rencana tata ruang sebagai matra spasial pengembangan wilayah dan isu-isu strategis penataan ruang

20
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM PADA RAKERNAS BKPRN Jakarta, 7 November 2013 RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 25-Oct-2015

91 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

disampaikan oleh Menteri PU selaku Ketua I BKPRN pada Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional Tahun 2013 di Jakarta

TRANSCRIPT

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM

PADA RAKERNAS BKPRN Jakarta, 7 November 2013

RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL

PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

1

RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH [1-2]

Keterbatasan Ruang Wilayah Nusantara

Kebutuhan terhadap ruang semakin meningkat

PENDEKATAN PENATAAN RUANG

UU 26/2007 tentang Penataan Ruang (UUPR) sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan

2

PP 26/2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Pembangunan Nasional Kebutuhan Ruang Nasional

Dibutuhkan Penataan Ruang Wilayah Nasional

RTR Wilayah Nasional adalah arah kebijakan dan strategi nasional ruang

wilayah negara sekaligus sebagai matra spasial dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan pedoman penyiapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH [2-2]

3

PP 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peninjauan Kembali

Jangka Waktu RTRWN adalah 20 tahun, dan dapat ditinjau kembali 1 kali dalam 5 tahun. Bisa ditinjau > 1 kali bila terjadi bencana alam skala besar,, perubahan batas teritorial negara (Pasal 20 ayat 4).

2008 - 2013

Penjaringan Isu Strategis di daerah (Manado, Medan, Mataram, Balikpapan)

PENINJAUAN KEMBALI RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL [1-2]

4

RTRWN

RTR Pulau/Kepulauan dan RTR Kaw Strategis Nasional (KSN) : rencana rinci (Pasal 14 ayat 3) yang disusun sebagai penjabaran dan perangkat operasional (Pasal 14 ayat 4) RTRWN (yaitu: Sistem Nasional) untuk mewujudkan Struktur Ruang dan Pola Ruang Wilayah Nasional, ke dalam perspektif ruang pulau/kepulauan dengan skala yang lebih rinci, sesuai karakteristiknya, yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden

RTR Pulau / Kepulauan RTR Kawasan Strategis Nasional

PENINJAUAN KEMBALI RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL [2-2]

5

4 dari 7 RTR Pulau / Kepulauan telah ditetapkan

• (Perpres No. 88 Tahun 2011) RTR Pulau Sulawesi,

• (Perpres No. 03 Tahun 2012) RTR Pulau Kalimantan,

• (Perpres No. 13 Tahun2012) RTR Pulau Sumatera, dan

• (Perpres No. 28 Tahun2012) RTR Pulau Jawa-Bali.

RENCANA TATA RUANG PULAU DAN KEPULAUAN YANG TELAH DITETAPKAN

6

5 dari 76 RTR Kawasan Strategis Nasional telah ditetapkan

• (Perpres No. 54 Tahun 2008) Penataan Ruang Kws Jabodetabekpunjur

• (Perpres No. 45 Tahun 2011) RTR Kawasan Perkotaan Sarbagita

• (Perpres No. 55 Tahun 2011) RTR Kawasan Perkotaan Mamminasata

• (Perpres No. 62 Tahun 2011) RTR Kawasan Perkotaan Mebidangro

• (Perpres No. 87 Tahun 2011) RTR Kawasan Batam Bintan dan Karimun

RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS NASIONAL YANG TELAH DITETAPKAN

7

Status Penetapan Perda RTRW Provinsi

Telah ditetapkan

Belum ditetapkan

Status Penetapan Perda RTRW Kabupaten

Telahditetapkan

Belumditetapkan

Status Penetapan Perda RTRW Kota

Telahditetapkan

Belumditetapkan

( status per 1 November 2013 )

TOTAL 33 PROVINSI

TOTAL 398 Kabupaten TOTAL 93 Kota

STATUS PENETAPAN PERDA RTRW PROVINSI, KABUPATEN/KOTA

8

PETA STATUS PENETAPAN PERDA RTRW PROVINSI

9

PETA STATUS PENETAPAN PERDA RTRW KABUPATEN/KOTA

10

PERENCANAAN PEMANFAATAN PENGENDALIAN

11

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

Pengaturan Pembinaan Pengawasan Pelaksanaan

Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian

Program PR

Pembiayaan

Perizinan

Insentif & Disinsentif

Sanksi

Peraturan Zonasi

(Permen PU No.13/2010 tentang PPNS)

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

12

Citra Quickbird Tahun 2008-2011

Peta PerPres 54 Tahun 2008

Peta Superimpose Citra Quickbird terhadap PerPres 54 Tahun 2008

HasilSuperimpose Citra Quickbird terhadap PerPres 54 Tahun 2008

Superimpose Citra Quickbird terhadap Peta PerPres 54 Tahun 2008

1

2

3

4

AUDIT PEMANFAATAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGGERANG, BEKASI, PUNCAK DAN CIANJUR

13

ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

( KEHUTANAN, KELAUTAN, PERPETAAN, LINGKUNGAN HIDUP, LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN, PERTANAHAN )

14

KEHUTANAN

Penyelesaian perubahan peruntukan kawasan hutan tersebut memerlukan waktu yang cukup panjang, karena peran kawasan hutan yang cukup tinggi dalam menjaga pembangunan yang berkelanjutan, sehingga perubahannya memerlukan persetujuan semua pemangku kepentingan

Instruksi Presiden No. 8 Tahun 2013 tentang Penyelesaian Penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota

Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Kehutanan tentang Mekanisme Holding Zone

Upaya Percepatan

15

KELAUTAN

Kementerian Kelautan dan Perikanan sesuai mandat Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sedang melakukan penyusunan perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil, salah satu diantaranya dengan menyusun Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K).

Perlu diperhatikan kedudukannya dalam RTRW

16

PERPETAAN

Terkait dengan peta, penyusunan RTR memerlukan data dan informasi spasial

yang akurat terutama dalam menyiapkan RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) dan PERATURAN ZONASI yang MEMERLUKAN TEROBOSAN dalam menyiapkannya.

ONE MAP ONE POLICY gerakan satu peta Indonesia

berawal di tahun 2010 ketika UKP4 menunjukkan kepada Presiden SBY peta tutupan hutan dari KLH dan

Dephut yang berbeda yang mendorong SBY memerintahkan

penyusunan satu peta Pengadaan Peta Skala Sedang & Besar untuk mendukung

Rencana Detail Tata Ruang

17

LINGKUNGAN HIDUP

Kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) menjadi hal yang sangat penting sebagai langkah awal dalam menentukan berbagai kebijakan rencana dan program yang akan ditetapkan.

UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam melakukan pembangunan berkelanjutan melalui perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan sumber daya alam.

Mengamanatkan :

18

LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Undang-Undang nomor 41 Tahun 2009 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan Undang Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan

perlu dijamin tersedianya LAHAN DAN AIR secara berkelanjutan

untuk PENYEDIAAN PANGAN yang cukup untuk seluruh penduduk di Indonesia baik pada aspek jumlah, keragaman, aman, dan terjangkau

Mengamanatkan :

19

PERTANAHAN

Undang-Undang No. 2 Tahun 2012 tentang Pembentukan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Pengadaan tanah untuk kepentingan umum diselenggarakan SESUAI dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana Pembangunan Nasional/Daerah, Rencana Strategis dan Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.