rencana pelaksanaan pembelajaran.docx

47
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Identitas Identitas Sekolah : SMA Negeri 2 Kisaran Mata Pelajaran : Kimia Kelas /Semester : X / 1 Materi Pokok : Ikatan Kimia Sub Materi Pokok : Gaya antar molekul dan Sifat fisik senyawa Alokasi Waktu : 9 x 45 Menit ( 7 JP) B. Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar/Indikator/Tujuan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Tujuan KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif 1. Mengagungk an kebesaran Tuhan YME 2. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita. 1. Siswa dapat menyadari adanya gaya antar molekul dan sifat- sifat fisis yang terbentuk dalam suatu senyawa sebagai wujud kebesaran

Upload: laila-majnun-hutagaol

Post on 25-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. IdentitasIdentitas Sekolah : SMA Negeri 2 KisaranMata Pelajaran : KimiaKelas /Semester : X / 1Materi Pokok : Ikatan KimiaSub Materi Pokok: Gaya antar molekul dan Sifat fisik senyawaAlokasi Waktu : 9 x 45 Menit ( 7 JP)

B. Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar/Indikator/TujuanKompetensi IntiKompetensi DasarIndikatorTujuan

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.1. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME2. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita.1. Siswa dapat menyadari adanya gaya antar molekul dan sifat-sifat fisis yang terbentuk dalam suatu senyawa sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.1. Rasa ingin tahu2. Teliti dalam mengolah dan menganalis data.3. Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah.4. Kritis, demokratis serta komunikatif dalam diskusi.5. Bekerjasama dan pro-aktif dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan permasalahan.1. Siswa dapat menumbuhkan rasa ingin tahu.2. Siswa dapat teliti dalam mengolah dan menganalis data.3. Siswa dapat ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah.4. Siswa dapat kritis, demokratis serta komunikatif dalam diskusi.5. Siswa dapat bekerjasama dan pro-aktif dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan permasalahan

KI 3: Memahami , menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebgansaan, kenegaraaan, dan peradaban terkait penyebeb fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.3.1 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

1. Mengetahui proses terjadinya interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)2. Menjelaskan gaya-gaya antar molekul yang terbentuk dari interaksi antar partikel.3. Menjelaskan hubungan antara jenis ikatan dengan sifat fisis senyawa

0. Siswa dapat mengetahui proses terjadinya interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)0. Siswa dapat menjelaskan gaya-gaya antar molekul yang terbentuk dari interaksi antar partikel0. Menjelaskan hubungan antara jenis ikatan dengan sifat fisis senyawa

KI 4: Mengolah , menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

4.1 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

1. Menggambarkan proses terbentuknya gaya-gaya antar molekul2. Menganalisis hubungan antara jenis ikatan dengan sifat fisis senyawa

1. Siswa dapat menggambarkan proses terbentuknya gaya-gaya antar molekul2. Siswa dapat menganalisis hubungan antara jenis ikatan dengan sifat fisis senyawa.

C. Materi PembelajaranGaya Antar Molekul Dan Sifat Fisis Senyawa2. Gaya Antar Molekul Atom yang membentuk molekul akan mempunyai sifat jauh berbeda dengan atom-atom asalnya. Pada setiap molekul terdapat gaya tarik-menarik antar atom. Gaya tarik-menarik antaratom dalam molekul dinamakan ikatan kimia. Dalam bab ini akan dipelajari gaya tarik-menarik antarmolekul. Apa gaya tarik-menarik antarmolekul itu? Gaya tarik-menarik antarmolekul, yaitu gaya yang menyebabkan antarmolekul menjadi terikat dalam satu kelompok atau merupakan interaksi antara molekul-molekul dalam suatu zat (unsur atau senyawa) melalui gaya elektrostatis. Gaya antarmolekul ini sangat dipengaruhi kepolaran dari masingmasing molekul. Gaya tarik-menarik antarmolekul sangat berkaitan dengan sifat fisika dari senyawa yang bersangkutan.Beberapa sifat fisika dari senyawa antara lain titik didih, titik beku, kelarutan, kerapatan, tekanan uap, dan tekanan osmosis. Secara garis besar terdapat tiga (3) jenis gaya tarik-menarik antarmolekul, yaitu:2. gaya tarik-menarik dipol sesaat-dipol terimbas,2. gaya tarik-menarik dipol-dipol, dan2. ikatan hidrogen1. Gaya tarik-menarik dipol sesaat-dipol terimbas (gaya London)Elektron akan senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital lain mengakibatkan suatu molekul yang tadinya bersifat nonpolar dapat menjadi polar. Sehingga timbul dipol (polar) sesaat. Dipol tersebut disebut sesaat karena dapat berubah jutaan kali setiap detiknya. Hal ini disebabkan adanya tarikan antara elektron satu molekul dan inti molekul lain.Suatu getaran dalam sebuah molekul mengimbas suatu geseran dalam elektron-elektron molekul tetangga. Tarikan lemah ini pertama kali diuraikan oleh ilmuwan fisika, berasal dari Jerman, Fritz London (dikenal London), pada tahun 1930-an sehingga sering disebut gaya London. Gaya London sangat erat hubungannya dengan massa relatif molekul. Padaumumnya molekul dengan jumlah elektron yang besar akan lebih mudah mengalami polarisabilitas. Jika semakin besar nomor massa molekul relatif, maka semakin kuat pula gaya London yang bekerja pada molekul itu. Misal, dua molekul propana saling menarik dengan kuat dibandingkan dua molekul metana. Molekul dengan distribusi elektron besar lebih kuat saling menarik daripada molekul yang elektronnya kuat terikat. Misal molekul I2 akan saling tarik-menarik lebih kuat daripada molekul F yang lebih kecil.Dengan demikian titik didih I2 akan lebih besar jika dibandingkan dengan titik didih F. Molekul yang mempunyai bentuk molekul panjang lebih mudah mengalami polarisabilitas dibandingkan dengan molekul dengan bentuk simetris. Misal deretan hidrokarbon dengan rantai cabang akan mempunyai titik didih lebih rendah jika dibandingkan dengan hidrokarbon dengan rantai lurus. Normal butana mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan isobutana yang memiliki rantai cabang.2. Gaya tarik-menarik dipol-dipolMolekul dengan sebaran elektron tidak simetris akan bersifat polar. Molekul ini akan memiliki perbedaan muatan (dipol) yang menyebabkan bersifat polar. Molekul yang mempunyai momen dipol permanen disebut polar. Sedangkan senyawanya dinamakan senyawa polar. Molekul molekul yang ada di dalam senyawa polar cenderung untuk menyusun diri sehingga ujung yang berbeda muatan akan saling mendekat dan saling tarik-menarik. Gaya tarikmenarik dipol-dipol merupakan gaya tarik-menarik antara dua molekul polar. Dipol-dipol molekul tersebut akan saling tarik pada kutub-kutub dengan muatan berllautanan, yaitu positif dan negatif. Kekuatan tarikan yang timbul akan lebih besar daripada tarikan pada molekul nonpolar. Jadi, zat-zat yang mempunyai molekul molekul polar cenderung memiliki titik didih dan titik leleh lebih tinggi daripada molekul nonpolar dengan ukuran sama. Gaya antarmolekul, seperti gaya London dan gaya tarik dipol-dipol, secara bersama-sama sering disebut sebagai gaya Van der Waals. Gaya London terdapat pada setiap zat, baik bersifat polar maupun nonpolar. Sedangkan gaya tarik dipol-dipol hanya terdapat dalam senyawa polar. Dalam hal ini, gaya Van der waals juga memiliki peran cukup penting. Karena dalam membandingkan titik didih atau sifat fisika lainnya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi, gaya tarik dipol sesaat-dipol terimbas atau gaya tarik menarik dipol-dipol. Gaya London lebih dominan daripada dipol-dipol.3. Ikatan hidrogenIkatan hidrogen merupakan gaya tarik-menarik dipol-dipol dengan kekuatan besar (sekitar 5-10 kali lebih besar). Ikatan ini terjadi jika molekul polar mengandung satu atom hidrogen terikat pada atom yang sangat elektronegatif seperti F, O, dan N. Ikatan kovalen polar antara hidrogen dan salah satu atom itu akan terpolarisasi dan tarikan antara molekul-molekul itu cukup kuat. Besar energi ikatannya sekitar 13-30 kJ molAtom-atom yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah N dalam NH3, O dalam H-O, dan F dalam HF. Hal ini dapat dipahami karena ketiga atom tersebut memiliki elektronegativitas yang tertinggi. Pada umumnya terdapat hubungan antara titik didih suatu senyawa dengan massa molekul relatifnya. Titik didih akan naik jika massa molekul relatif juga naik, kecuali HF, H2O, dan NH3.Ketiga senyawa tersebut mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan senyawa lain dalam kelompoknya.0. Sifat Fisis SenyawaSifat fisis suatu zat ditentukan oleh gaya antar-partikel penyusun zat. Pada senyawa ion dan logam, gaya antar partikel tersebut adalah ikatan ion dan ikatan logam itu sendiri. Sedangkan pada senyawa kovalen, gaya antar-partikel tersebut adalah gaya antar-molekul.Perbedaan sifat fisis pada senyawa ion, kovalen dan logamKarakteristikSenyawa ionSenyawa kovalenLogam

Jenis ikatan kimia Ikatan ionIkatan kovalenIkatan logam

Partikel penyusunIon-ion positif dan negatifMolekul-molekulIon-ion positif yang dikelilingi oleh lautan elektron

Gaya antar partikel Ikatan ion berupa gaya elektrostatis yang kuat antar ion-ion positif dan negatifGaya elektrostatis antar-molekul (gaya van der waals) yang relatif lemahIkatan logam berupa gaya elektrostatis yang kuat antar ion-ion logam positif dan elekron-elektron bebas

Ikatan ion pada NaCl ikatan kovalen HCl ikatan logam pada logam

1. Sifat Fisis Senyawa IonSifat fisis senyawa ion ditentukan oleh gaya elektrostatis yang kuat dan sama ke segala arah. Dalam senyawa ion, suatu ion positif akan dikelilingioleh sejumlah ion negatif, demikian pula sebaliknya. Dalam fase padat, ikatan antar ion-ion positif dan negatif ini membentuk suatu pola/struktur teratur yang disebut struktur kristal. Susunan partikel-partikel dalam kristal disebut kisi kristal. Kisi kristal mempunyai pola tertentu yang merupakan pengulangan dari bagian-bagian yang disebut unit sel. Dari penjelasan di atas, akan memudahkan kita untuk memahami beberapa sifat fisis senyawa ion berikut:

1. .Struktur/susunan kristal

Dalam keadaan padat, senyawa ionis terdapat dalam bentuk kristal dengan susunan tertentu. Penafsiran terhadap hasil difraksi sinar-X pada senyawa ion dapat memberi petunjuk mengenai susunan internal dari kristal ion tersebut. Misalnya pada kristal NaCl dapat diketahui bahwa setiap ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl-, dan setiap ion Cl- juga dikelilingi oleh 6 ion Na+.

2. IsomorfSenyawa-senyawa ion yang mempunyai susunan yang mirip satu sama lain seperti NaCl dan KNO3 mempunyai bentuk kristal yang sama yang disebut isomorf. Di samping itu terdapat pula senyawa-senyawa yang mempunyai muatan ion berbeda, tetapi mempunyai susunan kristal yang sama, misalnya NaF dan MgO, CaCl2 dan K2S masing-masing mempunyai susunan kristal yang sama. Fakta tersebut dapat dijelaskan dengan meninjau konfigurasi elektron ion-ion penyusun kristal tersebut.

3. Daya hantar listrikSuatu zat dapat menghantar listrik jika terdapat ion-ion atau elektron-elektron yang dapat bergerak bebas membawa muatan listrik. Padatan senyawa ion tersusun dari ion-ion positif dan negatif yang tidak dapat bergerak bebas. Akan tetapi dalam fase cair (lelehan) atau jika larut dalam air, ion-ion tersebut dapat bergerak bebas.

Pada table 1.1 dapat dilihat daya hantar berbagai senyawa klorida dalam keadaan cair (meleleh) pada suhu titik lelehnya.

4. Titik leleh dan titik didih tinngiIon positif dan ion negatif pada senyawa ionis, terikat satu sama lain oleh gaya elektrostatis yang sangat kuat. Untuk memisahkan ion-ion tersebut baik yang terdapat dalam bentuk kristal maupun dalam bentuk cairnya, diperlukan energi yang cukup besar, yang mengakibatkan titik leleh dan titik didih senyawa ionis juga tinggi. Pada table 1.2 dapat dilihat titik didih berbagai senyawa klorida.

5. KelarutanSecara umum larutan akan ternentuk apabila zat terlarut dan pelarutan memepunyai kepolaran yang sama. Senyawa ionis larut dalam pelarut yang mengandung gugus OH- seperti H2O dan C2H5OH yang merupakan senyawa kovalen polar, sedangkan senyawa kovalen larut dalam pelarut nonpolar.

6. Keras, kaku dan rapuh Struktur kristal senyawa ion dapat digambarkan sebagai lapisan-lapisan yang mengandung ion-ion positif dan negatif. Ion-ion psitif dan negatif ini terkait oleh gaya elektrostatis yang kuat ke segala arah. Hal ini memberikan sifat keras pada kristal tersebut. Akan tetapi, jika diberi gaya dari luar, maka lapisan-lapisan dalam kristal dapat bergeser. Ion-ion sejenis ini dapat berada satu di atas lainnya sehingga timbul tolak menolak yang kuat sehinggamengakibatkan pemisahan. Kristal akan hancur berkeping-keping atau dikatakan rapuh

Sifat kristal NaCla) Kristal NaCl akan pecah jika dipukul dengan palub) pergeseran lapisan karena adanya gaya dari luar dapat menyebabkan ion-ion sejenis berada pada satu di atas lainnya. Akibatnya timbul tolak-menolak yang kuat sehingga terjadi pemisahan.

Gambar krisatal garam dapur (NaCl

2. Senyawa Kovalen Struktur molekul dapat dibedakan menjadi struktur kovalen sederhana dan struktur kovalen raksasa. Kebanyakan senyawa kovalen tersusun dai molekul-molekul dengan struktur kovalen sederhana. Molekul-molekul tersebut terikat oleh gaya elektrostatis yang relatif lemah, disebut gaya antar-molekul (gaya van der waals). Gaya ini yang akan menentukan sifat fisis senyawa kovalen. Untuk sturktur kovalen lainnya, yaitu struktur kovalen raksasa, sifat fisisnya ada yang ditentukan oleh ikatan kovalennya saja atau oleh ikatan kovalen dan gaya elektrostatis dalam molekulnya.

(Gambar Produk-produk komersial yang mengandung senyawa kovalen)Sifat fisis senyawa kovalen yang dimiliki molekul-molekul dengan struktur kovalen sederhana diantaranya yaitu:1. Berupa gas, cairan, atau padatan lunak pada suhu ruangHal ini di karenakan molekul-molekul dalam senyawa kovalen terikat oleh gaya antar-molekul yang lemah. Jadi, molekul-molekul tersebut dapat bergerak relatif lebih bebas.2. Bersifat lunak dan tidak rapuhGaya antar-molekul yang lemah pada senyawa kovalen dalam fase padat menyebabkan molekul-molekul struktur kristal mudah bergeser. Hal ini menyebabkan senyawa kovalen bersifat lunak dan tidak rapuh. Contohnya adalah lilin parafin3. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendahHal ini dikarenakan gaya antar-molekul senyawa kovalen relatif lemah. Pada suhu yang rendah, molekul-molekul dapat memperoleh energi kinetik yang cukup untuk mengatasi gaya antar molekul tersebut.Air (H2O) merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara atom hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar molekul-molekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air yang cair itu mudah berubah menjadi uap air bila dipanasi sampai sekitar 100oC, akan tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang ada di dalam molekul H2O tidak putus. Hampir semua senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di bawah suhu 200oC), sedang senyawa ion mempunyai titik didih yang tinggi (rata-rata di atas suhu 900oC).

Tabel titik leleh dan tiitk didih beberapa senyawa kovalenSenyawa kovalenTitik leleh (oC)Titik didih (oC)

CH4-183-164

CCl4-22,976,7

C6H65,5080,2

4. Mudah MenguapBanyak sekali berbagai bahan yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari merupakan senyawa kovalen seperti ditunjukkan pada gambar 18. Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas. Molekul-molekul senyawa kovalen yang mudah menguap sering menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa kovalen. Hal ini tidak diperoleh pada sifat senyawa ionik.(Senyawa kovalen banyak diaplikasikan dalam produk kosmetik)

5. Umumnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organikKebayakan senyawa kovalen tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik. Penegcualiannya adalah senyawa kovalen yang bersifat polar.6. Umumnya tidak dapat menghantar listrikHal ini dikarenakan senyawa kovalen tidak memiliki ion atau elektron yang dapat bergerak bebas membawa muatan listrik. Akan tetapi beberapa senyawa kovalen polar yang larut dalam air dapat terhidrolisis (bereaksi dengan air) membentuk ion-ion sehingga dapat menghantar listrik.

Sifat fisis unsur dan senyawa kovalen dengan struktur kovalen raksasaA. Unsur dengan struktur kovalen raksasaUnsur-unsur seperti karbon (C), silikon (Si), dan germanium (Ge) mempunyai struktur kovalen raksasa. Unsur C sendiri mempunyai lebih dari 1 struktur antara lain intan dan grafit. Struktur kovalen raksasa dari unsur Si dan Ge mirip dengan unsur C dalam intan. Unsur karbon dalam intanIntan merupakan kristal menkilap yang banyak digunakan untuk perhiasan. Atom-atom C dalam intan bergabung membentuk struktur kovalen raksasa yang stabil dan simetris. Struktur ini dapat menjelaskan mengapa intan bersifat keras, tidak dapat menghantar listrik, dan memiliki titik leleh dan titik didih tinggi. Sangat kerasSetiap atom C terikat kuat dalam struktur kovalen raksasa yang stbil dan simetris. Tidak dapat menghantar listrikSetiap atom C terikat ke 4 atom C lainnya. Jadi tidak dapat ion/elektron bebas yang dapat membawa muatan listrik Titik leleh dan titik didih tinggiAtom C terikat kuat dalam struktur kovalen raksasa. Jadi diperlukan energi yang sangat besar untuk memisahkannya.Gambar pengeboran minyak

(sifat keras intan merupakan alasan mengapa intan digunakan pada ujung bor untuk memotong bebatuan dalam pengeboran minyak) Unsur Karbon dalam GrafitGrafit merupakan padatan hitam yang tidak mengkilap. Struktur grafit terdiri dari lapisan-lapisan dimana masing-masing atom C dalam lapisan dikelilingi oleh 3 atom C lainnya. Lapisan lapisan tersebut kemudian terikat oleh suatu gaya elektrostatis yang lebih lemah. Dari mana gaya tersebut berasal? Seperti diketahui, atom C memiliki 4 elektron valensi. Tiga elektron digunakan untuk membentuk ikatan kovalen dengan 3 atom C lainnya. Satu elektron yang tersisa dapat bergerak bebas di antara lapisan-lapisan sehingga timbul gaya eletrostatis antara lapisan-lapisan tersebut. Struktur grafit ini dapat menjelaskan mengapa grafiit bersifat lunak/licin/rapuh, dapat menghantar dan mempunyai titik sublimasi yang tinggi (3000oC). (Grafit tidak meleleh tetapi mengalami sublimasi) Lunak, licin dan rapuhLapisan-lapisan dalam grafit oleh gaya elektrostatis yang lebih lemah sehingga lunak/mudah bergeser, dan pecah Dapat menghantar listrik dengan baikHal ini dikarenakan adanya elektron-elektron yang dapat bergerak di antara lapisan-lapisan. Titik sublimasi tinggi Atom-atom C terikat kuat dalam strukturnya. Diperlukan energi yang sangat besar untuk memsahkannya.

Sifat fisis grafit di atas dimanfaatkan untuk aplikasi berikut:1. Pensil Grafit (dengan pengeras tanah liat) dalam pensil digunakan untuk menulis

2. Bubuk grafit digunakan sebagai pelumas bensin

1. grafit digunakan sebagai elektrode pada baterai

B. Senyawa dengan struktur kovalen raksasaDua contoh senyawa kovalen dengan struktur kovalen raksasa adalah SiO2 dan SiC. Silikon dioksida (SiO2)Di dalam kristal SiO2, setiap atom Si terikat secara kovalen dengan 4 atom O, dan setiap setiap atom O terikat ke atom Si lainnya. Struktur tersebut menjelaskan mengapa SiO2 bersifat keras, tidak dapat menghantar listrik, dan memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi (1.6.10oC dan 2.230 oC). Di alam, SiO2 ditemukan dalam pasir dan kuarsa. Kuarsa digunakan pada perhiasan dan komponen elektronik.

Silikon karbida (SiC)Struktur SiC mirip dengan struktur kovalen raksasa dari intan. Hal ini menjelaskan mengapa SiC antara lain sangat keras dan mempunyai titik leleh yang tinggi.3. Sifat Fisis Logam Sifat fisis logam ditentukan oleh ikatan logamnnya yang kuat, strukturnya yang rapat, dan keberadaan elektron-elktron bebas. Beberapa sifat fisis senyawa logam yaitu: Berupa padatan pada suhu ruang Atom-atom logam bergabung oleh ikatan logam yang sangat kuat membentuk struktur kristal yang rapat. Hal ini menyebabkan atom-atom tidak memiliki kebebasan bergerak seperti halnya pada zat cair (pengecualiannya adalah Hg).

(raksa) Bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika ditempaIkatan logam yang kuat dan struktur logam yang rapat menyebabkan logam bersifat kuat, keras, dan rapat. Akan tetapi. Adanya elektron-elektron bebas menyebabkan logam bersifat lentur/tidak mudah patah. Hal ini dikarenakan sewaktu logam dikenakan gaya luar, maka elektron-elektron bebas akan berpindah mengikuti ion-ion positif yang bergeser. Kemudian, berikatan lagi dengan atom yang berada di sampingnya. Oleh karena itu, logam dapat ditempa, dibengkokkan, atau dibentuk sesuai keinginan.

Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggiHal ini dikarenakan atom-atom logam terikat oleh ikatan logam yang kuat. Untuk mengatasi ikatan tersebut, diperlukan energi dalam jumlah yang besar. Menghantarkan listrik dengan baikDi dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas yang dapat membawa muatan listrik. Jika diberi suatu beda tegangan, maka elektron-elektron ini akan bergerak dari kutub negatif menjadi kutub positif. Menghantarkan panas dengan baik Elektron-elektron yang bergerak bebas di dalam kristal logam memiliki energi kinetik. Jika dipanaskan, elektron-elektron akan memperoleh energi kinetik yang cukup untuk dapat bergerak/bervibrasi dengan cepat. Dalam pergerakannya, elektron-elektron tersebut akan bertumbukkan dengan elektron-elektron lainnya. Hal ini menyebabkan terjadinya transfer energi dari bagian bersuhu tingi ke bagian bersuhu rendah. Mempunyai permukaan yang mengkilapDi dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas. Sewaktu cahaya jatuh pada permukaan logam, maka elektron-elektron bebas akan menyerap energi cahaya tersebut. Elektron-elektron akan melepas kembali energi tersebut dalam bentuk radiasi elektromagnetik dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi cahaya awal. Oleh karena frekuensinya sama, maka kita melihatnyta sebagai pantulan cahaya yang datang. Pantulan cahaya tersebut memberikan permukaan logam tampak mengkilap. Memberikan efek fotolistrik dan efek termionikApabila elektron bebas pada ikatan logam memperoleh energi yang cukup dari luar, maka elektron tersebut dapat lepas dari logam. Elektron tersebut dapat ditarik keluar oleh suatu beda potensial positif. Jika energi yang diperoleh elektron bebas berasal dari berkas cahaya, maka fenomena pelepasan elektron dari logam disebut efek fotolistrik. Sedangkan jika energi tersebut berasal dari pemanasan, maka disebut efek termionik. Contoh gambar ikatan logam

D. Pendekatan dan Metode PembelajaranPendekatan: scientificModel: Koopeeratif Tipe STADMetode : Demonstrasi, diskusi, penugasan dan latihan1. Media, Alat, Sumber PembelajaranMedia: Ms. Power point, handout, dan Lembar Kerja SiswaAlat: LCD Proyektor, papan tulis, spidol.Sumber: a. Johari, JMC dan Rachmawati, M., (2006), Kimia SMA dan MA untuk kelas X, Esis, Jakartab. Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA kelas X, Erlangga, Jakarta1. Kegiatan PembelajaranPertemuan pertama 3 x 45 menitNoKegiatanUraian KegiatanAlokasi Waktu

1.Pendahuluan1.Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran2.Siswa berdoa sebelum memulai pelajaran3.Guru mengulas materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, serta memotivasi siswa4.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat materi yang akan dipelajari5.Guru menyampaikan cakupan materi ikatan kimia dan gaya-gaya antar molekul 20 menit

2.

Kegiatan Inti

Mengamati1.Siswa mengamati ciri-ciri unsur yang bisa mengalami ikatan Hidrogen2.Siswa membaca data titik didih beberapa senyawa dan hubungannya dengan ikatan Hidrogen serta gaya elektrostatik

Menanya3.Siswa diberi pertanyaan mengapa suatu senyawa bisa berikatan Hidrogen?4.Siswa diberi pertanyaan mengapa ada senyawa yang titik didihnya tidak mengikuti pola umum?5.Siswa diberi pertanyaan mengapa senyawa bisa mengalami perubahan sifat jika telah mengalami ikatan Hidrogen

Pengumpulan data6. Melalui diskusi kelompok siswa membahas pembentukan ikatan Hidrogen 7. Melalui diskusi kelompok siswa menganalisis sifat senyawa yang berikatan Hidrogen8. Melalui diskusi kelompok siswa menganalisis hubungan antara keelektronegatifan unsur dengan kecenderungan interaksi antar molekulnyaMengasosiasi9.Melalui diskusi kelompok siswa menyimpulkan bahwa jenis ikatan kimia berpengaruh kepada sifat fisik materi.. Mengkomunikasikan 10.Secara berkelompok siswa mempresentasikan proses terbentuknya ikatan Hidrogen kaitannya dengan sifat fisis logam menggunakan model sederhana11.Secara berkelompok siswa mempresentasikan proses terbentuknya gaya antar molekul menggunakan model sederhana100 menit

3.Penutup1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang ikatan Hidrogen2. Guru meminta siswa mencatat soal penugasan mengenai ikatan Hidrogen3. Guru memberikan tugas baca bagi siswa untuk materi berikutnya4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

15 menit

Pertemuan kedua 3 x 45 menitNoKegiatanUraian KegiatanAlokasi Waktu

1.Pendahuluan1.Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran2.Siswa berdoa sebelum memulai pelajaran3.Guru mengulas materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya serta memotivasi siswa.4.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat materi yang akan dipelajari5.Guru menyampaikan cakupan materi ikatan kimia dan gaya-gaya antar molekul 20 menit

2.

Kegiatan Inti

Mengamati1.Siswa mengamati ciri-ciri unsur yang bisa mengalami ikatan Hidrogen, gaya Van der Waals dan gaya London2.Siswa membaca data titik didih beberapa senyawa dan hubungannya dengan ikatan Hidrogen serta gaya elektrostatikMenanya3.Siswa diberi pertanyaan mengapa suatu senyawa bisa mengalami gaya Van der Waals dan gaya London4.Siswa diberi pertanyaan mengapa ada senyawa yang titik didihnya tidak mengikuti pola umum?5. siswa diberi pertanyaan kaitan gaya antarmolekul dengan sifat fisis senyawa.Pengumpulan data6. Melalui diskusi kelompok siswa menganalisis sifat senyawa yang bisa mengalami gaya Van der Waals dan gaya London7. Melalui diskusi kelompok siswa menganalisis hubungan antara keelektronegatifan unsur dengan kecenderungan interaksi antar molekulnyaMengasosiasi8.Melalui diskusi kelompok siswa menyimpulkan bahwa jenis ikatan kimia berpengaruh kepada sifat fisik materi.. Mengkomunikasikan 9.Secara berkelompok siswa mempresentasikan proses terbentuknya ikatan Hidrogen serta gaya Van der Waals dan gaya London dan kaitannya dengan sifat fisis logam menggunakan model sederhana10 .Secara berkelompok siswa mempresentasikan proses terbentuknya gaya antar molekul menggunakan model sederhana

100 menit

3.Penutup1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang ikatan Hidrogen, gaya Van der Waals dan gaya London2. Guru meminta siswa mencatat soal penugasan mengenai ikatan Hidrogen, gaya Van der Waals dan gaya London3. Guru memberikan tugas baca bagi siswa untuk materi berikutnya4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

15 menit

Pertemuan ketiga 3 x 45 menitNoKegiatanUraian KegiatanAlokasi Waktu

1.Pendahuluan1.Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran2.Siswa berdoa sebelum memulai pelajaran3.Guru mengulas materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya serta memotivasi siswa.4.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat materi yang akan dipelajari5.Guru menyampaikan cakupan materi sifat fisis senyawa20 menit

2.

Kegiatan Inti

Mengamati1.Siswa mengamati sifat fisis dari senyawa ion, kovalen dan logam2.Siswa membedakan sifat fisis dari senyawa ion, kovalen dan logamMenanya3.Siswa diberi pertanyaan mengapa suatu senyawa bisa mengalami perbedaan sifat fisis dengan sifat atomnya4.Siswa diberi pertanyaan mengapa ada senyawa yang titik didihnya tidak mengikuti pola umum?5. siswa diberi pertanyaan kaitan gaya antarmolekul dengan sifat fisis senyawa.Pengumpulan data6. Melalui diskusi kelompok siswa menganalisis sifat senyawa yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari7. Melalui diskusi kelompok siswa menganalisis hubungan antara ikatan kimia dengan adanya sifat fisis senyawaMengasosiasi8.Melalui diskusi kelompok siswa menyimpulkan bahwa jenis ikatan kimia berpengaruh kepada sifat fisik senyawa.. Mengkomunikasikan 9.Secara berkelompok siswa mempresentasikan sifat-sifat fisik yang terbentuk dari ikatan kovalen, ion, dan logam.10 .Secara berkelompok siswa mempresentasikan produk senyawa ion, kovalen dan logam yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

100 menit

3.Penutup1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang sifat fisis senyawa2. Guru meminta siswa mencatat soal penugasan mengenai sifat fisis senyawa3. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

15 menit

1. Penilaian Hasil Pembelajaran1. Tes hasil belajar (penguasaan konsep) kimia menggunakan peskoran (setiap soal diberi skor 1 bila jawaban benar, dan skor nol bila salah).1. Penilaian Sikap (perilaku) menggunakan rubrik penilaian perilaku1. Penilaian keterampilan mengolah data hasil percobaan menggunakan rubrik kinerja

1. Penilaian kognitif

NONAMANO SOALSKORKETERANGAN

12345...

SKOR =

1. Penilaian Afektif Pengamatan Afektif No.Aspek yang Dinilai321Keterangan

1.Rasa ingin tahu

2.Teliti mengolah data informasi

3.Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja, baik secara individu maupun berkelompok

4.Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar

Rubrik Penilaian AfektifNo.Aspek yang DinilaiSkorRubrik

1.Menunjukkan rasa ingin tahu3Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dalam kegiatan kelompok

2Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh

1Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat

2.Teliti mengolah data informasi3Menganalisis informasi dan mengolahnya sehingga bisa menjelaskan dengan lengkap

2Menganalisis informasi dan mengolahnya namun dalam menjelaskannya kurang lengkap

1Menganalisis informasi dan mengolahnya namun dalam menjelaskannya kurang lengkap dan tidak benar

3.Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun kelompok3Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu

2Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya

1Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai

4.Berkomunikasi3Aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukakan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain

2Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukakan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain

1Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukakan gagasan atau ide, dan kurang menghargai pendapat siswa lain

c. Penilaian Psikomotorik Pengamatan Afektif No.Aspek yang dinilaiSkorKeterangan

ABCD

1.Menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan guru

2.Mampu menjelaskan tentang gaya antar molekul dan sifat fisis senyawa

3.Mampu menganalisis penyebab terjadinya interaksi antar molekul dan perbedaan sifat fisis antara senyawa ion, kovalen dan logam

Rubrik Penilaian AfektifNoAspek Yang DinilaiKriteria

1Menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan guru A : Menjelasan ulang materi dengan persentase kebenaran 100%B : Menjelaskan ulang materi dengan benar dengan persentase kebenaran 75% C : Menjelaskan ulang materi dengan benar dengan persentase kebenaran 50%D : Menjelaskan ulang materi dengan benar dengan persentase kebenaran 25%

2Mampu menjelaskan tentang gaya antar molekul dan sifat fisis senyawaA : Mampu menjelaskan tentang gaya antar molekul dan sifat senyawa seluruhnyaB : Mampu menjelaskan tentang gaya antar molekul dan sifat fisis senyawa hanya sebagian materiC : Mampu menjelaskan salah satu diantara gaya antar molekul dan sifat fisis senyawaD : Tidak mampu menjelaskan keduanya, baik tentang gaya antar molekul maupun sifat fisis senyawa.

3Mampu menganalisis penyebab terjadinya interaksi antar molekul dan perbedaan sifat fisis antara senyawa ion, kovalen dan logamA : Mampu menganalisis penyebab terjadinya interaksi antar molekul dan perbedaan sifat fisis antara senyawa ion, kovalen dan logam secara lengkapB : Mampu menganalisis penyebab terjadinya interaksi antar molekul dan perbedaan sifat fisis antara senyawa ion, kovalen dan logam hanya sebagianC : Mampu menganalisis penyebab terjadinya interaksi antar molekul saja atau perbedaan sifat fisis antara senyawa ion, kovalen dan logam saja.D : Tidak mampu menganalisis penyebab terjadinya interaksi antar molekul dan perbedaan sifat fisis antara senyawa ion

SOAL1. Ikatan yang terjadi dalam molekul (antara atom N denganatom H) dan antar molekulNH3adalah A. Kovalen dan Van Der WallsB. Ion dan gaya disperseC. Kovalen Koordinat dan Gaya dipiol-dipolD. Kovalen dan Ikatan HidrogenE. Kovalen dan Gaya Lndon2. Ikatan yang terdapat antara atom atom H dalam molekul gas hydrogen adalah.A. Ikatan ionB. Ikatan logamC. Ikatan kovalenD. Ikatan kovalen koordinatE. Ikatan hydrogen

3. Penyebab adanya gaya london adalah A. adanya gaya tarik menarik antarmolekul dalam senyawa nonpolarB. adanya gaya tarik menarik antarmolekul dalam senyawa polarC. adanya dipol sesaat yang mampu menimbulkan tarik-menarik atar molekulD. adanya kemampuan tarik menarik dari salah satu molekulE. adanya ikatan hidrogen di antara molekulnya4. Molekul-molekul berikut ini dapat membentuk gayaantarmolekul. Gaya antarmolekul yang paling kuat adalahA. HF dan HCl D. HCl dan H2B. HF dan HI E. H2dan Cl2C. HCl dan Cl25. Antar molekul diatomik dapat membentuk gaya antarmolekul karena adanya gaya London. Sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi gayalondon, antarmolekul diatomikberikut yang memiliki gaya Van der Waals paling kuat adalahA. H2dan N2 D. N2dan O2B. N2dan Cl2 E. Cl2dan O2C. H2dan Cl26. Dampak ikatan logam terhadap sifat fisis logam adalah..a. logam tidak dapat menghantar panas/listrikb. logam dapat ditempac. logam mempunyai titik didih yang rendah d. logam tidak mengilap e. logam mempunyai titik lebur yang rendahtabel untuk soal No 7-9ZatTitik leleh (oC)Daya hantar listrik

Fase padatFase cair

A115BurukBuruk

B660BurukBaik

C1.500BaikBaik

D-50BurukBuruk

E1.610BurukBuruk

7. Berdasarkan tabel diatas, manakah yang merupakan senyawa ion:a. zat Bd. zat Cb. zat Ae. zat Ec. zat D8. Berdasarkan tabel diatas, manakah yang merupakan senyawa kovalen..1. zat Bd. zat A dan D1. zat Ee. zat D dan E1. zat C9. Berdasarkan tabel diatas, manakah yang merupakan senyawa logam..0. zat C0. zat E0. zat C dan E0. zat D0. zat B10. berdasarkan tabel manakah yang merupakan senyawa ion dan senyawa kovalen0. zat A dan D0. zat D dan E0. zat B dan zat C0. zat A dan zat C0. zat B.