rentang respon konsep diri

12
Rentang respon konsep diri Konsep diri merupakan dasar yang perlu diketahuai perawatan untuk mengerti perilaku dan pandangan klien terhadap dirinya, masalahnya serta lingkungannya. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus dapat meyakini bahwa klien adalah mahluk bio-psiko-sosio-spiritual yang utuh dan unik sebagai satu sendiri. Setiap individu berbeda dalam mengintervensikan stimulus dalam lingkungan yang diperoleh melalui pengalaman yang unik dengan dirinya sendiri. Kosep diri adalah sesuai ide, pikiran, perasaan, kepercayaan, dan pendirian yang diketahuai individu dalam berhubungan dengan orang lain. Kosep diri berkembang secara bertahap d imulai dari bayi dapat mengenali dan membedakan orang lain. Proses yang berkesinambungan dari perkembangan konsep diri dipengaruhi oleh pengalaman interpersonal dan kultural yang memberikan perasaan positif, memahami kopetensi pada area bernilai bagi individu dan dipelajari melalui akumulasi kontak-kontak sosial dan pengalaman dengan o rang lain. Dalam merencanakan adalah asuhan keperawatan yang berkwalitas perawat dapat menganalisis respon individu terhadap stimulus atau setresor dari berbagai komponen konsep diri yaitu citra tubuh, ideal diri, harga diri, identitas dan peran. Dalam memberikan asuhan keperawatan ada lima prinsip yang harus diperhatiakn yaitu memperluas kesadaran diri, menggali sumber-sumber diri. Teori perkembangan konsep diri Konsep diri belum ada saat bayi lahir, tetapi berkembang secara bertahap, saat bayi dapat membedakan dirinya dari oranglain, mempunyai nama sendiri, pakaian sendiri. Anak mulai dapat mempelajari dirinya, yang mana kaki, tangan, mata dan sebagainya serta kemampuan berbahasa akana memperlancar proses tumbuh-kembang anak. Konsep diri merupakan hasil dari aktivitas pengeksplorasian dan pengalamannya denagn tubuhnya sendiri. Konsep diri mempelajari melalui pengalaman prinbadi setiap individu, berhubungan dengan orang lain dan interaksi dengan dunia duluar dirinya. Konsep diri berkemabang terus mulai dari bayi hingga usia tua. Pengalaman dalam keluarga memberkan perasaan mampu, perasaan diterima atau ditolak dan dalam keluarga individu mempunyai kesepatan unuk mengidentifikasi dan meniru orang lain yang diinginkannya sesuai atau pengharapan yang pantas. Dengan demikian jelas bahwa kebudayaan dan sosial memengaruhi konsep diri dan perkembangan kepribadian seseorang. Seorang dengan konsep diri yang psitif dapat mengeksplorasi dunianya secara terbuka dan jujur karena latar belakang penerimaannya sukses, konsep diri yang positif berasal dari pengalaman yang positif yang mengarah pada kemampuan pemahaman. Karakter individu dengan konsep diri yang positif: 1. Mampu membina hubungan pribadi, mempunyai teman dan gampang bersagabat. 2. Mampu berfikir dan membuat keputusan. 3. Dapat beradaftasi dengan menyesuaikan lingkungan. Konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu sosial malladaftif.

Upload: heribudiawan

Post on 15-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

menjelaskan rentang respon konsep diri

TRANSCRIPT

Rentang respon konsep diri Konsep diri merupakan dasar yang perlu diketahuai perawatan untuk mengerti perilaku dan pandangan klien terhadap dirinya, masalahnya serta lingkungannya. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus dapat meyakini bahwa klien adalah mahluk bio-psiko-sosio-spiritual yang utuh dan unik sebagai satu sendiri. Setiap individu berbeda dalam mengintervensikan stimulus dalam lingkungan yang diperoleh melalui pengalaman yang unik dengan dirinya sendiri.Kosep diri adalah sesuai ide, pikiran, perasaan, kepercayaan, dan pendirian yang diketahuai individu dalam berhubungan dengan orang lain. Kosep diri berkembang secara bertahap dimulai dari bayi dapat mengenali dan membedakan orang lain. Proses yang berkesinambungan dari perkembangan konsep diri dipengaruhi oleh pengalaman interpersonal dan kultural yang memberikan perasaan positif, memahami kopetensi pada area bernilai bagi individu dan dipelajari melalui akumulasi kontak-kontak sosial dan pengalaman dengan orang lain. Dalam merencanakan adalah asuhan keperawatan yang berkwalitas perawat dapat menganalisis respon individu terhadap stimulus atau setresor dari berbagai komponen konsep diri yaitu citra tubuh, ideal diri, harga diri, identitas dan peran. Dalam memberikan asuhan keperawatan ada lima prinsip yang harus diperhatiakn yaitu memperluas kesadaran diri, menggali sumber-sumber diri. Teori perkembangan konsep diri Konsep diri belum ada saat bayi lahir, tetapi berkembang secara bertahap, saat bayi dapat membedakan dirinya dari oranglain, mempunyai nama sendiri, pakaian sendiri. Anak mulai dapat mempelajari dirinya, yang mana kaki, tangan, mata dan sebagainya serta kemampuan berbahasa akana memperlancar proses tumbuh-kembang anak.Konsep diri merupakan hasil dari aktivitas pengeksplorasian dan pengalamannya denagn tubuhnya sendiri. Konsep diri mempelajari melalui pengalaman prinbadi setiap individu, berhubungan dengan orang lain dan interaksi dengan dunia duluar dirinya. Konsep diri berkemabang terus mulai dari bayi hingga usia tua. Pengalaman dalam keluarga memberkan perasaan mampu, perasaan diterima atau ditolak dan dalam keluarga individu mempunyai kesepatan unuk mengidentifikasi dan meniru orang lain yang diinginkannya sesuai atau pengharapan yang pantas. Dengan demikian jelas bahwa kebudayaan dan sosial memengaruhi konsep diri dan perkembangan kepribadian seseorang. Seorang dengan konsep diri yang psitif dapat mengeksplorasi dunianya secara terbuka dan jujur karena latar belakang penerimaannya sukses, konsep diri yang positif berasal dari pengalaman yang positif yang mengarah pada kemampuan pemahaman. Karakter individu dengan konsep diri yang positif:1. Mampu membina hubungan pribadi, mempunyai teman dan gampang bersagabat.2. Mampu berfikir dan membuat keputusan.3. Dapat beradaftasi dengan menyesuaikan lingkungan. Konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu sosial malladaftif.Setiap individu dalam kehiduapannya tidak terlepas dari berbagai setresor, dengan adanya setresor akan menyebabkan ketidak seimbangan dalam diri sendiri. Dalam usaha mengatasi ketidakseimbangan dalam diri sendiri. Dalam usaha mengatasi ketidakseimbangan tersebut individu mengguanakan koping yang bersifat membangun.Gambar

Komponen konsep diri Konsep diri terdiri dari citra tubuh (body image) ideal diri (self-ideal), harga diri (self-esteem), peran (self-esteem), peran (self-role), dan identitas diri (self-identity).Citra tubuh Citra tubuh adalah sikap individu tubuhnya baik disadari atau tidak disadari meliputi persepsi masa lalu atau sekarang mengenai ukuran dan bentuk, fungsi, penampilan dan potesi tubuh. Citra tubuh sangat dinamis karena secara konstan berubah sering dengan persepsi dan oengalaman baru. Citra tubuh harus realitis karena semakin dapat menerima dan mempunyai tubuhnya individu akan lebih bebas dan measa aman dari kecemasan . individu yang menerima tubuhnya apa adanya memiliki harga diri tinggi dari pada individu yang tidak mempunyai tubuhnya. Cara individu memandang diri mempunyai dampak yang penting pad aspek psikologisnya. Individu yang setabil, realistis dan konsisten terhadap citra tubuhnya akan memperlihatkan kemampuan mantap terhadap realisi yang akan memacu sukses didalam kehidupan. Ideal diriIdeal diri adalah persepsi indvidu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah laku berdasarkan standar pribadi. Standar dapat berhubungan dengan tipe orang diinginkan /disukainya atau sejumlah aspirasi, tujuan nilai, nilai yang ingin diraih, ideal diri, akan mewuudkan cita-cita atau pengharapan diri berdasarkan norma sosial di masyarakat tempat individu tersebut melahirkan penyesuaian diri.Pembentukan ideal diri dimulai pada masa kanak-kanak dipengaruhi oleh organ yang penting pada dirinya memberikan harapan atau tuntutan. Seioring berjalannya waktu individu mengiternalisasikan harapan tersebut dan akan berbentuk dasar dari ideal diri. Pada usia remaja, guru dan teman . pada usia yang lebih tua fisik dan perubahan peran serta tanggung jawab. Individu cenderung menetapkan tuuan yang sesuai dengan kemampuan , kultur, realita, menghidari kegagalan dan rasa cemas, ideal diri harus cukup tinggi supaya mendukung respek tehadap diri, ideal diri berpras sebagai pengaruh internal dan membantu individu yang membuat bingung. Ideal diri penting untuk mempertahankan kesehatan dan keseimbangan.Harga diriHarga diri adalah Citra tubuh adalah sikap individu terhadap tubuhnya baik disadari atau tidk disadari melipti persepsi masa lalu atau masa sekarang mengenai ukuran dan bentuk,fungsi, penampilan dan potensi tubuh. Citra tubuh sangat dinamis karena konstan berubah seiring dengan persepsi dan pengalaman-pengalaman baru. Citra tubuh harus realistis karena semakin dapat menerima dan mempunyai tubuhnya apa adanya memiliki harga diri tinggi daripada individu yang tidak mempunyai tubuhnya.Ideal diri Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah laku berdasarkan standar pribadi. Standar dapat perhubungan dengan tipe orang yang diinginkan/disukai atau sejumlah aspirasi, tujuan, nilai yang ingin diraih. Ideal diri, akan mewujudkan cita-cita atau pengharapan diri berdasarkan norma-norma sosial di masyarakat tempat individu tersebut melahirkan penyesuaian diri. Pembetukan ideal diri dimulai pada masa kanak-kanak dipengaruhi oleh orang penting pada dirinya yang memberikan harapan atau tuntutan tertentu seiring dengan berjalannya waktu individu menginternalisasikan harapan tersebut dan akan membentuk dasar dari ideal diri, pada usia remaja, ideal diri akan terbentuk melalui proses identifikasi pada orangtua guru dan teman. Pada usia yang kebih tua dilakukan penyesuaian yang mereflesikan berkurangnya kekuatan fisik dan perubahan peran serta tanggung jawab. Individu cenderung menetapkan tujuan yang sesuai dengan kemampuannya, kultur, realita, menghindari kegagalan dan rasa cemas. Ideal diri harus cukup tinggi supaya mendukung respek terhadap diri, tetapi tdiak terlalu tinggi,menuntut, samar-samar atau kabur. Ideal diri berperan sebagai pengatur internal dan membantu individub mempertahankan kemampuannya menghadapi konflik atau kondisi yang membuat bingung.Harga diri Adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai tentang menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain yaitu dicintai,dhormati,dan dihargai, Harga diri dibentuk sejak kecil dari dirinya dari adannya penerimaan dan prhatian harga diri akan meningkat sesuai meningkatnya usia untuk meningkatkan harga diri anak dibrri kesempatan untuk sukses, beri penguatan atau pujian bila anak sukses tanamkan ideal atau harapan jangan terlalu tinggi dan sesuaikan denga budaya, brikan dorongan untuk aspirasi atau cita-citanya dan bantu untuk asirasi dan bantu membentuk pertahanan diri untuk hal-hal yang mengganggu persepsinya. Harga diri sangfat menagncam pada saat pubertas karena saaat ini harga diri mengalami perubahan, karena banyak keputusan yang harus dibuat menyangkut diri sendirinya pada usia dewasa harga diri menjadi stabil dan memberikan gambaran yang jelasa tentang dirinya dan cenderung lebih mampu menerima keberadaannya dirinya . Hal ini didapatkan dari pengalaman menghadapi kekurangan diri dan meningkatkan kemampuan secara maksimal kelebihan dirinya. Pada masa dewasa akhir timbul masalah harga diri karena adanya tantangan baru sehubungan dengan pensiun, ketidakmampuan fisik, berpisah dari anak, kehilangan pasangan.PeranPeran adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharpakan oleh masayarakat dihubungkan dengan fungsi individu di dalam kelompok sosialnya . Peran memberikan sarana untuk berperan serta dalam kehidupan sosial dan merupakan cara untuk menguji identitas dengan memvalidasi pada orang yang berarti. Setiap orang disibukan oleh beberapa peran yang berhubungan dengan posisi pada tiap waktu sepanjang daur kehidupan. Harga yang tinggi merupakan hasil dari pera yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan ideal diri.Identitas diriIdentitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh oleh individu dari observasi dan penilaian terhadap dirinya, menyadari individu bahwa dirinya berbeda dengan orang lain. Identitas diri merupakan sintetis dari semua aspek konsep diri sebagaisuatu kesatuan yang utuh, tidak diepengaruhi pencapaian tujuan, atribut /jabatan dan peran seorang yang mempunyai peran identitas diri yang kuat akan memandang dirinya bebeda dengan orang lain, dan tida ada duanya. Kemandirian timbul dari perasaan berharga ( respek terhadap diri sendiri). Kemampuan dan pengausaan diri .Ciri-ciri individu yang mempunyai kepribadian sehat :Citra tubuh positif dan adekuat kesadaran akan diri berdasar atas observasi mandiri dan perhatian yang sesuai akan kesehatan diri termasuk persepsi saat ini yang lalu akan diri sendiri dan perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi tubuh.Idealdiri realistis akan mempunyai tujuan hidup yang dapat dicapai Harg diri tinggi indivu yang mempunyai harga diri tinggi akan memanang dirinya sebagai seorang yang berarti seorang yang bermampaat.Gangguan konsep diri Faktor predisposisiFaktor predisposisi gangguan citra tubuh : a. Kehilangan kerusakan bagaian tubuh (anatomi dan fisiologi)b. Perubahan ukuran, bentuk dan penampilan tubuh ( akibat pertumbuhan dan perkembangan atau penyakit)c. Proses patologi penyakit dan dampaknya terhadap struktur maupun fungsi tubuhd. Prosedur pengobatan seperti radiasi, kemoterapi, transpalantasiFaktor predisposisi gangguan harga diri:a. Penolakan dari orang lain b. kurang penghargaan c. pola asuhan yang salahd. persaingan antar saudarae. kesalah dan kegagalan yang berkurangf. tidak mampu mencapai stnadar yang ditentukanFaktor predisiposisi gangguan peran :a. transisi peran yang sering terjadi pada proses perkembangan perubahan situasi dan kaedaan sehat sakitb. ketegangan peran, ketika individu menghadapi dua harapan yang bertentangan secara terus menerus yang tidak terpenuhic. keraguan perand. peran yang terlalu banyakFaktor predisposisi gangguan identitas diria. ketidak percayaanorang tua terhadap anakb. tekanan dari teman sebayac. perubahan struktur sosialFarktor presipitasi :Trauma Masalah spesifik sehubungan dengan konsep diri adalah situasi yang membuat individu sulit menysesuaiakan dii atau tidak dapat menrima khususnya trauama emosi seperti penganiyayaan fisik, seksual, psikologis pada anak atau merasa terancam hidupnya, atau menyaksikan kejadian berupa tindakan kejahatan. Ketgangan peran Ketegangan peran adalah perasaan prustasi ketika individu merasa tidak adekuat melakukan peran atau melakuakn yang bertentangan sehingga hatinya tidak merasa cocok dalam melakukan perannya. Ketegangan perannya ini sering dijumpai saat terjad konflik peran, keraguan dan terlalu banyak peran. Transisi peran perkembangan. Setiap perkembangan dapat menimbulkan ancaman pada identitas. Transisi peran situasi.perubahan jumlah anggota keluarga baik pertambahan atau pengurangan melalui kelahiran atau kematian. Transisi peran sehat sakit. Perubahan tubuh dapat mengaruhi semua kompenen konsep diri.

Perubahan perilakuPerubahan perilaku pada gangguan citra tubuh :a. menolak menyentuh atau melihat bagaian tubuh tertentu b. menolak bercerminc. tidak maua mendiskusikan keterbatasan atau cacat tubuhd. menolak usaha rehabilitasi e. usah pengobatan mandiri yang tidak tepatf. menyngkal cacat tubuhperubah perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah:a. mengeritik diri sendirib. menarik diri dari realitac. merusak diri d. membesar-besar diri sebagai orang pentinge. perasaan negatif terhadap tubuhf. ketegangan peran g. pesimis menghadapi hiduph. keluhan fissiki. penyalahgunaan zatperubahan perilaku yang berhubungan sdengan kerancuan identitasa. melakukan kode normalb. kepribadian yang bertentangan c. hubungan interpersonal yang eksploitatifd. persaan hampae. persaan mengembang tentang dirif. kekacauan identitas seksualg. kecemasan yang tinggih. idela diri tidak realistisperubahan perilaku yang berhubungan dengan deporsonalitasa. aktif : 1. kehilangan dentitas diri2. merasa asing dengan diri sendiri3. perasaan tidak nyata4. merasa sangat terisonalisasi5. tidak ada persaan berkesinmbungan6. tidak mampu mencari kesenanganb. persepsi1. halusinasi pendengaran atau penglihatan2. kekacauan identitas seksual 3. sulit membedakan diri deng orang lain 4. gangguan citra tubuh5. menjalani kehidupan seperti dalam mimpic. kognitif1. bingung2. disorientasi waktu3. ganguan berfikir4. gangguan daya ingat5. gangguan penilaian d. perilaku1. pasif2. komunikasi tidak sesuai3. kurang spontanisasi4. kurang pengendalian diri5. kurang mampu membuat keputusan 6. menarik diri dari hubungan sosialmekanisme kopingdalam kehidupan sehari harinya, individu mengalami pengalamn yang mengganggu ekuilbrium kognit dan efektifnya individu dapat mengalami perubahan hubungan dengan orang laindalam harapannnya terhadap diri sendiri dengan cara negatif.Klien gangguan konsep diri menggunakan mekanisme koping yang dapat dikategorikan menjadi dua yaitu koping jangka pendek dan koping jangka pnjang.Koping jangka pendekKarakteristik Koping jangka pendek :a. aktivitas yang meberikan kesempatan lari smeentara dari krisis. Misalnya, menonton televisi, kerja keras, Olahraga berat.b. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementra misalnya ikut kegiatan sosial politi, agama. c. Aktivitas yang memberi kekutan atau dukungan sementra terhadap konsep diri misalnya aktvitas yang berkompetensi yaitu pencapaian akademik atau olahragad. Aktivitas yang mewakili jarak pendek untuk membuat masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan, misalnya penyalahgunaan zat.

Koping jangka panjang Koping jangka panjang dikategorikan dalam penutupan identitas diri dan identitas negatifPenutupan identitasAdopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang yang penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi dan potensi individu Identitas negatifAsumsi identitas tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai-nilai dan harapan masyarakat.

Mekanisme pertahan egoMekanisme pertahanan ego yang sering dipakai adalaha. Fantasi, kemmpuan menggunakan tanggpan-tanggpan yang sudah ada (dimiliki) untuk menciptakan tanggapan barub. Disosiasi, respon yang tidak sesuai dengan stimulusc. Isolasi menghindarkan diri dari interaksi dengan lingkung luard. Projeksi kelemahan dan kekurangan pada diri sendiri dilontarkan pada orang laine. Displacement mengeluarkan perasaan-perasaan yang tertekan pada orang yang kurang mengancam dan kurang menimbulkan reaksi emosiDiagnosis dan intervensi keperawatanDiagnosis keperawatan yang mungkin ditemukan pada klien dengan gangguan konsep diri adalah :a. Gangguan konsep diri: citra tubuh yang berhungan dengan kehawatiran menjadi gemukb. Gangguan konsep diri: harga diri rendah yang berhubungan dengan kemtian pasangan c. Ketidakefektifan peran : yang berhubungan dengan ketidakcocokan dengan penerimaan peran barud. Gangguan identitas diri yang berhubungan dengan harapan orang tua yang tidak realistik

Intervensi keperawatanTujuan umum intervensi keperawatan terhadap masalah keperawatan diatas adalah klien dapat berhubungn dengan orang lain secara bertahap.Dan tujuan khusus:a. Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan yang dimilikib. Klien dapat menilai kemampuan diri yang dapat digunakanc. Klien dapat membuat rencana sesuai dengan kemmpuan yan dimilikid. Klien dapat melaksanakan kegiatan sesui jadwal sesuai secara berthape. Klein dapat memamfaatkan sistem pendukung yang adaKrteria evaluasi terhadap intervendi yang diberikana. Klien dapat menyebutkan minimal dua aspek positif fisiknyab. Klien dapat menyebutkan minimal dua aspek positif intelektualnyac. Klein dapat menyebutkan dua kegiatan yang dapat dilakukan dirmah dan dirumah sakitd. Klien dapat menjeleskan masalah yang dihadapie. Klien dapat menyebutka koping yang digunakanf. Klien dapat menjelskan keefektifan koping yang digunakang. Klien dapat memutuskan rencana kegiatan yang akan dilakukaa secara bertahaph. Klien dapat menuyusun jadwal kegitan selama satu minggui. Klien dapat menunjukan kegiatan yang telah dicontohkan j. Klien dapat mendemostrsikan kembali kegiatan yang telah dicontohkank. Klien dapat menyebutkan mamfaat yang telah dilakukanl. Klien dapat memamfaatkan keluargam. Klien dapat memamfaatkan sarana fasilitas kesehatann. Klien dapat memamfaatkan sarana yang ada dilingkungn tempat tinggalnya

Mengembangkan kesadaran diriDalam mengembangkan kesadaran diri, klien perlu melihat kedalam serta melihatsecara realistik terhadap lingkungan. Cara mengembngkan kesadaran diri dengan :a. Membangun keterbukaan dan hubungan saling percaya, dengan cara :1. Tawarkan penerimaan takbersarat2. Dengarkan klien 3. Dorong klien untuk mendidkusikan pikiran dan perasaan4. Tunjukan pada klien bahwa ia adalah individu yang berharga dan bertnggung jawabb. Bekerja pada klien pada tingkat kemampuan yang dimilkinya, dengan cara:1. Indentifikasi kempuan yang dimiliki klien 2. Pedoman asuhan untuk klien3. Mulai dengan penegasan identitasnya4. Dekati klien dengan cara tanpa diminta5. Terima dan usahan untuk klarifikasi komunikasi verbal6. Cegah klien untuk mengisolasi diri7. Ciptakan kegiatan rutin sederhana pada klien8. Dorong klien untuk merawat diri sendiric. Memaksimalkan peran serta klien dalam hubungan terapetik, dengan cara1. Tingktkan secara bertahap partisipasi klien dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan asuhan keperawatan2. Tunjukan bahwa klien adalah orang yang bertanggung jawabMenyelidiki/eksplorasi diriTindakan ini dilakukan dengan cara a. Membantu klien untuk menerima pikiran dan perasaanya1. Dorong klien untuk mengesplorasikan emosi, keyakinan, perilaku dan pikiran secara verbal dan nonverbal2. Gunakan keterampilan komunikasi terapeutik dan respon empati3. Observasi dan catat pikiran yang logis dan tidak logis serta respon emosionalnya4. Observasi dan catat pikiran yang logis dan tidak logis serta respon emosinya. b. Membantu pasien mengklarifikasi konsep dirinya dan hubunganangan dengan orang lain melalui keterbukaan1. Dapatkan persepsi tentang kekuatan dan kelemahannya2. Batu klien untuk menggambaran ideal dirinya3. Identifikasi kritik tentang dirinya4. Bantu klien untuk menggambarkan hubungannya dengan orang lain.c. Menyadari dan memiliki kendali terhadap perasaan anda (perawat)1. Terbuka terhadap perasaan diri sendiri 2. Gunakan diri secara terapeutik Berbagi perasaan dengan klien Verbalisasi bagaimana perasaan oranglain Bercermin pada resepsi dan perasaan kliend. Bereson empati bukan simpati dan tekanan bahwa kekuatan untuk berubah ada pada klien : Gunakan respon empati,evaluasi diri tentang simpati. Menguatkan klien bahwa ia mempunyai kekuatan dalam memecahkan masalah Beritahukan pada klien bahwa ia bertanggungjawab terhadap prilaku termasuk respon koping adatif dan maladaftifMengevaluasi diri Tindakan ini dilakukan dengan cara : a. Bantuan klien untuk menjabarkan masalahnya secara jelas : Identifikasi setresor yang relefan dengan klien dan bagaimana penilaian klien. Klasifikasi pada klien bahwa keyakinan mengaruhi perasaan dan perilaku Bersama-sama identifikasi keyakinan yang salah, ilusi, persepsi yang salah dan tujuan yang tujuan yang tidak realistis. Bersama-sama identifikasi dan kegagalan dalam persepsi yang salah dan tujuan yang tidak realistis.b. Gali respon koping adaftif maladaftif klien terhadap masalah yang diharapkan : Gambarkan pada klien bahwa koping bebas dipilih dan memiliki konsekuesni positif dan negatif Bedakan respon negatif dan maladaftif Bersama-sama mengidentifikasi kerugian dari respon maladaftif klien Diskusikan akibat respon klien yang maladaptif Gunakan berbagai teknik komunikasi terapeutik yang bervariasia. Fasilitas adalah membantu klien dengan cara mendengarkan aktif, memberikan respon, menerima dan mau memahami sehingga mnedorong klien untuk berbicara secara terbuka tentang dirinyab. Konfortasi c. Klarifaksid. Psikodrama, adalah metode drama khusus yang menggali hubungan-hubungan antar-individu, konflik-konflik dan masalah-masalah emosional yang digunakan untuk memperbaiki seseorange. Analisis proses interaksi, adalah kegiatan menganalisis diri sendiri dan orang lain meliputi verbal, non verbal serta perasaan selama proses interaksi interpersonal berlangsungPerencanaan realistisa. Bantu klien untuk klien untuk mengidentifikasi alternatif pemecahan : Bantu klien memahami bahwa hanya dia yang dapat mengubah dirinya bukan oranglain. Jika mempunyai persepsi yang tidak konsisten, bantu dia melihat bahwa ia dapat berubah, sebagai berikut :1. Keyakinan dan ideal dapat membawa ia pada kenyataan2. Lingkunga untuk membuat konsisten dengan keyakinannya Jika konsep diri tidak konsisten dengan prilakunya, ia dapat berubah1. Prilaku disesuaikan dengan konsep dirinya 2. Keyakinan yang mendasari konsep dirinya disesuaikan pada perilaku3. Ideal dirinya Bersama-sama mengulas bagaimana sumber koping dapat lebih baik digunakan klienb. Bantu klien mengembangkan tujuan yang realistis : Dorong klien untuk merumuskan tujuannya sendiri (bukan tujuan perawat) Bersama-sama mendiskusikan konsekuensi emosi, prakteknya berdasarkan realita dari setiap tujuan Bantu klien untuk menetapkan perubahan konkret yang diharapkan Gunakan bermain peran, model peran, dan visualitas, bila perlu. Pengembalian keputusan untuk melakukan tindakan Bantu klien melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengubah respon koping maladaftif dan mempertahankan respon koping yang adaftif.1. Fasilitasi kesempatan untuk sukses 2. Kuatkan dan beri pengakuan pada kekuatan, keterampilan da aspek yang sehat dari kepribadian klien3. Bantu klien untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan 4. Pakai kelompok yang dapat memberi harga diri pada klien merasakan sebagai individu yang unik.Beri waktu yang cukup dan reinforcement positive pada klien untuk membantu mempertahankan kemampuan