rencana strategis (renstra) tahun 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan sistem administrasi...

116
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018 (per 27 Oktober 2014) PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K) 2014

Upload: haduong

Post on 22-Apr-2018

237 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018

(per 27 Oktober 2014)

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K)

2014

Page 2: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

i

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi ............................................................................... i

Daftar Tabel ........................................................................... iii

Daftar Gambar ....................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................ I – 1

1.1. Latar Belakang .................................................. I – 1

1.2. Landasan Hukum .............................................. I – 2

1.3. Maksud dan Tujuan .......................................... I – 6

1.4. Sistematika Penulisan ....................................... I – 6

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN BADAN KETAHANAN

PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN

PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K)

KABUPATEN BOGOR ................................................ II – 1

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ............. II – 1

2.2. Sumberdaya ...................................................... II – 11

2.3. Kinerja Pelayanan ............................................. II – 21

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan

Pelayanan ......................................................... II – 27

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN

DAN KEHUTANAN (BKP5K) KABUPATEN BOGOR ..... III – 1

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas

dan Fungsi Pelayanan ....................................... III – 1

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan

Wakil Bupati Terpilih ........................................ III – 2

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ...... III – 6

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

Kajian Lingkungan Hidup Strategis ................... III – 10

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis .............................. III – 29

BAB IV. VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI

DAN KEBIJAKAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN

DAN KEHUTANAN (BKP5K) KABUPATEN BOGOR ..... IV – 1

Page 3: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

ii

Halaman

4.1. Visi dan Misi ..................................................... IV – 1

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah............. IV – 3

4.3. Strategi dan Kebijakan ...................................... IV – 14

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

INDIKATIF BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN

DAN KEHUTANAN (BKP5K) KABUPATEN BOGOR ..... V – 1

BAB VI. INDIKATOR KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN

DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN,

PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K) KABUPATEN

BOGOR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BOGOR VI – 1

BAB VII. PENUTUP ................................................................. VII – 1

Page 4: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1. Jumlah Aparatur ................................................. II – 11

Tabel II.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Formasi ................. II – 12

Tabel II.3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan ............... II – 12

Tabel II.4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan ............ II – 13

Tabel II.5. Jumlah Penyuluh Berdasarkan Pendidikan.......... II – 13

Tabel II.6. Jumlah Pegawai Berdasarkan Penugasan ............ II – 14

Tabel II.7. Tingkat Kebutuhan Penyelenggara Penyuluhan .... II – 17

Tabel II.8. Sarana Prasarana Penunjang Kinerja ................... II – 17

Tabel II.9. Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan

Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten

Bogor ................................................................... II – 24

Tabel II.10. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

(BKP5K) Kabupaten Bogor ................................... II – 26

Tabel IV.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

(BKP5K) Kabupaten Bogor .................................... IV – 12

Tabel IV.2. Strategi dan Kebijakan Badan Ketahanan Pangan

dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Bogor .......... IV – 19

Tabel V.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,

Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

(BKP5K) Kabupaten Bogor ................................... V – 11

Page 5: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

iv

Halaman

Tabel VI.1. Indikator Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Bogor yang

Mengacu pada Tujuan dan Sasaran Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Bogor ................................................ VI – 2

Page 6: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1. Struktur Organisasi BKP5K Kabupaten Bogor.... II – 10

Gambar III.1. SWOT Analysis BKP5K Kabupaten Bogor .......... III – 31

Page 7: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

I - 1

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL :

RENCANA STRATEGIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN

KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur

penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai

keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai

dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah

melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana

tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan

oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengamanatkan bahwa

setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun

rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD. Renstra

SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan

kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya,

berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Sementara itu,

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa Renstra

SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima)

tahun.

Di dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Republik

Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan

langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan

lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam

tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat visi, misi,

Page 8: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

I - 2

tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), serta

memuat kebijakan, program dan kegiatan.

Terkait dengan penyusunan Renstra SKPD, Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 telah mengatur bahwa RPJMD

yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah harus menjadi

pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Visi, misi, tujuan, strategi

dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra SKPD dirumuskan

dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang

ditetapkan dalam RPJMD.

Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018

yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Bogor Tahun 2013-2018. RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018

adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan

sebagai penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah.

Berdasarkan uraian di atas, maka Badan Ketahanan Pangan dan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K)

Kabupaten Bogor sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Bogor menyusun dan menetapkan Renstra BKP5K

Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dengan berpedoman pada RPJMD

Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Selanjutnya Renstra BKP5K yang

telah ditetapkan harus menjadi pedoman dalam penyusunan Renja

BKP5K yang merupakan dokumen perencanaan tahunan dan

penjabaran dari perencanaan periode 5 (lima) tahunan.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra BKP5K Kabupaten Bogor

tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

Republik Indonesia tahun 1950 Nomor 8) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang

Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang

Page 9: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

I - 3

dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan

Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 2851);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

Page 10: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

I - 4

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4741):

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13

tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

(Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54

Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Berita Negara Tahun 2010 Nomor 517);

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25

Page 11: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

I - 5

Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa

Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Nomor 64);

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah

Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 200 Nomor 7);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang

Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor

12 Tahun 2008);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun

2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008

Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten

Bogor Tahun 2008 Nomor 27);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah

Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran

Daerah Nomor 37);

Page 12: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

I - 6

24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 14 Tahun 2012 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan

dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

(BKP5K) Kabupaten Bogor; dan

25. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 05 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.

2.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra BKP5K Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018

dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang

menjabarkan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada BKP5K

Kabupaten Bogor sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah.

Sedangkan tujuan penyusunan Renstra BKP5K Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 adalah untuk dijadikan landasan/pedoman dalam

penyusunan Renja BKP5K, penguatan peran para stakeholders dalam

pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, serta sebagai dasar

evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima

tahunan BKP5K Kabupaten Bogor.

2.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra BKP5K Kabupaten Bogor Tahun

2013-2018 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan

hukum, maksud dan tujuan dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi,

Tugas Pokok dan Fungsi, Sumberdaya, Kinerja Pelayanan dan

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD.

Page 13: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

I - 7

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Pada bab ini menjelaskan mengenai Identifikasi

permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

Pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan

Renstra K/L, Telaahan RTRW dan Penentuan Isu-isu

Strategis.

BAB IV VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Visi dan Misi,

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah serta Strategi dan

Kebijakan SKPD tahun 2013-2018.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

INDIKATIF

Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan

lokalitas SKPD, program lintas SKPD dan program

kewilayahan disertai indikator kinerja, kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif yang ada di SKPD untuk periode tahun

2013-2018.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang

secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP

Pada bagian ini dikemukakan bahwa Renstra SKPD Tahun

2013-2018 merupakan dokumen perencanaan periode

5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran dari RPJMD

Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 sekaligus sebagai

pelaksanaan tahap ketiga dari RPJPD Kabupaten Bogor

Tahun 2005-2025, serta menjadi pedoman dalam

penyusunan Renja SKPD yang merupakan dokumen

perencanaan tahunan sebagai penjabaran dari Renstra SKPD.

Page 14: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 1

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN

PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K)

KABUPATEN BOGOR

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Sebelum membahas tentang Tugas Pokok dan Fungsi

(Tupoksi), serta susunan organisasi BKP5K Kabupaten Bogor,

guna lebih memperjelas sudut pandang sekaligus mensinergikan

kesamaan visi, misi, tujuan, sasaran dan gerak langkah segenap

stakeholders pembinaan ketahanan pangan dan penyelenggaraan

penyuluhan, maka perlu disampaikan agar dapat dipahami

bersama beberapa istilah, sebagai berikut :

1. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi

setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan

yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata

dan terjangkau;

2. Revitalisasi penyuluhan pertanian adalah upaya

mendudukkan, memerankan, memfungsikan dan menata

kembali penyuluhan pertanian agar terwujud satu kesatuan

pengertian, korps dan arah serta kebijakan;

3. Sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

yang selanjutnya disebut sistem penyuluhan adalah seluruh

rangkaian pengembangan Pengetahuan, Sikap dan

Keterampilan (PSK) bagi pelaku utama dan pelaku usaha

melalui penyuluhan;

4. Penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang

selanjutnya disebut penyuluhan adalah proses pembelajaran

bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan

mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam

mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan

sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan

produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan

kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam

pelestarian fungsi lingkungan hidup;

Page 15: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 2

5. Pertanian yang mencakup tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan dan peternakan yang selanjutnya disebut

pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu

usaha tani agroindustri pemasaran dan jasa penunjang

pengelolaan sumberdaya alam hayati dalam agroekosistem

yang sesuai dan berkelanjutan dengan bantuan teknologi,

modal, tenaga kerja dan manajemen untuk mendapatkan

manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat;

6. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan

pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan dan

lingkungannya secara berkelanjutan, mulai dari pra

produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran

yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan

(minabisnis);

7. Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut

dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang

diselenggarakan secara terpadu dan berkelanjutan;

8. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

(BP3K) adalah kelembagaan penyuluhan pemerintah pada

tingkat kecamatan;

9. Programa penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

yang selanjutnya disebut programa penyuluhan adalah

rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk

memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali

pencapaian tujuan penyuluhan;

10. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) adalah penjabaran

dari Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan yang merupakan panduan kegiatan yang disusun

oleh penyuluh berdasarkan programa penyuluhan pada

instansi induknya yang dilengkapi dengan hal-hal yang

dianggap perlu dalam proses interaksi dengan pelaku utama

dan pelaku usaha;

11. Pos Penyuluhan Perdesaan (Posluhdes) adalah kelembagaan

penyuluhan pada tingkat desa/kelurahan yang merupakan

unit kerja non struktural yang dibentuk dan dikelola secara

partisipatif oleh pelaku utama dan pelaku usaha;

Page 16: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 3

12. Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) Perikanan adalah

kelembagaan penyuluhan bagi pengembangan perikanan

pada tingkat kecamatan yang merupakan unit kerja non

struktural yang dibentuk dan dikelola secara partisipatif oleh

pelaku utama dan pelaku usaha;

13. Kelembagaan petani, peternak, pembudidaya ikan, petani

hutan dan masyarakat yang ada di dalam dan di sekitar

kawasan hutan serta pengolah adalah lembaga yang

ditumbuhkan dari oleh dan untuk pelaku utama dan pelaku

usaha;

14. Penyuluh pertanian, penyuluh perikanan dan penyuluh

kehutanan baik PNS, swadaya maupun swasta yang

selanjutnya disebut penyuluh adalah perorangan Warga

Negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan;

15. Penyuluh PNS adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas,

tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh

pejabat yang berwenang pada satuan organisasi lingkup

pertanian untuk melakukan kegiatan penyuluhan;

16. Penyuluh swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam

usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan

kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh;

17. Penyuluh swasta adalah penyuluh yang berasal dari dunia

usaha dan/atau lembaga yang mempunyai kompetensi

dalam bidang penyuluhan;

18. Pelaku utama kegiatan pertanian, perikanan dan kehutanan

yang selanjutnya disebut pelaku utama adalah petani,

peternak, pembudidaya ikan, masyarakat di dalam dan di

sekitar kawasan hutan, serta pengolah beserta keluarga

intinya;

19. Pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia

atau koperasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang

mengelola usaha pertanian, perikanan dan kehutanan;

20. Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan

lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati

pertanian, perikanan dan kehutanan serta generasi muda

dan tokoh masyarakat;

Page 17: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 4

21. Gabungan kelompok tani (Gapoktan) adalah kumpulan

beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama

untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha;

22. Gabungan kelompok pembudidaya ikan (Gapokdakan)

adalah kumpulan beberapa kelompok pembudidaya ikan

yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala

ekonomi dan efisiensi usaha;

23. Kelompok tani yang selanjutnya disebut Poktan adalah

kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas

dasar kesamaan kepentingan, kondisi lingkungan dan

keakraban untuk meningkatkan dan mengembangan usaha;

24. Kelompok pembudidaya ikan yang selanjutnya disebut

Pokdakan adalah kumpulan pembudidaya ikan yang

terorganisir mempunyai pengurus dan aturan-aturan dalam

organisasi kelompok dan dibina oleh lembaga penyuluhan;

25. Kelompok tani hutan adalah kumpulan petani hutan yang

dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan dalam hal

kegiatan produktif di bidang konservasi sebagai upaya untuk

mempertahankan daya dukung alam;

26. Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta

keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang

pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran

satwa dan tumbuhan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani,

agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang;

27. Peternak adalah perorangan warga negara Indonesia atau

korporasi yang melakukan usaha peternakan;

28. Pembudidaya ikan adalah perorangan warga negara

Indonesia atau korporasi yang melakukan usaha

pembudidaya ikan; dan

29. Petani hutan adalah penduduk yang bermukim di dalam dan

di sekitar kawasan hutan yang memiliki kesatuan komunitas

sosial dengan kesamaan mata pencaharian yang bergantung

pada hutan dan aktivitasnya dapat berpengaruh terhadap

ekosistem hutan.

Page 18: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 5

Berdasarkan Perda Kabupaten Bogor Nomor 14 Tahun 2012,

BKP5K Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok membantu

Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan dan

penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.

Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, BKP5K Kabupaten

Bogor mempunyai fungsi, sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan dan

penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan

kehutanan;

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

daerah di bidang ketahanan pangan dan penyelenggaraan

penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang ketahanan pangan

dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan

kehutanan; dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

BKP5K Kabupaten Bogor merupakan unsur pelaksana

penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala

Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Bupati. Adapun susunan organisasinya terdiri dari :

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat, membawahkan :

a. Sub Bagian Program dan Pelaporan;

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan

c. Sub Bagian Keuangan;

3. Bidang Ketahanan Pangan;

4. Bidang Penyuluhan Pertanian;

5. Bidang Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan;

6. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K);

7. Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan; dan

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 19: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 6

Adapun uraian Tupoksi dari masing-masing unit kerja

berikut dengan gambar struktur organisasi, sebagai berikut :

1. Sekretariat

Secara umum Sekretariat mempunyai tugas membantu

dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan dalam

melaksanakan pengelolaan kesekretariatan Badan. Untuk

menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat

mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian penyusunan program, monitoring, evaluasi

dan pelaporan;

b. Pengelolaan rumah tangga, tata usaha dan kepegawaian;

c. Pengelolaan keuangan; dan

d. Pengelolaan situs web.

Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas

membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan,

penyusunan program dan pelaporan Badan. Untuk

menyelenggarakan tugas dimaksud, Sub Bagian Program dan

Pelaporan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyiapan bahan pengkoordinasian penyusunan program,

monitoring, evaluasi dan pelaporan;

b. Pelaksanaan pengelolaan hubungan masyarakat;

c. Pengelolaan penyusunan anggaran; dan

d. Pengelolaan situs web.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas

membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan rumah

tangga, tata usaha dan kepegawaian Badan. Untuk

menyelenggarakan tugas dimaksud, Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengelolaan rumah tangga dan tata usaha;

b. Pengelolaan barang/jasa;

c. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan penataan

organisasi; dan

d. Pengelolaan pelayanan administrasi kepegawaian.

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu

Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan keuangan Badan.

Page 20: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 7

Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Sub Bagian

Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penatausahaan keuangan; dan

b. Penyusunan pelaporan keuangan.

2. Bidang Ketahanan Pangan

Bidang Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu

Kepala Badan dalam mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan

di bidang ketahanan pangan. Untuk menyelenggarakan tugas

dimaksud, Bidang Ketahanan Pangan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan;

b. Pengkoordinasian kebijakan teknis di bidang ketahanan

pangan;

c. Pengkoordinasian, pelaksanaan dan pembinaan ketersediaan

dan cadangan pangan, distribusi dan akses pangan,

penganekaragaman dan konsumsi pangan, serta penanganan

kerawanan pangan; dan

d. Pengkoordinasian tenaga fungsional penyuluh pertanian,

peternakan, perikanan dan kehutanan dalam melaksanakan

program ketahanan pangan.

3. Bidang Penyuluhan Pertanian

Bidang Penyuluhan Pertanian mempunyai tugas

membantu Kepala Badan dalam melaksanakan perumusan dan

pengkoordinasian kebijakan penyuluhan pertanian. Untuk

menyelenggarakan tugas dimaksud, Bidang Penyuluhan

Pertanian mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan penyuluhan

pertanian;

b. Pengkoordinasian penyusunan program penyuluhan

pertanian;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan tenaga fungsional

penyuluh pertanian dan penyuluh peternakan;

d. Pengkoordinasian pengembangan mekanisme, tata kerja dan

metode penyuluhan serta materi penyuluhan bidang

pertanian;

Page 21: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 8

e. Pengkoordinasian pembinaan pengembangan kerja sama,

kemitraan dan kelembagaan, sarana dan prasarana

penyuluhan pertanian; dan

f. Pengkoordinasian penyusunan pelaporan pelaksanaan

penyuluhan pertanian.

4. Bidang Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan

Bidang Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan

mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam

melaksanakan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan

penyuluhan perikanan dan kehutanan. Untuk

menyelenggarakan tugas dimaksud, Bidang Penyuluhan

Perikanan dan Kehutanan mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan penyuluhan

perikanan dan kehutanan;

b. Pengkoordinasian penyusunan program penyuluhan

perikanan dan kehutanan;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan tenaga fungsional

penyuluh perikanan dan penyuluh kehutanan;

d. Pengkoordinasian pengembangan mekanisme, tata kerja dan

metode penyuluhan serta materi penyuluhan perikanan dan

kehutanan;

e. Pengkoordinasian pembinaan pengembangan kerja sama,

kemitraan dan kelembagaan, sarana dan prasarana

penyuluhan perikanan dan kehutanan; dan

f. Pengkoordinasian penyusunan pelaporan pelaksanaan

penyuluhan perikanan dan kehutanan.

5. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K)

BP3K mempunyai tugas untuk melaksanakan program

ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian,

perikanan dan kehutanan, yang pembentukannya diatur

dengan Peraturan Bupati (Perbup).

6. Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Peternakan,

Perikanan dan Kehutanan

Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian,

Peternakan, Perikanan dan Kehutanan mempunyai tugas

melaksanakan penyelenggaraan penyuluhan di wilayah

Page 22: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 9

kerjanya. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Kelompok

Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan

dan Kehutanan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan pengolahan data

potensi di wilayah kerjanya;

b. Pelaksanaan rencana kerja dan membantu penyusunan

program penyuluhan;

c. Pelaksanaan materi penyuluhan dan penerapan metode

penyuluhan serta pengembangan swadaya dan swakarsa

pelaku utama dan pelaku usaha;

d. Pelaksanaan peningkatan kapasitas dan kompetensi

penyuluh;

e. Pelaksanaan kunjungan ke pelaku utama dan pelaku usaha

untuk memfasilitasi pemecahan masalah usaha tani di

wilayah kerjanya;

f. Penyebarluasan informasi yang dibutuhkan oleh pelaku

utama dan pelaku usaha; dan

g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah

tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi atas

berbagai kelompok sesuai bidang keahlian, yang dipimpin oleh

seorang yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di

lingkungan Badan, serta nama dan jumlah jabatan

fungsionalnya ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan

dan beban kerja yang diatur lebih lanjut dengan Perbup.

Page 23: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 10

Gambar II.1. Struktur Organisasi BKP5K Kabupaten Bogor

Keterangan Wilayah Kerja BP3K :

a. BP3K I : Kecamatan Cariu dan Tanjungsari

b. BP3K II : Kecamatan Jonggol, Sukamakmur dan Cileungsi

c. BP3K III : Kecamatan Gunung Putri, Citeureup dan

Klapanunggal

d. BP3K IV : Kecamatan Cibinong, Bojong Gede, Tajurhalang,

Sukaraja dan Babakan Madang

e. BP3K V : Kecamatan Ciawi, Cisarua dan Megamendung

f. BP3K VI : Kecamatan Caringin, Cigombong dan Cijeruk

g. BP3K VII : Kecamatan Dramaga, Ciomas dan Tamansari

h. BP3K VIII : Kecamatan Cibungbulang, Pamijahan, Ciampea

dan Tenjolaya

i. BP3K IX : Kecamatan Leuwiliang, Leuwisadeng, Nanggung

dan Rumpin

j. BP3K X : Kecamatan Cigudeg, Sukajaya dan Jasinga

k. BP3K XI : Kecamatan Parung Panjang dan Tenjo

l. BP3K XII : Kecamatan Ciseeng, Parung, Gunung Sindur,

Kemang dan Rancabungur

Keterangan :: Garis Instruktif: Garis Koordinatif

KEPALA BADAN

SUB BAGIAN PROGRAM DAN

PELAPORAN

BIDANG PENYULUHAN

PERIKANAN DAN KEHUTANAN

BIDANG

PENYULUHAN

PERTANIAN

BIDANG

KETAHANAN

PANGAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONALPENYULUH PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

KEUANGAN

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

BP3K

Keterangan :: Garis Instruktif: Garis Koordinatif

KEPALA BADAN

SUB BAGIAN PROGRAM DAN

PELAPORAN

BIDANG PENYULUHAN

PERIKANAN DAN KEHUTANAN

BIDANG

PENYULUHAN

PERTANIAN

BIDANG

KETAHANAN

PANGAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONALPENYULUH PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

KEUANGAN

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

BP3K

Page 24: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 11

2.2. SUMBERDAYA

A. Kondisi Umum Pegawai

Berdasarkan kondisi per bulan Desember tahun 2013,

jumlah aparatur pembina ketahanan pangan dan

penyelenggara penyuluhan yang bertugas di BKP5K Kabupaten

Bogor sebanyak 357 orang yang terdiri dari PNS (Pegawai

Negeri Sipil) serta THL – TBPP (Tenaga Harian Lepas – Tenaga

Bantu Penyuluh Pertanian), THL – P2BN (Tenaga Harian Lepas

– Peningkatan Produksi Beras Nasional) dan Outsourcing, yang

merupakan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) baik dari pusat,

provinsi maupun kabupaten.

Pada teknis penyelenggaraan penyuluhan di tingkat

pelaku utama dan pelaku usaha dibantu pula oleh 200 orang

PPS (Penyuluh Pertanian Swadaya) yang terdiri dari 128 orang

PPS pertanian, 24 orang PPS perikanan dan 48 orang PPS

kehutanan, yang merupakan hasil dari aplikasi terobosan

program rekruitmen PPS pada TA 2012 dan 2013 bagi tokoh

petani, pembudidaya dan petani hutan pelopor pada masing-

masing wilayah binaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel II.1. Jumlah Aparatur

No Status Jumlah (Orang) %

1 PNS 179 50,14

2 THL-TBPP dan THL-P2BN 143 40,06

3 Outsourcing 35 9,80

Jumlah 357 100,00

Tabel diatas menunjukkan bahwa aparatur belum

seluruhnya berstatus PNS, sehingga uraian selanjutnya

tentang kondisi pegawai difokuskan hanya pada PNS sebanyak

179 orang.

1. Jumlah pegawai berdasarkan formasi

Pengisian formasi struktural terdiri dari eselon II, III,

IV dan non eselon yaitu sebanyak 26 orang, sedangkan

formasi fungsional terdiri dari penyuluh pertanian,

Page 25: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 12

perikanan dan kehutanan berjumlah 153 orang.

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel II.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Formasi

No Formasi Jumlah (Orang) %

1 Eselon II 1 0,56

2 Eselon III 4 2,23

3 Eselon IV 3 1,68

4 Non Eselon 18 10,06

5 Penyuluh Pertanian 108 60,34

6 Penyuluh Perikanan 21 11,73

7 Penyuluh Kehutanan 24 13,41

Jumlah 179 100,00

2. Jumlah pegawai berdasarkan golongan

Dari 179 orang pegawai BKP5K Kabupaten Bogor

masih didominasi oleh pegawai berstatus golongan III

sebanyak 82,12% yang menandakan bahwa rata-rata latar

belakang pendidikan dan atau pengalaman kerja,

umumnya sudah mencukupi syarat yang dibutuhkan

dalam upaya optimalisasi kinerja. Selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

No Golongan Jumlah (Orang) %

1 IV 28 15,64

2 III 147 82,12

3 II 4 2,23

Jumlah 179 100,00

3. Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan

Apabila dilihat dari tingkat pendidikan pegawai

BKP5K Kabupaten Bogor, maka status pendidikan dengan

Strata 1 (S1) lebih mendominasi yaitu sebesar 47,49%.

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 26: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 13

Tabel II.4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah (Orang) %

1 Strata 2 (S2) 7 3,91

2 Strata 1 (S1) 85 47,49

3 D IV 18 10,06

4 D III 22 12,29

5 SLTA 47 26,26

Jumlah 179 100,00

Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai BKP5K

Kabupaten Bogor sebanyak 51,40% dengan klasifikasi

pendidikan sarjana dan magister. Hal ini sudah merupakan

kondisi yang baik dengan kondisi sumberdaya manusia

umumnya berada pada tingkat perguruan tinggi, sehingga

proses dan hasil pembinaan ketahanan pangan dan

penyelenggaraan penyuluhan seyogyanya semakin

membaik.

Tabel II.5. Jumlah Penyuluh Berdasarkan Pendidikan

No Penyuluh / Pendidikan Jumlah (Orang) %

1 Pertanian

- S 2 - -

- S 1 60 55,56

- D IV 12 11,11

- D III 15 13,89

- SLTA 21 19,44

Sub Total 108 100,00

2 Perikanan

- S 2 2 9,52

- S 1 13 61,90

- D IV 2 9,52

- D III 4 19,05

- SLTA - -

Sub Total 21 100,00

Page 27: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 14

No Penyuluh / Pendidikan Jumlah (Orang) %

3 Kehutanan

- S 2 - -

- S 1 2 8,33

- D IV 3 12,50

- D III - -

- SLTA 19 79,17

Sub Total 24 100,00

Total 153

4. Jumlah pegawai berdasarkan penugasan

Mengingat bahwa BKP5K Kabupaten Bogor

merupakan SKPD yang memiliki struktur organisasi kerja

sampai ke tingkat kecamatan, maka dari total PNS

sebanyak 179 orang yang bertugas di kantor BKP5K

sebanyak 59 orang dan sisanya sebanyak 120 orang

bertugas di BP3K, dibantu oleh THL-TBPP, THL-P2BN dan

PPS dalam pembinaan ketahanan pangan dan

penyelenggaraan penyuluhan. Selengkapnya dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel II.6. Jumlah Pegawai Berdasarkan Penugasan

No Unit Kerja Uraian Jumlah (Orang)

1 BKP5K Eselon II

Eselon III

Eselon IV

Struktural

Fungsional

1

4

3

17

34

Sub Total 59

2 BP3K I

(Kecamatan

Cariu,

Tanjungsari)

Kepala (Fungsional)

Penyuluh Pertanian

Penyuluh Perikanan

Penyuluh Kehutanan

1

8

-

1

Sub Total 10

Page 28: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 15

No Unit Kerja Uraian Jumlah (Orang)

3 BP3K II

(Kecamatan

Jonggol,

Sukamakmur,

Cileungsi)

Kepala (Fungsional)

Penyuluh Pertanian

Penyuluh Perikanan

Penyuluh Kehutanan

1

8

-

2

Sub Total 11

4 BP3K III

(Kecamatan

Gunung Putri,

Citeureup,

Klapanunggal)

Kepala (Fungsional)

Penyuluh Pertanian

Penyuluh Perikanan

Penyuluh Kehutanan

1

3

2

1

Sub Total 7

5 BP3K IV

(Kecamatan

Cibinong,

Bojong Gede,

Tajurhalang,

Sukaraja,

Babakan

Madang)

Kepala (Fungsional)

Penyuluh Pertanian

Penyuluh Perikanan

Penyuluh Kehutanan

1

10

-

3

Sub Total 14

6 BP3K V

(Kecamatan

Ciawi, Cisarua,

Megamendung)

Kepala (Fungsional)

Penyuluh Pertanian

Penyuluh Perikanan

Penyuluh Kehutanan

1

5

-

2

Sub Total 8

7 BP3K VI

(Kecamatan

Caringin,

Cigombong,

Cijeruk)

Kepala (Fungsional)

Penyuluh Pertanian

Penyuluh Perikanan

Penyuluh Kehutanan

1

8

1

1

Sub Total 11

8 BP3K VII

(Kecamatan

Dramaga,

Ciomas,

Tamansari)

Kepala (Fungsional)

Penyuluh Pertanian

Penyuluh Perikanan

Penyuluh Kehutanan

1

6

2

1

Sub Total 10

Page 29: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 16

No Unit Kerja Uraian Jumlah (Orang)

9 BP3K VIII

(Kecamatan

Cibungbulang,

Pamijahan,

Ciampea,

Tenjolaya)

Kepala (Fungsional)

Penyuluh Pertanian

Penyuluh Perikanan

Penyuluh Kehutanan

1

8

2

2

Sub Total 13

10 BP3K IX

(Kecamatan

Leuwiliang,

Rumpin,

Leuwisadeng,

Nanggung)

Kepala (Fungsional)

Penyuluh Pertanian

Penyuluh Perikanan

Penyuluh Kehutanan

1

9

1

2

Sub Total 13

11 BP3K X

(Kecamatan

Cigudeg,

Jasinga,

Sukajaya)

Kepala (Fungsional)

Penyuluh Pertanian

Penyuluh Perikanan

Penyuluh Kehutanan

1

5

-

1

Sub Total 7

12 BP3K XI

(Kecamatan

Parung

Panjang, Tenjo)

Kepala (Fungsional)

Penyuluh Pertanian

Penyuluh Perikanan

Penyuluh Kehutanan

1

3

1

1

Sub Total 6

13 BP3K XII

(Kecamatan

Ciseeng,

Parung,

Gunung Sindur,

Kemang,

Rancabungur)

Kepala (Fungsional)

Penyuluh Pertanian

Penyuluh Perikanan

Penyuluh Kehutanan

1

9

2

1

Sub Total 13

Total 179

5. Tingkat kebutuhan penyelenggara penyuluhan

Berdasarkan hasil penelaahan tingkat kebutuhan

penyelenggara penyuluhan baik PNS maupun Non PNS

dikaitkan dengan jumlah dan luas wilayah binaan di

40 kecamatan yang didalamnya terdapat

Page 30: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 17

434 desa/kelurahan guna melengkapi sumberdaya yang

ada, terurai pada tabel berikut ini.

Tabel II.7. Tingkat Kebutuhan Penyelenggara Penyuluhan

N

o Penyuluh

Kondisi

Eksisting

(Orang)

Kekurangan

(Orang)

Kondisi Ideal Sesuai

Panduan Kementerian

1

2

3

Pertanian

Perikanan

Kehutanan

379

45

72

55

35

88

1 penyuluh

per desa/kelurahan

2 penyuluh

per kecamatan

4 penyuluh

per kecamatan

Total 496 178

B. Kondisi Umum Sarana Prasarana Penunjang Kinerja

Sarana prasarana penunjang kinerja yang saat ini

tersedia cukup memadai sekalipun belum optimal.

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel II.8. Sarana Prasarana Penunjang Kinerja

N

o

Dasar

Pencatatan Uraian

Jumlah

(Unit)

Luas

(M2)

1 Kartu

Inventaris

Barang

(KIB) A :

Tanah

1. Jl. Riau No. 3

2. Jl. Letjen. Ibrahim

Adjie Kel. Sindang

Barang Bogor (BKP5K

dan BP3K VII)

3. Komplek Pemkab.

Bogor (depan gedung

Pramuka)

1

2

1

1.360

5.884

1.500

2 Kartu

Inventaris

Barang

(KIB) B :

Peralatan

dan Mesin

A. Mebeulair

1. Meja Kerja Kepala

1 Biro

2. Meja Kerja Esselon

3. Meja Kerja 1/2 Biro

4. Kursi Kerja

5. Kursi Tunggu

6. Kursi Lipat

5

8

114

49

1

295

Page 31: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 18

N

o

Dasar

Pencatatan Uraian

Jumlah

(Unit)

Luas

(M2)

7. Lemari Arsip

8. Rak Arsip Besi

9. Rak Buku

Perpustakaan

10. Rak Kayu

11. Kursi Sofa

12. Hanging Cabinet

13. Woden Desk

14. Credenza

15. File Drawer

16. Mobile Drawer

17. Side Table

18. Table Pentagon

19. Top Table

B. Peralatan Kantor

1. Komputer PC

2. Notebook

3. Printer

4. Mesin Tik

5. UPS

6. Stabilizer

C. Perlengkapan Kantor

1. Wireless

2. Camera Digytal

3. Handycam

4. LCD Proyektor

5. Layar LCD

6. Telepon

7. Faximili

8. TV Colour

9. Sound System

10. AC

11. Dispenser

12. White Board

26

1

2

2

14

12

8

23

23

32

83

22

21

29

7

18

13

3

12

16

4

2

5

5

18

14

1

1

18

15

71

Page 32: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 19

N

o

Dasar

Pencatatan Uraian

Jumlah

(Unit)

Luas

(M2)

13. Kulkas

14. Tabung Pemadam

15. Mesin Potong Rumput

16. Teralis

17. Brankas

18. Cash Box

19. Filling Kabinet

20. Vacum Cleaner

21. Buku

22. Tenda

23. Sumur Bor

24. Papan Nama

25. PUTS (Perangkat Uji

Tanah Sawah)

26. PUTK (Perangkat Uji

Tanah Kering)

D. Mesin

1. Kendaraan Bermotor

Roda 4

2. Kendaraan Bermotor

Roda 2

2

8

13

3

1

6

17

4

15

5

1

12

22

20

11

243

3 Kartu

Inventaris

Barang

(KIB) C :

Bangunan

dan

Gedung

Kantor

1. Gedung Kantor BKP5K

2. Gedung Kantor

BP3K IV

3. Gedung Kantor

BP3K XI

4. Gedung Kantor

BP3K IX

5. Gedung Kantor BKP5K

(Baru)

6. Gedung Asrama

BKP5K

7. Gedung Mushola

BKP5K

1

1

1

1

1

1

1

650

324,5

324,5

324,5

956

172

82

Page 33: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 20

N

o

Dasar

Pencatatan Uraian

Jumlah

(Unit)

Luas

(M2)

8. Gedung Kantor

BP3K XII

9. Gedung Kantor BP3K I

1

1

324,5

324,5

4 Kartu

Inventaris

Barang

(KIB) D :

Jalan,

Irigasi dan

Jaringan

1. Sumur Bor BP3K XI 1

5 Kartu

Inventaris

Barang

(KIB) E :

Aset Tetap

Lainnya

1. Foto Bupati dan Wakil

Bupati Bogor

2. Buku perundang-

undangan

1 Paket

1 Paket

C. Kondisi Umum Anggaran

Anggaran Belanja Daerah BKP5K Kabupaten Bogor

Tahun 2014 telah ditetapkan dalam Perda Kabupaten Bogor

Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) Tahun 2014 (Lembaran Daerah Nomor

1 Tahun 2014) yang ditetapkan tanggal 8 Januari 2014 dan

Perbup Bogor Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penjabaran APBD

Tahun 2014 (Berita Daerah Nomor 1 Tahun 2014) yang

ditetapkan tanggal 9 Januari 2014, serta dituangkan lebih

lanjut dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun

Anggaran (TA) 2014. Adapun besaran anggaran dimaksud

pada kondisi sebelum Dokumen Pelaksanaan Perubahan

Anggaran (DPPA), sebesar Rp 43.987.929.000,- yang terdiri

dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 14.368.814.000,- dan

Belanja Langsung sebesar Rp 29.619.115.000,-.

Page 34: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 21

2.3. KINERJA PELAYANAN

Perlu disampaikan terlebih dahulu bahwa terdapat

perbedaan yang cukup signifikan antara jumlah, uraian dan

teknik perhitungan indikator sasaran periode tahun 2008-2013

dengan periode tahun 2013-2018, sebagai dampak transformasi

kelembagaan beserta Tupoksi yang menyertainya. Adapun

indikator sasaran kinerja pelayanan BKP5K Kabupaten Bogor

periode tahun 2008-2013 berikut dengan definisi, program

pendukung dan rumus perhitungannya, disajikan sebagai

berikut :

1. Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dan

Pelaku Usaha (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan perhitungan penumbuhan

dan perkembangan kelompok pelaku utama yang

digolongkan ke dalam kelas kelompok Pemula, Lanjut,

Madya dan Utama pada masing-masing sektor, sebagai

hasil dari pelayanan penyuluhan pertanian, perikanan dan

kehutanan.

Program utama :

1) Peningkatan kesejahteraan petani

Rumus perhitungan :

Jumlah kelompok per kelas kemampuan x 100

Jumlah kelompok per sektor

Keterangan :

1) Rumus perhitungan diterapkan per sektor per kelas

kemampuan

2. Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan Pelaku

Utama dan Pelaku Usaha (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan perhitungan perbandingan

antara jumlah penyuluh PNS, THL-TBPP, THL-P2BN dan

PPS dengan jumlah wilayah pelayanan penyuluhan dalam

satuan kecamatan dan desa, sesuai dengan masing-masing

kondisi ideal pelayanan penyuluhan pertanian, perikanan

dan kehutanan.

Page 35: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 22

Program utama :

1) Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Rumus perhitungan :

Pertanian :

(Jumlah penyuluh pertanian x 1,00) x 100

Jumlah desa/kelurahan

Kehutanan :

(Jumlah penyuluh kehutanan x 0,25) x 100

Jumlah kecamatan

Perikanan :

(Jumlah penyuluh perikanan x 0,50) x 100 Jumlah kecamatan

Keterangan :

1) Kondisi ideal pelayanan penyuluhan per sektor

berdasarkan nomenklatur masing-masing kementerian :

Pertanian : 1 desa/kelurahan 1 penyuluh (1,00)

Kehutanan : 1 kecamatan 4 penyuluh (0,25)

Perikanan : 1 kecamatan 2 penyuluh (0,50)

3. Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan perhitungan perbandingan

antara jumlah kelompok yang mendapatkan pelatihan dan

pendampingan dengan jumlah keseluruhan kelompok yang

ada pada masing-masing sektor, sebagai bentuk proses

diseminasi inovasi teknologi terkini dan pendampingan

pengelolaan berkelanjutan fasilitasi penyediaan sarana

produksi yang akan diterima.

Program utama :

1) Peningkatan Produksi Hasil Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan; dan

2) Peningkatan penerapan teknologi pertanian, perikanan

dan kehutanan.

Rumus perhitungan :

Jumlah kelompok peserta pelatihan x 100 Jumlah kelompok per sektor

Page 36: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 23

Keterangan :

1) Rumus perhitungan diterapkan per sektor

4. Cakupan Wilayah Pembinaan Peningkatan Ketahanan

Pangan (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan perhitungan perbandingan

antara jumlah desa/kelurahan yang mendapatkan

pembinaan peningkatan ketahanan pangan dalam aspek

produksi, distribusi dan konsumsi pangan dengan jumlah

keseluruhan desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Bogor.

Program utama :

1) Peningkatan ketahanan pangan

Rumus perhitungan :

Jumlah desa/kelurahan penerima program x 100 Jumlah desa/kelurahan

Upaya pencapaian kinerja pelayanan BKP5K Kabupaten

Bogor dalam bentuk pembinaan ketahanan pangan dan

penyelenggaraan penyuluhan tidak hanya ditempuh melalui

program utama sebagaimana yang telah terurai sebelumnya,

akan tetapi didukung pula melalui beberapa program penunjang,

sebagai berikut :

1) Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2) Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur;

3) Peningkatan Disiplin Aparatur;

4) Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur; dan

5) Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan.

Penjelasan secara rinci tentang pencapaian kinerja

pelayanan periode tahun 2008-2013 diuraikan pada tabel II.9.,

dan penjelasan rinci tentang anggaran dan realisasi pendanaan

pelayanan periode tahun 2008-2013 diuraikan pada tabel II.10.

berikut ini :

Page 37: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 24

Page 38: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 25

Page 39: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 26

Page 40: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 27

Berdasarkan informasi yang diperoleh pada tabel II.9.,

dapat diinterpretasikan bahwa terdapat peningkatan yang cukup

signifikan di setiap tahunnya pada rata-rata rasio capaian

indikator sasaran dengan rata-rata sebesar 4,13%. Hal ini

menunjukkan upaya pemberdayaan segenap sumberdaya yang

dimiliki dilaksanakan secara optimal dan terarah pada suatu

fokus pencapaian indikator sasaran pelayanan kinerja bagi

pelaku utama dan pelaku usaha khususnya sebagai mitra kerja,

serta masyarakat Kabupaten Bogor pada umumnya.

Sedangkan berdasarkan informasi yang diperoleh pada

tabel II.10., dapat diinterpretasikan bahwa :

1. Dukungan anggaran terhadap implementasi Tupoksi BKP5K

sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten Bogor dalam upaya

pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan,

setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dengan rata-

rata pertumbuhan anggaran sebesar Rp 2.751.531.400,-;

2. Upaya untuk mengoptimalkan penyerapan beserta segenap

proses pemanfaatan dukungan anggaran dimaksud, setiap

tahunnya berbanding lurus dengan peningkatan anggarannya

dengan rata-rata pertumbuhan realisasi sebesar

Rp 2.737.243.938,-; dan

3. Rata-rata rasio antara realisasi dan anggaran sebesar 96,27%,

menunjukkan adanya tingkat korelasi yang cukup tinggi

antara proses perencanaan dengan proses aplikasi, yang

didasarkan pada serangkaian proses monitoring dan evaluasi

berprinsip Basic Needs sebuah program dan kegiatan untuk

menghasilkan output dan outcome.

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN

BKP5K Kabupaten Bogor dalam menjalankan Tupoksi nya

di bidang ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan

pertanian, perikanan dan kehutanan tentunya tidak terlepas dari

berbagai permasalahan yang dihadapi baik internal maupun

eksternal, akan tetapi permasalahan dimaksud harus dipandang

sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka

meningkatkan dan mengembangkan pelayanan kinerja.

Page 41: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 28

Tantangan yang paling nyata dihadapi ke depan terkait

dengan pembinaan ketahanan pangan dan penyelenggaraan

penyuluhan adalah makin merambahnya sektor non pertanian

secara umum yang telah mengalihfungsikan lahan produktif

pertanian, perikanan dan lahan konservasi kehutanan, baik

sektor perumahan rakyat sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan

atas perluasan pemukiman bagi masyarakat, maupun sektor

industri barang serta jasa perdagangan dan wisata untuk

mengembangkan skala usaha dalam pemenuhan target produksi

dan jasanya, yang diakibatkan oleh adanya perkembangan global

di berbagai sektor kehidupan masyarakat yang tidak dapat

dihindari.

Sedangkan di sisi lain, sustainibilitas ketersediaan pangan

bersumber pertanian, peternakan dan perikanan serta kelestarian

daya dukung lahan konservasi dan hutan lindung melalui

pemberdayaan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha

masih harus tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan

kesinambungannya.

Seiring dengan perkembangan global tersebut telah

diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh

pemerintah baik pusat maupun provinsi, hal ini tentu

berimplikasi pula terhadap kebijakan yang harus dikeluarkan

oleh Pemerintah Kabupaten Bogor agar teraplikasi sinergitas dan

kesesuaian dalam menyelenggarakan berbagai program dan

kegiatan yang mengedepankan prinsip keselarasan segenap

potensi stakeholders yang terlibat dan berkepentingan

didalamnya.

Berdasarkan analisis terhadap tantangan dan peluang baik

internal maupun eksternal, dalam hal ini dengan menggunakan

metode SWOT Analysis, lingkungan internal meliputi Strengths

(Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan), sedangkan lingkungan

eksternal meliputi Opportunity (Peluang) dan Threaths (Ancaman).

Adapun masing-masing kondisi lingkungan internal dan

eksternal, sebagai berikut :

Page 42: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 29

A. Lingkungan Internal

Kekuatan (S) :

1. Perda Kabupaten Bogor Nomor 14 Tahun 2012 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja BKP5K

Kabupaten Bogor;

2. Perbup Bogor Nomor 28 Tahun 2013 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja BP3K pada

BKP5K Kabupaten Bogor;

3. Panduan kinerja penyelenggaraan penyuluhan dalam

bentuk Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan tingkat kabupaten dan kecamatan, RKTP

tingkat wilayah binaan, serta rekomendasi Komisi

Penyuluhan Kabupaten (KPK) sebagai bahan

pertimbangan lanjutan bagi Bupati Bogor dan beberapa

kementerian terkait dalam pengambilan kebijakan

penyelenggaraan penyuluhan, berikut dengan proses

monitoring dan evaluasinya terdokumentasi dengan baik

setiap tahunnya;

4. Sarana prasarana dalam bentuk bangunan kantor beserta

fasilitas kerjanya dan penunjang mobilitas pembinaan

ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan

sudah mulai tertata dengan baik, melalui pembiayaan

DAK dan Dekonsentrasi pemerintah pusat, Bantuan

Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maupun

APBD Kabupaten Bogor;

5. Telah dilakukan rekruitmen 200 orang PPS sektor

pertanian, perikanan dan kehutanan yang memiliki peran

dan fungsi yang sama dengan THL-TBPP dan THL-P2BN,

sebagai aplikasi Exit Strategy Pemerintah Kabupaten

Bogor dalam memenuhi kondisi ideal jumlah

penyelenggara penyuluhan per masing-masing satuan

wilayah binaan; dan

6. Percepatan yang cukup signifikan pada perkembangan

kuantitas dan kualitas kelembagaan pelaku utama dan

pelaku usaha mulai dari tingkat kelompok, gabungan

kelompok, pusat penyuluhan dan pelatihan swadaya,

Page 43: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 30

beserta beberapa program pengembangan agribisnis dan

minabisnis yang menyertainya.

Kelemahan (W) :

1. Belum tersedianya dukungan anggaran bagi pelaksanaan

Tupoksi Kepala Sub Bagian Tata Usaha di tingkat BP3K

guna lebih mengoptimalkan fokus kinerja aparatur,

sebagai aplikasi Perbup Bogor Nomor 28 Tahun 2013

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja BP3K

pada BKP5K Kabupaten Bogor;

2. Penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan PNS yang

berusia diatas 50 tahun sebanyak 111 orang (73,51%)

sedangkan yang berusia 50 tahun ke bawah sebanyak

40 orang (26,49%) dari total penyuluh PNS yang ada, hal

ini mengindikasikan akan terjadinya degradasi

sumberdaya penyelenggara penyuluhan beserta

kapabilitas yang melekat didalamnya pada beberapa

tahun ke depan, serta akan berdampak pada

berkurangnya mobilitas dalam aplikasi metodologi

penyuluhan baik secara teknis maupun administrasi

pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja;

3. Belum meratanya kapabilitas penyuluh pertanian,

perikanan dan kehutanan, kaitannya dengan tuntutan

terhadap fungsi polyvalensi yang melekat pada lembaga

BP3K, bagi pelayanan pengembangan sektor pertanian,

perikanan dan kehutanan di tingkat kelompok pelaku

utama dan pelaku usaha, dalam mendukung ketahanan

pangan;

4. Sarana penunjang kinerja personal penyuluh dalam

mengaplikasikan metodologi penyuluhan terkini di tingkat

kelompok pelaku utama dan pelaku usaha, belum

terpenuhi secara proporsional dan memadai (Soil Test Kit,

Global Positioning System, Water Test Kit, dll); dan

5. Belum tersusunnya dokumen Grand Design Penguatan

Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor.

Page 44: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 31

B. Lingkungan Eksternal

Peluang (O) :

1. UU RI Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K);

2. UU RI Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

3. PP RI Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;

4. PP RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan,

Pembinaan dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan;

5. Permentan RI Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010

tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

6. Kepmenakertrans RI Nomor Kep.29/Men/III/2010 tentang

Penetapan Standar Kompetensi Kerja NasionaI Indonesia

(SKKNI) Sektor Pertanian Bidang Penyuluhan Pertanian;

7. Kepmenakertrans RI Nomor Kep.152/Men/VIII/2010

tentang Penetapan SKKNI Sektor Kelautan dan Perikanan

Bidang Penyuluhan Perikanan;

8. Kepmenakertrans RI Nomor Kep.137/Men/V/2011

tentang Penetapan SKKNI Sektor Kehutanan Bidang

Penyuluhan Kehutanan;

9. Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 27 Tahun 2010 tentang

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;

10. Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Kemandirian Pangan Daerah;

11. Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Badan Koordinasi

Penyuluhan (Bakorluh) Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan Provinsi Jawa Barat;

12. Perbup Bogor Nomor 84 Tahun 2009 tentang Revitalisasi

Pertanian dan Pembangunan Perdesaan (RP3);

13. Perbup Bogor Nomor 62 Tahun 2010 tentang Peningkatan

Daya Saing Produk Kabupaten Bogor;

14. Ditetapkannya secara nasional upaya penekanan tingkat

alih fungsi lahan produktif sekaligus penciptaan lahan

sawah baru yang merupakan substitusi alih fungsi lahan

Page 45: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 32

dimaksud sebagai tolok ukur keberhasilan tata ruang

wilayah, serta optimalisasi daya dukung Daerah Irigasi

(DI), Jaringan Irigasi (JI) dan aksesibilitas jalan produksi

perdesaan bagi pengembangan sektor pertanian,

perikanan dan kehutanan sebagai tolok ukur

keberhasilan kebinamargaan dan pengairan;

15. Terbitnya berbagai peraturan, keputusan, Petunjuk

Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis)

sebagai dasar aplikasi metodologi penyuluhan baik di

tingkat pusat, provinsi maupun daerah;

16. Terjalinnya jejaring kerja dalam alih informasi dan inovasi

teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan dengan

berbagai lembaga penelitian, pendidikan dan pelatihan

terkait di tingkat pusat, provinsi maupun daerah, berikut

dengan pihak media komunikasi cetak dan elektronik

dalam proses diseminasinya;

17. Masih terdapat potensi komitmen dan keterlibatan aktif

dunia usaha milik swasta terhadap optimalisasi efektivitas

penyelenggaraan penyuluhan berorientasi pemberdayaan

dan produktifitas sumberdaya lokal, secara langsung di

tingkat kelompok pelaku utama dan pelaku usaha,

melalui program Corporate Social Responcibility (CSR); dan

18. Masih ditugaskannya sebanyak 92 orang THL-TBPP

sebagai penyuluh kontrak Kementerian Pertanian RI dan

51 orang THL-P2BN sebagai penyuluh kontrak Pemerintah

Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bogor, yang berperan

dalam mensubstitusi kekurangan jumlah penyuluh PNS.

Ancaman (T) :

1. Kesepakatan pada tahun 2010 tentang penerapan AFTA

(Asean Free Trade Area / bebas bea masuk impor) di

negara-negara asean pada tahun 2015 yang mengancam

mekanisme pasar produk pertanian, perikanan dan

kehutanan, dengan kondisi umum di Kabupaten Bogor

masih belum memenuhi persyaratan penerapan teknologi

budidaya bebas/minim zat adiktif dan HACCP (Hazard

Page 46: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

II - 33

Analysis Critical Control Point) dalam pengolahan dan

pengemasannya;

2. Analisa dan prediksi BMKG (Badan Meteorologi,

Klimatologi dan Geofisika), bahwa seluruh kepulauan di

Indonesia akan dilalui oleh fenomena anomali alam yang

berpengaruh terhadap ketidakpastian waktu dan volume

musim penghujan dan musim kemarau, serta intensitas

badai angin dan hujan pada tiap kawasan;

3. Menurunnya minat dan orientasi usaha angkatan kerja

usia muda terhadap usaha tani dan usaha mina,

khususnya yang berdomisili pada wilayah hinterland

pengembangan sektor non pertanian, perikanan dan

kehutanan; dan

4. Minimnya pelatihan/bimbingan teknis sebagai upaya

peningkatan kesiapan sumberdaya manusia pelaku

utama dan pelaku usaha beserta kelembagaannya,

menuju penerapan agribisnis dan minabisnis yang

proporsional berdasarkan potensi pada setiap satuan

sektor maupun wilayah dalam mendukung ketahanan

pangan.

Page 47: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 1

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN

PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K)

KABUPATEN BOGOR

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI PELAYANAN

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BKP5K

Kabupaten Bogor tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang

timbul, antara lain :

1. Belum terpenuhinya tingkat kecukupan cakupan pelayanan

penyuluhan yang diakibatkan minimnya jumlah penyuluh PNS

(jumlah selalu berkurang dikarenakan pensiun dan/atau

meninggal dunia);

2. Belum memadainya sarana dan prasarana di tingkat BKP5K,

BP3K dan penyuluh dalam melaksanakan Tupoksi;

3. Belum optimalnya kerjasama sinergis diantara SKPD terkait

dalam mendukung ketahanan pangan;

4. Masih terdapat alih fungsi lahan produktif usaha sektor

pertanian/peternakan/perikanan/kehutanan menjadi sektor

pembangunan lainnya;

5. Belum optimalnya sinergitas kegiatan dalam mendukung

pembangunan di setiap zona;

6. Belum optimalnya tingkat pembiayaan penyelenggaraan

penyuluhan, khususnya dalam aplikasi metode penyuluhan

bagi pelaku utama dan pelaku usaha; dan

7. Belum optimalnya hubungan kerjasama dalam transfer inovasi

teknologi dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi,

serta koordinasi pembinaan kelembagaan bersama dengan

pemerintahan tingkat kecamatan dan desa.

Page 48: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 2

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM BUPATI DAN

WAKIL BUPATI TERPILIH

A. Pernyataan Visi

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan

bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap

konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif.

Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan

kemana organisasi akan dibawa dan membantu

mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan.

Sedangkan menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah

rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada

akhir periode perencanaan.

Dengan mempertimbangkan arah dan tahapan

pembangunan jangka panjang daerah, hasil-hasil yang sudah

dicapai pada tahap sebelumnya dan permasalahan yang

dihadapi serta isu-isu strategis yang berkembang, maka

pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun

2013-2018 adalah “KABUPATEN BOGOR MENJADI

KABUPATEN TERMAJU DI INDONESIA”.

Adapun makna pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten

Bogor dimaksud adalah :

KABUPATEN BOGOR adalah batas administrasi Kabupaten

Bogor di Provinsi Jawa Barat yang didalamnya berkumpul

sejumlah manusia atau masyarakat dalam arti seluas-

luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka

anggap sama.

TERMAJU adalah bahwa Kabupaten Bogor telah mencapai

atau berada pada tingkat kemajuan yang lebih tinggi atau

masyarakat telah menuju ke arah yang lebih baik maupun

berkembang ke arah yang lebih baik. Termaju juga berarti

bahwa Kabupaten Bogor sebagai suatu wilayah terus

melakukan pengembangan diri untuk menyesuaikan diri

terhadap perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar.

INDONESIA adalah negara kesatuan yang berdaulat dalam

bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Page 49: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 3

Kondisi termaju di Indonesia pencapaiannya dapat

diukur dengan melihat beberapa indikator sebagai berikut :

1. Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM);

2. Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE);

3. Indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Harga

Berlaku;

4. Indikator Pendapatan Asli Daerah (PAD); dan

5. Indikator Kesalehan Sosial : Zakat, Infak dan Sodakoh

(ZIS), Keamanan dan Ketertiban.

B. Pernyataan Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau

dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran

visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi

diharapkan seluruh anggota organisasi dan stakeholders dapat

mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi

pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu

instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi.

Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh

instansi pemerintah. Sedangkan menurut UU Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya

yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Dalam rangka pencapaian visi dimaksud di atas dengan

tetap memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada

serta tantangan ke depan serta memperhitungkan peluang

yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi Pemerintah

Kabupaten Bogor berikut dengan penjelasan yang terkandung

didalamnya serta keselarasannya dengan rumusan misi

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan

Masyarakat

Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten

Bogor untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan

sosial dan keagamaan dengan menjamin sepenuhnya hak-

hak dasar masyarakat. Misi ini terkait dengan Misi Kelima

Page 50: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 4

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Mengokohkan

Kehidupan Sosial Kemasyarakatan melalui Peningkatan

Peran Pemuda, Olah Raga, Seni, Budaya dan Pariwisata

dalam Bingkai Kearifan Lokal.

2. Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Masyarakat dan

Pengembangan Usaha Berbasis Sumberdaya Alam dan

Pariwisata

Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten

Bogor dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat

terutama kesejahteraan di bidang ekonomi yang dicapai

melalui pertumbuhan ekonomi yang stabil dan

berkelanjutan serta meningkatkan kemandirian yang

berlandaskan persaingan sehat serta memperhatikan nilai-

nilai keadilan, kepentingan sosial dan berwawasan

lingkungan. Misi ini terkait dengan Misi Kedua Pemerintah

Provinsi Jawa Barat, yaitu Membangun Perekonomian yang

Kokoh dan Berkeadilan.

3. Meningkatkan Integrasi, Koneksitas dan Kualitas

Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

yang Berkelanjutan

Misi ini merupakan upaya Kabupaten Bogor dalam

rangka menyediakan sarana dan prasarana, pengelolaan

sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang mantap guna

mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan

mendorong peningkatan swadaya masyarakat dalam

memelihara dan membangun kualitas sarana dan

prasarana publik. Misi ini terkait dengan Misi Keempat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Mewujudkan Jawa

Barat yang Nyaman dengan Pembangunan Infrastruktur

Strategis yang Berkelanjutan.

4. Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan

Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten

Bogor dalam membangun sumberdaya manusia yang sehat

dan cerdas yang pada gilirannya akan menjadi manusia

yang produktif, kompetitif dan dilandasi akhlak mulia

Page 51: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 5

sebagai kunci dari keberhasilan pelaksanaan misi yang

lainnya. Misi ini terkait dengan Misi Pertama Pemerintah

Provinsi Jawa Barat, yaitu Membangun Masyarakat yang

Berkualitas dan Berdaya Saing.

5. Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan

Kerjasama Antar Daerah dalam Kerangka Tata Kelola

Pemerintahan yang Baik

Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten

Bogor dalam terus menjaga cita-cita dalam pelaksanaan

pemerintahan dan pembangunan yang mengedepankan

partisipasi, transparansi dan akuntabilitas, serta

berorientasi pada penegakan supremasi hukum sebagai

sarana untuk menciptakan keamanan dan ketertiban

masyarakat. Misi ini terkait dengan Misi Ketiga Pemerintah

Provinsi Jawa Barat, yaitu Meningkatkan Kinerja

Pemerintahan melalui Profesionalisme Tata Kelola dan

Perluasan Partisipasi Publik.

Untuk mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah

Kabupaten Bogor dimaksud, BKP5K sesuai tugas pokoknya yaitu

membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan dan

penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan

kehutanan, memposisikan kontribusinya dengan fungsi yang

menyertainya, sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan dan

penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan

kehutanan;

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

daerah di bidang ketahanan pangan dan penyelenggaraan

penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang ketahanan

pangan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian,

perikanan dan kehutanan; dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Page 52: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 6

Ditinjau dari sisi tugas pembinaan ketahanan pangan dan

penyelenggaraan penyuluhan, secara umum tugas BKP5K terkait

dengan pencapaian visi dan seluruh misi Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah, namun secara khusus tugas dan fungsi

yang menyertainya berkontribusi langsung dalam mendukung

pencapaian misi ke – 2 yaitu “Meningkatkan Daya Saing

Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan Usaha Berbasis

Sumberdaya Alam dan Pariwisata”. Sedangkan dari 25 Penciri

Termaju Kabupaten Bogor, BKP5K berkontribusi secara langsung

dalam mendukung upaya pencapaian :

1. Produksi benih ikan hias dan benih ikan konsumsi air tawar

terbanyak di Indonesia; dan

2. Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat.

3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI

Pada proses pembinaan ketahanan pangan dan

penyelenggaraan penyuluhan yang diselenggarakan oleh BKP5K

Kabupaten Bogor mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi, tentunya tidak dapat terlepas dari visi,

misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

yang terdapat pada lembaga koordinatif sinergis horisontal di

tingkat Pemerintah Kabupaten Bogor saja, akan tetapi berkaitan

pula secara vertikal di tingkat pusat seperti Kementerian

Pertanian RI (termasuk didalamnya Badan Ketahanan Pangan

pusat), Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta

Kementerian Kehutanan RI, maupun di tingkat provinsi seperti

Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Jawa Barat, Badan

Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh) Provinsi Jawa Barat, Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat,

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Jawa Barat serta Dinas Kehutanan Provinsi

Jawa Barat.

Oleh karenanya, perlu diuraikan lebih lanjut tentang

korelasi dan kontribusi peran dan fungsi BKP5K Kabupaten

Bogor terhadap pencapaian kinerja lembaga vertikal sebagaimana

dimaksud, agar keselarasan pelayanan kinerja di tiap tingkatan

Page 53: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 7

pemerintahan dapat tercipta sekaligus berlangsung dengan

harmonis dalam upayanya guna memfasilitasi terwujudnya

kondisi ideal Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Memperhatikan visi Kementerian Pertanian RI yaitu

“Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan yang

Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan Kemandirian

Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan

Petani” melalui berbagai misi yang telah ditetapkan, BKP5K

berkontribusi terhadap pencapaian misi ke – 1 yaitu

“Mewujudkan Sistem Pertanian Berkelanjutan yang Efisien,

Berbasis IPTEK dan Sumberdaya Lokal, serta Berwawasan

Lingkungan melalui Pendekatan Sistem Agribisnis”; dan misi

ke – 4 yaitu “Menjadikan Petani yang Kreatif, Inovatif dan Mandiri

serta Mampu Memanfaatkan Iptek dan Sumberdaya Lokal untuk

Menghasilkan Produk Pertanian Berdaya Saing Tinggi”.

Memperhatikan pula visi BKP pusat Kementerian Pertanian

RI yaitu “Menjadi Institusi yang Handal, Aspiratif dan Inovatif

dalam Pemantapan Ketahanan Pangan” melalui berbagai misi

yang telah ditetapkan, BKP5K berkontribusi terhadap pencapaian

seluruh misi nya yaitu :

1. Peningkatan Kualitas Pengkajian dan Perumusan Kebijakan

Pembangunan Ketahanan Pangan;

2. Pengembangan dan Pemantapan Ketahanan Pangan

Masyarakat, Daerah dan Nasional;

3. Pengembangan Kemampuan Kelembagaan Ketahanan Pangan

Daerah; dan

4. Peningkatan Koordinasi dalam Perumusan Kebijakan,

Pengembangan Ketahanan Pangan, Serta Pemantauan dan

Evaluasi Pelaksanaannya.

Memperhatikan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan

RI yaitu “Indonesia Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan

Terbesar” melalui misi yang telah ditetapkan, yaitu

“Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan

Perikanan”, BKP5K berkontribusi terhadap pencapaian tujuan /

Grand Strategy (The Blue Revolution Policies) ke – 1 yaitu

“Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi”.

Page 54: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 8

Memperhatikan visi Kementerian Kehutanan RI yaitu

“Hutan Lestari untuk Kesejahteraan Masyarakat yang

Berkeadilan” melalui berbagai misi yang telah ditetapkan, BKP5K

berkontribusi terhadap pencapaian misi ke – 6 yaitu

“Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan”; dan misi ke – 8

yaitu “Penguatan Kelembagaan Kehutanan”.

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, masih terdapat

berbagai masalah penting yang harus segera diatasi.

Permasalahan mendasar tersebut adalah penduduk miskin dan

pengangguran yang jumlahnya masih cukup banyak, serta masih

rendahnya daya beli masyarakat. Untuk itu, dalam kurun waktu

lima tahun ke depan, tidak hanya berorientasi pada peningkatan

pertumbuhan ekonomi tetapi didukung dengan pemerataan

pembangunan yang diiringi dengan penanggulangan kemiskinan

dan penciptaan lapangan kerja, dengan mempertimbangkan

pendekatan sektoral dan kewilayahan.

Dalam pembagian wilayah kerja koordinasi, Kabupaten

Bogor masuk dalam wilayah 4 yaitu : Wilayah Bogor, dengan

lingkup kerja Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten

Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kota Depok.

Dengan kategori permasalahan yang dihadapi sebagai berikut :

1. Rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah,

seperti infrastruktur jalan dan jembatan, persampahan serta

air bersih;

2. Pemantapan kawasan lindung;

3. Penataan daerah otonom sesuai dengan aspirasi dari bawah

serta mengikuti mekanisme yang telah ditentukan;

4. Belum optimalnya pelayanan pemerintah terhadap wilayah

bagian selatan;

5. Belum dimilikinya kelembagaan ekspor produk perikanan

Jawa Barat;

6. Perlunya peningkatan penanggulangan dan pemberantasan

penyakit menular;

7. Belum adanya kebijakan yang jelas tentang mitigasi dan

penanggulangan bencana;

Page 55: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 9

8. Perlunya pemekaran pemerintahan daerah yang sesuai

dengan aspirasi dari bawah serta mengikuti mekanisme yang

telah ditentukan;

9. Belum optimalnya pengembangan agribisnis; dan

10. Perlunya peningkatan sanitasi dasar dan kesehatan

lingkungan.

Memperhatikan visi BKP Provinsi Jawa Barat yaitu

“Tercapainya Kemantapan Ketahanan Pangan di Jawa Barat”

melalui berbagai misi yang telah ditetapkan, BKP5K berkontribusi

terhadap pencapaian seluruh misi nya yaitu :

1. Meningkatkan Ketersediaan dan Penguatan Cadangan Pangan;

2. Meningkatkan Distribusi dan Akses Pangan secara

Berkelanjutan;

3. Meningkatkan Penanganan Daerah Rawan Pangan melalui

Pemberdayaan Masyarakat;

4. Meningkatkan Penganekaragaman dan Keamanan Pangan

Berbasis Potensi Lokal; dan

5. Meningkatkan Dukungan Manajemen dan Teknis Bidang

Ketahanan Pangan.

Memperhatikan visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Provinsi Jawa Barat yaitu “Mewujudkan Petani Jawa Barat yang

Mandiri, Dinamis dan Sejahtera” melalui berbagai misi yang telah

ditetapkan, BKP5K Kabupaten Bogor berkontribusi terhadap

pencapaian misi ke – 1 yaitu “Meningkatkan Kualitas dan

Produktivitas Sumberdaya Manusia Pertanian”.

Memperhatikan visi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

yaitu “Tercapainya Masyarakat Agribisnis Perkebunan yang

Mandiri, Dinamis dan Sejahtera” melalui berbagai misi yang telah

ditetapkan, BKP5K Kabupaten Bogor berkontribusi terhadap

pencapaian misi ke – 3 yaitu “Meningkatkan Pemberdayaan

Sumberdaya Perkebunan”.

Memperhatikan visi Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi

Jawa Barat yaitu “Prima dalam Pelayanan Menuju Perikanan

Jawa Barat yang Tangguh, Dinamis dan Mandiri” dengan

berbagai misi yang telah ditetapkan, BKP5K Kabupaten Bogor

berkontribusi terhadap pencapaian misi ke – 1 yaitu

Page 56: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 10

“Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Sumberdaya Manusia

Perikanan dan Kelautan yang Berdaya Saing”.

Memperhatikan visi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat

yaitu “Terwujudnya Pengelolaan Hutan Lestari bagi Kesejahteraan

Masyarakat” dengan berbagai misi yang telah ditetapkan, BKP5K

Kabupaten Bogor berkontribusi terhadap pencapaian misi ke – 3

“Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan dan

Kawasan Lindung”.

Sejalan dengan arah pembangunan lembaga pusat dan

provinsi dimaksud, dalam RPJMD Pemerintah Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018, dimana BKP5K turut berperan terhadap

proses pencapaian prioritas pembangunan ke – 2, maka prioritas

pembangunan Kabupaten Bogor diarahkan pada :

1. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama

pendidikan dan kesehatan maupun aspek lainnya yang

mengutamakan manusia dalam pembangunan;

2. Revitalisasi pertanian dan pembangunan perdesaan melalui

pembangunan maupun pengembangan agribisnis, agroindustri

serta koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah;

3. Peningkatan investasi dan penciptaan peluang kerja;

4. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur serta

pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan untuk

mendorong percepatan pembangunan perekonomian daerah;

5. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan

pemerintahan yang bersih; dan

6. Peningkatan kesalehan sosial masyarakat dan/atau

pembangunan sosial keagamaan untuk mencapai harkat dan

martabat kemanusiaan yang tinggi atau tingkat peradaban

masyarakat yang tinggi.

3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN

LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Cakupan pelayanan umum penataan ruang secara detail

disusun dan dilaksanakan oleh Kabupaten Bogor. Proporsi Ruang

Terbuka Hijau (RTH) di daerah perkotaan sebesar 30% yang

terdiri dari 20% RTH Publik, dimana pemerintah yang harus

Page 57: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 11

mengadakan baik pembebasan lahannya maupun komponen

penunjangnya. Kemudian yang 10% dilaksanakan oleh privat

yaitu lahan RTH yang ada di kawasan pemukiman atau lahan

pekarangan rumah. Pemerintah daerah juga diarahkan untuk

mempunyai inisiasi membuat RTH di pemukiman padat dengan

perhitungan tertentu, karena selain berfungsi sebagai paru-paru

kota juga untuk menjaga estetika dan tempat bersosialisasi

masyarakat sekitar.

Pemanfaatan ruang di Kabupaten Bogor sepenuhnya

mengacu pada Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW)

Kabupaten Bogor sesuai dengan Perda Kabupaten Bogor Nomor

17 Tahun 2000, sebagaimana telah diubah dengan Perda Nomor

19 Tahun 2008 tentang RTRW Tahun 2005-2025. Sebagai upaya

pengendalian terhadap perijinan pemanfaatan ruang, disusun

Kriteria Lokasi dan Standar Teknis Pemanfaatan Ruang yang

menetapkan secara rinci aturan teknis berdasarkan jenis

kegiatan dan peruntukan ruang di lokasi yang akan

dimanfaatkan.

Pola pemanfaatan ruang di Kabupaten Bogor mencakup

pemanfaatan kawasan lindung dan budidaya. Sebagian besar

wilayah di sebelah selatan sepanjang perbatasan Kabupaten

Bogor menjadi kawasan lindung karena memiliki hutan yang

cukup lebat, topografi, elevasi dan curah hujan yang tinggi.

Sedangkan kawasan budidaya tersebar di beberapa kecamatan di

Kabupaten Bogor.

Keseluruhan penataan ruang telah mengacu pada :

(1) PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, Kawasan

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur

(Jabodetabekpunjur) dimana Kabupaten Bogor sebagai Kawasan

Strategis Nasional (KSN); (2) Perpres Nomor 54 Tahun 2008

tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur (Jabodetabekpunjur) dimana

pengembangan permukiman Kabupaten Bogor diarahkan untuk

mendorong pengembangan Pusat Kegiatan Nasional Kawasan

Perkotaan Jakarta; dan (3) Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 25

Tahun 2010 tentang Perubahan Perda Nomor 2 Tahun 2009

Page 58: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 12

tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 dimana

Kabupaten Bogor sebagai bagian pengembangan Kawasan

Andalan Bodebekpunjur dalam sektor agribisnis, industri dan

pariwisata (wisata agro dan alam), simpul pendukung

pengembangan wilayah Bodebekpunjur dan sebagai wilayah

konservasi.

Rasio RTH per satuan luas wilayah ber HPL/HGB hingga

pada tahun 2012 mencapai sebesar 29,15%. Ini merupakan

kinerja yang baik urusan penataan ruang, sementara dari

indikator ruang publik yang berubah peruntukannya juga cukup

menggembirakan, karena sampai pada tahun 2012 hanya pada

tingkat 0,05%. Ini mengindikasikan kesadaran bagi seluruh

stakeholders dalam rangka pemanfaatan ruang dan wilayah yang

tidak terlepas dari RTRW Kabupaten Bogor sebagai bahan acuan

pengembangan daerah kabupaten Bogor ke depan.

Dalam rangka mewujudkan pembangunan wilayah yang

aman, nyaman produktif dan berkelanjutan sesuai dengan

amanat UU Nomor 26 Tahun 2007, diperlukan sebuah instrumen

kebijakan yang komprehensif dan multi-sektor yang mampu

mengarahkan perkembangan wilayah dengan tetap

memperhatikan daya dukung dan daya tampung sesuai dengan

karakteristik masing-masing wilayah.

Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyusun dokumen

RTRW melalui Perda Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008

tentang RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025, dimana

Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten/kota yang

lebih awal menetapkan Perda tentang RTRW pasca

diberlakukannya UU Nomor 26 Tahun 2007.

Tujuan penataan ruang Kabupaten Bogor adalah

“Terwujudnya Kabupaten Bogor sebagai wilayah penyangga

Ibukota Negara yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

sesuai dengan kemampuan daya dukung dan daya tampung

lingkungan hidup yang selektif, efektif dan efisien serta

mendorong perkembangan wilayah dan perekonomian

masyarakat”.

Page 59: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 13

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman

dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai

pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara

hierarkis memiliki hubungan fungsional.

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten merupakan

kerangka tata ruang wilayah kabupaten yang tersusun atas

konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhirarki satu sama lain

dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten

terutama jaringan transportasi. Pusat kegiatan di wilayah

kabupaten merupakan simpul pelayanan sosial ekonomi

masyarakat di wilayah kabupaten. Sistem jaringan prasarana

wilayah kabupaten meliputi sistem prasarana transportasi,

energi, telekomunikasi dan sumberdaya air yang

mengintegrasikannya dan memberikan layanan bagi fungsi

kegiatan yang ada di wilayah kabupaten. Berdasarkan

pertimbangan RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025,

rencana struktur ruang Kabupaten Bogor meliputi rencana sistem

pusat kegiatan dan rencana sistem jaringan prasarana wilayah.

Dalam rangka mengoptimalkan skenario pengembangan

wilayah Kabupaten Bogor kedepannya serta memberikan arahan

dalam penyusunan struktur ruang wilayah kabupaten, maka

dilakukan penetapan pusat-pusat pelayanan yang juga

didasarkan kepada kebijakan struktur ruang di atasnya serta

hasil analisis pengembangan wilayah kedepannya. Adapun pusat-

pusat pelayanan di wilayah Kabupaten Bogor berikut fungsi

pelayanan yang diembannya selama 20 tahun kedepan dapat

dilihat pada uraian berikut :

1. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yaitu Kawasan Perkotaan

Bodebek

2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Perkotaan Cibinong, meliputi

Kecamatan Bojonggede, Tajurhalang, Sukaraja, Babakan

Madang dan Citeureup

3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), meliputi :

a. PPK Perkotaan Cileungsi yang melayani Kecamatan

Cileungsi, Gunung Putri dan Klapanunggal;

Page 60: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 14

b. PPK Perkotaan Cariu yang melayani Kecamatan

Tanjungsari, Cariu, Sukamakmur dan Jonggol;

c. PPK Perkotaan Parung; (Kecamatan Gunung Sindur,

Kemang, Ciseeng dan Rancabungur);

d. PPK Perkotaan Parung Panjang (Kecamatan Tenjo dan

Rumpin);

e. PPK Perkotaan Leuwiliang (Kecamatan Cibungbulang,

Pamijahan dan Tenjolaya);

f. PPK Perkotaan Jasinga (Kecamatan Jasinga dan Sukajaya);

g. PPK Perkotaan Cigudeg (Kecamatan Nanggung,

Leuwisadeng dan Cigudeg);

h. PPK Perkotaan Cigombong (Kecamatan Caringin dan

Cijeruk);

i. PPK Perkotaan Ciawi (Kecamatan Cisarua dan

Megamendung); dan

j. PPK Perkotaan Ciomas (Kecamatan Ciomas, Tamansari,

Dramaga dan Ciampea).

4. Pusat Pelayanan Lokal kota (PPLk), meliputi :

a. PPLk Karadenan, Nanggewer dan Cirimekar di Kecamatan

Cibinong;

b. PPLk Susukan di Kecamatan Bojonggede;

c. PPLk Tajurhalang di Kecamatan Tajurhalang;

d. PPLk Gununggeulis dan Cijujung di Kecamatan Sukaraja;

e. PPLk Citaringgul dan Babakan Madang di Kecamatan

Babakan Madang;

f. PPLk Puspanagara di Kecamatan Citeureup;

g. PPLk Limusnunggal dan Mekarsari di Kecamatan Cileungsi;

h. PPLk Kembangkuning di Kecamatan Klapanunggal;

i. PPLk Wanaherang di Kecamatan Gunung Putri;

j. PPLk Bantarkuning di Kecamatan Cariu;

k. PPLk Jonggol di Kecamatan Jonggol;

l. PPLk Gunung Sindur di Kecamatan Gunung Sindur;

m. PPLk Jampang di Kecamatan Kemang;

n. PPLk Sukamulya di Kecamatan Rumpin;

o. PPLk Singabangsa dan Tenjo di Kecamatan Tenjo;

p. PPLk Cimande Hilir di Kecamatan Caringin;

Page 61: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 15

q. PPLk Cisarua di Kecamatan Cisarua;

r. PPLk Cipayung Girang di Kecamatan Megamendung;

s. PPLk Ciomas Rahayu di Kecamatan Ciomas;

t. PPLk Ciampea di Kecamatan Ciampea;

u. PPLk Dramaga di Kecamatan Dramaga; dan

v. PPLk Sukamakmur dan Wargajaya di Kecamatan

Sukamakmur.

Sistem pusat permukiman perdesaan dilakukan dengan

membentuk pusat pelayanan desa secara hirarkis. Selain itu

sistem perdesaan dilakukan dengan membentuk Pusat Pelayanan

Lokal desa (PPLd) yang dihubungkan dengan sistem jaringan

jalan dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk pengembangan

perdesaan, meliputi :

1. PPLd Desa Batok dan Tapos di Kecamatan Tenjo;

2. PPLd Desa Sukamulih di Kecamatan Sukajaya;

3. PPLd Desa Banyuasih, Cintamanik dan Bangunjaya di

Kecamatan Cigudeg;

4. PPLd Desa Cikuda di Kecamatan Parung Panjang;

5. PPLd Desa Cijujung di Kecamatan Cibungbulang;

6. PPLd Desa Pabangbon dan Karacak di Kecamatan

Leuwiliang;

7. PPLd Desa Ciasmara dan Gunung Picung di Kecamatan

Pamijahan;

8. PPLd Desa Ciampea Udik di Kecamatan Ciampea;

9. PPLd Desa Sirnagalih di Kecamatan Tamansari;

10. PPLd Desa Cidokom dan Kampung Sawah di Kecamatan

Rumpin;

11. PPLd Desa Cibitung Tengah dan Gunung Malang di

Kecamatan Tenjolaya;

12. PPLd Desa Parakanmuncang dan Cisarua di Kecamatan

Nanggung;

13. PPLd Desa Parigimekar di Kecamatan Ciseeng;

14. PPLd Desa Pasir Gaok di Kecamatan Rancabungur;

15. PPLd Desa Setu, Koleang dan Pangradin di Kecamatan

Jasinga;

16. PPLd Desa Cipelang di Kecamatan Cijeruk;

Page 62: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 16

17. PPLd Desa Ciderum dan Lemah Duhur di Kecamatan

Caringin;

18. PPLd Desa Cibedug di Kecamatan Ciawi;

19. PPLd Desa Sukamaju di Kecamatan Megamendung;

20. PPLd Desa Sukadamai di Kecamatan Sukamakmur;

21. PPLd Desa Sirnagalih dan Singasari di Kecamatan Jonggol;

22. PPLd Desa Cikutamahi di Kecamatan Cariu; dan

23. PPLd Desa Buana Jaya, Selawangi, Tanjungrasa, Sirnarasa

dan Pasirtanjung di Kecamatan Tanjungsari.

Pengembangan sumberdaya air di Kabupaten Bogor

merupakan salah satu hal yang paling penting dilakukan

mengingat masih banyak terdapat lahan sawah yang masih

belum optimal terjangkau oleh sistem pengairan yang ada, selain

itu juga pola penanganan jaringan sumberdaya air ini sangat

berpengaruh terhadap wilayah lainnya. Sistem jaringan

sumberdaya air terdiri atas :

1. Wilayah Sungai (WS)

a. WS strategis nasional yaitu WS Citarum mencakup DAS

Citarum; dan

b. WS lintas provinsi, meliputi : WS Cidanau – Ciujung –

Cidurian mencakup DAS Cidurian dan Ciujung,

WS Ciliwung – Cisadane mencakup DAS Cimanceuri,

Cisadane, Angke, Ciliwung dan Bekasi, serta WS Citarum

mencakup DAS Citarum.

2. Daerah Irigasi (DI)

a. DI kewenangan Pemerintah, terdiri atas : DI Lintas

Kabupaten/Kota yaitu DI Cipamingkis seluas 1.371 Ha dan

DI Utuh Kabupaten yaitu DI Cihea seluas 5.506 Ha.

b. DI kewenangan Pemerintah Provinsi, terdiri atas :

1) DI Lintas Kabupaten/Kota meliputi : DI Angke I seluas

40 Ha, DI Cisadane Empang seluas 789 Ha,

DI Parakanjati seluas 49 Ha, DI Ciliwung/Katulampa

seluas 122 Ha, DI Cibanon seluas 473 Ha,

DI Bantarjati seluas 20 Ha, DI Karanji seluas 53 Ha dan

DI Cibalok seluas 63 Ha.

Page 63: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 17

2) DI Utuh Kabupaten meliputi : DI Kranji seluas

1.153 Ha, DI Sasak seluas 1.088 Ha, DI Cihoe

Cikumpeni seluas 1.086/1.486 Ha dan

DI Pasanggrahan seluas 1.065 Ha.

c. DI kewenangan Pemerintah Kabupaten, terdiri atas :

DI Cidurian Sodong seluas 771 Ha, DI Cidurian Sendung

seluas 610 Ha, DI Cibarengkok seluas 398 Ha,

DI Cibeuteung I seluas 228 Ha, DI Cibeuteung II seluas

294 Ha, DI Cibarengkok Cilalay seluas 954 Ha,

DI Cisodong Citeumpuan seluas 518 Ha, DI Situ Rawa

Jejed seluas 42 Ha, DI Situ Gunung Putri seluas 28 Ha,

DI Situ Babakan seluas 100 Ha, DI Cipamingkis Leungsir

seluas 703 Ha, DI Cibeet Cikumpeuni seluas 790 Ha,

DI Ciomas Tonjong seluas 410 Ha, DI Leuwibolang seluas

54 Ha, DI Cibongas seluas 27 Ha, DI Cibeber seluas 35 Ha,

DI Situ Bala seluas 484 Ha, DI Cisaah Kiri seluas 55 Ha,

DI Cisaah Kanan seluas 167 Ha dan DI Cikahuripan seluas

501 Ha.

d. Pengembangan sistem jaringan irigasi dilakukan melalui :

1) Optimalisasi penggunaan air irigasi untuk

meningkatkan produktivitas pertanian;

2) Perbaikan saluran irigasi;

3) Perbaikan bangunan air;

4) Peningkatan jaringan sampai ke wilayah yang belum

terjangkau sesuai dengan kebutuhan peningkatan

sawah irigasi teknis dan nonteknis serta wilayah sungai

yang potensial dikembangkan; dan

5) Peningkatan saluran dari sistem irigasi setengah teknis

dan sederhana menjadi irigasi teknis dilakukan untuk

mempertahankan luas lahan sawah beririgasi teknis

yang sudah beralih fungsi.

3. Cekungan Air Tanah (CAT)

a. CAT Lintas Provinsi yaitu CAT Serang – Tangerang;

b. CAT Lintas Provinsi yaitu CAT Jakarta;

c. CAT Lintas Kabupaten/Kota yaitu CAT Bogor; dan

d. CAT Lintas Kabupaten/Kota yaitu CAT Bekasi Karawang.

Page 64: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 18

4. Prasarana air baku untuk air minum

a. Pemanfaatan air permukaan Waduk Cijurey di Kecamatan

Sukamakmur;

b. Pemanfaatan air permukaan Waduk Cidurian di

Kecamatan Nanggung;

c. Pemanfaatan air permukaan Waduk Pongkor dan Situ

Kemang;

d. Pemanfaatan air permukaan Waduk Situ Gede, Lido,

Cikaret, Ciawi, Narogong, Genteng, Sodong, Tanjung dan

Parung Badak;

e. Embung di Kecamatan Cisarua, Cariu, Jonggol dan

Megamendung; dan

f. Pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan air tanah

dangkal.

5. Sistem pengendalian banjir dan erosi/longsor

a. Normalisasi sungai;

b. Pembangunan dan pengembangan tembok penahan tanah

(tanggul);

c. Pembangunan dan pengembangan pintu air;

d. Pembangunan lubang-lubang biopori di permukiman;

e. Penyediaan embung atau pond pengendali banjir di setiap

kawasan permukiman mandiri; dan

f. Penanaman pohon di sempadan sungai, rawa dan lahan-

lahan kritis.

Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam

suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi

lindung dan fungsi budidaya. Telaahan terhadap rencana pola

ruang, meliputi :

1. Rencana kawasan lindung; dan

2. Rencana kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis.

Rencana kawasan lindung seluas kurang lebih

133.548,41 Ha atau 44,69% dari luas Kabupaten Bogor,

meliputi :

Page 65: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 19

1. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan

bawahannya

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap

kawasan bawahannya adalah kawasan resapan air yang

mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan

sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (aquifer) yang

berguna sebagai sumber air. Kawasan ini dikategorikan

sebagai wilayah limitasi bagi pembangunan fisik dan

diperuntukkan bagi pelestarian lingkungan. Dengan semakin

minimnya penyangga air limpasan pada wilayah hulu

menyebabkan erosi pada wilayah hilirnya. Hal ini diakibatkan

karena semakin berkurangnya luas kawasan resapan air.

Sehingga untuk mencegah terjadinya kondisi tersebut, maka

diperlukan penguasaan lahan oleh pemerintah pada kawasan

peruntukan resapan air, meliputi : Kecamatan Nanggung,

Jasinga, Cigudeg, Leuwiliang, Leuwisadeng, Pamijahan,

Tenjolaya, Tamansari, Klapanunggal, Cisarua, Ciawi,

Megamendung, Caringin, Cijeruk, Cigombong, Babakan

Madang, Cariu, Jonggol, Sukamakmur dan Tanjungsari.

2. Kawasan perlindungan setempat

Adapun kawasan perlindungan setempat yang terdapat

di wilayah Kabupaten Bogor, meliputi

a. Kawasan sempadan sungai;

b. Kawasan sekitar waduk/situ; dan

c. Kawasan sekitar mata air.

Kawasan sekitar mata air adalah kawasan di

sekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting untuk

mempertahankan kelestarian fungsi mata air. Kriteria

kawasan sekitar mata air, yaitu sekurang-kurangnya

dengan jari-jari 200 meter di sekitar mata air.

Dalam rangka terjaganya keseimbangan ekosistem

kawasan sekitar mata air, maka diperlukan pengelolaan

yang meliputi kegiatan penguasaan lahan oleh pemerintah

dan pengawasan serta pengendalian pada kawasan sekitar

mata air. Berdasarkan permasalahan tersebut pengelolaan

kawasan sempadan mata air dilakukan dengan cara :

Page 66: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 20

1) Kawasan sekitar mata air beserta mata airnya yang

bersifat publik dan menguasai hajat hidup orang

banyak, dipertegas batas-batasnya, segera dikuasai

pemerintah dan diperkuat statusnya; dan

2) Perwujudan lahan-lahan kawasan sekitar mata air

dilakukan dengan cara partisipatif masyarakat atau

penertiban terutama di sekitar mata air yang

membahayakan kelangsungan penduduk yang tinggal di

kawasan sekitarnya.

Adapun kawasan sekitar mata air yang terdapat di

wilayah Kabupaten Bogor meliputi mata air yang ada di :

Kecamatan Ciawi, Cisarua, Megamendung, Caringin,

Cijeruk, Cigombong, Tamansari, Ciomas, Dramaga,

Pamijahan, Tenjolaya, Cibungbulang, Leuwiliang, Sukajaya,

Parung Panjang, Cigudeg, Rumpin, Tenjo, Cileungsi,

Klapanunggal, Jonggol dan Sukamakmur.

3. Kawasan pelestarian alam dan cagar budaya

4. Kawasan rawan bencana alam

5. Kawasan lindung geologi

6. Kawasan lindung lainnya

Kawasan budidaya yang terdapat di wilayah Kabupaten

Bogor, secara umum terdiri atas :

1. Kawasan peruntukan hutan produksi

Kawasan hutan produksi yaitu kawasan hutan yang

telah ditetapkan sebagai kawasan budidaya, diarahkan

untuk :

a. Meningkatkan pembangunan lintas sektor dan subsektor,

serta kegiatan ekonomi sekitarnya;

b. Meningkatkan fungsi lindung;

c. Meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya

hutan;

d. Meningkatkan pendapatan masyarakat terutama di daerah

setempat; dan

e. Mendorong perkembangan usaha dan peranserta

masyarakat setempat.

Page 67: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 21

Kawasan hutan produksi merupakan kawasan budidaya

terdiri dari kawasan hutan produksi terbatas dan kawasan

hutan produksi tetap, yaitu :

a. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) dengan luasan

kurang lebih 10,480.12 Ha meliputi : Kecamatan Cigudeg,

Citeureup, Babakan Madang, Klapanunggal, Jonggol,

Leuwisadeng, Sukamakmur dan Tanjungsari.

b. Kawasan hutan produksi tetap dengan luasan kurang lebih

26,757.43 Ha, meliputi : Kecamatan Tenjo, Parung

Panjang, Rumpin, Cigudeg, Jasinga, Leuwisadeng,

Leuwiliang, Cibungbulang, Ciampea, Klapanunggal,

Citeureup, Babakan Madang, Megamendung, Cisarua,

Cariu, Jonggol, Tanjungsari dan Sukamakmur.

2. Kawasan peruntukan pertanian

Pemanfaatan ruang kawasan pertanian dikembangkan

dalam rangka mencapai tujuan sebagai berikut :

a. Tetap terjaganya kualitas lingkungan;

b. Terciptanya pertumbuhan perekonomian wilayah yang

berbasiskan perekonomian lokal; dan

c. Pengembangan kualitas dan kuantitas produksi pertanian

agar dapat mencapai optimal.

Adapun kawasan peruntukan pertanian yang terdapat

di wilayah Kabupaten Bogor, terdiri dari:

a. Kawasan peruntukan tanaman pangan

Wilayah potensial untuk pengembangan pertanian

tanaman pangan dengan pertimbangan bahwa pada

wiiayah ini jenis tanah, kemiringan lahan dan sumber air

mencukupi. Konsep agribisnis/agroindustri diterapkan

pada lahan-lahan atau ladang dan kemudian hasilnya

dikumpulkan di pusat kecamatan sebagai pusat agro

industrinya, meliputi : Kecamatan Tenjo, Jasinga, Parung

Panjang, Sukajaya, Cigudeg, Nanggung, Rumpin,

Leuwiliang, Leuwisadeng, Cibungbulang, Pamijahan,

Tenjolaya, Ciampea, Rancabungur, Kemang, Parung,

Ciseeng, Gunung Sindur, Dramaga, Ciomas, Tamansari,

Page 68: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 22

Caringin, Cijeruk, Cigombong, Ciawi, Klapanunggal,

Cileungsi, Jonggol, Sukamakmur, Cariu dan Tanjungsari.

Pengelolaan kawasan pertanian tanaman pangan

yang terdapat di wilayah Kabupaten Bogor, yaitu :

1) Pengembangan infrastruktur yang mendukung seperti

jaringan jalan, irigasi dan agroindustri dengan fungsi

yang didasarkan pada potensi pertanian lahan basah;

2) Pengembangan perusahaan pengumpul dan distribusi

(dapat berbentuk koperasi, pasar khusus, dan lain-lain)

bagi pertanian lahan basah dengan memperhatikan

jarak minimum (mudah dijangkau);

3) Pemberian penguatan modal bagi petani lahan basah

dalam rangka menunjang kesinambungan usaha

pertaniannya;

4) Menciptakan prasarana irigasi sehingga pengembangan

pertanian lahan basah agar tidak tergantung pada

musim dengan memperhatikan kemampuan alam dalam

pembangunan irigasi;

5) Pengembangan agroindustri dengan fungsi yang

didasarkan pada potensi pertanian wilayah pinggiran

(lahan basah) dan pengembangan pusat pengumpul dan

distribusi bagi pertanian lahan basah dengan

memperhatikan jarak minimum (mudah dijangkau);

6) Menjaga stabilitas harga pupuk, obat-obatan dan bibit;

dan

7) Membangun balai penyuluhan dan pelatihan usaha tani.

b. Kawasan peruntukan hortikultura

Pola ruang kawasan peruntukan pertanian

hortikultura bertujuan untuk mendukung perekonomian

lokal di kawasan sekitarnya dan pengembangan

perekonomian wilayah Kabupaten Bogor. Pengembangan

kawasan pertanian hortikultura berdasarkan pada

pertimbangan kondisi eksisting (berupa kebun campuran,

tegalan, padang rumput, ilalang dan semak belukar) dan

potensi wilayahnya dengan merujuk pada ketentuan

Keppres Nomor 57/89 tentang Pengelolaan Kawasan

Page 69: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 23

Budidaya, meliputi : Kecamatan Babakan Madang,

Caringin, Cijeruk, Cisarua, Ciawi, Cigudeg, Citeureup,

Cariu, Ciseeng, Gunung Sindur, Jonggol, Jasinga,

Klapanunggal, Leuwiliang, Leuwisadeng, Megamendung,

Parung Panjang, Pamijahan, Rumpin, Rancabungur,

Sukaraja, Sukajaya, Sukamakmur, Tenjo dan Tanjungsari.

Pengelolaan kawasan peruntukan pertanian

hortikultura yang terdapat di wilayah Kabupaten Bogor

dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :

1) Pemberian penguatan modal bagi petani lahan kering

dalam rangka menunjang kesinambungan usaha

pertaniannya;

2) Membudidayakan komoditi tanaman hortikultura yang

prospektif dan ekonomis, intensifikasi pemanafaatan

lahan, penanganan panen dan pasca panen dan

menggalakkan program penggunaan bibit unggul;

3) Pengembangan agroindustri dengan fungsi yang

didasarkan pada potensi pertanian wilayah pinggiran

dan pengembangan pusat pengumpul dan distribusi bagi

pertanian lahan basah dengan memperhatikan jarak

minimum (mudah dijangkau);

4) Memperluas wilayah pemasaran produksi pertanian

lahan kering, baik lokal maupun pasar ekspor;

5) Menjaga stabilitas harga pupuk, obat-obatan dan bibit;

dan

6) Membangun balai penyuluhan dan pelatihan usaha tani.

c. Kawasan peruntukan perkebunan

Kawasan perkebunan atau berupa kebun campuran

yang diperuntukkan bagi tanaman tahunan atau

perkebunan yang menghasilkan baik bahan pangan

maupun bahan baku industri. Sebaran lokasi rencana

pengembangan perkebunan di wilayah Kabupaten Bogor,

meliputi : Kecamatan Citeureup, Caringin, Ciawi, Cisarua,

Cigudeg, Cariu, Cigombong, Jasinga, Kemang, Leuwiliang,

Megamendung, Nanggung, Pamijahan, Rumpin,

Page 70: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 24

Rancabungur, Sukajaya, Sukamakmur, Tanjungsari dan

Tamansari.

Pengelolaan kawasan peruntukan

perkebunan/tanaman tahunan yang terdapat di wilayah

Kabupaten Bogor adalah :

1) Memperluas wilayah pemasaran produksi

perkebunan/tanaman tahunan, baik lokal maupun

pasar ekspor;

2) Pemberian penguatan modal bagi petani tanaman

tahunan/perkebunan dalam rangka menunjang

kesinambungan usaha tanaman tahunan/perkebunan;

3) Pengembangan agroindustri dengan fungsi yang

didasarkan pada potensi (basis komoditas) perkebunan

dan pengembangan pusat pengumpul dan distribusi bagi

perkebunan dengan memperhatikan jarak minimum

(mudah dijangkau); dan

4) Menjaga stabilitas harga pupuk, obat-obatan, dan bibit

tanaman tahunan/perkebunan.

d. Kawasan peruntukan peternakan

Kawasan peruntukan peternakan yang terdapat di

wilayah Kabupaten Bogor, meliputi :

1) Ternak kecil dan aneka ternak, terletak di sebagian :

Kecamatan Bojonggede, Caringin, Cigudeg, Ciampea,

Cariu, Cijeruk, Ciawi, Cibungbulang, Cigombong,

Ciomas, Cisarua, Ciseeng, Citeuruep, Cileungsi,

Dramaga, Gunung Putri, Gunung Sindur, Kemang,

Klapanunggal, Leuwiliang, Leuwisadeng, Megamendung,

Nanggung, Jasinga, Pamijahan, Parung, Parung Panjang,

Rancabungur, Rumpin, Sukajaya, Sukamakmur,

Tanjungsari, Tamansari, Tenjolaya dan Tenjo.

2) Ternak besar, terletak di sebagian : Kecamatan Babakan

Madang, Cariu, Ciawi, Cisarua, Cibungbulang, Ciampea,

Cijeruk, Caringin, Cigudeg, Ciseeng, Citeureup,

Cileungsi, Cigombong, Gunung Sindur, Jasinga, Jonggol,

Kemang, Leuwiliang, Megamendung, Nanggung,

Pamijahan, Parung, Parung Panjang, Rancabungur,

Page 71: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 25

Rumpin, Sukajaya, Sukamakmur, Tajurhalang,

Tanjungsari dan Tenjo.

3) Ternak unggas, terletak di sebagian : Kecamatan

Cibinong, Cariu, Ciawi, Cibungbulang, Cijeruk,

Cileungsi, Cigudeg, Ciomas, Cisarua, Citeureup,

Ciseeng, Gunung Sindur, Jasinga, Jonggol, Leuwiliang,

Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Parung,

Pamijahan, Parung Panjang, Rumpin, Sukajaya,

Sukamakmur, Tajurhalang, Tanjungsari, Tenjo dan

Tamansari.

Pengelolaan kawasan peruntukan peternakan yang

terdapat di wilayah Kabupaten Bogor, meliputi :

1) Menggalakan program penggunaan bibit unggul;

2) Memperluas wilayah pemasaran produksi peternakan;

3) Pengembangan pusat pengumpul dan distribusi bagi

usaha peternakan dengan memperhatikan jarak

minimum (mudah dijangkau);

4) Membangun balai penyuluhan dan pelatihan;

5) Kawasan peternakan mencakup penetapan lokasi yang

digunakan untuk kepentingan pengembangan

peternakan termasuk penyediaan rumah potong hewan,

berupa penyediaan lahan yang memenuhi persyaratan

teknis peternakan dan kesehatan hewan.;

6) Pengembangan kawasan peternakan diselenggarakan

dalam rangka mencukupi kebutuhan pangan, barang

dan jasa asal hewan secara mandiri, berdaya saing dan

berkelanjutan, bagi peningkatan kesejahteraan peternak

dan masyarakat sekitarnya;

7) Pengembangan kawasan peternakan dapat dilaksanakan

secara tersendiri dan/atau terintegrasi dengan budidaya

tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan,

kehutanan, dan bidang lainnya yang terkait; dan

8) Rumah potong hewan/unggas, pembibitan ternak,

penetasan dan rumah kesehatan hewan, dapat

dikembangkan pada sentra produksi peternakan dan

wilayah pengembangan industri.

Page 72: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 26

3. Kawasan peruntukan perikanan

Kawasan peruntukan perikanan yang terdapat di

wilayah Kabupaten Bogor, terdiri atas :

a. Pengembangan kawasan budidaya air tawar;

b. Pengembangan kawasan industri pengolahan perikanan;

c. Pengembangan pasar pengumpul dan pelelangan ikan air

tawar; dan

d. Pengembangan kawasan minapolitan.

Pengembangan kawasan perikanan budidaya air tawar

terletak di sebagian : Kecamatan Babakan Madang, Caringin,

Cigudeg, Ciampea, Cariu, Cijeruk, Ciawi, Cibungbulang,

Cigombong, Ciomas, Cisarua, Ciseeng, Cileungsi, Cibinong,

Citeureup, Dramaga, Gunung Putri, Gunung Sindur, Jasinga,

Kemang, Klapanunggal, Leuwiliang, Leuwisadeng,

Megamendung, Nanggung, Pamijahan, Parung, Rancabungur,

Rumpin, Sukajaya, Sukaraja, Sukamakmur, Tajurhalang,

Tenjolaya dan Tamansari.

Terdapat beberapa catatan penting dalam rangka

pengembangan kawasan peruntukan perikanan, meliputi :

a. Pengembangan kawasan industri pengolahan perikanan

dapat dikembangkan pada sentra-sentra produksi

perikanan dan pengembangan industri

b. Pengembangan pasar pengumpul, dapat dikembangkan

pada sentra-sentra produksi perikanan

c. Pengembangan kawasan minapolitan terletak di sebagian :

1) Kecamatan Ciseeng (Desa Babakan, Parigi Mekar, Putat

Nutug, Ciseeng, Cibentang, Cibeuteung Udik,

Cibeuteung Muara dan Cihoe);

2) Kecamatan Parung (Desa Bojong Indah, Cogreg, Bojong

Sempu, Waru Jaya, Waru, Pamegarsari dan Iwul);

3) Kecamatan Gunung Sindur (Desa Pengasinan, Cibinong,

Gunung Sindur, Curug, Cidokom dan Pabuaran); dan

4) Kecamatan Kemang (Desa Pabuaran, Kemang, Tegal,

Pondok Udik, Bojong dan Jampang).

Pengelolaan kawasan peruntukan perikanan yang

terdapat di wilayah Kabupaten Bogor, meliputi :

Page 73: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 27

a. Pemberian penguatan modal bagi usaha perikanan dalam

rangka menunjang kesinambungan usaha perikanan;

b. Menggalakan program penggunaan bibit unggul;

c. Memperluas wilayah pemasaran produksi perikanan, baik

lokal maupun pasar ekspor;

d. Pengembangan pusat pengumpul dan distribusi bagi usaha

perikanan dengan memperhatikan jarak minimum (mudah

dijangkau); dan

e. Membangun balai penyuluhan dan pelatihan.

4. Kawasan peruntukan pertambangan;

5. Kawasan peruntukan industri;

6. Kawasan peruntukan pariwisata;

7. Kawasan peruntukan permukiman; dan

8. Kawasan peruntukan lainnya.

RTRW ini diharapkan menjadi pedoman bagi semua

pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan di

berbagai sektor/bidang, serta mengakomodasikan pembagian

peran dengan kabupaten/kota dan bersifat saling melengkapi dan

selaras, serta sebagai matra spasial bagi RPJMD, RPJPD serta

rencana pembangunan lainnya.

Hal ini terjadi karena pengaruh kegiatan ekonomi seperti

kegiatan investasi industri, jasa maupun pemukiman,

perkembangan penduduk maupun kondisi sosial budaya. Alih

fungsi lahan di Kabupaten Bogor terutama terjadi pada

berubahnya fungsi hutan baik primer maupun sekunder menjadi

fungsi perkebunan bahkan semak belukar, berubahnya fungsi

sawah menjadi fungsi permukiman dan budidaya lainnya. Alih

fungsi yang terjadi umumnya mengabaikan rencana tata ruang

yang telah direncanakan sebelumnya. Sebagai akibatnya produksi

dan produktivitas pertanian semakin menurun dan kondisi

lingkungan juga menurun.

Mengingat sektor pertanian dan lingkungan alam masih

menjadi keunggulan Kabupaten Bogor khususnya dalam lingkup

wilayah Jabodetabek, maka kondisinya yang semakin menurun

akan mengancam ketahanan pangan di Kabupaten Bogor. Kondisi

ini menuntut BKP5K untuk semakin kreatif dalam merancang

Page 74: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 28

berbagai upaya perlindungan dan pengamanan terhadap lahan

pertanian produktif agar tidak dialihfungsikan untuk kepentingan

lain yang merugikan pembangunan pertanian.

Terlebih lagi BKP5K memiliki unit kerja yang ada di tingkat

kecamatan sekaligus sumberdaya aparatur pembina ketahanan

pangan dan penyelenggara penyuluhan sampai ke tingkat

desa/kelurahan, yang bersentuhan langsung dengan dinamika

yang terjadi di tengah masyarakat pertanian, perikanan dan

kehutanan.

Peningkatan pembangunan aksesibilitas jalan secara

berlebihan akan mempengaruhi aktivitas pertanian di Kabupaten

Bogor. Semakin banyak jaringan jalan yang ada, maka kegiatan

pertanian akan semakin terdesak akibat berkurangnya lahan

pertanian, oleh karenanya BKP5K turut memberikan masukan

tentang wilayah mana saja yang disarankan untuk dilakukan

pembangunan jalan, khususnya mengedepankan pembangunan

jalan produksi yang didasarkan pada potensi produksi yang ada

didalamnya. Pemanfaatan air bersih secara berlebihan juga dapat

mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas sumber air

khususnya air tanah.

Sebagai respon atas berbagai isu lingkungan hidup

tersebut, maka BKP5K perlu merancang berbagai rencana

pembangunan yang tentunya ramah lingkungan. Sebagai

implikasinya maka peningkatan kompetensi SDM di BKP5K

tentang lingkungan hidup perlu ditingkatkan. Selanjutnya

perumusan rencana pembangunan berwawasan lingkungan perlu

melibatkan berbagai sektor, sehingga kuantitas dan kualitas

koordinasi juga perlu ditingkatkan. Elemen penting lainnya dalam

perencanaan berwawasan lingkungan adalah ketersediaan data

dan informasi yang lengkap dan akurat tentang kondisi degradasi

lingkungan, sehingga ke depan perancangan sistem data dan

informasi lingkungan hidup semakin penting.

Disinilah manfaat penyusunan Programa Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang terkini dan akurat di

setiap tingkatan, dapat dijadikan sebagai salah satu database

proses perencanaan pembangunan di 8 zona pembangunan

Page 75: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 29

Kabupaten Bogor yang terdiri dari : Zona Agrosilpopastoral, Zona

Agrowisata, Zona Pengembangan Industri Non Farm, Zona

Industri Pedesaan dan Pengembangan UKM, Zona Diversifikasi

Pertanian & Agrowisata, Zona Ekowisata, Zona Pertanian Kota &

Industri, dan Zona Pertanian Lumbung Pangan.

3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Perumusan isu-isu strategis didasarkan pada analisis

terhadap lingkungan internal dan eksternal yaitu peluang dan

ancaman serta memperhatikan kekuatan dan kelemahan pada

BKP5K Kabupaten Bogor dalam melaksanakan tugas pokoknya

untuk membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan dan

penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan

kehutanan. Maka isu-isu strategis yang menjadi acuan dalam

menentukan program dan kegiatan prioritas selama lima tahun

ke depan (2013-2018) untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, yaitu :

Strategi S – O (Pemantapan) :

1. Meningkatkan kualitas regulasi ketahanan pangan sebagai

landasan hukum pencapaian rencana aksi dan evaluasi

penguatan ketahanan pangan yang aplikatif;

2. Meningkatkan aplikasi, evaluasi serta kaji tindak sistem

agribisnis dan minabisnis; dan

3. Meningkatkan akurasi dan koneksivitas data/informasi

serta pemantauan distribusi dan akses pangan.

Strategi W – O (Pengembangan) :

1. Meningkatkan pola pengawasan keamanan pangan dan

pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam penyediaan

pangan secara mandiri; dan

2. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan penyuluhan

swadaya sebagai Technology Agent Unit.

Strategi S – T (Perluasan) :

1. Meningkatkan kapabilitas dan aksesibilitas sumberdaya

manusia penyelenggara penyuluhan; dan

Page 76: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 30

2. Meningkatkan jejaring kerja dalam proses transfer hasil

pemuliaan dengan kebutuhan informasi dan inovasi

teknologi pangan utama terapan.

Strategi W – T (Perombakan) :

1. Meningkatkan peran dan fungsi pemangku kepentingan

beserta kelembagaannya dalam penanganan daerah rawan

pangan dan transien pada berbagai tingkatan wilayah; dan

2. Meningkatkan penerapan pola usaha Integrated Farming

and Tourism System.

Ke sembilan strategi dimaksud, diperoleh berdasarkan

analisa yang dilakukan dengan menggunakan SWOT Analysis

pada masing-masing kuadran, sebagaimana terurai pada gambar

III.1. berikut ini.

Page 77: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 31

Gambar III.1. SWOT Analysis BKP5K Kabupaten Bogor

Eksternal

Internal

Peluang (O)

1. UU RI Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

(SP3K);

2. UU RI Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

3. PP RI Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;

4. PP RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan,

Pembinaan dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan;

5. Permentan RI Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010

tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

6. Kepmenakertrans RI Nomor Kep.29/Men/III/2010

tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja NasionaI

Indonesia (SKKNI) Sektor Pertanian Bidang Penyuluhan

Pertanian;

7. Kepmenakertrans RI Nomor Kep.152/Men/VIII/2010

tentang Penetapan SKKNI Sektor Kelautan dan

Perikanan Bidang Penyuluhan Perikanan;

8. Kepmenakertrans RI Nomor Kep.137/Men/V/2011

tentang Penetapan SKKNI Sektor Kehutanan Bidang

Penyuluhan Kehutanan;

Ancaman (T)

1. Kesepakatan pada tahun 2010

tentang penerapan AFTA (Asean

Free Trade Area / bebas bea

masuk impor) di negara-negara

asean pada tahun 2015 yang

mengancam mekanisme pasar

produk pertanian, perikanan dan

kehutanan, dengan kondisi

umum di Kabupaten Bogor

masih belum memenuhi

persyaratan penerapan teknologi

budidaya bebas/minim zat

adiktif dan HACCP (Hazard

Analysis Critical Control Point)

dalam pengolahan dan

pengemasannya;

Page 78: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 32

Eksternal

Internal

Peluang (O)

9. Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 27 Tahun 2010

tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan;

10. Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Kemandirian Pangan Daerah;

11. Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Badan Koordinasi

Penyuluhan (Bakorluh) Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan Provinsi Jawa Barat;

12. Perbup Bogor Nomor 84 Tahun 2009 tentang Revitalisasi

Pertanian dan Pembangunan Perdesaan (RP3);

13. Perbup Bogor Nomor 62 Tahun 2010 tentang

Peningkatan Daya Saing Produk Kabupaten Bogor;

14. Ditetapkannya secara nasional upaya penekanan tingkat

alih fungsi lahan produktif sekaligus penciptaan lahan

sawah baru yang merupakan substitusi alih fungsi lahan

dimaksud sebagai tolok ukur keberhasilan tata ruang

wilayah, serta optimalisasi daya dukung Daerah Irigasi

(DI), Jaringan Irigasi (JI) dan aksesibilitas jalan produksi

perdesaan bagi pengembangan sektor pertanian,

perikanan dan kehutanan sebagai tolok ukur

keberhasilan kebinamargaan dan pengairan;

Ancaman (T)

2. Analisa dan prediksi BMKG

(Badan Meteorologi, Klimatologi

dan Geofisika), bahwa seluruh

kepulauan di Indonesia akan

dilalui oleh fenomena anomali

alam yang berpengaruh terhadap

ketidakpastian waktu dan

volume musim penghujan dan

musim kemarau, serta intensitas

badai angin dan hujan pada tiap

kawasan;

3. Menurunnya minat dan orientasi

usaha angkatan kerja usia muda

terhadap usaha tani dan usaha

mina, khususnya yang

berdomisili pada wilayah

hinterland pengembangan sektor

non pertanian, perikanan dan

kehutanan; dan

Page 79: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 33

Eksternal

Internal

Peluang (O)

15. Terbitnya berbagai peraturan, keputusan, Petunjuk

Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis)

sebagai dasar aplikasi metodologi penyuluhan baik di

tingkat pusat, provinsi maupun daerah;

16. Terjalinnya jejaring kerja dalam alih informasi dan

inovasi teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan

dengan berbagai lembaga penelitian, pendidikan dan

pelatihan terkait di tingkat pusat, provinsi maupun

daerah, berikut dengan pihak media komunikasi cetak

dan elektronik dalam proses diseminasinya;

17. Masih terdapat potensi komitmen dan keterlibatan aktif

dunia usaha milik swasta terhadap optimalisasi

efektivitas penyelenggaraan penyuluhan berorientasi

pemberdayaan dan produktifitas sumberdaya lokal,

secara langsung di tingkat kelompok pelaku utama dan

pelaku usaha, melalui program Corporate Social

Responcibility (CSR); dan

18. Masih ditugaskannya sebanyak 92 orang THL-TBPP

sebagai penyuluh kontrak Kementerian Pertanian RI dan

51 orang THL-P2BN sebagai penyuluh kontrak

Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bogor,

yang berperan dalam mensubstitusi kekurangan jumlah

penyuluh PNS.

Ancaman (T)

4. Minimnya pelatihan/bimbingan

teknis sebagai upaya

peningkatan kesiapan

sumberdaya manusia pelaku

utama dan pelaku usaha beserta

kelembagaannya, menuju

penerapan agribisnis dan

minabisnis yang proporsional

berdasarkan potensi pada setiap

satuan sektor maupun wilayah

dalam mendukung ketahanan

pangan.

Page 80: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 34

Kekuatan (S)

1. Perda Kabupaten Bogor Nomor 14 Tahun 2012

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

Kerja BKP5K Kabupaten Bogor;

2. Perbup Bogor Nomor 28 Tahun 2013 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja BP3K

pada BKP5K Kabupaten Bogor;

3. Panduan kinerja penyelenggaraan penyuluhan

dalam bentuk Programa Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan tingkat kabupaten

dan kecamatan, RKTP tingkat wilayah binaan,

serta rekomendasi Komisi Penyuluhan

Kabupaten (KPK) sebagai bahan pertimbangan

lanjutan bagi Bupati Bogor dan beberapa

kementerian terkait dalam pengambilan

kebijakan penyelenggaraan penyuluhan,

berikut dengan proses monitoring dan

evaluasinya terdokumentasi dengan baik setiap

tahunnya;

Strategi S – O (Pemantapan) :

1. Meningkatkan kualitas regulasi ketahanan pangan sebagai

landasan hukum pencapaian rencana aksi dan evaluasi

penguatan ketahanan pangan yang aplikatif;

2. Meningkatkan aplikasi, evaluasi serta kaji tindak sistem

agribisnis dan minabisnis; dan

3. Meningkatkan akurasi dan koneksivitas data/informasi

serta pemantauan distribusi dan akses pangan.

Strategi S – T (Perluasan) :

1. Meningkatkan kapabilitas dan

aksesibilitas sumberdaya

manusia penyelenggara

penyuluhan; dan

2. Meningkatkan jejaring kerja

dalam proses transfer hasil

pemuliaan dengan kebutuhan

informasi dan inovasi teknologi

pangan utama terapan.

Page 81: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 35

Kekuatan (S)

4. Sarana prasarana dalam bentuk bangunan

kantor beserta fasilitas kerjanya dan penunjang

mobilitas pembinaan ketahanan pangan dan

penyelenggaraan penyuluhan sudah mulai

tertata dengan baik, melalui pembiayaan DAK

dan Dekonsentrasi pemerintah pusat, Bantuan

Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,

maupun APBD Kabupaten Bogor;

5. Telah dilakukan rekruitmen 200 orang PPS

sektor pertanian, perikanan dan kehutanan

yang memiliki peran dan fungsi yang sama

dengan THL-TBPP dan THL-P2BN, sebagai

aplikasi Exit Strategy Pemerintah Kabupaten

Bogor dalam memenuhi kondisi ideal jumlah

penyelenggara penyuluhan per masing-masing

satuan wilayah binaan; dan

Page 82: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 36

Kekuatan (S)

6. Percepatan yang cukup signifikan pada

perkembangan kuantitas dan kualitas

kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha

mulai dari tingkat kelompok, gabungan

kelompok, pusat penyuluhan dan pelatihan

swadaya, beserta beberapa program

pengembangan agribisnis dan minabisnis yang

menyertainya.

Kelemahan (W)

1. Belum tersedianya dukungan anggaran bagi

pelaksanaan Tupoksi Kepala Sub Bagian Tata

Usaha di tingkat BP3K guna lebih

mengoptimalkan fokus kinerja aparatur,

sebagai aplikasi Perbup Bogor Nomor 28 Tahun

2013 tentang Pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja BP3K pada BKP5K Kabupaten Bogor;

Strategi W – O (Pengembangan) :

1. Meningkatkan pola pengawasan keamanan pangan dan

pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam

penyediaan pangan secara mandiri; dan

2. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan penyuluhan

swadaya sebagai Technology Agent Unit.

Strategi W – T (Perombakan) :

1. Meningkatkan peran dan fungsi

pemangku kepentingan beserta

kelembagaannya dalam

penanganan daerah rawan

pangan dan transien pada

berbagai tingkatan wilayah; dan

2. Meningkatkan penerapan pola

usaha Integrated Farming and

Tourism System.

Page 83: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 37

Kelemahan (W)

2. Penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan

PNS yang berusia diatas 50 tahun sebanyak

111 orang (73,51%) sedangkan yang berusia

50 tahun ke bawah sebanyak 40 orang

(26,49%) dari total penyuluh PNS yang ada, hal

ini mengindikasikan akan terjadinya degradasi

sumberdaya penyelenggara penyuluhan beserta

kapabilitas yang melekat didalamnya pada

beberapa tahun ke depan, serta akan

berdampak pada berkurangnya mobilitas dalam

aplikasi metodologi penyuluhan baik secara

teknis maupun administrasi

pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja;

3. Belum meratanya kapabilitas penyuluh

pertanian, perikanan dan kehutanan, kaitannya

dengan tuntutan terhadap fungsi polyvalensi

yang melekat pada lembaga BP3K, bagi

pelayanan pengembangan sektor pertanian,

perikanan dan kehutanan di tingkat kelompok

pelaku utama dan pelaku usaha, dalam

mendukung ketahanan pangan;

Page 84: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

III - 38

Kelemahan (W)

4. Sarana penunjang kinerja personal penyuluh

dalam mengaplikasikan metodologi penyuluhan

terkini di tingkat kelompok pelaku utama dan

pelaku usaha, belum terpenuhi secara

proporsional dan memadai (Soil Test Kit, Global

Positioning System, Water Test Kit, dll); dan

5. Belum tersusunnya dokumen Grand Design

Penguatan Ketahanan Pangan Kabupaten

Bogor.

Page 85: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 1

BAB IV

VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA

PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K)

KABUPATEN BOGOR

4.1. VISI DAN MISI

A. Pernyataan Visi

Dalam rangka mendukung pencapaian Visi Pemerintah

Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 yaitu “KABUPATEN

BOGOR MENJADI KABUPATEN TERMAJU DI INDONESIA”,

sekaligus sebagai bentuk tindak lanjut dari tugas pokok dan

fungsi yang telah diamanatkan dengan mempertimbangkan

berbagai masukan dari stakeholders, maka BKP5K Kabupaten

Bogor menetapkan Visi nya yaitu :

“TERWUJUDNYA PELAKU UTAMA DAN PELAKU USAHA YANG

TANGGUH, MANDIRI DAN BERDAYA SAING”

Pernyataan Visi di atas bermakna, yaitu :

TANGGUH bermakna, dengan segenap proses yang

mengandung berbagai metode serta pendekatan pembinaan

ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan bagi

pelaku utama dan pelaku usaha, diharapkan mampu

menciptakan perubahan Pengetahuan, Sikap dan

Keterampilan (PSK) agar peningkatan kualitas sumberdaya

manusia beserta kelembagaannya dapat tercapai hingga

tahap mumpuni dan unggul dalam penguasaan hal teknis

dan administratif;

MANDIRI bermakna, dengan tercapainya peningkatan

kualitas sumberdaya manusia beserta kelembagaannya

yang tangguh, diharapkan akan berdampak kepada

kemandirian baik personal pelaku utama dan pelaku usaha

maupun kelembagannya dalam ber-interaksi dengan

stakeholders lainnya pada segala bidang jejaring kerjasama,

hingga mampu menciptakan suasana kondusif prospektif

bagi pengembangan diri dan bidang usahanya secara

mandiri tanpa harus selalu mengharapkan pendampingan

Page 86: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 2

pembinaan ketahanan pangan dan penyelenggaraan

penyuluhan yang berpotensi menimbulkan sikap

ketergantungan;

BERDAYA SAING bermakna, tentunya merupakan hasil

akhir dari kemandirian, kedinamisan dan kesejahteraan

yang telah terbentuk di tingkat pelaku utama dan pelaku

usaha beserta kelembagaannya maupun unsur masyarakat

lainnya, dengan harapan besar mampu menciptakan

keberhasilan proses keberdayaan sekaligus produk

pertanian, perikanan dan kehutanan yang bernilai

kepatutan Bargaining Position, agar pada perkembangannya

mampu menciptakan tidak hanya tingginya kemampuan

dan daya saing semata, akan tetapi mampu

mengkondisikan sekaligus menempatkan personal dan

kelembagaannya sebagai sumber aktif partisipatif

pergerakan perekonomian masyarakat Kabupaten Bogor

secara menyeluruh.

B. Pernyataan Misi

Memperhatikan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten

Bogor Tahun 2013-2018 serta Visi BKP5K, tugas pokok dan

fungsi yang telah diamanatkan dengan mempertimbangkan

berbagai masukan dari stakeholders, BKP5K Kabupaten Bogor

secara langsung berkontribusi terhadap pencapaian

Misi ke – 2 Pemerintah Kabupaten Bogor yaitu “Meningkatkan

Daya Saing Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan

Usaha Berbasis Sumberdaya Alam dan Pariwisata”. Oleh

karenanya ditetapkan Misi BKP5K Kabupaten Bogor, sebagai

berikut :

1. Meningkatkan Kapabilitas Sumberdaya Manusia dan

Kelembagaan Penyuluhan

Misi ini mengandung makna, dalam upaya

pencapaian visi dilakukan salah satunya dengan

membentuk sekaligus memberdayakan kelembagaan

penyuluhan baik tingkat kabupaten maupun kecamatan

dan desa/kelurahan sebagai pelaksana kebijakan hingga

tahap ideal, membina sumberdaya manusia baik aparatur

Page 87: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 3

maupun kelompok utama melalui pendidikan, pelatihan,

penyuluhan dan pendampingan yang berkesinambungan.

2. Meningkatkan Jejaring Kerja dalam Alih Inovasi Teknologi

dalam Mendukung Ketahanan Pangan

Misi ini mengandung makna, dalam upaya

pencapaian visi dilakukan salah satunya dengan

memfasilitasi terbentuknya suatu hubungan mutualisme

diantara stakeholders berdasarkan masing-masing keahlian

dan proses kaji terapnya, pelaku agribisnis dan minabisnis

lainnya dengan proses ekonominya, serta pelaku utama

dan pelaku usaha sebagai mitra pembinaan dengan proses

budidayanya, melalui pembinaan kewirausahaan yang

diarahkan kepada terjalinnya sebuah kemitraan yang

menguntungkan secara proporsional dan berkelanjutan,

demi terwujudnya ketahanan pangan baik dari sisi

produksi, distribusi maupun konsumsi.

4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang.

Tujuan Strategis ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan

visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis

lingkungan strategis, sehingga dapat mengarahkan perumusan

sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka

merealisasikan misi dan pada akhirnya visi. Berdasarkan tujuan

yang ditetapkan, maka BKP5K Kabupaten Bogor akan dapat

mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu

sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan

sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor

lingkungan yang mempengaruhinya.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu

yang akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka

waktu tertentu. Sasaran adalah salah satu dasar di dalam

penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat

pemicu bagi organisasi terhadap sesuatu yang harus dicapai.

Page 88: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 4

Perumusan tujuan dan sasaran BKP5K Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 berikut indikator kinerja pelayanan dengan

penjelasan tentang definisi, program pendukung dan rumus

perhitungannya, yang telah dirumuskan dalam RPJMD

Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, disajikan

sebagai berikut :

Tujuan :

Terjaminnya ketahanan pangan masyarakat

Sasaran :

1. Berkembangnya agribisnis pertanian dan minabisnis

perikanan; dan

2. Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan

konsumsi pangan daerah.

Indikator Sasaran :

1. Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dan

Pelaku Usaha (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan perhitungan

perbandingan antara perkembangan jumlah kelompok

pelaku utama per sektor per kelas kemampuan Pemula,

Lanjut, Madya dan Utama pada tahun n dengan jumlah

pada tahun dasar.

Program Utama :

1) Peningkatan Kesejahteraan Petani

Rumus perhitungan :

Jumlah kelompok tahun n – Jumlah kelompok tahun dasar x 100 Jumlah kelompok tahun dasar

Keterangan :

1) Tahun dasar perhitungan yaitu tahun 2013;

2) Rumus perhitungan diterapkan per sektor per kelas

kemampuan; dan

3) Tidak terdapat kelas kemampuan Lanjut pada sektor

perikanan berdasarkan nomenklatur Kementerian

Kelautan dan Perikanan RI.

Page 89: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 5

2. Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan

Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan perhitungan

perbandingan antara jumlah penyuluh PNS dan Non

PNS dengan jumlah wilayah pelayanan penyuluhan

dalam satuan kecamatan dan desa/kelurahan, sesuai

kondisi ideal pelayanan penyuluhan per sektor

Program utama :

1) Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Rumus perhitungan :

Pertanian :

(Jumlah penyuluh pertanian x 1,00) x 100

Jumlah desa/kelurahan

Kehutanan :

(Jumlah penyuluh kehutanan x 0,25) x 100

Jumlah kecamatan

Perikanan :

(Jumlah penyuluh perikanan x 0,50) x 100

Jumlah kecamatan

Keterangan :

1) Kondisi ideal pelayanan penyuluhan per sektor

berdasarkan nomenklatur masing-masing

kementerian :

Pertanian : 1 desa/kelurahan 1 penyuluh (1,00)

Kehutanan : 1 kecamatan 4 penyuluh (0,25)

Perikanan : 1 kecamatan 2 penyuluh (0,50)

3. Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama dan Pelaku

Usaha (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan perhitungan

perbandingan antara jumlah kelompok peserta

bimbingan teknis dengan jumlah kelompok per sektor,

sebagai bentuk proses diseminasi inovasi teknologi

terkini dan pendampingan pengelolaan berkelanjutan

fasilitasi penyediaan sarana produksi

Page 90: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 6

Program utama :

1) Peningkatan Produksi Hasil Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Rumus perhitungan :

Jumlah kelompok peserta bimbingan teknis x 100

Jumlah kelompok per sektor

Keterangan :

1) Rumus perhitungan diterapkan per sektor

4. Cakupan Aplikasi Teknologi Lahan Pangan Utama (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan perhitungan

perbandingan antara jumlah luas lahan pangan utama

yang telah menerapkan teknologi terkini dengan luas

lahan produktif pangan utama

Program utama :

1) Penerapan Teknologi Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Rumus perhitungan :

Jumlah luas lahan SLPTT x 100

Jumlah luas lahan produktif pangan utama

5. Indikator sasaran :

a. Ketersediaan Energi dan Protein Per Kapita (%)

b. Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan perhitungan pencapaian

tingkat ketersediaan energi dan protein per kapita, serta

ketersediaan cadangan pangan Kabupaten Bogor yang

berhasil dicapai

Program utama :

1) Pengembangan Ketersediaan dan Cadangan Pangan

Rumus perhitungan :

Tingkat Ketersediaan Energi (%) =

Ketersediaan Energi x 100

Tingkat Ketersediaan Energi

Ketersediaan Energi (Kkal/Kapita/Hari) =

Ketersediaan Pangan/Kapita/Hari x Kandungan Kalori x BDD

100

Page 91: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 7

Tingkat Ketersediaan Protein (%) =

Ketersediaan Protein x 100

Tingkat Ketersediaan Protein

Ketersediaan Protein =

Ketersediaan Pangan (Gram/Kapita/Hr) x Kandungan (Gram/Kapita/Hr) Protein x BDD 100

Nilai Capaian Cadangan Pangan Pemerintah Daerah =

Jumlah Cadangan Pangan Beras x 100

100 ton

Keterangan :

1) BDD = Bagian yang Dapat Dimakan (Buku Daftar

Komposisi Bahan Makanan/DKBM);

2) Tingkat Ketersediaan Energi rekomendasi Forum

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi WKNPG ke VIII

tahun 2004 menetapkan tingkat ketersediaan energi

sebesar 2.400 Kkal/Kapita/Hari dan protein

58 Gram/Kapita/Hari; dan

3) Ketersediaan Energi dan Protein didapat dari

Software Neraca Bahan Makanan (NBM) dari MWA

Training & Consulting Lembaga Tata Kelola

Ketahanan Pangan.

6. Indikator Sasaran :

a. Ketersediaan/Informasi Pasokan, Harga dan Akses

Pangan (%)

b. Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan perhitungan pencapaian

tingkat ketersediaan/informasi pasokan, harga dan

akses pangan, serta stabilitas harga dan pasokan

pangan yang berhasil dicapai

Program utama :

1) Pengembangan Distribusi dan Akses Pangan

Rumus perhitungan :

Nilai Capaian Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga

dan Akses Pangan (K) =

n 3

K = ∑ Ki ; Ki = ∑ Realisasi (j) x 100

i=1 j=1 Target (j)

3 3

Page 92: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 8

Stabilitas Harga (SH) dan Stabilitas Pasokan

Pangan (SP) =

n

SK = ∑ SKi

i=1

n

Stabilitas Harga dan Pasokan komoditas ke i (SKi) =

2 – CVKRi x 100

CVKTi

CVKRi = SDKRi x 100 ; CVKTi = SDKTi x 100

KRi KTi

n n SDKRi = √ ∑ (KRi – KRi)2 ; KRi = ∑ KRi

i=1 i=1

n – 1 n

n n

SDKTi = √ ∑ (KTi – KTi)2 ; KTi = ∑ KTi i=1 i=1

n – 1 n

Keterangan :

1) Ki = Ketersediaan informasi menurut i; dimana

i=1=Harga, i=2=Pasokan, i=3=Akses;

2) Realisasi (j) = Banyaknya informasi yang terealisasi

pengumpulannya menurut j; dimana

j=1=Komoditas, j=2=Lokasi, j=3=Waktu;

3) Target (j) = Sasaran banyaknya informasi yang akan

dikumpulkan menurut j; dimana j=1=Komoditas,

j=2=Lokasi, j=3=Waktu;

4) Harga dinyatakan stabil jika gejolak harga pangan

di suatu wilayah kurang dari 25% dari kondisi

normal;

5) Pasokan pangan dinyatakan stabil jika penurunan

pasokan pangan di suatu wilayah berkisar antara

5% - 40%;

H untuk Harga

6) K =

P untuk Pasokan

7) SHi = Stabilitas harga komoditas ke i; SPi =

Stabilitas Pasokan komoditas ke i; i = 1,2,3,…….n;

n = Jumlah komoditas;

8) SHi dan SPi digambarkan dengan koefisien

keragaman (CV);

Page 93: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 9

9) CVKRi = Koefisien keragaman realisasi untuk harga

dan pasokan komoditas ke-i; CVKTi = Koefisien

keragaman target untuk harga dan pasokan

komoditas ke-i;

10) SDKRi = Standar deviasi realisasi untuk harga dan

pasokan komoditas ke i; KRi = Rata-rata realisasi

untuk harga dan pasokan komoditas ke i;

11) SDKTi = Standar deviasi target untuk harga dan

pasokan komoditas ke i; KTi = Rata-rata target

untuk harga dan pasokan komoditas ke i;

Realisasi harga komoditas ke i (HRi)

12) KRi =

Realisasi pasokan komoditas ke i (PRi)

Rata-rata realisasi harga komoditas ke i (HRi)

13) KRi =

Rata-rata realisasi pasokan komoditas ke i (PRi)

7. Indikator Sasaran :

a. Skor Pola Pangan Harapan (%)

b. Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan perhitungan pencapaian

tingkat skor pola pangan harapan serta pengawasan dan

pembinaan ketahanan pangan yang berhasil dicapai

Program utama :

1) Pengembangan Penganekaragaman dan Keamanan

Pangan

Rumus perhitungan :

Skor PPH/Prosentase (%) AKG =

Energi masing-masing komoditas x 100

AKG

Pangan Aman =

Jumlah sampel pangan yang aman dikonsumsi x 100 Jumlah total sampel yang diperdagangkan

Keterangan :

1) AKG = Angka Kecukupan Gizi; dan

2) Skor Pola Pangan Harapan (PPH) didapat dari

Software Neraca Bahan Makanan (NBM) dari

Page 94: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 10

MWA Training & Consulting Lembaga Tata Kelola

Ketahanan Pangan.

8. Pengkoordinasian Penanganan Daerah Rawan Pangan (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan perhitungan

perbandingan antara daerah rawan pangan yang

ditangani dengan jumlah daerah rawan pangan yang

masih ada, yang terdiri dari beberapa kategori yaitu :

Rawan Ketersediaan Pangan, Rawan Rumah Tangga

Miskin, Rawan Akses Jalan, Rawan Akses Listrik, Rawan

Gizi Kurang, Rawan Akses Air Bersih dan Rawan Akses

Fasilitas Kesehatan

Program utama :

1) Penanganan Kerawanan Pangan

Rumus perhitungan :

Capaian Pengkoordinasian Penanganan Daerah Rawan

Pangan =

Realisasi Penanganan Daerah Rawan Pangan x 100

Target Penanganan Daerah Rawan Pangan

Keterangan :

1) Rumus perhitungan diterapkan per kategori rawan

9. Indikator Sasaran :

a. Regulasi Ketahanan Pangan (Dokumen)

b. Ketersediaan Pangan Utama (%)

Definisi :

Indikator ini berkaitan dengan jumlah regulasi

ketahanan pangan yang diterbitkan sebagai landasan

hukum pencapaian rencana aksi dan evaluasi

penguatan ketahanan pangan yang aplikatif, guna

menjamin khususnya ketersediaan pangan utama serta

unsur ketahanan pangan lainnya

Program utama :

1) Koordinasi Ketahanan Pangan

Rumus perhitungan :

Capaian Ketersediaan Pangan Utama =

Rata-rata Jumlah Ketersediaan Pangan Utama per Tahun (Kg) x 100

Jumlah Penduduk

Page 95: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 11

Rata-rata Jumlah Ketersediaan Pangan Utama per

Tahun (Kg) =

63,20% x (Produksi Padi Sawah + Padi Gogo) x 100

(105,86 x Jumlah Penduduk) / 1.000

Keterangan :

1) 63,20% = prosentase net production / beras yang

diperoleh (36,80% = rendemen); 105,86 = tingkat

konsumsi beras per kapita per tahun; dan 1.000 =

konversi antara satuan Ton dan Kg

Upaya pencapaian kinerja pelayanan BKP5K dalam bentuk

pembinaan ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan

tidak hanya ditempuh melalui program utama sebagaimana yang

telah terurai sebelumnya, akan tetapi didukung pula melalui

beberapa program penunjang, sebagai berikut :

1) Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2) Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur;

3) Peningkatan Disiplin Aparatur;

4) Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur; dan

5) Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan.

Untuk lebih lengkapnya, tujuan dan sasaran jangka

menengah BKP5K sebagaimana yang tersaji pada tabel IV.1.

berikut ini.

Page 96: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 12

Page 97: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 13

Page 98: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 14

4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Merujuk pada tujuan dan sasaran jangka menengah

dimaksud, khususnya dalam mendukung pencapaian 9 indikator

sasaran BKP5K dan 2 Penciri Termaju Kabupaten Bogor yaitu :

1) Produksi benih ikan hias dan benih ikan konsumsi air tawar

terbanyak di Indonesia; dan 2) Tercapainya swasembada benih

padi unggul bersertifikat, maka rumusan strategi dan kebijakan

berdasarkan hasil SWOT Analysis BKP5K yang digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam kesesuaian penetapan program dan

kegiatan, dijabarkan berdasarkan misi BKP5K sebagai berikut :

1. Misi Pertama : Meningkatkan Kapabilitas Sumberdaya

Manusia dan Kelembagaan Penyuluhan

Tujuan :

Terjaminnya ketahanan pangan masyarakat

Sasaran :

Berkembangnya agribisnis pertanian dan minabisnis

perikanan

Indikator Sasaran :

1. Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama

dan Pelaku Usaha (%)

Kelompok Pemula

- Pertanian

- Kehutanan

- Perikanan

Kelompok Lanjut

- Pertanian

- Kehutanan

Kelompok Madya

- Pertanian

- Kehutanan

- Perikanan

Kelompok Utama

- Pertanian

- Kehutanan

- Perikanan

Page 99: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 15

2. Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan

Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%)

- Pertanian

- Kehutanan

- Perikanan

3. Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama dan Pelaku

Usaha (%)

- Pertanian

- Kehutanan

- Perikanan

4. Cakupan Aplikasi Teknologi Lahan Pangan Utama (%)

Strategi :

1. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan

penyuluhan swadaya sebagai Technology Agent Unit;

2. Meningkatkan kapabilitas dan aksesibilitas sumberdaya

manusia penyelenggara penyuluhan;

3. Meningkatkan penerapan pola usaha Integrated Farming

and Tourism System; dan

4. Meningkatkan jejaring kerja dalam proses transfer hasil

pemuliaan dengan kebutuhan informasi dan inovasi

teknologi pangan utama terapan.

Kebijakan :

1. Fasilitasi pemenuhan kelengkapan yuridis formal dan

administratif kelembagaan swadaya, serta sarana dan

media diseminasi informasi dan inovasi teknologi;

2. Pengayaan kapabilitas teknis dan manajemen, serta

pemenuhan sarana pendukung kinerja penyelenggara

penyuluhan, guna meng-akses informasi dan inovasi

teknologi On Farm hingga Off Farm;

3. Pendampingan integrasi pola usaha yang berorientasi

pada kualitas produk beserta potensi wisata yang

responsif Market Demand secara simultan dan ramah

lingkungan; dan

4. Optimalisasi tingkat partisipasi petani pangan utama

beserta kelembagaannya dalam diseminasi informasi

Page 100: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 16

dan inovasi teknologi terkini secara bertahap dan

berkelanjutan.

Program Utama :

1. Peningkatan Kesejahteraan Petani;

2. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan;

3. Peningkatan Produksi Hasil Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan; dan

4. Penerapan Teknologi Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan.

2. Misi Kedua : Meningkatkan Jejaring Kerja dalam Alih Inovasi

Teknologi dalam Mendukung Ketahanan

Pangan

Tujuan :

Terjaminnya ketahanan pangan masyarakat

Sasaran :

Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan

konsumsi pangan daerah

Indikator Sasaran :

1. a. Ketersediaan Energi dan Protein Per Kapita (%)

- Energi

- Protein

b. Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (%)

2. a. Ketersediaan/Informasi Pasokan, Harga dan Akses

Pangan (%)

b. Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan (%)

3. a. Skor Pola Pangan Harapan (%)

b. Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan (%)

4. Pengkoordinasian Penanganan Daerah Rawan

Pangan (%)

a. Rawan Ketersediaan Pangan

b. Rawan Rumah Tangga Miskin

c. Rawan Akses Jalan

d. Rawan Akses Listrik

e. Rawan Gizi Kurang

f. Rawan Akses Air Bersih

Page 101: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 17

g. Rawan Akses Fasilitas Kesehatan

5. a. Regulasi Ketahanan Pangan (Dokumen)

b. Ketersediaan Pangan Utama (%)

Strategi :

1. Meningkatkan aplikasi, evaluasi serta kaji tindak sistem

agribisnis dan minabisnis;

2. Meningkatkan akurasi dan koneksivitas data/informasi

serta pemantauan distribusi dan akses pangan;

3. Meningkatkan pola pengawasan keamanan pangan dan

pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam

penyediaan pangan secara mandiri;

4. Meningkatkan peran dan fungsi pemangku kepentingan

beserta kelembagaannya dalam penanganan daerah

rawan pangan dan transien pada berbagai tingkatan

wilayah; dan

5. Meningkatkan kualitas regulasi ketahanan pangan

sebagai landasan hukum pencapaian rencana aksi dan

evaluasi penguatan ketahanan pangan yang aplikatif.

Kebijakan :

1. Pemberian pola insentif dalam rangka pengembangan

agribisnis dan minabisnis;

2. Optimalisasi koordinasi lintas sektor dan jenjang

kewenangan guna menjamin kemudahan aksesibilitas

kebutuhan pangan;

3. Fasilitasi sarana prasarana pemanfaatan lahan

pekarangan dan pengolahan pangan berbasis teknologi

bernilai ekonomis dan layak konsumsi;

4. Optimalisasi keberlanjutan sinergitas penyebarluasan

informasi serta kontribusi kinerja cepat tanggap rawan

pangan dengan prinsip tepat sasaran, tepat waktu dan

tepat jumlah; dan

5. Fasilitasi kompilasi, pengolahan dan analisis data dalam

perumusan regulasi, agar dapat bersifat pro-aktif dalam

ber-sinergis dengan penyelenggaraan penyuluhan guna

menyikapi dinamika ketahanan pangan terkini.

Page 102: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

IV - 18

Program Utama :

1. Pengembangan Ketersediaan dan Cadangan Pangan;

2. Pengembangan Distribusi dan Akses Pangan;

3. Pengembangan Penganekaragaman dan Keamanan

Pangan;

4. Penanganan Kerawanan Pangan; dan

5. Koordinasi Ketahanan Pangan.

Untuk lebih lengkapnya tentang rumusan strategi dan

kebijakan BKP5K dapat dicermati pada tabel IV.2. berikut ini.

Page 103: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

V - 1

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN

PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BKP5K)

KABUPATEN BOGOR

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih

kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk

mencapai tujuan dan sasaran serta memperoleh alokasi anggaran, atau

kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

Berikut disajikan program dan kegiatan BKP5K Kabupaten Bogor

sepanjang periode Renstra Tahun 2013-2018, sebagai berikut :

A. Program dan Kegiatan Lokalitas SKPD

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini dimaksudkan untuk : Memfasilitasi

pencapaian optimalisasi pelayanan administrasi perkantoran

yang terpadu dan berkualitas.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Penyediaan jasa surat menyurat;

2) Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik;

3) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan

dinas / operasional;

4) Penyediaan jasa kebersihan kantor;

5) Penyediaan alat tulis kantor;

6) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

7) Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan

bangunan kantor;

8) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-

undangan;

9) Penyediaan bahan logistik Kantor;

10) Penyediaan makanan dan minuman;

11) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan keluar

daerah;

Page 104: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

V - 2

12) Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi / teknis

perkantoran;

13) Penyediaan pelayanan administrasi kepegawaian;

14) Penyediaan sewa tempat; dan

15) Penyediaan pelayanan keamanan.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini dimaksudkan untuk : Memfasilitasi

penyediaan sarana prasarana perkantoran yang mendukung

kelancaran, kenyamanan dan peningkatan kinerja aparatur

SKPD.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Pembangunan gedung kantor;

2) Pengadaan kendaraan dinas / operasional;

3) Pengadaan mebeleur;

4) Penyusunan Detail Engineering Design (DED) gedung kantor;

5) Pengadaan peralatan kantor;

6) Pengadaan perlengkapan kantor;

7) Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor;

8) Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas /

operasional;

9) Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan gedung kantor;

10) Pemeliharaan rutin / berkala peralatan gedung kantor;

11) Pemeliharaan rutin / berkala taman halaman kantor;

12) Pemasangan jaringan air; dan

13) Pengadaan lahan perkantoran.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program ini dimaksudkan untuk : Memfasilitasi upaya

peningkatan disiplin aparatur dalam berkontribusi terhadap

peningkatan kinerja SKPD sebagai hasil akhir.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.

Page 105: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

V - 3

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Program ini dimaksudkan untuk : Memfasilitasi upaya

peningkatan kapasitas aparatur guna menyikapi secara pro aktif

perkembangan kebijakan dan mekanisme pelaksanaan program

dan kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan, sekaligus

pembinaan terhadap jasmani dan rohaninya.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Pembinaan mental dan rohani bagi aparatur; dan

2) Pendidikan dan pelatihan non formal.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Program ini dimaksudkan untuk : Memfasilitasi

tercapainya penilaian dan evaluasi pelaporan capaian kinerja

dan keuangan SKPD serta peningkatan kinerja aparatur SKPD

pada tahun mendatang.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD;

2) Penyusunan pelaporan keuangan semesteran;

3) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun;

4) Penyusunan perencanaan anggaran;

5) Penatausahaan keuangan SKPD;

6) Monitoring, evaluasi dan pelaporan SKPD;

7) Publikasi kinerja;

8) Penyusunan Renstra SKPD;

9) Penyusunan Renja SKPD;

10) Penyusunan monografi Badan Ketahanan Pangan dan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan; dan

11) Pengembangan Sistem Ketahanan Pangan dan

Penyelenggaraan Penyuluhan.

Page 106: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

V - 4

6. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Program ini dimaksudkan untuk : Memfasilitasi

terjalinnya hubungan erat antara pelaku utama dan pelaku

usaha dengan penyuluh sebagai salah satu sumber informasi

dalam mengakses informasi, teknologi terapan dan sumberdaya

lainnya, sekaligus memperkuat dan meningkatkan hubungan

yang baik antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan

sumber informasi dan teknologi lainnya, sehingga terjadi

sinergitas dalam pengembangan proses adopsi inovasi.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Peningkatan kemampuan lembaga petani;

2) Penguatan kelembagaan penyuluhan;

3) Pemberdayaan lembaga penyuluhan swadaya; dan

4) Penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok

(RDKK).

7. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Program ini dimaksudkan untuk : Lebih meningkatkan

kuantitas dan kualitas penyuluh beserta kelembagaannya baik

dari sisi pemenuhan sarana pendukung kinerja maupun

pengaturan pola kinerja, sehingga mampu memberikan

kontribusi terhadap proses dan hasil penyelenggaraan

penyuluhan secara optimal.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Peningkatan kinerja aparatur penyuluh pertanian,

perikanan dan kehutanan;

2) Pelatihan PPS (Penyuluh Pertanian Swadaya); dan

3) Pelatihan pertanian terpadu.

8. Program Penerapan Teknologi Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Program ini dimaksudkan untuk : Meningkatkan tingkat

adopsi teknologi tepat guna sekaligus mensosialisasikan kondisi

dan potensi sektor pertanian, perikanan dan kehutanan kepada

stakeholders, agar masing-masing pihak yang terlibat dan

Page 107: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

V - 5

berkepentingan didalamnya dapat menganalisa peranan dan

kontribusi yang dapat diberikan bagi pengembangan yang

berkelanjutan.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Pembuatan media penyuluhan cetak dan elektronik;

2) Penyelenggaraan demplot dan kursus tani pertanian,

perikanan dan kehutanan; dan

3) Penataan Lanskap Agro Farming System Park (AFSP).

B. Program dan Kegiatan Lintas SKPD

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-

undangan; dan

2) Bimbingan teknis Perpres 70.

2. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Penyusunan programa dan rencana kerja penyuluh

pertanian, perikanan dan kehutanan.

3. Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Program ini dimaksudkan untuk : Turut mengakselerasi

peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perikanan

dan kehutanan yang ada di masyarakat melalui bimbingan

teknis dan pendampingan pelaksanaan adopsi teknologi tepat

guna, yang akan mendorong tingkat partisipasi masyarakat

dalam penumbuhan usaha produktif yang ekonomis.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Pendukung program Gerakan Peningkatan Produksi Padi

Berbasis Masyarakat (GP3M);

2) Pendukung Peningkatan Produksi Benih Padi Unggul

Bersertifikat; dan

Page 108: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

V - 6

3) Pendukung Peningkatan Produksi Benih Ikan Unggul.

C. Program dan Kegiatan Kewilayahan

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Pembangunan gedung kantor BP3K VII (DAK Tahun 2014);

2) Pembangunan gedung kantor BP3K X (DAK Tahun 2014);

3) Pembangunan gedung kantor BP3K II (DAK Tahun 2014);

4) Pembangunan gedung kantor BP3K VI (DAK Tahun 2014);

5) Pembangunan gedung kantor BP3K VIII (DAK Tahun 2014);

6) Pengadaan kendaraan dinas / operasional (DAK

Tahun 2014);

7) Pengadaan meubeleur (DAK Tahun 2014);

8) Pengadaan peralatan kantor (DAK Tahun 2014);

9) Pengadaan perlengkapan kantor (DAK Tahun 2014);

10) Pembangunan gedung kantor BP3K III (DAK Tahun 2015);

11) Pengadaan perlengkapan kantor (DAK Tahun 2015);

12) Pembangunan gedung kantor BP3K V (DAK Tahun 2016);

13) Pembangunan gudang kantor BP3K (DAK Tahun 2016);

14) Pengadaan kendaraan dinas / operasional (DAK

Tahun 2016);

15) Pengadaan peralatan kantor (DAK Tahun 2016);

16) Pengadaan perlengkapan kantor (DAK Tahun 2016);

17) Pembangunan gudang kantor BP3K (DAK Tahun 2017);

18) Pengadaan perlengkapan kantor (DAK Tahun 2017);

19) Pembangunan gedung kantor pengembangan BP3K VIII /

Pamijahan (DAK Tahun 2018);

20) Pembangunan gudang kantor BP3K (DAK Tahun 2018);

21) Pengadaan kendaraan dinas / operasional (DAK

Tahun 2018);

22) Pengadaan peralatan kantor (DAK Tahun 2018); dan

23) Pengadaan perlengkapan kantor (DAK Tahun 2018).

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Sosialisasi SKKNI Kementerian.

Page 109: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

V - 7

3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Pendukung manajemen usaha tani;

2) Pendukung Minapolitan;

3) Lomba kelompok pertanian dan peternakan;

4) Lomba kelompok perikanan dan kehutanan; dan

5) Pendampingan dan pembinaan Posdaya.

4. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Koordinasi penyuluhan pertanian, perikanan dan

kehutanan di tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten;

2) Penyediaan jasa penyuluh non PNS;

3) Penunjang kegiatan penyuluhan pertanian (bantuan

keuangan Provinsi Jawa Barat);

4) Penunjang kegiatan penyuluhan perikanan (bantuan

keuangan Provinsi Jawa Barat); dan

5) Penunjang kegiatan penyuluhan kehutanan (bantuan

keuangan Provinsi Jawa Barat).

5. Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Pendukung pengembangan agribisnis pertanian;

2) Pendukung peningkatan produksi peternakan;

3) Pendukung peningkatan produksi perikanan; dan

4) Pendukung pengembangan hutan kemasyarakatan.

6. Program Penerapan Teknologi Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Penyebarluasan informasi penyuluhan dan promosi

produk; dan

2) Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT).

Page 110: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

V - 8

7. Program Pengembangan Ketersediaan dan Cadangan Pangan

Program ini dimaksudkan untuk : Mengkoordinasikan

perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi tentang

pengembangan ketersediaan dan cadangan pangan, agar

peningkatan ketahanan pangan dapat tercapai sesuai harapan.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Penyusunan peta ketersediaan dan cadangan pangan;

2) Penyusunan dan analisis Neraca Bahan Makanan (NBM);

3) Pembinaan dan pengembangan cadangan pangan

pemerintah;

4) Pengembangan, pelatihan dan pendampingan Desa Mandiri

Pangan (DEMAPAN);

5) Model pengembangan kawasan ketahanan pangan di

kecamatan;

6) Penyediaan Lumbung Pangan Masyarakat (DAK

Tahun 2014);

7) Sosialisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) ketahanan

pangan;

8) Pengembangan Desa Mandiri Pangan (Bantuan Keuangan

Provinsi Jawa Barat);

9) Penyusunan peta kerawanan pangan (FSVA);

10) Penyediaan Lumbung Pangan Masyarakat (DAK

Tahun 2015);

11) Penyediaan Lumbung Pangan Masyarakat (DAK

Tahun 2016);

12) Penyediaan Lumbung Pangan Masyarakat (DAK

Tahun 2017); dan

13) Penyediaan Lumbung Pangan Masyarakat (DAK

Tahun 2018);

8. Program Pengembangan Distribusi dan Akses Pangan

Program ini dimaksudkan untuk : Mengkoordinasikan

perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi tentang

pengembangan distribusi dan akses pangan, agar peningkatan

ketahanan pangan dapat tercapai sesuai harapan.

Page 111: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

V - 9

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Pelatihan SDM untuk pengumpulan data dan analisis

harga, distribusi dan akses pangan;

2) Pengumpulan dan penyediaan data informasi serta

pemantauan ketersediaan, distribusi, harga dan

pasokan; dan

3) Penyusunan statistik ketahanan pangan.

9. Program Pengembangan Penganekaragaman dan Keamanan

Pangan

Program ini dimaksudkan untuk : Mengkoordinasikan

perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi tentang

pengembangan penganekaragaman dan keamanan pangan, agar

peningkatan ketahanan pangan dapat tercapai sesuai harapan.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Pembinaan dan pengembangan Percepatan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP);

2) Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari

(KRPL-Optimalisasi Pekarangan);

3) Pembinaan dan pengawasan keamanan pangan;

4) Lomba cipta menu Bergizi, Beragam, Seimbang dan Aman

(B2SA); dan

5) Promosi pangan lokal pada Hari Pangan Sedunia (HPS).

10. Program Penanganan Kerawanan Pangan

Program ini dimaksudkan untuk : Mengkoordinasikan

perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi tentang

penanganan kerawanan pangan, agar peningkatan ketahanan

pangan dapat tercapai sesuai harapan.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Penyediaan dan pengembangan Sistem Kewaspadaan

Pangan dan Gizi (SKPG) tingkat

desa/kecamatan/kabupaten; dan

2) Penanggulangan kerawanan pangan di daerah rawan

bencana (Transien) / pemberian bantuan sembako.

Page 112: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

V - 10

11. Program Koordinasi Ketahanan Pangan

Program ini dimaksudkan untuk : Mengkoordinasikan

perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi tentang

perwujudan ketahanan pangan, agar peningkatan ketahanan

pangan dapat tercapai sesuai harapan.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai

berikut :

1) Pengkoordinasian penguatan dan kemandirian pangan; dan

2) Penyusunan analisis capaian SPM ketahanan pangan.

Adapun rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan indikatif pada Renstra BKP5K

Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, tersaji secara rinci pada tabel V.1.

berikut ini.

Page 113: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

VI - 1

BAB VI

INDIKATOR KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN

KEHUTANAN (BKP5K) KABUPATEN BOGOR YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BOGOR

Kontribusi peran pembinaan ketahanan pangan dan

penyelenggaraan penyuluhan tidak kalah penting kedudukannya pada

salah satu rangkaian pembangunan di Kabupaten Bogor, untuk itu

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya BKP5K harus berkontribusi

secara langsung dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan

sasaran RPJMD Kabupaten Bogor, yang ditunjukkan dengan indikator

kinerja pada tabel VI.1. berikut ini.

Page 114: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

VII - 1

BAB VII

PENUTUP

Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Bogor Tahun

2013-2018 merupakan dokumen perencanaan periode 5 (lima) tahunan

yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program

dan kegiatan pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi Badan

Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan serta disusun dengan memperhitungkan seluruh

potensi dan kebutuhan (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan).

Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Bogor tahun

2013-2018 merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 dan menjadi pedoman dalam penyusunan Renja

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan yang menjadi dokumen perencanaan

tahunan sebagai penjabaran dari Renstra Badan Ketahanan Pangan

dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

Pelaksanaan Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ini sangat

memerlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh

aparatur BKP5K, karena akan menentukan keberhasilan pencapaian

kinerja program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian,

Renstra ini tidak hanya menjadi dokumen administrasi saja, karena

secara substansial merupakan pencerminan aspirasi pembangunan

yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan

misi yang ingin dicapai.

BUPATI BOGOR

WAKIL,

Hj. NURHAYANTI

Page 115: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

2014 2015 2016 2017 2018

1 3 4 5 6 7 8 9

1 Cakupan Bina Penguatan

Kelembagaan Pelaku Utama dan

Pelaku Usaha (%)

Kelompok Pemula

- Pertanian 1,70 1,82 3,77 5,87 8,10 10,47 10,47

- Kehutanan 14,52 15,49 33,80 56,34 83,10 115,49 115,49

- Perikanan 8,33 8,72 18,46 29,23 41,03 54,36 54,36

Kelompok Lanjut

- Pertanian 0,96 1,04 2,18 3,41 4,74 6,16 6,16

- Kehutanan 19,23 - 0,81 2,42 4,84 8,06 8,06

Kelompok Madya

- Pertanian 1,50 1,85 4,07 6,67 9,63 12,96 12,96

- Kehutanan - - 3,13 9,38 18,75 31,25 31,25

- Perikanan 5,26 10,00 25,00 45,00 70,00 95,00 95,00

Kelompok Utama

- Pertanian - - 4,00 12,00 24,00 40,00 40,00

- Kehutanan 50,00 - - - 33,33 100,00 100,00

- Perikanan 33,33 - - - 25,00 75,00 75,00

2 Cakupan Bina Wilayah

Penyelenggaraan Penyuluhan

Pelaku Utama dan Pelaku

Usaha (%)

- Pertanian 87,33 85,48 89,86 91,24 92,40 92,86 92,86

- Kehutanan 45,00 45,63 45,63 46,25 47,50 48,75 48,75

- Perikanan 57,50 56,25 58,75 62,50 63,75 66,25 66,25

3 Cakupan Bina Kelompok Pelaku

Utama dan Pelaku Usaha (%)

- Pertanian 2,23 2,24 2,40 2,54 2,67 2,80 12,22

- Kehutanan 10,43 4,98 5,47 5,80 5,96 5,97 23,88

- Perikanan 20,09 10,50 10,77 10,88 11,15 11,24 45,53

4 Cakupan Aplikasi Teknologi 3,85 15,77 18,22 19,09 20,78 22,47 97,12

Lahan Pangan Utama (%)

5 a Ketersediaan Energi dan

Protein Per Kapita (%)

- Energi 112,91 106,76 110,12 113,59 117,17 120,86 120,86

- Protein 136,84 141,15 145,60 150,19 154,92 159,80 159,80

b Penguatan Cadangan Pangan 50,00 60,00 80,00 85,00 90,00 100,00 100,00

Pemerintah Daerah (%)

6 a Ketersediaan / Informasi - 80,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00

Pasokan, Harga dan Akses

Pangan (%)

b Stabilitas Harga dan Pasokan - 80,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00

Pangan (%)

2

Tabel VI.1. Indikator Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor

No Indikator

Kondisi

Awal

(2013)

Target Capaian Setiap TahunKondisi

Kinerja

pada

Akhir

Periode

RPJMD

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Bogor yang Mengacu pada

VI - 2

Page 116: RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018€¦ ·  · 2015-09-21tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat

2014 2015 2016 2017 2018

1 3 4 5 6 7 8 92

No Indikator

Kondisi

Awal

(2013)

Target Capaian Setiap TahunKondisi

Kinerja

pada

Akhir

Periode

RPJMD

7 a Skor Pola Pangan Harapan (%) 74,70 78,30 90,00 93,00 96,00 100,00 100,00

b Pengawasan dan Pembinaan - 70,00 80,00 80,00 90,00 90,00 90,00

Keamanan Pangan (%)

8 Pengkoordinasian Penanganan

Daerah Rawan Pangan (%)

a Rawan Ketersediaan Pangan 5,00 10,00 20,00 30,00 40,00 52,50 52,50

b Rawan Rumah Tangga Miskin 5,00 10,00 22,50 27,50 32,50 35,00 35,00

c Rawan Akses Jalan - 10,00 22,50 30,00 35,00 37,50 37,50

d Rawan Akses Listrik - 2,50 5,00 7,50 7,50 7,50 7,50

e Rawan Gizi Kurang 5,00 10,00 25,00 32,50 37,50 42,50 42,50

f Rawan Akses Air Bersih - 17,50 42,50 50,00 60,00 72,50 72,50

g Rawan Akses Fasilitas - 2,50 7,50 10,00 12,50 12,50 12,50

Kesehatan

9 a Regulasi Ketahanan Pangan 1 - 1 1 1 1 4

(Dokumen)

b Ketersediaan Pangan 69,69 69,43 69,22 69,06 68,94 68,85 68,85

Utama (%)

VI - 3