resort pesisir pantai kasap pacitan

59
RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN | 25 BAB II PENELUSURAN MASALAH DAN PEMECAHAN PERSOALAN II.1. Tinjauan Umum Tapak Kabupaten Pacitan terdiri dari daerah dataran yang terletak pada utara, timur, dan barat, serta kawasan pantai di sebelah selatan. Secara Astronomis, Kabupaten Pacitan terletak antara 110º 55′-111º 25′ Bujur Timur dan 7º 55′- 8º 17′ Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.389.87 km 2 atau 138.987,16 Ha. Ditinjau dari sudut geografisnya wilayah Kabupaten Pacitan seluas 1.389,8716 Km 2 atau 138.987,16 Ha sebagian besar tanahnya terdiri atas : Gambar 2. 1 Peta Administrasi Kabupaten Pacitan Sumber : google.com/images Sumber : http://pacitankab.go.id/geografis/,2018 Table 2. 1 Penggunaan Tanah wilayah Kab. Pacitan

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 25

BAB II

PENELUSURAN MASALAH DAN PEMECAHAN PERSOALAN

II.1. Tinjauan Umum Tapak

Kabupaten Pacitan terdiri dari daerah dataran yang terletak pada utara,

timur, dan barat, serta kawasan pantai di sebelah selatan. Secara Astronomis,

Kabupaten Pacitan terletak antara 110º 55′-111º 25′ Bujur Timur dan 7º 55′- 8º 17′

Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.389.87 km2 atau 138.987,16 Ha.

Ditinjau dari sudut geografisnya wilayah Kabupaten Pacitan seluas

1.389,8716 Km2atau 138.987,16 Ha sebagian besar tanahnya terdiri atas :

Gambar 2. 1 Peta Administrasi Kabupaten Pacitan

Sumber : google.com/images

Sumber : http://pacitankab.go.id/geografis/,2018

Table 2. 1 Penggunaan Tanah wilayah Kab. Pacitan

Page 2: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 26

Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa penggunaan tanah pada kawasan

pesisir dan tanah kosong masih cukup luas dengan luasan 08,29% atau 11.530,99

ha. Dengan eksisting penggunaan lahan sebagai berikut :

II.2. Tinjauan Lokasi Desa Watukarung

Watukarung adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Pringkuku,

Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Desa Watukarung memiliki wisata alam

Pantai yakni Pantai Watukarung dan Pantai Kasap. Selain wisata pantai Desa

Watukarung memiliki wisata alam berupa sungai yang dapat dimanfaatkan menjadi

destinasi wisata. Visi dan Misi Bapak Bupati Pacitan yaitu mensejahterakan rakyat

maka dengan adanya Wisata perahu tersebut bisa memberdayakan masyarakat serta

bisa membantu perekonomian warganya (Nusantara Pos , 2017).

Terdapat bagian dari Desa WatuKarung yang memiliki pantai dengan

berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Destinasi wisata seperti Pantai

Watukarung dan Pantai Kasap memang menjadi wisata unggulan di Kabupaten

Pacitan. Disisi lain, Pantai Watukarung lebih unggul dibandingkan dengan Pantai

Kasap karena di Pantai Watukarung sudah memiliki infrastruktur yang cukup baik.

Gambar 2. 2 Eksisting Penggunaan Lahan Kabupaten Pacitan Sumber : BAPPEDA Pacitan, 2018

Page 3: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 27

II.3. Site Terpilih

Gambar 2. 3 Peta Desa Watukarung Sumber: sindopos.com

Gambar 2. 4 Lokasi Perancangan Sumber : googleearth.com

Page 4: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 28

Site yang akan digunakan berada di kawasan Pesisir Pantai Kasap,

bersebelahan dengan pantai Watukarung dan berbatasan dengan Desa Candi.

Kondisi site saat ini adalah berupa tanah bukit dengan kontur yang cukup terjal dan

akses menuju site berupa jalan setapak yang kecil.

II.4. Potensi Unggulan

Pantai Kasap memiliki potensi wisata alam, dan budaya. Potensi itu terletak

berdekatan dengan kawasan perancangan. Potensi itu yakni :

1. View

Pantai Kasap memiliki view panorama yang indah. Pada bagian selatan ke arah

pantai terdiri berbagai pulau kecil yang cukup banyak. Pada saat sore hari sunset

bisa terlihat dari perbukitan pantai kasap.

Gambar 2. 5 Foto Site Perancangan Sumber : Penulis, 2019

Gambar 2. 6 View Pantai Kasap Sumber : Tripadvisor.com

Page 5: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 29

2. Ombak

Pantai Kasap merupakan pantai yang langsung berbatasan dengan laut samudra

hindia. Ombak dari samudra hindia memiliki gelombang yang cocok untuk

melakukan olahraga seperti surfing.

3. Sungai

Bagian utara dari pantai Kasap terbelah dengan adanya sungai cokel. Sungai ini

mengalir menuju laut dan bermuara di sudut dari pantai kasap. Sungai ini memiliki

potnsi wisata seperti wisata kano dan kapal nelayan.

Gambar 2. 7 Spot Surfing Pantai Watukarung Sumber : pacitantourism.net

Gambar 2. 8 Spot Sungai Cokel Sumber : pacitanku.com

Page 6: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 30

4. Klotekan Lesung

Klotekan Lesung adalah salah satu kesenian asli Kecamatan Pringkuku,

Pacitan.Klotekan lesung bisa disebut sebagai tradisi masyrakat agraris karena

merupakan pengembangan dari kegiatan rutin petani, yaitu menumbuk padi.

Klotekan Lesung pada awalnya merupakan kegiatan santai sekedar untuk

bersenandung disaat-saat jeda menumbuk padi. Kreativitas tersebut terus

berkembang menjadi simbol kegiatan sosial masyarakat agraris.

5. Wayang Beber

Wayang beber adalah seni wayang yang muncul dan berkembang di Jawa pada

masa pra Islam dan masih berkembang didaerah tertentu di Pulau Jawa. Dinamakan

wayang beber karena berupa lembaran-lembaran (beberan) yang dibentuk menjadi

tokoh-tokoh dalam cerita wayang baik Mahabharata maupu Ramayana. Wayang

beber tertua terdapat di Kecamatan Donorojo, Pacitan, Jawa Timur.

Gambar 2. 9 Wisata Budaya Ketuk Lesung Sumber : pacitankabmuseumjatim.com

Gambar 2. 10 Wayang Beber Sumber : Indonesia.go.id

Page 7: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 31

6. Ceprotan

Upacara Ceprotan, adalah upacara ritual khas masyarakat Pacitan, khususnya

masyarakat Desa Sekar Kecamatan Donorojo yang selalu dilaksanakan tiap tahun

pada bulan Dzulqaidah (Longkang), pada hari Senin Kliwon. Acara ini

diselenggarakan untuk mengenang pendiri desa Sekar yaitu Dewi Sekartaji dan

Panji Asmorobangun melalui kegiatan bersih desa. Upacara ini diyakini dapat

menjauhkan desa dari bencana dan memperlancar kegiatan pertanian.

Gambar 2. 11 Upacara Adat Ceprotan Sumber : pacitanku.com

Page 8: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 32

II.5. Data dan Analisis Pengunjung

Data menunjukkan wisatawan Domestik lebih dominan dibanding dengan

mancanegara. Tetapi tidak menutup kemungkinan pengunjung wisatawan disetiap

tahun akan terus meningkat.

Analisis meanggunakan metode trand untuk memberi dugaan pada tahun

yang akan mendatang. Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang

ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan

datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai

macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang

relatif cukup panjang, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diketahui sampai

berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

terhadap perubahan tersebut. Secara teoristis, dalam analisis time series yang paling

menentukan adalah kualitas atau keakuratan dari informasi atau data-data yang

diperoleh serta waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan.

Gambar 2. 12 Grafik Pertumbuhan Wisatawan Sumber : Statistik Kab. Pacitan

Page 9: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 33

Dari analisis data tersebut menunjukkan bahwa wisatawan domestik naik

sampai 2.302.173 pada tahun 2022, sedangkan wisatawan mancanegara naik

sampai 2.034 pada tahun 2022.

II.6. Peraturan Pedoman Pembangunan Setempat

Berdasarkan informasi dari peta perencanaan tata ruang Kabupaten Pacitan

yang terdapat dalam situs resmi pemerintah Propinsi Jawa Timur,

http://gis.jatimprov.go.id, diketahui bahwa tata guna lahan disekitar Pantai Kasap

adalah Lahan Pertanian Kering. Rencana intensitas ruangnya meliputi koefisien

dasar bangunan (KDB), koefisien lantai bangunan (KLB), batas sempadan pantai

dan persyaratan pendirian bangunan lainnya yang tertera pada Peraturan Daerah

Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Bangunan Gedung adalah

sebagai berikut : a. Setiap bangunan dengan KDB lebih dari 50% (lima puluh

perseratus) harus dilengkapi dengan sumur peresapan sesuai dengan kondisi daerah

setempat. (Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2012 Pasal 61

Nomor 3) b. Untuk bangunan gedung yang didirikan di tepi pantai, garis sempadan

Gambar 2. 13 Analisis Grafik Pertumbuhan Wisatawan dengan Metode Trend Sumber : Penulis, 2019

Page 10: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 34

ditetapkan paling sedikit 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat,

kecuali bangunan yang menunjang kegiatan rekreasi pantai (Peraturan Daerah

Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2012 Pasal 44 Nomor 5) c. Pembangunan

gedung di daerah rawan bencana tsunami hanya diizinkan jika memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

• Memenuhi persyaratan peruntukan tata ruang yang pada dokumen perencanaan

kabupaten;

• Lantai dasar bangunan diletakkan paling rendah 2,4 meter di atas muka air

genangan tertinggi - Penyediaan jalur akses utama di luar daerah genangan dan

jalan akses sekunder tegak lurus pada tepi pantai;

• Pembangunan gedung harus dilengkapi dengan tembok penghalang (barrier)

genangan air, struktur bangunan yang mampu melawan gaya-gaya tekanan

hidrostatik, hidrodinamik serta dampak gelombang pecah dengan faktor aman

paling rendah 1,5 kali, sirkulasi vertikal ke bagian bangunan di atas muka

genangan air yang berfungsi sebagai shelter evakuasi. (Peraturan Daerah

Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2012 Pasal 72 Nomor 1 butir a-e)

II.7. Kajian Resort

2.7.1 Pengertian Hotel Resort

Dalam Oxford Leaner’s Dictionary of Curent English, Oxford University

Press, 1974, resor adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang

dimana pengunjung dating untuk menikmati potensi alamnya.

Menurut Dirjen Pariwisata, Pariwisata Tanah air Indonesia, 1988, Resor

adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang diluar

tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan

raga serta hasrat ingin mengetahui sesuati. Dapat juga dikaitkan dengan

kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi,

keagamaan serta keperluan usaha lainnya.

Page 11: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 35

Dengan uraian diatas, maka dapat dikatakan, hotel resor merupakan hotel

yang berada dikawasan wisata, dimana sebagian pengunjung yang menginap

melakukan berbagai aktivitas disekitar kawasan resor. Umumnya peletakan hotel

resor berada jauh dari pusat kota dan dijadikan sebagai tempat refreshing sekaligus

tempat peristirahatan dengan tujuan menikmati potensi alamnya. Hotel resor secara

umum menyediakan fasilitas untuk tempat belibur, rekreasi, dan olah raga yang

diintegrasikan dengan kegiatan menginap bagi para pengunjung.

Sesuai dengan tujuan dari fungsi hotel resor sebagai tempat singgah,

beristirahat, rekreasi. Menurut Sri Kurniasih (2006) yang dikutip dari Kajian Hotel

Resort oleh Sri Kurniasih, 2006, beberapa faktor yang menyebabkan munculnya

hotel resor adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan Manusia akan Rekreasi

Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat

bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh aktivitas

keseharian mereka.

b. Kesehatan

Gejala-gejala stress dapat ditimbulkan dari berbagai pekerjaan yang melelahkan,

sehingga dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Untuk memulihkan

kesehatan baik para pekerja maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa

dan raga yang dapat diperoleh ditempat berhawa sejuk dan berpemandangan

indah yang disertai dengan akomodasi penginapan sebagai sarana peristirahatan.

c. Keinginan Menikmati Potensi Alam

Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan didaerah

perkotaan yang padat dan berpolusi. Dengan demikian keinginan masyarakat

perkotaan untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan, oleh sebab itu

hotel resor menawarkan pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga

dapat dinikmati oleh pengunjung maupun pengguna hotel resor tersebut

(Pendit,2006).

Page 12: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 36

Selain dari faktor-faktor yang memunculkan sebuah hotel resor disebuah

Kawasan, terdapat pula faktor-faktor yang sangat mendukung sukses tidaknya

sebuah resor. Hal tersebut tidak jauh dari pertimbangan penentuan jenis fasilitas

apa yang perlu diadakan oleh sebuah hotel resor.

Adapun komponen-komponen yang menjadi penentu keberhasilan sebuah

resor seperti dibawah ini :

1. Keanekaragaman rekreasi

2. Jenis makanan yang bervariasi

3. Akomodasi yang bersih dan nyaman

4. Pelayanan yang baik dan ramah

5. Lokasi yang menarik

6. Penentuan aktivitas yang terorganisir (spa, golf, galeri, workshop, dll)

7. Harga dan nilai yang terkandung

8. Suasana kekeluargaan

9. Lingkungan fisik yang menarik

2.7.2 Definisi Resort

Resort dapat menampung kunjungan wisatawan dalam waktu relatif lama.

Salah satu fungsi resort adalah menciptakan ketenangan yang berguna untuk

menghilangkan stress dari penatnya kehidupan. Dengan tujuan meningkatkan

kesehatan dan kebugaran jasmani maupun rohani. Berikut pendapat para ahli terkait

pengertian resort:

a. Resort adalah suatu tempat tinggal sementara bagi seseorang dengan tujuan

antara lain untuk mendapatkan kesegaran serta hasrat ingin mengetahui sesuatu.

Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengankegiatan

olahraga, kesehatan, konvensi, kegamaan serta keperluan sehari-hari (Dirjen

Priwisata,1988).

b. Resort merupakan persinggahan yang berada pada daerah wisata seperti tepian

pantai, daerah pegunungan atau sumber air panas. Biasanya resort dirancang

Page 13: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 37

untuk kebutuhan pengunjung dalam jumlah yang banyak atau rombongan dalam

waktu tertentu (Ernest Neufert, 1987)

c. Resort adalah sebuah kawasan yang terencana tidak hanya sekedar untuk

menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi (Chuck Y. Gee, 1988).

2.7.3 Tujuan Pengadaan Resort Hotel

Tujuan dari dibangunnya resor hotel adalah sebagai berikut :

a. Sebagai kawasan wisata yang dapat menawarkan failitas-fasilitas lengkap yang

dalam segi rekreasi, akomodasi, pangan, olahraga, dan kesehatan. Sehingga

wisatawan dapat beraktivitas secara penuh di kawasan tersebut.

b. Sebagai kawasan wisata yang memberikan pengalaman unik bagi wisatawan.

Pengalaman unik yang dimaksud adalah sebuah pengalaman yang kemungkinan

kecil untuk didapatkan diwilayah wisata lain.

c. Tempat berlibur dan mencari pengalaman berbeda dari pengalaman yang

dilakukan setiap hari.

2.7.4 Karakteristik Resort

Menurut Endy Marlina, 2008 karakteristik hotel resort meliputi:

a. Segmen pasar Resort hotel adalah fasilitas akomodasi di daerah wisata dengan

menargetkan wisatawan yang ingin berlibur, bersenang-senang, menghilangkan

penat dari rutinitas kegiatan sehari-hari, serta mengisi waktu luang menikmati

keindahan alam maupun kultur budaya. Resort ditintut untuk mampu

menyediakan fasilitas yang rekreatif dan dan pelayanan yang memuaskan

pengunjung.

b. Lokasi Pada umumnya hotel resort berada di tempat-tempat yang memliki

potensi pariwisata yang memiliki pemandangan alam yang mempesona,

pegunungan, tepi danau, pantai, sungai atau tempat-tepat lain yang tidak

terjamah oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising dan polusi udara.

Hotel resort dituntut memiliki kedekatan dengan atraksi utama yang

berhubungan dengan kegiatan rekreasi yang akan berpengaruh pada harganya

Page 14: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 38

(manuel-Bory Boyd, 1997)

c. Arsitektur dan Suasana Wisatawan cenderung mimilih sarana akomodasi yang

mengusung tema dan suasana khusus yang berbeda dengan jenis hotel lainnya.

Wisatawan menyukai penampilan alami atau tradisional dengan motif dekorasi

interior yang bersifat etnik baik ruang luar maupun dalam tetapi tetap

mendukung tingkat kenyamanan.

d. Fasilitas Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi waktu

luang menuntut ketersediannyafasilitas pokok serta fasilitas rekreatif indoor dan

outdoor.

e. Arsitektur Suasana Wisatawan yang berkunjung baik domestik maupun

mancanegara yang berkunjung ke hotel resor cenderung mencari akomodasi

dengan arsitektur dan suasana yang jelas khusus dan berbeda dengan jenis hotel

lainnya. Wisatawan atau pengguna hotel resor cenderung memilih gambaran

atau tema tradisional dengan motif dekorasi-dekorasi alami seperti batu alam,

batu bata, kayu dan yang lainnya. Pengolahan lingkungan alami dalam

perencanaannya juga menjadi salah satu faktor pengunjung memilih sebuah

hotel resor. Pengolahan tersebut juga membedakan antara hotel resor dengan

jenis hotel yang lainnya.

2.7.5 Prinsip Desain Resort

Penekanan perancangan hotel yang diklasifikasikan sebagai hotel resor

yang memiliki tunjuan pleasure and recreation adalah adanya kesatuan antara

bangunan dengan lingkungan yang ada disekitarnya, sehingga kesatuan tersebut

akan menciptakan sebuah harmonisasi yang selaras. (Fred Lawson, Hotel and

Resort, Planning, Design and Refubishment, Watson- Gutpil Publication Lt).

Selain itu, aspek yang perlu diperhatikan juga adalah waktu kunjung ke

suatu tempat yang bersifat rekreatif, yaitu pada hari libur. Karena hal tersebut,

masalah waktu selain hari libur juga perlu perhatian khusus, hal ini untuk

mempertahankan tingkat menginap agar tetap tinggi. Untuk mencukupi masalah

tersebut, perlu juga pengadaan ruang dengan fungsi non rekreatif seperti functional

Page 15: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 39

room dan banquet. (Manuel-Bovy Boid dan Fred Lawson, Tourism and Recreation

Development, The Architecture Ltd, London, 1997).

Sebuah hotel resor dalam perencanaannya perlu memperhatikan prinsip-

prinsip desain. Hal ini diperlukan karena setiap lokasi pengembangan wisata,

memerlukan pemecahan khusus yang disebabkan oleh karakter tempat wisata yang

berbeda antara satu dengan yang lainnya. (Fred Lawson, Hotel and Resor,

Planning, Design and Refubishment, Watson-Gutpil Publication Ltd).

a. Kebutuhan dan persyaratan individu dalam melakukan kegiatan wisata

• Suasana yang tercipta adalah tenang, mendukung untuk istirahat, selain

fasilitas berupa olahraga dan hiburan

• Alloness atau kesendirian dan privasi, tetapi juga memiliki kesempatan

dengan orang lain untuk berinteraksi dan berpartisipasi dalam kegiatan

kelompok.

b. Pengalaman unik bagi wisatawan

• Ketenangan, maksudnya adalah pengunjung akan mengalami pola hidup baru

dan memiliki kesempatan untuk berelaksasi.

• Dekat dengan alam, matahari, laut, hutan, gunung, dan sebagainya.

Maksudnya, pengunjung dapat secara langsung ataupu tidak langsung

berinteraksi dengan alam.

• Skala manusiawi.

• Dapat melakukan kegiatan atau aktivitas yang berbeda seperti olah raga dan

rekreasi.

• Akrab dalam hubungan dengan orang lain diluar lingkup dunia kerja.

• Pengenalan budaya dan cara hidup yang berbeda.

c. Menciptakan suatu citra wisata yang menarik

• Memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan ciri khas tempat semaksimal

mungkin.

• Lokalitas bangunan, maksudnya adalah kesesuaian fisik bangunan terhadap

karakter lingkungan setempat.

• Mengolah fasilitas yang sesuai dengan tapak dan iklim setempat.

Page 16: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 40

2.7.6 Konsep Hotel Sebagai Tujuan Wisata

Dasar dari konsep resor adalah bagaimana cara mengolah bangunan dilokasi

tertentu sehingga menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan dan

menumbuhkan rasa tenang, senand, serta pengguna mendapat pengalaman baru.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan Hotel resor adalah sebagai

berikut :

a. Rekreasi dan Waktu Senggang

Hotel Resor dengan hotel lainnya memiliki perbedaan. Tamu yang

berkunjung ke hotel resor lebih mengutamakan rileks dan menikmati aktivitas,

hiburan, rekreasi, pengalaman unik dan atraksi yang ditawarkan dari hotel resor.

Hotel resor dituntut untuk dapat menyediakan berbagai macam fasilitas

yang dapat digunakan untuk ber-rekreasi dan menghabiskan waktu senggang

pengguna. Beberapa pihak kemudian menjadikannya sebagai sebuah konsep

utama. Fasilitas rekreasi dan waktu senggang dapat berupa kolam renang,

skating, diving, dan lainnya.

b. Kepuasan Bagi Wisatawan

Prinsip dari pengembangan hotel resor pada dasarnya mencakup pada dua

faktor, yaitu faktor tuntutan dan kebutuhan wisatawan dan pelayanan. Untuk

mencukupi kepuasan bagi wisatawan, maka yang perlu diketahui adalah alasan

kenapa wisatawan berpergian ke sebuah hotel resor, yaitu untuk berlibur,

melepas ketegangan kepenatan, kesibukan kerja serta untuk menikmati suasana

baru yang berbeda dari rutinitas biasa.

Alasan-alasan inilah yang dijadikan sebagai dasar munculnya tuntutan

wisatawan yang dapat ditransformasikan menjadi beberapa fasilitas yang

nantinya dapat mewadahi aktivitas-aktivitas seperti akomodasi, pangan,

olahraga, dan sebagainya. Sedangkan tuntutan wisatawan terhadap hotel resor

untuk mendapatkan kepuasan adalah sebagai berikut :

• Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar dalam bentuk kegiatan.

• Mendapat pengalaman baru yang tidak dijumpai dalam rutinitas keseharian.

Page 17: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 41

• Pelayanan yang optimal.

d. Unique Experiences

Unique Experiences atau pengalaman yang unik merupakan pengalaman

yang berbeda yang disebabkan oleh berbedanya tempat, suasana dari kehidupan

sehari-hari wisatawan. Wisatawan dapat dikatakan mendapat pengalaman unik

dari ber bagai macam hal, beberapa diantaranya :

• Façade/Image atau wujud bangunan.

• Keaslian alam dan komunitas yang ada.

• Tantangan bagi wisatawan.

Kesan uniik pada sebuah hotel resor dapat diaplikasikan dengan menciptakan

eksisting dan keaslian yang ada pada hotel resor tersebut.

e. Images

Images atau citra adalah pantulan jiwa dan cita-cita manusia yang menunjuk

pada tingkat-tingkat tertentu, seperti kebudayaan, derajat dan martabat manusia.

Sedangkan Images atau citra pada kawasan ditentukan oleh persepsi dari

pengamat atau pengguna dan perasaannya terhadap lingkungan fisik kawasan.

Citra hotel resor berasal dari hotel resor itu sendiri, citra yang ditimbulkan akan

memberikan identitas bagi hotel resor tersebut.

f. Kontak dengan Alam

Kontak dengan alam maksudnya adalah kesempatan bagi pengunjung atau

wisatawan untuk dapat berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung

dengan alam. Kegiatan yang bersifat langsung adalah kegiatan yang memerlukan

kontak fisik seperti kegiatan berolahraga, sedangkan kegiatan yang tidak

langsung adalah kegiatan yang berupa observasi, pengamatan, penelitian

terhadap flora, fauna, alam, dan lain sebagainya.

Alam sekitar berupa elemen-elemennya maupun kebudayaan tradisional

setempat. Elemen-elemen tersebut dapat memberikan pengalaman interaksi

antara manusia dan alam. Elemen tersebut dapat berupa elemen biotic

(Flora,fauna) maupun elemen aiotik (batuan, iklim, lingkungan).

Page 18: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 42

Kebudayaan tradisional dimaksudkan adalah kebudayaan yang dibatasi oleh

arsitektur setempat, baik secara visual maupun kontak fisik terhadap seni,

kerajinan, pakaian, makanan setempat dan sebagainya.

Untuk menciptakan lingkungan yang berhamoni dengan alam, sehingga timbal

balik yang saling mendukung muncul, maka hal-hal yang dapat dilakukan :

• Mengkonservasi karakteristik dari sumber dan potensi yang ada sebagai point

of interers wisata yang unik.

• Meningkatkan mutu lingkungan.

• Meningkatkan pengenalan terhadap lingkungan.

g. Privasi

Privasi adalah salah satu konsep dasar bagi pemilik hotel resor. Tingkat

privasi yang tinggi disajikan untuk wisatawan disamping fasilitas utama maupun

fasilitas pendukung lainnya.

2.7.7 Jenis Resort Berdasarkan Periode Pemakaiannya

a. Summer Resort Hote

Hotel resor yang hanya dibuka ketika musim dingin.

b. Winter Resort Hotel

Hotel resor yang hanya dibuka ketika musim panas.

c. Year Round Resort Hotel

Hotel resor yang dibuka sepanjang tahun

2.7.8 Jenis Hotel Berdasarkan Klasifikasi Bintang

Pada tahun 1977, pemerintah di Indonesia menentukan klasifikasi hotel

berdasarkan dari beberapa penilaian seperti; jumlah kamar, fsailitas, mutu

pelayanan dan pelayanan serta fsailitas yang tersedia.

Berdasarkan dari kriteria atau keempat unsur penilaian tersebut, pada Surat

Keputusan Menteri Perhubungan RI No. PM.10/PW.301/Phb-77 tentang usaha dan

klasifikasi, maka hotel digolongkan menjadi 5 kelas hotel yaitu hotel dengan

bintang satu sampai dengan bintang lima. Hotel kelas tertinggi dinyatakan dengan

bintang lima dan golongan hotel yang dinyatakan rendah mendapatkan tanda

Page 19: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 43

bintang satu. Hotel yang tidak memenuhi standar atau dibawah standar minimum,

makan dinyatakan dengan sebutan hotel non bintang atau di Indonesia lebih akrab

dengan sebutan “hotel melati”.

Hotel bintang yang diklasifikasikan dalam 5 kelas, yaitu Kelas Bintang I

(*), Kelas Bintang II (**), Kelas Bintang III (***), Kelas Bintang IV (****), Kelas

Bintang V (*****)

Table 2. 2 Jenis Resort berdasarkan Klasifikasi Bintang Sumber : Penulis,2019

Page 20: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 44

2.7.9 Bentuk Hotel Resort

1. Bentuk Convention/ bertingkat

Adalah bangunan dengan bentuk besar terdiri dari beberapa lantai sehingga

menggunakan sistem transportasi vertikal dalam pencapaian ruangnya. Berikut

karakteristiknya :

a. Terlihat utuh dalam satu bangunan

b. Tidak menggunakan lahan yang luas

c. Memberikan kesan encluser (pagar pembatas) disetiap ruang dalamnya

2. Bentuk Cottage atau bangunan menyebar

Hotel jenis ini terdiri dari sejumlah unit bangunan yang berdiri sendri-sendiri.

Bangunan terdiri satu hingga dua lantai. Pada umumnya terdapat satu bagunan

besar sebagai pengikat dari bangunan yang menyebar. Bangunan besar ini

berfungsi sebagai fasilitas penunjang / pengelola. Sistem transportasinya

tersusun secara horizontal. Berikut karakteristik nya:

a. Terdiri dari sejumlah bagian bangunan

b. Menggunakan lahan yang luas

c. Tingkat privasi lebih tinggi karena fasilitas menyebar dan terpisah

d. Tetapi pencapaian pelayanan menjadi jauh

3. Bentuk Kombinasi Antara Convention dan Cottage

Bentuk ini merupakan gabungan antara convention dan cottage. Adapun

karakteristiknya sebagai berikut:

a. Secara visual terlihat beberapa bangunan

b. Membutuh lahan yang luas

c. Bangunan pengikat dan fasilitas yang terpisah menciptakan privasi yang

tinggi

2.7.10 Jenis Resort

a. Village resort Resor ini menekankan pada lokasi yang memiliki keunikan

cultural dan etnik sebagai daya tarik. Menyelami kebudayaan masyarakat

sekitar, bergabung dengan kegiatan masyarakat, meninggalkan gaya hidup

Page 21: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 45

modern dan larut dalam kehidupan masyarakat pedesaan.

b. Mountain resort Resor ini biasanya terletak di daerah pegunungan yang

mempunyai pemandangan indah dan potensi wisata alam. Fasilitas ditekankan

pada hal-hal yang bersifat hiburan alam seperti: mendaki gunung, hiking, sumber

air panas, dan lain sebagainya. Biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas

seperti lapangan tennis, golf, atau ski.

c. Beach resort Resor ini memanfaatkan potensi alam pantai dan laut sebagai daya

tarik. Pemandangan yang lepas kearah laut, keindahan pantai dan fasilitas

olahraga (renang, layer, selancar air dan menyelam) menjadi pertimbangan

utama.

d. Marina resort Hampir sama dengan beach resor, tetapi ditujukan kepada

wisatawan yang mempunyai minat terhadap olahraga dan kegiatan yang

berhubungan dengan air. Penyediaan fasilitas yang berhubungan dengan

aktifitas tersebut sangat diutamakan.

e. Sight-seeing resort Resor ini terletak di daerah yang memiliki potensi khusus

seperti tempat-tempat menarik, pusat perbelanjaan, kawasan bersejarah, tempat-

tempat yang antik dan tempat-tempat hiburan.

f. Lake resort Resor ini terletak di kawasan danau yang memiliki keindahan

panorama alam dan potensi wisata air dan alam. Fasilitas ditekankan pada hal-

hal yang berhubungan dengan olahraga dan hiburan di air, seperti memancing,

bersampan.

2.7.11 Jenis Kamar Hotel Berdasarkan Jumlah Tempat Tidur

a. Single Room : Kamar yang hanya memiliki satu tempat tidur dan ditujukan

untuk satu orang pengunjung/tamu.

b. Twin Room : Kamar yang memiliki dua tempat tidur dan ditujukan untuk dua

orang pengunjung/tamu.

c. Double Room: Kamar yang memiliki satu tempat tidur besar untuk dua orang

pengunjung/tamu.

d. Double-Double: Kamar yang memiliki dua kamar, masing-masing dengan

Page 22: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 46

tempat tidur berukuran double untuk empat orang pengunjung/tamu.

e. Triple Room : Kamar yang memiliki double bed untuk dua orang ditambah

dengan extra bed.

2.7.12 Jenis Kamar Berdasarkan Jumlah Ruangan

a. Junior Suite Room, Kamar besar yang terdiri dari ruang tidur dan ruang tamu.

b. Suite Room, Kamar yang terdiri dari dua bagian, yaitu berupa kamar tidur untuk

dua orang pengunjung/tamu ditambah dengan ruang tamu, ruang makan dan

mini kitchen.

c. President Suite Room, Kamar yang terdiri dari tiga buah kamar besar, yaiu 2

buah kamar tidur pengunjung/tamu, ruang makan dan ditambah dengan dapur

kecil.

2.7.13 Jenis Kamar Berdasarkan Posisi dan Kedekatan Kamar

a. Connecting Room, Kamar yang terdiri dari dua kamar yang berdekatan, dan

antara kamar yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan sebuah pintu.

b. Adjoining Room, Dua buah kdamar yang berdekatan dan tidak mempunyai pintu

penghubung atau side by side.

2.7.14 Bentuk Gubahan Massa bangunan

Dalam cottage ada beberapa cottage yang pada umumnya dikaitkan dengan

sirkulasi dalam tapaknya, yaitu (Bambang Eko P, 1992):

1. Bentuk linier

Menghubungkan massa-massa dalam kawasan dengan suatu jalur sirkulasi yang

menerus dalam satu arah.

2. Bentuk cluster

Bentuk sirkulasi ini menghubungkan massa-massa dalam jaring yang tidak

tergantung pada hirarki.

3. Bentuk memusat

Menghubungkan massa-massa dengan bentukan yang mengelilingi satu massa

Page 23: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 47

obyek yang dijadikan satu titik pusat.

4. Bentuk radial

Bentuk linier yang berkembang keluar dari bentuk terpusat searah dengan jari-

jarinya.

5. Bentuk grid

Bentuk-bentuk modular di mana hubungan satu sama lainnya diatur oleh grid-

grid 3 dimensi, begitu pula dengan pengembangannya.

2.7.15 Konsep Desain Resort

Unsur alam dan budaya dimasukkan kedalam desain bangunan hotel resort

disesuaikan dan dipadukan terhadap kebutuhan ruang resort, sehingga

mencipatakan sebuah hunian sementara yang nyaman dan juga rekreatif sesuai

dengan prinsip desain bangunan resort. Secara umum, pembagian program ruang

hotel resort ini oleh John C Hill dalam bukunya Hospitalicity Fascilities dirangkum

menjadi empat kategori, yaitu (John. C. Hill, dkk, 2001), yaitu:

a. Guest room dan area pendukungnya Tiap-tiap guest room pada resort hotel

didukung oleh area sirkulasi, area servis, dan area utilitas.

b. Public Space Public space pada hotel resort melingkupi area guest arrival and

registration, area circulation to guest room, area lobby lounge, area food and

beverages, dan area function and meeting. Ketersediaan area-area ini dapat

sangat bervariasi pada resort hotel, tergantung dari tipe hotel resort, ketersediaan

fasilitas yang ada di luar hotel resort, dan keinginan dari pengelola. Pada kasus

tertentu, pengelola menghindari adanya area food and beverages dengan

menyewa dapur dan area restoran di luar area hotel resort.

c. Back of the house space Fasilitas yang tersedia pada back of the house sulit untuk

diklasifikasikan. Fasilitasfasilitas ini sangat tergantung dari selera pengelola.

Namun, pada umumnya area ini meliputi area kerja dari pengelola, seperti kantor

pengelola, baik front office maupun back office.

d. Covered nonconditioned areas Area ini meliputi fasilitas-fasilitas yang

disediakan oleh pihak hotel resort bagi para tamunya, seperti balkon, porte

Page 24: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 48

cocheres, kolam renang, lapangan tenis, gym, dan masih banyak lagi.

2.7.15. Prinsip Desain Resort

Tabel 2.3 Prinsip desain resort (Lawson F, 1995) : Indikator Variabel Tolak Ukur Metode

Prinsip desain resort (Lawson F, 1995) Kebutuhan

dan

Persyaratan

Individu

dalam

kegiatan

wisata

suasana yang kondusif, tenang mendukung untuk beristirahat

Analisis deskriptif Drawing

Privasi, tetapi memberikan kesempatan untuk berinteraksi dan berbaur melakuan aktivitas bersama

Analisis deskriptif Merencanakan tata masa bangunan dengan matang

Berinteraksi dengan lingkungan, budaya baru yang memenuhi standar kenyamanan seperti rumah sendiri

Analisis deskriptif Merencanakan pembagian zona ruang berdasarkan fungsi masing-masing

Pengalaman

unik bagi

wisatawan

Memiliki keakrban dengan orang lain

Analisis deskriptif Menyediakan tempat berinteraksi yang nyaman

Pengalaman merasakan alam secara langsung

Analisis deskriptif Konsep open air pada setiap bangunan resort dengan memanfaatkan view Pantai

Pengalaman cara hidup yang berbeda sekaligus untuk relaksasi

Analisis deskriptif Mengusung konsep perancangan lokal setempat, memanfaatkan

Page 25: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 49

keindahan alam sebagai sebagai sarana rekreasi dan potensi dalam penghawaan dan pencahayaan alami

Dapat melakukan kegiatan yang bersifat rekreasi dan olahraga

Memnfaaat lingkungan sekitar untuk kegitankegiatan rekreasi seperti trakking, bersepeda, dan bermain di Pantai

Menciptakan

citra wisata

yang menarik

Mengangkat citra lokalitas setempat

Mentranformasikan arsitektur lokal kedalam bangunan resort

Memgoptimalkan potensi alam yang ada

Memaksimalkan view alam dengan penataan orientasi bangunan dan desain bangunan yang lebih “terbuka”

Menyesuailan fisik bangunan dengan karakter lingkungan

Penggunaan prinsip bangunan tradisional yang baik dalam merespon alam, seperti penggunaan atap miring dsb.

Kesempatan berinteraksi dengan masyarakat

Mengadakan paket wisata menyusuri lingkungan sekitar

Pengolahan terhadap fasilitas yang sesuai dengan tapak dan iklim

Analisis deskriptif

Tabel 2.3. Prinsip Desain Resort Sumber : Lawson F, 1995

Page 26: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 50

II.8. Tinjauan Pelaku

Pada bagian ini akan membahas tentang pelaku yang masih berhubungan

pada hotel resort. Menurut fungsi, pelaku utama dari hotel resor ada dua jenis yaitu

produsen atau penyedia jasa dan juga konsumen selaku pengguna jasa. Penyedia

jasa dapat dibedakan berdasarkan jenis kegiatan atau cara bekerjanya, yaitu

pengelola dan karyawan. Sedangkan konsumen atau pengguna juga dapat

dibedakan berdasarkan tujuan dating, yaitu tamu hotel dan pengunjung.

2.8.1. Wisatawan

Wisatawan tergolong menjadi tokoh penting dalam munculnya sebuah hotel

resor, karena wisatawan adalah penyebab utama keberadaan hotel resort. Maka dari

itu, segala kebutuhan dari wisatwan perlu untuk diperhatikan.

Menurut World Tourism Organization (WTO), wisatawan adalah orang

yang melakukan perjalanan ke sebuah daerah atau negara asing dan menginap

minimal 24 jam atau maksimal enam bulan ditempat tersebut. Wisatawan ini dating

untuk menggunakan fasilitas hotel yang tersedia dengan harapan mendapatkan

pelayanan akomodasi yang memuaskan. Umumnya tujuan wisatawan melakukan

perjalanan tersebut adalah untuk berlibur, rekreasi, memperoleh ketenangan,

relaksasi, ataupun dengan tujuan studi, keagamaan bahkan olahraga namun tidak

untuk menetap, bekerja dan mencari nafkah.

2.8.2. Pengunjung

Pengunjung dikatakan berbeda dengan wisatawan, meskipun memiliki

tujuan yang sama yaitu untuk berwisata keluar dari kebiasaan sehari-hari dan

mencari hiburan, waktu yang digunakan pengunjung kurang dari 24 jam. Oleh

sebab itu, pengunjung juga sering disebut dengan kata pelancong. Pengunjung saat

dating kesebuah hotel atau penginapan jenis lain, mereka hanya menggunakan

fasilitas umum saja tanpa adanya unsur menikmati fasilitas penginapan yang

ditawakan hotel.

Page 27: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 51

Fasilitas yang sering digunakan oleh pengunjung adalah fasilitas yang

bersifat public atau umum, seperti kolam renang, restoran, bar, conference hall, dan

fasilitas lainnya. Selain itu, fasilitas lainnya yang digunakan oleh pengunjung dapat

berupa fasilitas khusus yang sengaja diadakan oleh pihak hotel atau penginapan

lain, seperti paket arung jeram, paket wisata sejarah, paket wisata bahari, paket

wisata hiking, dan kegiatan sejenis lainnya.

2.8.3. Pengelola dan Karyawan

Pengelola adalah pihak yang melakukan pengelolaan terhadap hotel resor

tersebut. Pengelola adalah orang dibelakang sukses tidaknya sebuah hotel.

Pengelola disini juga termasuk kepada karyawan yang bekerja dalam kaitannya

orang yang memberikan servis kepada pengunjung maupun pengguna hotel resor

dan juga keseluruhan kegiatan yang terjadi didalam hotel resor.

Secara structural, karyawan bekerja dibawah pengelola yang dibagi tiap

divisi dan dikepalai oleh kepala divisi bidang tertentu. Dalam mengelola, struktur

organisasi yang ada di hotel resor cukup jelas (gambar 2.24)

Gambar 2. 24 Struktur Organisasi Hotel

Sumber : Prinsip Hotel Resort (Kurniasih, 2009)

2.8.3.1. KANTOR DEPAN

1. Front Office Manager

2. Duty Manager

Page 28: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 52

3. Executive Lounge Manager

4. Front Desk Supervisor

5. Chief Captain

6. Bell Captain

2.8.3.2. TATA GRAHA (HOUSE KEEPING)

7. Bellboy

8. Receptionist/Front Desk Agent (FDA)

1. Executive Manager Housekeeping

2. Supervisor

3. Houseman (Pool, Toilet attendant)

4. Floor Coordinator (room, utility attendant)

5. Linen & Uniform Attendant

6. Housekeeping Secretary/Order Taker

2.8.3.3. LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN (f&b DEPARTMENT)

1. Food and Beverage Director

2. Assistant F&B Manager

3. Restaurant & Bar Manager

4. Head Waiter

5. Waiter/Waitress

6. Chief Bartender

7. Room Service Order Taker

2.8.3.4. LAYANAN CUCIAN (LAUNDRY SERVICE)

1. Laundry Manager

2. Laundry Supervisor

3. Checker

4. Marker and Sorterer

5. Washer/Extract

6. Finisher

Page 29: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 53

2.8.3.5. DEPRATRMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1. HRD Manager

2. Asissten Manager/HRD Administrator Manager

3. Chief Security

4. Staff HRD

2.8.3.6. DEPARTEMEN PEMBELIAN DAN GUDANG

1. Manajer Pembelian (Purchasing Manager)

2. Kepala Gudang ( Store room Supervisor)

3. Staff pembelian

4. Staff Gudang

2.8.3.7. DEPARTEMEN AKUNTANSI DAN KEUANGAN

1. Accounting Manager

2. Front Office Chasier

3. Restaurant and Bar Chasier

4. Night Auditor

5. Bagian Akuntansi – Back Office

2.8.4. Aktivitas Resort

Aktivitas Resort Sebelum memulai perancangan bangunan terlebih dahulu

harus memiliki pemahaman aktivitas penggunaannya secara tepat, karena setiap

aktivitas menuntut ruang yang sesuai untuk mewadahinya. Fungsi utama sebuah

resort adalah bermukim sehingga jabaran aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam

permukiman sehari-hari. Namun sebuah resort tidak dapat dirancang seperti tempat

tinggal/rumah, namun perlu didukung fungsi lain disamping fungsi utama yaitu

bermukim yang dilakukan untuk sementara waktu. Berikut penjabaran kegiatan

didalam suatu resort :

Fungsi Aktivitas Ruang

Fungsi Utama :

Bermukim

• Istirahat

• Makan

• Kamar

Tidur

Page 30: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 54

• Membersihkan

diri

• Ruang

Makan

• Kamar

Mandi

Fungsi Pendukung :

-Standart :

• Interaksi

Sosial

• Administrasi

-Tambahan (sesuai

jenis resort yang

dibangun)

• Berinteraksi

Sosial

• Registrasi

Sesuai dengan jenis

resort yang dibangun

• Ruang tamu,

ruang santai

• Lobby,

Receptionist

Menyesuaikan

dengan aktivitas

yang diwadahi

Fungsi Pelengkap :

Pengelola bangunan

• Manajemen

• Administrasi

• Service

• Pemeliharaan

bangunan

• Ruang

Kantor

• Ruang

Kantor

• Gudang,

dapur,

parker,

ruang

karyawan

• Gudang

Tabel 2.4 Aktivitas Resort Sumber : Rutes, W. & Panner, R, 1992

Dibawah ini merupakan table aktivitas dan kebutuhan ruang pada resort :

Page 31: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 55

Indikator Variable Tolak Ukur Metode

Aktivitas pengguna pada bangunan resort (Rutes, W.& Penner. RR, 1992)

Aktivitas

Bermukim

Istirahat

Menyediakan kamar tidur Standard room, superior room, dan suite room

Makan &

Minum

Menyediakan restoran, Bar and Coffee Shop, lounge

Berkumpul Menyediakan ruang keluarga

Membersihkan

diri Menyediakan kamar mandi

Aktifitas

Pendukung

• Interaksi

Sosial

• Adiministrasi

Interaksi sosial Menyediakan ruang bersantai

Registrasi tamu

Menyediakan lobby dan receptionist

Aktivitas

Pengelola

Manajemen Menyediakan ruang kantor

Administrasi Menyediakan ruang kantor

Servis

Menyediakan dapur, gudang, ruang karyawan, parkir

Pemeliharaan bangunan

Menyediakan gudang

Aktivitas

Rekreatif

Resort

Wisata Olahraga

Renang Menyediakan kolam renang

Spa/Pusat Kebugaran

Menyediakan ruang spa

Fitness Center Menyediakan ruang gym

Page 32: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 56

Tenis Menyediakan Lapangan tenis

Joging Menyediakan Lintasan Joging Track

Surfing Menyediakan Gudang Penyimpanan Alat Surfing dan Spear Fishing

Spear Fishing

Wisata Budaya

Wayang Beber Menyediakan Panggung Theater Outdoor

Ketok Lesung

Ceprotan

Tabel 2.5 Aktivitas Resort dan Kebutuhan Ruang Perancangan Sumber : Rutes, W. & Panner, R, 1992 + Modifikasi Penulis 2019

II.9. Tinjauan Ruang

Tinjauan ruang adalah studi yang membahas tentang kebutuhan ruang yang

dibutuhkan pada hotel resor berdasarkan aktivitas yang akan terjadi didalamnya.

2.9.1 Pintu Masuk, Lobi dan Sirkulasi Resort

Pintu masuk hotel diharuskan dapat terlihat dengan jelas dan dijadikan

sebagai media melihat interior hotel dengan baik. Jalur untuk pintu masuk juga

terdiri dari bagian :

a. Pedestrian, Jalur untuk pejalan kaki yang arahnya langsung dari luar kawasan

hotel resort atupun dari parkiran untuk taksi dan mobil serta kendaraan beroda

dua

b. Untuk Divable diperlukan juga pintu masuk yang berbeda :

• Banquets : Difungsikan untuk pengguna conference hall dalam jumblah besar

dan pengguna fungsional lainnya dengan akses langsung ke foyer.

• Leisureclub : Akses khusus ke resepsionis club. Juga tersedia akses ke ruang

ganti dari hotel.

Page 33: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 57

c. Restoran/Toko : Jalur masuk tambahan langsung menuju bar, kafe dan atau

restoran.

d. Apartemen : Jalur masuk ke kawasan hunian dengan foyer dan elevator

tersendiri.

e. Karyawan : Berbeda dengan area sewa/ hunian, menuju ke area kontrol.

Penggunaan hotel resor sendiri terbagi menjadi dua fungsi, yang pertama adalah

penggunaan untuk fasilitas menginap dan juga penunjangnya, yang kedua adalah

penggunaan untuk fasilitas public saja. Fasilitas public yang dimaksudkan

adalah pfasilitas yang berupa kolam renang, restaurant, dan lain-lain.

2.9.2 Lobby and Receptionist

Lobby adalah salah satu ruang terpenting yang ada di hotel resor. Karena

lobby menjadi akses utama untuk melakukan keseluruhan fasilitas kegiatan yang

ada didalam hotel resor. Selain menjadi akses utama didalam hotel resor, lobi juga

digunakan sebagai ruang tunggu, sirkulasi, pusat informasi, kasir, resepsionis, dan

lainnya. Dalam perancangannya, lobby memiliki standari.

Tabel 2. 6 Kebutuhan Ruang Lobby

SumbSumber : Hotel & Resort Planning, Design and Refurbishment

(Lawson,1995)

Tabel 2. 7 Lobby Space Allocation

Area m2 Notes

Front desk 15 7.5 long

Circulation 100 Entrance 12m2 elevator

lobby 12m2

Lounge Seating 20 10 lounge seats

TIPE HOTEL Area Lobi (Ruang)

m2 Sqft

Resort Hotel, city centre hotels 1.0 11

Page 34: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 58

Retail space 10 News agent/gift desk

Cloackrooms, toilets 45 Including disabled

Bellman, Concierge.

Telephones (separate

foyer for conference

groups)

10

Sumber : Hotel & Resort Planning, Design and Refurbishment

(Lawson,1995)

Tabel 2. 8 Kebutuhan Ruang Front Office

Sumber: Hotel & Resort Planning, Design and Refurbishment

(Lawson,1995)

2.9.3 Retail

Retail merupakan salah satu pendukung yang ada dilobi, retail sendiri

merupakan perpanjangan daripada lobi itu sendiri. Biasanya retail ini terletak pada

sirkulasi dari lobi menuju lift, sehingga mudah dilihat oleh tamu hotel. Desain retail

harus sesuai dengan image yang diciptakan oleh hotel resor. Retail dalam wujudnya

terbagi atas jenis dari barang atau jasa yang ditawrkan.

Tabel 2. 9 Jenis Retail pada Hotel Resor dan Luasnya

Jenis Retail Luasan

Airlines & Travel Agen 9m2

Rooms

Desk Length

(m) (include

concierge-

information

section)

Stations (for

registration and

cashier service)

Area (area of desk,

workspace and back

fittings)

50 3 1-2 9.3

Page 35: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 59

Toko oleh-oleh, cinderamata dan

perhiasan 18-22 m2

Stand Buku 32 – 37 m2

Butik dan took pakaian 50 – 60 m2

Salon & Spa 50 – 60 m2

Sumber : Resort Design, Planning, Architecture and Interior

(Huffadine,2000)

2.9.4 Guest and Suites

Kamar hotel cenderung memiliki desain yang menyerupai ciri khas dari

hotel resor itu sendiri. Kamar-kamar dapat dihubungkan melalui sebuah lansekap

yang sudah mengalami penataan pada vegetasi. Tamu-tamu yang datang biasanya

akan lebih menghabiskan waktu disitu daripada tamu yang menginap di hotel resor

pada umumnya. Karena hal tersebut, dibutuhkan ukuran lemari dan storage yang

lebih besar daripada hotel kebanyakan.

Kamar dengan tipe suite akan lebih besar ukurannya daripada guestroom.

Suiteroom sendiri juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang lain, yaitu

memiliki living room dan pantry sendiri (Tabel 2.6).

Tabel 2. 10 Kebutuhan Ruang Guestroom dan Suites

Typical ratios of roo

type Single/double twin Notes

Resort Hotels 15%

85% Convertible family

rooms

Room Width m Coments

Minimum 3.0 Suitable for single bed

lengthwise.

Page 36: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 60

Standard 63.65 Allows for crosswise beds with

wall furniture and space between.

Luxury 4.1

Allow alternative lengthwise or

cornerwise positioning od beds

and generous spacing.

Suite (Maksimum) 6.0 Adjacent bedroom/livinf room

areas with minimum space.

Sumber : Hotel & Resort Planning, Design and Refurbishment

(Lawson,1995)

Selain kebutuhan ruang, bagian-bagian dari guestroom adalah sebagai berikut :

1. Teras

Guestroom harus memiliki balkon atau outdoor area yang memiliki

pemandangan dan tempat untuk rileks serta bisa digunakan untuk berjemur.

Teras yang berada dibagian luar kamar, tingkat privasi pengguna harus tetap

diperhatikan. Selain itu kebisingan dan juga cuaca sebisa mungkin tidak

mengganggu pengguna.

2. Entertaining

Tiap guestroom memiliki ruangan yang sengaja didesain untuk entertaining dan

relaksasi dengan akses yang berbeda dari teras atau balkon. Biasanya tersedia

furniture seperti coffe table, lounge chairs dan lampu.

3. Desk and Workspace

Tiap kamar diharuskan memiliki ruang tersendiri dengan ukuran yang memadai

untuk kegiatan menulis.

4. Storage

Setiap kamar sebaiknya memiliki tempat penyimpanan baik berupa luggage rack

mauun ruang ganti dengan koneksi yang menghubungkan kamar mandi dan

tempat tidur.

Page 37: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 61

5. Kamar Mandi

Sebagian besar pengunjung hotel resor, memiliki perhatian khusus terhadap

desain kamar mandi. Kamar mandi sebaiknya didesain senyaman mungkin

dengan luasan yang lebih besar dari hotel pada umumnya dan juga unik.

Tabel 2. 11 Kebutuhan Ruang Toilet

Male Public (m2) Female Public (m2)

Per guestroom 0.1 0.1

Restaurant, function

room Per 100 sear

covers

13.0 13.0

Disabled toilet

1.5 x 2.0 m 1.8 x 2.0 m2

Sumber : Hotel & Resort Planning, Design and Refurbishment

(Lawson,1995)

2.9.5 Fasilitas Publik

Hotel Resor memilik ruang-ruang yang dirancang untuk publik.

a. Restaurant and Bar

Sebuah resort biasanya memiliki beberapa jenis restoran atau bar. Variasi

dari restoran ini adalah formal restoran, coffee shop atau cafee buffet, speciality

restaurant, open air area/restaurant/pool bar, grills, dan bar. Selain itu, terdapat

pula paling sedikit 1 outlet yang waktu operasinya adalah 24 jam, outlet ini

menyediakan makanan, snack, dan minuman ringan/kaleng/botol (Tabel 2.8).

Tabel 2. 12 Kebutuhan Ruang pada Restaurant dan Bar

Seats and net areas per room

Restaurant,

Cafes

Bar,

Lounges

Function, Meeting

rooms

seats m2 seats m2 seats 2

Resort

Hotel 1.5 2.8 0.8 1.6 2.0 3.0

Page 38: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 62

Hotel sizes (rooms) Coffee Shops, Café, Brasserie (seats)

50 50 - 75

Sumber : Hotel & Resort Planning, Design and Refurbishment

(Lawson,1995)

b. Conference Halls

Ruang konferensi/ ruang pertemuan yang disediakan biasanya

menggunakan media komunikasi yang canggih/modern agar dapat memaksimalkan

pelayanan bagi peserta rapat. Ruang ini juga merupakan sumber pendapatan bagi

pengelola meskipun masa liburan belum tiba (peak season).

Untuk mengoptimalkan kenyamanan dan juga suasana didalam ruang yang

memiliki banyak peserta atau orang yang ada didalam, maka ketinggian dari ruang

ini pada umumnya adalah 3.7 – 4.6 meter (Tabel 2.13).

Tabel 2. 13 Standar Ukuran Ruang konferensi

ROOM Theatre

Style (m2)

Bangquet Style

(m2)

Clasroom

Style (m2)

Ballroom 240 – 400 200 – 350 125 - 500

Divide

into three.

Food

Service

Bangquet

room 100 80 50

May be

visible to

two. Food

Service

Meeting room 50 x 2 25 x 2

Board room 25 x 2 12

Foyer 60 – 100

Gross Factor 0.2

Sumber : Hotel & Resort Planning, Design and Refurbishment

(Lawson,1995)

Page 39: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 63

c. Leisure and Recreation Facilities

Kolam renang dan Lapangan Tenis adalah fasilitas-fasilitas yang

biasanya ditawarkan di resor. Kolam renang sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu

kolam renang indoor dan kolam renang outdoor. Jika dilihat dari penggunanya,

kolam renang juga dibagi lagi, yaitu kolam renang untuk anak-anak dan kolam

renang untuk dewasa. Lapangan

tenis, yang juga fasilitas yang ditawarkan oleh resor menjadi sebuah

trend dan juga gaya hidup masa kini. Untuk mengurangi jauhnya bola terlempar,

lapangan tenis biasanya didesain dengan pelingkup yang menjadi pagar untuk

menghalau bola terlempar jauh. Fasilitas ini juga memiliki kebutuhan-kebutuhan

yang harus dipenuhi (Tabel 2.14).

Tabel 2. 14 Kebutuhan Ruang Leisure and Recreation Facilities

Leisure and Recreation

Facilities

Unit Space

(m2) Notes

Swimming pool 8.0 Water area only

Whirlpool, jacuzzi 2.0 Total including 0.5m

surroybd

Sauna, Steam bath 2.0 Cabinet space only

Shower and foot bath 1.0

Massage abd treatment

rooms 8.0

Plus 2.0 m2

equipment

Hairdressing and

beauty rooms 7.0

Average high

occupacity

Rest areas 6.0 Lounger

Café-bar 2.0 Spacious

Sumber : Hotel & Resort Planning, Design and Refurbishment

(Lawson,1995)

Page 40: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 64

2.9.6 Area Operasional

1. Staff

Area Staff sebaiknya tidak terlihat oleh pengunjung resor. Letak area staff tidak

diharuskan berdekatan dengan area servis, hal ini karean area ini diakses tidak

hanya untuk staff resor, namun juga pengunjung yang memiliki tujuan tertentu.

2. Service

Area servis lebih baik terletak pada area yang tersembunyi. Area servis butuh

sirkulasi sendiri yang tidak mengganggu sirkulasi pengunjung. Area-area yang

menjadi cakupan servis adalah laundry, foor preparation and storage, goods

entrance and supplu, engineering.

II.10. Persyaratan dan Kriteria Hotel Bintang Empat

Dari beberapa klasifikasi hotel resor berdasarkan bintang. Dibawah ini

terlampir persyaratan hotel resor berbintang tiga menurut Direktur Jendral

Pariwisata (Tabel 2.15).

Tabel 2. 15 Kriteria Hotel Resor Bintang Empat

No UNSUR-UNSUR

PERSYARATAN URAIAN

I Fisik

1 Lokasi Lokasi mudah dicapai kendaraan umum/pribadi

beroda empat langsung ke area hotel

2 Taman

Hotel memiliki taman :

1. Terletak didalam maupun diluar bangunan

2.Taman terpelihara, bersih dan rapi

3.Taman yang memiliki kolam hias harus berisi

ikan

3 Tempat Parkir Hotel harus tersedia tempat parkir kendaraan

tamu hotel :

Page 41: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 65

1. Kapasitas satu tempat parkir untuk setiap 4

kamar hotel 2. Rambu-rambu lalu lintas/ satu

arah in-out.

3. Pos jaga/ruang tunggu dengan tempat duduk.

4. Tidak becek/tersedia saluran air.

4 Olahraga &

Rekreasi

1. Hotel menyediakan sarana kolam renang untuk

dewasa dan untuk anak-anak

a. Dewasa dan anak-anak dipisah, atau digabung

dengan dilengkapi pengamannya.

b. Fasilitas :

a) Pool deck disekeliling kolam

b) Locker yang terpisah untuk pria dan wanita

disertai

dengan kunci pengaman.

c) Toiler umum yang terpisah untuk pria dan

wanita.

d) Luas locker dan toilet umum masing-masing

minimal 0.6m2/kamar

e) Shower untuk pria dan wanita.

f) Tempat cuci kaki

g) Penjaga keselamatan kolam renang dengan

petunjuk dan tempat jaganya jelas.

2. Hotel pantai menyediakan fasilitas untuk satu

olahraga air yang merupakan pilihan dari :

a) Berperahu/ Boating

b) Menyelam/ Diving

c) Berselancar/ surfing d) Ski air/ Water skiing

3. Hotel Gunung menyediakan fasilitas untuk satu

Page 42: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 66

olahraga gunung yang merupakan pilihan dari :

1. Mendaki gunung/ Hiking

2. Menunggang kuda/ horse back riding

3. Berburu/ Hunting

4. Hotel menyediakan satu jenis sarana olahraga

dan rekreasi lainnya, merupakan pilihan dari :

1. Tenis

2. Bowling

3. Golf

4. Fitness center

5. Sauna

6. Billiard/ permainan yang dapat dilakukan

didalam Gedung (indoor sport)

7. Jogging

8. Diskotik/ Night Club

9. Arena permainan anak/ Children Playground

5 Bangunan

Bangunan hotel memenuhi oersyaratan oerizinan

sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

1. Keadaan Gedung bersih dan terawatt dengan baik

(tidak berdebu, berlumut, sarang laba-laba dan

sebagainya)

2. Pengaturan ruang hotel ditata sesuai fungsinya

sehingga memudahkan :

1. Arus tamu

2. Arus karyawan

3. Arus barang/produk hotel

3. Unsur dekorasi Indonesia harus tercermin :

1. Ruang Lobby

2. Restoran

Page 43: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 67

3. Kamar tidur

4. Function Room

4. Peralatan teknis bangunan terdiri dari :

1. Transportasi mekanis/lift/elevator

• Setiap bangunan dengan 4 lantai keatas harus

dilengkapi dengan lift/escalator.

• Memiliki sertifikat keamanan sesuai dengan

ketetapan Depnaker.

2. Utilitas

• Air

− Tersedia air yang cukup dan memenuhi

persyaratan kesehatan (PERMENKES No.01

tahun 1975) −Tersedia air minimal

500L/kamar/hari

• Listrik

−Pemasangan instalasi listrik memenuhi

persyaratan pemerintah (PUIL 1977)

− Tersedia pembangkit tenaga listrik cadangan

dengan kapasitas minimal 50% dari kapasitan

PLN.

• Tata Udara

−Hotel pantai dengan pendingin/AC sentral atau

unit. −Hotel gunung dengan ventilasi udara yang

baik atau sistem pemanas.

• Ruang Mekanik dan Workshop −Tersedia ruang

mekanik/workshop.

3. Komunikasi

• Tersedia telepon 2 saluran yang dapat

digunakan untuk sambingan lokal, interlocal, dan

Page 44: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 68

internasional.

• Tersedia saluran telepon dalam (house phone)

dengan saluran minimal sesuai jumlah kamar.

• Tersedia PABX • Tersedia

−Sentral video/TV

−Sentral radio dan music pengiring. −Sentral

paging sistem termasuk carcall.

4. Fire Fighting

• Tersedia :

−Alat deteksi dini (asap/panas) disetiap ruangan

−Alat pencegah kebakaran atau pemadam

kebakaran di kamar tamu, ruangan umum dan

ruangan lainnya :

1. Fire Extinguisher

2. Fire Hydrant

3. Springkler Sistem

−Alat kontrol lokasi kebakaran.

−Tersedia pintu dan tangga darurat dengan tanda-

tanda yang jelas.

−Untuk hotel yang lebih dari 4 lantai, kamarnya

harus dilengkapi dengan pintu tahan api.

5. Keamanan

Tersedia ruang jaga minimal satu buah terletak

didepan.

6. Pembuangan Limbah

• Tersedia tempat penampungan sampah yang

tertutup, sebelum diangkut ke tempat

pembuangan.

Page 45: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 69

•Tersedia saluran pembuangan air kotor/air

buangan yang memenuhi persyaratan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

6 Kamar Tamu

1. Jumlah Kamar minimal :

1. a) Kamar standar 30 buah termasuk 2 kamar

suite.

2. b) Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi

di dalam.

2. Luas Minimal :

1. a) Kamar standar : 24m2

2. b) Kamar suite : 48m2

3. Tinggi kamar minimal

4. Kamar tidur kedap suara, terhindar dari

kebisingan yang disebabkan baik oleh suara dari

luar maupun dari dalam hotel itu sendiri (Noise

40dB)

5. Seluruh lantai dilapisi karpet (hotel gunung) atau

lantai ubin/teraso/marmer/kayu (hotel pantai).

6. Tata udara diatur dengan atau tanpa alat pengatur

udara.

7. Sebagian interior kamar mencerminkan suasana

Indonesia.

8. Tersedia sekurang-kurangnya 1 stop kontak

disetiap kamar dan 1 dikamar mandi (tipe soket)

khusus untuk alat cukur.

9. Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap

air.

10. Tersedia instalasi air panas dan air dingin.

11. Perlengkapan kamar tidur :

Page 46: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 70

a) Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan

untuk satu orang atau untuk dua orang sesuai

dengan ukuran kamar standar :

• Ukuran tempat tidur 1 orang : 190 x 100cm

• Ukuran tempat tidur 2 orang : 190 x 160 cm

l. Perlengkapan kamar mandi.

7 Ruang Makan

1. Jumlah tempat duduk sebanding dengan dengan

luas restoran dengan ketentuan 1.5m2 per tempat

duduk.

2. Tinggi restoran tidak boleh lebih rendah dari

tinggi kamar tamu (2.60m)

3. Letak restoran berhubungan langsung dengan

dapur (induk/tambahan) dilengkapi dengan pintu

untuk masuk dan keluar yang berbeda/

dipisahkan (satu ar`ah)

4. Tata udara diatur dengan atau tanpa alat pengatur

udara.

5. Restoran yang letaknya tidak berdampingan

dengan lobby, harus dilengkapi dengan toilet

umum yang terpisah antara pria dan wanita

8 Bar

1. Hotel menyediakan satu bar yang terpisah dari

restoran.

2. Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar

dengan ketentuan 1.1m2 per tempat duduk.

3. Lebar ruang kerja bartender minimal 1m.

4. Untuk ruangan bar yang tertutup harus dilengkapi

dengan AC dan ventilasi dengan temperature

ruangan 24oC dan kelebaban realtif 60%.

Page 47: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 71

5. Bar dilengkapi dengan tempat untuk mencuci

peralatan dan perlengkapan, yang terdiri atas bak

cucian/ wastafel dengan dua buah keran air panas

dan dingin.

9 Function Room

1. Hotel menyediakan function room minimal 1

buah dengan pintu masuk terpisah dari lobby

dengan kapasitas dua setengah kali jumlah

kamar.

2. Function room yang tidak terletak pada satu

lantai dengan lobby harus dilengkapi dengan

toilet umum yang terpisah untuk pira dan wanita.

3. Tersedia pre-function room.

10.

10.1

10.2

10.3

10.4

10.5

10.6

Area Publik Lobby

Lounge Telepon

Umum

Toilet Umum

Koridor

Ruang yang

disewakan

1. Hotel harus mempunyai Lobby dengan luas

minimal 30m2.

2. Tata udara diatur dengan atau tanpa alat pengatur

udara.

3. Penerangan minimal 150 lux.

Hotel menyediakan lounge yang dilengkapi meja dan

kursi.

Hotel menyediakan telepon umum di lobby :

1. Teleppon umum untuk hubungan keluar minimal

1 pesawat.

2. Telepon umum untuk hubungan didalam hotel

minimal 1 pesawat intern.

Hotel menyediakan toilet umum di lobby yang

terpisah untuk pria dan wanita.

1. Lebar koridor minimal 1.6m.

2. Tersedia stop kontak untuk minimal setiap 12m

Page 48: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 72

3. Tata urdara diatur dengan atau tanpa alat

pengatur udara.

4. Tingkat kebisingan 40dB.

Hotel menyediakan ruangan yang disewakan untuk

keperluan lain diluar kegiatan utama hotel sesuai

dengan definisi hotel minimal 3 ruangan untuk

kegiatan yang berbeda :

1. Drugstore

2. Bank/Money changer

3. Travel agent

4. Airline Agent

5. Souvenir Shop

f. Perkantoran

g. Butik dan Salon kecantikan

11. Dapur

1. Hotel menyediakan minimal sebuah dapur

dengan luas sekurang-kurangnya 40% dari luas

restoran, dan terdiri dari :

1. a) Ruang persiapan & ruang pengolahan

2. b) Ruang penyimpanan bahan makanan

3. c) Ruang administrasi/chief

4. d) Ruang pencucian dan penyimpanan

peralatan/perlengkapan.

5. e) Ruang tempat penyimpanan bahan bakar gas/

elpiji untuk dapur.

2. Lantai dapur tidak licin, dilengkapi dengan

saluran pembuangan air dan saringan.

3. Dinding dapur dilapisi dengan tegel kedap air

setinggi laingit=langit.

Page 49: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 73

4. Tata udara diatur dengan ventilasi udara yang

ditutup dengan kawat (wire netting)

5. Penerangan daour minimal 200 lux.

6. Tersedia cerobong dan saluran asap (kitchen

hood) dilengkapi dengan grease filter (saringan

lunak)

7. Tersedia ruangan khusus untuk room service :

Letak berdekatan dengan dapur induk, service

bar, akses ke kamar (service elevator) tempat

penyimpanan alat penyaji makanan.

12

12.1

12.2

Area Administrasi

Front Office

Kantor pengelolaan

Hotel

Tersedia :

1. Tempat penerimaan tamu dan penerangan.

2. Tempat kasir dan ruang penitipan barang

berharga (safety deposit room)

3. Ruang penitipan barang tamu (luggage room)

4. Ruang pimpinan front office.

5. Ruang operator telepon

Tersedia ruangan atau kantor pimpinan :

1. GM Office ( pimpinan hotel)

2. F&B Office (pimpinan restoran dan bar)

3. Accounting Office/keuangan

4. Personal office

13.

13.1

13.2

13.3

13.4

Area Tata Graha

Uniform Room

Ruang Lena

Ruang jahit

menjahit

Room boy station

Tersedia uniform room yang dilengkapi dengan

rak untuk menyimpan pakaian seragam

Tersedia ruang lena dengan luas minimal 30m2

Tersedia ruang khusus untuk keperluan jahit-

menjahit pakaian tamu dan karyawan lengkap

dengan peralatannya.

Page 50: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 74

13.5 Area Lost Found

Tersedia ruang pelayanan kamar tamu (room boy

station) minimal 1 buah untuk setiap 15 kamar.

Bagi hotel bertingkat, tiap floor minimal terdapat

satu room boy station.

Tersedia area lost and found dengan luas minimal

10m2 dilengkapi dengan rak almari dan

kuncinya.

14 Ruang Binatu

1. Ruang binatu (Laundry & dry cleamomg)

mempunyai luas minimal 40 m2

2. Tata udara diatur dengan ventilasi dan kipas

angina

3. Tersedia saluran pembuangan air limbah cucian.

15

15.1

15.2

15.3

Area dan Ruang

Operasional

Gudang

Ruang Penerimaan

barang/ bahan

Ruang Karyawan

1. Tersedia Gudang bahan makanan dan minuman

2. Tersedia Gudang untuk engineering

1. Tersedia ruang penerimaan bahan/barang

keperluan hotel.

2. Kantor penerimaan barang.

3. Instalasi air dan saluran pembuangan.

Ruang karyawan terdiri dari :

1. Ruang Loker dan kamar mandi/wc yang terpisah

antara pria dan wanita

a) Loker individual dengan kunci pengamanan

yang jumlahnya disesuaikan dengan yang

membutuhkan (satu loker untuk satu orang untuk

tingkat supervisor kebawah)

b) Kamar mandi dan WC yang terpisah antara

pira dan wanita

c) Sistem udara diatur dengan atau tanpa alat

pengatur udara.

Page 51: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 75

2. Ruang makan karyawan yang letaknya

berdekatan dengan dapur karyawan.

3. Ruang untuk ibadah.

Sumber : Akomodasi Perhotelan (Suwithi, 2008)

II.11Kajian Pendekatan Biophilic

2.11.1. Asosiasi Logis Tema

Penerapan Biophilic Design pada objek perancangan Resort Pesisir Pantai

Kasap Pacitan dapat merespon baik pengaruh alam dalam peningkatan psikologi

dan fisioligi manusia. Keterkaitan tema pada perancangan ini memiliki dampak

positif bagi pengguna maupun lingkungan objek perancangan. Dengan pendekatan

tema tidak hanya memperhatikan estetika dan funsional ruang namun juga dapat

membantu proses menghilangkan rasa jenuh kepada pengguna.

2.11.2. Kajian Tema Secara Teoritis

Biophilic design merupakan sebuah teori desain yang diawali dari mengkaji

fenomena bahwa pada hakikatnya manusia mencintai lingkungan yang alami.

Beberapa penelitian juga telah membuktikan bahwa manusia berada pada

kemampuan optimalnya ketika berada di dalam lingkungan yang alami. (Stephen

Kellert 2007)

Penerapan konsep ini bukan hanya sebatas membuat sebuah bangunan

menjadi bangunan “hijau” yang secara merta-merta hanya tinggal memberikan

konsep tanaman di bangunannya. Pada mulanya konsep biophilic juga disamakan

dengan konsep green building atau yang sering didengar sebagai arsitektur hijau.

Perbedaan antara keduanya adalah, apabila green building berfokus pada

bagaimana membuat bangunan tersebut atau membahasnya dengan konsep

konstrusi atau bahkan renovasi, sedangkan biophilic adalah konsep yang

mengusahakan meminimalisir dampak negatif dari pemanasan yang ada di

kehidupan perkotaan dalam sekala mikro lokal yang memungkinankan manusia

Page 52: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 76

untuk dapat meningkatkan tingkat kenyamanan fisik dan improvisasi kesehatan dari

manusia itu sendiri (Amjad Almusaed, 2011).

Beberapa prinsip terdapat di dalam teori biophilic design guna diterapkan

dalam desain perancangan bangunan salah satunya yang diungkapkan oleh

Terrapin, di dalam bukunya yaitu 14 Pattern of Biophilic Design. Keseluruhan

prinsip tersebut dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama yaitu :

• Nature in The Space

Prinsip pertama ini mengandung beberapa poin-poin utama yang diperhatikan

dalam penerapannya dalam desain. Poin-poin tersebut adalah hubungan non-visual

dengan alam, koneksi singkat dengan alam, pengaturan tempratur dan aliran udara

di dalam ruang/bangunan, unsur air di dalam desain, pengaturan cahaya, dan

hubungan bangunan dengan sistem alam

• Natural Analogues

Unsur-unsur alam yang begitu banyak kemudiakan diadaptasi ke dalam bentuk-

bentuk analogi di dalam desain pada prinsip ini. Pengembangan analogi tersebut

dapat diterapkan pada beberapa hal yaitu, penerapan bentuk-bentuk biomorfik di

dalam bangunan, kompleksitas tatanan bentuk ornamen dalam tampilan bangunan,

dan penggunaan material- material alam.

• Nature of The Space

Prinsip yang ketiga ini menerangkan tentang kualitas ruang, yaitu bagaimana di

dalam sebuah ruang, pengguna dapat merasakan perasaan ketika berada di alam.

Prinsip ini meliputi prospect yaitu sebuah kesan pemandangan yang leluasa, refuge

perasaan terlindungi dari gangguan, mystery yaitu keterbatasan informasi yang

diberikan dengan jelas, guna menarik rasa ingin tahu dari pengguna, dan risk yaitu

faktor resiko di dalam ruang.

Page 53: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 77

2.11.3. Pattern of Biophilic Design

a. Nature in the Space, Memerlukan koneksi secara langsung terhadap berbagai

elemen natural, khususnya melalui keberagaman alam, pergerakan, dan interaksi

beberapa indera. Terdapat 7 parameter desain dalam kategori ini :

1. Koneksi visual dengan alam, menekankan pada visualisasi atau penggunaan

indra penglihatan (mata) dalam merasakan kehadiran alam dalam ruang

secara langsung.

2. Koneksi non-visual dengan alam, rangsangan terhadap indra selain

penglihatan (pendengaran, penciuman, perabaan, dan rasa) yang

menghasilkan referensi yang disengaja dan positif terhadap alam, sistem

kehidupan atau proses alam. Sensor stimuli non-ritmik, koneksi singkat

dengan alam yang dapat dianaliis secara statistik tetapi tidak dapat diprediksi

dengan tepat.

3. Thermal dan variasi aliran udara, Perubahan halus pada suhu udara,

kelembaban relatif, aliran udara di seluruh kulit, dan suhu permukaan yang

meniru lingkungan alam.

4. Air, suatu kondisi pada suatu tempat melalui melihat, mendengar atau

menyentuh air.

5. Cahaya yang dinamis dan tersebar,cahaya dan bayangan yang bervariasi dari

waktu ke waktu.

6. Koneksi antar sistem natural, kesadaran atas proses alam. Perubahan

musiman dan waktu.

b. Natural Analogues, Kategori ini membahas tentang kehadiran alam secara

organik dan tidak hidup dengan menyediakan berbagai informasi tentang alam

yang terorganisasi dengan baik. Terdapat 3 parameter desain dalam kategori ini,

antara lain :

8. Bentuk dan pola Biomorphic, peniruan bentuk-bentuk alam.

9. Koneksi material dengan alam., hubungan material dengan alam. Penggunaan

bahan alami,

Page 54: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 78

10. Kompleksitas dan Keteraturan, pola yang terbentuk simetri dan geometri

yang berulang.

c. Nature of the Space, Pada kategori ini menekankan pada konfigurasi ruang

dalam alam, termasuk keinginan bawaan untuk mempelajari alam, dapat melihat

melampaui lingkungan sekitar, mengidentifikasi suatu hal berbahaya pada alam

atau yang tidak diketahui, maupun fobia terhadap hal-hal tertentu diluar

kepercayaan. Terdapat 4 parameter desain dalam kategori ini, antara lain:

11. Prospect, pandangan jarak jauh tanpa halangan. Bertujuan pengawasan

maupun perencanan.

12. Refuge, suatu tempat menghindarkan diri dari lingkungan. Merasa

terlindungi dari belakang.

13. Misteri, ruang dengan kondisi misteri nuansa antisispasi yang jelas,

penolakan.

14. Resiko / Bahaya, ruang terasa menggembirakan dengan ancaman tersirat.

2.11.4. Prinsip Desain Arsitektur Biophilic

Variabel Indikator Tolak Ukur

Biophilic

Arsitektur

Orientasi

Bangunan

• Susunan bangunan dengan bukaan

menghadap utara dan selatan

memberikan keuntungan dalam

mengurangi paparan sinar matahari

secara langsung

• -Orientasi bangunan yang terbaik

adalah dengan meletakkan luas

permukaan bangunan terkecil

menghadap timur barat memberikan

dinding eksternal pada luar ruangan.

Material • Dari keseluruhan bangunan Resort di

Pesisir Kasap ini akan menggunakan

Page 55: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 79

elemen alam yang juga menjadi

potensi daerah di sekitar site.

• Elemen alam seperti bambu, kayu, bata

merah, dan batuan alam akan menjadi

elemen utama dari desain Sekolah

Alam ini sesuai dengan karakteristik

teori Biophilic Design yang

digunakan. Selain material alam

tersebut di dalam perancangan sekolah

alam ini akan menggunakan material

pabrikan seperti kaca, rangka baja

ringan, dan genteng metal pasir.

Ruang

Transisi

Ruang perantara antara ruangndalam dan

ruang luar bangunan. Ruang ini bisa

menjadi koridor luar yang mampu

menghambat transfer panas langsung ke

dalam bangunan.

Tabel 2.16 Prinsip Desain Arsitektur Bioklimatik

Sumber : Lawson F, 1995

2.11.5. Penerapan Teori Biophilic Desain

Penerapan teori biophilic design dalam strategi perancangan adalah sebagai

berikut :

• Visual dan Non Visual

- Membuat bukaan yang lebar agar bisa memberikan hubungan visual dengan

alam dengan ketentuan luas bukaan jendela sebesar 40-50% dari luas lantai.

- Menambahkan elemen-elemen air/ yang berhubungan dengan alam di dalam

ruang.

Page 56: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 80

• Prospect

Menciptakan pandangan seluas-luasnya terhadap alam dari sebuah ruang (sama

dengan visual non visual).

• Refuge

Keprivasian dari ruang tersebut dimana terdapat tingkat dari rasa aman bagi

manusia sebagai pengguna dari ruang tersebut. Selain hubungan privasi-umum

rasa refuge ini juga dapatdiciptakan dari ketinggian langit-langit ruang, ada

tidaknya kanopi, ketinggian lantai dibandingkan ruang luar, dan lain sebagainya

yang dapat memberikan efek rasa aman/tidak aman bagi manusia.

• Penghawaan

a. Ventilasi silang, menentukan arah bukaan inlet dan outlet agar tercipta

sirkulasi udara yang baik di dalam ruang.

b. Aliran udara ke atas, berfungsi untuk mengalirkan udara panas ke atas supaya

udara di dalam ruang tetap pada kondisi normal.

c. Arah ventilasi dan tanaman vegetasi digunakan untuk memanipulasi sinar

matahari agar tetap masuk ke dalam.

II.12 Studi Preseden

Untuk menyelesaiakan analisis yang akan dilakukan pada lokasi

perencanaan dan perancangan diperlukan studi kasus permasalahan resort.

Penentuan studi kasus berdasarkan kesamaan dari bentuk dan klasifikasi resort,

kondisi topografi serta tema perancangan resort yang mengacu pada konteks lokasi

dan budaya setempat. Pembandingan yang dilakukan pada studi kasus adalah studi

kasus adalah dengan membandingkan indikator-indikator yang akan digunakan

dalam perancangan resort di Desa Watukarung.

Page 57: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 81

2.12.1 Solaz Los Cabos

Merayakan integrasi antara lanskap, arsitektur, dan seni, Solaz Los Cbaos

mencakup area seluas 9,8 hektar di sepanjang bagian pantai yang mencakup formasi

topografi yang unik. Konsep arsitektur dipandu oleh kebutuhan ini untuk integrasi

yang tepat dari konstruksi ke dalam lingkungannya, dicapai melalui penggu- naan

bentuk-bentuk organik yang mengacu pada pergerakan ombak, menghasilkan

serangkaian volume yang menarik yang disesuaikan dengan lokasi. Pemilihan

bahan, metode penanaman dan konstruksi mem- perkuat konsep integrasi ini, dan

dipelajari dengan cermat untuk memastikan mereka sesuai dengan situs yang indah

ini.

Berbagai tipologi suite dan kamar hotel ini muncul dari topografi yang menyatu

secara harmonis dengan pantai berpasir. Untuk mencapai mereka, lobi halaman

berfungsi sebagai pintu masuk dan jembatan antara undulasi topografi eksterior dan

geometri penyambutan interior.

Blok ini menampung 115 kamar deluxe, 13 suite, dan apartemen presiden. Setiap

kamar memiliki pintu masuk pribadi, perabotan kontemporer khusus, dan seni Baja-

sentris asli.Transisi dari ruang indoor ke outdoor mulus dengan pintu kaca geser

dari lantai ke langit-langit, teras pribadi, dan shower marmer luar ruangan.

Gambar 2. 14 Perspektif Fasad Solaz Los Cabos Sumber : archdaily.com

Page 58: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 82

Di Solaz juga terdapat galeri artefak asli, spa seluas 900 meter persegi, tiga restoran,

dan beberapa alun-alun terbuka. Almarhum arsitek Juan Sordo Madaleno, yang

dianggap sebagai salah satu arsitek terpenting Meksiko, mendirikan Sordo

Madaleno Arquitectos pada tahun 1973.

Gambar 2. 16 View & Lanscape Solaz Los Cabos Sumber : archdaily.com

Gambar 2. 15 Tata Massa Solaz Los Cabos Sumber : archdaily.com

Page 59: RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

RESORT PESISIR PANTAI KASAP PACITAN

| 83

2.12.2 Cast Way

Castway island Resort dibangun disebuah pulau kecil di kepulauan pantai utara

Vietnam. Resort ini bias menampung sekitar 150 wisatawan. Bangunan ini berdiri

ditanah seluas 3000 m2 yang dihimpit perbukitan tebing yang terjal. Material utama

dari bangunan ini menggunakan bamboo sebagai stuktur dan jerami sebagai

penutup dari bangunan. Resort ini memliki konsep ramah lingkungan dan mudah

melepas material tanpa mempengaruhi landscape.

Gambar 2. 17 View Resort Cast Way Sumber : archdaily.com

Gambar 2. 18 Perspektif Ruang Luar Resort Cast Way Sumber : archdaily.com