rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp)literasi.jabarprov.go.id/upload/data/rpp... · 2018. 10....

19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Literasi Ekonomi Kelas/Semester/Program : X / I (Satu) Mata Pelajaran : Ekonomi Materi Pokok : Konsep Ilmu Ekonomi Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 pertemuan) A. Kompetensi Inti Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1 Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi Pertemuan ke-2 3.1.1 Menjelaskan masalah ekonomi 3.1.2 Mendefinisikan pilihan dan skala prioritas 3.1.3 Mengkatagorikan Kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan. 4.1 Mengidentifikasi kelangkaan dan biaya peluang dalam memenuhi kebutuhan. 4.1.1 Mengidentifikasi masalah kelangkaan dalam memenuhi kebutuhan.

Upload: others

Post on 08-Feb-2021

22 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    Sekolah : SMA Literasi Ekonomi

    Kelas/Semester/Program : X / I (Satu)

    Mata Pelajaran : Ekonomi

    Materi Pokok : Konsep Ilmu Ekonomi

    Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 pertemuan)

    A. Kompetensi Inti

    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan menunjukkan

    perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,

    toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas

    berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

    dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

    dunia.

    KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

    konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

    pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

    kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

    fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

    bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

    memecahkan masalah.

    KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

    terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

    mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

    metode sesuai kaidah keilmuan.

    B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

    Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

    3.1 Mendeskripsikan konsep

    ilmu ekonomi

    Pertemuan ke-2

    3.1.1 Menjelaskan masalah ekonomi

    3.1.2 Mendefinisikan pilihan dan skala prioritas

    3.1.3 Mengkatagorikan Kebutuhan dan alat

    pemuas kebutuhan.

    4.1 Mengidentifikasi

    kelangkaan dan biaya

    peluang dalam

    memenuhi kebutuhan.

    4.1.1 Mengidentifikasi masalah kelangkaan dalam

    memenuhi kebutuhan.

  • C. Tujuan Pembelajaran:

    Melalui pendekatan saintifik dengan praktik kegiatan literasi Anggit Angglang,

    peserta didik dapat mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi dan

    mengidentifikasi masalah kelangkaan dan biaya peluang dalam memenuhi

    kebutuhan dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras dan bekerja sama.

    D. Materi Pembelajaran

    1. Masalah ekonomi

    2. Pilihan dan skala prioritas

    3. Kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan

    E. Metode Pembelajaran :

    Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik (scientific).

    Strategi Literasi : Anggit Angglang

    Praktik Literasi : Jumara, Ngaprak I dan Ngaprak II, Paneudah.

    F. Media, Alat, dan Sumber Belajar:

    Media : Video dan Power point

    Alat : Laptop, LCD, kertas buram, dan papan tulis.

    G. Sumber belajar:

    1. Gambar-gambar masalah ekonomi kelangkaan :

    Kelangkaan Gas, Kelangkaan BBM, Kelangkaan Air.

    2. Artikel-artikel tentang kelangkaan :

    Kompasiana.Kelangkaan Garam.

    http://www.kompasiana.com/sintabintang/59ac451ffeb66a17de1d1b62/kel

    angkaan-garam . Diunduh 10 oktober 2018 jam 17.30 wib.

    3. Literatur Ekonomi.

    Alam S., 2013. Mandiri Ekonomi Untuk SMA dan MA Kurikulum 2013.

    Jakarta : Erlangga.

    Indriayu, Mintasih. 2009. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :

    Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional;

    http://www.kompasiana.com/sintabintang/59ac451ffeb66a17de1d1b62/kelangkaanhttp://www.kompasiana.com/sintabintang/59ac451ffeb66a17de1d1b62/kelangkaan

  • H. Kegiatan Pembelajaran

    Pertemuan ke-2

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

    Waktu

    Pendahuluan 1. Mengaji, menyanyikan Indonesia Raya, dan kegiatan

    literasi.

    2. Mengucapkan salam dan meminta seorang peserta

    didik untuk memimpin doa.

    3. Mengecek kehadiran peserta didik dan meminta siswa

    untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang

    diperlukan.

    4. Guru menjelaskan KD 3.1 dan 4.1 yang harus dicapai

    serta tujuan pembelajaran pertemuan ini.

    5. Guru memberikan penjelasan tentang pedekatan dan

    tehnik pembelajaran yang akan dilakukan.

    6. Guru memberikan penjelasan tehnik penilaian

    berhubungan dengan pendekatan dan tehnik

    pembelajaran.

    7. Peserta didik melakukan JUMARA dengan

    mengemukakan pendapatnya tentang potongan

    gambar masalah kelangkaan yang disajikan di depan

    kelas.

    Peserta didik menuliskan minimal 5 kata terkait

    gambar yang terlihat. (potongan gambar 1).

    Peserta didik menuliskan minimal 10 kata untuk

    gambar yang terkait. (potongan gambar 2).

    Peserta didik menuliskan 15 kata yang terkait

    dengan melihat gambar secara utuh. (potongan

    gambar secara utuh)

    30 menit

    Kegiatan Inti

    1. Peserta didik mendengarkan mengamati power point

    tentang “konsep-konsep yang terkait masalah

    ekonomi”

    (memberi stimulus/stimulation)

    2. Peserta didik menanggapi powerpoint yang

    berkaitan dengan konsep masalah ekonomi dengan

    mengajukan pertanyaan, peserta didik yang lain

    saling menanggapi.

    (mengidentifikasi masalah/problem statement)

    3. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru

    85 menit

  • tentang berbagai permasalahan yang berkaitan

    dengan kelangkaan. (Critical thinking)

    4. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing

    untuk mendiskusikan lembar kerja kelompok yang

    diberikan oleh guru berupa artikel “masalah

    kelangkaan garam” dengan langkah sebagai

    berikut

    - Peserta didik membuat 4 arah mata angin di

    atas lembar kerja yang sudah dibagikan.

    - Peserta didik mengamati judul masalah

    kelangkaan garam yang akan dipelajari.

    - Peserta didik menuliskan bagian B (bagja) hal-

    hal positif yang akan didapat dari artikel

    tersebut.

    - Peserta didik menuliskan bagian S (sawan) hal-

    hal yang mencemaskan yang akan terjadi dari

    artikel tersebut.

    - Peserta didik menuliskan bagian U (uninga)

    minimal 5 konsep terpenting dari artikel

    tersebut.

    - Peserta didik menuliskan bagian T (taros)

    minimal 3 pertanyaan yang belum dipahami

    dari artikel tersebut.

    (collaboration)

    5. Peserta didik mengkomunikasikan hasil kerja

    kelompoknya pada teman sekelas, peserta didik dari

    kelompok lain memberikan tanggapan. Guru

    memberikan klarifikasi atas hasil diskusi dan

    presentasi para peserta didik.

    (memverifikasi/verification)

    Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang

    konsep-konsep masalah ekonomi “kelangkaan”

    (menyimpulkan/Generalization).

    2. Mempersilahkan siswa untuk merefleksikan dari hasil

    pembelajaran materi hari ini.

    3. Guru meminta peserta didik mempelajari materi

    berikutnya.

    4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan

    pesan untuk tetap belajar.

    5. Menutup dengan Hamdalah dan Salam

    20 Menit

  • I. Penilaian Hasil Belajar

    a. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis (Tes otentik)

    b. ProsedurPenilaian:

    No Aspek yang dinilai Teknik

    Penilaian

    1. Pengetahuan

    1. Menjelaskan masalah ekonomi

    2. Mendefinisikan pilihan dan skala prioritas

    3. Mengkatagorikan Kebutuhan dan alat pemuas

    kebutuhan

    Tes dan Tugas

    Mandiri

    2. Keterampilan

    Menyajikan hasil identifikasi masalah kelangkaan dalam

    memenuhi kebutuhan.

    Pengamatan

    Bandung, 10 Oktober 2018 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

    ( ) ( ) NIP. NIP.

  • Lampiran 1

    Bahan Ajar Pertemuan Kedua

    1. Masalah ekonomi

    Inti masalah ekonomi adalah kelangkaan. Menurut Lionel Robbin (Jan Peil, 2009),

    kelangkaan merupakan karakteristuk manusia. Kelangkaan terjadi ketika kebutuhan

    manusia yang tidak terbatas berhadapan dengan sarana pemuas kebutuhan yang

    terbatas.

    . Kelangkaan atau scarcity adalah keadaan timpang antara kebutuhan manusia yang

    tidak terbatas, dihadapkan pada sarana ekonomi yang terbatas. Kelangkaan

    (scarcity) ada karena orang ingin memiliki lebih banyak barang dan jasa yang

    diproduksi dari sumberdaya yang tersedia.

    Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara lain:

    Terbatasnya persediaan sumber daya alam

    Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah

    Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang dan cepat rusaknya barang-

    barang yang dapat dimanfaatkan sebagai benda pemuas kebutuhan.

    Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan manusia

    untuk menghasilkan atau menemukan sumber-sumber baru.

    Cara mengatasi kelangkaan:

    Menghemat penggunaan sumber daya alam

    Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik

    Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi)

    Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam, sehingga lebih

    bermanfaat bagi kehidupan manusia

    Beragamnya kebutuhan hidup dan terbatasnya sumber ekonomi atau barang dan

    jasa menjadikan manusia harus berusaha mencari jalan keluar. Barang dan jasa

    merupakan sumber daya ekonomi yang jumlahnya terbatas atau langka. Langka

    berarti jumlahnya relatif sedikit dibanding dengan jumlah yang dibutuhkan manusia.

    Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan usaha yang disebut

    produksi. Usaha produksi memerlukan sumber daya produksi. Sumber daya-sumber

    daya tersebut terdiri dari sumber-sumber alam (tanah, air, hutan, bahan-bahan

    tambang, dan sebagainya), sumber daya nara atau manusia (pengusaha, modal, dan

    segala macam alat buatan manusia yang membantu dalam proses produksi). Sumber-

    sumber daya ini disebut faktor-faktor produksi karena diperlukan dalam proses

    produksi yang menghasilkan barang dan jasa.

    Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala usaha

    bahkan jika perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan dana, tenaga,

    dan pikiran yang tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.

    Adapun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan sumber

    alam, tenaga kerja, serta modal dan teknologi.

    1. Kelangkaan sumber alam

    Tidak semua negara di dunia memiliki sumber alam yang dapat memenuhi seluruh

    kebutuhan manusia. Bagi negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan negara

    maju lain, biasanya mengalami kelangkaan sumber alam berupa bahan mentah,

    misalnya minyak bumi, rempah-rempah, hasil hutan, dan hasil penangkapan dari laut.

    Sumber alami yang lain dan dianggap langka juga termasuk kategori sumber ekonomi,

  • misalnya besi, perak, nikel, emas, tembada, dan barang galian lainnya. Sumber

    ekonomi ini dapat diperjualbelikan dan tidak semua tanah di muka bumi ini

    mengandung bahan tersebut. Apakah air termasuk sumber alami yang langka?

    Demikian juga matahari, dapat disebut langka atau tidak?

    2. Kelangkaan tenaga kerja

    Indonesia dengan jumlah penduduk 210 juta jiwa sebenarnya sangat potensial,

    apabila dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan. Hanya saja ada permasalahan

    mengenai tenaga kerja yang potensial sekaligus produjtif. Permasalahan

    ketenagakerjaan di negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia, Brasilia,

    Kolumbia, India, dan negara berkembang lain adalah di satu sisi jumlahnya besar

    tetapi pada sisi lain masih kurang produktif. Artinya, mayoritas tenaga kerja yang ada

    di negara-negara itu memiliki sifat: (a) kurang terdidik (tingkat pendidikan rendah),

    (b) kurang terlatih, (c) kurang pengalaman, (d) kurang terampil, (e) kurang memiliki

    jiwa wiraswasta, dan (f) kurang kreatif.

    Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, tenaga ahli termasuk langka.

    Meskipun tenaga kerja banyak, kualifikasi yang dibutuhkan dunia kerja kurang

    memenuhi syarat. Penawaran tenaga kerja dari masyarakat terlalu banyak, sedangkan

    tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit.

    3. Kelangkaan modal dan teknologi

    a. Kelangkaan Modal

    Kekurangan modal berupa uang untuk membiayai kegiatan produksi biasanya

    dihadapi negara miskin dan negara yang sedang berkembang, misalnya kendala modal

    untuk pengadaan bahan mentah, membayar gaji, dan pembayaran lainnya.

    b. Kelangkaan Teknologi

    Bagi negara yang sedang berkembang, teknologi dapat dikatakan masih langka

    sehingga perlu didatangkan dari negara maju. Teknologi dalam hal ini berupa alat

    produksi, yang lebih produktif dan lebih canggih. Sebenarnya di negara yang sedang

    bekembang teknologi itu ada, tetapi masih tradisional sehingga tingkat produksinya

    sangat terbatas, sedangkan yang dibutuhkan adalah teknologi yang produktivitasnya

    tinggi. Contohnya kita membeli mesin tenun dari Cina yang mampu berproduksi

    dengan cepat untuk menggantikan mesin tenun tradisional yang lebih lambat.

    4. Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan

    Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu mengombinasikan

    antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Orang yang

    memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya. Oleh karena itu sedikitnya

    orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat memengaruhi jumlah

    hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat memengaruhi keberadaan alat pemuas

    kebutuhan di masyarakat. Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika

    digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan

    kelangkaan alat pemuas kebutuhan. Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena

    faktor-faktor berikut ini.. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan

    pertumbuhan produksi.

    Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.

    Terbatasnya kemampuan manusia.

    Sifat serakah manusia.

    Kurangnya tenaga-tenaga ahli

  • 2. Pilihan dan skala prioritas

    Kita telah mengetahui inti masalah ekonomi, yaitu keinginan manusia yang tidak

    terbatas dihadapkan dengan ketersediaan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

    Keinginan yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas tersebut membuat orang

    harus memilih dengan bijak keinginan aatau kebutuhan mana yang harus mereka

    penuhi di antara berbagai keinginan atau kebutuhan yang ada. Dalam konteks

    ekonomi, pilihan diartikan sebagai keputusan sadar untuk menggunakan sumber daya

    yang langka dengan cara tertentu.

    Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Diantaranya

    sebagai berikut :

    a. Analisa biaya peluang yaitu nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena

    memilih alternatif tindakan.

    b. Analisis biaya manfaat yaitu suatu teknik yang digunakan untuk membandingkan

    berbagai biaya dengan manfaat yang diharapkan.

    c. Mengidentifikasi faktor pendorong kegiatan ekonomi yaitu mempertimbangkan

    apakah motifnya berasal dari dalam diri atau luar diri, seperti pengaruh lingkungan

    atau iklan.

    d. Trade off yaitu situasi ketika seseorang harus membuat keputusan untuk memilih

    suatu hal dengan mengorbankan hal lain dengan alasan ekonomis.

    e. Berpegang teguh pada prinsip ekonomi yaitu prinsip tindakan dengan pengorbanan

    tertentu untuk mendapatkan hal sebesar-besarnya atau tindakan dengan

    pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu.

    Salah satu cara untuk mengatasi masalah ekonomi adalah dengan menetapkan skala

    prioritas. Kebutuhan yang lebih penting harus didahulukan pemenuhannya daripada

    kebutuhan lainnya.

    Secara umum, kebutuhan akan pangan, sandan dan papan harus didahulukan

    dibandingkan dengan kebutuhan yang lain. Jika tidak didahulukan, maka

    kelangsungan hidup kita dapat terancam.

    3. Kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan

    A. Kebutuhan manusia Manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam. Hal tersebut akan selalu

    berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri.kebutuhan

    manusia pada zaman dulu dengan manusia sekarang.

    1) Pengertian kebutuhan Kebutuhan adalah keinginan terhadap barang atau jasa yang harus dipenuhi dan jika

    tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak negatif. Misalnya minum obat bagi

    orang yang sedang sakit merupakan kebutuhan.hal itu dapat dikatakan sebagai

    kebutuhan karena jika tidak minum obat dapat menimbulkan akibat negatif.

    Misalnya penyakitnya dapat bertambah parah,bahkan dapat mengakibatkan

    kematian.

  • 2) Jenis kebutuhan manusia a. Kebutuhan berdasarkan intensitasnya

    Kebutuhan primer kebutuhan utama atau kebutuhan pertama yang harus dipenuhi oleh manusia.contoh: makanan, pakaian, minuman, perumahan serta

    kesehatan.

    Kebutuhan sekunder, muncul setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh: komputer

    Kebutuhan tersier,merupakan kebutuhan yang ketiga setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi atau kebutuhan yang berhubungan

    dengan kemewahan. Contoh: emas, mobil mewah,rumah mewah.

    b. Kebutuhan berdasarkan sifat

    Kebutuhan jasmani, kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik. Contoh: olah raga

    Kebutuhan rohani, kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan jiwa. Contoh: ibadah.

    c. Kebutuhan berdasarkan waktu

    Kebutuhan sekarang, kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga tidak dapat ditunda-tunda. Contoh: makan bagi orang yang lapar.

    Kebutuhan akan datang, kebutuhan yang pemenuhan dapat ditunda karena tidak mendesak. Contoh : menabung

    d. Kebutuhan berdasarkan pihak yang membutuhkan

    Kebutuhan perorangan, kebutuhan seseorang dengan orang yang lain tidak sama, hal tersebut disesuaikan dengan tugas atau pekerjaan mereka. Misalnya

    seorang guru ekonomi membutuhkan buku pelajaran ekonomi.

    Kebutuhan bersama, berhubungan dengan fasilitas yang dimanfaatkan secara bersama oleh anggota masyarakat. Misalnya jalan, jembatan, tempat ibadah.

    B. Alat pemuas kebutuhan 1) Pengertian barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan

    Alat pemuas kebutuhan manusia terdiri atas barang dan jasa. Setiap hari

    manusia membutuhkan dua alat pemuas kebutuhan tersebut. Walaupun sama-

    sama sebagai alat pemuas kebutuhan kedua alat pemuas kebutuhan tersebut

    memiliki pengertian yang berbeda. Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang

    berwujud misalnya nasi untuk memenuhi kebutuhan pangan.adapun jasa adalah

    alat pemuas kebutuhan yang tidak berwujud misalnya jasa dokter untuk

    memenuhi kebutuhan kesehatan.

    2) Jenis barang a. Barang menurut cara memperoleh

    Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah banyak. Contoh, udara, matahari, pasir.

    Barang ekonomi adalah barang yang untuk memperolehnya memerlukan sejumlah pengorbanan tertentu. Contoh, untuk memperoleh buku kita

    harus membeli.

  • b. Barang menurut cara pemakaian

    Barang komplementer adalah barang pemuas kebutuhan yang akan bermanfaat jika digunakan bersama-sama dengan barang lain. Contoh

    sepeda motor tidak akan dapat berjalan jika tidak ada bahan bakar.

    Barang subtitusi adalah barang pemuas kebutuhan yang pemakaiannya dapat menggantikan barang lain.contoh, nasi dengan singkong.

    c. Barang menurut cara pengerjaan

    Barang mentah adalah barang yang belum mengalami proses produksi. Contoh, batu bara, biji besi.

    Barang setengah jadi adalah barang hasil pengolahan bahan mentah, tetapi belum merupakan produk akhir dan masih akan diolah. Contoh,

    benang.

    Barang jadi adalah barang siap dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh, sepatu,baju.

    d. Barang menurut bentuknya

    Barang tetap adalah barang yang secara wujud fisik tetap bentuknya dan tidak bergerak atau berpindah.contoh, gedung, pabrik.

    Barang bergerak adalah barang yang secara wujud fisik tetap bentuknya tetapi dapat berpindah tempat. Contoh, mobil.

  • Lampiran 2 :

    INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

    Satuan pendidikan :

    Tahun pelajaran : 2018/2019

    Kelas/Semester : X / Semester I

    Mata Pelajaran : Ekonomi

    N

    o Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Positif/negatif

    Tindak

    lanjut

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

  • Lampiran 3

    INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI KEGIATAN DISKUSI

    Satuan pendidikan :

    Tahun pelajaran : 2018/2019

    Kelas/Semester : X / Semester I

    Mata Pelajaran : Ekonomi

    No NIS Nama

    Indikator Jumlah

    score Gagasan Kebenaran konsep Kerja

    sama

    Keaktifan

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    Kriteria:

    5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang

    ilai

    umlah kor erolehan

    skor maksimal

  • Lampiran 4

    Soal dan Kunci Jawaban

    NASKAH SOAL PERTEMUAN KE 2

    Indikator Soal

    HOTS/LOTS (Low

    Order

    Thinking Skiils)

    Rumusan Soal

    Naskah soal pertemuan ke 3

    3.1.1 Peserta didik mampu

    Menjelaskan masalah

    ekonomi

    3.1.2 Peserta didik mampu

    Mendefinisikan pilihan

    dan skala prioritas

    3.1.3 Peserta didik mampu

    Mengkatagorikan

    Kebutuhan dan alat

    pemuas kebutuhan

    HOTS

    LOTS

    LOTS

    1. Jelaskan penyebab terjadinya

    kelangkaan dan bagaimana

    cara mengatasinya !

    2. Susunlah skala prioritas

    kebutuhan kamu selama satu

    minggu dengan total uang

    saku sebanyak Rp

    100.000,-

    3. Jelaskan kebutuhan manusia

    berdasarkan intensitasnya !

  • Kunci Jawaban pertemuan ke - 2

    No Jawaban Skor

    1.

    2

    3.

    Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara lain:

    Terbatasnya persediaan sumber daya alam.

    Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah.

    Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang dan cepat

    rusaknya barang-barang yang dapat dimanfaatkan sebagai benda

    pemuas kebutuhan.

    Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari

    kemampuan manusia untuk menghasilkan atau menemukan

    sumber-sumber baru.

    Cara mengatasi kelangkaan:

    Menghemat penggunaan sumber daya alam.

    Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik .

    Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi).

    Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam,

    sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia

    Transportasi 5 hari X Rp 6.000,- = Rp 30.000,-

    Jajan/makan 5 hari X Rp 5.000,- = Rp 25.000,-

    Tabungan 5 hari X Rp 5.000,- = Rp 25.000,-

    Lain-lain Rp 20.000,-

    Jumlah Rp 100.000,-

    Kebutuhan berdasarkan intensitasnya

    Kebutuhan primer kebutuhan utama atau kebutuhan pertama

    yang harus dipenuhi oleh manusia.contoh: makanan, pakaian,

    minuman, perumahan serta kesehatan.

    Kebutuhan sekunder, muncul setelah kebutuhan primer terpenuhi.

    Contoh: komputer

    Kebutuhan tersier,merupakan kebutuhan yang ketiga setelah

    kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi atau

    kebutuhan yang berhubungan dengan kemewahan. Contoh: emas,

    mobil mewah,rumah mewah.

    35

    40

    25

  • Skor maksimum = 40

  • Lampiran 5

    Artikel Masalah Ekonomi

    Kelangkaan Garam Saat ini harga garam di Indonesia melambung tinggi. Padahal kita semua sudah tahu

    bahwa Indonesia adalah negara maritim yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di

    dunia dengan panjang 99.093 kilometer. Sangat tidak wajar sekali kalau Indonesia terjadi

    kelangkaan garam, karena negara kita adalah negara kepulauan yang luas. Seharus nya

    sangat tidak mungkin terjadi kelangkaan garam. Lalu mengapa hal ini bisa terjadi?

    Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia mengalami kelangkaan garam.

    Pertama karena cuaca buruk yang tidak menentu menyebabkan petani gagal panen. Kedua,

    karena kebijakan pemerintah yang kurang tepat. Ketiga, karena produksi garam yang

    masih tradisional, menyebabkan produksi masih manual karena kita hanya mengandalkan

    cahaya matahari dan alat sederhana seperti pengeruk kayu dan kincir angin. Selanjutnya,

    fator lain yang menyebabkan garam menjadi langka adalah karena distribusi yang

    tersendat.

    Dan solusi yang di berikan oleh pemerintah untuk permasalahan ini adalah, pemerintah

    membuka keran impor dari Australia untuk mencukupi kebutuhan konsumen. Produksi

    garam sangat bergantung pada suhu, panas matahari, dan angin. Karena suhu di Australia

    lebih dingin, maka proses kristalisasi garam akan lebih cepat sehingga proses produksi

    garam di Australia juga lebih cepat. Pemerintah mengimpor garam, karena garam di

    Indonesia mengalami ketimpangan antara produksi dan konsumsi nasional. Sekjen

    Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia, Cucu Sutara mengatakan "produksi garam

  • nasional pada 2016 hanya mencapai 144.000 ton dari kebutuhan sebanyak 4.1 juta ton.

    Adapun dari kebutuhan 4.1 juta ton, 780.000 ton untuk konsumsi publik, sedangkan

    sisanya untuk kebutuhan industri."

    Tetapi, menurut saya kebijakan pemerintah megimpor garam adalah bukan solusi yang

    tepat. Karena hal yang paling penting harus di perbaiki terlebih dahulu adalah cara

    memproduksi garam itu sendiri, pemerintah seharus nya lebih memperhatikan para petani

    garam dengan cara memberikan sebuah solusi yakni, sebuah alat produksi yang lebih

    canggih supaya produksi tidak dengan cara manual lagi. Karena dengan alat produksi yang

    lebih maju, akan semakin mempermudah petani garam untuk memproduksi garam itu

    sendiri dan seharus nya pemerintah juga harus memiliki kebijakan yang tepat dalam

    mengelola dan mendistribusikan garam itu sendiri. supaya tidak tersendat yang akan

    menyebabkan garam menjadi langka.

    Pemerintah harus bertindak tegas, jika terdapat oknum yang berlaku curang dalam

    masalah ini. Karena dampak yang akan di rasakan jika garam naik dirasa bahaya sekali,

    contohnya yakni para pedagang ikan asin akan banyak yang gulung tikar jika garam masih

    melonjak mahal. Untuk itu, pemerintah harus lebih serius lagi dalam mengatasi

    kelangkaan garam ini supaya tidak banyak pihak yang merasa rugi.

    https://www.kompasiana.com/sintabintang/59ac451ffeb66a17de1d1b62/kelangkaan-garam

  • Lampiran 6

    Foto/Gambar Kelangkaan