dasar-dasar komposisi ( resum)
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dalam buku ini berisi ajakan kepada pembaca untuk lebih memperhatikan perihal cara
penulisan karya ilmiah,Contoh-contoh yang akan diajukan adalah "contoh" yang didasarkan
atas pertimbangan praktis dan hasil dari suatu penelitian seksama. Di dalam buku ini juga
dipaparkan teknik-teknik penulisan pada umumnya dan cara penulisan pada khususnya, yaitu
dengan dilampirkanya beberapa contoh makalah menurut kategorinya. Tujuanya agar para
pembaca pada umunya dan para mahasiswa pada khususnya tidak lagi mengeluh dan merasa
kesulitan ketika harus mengerjakan tugas menulis, baik itu makalah, karya ilmiah, skripsi,
maupun disertasi. Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia dituntut untuk
menghasilkan suatu karya yang relevan dalam jangka waktu yang singkat, Alasannya ialah di
masa ini, siswa semakin mandiri dan kritis. Proses kemandirian dan daya kritis ini perlu
dipandang positif dan dibina secara sadar dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu dosen dan
para guru sering memberikan tugas yang mengasah kemampuan berfikir kritis, dan
mengungkapkanya dalam bentuk tulisan. Sehingga kiranya buku ini dinilai memberikan
kontribusi yang besar dalam membantu mengerjakan tugas menulis. Seringkali, buku
pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh perguruan tinggi berbeda. Perbedaan
itu berkaitan dengan tata cara merujuk pustaka dan penggunaan bahasa baku. Hal tersebut
tidak boleh dibiarkan karena kita memiliki Pedoman Umum Bahasa yang Disempurnakan
(EYD) dan pedoman pembentukan istilah yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
HASIL RESUM
Pada Bab pertama dibahas bahwa karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya
seseorang yang berupa hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
diperoleh melaluikepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan pengetahuan orang
lainsebelumnya. Tujuan karya ilmiah adalah agar gagasan si penulis dapat dibaca dan
direspon, karena sifat karya ilmiah itu adalah tertulis, mengemukakan kebenaran melalui
metodenya yang sistematis, metodologis dan konsisten. Jika dihubungkan dengan hakikat
ilmu, karya ilmiah mempunyai funsi sebagai berikut:
1. Penjelasan
2. Ramalan
3. Kontrol
Menulis karya ilmiah memerlukan empat syarat, yaitu:
1. Motivasi dan disiplin yang tinggi
2. Kemampuan mengolah data
3. Kemampuan berfikir logis dan sistematis
4. Kemampuan berbahasa
Sedangkan sifat karya ilmiah secara formal adalah:
1. Lugas dan tidak emosional
2. Logis
3. Efektif
4. Efisien
5. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku
Jenis-jenis karya ilmiah:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasanya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif.
2. Kertas kerja, seperti halnya makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Ditulis oleh mahasiswa S1 untuk memperoleh gelar sarjana.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan
dengan skripsi, atau sebagai pengujian hipotesis, ditulis untuk memperoleh gelar
magister.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan secara valid.
Pada intinya penyusunan karya ilmiah memberikan manfaat yang besar, yamg intinya
adalah penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilanya, menggabungkan hasil bacaan
dari berbagai sumber,berkenalan dengan kegiatn perpustakaan, meningkatkan keterampilan
dalm mengorganisasi dan menyajikan data, memperoleh kepuasan intelektual, dan
memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
Pada bab tentang tahap penyusunan karya ilmiah diberikan pengantar pada tahapan
penyusunan karya ilmiah yang meliputi:
1. Persiapan yang meliputi: pemilihan topik atau masalah, penentuan judul dan
pembuatan kerangka karya
2. Pengumpulan data yang meliputi: pencarian keterangan dari bacaan, pengumpulan
keterangan dari beberapa pihak yang mengetahui, penganatan langsung pada objek
yang diteliti, dan percobaan pengujian di lapangan dan laboratorium
3. Pengorganisasioan dan pengonsepan yang meliputi: pengelompokkan bahan,
pengonsepan, atau pembacaan dan pengecekan kembali untuk melengkapi dan
menyempurnakan
4. Pemeriksaan atau penyuntingan konsep
5. Penyajian atau pengetikan.
Pada bab selanjutnya dibahas tentang sistematika skripsi, tesis, dan disertasi, diuraikan
juga tentang:
Sistematika karya ilmiah adalah urutan letak bagian – bagian karya ilmiah. Bagian
mana yang harus di dahulukan dan bagian mana pula yang harus dikemudiankan. Secara garis
besar, bagian yang diletakkan didepan lazim disebuut dengan bagian awal, bagian selanjutnya
disebut bagian inti karya ilmiah, dan bagian penutup. Yang termasuk karya ilmiah diantaranya
skripsi, tesis dan disertasi dalam tulisan ini secara garis besar dikelompokkan menjadi 2
macam yaitu yang disusun berdasarkan hasil penelitian kuantitatif dan hasil penelitian
kualitatif. Hal – hal yang disajikan dalam penelitian kualitatif umumnya bersifat kompleks,
mulai isi kajian terhadap teori substantive dan mendasar sampai pada hal – hal yang bersifat
operasional tekhnis. Karena kompleksnya materi yang disajikan, laporan penelitian kuantitatif
perlu diatur sedemikian rupa sehingga pembaca laporan dapat dengan mudah menemukan
setiap bagian yang dicarinya dan dapat memahamimya secara tepat. Karya ilmiah hasil
penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi terutama ditujukan untuk
kepentingan masyarakat akademis format dan sistematika laporan cenderung baku dan
mengikuti ketentuan perguruan tinggi atau suatu kelompok masyarakat akademik. Sistenatika
skripsi, tesis atau disertasi hasil penelitian kuantitatif umumnya dibagi menjadi 3 bagian
utama yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir, rinciannya sebagai berikut :
a. Bagian awal terdiri atas halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan, abstrak,
prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, daftar lain ( misalnya
daftar lambing daftar singkatan, dsb ).
b. Bagian inti mencakup pendahuluan kerangka teoritis metode penelitian, hasil
penelitian, pembahasan dan penutup.
c. Bagian akhir mencakup daftar pustaka, pernyataan keaslian tulisan, lampiran, riwayat
hidup.
Sedangkan penelitian kualitatif berisi ungkapan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan
konteks ( holistik – kontekstual ). Oleh karena itu laporan penelitian karya ilmiah kualitatif
disusun dalam bentuk narasi yang bersifat dan mendalam serta menunjukkan ciri – ciri ilmiah.
Laporan penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas, dapat berupa masalah, objek
evaluasi atau pilihan kebijakan dan didalam laporan kualitatif menggunakan gaya penulisan
formal, informal atau gabungan keduanya. Laporan gaya informal misalnya berisi paparan
sebuah cerita yang diakhiri dengan simpulan. Skripsi, Tesis atau Disertasi hasil penelitian
kualitatif umumnya dibagi menjadi 3 bagian utaa yaitu bagian awal, bagian inti dan bagain
akhir. Definisinya sebagai berikut :
a. Bagian awal terdiri atas :
Halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan, abstrak, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, daftar lampiran, daftar lainnya ( misalnya daftar singkatan ).
b. Bagian inti terdiri atas :
Pendahuluan, metode penelitian, paparan data dan temuan penelitian, pembahasan,
penutup.
c. Bagian akhir terdiri atas :
Daftar pustaka, pernyataan keaslian tulisan, lampiran dan riwayat hidup.
1.1. Artikel Hasil Penulisan
Hasil penulisan yang ditulis ddalam bentuk artikel yang kemudian diterbitkan
dalam jurnal memiliki kelebihan – kelebihan dibandingkan dengan yang ditulis dalam
bentuk laporan teknis resmi. Laporan teknis resmi berisi hal – hal yang menyeluruh dan
lengkap, naskahnya cenderung tebal – tebal da diproduksi dalam jumlah sangat terbatas.
Sebaliknya, hasil penelitian dalam bentuk artikel berisi hal – hal yang penting saja dan
dapat memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas dari pada laporan teknis
resmi.
1.1.1. Ciri Pokok
Laporan dalam bentuk artikel ilmiah dibedakan dengan laporan teknis resmi dalam tiga
segi yaitu pertama bahan, Artikel hasil penelitian atau jurnal berisi bahan yang penting –
penting saja dan yang terpenting adalah temuan hasil penelitian, pembahasan , hasil dan
kesimpulan. Kajian pustaka lazim disajikan untuk mengawali artikel dan sekaligus
merupakan pembahasan mengenai rasional pentingnya masalah yang diteliti. Kedua
sistematika penulisan, artikel hasil penelitian terdiri atas bagian san sub bagian. Ketiga
Prosedur penulisan, artikel, sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah Universitas
Negeri Malang (2003:43). Mengemukakan bahwa ada tiga kemungkinan prosedur
penulisan yaitu pertama, artikel hasil penulisan ditulis sebelum laporan penelitian teknis
resmi secara lengkap dibuat. Kedua, artikel hasil penelitian untuk jurnal di tulis setelah
laporan hasil penelitian teknis resmi selesai disusun. Ketiga, Artikel hasil penelitian yang
diterbitkan dalam jurnal merupakan satu – satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti.
1.1.2. Isi dan Sistematika
Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka maupun abjad
Judul :
Judul harus Informatif, Lengkap, tidak terlalu panjang ataupun pendek dan hendaknya
memuat variabel – variabel yang diteliti.
Nama Penulis :
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik ataupun gelar
lainnya jika lebih dari dua penulis, hanya nama penulis utama saja yang dicantumkan
dibawah judul, nama penulis lain ditulis dalam catatan kaki.
Abstrak dan Kata Kunci :
Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide yang paling penting
dan memuat masalah, tujuan, prosedur, dan ringkasan hasil penelitian
Kata kunci adalah kata pokok yang daerah masalah yang diteliti yang
merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli dan berupa kata tunggal atau
gabungan kata.
Pendahuluan :
Pendahuluan ditulis langsung setelah abstrak dan kata kunci yang berisi kajian
pustaka yang mencakup sedikitnya tiga gagasan yaitu ; (1) latar belakang Penelitian,
(2) Masalah dan Wawasan rencana pemecahan masalah, (3) Rumusan tujuan
penelitian. Sebagai kajian pustaka juga harus disertai dengan rujukan yang bisa
dijamin otoritas penulisannya.
Metode :
Pada prinsipnya berisi bagaimana penelitian itu dilakukan dan juga terdapat
beberapa materi pokok yaitu bagaimana data dikumpulkan, siapa / apa sumber data
dan bagaimana data dianalisis.
Hasil :
Bagian ini meupakan bagian utama dan terpanjang dalam artikel ilmiah.
Biasanya disajikan dalam hasil hasil analisis data dan hasil pengujian hipotesis.
Pembahasan :
Bagian ini merupakan keseluruhan isi artikel ilmiah dngan tujuan
pembahasannya adalah (1) menunjukkan bagaimana tujuan penelitian itu dicapai, (2)
menafsirkan temuan – temuan, (3) menginterogasi temuan penelitian kedalam
kumpulan pengetahuan ayng telah mapan, (4) Menyusun teori yang ada.
Simpulan dan Saran :
Simpulan menyajikkan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil
dan pembahasan
Daftar Rujukan :
Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disjikan dalam
batang tubuh artikel alamiah.
1.2. Makalah
1.2.1. Ciri Pokok
Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah meyakinkan pembaca
bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian
yang sistematika memang perlu diketahui dan diperhatikan. Dan memiliki ciri
objektif tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematika dan logis.
1.2.2. Isi dan Sistematika
Secara garis besar, makalah panjang terdiri atas tiga bagian yaitu awal,
bagian inti dan bagian akhir.
Bagian Awal
Halaman sampul harus ada judul, maksud makalah, nama penulis serta
watu penulisan
Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar
isi makalah.
Daftar tabel dan gambar untuk memudahkan pembaca menemukan tabel
atau gambar yang terdapat dalam makalah.
Bagian inti
Pendahuluan, berisi penjelasan mengenai :
Latar belakang makalah hal yang melandasi perlunya ditulis makalah.
Topik pembahasan persoalan yang memerlukan deskripsi lebih lanjut.
Tujuan penulisan makalah untuk memilih tugas yang diberikan oleh
seseorang.
Teks utama berisi pembahasan topik – topik makalah.
Penutup berisi simpulan atau rangkuman pembahasan dan sasara.
Bagian Akhir
Daftar rujukan
Lampiran (jika ada), berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam
proses penulisan makalah.
1.3. Laporan penelitian Kuantitatif
Laporan ini disajikan secara lugas, objektif dan apa adanya. Isi pokoknya adalah
apa yang diteliti, bagaimana penelitian dilakukan, hasil yang diperoleh, dan simpulan
penelitian. Juga terdapat tiga bagian yaitu
Bagian Awal
Halaman Sampul
Halaman Judul
Abstrak
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lain.
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Hipotesis Penelitian
1.5 Kegunaan
1.6 Asumsi
1.7 Ruang Lingkup dan keterbatasan penelitian
1.8 Definisi Istilah
BAB II KERANGKA TEORETIS
2.1 ……………………..
2.2 ……………………..
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
3.2 Instrumen penelitian
3.3 Pengumpulan Data
3.4 Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Penelitian
4.2 PengujianHipotesis
BAB V PEMBAHASAN
5.1 ……………………..
5.2 ……………………..
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
6.2 Saran
1.4. Laporan penelitian Kualitatif dengan Format tetap 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Konteks Penelitian
1.2 Fokus Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
Format Bebas
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Metode Penelitian
1.5 Landasan Teori
BAB II
Bab ini dan bab-bab selanjutnya memuat hasil penelitian yang di perolehnya.
Judul dan isi tiap bab disesuaikan dengan topik dan hasil penelitiannya termasuk
pembahasannya.
Selanjutnya dibahas tentang teknik penulisan:
Walaupun tiap-tiap perguruan tinggi memiliki ketentuan atau pedoman masing –
masing tentang prosedur penyusunan skripsi, tesis, atau disertasi, pada dasarnya konvensi
penulisannya sama. Konvensi penulisannya menyangkut (1) Bentuk Skripsi, Tesis, atau
disertasi, dan (2) bagian-bagian Skripsi, tesis, atau disertasi. Pembicaraan bentuk skripsi, tesis,
atau disertasi mencakupi (a) bahan yang akan digunakan, (b) perwajahan, dan (c) penomoran
halaman.
a) Bahan dan Jumlah Halaman
Bahan yang digunakan untuk mengetik skripsi sebaiknya kertas HVS, berukuran
kuaro atau A4 ( 21,5 x 28 cm ), sedangkan untuk sampul digunakan kertas yang agak
tebal, karena sekarang zamannya computer, pengetikan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat Bantu computer, dengan huruf standar misal Times New Roman atau
arial, ukuran huruf 12 point, kecuali untuk pengetikan judul pada sampul depan dan
dalam, ukuran huruf 14 – 16 point.
b) Perwajahan
Yang dimaksud dengan perwajahan adalah tata letak (layout) unsur-unsur skripsi
serta aturan penulisan unsur-unsur tersebut, yang dikaitkan dengan segi keindahan dan
estetika naskah. Tata letak dan penulisan unsur-unsur skripsi, tesis atau disertasi harus
diusahakan sebaik-baiknya agar skripsi, tesis atau disertasitersebut tampak rapid an
menarik. Dalam pembicaraan tentang perwajahan, dikemukakan secara ringkas (a) Kertas
pola ukuran dan (b) Penomoran.
a.1. Kertas Pola Ukuran
Supaya tiap halaman ketikan rapi, sebaiknya digunakan kertas pola ukuran.
Kertas pola ukuran tersebut dipasang setiap kali mengganti halaman dan kertas pola
ukuran tersebut harus ditaati agar hasil ketikan tampak rapi.
a.2 . Penomoran
- Angka yang digunakan
Angka untuk nomor yang lazim digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi atau
karangan ilmiah umumnya adalah angka romawi kecil, angka romawi besar, dan
angka arab. Angka romawi kecil dipakai untuk menomori halaman judul, halaman
yang bertajuk prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. Angka
romawi besar digunakan untuk menomori tajuk bab, pendahuluan, tajuk bab analisis,
tajuk bab simpulan. Angka arab digunakan untuk menomori halaman – halaman
naskah mulai dari bab pendahuluan sampai dengan halaman terakhir dan untuk
menomori nama-nama table, grafik, histogram, bagan dan skema.
- Letak Penomoran
Halaman Judul, daftar Isi, daftar Tabel, daftar Grafis, daftar lampiran,
menggunakan angka romawi kecil yang diletakkan pada bagian bawah tepat di tengah
– tengah.
c) Penyajian
1. Penulisan judul
Judul skripsi dicantumkan sekitar empat cm dari tepi atas kertas. Judul artikel
dengan huruf kapital seluruhnya tanpa diakhiri tanda baca apapun. Jika judul tersebut
memiliki sub judul, antara judul dengan sub judul dibutuhkan titik dua ( : ) contoh
judul skripsi tanpa sub judul :
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN
HOTEL GRAND CANDI SEMARANG
Contoh judul skripsi dengan sub judul :
PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN KALIMAT SKRIPSI
PADA MAHASISWA YANG MENDAPAT DAN TIDAK
MENDAPAT MATA KULIAH BAHASA INDONESIA :
STUDY KASUS DI UNIVERSITAS STIKUBANK
SEMARANG
a. Maksud penyusunan
Maksud penyusunan skripsi dicantumkan dibawah judul , yang ditulis
dengan menggunakan huruf kapital pada semua awal kata, kecuali kata tugas,
seperti di-, dalam, dan, bagi, untuk, sebagai, dan dari. Isi pernyataan inipun tidak
bertanda baca apapun. Contoh
Skripsi ini Disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana
Sastra pada Fakultas Bahasa dan Ilmu Budaya
Universitas Stikubank Semarang
Nama penyusun dan nomor induk mahasiswa (NIM) dicantumkan
dibawah maksud penyusunan dengan didahului kata oleh dengan huruf kapital.
Selanjutnya nama penyusun juga dituliskan dengan huruf capital. NIM tidak diberi
titik dan dicantumkan dibawah nama.
Contoh :
OLEH
ADINDA FATIMAH
NIM 0101550481
Selanjutnya nama program study, fakultas, universitas, atau perguruan
tinggi tempat penyusunan, dicantumkan dibawah identitas penyusun yang diikuti
dengan nama kata penyusunan dan tahun penyusunan.
Contoh untuk skripsi :
PROGRAM STUDI AKUTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA
2005
- Lembar Persetujuan
Ada dua macam lembar persetujuan, lembar pertama persetujuan adalah
lembar persetujuan yang memuat persetujuan dari para pembimbing. Lembar kedua
persetujuan adalah lembar persetujuan yang berisi pengesahan skripsi, tesis atau
disertasi oleh penguji, ketua jurusan dan dekan.
- Abstrak
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan paling bawah teks
abstrak. Dengan kata kunci dapat ditemukan dengan mudah judul-judul skripsi, tesis,
dan disertasi beserta abstraknya. Teks abstrak disajikan secara padat intisari tulisan
yang mencakupi latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil
yang diperoleh, dan simpulan.
- Prakata
Hal-hal yang dicantumkan dalam prakata antara lain ucapan terima kasih
penulis kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan pihak-pihak lain yang telah
membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan skripsi, tesis atau
desertasi
- Daftar isi
Dalam daftar isi dibuat judul bab, judul sub bab, dan judul sub-sub bab yang
disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya didalam teks.
- Daftar Tabel
Ada banyak cara menuliskan daftar tabel. Secara umum, halam daftar tabel
memuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman pemuatannya didalam teks
untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul table yang terdapat didalam
teks.
- Daftar Gambar.
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan
nomor halaman tempat pemuatannya didalam teks.
- Daftar Lampiran.
Secara umum, halaman daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul
lampiran dan nomor halaman pemuatannya.
- Daftar Lain.
Jika dalam skripsi, tesis atau desertasi banyak digunakan tanda-tanda lain yang
mempunyai makna esensial, misalnya singkatan atau lambang-lambang yang
digunakan dalam matematika, ilmu eksakta, bahasa dan sebagainya.
d) Cara Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan
- Cara Merujuk
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun diantara
tanda kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama
akhir kedua penulis. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan
dengan cara menulis nama pertama kemudian diikuti dengan dkk.
1. Cara merujuk kutipan langsung
Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulis siantara tanda kutip ( “ ….. “ )
sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti dengan nama penulis,
tahun dan nomor halaman.
kutipan 40 kata atau lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang
mendahuluinya.
kutipan yang sebagia dihilangkan.
Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang,
kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
2. Cara merujuk kutipan tidak langsung.
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan
bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda-tanda kutip dan terpadu dalam teks.
Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks atau disebut dalam
kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman
disebutkan.
- Cara Menulis Daftar Rujukan
Daftar rujkan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan
lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Semua rujukan
yang dicantumkan dalam daftar rujukan tiu disusun menurut abjad nama-nama
pengarang atau lembaga yang menerbitkannya, baik kebawah maupun kekanan.
a) Rujukan Dari Buku
Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul
buku ditulis dengan huruf miring (italic), dengan huruf capital pada awal kata
kecuali kata hubung atau kata tugas. Tempat penerbitan dan nama penerbit
dipisahkan dengan titik dua ( : ). Contoh : Robert, H.R.1951. Food Safety.Canada :
A Wiley-Interscience publication.
b) Rujukan Dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun dan judul artikel
diapit tanda kutip, dan huruf kapital pada setiap kata. Nama jurnal ditulis dengan
tebal cetak miring dan huruf awal dari setiap katanya dengan huruf kapital kecuali
kata tugas.
Contoh : Dwiloka, B.1999. “ Kontroversi Isu Minyak Tropis “. SAIN-TEKS,
6(2) : 49-60.
c) Rujukan dari internet Berupa Artikel dari jurnal
Nama penulis ditulis seperti ruukan dari baha cetak, diikuti secara berturut-
turut, tahun, judul artikel, nama jurnal ( diapit tanda kutip ) dengan diberi
keterangan dalam kurung (online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat
sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda
kurung.
Contoh :
Griffith, A. I. 1995. “ Coordinating Family and School : Mothering for Schooling
“. Education Policy Analysis Archive (online), Vol.3, No.1, ( Http:/olau-ed.asu-
edu/epaa/, diakses 12 februari 1997 ).
d) Rujukan dari internet berupa E-Mail pribadi.
Nama pengirim dan disertai keterangan dalam kurung (alamat E-Mail
pengirim ), diikuti secara berturut – turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi
bahan ( diapit tanda kutip ). Nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung
(alamat E-Mail yang dikirim)
Contoh :
Naga, Dalr S. ( [email protected] ). 1 oktober 1997. “ Artikel untuk JIP “. E-
Mail kepada Ali Saukan ( [email protected] ).
Dalam penerapan ejaan yang disempurnakan terdapat beberapa ketentuan penulisan:
1. Penulisan Huruf
a. Huruf Kapital
Dipakai sebagai huruf pertama: di awal kalimat, petikan langsung, ungkapan
yang berhubungan dengan keagamaan, kitab suci, nama Tuhan, gelar
kehormatan,nama jabatan, nama orang, nama bangsa atau suku, nama tahun,
bulan, hari, hari raya, peristiwa sejarah, nama khas geografi,nama resmi
lembaga, unsur bentuk ulang sempurna, nama buku, singkatan nama gelar, kata
penunjuk hubungan, kata ganti Anda.
b. Huruf Miring
Digunakan apabila: menulis nama buku, majalah , surat kabar yang dikutip,
menegaskan atau mengkhaskan huruf, menulis kata nama ilmiah atau
ungkapan asing.
2. Penulisan Kata
a. Kata Dasar, ditulis sebagai satu kesatuan
b. Kata Turunan, Imbuhan ditulis serangkai dengan kata
dasarnya apabila: awalan dan akhiran ditulis dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya, bentuk dasar gabungan kata sekaligus
mendapat awalan dan akhiran, jika salah astu gabungan kata dipakai dalam
kombinasi.
c. Kata Ulang, Bentuk ulang ditulis lengkap dengan
menggunakan tanda hubung
d. Gabungan Kata: kata majemuk unsurnya ditulis terpisah, bisa
ditambahkan tanda hubung untuk menghindari salah baca, gabungan kata yang
dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai.
e. Kata Depan, kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang
dianggap mengikutinya.
f. Kata Ganti ku, kau, mu dan nya ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya dan mendahuluinya.
g. Partikel , partikel –lah, -kah dan –tah ditulis serangkai, partikel
pun ditulis terpisah, partikel per yang berarti mulai, demi dan tiap ditulis
terpisah.
h. Singkatan dan Akronim, singkatan nama orang, gelar dan
jabatan diikuti tanda titik, singkatan nama resmi lembaga, badan, dan
organisasi ditulis dengan huruf kapital tidak diikuti tanda titik, singkatan
umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti tanda titik, lambang kimia
tidak diikuti tanda titik, akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal
ditulis dengan huruf kapital (ABRI, SIM), akronim nama diri yang berupa
gabungan suku kata ditulis dengan huruf kapital di huruf awal, akronim yang
bukan nama diri yang berupa gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
i. Angka dan Lambang Bilangan
3. Pemakaian Tanda Baca
a. Tanda Titik (.)
Tanda titik digunakan: pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,
di belakang angka atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar atau daftar, untuk
memisahkan angka jam, menit, detik, diantara nama penulis, judul tulisan yang
tidak berakhir dengan nada tanya atau tanda seru, memisahkan bilangan ribuan
atau kelipatanya, tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan, dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat, nama dan alamta
penerima surat.
b. Tanda Koma ( , )
Digunakan: di antara unsur dalam suatu perincian, untuk memisahkan kalimat
setara, untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat, di belakang kata
ungkapan,memisahkan kata seperti O,ya, memisahkan petikan langsung, antara
nama, alamat, tempat tanggal, menceraikan nama yang di balik susunanya
dalam daftar pustaka, antara bagian-bagian dalam catatan kaki, di muka angka
persepuluhan, mengapit keterangan tambahan,menghindari salah baca, tidak
dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain.
c. Tanda Titik Dua ( : )
Digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian,
digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian, digunakan
pada teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan
d. Tanda Titik Koma ( ; )
Digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara,
sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di
dalam kalimat majemuk.
e. Tanda Hubung ( - )
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang
terpisah oleh pergantian baris, menyambung awalan dengan bagian kata
dibelakangnya, menyambung unsur-unsur kata ulang, menyambung huruf kata
yang dieja, dan perangkaian kata.
f. Tanda Pisah ( - )
Digunakan untuk membatasi penyisipan kata, menegaskan adanya keterangan
aposisi, diantara dua bilangan atau tanggal dengan arti “sampai”.
g. Tanda Ellipsis (.....)
Digunakan dalam kalimat yang terputus-putus, menunjukkan ada bagian yang
dihilangkan.
h. Tanda Tanya, dipakai pada akhir kalimat tanya.
i. Tanda Seru, dipaki untuk menyatakan seruan.
j. Tanda Kurung ((.....)), digunakan untuk mengapit tambahan, huruf, angka
dan penjelasan.
k. Tanda Kurung Siku ( [.....] ), digunakan untuk mengapit tambahan, huruf,
angka dan penjelasan, yang sudah bertanda kurung.
l. Tanda Petik ( “......”), dipakai untuk: mengapit petikan langsung, judul syair,
mengapit istilah ilmiah, tanda baca penutup.
m. Tanda Petik Tunggal, dipakai untuk mengapit petikan yang tersusun dalam
petikan lain, untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata asing.
n. Tanda Garis Miring ( / )
Dipakai dalam nomorsurat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu
tahun, sebagai pengganti kata dan, atau, tiap.
o. Tanda Apostrof
Untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
p. Tanda Ulang
Dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakan pengulangan kata
dasar.