rencana kinerja tahunan balai penelitian dan ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia...

44
RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PAPUA TAHUN 2020 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PAPUA 2019

Upload: others

Post on 17-Aug-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

KESEHATAN PAPUA TAHUN 2020

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PAPUA

2019

Page 2: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel
Page 3: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 2

DAFTAR ISI

EDITOR…...............................................................................................

..............

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. 1

DAFTAR ISI …………………………………………………………… 2

DAFTAR TABEL ………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………

DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM ……………………………

3

4

5

BAB I.

1.1.

1.2.

1.3.

1.4.

1.5.

BAB II.

2.1.

2.2.

2.3.

2.4.

BAB. III.

3.1.

3.2.

3.3.

3.4.

BAB.IV

BAB. V

BAB.VI

PENDAHULUAN…………………………………………

Latar Belakang ………….............................................

Landasan Hukum ………….....................................

Organisasi Balai Litbang Kesehatan Papua………

Tujuan Penulisan ………….....................................

Sistematika Penulisan…………………………………….

EVALUASI KINERJA TAHUN 2018 DAN 2019…………

Capaian Kinerja Tahun 2018……….............................

Rekomendasi Evaluasi Tahun 2018…………………

Capaian Kinerja Tahun 2019 pada Triwulan III…………

Rekomendasi Evaluasi Tahun 2019……………………

RENCANA KINERJA TAHUN 2020…………………

Indikator Kinerja Tahun 2020…...................................

Rencana Kegiatan Tahun 2020.…...............................

Rencana Anggaran Tahun 2020 ………………………...

Kegiatan yang Belum Teranggarkan Tahun 2020……

RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2021…………

RENCANA EVALUASI KINERJA TAHUNAN…………

PENUTUP………………………………………………

6

6

7

8

10

10

11

11

17

17

20

21

21

22

26

27

29

31

38

LAMPIRAN

Page 4: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 3

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan Balai Litbang Kesehatan

Papua Tahun 2018........................................................

16

Tabel 2.2. Realisasi pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan Balai Litbang Kesehatan

Papua Triwulan Ketiga Tahun 2019 ............................

28

Tabel 3.1. Indikator Kinerja Balai Litbang Kesehatan Papua Tahun 2020.......... 22

Tabel 3.2. Rencana Anggaran Balai Litbang Kesehatan Papua Tahun 2020..... 27

Tabel 4.1. Pengembangan Penelitian Tahun 2021.......................................... 29

Tabel 4.2. Rencana Kebutuhan Belajar Tahun 2021........................................ 30

Tabel 5.1. Instrumen Evaluasi RKT.................................................................. 32

Tabel 5.2. Keterangan Bobot Penilaian............................................................ 37

Page 5: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Balai Litbang Kesehatan Papua ........................... 9

Page 6: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 5

DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM

AKIP : Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Diklat : Pendidikan dan Pelatihan

IKK : Indikator Kinerja Kegiatan

IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

KLB : Kejadian Luar Biasa

LAK : Laporan Akuntabilitas Kinerja

LAPTAH : Laporan Tahunan

LAPTRI : Laporan Triwulan

Litbang : Penelitian dan Pengembangan

Permenkes : Peraturan Menteri Kesehatan

Permenneg : Peraturan Menteri Negara

Permen PAN : Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

PPI : Panitia Pembinaan Ilmiah

Renja KL : Rencana Kerja Kementerian Lembaga

Risbinkes : Riset Pembinaan Kesehatan

RKA-KL : Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga

RKT : Rencana Kinerja Tahunan

SAI : Sistem Akuntansi Pemerintah

SAKIP : Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Satker : Satuan Kerja

SDM : Sumber Daya Manusia

SIMAK BMN : Sistem Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara

SK : Surat Keputusan

TBC : Tuberculosis

UU : Undang-Undang

Page 7: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah kesehatan di Indonesia dipengaruhi antara lain oleh transisi

epidemiologi, transisi demografi, krisis nasional multidimensi, konflik antar

kelompok masyarakat, serta desentralisasi dengan konsekuensi perubahan peran

pusat dan daerah. Transisi epidemologi di Indonesia menimbulkan beban ganda

bagi pemerintah, karena di saat penyakit infeksi masih belum dapat sepenuhnya

diatasi, penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh gangguan metabolisme dan

generatif juga meningkat. Hal ini merupakan tantangan yang besar bagi

penelitian dan pengembangan kesehatan untuk bisa berperan dalam

memberikan masukan IPTEK maupun kebijakan kesehatan agar dapat mengatasi

permasalahan tersebut.

Dengan perkembangan permasalahan kesehatan di Provinsi Papua,

Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara di antaranya penyebaran penyakit

Malaria, HIV/AIDS, TBC, dan penyakit-penyakit endemis lainnya, sehingga

berbagai upaya penanggulangan, khususnya penyakit malaria telah dilakukan,

namun belum memperlihatkan dampak yang optimal terhadap penurunan

prevalensinya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor, yang salah satunya

adalah keadaan geografis Indonesia yang secara alami membentuk keberagaman

tipe ekologi dan kehidupan. Dengan keberagaman ini menyebabkan terciptanya

variasi faktor-faktor epidemiologis yang meliputi perubahan lingkungan dari

waktu ke waktu, perbedaan sosiobudaya dan perbedaan kerentanan penyakit.

Terkait kondisi di atas, berbagai kebijakan dalam pembangunan

kesehatan memerlukan penelitian dan pengembangan (litbang) sebagai input

dan evaluasi bagi proses kebijakan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. Penelitian merupakan aktivitas iptek yang menjadi penyedia data

dan informasi (bukti) untuk perencanaan (prasyarat), monitoring dan evaluasi

dari pembangunan kesehatan. Pengembangan merupakan aktivitas iptek yang

memberikan suatu produk baru atau terobosan sebagai input dari pembangunan

kesehatan.

Page 8: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 7

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 65 Tahun 2017 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan, Balai Litbang Kesehatan Papua merupakan Balai

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kelas II dengan tugas melaksanakan

penelitian dan pengembangan kesehatan dengan keuanggulan pengendalian

kusta dengan wilayah kerja meliputi provinsi Papua, Papua Barat, Maluku dan

Maluku Utara.

1.2. Landasan Hukum

1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangn, dan Pereapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4219);

2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

3) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1995 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3609);

4) Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);

5) Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahin 2015 Nomor 59);

6) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 1508);

7) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2017 tentang Klasifikasi

Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 151);

8) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2107 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan.

Page 9: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 8

1.3. Organisasi Balai Litbang Kesehatan Papua

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2017 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan, Balai Litbang Kesehatan Papua merupakan Balai

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kelas II.

Balai Litbang Kesehatan Papua bertugas melaksanakan penelitian dan

pengembangan kesehatan dengan wilayah kerja meliputi provinsi Papua, Papua

Barat, Maluku dan Maluku Utara.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Litbang Kesehatan Papua memiliki

fungsi :

1) penyusunan rencana, program, dan anggaran kegiatan penelitian dan

pengembangan kesehatan;

2) pelaksanaan penelitian dan kajian di bidang kesehatan dan keunggulan

tertentu;

3) pelaksanaan pengembangan metode, model, dan teknologi di bidang

kesehatan dan kenggulan tertentu;

4) pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan kesehatan;

5) pelaksanaan penelitian dan pengembangan berbasis pelayanan;

6) pelaksanaan diseminasi, publikasi, dan advokasi hasil-hasil penelitian dan

pengembangan kesehatan;

7) pelaksanaan kerja sama dan jaringan informasi penelitian dan

pegembangan kesehatan;

8) pelaksanaan bimbingan teknis penelitian dan pengembangan kesehatan;

9) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan

10) pelaksanaan ketatausahaan Balai.

Page 10: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 9

Gambar I.1 Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua

Page 11: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 10

1.4. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan Rencana Kerja Tahunan Balai Litbang Kesehatan Papua

Tahun 2020 adalah sebagai pedoman dan arah kebijakan program penelitian

dan pengembangan kesehatan yang diharapkan dapat memberikan gambaran

secara garis besar berbagai kegiatan di Balai Litbang Kesehatan Papua tahun

2020 yang mendukung prioritas penelitian dan pengembangan kesehatan

nasional.

1.5. Sistematika Penulisan

Penulisan Rencana Kerja Tahunan Balai Litbang Kesehatan Papua 2020 disusun

dengan sistematika sebagai berikut:

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM

BAB I. PENDAHULUAN

Memuat tentang latar belakang, landasan hukum, organisasi Balai

Litbang Kesehatan Papua, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II. EVALUASI KINERJA TAHUN 2018 DAN 2019

Memuat resume hasil capaian kinerja akhir Balai Litbang Kesehatan

Papua tahun 2018 dan tahun 2019 pada triwulan 3.

BAB III. RENCANA KINERJA TAHUN 2020

Memuat penjabaran seluruh rencana kegiatan Balai Litbang Kesehatan

Papua untuk mencapai Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Tahun 2020

dan kesenjangan dalam penganggarannya.

BAB IV. RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2021

Memuat perencanaan kegiatan Balai Litbang Kesehatan Papua yang

akan direncanakan tahun 2021.

BAB V. RENCANA EVALUASI KINERJA TAHUNAN

Memuat langkah-langkah monitoring dan evaluasi dari implementasi

kegiatan Balai Litbang Kesehatan Papua tahun 2020.

BAB VI. PENUTUP

LAMPIRAN : Form Perjanjian Kinerja Balai Litbang Kesehatan Papua Tahun 2020

Page 12: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 11

BAB II

EVALUASI KINERJA TAHUN 2018 DAN 2019

2.1. Capaian Kinerja Tahun 2018

Pada tahun 2018, kegiatan penelitian yang dilaksanakan Balai Litbang

Kesehatan Papua sebanyak 2 penelitian yang dibiayai DIPA Balai Litbang

Kesehatan Papua.

Kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh Balai Litbang Kesehatan Papua

selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi Mutasi Gen Penanda Resistensi (fol P1, RpoB, dan GyrA) pada

Mycobacterium Leprae dan Implementasi Marker HLA B 13:01 sebagai

Penanda Awal Dapsone Hypersensitivity Syndrome Pasien Lepra di

Provinsi Papua Barat dan Maluku Utara

Ketua Pelaksana : Hana Krismawati, M.Sc

Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara adalah 4 besar high

endemicity penyakit lepra di Indonesia. Setelah penerapan kebijakan Multi

Drugs Theurapy oleh WHO kasus lepra di dunia menurun drastis, namun

di 4 provinsi tersebut kasus masih tinggi. Studi untuk mengetahui resistensi

obat lepra perlu dilakukan mengingat lepra adalah salah satu penyakit

dengan pengobatan yang panjang. Beberapa masalah yang dihadapi

diantaranya kasus relaps, gagal berobat dan kepatuhan yang rendah.

Masalah alergi terhadap dapson juga dihadapi pada penanganan lepra di

Papua.

Studi ini merupakan lanjutan dari studi di tahun 2017, dimana di tahun

tersebut dilakukan deteksi mutasi hanya pada gen folP1 yang berhubungan

dengan resistensi dapson. Hasil deteksi mutasi folP1 di tahun 2017

didapatkan mutasi yang menyebabkan resistensi lemah pada pasien baru

dari Kota Jayapura dan Kabupaten Bintuni. Studi ini juga menindaklanjuti

deteksi gen HLA-B*13:01 sebagai markerDapson Hypersensitivity Syndrom

(DHS). Gen tersebut tervalidasi sebagai marker prediktor DHS. Penelitian

ini akan melakukan deteksi beberapa gen resistensi Mycobacterium leprae

dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) pada kasus lepra dan

deteksi gen pengkode Dapsone Hypersensitivity Syndrome (DHS) pada

pasien lepra. Selanjutnya akan dilakukan sekuensing DNA dan dilakukan

Page 13: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 12

analisis mutasi pada masing-masing gen. Dalam penelitian ini juga diteliti

faktor yang mempengaruhi resistensi regimen Multi Drugs Theurapy

(MDT).

Desain penelitian ini adalah penelitian potong lintang dengan

rancangan deskriptif. Penelitian akan dilakukan di 2 provinsi yaitu Papua

Barat dan Maluku Utara dengan 2 kabupaten di masing-masing. Populasi

sampel penelitian adalah 100 orang penderita per provinsi atau 200

responden. Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan sampel lesi kulit

dan skin silt cuping telinga pada penderita. Kriteria inklusi untuk kasus

meliputi didiagnosa secara klinis sebagai penderita lepra dengan hasil

pemeriksaan cardinal sign dan atau BTA positif dari sampel lesi kerokan

telinga, sudah menjalani pengobatan minimal 3 bulan, bertempat tinggal

di lokasi penelitian dan bersedia dikunjungi rumah, bersedia diambil

sampel darah, insisi telinga atau kerokan kulit dan swab hidung

ditunjukkan dengan menandatangani informed consent.

Responden dapat tidak diikut sertakan dalam penelitian dengan

kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian,

dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel yang akan

diukur dalam penelitian ini meliputi variabel bebas adalah kepatuhan,

mutasi gen resistensi, genetik manusia sedangkan variabel terikat adalah

resistensi dan DHS. Pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium adalah

pemeriksaan ekstraksi Dioxyribo Nucleic Acid (DNA) sampel mukosa nasal

dan kerokan kulit, PCR, sekuensing, qPCR deteksi HLA-B*13:01. Dilakukan

follow up pada semua pasien sebanyak 2 kali untuk memantau respon

alergi. Pada penelitian ini juga dilakukan pemeriksaan G6PD, SGPT,

SGOT, Hb dan Gula darah.

Analisis data sekuensing menggunakan perangkat pengolah data

análisis mutasi bioedit sedangkan análisis HLA-B*13:01 dilakukan

menggunakan program aplikasi pikoreal qPCR. Data epidemiologi diolah

dengan análisis univariat, bivariat dan multivariat menggunakan perangkat

pengolah data SPSS 8.

Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa telah terjadi mutasi yang

menyebabkan adanya potensi resistensi lemah dapson pada

Mycobacterium leprae pada pasien leprae dari Provinsi Papua Barat

Page 14: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 13

namun tidak didapatkan mutasi pada pasien lepra di Provinsi Maluku

Utara. Mutasi yang terjadi justru terjadi pada pasien-pasien baru, hal ini

diduga pasien-pasien tersebut mendapat tranmisi kuman yang memang

sudah mengalami mutasi. Saran untuk para pemangku program adalah

melakukan kontrol ketat kepada semua pasien supaya menyelesaikan

pengobatan hingga tuntas untuk mereduksi penularan aktif karena

kemungkinan kuman yang ditransmisikan adalah jenis kuman yang sudah

mengalami mutasi. Kemungkinan transmisi juga bisa dicegah dengan

melakukan pengobatan secepat mungkin pada kasus oleh karena itu harus

dilakukan penemuan kasus aktif.

Studi implementasi diawali dengan melakukan skrining gen HLA-

B*13:01 pada pasien kusta di Maluku Utara dan Papua Barat. Hasil

skrining menunjukkan bahwa prosentasi pembawa gen HLA-B*13:01 pada

populasi kusta di Papua dalam hal ini Provinsi Papua Barat jauh lebih

tinggi daripada di Maluku Utara. Di Maluku Utara hanya 5,2% pembawa

gen HLA-B*13:01 sementara di Papua Barat sebanyak 24,4%. Mengetahui

prosentasi pembawa gen pada populasi masyaratkat ini sangat penting

untuk melihat besaran risiko kejadian DHS pada pasien kusta di area

penelitian.

Temuan tingginya prosentase pembawa gen HLA-B*13:01 pada pasien

lepra di Papua Barat sinergis dengan hasil frekuensi allele yang diregister

pada www.alelefrequency.net. Jumlah sampel yang berhasil dikumpulkan

dari kedua wilayah adalah 190. Kegagalan follow up karena alasan

perpindahan lokasi tempat tinggal dan kehilangan kontak dengan pasien

terjadi pada total 36 pasien.

b. Inkriminasi Nyamuk Anopheles Sebagai Vektor Malaria dan Evaluasi

Kelambu LLINs Di Kabupaten Pegunungan Arfak dan Kabupaten

Manokwari Provinsi Papua Barat

Ketua Pelaksana : Ivon Ayomi, S.Si

Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berisiko terhadap

malaria. Distribusi malaria di Indonesia dengan intensitas tinggi terdapat di

daerah berhutan, terutama Indonesia bagian timur. Kasus malaria

terutama dilaporkan dari luar jawa, yaitu di Provinsi Papua, Maluku, Nusa

Tengara, Kalimantan dan Sumatera. Penyakit malaria masih ditemukan di

Page 15: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 14

seluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan Annual Parasite Incidence (API),

dilakukan stratifikasi wilayah dimana Indonesia bagian Timur masuk dalam

stratifikasi malaria tinggi.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi situasi malaria (

vektor potensial, efektifitas kelambu LLINs) di Kabupaten Manokwari,

Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Oktober 2018. Pengambilan

data dilakukan di Puskesmas Sanggeng (Kab.Manokwari) dan 4 Puskesmas

di Kab. Peg.Arfak, Desain penelitian ini adalah potong lintang, survei

entomologi, koleksi nyamuk Anopheles spp. dewasa dengan

menggunakan man landing collection dari pukul 18.00-06.00. Konfirmasi

vektor malaria deteksi antigen sirkum sporozoit P. falcifarum 210 dan P.

vivax 210 menggunakan metode Enzyme Linked Immunoabsorbent Assay

/ELISA (hanya di Kabupaten Manokwari). Analisis data secara deskriptif,

survei habitat Anopheles spp. ditemukan di saluran air, dan kolam semi

permanen.

Hasil penelitian di Kab. Peg.Arfak tidak ditemukan tempat perindukan

dan nyamuk Anopheles, namun di Kab. Manokwari diperoleh beberapa

jenis Anopheles sp diantaranya An. Farauti, An.Pungtulatus dan

,An.Longirostris. Aktifitas menggigit Anopheles spp rata-rata aktif

menggigit mulai pukul 18.00-01.00 pagi hari. Puncak menggigit Anopheles

sp pukul 20.00-22.00. Anopheles sp aktif menggigit diluar rumah

dibanding di dalam rumah Hasil uji dengan teknik Enzyme Linked

Immunoabsorbent Assay (ELISA) menunjukkan An.Farauti dan Pungtulatus

tidak terdeteksi mengandung sporozoit.

Hasil bioassay menunjukkan bahwa kelambu yang digunakan

masyarakat di Kabupaten Manokwari Hasil pemeriksaan dengan ELISA

menunjukkan human blood index (HBI) untuk An. farauti 100% dan An.

punctulatus 100%. Hasil Uji bioessay terhadap kelambu program yang di

bagikan menunjukkan hasil masih efektif namun ada juga yang tidak

efektif. Hasil uji kerentanan spesies Anopheles terhadap kandungan

deltamentrin 0,05% dan permetrin 70% adalah rentan.

Page 16: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 15

Pada tahun 2018 capaian Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Kesehatan

dan Teknologi Dasar Kesehatan di Media Cetak dan atau Elektronik Nasional dan

Internasional sebagai berikut :

1. Resiko Malnutrisi terhadap Jumlah CD4+ Orang dengan HIV/AIDS yang

Menjalani Terapi Antiretroviral di Mimika / Risk of Malnutrition on CD4+

Level of People Living with HIV/AIDS Receiving Antiretroviral Theraphy in

Mimika oleh Setyo Adiningsih, Mirna Widiyanti pada Jurnal Kedokteran

Brawijaya (Medical Journal Brawijaya) JKB, Vol. 30, No.1 - Februari 2018

(Jurnal Nasional).

2. Climatology Influence on Malaria Casesin Alusi Community Health Center,

West Southeast Maluku Regency oleh Semuel Sandy, Ivon Ayomi pada Jurnal

Kesehatan Masyarakat, KEMAS Vol.14, No.1 - 2018 (Jurnal Nasional)

3. Habit of Cooking Pork on Hot Stones as Main Risk of Cysticercosis oleh Semuel

Sandy, Antonius Oktavian, Hanna S Kawulur, Mirna Widiyanti, Iman HS Sasto,

Yustinus Maladan pada Universa Medicina, May - August 2018, Vol37, No. 2

(Jurnal Nasional)

4. CD4+ dan Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Terapi Antiretroviral pada

Orang dengan HIV/AIDS di Jayapura / CD4+ and Factors Affecting Adherence

to Antiretroviral Therapy Among People Living with HIV/AIDS in Jayapura

oleh Setyo Adiningsih, Mirna Widiyanti, Evi Iriani Natalia, Tri Wahyuni pada

Buletin Penelitian Kesehatan ( Bulletin of Health Research) Vol.46. No.2 - Juni

2018 (Jurnal Nasional)

5. Molecular Detection Mutation of rpoB Gene Mycobacterium Leprae in Relapse

and Default of Leprosy Patient in Jayapura oleh Yustinus Maladan, C.S. Whinie

Lestari, Ratna Tanjung, Vatim Dwi Cahyani, Muh. Fajri Rokhmad pada Health

Science Journal of Indonesia (HSJI) Vo.9, No.1 - June 2018 (Jurnal Nasional)

6. Gambaran Kasus Mutasi Terkait Resistensi Antiretroviral pada orang dengan

HIV-AIDS (ODHA) di Tiga Kabupaten/Kota di Provinsi Papua / The Description

of Antiretroviral Resistance Mutation in People Living With HIVAIDS (Plwha)

in Districts three Districts/City in Papua Province oleh Hotma Martologi

Lorensi Hutapea, Eva Fitriana, Evi Iriani Natalia, Tri Wahyuni pada Buletin

Penelitian Kesehatan ( Bulletin of Health Research) Vol.46. No.3 - September

2018 (Jurnal Nasional)

Page 17: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 16

7. Faktor Risiko Potensial Reaksi Kusta pada Etnis di dua daerah Endemis Kusta –

Papua/ Potential Risk Factor of Leprosy Reaction Among Indigenous in two

leprosy Endemic area – Papua oleh Antonius Oktavian, Yuli Arisanti, Ratna

Tanjung, Yunita Mirino pada Buletin Penelitian Kesehatan ( Bulletin of Health

Research) Vol.46. No.4 - Desember 2018 (Jurnal Nasional)

8. Transmisi Heteroseksual sebagai Faktor Penyebaran CRF01_AE HIV-1 di Mimika

Papua / Heterosexual Transmission as A CRF01_AE HIV-1 Spread Factor in

Mimika Papua oleh Mirna Widiyanti, Reynold Ubra, Evi Iriani pada Journal of

Health Science and Prevention, Vol.2, No.2 – 2018 (Jurnal Nasional)

9. Relationship Between HIV Integrase Polymorphisms and Integrase Inhibitor

Susceptibility : An in silico analysis oleh Hotma Martologi Lorensi Hutapea,

Yustinus Maladan, Widodo pada Heliyon- Journal-Elsevier 1 Dec 2018 –

Volume 4, Issue 12 (Jurnal Internasional)

Secara rinci capaian kinerja Balai Litbang Kesehatan Papua tahun 2018 dapat

dilihat pada tabel 2.1 berikut :

Tabel 2.1. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan Balai Litbang Kesehatan

Papua Tahun 2018

TARGET REALISASI

1. Jumlah hasil penelitian dan

pengembangan di bidang Biomedis

dan Teknologi Dasar Kesehatan 

2 2 100%

2. Jumlah Publikasi karya tulis ilmiah

di Bidang Biomedis dan Teknologi

Dasar Kesehatan yang dimuat di

media cetak dan atau elektronik

nasional dan internasional

4 9 225%

%

CAPAIAN

INDIKATOR KINERJASASARAN STRATEGIS

TARGET 2018

Meningkat-nya penelitian dan

pengemba-ngan di bidang biomedis

dan teknologi dasar kesehatan

Capaian Kinerja Balai Litbang Kesehatan Papua tahun 2018 berupa Jumlah

Publikasi karya tulis ilmiah di bidang Kesehatan dan Teknologi Dasar Kesehatan

yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional. Target

publikasi karya tulis ilmiah nasional terealisasi 8 publikasi dari 3 target yang

ditetapkan sedangkan target publikasi karya tulis ilmiah internasional terealisasi 1

publikasi dari 1 target yang ditetapkan.

Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Kesehatan dan Teknologi

Dasar Kesehatan menghasilkan 2 produk Data Dasar yaitu Data Dasar

Page 18: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 17

Implementasi pemeriksanaan alergi dapson pre terapi dan resistensi MDT serta

Data Dasar Inkriminasi Nyamuk Anopheles sebagai vektor malaria dan evaluasi

kelambu LLINs di Kabupatem Pegunungan Arfak dan Kabupaten Manokwari

Provinsi Papua Barat. Serta menghasilkan buku Peta Anopheles di Provinsi Papua,

Papua Barat dan Maluku.

Selama pelaksanaan kegiatan dan program penelitian dan pengembangan

kesehatan tahun 2018 ditemukan berbagai hambatan atau kendala dalam

mencapai tujuan dan sasarannya, yaitu:

2. Proses pengadaan yang terlambat dan beberapa reagen yang inden sehingga

proses pemeriksaan sampel penelitian menjadi terhambat

3. Pencetakan Jurnal Plasma Volume III nomor 2- Juni 2017 tidak dapat

dicetak karena proses pengumpulan artikel yang lama/jumlah tulisan yang

masuk kurang.

2.2. Rekomendasi Evaluasi Tahun 2018

Adapun rekomendasi hasil evaluasi tahun 2018 Balai Litbang Kesehatan

Papua, antara lain :

1. Menyusun spesifikasi teknis bahan penelitian sebaiknya dilakukan awal

tahun

2. Pencetakan Jurnal Plasma Volume III nomor 2 - Juni 2017 tidak dapat

dicetak karena proses pengumpulan artikel yang lama/jumlah tulisan yang

masuk kurang, untuk itu upaya yang dilakukan agar dapat mengatasi hal

tersebut perlu dengan meningkatkan kreatifitas peneliti agar bisa

mengembangkan penulisan serta memperluas jejaring, agar dapat

meningkatkan jumlah tulisan yang masuk.

2.3. Capaian Kinerja Tahun 2019 pada Triwulan III

RKT Balai Litbang Kesehatan Papua Tahun 2020 ini mulai di susun setelah

triwulan III tahun 2019 dimana program penelitian dan pengembangan kesehatan

masih berlangsung. Dengan demikian Evaluasi Kinerja Tahun 2019 Balai Litbang

Kesehatan Papua mengacu pada evaluasi triwulan ketiga tahun 2019

Page 19: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 18

Evaluasi kinerja Balai Litbang Kesehatan Papua Tahun 2019 dapat dilihat pada

tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan Balai Litbang

Kesehatan Papua Triwulan Tiga Tahun 2019

TARGET REALISASI

1. Jumlah hasil penelitian dan

pengembangan di bidang Biomedis

dan Teknologi Dasar Kesehatan 

0 0 0%

2. Jumlah Publikasi karya tulis ilmiah

di Bidang Biomedis dan Teknologi

Dasar Kesehatan yang dimuat di

media cetak dan atau elektronik

nasional dan internasional

4 4 100%

SASARAN STRATEGIS

TARGET 2019

Meningkatnya penelitian dan

pengembangan di bidang Biomedis

dan Teknologi Dasar Kesehatan

%

CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA

Capaian kinerja Balai Litbang Kesehatan Papua tahun 2019 pada triwulan

tiga dapat dilihat bahwa untuk publikasi sudah mencapai 4 publikasi dari 4 target

publikasi, sementara itu untuk target penelitian belum tercapai di triwulan ketiga

dikarenakan penelitian masih pada proses pemeriksaan sampel yang masih

menunggu reagen yang diadakan.

Publikasi ilmiah di Bidang Kesehatan dan Teknologi Dasar Kesehatan yang

dimuat pada media cetak dan elektronik, yaitu :

a. “A new Mycobacterium Leprae dihydropteroate synthase variant (V39I) from

Papua, Indonesia” oleh Yustinus Maladan, Hana Krismawati, Hotma

Martologi Lorensi Hutapea, Antonius Oktavian, Ratu Fatimah, Widodo pada

Heliyon Journal Elsevier, 7 Mart 2019, Vol.5, Issue 3

(https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2019.e01279) (Jurnal Internasional);

b. “Karakteristik Demografi ODHA Di Papua (Demographic Characteristics Of

The People Living With HIV In Papua)” oleh Mirna Widiyanti, Moch Irfan

Hadi, Setyo Adiningsih, M. Yusuf Alamudi, Mei Lina Fitri Kumalasari pada

Journal Of Health Science and Prevention, Vol.3, No.1 - April 2019 - ISSN

2459-919x (Jurnal Nasional);

c. “Spoligotyping, Resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap obat TB dan

Faktor Risiko Penularan Tuberkulosis Paru di Kota Jayapura (Spolygotyping,

TB Drugs Resistance Of Mycobacterium tuberculosis and Pulmonary TB Risk

Page 20: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 19

Of Transmission City)” oleh Hana Krismawati, Antonius Oktavian, Lydia

Chaidir, Evy Iriani Natalia, Melda Suebu, Oktovianus Karapa pada Buletin

Penelitian Kesehatan (Bulletin of Health Research) Vol. 47, No.1 - Maret

2019 (Jurnal Nasional);

d. “Seroepidemiologi Taeniasis di Tanah Papua” oleh Semuel Sandy, Lidwina S,

Antonius O, Hanna S.K, Mirna W, Hotma M.H, Hana K, Yunita R.M, Ivon a,

Melda S. Suebu, Yustinus M, Iman H.S.S, Setyo A, Yuli A, Eva F, Evi I.N,

Irawaty W, Tri Wahyuni, Ratna Tanjung, Mardi R.P, Vatim D.C pada Jurnal

KEMAS Vol.15, No.1 - Juli 2019 (Jurnal Nasional).

Adapun perkembangan penelitian yang sedang dilaksanakan untuk

mendukung pencapaian output kinerja tahun 2019 sebagai berikut:

a) Penelitian Genotipe, Resistensi HIV-1, Efek terapi dan kepatuhan minum

Antiretroviral pada orang dengan HIV/AIDS di Kab. Manokwari, Kota

Sorong, Kab. Fak - fak

Proses penelitian ini sampai pada SK, SP3, Etik dan Perizinan sudah.

Pengadaan reagen persiapan penelitian sudah selesai dilaksanakan sedangkan

sampai dengan triwulan II Pengadaan reagen Pelaksanaan Penelitian

mengalami gagal lelang 3x dikarenakan kualifikasi penyedia tidak memenuhi

syarat dan sekarang dalam proses pembelian oleh penyedia dan Pelaksanaan

kegiatan pengambilan sampel penelitian HIV tahap I di Kabupaten Fak-fak,

Manokwari dan Sorong serta tahap II di kabupaten Sorong dan Fak - fak

telah selesai dilaksanakan. Saat ini dalam pelaksanaan pengambilan sampel

tahap II di kabupaten Manokwari.

b) Penelitian Implementasi Pemeriksaan Dini Alergi Dapson dan Deteksi Gen

yang mempengaruhi resistensi agen terapi MDT di Kabupaten Asmat dan

Manokwari Selatan

Proses penelitian ini sampai saat ini SK, SP3 dan Perizinan sudah. Pengadaan

reagen persiapan Penelitian Lepra telah selesai dilaksanakan. - Pengadaan

reagen pelaksanaan Penelitian dalam proses pembelian oleh penyedia dan

sudah ada beberapa reagen yang datang, Pengambilan sampel tahap I dan II

di Manokwari Selatan dan Asmat telah selesai dilaksanakan, Sampel tahap 1

sudah dilakukan pemeriksaan Ekstraksi DNA, PCR HLA, PCR Resistensi

sedangkan squensing belum dilakukan karena menunggu reagen yang belum

Page 21: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 20

datang, sedangkan sampel tahap II masih sementara dalam proses pengerjaan

pemeriksaan Ekstraksi DNA, PCR HLA, PCR Resistensi.

Dalam pelaksanaan capaian kinerja Balai Litbang Kesehatan Papua triwulan III

tahun 2019 masih ditemukan kendala dan permasalahan teknis antara lain :

1. Pelaksanaan pencetakan Jurnal Plasma hanya dilakukan satu kali cetakan

yaitu Vol.5, No.1 - Des 2018 dikarenakan kurangnya artikel yang masuk

sehingga menyebabkan hutang terbit sejak thn 2017 tidak dapat diselesaian;

2. Reviuw perencanaan struktur gedung bangunan terkendala proses evaluasi

dikarenakan salah satu Pokja bertempat di Sekretariat Badan Litbangkes

sehingga menyulitkan proses evaluasi;

2.4. Rekomendasi Evaluasi Tahun 2019

Rekomendasi atas kendala dalam pencapaian kinerja Balai Litbang

Kesehatan Papua pada triwulan III tahun 2019 antara lain:

1. Berupaya meningkatkan kreatifitas peneliti untuk menulis dan penyebaran

informasi jurnal plasma kepada pihak luar baik universitas maupun stekholder

yang lain;

2. Mempercepat proses evaluasi review perencanaan strukutr gedung bangunan;

Page 22: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 21

BAB III

RENCANA KINERJA TAHUN 2020

3.1 Indikator Kinerja Tahun 2020

Pada tahun 2020 Balai Litbangkes Papua memiliki dua sasaran program

yaitu Meningkatnya Penelitian dan Pengembangan di Bidang Biomedis dan

Teknologi Dasar Kesehatan serta Meningkatnya Penelitian dan Pengembangan

di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat. Perencanaan kinerja merupakan

proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan

program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis

dan searah dengan Rencana Aksi Kegiatan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan dan Teknologi Dasar Kesehatan. Hasil dari proses ini berupa

Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang anggarannya dituangkan dalam dokumen

RKA-KL.

Dalam mendukung sasaran ini Balai Litbang Kesehatan Papua memiliki 2

(dua) kegiatan, yaitu Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi

Dasar Kesehatan dan Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan

Masyarakat.

Indikator Kinerja dari sasaran program meningkatnya penelitian dan

pengembangan di bidang biomedis dan teknologi dasar kesehatan adalah:

1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilan dari penelitian dan

pengembangan di bidang biomedis, life science dan teknologi dasar

kesehatan;

2. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang biomedis dan teknologi dasar

kesehatan yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan

internasional;

3. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang biomedis dan

teknologi dasar kesehatan.

Indikator Kinerja dari sasaran program meningkatnya penelitian dan

pengembangan di bidang upaya kesehatan masyarakat adalah:

1. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan

masyarakat.

Page 23: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 22

Sasaran program dan indikator kinerja Balai Litbang Kesehatan Papua tahun

2020 dapat dilihat dalam tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1. Indikator Kinerja Balai Litbang Kesehatan Papua Tahun 2020

No. KEGIATAN SASARAN STRATEGIS

TARGET

2020

1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari

penelitian dan pengembangan di bidang biomedis,

l ife science dan teknologi dasar kesehatan

2

2. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang

Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan yang

dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional

dan internasional

4

3. Jumlah hasil penelitian dang pengembangan di

bidang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

2

2 Penelitian dan pengembangan

Upaya Kesehatan Masyarakat

Meningkatnya penelitian dan

pengembangan di bidang Upaya

Kesehatan Masyarakat

4. Jumalh hasil penelitian dan pengembangan di bidang

Upaya Kesehatan Masyarakat

1

1. Penelitian dan pengembangan

Biomedis dan Teknologi Dasar

Kesehatan

Meningkatnya penelitian dan

pengembangan di bidang Biomedis

dan teknologi dasar kesehatan

INDIKATOR KINERJA

3.2 Rencana Kegiatan Tahun 2020

Rencana kegiatan Balai Litbang Kesehatan Papua Tahun 2020

menggambarkan secara umum seluruh kegiatan yang direncanakan pada tahun

2020. Balai Litbang Kesehatan Papua pada tahun 2020 merencanakan

beberapa kegiatan yang akan mendukung pencapaian indikator kinerja antara

lain:

1. Publikasi karya tulis ilmiah di bidang Biomedis dan Teknologi Dasar

Kesehatan meliputi kegiatan Pelaksanaan Diseminasi Hasil dan

Penyusunan Publikasi Karya Tulis. Pada kegiatan melaksanakan diseminasi

hasil di dalamnya terdapat diseminasi hasil penelitian tahun 2020 berupa

penyampaian hasil penelitian tahun 2020; sementara pada kegiatan

penyusunan publikasi karya tulis didukung oleh kegiatan registrasi naskah

publikasi baik jurnal nasional maupun internasional yang terakreditasi,

kegiatan penerbitan jurnal PLASMA serta melaksanakan kegiatan

advokasi hasil penelitian.

Page 24: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 23

2. Hasil Penelitian dan Pengembangan di Bidang Biomedis dan Teknologi

Dasar Kesehatan

Pada tahun 2020 Balai Litbang Kesehatan Papua merencanakan 2 (dua)

penelitian dengan output yang dihasilkan yaitu:

a) Intensifikasi penanganan kusta anak melalui program terintegrasi

cinta sobat

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah melakukan intensifikasi

penanganan kusta anak dengan pencarian aktif di sekolah melalui

program Cinta Sobat.

b) Deteksi dan analisis gen M. leprae pengkode protein yang berasosiasi

dengan marker diagnostik yang diperoleh dari pasien lepra di Papua,

Papua Barat dan Maluku Utara

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeteksi dan menganalisis gen

Mycobacterium leprae pengkode protein yang berasosiasi dengan

marker diagnostik yang diperoleh dari pasien lepra di Papua, Papua

Barat dan Maluku Utara.

3. Rekomendasi kebijakan hasil penelitian dan pengembangan di Bidang

Biomedis, Life Science, dan Teknologi Dasar Kesehatan

Kegiatan ini meliputi penyusunan sistematik reviu/ strudi referensi/

literatur, pelaksanaan konfirmasi lapangan serta penyusunan formulasi

rekomendasi kebijakan.

4. Layanan Sarana dan Prasarana Internal

1) Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Pada tahun 2020 Balai Litbang Kesehatan Papua akan membeli

perangkat pengolah data dan komunikasi antara lain printer, PC all

in one, layar monitor, layar monitor 3D, laptop, hardisk dan scanner

yang bertujuan untuk mendukung kegiatan perkantoran.

2) Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran

a. Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran

Untuk menunjang kegiatan administrasi perkantoran,

direncanakan akan diadakan beberapa alat, antara lain : lemari

es 1 pintu, lemari es 2 pintu, meja dan kursi set tamu, lemari

Page 25: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 24

arsip, AC 1 PK, standing AC, papan acrylic, meja rapat, kursi

rapat, lemari besi, kursi laboratorium, mesin cuci, lemari arsip

kayu berkaca, lemari pendek, dispenser dan televisi.

b. Pengadaan Peralatan Fasilitas Laboratorium

Untuk mendukung kegiatan penelitian pada tahun 2020

direncanakan akan diadakan beberapa peralatan fasilitas

laboratorium yaitu: gel elektroforesis system dan imaging

system, incubator CO2, freezer laboratorium -200C, water

purification, dan beberapa jenis ukuran mikropipet rainin.

5. Layanan Dukungan Manajemen Satker

1) Penyusunan rencana program dan Penyusunan rencana anggaran

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menyusun

perencanaan program, sinkronisasi output dan penyusunan anggaran

tahun 2021. Kegiatan ini meliputi penyusunan dokumen perencanaan

(rapat kerja dan rencana kinerja tahunan dan pertemuan lintas unit

kerja) dan Penyusunan dokumen anggaran (penyusunan data dukung

RKAKL 2021, review RKAKL Balitbangkes).

2) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melaksanakan pemantauan dan

evaluasi terhadap proses pelaksanaan anggaran dan kegiatan dalam

satuan kerja melalui penyusunan laporan triwulan TA 2020 serta

melaksanakan evaluasi SAKIP (Sistem Akuntablitias Kinerja Intern

Pemerintah) TA 2019. Selain itu dalam kegiatan ini juga dilakukan

kegiatan yang berkaitan dengan informasi dan publikasi yang

meliputi penyelenggaraan pameran hasil litbangkes baik pameran

daerah maupun pameran simposium nasional, melaksanakan

publikasi dengan mencetak profil Balai Litbang Kesehatan Papua dan

melaksanakan reportase kehumasan dalam rangka publikasi

penelitian, mengikuti forum pengelolaan jurnal.

3) Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan

Tujuan kegiatan ini adalah terselenggaranya penyusunan laporan

keuangan, laporan kekayaan negara dan laporan tata usaha. Kegiatan

ini meliputi penyusunan dokumen laporan keuangan dan

Page 26: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 25

penyusunan dokumen SIMAK BMN, perjalanan terkait ketatausahaan

serta pembayaran honor untuk reagen penelitian.

4) Pengelolaan kepegawaian

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas sumber daya

manusia di bidang administasi maupun penelitian. Kegiatan ini

meliputi pengembangan kompetensi SDM Balai Litbang Kesehatan

Papua baik melalui magang peneliti dan litkayasa maupun bimbingan

teknis mandiri yang dilaksanakan di Balai Litbang Kesehatan Papua

dan rapat koordinasi lintas sektor terkait organisasi dan kepegawaian.

5) Pelayanan umum, pelayanan rumah tangga dan perlengkapan

Dalam kegiatan ini terdapat kegiatan manajemen biobank. Tujuan

dilaksanakannya manajemen biobank adalah mewujudkan sistem

manajemen biobank yang berkualitas baik dalam preservasi dan

penyimpanan spesimen maupun dalam sistem data base sampel.

Kegiatan ini meliputi : persiapan equipment dan sistem penyimpan

data, pemrosesan (pengkodean sampel), analisa data dan pembuatan

laporan.

6) Pelaksanaan layanan Manajemen Bidang Ilmiah dan Etik

Dalam kegiatan bidang ilmiah dan etik dilakukan kegiatan pertemuan

ilmiah berkala guna membahas isu-isu mengenai penelitian kesehatan

oleh para peneliti dan litkayasa. Selain pertemuan ilmiah berkala

terdapat pula kegiatan pembayaran etik penelitian, sebagai dokumen

ijin dilaksanakannya penelitian.

7) Pelaksanaan Layanan Manajemen Laboratorium

Tujuan dilaksanakannya manajemen laboratorium adalah

menciptakan kinerja laboratorium yang terorganisasi, standard dan

berjalan sesuai fungsi untuk mendukung peningkatan kualitas

penelitian. Kegiatan ini meliputi penyelenggaraan laboratorium yang

meliputi pembelian reagen, bahan habis pakai, persediaan untuk

kebersihan dan proteksi laboratorium; selain itu dilakukan pula

pemeliharaan alat laboratorium.

Page 27: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 26

6. Layanan Perkantoran

1) Gaji dan Tunjangan

Pada kegiatan ini dilakukan pembayaran gaji dan tunjangan kepada

para pegawai Balai Litbang Kesehatan Papua di tahun 2020.

2) Operasional dan Pemeliharaan Kantor

Operasional dan pemeliharaan kantor meliputi: Keperluan Sehari –

hari Perkantoran; Jasa Keamanan/ Pengemudi/ Petugas Kebersihan/

Pramubakti; Langganan Daya dan Jasa; Jasa Pos dan Giro; Belanja

Sewa; Pemeliharaan Gedung/ Bangunan; Pemeliharaan Instalasi

Jaringan Informasi; Pemeliharaan Sarana Kantor; Pemeliharaan dan

Operasional Kendaraan Dinas; Honor Terkait Operasional Satuan

Kerja; Operasional Pimpinan; dan Perjalanan Dinas Dalam Rangka

Konsultasi/ Koordinasi/ Kunker.

7. Hasil Penelitian dan Pengembangan di Bidang Upaya Kesehatan

Masyarakat

Pada tahun 2020 terdapat pelaksanaan penelitian dan pengembangan

bidang pencegahan dan pengendalian penyakit yaitu penelitian yang

berjudul faktor determinasi limfatik di masyarakat dan komitmen

kebijakan pemerintah daerah dalam program eliminasi filariasis di

Kabupaten Boven Digoel.

Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemetaan dan penentuan

proporsi kejadian filariasis serta mengetahui faktor determinan yang

mempengaruhi transmisi filariasis di Kabupaten Boven Digoel Provinsi

Papua.

3.3 Rencana Anggaran Tahun 2020

Rencana anggaran Balai Litbang Kesehatan Papua tahun 2020 sebesar

Rp14.230.081.000,- (empat belas milyar dua ratus tiga puluh juta delapan

puluh satu ribu rupiah). Anggaran ini digunakan untuk empat output kegiatan

dengan rincian sebagai berikut :

Page 28: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 27

Tabel 3.2. Rencana Anggaran Balai Litbang Kesehatan Papua Tahun 2020

KODE VOLUME

PAGU ANGGARAN

(Rp)

363.080.000

051 Pelaksanaan Diseminasi Hasil 234.974.000

Penyusunan Publikasi Karya Tulis Ilmiah 128.106.000

- Pelaksanaan Registrasi Naskah Publikasi 9.900.000

- Penerbitan Jurnal 25.905.000

Pelaksanaan Advokasi Hasil Penelitian 92.301.000

796.029.000

051

Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan

Bidang Biomedis

796.029.000

100.000.000

051

Penyusunan Sistematik Reviu/ Studi Referensi/

Literatur

29.324.000

052 Pelaksanaan Konfirmasi Lapangan 28.496.000

053 Penyusunan Formulasi Rekomendasi Kebijakan 42.180.000

1.600.000.000

052

Pengadaan perangkat pengolah data dan

komunikasi

248.660.000

053 Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran 1.351.340.000

1.546.287.000

051

Penyusunan rencana program dan penyusunan

rencana anggaran

95.322.000

052 Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi 385.013.000

053 Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan 267.122.000

054 Pengelolaan kepegawaian 216.331.000

055 Pelayanan umum, Pelayanan rumah tangga dan

perlengkapan

103.530.000

056 Pelaksanaan Layanan Manajemen Bidang Ilmiah

dan Etik

43.291.000

057 Pelaksanaan Layanan Manajemen Laboratorium 435.678.000

8.620.714.000

001 Gaji dan Tunjangan 4.719.277.000

002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 3.901.437.000

1.203.971.000

002.051 Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1.203.971.000

14.230.081.000

2070.053

1 Layanan

1 Hasil

Penelitian

2069.994

OUTPUT/ KOMPONEN

Publikasi karya tulis ilmiah di bidang Biomedis dan

Teknologi Dasar Kesehatan

2069.052

052

Hasil penelitian dan pengembangan di Bidang

Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

2069.053 2 Hasil

Penelitian

4 Publikasi

TOTAL

Layanan Sarana dan Prasarana Internal

Layanan Dukungan Manajemen Satker

2069.951

2069.970

Layanan Perkantoran

1 Layanan

1 Layanan

Rekomendasi kebijakan hasil penelitian dan

pengembangan di Bidang Biomedis, Life Science,

dan Teknologi Dasar Kesehatan

2 Naskah

Rekomendasi

2069.054

Hasil penelitian dan pengembangan di Bidang

Upaya Kesehatan Masyarakat

3.4 Kegiatan yang Belum Teranggarkan Tahun 2020

Dalam suatu perencanaan kegiatan tidak selalu kegiatan dapat

terlaksana sesuai dengan rencana awal karena ada kondisi-kondisi khusus yang

menyebabkan terjadinya perubahan kebijakan. Perubahan kebijakan antara

lain dapat berupa arahan untuk melaksanakan kegiatan prioritas.

Pada tahun 2020 terdapat kesenjangan pada rencana kegiatan Balai

Litbang Kesehatan Papua yang tertunda atau tidak teranggarkan, yaitu

Page 29: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 28

anggaran untuk pembangunan gedung yang tidak mendapatkan alokasi

anggaran sehingga direncanakan pembangunan gedung akan dilakukan secara

multiyears, serta anggaran untuk pembelian peralatan dan mesin khususnya

peralatan fasilitas laboratorium yang hanya mendapatkan alokasi anggaran

yang kecil sehingga mengakibatkan alat-alat laboratorium yang dibutuhkan

untuk proses penelitian tidak terpenuhi. Begitu pula untuk pembelian

perangkat pengolah data dan komunikasi yang dibutuhkan untuk kegiatan

administrasi sehari-hari belum teralokasikan.

Page 30: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 29

BAB IV

RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2021

4.1. Pengembangan Penelitian

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2107 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Balai Litbang Kesehatan Papua

bertugas untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan dengan

wilayah kerja meliputi provinsi Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku

Utara.

Untuk pengembangan penelitian, Balai Litbang Kesehatan Papua

merencanakan lima buah penelitian di Tahun 2021.

Pengembangan penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1. Pengembangan Penelitian Tahun 2021

No. Penyakit Topik

1 Penyakit Menular a. Analisis stigma, depresi dan kualitas hidup

Pasien HIV/AIDS di tiga wilayah adat Papua

b. Model Penanganan Malaria di Wilayah Adat

Mamta dan Saireri

2. Penyakit Terabaikan a. Feasibilitas adaptasi program penanganan

kusta anak melalui program terintegrasi cinta

sobat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat

b. Analisis uji diagnostik dan faktor risiko

frambusia di Kabupaten sarmi dan Yapen

c. Evaluasi pelaksanaan program

penanggulangan filariasis di Provinsi Papua

4.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia

Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi di bidang administrasi

kantor, bidang penelitian dan bidang teknis laboratorium, dibutuhkan

beberapa kegiatan yang menunjang program pembangunan sumber daya

manusia antara lain:

1. Pendidikan Lanjutan

Page 31: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 30

Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM, tahun 2021 Balai Litbang

Kesehatan Papua merencanakan kebutuhan tugas belajar program S2

sesuai dengan peminatan sebanyak 1 (satu) orang dan S3 sebanyak 3 (tiga)

orang. Daftar kebutuhan tugas belajar tahun 2021 dapat dilihat pada tabel

4.2 berikut.

Tabel 4.2. Rencana Kebutuhan Tugas Belajar Tahun 2021

No Program Peminatan Jumlah

1 S2 Mikrobiologi 1

2 S3 Biomedis 1

2TOTAL

2. Magang Teknis Peneliti

a. Magang Statistik Kesehatan di Universitas Indonesia

3. Magang Teknis Litkayasa

a. Magang Teknis Aeromodelling UAV System

4.3 Pengembangan sarana dan prasarana

Rencana pengembangan sarana dan prasarana Balai Litbang Kesehatan

Papua yang akan dilaksanakan tahun 2021 adalah pembelian peralatan dan

mesin khususnya peralatan fasilitas laboratorium serta direncanakan akan

dibangun gedung laboratorium secara tahun tunggal disertai dengan

pengurusan IMB.

Page 32: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 31

BAB V

RENCANA EVALUASI KINERJA TAHUNAN

Pengendalian dan evaluasi program dilakukan secara terstruktur berdasarkan

PP 39 Tahun 2006 yang menekankan capaian substansi program pembangunan,

dimana anggaran digunakan sebagai salah satu input. Berdasarkan peraturan ini, hasil

evaluasi berupa laporan triwulan yang menginformasikan berapa capaian penyerapan

anggaran (input) dan berapa capaian hasil kegiatannya (output), kendala ketidak

capaian sasaran dan saran untuk mengatasi kendala.

Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi keuangan menggunakan Sistem

Akuntansi Instansi (SAI) yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem

Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Untuk

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan berbasis kinerja, maka Balai Litbang

Kesehatan Papua wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK).

Untuk pelaksanaan pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh masing-

masing seksi/subbag secara langsung. Selanjutnya alat kendali pengawasan adalah

adanya hasil laporan kegiatan atau tugas dari staf/bawahan kepada atasan. Sedangkan

khusus bagi tenaga fungsional maka alat kendali pengawasan adalah buku catatan

harian (log book). Agar terjadi sinkronisasi perencanaan dan kegiatan maka setiap

pekerjaan atau kegiatan telah dibuat SOP-nya dan masing-masing pegawai telah

memiliki uraian tugas sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pengawasan eksternal dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian

Kesehatan dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) secara berkala. Dalam proses

pengawasan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan juga dilakukan

pendampingan guna memperbaiki dan meningkatkan sistem pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan evaluasi dilaksanakan pada berbagai tahapan yaitu :

1. Tahap perencanaan yaitu evaluasi dilakukan sebelum ditetapkan rencana dengan

tujuan untuk menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan kemungkinan

cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

2. Tahap pelaksanaan yaitu evaluasi dilakukan saat pelaksanaan rencana

dibandingkan dengan rencana yeng telah ditentukan

3. Tahap pasca-pelaksanaan yaitu evaluasi yang dilaksanakan setelah pelaksanaan

berakhir, apakah program mampu memecahkan masalah yang ingin dipecahkan.

Page 33: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 32

Berdasarkan Permen PAN & RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), disebutkan

bahwa Dokumen Perencanaan Kinerja Tahunan (RKT) merupakan salah satu materi

evaluasi AKIP. Komponen-komponen yang termasuk dalam evaluasi RKT adalah:

a. Pemenuhan Perencanaan Kinerja Tahunan

b. Kualitas Perencanaan Kinerja Tahunan

c. Implementasi Perencanaan Kinerja Tahunan

Evaluasi RKT perlu dilakukan karena merupakan salah satu komponen dalam

penilaian evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Tujuan Evaluasi

RKT adalah untuk memberikan informasi mengenai capaian indikator pemenuhan,

kualitas dan implementasi RKT.

Implementasi evaluasi RKT disesuaikan dengan kondisi Balai Litbang Kesehatan

Papua dengan menggunakan instrumen yang ada pada Permen PAN & RB Nomor 25

Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP). Pelaksana evaluasi RKT Balai Litbang Kesehatan Papua adalah Seksi

Program, Kerjasama dan Informasi. Instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi

RKT tertuang dalam Tabel 5.1 berikut.

Tabel 5.1. Instrumen Evaluasi RKT Berdasarkan PermenPAN dan RB no 20 Tahun 2013

Komponen Penjelasan Jadwal Keterangan

Pemenuhan RKT

a) Dokumen

RKT telah

ada

Ya, apabila secara formal ada dokumen

rencana kinerja tahunan

Dokumen yang mencantumkan mengenai

kinerja tahunan beserta targetnya telah ada

b) Dokumen

RKT telah

memuat

sasaran,

program,

indikator

knerja

sasaran,

dan target

kinerja

tahunan

a, apabila RKT telah memuat keseluruhan

subtansi komponen tersebut;

b, apabila RKT telah memuat keseluruhan

subtansi komponen tersebut dan dilengkapi

dengan > 60% indikator dan target yang

SMART;

c, apabila RKT telah memuat keseluruhan

subtansi komponen tersebut dan dilengkapi

dengan > 40% indikator dan target yang

SMART;

d, apabila RKT tidak dilengkapi dengan

indikator sasaran;

e, apabila RKT tidak dilengkapi dengan

indikator dan target sasaran.

c) Dokumen

PK telah

ada

Ya, apabila terdapat dokumen PK yang secara

formal telah ditandatangani (sesuai

PerMenpan Nomor 29/2010)

d) Dokumen cukup jelas

Page 34: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 33

Komponen Penjelasan Jadwal Keterangan

PK disusun

segera

setelah

anggaran

disetujui

e) Dokumen

PK telah

memuat

sasaran,

program,

indikator

kinerja dan

target

jangka

pendek

a, apabila PK telah memuat keseluruhan

subtansi komponen tersebut;

b, apabila PK telah memuat keseluruhan

subtansi komponen tersebut, namun hanya

dilengkapi dengan > 60% indikator dan

target yang SMART;

c, apabila PK telah memuat keseluruhan

subtansi komponen tersebut, namun hanya

dilengkapi dengan > 40% indikator dan

target yang SMART;

d, apabila PK tidak dilengkapi dengan

Indikator sasaran

e, apabila PK tidak dilengkapi dengan

indikator dan target sasaran

f) PK telah

menyajjika

n Indikator

Kinerja

Keluaran/y

ang

dipersamak

an

a, apabila lebih dari 80% indikator di PK

adalah Indikator Kinerja ;

b, apabila 60% < indikator di PK adalah

Indikator Kinerja < 80%;

c, apabila 40% < indikator di PK adalah

Indikator Kinerja < 60%;

d apabila 20% < indikator di PK adalah

Indikator Kinerja < 40%;

e, apabila indikator di PK adalah Indikator

Kinerja < 20%

Kualitas RKT

a) Sasaran telah

berorientasi

keluaran

(output)

a, apabila lebih dari 80% sasaran yang ada di

dokumen perencanaan kinerja tahunan

(termasuk di PK) telah berorientasi hasil;

b, apabila 60% < sasaran telah berorientasi

hasil < 80%;

c, apabila 40% < sasaran telah berorientasi

hasil < 60%;

d apabila 20% < sasaran telah berorientasi

hasil < 40%;

e, apabila sasaran telah berorientasi hasil <

20%

Berorientasi hasil:

- berkualitas outcome atau output penting

- bukan proses/kegiatan

- menggambarkan kondisi atau output penting

yang ingin diwujudkan

b) Kegiatan

merupakan

cara untuk

mencapai

sasaran

a, apabila lebih dari 80% kegiatan yang

dirancang dalam dokumen perencanaan

tahunan telah selaras dan cukup untuk

mencapai sasaran atau kinerja yang

diinginkan;

b, apabila 60% < kegiatan telah selaras dan

cukup < 80%;

c, apabila 40% < kegiatan telah selaras dan

Page 35: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 34

Komponen Penjelasan Jadwal Keterangan

cukup < 60%;

d apabila 20% < kegiatan telah selaras dan

cukup < 40%;

e, apabila kegiatan telah selaras dan cukup <

20%

Kegiatan merupakan cara mencapai sasaran

(selaras dan cukup):

- memiliki hubungan kausalitas (menjadi

penyebab) terwujudnya sasaran

- memenuhi syarat kecukupan untuk

terwujudnya sasaran

c) Indikator

kinerja

sasarantelah

memenuhi

criteria

indikator

kinerja yang

baik

a, apabila lebih dari 80% indikator yang ada

di dokumen perencanaan kinerja tahunan

(termasuk PK) memenuhi kriteria SMART;

b, apabila 60% < indikator memenuhi kriteria

SMART < 80%;

c, apabila 40% < indikator memenuhi kriteria

SMART < 60%;

d apabila 20% < iindikator memenuhi kriteria

SMART < 40%;

e, apabila indikator memenuhi kriteria SMART

< 20%

d) Target kinerja

ditetapkan

dengan baik

a, apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan

dalam dokumen perencanaan kinerja tahunan

(termasuki PK) berkriteria baik;

b, apabila 60%< Target yg baik < 80%;

c, apabila 40%< Target yg baik < 60%;

d, apabila 20%< Target yg baik < 40%;

e, apabila Target yg baik < 20%

Target yang baik:

- Selaras dengan Renstra/RAP/RAK;

- Relevan dengan indikatornya;

- Berdasarkan indikator yang SMART;

- Berdasarkan basis data yang memadai

e) Dokumen PK

telah selaras

dengan

dokumen PK

atasannya

dan

Dokumen

RAK

a, apabila lebih dari 80% sasaran dalam PK

telah selaras dengan tujuan/sasaran RAK/RKP;

b, apabila 60% < keselarasan sasaran PK

dengan RAK/RKP < 80%;

c, apabila 40% < keselarasan sasaran PK

dengan RAK/RKP < 60%;

d apabila 20% < keselarasan sasaran PK

dengan RAK/RKP < 40%;

e, apabila keselarasan sasaran PK dengan

RAK/RKP < 20%

Selaras:

- Sasaran-sasaran yang ada di PK merupakan

sasaran-sasaran yang akan diwujudkan dalam

Renstra/RAP/RAK;

- Target-target kinerja PK merupakan

breakdown dari target-target kinerja dalam

Renstra/RAP/RAK /RKP;

- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan

dalam PK menjadi penyebab (memiliki

hubungan kausalitas) terwujudnya tujuan dan

Page 36: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 35

Komponen Penjelasan Jadwal Keterangan

sasaran yang ada di Renstra/RAP/RAK/RKP

f) Dokumen PK

telah

menetapkan

hal-hal yang

seharusnya

ditetapkan

(dalam

kontrak

kinerja/tugas

fungsi)

a, apabila lebih dari 80% sasaran dalam PK

telah menggambarkan hal-hal yang seharusnya

ditetapkan;

b, apabila 60% < hal2 seharusnya dalam PK

< 80%;

c, apabila 40% < hal2 seharusnya dalam PK

< 60%;

d apabila 20% < hal2 seharusnya dalam PK <

40%;

e, apabila hal2 seharusnya dalam PK < 20%

Menetapkan hal-hal yang seharusnya:

- Sasaran2 yang ada di PK merupakan

sasaran2 yang akan diwujudkan dalam

Renstra/RAP/RAK;

- Sasaran2 yang ada di PK sesuai/selaras

dengan kontrak lain yang pernah dibuat

sebelumnya (jika ada);

- Sasaran2 yang ada di PK menjawab isu2

strategis dan permasalahan yang teridentifikasi

saat proses perencanaan;

- Target2 kinerja PK merupakan breakdown

dari target2 kinerja dalam

Renstra/RAP/RAK/RKP;

- Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan

dalam PK menjadi penyebab (memiliki

hubungan kausalitas) terwujudnya tujuan dan

sasaran yang ada di Renstra/RKP

Implementasi RKT

a) Target kinerja

yang

diperjanjikan

telah

digunakan

untuk

mengukur

keberhasilan

a, apabila lebih dari 80% Target kinerja telah

dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan;

b, apabila 60% < pemanfaatan target kinerja

< 80%;

c, apabila 40% < pemanfaatan target kinerja

< 60%;

d apabila 20% < pemanfaatan target kinerja

< 40%;

e, apabila pemanfaatan target kinerja< 20%

Pemanfaatan target kinerja untuk mengukur

keberhasilan;

- (Capaian) target kinerja dijadikan dasar

untuk memberikan penghargaan (reward);

- (Capaian) target kinerja dijadikan dasar

untuk memilih dan memilah yang berkinerja

dengan yang kurang (tidak) berkinerja;

- (Capaian) target kinerja digunakan sebagai

cara untuk menyimpulkan atau memberikan

predikat (baik, cukup, kurang, tercapai, tidak

tercapai, berhasil, gagal, dll) suatu kondisi atau

keadaan

b) Rencana aksi

atas kinerja

sudah ada

Rencana Aksi (RA) yang dimaksud merupakan

penjabaran lebih lanjut dari target2 kinerja

yang ada di Penetapan Kinerja (PK)

Page 37: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 36

Komponen Penjelasan Jadwal Keterangan

c) Rencana aksi

atas kinerja

telah

mencantumka

n target

secara periodi

atas kinerja

a, apabila lebih dari 80% kinerja dalam

rencana aksi (RA) dilengkapi dengan target

periodik;

b, apabila 60% < target periodik dalam RA <

80%;

c, apabila 40% < target periodik dalam RA <

60%;

d apabila 20% < target periodik dalam RA <

40%;

e, apabila target periodik dalam RA< 20%

d) Rencana aksi

atas kinerja

telah

dimonitor

pencapaianny

a secara

berkala

a, apabila lebih dari 80% capaian target

periodik dalam rencana aksi telah dimonitor;

b, apabila 60% < monitoring capaian target

periodik < 80%;

c, apabila 40% < monitoring capaian target

periodik < 60%;

d apabila 20% < monitoring capaian target

periodik < 40%;

e, apabila monitoring capaian target

periodik< 20%

Monitoring pencapaian target periodik:

- Capaian target dalam rencana aksi secara

periodik (minimal setiap 3 bulan) dipantau

kemajuannya;

- Setiap ada deviasi segera dilakukan analisis

dan dicarikan alternatif solusinya;

- Terdapat mekanisme yang memungkinkan

pimpinan untuk mengetahui progress kinerja

yang terbaru (up dated performance)

e) Rencana aksi

atas kinerja

telah

dimanfaatkan

dalam

pengarahan

dan

pengorganisas

ian kegiatan

a, apabila lebih dari 80% target dalam

rencana aksi dimanfaatkan dalam pengarahan

dan pengorganisasian kegiatan;

b, apabila 60% < pemanfaatan target rencana

aksi < 80%;

c, apabila 40% < pemanfaatan target rencana

aksi< 60%;

d apabila 20% < pemanfaatan target rencana

aksi < 40%;

e, apabila pemanfaatan target rencana aksi <

20%

Pemanfaatan rencana aksi dalam pengarahan

dan pengorganisasian kegiatan:

- Target2 dalam rencana aksi dijadikan dasar

(acuan) untuk (memulai) pelaksanaan setiap

kegiatan;

- Target2 kinerja dalam rencana aksi dijadikan

acuan untuk mengevaluasi capaian output2

kegiatan;

- Target2 kinerja dalam rencana aksi dijadikan

alasan untuk memberikan otorisasi ditunda

atau diteruskannya suatu kegiatan

- Terdapat hubungan yang logis antara setiap

output kegiatan dengan sasaran (outcome)

yang akan dicapai;

Page 38: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 37

Tabel 5.2. Keterangan Bobot Penilaian

Jawaban Kriteria Nilai

a Memenuhi hampir semua kriteria

(lebih dari 80% s/d 100% )

1

b Memenuhi sebagian besar kriteria (lebih

dari 60% s/d 80% )

0,75

c Memenuhi sebagian kriteria

(lebih dari 40% s/d 60%)

0,5

d Memenuhi sebagian kecil kriteria

(lebih dari 20% s/d 40%)

0,25

e Sangat kurang memenuhi kriteria

(kurang dari 20% )

0

Page 39: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

Rencana Kinerja Tahunan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Tahun 2020 38

BAB VI

P E N U T U P

Penyusunan buku Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ini sebagai upaya untuk

menciptakan ruang dinamis bagi satker dalam mencapai tujuan program Badan

Litbangkes. Perencanaan program bersifat bottom-up berdasarkan alokasi anggaran

yang tersedia dan diatur dalam mekanisme pengusulan biaya yang berlaku, serta sesuai

kebutuhan sehingga tercapai efisiensi dan peningkatan kinerja.

Sebagai tindak lanjut penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2020 adalah

penyebarluasan dokumen kepada semua stakeholders baik di pusat maupun di daerah,

serta pemasyarakatan hasil litbangkes agar rencana program Balai Litbang Kesehatan

Papua dapat terlaksana dengan efektif, efisien, transparan dan akuntabel melalui

pemahaman yang baik akan tugas dan fungsi masing-masing dalam litbangkes.

Semoga dokumen ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi segenap unit yang

terkait dalam memantapkan kebijakan dan manajemen litbangkes dalam mendukung

pembangunan kesehatan nasional.

Page 40: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

LAMPIRAN

Page 41: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel
Page 42: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel
Page 43: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel
Page 44: RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI PENELITIAN DAN ......kriteria kasus lepra dan kontak tidak bersedia terlibat dalam penelitian, dan sedang sakit keras saat pengambilan sampel. Variabel

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PAPUA

Jl. Ahmad Yani Nomor 48 Jayapura 99111

Telp. (967)534389, Fax. (0967) 534697

Email : [email protected]