rerum novarum

8
1. RerumNovarum PenulisnyaadalahBapaSuci Leo XIII (1891), berisitentangkondidikerjaataunasibkaumburuh.Padasaatitusedangterj adirevolusi industry, dimana orang-orang desaberbondong- bondongkekotauntukbekerja di pabrik. Dalamkeadaanlainkaumbermodaljustrutidakmemperhatikankesejahteraan kaumburuhsehinggamerekasemakin kaya dankaumburuhsemakinmiskin. PadawaktuituparaGerejamemihakpadakaumbermodaldengancaramenen angkankaumburuhbahwakemiskinanbukanmasalah, karenaTuhanakanmenolong.Dan karenakeadanitumembuatburuhsadardanmembuatsuatupergerakan yang di tampungolehparakaumsosialisdanbeberapakelompok-kelompokburuh, di siniburuhdapatmengaspirasikankeinginnnya. BapaPaus Leo kemudianmenjelaskanbahwagerejaseharusnyamenanggapimasalahkaumburu hkarenahalituterkaiteratdengan agama dan moral.Hakburuhjugadijelaskanbahwaseharusnyaburuhmendapatkanhak yang layakdalamhidupnya, buruhjugamempunaihakuntukberserikatdanmogokkerja. 2. Quadragesimo Anno DitulisolehBapaSuci Pius XI, ditulisuntukmemperingati 40 thunrerumNovarum yang bertemakanpembangunantatanan social demi terciptanyakeadilan. Hal inidisebabkanolehkeprihatinangerejaterhadapkaumkomunisme yang berkembang di Rusia.Ajaran yang dikembangkanpadawaktuituadalahtentangmerubahsistem yang adadimasyarakat, menyelesaikanmasalahantarkelasdanajaran paling pentingadalahbagaimanaadagerakan yang mementingkankepentinganbersamasertaperludikembangkanprinsipsolida ritasdansubsidaritas. 3. Mater et Magistra PenulisnyaadalahBapaSuciPausyohanes XXIII pada 1961, temanyaadalah orang kristianidankemajuan social. Hal inidiambilmengingatpadasaatitu Negara ketigamulaimerdeka, sistemkapitalismulaimenjamahduniaketiga, tetapidibarengidengansistemkomunismeekomoni yang

Upload: gregorius-dewangga-kian-pradipta

Post on 27-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RN

TRANSCRIPT

Page 1: Rerum Novarum

1. RerumNovarumPenulisnyaadalahBapaSuci Leo XIII (1891),

berisitentangkondidikerjaataunasibkaumburuh.Padasaatitusedangterjadirevolusi industry, dimana orang-orang desaberbondong-bondongkekotauntukbekerja di pabrik. Dalamkeadaanlainkaumbermodaljustrutidakmemperhatikankesejahteraankaumburuhsehinggamerekasemakin kaya dankaumburuhsemakinmiskin.

PadawaktuituparaGerejamemihakpadakaumbermodaldengancaramenenangkankaumburuhbahwakemiskinanbukanmasalah, karenaTuhanakanmenolong.Dan karenakeadanitumembuatburuhsadardanmembuatsuatupergerakan yang di tampungolehparakaumsosialisdanbeberapakelompok-kelompokburuh, di siniburuhdapatmengaspirasikankeinginnnya.

BapaPaus Leo kemudianmenjelaskanbahwagerejaseharusnyamenanggapimasalahkaumburuhkarenahalituterkaiteratdengan agama dan moral.Hakburuhjugadijelaskanbahwaseharusnyaburuhmendapatkanhak yang layakdalamhidupnya, buruhjugamempunaihakuntukberserikatdanmogokkerja.

2. Quadragesimo AnnoDitulisolehBapaSuci Pius XI, ditulisuntukmemperingati 40 thunrerumNovarum yang

bertemakanpembangunantatanan social demi terciptanyakeadilan. Hal inidisebabkanolehkeprihatinangerejaterhadapkaumkomunisme yang berkembang di Rusia.Ajaran yang dikembangkanpadawaktuituadalahtentangmerubahsistem yang adadimasyarakat, menyelesaikanmasalahantarkelasdanajaran paling pentingadalahbagaimanaadagerakan yang mementingkankepentinganbersamasertaperludikembangkanprinsipsolidaritasdansubsidaritas.

3. Mater et MagistraPenulisnyaadalahBapaSuciPausyohanes XXIII pada 1961, temanyaadalah orang

kristianidankemajuan social. Hal inidiambilmengingatpadasaatitu Negara ketigamulaimerdeka, sistemkapitalismulaimenjamahduniaketiga, tetapidibarengidengansistemkomunismeekomoni yang menganutkomunismesehinggahalinimenyebabkanperangterbukadanperebutanpengaruhantarakeduabloktersebut.

Makadariituajaran social agama mengajarkanajaran social yang merupakanperkembangandariajaran social sebelumnya. Mater etMagistramengajarkankitauntukmemulihkanhubungan-hugungan social berdasarkankebenaran, keaadilan, dankasih. Jugaperluditanamkankerjasama social untukkedamaiandankesejahteraan.

4. Pacem in TerrisPenulisnyaadalahBapaPausYohanes XXIII padatahun 1963 dengantemaperdamaian di

dunia.AjaraninidikeluarkanpadasaatterjadiperangantaraUni Soviet dankapitalis Baratyang amatmencekamdunia.

Page 2: Rerum Novarum

Ajaran yang ditanamkanadalahbahwahubunganantarindividu, bangsa, bernegaraharus di landaridengankebenaran, kedilandancintakasih, sertakebebasan, sertasemuapihakmenyadarihaknyamasing-masing.

5. Gaudium et Spes6. PopulorumProgressio

Ajaran Sosial Gereja selama 100 Tahun

g) Octogesima Adveniens (Panggilan untuk Bertindak) Ditulis oleh Bapa Suci Paus Paulus VI pada tahun 1971, sebagai peringatan atas 80 tahun Rerum Novarum. Ensiklik ini bertema : panggilan untuk bertindak serta pentingnya peranan awam dalam mengemban tugas sosial Gereja.Situasi saat ituKetidakadilan masih terjadi di mana-mana. Gereja

lokal (keuskupan, paroki) belum peka terhadap masalah-masalah sosial di sekitarnya, dan masih sibuk hanya dengan kegiatan internal Gereja. Dunia

mengalami resesi ekonomi dengan korban masyarakat miskin. Protes melawan perang Vietnam dan aksi Martin Luther King memperjuangkan HAM di Amerika Serikat.Tanggapan Ajaran Sosial Gereja

Octogesima Adveniens mengajak Gereja lokal untuk lebih tanggap terhadap permasalahan sosial di lingkungannya dan bertindak sesuai dengan situasi masing-masing. Masyarakat Katolik diajak untuk dapat melakukan tugasnya sebagai masyarakat, menerapkan nilai sosial dan berbagai norma, serta menerapkan prinsip yang luas dengan berbagai kondisi yang berbeda.

h) Convenientes ex Universo (Berhimpun dari Seluruh Dunia) atau lebih dikenal Justicia in Mundo (Justice in the World)

Dokumen ini adalah hasil dari pertemuan para Uskup dalam Sinode Umum kedua pada 30 November 1971. Tema pokok dari Ensiklik ini adalah antara misi Umat Allah dalam memajukan keadilan dunia.Situasi saat itu

Munculnya kapitalisme yang telah melewati batas-batas negara dengan munculnya pula berbagai perusahaan multi-nasional. Bagi beberapa negara, sistem perekonomian kapitalisme ini memunculkan berbagai penderitaan bagi rakyatnya, karena yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin menjadi miskin.

Page 3: Rerum Novarum

Munculnya proses pendidikan dengan proses penyadaran yang dilakukan oleh Paolo Freire, berkembang di berbagai tempat. Munculnya Teologi Pembebasan, membuat banyak orang memperjuangkan keadilan, cara yang digunakan pun berbeda –beda, ada yang menggunakan cara kekerasan (senjata) dan ada yang tanpa kekerasan. Namun pihak yang menngunakan kekerasan diperingatkan oleh Vatikan.

Akibat muculnya berbagai gerakan perjuangan rakyat yang menuntuk keadilan, membuat kaum kapitalis merasa posisinya sudah terancam dan terbatas, maka dari itu kaum kapitalis bernegosiasi dan berkolusi dengan rezim daerah (lokal). Hal ini membuat para pejuang rakyat tidak aman, karena mereka ditekan oleh rezimnya dengan senjata, sehingga membuat banyak korban bermunculan.Tanggapan Ajaran Sosial Gereja

Perlunya perjuangan untuk menegakkan keadilan dan perlu adanya transformasi (pengubahan menjadi lebih baik) dunia ini adalah matra konstitutif (unsure hakiki atau pokok) pewartaan Injil. Maka umat manusia diajak untuk memperhatikan pendidikan, keadilan, dan ikut serta dalam setiap perjuangan untuk melawan ketidakadilan.

i) Evangelii Nuntiandi(Evangelisasi di Dunia Modern) Evangelii Nuntiandi ditulis oleh Bapa Suci Paus Paulus VI pada tahun 1975, dalam

rangka memperingati 10 tahun penutupan Konsili Vatikan II. Tema dari Ensiklik ini sendiri ialah pewartaan Injil dalam dunia modern. Arah dasar dari Ensiklik ini sendiri ialah agar Gereja dalam pewartaannya dapat menyentuh manusia pada abad dua puluh (pada saat era itu). Pada Ensiklik ini, terdapat tiga pertanyaan yang mendasar, yaitu

1) Sabda Tuhan itu berdaya, menyentuh hati manusi, tetapi mengapa Gereja dewasa ini menjumpai hidup manusia yang tidak disentuh oleh Sabda Tuhan (melalui pewartaan Gereja)?

2) Dalam arti apakah kekuatan evangelisasi sunguh-sungguh mampu mengubah manusia abad keduapuluh ini?

3) Metode-metode apakah yang harus diterapkan agar kekuatan Sabda sungguh menemukan efeknya?

Tuhan Yesus mewartakan keselamatan sekaligus pewartaan pembebasan. Gereja melanjutkannya, hal baru dalam dokumen ini ialah bahwa pewartaan kabar gembira sekaligus harus membebaskan pula.

j) Redemptor Hominis (Sang Penebus Manusia) Ensiklik ini ditulis oleh Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1979.

Ensiklik ini merupakan Ensiklik pertama yang dibuat oleh Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II dan diumumkan secara resmi pada tanggal 4 Maret 1979, kurang dari lima bulan setelah ia diangkat menjadi Sri Paus. Ensiklik ini memiliki tema tentang misteri penebusan dan martabat umat manusia.

Situasi pada saat itu

Page 4: Rerum Novarum

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dan menjadi terkendali, akibatnya hal tersebut mengancam kehidupan manusia, contohnya : pencemaran dan pengerusakan lingkungan menyebabkan dampak yang cukup mengkhawatirkan bagi kelangsungan kehidupan manusia. Kemajuan teknologi yang diciptakan untuk membuat mesin perang, dapat membahayakan manusia dan dapat memunculkan perang. Kemajuan teknologi yang dimanfaatkan secara egois, ceroboh, dan disalahgunakan dapat membuat kelangsungan hidup manusia menjadi terancam. Selain itu, pada saat itu juga muncul kesenjangan sosial antarmanusia dan antar bangsa menjadi lebih lebar. Pembangunan ekonomi yang terjadi dirasa hanya menguntungkan segelintir orang dan merugikan banyak orang. Di beberapa tempat, terjadi penindasan ekonomi, politik, dan budaya.

Tanggapan Ajaran Sosial GerejaBapa Suci mengingatkan akan tugas dan panggilan kita bagi semua umat manusia

yang telah ditebus oleh Allah untuk memperjuangkan keadilan, cinta kasih, perdamaian, kebaikan, martabat serta hak asasi manusia. Perlu diciptakannya prinsip solider dan menumbuhkan semangat solidaritas, saling menolong satu sama lain, serta mengubah struktur perekonomian menjadi lebih adil dan menguntungkan semua pihak. Sebagai landasan, kita perlu menghayati secara lebih mendalam mengenai makna dari Ekaristi dan pertobatan.

k) Laborem Excercens (Kerja Manusia) Laborm Excercens ditulis oleh Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1981,

untuk memperingati 90 tahun terbitnya Rerum Novarum. Di dalamnya Ia mengembangkan konsep martabat manusia dalam pekerjaan. Tema yang diangkat ialah makna kerja manusia-penghargaan atas kerja manusia dalam sistem perekonomian modern.

Situasi saat ituIndusri semakin maju dan berkembang. Di negara-negara berindustri maju,

organisasi-organisasi buruh, serikat pekerja, dan teknik-teknik manajemen perusahaan semakin maju dan berkembang. Di negara-negara yang sedang mengalami perkembangan permasalahan buruh dan tenaga kerja masih menjadi suatu masalah yang rumit dan masih belum bisa dipecahkan atau diselesaikan.

Tanggapan Ajaran Sosial GerejaInti dari segala masalah sosial yang terjadi selama ini adalah sikap hormat,

penghargaan, dan respect terhadap kerja manusia. Kurangnya sikap hormat, penghargaan, dan respect terhadap kerja manusia dianggap menjadi salah satu penyebab dalam konflik tenaga kerja. Lalu permasalahan bukan lagi hnya perbaikan

Page 5: Rerum Novarum

kondisi buruh, melainkan yang lebih penting lagi ialah bagaimana dalam struktur ekonomi modern, struktur hidup manusia harus disusun sehingga para pekerja menjadi perhatian utama dalam sistem perekonomian, bukan lagi modal maupun profit.

l) Sollicitudo Rei Socialis (Keprihatinan Sosial) Sollictudo Rei Socialis ditulis oleh Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II pada 30

Desember 1987. Ensiklik ini ditulis guna memperingati 20 tahun terbitnya Populorum Progressio. Ensiklik ini mengangkat tema tentang keprihatinan sosial Gereja.

Situasi saat ituSetelah kurang lebih 20 tahun menjalani proses pembangunan, yang menonjol,

justru banyak terjadi proses pemiskinan di berbagai negara, keterbelakangan, terjadi jurang pemisah antara negara kaya dan miskin (utara-selatan) dalam hal ekonomi –budaya – sistem nilai, penindasan, pemerasan, pembatasan hak-hak asasi manusia, manipulasi oleh para pemimpin dan bangsa-bangsa demi kepentingan sendiri, pengangguran, utang laur negeri negara ketiga yang semakin membengkak, perdagangan senjata merajalela, terorisme merajalela, dan terjadi perbedaan ideologi barat dan timur (kapitalisme-komunis).

Tanggapan Ajaran Sosial GerejaUntuk menanggapi permasalahan-permasalahan yang terjadi, semua bangsa

berkewajiban untuk saling bekerja sama untuk membangun pribadi manusia dengan seluruh aspeknya, bukan hanya aspek ekonomi saja. Para masyarakat diminta untuk menegaska sikap option for the poor, keberpihakan dan merangkul masyarakat yan miskin. Kaum awam dipanggil untuk menjadi agen-agen dan actor-aktor perubahan dalam hal menegakkan perdamaian dan keadilan di dunia.

m)Centesimus Annus (Tahun Keseratus) Centesimus Annus ditulis oleh Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II, pada tahun

1991. Ensiklik ini ditulis untuk memperingati 100 tahun Rerum Novarum. Ensiklik ini mengangkat tema tentang orientasi dunia setelah komunisme dan sosialisme runtuh.

Situasi saat ituSistem sosialisme dan komunisme runtuh bersama Negara Uni Soviet, dan

banyak dari bagian Negara Uni Soviet menyatakan kemerdekaannya dan memisahkan diri dari Negara Russia (Uni Soviet). Banyak terjadi krisis nilai di masyarakat negara barat. Terjadi krisis kemiskinan dan perekonomian di negara-negara berkembang, terutama karena ketidakadilan di bidang politik dan ekonomi.

Tanggapan Ajaran Sosial GerejaSosialisme runtuh karena sistem sosialisme hanya memandang manusia sebagai

alat produksi saja, tidak melihat manusia dan martabatnya secara utuh dan mendalam, termasuk pula keterbukaanya kepada Yang Transenden (Allah). Sistem sosialis runtuh, bukan berarti bahwa sistem kapitalis merupakan sistem yang terbaik. Masih ada hal-hal

Page 6: Rerum Novarum

yang perlu dikembangkan secara terus menerus dan berkesinambungan, misalnya terkait dengan hak-hak yang dimiliki oleh para buruh, pengembangan demokrasi dan hak asasi manusia, tatanan sistem ekonomi bebas yang hendaknya melayani umat manusia, semangat solidaritas serta option for the poor yang harus terus menerus ditegaskan, dan kerusakan lingkungan hidup yang harus terus menerus dicegah dan ditangkal.