rencana pelaksanaan pembelajaran-neng

13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Tingkat Satuan Pendidikan : SMA Kasih Ibu Kelas/ Semester/ Program : XII / I (Ganjil) / IPS Mata Pelajaran : Sejarah Tahun Ajaran : 2010-2011 Alokasi Waktu/ Jumlah Pertemuan : 3 x 45 menit / 3 pertemuan A. STANDAR KOMPETENSI 1. Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru. B. KOMPETENSI DASAR 1.3Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30- S/PKI) C. INDIKATOR 1.3.1 siswa dapat menjelaskan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan Kemerdekaan dengan diberikan penjelasan dari masing-masing perjuangan Indonesia pada awal kemerdekaan, minimal 2 bentuk perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan. 1.3.2 Siswa dapat menguraikan berbagai peristiwa yang mengancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan yang terjadi dalam negeri, dengan diberikan penjelasannya masing-masing, minimal 5 bentuk pergolakannya. 1.3.3 Siswa dapat mendeskripsikan sebab-sebab serta proses terjadinya peristiwa G-30-S/ PKI secara

Upload: muhammad-kahfie

Post on 24-Jun-2015

631 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-Neng

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Tingkat Satuan Pendidikan : SMA Kasih IbuKelas/ Semester/ Program : XII / I (Ganjil) / IPSMata Pelajaran : SejarahTahun Ajaran : 2010-2011Alokasi Waktu/ Jumlah Pertemuan : 3 x 45 menit / 3 pertemuan

A. STANDAR KOMPETENSI

1. Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru.

B. KOMPETENSI DASAR

1.3 Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30- S/PKI)

C. INDIKATOR

1.3.1 siswa dapat menjelaskan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan Kemerdekaan dengan diberikan penjelasan dari masing-masing perjuangan Indonesia pada awal kemerdekaan, minimal 2 bentuk perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.

1.3.2 Siswa dapat menguraikan berbagai peristiwa yang mengancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan yang terjadi dalam negeri, dengan diberikan penjelasannya masing-masing, minimal 5 bentuk pergolakannya.

1.3.3 Siswa dapat mendeskripsikan sebab-sebab serta proses terjadinya peristiwa G-30-S/ PKI secara kronologis ,dengan diberikan penjelannya, minimal 5 sebab terjadinya peristiwa tersebut.

1.3.4 siswa dapat mengidentifikasi dampak sosialpolitik dari peristiwa G-30-S- 1965/ PKI yang terjadi di masyarakat.

1.3.5 Siswa dapat menganalisis berakhirnya peristiwa G-30-S/PKI, serta proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa G-30-S/PKI

Page 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-Neng

D. MATERI POKOK

1.3.1.1 Bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan Kemerdekaan

- Angkat senjata1. Pertempuran Surabaya 10 november 19452. Pertempuran Ambarawa – Magelang3. Pertempuran Medan Area4. Bandung Lautan Api5. Peristiwa Merah Putih di Manado6. Pertempuran Margarana (20 november 1946)

1.3.1.2 Bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan Kemerdekaan

- Perjanjian/diplomasi1. Perjanjian Linggarjati2. Agresi Militer Belanda 1 dan Perjanjian Renville3. Agresi militer Belanda II4. pemerintah darurat republic Indonesia5. Perjanjian Roem – Royen

1.3.2.1 Ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan yang terjadi dalam negeri :

Pemberontakan PKI Madiun Tahun 1948

Akibat Persetujuan renville, Kabinet Amir Syarifuddin jatuh karena dianggap terlalu menguntungkan Belanda. Presiden kemudian menunjuk Moh. Hatta untuk membentuk kabinet. Hatta menyusun kabinet tanpa campur tangan golongan sayap kiri atau sosialis.

Gerakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia ( DI / TII )

Di Daerah Jawa Barat Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan Belanda, Sukarmadji Maridjan ( SM ) Kartosuwiryo telah mempunyai cita – cita untuk mendirikan Negera Islam Indonesia

Di Daerah Sulawesi Selatan Kemunculan gerakan DI / TII Pimpinan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan disebabkan Kahar Muzakar menempatkan laskar – lascar rakyat Sulawesi Selatan ke dalam lingkungan APRIS

Di Aceh Gerakan Di / TII yang terjadi di Aceh dipimpin oleh Daud Beureueh. Setelah perang kemerdekaan berakhir dan negara Indonesia kembali ke dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950

Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA )

Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA ) dipimpin oleh Kapten Westerling. Gerakan ini didasari adanya kepercayaan rakyat akan datangnya seorang Ratu Adil yang akan membawa mereka ke suasana yang aman dan tentram serta memerintah dengan adil dan bijaksana.

Page 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-Neng

Gerakan Republik Maluku Selatan ( RMS )

Gerakan Republik Maluku Selatan dipelopori oleh Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil ( mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur ). Ia berusaha melepaskan wilayah Maluku Tengah dari NIT ( Negara Indonesia Timur ) yang menjadi bagian dari RIS. Manusama menghasut para Rajapati ( Kepala Desa ) untuk setuju mendirikan RMS, melalui rapat umum di Kota Ambon tanggal 18 April 1950.

Gerakan Pemerintah Revolusioner republik Indonesia / Perjuangan Rakyat Semesta ( PRRI / Permesta

Gerakan PRRI / Permesta muncul di tengah keadaan politik yang sedang tidak stabil dalam pemerintahan. Hubungan yang tidak mesra antara pemeritah pusat dengan beberapa daerah menjadi salah satu pemicu timbulnya gerakan ini. Keadaan itu disebabkan oleh ketidakpuasan beberapa daerah di Sumatera dan Sulawesi terhadap alokasi biaya

1.3.3.1 Terjadinya peristiwa G-30-S/PKI

- Setelah pemberontakan PKI Madiun berhasil ditumpas, PKI ternyata tetap bergerak di bawah tanah. Kemudian PKI muncul kembali pada tahun 1950 dalam kehidupan politik di Indonesia dan ikut serta dalam Pemilihan Umum I tahun 1955.

- Menjelang terjadinya peristiwa G30S/PKI, tersiar kabar bahwa kesehatan Presiden mulai menurun. Mengetahui keadaan Presiden Soekarno seperti itu, D.N. Aidit langsung memulai gerakan. Rencana gerakan diserahkan kepada Kamaruzaman ( alias Syam ) yang diangkat sebagai Ketua Biro Khusus PKI dan disetujui oleh D.N. Aidit.

- PKI menetapkan bahwa Gerakan 30 September 1965 / PKI secara fisik dilakukan dengan kekuatan militer yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung, Komandan Batalyon I Resimen cakrabirawa ( Pasukan Pengawal Presiden ) yang bertindak sebagai pimpinan formal seluruh gerakan.

- Letnan Kolonel Untung memerintahkan kepada seluruh anggota gerakan untuk siap dan mulai bergerak pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965 untuk melakukan serangkaian penculikan dan pembunuhan terhadap enam perwira tinggi dan seorang perwira pertama dari Angkatan Darat

- Ketujuh korban dari TNI – Angkatan Darat adalah sebagai berikut : 1. Letnan Jenderal Ahmad 2. Mayor Jenderal R. Soeprapto3. Mayor Jenderal Haryono Mas Tirtodarmo 4. Mayor Jenderal Suwondo Parman 5. Brigadir Jenderal Donald Izacus Panjaitan 6. Brigadir Jenderal Soetojo Siswomiharjo 7. Letnan Satu Pierre Andreas tendean

Page 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-Neng

1.3.3.2 Sebab – sebab Munculnya Gerakan 30 September 1965 / PKI

Sekjen D.N. Aidit terpilih menjadi Ketua PKI tahun 1951, ia dengan cepat membangun kembali PKI yang porak – poranda akibat kegagalan pemberontakan pada tahun 1948.

PKI juga membentuk biro khusus yang secara rahasia bertugas mempersiapkan kader – kader di berbagai organisasi politik, termasuk dalam tubuh ABRI. PKI juga berusaha mempengaruhi Presiden Soekarno untuk menyingkirkan dan melenyapkan lawan – lawan politiknya.

1.3.4.1 Dampak sosialpolitik dari peristiwa G-30-S- 1965/ PKI yang terjadi di masyarakat.

Pasca peristiwa G30S/PKI, kondisi politik Indonesia masih belum stabil. Situasi Nasional sangat menyedihkan, kehidupan ideologi nasional belum mapan. Sementara itu, kondisi politik juga belum stabil karena sering terjadi konflik antar partai politik. Demokrasi Terpimpin justru mengarah ke sistem pemerintahan diktator. Kehidupan ekonomi lebih suram, sehingga kemelaratan dan kekurangan makanan terjadi dimana – mana.

Aksi demonstrasi besar – besaran terjadi pada tanggal 10 januari 1966. Para demonstran ini mengajukan tiga tuntutan yang terkenal dengan sebutan TRITURA ( Tri Tuntutan Rakyat ), meliputi sebagai berikut :

1. Pembubaran PKI.2. Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur – unsur OKI.3. Penurunan harga – harga ( Perbaikan Ekonomi ).

Tindakan Pemerintah lainnya adalah mengadakan reshuffle ( perombakan Kabinet Dwikora. Pembaharuan Kabinet Dwikora terjadi tanggal 21 Februari 1966 dan kemudian disebut dengan Kabinet Dwikora Yang Disempurnakan.

1.3.5.1 Langkah pertama yang dilakukan untuk menumpas gerakan 30 September 1965 / PKI adalah :

a. menetralisasi pasukan yang berada di sekitar Istana Negara yang dimanfaatkan

oleh pengikut Gerakan 30 September 1965 / PKI.

b. Operasi militer tentang penumpasan Gerakan 30 September 1965 / PKI mulai dilakukan sore hari, tanggal 1 Oktober 1965 pukul 19.15 WIB.

c. Sementara itu, pasukan RPKAD berhasil menduduki kembali gedung RRI Pusat, gedun g telekomunikasi dan mengamankan seluruh wilayah Medan Merdeka tanpa terjadi bentrokan bersenjata. Dengan demikian, dalam waktu yang sangat singkat, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1965 itu juga kota Jakarta telah berhasil dikuasai kembali oleh ABRI dan kekuatan Gerakan 30 September 1965 / PKI yang memberontak telah berhasil dilumpuhkan.

Page 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-Neng

d. Pada tanggal 2 Oktober 1965 Presiden Soekarno memanggil semua Panglima seluruh angkatan ke Istana Bogor. Dalam pertemuan itu diputuskan bahwa Pimpinan Angkatan Darat langsung berada di tangan Presiden.

e. Setelah melalui serangkaian pertemuan, maka pada tanggal 23 Februari 1967 di Istana Negara Jakarta dengan resmi telah menyerahkan kekuasaan Pemerintahan kepada pengemban Ketetapan MPRS No. IX / MPRS / 1966, Jenderal Soeharto.

1.3.5.2 Proses Peralihan Kekuasaan Politik Setelah Peristiwa G30S/PKI

a. Masa Transisi ( 1966 – 1967) Setelah peristiwa G30S/PKI, muncul berbagai upaya untuk melakukan perbaikan politik di dalam negeri. Diantaranya Simposium Kebangkitan Semangat ’66 yang diselenggarakan oleh Universtias Indonesia bekerja sama dengan KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia ) dan KASI ( Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia ).

b. Peralihan Kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Jenderal SoehartoSetelah melalui serangkaian pertemuan, maka pada tanggal 23 Februari 1967 di Istana Negara Jakarta dengan resmi telah menyerahkan kekuasaan Pemerintahan kepada pengemban Ketetapan MPRS No. IX / MPRS / 1966, Jenderal Soeharto.

E. MEDIA PEMBELAJARAN1. Buku sumber mengenai perkembangan dan kebudayaan Islam di Indonesia

- I Wayan badrika. Sejarah untuk SMA Kelas XII IPS.2006. Jakarta : Erlangga- Ricklefs, M.C.(1988), Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta : Gajah Mada

University Press2. Laptop + LCD yang berisi sumber-sumber belajar / bahan ajar3. OHP + OHT yang berisi sumber-sumber belajar / bahan ajar4. Film Sejarahyang berkaitan dengan materi5. Foto-foto sumber sejarah mengenai materi yang terkait

F. METODE PEMBELAJARAN1. Informasi mengenai perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan

kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30- S/PKI).

2. siswa mencari artikel di internet maupun buku pegangan siswa mengenai perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30- S/PKI)

3. Ceramah : Guru menjelaskan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30- S/PKI)

Page 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-Neng

4. Eksplorasi Materi : Guru menjelaskan lebih rinci disertai dengan contoh kongkrit perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30- S/PKI)

5. Tanya Jawab :a. Guru bertanya pada murid b. Guru memberikan kesempatan bertanya pada murid c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa/I lain untuk memberikan jawaban pertanyaan

6. Diskusi, perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30- S/PKI) yang terdiri dari 3 atau 4 orang.

7. Pemberian tugas mandiri :a. Membaca literaturb. Membuat resumec. Uraian analisis

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARANPertemuan Pertama 1 x 45 Menit

a. Pendahuluan1) Apresiasi : Guru mempersiapkan kelas untuk memulai pembelajaran.

Mengkondisikan siswa agar fokus untuk memulai pembelajaran.2) Guru membuka pembelajaran dengan menceritakan materi yang akan dibahas. 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4) Motivasi : Guru memberikan pertanyaan (pre-test) untuk mengetahui

pemahaman siswa mengenai materi proses masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia

b. Kegiatan inti1) Siswa diminta mengumpulkan tugas resume hasil bacaan.2) Guru menjelaskan materi pokok mengenai perjuangan bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30- S/PKI)

bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan Kemerdekaan dengan diberikan penjelasan dari masing-masing perjuangan Indonesia pada awal kemerdekaan, minimal 2 bentuk perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.

peristiwa yang mengancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan yang terjadi dalam negeri

Page 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-Neng

3) Adanya interaksi antara Guru-Murid, Murid-Murid4) Siswa mampu mengemukakan pendapat mereka mengenai materi yang

sedang di bahas.5) Siswa mampu mengajukan pertanyaan mengenai materi yang sedang di

bahas.6) Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru atau teman-temannya

mengenai materi yang sedang di bahas.7) Siswa dapat mengemukakan pendapat dan juga pertanyaan dengan

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.8) Siswa dapat menunjukan sikap dan prilaku yang baik dalam pembelajaran di

kelas.

c. Penutup1) Refleksi Guru mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan tentang materi pokok

pelajaran yang telah diajarakan. Guru memberikan kesimpulan tentang materi pokok pelajaran. Guru dan siswa mempersiapkan materi yang akan datang Siswa membaca meteri yang akan dibahas dipertemuan berikutnya

Pertemuan Kedua 1x 45 menit d. Pendahuluan

1) Apresiasi : Guru mempersiapkan kelas untuk memulai pembelajaran. Mengkondisikan siswa agar fokus untuk memulai pembelajaran.

2) Guru membuka pembelajaran dengan menceritakan materi yang akan dibahas.

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran4) Motivasi : Guru memberikan pertanyaan (pre-test) untuk mengetahui

pemahaman siswa mengenai materi proses masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia

e. Kegiatan inti1) Guru menjelaskan materi pokok mengenai perjuangan bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30- S/PKI)

sebab-sebab serta proses terjadinya peristiwa G-30-S/ PKI secara kronologis ,dengan diberikan penjelannya, minimal 5 sebab terjadinya peristiwa tersebut.

2) Adanya interaksi antara Guru-Murid, Murid-Murid3) Siswa mampu mengemukakan pendapat mereka mengenai materi yang sedang

di bahas.4) Siswa mampu mengajukan pertanyaan mengenai materi yang sedang di bahas.

Page 8: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-Neng

5) Siswa dapat menunjukan sikap dan prilaku yang baik dalam pembelajaran di kelas.

f. Penutup1) Refleksi Guru mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan tentang materi pokok

pelajaran yang telah diajarakan. Guru memberikan kesimpulan tentang materi pokok pelajaran. Guru dan siswa mempersiapkan materi yang akan datang Siswa membaca meteri yang akan dibahas dipertemuan berikutnya

Pertemuan Kedua 1x 45 menit g. Pendahuluan

1) Apresiasi : Guru mempersiapkan kelas untuk memulai pembelajaran. Mengkondisikan siswa agar fokus untuk memulai pembelajaran.

2) Guru membuka pembelajaran dengan menceritakan materi yang akan dibahas.3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.4) Motivasi : Guru memberikan pertanyaan (pre-test) untuk mengetahui

pemahaman siswa mengenai materi proses masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia.

h. Kegiatan inti1) Guru menjelaskan materi pokok mengenai perjuangan bangsa Indonesia

dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30- S/PKI)

dampak sosialpolitik dari peristiwa G-30-S- 1965/ PKI yang terjadi di masyarakat.

berakhirnya peristiwa G-30-S/PKI, serta proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa G-30-S/PKI.

2) Adanya interaksi antara Guru-Murid, Murid-Murid3) Siswa mampu mengemukakan pendapat mereka mengenai materi yang

sedang di bahas.4) Siswa mampu mengajukan pertanyaan mengenai materi yang sedang di

bahas.5) Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru atau teman-temannya

mengenai materi yang sedang di bahas.6) Siswa dapat menunjukan sikap dan prilaku yang baik dalam pembelajaran di

kelas.

Page 9: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-Neng

H. PENILAIAN1. Kognitif yaitu dengan yaitu melalui pertanyaan lisan maupun tertulis 2. Afektif yaitu melalui keseriusan siswa untuk mengetahui berbagai masalah yang

terjadi di dalam pelajaran sejarah dengan cara bertanya tentang materi yang belum jelas dipahaminya.

3. Menugaskan masing-masing siswa untuk membuat resume bacaan dan uraian analitis dari beberapa buku yang terkait dengan materi pelajaran yang dibacanya atau materi pokok pelajaran selanjutnya.

4. Tes tertulis5. Tes Lisan6. Diskusi

I. SUMBER BELAJAR / REFERENSI Kurikulum KTSP dan perangkatnya Buku-buku penunjang yang relevan Buku Sejarah Indonesia untuk SMA Kelas XII IPS, I Wayan Badrika,2006. Jakarta:

Penerbit Erlangga. Ricklefs, M.C.(1988), Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta : Gajah Mada

University Press.