rencana pelaksanaan pembelajaran revisi 7
TRANSCRIPT
118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 GarutMata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : X/GenapAlokasi Waktu : 2 Jam pelajaran (2 x 45 menit)Pertemuan ke- : 1
I. Standar Kompetensi:
Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah berbagai
produk teknologi
II. Kompetensi Dasar:
Menggunakan alat ukur listrik
III. Indikator Pembelajaran
1. Mengukur tegangan dalam rangkaian
2. Mengukur kuat arus dalam rangkaian
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan logis dan percaya diri siswa dapat memberikan penjelasan
sederhana cara penggunaan basicmeter sebagai voltmeter atau
amperemeter.
2. Dengan logis peserta didik dapat menentukan skala terkecil yang dimiliki
basicmeter.
3. Menggunakan prosedur yang ada untuk mengukur tegangan
listrik dalam rangkaian dengan hati-hati, seksama dan
teliti.
4. Menggunakan prosedur yang ada untuk mengukur kuat arus
listrik dalam rangkaian dengan hati-hati, seksama dan
teliti.
5. Melalui diskusi siswa dapat menyusun laporan hasil pengukuran kuat arus
dan tegangan listrik dengan memberi kesempatan kepada orang lain untuk
menyampaikan pendapat.
119
6. Melalui diskusi siswa dapat mempresentasikan laporan dengan memberi
kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat.
7. Dengan logis siswa dapat mempertimbangkan kredibilitas sumber gambar
pengukuran tegangan atau kuat arus.
V. Karakter Siswa yang Diharapkan
1. Rasa hormat dan perhatian
2. Logis
3. Kritis
4. Percaya diri
5. Jujur
6. Ketelitian
7. Kerja sama
VI. Materi Ajar
Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan positif yang melalui
konduktor. Alat ukur untuk mengukur arus listrik adalah amperemeter diberi
simbol . Amperemeter harus dirangkaikan seri dengan komponen yang
akan diukur arusnya seperti yang terlihat pada gambar 1. Harus dibuat seyakin
mungkin bahwa kutub-kutub positif amperemeter dan baterai serta kutub-kutub
negatif keduanya telah saling dihubungkan dengan kabel.
Gambar 1.Pengukuran kuat arus listrik
A
120
Dari gambar 1 di atas amperemeter tersebut mempunyai batas ukur arus 0 –
100 mA – 1A – 5A – 10A.
Jika dilakukan suatu percobaan dengan menghubungkan batas ukur 1A ke
rangkaian. Jarak antara gores panjang 0 dan 20 menunjukkan 15
×1 A=0,2 A .
antara gores panjang 0 dan 20 terdapat 10 skala kecil. Ini berarti skala terkecil
basicmater adalah:
skalaterkecil basicmeter= 110
×0,2 A=0,02 A
Ketelitian basicmeter untuk batas ukur 0 – 1 A adalah setengah dari skala
terkecilnya, yaitu:
∆ x=12
× skala terkecil
Untuk mengetahui hasil dari pengamatan, maka digunakan persamaan:
Alat untuk mengukur tegangan listrik adalah voltmeter, diberi simbol .
Voltmeter harus dihubungkan paralel pada komponen listrik yang akan diukur
tegangannya seperti yang t. Untuk memasangkan voltmeter dalam suatu
rangkaian, herlihat pada gambar 2, harus sangat diperhatikan bahwa titik potensial
yang lebih tinggi harus harus dihubungkan ke kutub positif dan titik yang
potensialnya rendah harus dihubungkan ke kutub negatif.
Gambar 2.
V
121
VoltmeterDari gambar 1 di di atas voltmeter tersebut mempunyai batas ukur tegangan
0 – 10 mV –1V – 10V – 50V
Untuk mengetahui hasil dari pengamatan tegangan , maka digunakan
persamaan:
VII. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran :Ceramah, diskusi dan tanya jawab, eksperimen
Model Pembelajaran :Direct Intruction
VIII. Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Siswa menjawab salam dari guru.
15 menit
Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum belajar.
Siswa membaca doa sebelum belajar.
Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa untuk belajar.
Siswa sudah siap untuk belajar
Guru membimbing siswa memasuki ruang laboratorium IPA dengan tertib.
Siswa memasuki ruang laboratorium IPA dengan tertib.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
siswa dengan penuh rasa hormat dan perhatian mendengarkan
122
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
akan dilaksanakan. tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Apersepsi
Guru mengingatkan siswa tentang tegangan dan kuat arus listrik yang telah dipelajari sebelumnya di kelas IX.
Siswa mengingat kembali tentang tegangan dan kuat arus listrik yang telah dipelajari sebelumnya di kelas IX.
MotivasiGuru memberikan pertanyaan motivasiKalian tahu satuan dari kuat arus dan tegangan listrik? Dengan apa kalian dapat mengukur kuat arus dan teganga listrik? Bagaimana cara menggunakannya?
Siswa menjawab pertanyaan motivasi dari guru
Kegiatan inti
Eksplorasi
60 menit
Guru membagi siswa menjadi lima kelompok
Siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing
Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok siswa.
Perwakilan peserta didik dengan penuh tanggung jawab maju ke depan untuk mengambil LKS
123
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Guru membimbing siswa untuk mengambil alat dan bahan praktikum yang diperlukan.
Perwakilan peserta didik dengan penuh tanggung jawab maju ke depan untuk mengambil alat dan bahan praktikum dengan hati-hati.
ElaborasiGuru mengawasi kegiatan praktikum siswa.
Siswa dengan penuh rasa tanggung jawab dan hati-hati bekerja sama melakukan praktikum sesuai petunjuk pada LKS.
Guru mengawasi kegiatan praktikum siswa.
siswa dengan penuh kejujuran mencatat hasil pengamatan yang dilakukan kelompoknya.
Guru mengarahkan untuk membereskan peralatan yang telah digunakan
Siswa dengan tertib membereskan kembali alat-alat praktikum
Guru mengawasi kegiatan diskusi siswa.
siswa mendiskusikan hasil praktikumnya dengan kelompok masing-masing.
Guru mengawasi kegiatan diskusi siswa.
Siswa perwakilan kelompok masing-masing dengan penuh tanggung jawab mepresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
124
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Guru mengawasi kegiatan diskusi siswa.
Siswa dari kelompok lain memberi tanggapan dengan tetap menghargai keberagaman pendapat.
KonfirmasiGuru memberikan penguatan
Peserta didik mendengarkan penguatan yang diberikan oleh guru.
Guru memberikan penjelasan ulang.
Siswa mendengarkan penjelasan ulang oleh guru.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kembali materi yang belum dipahami.
siswa bertanya dengan kritis mengenai materi yang belum dipahami.
Kegiatan
Penutup
Guru memimpin siswa untuk berdiskusi membuat simpulan
siswa berdiskusi untuk membuat simpulan.
15 menit
Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa
Siswa dengan tertib menerima soal evaluasi.
Guru mengawasi dan membimbing siswa menferjakan soal evaluasi
Siswa dengan logis, penuh kejujuran dan percaya diri mengerjakan soal evaluasi
125
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Guru mengarahkan siswa untuk mengumpulkan kembali soal evaluasi yang telah selesai dikerjakan
Siswa dengan tertib mengumpulkan soal evaluasi yang telah selesai dikerjakan
Guru memberikan informasi pembelajaran yang akan datang.
Siswa dengan rasa hormat dan perhatian mendengarkan informasi pembelajaran pada pertemuan yang akan datang
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat belajar.
Siswa mendengarkan motivasi yang diberikan oleh guru.
Guru menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah
Siswa menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah
IX. Media Pembelajaran
a. Basicmeter
b. Kabel penghubung
c. 3 buah baterai 1,5 volt
d. Lampu pijar 2,5 volt
e. Saklar
X. Sumber Pembelajaran
a. BSE fisika kelas X (Setya Nurachmandani)
b. Buku paket fisika kelas X (Marthen Kanginan)
c. Internet
XI. Penilaian Hasil Belajar
126
NoIndikator Berpikir
KritisIndikator soal
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen
1
Memberikan penjelasan sederhana
Memberikan penjelasan sederhana cara mengukur kuat arus atau tegangan menggunakan basicmeter.
Tes tulis uraianLP 1
Uraian no1
2.
Memberikan penjelasan sederhana
Memberikan penjelasan sederhana cara menentukan skala terkecil basicmeter.
Tes tulis uraianLP 1
Uraian no2
3.
Membangun keterampilan dasar
Menggunakan prosedur yang ada untuk mengukur tegangan listrik dalam rangkaian dengan hati-hati, seksama dan teliti.
Tes kinerja
Tes uji petik kerja
LP 1Uji petik kerja (1)
4.
Membangun keterampilan dasar
Menggunakan prosedur yang ada untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian dengan hati-hati, seksama dan teliti.
Tes kinerja
Tes uji petik kerja
LP 1Uji petik kerja (2)
5.
Membangun keterampilan dasar
Menyusun laporan hasil pengukuran kuat arus dan tegangan listrik dengan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat.
Tes kinerja
Tes uji petik kerja
LP 1Uji petik kerja (3)
6.
Membangun keterampilan dasar
Mempresentasikan laporan dengan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat.
Observasi Lembar
Observasi
LO 1Lembar
Observasi1
7. Membangun
Mempertimbangkan kredibilitas
Tes tulis uraian LP 1
127
NoIndikator Berpikir
KritisIndikator soal
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen
keterampilan dasar
sumber gambar pengukuran tegangan dengan menggunakan basicmeter.
Uraian no3
Garut,
Guru mata pelajaran fisika,
___________________NIP.
Peneliti,
Umi Nur arfahNIM. 207 202 201
Mengetahui,Kepala Sekolah SMAN 3 Garut
H. Dedi Permana, M.Pd NIP. 196009051984031008
INSTRUMEN
LP.1 : Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!1. Basicmeter merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan dan
kuat arus listrik. Jelaskan bagaimanakah cara menggunakan basicmeter jika akan
digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dan tegangan pada rangkaian?
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
128
Berdasarkan gambar di atas, jelaskan bagaimanakah cara
menentukan skala terkecil basicmeter di atas!
3. Perhatikan gambar di bawah ini!
Berikut adalah keterangan dari gambar di atas.1. Gambar di atas menunjukan pengukuran tegangan listrik.2. Hasil pengukurannya adalah 3,4 A.3. Basicmeter disusun secara parallel.Dari gambar di atas, coba jelaskan apakah keterangan yang ada
sudah sesuai dengan gambar!
Kunci Jawaban
129
No Kunci Jawaban Skor1. Jika kita ingin mengukur arus listrik menggunakan basicmeter maka
berikut adalah langkah-langkahnya:
-siapkan sebuah rangkaian listrik-perhatikan meter switch pada posisi sebagai amperemeter - basicmeter disusun seri dengan rangkaian.- aturlah skala/batas ukurnya
Jika kita ingin mengukur tegangan listrik menggunakan basicmeter maka berikut adalah langkah-langkahnya:
-siapkan sebuah baterai,
-perhatikan meter switch selektor pada posisi sebagai Voltmeter,
-kedua perhatikan batas ukurnya
-pasang basicmeter secara parallel dengan rangkaian.
-jika akan mengukur tegangan listrik searah maka perhatikan terminal positif meter terhubung ke kutub positif baterai terminal negatif meter ke kutub negatif baterai
- jika akan mengukur tegangan listrik bolak-balik maka masing-masing terminal boleh dihubungkan ke fasa manapun
40
2. Basicmeter pada gambar digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Batas ukur yang dipakai pada pengukuran dalam gambar adalah 5A.
jarak antara gores panjang 0 dan 20 menunjukan
Antara gores panjang 0 dan 20 terdapat 10 skala.
Ini berarti skala terkecil basicmeter adalah .
35
3. Keterangan 1 belum sesuai, gambar tersebut menunjukan pengukuran kuat arus. Hal ini dapat dilihat pada gambar basicmeter tersebut menunjuk skala amperemeter.
Keterangan 2 belum sesuai, hasil pengukurannya adalah 0,34 A.Yaitu dengan melihat skala yang ditunjuk 34 A, menggunakan batas ukur 1A dan batas ukur maksimum
35
130
No Kunci Jawaban Skor100A. maka dapat dihitung
Keterangan 3 belum sesuai, untuk mengukur kuat arus basicmeter tidak disusun secara parallel, tetapi disusun secara seri, seperti yang terlihat pada gambar.
Skor total 100
Kriteria Penilaian
131
LP.1: Uji Petik Kerja (1)
Lembar tes unjuk kerja untuk menilai kinerja peserta didik “Mengukur tegangan
listrik dengan menggunakan basicmeter secara hati-hati, seksama dan teliti.”
Pada kolom keterlaksanaan, tuliskan skor 1 jika dilakukan dan skor 0 jika tidak
dilakukan.
Pada kolom karakter tuliskan BT jika belum terlihat, MT jika mulai terlihat, MK
jika mulai berkembang, MB jika mulai membudaya.
No.
Aspek yang dinilai Keterlaksanaan
Karakter
1. Merangkai alat dengan benar, hati-hati, seksama dan teliti.
2. Mengubah- ubah batas ukur basicmeter pada secara hati-hati, seksama dan teliti.
3. Membaca angka yang ditunjuk basicmeter secara seksama dan teliti.
4. Menambahkan baterai pada rangkaian secara hati-hati, seksama dan teliti.
5. Membaca nilai tegangan yang telah diukur dengan satuan yang benar.
Jumlah skor
Kriteria Penilaian
132
LP.1: Uji Petik Kerja (2)
Lembar tes unjuk kerja untuk menilai kinerja peserta didik “Mengukur kuat arus
listrik dengan menggunakan basicmeter secara hati-hati, seksama dan teliti.”
Pada kolom keterlaksanaan, tuliskan skor 1 jika dilakukan dan skor 0 jika tidak
dilakukan.
Pada kolom karakter tuliskan BT jika belum terlihat, MT jika mulai terlihat, MK
jika mulai berkembang, MB jika mulai membudaya.
No.
Aspek yang dinilai Keterlaksanaan
Karakter
1. Merangkai alat dengan benar, hati-hati, seksama dan teliti.
2. Mengubah- ubah batas ukur basicmeter pada secara hati-hati, seksama dan teliti.
3. Membaca angka yang ditunjuk basicmeter secara seksama dan teliti.
4. Menambahkan baterai pada rangkaian secara hati-hati, seksama dan teliti.
5. Membaca nilai kuat arus yang telah diukur dengan satuan yang benar.
Jumlah skor
Kriteria Penilaian
133
LP.1: Uji Petik Kerja (3)
Lembar tes unjuk kerja dalam diskusi kelompok untuk menilai karakter
kedemokratisan “memberi kesempatan orang lain untuk menyampaikan
pendapatnya” dan karakter lain yang berkembang dalam menyusun laporan hasil
pengukuran tegangan dan kuat arus listrik.
Pada kolom keterlaksanaan, tuliskan skor 1 jika dilakukan dan skor 0 jika tidak
dilakukan.
Pada kolom karakter tuliskan BT jika belum terlihat, MT jika mulai terlihat, MK
jika mulai berkembang, MB jika mulai membudaya.
No.
Aspek yang dinilai Keterlaksanaan Karakter
1. Menyampaikan hasil pengukuran dengan jujur.2. Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka.3. Mengakomodasi saran dan masukan dengan
menghargai pendapat orang lain.4. Mampu menjawab pertanyaan dengan rasional.5. Menyimpulkan hasil diskusi.
Jumlah skor
Kriteria Penilaian
134
LP.1: Lembar Observasi (1)
Lembar observasi untuk menilai karakter kedemokratisan “memberi kesempatan
orang lain untuk menyampaikan pendapatnya” dan karakter lain yang
berkembang pada kegiatan presentasi hasil kerja kelompok.
Pada kolom keterlaksanaan, tuliskan skor 1 jika dilakukan dan skor 0 jika tidak
dilakukan.
Pada kolom karakter tuliskan BT jika belum terlihat, MT jika mulai terlihat, MK
jika mulai berkembang, MB jika mulai membudaya.
No.
Aspek yang dinilai Keterlaksanaan Karakter
1. Menyampaikan hasil pengukuran dengan lugas.2. Menyampaikan laporan sesuai dengan prosedur
kegiatan yang dialakukan dengan jujur.3. Menyampaikan laporan dengan percaya diri.4. Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka.5. Mengakomodasi saran dan masukan dengan
menghargai pendapat orang lain.6. Mampu menjawab pertanyaan dengan rasional.7. Menyimpulkan hasil diskusi.
Jumlah skor
Kriteria Penilaian
135
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 GarutMata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : X/GenapAlokasi Waktu : 2 Jam pelajaran (2 x 45 menit)Pertemuan ke- : 2
I. Standar Kompetensi:
Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah berbagai produk teknologi
II. Kompetensi Dasar:
Menggunakan alat ukur listrikIII. Indikator Pembelajaran
1.Melakukan percobaan hukum ohm
IV. Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat siswa dapat menggunakan prosedur yang ada untuk melakukan
percobaan hukum ohm dengan hati-hati, seksama dan teliti.
2.Dengan logis peserta didik dapat mempertimbangkan hasil observasi untuk
disajikan ke dalam bentuk tabel dan grafik.
3.Melalui diskusi siswa dapat menyusun laporan hasil percobaan hukum ohm
dengan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan
pendapat.
4.Melalui diskusi siswa dapat mempresentasikan laporan dengan memberi
kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat.
5.Dengan logis siswa dapat ikut terlibat menyimpulkan hasil observasi berupa
tabel dan grafik hubungan kuat arus, tegangan dan hambatan listrik.
V. Karakter Siswa yang Diharapkan
1. Rasa hormat dan perhatian2. Logis3. Kritis4. Percaya diri5. Jujur6. Ketelitian7. Kerja sama
I
V
α
136
VI. Materi Ajar
Arus listrik dapat mengalir pada rangkaian listrik apabila dalam rangkaian
itu terdapat beda potensial dan rangkaiannya tertutup. Hubungan antara kuat arus
listrik dengan beda potensial listrik pertama kali diteliti oleh ahli Fisika dari
Jerman bernama George Simon Ohm (1789–1854). Hasil penelitiannya dikenal
dengan nama Hukum Ohm.
Hubungan antara V dan I pertama kali ditemukan oleh seorang guru Fisika
berasal dari Jerman yang bernama George Simon Ohm. Dan lebih dikenal sebagai
hukum Ohm yang berbunyi:
“Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding lurus dengan beda
potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar tetap”
Hubungan antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I) dapat dinyatakan dengan
grafik.
Garis kemiringan merupakan perbandingan antara ordinat dengan absis yang
besarnya selalu tetap. Jika nilai perbandingan yang besarnya tetap itu
didefinisikan sebagai hambatan listrik (disimbolkan dengan huruf R) maka dapat
dinyatakan dengan rumus.
Dengan: V = tegangan listrik satuan volt (V)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
R = hambatan listrik satuan ohm ( Ω )VII. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran :Ceramah, diskusi dan tanya jawab, eksperimen
Model Pembelajaran : Direct Intruction
α
V
137
VIII. Kegiatan Pembelajaran
TAHAPANDESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTUKEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Siswa menjawab salam dari guru.
15 menit
Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum belajar.
Siswa membaca doa sebelum belajar.
Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa untuk belajar.
Siswa sudah siap untuk belajar
Guru membimbing siswa memasuki ruang laboratorium IPA dengan tertib.
Siswa memasuki ruang laboratorium IPA dengan tertib.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
siswa dengan penuh rasa hormat dan perhatian mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Apersepsi
Guru mengingatkan siswa tentang tegangan dan kuat arus listrik yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Siswa mengingat kembali tentang tegangan dan kuat arus listrik yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Motivasi
Guru memberikan pertanyaan motivasiKalian tahu bagaimana hubungannya antara kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam suatu rangkaian?
Siswa menjawab pertanyaan motivasi dari guru
Kegiatan inti
Eksplorasi 60 menit
Guru membagi siswa menjadi lima kelompok
Siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing
Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok siswa.
Perwakilan siswa dengan penuh tanggung jawab maju ke depan untuk mengambil LKS
Guru membimbing siswa untuk mengambil alat-dan bahan praktikum yang diperlukan
Perwakilan siswa dengan penuh tanggung jawab maju ke depan untuk mengambil alat dan bahan
138
TAHAPANDESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTUKEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
. praktikum dengan hati-hati.
Elaborasi
Guru mengawasi kegiatan praktikum siswa.
Siswa dengan penuh rasa tanggung jawab bekerja sama melakukan praktikum sesuai petunjuk pada LKS.
Guru mengawasi kegiatan praktikum siswa.
siswa dengan penuh kejujuran mencatat hasil pengamatan yang dilakukan kelompoknya.
Guru mengarahkan untuk membereskan peralatan yang telah digunakan
Siswa dengan tertib membereskan kembali alat-alat praktikum
Guru mengawasi kegiatan diskusi siswa.
siswa mendiskusikan hasil eksperimennya dengan kelompok masing-masing.
Guru megawasi kegiatan diskusi siswa.
Siswa perwakilan kelompok masing-masing dengan penuh tanggung jawab mepresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Guru mengawasi kegiatan diskusi siswa.
Siswa dari kelompok lain memberi tanggapan dengan tetap menghargai keberagaman pendapat.
KonfirmasiGuru memberikan penguatan
Peserta didik mendengarkan penguatan yang diberikan oleh guru.
Guru memberikan penjelasan ulang.
Siswa mendengarkan penjelasan ulang oleh guru.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kembali materi yang belum dipahami.
siswa bertanya dengan kritis mengenai materi yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup
Guru memimpin siswa untuk berdiskusi membuat simpulan
siswa berdiskusi untuk membuat simpulan.
15 menitGuru memberikan soal evaluasi kepada siswa
Siswa dengan tertib menerima soal evaluasi.
Guru mengawasi dan membimbing siswa menferjakan soal evaluasi
Siswa dengan logis, penuh kejujuran dan percaya diri mengerjakan soal evaluasi
139
TAHAPANDESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTUKEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Guru mengarahkan siswa untuk mengumpulkan kembali soal evaluasi yang telah selesai dikerjakan
Siswa dengan tertib mengumpulkan soal evaluasi yang telah selesai dikerjakan
Guru memberikan informasi pembelajaran yang akan datang.
Siswa dengan rasa hormat dan perhatian mendengarkan informasi pembelajaran pada pertemuan yang akan datang
Guru memberikan motivasi kepada siswa gar lebih giat belajar.
Siswa mendengarkan motivasi yang diberikan oleh guru.
Guru menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah
Siswa menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah
IX. Media Pembelajaran
a. Basicmeter
b. Baterai 1,5 volt
c. Lampu pijar 2,5 volt
d. Kabel penghubung
X. Sumber Pembelajaran
a. BSE fisika kelas X (Setya Nurachmandani)
b. Buku paket fisika kelas X (Marthen Kanginan)
c. Internet
XI. Penilaian Hasil Belajar
140
NoIndikator Berpikir
KritisIndikator soal
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen
1. Membangun keterampilan dasar
Menggunakan prosedur yang ada untuk melakukan percobaan hukum ohm berdasarkan prosedur percobaan dengan hati-hati, seksama dan teliti.
Tes kinerja
Tes uji petik kerja
LP 2Uji petik kerja (1)
2. Membangun keterampilan dasar
Membuat grafik hubungan kuat arus, tegangan dan hambatan.
Tes tulis uraianLP 2 Uraian
No.1
3. Membangun keterampilan dasar
Menyusun laporan hasil percobaan hukum ohm dengan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat.
Tes kinerja
Tes uji petik kerja
LP 2Uji petik kerja (2)
4. Membangun keterampilan dasar
Mempresentasikan laporan dengan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat.
Tes kinerja
Lembar Observasi
LO 2Lembar
Observasi1
5. Menyimpulkan
Ikut terlibat dan menyimpulkan tabel dan grafik hasil observasi.
Tes tulis uraianLP 2 Uraian
No.2
Garut,
Guru mata pelajaran fisika,
___________________NIP.
Peneliti,
Umi Nur arfahNIM. 207 202 201
Mengetahui,
141
Kepala Sekolah SMAN 3 Garut
H. Dedi Permana, M.Pd NIP. 196009051984031008
V
I
R
R
I
142
INSTRUMENLP.2 : Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus (I) dengan hambatan (R)
pada tegangan listrik (V) yang tetap!
2. Perhatikan grafik berikut ini!
Grafik di atas merupakan grafik hasil percobaan pegukuran
tegangan listrik dan kuat arus listrik yang dipengaruhi oleh
hambatan listrik, ternyata hasil percobaan menunjukan grafik yang
linear. Berdasarkan grafik tersebut buatlah kesimpulan hubungan
antara tegangan, kuat arus dan hambatan!
No Kunci Jawaban Skor1. Grafik hubungan antara kuat arus (I) dengan hambatan
(R) pada tegangan listrik (V) yang tetap50
2. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa dengan tegangan (V) semakin besar dan maka nilai kuat arus (I) semakin besar pula dan nilai hambatan (R) tetap .
Maka dapat disimpulkan bahwa kuat arus listrik berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan
50
Skor total 100Penilaian
143
LP.2: Uji Petik Kerja (1)
Lembar tes unjuk kerja untuk menilai kinerja peserta didik “melakukan percobaan
hukum ohm dengan menggunakan prosedur yang ada secara hati-hati, seksama
dan teliti.”
Pada kolom keterlaksanaan, tuliskan skor 1 jika dilakukan dan skor 0 jika tidak
dilakukan.
Pada kolom karakter tuliskan BT jika belum terlihat, MT jika mulai terlihat, MK
jika mulai berkembang, MB jika mulai membudaya.
No. Aspek yang dinilai Keterlaksanaan
Karakter
1. Merangkai alat dengan benar, hati-hati, seksama dan teliti.
2. Membuka dan menutup saklar dengan hati-hati, seksama dan teliti.
3. Mengubah-ubah besarnya tegangan pada rangkaian secara hati-hati, seksama dan teliti.
4. Membaca angka yang ditunjuk amperemeter secara seksama dan teliti.
5. Membaca nilai kuat arus yang telah diukur dengan satuan yang benar.
6. Membaca angka yang ditunjuk voltmeter secara seksama dan teliti.
7. Membaca nilai tegangan yang telah diukur dengan satuan yang benar.
Jumlah skor
Kriteria Penilaian
144
LP.2: Uji Petik Kerja (2)
Lembar tes unjuk kerja dalam diskusi kelompok untuk menilai karakter
kedemokratisan “memberi kesempatan orang lain untuk menyampaikan
pendapatnya” dan karakter lain yang berkembang dalam menyusun laporan hasil
percobaan hukum ohm.
Pada kolom keterlaksanaan, tuliskan skor 1 jika dilakukan dan skor 0 jika tidak
dilakukan.
Pada kolom karakter tuliskan BT jika belum terlihat, MT jika mulai terlihat, MK
jika mulai berkembang, MB jika mulai membudaya.
No.
Aspek yang dinilai Keterlaksanaan Karakter
1. Menyampaikan hasil pengukuran dengan jujur.2. Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka.3. Mengakomodasi saran dan masukan dengan
menghargai pendapat orang lain.4. Mampu menjawab pertanyaan dengan rasional.5. Menyimpulkan hasil diskusi.
Jumlah skor
Kriteria Penilaian
145
LP.2: Lembar Observasi (1)
Lembar observasi untuk menilai karakter kedemokratisan “memberi kesempatan
orang lain untuk menyampaikan pendapatnya” dan karakter lain yang
berkembang pada kegiatan presentasi hasil kerja kelompok.
Pada kolom keterlaksanaan, tuliskan skor 1 jika dilakukan dan skor 0 jika tidak
dilakukan.
Pada kolom karakter tuliskan BT jika belum terlihat, MT jika mulai terlihat, MK
jika mulai berkembang, MB jika mulai membudaya.
No.
Aspek yang dinilai Keterlaksanaan Karakter
1. Menyampaikan hasil pengukuran dengan lugas.2. Menyampaikan laporan sesuai dengan prosedur
kegiatan yang dialakukan dengan jujur.3. Menyampaikan laporan dengan percaya diri.4. Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka.5. Mengakomodasi saran dan masukan dengan
menghargai pendapat orang lain.6. Mampu menjawab pertanyaan dengan rasional.7. Menyimpulkan hasil diskusi.
Jumlah skor
Kriteria Penilaian
146
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 GarutMata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : X/GenapAlokasi Waktu : 2 Jam pelajaran (2 x 45 menit)Pertemuan ke- : 3
I. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah berbagai produk teknologi
II. Kompetensi Dasar
Menggunakan alat ukur listrik
III. Indikator Pembelajaran
1.Melakukan percobaan hukum Kirchoff
IV. Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat siswa dapat menggunakan prosedur yang ada untuk melakukan
percobaan hambatan rangkaian seri dengan hati-hati, seksama dan teliti.
2.Siswa dapat siswa dapat menggunakan prosedur yang ada untuk melakukan
percobaan hambatan rangkaian paralel dengan hati-hati, seksama dan teliti.
3.Melalui diskusi siswa dapat menyusun laporan hasil percobaan hukum ohm
dengan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan
pendapat.
4.Melalui diskusi siswa dapat mempresentasikan laporan dengan memberi
kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat.
5.Dengan logis siswa dapat mengidentifikasi asusmsi kelebihan dan
kekurangan pemanfaatan rangkaian seri dan paralel
6.Dengan kritis dan logis siswa dapat membuat kesimpulan dan hipotesis dari
suatu rangkaian listrik yang disajikan.
7.Dengan kritis dan logis siswa dapat memutuskan suatu tindakan untuk
menyusun rangkaian listrik.
8.Dengan kritis siswa dapat merumuskan alternative yang memungkinkan
untuk mendapatkan rangkaian yang diinginkan
147
V. Karakter Siswa yang Diharapkan
1. Rasa hormat dan perhatian
2. Logis
3. Kritis
4. Percaya diri
5. Jujur
6. Ketelitian
7. Kerja sama
VI. Materi Ajar
Rangkaian listrik dapat disusun secara seri maupun paralel. Yang
dimaksud susun seri adalah kutub positif disambungkan dengan kutub negatif
lainnya. Adapun, untuk susun paralel adalah kutub-kutub yang sejenis disatukan.
Rangkaian seri Rangkaian paralel
Muatan listrik yang mengalir melalui rangkaian listrik bersifat kekal
artinya muatan listrik yang mengalir ke titik percabangan dalam suatu rangkaian
besarnya sama dengan muatan listrik yang keluar dari titik percabangan itu. Hal
ini pertama diteliti oleh Gustav Kirchhoff (1824-1887), sehingga dikenalah
hukum Kirchhoff yang bunyinya:
“jumlah kuat arus yang masuk ke satu titik percabangan sama dengan
kuat arus yang keluar dari titik percabangan itu”
Perhatikan susunan seri tiga buah lampu pada gambar di atas, jika salah
satu lampu filament lampu putus, maka rangkaian listrik akan berubah menjadi
148
terbuka. Sebagai akibatnya, lampu lainnya yang masih dalam keadaan baik ikut
padam. Jika kasusunya pada lampu yang lebih banyak, maka akan terjadi
kesulitan untuk memeriksa koponen yang rusak. Itulah kelemahan dari rangkaian
seri. Untuk menanggulangi hal ini maka dimanfaatkan rangkaian seri untuk
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, komponen listrik di rumah biasanya
disusun secara parallel. Sehingga jika salah satu komponen rusak, maka
komponen lain masih dapat berfungsi dengan baik.
Pemanfaatan rangkaian seri yaitu dalam penggunaaan sekring. Dalam
banyak rangkaian, sekring sengaja dipasang seri dengan komponen lainnya untuk
tujuan pengamanan. Konduktor pada sekring sengja didesaian untuk melebur dan
membuka pada arus maksimum tertentu yang bergantung pada batas arus yang
boleh melalui komponen yang dirangkai seri dengan sekring. Jika sekring tidak
digunakan maka arus akan masuk berlebih, sehingga mengakibatkan kerusakan
pada komponen listrik. Lebih berbahaya lagi jika terjadi pemanasan yang
mengakibatkan kebakaran. Dalam instalasi listrik di rumah, pemutus daya (circuit
breaker) digunakan sebagai pengganti sekring. Ketika kuat arus dalam rangkaian
melebihi nilai tertentu, pemutus daya akan bertindak sebagai sakelar dan memutus
rangkaian secara otomatis.
Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berurutan disebut hambatan
seri. Hambatan yang disusun seri akan membentuk rangkaian listrik tak
bercabang. Kuat arus yang mengalir di setiap titik besarnya sama. Tujuan
rangkaian hambatan seri untuk memperbesar nilai hambatan listrik dan membagi
beda potensial dari sumber tegangan. Rangkaian hambatan seri dapat diganti
dengan sebuah hambatan yang disebut hambatan pengganti seri (RS).
Tiga buah lampu masing-masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun seri
dihubungkan dengan baterai yang tegangannya V menyebabkan arus listrik yang
mengalir I. Tegangan sebesar V dibagikan ke tiga hambatan masing-masing V1,
V2, dan V3, sehingga berlaku:
V = V1 + V2 + V3
149
Berdasarkan Hukum I Kirchoff pada rangkaian seri (takbercabang)
berlaku:
I = I1 = I2 = I3
Berdasarkan Hukum Ohm, maka beda potensial listrik pada setiap lampu
yang hambatannya R1, R2, dan R3 dirumuskan:
V1 = I × R1 atau VAB = I × RAB
V2 = I × R2 atau VBC = I × RBC
V3 = I × R3 atau VCD = I × RCD
Beda potensial antara ujung-ujung AD berlaku:
VAD = VAB + VBC + VCD
I × RS = I × RAB + I × RBC + I × RCD
I × RS = I × R1 + I × R2 + I × R3
Jika kedua ruas dibagi dengan I, diperoleh rumus hambatan pengganti seri
(RS):
RS = R1 + R2 + R3
Jadi, besar hambatan pengganti seri merupakan penjumlahan besar
hambatan yang dirangkai seri. Apabila ada n buah hambatan masing-masing
besarnya R1, R2, R3, ...., Rn dirangkai seri, maka hambatan dirumuskan:
RS = R1 + R2 + R3 + … + Rn
Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berdampingan disebut
hambatan paralel. Hambatan yang disusun paralel akan membentuk rangkaian
listrik bercabang dan memiliki lebih dari satu jalur arus listrik. Susunan hambatan
150
paralel dapat diganti dengan sebuah hambatan yang disebut hambatan pengganti
paralel (RP). Rangkaian hambatan paralel berfungsi untuk membagi arus listrik.
Tiga buah lampu masing masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun
paralel dihubungkan dengan baterai yang tegangannya V menyebabkan arus listrik
yang mengalir I.
Besar kuat arus I1, I2, dan I3 yang mengalir pada masingmasing lampu
yang hambatannya masing-masing R1, R2, dan R3 sesuai Hukum Ohm dirumuskan:
Ujung-ujung hambatan R1, R2, R3 dan baterai masing masing bertemu pada
satu titik percabangan. Besar beda potensial (tegangan) seluruhnya sama, sehingga
berlaku:
V = V1 = V2 = V3
Besar kuat arus I dihitung dengan rumus:
Kuat arus sebesar I dibagikan ke tiga hambatan masingmasing I1, I2, dan I3.
Sesuai Hukum I Kirchoff pada rangkaian parallel berlaku:
Jika kedua ruas dibagi dengan V, diperoleh rumus hambatan pengganti
paralel:
151
Jika ada n buah hambatan masing-masing R1, R2, R3, ... Rn, hambatan
pengganti paralel dari n buah hambatan secara umum dirumuskan:
VII. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran :Ceramah, diskusi dan tanya jawab, eksperimen
Model Pembelajaran : Direct Intruction
VIII. Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWAKegiatan
AwalGuru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Siswa menjawab salam dari guru.
15 menit
Guru memerintahkan siswa untuk berdoa sebelum belajar.
Siswa membaca doa sebelum belajar.
Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa untuk belajar.
Siswa sudah siap untuk belajar
Guru membimbing siswa memasuki ruang laboratorium IPA dengan tertib.
Siswa memasuki ruang laboratorium IPA dengan tertib.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
siswa dengan penuh rasa hormat dan perhatian mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Apersepsi
Guru mengingatkan siswa tentang jumlah arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian.
Siswa mengingat kembali tentang kuat arus listrik yag mengalir pada suatu rangkaian.
Motivasi
152
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWAGuru memberikan pertanyaan motivasiBagaimana saja cara menyusun rangkaian listrik itu?
Siswa menjawab pertanyaan motivasi dari guru
Apakah akibatnya pada tegagan dan kuat arus jika listrik disusun dengan rangkaian yang demikian?
Kegiatan inti
Eksplorasi
60 menit
Guru membagi siswa menjadi lima kelompok beranggotakan 5 orang
Siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing
Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok siswa.
Perwakilan siswa dengan penuh tanggung jawab maju ke depan untuk mengambil LKS
Guru membimbing siswa untuk mengambil alat-dan bahan praktikum yang diperlukan.
Perwakilan siswa dengan penuh tanggung jawab maju ke depan untuk mengambil alat dan bahan percobaan dengan hati-hati.
ElaborasiGuru mengawasi kegiatan eksperimen siswa.
Siswa dengan penuh rasa tanggung jawab bekerja sama melakukan eksperimen sesuai petunjuk pada LKS.
Guru mengawasi kegiatan eksperimen siswa.
siswa dengan penuh kejujuran mencatat hasil pengamatan yang dilakukan kelompoknya.
Guru mengarahkan untuk membereskan peralatan yang telah digunakan
Siswa dengan tertib membereskan kembali alat-alat praktikum
153
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWAGuru mengawasi kegiatan diskusi siswa.
siswa mendiskusikan hasil eksperimennya dengan kelompok masing-masing.
Guru megawasi kegiatan diskusi siswa.
Siswa perwakilan kelompok masing-masing dengan penuh tanggung jawab mepresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Guru mengawasi kegiatan diskusi siswa.
Siswa dari kelompok lain memberi tanggapan dengan tetap menghargai keberagaman pendapat.
KonfirmasiGuru memberikan penguatan
Peserta didik mendengarkan penguatan yang diberikan oleh guru.
Guru memberikan penjelasan ulang.
Siswa mendengarkan penjelasan ulang oleh guru.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kembali materi yang belum dipahami.
siswa bertanya dengan kritis mengenai materi yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup
Guru memimpin siswa untuk berdiskusi membuat simpulan
siswa berdiskusi untuk membuat simpulan.
15 menit
Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa
Siswa dengan tertib menerima soal evaluasi.
Guru mengawasi dan membimbing siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa dengan logis, penuh kejujuran dan percaya diri mengerjakan soal evaluasi
154
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWAGuru mengarahkan siswa untuk mengumpulkan kembali soal evaluasi yang telah selesai dikerjakan
Siswa dengan tertib mengumpulkan soal evaluasi yang telah selesai dikerjakan
Guru memberikan informasi pembelajaran yang akan datang.
Siswa dengan rasa hormat dan perhatian mendengarkan informasi pembelajaran pada pertemuan yang akan datang
Guru memberikan motivasi kepada siswa gar lebih giat belajar.
Siswa mendengarkan motivasi yang diberikan oleh guru.
Guru menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah
Siswa menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah
IX. Media Pembelajaran
a. Bola lampu 3 buah, masing-masing 1,5 V (L1, L2, L3)
b. Amperemeter
c. Baterai 1,5 volt
d. Kabel penghubung
e. Saklar penghubung
X. Sumber Pembelajaran
a. BSE fisika kelas X (Setya Nurachmandani)
b. Buku paket fisika kelas X (Marthen Kanginan)
XI. Penilaian Hasil Belajar
155
NoIndikator Berpikir
KritisIndikator soal
Teknik Penilaian
Bentuk Instrume
nInstrumen
1. Membangun keterampilan dasar
Menggunakan prosedur yang ada untuk melakukan percobaan hambatan rangkaian seri dengan hati-hati, seksama dan teliti.
Tes kinerja
Tes uji petik kerja
LP 3Uji petik kerja (1)
2. Membangun keterampilan dasar
Menggunakan prosedur yang ada untuk melakukan percobaan hambatan rangkaian paralel dengan hati-hati, seksama dan teliti.
Tes kinerja
Tes uji petik kerja
LP 3Uji petik kerja (2)
3. Membangun keterampilan dasar
Menyusun laporan hasil pengukuran kuat arus dan tegangan listrik dengan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat.
Tes kinerja
Tes uji petik kerja
LP 3Uji petik kerja (3)
4. Membangun keterampilan dasar
Mempresentasikan laporan dengan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat.
Tes kinerja
Lembar Observasi
LO 3Lembar
Observasi1
5. Menyimpulkan
Membuat kesimpulan dan hipotesis dari kasus rangkaian listrik yang diberikan.
Tes tulis uraianLP 3
UraianNo.1
6. Membuat penjelasan lebih lanjut.
Mengidentifikasi asumsi tentang kelebihan rangkaian seri pada kehidupan sehari-hari.
Tes tulis uraianLP 3
UraianNo.2
7. Strategi dan taktik
Memutuskan suatu tindakan untuk menyusun Tes tulis uraian
LP 3 Uraian
156
Garut,
Guru mata pelajaran fisika,
______________________NIP.
Peneliti,
Umi Nur arfahNIM. 207 202 201
Mengetahui,Kepala Sekolah SMAN 3 Garut
H. Dedi Permana, M.Pd NIP. 196009051984031008
E
A
B
c
D
E=12V
R2=4ΩR1=2Ω R3=6Ω
157
INSTRUMENLP.3 : Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut ini!
Gambar di atas menunjukan suatu rangkaian listrik dengan E adalah sumber tegangan, dan A, B, C, D adalah lampu. Saat saklar dalam keadaan tertutup maka semua lampu akan menyala. Apakah yang akan terjadi jika salah satu lampu dilepas? dari beberapa kemungkinan yang kamu berikan, buatlah kesimpulannya!
2. Sekring listrik di rumah selalu dipasang secara seri. Mengapa hal ini
dilakukan?
3. Terdapat empat buah hambatan yang besarnya masing-masing
adalah 3 ohm. Jika keempat hambatan tersebut akan dipasangkan
pada suatu rangkaian, dan hambatan pengganti yang diinginkan
sebesar 3 ohm, buatlah gambar rangkaian serta cara
penghitungannya!
4. Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas merupakan rangkaian listrik yang telah disusun
sedemikian rupa. Jika disajikan pilihan resistor yang belum
digunakan yaitu
satu resistor bernilai 12Ω,
dua resistor bernilai 24Ω , dan
158
dua resistor bernilai 6Ω
maka susunlah rangkaian baru dengan memilih resistor yang belum
digunakan sehingga didapat rangkaian yang mempunyai kuat arus
setengah kali lipat dari rangkaian semula!
Kunci jawaban
No Kunci Jawaban Skor1. Berikut hal yang akan terjadi jika salh satu lampu
dilepaskan.
1. Jika lampu A dilepaskan maka lampu B,C dan D akan tetap menyala. Nyala lampu B dan C akan lebih terang dari semula dan nyala lampu D akan tetap seperti semula.
2. Jika lampu Bdilepaskan maka lampu A,C dan D akan tetap menyala. Nyala lampu A dan C akan lebih terang dari semula dan nyala lampu D akan tetap seperti semula.
3. Jika lampu C dilepaskan maka lampu A,B dan D akan tetap menyala. Nyala lampu A dan D akan lebih terang dari semula dan nyala lampu D akan tetap seperti semula.
4. Jika lampu D dilepaskan maka lampu A, B dan C semuanya akan padam.
Kesimpulannya, jika lampu yang disusun seri dilepas, maka semua lampu akan padam karena rangkaian menjadi terbuka. Jika lampu yang disusun parallel dilepas maka lampu lainnya akan tetap menyala karena rangkaian tetap tertutup.
25
2. Sekring sengaja dipasang seri dengan rangkaian komponen listrik di rumah dengan tujuan pengamanan. Dengan rangkaian seri jika konduktor pada sekring dalam keadaan terbuka, maka semua rangkaian akan terputus.
Konduktor pada sekring akan melebur dan membuka rangkaian pada arus maksimum. Jika sekring tidak digunakan maka arus akan mengalir tanpa batas maksimum dan akan merusak komponen listrik, bahkan pemanasan berlebih pada kabel akan mengakibatkan kebakaran.
15
3. Berikut adalah 2 rangkaian yang mungkin agar dihasilkan 35
159
No Kunci Jawaban Skor
hambatan sebesar 3 ohm.
Rangkaian parallel dihitung terlebih dahulu
Rangkaian sebelah kiri kita misalkan RP1
Rangkaian sebelah kiri kita misalkan RP2
Kemuadian RP1 dan RP2 akan menjadi rangkaian seri ita misalkan Rtotal
Rangkaian seri dihitung terlebih dahulu
160
No Kunci Jawaban SkorRangkaian sebelah atas kita misalkan RS1
Rangkaian sebelah bawah kita misalkan RS2
Kemuadian RS1 dan RS2 akan menjadi rangkaian parallel kita misalkan Rtotal
4 Arus yang mengalir sekarang adalah:
Dengan
Maka
Jika diinginkan arus menjadi setengah kali lipat yaitu 0,5 A, maka
25
R2=4Ω R3=6Ω R4=12ΩR1=2Ω
E=12V
R1=24Ω
R2=2Ω R3=4Ω R4=6ΩR1=24Ω
E=12V
161
No Kunci Jawaban Skorhambatan harus ditambah menjadi dua kali lipat yaitu menjadi 24 A. Ada beberapa cara diantaranya resistor 12Ω dipasang seri,
dua resistor 24Ω dipasang paralel,
Skor total 100
Kriteria Penilaian
162
LP.3: Uji Petik Kerja (1)
Lembar tes unjuk kerja untuk menilai kinerja peserta didik “melakukan percobaan
rangkaian hambatan seri secara hati-hati, seksama dan teliti.”
Pada kolom keterlaksanaan, tuliskan skor 1 jika dilakukan dan skor 0 jika tidak
dilakukan.
Pada kolom karakter tuliskan BT jika belum terlihat, MT jika mulai terlihat, MK
jika mulai berkembang, MB jika mulai membudaya.
No.
Aspek yang dinilai Keterlaksanaan Karakter
1. Merangkai alat dengan benar, hati-hati, seksama dan teliti.
2. Mengubah- ubah besarnya tegangan pada rangkaian secara hati-hati, seksama dan teliti.
3. Membaca angka yang ditunjuk amperemeter secara seksama dan teliti.
4. Membaca nilai kuat arus yang telah diukur dengan satuan yang benar.
5. Membaca angka yang ditunjuk voltmeter secara seksama dan teliti.
6. Membaca nilai tegangan yang telah diukur dengan satuan yang benar.
Jumlah skor
Kriteria Penilaian
163
LP.3: Uji Petik Kerja (2)
Lembar tes unjuk kerja untuk menilai kinerja peserta didik “melakukan percobaan
rangkaian hambatan paralel secara hati-hati, seksama dan teliti.”
Pada kolom keterlaksanaan, tuliskan skor 1 jika dilakukan dan skor 0 jika tidak
dilakukan.
Pada kolom karakter tuliskan BT jika belum terlihat, MT jika mulai terlihat, MK
jika mulai berkembang, MB jika mulai membudaya.
Kriteria Penilaian
No.
Aspek yang dinilai Keterlaksanaan Karakter
1. Merangkai alat dengan benar, hati-hati, seksama dan teliti.
2. Merubah-rubah besarnya tegangan pada rangkaian secara hati-hati, seksama dan teliti.
3. Membaca angka yang ditunjuk amperemeter secara seksama dan teliti.
4. Membaca nilai kuat arus yang telah diukur dengan satuan yang benar.
5. Membaca angka yang ditunjuk voltmeter secara seksama dan teliti.
6. Membaca nilai tegangan yang telah diukur dengan satuan yang benar.
Jumlah skor
Kriteria Penilaian
164
LP.3: Uji Petik Kerja (3)
Lembar tes unjuk kerja dalam diskusi kelompok untuk menilai karakter
kedemokratisan “memberi kesempatan orang lain untuk menyampaikan
pendapatnya” dan karakter lain yang berkembang dalam menyusun laporan hasil
pengukuran tegangan dan kuat arus listrik.
Pada kolom keterlaksanaan, tuliskan skor 1 jika dilakukan dan skor 0 jika tidak
dilakukan.
Pada kolom karakter tuliskan BT jika belum terlihat, MT jika mulai terlihat, MK
jika mulai berkembang, MB jika mulai membudaya.
No.
Aspek yang dinilai Keterlaksanaan Karakter
1. Menyampaikan hasil pengukuran dengan jujur.2. Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka.3. Mengakomodasi saran dan masukan dengan
menghargai pendapat orang lain.4. Mampu menjawab pertanyaan dengan rasional.5. Menyimpulkan hasil diskusi.
Jumlah skor
Kriteria Penilaian
165
LP.3: Lembar Observasi (1)
Lembar observasi untuk menilai karakter kedemokratisan “memberi kesempatan
orang lain untuk menyampaikan pendapatnya” dan karakter lain yang
berkembang pada kegiatan presentasi hasil kerja kelompok.
Pada kolom keterlaksanaan, tuliskan skor 1 jika dilakukan dan skor 0 jika tidak
dilakukan.
Pada kolom karakter tuliskan BT jika belum terlihat, MT jika mulai terlihat, MK
jika mulai berkembang, MB jika mulai membudaya.
No.
Aspek yang dinilai Keterlaksanaan Karakter
1. Menyampaikan hasil pengukuran dengan lugas.2. Menyampaikan laporan sesuai dengan prosedur
kegiatan yang dialakukan dengan jujur.3. Menyampaikan laporan dengan percaya diri.4. Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka.5. Mengakomodasi saran dan masukan dengan
menghargai pendapat orang lain.6. Mampu menjawab pertanyaan dengan rasional.7. Menyimpulkan hasil diskusi.
Jumlah skor
Kriteria Penilaian