rencana strategis -...

83
RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL KABUPATEN CILACAP TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Jalan MT. Haryono Nomor 167 Telepon ( 0282 ) 545603

Upload: vuphuc

Post on 06-Apr-2019

276 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

RENCANA STRATEGISDINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR

ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERALKABUPATEN CILACAP

TAHUN 2012-2017

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAPDINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIRENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Jalan MT. Haryono Nomor 167 Telepon ( 0282 ) 545603

BUPATI CILACAP

PENGESAHAN

NoMOR : oso t N\E t27 TTAHUN 2014

TENTANG

RANCANGAN AKHIR RENCANA STRATEGIS

DINAS BINA MARGA, SUMBER DAYAAIR, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KABUPATEN CILACAP

Berdasarkan ketentuan Ayat (7) pasal g7 Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dengan ini saya yang bertanda tangan

dibawah ini :

NamaJabatan

: H. TATTO SUWARTO PAMUJI

: Bupati Cilacap

memutuskan untuk mengesahkan Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra)

Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten

Cilacap Tahun 2012 - 2017, untuk selanjutnya agar ditetapkan menjadi Rencana

Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi Dan Sumber Daya

Mineral Kabupaten Cilacap Tahun 2012- 2A17, oleh Kepala Dinas Bina Marga,

Sumber Daya Air, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap.

Demikian untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dan apabila ada

kekeliruan dalam keputusan pengesahan ini akan diadakan perbaikan - perbaikan

seperlunya.

Jalan Jenderal Sudirman Nomor 32 Cilacap Jawa Tengah Telepon. (0282) 534771-534775,534634Faksimile (0282) 535222, Website : www.cilacapkab.go.id, Email : [email protected]. Kode Pos. 53223

KEPUTUSAN KEPALA DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR

ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KABUPATEN CILACAP

Nomor : 050.1/0956/19 / 2013

Tentang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KABUPATEN CILACAP

KEPALA DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

Menimbang : a. Bahwa Rencana Strategis Dinas Bina Marga Sumber Daya Air

Energi Dan Sumber Daya Mineral diperlukan untuk mendorong

peningkatan dan sekaligus mengukur kinerja Dinas Bina Marga

Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral sesuai tugas

pokok dan fungsinya;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a. perlu menetapkan Keputusan Dinas Bina Marga

Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral tentang

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga Sumber Daya Air

Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Profinsi Jawa

Tengah (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus

1950);

2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4389);

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Jalan MT. Haryono Nomor 167 Telepon ( 0282 ) 545603 Faksimile (0282) 548161

CILACAP Kode Pos 53221

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan

Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan

PERPU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-

undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4438);

5. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 23 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) Kabupaten Cilacap Tahun 2005 – 2025 (Lembaran

Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2008 Nomor 23);

6. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Cilacap Tahun 2012-2017.

Memutuskan :

Menetapkan :

PERTAMA : Menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga

Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral Tahun 2012

– 2017 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA : Rencana Strategis sebagaimana dimaksud dalam Diktum

Pertama dijadikan acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya

Mineral Kabupaten Cilacap dalam pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya.

ii

DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS BINA MARGA SDA ESDMKATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2. Dasar Hukum Penyusunan ........................................................................... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 4

1.4. Sistematika Penulisan .................................................................................. 5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ...................................................... 8

2.2. Sumber Daya ................................................................................................ 15

2.3. Kinerja Pelayanan ........................................................................................ 19

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ................................... 35

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ......... 39

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih......................................................................... 40

3.3. Telahaan Renstra Kementrian dan Renstra SKPD ....................................... 42

3.4. Telaah Visi, Rencana Tata Ruang Wilayah dan

Kajian Lingkungan Hidup Strategis ................................................................ 49

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis .......................................................................... 50

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN4.1. Visi dan Misi ................................................................................................. 54

4.2. Tujuan dan Sasaran ..................................................................................... 55

4.3. Strategi dan Kebijakan .................................................................................. 67

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHANPENDANAAN INDIKATIF ......................................................................... 69

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUANDAN SASARAN RPJMD ........................................................................... 73

BAB VII PENUTUP ................................................................................................ 76

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 17 tahun

2004 tentang Pengelolaan Keuangan Negara, maka Pemerintah Daerah wajib

menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Strategis SKPD

(Renstra SKPD) serta Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja

SKPD).

Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut maka Pemerintah Daerah

Kabupaten Cilacap menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2012 – 2017 sebagai penjabaran “Visi dan

Misi” Kepala Daerah terpilih. Berkaitan dengan hal tersebut maka Dinas Bina

Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap

juga menyusun Renstra sebagai upaya penjabaran RPJMD dalam ruang lingkup

tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan

Sumber Daya Mineral sebagai salah satu Institusi Teknis dalam melaksanakan

pembangunan daerah di Kabupaten Cilacap.

Paradigma perencanaan pembangunan dewasa ini menghendaki agar

pendekatan perencanaan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis,

partisipatif, politis. Ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan

memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan,

dan akuntabel; konsisten dengan rencana lainnya yang relevan; juga

kepemilikan rencana menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan

stakeholder dan legislatif dalam proses pengambilan keputusan perencanaan

menjadi sangat penting untuk memastikan rencana yang disusun mendapatkan

dukungan optimal dalam implementasinya.

Dalam kaitan dengan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang

merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra merupakan langkah awal

untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan

Strategis instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya

2

manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan

perkembangan lingkungan strategik, nasional dan global serta tetap berada

dalam tatanan sistem manajemen nasional.

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 menyebutkan perencanaan strategis merupakan

suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun

waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi,

peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis

mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang

meliputi kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi

perkembangan masa depan.

Renstra Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral

Kabupaten Cilacap mengandung nilai yang urgen dan strategis karena sangat

bermanfaat dan diperlukan untuk beberapa alasan, yaitu :

a. Diperlukan untuk mengantisipasi dampak globalisasi

Berbagai perkembangan yang sangat cepat dalam era globalisasi

mengakibatkan meningkatnya kebutuhan penyediaan pelayanan dasar (basic

service) yang lebih prima bagi masyarakat, perlunya pengembangan sektor

unggulan (core competences) daerah, semakin menipisnya sumber daya,

serta semakin beragamnya tuntutan pelayanan yang harus disediakan. Hal

inilah yang mendorong Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan

Sumber Daya Mineral untuk melakukan perubahan mendasar. Dengan

tersedianya sumber daya yang strategis, Dinas Bina Marga, Sumber Daya

Air, Energi dan Sumber Daya Mineral dapat menyiapkan perubahan secara

proaktif yang bukan hanya reaktif terhadap perubahan yang terjadi.

b. Diperlukan untuk pengelolaan keberhasilan

Penyediaan Sumber daya akan menuntun diagnosa organisasi terhadap

pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif. Dengan Sumber Daya yang

Strategis, Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya

Mineral dapat membangun strateginya sebagai bagian penting organisasi

berorientasi hasil. Kapabilitas dan sumber daya difokuskan secara optimal

untuk mencapai hasil yang diinginkan.

c. Berorientasi pada masa depan

Sumber Daya yang Strategis memungkinkan Dinas Bina Marga, Sumber

Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral untuk memberikan komitmen

pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang. Sumber Daya yang strategis

3

memerlukan sarana dan prasarana pengumpulan informasi secara

menyeluruh untuk kemudian menyiapkan analisis teknis atas berbagai

alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa mendatang.

d. Adaptif

Fleksibilitas merupakan kriteria yang sangat penting dalam

mengimplementasikan kegiatan teknis walaupun pendekatan yang digunakan

adalah pendekatan jangka menengah. Penyesuaian terhadap perkembangan

yang muncul dapat dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

Capaian terhadap indikator kinerja dan mengukur kemajuan capaian hasil

tetap menjadi fokus utama dalam pekerjaan teknis.

e. Pelayanan Prima (Service Excelence)

Dalam era globalisasi ini , pelayanan kepada masyarakat dan pihak-pihak

yang berkepentingan (stakeholder) merupakan hal yang utama untuk

diperhatikan. Disamping itu , dalam era keterbukaan masyarakat menuntut

instansi pemerintah dan aparat untuk memberikan pelayanan yang prima.

Kepuasan pelanggan dan stakeholder merupakan faktor penentu

keberhasilan bagi setiap organisasi untuk tetap dapat diterima. Untuk itu pola-

pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan

kebutuhan pelanggan dan stakeholder.

f. Penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good governance) dan

Pemerintah yang bersih (clean goverment)

Guna mewujudkan good governance perencanaan strategis harus

mengendepankan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik. Paling tidak, ada

tiga prinsip yang harus selalu diperhatikan yakni transparansi, partisipasi dan

akuntabilitas. Implementasi perencanaan strategis harus dilakukan secara

transparan, partisipatif dan akuntabel baik dalam proses pengambilan

keputusan yang teratur maupun dalam penentuan keberhasilan pencapaian

tujuan organisasi. Selain itu, aparat harus memiliki etika moral yang baik,

misalnya dengan menghindari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Renstra

Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air,

Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Kabupaten dalam Lingkungan Profinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik

Indonesia tanggal 8 Agustus 1950);

4

2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan

PERPU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-

undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 23 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Cilacap Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun

2008 Nomor 23);

6. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017.

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Renstra

Perumusan Renstra merupakan jawaban akan perubahan lingkungan

strategis yang sangat cepat dan sulit diprediksi, sehingga kebutuhan akan

renstra menjadi sangat penting. Adapun maksud Renstra yaitu :

1. Untuk merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin

kompleks.

2. Untuk pengelolaan keberhasilan. Perencanaan Strategik akan menuntun

diagnosa organisasi terhadap pencapaian hasil yang diinginkan secara

objektif.

3. Untuk memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat, karena pola-

pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat.

4. Untuk meningkatkan komunikasi baik vertikal maupun horizontal antar unit

kerja sehingga mendorong proses pengambilan keputusan dalam

percapaian tujuan organisasi.

5

1.3.2 Tujuan Renstra

Tujuan renstra yang disusun oleh Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi

dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap ini adalah sebagai pedoman

dalam melaksankan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan

kegiatan dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman kepada

RPJMD Kabupaten Cilacap serta bersifat indikatif.

Renstra juga merupakan target kualitatif organisasi, sehingga pencapaian

target tersebut merupakan ukuran keberhasilan dan kegagalan organisasi.

Dengan tersusunnya Renstra ini maka akan jelas bagi organisasi arah yang

akan dituju. Dari tujuan Renstra pada umumnya yang tertulis di atas, dapat

disampaikan bahwa tujuan dari penyusunan Renstra SKPD ini adalah:

1. Sebagai dokumen dasar/acuan penyusunan kebijakan 5 (lima) tahunan

Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral

Kabupaten Cilacap untuk mengakomodir visi, misi, program dan sasaran

Kepala Daerah yang telah ditetapkan yang disinergikan dengan visi dan

misi organisasi.

2. Sebagai pedoman dan alat kendali kinerja dalam pelaksanaan program

dan kegiatan pada tahun 2012 – 2017.

3. Dengan terbatasnya alokasi dana yang bersumber dari APBD maka kegiatan

yang akan dilaksanakan dapat dilakukan berdasarkan skala prioritas.

1.4. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air,

Energi dan Sumber Daya Mineral, menggunakan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan

tujuan, dan sistematika penyusunan Renstra.

1.1. Latar Belakang

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA, SDA, ESDM

Bab ini menguraikan tentang peran (tugas, fungsi dan kewenangan),

sumber daya yang dimiliki, capaian - capaian kinerja dalam pelaksanaan

6

Renstra periode sebelumnya, capaian program prioritas dalam

pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan hambatan - hambatan

utama yang perlu diatasi melalui Renstra ini.

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

2.2. Sumber Daya

2.3. Kinerja Pelayanan

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bab ini menguraikan tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas

dan fungsi pelayanan Dinas Bina Marga, SDA, ESDM, telaahan visi, misi,

dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, telaahan

Renstra K/L dan Renstra, telaahan RTRW dan KLHS, penentuan isu-isu

strategis Dinas Bina Marga, SDA, ESDM Kabupaten Cilacap.

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

3.3. Telahaan Renstra Kementrian dan Renstra SKPD

3.4. Telaah Visi, Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

Bab ini menguraikan tentang Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran jangka

menengah, Strategi dan Kebijakan Dinas Bina Marga, SDA, ESDM

Kabupaten Cilacap.

4.1. Visi dan Misi

4.2. Tujuan dan Sasaran

4.3. Strategi dan Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN

PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini menguraikan tentang rencana program dan kegiatan, indikator

kinerja dan pendanaan indikatif sesuai dengan perumusan rencana

program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

indikatif.

7

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

Bab ini menguraikan tentang indikator kinerja Dinas Bina Marga, SDA,

ESDM yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai

dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari Renstra secara

keseluruhan.

8

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral

berdasarkan Peraturan Bupati Cilacap Nomor 39 Tahun 2011 tentang Tugas

Pokok dan Fungsi sertaUraian Tugas Dinas Daerah Kabupaten

Cilacapmempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral

mempunyaitugas melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan

dibidang bina marga,sumber daya air, energi dan sumber daya mineral.

2. Fungsi

a. perumusan kebijakan teknis dibidang bina marga, sumber daya air, energi

dan sumberdaya mineral;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

bina marga,sumber daya air, energi dan sumber daya mineral;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang bina marga, sumber daya air,

energi dansumber daya mineral;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2010 tanggal 13 Desember2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Cilacap,Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya MineralKabupaten Cilacap secara struktural terdiri dari :

a. Kepala ;

b. Sekretariat, terdiri dari :

1. Subbagian Perencanaan;

2. Subbagian Keuangan;

3. Subbagian Umum.

c. Bidang Bina Marga, terdiri dari :

1. Seksi Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan;

2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

9

d. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari :

1. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Sumber Daya Air ;

2. Seksi Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air.

e. Bidang Pertambangan, terdiri dari :

1. Seksi Pengusahaan Pertambangan;

2. Seksi Geologi, Minyak dan Gas Bumi.

f. Bidang Ketenagalistrikan dan Penerangan Jalan Umum, terdiri dari :

1. Seksi Ketenagalistrikan;

2. Seksi Penerangan Jalan Umum.

g. UPT, terdiri dari ;

1. UPT Jeruklegi, terdiri dari :

a. Kepala ;

b. Subbagian Tata Usaha.

2. UPT Kroya , terdiri dari :

a. Kepala ;

b. Subbagian Tata Usaha.

3. UPT Sidareja, terdiri dari :

a. Kepala ;

b. Subbagian Tata Usaha.

4. UPT Majenang, terdiri dari :

a. Kepala ;

b. Subbagian Tata Usaha.

5. UPT Perbengkelan, terdiri dari :

a. Kepala ;

b. Subbagian Tata Usaha.

6. UPT Laboratorium Bina Marga, terdiri dari :

a. Kepala ;

b. Subbagian Tata Usaha.

10

Gambar 1 : Struktur Organisasi Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi danSumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap

Adapun deskripsi kerja masing-masing adalah sebagai berikut :

1) Kepala DinasKepala Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral

mempunyai uraian tugas :

a. Merumuskan perencanaan strategis Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air,

Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai penjabaran lebih lanjut dari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

agar dapat digunakan sebagai acuan kerja dalam rangka mewujudkan visi

dan misi organisasi;

b. Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisanuntuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

c. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masingmasing;

KEPALA DINAS

JABATANFUNGSIONAL SEKRETARIS

SUB BAGIANUMUM

SUB BAGIANKEUANGAN

BIDANGPERTAMBANGAN

BIDANGBINA MARGA

BIDANGS D A

SeksiPengusaha

Pertambangan

SeksiPemb.& Peningkatan

Jalan & Jembatan

SeksiPembangunan &Peningkatan SDA

SeksiGeologi & Migas

SeksiPemeliharaan Jalan &

Jembatan

SeksiEksploitasi & Pemel.

SDA

U P TJERUK LEGI

U P TKROYA

U P TMAJENANG

U P TSIDAREJA

U P TBENGKEL

SUB BAGIANPERENCANAAN

U P TLABORAT

BIDANGKETENAGALISTRIKA

N & PJU

SeksiKetenagalistrikan

SeksiPJU

11

d. Merumuskan perencanaan teknis bidang bina marga, sumber daya air,

energi dansumber daya mineral;

e. Melaksanakan kegiatan bidang bina marga;

f. Melaksanakan kegiatan bidang sumberdaya air;

g. Melaksanakan pembinaan bidang pertambangan, ketenagalistrikan dan

peneranganjalan umum;

h. Memberikan rekomendasi teknis bidang bina marga dan pengelolaan sumber

daya air;

i. Memeriksa tugas-tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

j. Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Dinas Bina

Marga,Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral;

k. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Dinas Bina Marga, Sumber

Daya Air,Energi dan Sumber Daya Mineral;

l. Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan

ketentuanperundang-undangan yang berlaku;

m. Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepadaatasan sesuai dengan bidang tugasnya;

n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

2) SekretariatSekretariat pada Dinas Bina Marga, Sumber daya Air, Energi dan Sumber Daya

Mineralmempunyai tugas pokok perencanaan program, koordinasi tugas-tugas

bidang,pengelolaan administrasi keuangan, tata usaha dan kearsipan, rumah

tangga,perlengkapan, hubungan masyarakat, keprotokolan dan kepegawaian serta

koordinasitugas-tugas UPT.Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan program kerja dibidang kesekretariatan;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis kegiatan Dinas Bina Marga,

Sumberdaya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral;

c. pengelolaan penyusunan perencanaan, monitoring dan evaluasi program

kegiatanDinas Bina Marga, Sumber daya Air, Energi dan Sumber Daya

Mineral;

d. pelaksanaan koordinasi tugas-tugas bidang dan UPT;

e. pengelolaan urusan administrasi keuangan;

f. pengelolaan tata usaha, kearsipan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

hubunganmasyarakat, keprotokolan dan kepegawaian kegiatan Dinas Bina

Marga, Sumber daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral;

12

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

Dalam menjalankan fungsi di atas, Sekretariat dipimpin oleh seorang

Sekretarisdibantu oleh tiga orang Kepala Sub Bagian, yaitu :

1. Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyiapkan bahan

perencanaan, pengendalian, evaluasi, pelaporan pelaksanaan program

kegiatan Dinas Bina Marga,Sumber daya Air, Energi dan Sumber Daya

Mineral.

2. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan

penatausahaan keuangan Dinas Bina Marga,Sumber daya Air, Energi dan

Sumber Daya Mineral.

3. Sub Bagian Umummempunyai tugas mempunyai tugas melakukan

pengelolaan administrasi umum yang meliputi tata usaha, kearsipan,

kerumahtanggaan, perlengkapan, hubungan masyarakat dan keprotokolan,

serta pengelolaan urusan kepegawaian kegiatan Dinas Bina Marga,Sumber

daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral.

3) Bidang Bina MargaBidang Bina Marga mempunyai tugas pokok menyusun bahan pelaksanaan

danpengelolaan kegiatan dibidang bina marga.Untuk melaksanakan tugas pokok

sebagaimana dimaksud Bidang BinaMarga menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang bina marga;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bidang bina marga;

c. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis bidang bina marga;

d. pengelolaan administrasi bidang bina marga;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Bidang Bina Marga dibantu oleh dua orang

Kepala Sub Bidang, yaitu :

1. Seksi Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas

menyiapkanbahan penyusunan teknis bidang pembangunan dan peningkatan

jalan dan jembatan.

2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas menyiapkan

bahanpenyusunan petunjuk teknis dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan.

13

4) Bidang Sumber Daya AirBidang Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok menyusun bahan pelaksanaan

danpengelolaan kegiatan dibidang pengelolaan sumber daya air.Untuk

melaksanakan tugas pokok, BidangSumber Daya Air menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang sumber daya air;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bidang sumber daya air;

c. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis bidang sumber daya

air;

d. pengelolaan administrasi bidang sumber daya air;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Bidang Sumber Daya Air dibantu oleh dua

orang Kepala Sub Bidang, yaitu :

1. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Sumber Daya Air mempunyai tugas

menyiapkanbahan pelaksanaan kegiatan dibidang pembangunan dan

peningkatan pengelolaansumberdaya air.

2. Seksi Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai tugas

menyiapkanbahan pelaksanaan kegiatan dibidang eksploitasi dan

pemeliharaan sumber daya air.

5) Bidang Bidang PertambanganBidang Pertambangan mempunyai tugas pokok menyusun bahan pelaksanaan dan

pengelolaan kegiatan dibidang pertambangan.Untuk melaksanakan tugas pokok,

BidangPertambangan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pertambangan;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bidang pertambangan;

c. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis bidang pertambangan;

d. pengelolaan administrasi bidang pertambangan;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Bidang Pertambangan dibantu oleh dua orang

Kepala Sub Bidang, yaitu :

1. Seksi Pengusahaan Pertambangan mempunyai tugas menyiapkan bahan

pelaksanaankegiatan pengusahaan pertambangan.

2. Seksi Geologi, Minyak dan Gas Bumi mempunyai tugas menyiapkan bahan

pelaksanaankegiatan dibidang geologi, minyak dan gas bumi.

14

6) Bidang Bidang Ketenagalistrikan dan Penerangan Jalan UmumBidang Ketenagalistrikan dan Penerangan Jalan Umum mempunyai tugas

pokokmenyusun bahan pelaksanaan dan pengelolaan dibidang ketenagalistrikan

danpenerangan jalan umum.Untuk melaksanakan tugas pokok,

BidangKetenagalistrikan dan Penerangan Jalan Umum menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang ketenagalistrikan

danpenerangan jalan umum;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bidang

ketenagalistrikandan penerangan jalan umum;

c. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis bidan

ketenagalistrikandan penerangan jalan umum;

d. pengelolaan administrasi bidang ketenagalistrikan dan penerangan jalan

umum;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Bidang Ketenagalistrikan dan Penerangan

Jalan Umum dibantu oleh dua orang Kepala Sub Bidang, yaitu :

1. Seksi Ketenagalistrikan mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan

kegiatandibidang ketenagalistrikan.

2. Seksi Penerangan Jalan Umum mempunyai tugas menyiapkan

pelaksanaan,pengendalian dan evaluasi kegiatan penerangan jalan umum.

7) Unit Pelaksana TeknisUPT Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral

mempunyaitugas melakukan sebagian tugas Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air,

Energi danSumber Daya Mineral di wilayah kerjanya masing-masing berdasarkan

peraturanperundang-undangan yang berlaku.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala UPT Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air,

Energi dan Sumber Daya Mineral dibantu oleh Subbagian Tata Usaha

yangmempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat,

kearsipan,perlengkapan dan rumah tangga UPT.

15

2.2. Sumber DayaUntuk mendukung tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga, SDA, ESDM

Kabupaten Cilacap memiliki personil sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel 2.1. Kondisi Kepegawaian berdasar Jenis Kepegawaian

NO.Golongan/

JenisKepegawaian

RuangJumlaha b c d e

1 IV - 3 1 - - 4

2 III 36 24 24 8 - 92

3 II 41 95 26 8 - 170

4 I - 8 4 37 - 49

5Harian

Kontrak- - - - 7

6Harian

Dinas- - - - - 48

7Wiyata

Bhakti- - - - - 15

Jumlah 385

Sumber : Sekretariat Dinas BM, SDA, ESDM Cilacap, 2012

Tabel 2.2. Kondisi Pegawai Berdasar Pendidikan

No.Tingkat

pendidikan

Status PegawaiJumlah

PNS HARKON HARDINWIYATABHAKTI

1 Pasca Sarjana 19 - - - 19

2 Sarjana / D IV 45 - - - 45

3Sarjana Muda /

D III10 - - - 10

4 SLTA 174 - - - 174

5 SLTP 48 - - - 48

6 SD 19 - - - 19

7 Lain-lain - - - - -

Jumlah 315 7 48 15 385

Sumber : Sekretariat Dinas BM, SDA, ESDM Cilacap, 2012

16

Sarana dan prasarana yang menjadi pendukung operasional Dinas Bina

Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten

Cilacap dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.3. Kendaraan

No.Jenis

KendaraanVolume

Status KondisiKet.

Baik Sedang Rusak

1 Roda 2 74 60 12 2

2 Roda 4 17 14 2 1

3 Roda 6 12 3 7 2

Jumlah 103 77 21 5

Sumber : Sekretariat Dinas BM, SDA, ESDM Cilacap, 2012

Tabel 2.4. Peralatan

No. JenisVol.( m2)

Status KondisiKet.

Baik Sedang Rusak

1 Kantor Induk 825 +Milik

KIC

2 Kantor Ex. UPT Cilacap 112 +

3 Kantor UPT Jeruklegi 220 +

4Kantor Ex.Ranting Pengairan

Kawunganten90 +

5 Kantor UPT Kroya 200 +

6 Kantor Ex.Ranting Pengairan Maos 125 +

7 Kantor Ex.Ranting Pengairan Kroya 120 +

8 Kantor UPT Sidareja 392 +

9Kantor Ex.Ranting Pengairan

Sidareja+

10Kantor Ex.Ranting Pengairan

Sidareja72,5 +

11 Kantor Kemantren Kedungreja 76,5 +

12 Kantor UPT Majenang 276 +

13 Kantor UPT Laboratorium 64 +

14 Kantor UPT Perbengkelan 120 +

Jumlah 2.693

17

Tabel 2.5. Daftar Kondisi Alat Laboratorium

NO NAMA ALAT JUMLAHKONDISI

BAIK SEDANG RUSAK1 BALANCE 4 2 22 NAGATA SCALE 1 13 TRIPLE BEAM BALANCE 3 14 PRECISION STANDART 1 15 LIQUID LIMIIT 26 CENTRIFUGE EXTRACTOR 17 PROCTOR (STANDART) 5 58 PROCTOR (MODIFIDE) 17 179 DCP 4 SET 2 210 DONGKRAK 4 411 CBR LAPANGAN 1 1

12 CBR ELEKTRICALLOADING MACHINE 1 1

13 CBR MANUAL 1 1

14 PROCTORPENETROMETER 1 1

15 SPEEDY TESTER 2 1 116 OVEN (MEMERT) 1 117 WTB BINDER (OVEN) 1 118 SAND CONE 8 SET 819 COREDRYL 1 120 HAMMER TEST 2 1 1

21 LOS ANGELES ABRATIONTEST MACHINE 1 1

22 LOS ANGELES ABRATIONTEST MACHINE 1 1

23 MARSHAL COMPRESIONMACHINE 1

24 BENGKEL MEMBEAN 125 SLUMP TEST 626 VIBRATING TABLE 1 127 SONDIR 128 SIEVE ANALYST 5 SET29 POMPA AIR 130 KOMPOR GAS 1 131 KOMPOR LISTRIK 2 2

32 CAPPING COMPONWARMER 1

33 COMPRESSION TESTINGMACHINES 1

34 MIXER 1 135 SIGMAT 1 1

36 ELE (COMPRESSIONTESTING MACHINES) 1 1

37 SPEEDWATER METER(CAREL METER) 1

38 CETAKAN BETON15X15X15 6 6

39 CETAKAN BETONSILINDER 3 3

40 TERMOMETER 2

18

41 CRUSSE ALUMINIUM 120 12042 PALU KARET 5 543 QUARTERING SAMPLE 244 CETOK MATERIAL 10 10

45 TABUNG PLASTIK UKUR1000 CC 3 3

46 STAINLESS BOWL 447 WATER BATH 1

48 TABUNG PLASTIK UKUR500 CC 9 6 3

49 GELAS UKUR 100 CC 2 250 GELAS UKUR 500 CC 2 251 PIKNOMETER BESAR 1 152 PIKNOMETER KECIL 3 3

Tabel 2.6. Rumah Dinas

No. Tipe Vol.Status Kondisi

Ket.Baik Sedang Rusak

1 21 1 Unit - 1 Unit - UPT Cilacap = 1 unit

UPT Jeruklegi = 8 unit

UPT Kroya = 6 unit

UPT Sidareja = 18 unit

UPT Majenang = 16

unit

Beberapa Asset masih

dimiliki Pemerintah

Provinsi/Pusat

2 36 20 Unit - 16 Unit 4 Unit

3 45 6 Unit - 6 Unit -

4 54 4 Unit - 2 Unit 2 Unit

5 60 9 Unit - 8 Unit 1 Unit

6 70 3 Unit - 2 Unit 1 Unit

7 90 4 Unit 1 Unit 3 Unit -

8 > 90 2 Unit - 2 Unit -

Jumlah 49 Unit 1 Unit 40 Unit 8 Unit

19

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Bina Marga, SDA, ESDMEvaluasi Renstra 2008 – 2012

Tabel 2.7 Target dan Realisasi (per sasaran yang ditetapkan) pada tahun berjalan dibandingkan dengan tahun sebelumnya

No.Indikator Kinerjasesuai Tugas dan

Fungsi SKPD

TargetSPM

TargetIKK

TargetIndikatorLainnya

Target Renstra DinasBina Marga, SDA,ESDM Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahunke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)ProgramPembangunan Jalandan JembatanPerencanaanpembangunan jalan(dok)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Pembangunan Jalan(kondisi baik %)

40 42 44 46 48 52 50 43 46 51,5 1,3 1,19 0,97 1 1,07

PembangunanJembatan (unit)

9 5 4 3 17 9 5 4 3 17 1 1 1 1 1

Progam Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalandan JembatanTerlaksananyaRehabilitasi/Pemeliharaan JalanKabupaten

40 42 44 46 48 52 50 43 46 50 1,3 1,19 0,97 1 1,04

Terlaksananyarehabilitasi/Pemeliharaan

9 5 4 3 17 9 5 4 3 17 1 1 1 1 1

20

No.Indikator Kinerjasesuai Tugas dan

Fungsi SKPD

TargetSPM

TargetIKK

TargetIndikatorLainnya

Target Renstra DinasBina Marga, SDA,ESDM Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahunke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)JembatanProgram PeningkatanJalan danPenggantianJembatanMeningkatnya KondisiJalan Baik terhadapTotal Panjang ( % )

40 42 44 46 48 52 50 43 46 51,5 1,3 1,19 0,97 1 1,07

Meningkatnya KondisiJembatan Baikterhadap Total Panjang( % )

25 28 30 32 35 28 30 31,1 36,2 36,6 1,12 1,07 1,03 1,13 1,04

ProgramPengembangan danPengelolaan JaringanIrigasi, Rawa danJaringan PengairanLainnyaMeningkatkan kondisifisik jar.irigasi

10 10 20 20 25 10 10 20 20 25 1 1 1 1 1

Tersedianya air irigasiuntuk Pertanian Rakyatpada Sistem Irigasiyang Sudah Ada (SPM) ( % )

- - - 70 70 - - - 71,06 75,39 - - - 1,01 1,07

Program PembinaanDan Pengawasan

21

No.Indikator Kinerjasesuai Tugas dan

Fungsi SKPD

TargetSPM

TargetIKK

TargetIndikatorLainnya

Target Renstra DinasBina Marga, SDA,ESDM Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahunke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)BidangPertambangan

Terbinanyapengelolaan migas dantambang lainnya (%)

75 75 75 80 80 75 75 75 80 80 1 1 1 1 1

ProgramPengawasan DanPenertiban KegiatanRakyat YangBerpotensi MerusakLingkunganCakupan DaerahRawan BencanaGeologi (%)

55 55 55 60 60 55 55 55 60 60 1 1 1 1 1

Program PembnaanDan PengembanganBidangKetenagalistrikanMeningkatnya RasioElektrifikasi (RE)Kabupaten Cilacap (%)dan optimalnyaPemanfaatan energialternatif Tenaga Surya

60 70 72 75 80 64 72 73 79,6 82,1 1,06 1,02 1,01 1,06 1,02

22

Sedangkan program dan kegiatan Tahun 2008-2012 yang tercermin dalam pelaksanaan program dan kegiatannya dapat dilihat pada Tabel 2.8

Tabel 2.8 Pelaksanaan Program Dan Kegiatan Tahun 2008-2012

NO PROGRAM / KEGIATAN TAHUN ANGGARAN2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7I BELANJA TIDAK LANGSUNG

A. Program Belanja Pegawai 6.877.154.500,00 13.565.147.000,00 11.469.531.000,00 14.281.799.000,00 14.006.013.000,00

IIBELANJA LANGSUNG

A. Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran 2.466.539.000,00 1.811.941.000,00 1.834.667.000,00 2.839.170.000,00 3.656.535.000,00

B. Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur 4.550.718.000,00 667.743.000,00 659.518.000,00 1.268.150.000,00 2.982.000.000,00

C. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 68.450.000,00 240.000.000,00 333.250.000,00D. Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Aparatur 46.475.000,00 29.990.000,00 107.500.000,00 260.000.000,00E. Program Pembangunan Jalan dan

Jembatan 42.805.956.250,00 52.285.089.200,00 51.158.982.000,00 39.521.146.500,00 59.448.000.000,00F. Program Pembangunan saluran

drainase/gorong-gorong 3.627.375.000,00 130.000.000,00 350.000.000,00 1.180.000.000,00G. Program Pembangunan

turap/talud/bronjong 2.100.000.000,00 6.627.750.000,00 1.130.000.000,00 75.000.000,00 5.785.000.000,00H. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan

Jalan dan Jembatan 15.370.000.000,00 1.800.000.000,00 4.318.369.000,00 31.968.896.500,00 66.466.865.000,00I. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan

Talud/Bronjong 1.910.000.000,00 3.744.300.000,00

23

NO PROGRAM / KEGIATAN TAHUN ANGGARAN2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7J. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan

Jembatan 40.000.000,00K. Program Tanggap Darurat Jalan dan

Jembatan 7.084.000.000,00 60.000.000,00L. Program Pembangunan Sistem

Informasi/Data Base Jalan danJembatan 200.000.000,00

M. Program Peningkatan Sarana danPrasarana Kebinamargaan 1.500.000.000,00

N. Program Pengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa danJaringan Pengairan lainnya 46.010.390.000,00 14.975.300.800,00 22.651.698.000,00 20.816.666.000,00 25.580.601.000,00

O. Program Pengendalian Banjir 2.500.000.000,00P. Program Pengembangan, Pengelolaan,

Konversi Sungai, Danau dan SumberDaya Air Lainnya 2.247.110.000,00

Q. Program Pengembangan KinerjaPengelolaan Air Minum dan Air Limbah 75.000.000,00

R. Program Pengembangan WilayahStrategis dan Cepat Tumbuh 5.575.000.000,00 1.050.000.000,00 1.700.000.000,00 530.000.000,00

S. Program Pembangunan InfrastrukturPedesaan 18.318.625.000,00 21.450.000.000,00 1.165.000.000,00 18.591.760.000,00

T. Program Pekerjaan Umum 35.000.000,00U. Program Pengembangan Perumahan 750.000.000,00V. Program Perbaikan Perumahan Akibat

Bencana Alam/Sosial 790.000.000,00

24

NO PROGRAM / KEGIATAN TAHUN ANGGARAN2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7W. Program Perencanaan Pengembangan

Kota-Kota Menengah dan Besar 240.000.000,00X. Program Perencanaan Wilayah dan

Sumber Daya Alam 172.923.750,00Y. Program Penataan Penguasaan,

Pemilikan, Penggunaan danPemanfaatan tanah 750.000.000,00

Z. Program Pendidikan Menengah 500.000.000,00AA. Program Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Olah Raga 1.969.566.000,00AB. Program Pembinaan Dan Pengawasan

Bidang Pertambangan 175.000.000,00 300.000.000,00AC. Program Pengawasan Dan Penertiban

Kegiatan Rakyat Yang BerpotensiMerusak Lingkungan 60.000.000,00 175.000.000,00

AD. Program Pembnaan DanPengembangan BidangKetenagalistrikan 2.925.156.000,00 8.050.000.000,00

TOTAL BELANJA LANGSUNG 160.918.306.500,00 100.896.264.000,00 88.397.534.000,00 100.916.685.000,00 197.069.011.000,00

25

2.3.1. Kondisi Infrastruktur SDA

Berikut adalah kondisi jaringan sumber daya air yang ada di Kabupaten

Cilacap, beberapa diantaranya masih menjadi wewenang pemerintah pusat

dan pemerintah provinsi Jawa Tengah.Yang menjadi wewenang Kabupaten

Cilacap sebanyak 585 daerah irigasi yang tersebar di beberapa kecamatan.

Untuk pengelolaan sungai Dinas Bina Marga, SDA, ESDM Kabupaten Cilacap

tidak mempunyai kewenangan pengelolaan sungai-sungai meskipun ada

beberapa sungai yang melintas di Wilayah Kabupaten Cilacap, akan tetapi

beberapa tahun terakhir ini terus dilakukan normalisasi sungai/kali yang

tersebar di beberapa kecamatan. Beberapa sungai juga mempunyai fungsi

sebagai drainase yang dapat mengalirkan dan menampung limpasan air yang

dapat berpotensi sebagai limpasan banjir.Pengelolaan rawa masih ditangani

oleh pemerintah pusat, seperti Rawa Bendungan di Kecamatan Cilacap

Utara.

2.3.2. Kondisi Infrastruktur Bina Marga

Jaringan jalan dan jembatan yang menjadi wewenang Dinas Bina Marga,

Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap terdiri

dari 477 ruas jalan dengan panjang jalan keseluruhan 1.181,173 Km,

terbagidalam kondisi baik sebesar 49,90 %,sedang sebesar 14,46 %, rusak

sebesar 16,43%, rusak berat sebesar 19,24 %.

Tabel 2.9. Jumlah Ruas Jalan dan Panjang Jalan per UPT

NO.UPT DINAS BINA MARGA, SDA, ESDM

KECAMATAN

JUMLAHRUAS

JUMLAHPANJANG

(Km) (Km)

IUPT DINAS BINA MARGA, SDA,ESDM JERUKLEGI

236 334,213

1 Kecamatan Cilacap Utara 52 57,334

2 Kecamatan Cilacap Tengah 68 55,997

3 Kecamatan Cilacap Selatan 73 35,997

4 Kecamatan Bantarsari 5 33,770

5 Kecamatan Kawunganten 10 54,860

6 Kecamatan Kesugihan 15 51,555

7 Kecamatan Jeruklegi 13 44,700

236 334213

II UPT DINAS BINA MARGA, SDA, 115 262,731

26

ESDM KROYA

1 Kecamatan Kroya 44 72,678

2 Kecamatan Adipala 15 43,583

3 Kecamatan Maos 8 21,080

4 Kecamatan Sampang 11 28,570

5 Kecamatan Binangun 18 43,118

6 Kecamatan Nusawungu 19 53,702

115 262731

IIIUPT DINAS BINA MARGA, SDA,ESDM SIDAREJA

65 258,561

1 Kecamatan Sidareja 26 46,702

2 Kecamatan Cipari 5 41,100

3 Kecamatan Gandrungmangu 12 43,223

4 Kecamatan Kedungreja 8 50,210

5 Kecamatan Karangpucung 11 70,120

6 Kecamatan Patimuan 3 7,206

65 258561

IVUPT DINAS BINA MARGA, SDA,ESDM MAJENANG

61 325,668

1 Kecamatan Dayeuhluhur 15 87,620

2 Kecamatan Wanareja 13 88,900

3 Kecamatan Majenang 24 70,548

4 Kecamatan Cimanggu 9 78,600

61 325668

JUMLAH 477 1.181,173

Sumber : Bidang Bina Marga Dinas BM, SDA, ESDM Kab. Cilacap, 2012

Sebagai pelengkap penunjang sarana transportasi, selain jalan diperlukan

jembatan yang mempunyai kapasitas yang memadai yang dapat melayani

beban lalu lintas yang lewat diatasnya.Jenis bangunan jembatan di

Kabupaten Cilacap masih beragam, ada yang merupakan jembatan rangka

baja, jembatan komposit baja dan beton, jembatan komposit baja dan kayu,

dan jembatan konstruksi beton. Dengan jumlah jembatan sebanyak 567 dan

panjang jembatan 3.972,36 m

Dari sisi pelayanan beban, jembatan yang dapat melayani lalu lintas berat

jumlahnya masih terbatas.Mayoritas jembatan yang ada hanya mampu

dilewati oleh beban gandar 8 ton, selebihnya masih ada yang lebih rendah

dari kemampuan tersebut.

27

Tabel 2.10. Jumlah Jembatan dan Panjang Jembatan per UPT

NOUPT DINAS BINA MARGA, SDA,ESDM

KECAMATANJUMLAH

JEMBATANJUMLAH

PANJANG (m)

1 WILAYAH JERUKLEGIKecamatan Cilacap Utara

Kecamatan Cilacap tengah

Kecamatan Cilacap selatan

Kecamatan Kesugihan

Kecamatan Jeruklegi

Kecamatan Kawunganten

Kecamatan Bantarsari

165,003,00

22,00

32,00

35,00

30,00

20,00

25,00

1.133,3535,10

138,00

184,70

291,50

198,00

203,25

82,50

2 WILAYAH KROYAKroya

Adipala

Binangun

Maos

Sampang

Nusawungu

92,0034,00

8,00

7,00

11,00

9,00

23,00

616,51235,81

50,60

36,50

33,60

35,50

224,50

3 WILAYAH SIDAREJAKecamatan Sidareja

Kecamatan Kedungreja

Kecamatan Gandrungmangu

Kecamatan Cipari

88,0032,00

9,00

20,00

27,00

741,40181,90

212,00

166,00

181,50

4 WILAYAH MAJENANGKecamatan Karangpucung

Kecamatan Majenang

Kecamatan Cimanggu

Kecamatan Wanareja

Kecamatan Dayeuhluhur

222,0052,00

37,00

54,00

25,00

54,00

1.481,10324,50

217,50

291,40

300,20

347,50

Jumlah 567,00 3.972,36

Sumber : Bidang Bina Marga Dinas BM, SDA, ESDM Kab. Cilacap, 2012

2.3.3. Kondisi Alat Berat

Hampir 50% (lima puluh persen) kondisi alat berat di Dinas Bina Marga, SDA,

ESDM Kabupaten Cilacap adalah rusak. Hal ini dapat dilihat dari komposisi

status kondisi alat berat. Dari 67 unit alat berat yang terdiri dari 22 jenis alat

berat, 36 unit dalam keadaan rusak, 27 unit dalam keadaan sedang dan 20

unit dalam keadaan baik, hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

28

Tabel 2.11.Daftar Kondisi Alat Berat

NO Jenis Vol.Status Kondisi

Ket.Baik Sedang Rusak

1 Vibra Roll 600 kg 1 12 Vibra Roll 250 kg 2 23 Vibra Roll 1 ton 2 24 Mesin Gilas 2-3 ton 5 5 4 25 Mesin Gilas 6-8 ton 11 11 76 Mesin Gilas 10-12 ton 3 3 3 17 Excavator 1 18 Jack Hammer 1 19 Aspalt Sprayer 6 610 Beton Konkrit 4 2 211 Mesin Molen 4 2 212 Stamper 6 513 Perahu Fiber 1 114 Perahu Aluminium 1 115 Motor Boat Fiber 3 1 216 Mesin Perahu 5 2 317 Mesin Potong Kayu -18 Mesin Rumput 4 419 Mesin Las Listrik 1 120 Asphalt Mixer 1 121 Mesin Pompa Air 2 222 Generator Set 3 1 2

Jumlah 67 20 27 36Sumber : UPT Perbengkelan Dinas BM, SDA, ESDM, 2010

2.3.4. Kondisi Alat Laboratorium

Sesuai Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Tugas

Pokok dan Uraian Tugas Jabatan Struktural UPT Dinas Daerah, Badan dan

Lembaga Lain Kabupaten Cilacap, dijelaskan bahwa salah satu UPT

Laboratorium Dinas Bina Marga, SDA, ESDM adalah melakukan operasional

penggunaan alat-alat laboratorium serta menerima dan menyetorkan retribusi

hasil operasional laboratorium Dinas Bina Marga, SDA, ESDMke kas daerah.

Dalam melaksanakan tugas tersebut laboratorium sangat bergantung kepada

peralatan yang tersedia.Adapun ketersediaan peralatan laboratorium saat ini

adalah : lihat tabel

2.3.5. Potensi Ketenagalistrikan dan PJU

RE (Rasio Elektrifikasi) adalah perbandingan antara jumlah KK (rumah) yang

sudah menikmati aliran listrik (sudah berlistrik) dengan jumlah KK total di

Kab.Cilacap. Di tahun 2011-2012rasio elektrifikasi (RE) dari 24 kecamatan

dan 268 desa yang ada di Kabupaten Cilacap mencapai prosentase sebesar

80,39 %. Dari data tahun 2011, masih terdapat 2 desa yang belum teraliri

29

listrik yaitu desa Klaces dan Ujunggalang. Pada tahun 2012 telah dibangun

jaringan listrik perdesaan pada daerah tersebut dengan menggunakan

anggaran APBN, sehingga semua desa di Kabupaten Cilacap telah teraliri

listrik dengan jaringan listrik konvensional PT. PLN Persero. Diharapkan akan

ada peningkatan prosentase atau peningkatan elektrifikasi setiap tahunnya.

2.3.6. Potensi Pertambangan

2.3.6.1. Potensi Bahan Galian

a. Minyak dan Gas Bumi

Dari kegiatan penelitian geologi lapangan, telah ditemukan puluhan

rembesan minyak (oil seep) dan gas bumi di beberapa wilayah Kabupaten

Cilacap dianataranya di Cipari, Gunung Wetan dan Prapagan. Berdasarkan

hasil analisis Geokimia yang dilakukan oleh Robertson Research, di wilayah

tersebut terdapat batuan Reservoir yang cukup prospek.Hasil Penelitian

yang dilakukan oleh UNION TEXAS tahun 1981 dengan Metoda Lopatin

Juga menunjukan hasil yang sama.Di sisi lain, dari sejumlah sumur

pemboran yang dilakukan Belanda (tahun 1983)Yaitu di sumur Karangnagka

dan Karanggedang, pada sekitar pemboran 668 dan 606,5 meterSempat

terjadi ledakan gas (blew out).Hal ini mengindikasikan bahwa di titik sumur

pemboran Tersebut terdapat kandungan konsentrasi gas yang cukup tinggi.

b. Batubara

Indikasi adanya potensi batubara terlihat dari adanya sisipan batubara yang

terdapat di wilayah Dayeuhluhur. Hasil penyelidikan Pemerintah Kabupaten

Cilacap yang bekerjasama dengan CV. Multi Geosentik tahun 2003

menyimpulkan bahwa Batubara yang ada adalah batubara muda (lignite)

dengan nilai kalori < 4500 Kcal/kg. Singkapan batubara juga terdapat di

desa Cidadap Kecamatan Karangpucung dengan nilai kalori sebesar 3.724

s/d 1890 kcal/gr(air dried base).

c. Endapan Bijih Emas

Di wilayah Kabupaten Cilacap endapan bijih emas ini dapat ditemukan di

Desa Jambu Kecamatan Wanareja dan Desa Sadahayu Kecamatan

Majenang yang dijumpai sebagai bentuk endapan bijih primer yang

terasosiasi sebagai urat-urat kuarsa. Cadangan emas tersebut pernah

dieksplorasi oleh PT.Gama Grahita dengan luas areal 2000 hektar,

kemudian dilakukan eksplorasi oleh PT. Multi Daya Sempama.Hasil

eksplorasi emas sebesar 4-7 gram/ton.

30

d. Pasir Besi

Deposit Pasir Besi di kabupaten Cilacap ini telah dieksplorasi oleh Direktorat

Pertambangan Jakarta sejak 1960 bekerjasama dengan Nisso Steel

(Jepang). Pada Tahun 1967-1772 PT.Aneka Tambang melakukan

eksplorasi ulang dengan metode pengeboran yang berbeda.Penambangan

(eksploitasi) pasir besi di pantai Cilacap dimulai sejak tahun 1970.Pada

awalnya produksi pasir besi hanya diperuntukan untuk kebutuhan eksport

Jepang, namun pada tahun 1978 ekspor ke Jepang terhenti. Dengan

terhentinya kegiatan tersebut, maka PT. Aneka Tambang mulai mencari

terobosan pasar dalam negeri yaitu ke pabrik-pabrik semen yang mulai

berkembang (1979).Dari Tahun 1979 s/d 2000 produksi konsentrat pasir

besi berdasarkan data PT. Aneka Tambang Unit Bisnis Pertambangan Pasir

Besi Cilacap telah mencapai 6.677.015 ton.Menurut laporan dari PT. Aneka

Tambang bahwa endapan bijih besi di Cilacap, khususnya di darat hampir

habis, namun dari hasil penelitian yang dilakukan Pusat Pengembangan

Geologi Kelautan Bandung (1998), bahwa di bawah wilayah perairan pantai

Cilacap cadanganya masih cukup banyak, bahkan dari total cadangan yang

ada dipekirakan hamper mencapai dua kali lipat dari jumlah cadangan yang

ada di darat.

e. Bentonit

Bentonit terdapat di kecamatan Karangpucung yang meliputi desa Tayem,

Sumber Sari,Surian, dengan luas masing-masing 1 hektar, 8 hektar, dan 1

hektar.Hasil identifikasi cadangan Bentoit di desa Tayem yaitu sweeling

index 42%-166%, bleaching index 79%-89%,CaO 24%. MgO 1,33 % - 1,55

%, TiO2 0,22 %-0,73%, Na20 < 1,37%. Sejumlah cadangan Bentoit adapula

di desa Pesanggrahan Kecamatan Kesugihan.

f. Trass

Terdapat di Kecamatan Cimanggu yang meliputi desa Cimanggu, Cigintung,

Bantar Panjang, Genteng, Sidanghayu,Tepungsari, dengan jumlah

cadangan keseluruhan 82.002.500 m2. Hasil analisa trass daerah Bantar

Panjang adalah Index aktivitas 7 hari =64,4%, Index aktivitas 28 hari = 74%

untuk daerah Bantar Mangu dengan acuan CPI-SP-008.

g. Talk

Cadangan Talk tersingkap di Kecamatan Karangpucung, belum di eksplorasi

secara detail.

h. Andesit

Cadangan andesit atau biasa disebut batu gunung terdapat di beberapa

desa di kecamatan kesugihan (± 500.000 m3, OB rata-rata 0,5-2 meter),

31

Kecamatan Jeruklegi yang meliputi Desa Karangkemiri (1.500.000 m3, OB

2-4 meter), desa Ciwuni (300.000 m3, OB 0,5 -1 meter), juga terdapat di

Kecamatan Majenang dan Dayeuhluhur.

i. Batu Gamping

Batu Gamping terdapat di Pulau Nusakambangan bagian utara dan pojok

tenggara dengan jumlah cadangan berkisar 1.170.000.000 ton yang

merupakan Gamping terumbu. Bahan galian ini dieksploitasi sejak tahun

1975 oleh PT.Semen Nusantara yang sekarang berganti nama menjadi

PT.HOLCIM INDONESIA Tbk.

j. Pasir Sungai dan Pasir Batu (Sirtu)

Endapan Pasir Sungai banyak ditemukan di sepanjang Sungai Serayu dan

Citanduy, yaitu di Kecamatan Kesugihan, Kecamatan Maos, Kecamatan

Wanareja, Kecamatan Dayeuhluhur, dan Kecamatan Kedungreja. Pada

musim penghujan jumlah endapan pasir tersebut akan meningkat sesuai

dengan besarnya arus sungai yang membawa material pasir dari daerah

hulu. Endapan pasir sungai ini telah banyak di usahakan sebagai usaha

pertambangan rakyat.

k. Lempung

Tersebar di Kecamatan Jeruklegi (ditambang oleh PT. HOLCIM

INDONESIA) dan di beberapa desa di Kecamatan Adipala dengan

kandungan SiO2 56,6 %, AI203 16,08%, Fe203 10,47 %, Na20 1,58 %, K20

1,58 % dengan kandungan mineral Quartz, monmorilonite, dean albite.

l. Tanah Urug

Tanah urug banyak terdapat di Kecamatan Adipala, Kecamatan Kesugihan

dan Kecamatan Jeruklegi.

2.3.6.2. Potensi Gerakan Tanah

Kabupaten Cilacap yang wilayahnya berbukit-bukit dan berada di daerah

cesar memiliki potensi gerakan tanah dari menengah hingga tinggi. Terdapat

11 kecamatan yang daerahnya termasuk dalam daerah wilayah rentan

gerakan tanah yang perlu diwaspadai, yaitu Kecamatan Dayeuhluhur,

Kecamatan Majenang, Kecamatan Wanareja, Kecamatan Cimanggu,

Kecamatan Karangpucung, Kecamatan Cipari,Kecamatan Sidareja,

Kecamatan Gandrungmangu, Kecamatan Kawunganten, Kecamatan

Jeruklegi, danKecamatan Kesugihan. Wilayah kerentanan gerakan tanah

menengah hingga tinggi di Kabupaten Cilacap disajikan dalam table berikut :

32

Tabel 2.12. Wilayah Kerentanan Gerakan Tanah Menengah Hingga TinggiDi

Kabupaten Cilacap

NO KECAMATAN DESATINGKAT

KERENTANAN

1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur, Cilumping, Cijeruk,

Kutaagung, Bolang, Datar,

Bingkeng, Hanum, Sumpinghayu,

Matenggeng, Ciwalen. Panulisan

Menengah tinggi

2 Wanareja Jambu, Sadahayu, Palugon,

Cigintung,Adimulya, Tambaksari,

Majingklak, Limbangan, Malabar,

Madusasi, Wanareja, Bantar,

Purwasari,Tarisi

Menengah-Tinggi

3 Majenang Sadabumi,Ujungbarang,Pangadegan,Sepatnunggal,Bener,Boja, Cibeunying, Sdahayu,

Salebu, Cilopadang, Sendangsari

Menengah-Tinggi

4 Cimanggu Cijati,Pasahangan, Negarajati,

Cisalak,Cibalung, Karangsari,

Kutabima,Rejodadi,Cileumpuyang,

Cimanggu,Bantarmangu,

Mandala,Bantarpanjang,

Panimbang.

Menengah-Tinggi

5 Karangpucung Pamulihan, Babakan, Ciruyung,

Bengbulang, Tayem, Ciporos,

Karangpucung,Sindangbarang

Menengah-Tinggi

6 Cipari Pegadingan,Cisuru, Mulyadadi,

Karangreja, Sindangsari, Mekarsari,

Segaralangu, Cipari

Menengah -Tinggi

7 Sidareja Karanggedang, Penyarang, Kunci Menengah-Tinggi

8 Gandrungmangu Gandrungmangu,Rungkang,

Karanganyar,Karanggintung

Menengah-Tinggi

9 Kawunganten Kedungwadas, Citembong,

Cikedondong, Kalijeruk, Binangun,

Sarwadadi,Bulaksari,Kawunganten,

Lor.Mentasan

Menengah-Tinggi

10 Jeruklegi Karangkemiri, Cilibang, Mendala,

Citepus, Prapagan, Sawangan,

Jeruklegi Kulon

Menengah-Tinggi

11 Kesugihan PesanggrahanKeleng,Karangjengkol Menengah-Tinggi

33

2.3.6.3. Potensi Air Tanah

Berdasarkan Hasil penelitian Direktorat Lingkungan Geologi dan Kawasan

PertambanganBandung Tahun 2002, menyimpulkan bahwa di Kabupaten

Cilacap terdapat 5 cekungan air tanah (CAT) dengan jumlah air tanah bebas

seluruhnya 122 juta m3/tahun. Hasil penelitian tersebut selanjutnya

ditetapkan melalui Keputusan Menteri Energy dan Sumber Daya Mineral

No.716.K/40/MEM/2003 tentang batas horizontal Cekungan air tanah di

Pulau Jawa dan Pulau Madura yang meliputi :

a. 2 (dua) CAT dalam Kabupaten (local) yang terdiri dari CAT Majenang dan

CAT Nusakambangan. CAT Majenang luas 108 km2 dengan jumlah air

tanah bebas 18 juta m3/tahun terdiri dari susunan batuan akuifer utama

adalah endapan sungai yaitu pasir dan kerikil, batuan gunung api kuarter

tua, yaitu tuf, breksi, dan lava andesit . CAT Nusakambangan luas 45 km2

dengan jumlah air tanah bebas 23 juta m3/tahun terdiri dari susunan batuan

akuifer utama adalah formasi Kalipucang : yaitu batu gamping terumbu

yang telah mengalami proses kaqrsifikasi.

b. 2 (dua) CAT lintas Kabupaten yang terdiri dari CAT Cilacap dan CAT Kroya.

CAT Cilacap secara Administratif masuk dalam wilayah Kabupaten

Banyumas dan Kabupaten Cilacap sedangkan CAT kroya secara

Administratif masuk adalam wilayah Kabupaten Cilacap, banyumas, dan

Kebumen. Luas CAT Cilacap 218 km2 dengan jumlah air tanh bebas 43

juta m3/tahun dan yang masuk di Kabupaten Cilacap ± 53 % (23 juta

m3/tahun) terdiri dari susunan batuan akuifer utama, adalah endapan sungai

dan dataran pantai, yaitu pasir lempungan, endapan pematang, pantai dan

pasir, CAT Kroya Luas 423 km2 dengan jumlah air tanah bebas 65 juta

m3/tahun dan yamg masuk di Kabupaten Cilacap ± 58 % ( 38 juta m3/tahun)

terdiri dari susunan batuan akuifer utama adalah endapan pematang pantai,

yaitu pasir sedang halus, umumnya terpilah baik, alluvium terdiri dari

lempung pasiran dan pasir lempungan.

c. 1 (satu) CAT Lintas Propinsi yaitu CAT Sidareja luas 480 km2dengan jumlah

air bebas 46 juta m3/tahun yang masuk wilayah Kabupaten Cilacap ± 45 %

(20 juta m3/tahun) terdiri dari susunan batuan akuifer utama adalah

endapan sungai, yaitu pasir dan kerikil, batuan gunung api kwarter tua yaitu

breksi dan lava, tuv, andesit.

2.3.6.3. Potensi Daerah Rawan Kekeringan

Kabupaten Cilacap yang terdiri dari 24 kecamatan, terdapat 12 kecamatan

yang wilayahnya terdapat 12 kecamatan yang wilayahnya terdapat daerah/

34

desa yang tergolong rawan kekeringan. Daerah rawan Kekeringan dapat

dilihat pada tabel berikut :

2.13. Tabel Data Daerah Rawan Kekeringan

No Kecamatan Desa

1 Jeruklegi Prapagan,Brebeg, Cilibang, Jeruklegi Wetan

2 Bantarsari Rawajaya,Bulaksari, Bantarsari, Binangun

3 Kawunganten Ujungmanik, Grugu, Bringkeng,

Kubangkangkung, Bojong, Kawunganten,

Babakan

4 Kampunglaut Panikel,Ujunggagak,Ujunggalang

5 Gandrungmangu Gintungreja, Gandrungmangu, Cisumur,

Gandrungmanis,

Cinangsi,Layansari,Karanganyar,

Wringinharjo,Sidaurip

6 Cilacap Utara Tritih Kulon

7 Sidareja Sidamulya, Kunci

8 Patimuan Sidamukti,Rawaapu,Bulupayung,

Cimrutu, Purwodadi, Cinyawang

9 Nusawungu Nusawungu,Klumprit,Nusawangkal,

Purwodadi,Karangsembung

10 Karangpucung Gunungtelu,Pangaweran

11 Kroya Sikampuh

12 Kedungreja Kaliwungu, Bumireja

35

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

a. Bidang Sumber Daya AirKabupaten Cilacap mempunyai ketersediaan air yang cukup besar, namun tidak

tersedia secara merata sepanjang tahun. Berdasarkan siklus hidrologi, 80% air

tersedia pada musim hujan (durasi 5 bulan), dan 20% air tersedia pada musim

kemarau (durasi 7 bulan). Selain itu beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) yang

memiliki peran penting dalam penyediaan sumber air sebagian telah mengalami

kerusakan, sehingga mengakibatkan menurunnya nilai kemanfaatan air

sehubungan penurunan fungsi daerah tangkapan dan resapan air.

Tantangan Bidang Sumber Daya Air :

Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air di Provinsi Jawa Tengah semakin

berat dan kompleks, beberapa tantangan ke depan antara lain :

1. Semakin besarnya potensi konflik antar pengguna air,

2. Masih Kurangnya peran serta/kesadaran masyarakat dalam mendukung

pengelolaan sumber daya air,

3. Rusaknya daerah tangkapan air, sehingga mengurangi inflow air yang masuk

ke waduk/embung/bendung sehingga mengancam keberlanjutan pengelolaan

sumber daya air,

4. Semakin menurunnya kualitas air dan sumber air yang dapat dijadikan

andalan untuk sumber air baku karena banyaknya pencemaran air,

5. Adanya tingkat kemiskinan yang masih tinggi,

6. Pengelolaan sumber daya air tanpa mengakibatkan degradasi lingkungan,

7. Prinsip pengelolaan sumber daya air memenuhi kebutuhan sekarang tanpa

mengorbankan pemenuhan generasi masa depan,

8. Perlunya pengelolaan DAS secara lebih terpadu dan konseptual agar fungsi

sumber air dapat dipertahankan.

9. Terjadinya perusakan lingkungan yang semakin parah dan meningkatnya

tekanan penduduk pada lingkungan yang mengakibatkan banjir.

10. Perlu sosialisasi kepada masyarakat tentang masalah yang terkait dengan

banjir.

Peluang Bidang Sumber Daya Air :

1. Peraturan Perundang-undangan tentang pengelolaan sumber daya air.

2. Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai se Kabupaten Cilacap,

3. Potensi sumber daya air yang besar,

4. Adanya Sistem Jaringan irigasi yang Telah Memadai,

5. Kebutuhan air dari tahun ke tahun cenderung meningkat,

6. Adanya bantuan dana pembantuan dari Pusat berupa DAK dan 2P0A

36

7. Adanya koordinasi dan kerjasama yang baik dengan Kab/Kota dan Balai

Besar Wilayah Sungai di Provinsi Jawa Tengah

b. Bidang Bina MargaSecara umum kondisi jaringan jalan di kabupaten Cilacap tahun 2012 meliputi:

Jalan Nasional sepanjang jalan 177,12km,

Jalan propinsi sepanjang 99,19km,

Jalan Kabupaten sepanjang 1181,173km,

Jalan Desa terdiri dari sepanjang jalan 5426,02km,

Dengan pembagian 49,9 % kondisi baik, 14,46 % sedang, 16,43 % rusak ringan,

19,24 % rusak berat.

Disamping keterbatasan dana, hal ini terutama disebabkan disiplin pengguna

jalan seperti penggunaan kendaraan yang melebihi muatan yang diijinkan,

kejadian bencana alam yang menyebabkan kerusakan jalan serta masih perlu

ditingkatkannya kompetensi pelaksana proyek. Sampai pada tahun 2012

dihadapi tantangan menurunnya kualitas pelayanan jalan di jalur-jalur utama

perekonomian akibat meningkatnya volume kendaraan maupun muatan dan

dimensi berlebih yang antara lain ditangani meskipun belum menyeluruh melalui

pembangunan dan peningkatan jalan baik sebagian jalan nasional, jalan

propinsi, jalan kabupaten dan jalan poros desa.

Tantangan Bidang Bina Marga:

1. Meningkatnya muatan dan dimensi berlebih dan rendahnya alokasi dana

pemeliharaan.

2. Masih adanya kesenjangan antar wilayah dan terbatasnya akses dari pusat

produksi ke pemasaran, termasuk masih adanya daerah yang terisolasi.

3. Banyaknya kerusakan prasarana jalan akibat bencana alam, menyebabkan

alokasi yang semula untuk pemeliharaan jalan berubah untuk penanganan

tanggap darurat.

4. Mewujudkan keseimbangan dan keterkaitan pembangunan dan

pengembangan wilayah.

5. Semakin terbatasnya kemampuan Pemerintah dalam membiayai

pembangunan prasarana jalan dibandingkan dengan tuntutan kebutuhan

yang ada, sehingga diperlukan upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas

penggunaan dana yang ada, dan mencari terobosan sumber-sumber

pendanaan dari masyarakat atau swasta.

37

6. Sesuai dengan tuntutan masyarakat, diperlukan upaya-upaya percepatan

proses reformasi, dan penyelenggaraan pembangunan yang lebih transparan

dan akuntabel, serta peran serta masyarakat dan dunia usaha yang lebih

baik.

Peluang Bidang Bina Marga

1. Adanya dukungan RTRWP dan RDTRD/K,

2. Inovasi teknologi bidang perkerasan jalan,

3. Inovasi teknologi struktur jembatan,

4. Inovasi teknologi peralatan,

5. Penegakan hukum di bidang jalan.

6. Adanya bantuan dana pembantuan dari Pusat berupa DAK dan 2P0A.

c. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (Pertambangan danKetenagalistrikan)Beberapa tantangan yang dihadapi dalam bidang energi dan sumber daya

mineral dan pemerintahan antara lain:

1. Belum terakomodirnya secara menyeluruh para pelaku usaha pertambangan

yang berizin.

2. Belum terpantaunya muatan angkutan tambang lintas Kabupaten/ Provinsi

menuju pelabuhan Cilacap untuk ekspor.

3. Kurang tertibnya pengusaha pertambangan terhadap kewajiban-kewajibannya

sehingga diperlukan pembinaan dan pengawasan pertambangan secara

terpadu.

4. Peningkatan rasio elektrifikasi untuk mengurangi desa / dusun yang belum

berlistrik.

5. Perawatan dan maintenance lampu penerangan jalan umum (LPJU)

meningkat dengan rendahnya alokasi dana pemeliharaan dan keterbatasan

peralatan.

Peluang Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (Pertambangan dan

Ketenagalistrikan)

1. Ketersediaan anggaran;

2. Ketersediaan sarana prasana kegiatan;

3. Potensi pengembangan energi baru terbarukan;

4. Mendorong dan meningkatkan keterlibatan dunia usaha (swasta) dalam

pendanaan pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan;

38

5. Mendorong penerapan konsep gedung/bangunan ramah lingkungan (green

building) untuk menerapkan prinsip konservasi energi sekaligus mengurangi

emisi gas dan efek rumah kaca dalam kerangka mitigasi dan adaptasi

terhadap isu pemanasan global;

6. Mendorong upaya peningkatan ketahanan energi terutama dalam

mengantisipasi tantangan dan kendala dalam memasok kebutuhan energi

pada masa kini dan masa datang;

7. Mendukung penyediaan air baku dalam memenuhi kebutuhan air bersih

masyarakat.

d. Bidang SektretairatBeberapa tantangan yang dihadapi dalam bidang administrasi pembangunan

dan pemerintahan antara lain:

1. Reformasi organisasi dan peningkatan kualitas SDM.

2. Peningkatan transparansi dan pengembangan sistem informasi.

3. Peningkatan akuntabilitas dan kemampuan pengawasan penyelenggaraan

sarana dan prasarana.

4. Pemberdayaan masyarakat dan pembinaan pengembangan jasa konstruksi.

5. Peningkatan penguasaan Pengembangan teknologi dan mutu pelaksanaan.

6. Masih minimnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan yang tersedia.

7. Masih minimnya kesadaran akan pentingnya pemberantasan KKN di

lingkungan Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya

Mineral

8. Belum padunya pengertian mengenai penerapan good governance.

9. Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya pembuatan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

10.Belum padunya pemahaman mengenai pemeriksaan dan pengawasan

antara pihak pemeriksa dan objek yang diperiksa.

Peluang Bidang Sekretariat

1. Adanya diklat teknis yang diselenggarakan di tingkat Kementerian dan

Provinsi,

2. Adanya diklat bendahara keuangan yang diselenggarakan di tingkat

Kabupaten Cilacap,

3. Pengaturan penjadwalan sinkronisasi program yang memadai,

39

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanana. Banyaknya kerusakan prasarana jalan akibat bencana alam,

menyebabkan alokasi yang semula untuk pemeliharaan jalan berubah

untuk penanganan tanggap darurat.

b. Semakin terbatasnya kemampuan Pemerintah dalam membiayai

pembangunan prasarana jalan dibandingkan dengan tuntutan kebutuhan

yang ada, sehingga diperlukan upaya meningkatkan efisiensi dan

efektivitas penggunaan dana yang ada, dan mencari terobosan sumber-

sumber pendanaan dari masyarakat atau swasta.

c. Menurunnya kuantitas dan kualitas sumber air yang dapat dijadikan

andalan untuk sumber air baku.

d. Perlunya pengelolaan DAS secara lebih terpadu dan konseptual agar

fungsi sumber air dapat dipertahankan.

e. Belum terakomodirnya secara menyeluruh para pelaku usaha

pertambangan yang berizin.

f. Belum terpantaunya muatan angkutan tambang lintas Kabupaten/

Provinsi menuju pelabuhan Cilacap untuk ekspor.

g. Kurang tertibnya pengusaha pertambangan terhadap kewajiban-

kewajibannya sehingga diperlukan pembinaan dan pengawasan

pertambangan secara terpadu.

h. Masih adanya desa / dusun yang belum berlistrik.

i. Perawatan dan maintenance lampu penerangan jalan umum (LPJU)

meningkat dengan rendahnya alokasi dana pemeliharaan dan

keterbatasan peralatan.

j. Peningkatan transparansi dan pengembangan sistem informasi.

k. Peningkatan akuntabilitas dan kemampuan pengawasan

penyelenggaraan sarana dan prasarana.

l. Pemberdayaan masyarakat dan pembinaan pengembangan jasa

konstruksi.

m.Peningkatan penguasaan Pengembangan teknologi dan mutu

pelaksanaan..

n. Terbatasanya peralatan (laboratorium, alat berat) untuk memenuhi

kebutuhan, pelayanan serta kinerja.

40

3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil KepalaDaerah Terpilih

3.2.1. Visi

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilihyang kemudian

dinyatakan menjadi visi Kabupaten Cilacap 2012-2017 adalah sebagai

berikut :

“Menjadi Kabupaten Cilacap yang Sejahtera Secara Merata”

Implikasi terhadap penerapan visi adalah bekerja dengan sungguh-

sungguh, dengan mengerahkan seluruh daya, upaya,tenaga,fikir, aset,

untuk mengaktualisasikan sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik.

Pada Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber

DayaMineral Kabupaten Cilacap, visi tersebut menjadi penyemangat dan

pendorong kinerja yang terus meningkat, memberikan pelayanan yang

terbaik untuk masyarakat dan kemajuan pembangunan di Kabupaten

Cilacap.

3.2.2. Misi

Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih yang ditetapkan

adalah

1. Misi Pertama

Pengembangan Sumber Daya manusia berkualitas dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

2. Misi Kedua

Perwujudan demokratisasi dan meningkatkan kualitas penyelenggara

pemerintahan yang bersifatenterpreuner, profesional, dan dinamis

mengedepankan prinsip Good Governance dan Clean Goverment.

3. Misi Ketiga

Peningkatan dan perbikan layanan pendidikan dan pelatihan, peningkatan

derajat kesehatan individu dan masyarakat.

4. Misi keempat

Pengembangan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan

potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan

dan perikanan, pariwisata, perdagangan, indutri dan dengan penekanan

pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan

kerja.

41

5. Misi kelima

Pemberdayaan Masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi daerah,

terutama usaha mikro kecil dan menngah (UMKM) serta kopersi,

membangun dan mengembangkan pasar bagipoduk lokal.

6. Misi keenam

Pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan

untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan tetap

memperhatikan aspek lingkungan hidup dalam pemanfaatan sumber daya

alam secara rasional, efektif dan efisien.

Secara khusus pada Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan

Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap misi yang menjadi tanggung

jawab sesuai tugas dan fungsi pelayanan adalah :

i. Misi Keempat

Pengembangan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan

potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan

dan perikanan, pariwisata, perdagangan, indutri dan dengan penekanan

pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan

kerja.

Sasaran pada Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber

Daya Mineral Kabupaten Cilacap adalah meningkatnya kualitas

infrastuktur dengan indikator :

a) Rasio Elektrifikasi

Peningkatan rasio elektrifikasi dapat dilaksanakan dengan peningkatan

pengembangan jaringan listrik perdesaan serta identifikasi dusun yang

belum berlistrik. Arah kebijakan untuk mewujudkan target peningkatan

adalah prioritas anggaran untuk pengembangan jaringan listrik perdesaan

dan peningkatan rasio elektrifikasi secara merata pada daerah belum

berlistrik.

b) Proporsi jalan baik

Peningkatan kondisi jalan baik dapat dilaksanakan melalui inventarisasi

data kondisi jalan menurut status jalan, prioritas penanganan pada kondisi

jalan yang rusak, dan pemeliharaan berkala jalan yang berkelanjutan.

42

ii. Misi Keenam

Pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan

untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan tetap

memperhatikan aspek lingkungan hidup dalam pemanfaatan sumber daya

alam secara rasional, efektif dan efisien.

Sasaran pada Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber

Daya Mineral Kabupaten Cilacap adalah meningkatnya kualitas

infrastuktur pada wilayah tertinggal dan perbatasan dengan indikator :

a) Rasio Elektrifikasi

Peningkatan rasio elektrifikasi dapat dilaksanakan dengan peningkatan

pengembangan jaringan listrik perdesaan pada wilayah tertinggal dan

perbatasan serta identifikasi dusun yang belum berlistrik. Arah kebijakan

untuk mewujudkan target peningkatan adalah prioritas anggaran untuk

pengembangan jaringan listrik perdesaan dan peningkatan rasio

elektrifikasi secara merata pada daerah pada wilayah tertinggal dan

perbatasan.

b) Proporsi status jalan yang lebih tinggi

Peningkatan kondisi jalan baik pada wilayah tertinggal dan perbatasan

dapat dilaksanakan melalui inventarisasi serta prioritas pembangunan

pada wilayah tertinggal dan perbatasan.Koordinasi pada wilayah

perbatasan dengan pihak-pihak terkait juga harus dilaksanakan untuk

menjalin kerjasama pembangunan.

3.3. Telahaan Renstra Kementerian dan Renstra SKPD

Telaahan terhadap Renstra Kementerian dan Renstra Daerah diperlukan

dalam upaya menyusun daftar faktor penghambat dan pendorong

pelayanan Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya

Mineral Kabupaten Cilacap yang akan mempengaruhi penanganan

permasalahan yang telah diidentifikasi, dan dikaitkan dengan Visi, Misi, dan

Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral

Kabupaten Cilacap adalah Dinas daerah yang mempunyai hubungan

dengan 2 kementerian yaitu: Kementerian Pekerjaan Umum dan

Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. Pada bagian ini akan

ditelaah Renstra ke dua kementerian tersebut kaitannya dengan Renstra di

43

daerah kabupaten/kota pada tahun yang sama, adapun telaahnya adalah

sebagai berikut :

3.3.1. Telaah Renstra pada Kementerian Pekerjaan UmumRenstra Kementerian Pekerjaan Umum dilaksanakan sesuai dengan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor

23/PRT/M/2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor

02/PRT/M/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian pekerjaan Umum

tahun 2010 – 2014.

3.3.1.1. Kondisi Pekerjaan UmumKondisi yang dikemukakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum yang

mempengaruhi kondisi Kabupaten Cilacap di antaranya adalah :

a. Menurunnya fungsi jaringan irigasi, disebabkan oleh tingginya tingkat

kerusakan karena umur konstruksi, bencana alam dan kurang

optimalnya kegiatan operasi dan pemeliharaan di samping rendahnya

keterlibatan petani dan stakeholderslainnya dalam pengelolaan jaringan

irigasi, sehingga menurunnya kinerja layanan jaringan irigasi yang ada

dalam mendukung pemenuhan produksi pangan.

b. Untuk infrastruktur jalan, dari panjang jalan nasional yang sampai saat

ini telah mencapai 34.628 km, tercatat kondisi jalan mantap mencapai

83,23 % (2008), rusak ringan 13,34 %, dan rusak berat 3,43 %.

Sedangkan kinerja kondisi jalan nasional mantap pada tahun 2009

adalah sebesar 89 %, rusak ringan 11 %, dan rusak berat 0 %. Untuk

jalan provinsi, total panjang jalan adalah 48.681 km, sedangkan total

panjang jalan kabupaten adalah 288.185 Km.

c. Implementasi kebijakan pembinaan jasa konstruksi selama 8 tahun

terakhir, dalam konteks mikro (tata kelola kepemerintahan yang baik),

konteks messo (usaha dan pengusahaan konstruksi), serta konteks

makro (kerjasama, persaingan global dan liberalisasi jasa konstruksi)

belum mencapai sasaran sebagaimana diamanatkan dalam UU 18/1999.

Bidang jasa konstruksi saat ini masih menghadapi berbagai

permasalahan seputar lemahnya penguasaan teknologi, sulitnya akses

ke permodalan, serta masih kerap terjadi kegagalan bangunan,

kegagalan konstruksi, dan mutu konstruksi yang belum sesuai standar.

44

3.3.1.2. VISI Kementerian Pekerjaan UmumPembangunan infrastrukur pekerjaan umum diselenggarakan dalam rangka

mencapai visi jangka panjang:

“Tersedianya Infrastuktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yanAndal untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2025”

Visi tersebut merupakan sebuah gambaran yang akan diwujudkan oleh

Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun 2025, dimana infrastruktur

pekerjaan umum dan permukiman yang terbangun telah memenuhi

kualifikasi teknis sesuai perkembangan dan kemajuan teknologi serta

beroperasi secara optimal seiring dengan tuntutan kualitas kehidupan

masyarakat.

3.3.1.3. MISI Kementerian Pekerjaan UmumMisi untuk mencapai Visi kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010 – 2014,

yaitu:

1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari

pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan

infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruang

dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk

meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA

serta mengurangi resiko daya rusak air.

3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung

pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan.

4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan

produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur

permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan.

5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin

adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses

penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor

konstruksi tumbuh dan berkembang.

6. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan:

IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung

infrastruktur PU dan permukiman.

45

7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya

yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan

menerapkan prinsip-prinsip good governance.

8. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan

Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan

pengawasan profesional

3.3.1.4. TujuanSebagai penjabaran atas visi, tujuan yang akan dicapai oleh Kementerian

PUdalam periode2010-2014 adalah:

1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan infrastruktur PU dan

permukiman, dan pengendalian pemanfaatan ruang bagi terwujudnya

pembangunan yang berkelanjutan (termasuk adaptasi dan mitigasi

terhadap perubahan iklim).

2. Meningkatkan keandalan sistem (jaringan) infrastruktur pekerjaan umum

dan permukiman untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,

ketahanan pangan dan daya saing.

3. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan pelayanan

(dasar) infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah tertinggal dan

perbatasan, dan penanganan kawasan rawan bencana untuk mengurangi

kesenjangan antar wilayah.

5. Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM,

kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik infrastruktur

pekerjaan umum dan permukiman.

3.3.1.5. SasaranSasaran strategis Kementerian PUdalam periode 2010-2017 secara

keseluruhan meliputi sasaran-sasaran sebagai berikut:

1. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam setiap penyusunan

Rencana Tata Ruang (RTR) serta penerbitan Peraturan Presiden tentang

RTR Pulau/Kepulauan dan peraturan pendukungnya berupa Norma,

Standar, Prosedur, dan Kriteria NSPK bidang penataan ruang sesuai

amanat RTRWN.

2. Meningkatnya ketersediaan air baku yang memadai (kuantitas, kualitas,

dan kontinuitas) guna pemenuhan berbagai kebutuhan baik untuk

46

pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum guna mendukung target

MDGs 2015, maupun kebutuhan pertanian dalam rangka

mempertahankan swasembada pangan serta kebutuhan sektor-sektor

untuk meningkatkan produktivitas sektor produksi melalui

pembangun/peningkatan/rehabilitasi serta operasi dan pemeliharaan

bendungan, waduk/embung/bangunan penampung air lainnya serta

prasarana penyediaan air baku, jaringan irigasi dan jaringan rawa.

3. Meningkatnya kualitas pengendalian banjir secara terpadu dari hulu ke

hilir dalam satu wilayah dan perlindungan kawasan di sepanjang garis

pantai dari bahaya abrasi.

4. Meningkatnya efisiensi sistem jaringan jalan di dalam sistem transportasi

yang mendukung perekonomian nasional dan sosial masyarakat serta

pengembangan wilayah melalui preservasi dan peningkatan kapasitas

jalan lintas wilayah serta pembangunan Jalan Tol Trans Jawa.

5. Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan

permukiman melalui pengembangan sistem jaringan penyediaan air

minum untuk mendukung peningkatan tingkat pelayanan penduduk

perkotaan dan penduduk perdesaan, serta meningkatnya pelayanan

sanitasi sistem terpusat dan sistem berbasis masyarakat bagi penduduk

perkotaan, meningkatnya sistem pengelolaan drainase untuk mendukung

pengurangan luas genangan di perkotaan serta meningkatnya sistem

pengelolaan persampahan untuk mendukung peningkatan tingkat

pelayanan penduduk, dan meningkatnya kualitas Tempat Pembuangan

Akhir (TPA) sampah, serta penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di

perkotaan.

6. Meningkatnya kemampuan pemerintah daerah dan stakeholders jasa

konstruksi serta masyarakat untuk mendukung tercapainya penguasaan

pangsa pasar domestik oleh pelaku konstruksi nasional serta

pengurangan jumlah dan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan akibat

kegagalan konstruksi/bangunan melalui peningkatan sistem pembinaan

teknis dan usaha jasa konstruksi.

47

3.3.2. Telaah Renstra pada Kementerian Energi dan Sumberdaya MineralRenstra Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral dilaksanakan sesuai

dengan Peraturan Peraturan Menteri ESDM Nomor: 04 tahun 2010 Tentang

Rencana Strategis Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Tahun

2010-2014.

3.3.2.1. Kondisi Energi dan Sumberdaya Mineral

Kondisi yang dikemukakan oleh Kementerian ESDM yang mempengaruhi

kondisi Kabupaten Cilacap di antaranya adalah :

a. Bauran Energi Nasional masih didominasi oleh BBM.

b. Belum optimalnya pengembangan energi alternatip pengganti BBM.

c. Belum optimalnya investasi untuk pengembangan sektor energi dan

sumberdaya mineral, dikarenakan tumpang tindihnya wilayah

pertambangan dengan kehutanan, perkebunan, lamanya pinjam pakai

wilayah kehutanan

d. Keterbatasan kemampuan penyediaan tenaga listrik untuk memenuhi

pertumbuhan beban akibat investasi untuk penambahan kapasitas

terpasang relatif kecil, diakibatkan oleh keterbatasan pendanaan ketenaga

listrikan oleh pemerintah.

e. Rasio desa berlistrik sekitar 90% sehingga, masih 10% perlu desa yang

berlum mempunyai akses tenaga listrik.

f. Masih banyaknya perizinan Kawasan Pertambangan di daerah yang tidak

mengikuti kaidah pertambangan yang baik dan benar, serta masih

maraknya aktivitas pertambangan rakyat yang ilegal.

g. Konservasi air tanah di cekungan air tanah menghadapi kendala dengan

makin maraknya aktivitas pengambilan air tanah tanpa izin (PATTI) serta

pengambilan air tanah yang kurang terkendali terutama di kawasan

perindustrian dan kota besar.

3.3.2.2. VISI Kementerian Energi Sumberdaya MineralVisi Kementerian ESDM merupakan rumusan umum mengenai keadaan

yang ingin dicapai pada akhir periode perencanaan pada tahun 2014.

Adapun Visi tersebut adalah :

“ Terwujudnya ketahanan dan kemandirian energi serta peningkatannilai tambah energi dan mineral yang berwawasan lingkungan untukmemberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat”

48

3.3.2.3. MISI Kementerian Energi Sumberdaya MineralMisi Kementerian ESDM adalah :

1. Meningkatkan keamanan pasokan energi dan mineral dalam negeri

2. Meningkatkan aksesbilitas masyarakat pada energi, mineral dan

informasi geologi

3. Mendorong keekonomian harga energi dan mineral

4. Meningkatkan kemampuan dalam negeri mengelola energi, mineral, dan

geologi

5. Meningkatkan nilai tambah energi dan mineral

6. Meningkatkan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian usaha energi

dan mineral

7. Meningkatkan kemampuan kelitbangan dan kediklatan ESDM

8. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sektor ESDM

9. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

3.3.2.4. Tujuan Strategis

Tujuan merupakan penjabaran Visi dan Misi Kemnterian ESDM yang

merupakan kondisi yang ingin diwujudkan selama periode 5 tahun (di akhir

tahun 2014) :

1. Terjaminnya pasokan energi dan bahan baku domestik

2. Terwujudnya peningkatan investasi sektor ESDM

3. Terwujudnya peran penting sektor ESDM dalam penerimaan negara

4. Terwujudnya peningkatan peran ESDM dalam pembangunan daerah

5. Terwujudnya pengurangan beban subsidi di BBM dan Listrik

6. Terwujudnya peran penting sektor ESDM dalam peningkatan surplus

neraca perdagangan dengan mengurangi impor

7. Terwujudnya peningkatan efek berantai/ketenagakerjaan.

3.3.2.5. Sasaran Strategis

Sasaran merupakan kondisi yang ingin dicapai oleh Kementerian ESDM

setiap tahun.Sasaran ditetapkan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai

selama 5 tahun, mulai tahun 2010 - 2014.

49

Tabel 3.1

Kedudukan , Ruang Lingkup dan Muatan/Isi Perencanaan BerdasarRenstra Kementerian

No Perencanaan Kementerian SKPD1 2 3 4

Rencana Strategis(Renstra)

1. Kedudukan Renstrakementrian / Lembagaberpedoman kepadaRPJM Nasional

2. Ruang lingkupMemiliki jangka waktuPerencanaan 5 Tahun

3. Muatan Isi Visi, Misi,tujuan, strategi,kebijakan, programdan kegiatanpembangunan sesuaidengan tugas danfungsi kementrian /lembaga

1. Kedudukan RenstraSKPD berpedomankepada RPJM Daerah

2. Ruang lingkupMemiliki jangka waktuPerencanaan 5 Tahun

3. Muatan Isi Visi, Misi,tujuan, strategi,kebijakan, programdan kegiatanpembangunan sesuaidengan tugas danfungsi SKPD

3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan HidupStrategis

Kondisi geomorfologi dan geografis Kabupaten Cilacap merupakan

kabupaten dengan luas wilayah yang besar di Jawa Tengah, luas wilayah

Cilacap 2.253,61 Km persegi atau 225.361 Ha yang terbagi menjadi 24

kecamatan, 269 desa, mutlak diperlukan rencana tata ruang. Penataan

ruang harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan perencanaan

pembangunan daerah sehingga selaras dengan struktur dan pola

ruang.Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cilacap telah

ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Cilacap Nomor 9

Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2031.

Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi

implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan

Dinas Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral

Kabupaten Cilacap . Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting

maka Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral

Kabupaten Cilacap dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan

pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan

SKPD dalam lima tahun mendatang.

50

Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah

rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk

memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar

dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,

rencana, dan/atau program. KLHS memuat kajian antara lain;

1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk

pembangunan;

2. Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;

3. Kinerja layanan/jasa ekosistem;

4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;

5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan

6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.

Hasil KLHS menjadi dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program

pembangunan dalam suatu wilayah. Apabila hasil KLHS menyatakan bahwa

daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui, maka:

1. Kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan tersebut wajib

diperbaiki sesuai dengan rekomendasi KLHS; dan

2. Segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan

daya tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi.

Dengan mempertimbangkan fungsi KLHS tersebut maka analisis terhadap

dokumen hasil KLHS ditujukan untuk mengidentifikasi apakah ada program

dan kegiatan pelayanan Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi Dan

Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap yang berimplikasi negatif terhadap

lingkungan hidup.Jika ada, maka program dan kegiatan tersebut perlu

direvisi agar sesuai dengan rekomendasi KLHS.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan eksternal

terhadap hasil capaian pembangunan selama 5 (lima) tahun terakhir, serta

permasalahan yang masih dihadapi kedepan dengan mengidentifikasi

kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam

perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas

(daerah/masyarakat) dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi

isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan

menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak

dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

51

Perumusan isu-isu strategis dilakukan dengan menganalisis berbagai fakta

dan informasi yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis serta

melakukan telaahan terhadap visi, misi dan program kepala daerah terpilih,

Renstra Kementerian dan Renstra Dinas Kab/Kota sehingga rumusan isu

yang dihasilkan selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap

kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih serta kebijakan pemerintah

dalam jangka menengah.

Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar layanan SKPD

senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi

pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari

masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar

ke dalam yang tidak boleh diabaikan.

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Bina Marga Sumber

Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap adalah

kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam

perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD

dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah

keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang

lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan

menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat

dalam jangka panjang.

Suatu isu strategis bagi Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi Dan

Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap diperoleh baik berasal dari analisis

internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis

eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral

Kabupaten Cilacap di masa lima tahun mendatang. Informasi yang

diperlukan dalam perumusan isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi

ini adalah sebagai berikut :

a. Bidang Bina Marga Jaringan jalan strategis masih belum memadai dalam mendukung

pertumbuhan ekonomi dan pengembanganpotensi wilayah.

52

Beban kendaraan yang berlebih tidak sesuai dengan kelas jalan.

Meningkatkan/ mempertahankan tingkat kenyamanan prasarana jalan di

tengah keterbatasan alokasi pendanaan untuk penanganan jaringan jalan,

Inventarisasi status jalan yang masih terbatas dan perlu pengkinian status

jalan agar sesuai dengan beban lalu lintas.

b. Bidang Sumber Daya Air (SDA) Kinerja pelayanan jaringan irigasi yang belum optimal, yang diakibatkan

oleh adanya kerusakan jaringan irigasi yang antara lain diakibatkan oleh

umur konstruksi, bencana alam, kurangnya operasi dan pemeliharaan

jaringan irigasi, dan masih rendahnya keterlibatan petani dan

stakeholders lainnya dalam pengelolaan jaringan irigasi.

Mengembalikan fungsi seluruh infrastruktur SDA yang mengalami

kerusakan karena bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Mempertahankan kemampuan penyediaan air dari sumber-sumber air

akibat berkurangnya areal terbuka hijau dan menurunnya kapasitas

wadah-wadah air baik alamiah maupun buatan dengan cepat.

Meningkatkan koordinasi dan ketatalaksanaan penanganan SDA untuk

mengurangi konflik antar pengguna sumber daya air.

c. Bidang Ketenagalistrikan dan PJU Identifikasi dusun belum berlistrik yang masih sangat terbatas.

Rasio elektrifikasi yang masih tertinggal dengan daerah-daerah lainnya.

Masih terbatasnya penggalakan penghematan energi dan program-

program berwawasan ramah lingkungan.

d. Bidang Pertambangan Belum tertibnya laporan produksi dari para penambang yang merupakan

kewajiban yang harus dipenuhi oleh seluruh penambang.

Identifikasi potensi bahan galian di Kabupaten Cilacap masih sangat

minim karena keterbatasan sarana dan prasarana.

Masih ada pelaku usaha di bidang energi dan sumber daya mineral yang

belum memahami prosedur maupun peraturan yang berlaku.

Kurang optimalnya pembinaan dan pengawasan karena keterbatasan

peralatan pengukuran/analisa seperti Theodolite/Total Station, Geodetik,

Geolistrik.

53

e. Sekretariat Kualitas dan produktifitas SDM belum memadai, sehingga diperlukan

peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai yang dijiwai

semangat kewirausahaan untuk menjadi basis bagi pelayanan publik yang

berorientasi pada kepuasan pelanggan/pengguna.

Diperlukan peningkatan tertib administrasi sesuai dengan perkembangan

pembangunan dan daya kritis masyarakat yang terus berkembang.

Diperlukan koordinasi internal yang kuat antar fungsi manajemen, antar

bidang SDA, BM, Ketenagalistrikan dan PJU, Pertambangan serta

memenuhi prinsip-prinsip good governance.

54

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi Dan Misi4.1.1. Visi

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhirperiode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapaidilandasi oleh kondisi dan potensi serta prediksi tantangan dan peluang padamasa yang akan datang. Berdasarkan makna tersebut dan mengacu kepadaVisi Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017, maka visi Dinas BinaMarga Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral KabupatenCilacap adalah:

“Terwujudnya infrastruktur kebinamargaan, sumber daya air yangberkualitas, memadai dan berkelanjutan serta mewujudkan pengelolaanbidang energi dan sumber daya mineral yang menghasilkan nilai tambahserta berwawasan lingkungan”

4.1.2. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai

dengan visi yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan penetapan misi Dinas

Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten

Cilacap maka perlu ditetapkan misi sebagai upaya-upaya umum yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. maka perlu diperhatikan Misi

Pembangunan Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017 yang terkait atau sejalan

dan perlu diaktualisasikan oleh Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi

dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap.

Sehubungan dengan hal itu, Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan

Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap menetapkan Misi sebagai berikut:

1. Mengembangkan kegiatan yang dapat mendorong terwujudnya keterlibatan

publik dalam setiap program pembangunan infrastruktur kebinamargaan dan

sumber daya air, sehingga terpenuhinya kebutuhan dasar dalam peningkatan

infrastruktur kebinamargaan dan sumber daya air.

2. Mewujudkan prasarana transportasi secara terpadu dalam satu kesatuan

sistem guna mendorong pengembangan wilayah yang berimbang dalam

mendukung percepatan perekonomian masyarakat, mendorong pertumbuhan

dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

55

3. Mewujudkan prasarana kebinamargaa serta sumber daya air dalam rangka

menunjang peningkatan produksi pertanian dan penanggulangan bencana

alam secara sistematis.

4. Melaksanakan pengelolaan bidang energi dan sumber daya mineral melalui

pendekatan kelayakan teknis, ekonomis dan lingkungan serta pengembangan

ekonomi wilayah, pariwisata dan pelestarian lingkungan.

5. Meningkatkan pemanfaatan potensi energi dan sumber daya mineral secara

optimal untuk menciptakan kesempatan berusaha serta peningkatan PAD.

6. Menyelenggarakan pelayanan perijinan, pemenuhan kebutuhan bimbingan

teknis dalam bidang pembangunan prasarana dan sarana fisik, serta

melaksanakan pembinaan dan pengawasan bidang kebinamargaan, sumber

daya air, energi dan sumber daya mineral dengan menerapkan Standar

Pelayanan Prima. Sehingga meningkatnya kualitas sumber daya manusia,

kelembagaan dan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi untuk

meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.

4.2. Tujuan Dan SasaranTujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi Dinas

Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten

Cilacap, yaitu sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu 5 (lima) tahunan. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari

Tujuan Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral

Kabupaten Cilacap, yaitu hasil yang akan dicapai secara nyata dalam

rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai, serta

dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

4.2.1. Tujuan

a. Memenuhi kebutuhan prasarana dasar masyarakat dalam peningkatan

infrastruktur kebinamargaan dan sumber daya air.

b. Memberdayakan masyarakat dalam pengembangan infrastruktur

kebinamargaan dan sumber daya air.

c. Mempertahankan tingkat pelayanan prasarana dan sarana fisik yang

telah terbangun agar bermanfaat secara optimal sehingga mendorong

pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

d. Tersedianya sarana antisipasi bencana terfasilitasinya kegiatan

penanganan kerusakan prasarana dan sarana kebinamargaan serta SDA

pasca bencana .

56

e. Menunjang sektor-sektor strategis bidang energi sumber daya mineral

bagi pengembangan ekonomi wilayah, pariwisata dan pelestarian

lingkungan.

f. Mewujudkan peran energi dan sumber daya mineral yang memberi

kesempatan berusaha bagi masyarakat di bidang energi dan sumber

daya mineral serta member konstribusi dalam peningkatan PAD.

g. Menciptakan perencanaan, pengusahaan energi dan sumber daya

mineral yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

4.2.2. Sasaran

a. Tercapainya peningkatan kemampuan kebutuhan prasarana dasar

masyarakat dalam peningkatan sumber daya air dalam pemenuhan

kebutuhan air untuk pertanian pada lahan irigasi pada kawasan

perbatasan dan pemenuhan kebutuhan air baku pada kawasan

perbatasan.

b. Tercapainya Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan

infrastruktur kebinamargaan dengan dan Tercapainya Pemberdayaan

masyarakat dalam pengembangan sumber daya air dengan meningkatnya

pemenuhan kebutuhan air baik untuk pertanian maupun kebutuhan sehari-

hari di daerah terisolir; terlindunginya pantai dari abrasi . Terbentuknya

Dewan Sumber Daya Air Kabupaten, terfasilitasinya pembentukan dan

perkuatan organisasi P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air).

c. Terwujudnya jaringan jalan/jembatan kabupaten dan jalan strategis bukan

jalan kabupaten di daerah terisolasi, Terlaksananya perencanaan dan

pengawasan penunjang proyek serta Terwujudnya penyusunan

kompetensi dan analisis beban kerja serta evaluasi organisasi dan tata

laksana sehingga mendorong pertumbuhan dan pemerataan

pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.

d. Terwujud dan terlaksananya berbagai perangkat kebijakan, pedoman,

prosedur. Tercapainya peningkatan jaringan irigasi dan rehabilitasi irigasi

yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Cilacap dan

dioperasikan dan dipeliharanya seluruh jaringan irigasi terbangun

sehingga mendorong pertumbuhan dan pemerataan pembangunan serta

kesejahteraan masyarakat.

e. Terlaksananya norma, standar, pedoman dan manual (NSPM)

penyelenggaraan jalan dan jembatan.

57

f. Tercapainya peningkatan kemampuan kebutuhan prasarana dasar

masyarakat dalam peningkatan infrastruktur kebinamargaan,

Terbangunnya jaringan jalan/jembatan kabupaten dan jalan strategis

bukan jalan kabupaten di kawasan seluruh kawasan termasuk kawasan

rawan bencana.

g. Meningkatnya Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong guna menunjang

pekerjaan swakelola dan penanganan pasca longsor dan banjir.

h. Terlindunginya kawasan permukiman dan pusat-pusat produksi terhadap

dampak bahaya banjir dengan periode ulang 10 tahunan dan

terpeliharanya alur sungai untuk penyaluran debit banjir dan pengamanan

pantai.

i. Tertunjangnya sektor-sektor strategis bagi pengembangan ekonomi

wilayah, pariwisata dan pelestarian lingkungan, dengan memaksimalkan

potensi energi dan sumber daya mineral.

j. Terbangunnya wadah air untuk air baku bagi kebutuhan perumahan,

industri dan parawisata sekaligus sebagai usaha konservasi air dan

sumber air.

k. Tersedianya prasarana jalan perkotaan melalui pembangunan jalan,

pembangunan jembatan, dan pemeliharaan jalan dengan terpeliharanya

jalan kabupaten dan jalan desa, pada kondisi 60% baik yang tersebar di

seluruh wilayah kabupaten serta terpeliharanya jembatan yang tersebar di

seluruh wilayah kabupaten.

l. Terwujudnya peran energi dan sumber daya mineral yang memberi

kesempatan berusaha bagi masyarakat di bidang energi dan sumber daya

mineral serta member konstribusi dalam peningkatan PAD dengan

Terlaksananya diversivikasi usaha di bidang energi dan sumber daya

mineral yang memberi peluang usaha dan peningkatan PAD.

m. Terciptanya perencanaan, pengusahaan energi dan sumber daya mineral

yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan

Terwujudnya pengusahaan energi dan sumber daya mineral sesuai

dengan ketentuan perundangan yang berlaku, berdasar aspek perijinan

yang ditetapkan.

n. Terwujudnya prosedur dan pelayanan bidang energi dan sumber daya

mineral yang meliputi ketersediaan data dan informasi yang cepat dan

akurat, serta produk hokum yang aspiratif.

58

o. Tersedianya basis data pada Dinas Bina Marga, SDA, ESDM

sertaTerwujudnya peningkatan kapasitas Sumber Daya Dinas Bina Marga,

SDA, ESDM sesuai pola kelembagaan dan sistem pelayanan yang efektif

sesuai perkembangan lingkungan strategis dan tuntutan

p. Terakreditasinya laboratorium pengujian Dinas Bina Marga, SDA, ESDM.

q. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pelayanan Dinas

Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral sesuai

tupoksi.

Keterkaitan (interelasi) visi, misi, tujuan dan sasaran ditampilkan sebagai

berikut:

59

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Bina Marga, SDA, ESDMKabupaten Cilacap 2012-2017

VISI : Terwujudnya infrastruktur kebinamargaan, sumber daya air yang berkualitas, memadai dan berkelanjutan serta mewujudkanpengelolaan bidang energi dan sumber daya mineral yang menghasilkan nilai tambah serta berwawasan lingkungan

MISI 1 : Mengembangkan kegiatan yang dapat mendorong terwujudnya keterlibatan publik dalam setiap program pembangunaninfrastruktur kebinamargaan dan sumber daya air sehingga terpenuhinya kebutuhan dasar dalam peningkatan infrastrukturkebinamargaan dan sumber daya air.

TUJUAN SASARAN INDIKATORTARGET KINERJA INDIKATOR

SASARAN PADA TAHUN2013 2014 2015 2016 2017

1.1 Memenuhi kebutuhanprasarana dasarmasyarakat dalampeningkatan infrastrukturkebinamargaan dansumber daya air.

1.1.1. Tersedianya prasarana jalan perkotaanmelalui pembangunan jalan, pembangunanjembatan, dan pemeliharaan jalan denganterpeliharanya jalan kabupaten dan jalandesa, pada kondisi baik yang tersebar diseluruh wilayah kabupaten sertaTerpeliharanya jembatan yang tersebar diseluruh wilayah kabupaten.

Persentase kondisijalan dan jembatanbaik

49% 52% 55% 57% 60%

1.1.2. Tercapainya peningkatan kemampuankebutuhan prasarana dasar masyarakatdalam peningkatan sumber daya air dalampemenuhan kebutuhan air untuk pertanianpada lahan irigasi pada kawasan perbatasan

Persentasetersedianya air irigasiuntuk pertanianrakyat pada sistemirigasi yang sudah

76% 78% 79% 80% 81%

60

dan pemenuhan kebutuhan air baku padakawasan perbatasan.

ada sesuai dengankewenangannya

1.1.3. Terbangunnya wadah air untuk air baku bagikebutuhan perumahan, industri danparawisata sekaligus sebagai usahakonservasi air dan sumber air.

Persentase saranairigasi yangterbangun

75% 78% 80% 85% 90%

1.2 Memberdayakan masyarakat dalam pengembangan infrastruktur kebinamargaan dan sumberdaya air

1.2.1 Tercapainya Pemberdayaan masyarakatdalam pengembangan infrastrukturkebinamargaan dengan dan TercapainyaPemberdayaan masyarakat dalampengembangan sumber daya air denganmeningkatnya pemenuhan kebutuhan air baikuntuk pertanian maupun kebutuhan sehari-hari di daerah terisolir; terlindunginya pantaidari abrasi . Terbentuknya Dewan SumberDaya Air Kabupaten, terfasilitasinyapembentukan dan perkuatan organisasi P3A(Perkumpulan Petani Pemakai Air).

Persentasepeningkatansosialisasi kepadamasyarakat dankelembagaan lingkupbidang sumber dayaasir

75% 78% 80% 85% 90%

61

MISI 2 : Mewujudkan prasarana transportasi secara terpadu dalam satu kesatuan sistem guna mendorong pengembangan wilayahyang berimbang dalam mendukung percepatan perekonomian masyarakat, mendorong pertumbuhan dan pemerataankesejahteraan masyarakat.

TUJUAN SASARAN INDIKATORTARGET KINERJA INDIKATOR

SASARAN PADA TAHUN2013 2014 2015 2016 2017

2.1 Mempertahankan tingkatpelayanan prasarana dansarana fisik yang telahterbangun agarbermanfaat secaraoptimal sehinggamendorong pertumbuhandan pemerataankesejahteraanmasyarakat.

2.1.1 Terlaksananya perencanaan dan pengawasanpenunjang proyek serta Terwujudnyapenyusunan kompetensi dan analisis bebankerja serta evaluasi organisasi dan tatalaksana sehingga mendorong pertumbuhandan pemerataan pembangunan sertakesejahteraan masyarakat.

Persentasekeberhasilanperencaaanpelaksanakaankegiatan monitoringdan evaluasi

85% 85% 90% 90% 90%

2.1.2 Terwujud dan terlaksananya berbagaiperangkat kebijakan, pedoman, prosedur.

Jumlah regulasi yangdilaksanakan

80% 85% 90% 95% 100%

2.1.3 Terlaksananya norma, standar, pedoman danmanual (NSPM) penyelenggaraan jalan danjembatan.

Jumlah regulasi yangdihasilkan

80% 85% 90% 95% 100%

62

MISI 3 : Mewujudkan prasarana kebinamargaan serta sumber daya air dalam rangka menunjang peningkatan produksi pertanian danpenanggulangan bencana alam secara sistematis.

TUJUAN SASARAN INDIKATORTARGET KINERJA INDIKATOR

SASARAN PADA TAHUN2013 2014 2015 2016 2017

3.1 Tersedianya saranaantisipasi bencanaterfasilitasinya kegiatanpenanganan kerusakanprasarana dan saranakebinamargaan sertasumber daya air pascabencana .

3.1.1 Tercapainya peningkatan kemampuankebutuhan prasarana dasar masyarakatdalam peningkatan infrastrukturkebinamargaan, Terbangunnya jaringanjalan/jembatan kabupaten dan jalan strategisbukan jalan kabupaten di kawasan seluruhkawasan termasuk kawasan rawan bencana,

Persentase alokasikegiatan untukpembangunan jalandesa/ rawan bencana 45% 50% 55% 60% 65%

3.1.2 Meningkatnya Pembangunan Turap/ Talud/

Bronjong dalam penanganan pasca longsor

dan banjir.

Persentasepembangunanturap/talud/bronjong

80% 90% 90% 100% 100%

3.1.3 Terlindunginya kawasan permukiman dan

pusat-pusat produksi terhadap dampak

bahaya banjir dengan periode ulang 10

tahunan dan terpeliharanya alur sungai untuk

penyaluran debit banjir dan pengamanan

pantai.

Persentaseinventarisasi daerahaman bahaya banjir

70% 72% 75% 78% 80%

63

MISI 4 : Melaksanakan pengelolaan bidang energi dan sumber daya mineral melalui pendekatan kelayakan teknis, ekonomis danlingkungan serta pengembangan ekonomi wilayah, pariwisata dan pelestarian lingkungan.

TUJUAN SASARAN INDIKATORTARGET KINERJA INDIKATOR

SASARAN PADA TAHUN2013 2014 2015 2016 2017

4.1 Menunjang sektor-sektorstrategis bidang energisumber daya mineralbagi pengembanganekonomi wilayah,pariwisata danpelestarian lingkungan.

4.1.1 Tertunjangnya sektor-sektor strategis bagipengembangan ekonomi wilayah, pariwisatadan pelestarian lingkungan, denganmemaksimalkan potensi energi dan sumberdaya mineral

Persentase potensienergi dan sumberdaya mineral/pertambangan 80% 82% 85% 88% 90%

64

MISI 5 : Meningkatkan pemanfaatan potensi energi dan sumber daya mineral secara optimal untuk menciptakan kesempatanberusaha serta peningkatan PAD.

TUJUAN SASARAN INDIKATORTARGET KINERJA INDIKATOR

SASARAN PADA TAHUN2013 2014 2015 2016 2017

5.1Mewujudkan peran energidan sumber daya mineralyang memberikesempatan berusahabagi masyarakat di bidangenergi dan sumber dayamineral serta memberkonstribusi dalampeningkatan PAD.

5.1.1 Terwujudnya peran energi dan sumber dayamineral yang memberi kesempatan berusahabagi masyarakat di bidang energi dansumber daya mineral serta memberkonstribusi dalam peningkatan PAD denganTerlaksananya diversivikasi usaha di bidangenergi dan sumber daya mineral yangmemberi peluang usaha dan peningkatanPAD.

Persentase PADsektor energi dansumber daya mineral

100% 100% 100% 100% 100%

65

MISI 6 : Menyelenggarakan pelayanan perijinan, pemenuhan kebutuhan bimbingan teknis dalam bidang pembangunan prasarana dansarana fisik, serta melaksanakan pembinaan dan pengawasan bidang kebinamargaan, sumber daya air, energi dan sumberdaya mineral dengan menerapkan Standar Pelayanan Prima. Sehingga meningkatnya kualitas sumber daya manusia,kelembagaan dan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.

TUJUAN SASARAN INDIKATORTARGET KINERJA INDIKATOR

SASARAN PADA TAHUN2013 2014 2015 2016 2017

6.1Menciptakan perencanaan, pengusahaan energidan sumber daya mineralyang sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku.

6.1.1 Terciptanya perencanaan, pengusahaanenergi dan sumber daya mineral yang sesuaidengan ketentuan perundang-undanganyang berlaku dengan Terwujudnyapengusahaan energi dan sumber dayamineral sesuai dengan ketentuanperundangan yang berlaku, berdasar aspekperijinan yang ditetapkan.

Persentaseinventarisasi umlahperijinan lingkuppengusahaan energidan sumber dayamineral

65% 70% 80% 90% 100%

6.1.2 Terwujudnya prosedur dan pelayanan bidang

energi dan sumber daya mineral yang

meliputi ketersediaan data dan informasi

yang cepat dan akurat, serta produk hukum

yang aspiratif.

Persentasepelayanan bidangenergi dan sumberdaya mineral

100% 100% 100% 100% 100%

6.1.3 Tersedianya basis data pada Dinas Bina

Marga, SDA, ESDM serta terwujudnya

peningkatan kapasitas Sumber Daya Dinas

Persentasetersedianya datapendukung dansistem pelayanan

90% 90% 95% 95% 100%

66

Bina Marga, SDA, ESDM sesuai pola

kelembagaan dan sistem pelayanan yang

efektif sesuai perkembangan lingkungan

strategis dan tuntutan

6.1.4 Terakreditasinya laboratorium pengujianDinas Bina Marga, SDA, ESDM.

Persentase targetterkreditasinyalaboratorium

- - 100% 100% 100%

6.1.5 Meningkatnya efisiensi dan efektifitas

penyelenggaraan pelayanan Dinas Bina

Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber

Daya Mineral sesuai tupoksi.

Persentase efisiensidan efektifitaspelayanan sesuaidengan standarpelayanan minimal

80% 82% 85% 88% 90%

67

4.3. Strategi dan Kebijakan1. Strategi :

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program

indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Dalam hal ini untuk mencapai

Tujuan dan Sasaran dari setiap Misi SKPD, dirumuskan Strategi sebagai

berikut, yaitu :

a. Peningkatan kinerja kondisi baik jalan dan jembatan;

b. Peningkatan kapasitas penanganan jalan dan jembatan;

c. Peningkatan kualitas penanganan jalan dan jembatan;

d. Meningkatnya kondisi infrastruktur perdesaaan (jalan dan jembatan);

e. Peningkatan ketersediaan prasarana dan sarana kebinamargaan serta

kapasitas SDM;

f. Peningkatan pembangunan turap/ talud/ bronjong;

g. Peningkatan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa

dan jaringan pengairan lainnya;

h. Peningkatan penyediaan dan pengolahan air baku untuk memenuhi

kebutuhan pokok minum sehari-hari (SPM);

i. Meningkatkan pemeliharaan sumur bor dan pembangunan jaringan

distribusi air tanah;

j. Meningkatkan pemeliharaan LPJU di Wilayah Kab. Cilacap.

2. Kebijakan :

Kebijakan merupakan upaya dalam mencapai Tujuan, Sasaran, dan

Strategi dari setiap Misi yang selanjutnya akan menjadi landasan dalam

merumuskan arah pelaksanaan program, Kebijakan dirumuskan sebagai

berkut, yaitu :

a. Penanganan ruas jalan yang tidak ditangani peningkatan kapasitas

(pelebaran) dan peningkatan kualitas dengan kegiatan pemeliharaan

baik secara rutin maupun berkala yaitu dengan program

rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan serta pemeliharaan

berkala sehingga seluruh ruas jalan dan jembatan tetap tertangani

dengan mengupayakan peningkatan peran serta masyarakat dalam

pemeliharaan jalan.

b. Meningkatkan kwalitas jalan dan jembatan :

Peningkatan kualitas jalan pada :

- Kondisi tanah dasar labil;

68

- Beban lalu lintas tinggi;

- Kelas jalan yang belum sesuai standar jalan kabupaten sebagai

jalan kolektor sekunder.

Meningkatkan penanganan pada ruas jalan dan jembatan

utamanya untuk mendukung pembangunan sosial, ekonomi dan

pengembangan wilayah (ruas perbatasan provinsi, akses wisata,

akses penghubung pembangunan perkotaan dan perdesaan,

alternatif jalan nasional dan akses langsung jalan arteri, daerah

rawan bencana dan strategis lainnya);

Meningkatkan sarana dan prasarana alat berat Kebinamargaan

unit peralatan pemeliharaan rutin serta bahan/material jalan dan

jembatan, antisipasi kerusakan akibat banjir dan longsor yang

berupa jembatan darurat, bronjong, turap, bahan aspal;

Pemenuhan sarana prasarana kebinamargaan berupa

pengembangan sistema informasi berupa data base

kebinamargaan, produk teknis perencanaan dan pengawasan.

c. Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan;

d. Penetapan kebijakan di bidang Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi

dan Sumber Daya Mineral untuk mendukung pembangunan daerah;

e. Pelaksanaan pedoman standar pelayanan minimal di bidang Bina

Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral yang wajib

dilaksanakan di tingkat Kabupaten;

f. Pelaksanaan kriteria penataan perwilayahan ekosistem daerah

kawasan tangkapan air pada daerah aliran sungai, wilayah pesisir dan

pengelolaan sumber daya air;

g. Penyelenggaraan dan pemberian ijin pengelolaan sumber daya air,

bangunan dan pemanfaatan badan jalan serta tanah pengairan;

h. Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan pasarana jalan, sumber

daya air, pertambangan dan ketenagalistrikan;

i. Pelaksanaan standar prasarana dan sarana wilayah di bidang sumber

daya air, pertambangan, jaringan jalan dan ketenagalistrikan;

j. Penetapan, pengaturan, penentuan status dan fungsi jalan kabupaten;

k. Pembinaan dan pengembangan bidang kontruksi jalan, jembatan ,

prasarana sumber daya air, pertambangan dan ketenagalistrikan.

69

BAB VRENCANA PROGRAM PRIORITAS

YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN INDIKATIF

Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui

capaian keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan

sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil

yang dilaksanakan SKPD guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya program

dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan

yang dihadapi.

Program dan Kegiatan Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber

Daya Mineral Kabupaten Cilacap yang direncanakan untuk Periode Tahun 2012-

2017 dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1

target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta)

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)1 Urusan Wajib1 03 Pekerjaan Umum

1 03 xx 15 Program PembangunanJalan dan Jembatan

Rasio panjang jalan per jumlahkendaraan 29.846,79 32.832 36.115 39.726 43.699 182.218,66

Dinas BinaMarga, SDA,ESDM

Kab.Cilacap

1 03 xx 15 01 Perencanaan pembangunanjalan

a. Roda 4 atau lebih(Km/Kendaraan)

0,285 0,269 0,255 0,242 0,23 0,219 0,219

1 03 xx 15 03 Pembangunan Jalan b. Roda 2 dan lainnya(Km/Kendaraan)

0,023 0,022 0,021 0,02 0,019 0,018 0,018

1 03 xx 15 04 Perencanaan pembangunanjembatan

1 03 xx 15 05 Pembangunan Jembatan

1 03 xx 16Program PembangunanSaluran Drainase/ Gorong-gorong

Tersedianya Sistem JaringanDrainase Skala Kawasan dan SkalaKota Sehingga Tidak terjadigenangan (Lebih dari 30 cm selama2 jam) dan tidak lebih dari dua kalisetahun (%)

40 45 33.179,59 50 36.498 55 40.147 60 44.162 65 48.578 65 202.564,73

Dinas BinaMarga, SDA,ESDM

Kab.Cilacap

1 03 xx 16 03 Pembangunan salurandrainase/ gorong-gorong

1 03 xx 17 Program PembangunanTurap/ Talud/ Bronjong

Terlindungnya tebing dari bahayalongsor (titik) 80 80 8.470,00 90 9.317 90 10.249 100 11.274 100 12.401 100 51.710,20

Dinas BinaMarga, SDA,ESDM

Kab.Cilacap

1 03 xx 17 03 Pembangunan Turap/ Talud/Bronjong

1 03 xx 18Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan danJembatan

a. Rasio Panjang Jalan denganKondisi Baik terhadap Total PanjangJalan (%)

46,26 49,01 42.169,61 51,75 145.000 54,50 155.000 57,25 165.000 60,00 175.000 60,00 682.169,61Dinas BinaMarga, SDA,ESDM

Kab.Cilacap

1 03 xx 18 03 Rehabilitasi/ PemeliharaanJalan

b. Rasio Panjang Jalan dengandengan Kondisi Sedang terhadapTotal Panjang Jalan (%)

16,67 17,33 18,00 18,67 19,33 20,00 20,00

c. Rasio Panjang Jalan denganKondisi Rusak terhadap TotalPanjang Jalan (%)

16,62 15,29 13,97 12,65 11,32 10,00 10,00

1 03 xx 18 04 Rehabilitasi/ PemeliharaanJembatan

d. Rasio Panjang Jalan denganKondisi Rusak Berat terhadap TotalPanjang Jalan (%)

20,46 18,37 16,28 14,18 12,09 10,00 10,00

e. Rasio Panjang jembatan denganKondisi Baik terhadap total panjangjembatan (%)

62,00 65,00 68,00 71,00 73,00 75,00 75,00

f.Rasio Panjang jembatan denganKondisi Rusak terhadap totalpanjang jembatan (%)

38,00 35,00 32,00 29,00 27,00 25,00 25,00

2017 Kondisi Kinerja pada akhirperiode Renstra SKPD

(1)

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Tahun 2012 - 2017Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap

Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)dan Kegiatan (output)

DataCapaian

pada TahunAwal

Perencanaan (2012)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit KerjaSKPD

Penanggungjawab

Lokasi2013 2014 2015 2016

Saptadhi
Typewritten text
70

target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta)

2017 Kondisi Kinerja pada akhirperiode Renstra SKPDKode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

DataCapaian

pada TahunAwal

Perencanaan (2012)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit KerjaSKPD

Penanggungjawab

Lokasi2013 2014 2015 2016

1 03 xx 22Program PembangunanSistem Informasi/ Data BaseJalan dan Jembatan

Tersusunnya Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan 1 dok 1 dok 400,00 1 dok 385 1 dok 423,50 1 dok 465,85 1 dok 512,44 5 dok 2.186,79

Dinas BinaMarga, SDA,ESDM

Kab.Cilacap

1 03 xx 22 03 Monitoring, evaluasi danpelaporan

1 03 xx 23Program PeningkatanSarana dan PrasaranaKebinamargaan

Tesedianya Sarana dan PrasaranaKebinamargaan 2 unit 2 unit 2.525,00 2 unit 2.775,50 2 unit 3.055,25 3 unit 3.360,78 3 unit 10.600 10 unit 22.316,53

Dinas BinaMarga, SDA,ESDM

Kab.Cilacap

1 03 xx 23 04 Pengadaan alat-alat berat

1 03 xx 23 12

Rehabilitasi/PemeliharaanAlat-Alat Ukur danBahan LaboratoriumKebinamargaan

1 03 xx 24

Program Pengembangandan Pengelolaan JaringanIrigasi, Rawa dan JaringanPengairan Lainnya

Rasio Jaringan Irigasi thd luas lahanbudidaya pertanian (%) 39.533,14 43.486 47.835 52.619 57.880 241.353,79

Dinas BinaMarga, SDA,ESDM

Kab.Cilacap

1 03 xx 24 01 Perencanaan pembangunanjaringan irigasi a. Tersier 6,591 6,710 6,830 6,953 7,079 7,202 7,202

1 03 xx 24 09 Pelaksanaan normalisasisaluran sungai

b. Sekunder 17,803 18,123 18,449 18,781 19,119 19,464 19,464

1 03 xx 24 10 Rehabilitasi/ pemeliharaanjaringan irigasi

c. Primer 0,208 0,211 0,215 0,219 0,223 0,227 0,227

Tersedianya air irigasi untukPertanian Rakyat pada SistemIrigasi yang Sudah Ada (SPM) (%)

70 75 77 80 82 85 85

1 03 xx 25 Program Penyediaan danPengolahan Air Baku

Tersedianya air baku untukmemenuhi kebutuhan pokok minumsehari-hari (SPM) (%)

70 75 450,00 80 495 85 545 90 599 100 659 100 2.747,30Dinas BinaMarga, SDA,ESDM

Kab.Cilacap

1 03 xx 25 04Pemeliharaan sumur bor danpembangunan jaringandistribusi air tanah

1 03 xx 30 Program PembangunanInfrastruktur Perdesaaan

Rasio Panjang Jalan Desa denganKondisi Baik terhadap Total PanjangJalan (%)

18,17 19,08 46.058,36 20,04 76.500,00 21,04 84.150,00 22,09 92.565,00 23,02 101.821,50 23,02 401.094,86Dinas BinaMarga, SDA,ESDM

Kab.Cilacap

1 03 xx 30 02 Pembangunan jalan danjembatan perdesaan

Rasio Panjang Jalan Desa dengandengan Kondisi Rusak terhadapTotal Panjang Jalan (%)

81,83 80,92 79,96 78,96 77,91 76,08 76,08

Saptadhi
Typewritten text
71

target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta) target Rp (juta)

2017 Kondisi Kinerja pada akhirperiode Renstra SKPDKode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

DataCapaian

pada TahunAwal

Perencanaan (2012)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit KerjaSKPD

Penanggungjawab

Lokasi2013 2014 2015 2016

2 Urusan Pilihan

2 03 Energi dan Sumber DayaMineral

2 03 xx 15Program Pembinaan danPengawasan BidangPertambangan

Terbinanya pengelolaan migas dantambang lainnya (%) 80 80 1.080,00 80 1.188,00 80 1.188,00 80 1.188,00 80 1.188,00 80 5.832,00

Dinas BinaMarga, SDA,ESDM

Kab.Cilacap

2 03 xx 15 01

Penyusunan regulasimengenai kegiatanpenambangan bahan galianC

2 03 xx 15 02Sosialisasi regulasi mengenaikegiatan penambanganbahan galian C

2 03 xx 15 04Koordinasi dan pendataantentang hasil produksidibidang pertambangan

2 03 xx 15 05Pengawasan terhadappelaksanaan kegiatanpenambangan galian C

2 03 xx 16

Program Pengawasan danPenertiban Kegiatanmasyarakat yangBerpotensi MerusakLingkungan

Cakupan Daerah Rawan BencanaGeologi 60 65 125,00 70 137,50 80 151,25 90 166,38 100 183,013 100 763,14

Dinas BinaMarga, SDA,ESDM

Kab.Cilacap

2 03 xx 16 01Pengawasan penertibankegiatan pertambanganrakyat

2 03 xx 16 02

Monitoring, evaluasi danpelaporan dampak kerusakanlingkungan akibat kegiatanpertambangan rakyat

2 03 xx 16 03Penyebaran Peta DaerahRawan Bencana AlamGeologi

2 03 xx 17Program Pembinaan danPengembangan BidangKetenagalistrikan

Rasio Elektrifikasi (%) 80,39 82 23.682,07 84 26.050,28 86 28.655,31 88 31.520,84 90 34.672,92 90 144.581,42Dinas BinaMarga, SDA,ESDM

Kab.Cilacap

2 03 xx 17 01 Koordinasi pengembanganketenagalistrikan

2 03 xx 17 02 Pemeliharaan LPJU diWilayah Kab. Cilacap

Saptadhi
Typewritten text
72

73

BAB VIINDIKATOR KINERJA SKPD

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Adapun indikator kinerja Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber

Daya Mineral Kabupaten Cilacap yang secara langsung menunjukkan kinerja yang

akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Cilacap sebagaimana

ditampilkan dalam Tabel 6.1.

Tabel 6.1

1 2 3 4 5(2013) (2014) (2015) (2016) (2017)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Peningkatan PembangunanJalan dan Jembatan

Meningkatnya PembangunanJalan dan Jembatan Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

a. Roda 4 atau lebih (Km/Kendaraan) 0,269 0,26 0,24 0,23 0,22b. Roda 2 dan lainnya (Km/Kendaraan) 0,022 0,02 0,02 0,02 0,02

2Peningkatan PembangunanSaluran Drainase/ Gorong-gorong

Meningkatnya PembangunanSaluran Drainase/ Gorong-gorong

Tersedianya Sistem Jaringan Drainase SkalaKawasan dan Skala Kota Sehingga Tidak terjadigenangan (Lebih dari 30 cm selama 2 jam) dantidak lebih dari dua kali setahun (%)

45 50,00 55,00 60,00 65,00

3 Peningkatan PembangunanTurap/ Talud/ Bronjong

Meningkatnya PembangunanTurap/ Talud/ Bronjong Terlindungnya tebing dari bahaya longsor (titik) 80 90,00 90,00 100,00 100,00

4Peningkatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan danJembatan

Meningkatnya Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

a. Rasio Panjang Jalan dengan Kondisi Baikterhadap Total Panjang Jalan (%) 49,01 51,75 54,50 57,25 60,00

b. Rasio Panjang Jalan dengan dengan KondisiSedang terhadap Total Panjang Jalan (%) 17,33 18,00 18,67 19,33 20,00

c. Rasio Panjang Jalan dengan Kondisi Rusakterhadap Total Panjang Jalan (%) 15,29 13,97 12,65 11,32 10,00

d. Rasio Panjang Jalan dengan Kondisi RusakBerat terhadap Total Panjang Jalan (%) 18,37 16,28 14,18 12,09 10,00

e. Rasio Panjang jembatan dengan Kondisi Baikterhadap total panjang jembatan (%) 65,00 68,00 71,00 73,00 75,00

f.Rasio Panjang jembatan dengan KondisiRusak terhadap total panjang jembatan (%) 35,00 32,00 29,00 27,00 25,00

5Peningkatan Sistem Informasi/Data Base Jalan danJembatan

Inventarisasi Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan

Tersusunnya Sistem Informasi/ Data Base Jalandan Jembatan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok

6 Peningkatan Sarana danPrasarana Kebinamargaan

Meningkatnya Sarana danPrasarana Kebinamargaan

Tesedianya Sarana dan PrasaranaKebinamargaan 2 unit 2 unit 2 unit 3 unit 3 unit

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD Tahun 2012-2017Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral

TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-INDIKATOR KINERJASASARANTUJUANNO.

Saptadhi
Typewritten text
74

1 2 3 4 5(2013) (2014) (2015) (2016) (2017)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-INDIKATOR KINERJASASARANTUJUANNO.

7

Pengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi,Rawa dan Jaringan PengairanLainny

Meningkatnya Pengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi,Rawa dan Jaringan PengairanLainnya

Rasio Jaringan Irigasi thd luas lahan budidayapertanian (%)

a. Tersier 6,71 6,83 6,953 7,079 7,2016b. Sekunder 18,123 18,449 18,781 19,119 19,464c. Primer 0,211 0,215 0,219 0,223 0,227

Tersedianya air irigasi untuk Pertanian Rakyatpada Sistem Irigasi yang Sudah Ada (SPM) (%) 75 77 80 82 85

8 Peningkatan Penyediaan danPengolahan Air Baku

Meningkatnya Penyediaan danPengolahan Air Baku

Tersedianya air baku untuk memenuhikebutuhan pokok minum sehari-hari (SPM) (%) 75 80 85 90 100

9Meningkatnya KondisiInfrastruktur Perdesaaan (jalandan jembatan)

Meningkatnya Kondisi InfrastrukturPerdesaaan (jalan dan jembatan)

Rasio Panjang Jalan Desa dengan Kondisi Baikterhadap Total Panjang Jalan (%) 19,08 20,04 21,04 22,09 23,02

Rasio Panjang Jalan Desa dengan denganKondisi Rusak terhadap Total Panjang Jalan (%) 80,92 79,96 78,96 77,91 76,08

10Peningkatan Pembinaan danPengawasan BidangPertambangan

Meningkatnya Pembinaan danPengawasan BidangPertambangan

Terbinanya pengelolaan migas dan tambanglainnya (%) 80 80 80 80 80

11

Peningkatan Pengawasan danPenertiban Kegiatanmasyarakat yang BerpotensiMerusak Lingkungan

Meningkatnya Pengawasan danPenertiban Kegiatan masyarakatyang Berpotensi MerusakLingkungan

Cakupan Daerah Rawan Bencana Geologi 65 70 80 90 100

12Peningkatan Pembinaan danPengembangan BidangKetenagalistrikan

Meningktanya Pembinaan danPengembangan BidangKetenagalistrikan

Rasio Elektrifikasi (%) 82 84 86 88 90

Saptadhi
Typewritten text
75