rencana strategis teknologi informasi

23
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

Upload: xena

Post on 09-Jan-2016

59 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI. Buku Acuan. Cassidy, A, 1998, A Practical Guide to Information Systems Strategic Planning, St Lucie Press Ward, J and Peppard, J, 2002, Strategic Planning for Information Systems, John Wiley & Sons, Ltd. PERSPEKTIF DUNIA TIK DI INDONESIA. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

RENCANA STRATEGISTEKNOLOGI INFORMASI

Page 2: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

22

Buku Acuan

1. Cassidy, A, 1998, A Practical Guide to Information Systems Strategic Planning, St Lucie Press

2. Ward, J and Peppard, J, 2002, Strategic Planning for Information Systems, John Wiley & Sons, Ltd.

Page 3: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

33

PERSPEKTIF DUNIA TIK DI INDONESIA

Visi Presiden RI terhadap TIK

• “Masyarakat informasi dan masyarakat berbasis pengetahuan merupakan masyarakat yang menyadari kegunaan dan manfaat informasi …”

• “Kita meyakini bahwa teknologi informasi adalah salah satu pilar utama pembangunan peradaban manusia saat ini…”

• “… Tidak ada satupun bidang kehidupan bangsa ataupun sektor pembangunan nasional yang tidak memerlukan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi…”

• “… Dalam kerangka masyarakat berbasis pengetahuan inilah, teknologi informasi diharuskan mampu memberi nilai tambah bagi masyarakat luas …”`

• “… Kita sungguh berharap, teknologi informasi benar-benar dapat menjadi sarana penting dalam proses transformasi menjadi bangsa yang maju …”

Page 4: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

44

Menkominfo

“Berbagai kebijakan akan kita introduksi agar kompetisi di sektor TIK terjadi”

“Departemen Kominfo akan menjadi departemen yang paling powerful as a leading edge karena bangsa yang maju sangat tergantung pada teknologi maju, ie. Telematika”

“Kita tidak mungkin membangun sendiri. Kita harus ciptakan iklim yang kondusif, regulasi yang mendukung, supaya private sektor dan berbagai pihak yang terkait dengan pembangunan TIK ikut berpartisipasi”

Page 5: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

55

Country Development

Page 6: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

66

Tingkat e-Literacy Masyarakat Indonesia

0

1

2

3

4

5

0

1

2

3

4

5

0 Tidaktahudantidakpedulipentingnyainformasidanteknologi .

1 Pernahmenggunakan ICT untukmemperolehpengetahuan.

2 Telahberkali -kali menggunakan ICT untukpengetahuan.

3 Memilikistandarpenguasaandanpemahamanterhadapinformasidan ICT.

4 ICT meningkatkankinerjaaktifitaskehidupan.

5 Menganggapinformasidanteknologisebagaibagian yang tidakterpisahkandarikehidupan .

Page 7: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

77

RANGKING TIK INDONESIA

Ketegori Sumber RangkingJumlah Negara

Indikator

E-Readiness Economist Intelligence Unit

60 65

Network Access

Networked Learning

Networked Society

Networked Economy

Network Policy

Digital Opportunity Index

ITU 38 40

Opportunity

Infrastructure

Utilization

E-GovernmentUniversity of Waseda

29 32

Network Preparedness

Required Interface Functioning Application

Management Optimization

Homepage

CIO

Promotion of e-Government

Page 8: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

88

Level e-Readiness Indonesia Studi Internasional

Ranking e-Readiness Indonesia : 38 (Tahun 2000) 54 (Tahun 2001) 52 (Tahun 2002)

Posisi e-Readiness Indonesia berada pada katagori moderat sampai terlambat

Sumber: Economist Intelligence Unit (EIU)88

Page 9: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

Perkembangan Industri TI di Indonesia

2001 Indonesia Singapore Malaysia India China

Revenue ($ Juta)(Growth)

903 3.228(46,72 %)

2.137(32,91 %)

4.778(111,69 %)

19.567(312,80 %)

% of GDP 0,6 3,68 2,4 0,96 1,67

# IT Companies 5.023 3.777 5.431 16.530 42.842

# IT Employees 113.017 87.285 141.610 561.357 1.736.831

Pertumbuhan TI di Indonesia sungguh sangat tertinggal Dibandingkan dengan hasil yang dicapai di negara Tetangga

Source dari IDC

99

Page 10: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

Perkembangan Industri TI di Indonesia

Apakah kita dapat mencapai hasil yang LEBIH BAIK lagi ?Dengan IKLIM USAHA yang lebih baik dapat dicapai hasil yang lebih baik

Source dari IDC

2005 Indonesia Singapore Malaysia India China

Revenue ($ Juta)Growth

1.720(90,47 %)

5.226(61,89 %)

3.739(74,96 %)

12.025(151,67 %)

50.520(158,18 %)

% of GDP 0,7 4,74 3,36 1,89 2,91

# IT Companies 7.141 4.874 7.374 26.648 71.954

# IT Employees 164.250 129.220 224.967 1.181.735 3.742.964

1010

Page 11: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

Perkembangan Industri TI di Indonesia

Negara 2001 2002%

thd Populasi% Pertumbuhan Source

Indonesia 4,200,000 4,300,000 2,05 2,30 APJII

Singapore 1.850.000 2.310.000 51,84 24,86 ACNielsen

Malaysia 1.500.000 5.700.000 25,15 280 ITU

India 4.500.000 7.000.000 0,67 55,55 ITU

China 16.900.000 45.800.000 3,58 171 CNN-IC

1111

Page 12: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

1212

Hardware

Software

Jasa

12,66%Jasa

7,85%S/W

79,49%H/W

Page 13: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

1313

INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI

0

5000

10000

15000

20000

25000

Nu

mb

er

of

villa

ge

s

SUMATERA

GREATE

R JAKARTA

WES

T JA

VA

CENTR

AL JA

VA + D

IY

EAST

JAVA

KALIMANTA

N

BALI +

EASTE

RN ISLA

NDS

Villages Not Served

Villages Served

• Wilayah Kepulauan (terdiri dari 17,508 pulau)

• Populasi lebih dari 220 juta

Page 14: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

1414

Teledensitas

Kota Besar ( 11 – 25 % ). Pedesaan ( 0.2 % ).

± 43.022 desa tanpa akses telepon (64.4 % dari 66.778 desa).

Penetrasi Infrastruktur :7.82 juta fixed line (± 3 % dari penduduk).± 24 juta telepon seluler (11 %).

Page 15: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

1515

Target 2005 - 2009

website menyediakan transaksi layanan publik & internal e-govt (interoperabilitas)e-Govt

40 – 60%20 – 30% (G7

Countries)60 - 80%Piracy Rate

50.000?<100e-Education

(OSOL + Education Content)

10 – 30%(12 juta)

0 – 11%(5 juta)

Penetrasi PC

0,5 - 1,50,1 – 0,4Software Developer (per 1000 penduduk)

500100ISP

(software house)

20092005Target

Page 16: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

1616

Pelanggan dan Pengguna Internet

Tahun Pelanggan Pemakai

2000 400.000 1.900.000

2001 581.000 4.200.000

2002 667.002 4.500.000

2003 865.706 8.080.534

2004 1.087.428 11.226.143

2005* 1.500.000 16.000.000

Tabel : Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet (kumulatif)* perkiraan s/d akhir 2005

Page 17: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

1717

Growth Cellular, Fixed and Internet

Page 18: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

1818

VISI : Masyarakat Informasi Indonesia 2015 (MII 2015)

50 % Penduduk Terhubung Ke ICT100 % Penduduk akses TV dan RADIODESA UNIVERSITAS, AKADEMI, SMU, SMP, SDPUSAT ILMU DAN PENELITIAN PERPUSTAKAAN UMUM PUSAT KEBUDAYAAN MUSEUM, ARSIP, POSRUMAH SAKIT, PEMERINTAH PUSAT website dan alamat e-mailPEMDA website dan alamat e-mail

TERHUBUNGICT

Page 19: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

1919

Studi kasus yang memperlihatkan lemahnya IT Governance, terutama pada sektor pengembangan dan operasional E-Government

Kota A pada tahun 2001 akhir mengembangkan Master Plan E-Government yang mencakup identifikasi arsitektur TI, organisasi dan portofolio proyek TI sampai dengan 2005Master Plan yang disusun tidak pernah diratifikasi oleh semua unit kerja yang ada, sehingga setiap tahun masih ada proyek pengembangan sistem TI di banyak unit kerja dengan nama yang disamarkan sedemikian rupaTahun 2002 – 2005 dieksekusi proyek-proyek TI yang tidak sepenuhnya sesuai dengan Master Plan, karena komitmen anggaran yang tidak pasti atas portofolio yang direncanakanDi lain pihak, KPDE melaksanakan beberapa proyek seperti multimedia room dan dokomuntasi multimedia yang nilai berlipat kali dibandingkan anggaran E-GovernmentAkhir 2004 diadakan review yang memperlihatkan investasi selama 3 tahun terakhir tidak memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas layanan publik dan bisnis

Analisa ketidakoptimalan E-Government:Master Plan tidak mempunyai kekuatan formal, sekedar kajian yang pernah disusun oleh KPDE, sehingga posisi strategis E-Government tidak pernah terealisasi secara optimal & tidak merasa wajib diikuti oleh unit-unit kerja seluruhnyaOrganisasi pengambilan keputusan tidak cukup kuat memastikan integrasi arsitektur, pengelolaan portofolio proyek TI dan eksekusi proyek-proyek TI tahunanLemahnya koordinasi KPDE dan unit-unit kerja lain dalam perencanaan tahunan proyek TI

1 Pengembangan E-Government di sebuah Kota

Page 20: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

2020

Studi kasus yang memperlihatkan lemahnya IT Governance, terutama pada sektor pengembangan dan operasional E-Government2 Pengembangan & Implementasi SIN (Single Identity Number)

KonsepTerintegrasi

SIN Nasional??

Instansi A(Konsep A)

Instansi B(Konsep B)

Instansi C(Konsep C)

Analisa Singkat :

• Sebagai salah satu flagship utama nasional, pola perencanaan yang masih belum terintegrasi sepenuhnya sangat berpotensi menciptakan inefisiensi investasi dan ketidakoptimalan desain sistem solusi

• Kehadiran Dewan TIK Nasional di akhir tahun 2006 idealnya bisa jadi “clearing house” bagi semua instansi yang berkepentingan, untuk menjamin output akhir yang paling optimal bagi kepentingan publik

Page 21: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

2121

Mengapa Indonesia membutuhkan model IT Governance tersendiri?

Tetap BerbasisBest Practices

Sesuai KonteksBisnis & Resiko

IT GovernanceIndonesia

Tingkat maturity ICT nasional:Penggunaan, Organisasi, SDM

Analisa Karakteristik Sistem TI Indonesia

Regulasi di luar ICT yangAkan berpengaruh langsung thd

Implementasi ICT nasional

Karakteristik proses bisnis danOrganisasi eksisting

Pola generik IT GovernanceTelah diimplementasikan

Analisa Riset & Framework/Riset Terkini

Adopsi framework/standarInternasional harus disesuaikan

Dengan konteks bisnis

Pola adopsi negara lainAtas framework/standar

Yang ada saat ini

Page 22: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

2222

Kerangka Konseptual Model IT Governance Indonesia

Filosofi Dasar

1. Menjamin keselarasan antara TI dan bisnis, memungkinkan bisnis dan memaksimalkan manfaat

2. Menjamin pengelolaan sumberdaya TI yang efisien dan efektif

3. Menjamin pengelolaan resiko terkait TI secara proporsional

4. Menjamin integrasi TI Nasional Model konseptual IT Governance ini berbasis pada struktur, kultur dan

strategi organisasi. Model ini mencakup 3 hal: struktur tata kelola (the WHO of IT Governance), proses tata kelola (the HOW of IT Governance), dan pengukuran kinerja tata kelola.

Struktur Tata Kelola

Proses Tata Kelola

PengukuranKinerja

Page 23: RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI

2323