kebutuhan ruang resort

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebagai perwujudan dari rencana Pemerintah Daerah (PEMDA) Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) untuk membangun kembali NAD terutama sektor pariwisata pasca tragedi tsunami. Sejalan dangan tragedi tsunami yang terjadi membuat dunia melihat Aceh sebagai sesuatu yang lebih dari hanya sebuah bagian dari Indonesia yang memiliki konflik internal berkepanjangan. Ketika tragedi itu terjadi masyarakat dunia datang dan menyaksikan apa yang ada di Aceh, apa yang ditawarkan oleh alam Aceh yang masih alami. Keadaan ini meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Aceh dalam rangka berlibur dan mencari ketenangan. Peningkatan itu terus terjadi juga dikarenakan semakin kondusifnya suasana di Aceh semenjak penandatanganan Pakta Perdamaian. Karena peningkatan yang terjadi maka dibutuhkan sebuah wadah yang mampu mengakomodasikan para wisatawan ini, baik wisatawan lokal maupun manca negara. Tetapi akomodasi ini diharapkan tidak merusak alam serta budaya yang ada di Aceh. Benang merah dari penyediaan akomodasi dan keinginan untuk mempertahankan kealamian dari alam dan budaya terwujud dalam proyek “EcoTourism Natural Resort”. Yang akan mengembangkan daerah disekitar Kepulauan Aceh yang meniliki alam sangat indah tetapi masih kurang pengelolaan dan penyediaan akomodasi. A. PERKEMBANGAN PARIWISATA DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Upload: mala-fitrianti-nurdin-ii

Post on 05-Aug-2015

746 views

Category:

Documents


200 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebutuhan Ruang Resort

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagai perwujudan dari rencana Pemerintah Daerah (PEMDA) Nanggroe

Aceh Darussalam (NAD) untuk membangun kembali NAD terutama sektor pariwisata

pasca tragedi tsunami.

Sejalan dangan tragedi tsunami yang terjadi membuat dunia melihat Aceh

sebagai sesuatu yang lebih dari hanya sebuah bagian dari Indonesia yang memiliki

konflik internal berkepanjangan. Ketika tragedi itu terjadi masyarakat dunia datang

dan menyaksikan apa yang ada di Aceh, apa yang ditawarkan oleh alam Aceh yang

masih alami. Keadaan ini meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Aceh

dalam rangka berlibur dan mencari ketenangan. Peningkatan itu terus terjadi juga

dikarenakan semakin kondusifnya suasana di Aceh semenjak penandatanganan

Pakta Perdamaian.

Karena peningkatan yang terjadi maka dibutuhkan sebuah wadah yang

mampu mengakomodasikan para wisatawan ini, baik wisatawan lokal maupun

manca negara. Tetapi akomodasi ini diharapkan tidak merusak alam serta budaya

yang ada di Aceh.

Benang merah dari penyediaan akomodasi dan keinginan untuk

mempertahankan kealamian dari alam dan budaya terwujud dalam proyek

“EcoTourism Natural Resort”. Yang akan mengembangkan daerah disekitar

Kepulauan Aceh yang meniliki alam sangat indah tetapi masih kurang pengelolaan

dan penyediaan akomodasi.

A. PERKEMBANGAN PARIWISATA DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Page 2: Kebutuhan Ruang Resort

Perkembangan pariwisata Aceh berjalan sangat lambat. Hal ini dapat dimaklumi jika

mengingat kondisi keamanan aceh yang tidak stabil, dengan adanya konflik internal

yang dimiliki oleh daerah ini. Sebenarnya daerah ini memiliki potensi untuk menjadi

sebuah daerah tujuan wisata di Asia Tenggara, karena kondisi alam yang dimiliki

tidaklah kalah dengan beberapa tujuan wisata yang menjadi favorit dari wisawatan.

Tetapi pasca tsunami dan pakta perdamaian, aceh mulai berbenah dan menata

kembali pariwisatanya dengan lebih memanfaatkan ptensi alam yang dimiliko oleh

daerah ini. Penyediaan akomodasi yang memadai untuk turis menjadi titik tumpu dari

upaya pengembangan ini.

B. SEKILAS TENTANG KEPULAUAN ACEH

Kecamatan Pulo Aceh adalah salah satu dari 23

Kecamatan yang ada di kabupaten Aceh Besar dan

merupakan satu-satunya kecamatan kepulauan di

Kabupaten Aceh Besar, yang terbentuk

berdasarkan PP No. 5 Tahun 1983 dengan Ibukota

Lampuyang. Selanjutnya berdasarkan UU Nomor

37 Tahun 2000 Kecamatan Pulo Aceh juga

termasuk dalam Wilayah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang

Sebagai daerah kepulauan, Kec. Pulo Aceh menyimpan berbagai tempat objek wisata

alam yang belum tergarap seperti objek wisata pantai dengan pasir putihnya dan wisata

bahari dengan aneka ikan hias dan terumbu karang yang merupakan potensi yang

sangat besar dan berpeluang untuk dikembangkan.

Disamping itu juga ada objek wisata yang bernilai sejarah, seperti Kuburan Raja

Kandang dan Mercusuar yang dibangun oleh Pemerintah Belanda Tahun 1817 di Desa

Meulingge, ujung paling Barat Indonesia.

Page 3: Kebutuhan Ruang Resort

Kondisi Pulau Aceh pasca tsunami.

Bencana alam tsunami juga memberi dampak pada Kepulauan Aceh, terutama pada

kondisi pantai dan lautnya. Tetapi walaupun mengalami kerusakan, kondisi pantai dan

lautnya tetapi memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obeyk wisata pantai.

Selain pantai yang menarik, kondisi perbukitannya yang masih terpelihara alami baik

vegetasi maupun kontur tanahnya juga tidak mengalami kerusakan yang parah.

1.2 RUMUSAN PERMASALAHAN

Proses rancang sebagai upaya penyelesaian masalah ( problem solving )

tentunya merupakan suatu wujud konkret penyelesaian berbagai permasalahan yang

ada di masyarakat. Dan tentu saja kehadiran Eco Tourism Natural Resort melalui

sebuah proses rancang dalam Tugas Akhir ini berupaya untuk sedapat mungkin

tanggap dan mampu memberi penyelelesaian permasalahan, khususnya :

1. Konservasi dan Rehabilitasi. Upaya positif pemerintah NAD untuk mengkonservasi

dan merehabilitasi pantai yang rusak pasca kejadian tsunami.

2. Kebutuhan Wisatawan Akan Tempat Rekreasi Yang Memadai. Upaya pemenuhan

kebutuhan rekreasi untuk wistawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan

manca negara.

1.3 LINGKUP PELAYANAN

Lingkup pelayanan obyek desa wisata ini adalah melayani mereka yang

sedang mengadakan pleasure traveler , tanpa ada batasan umur atau usia, baik

bersama keluarga yang sedang bepergian atau berlibur bersama teman-teman, yang

ingin menikmati suasana alam sekitar site sehingga bisa dijadikan tujuan liburan

keluarga yang bersifat rekreasi.

Misi objek EcoTourism Natural Resort , antara lain adalah:

Page 4: Kebutuhan Ruang Resort

a. Mempromosikan daerah pariwisata baik yang sudah maupun berpotensi untuk

dikembangkan.

b. Memperkenalkan keanekaragaman budaya, nilai tradisi dan kekayaan alam

Indonesia di mancanegara.

c. Sebagai sarana akomodasi yang mampu memfasilitasi kebutuhan wisatawan di

daerah tujuan wisata.

d. Melestarikan kekayaan dan keindahan alam sekitar dengan menanamkan kesadaran

akan pentingnya mempertahankan eksistensi flora dan fauna yang dapat menjadi

daya tarik terhadap wisatawan. Secara tidak langsung membentuk perilaku manusia

untuk lebih mencintai alam.

e. Meningkatkan kualitas dan penghidupan masyarakat sekitar daerah wisata dengan

adanya pengembangan sektor pariwisata yang mendukung sektor ekonomi.

1.4 BATASAN SKALA PELAYANAN

Sasaran dan pengguna Eco Tourism Natural Resort adalah semua lapisan

wisatawan tanpa mengenal umur, suku, agama, dan bangsa yang ingin menikmati

keindahan alam dan mencari pengalaman yang berbeda dari kehidupan biasanya.

1.5 DEFINISI TEKNIS OBYEK

Eco Tourism Natural Resort adalah tempat beristirahat dan berekreasi yang

berbasis pada wisata alam dimana terdapat upaya pelestaraian alam serta

kebudayaan didalamnya.

Semua usaha pendekatan desain dalam Eco Tourism Natural Resort

diarahkan ke dalam prinsip-prinsip ekologi dengan tujuan agar pengunjung bisa

menghadirkan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwanya dalam sebuah

lingkungan yang bersahabat.

Yang membedakan Eco Tourism Natural resort dengan jenis resort lainnya

yaitu dikarenakan resort jenis ini terdiri dari 3 komponen yang saling terkait, yaitu

“Architecture” ; “Enviroment” dan “Community”.

Pendekatan “Architecture” dalam hal ini merupakan bagaimana rancangan

dari obyek ini menyatu dengan alam dan menjadi pelengkap atau pemanis dari

lansekap sekitar. Serta bagaimana upaya menghadirkan obyek rancang ini tidak

Page 5: Kebutuhan Ruang Resort

merusak lingkungan yang ada, bahkan seharusnya memperbaiki lingkungan

sekitarnya.

“Enviroment” merupakan pendekatan ke alam, dengan tujuan konservasi

yang menuntut adanya prinsip-prinsip ekologi yang bergerak dalam lingkup

arsitektur dan alam serta pelestarian kebudayaan setempat sebagai aset bangsa.

Sedangkan “Community” adalah pendekatan bagaimana kehadiran resort ini

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitarnya, misalnya dengan

memberdayakan masyarakat sekitar sebagai guide atau dengan berbagai macam

cara lainnya.

1.6 FUNGSI DARI OBYEK RANCANG

Tranquaility, sebuah tempat berlindung dari segala kesibukan rutinitas harian

masyarakat kota, sebuah tempat yang penuh dengan ketenangan, sebuah tempat

sepi dimana pengunjung bisa berelaksasi dalam suasana yang begitu dekat dengan

alam.

Page 6: Kebutuhan Ruang Resort

Serenity, menawarkan kedamaian dan ketentraman yang selama ini ditawarkan oleh

alam. Dimana pengunjung dapat kembali menikmati hubungan dengan alam dan

belajar untuk lebih dekat dan menghargai alam.

Adventure, sebagai sarana untuk merasakan bertualang dialam bebas, baik di

hijaunya pegunungan maupun di birunya lautan. Tentu saja di fasilitasi oleh resort

sesuai dengan kondisi sekitar resort.

Conservation, sebagai upaya pelestarian berbagai unsur alam yang terdapat di

sekitar lokasi site.

1.7 KEBUTUHAN RUANG OBYEK RANCANG

Sebuah resort mewadahi berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh

berbagai pengguna yang berbeda. Sehingga fasilitas dan kebutuhan ruang dibedakan

berdasarkan penggunanya, yaitu :

Kebutuhan Ruang untuk Pengunjung (Tamu)

1. Ruang Publik

Terdiri dari berbagai macam fasilitas yang terdiri dari restoran, ruang

rekreasi (ruang olahraga dan permainan), ruang serba guna, ruang

pertemuan dan jalur fire exit.

Page 7: Kebutuhan Ruang Resort

Ruang publik ini merupakan ruang dimana dapat digunakan oleh

setiap pengunjung dengan bebas, selain ini biasanya ruang publik ini

menawarkan view indah dari lingkungan sekitar, serta berusaha menyatu

dengan lingkungan sekitar.

2. Ruang Penerima

Terdiri dari beberapa ruang diantaranya entrance, ruang resepsionis,

meja jasa pembawa barang, ruang administrasi, ruang telepon, lobi hotel

serta toilet.

Ruang penerima ini sangat lah berperan untuk membentuk first

impression para pengunjung, jadi ruang ini perlu diolah dengan sangat

maksimal. Pada resort yang ‘hidup’ dari kebudayaan setempat, ruang

penerima biasanya merupakan ruang yang sangat kental dengan kebudayaan

setempat tersebut.

3. Ruang Kamar

Meliputi kamar tidur, kamar mandi, koridor, tangga, fire exit, ruang

perawatan (ruang untuk menyimpan peralatan membersihkan kamar).

Ruang kamar ini menuntut privasi dan kenyamanan karena di ruang

inilah pengunjung banyak beraktivitas, sehigga ruang ini haruslah sangat

diperhatikan.

Page 8: Kebutuhan Ruang Resort

4. Villa atau Bungalow

Merupakan bangunan yang memiliki ruang tamu, ruang keluarga,

ruang makan, teras, ruang santai, toilet, dapur dan fasilitas lainnya yang

berfungsi sebagai penunjang, bisanya juga terdapat kolam renang

Bangunan ini juga menuntut kenyamanan dan ruang privasi yang

tinggi, karena biasanya pengunjung yang menyewa villa atau bungalow

mencari kenyamanan dan privasi. Selain itu villa dan bungalow ini hendaknya

memiliki view lingkungan sekitar yang menarik.

5. Ruang Terbuka Hijau (Park / Garden)

Fasilitas pelengkap dari resort yang berfungsi sebagai penyatu antara

bangunan dengan lingkungan sekitar, sehingga bangunan dan site tidak

berlomba menjadi yang paling menonjol tetapi saling melengkapi menjadi

satu kesatuan yang indah.

6. Kolam Renang (Pool)

Page 9: Kebutuhan Ruang Resort

Fasilitas umum yang biasanya dipadukan dengan veiw alam sekitar,

bahkan biasanya merupakan tempat dengan view yang paling menarik dari

resort tersebut.

7. Spa dan Treatment

Fasilitas perawatan tubuh dan kesehatan merupakan fasilitas

penunjang yang sangat penting untuk menarik pengunjung. Karena

pengunjung yang datang mencari ketenangan dan mencari ‘persembunyian’

dari rutinitas kehidupan yang jemu membuat pengunjung membutuhkan

tempat untuk berelaksasi yang hadir dalam bentuk spa dan treatment

Sirkulasi

Gbr 2.33 kolam renang dengan view seakan

tanpa batas, www.hotels2thailand.com

, www.nandini.com

Function Space

space

Administration Restaurant

Front desk Lounge

Guestroom and villa

Recreation

Retail shop

Garage (parking)

Lobby

Entrance

Page 10: Kebutuhan Ruang Resort

Front desk

Save deposit

Assistant manager

Telephone operator

Telephone equipment

Reservation

Reservation manager

Front office manager

Front office work area

Count room Cashier

Reception

Ruang untuk Pengunjung

Kebutuhan Ruang untuk Pengelola Hotel

1. Ruang Tamu

Ruang tamu ini sangat penting bagi

pengelolaan karena selain berfungsi sebagai

ruang untuk menerima tamu juga sebagai

ruang tunggu bagi tamu yang akan menemui

pihak pengelola dengan kepentingan bisnis.

2. Ruang Pimpinan / Kepala

Berfungsi sebagai ruang kerja bagi kepala resort, juga ruang untuk

menyempan arsip-arsip penting. Selain itu ruang ini juga hendakny

adilengkapi dengan ruang penerima tamu yang sifatnya lebih privat.

3. Ruang Administrasi

Ruang ini berfungsi sebagai ruang kerja dan ruang arsip yang terkait

dengan keperluan adminstrasi baik data resort maupun data pengunjung.

Ruang ini digunakan oleh staff atau pengelola.

4. Ruang Rapat

Ruang yang digunakan untuk mengadakan rapat bagi pengelola resot

yang bersifat privat.

Sirkulasi Ruang untuk Pengelola

Page 11: Kebutuhan Ruang Resort

Kebutuhan Ruang untuk Servis / Pelayanan

1. Gudang Peralatan

Berfungsi sebagai penyimpan peralatan servis maupun peralatan

khusus yang digunakan untuk pelayanan. Ruang ini biasanya dilengkapi

dengan rak penyimpanan dan juga di finishing dari bahan khusus.

2. Loading Dock

Ruang ini merupakan ruang tempat untuk bongkar muat bagi

peralatan dan perlengkapan. Baik untuk servis dapur, ruang pelayanan

maupun untuk keperluan mekanikal.

3. Ruang Dapur dan Penyimpanan

Ruang ini terdiri dari ruang dapur utama, penyimpanan bahan

makanan, ruang penyimpanan perabotan dapur serta ruang cuci perabotan,

yang luasan ruang disesuaikan dengan ruang lingkup layanan hotel.

4. Ruang Laundry

Sebuah resort tentu saja tidak terlepas dari fasilitas laundry dan dry

cleaning untuk itu tentu saja resort membutuhkan ruang cuci dan ruang

setrikayang disesuaikan dengan lingkup pelayan hotel.

5. Ruang Utilitas

Ruang utilitas ini terdiri dari ruang generator, rung panel listrik,

ruang kendali sistem pemadam kebakaran, ruang mesin, AHU, dan ruang

plumbing. Ruang ini seharusnya ‘tersembunyi’, tidak terlihat oleh pengunjung

dan sebisa mungkin pengunjung tidak mengerti apa dan dimana ruang ini

berada.

Sirkulasi Ruang Penerimaan Barang

Page 12: Kebutuhan Ruang Resort

Sirkulasi Ruang “Food Service”

General

storage

Receiving

Trash &

recycling

Purchasing

office

Receiving

office

Toilet Loading dock Compactor

Room

service

area

cafe

Bar &

lounge

Restauran

t

cafe

pantry Banquet

pantry

Food and

beverage

storage

Main

kitchen

Receiving Trash &

recycling

Ballroom

Banquet

room

Prefunctio

n

Employee dining