asu-

edu/epaa/, diakses 12 februari 1997 ).

d) Rujukan dari internet berupa E-Mail pribadi.

Nama pengirim dan disertai keterangan dalam kurung (alamat E-Mail

pengirim ), diikuti secara berturut – turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi

bahan ( diapit tanda kutip ). Nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung

(alamat E-Mail yang dikirim)

Contoh :

Naga, Dalr S. ( [email protected] ). 1 oktober 1997. “ Artikel untuk JIP “. E-

Mail kepada Ali Saukan ( [email protected] ).

Dalam penerapan ejaan yang disempurnakan terdapat beberapa ketentuan penulisan:

1. Penulisan Huruf

a. Huruf Kapital

Dipakai sebagai huruf pertama: di awal kalimat, petikan langsung, ungkapan

yang berhubungan dengan keagamaan, kitab suci, nama Tuhan, gelar

kehormatan,nama jabatan, nama orang, nama bangsa atau suku, nama tahun,

bulan, hari, hari raya, peristiwa sejarah, nama khas geografi,nama resmi

lembaga, unsur bentuk ulang sempurna, nama buku, singkatan nama gelar, kata

penunjuk hubungan, kata ganti Anda.

b. Huruf Miring

Digunakan apabila: menulis nama buku, majalah , surat kabar yang dikutip,

menegaskan atau mengkhaskan huruf, menulis kata nama ilmiah atau

ungkapan asing.

2. Penulisan Kata

a. Kata Dasar, ditulis sebagai satu kesatuan

Page 15: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

b. Kata Turunan, Imbuhan ditulis serangkai dengan kata

dasarnya apabila: awalan dan akhiran ditulis dengan kata yang langsung

mengikuti atau mendahuluinya, bentuk dasar gabungan kata sekaligus

mendapat awalan dan akhiran, jika salah astu gabungan kata dipakai dalam

kombinasi.

c. Kata Ulang, Bentuk ulang ditulis lengkap dengan

menggunakan tanda hubung

d. Gabungan Kata: kata majemuk unsurnya ditulis terpisah, bisa

ditambahkan tanda hubung untuk menghindari salah baca, gabungan kata yang

dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai.

e. Kata Depan, kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang

dianggap mengikutinya.

f. Kata Ganti ku, kau, mu dan nya ditulis serangkai dengan kata

yang mengikutinya dan mendahuluinya.

g. Partikel , partikel –lah, -kah dan –tah ditulis serangkai, partikel

pun ditulis terpisah, partikel per yang berarti mulai, demi dan tiap ditulis

terpisah.

h. Singkatan dan Akronim, singkatan nama orang, gelar dan

jabatan diikuti tanda titik, singkatan nama resmi lembaga, badan, dan

organisasi ditulis dengan huruf kapital tidak diikuti tanda titik, singkatan

umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti tanda titik, lambang kimia

tidak diikuti tanda titik, akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal

ditulis dengan huruf kapital (ABRI, SIM), akronim nama diri yang berupa

gabungan suku kata ditulis dengan huruf kapital di huruf awal, akronim yang

bukan nama diri yang berupa gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.

i. Angka dan Lambang Bilangan

3. Pemakaian Tanda Baca

a. Tanda Titik (.)

Tanda titik digunakan: pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,

di belakang angka atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar atau daftar, untuk

memisahkan angka jam, menit, detik, diantara nama penulis, judul tulisan yang

tidak berakhir dengan nada tanya atau tanda seru, memisahkan bilangan ribuan

atau kelipatanya, tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala

Page 16: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

karangan, dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat, nama dan alamta

penerima surat.

b. Tanda Koma ( , )

Digunakan: di antara unsur dalam suatu perincian, untuk memisahkan kalimat

setara, untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat, di belakang kata

ungkapan,memisahkan kata seperti O,ya, memisahkan petikan langsung, antara

nama, alamat, tempat tanggal, menceraikan nama yang di balik susunanya

dalam daftar pustaka, antara bagian-bagian dalam catatan kaki, di muka angka

persepuluhan, mengapit keterangan tambahan,menghindari salah baca, tidak

dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain.

c. Tanda Titik Dua ( : )

Digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian,

digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian, digunakan

pada teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan

d. Tanda Titik Koma ( ; )

Digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara,

sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di

dalam kalimat majemuk.

e. Tanda Hubung ( - )

Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang

terpisah oleh pergantian baris, menyambung awalan dengan bagian kata

dibelakangnya, menyambung unsur-unsur kata ulang, menyambung huruf kata

yang dieja, dan perangkaian kata.

f. Tanda Pisah ( - )

Digunakan untuk membatasi penyisipan kata, menegaskan adanya keterangan

aposisi, diantara dua bilangan atau tanggal dengan arti “sampai”.

g. Tanda Ellipsis (.....)

Digunakan dalam kalimat yang terputus-putus, menunjukkan ada bagian yang

dihilangkan.

h. Tanda Tanya, dipakai pada akhir kalimat tanya.

i. Tanda Seru, dipaki untuk menyatakan seruan.

Page 17: Dasar-dasar komposisi ( Resum)

j. Tanda Kurung ((.....)), digunakan untuk mengapit tambahan, huruf, angka

dan penjelasan.

k. Tanda Kurung Siku ( [.....] ), digunakan untuk mengapit tambahan, huruf,

angka dan penjelasan, yang sudah bertanda kurung.

l. Tanda Petik ( “......”), dipakai untuk: mengapit petikan langsung, judul syair,

mengapit istilah ilmiah, tanda baca penutup.

m. Tanda Petik Tunggal, dipakai untuk mengapit petikan yang tersusun dalam

petikan lain, untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata asing.

n. Tanda Garis Miring ( / )

Dipakai dalam nomorsurat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu

tahun, sebagai pengganti kata dan, atau, tiap.

o. Tanda Apostrof

Untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.

p. Tanda Ulang

Dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakan pengulangan kata

dasar.

Page 18: Dasar-dasar komposisi ( Resum)