renstra 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/narasi renstra skp tbk...

32
RENSTRA OPERASIONAL 2015- 2019 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN BADAN KARANTINA PERTANIAN

Upload: trandang

Post on 13-Aug-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

RENSTRA OPERASIONAL

2015-2019

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN BADAN KARANTINA PERTANIAN

Page 2: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

2

Rencana Strategis Operasional

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II

TANJUNG BALAI KARIMUN

Tahun 2015-2019

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun

Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian

2016

ii

Page 3: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

3

Kata Pengantar

Dalam rangka pelaksanaan Undang Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, serta penjabaran Peraturan Presiden No. 2

Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun telah menetapkan

Rencana Strategis Tahun 2015-2019 pada tahun 2015.

Mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis dan pola pergerakan ekonomi

di perbatasan negara dalam pelaksanaan pembangunan nasional dan pembangunan

pertanian sejak tahun 2010 sampai tahun 2014, diperlukan langkah-langkah

terobosan yang bukan merupakan upaya terpisah dari kebijakan sebelumnya.

Diperlukan langkah terintegrasi yang saling memperkuat dalam rangka percepatan

pembangunan karantina pertanian, terutama untuk meningkatkan upaya

perlindungan terhadap kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan,

lingkungan, dan keanekaragaman hayati, serta keamanan pangan. Stasiun Karantina

Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun akan meningkatkan peran guna

melakukan mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan melalui perlindungan

kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan hama dan

penyakit hewan karantina (HPHK), dan organisme pengganggu tumbuhan

karantina (OPTK), kemudian mendukung terwujudnya keamanan pangan,

memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan

akses pasar komoditas pertanian, serta meningkatkan citra dan kualitas pelayanan

publik.

Sehubungan dengan hal tersebut, Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai

Karimun melakukan review Rencana Strategis tahun 2010-2014 dengan mengacu

pada Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian untuk Tahun 2015-2019 dengan

menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, serta anggaran yang diperlukan

dalam Rencana Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai

Karimun 2015-2019 dengan mengacu pada Rencana Strategis Badan Karantina

Pertanian Tahun 2015-2019.

Rencana Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun

Tahun 2015-2019 ini selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pembangunan karantina pertanian tahun 2015-2019.

Diharapkan pembangunan karantina pertanian dapat meningkatkan kontribusi

terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten

Karimun.

Tanjung Balai Karimun, Juni 2016 Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II

Tanjung Balai Karimun

Drh. Yoeyoen Marrahayoeni, M.H.

iii

Page 4: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................ iv

1. PENDAHULUAN ............................................................ 1

2. TUJUAN ....................................................................... 2

3. PROFIL SASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II

TANJUNG BALAI KARIMUN ........................................... 3

A. Karakteristik UPT .................................................... 3

B. Geografis ................................................................. 8

C. Data Frekuensi dan Volume Kegiatan Lalu lintas

Media Pembawa HPHK/OPTK .................................. 9

i. Lalu Lintas Media Pembawa HPHK .................... 10

ii. Lalu Lintas Media Pembawa OPTK ..................... 14

iii. Tindakan Karantina (Pengasingan dan

Pengamatan, Perlakuan, Penolakan dan

Pemusnahan) .................................................... 17

Pengasingan dan Pengamatan ...................... 17

Perlaakuan .................................................. 17

Penolakan .................................................... 17

Penahanan ................................................... 17

Pemusnahan ................................................ 18

4. PERMASALAHAN .......................................................... 20

A. Operasional ............................................................. 20

B. Non Operasional ...................................................... 21

5. ANALISA RESIKO ......................................................... 22

6. RENCANA KERJA STASIUN KARANTINA PERTANIAN

KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN ........................... 24

7. PENUTUP ..................................................................... 25

8. LAMPIRAN MATRIK RENCANA KERJA 5 TAHUN

(TA. 2015-2019) ........................................................... 27

iv

Page 5: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

1

1. PENDAHULUAN

RPJMN tahap-3 (2015-2019), sektor pertanian masih menjadi sektor penting

dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian tersebut

digambarkan dalam kontribusi nyata pada penyediaan bahan pangan dan bahan

baku industri kecil dan menengah, penyumbang nyata Produk Domestik Bruto(PDB),

penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan rumah

tangga perdesaan, penyediaan bahan pakan dan bioenergi, serta berperan dalam

upaya penurunan emisi gas rumah kaca.

Sejalan dengan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045,

pembangunan sektor pertanian dalam lima tahun ke depan (2015-2019) akan

mengacu pula pada paradigma pertanian untuk pembangunan (agriculture for

development) yang memposisikan sektor pertanian sebagai penggerak transformasi

pembangunan yang berimbang dan menyeluruh mencakup aspek demografi,

ekonomi, intersektoral, spasial, institusional, dan tata kelola pembangunan.

2. TUJUAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana

teknis Karantina Pertanian menyatakan bahwa UPT Karantina Pertanian mempunyai

tugas pokok yaitu : melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan

dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani nabati. Dalam

melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Stasiun Karantina Pertanian Kelas II

Tanjung Balai Karimun menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan; 2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan,

penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK; 4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK; 5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati; 6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan; 7. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati

hewani dan nabati; 8. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan

dan tumbuhan; 9. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelangggaran peraturan perundang-

undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewan dan nabati;

10. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Page 6: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

2

Untuk merumuskan kegiatan yang berkelanjutan pada 2015-2019

diperlukan perumusan visi misi unit kerja yang merangkum serta mengadaptasi dari

visi dan misi Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Pertanian.

Visi Kementerian Pertanian adalah “Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri

berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai

tambah tinggi berbasis sumberdaya lokal untuk kedaulatan pangan dan

kesejahteraan petani.”

Visi Badan Karantina Pertanian (BARANTAN), yaitu: “Menjadi Instansi yang

Tangguh dan Terpercaya Dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam

Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta

Keamanan Pangan”.

Visi dalam Renstra Badan Karantina Pertanian (BARANTAN) di atas, selanjutnya

menjadi acuan dalam penyusunan Visi Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung

Balai Karimun, yaitu “Mewujudkan Stasiun Karantina Pertanian sebagai UPT di

Daerah Perbatasan yang Tangguh dan Terpercaya Dalam Perlindungan

Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan

Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan”.

Untuk mewujudkan visi Dalam kaitannya dengan tugas pokok dan fungsi

Badan Karantina Pertanian, maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai

Karimun menetapkan Misi, yaitu:

1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari

tumbuhan dari serangan Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK), dan

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)

2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan

3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan

akses pasar komoditas pertanian

4. Memperkuat kemitraan perkarantinaan

5. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik .

Setelah perumusan misi unit kerja akhirnya Rencana Strategis Operasional

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun pada Tahun 2015-2019

menetapkan tujuan pelaksanaan kegiatan, yaitu :

1. Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan HPHK

dan OPTK

2. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan dan

tumbuhan

3. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui pencegahan masuk

dan keluarnya media HPHK dan OPTK

4. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan

5. Mewujudkan pelayanan prima

Page 7: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

3

3. PROFIL STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN

A. Karakteristik UPT

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun sebagai

salah satu unit pelaksana teknis Badan Karantina Pertanian yang mempunyai

tugas pokok dan fungsi melaksanakan cegah tangkal masuk dan tersebarnya

HPHK/OPTK dari dan ke Wilayah Negara Kesatuan Republik Indoensia

khususnya Wilayah Kabupaten Karimun. Stasiun Karantina Pertanian Kelas II

Tanjung Balai Karimun berada pada posisi yang sangat strategis dan berhadapan

langsung dengan perbatasan negara memikul beban tambahan yang cukup berat.

Selain tugas cegah tangkal terhadap HPHK/OPTK kondisi perbatasan yang terdiri

dari perairan dan pulau-pulau kecil Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung

Balai Karimun menfokuskan kegiatannya pada pelaksanaan pengawasan lalu

lintas media pembawa dari dan ke wilayah Republik Indonesia maupun yang

hanya melakukan pelintasan. Kegiatan bongkar muat yang dilakukan di lepas

pantai untuk kemudian dibawa ke daratan atau di teruskan ke tujuan selanjutnya

seperti wilayah pantai timur sumatera ataupun wilayah lain memerlukan

pemikiran tersendiri penanganan dan bentuk-bentuk kerjasama yang

terintegrasi dengan instansi lain yang terkait. Tugas pengawasan ini cukup

merepotkan dan beresiko tinggi terhadap keselamatan petugas yang

melaksanakan.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun pada awal

berdirinya merupakan Wilayah Kerja Karantina Hewan Tanjung Balai Karimun

berdasarkan Surat Perintah Tugas dari Kepala Stasiun Karantina Hewan Simpang

Tiga Pekanbaru Nomor : 557/KP.510/10600/X/95 tanggal 31 Oktober 1995,

maka ditugaskan 1 (satu) tenaga Dokter Hewan yang merupakan bagian dari

Stasiun Karantina Hewan Simpang Tiga Pekanbaru. Bulan April 1996 ditugaskan

lagi 2 (dua) orang tenaga paramedik.

Pada tahun 2002, Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian

Departemen Pertanian mengalami perubahan, sejak dikeluarkannya Surat

Keputusan Menteri Pertanian tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai dan

Stasiun Karantina Hewan Nomor 501/Kpts/OT.210/8/2002 tanggal 21 Agustus

Page 8: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

4

2002, maka wilayah kerja Karantina Hewan Tanjung Balai Karimun menjadi

bagian dari Stasiun Karantina Hewan Kelas II Tanjung Pinang.

Pada tahun 2004, berdirilah Wilayah Kerja Karantina Tumbuhan di

Tanjung Balai Karimun yang merupakan bagian dari Stasiun Karantina

Tumbuhan Kelas II Tanjung Pinang, hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Pertanian Nomor : 499/Kpts/OT. 210/ 8/2002 Tanggal 21 Agustus 2002

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai dan Stasiun Karantina Tumbuhan,

dikirim 2 (dua) orang tenaga teknis. Kemudian pada tahun 2006, berdasarkan

Surat Tugas dari Kepala Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas II Tanjung Pinang

Nomor : 008/OT.130/SK-SKTT/L.3.2.026.00/1/06 tanggal 1 Januari 2006

ditugaskan 1 (satu) orang Tenaga POPT Ahli.

Pada tahun 2008, Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian

Departemen Pertanian mengalami perubahan dengan mengintegrasikan antara

UPT Karantina Tumbuhan dengan UPT Karantina Hewan menjadi UPT Karantina

Pertanian. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

22/Permentan/OT. 140/4/2008 Tanggal 3 April 2008 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian. Dengan dikeluarkannya

Peraturan Menteri Pertanian tersebut maka terbentuklah Unit Pelaksana Teknis

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun, yang merupakan

integrasi antara Wilayah Kerja Karantina Hewan dan Wilayah Kerja Karantina

Tumbuhan Tanjung Balai Karimun dengan jumlah personil sebanyak 10

(sepuluh) orang. Pada tahun 2009 terjadi penambahan jumlah personil yang

berasal dari pengadaan CPNS DEPTAN sebanyak 2 (dua) orang (Medik Veteriner

dan POPT Ahli) dan mutasi fungsional sebanyak 2 (dua) orang (Medik Veteriner

dari BKP Kelas II Tanjung Pinang dan POPT Ahli dari BKP Kelas I Medan), akan

tetapi 1 (satu) orang Medik Veteriner dimutasi ke BKP Kelas I Batam. Sehingga

total personil di Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun

berjumlah 13 (tiga belas) orang.

Pada pertengahan tahun 2010 terjadi penambahan tenaga teknis yang

cukup banyak untuk memperkuat SDM yang dimiliki Stasiun Karantina Pertanian

Kelas II Tanjung Balai Karimun. Penugasan calon pegawai negeri sipil yang

ditempatkan di Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun pada

tahun 2010 sejumlah 11 (sebelas) orang yang terdiri dari 2 (dua) orang calon

Page 9: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

5

medik veteriner, 3 (tiga) orang calon POPT Ahli, 3 (tiga) orang calon paramedik

veteriner, dan 3 (tiga) orang calon POPT trampil. Akan tetapi pada bulan

Oktober 2010 1 (satu) orang POPT ahli dimutasi ke BBKP Belawan sehingga

sampai dengan akhir tahun 2010 jumlah SDM di Stasiun Karantina Pertanian

Kelas II Tanjung Balai Karimun berjumlah 23 (dua puluh tiga) orang.

Pemenuhan kebutuhan personil diwilayah perbatasan menjadi salah

satu perhatian utama bagi Badan Karantina Pertanian demi tercapainya

pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Perkarantinaan Pertanian. Sebagai wujud

dari perhatian tersebut pada bulan April 2011 ditempatkan sebanyak 13 (tiga

belas) orang calon pegawai negeri sipil dengan latar belakang teknis dan

administrasi di Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun.

Ketigabelas calon pegawai negeri sipil tersebut terdiri dari 2 (dua) orang Calon

Medik Veteriner, 2 (dua) orang Calon POPT Ahli, 1 (satu) orang Penata Laporan

Keuangan, 5 (lima) orang Calon Paramedik Veteriner, 1 (satu) orang calon

Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan tetapi pada

bulan Oktober 2011, 1 (satu) orang Calon Medik veteriner yang masih berstatus

calon pegawai negeri sipil yang semula ditempatkan di Stasiun Karantina

Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun dipindahtugaskan ke BKP Kelas I

Batam. Pada bulan April 2013 dimutasikan lagi 1 (satu) orang Medik Veteriner

ke BBKP Tanjung Priok. Sehingga sampai dengan akhir Tahun 2013 SDM yang

dimiliki oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun

berjumlah 34 (tiga puluh empat) orang. Sepanjang tahun 2013 tidak ada

penambahan jumlah pegawai, hanya pergeseran antar wilayah kerja saja yang

terjadi.

Seiring dengan berakhirnya masa moratorium penerimaan PNS pada

tahun 2013 Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun pada

bulan Juni 2014 telah ditempatkan 4 (empat) orang calon pegawai negeri sipil

yang terdiri dari 3 (tiga) orang calon medik veteriner dan 1 (satu) orang calon

POPT Terampil kemudian pada bulan Desember 2014 telah dimutasi 1 (satu)

orang PNS yang berstatus sebagai Medik Veteriner Muda ke BBKP Surabaya.

Sehingga pada akhir tahun 2014 jumlah personil di Stasiun Karantina Pertanian

Kelas II Tanjung Balai Karimun berjumlah 37 (tiga puluh tujuh) orang.

Page 10: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

6

Pada tahun 2015 terjadi penambahan calon pegawai negeri sipil

sejumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 2 (dua) orang Calon POPT Ahli dan 1

(satu) orang Calon POPT Terampil. Pada Bulan Agustus 2015 2 (dua) orang

pegawai mengikuti tugas belajar di Universitas Gajah Mada dan pada bulan

September kembali 1 (satu) orang pegawai mengikuti tugas belajar di Institut

Pertanian Bogor. 1 (satu) orang pegawai yang dahulu mengikuti tugas belajar di

Institut Pertanian Bogor telah kembali bertugas pada Oktober 2015. Sampai

dengan akhir 2015 jumlah pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung

Balai Karimun berjumah 40 (empat puluh) orang dengan 3 (tiga) orang

mengikuti Tugas Belajar di Universitas Gajah Mada dan Institut Pertanian Bogor.

Sepanjang 2016 kembali dimutasi 2 (dua) orang pegawai yang terdiri 1

(satu) orang POPT Pertama ke BBKP Surabaya dan 1 (satu) orang Calon Medik

Veteriner ke Badan Karantina Pertanian. Sehingga sampai dengan saat ini jumlah

pegawai di Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun adalah

38 (tiga puluh delapan) orang yang terdiri dari :

No. Uraian Jumlah

1 2 3

1 Pejabat Struktural 2 orang

2 Medik Veteriner Muda 2 orang

3 Medik Veteriner Pertama 2 orang

4 Paramedik Veteriner Penyelia 1 orang

5 Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan 1 orang

6 Paramedik Veteriner Pelaksana 6 orang

7 POPT Muda 1 orang

8 POPT Pertama 5 orang

9 POPT Pelaksana 6 orang

10 POPT Pemula 1 orang

11 Fungsional Umum 5 orang

12 Calon Medik Veteriner 1 orang

13 Calon Paramedik Veteriner 1 orang

14 Calon POPT Ahli 2 orang

15 Calon POPT Terampil 2 orang

Jumlah Pegawai 38 orang

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun berdasarkan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 Tanggal 23

Page 11: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

7

April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan

Karantina Pertanian mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun saat ini

mempunyai 6 (enam) wilayah kerja meliputi :

1. Pelabuhan Laut Tanjung Balai Karimun;

2. Pelabuhan Laut Tanjung Batu;

3. Pelabuhan Laut Moro;

4. Pelabuhan Laut Parit Rampak;

5. Bandara Sei Bati;

6. Kantor Pos Tanjung Balai Karimun

Keenam wilayah kerja tersebut 2 (dua) diantaranya berada di luar pulau

Karimun yaitu Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Tanjung Batu berada di pulau

Kundur dan Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Moro berada di pulau Sugi.

Dari keenam wilayah kerja tersebut baru 4 (empat) wilayah kerja yang

ditempatkan petugas yaitu Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Tanjung Balai Karimun

sebanyak 13 (tiga belas) orang petugas, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Tanjung

Batu sebanyak 4 (empat) orang petugas, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Moro

sebanyak 2 (dua) orang petugas dan Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Parit Rampak

KEPALA URUSAN

TATA USAHA

KEPALA STASIUN

PETUGAS TATA

PELAYANAN

OPERASIONAL

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Page 12: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

8

sebanyak 5 (lima) orang petugas. Wilayah Kerja Bandara Sei Bati belum

ditempatkan petugas karena kegiatan lalulintas yang melalui bandara tersebut

belum ada. Wilayah Kerja Kantor Pos Tanjung Balai Karimun tidak ditempatkan

petugas secara tetap hanya pada saat ada komoditi pertanian yang masuk dan

keluar melalui kantor pos petugas akan dipanggil oleh pihak kantor pos.

B. Geografis

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun berada di

Kabupaten Karimun Propinsi Kepulauan Riau yang terletak di pintu terdepan

masuknya kapal ke perairan Kepulauan Riau. Wilayah Kabupaten Karimun

sendiri berbatasan langsung dengan Selat Singapura dan Semenanjung Malaysia

atau Selat Malaka di sebelah utara. Di wilayah selatan berbatasan dengan

Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir, sebelah timur berbatasan dengan

Kota Batam dan Kabupaten Bintan, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan

Rangsang, Kecamatan Tebing Tinggi (Selat Panjang) Kabupaten Kepulauan

Meranti dan Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Palelawan.

Berdasarkan luas wilayahnya, Kabupaten Karimun merupakan daerah

kepulauan yang mempunyai luas 7.984 km2 yang terdiri dari wilayah daratan

seluas 1.524 km2 dan wilayah perairan seluas 6.460 km2. Letak Geografis

Kabupaten Karimun berada antara 0o35’ Lintang Utara sampai dengan 1o10’

Lintang Utara dan 103o30’ Bujur Timur sampai dengan 104o Bujur Timur.

Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Karimun memiliki 245 (dua ratus empat

puluh lima) pulau dimana 3 (tiga) diantaranya merupakan pulau-pulau yang

besar, yaitu Pulau Karimun, Pulau Kundur dan Pulau Sugi. Oleh Pemerintah

Daerah Kabupaten Karimun, Pulau Karimun diperuntukkan sebagai pusat

pemerintahan, industri dan perdagangan, Pulau Kundur sebagai pusat pertanian

dan peternakan serta Pulau Sugi (Moro) sebagai pusat perikanan. Dari jumlah

245 (dua ratus empat puluh lima) pulau tersebut baru berkisar 73 (tujuh puluh

tiga) pulau berpenghuni, 172 (seratus tujuh puluh dua) pulau tidak berpenghuni,

200 (dua ratus) pulau bernama dan 45 (empat puluh lima) pulau tidak bernama.

Berikut ini adalah peta wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas

II Tanjung Balai Karimun :

Page 13: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

9

C. Data Frekuensi dan Volume Kegiatan Lalulintas Media Pembawa

HPHK/OPT

Berikut disajikan perkembangan Frekuensi Kegiatan Lalu Lintas Media

Pembawa HPHK dan OPTK antara Tahun 2013 – 2015

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

20132014

2015

2013 2014 2015

MP HPHK 2,965 2,813 3,520

MP OPTK 2,437 2,466 5,188

MP HPHK MP OPTK

Page 14: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

10

i. Lalu lintas Media Pembawa HPHK

Data Perbandingan Frekuensi dan Volume Kegiatan Ekspor Media

Pembawa HPHK sebagai berikut :

Pemeriksaan komoditi ekspor Karantina Hewan sebagian besar

merupakan Bahan Asal Hewan dan Hewan. Bahan Asal Hewan dan Hewan

tersebut diekspor ke beberapa negara diantaranya Malaysia, Hongkong,

0

20

40

60

80

100

120

140

20132014

2015

2013 2014 2015

Frekuensi 106 106 133

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

20132014

2015

2013 2014 2015

BAH (Kg) 6,008 4,424 11,747.9

Hewan (Ekor) 2 2 2

BAH (Kg) Hewan (Ekor)

Page 15: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

11

Singapore, Taiwan dan Vietnam, berupa madu lebah, sarang walet dan ayam

cemani.

Data Perbandingan Frekuensi dan Volume Kegiatan Impor Media

Pembawa HPHK sebagai berikut :

Pemeriksaan Komoditi Impor Karantina Hewan merupakan Impor

Bahan Asal Hewan. Importasi Bahan Asal Hewan ke Tanjung Balai Karimun

berupa daging sapi beku yang berasal dari Australia transit Singapura.

0

1

2

3

4

5

6

7

20132014

2015

2013 2014 2015

Frekuensi 7 6 3

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

18,000

20132014

2015

2013 2014 2015

BAH (Kg) 13,274 17,907 9,982.4

Page 16: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

12

Data Perbandingan Frekuensi dan Volume Kegiatan Antar Area

Masuk Media Pembawa HPHK sebagai berikut :

Komoditi Domestik Masuk yang dilalulintaskan meliputi anak ayam,

babi potong, daging sapi, daging sapi olahan, daging ayam, Sarang Walet,

telur ayam konsumsi, pakan ternak dan vaksin.

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

20132014

2015

2013 2014 2015

Frekuensi 1,219 1,212 1,680

-

1,000,000.0

2,000,000.0

3,000,000.0

4,000,000.0

5,000,000.0

6,000,000.0

7,000,000.0

20132014

2015

2013 2014 2015

BAH (Kg) 2,352,763.7 3,601,663 6,397,254

Hewan (Ekor) 2,920,650 3,268,844 3,225,207

BAH (Kg) Hewan (Ekor)

Page 17: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

13

Data Perbandingan Frekuensi dan Volume Kegiatan Antar Area

Keluar Media Pembawa HPHK sebagai berikut :

Komoditi domestik keluar yang dilalulintaskan meliputi daging babi

segar, daging ayam segar, kambing, sapi, sarang burung walet, ayam negeri,

ayam bangkok, telur ayam konsumsi, anjing, burung, daging sapi olahan, dan

ayam potong.

1,350

1,400

1,450

1,500

1,550

1,600

1,650

1,700

1,750

20132014

2015

2013 2014 2015

Frekuensi 1,633 1,489 1,704

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

20132014

2015

2013 2014 2015

BAH (Kg) 142,822 190,209 235,375

Hewan (Ekor) 140,098 100,926 132,405

BAH (Kg) Hewan (Ekor)

Page 18: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

14

ii. Lalu lintas Media Pembawa OPTK

Data Perbandingan Frekuensi dan Volume Kegiatan Ekspor Media

Pembawa OPTK sebagai berikut :

Pemeriksaan komoditi ekspor Karantina Tumbuhan yang

dilalulintaskan berupa beberapa bibit Tanaman Hias, Bibit Palem, dan Benih

Kelapa Sawit. Komoditas dari hasil perkebunan antara lain Gambir, Kelapa

0

50

100

150

200

250

300

2013

2014

2015

2013 2014 2015

Frekuensi 238 280 219

-

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

2013 2014 2015

2013 2014 2015

Koli 5,286 2,063 3,272

Btg 6 23 1,568

Kg 2,427,955 2,760,505 6,826,401

Koli Btg Kg

Page 19: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

15

Bulat, Kelapa Bungkil, Kelapa Tempurung, Pisang dan Talas serta Komoditas

yang termasuk ke dalam golongan benda lain yaitu Karung Goni yang

digunakan sebagai bahan pembungkus siput. Komoditi tersebut diekspor ke

negara tetangga yaitu Malaysia, Rumania, Singapore, dan Thailand.

Data Perbandingan Frekuensi dan Volume Kegiatan Antar Area

Masuk Media Pembawa OPTK sebagai berikut :

Komoditi Antar Area Masuk yang dilalulintaskan meliputi bibit

tanaman, berbagai jenis sayuran, sayuran buah segar, buah-buahan, Beras,

Tepung beras yang diperuntukkan bagi kebutuhan pangan di Wilayah

Kabupaten Karimun.

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

20132014

2015

2013 2014 2015

Frekuensi 1,613 1,915 4,445

-

2,000,000

4,000,000

6,000,000

8,000,000

10,000,000

20132014

2015

2013 2014 2015

Btg 31,604 7,107 71,761

Kg 7,378,216 5,303,309 8,651,300.5

Btg Kg

Page 20: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

16

Data Perbandingan Frekuensi dan Volume Kegiatan Antar Area

Keluar Media Pembawa OPTK sebagai berikut :

Komoditi Antar Area Keluar meliputi bibit Tanaman Hias, Bibit

Tanaman Buah, Buah-buahan, Kelapa Sawit, Bungkil Kelapa, Karet

Lempengan, Tepung Sagu dan lain sebagainya.

0

100

200

300

400

500

600

20132014

2015

2013 2014 2015

Frekuensi 586 271 524

-

2,000,000

4,000,000

6,000,000

8,000,000

10,000,000

12,000,000

20132014

2015

2013 2014 2015

Btg 169,837 8,477 53,891

Kg 4,908,215 6,131,601 11,909,764

Btg Kg

Page 21: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

17

iii. Tindakan Karantina (Pengasingan dan Pengamatan, Perlakuan,

Penolakan, Penahanan dan Pemusnahan)

Pengasingan dan Pengamatan

Di wilayah Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai

Karimun tidak terdapat Kegiatan Pengasingan, Karena tidak adanya

Pemasukan atau Pengeluaran Media Pembawa HPHK/OPTK yang

diwajibkan untuk dilakukan tindak pengasingan dan Pengamatan

Perlakuan

Kegiatan perlakuan pada Media Pembawa HPHK berupa

desinfeksi untuk DOC dan DOD sebanyak pada tahun 2015 telah

dilaksanakan 532 kali, desinfeksi media pembawa HPHK berupa ayam

potong sebanyak 126 kali dan desinfeksi media pembawa HPHK berupa

babi potong sebanyak 34 kali.

Kegiatan Perlakuan pada Media Pembawa OPTK adalah

perlakuan fumigasi metil bromida sesuai dengan di lakukan pada media

pembawa OPT/ OPTK berupa Kelapa Bulat yang akan di ekspor ke Negara

Thailand. Tindakan Perlakuan Fumigasi ini dilakukan karena merupakan

persyaratan teknis dari negara tujuan Ekspor yaitu thailand yang

mewajibkan bahwa media pembawa berupa kelapa yang akan di masukan

ke negara thailand wajib di fumigasi dengan fumigan ” metil Bromida”

dengan dosis 32gr/M3 selama 24 Jam.

Penolakan

Kegiatan penolakan selama ini tidak dilakukan, karena semua

jenis pelanggaran pemasukan Media Pembawa merupakan kegiatan

tangkapan yang dalam pemasukannya tidak dilaporkan ke petugas

karantina dan Media Pembawa ditangkap setelah diturunkan dari alat

angkut maka langsung dilakukan tindakan penahanan

Penahanan

Tindakan Penahanan yang dilakukan SKP Karimun terhadap

Media Pembawa OPT/OPTK tahun 2015 di lakukan sebanyak 3 kali yaitu

terhadap Bibit Nanas, Bibit Kelengkeng dan Bawang daun serta seledri.

Tindakan penahanan ini dilakukan karena Media Pembawa

tersebut pemasukannya tidak di laporkan kepada petugas Karantina dan

Page 22: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

18

tidak dilengkapi dengan Phytosanitary Certificate dari Negara asal, dan

Media Pembawa tersebut sudah diturunkan dari alat angkut.

Berikut tabel daftar Penahanan MP OPT/OPTK tahun 2015 di

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun

No Tanggal

Pelaksanaan Jenis

Komoditi Jumlah

Negara Asal

Keterangan

1 2 3 4 5 6

1 14 Mei 2015 Bibit Nanas 30 Batang Malaysia Tidak dilengkapi dengan Dokumen

Persyaratan Karantina, dan tidak dilaporkan ke petugas karantina

2 30 Agust 2015 Bibit Kelengkeng 1 Batang Malaysia

3 01 Okt 2015 Bawang daun 28 Batang Malaysia

Seledri 10 Batang Malaysia

Pemusnahan

Kegiatan pemusnahan Selama tahun 2015 dilaksanakan sebanyak

5 kali. Pemusnahan dilakukan terhadap komoditi impor yang tidak

memenuhi persyaratan pemasukan, 4 Kegiatan Pemusnahan diantaranya

merupakan Kerjasama dan koordinasi dengan Kantor Wilayah Bea dan

Cukai Khusus Kepulauan Riau, karena Komoditas atau Media Pembawa

berupa bawang merah, Kentang, Cabe Kering dan Bawang Putih yang di

musnahakan adalah merupakan serah terima penanganan dari Bea dan

Cukai ke Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun.

Kegiatan pemusnahan ini disaksikan oleh instansi terkait diantaranya

Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun,

Kepolisian Kawasan Pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung

Balai Karimun, Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun, PT. Pelindo III

Cabang Tanjung Balai Karimun, Administrator Pelabuhan Tanjung Balai

Karimun, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Karimun, Wilker Karantina

Ikan Tanjung Balai Karimun dan Komando Distrik Militer Kabupaten

Karimun.

Tabel Berikut menyajikan data Media Pembawa OPTK yang

dimusnahkan selama Tahun 2015.

Page 23: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

19

No Tanggal

Pelaksanaan Pemusnahan

Jenis Komoditi Jumlah Negara

Asal Keterangan

1 2 3 4 5 6

1 22 Jan 2015 Bawang Merah 22.000 Kg Malaysia Serah Terima Penanganan dari Bea dan Cukai

2 06 Mei 2015 Bawang Merah 29.500 Kg Singapore Serah Terima Penanganan dari Bea dan Cukai

3 02 Agust 2015 Bawang Merah 29.600 Kg Malaysia Serah Terima Penanganan dari Bea dan Cukai

4 25 Agust 2015

Bibit Nanas 30 Btg Malaysia Tidak dilengkapi dengan Dokumen Persyaratan Karantina, dan tidak

dilaporkan ke petugas karantina

5 20 Okt 2015 Bawang Merah Bawang Putih Cabe Kentang

304 Kg 112 Kg 100 Kg 90 Kg

Batam (Ex Impor)

Serah Terima Penanganan dari Bea dan Cukai

Selama tahun 2015 Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung

Balai Karimun telah melaksanakan pemusnahan Media Pebawa HPHK

sebanyak 2 kali. Pemusnahan dilakukan terhadap komoditi impor dan

antar area yang tidak memenuhi persyaratan pemasukan dan berasal dari

negara yang tidak bebas dari HPHK. Jenis komoditi yang dimusnahkan

selama Tahun 2015 adalah daging kerbau beku, daging unggas olahan,

daging sapi beku, daging ayam beku dan kulit sapi. Pemusnahan

dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015 dan 25 Agustus 2015 kegiatan

pemusnahan ini disaksikan oleh instansi terkait diantaranya Kantor

Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun, KPPP,

Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kejaksaan Negeri

Tanjung Balai Karimun, PT. Pelindo III Cabang Tanjung Balai Karimun,

Administrator Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Dinas Pertanian dan

Kehutanan Kab. Karimun, Wilker Karantina Ikan Tanjung Balai Karimun.

Tabel Berikut menyajikan data komoditi pertanian yang dimusnahkan

selama Tahun 2015

No Tanggal Pemusnahan Jenis Komoditi Jumlah Asal

1 2 3 4 5

1 12 Mei 2015 Daging Sapi 20 kg Malaysia

Daging Sapi 6,5 Kg Batam

Daging Kerbau Beku 40 kg Malaysia

Daging Ayam 150 kg Malaysia

Page 24: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

20

1 2 3 4 5

Daging Sapi 2 kg Malaysia

Daging sapi 168 kg Australia

2 25 Agustus 2015 Daging Kerbau Beku 103,3 Kg Malaysia

Daging Unggas Olahan 44 Kg Batam

4. Permasalahan

A. Operasional

Kabupaten Karimun sebagai salah satu wilayah di Negara Kesatuan

Republik Indonesia merupakan kabupaten kepulauan yang memiliki luas wilayah

laut lebih luas dari pada daratan, sehingga sangat besar kemungkinan masuknya

berbagai hama dan penyakit hewan dan tumbuhan melalui aktivitas lalu lintas

keluar masuknya produk pertanian, baik dari luar negeri maupun antar area di

dalam wilayah RI. Berkaitan dengan hal tersebut maka keberadaan Stasiun

Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun menjadi sangat penting

sebagai garda terdepan dalam mencegah masuk atau keluarnya hama penyakit

hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina

(OPTK) ke dalam/dari wilayah Negara Republik Indonesia dan penyebarannya

dari suatu area ke area lain.

Globalisasi dalam kerangka perdagangan internasional, mendorong

semakin meningkatnya arus lalulintas dan menurunnya secara bertahap

hambatan tarif (tariff barrier) dalam perdagangan hasil pertanian antar negara.

Keadaan ini mendorong masing-masing negara memperketat persyaratan

jaminan kesehatan, mutu dan keamanan hasil pertanian sebagai instrumen

pengendalian perdagangan antar negara.

Pada saat ini ancaman bermula dari daerah perbatasan yang dapat

mengganggu kelestarian sumberdaya alam, ketentraman dan kesehatan

masyarakat, kesehatan pangan, gangguan terhadap produksi sektor pertanian,

serta lingkungan yang kemudian didefinisikan sebagai ancaman yang perlu

untuk dicegah masuk dan penyebarannya. Daerah perbatasan merupakan pintu

terdepan bagi masuknya ancaman gangguan terhadap produksi sektor pertanian

di kantong-kantong produksi. Lalu lintas media pembawa di daerah perbatasan

khususnya perbatasan perairan di Selat Malaka disinyalir merupakan lokasi

transit masuknya Media Pembawa ke wilayah Republik Indonesia. Kegiatan

Pengawasan yang dilaksanakan oleh petugas karantina pertanian mengalami

kendala geografis yang begitu kompleks belum lagi menghadapi permainan

pedagang yang memiliki backingan dari oknum aparat setempat dengan berbagai

alasan kebijakan lokal.

Selain kondisi wilayah Kabupaten Karimun salah satu faktor yang yang

menjadi hambatan teknis adalah keberadaan/status penyakit, yang berdasarkan

ketentuan internasional berkaitan dengan prevalensi hama dan penyakit serta

Page 25: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

21

organisme pengganggu tumbuhan di suatu area/kawasan, sistem surveilans yang

dimiliki dan dilaksanakan, dan sistem pengendalian yang dibangun.

B. Non Operasional

Daya dukung unit kerja dalam hal membangun sistem perkarantinaan

pertanian di suatu wilayah tidak lepas dari peran-peran non operasional yang

mendukungnya. Kendala yang muncul pada pelaksanaan kegiatan operasional

perkarantinaan pertanian di lapangan sangat tergantung pada penyelesaian

permasalahan pada sisi non operasional. Kedua sisi harus mendapatkan

kesetimbangan peran dalam mewujudkan sebuah sistem kerja yang solid.

Permasalahan dan kendala yang muncul selalu berawal dari kegiatan

yang bersifat non operasional seperti ketersediaan sarana dan prasarana, sistem

manajemen mutu pelayanan publik, ketersediaan sumber daya, kemampuan dan

keahlian personil, dan karakteristik kewilayahan serta koordinasi dengan pihak-

pihak terkait.

Wilayah Kabupaten Karimun mempunyai keunikan karakteristik

masyarakatnya sendiri. Masyarakat Kabupaten Karimun sejah dahulu sudah

terbiasa berhubungan dan bepergian ke negara jiran sehingga mereka

beranggapan negara jiran adalah tetangga sebelah rumah. Sehingga lalu lintas

perdagangan manusia dan barang begitu luar biasa ramainya. Seakan tanpa

memikirkan resiko terbawanya bibit penyakit dari tetangga sebelah. Potensi

resiko rembesan media pembawa ke wilayah lain di luar wilayah Kabupaten

Karimun sangat besar. Berbagai antisipasi telah dilakukan oleh para petugas

karantina untuk menanggulangi hal tersebut. Berbagai kegiatan penahanan,

penolakan, dan pemusnahan yang dilakukan selama ini rerata merupakan

barang tentengan yang dibawa oleh para pelintas batas negara.

Penanggulangan hal-hal sedemikian telah dilakukan secara maksimal

melalui kegiatan pre emtif yang dilakukan secara rutin pada setiap tahunnya

melalui kegiatan sosialisasi, rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan

pendekatan-pendekatan secara personal ke berbagai pihak terkait termasuk

para penegak hukum di wilayah Kabupaten Karimun. Selain itu para petugas

karantina pertanian di lapangan bersama personil PPNS dan POLSUS telah

melakukan kegiatan represif dengan tindakan-tindakan penahanan dan

pemusnahan sampai dengan penyidikan perkara yang berhasil menindak kurang

lebih 15 orang tersangka. Dari hasil kegiatan represif tersebut diharapkan ada

penurunan kasus pelanggaran tapi ternyata kasus yang terjadi tetap berlangsung

dengan modus dan cara yang berbeda. Hal ini merupakan permasalahan

tersendiri yang memerlukan pemikiran bersama.

Peningkatan kapasitas dan kapabilitas Personil di wilayah Stasiun

Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun harus terus ditingkatkan

demi mengantisipasi perubahan dan perkembangan jaman, selain itu personil

yang dimiliki saat ini masih dirasakan kurang dari sisi kuantitasnya. Masih ada

Personil yang melaksanakan perangkapan pekerjaan antara pekerjaan teknis

Page 26: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

22

operasional dan administrasi perkantoran. Sedangkan tuntutan pekerjaan

semakin hari semakin bertambah terutama administrasi perkantoran. Berbagai

macam jenis dan bentuk laporan, sistem pekerjaan yang selalu berhubungan

dengan teknologi terbaru saling terhubung dan terkoreksi.

Permasalahan yang muncul selanjutnya adalah ketersediaan sarana dan

prasarana yang mendukung kegiatan operasional perkarantinaan pertanian.

Dengan statusnya sebagai unit kerja yang berada di ZONA MERAH, beban yang

dipikul tidaklah ringan selain melaksanakan kegiatan sehari-hari perkarantinaan

pertanian dalam kerangka penanggulangan masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK

dari dan ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Stasiun Karantina

Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun juga melaksanakan kegiatan

pengawasan terhadap media pembawa yang ditransitkan atau yang melintas di

wilayah Kabupaten Karimun. Kegiatan penahanan dan pemusnahan yang

dilakukan selama ini selalu ada dan sangat fluktuatif. Tidak pernah ditemukan

dalam masa pelaksanaan kegiatan selama 1 tahun yang tidak menemukan

tindakan penahanan dan pemusnahan. Kondisi sarana untuk kegiatan penahanan

dan pemusnahan yang dimiliki saat ini memprihatinkan, sarana penahanan

hanya memiliki 3 unit freezer yang telah berumur diatas 4 tahun kemudian

sarana pemusnahan berupa incenerator yang mempunyai kapasitas 1 ton suah

tidak lagi dapat difungsikan secara maksimal karena suhu maksimal yang dicapai

hanya berkisar diantara 2000c. Sedangkan saat ini dengan bergandengnya pihak

lain dalam upaya penanggulangan cegah tangkal HPHK/OPTK akan semakin

tinggi frekuensi penahanan dan pemusnahan yang dilakukan.

5. Analisa Resiko

Berdasarkan Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman),

banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko penyakit pada hewan dan

tumbuhan, serta status penyakit di suatu area yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun sebagai berikut :

No Aspek Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses) Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats) 1 Penguatan

Kelembagaan a. Keanggotaan Indo-

nesia dalam organi-sasi internasional yaitu Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi Pangan & Pertanian (FAO), Organisasi Kesehatan Hewan Sedunia (OIE), Konvensi Interna-tional Perlindungan Tanaman (IPPC) & Komisi Kesehatan Pangan Sedunia (CODEX).

b. Karantina Pertanian merupakan satu-satunya organisasi

a. Kemampuan analisa resiko dibidang karan-tina hewan & karantina tumbuhan masih lemah dan belum didokumen-tasikan sebagai salah satu dasar pelaksanaan sistem perkarantinaan.

b. Kelembagaan karantina khususnya Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun masih memerlukan penye-suaian terhadap strategi perlindungan sumber daya hayati & keamanan pangan serta koordinasi antar

a. Dengan ditanda-tanginya berbagai MOU dengan ber-bagai pihak terma-suk aparat penegak hukum didarat & dilaut serta pihak yang terkait dengan lalu lintas perda-gangan peningkatan pengawasan terha-dap lalulintas media pembawa HPHK/ OPTK akan semakin dapat dikondisikan dalam kerangka implementasi kerja sama tersebut.

a. Situasi dan kondisi yang berubah se-tiap saat serta ber-bagai macam mo-dus & cara pema-sukan media pem-bawa ilegal meru-pakan tantangan terbesar bagi pe-laksanaan ke-giatan pengawas-an lalu lintas media pembawa.

Page 27: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

23

No Aspek Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses) Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats) perlindungan tana-man di Indonesia sehingga memiliki kewenangan penuh dalam melak-sanakan fungsi perlindungan ter-hadap varietas dan keamanan produk.

instansi. c. Sistem pengendalian &

Sistem Pengukuran Kinerja belum dapat mengikuti perkem-bangan tuntutan situasi terkini.

2 Penguatan Sumber daya manusia

a. Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun memiliki SDM yang dise-suaikan dengan kondisi per-kembangan di lapangan dalam penyelenggaraan perkarantinaan & pengawasan kea-manan hayati, yang terdiri dari tenaga fungsional karantina hewan (Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner), fungsi-onal karantina tumbuhan (POPT), Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), POLSUS dan Intelijen Karantina

b. Standar Kompe-tensi SDM yang semakin tinggi sehingga saat ini SDM yang dimiliki mempunyai ke-mampuan analisa yang baik.

a. Distribusi SDM yang belum memperhitung-kan analisis beban kerja sehingga terjadi ketimpangan antara tenaga administrasi dan fungsional.

b. Kualitas, Kapasitas, Kapabilitas dan Kuantitas SDM yang belum sesuai dengan beban kerja operasional

a. Kondisi SDM yang dimiliki masih mempunyai rentang masa kerja yang panjang karena terdri dari tenaga-tenaga muda yang masih segar dan dapat dibina serta dibentuk sejak dini.

a. Bertugas didaerah perbatasan meru-pakan tantangan yang berat bagi petugas karantina pertanian saat ini. Walaupun telah didukung oleh fa-silitas dan sistem penggajian yang lebih baik akan tetapi tuntutan gaya hidup yang berlebihan serta pengaruh ling-kungan kerja di lapangan memer-lukan antisipasi sejak dini dengan kegiatan pembi-naan kerohanian & mental terhadap SDM yang dimiliki.

4 Sarana prasarana/infrastruktur

a. Mempunyai sarana & prasarana opera-sional pokok yang mampu mendukung terlaksananya ope-rasional penga-wasan & pelayanan karantina

b. Komitmen dari pim-pinan dan pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun untuk meningkatkan kua-litas pelayanan pu-blik semakin menguat

c. Unit Kerja telah memiliki alat ukur sebagai bagian dari sistem monev

a. Sarana/prasarana ope-rasional perlu penataan & peningkatan kualitas sesuai peruntukkan & standar penggunaan.

b. Sarana pelayanan be-lum semuanya meme-nuhi standar minimal

c. Teknologi dan sistem informasi belum cukup memuaskan pemanfaat-annya dalam mening-katkan pelayanan dan manajemen kinerja internal

d. Sarana & Prasarana Operasional masih me-merlukan penataan & peningkatan kualitas mengikuti peningkatan beban operasional dan kepuasan masyarakat

a. Seluruh unit kerja karantina pertanian di Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam mengajukan rencana pengembangan in-frastruktur perka-rantinaan pertanian yang disesuaikan dengan kebutuhan & kemampuan yang dimilki oleh Unit Kerja yang bersangkutan

b. Masih terbukanya la-han pengembangan infrastruktur di Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun sehingga ma-sih bisa lebih lanjut

a. Sumber daya yang terbatas yang tersedia di Wila-yah Kabupaten Karimun harus dapat diman-faatkan secara maksimal untuk memenuhi in-frastruktur bagi pelayanan publik.

Page 28: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

24

No Aspek Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses) Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats) perbaikan pelaya-nan publik

dalam pelayanan e. Sistem pelayanan &

pengawasan pelak-sanaan perkarantinaan belum optimal pene-rapannya

untuk merancang per-baikan infrastruktur perkarantinaan pertanian di Kabupaten Karimun

6. Rencana Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun TA.

2015 – 2019

No 3 Pilar Karantina

Pertanian Tahun Anggaran

2015 Tahun Anggaran

2016 Tahun Anggaran

2017 Tahun Anggaran

2018 Tahun Anggaran

2019 1 Penguatan

Kelembagaan a. Koordinasi Antar

Instansi : - TNI-AL - Kepolisian - Kejaksaan

b. Patroli Bersama Instansi Terkait : Bea & Cukai, Kepolisian, KSOP

c. Kerjasama Pe-meriksaan Hasil Pemantauan de-ngan BVET Bukit tinggi

d. Sosialisasi Ka-rantina Per-tanian Tentang SOP Pemerik-saan Karantina

e. Penilaian Ins-talasi Karantina

f. Persiapan ISO-17025: 2005

g. Sirveillance I ISO 9001:2008

h. Penyusunan & Implementasi Standar Pela-yanan Publik

a. Koordinasi An-tar Instansi

b. Patroli Bersama Instansi Terkait : Bea & Cukai, Kepolisian, KSOP

c. Kerjasama Pemeriksaan Hasil Pemantauan dengan BVET Bukittinggi

d. Sosialisasi Ke-patuhan Ma-syarakat Ter-hadap Per-aturan Per-karantinaan

e. Penilaian Ins-talasi Karan-tina

f. Finalisasi Dokumen Mutu & Implementasi ISO-17025: 2005

g. Survelillance II ISO-9001: 2008

h. Penilaian Stan-dar Pelayanan Publik

a. Koordinasi An-tar Instansi

b. Patroli Bersama Instansi Terkait : Bea & Cukai, Kepolisian, KSOP

c. Kerjasama Pemeriksaan Hasil Pemantauan dengan BVET Bukittinggi

d. Sosialisasi Peraturan Perundangan Karantina

e. Penilaian Instalasi Karantina

f. Akreditasi Laboratorium ISO-17025: 2005

g. Resertifikasi ISO-9001: 2015

h. Implementasi & perbaikan berkelanjutan Standar Pela-yanan Publik

a. Koordinasi Antar Instansi

b. Patroli Bersama Instansi Terkait : Bea & Cukai, Kepolisian, KSOP

c. Kerjasama Pemeriksaan Hasil Pemantauan dengan BVET Bukittinggi

d. Sosialisasi Peraturan Perundangan Karantina Penilaian Instalasi Karantina

e. Surveillance I ISO-17025: 2005

f. Surveillance I ISO-9001: 2015

g. Implementasi & perbaikan berkelanjutanStandar Pela-yanan Publik

a. Koordinasi Antar Instansi

b. Patroli Bersama Instansi Terkait : Bea & Cukai, Kepolisian, KSOP

c. Kerjasama Pemeriksaan Hasil Pemantauan dengan BVET Bukittinggi

d. Sosialisasi Peraturan Perundangan Karantina Penilaian Instalasi Karantina

e. Surveillance II ISO-17025: 2005

f. Surveillance I ISO-9001: 2015 Implementasi & perbaikan berkelanjutanStandar Pela-yanan Publik

2 Penguatan Sumber daya manusia

a. Peningkatan Ke-mampuan SDM melalui keikut-sertaan pelatihan & workshop

b. Pembinaan men-tal pegawai

c. In House Training hasil pelatihan & workshop

d. Peningkatan Kualitas SDM Laboratorium

a. Peningkatan Kemampuan SDM melalui ke-ikutsertaan pe-latihan & workshop

b. Pelatihan Public Speaking

c. In House Training hasil pelatihan & workshop

d. Peningkatan Kualitas SDM

a. Peningkatan Kemampuan SDM melalui keikutsertaan pelatihan & workshop

b. Pelatihan Pe-ngembangan Kapasitas Pelayan Publik

c. In House Training hasil pelatihan & workshop

a. Peningkatan Kemampuan SDM melalui keikutsertaan pelatihan & workshop

b. Pelatihan Pembinaan Mental Pegawai

c. In House Training hasil pelatihan & workshop

a. Peningkatan Kemampuan SDM melalui keikutsertaan pelatihan & workshop

b. Pelatihan Pembinaan Mental Pegawai

c. In House Training hasil pelatihan & workshop

Page 29: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

25

No 3 Pilar Karantina Pertanian

Tahun Anggaran 2015

Tahun Anggaran 2016

Tahun Anggaran 2017

Tahun Anggaran 2018

Tahun Anggaran 2019

e. Penyuluhan bahaya narkoba

Laboratorium e. Penyuluhan

bahaya narkoba

d. Peningkatan Kualitas SDM Laboratorium

e. Penyuluhan bahaya narkoba

d. Peningkatan Kualitas SDM Laboratorium

e. Penyuluhan bahaya narkoba

d. Peningkatan Kualitas SDM Laboratorium Penyuluhan bahaya narkoba

4 Sarana prasarana/infrastruktur

a. Pengadaan Pera-latan Pengolah Data

b. Pengadaan Meu-belair

c. Renovasi Gedung Pelayanan

a. Kendaraan Bermotor Roda 4, Roda 2 & Roda 3

b. Pengadaan Pe-ralatan Pengo-lah Data

c. Pengadaan Pe-ralatan Labo-ratorium

d. Pegadaan Meubelair

e. Pengadaan Peralatan & Fasilitas Ge-dung Kantor

f. Pengadaan Genset

a. Kendaraan Bermotor Roda 4

b. Pengadaan Lahan Instalasi Penahanan & Pemusnahan

c. Renovasi Ge-dung Labo-ratorium men-jadi Gudang Arsip

a. Kendaraan Bermotor Roda 2

b. Pembangunan Instalasi Penahanan & Pemusnahan

c. Pengadaan Peralatan Laboratorium

d. Pembangunan Pengamanan Lahan Instalasi & Pemusnahan

e. Pengadaan Peralatan Alat Pengolah Data

f. Pengadaan Peralatan Penahanan & Pemusnahan

a. Kendaraan Bermotor Roda 4, Roda 2 & Roda 3

b. Pengadaan Peralatan Laboratorium

c. Pengadaan Meubelair

d. Pengadaan Peralatan Alat Pengolah Data

7. PENUTUP

Rencana strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai

Karimun 2015-2019 merupakan suatu dokumen yang disusun sesuai dengan

amanat Undang Undang No. 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional. Rencana strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas II

Tanjung Balai Karimun ini mengacu pula pada Undang Undang No. 17 Tahun 2007

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025,

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I

Kementerian Negara Republik Indonesia, visi dan misi Kem,enterian Pertanian dan

Badan Karantina Pertanian.

Dengan adanya penyesuaian terhadap visi, misi, tujuan, sasaran strategis,

dan Indikator Kinerja Utama (IKU), arah kebijakan dan strategi pembangunan

karantina hewan dan tumbuhan yang tertuang dalam dokumen Renstra Stasiun

Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun 2015-2019, maka dokumen ini

menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja (Renja) Stasiun Karantina Pertanian

Kelas II Tanjung Balai Karimun dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Stasiun

Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun tahun 2015-2019.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan karantina hewan dan tumbuhan

memerlukan adanya dukungan dan kerjasama antar unit kerja karatina pertanian se

Indonesia terkait, serta partisipasi masyarakat. Komitmen dan kerja keras dari

Page 30: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

26

pimpinan dan seluruh pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) yang berada di Stasiun

Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun, serta sinergitas dengan semua

pihak terkait sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan harapan untuk

menjadikan pembangunan karantina hewan dan tumbuhan yang berdaya saing dan

berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

Page 31: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

27

Lampiran. Matrik Rencana Kerja 5 Tahun (TA. 2015-2019)

MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2015-2019

UPT STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNG BALAI KARIMUN

KEMENTERIAN PERTANIAN

3 PILAR KARANTINA PERTANIAN

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET ALOKASI (Rp Miliar)

TOTAL ALOKASI

2015-2019

LOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Rp

Miliar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

PENGUATAN KELEMBAGAAN

Meningkatnya Kualitas tindakan karantina

IKK. 025

Jumlah sertifikasi karantina Impor, ekspor dan antar area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina (LAPORAN)

3.000 3.200 3.400 3.600 3.800 1,480 2,302 2,532 2,785 3,064 12,164

PENGUATAN SDM Terwujudnya good

governance & clean government

IKK. 037

Dukungan Internal Administrasi pengelolaan sertifikasi karantina pertanian (BULAN)

12 12 12 12 12 0,617 1,001 1,101 1,211 1,332 5,263

IKK. 038

Dukungan aparatur pegawai & layanan perkantoran (BULAN LAYANAN)

12 12 12 12 12 3,687 4,024 4,426 4,869 5,356 22,362

Page 32: RENSTRA 2019 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/Narasi Renstra SKP TBK 2015-2019Outline Baru.pdf · Pranata Komputer dan 2 (dua) orang Calon POPT Terampil. Akan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tg Balai Karimun Tahun 2015-2019

28

3 PILAR KARANTINA PERTANIAN

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET ALOKASI (Rp Miliar)

TOTAL ALOKASI

2015-2019

LOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Rp

Miliar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR/ SARANA/PRASARANA

Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai

IKK. 039

Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai (UNIT)

58 144 150 155 160 0,268 1,424 1,566 1,723 1,896 6,877

6,052 8,751 9,626 10,589 11,648 46,665