rencana kinerja perwakilan bpkp provinsi papua …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/renja...

54
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI PAPUA BARAT RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2015 Nomor : LKIN-131.1/PW27/6/2015 Tanggal: 13 MEI 2015

Upload: others

Post on 23-May-2020

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERWAKILAN PROVINSI PAPUA BARAT

RENCANA KINERJAPERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

TAHUN 2015

Nomor : LKIN-131.1/PW27/6/2015

Tanggal: 13 MEI 2015

Page 2: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

i

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI PAPUA BARAT

KEPUTUSAN

KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA BARAT

NOMOR KEP – 100-1/PW27/6/2015

TENTANG

RENCANA KINERJA

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2015

KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA BARAT,

Menimbang : a. bahwa Rencana Kinerja Perwakilan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan Provinsi Papua Barat

Tahun 2015 merupakan salah satu bagian yang tidak

terpisahkan dari siklus akuntabilitas kinerja yang dimulai

dari perencanaan strategis dan diakhiri dengan adanya

Laporan Kinerja (LKj);

b. bahwa Rencana Kinerja merupakan jembatan yang

menghubungkan antara Rencana Strategis dan Laporan

Kinerja (LKj) dengan sistem penganggaran. Rencana Kinerja

memberikan gambaran lebih mendetail mengenai sasaran

dan strategi pencapaiannya yang memuat program-program

dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu

tahun dalam rangka mencapai sasaran yang telah

ditetapkan;

c. bahwa indikator-indikator dari kegiatan output dan outcome

dituangkan dalam dokumen ini dengan harapan kegiatan-

kegiatan tersebut dapat diukur capaian kinerjanya;

d. bahwa untuk dapat mengukur capaian kinerja perlu

ditetapkan Rencana Kinerja Tahun 2015 dengan Surat

Keputusan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan Provinsi Papua Barat;

Page 3: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

ii

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019;

4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun

2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan;

6. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan

Pembangunan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2013

tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Kepala Badan

Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Nomor: Kep-

06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;

7. Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua

Barat Nomor Kep-64.1/PW27/6/2015 tentang Rencana

Strategis Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan Provinsi Papua Barat Tahun 2015-2019;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN

KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT

TENTANG “RENCANA KINERJA PERWAKILAN BADAN

PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI

PAPUA BARAT TAHUN 2015”

PERTAMA : Rencana Kinerja Tahun 2015 sebagaimana diuraikan dalam

Lampiran Keputusan ini merupakan penjabaran target kinerja

yang harus dicapai dalam tahun yang bersangkutan;

KEDUA : Target Kinerja Tahun 2015 ini, merepresentasikan nilai

kuantitatif yang dilekatkan pada setiap indikator kinerja, baik

Page 4: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

iii

pada tingkat sasaran program maupun pada tingkat kegiatan,

dan merupakan alat pengukur keberhasilan organisasi setiap

akhir periode pelaksanaan;

KETIGA : Rencana Kinerja Tahun 2015 ini, merupakan bentuk komitmen

bersama seluruh karyawan Perwakilan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan Provinsi Papua Barat untuk

mencapai kinerja yang ditetapkan sebagai bagian dari upaya

mewujudkan visi dan misi organisasi. Dengan demikian,

seluruh proses perencanaan dan pengendalian aktivitas

operasional Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan Provinsi Papua Barat dapat dipantau melalui

Rencana Kinerja Tahun 2015 ini;

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Manokwari

pada tanggal 13 Mei 2015

KEPALA PERWAKILAN

SUMITRO

Page 5: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

i iv

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

RINGKASAN EKSEKUTIF

V isi Reformasi Birokrasi sesuai Peraturan

Presiden Nomor 81 Tahun 2010

menghendaki terwujudnya pemerintahan

kelas dunia yang clean government.

Hal ini merupakan tantangan bagi BPKP sebagai auditor

internal pemerintah, yang selanjutnya melakukan

reposisi dan revitalisasi dengan visi sebagai “Auditor

Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk

Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua

Barat”. Hal ini merupakan kondisi impian yang

diharapkan dapat mendorong seluruh pimpinan dan

pegawai untuk melaksanakan setiap kegiatan dengan

kualitas kelas dunia. Pengawasan dapat menghasilkan

rekomendasi strategis, proses pelaksanaan

pengawasan sesuai dengan standar profesi, kegiatan

dukungan secara sinergis dan terintegrasi

menghasilkan nilai tambah pada pengelolaan keuangan

negara/daerah dan pembangunan nasional.

Melalui Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014,

BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pengawasan keuangan

negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan

fungsi yang antara lain sebagai berikut:

1) perumusan kebijakan nasional pengawasan intern

terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan

Page 6: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

i v

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

pembangunan nasional yang bersifat lintas sektoral,

kebendaharaan umum negara, dan kegiatan lain

berdasarkan penugasan dari Presiden;

2) pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan

kegiatan pengawasan lainnya terhadap

perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban

akuntabilitas penerimaan dan pengeluaran keuangan

negara/daerah serta pembangunan nasional

dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian

keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah

dan/atau subsidi termasuk serta akuntabilitas

pembiayaan keuangan negara/daerah;

3) pengawasan intern terhadap perencanaan dan

pelaksanaan pemanfaatan aset negara/daerah;

4) pemberian konsultansi terkait dengan manajemen

risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap

instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/

kebijakan pemerintah yang strategis;

5) pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan

program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat

kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian

harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-

kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan

keuangan negara/daerah, audit penghitungan

kerugian keuangan negara/daerah, pemberian

keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi;

6) pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan

pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan

negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-

sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah

lainnya;

7) pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan

laporan kinerja pemerintah pusat;

8) pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan

Page 7: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

i vi

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian

intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah

daerah, dan badan-badan yang di dalamnya

terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan

lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah

Daerah;

9) pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan

penugasan Pemerintah sesuai peraturan perundang-

undangan;

10) pembinaan kapabilitas pengawasan intern

pemerintah dan sertifikasi jabatan fungsional

auditor;

Dalam melaksanakan fungsi tersebut dirumuskan arah

kebijakan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Papua

Barat, yaitu sebagai berikut:

1) Melakukan pengawasan secara independen

dengan kewenangan dan kekuasaan mandiri

melalui kegiatan lintas sektoral dan aktif melakukan

pengawasan dalam rangka meningkatkan

pengendalian dalam memitigasi risiko,

meningkatkan kepatuhan dan mendorong

tercapainya tujuan organisasi;

2) Menghasilkan rekomendasi perbaikan kebijakan

Kebendaharaan Umum Negara baik dari substansi

formulasi maupun implementasi kebijakan

pengelolaan keuangan negara/daerah termasuk

korporasinya. Kegiatan pengawasan atas

pengelolaan keuangan negara/daerah ini akan

mencakup antara lain (a) Pengawasan terhadap

Peningkatan Penerimaan Negara/Daerah untuk

meningkatkan ruang fiskal, (b) Alokasi Anggaran

(transfer) daerah, (c) Perencanaan dan Pelaksanaan

Pemanfaatan Aset dan Kekayaan Negara/Daerah,

Page 8: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

i vii

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

(d) Pengelolaan Hutang, (e) Pengelolaan Subsidi,

dan (f) Pengelolaan Korporasi.

3) Memberikan keyakinan yang memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang

efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,

pengamanan aset negara/daerah, dan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan;

4) Peningkatan tata kelola atau governance yang

memadai melalui pemantapan penerapan sistem

pengendalian intern kementerian, lembaga,

pemerintah daerah dan korporasi serta peningkatan

kapabilitas pengawasan intern dan sinergitas APIP.

Arah kebijakan pengawasan tersebut dijabarkan dalam

target sasaran yang hendak dicapai dalam tahun 2016

dalam Rencana Kinerja yang berisikan seluruh program

dengan indikator dan target kinerja masing-masing

kegiatan.

Dalam tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Papua

Barat menetapkan target kinerja pada 2 (dua) sasaran

program dan 2 (dua) sasaran kegiatan yang memuat

indikator kinerja utama sebagai berikut:

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

TARGET

Satuan Jumlah1 2 3 4

A.1.

Sasaran ProgramPerbaikanpengelolaan programprioritas nasional danpengelolaan keuangannegara.

Indikator Kinerja Program1.1. Perbaikan tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian internpengelolaan program nasional.

1.2. Persentase tindak lanjutrekomendasi tata kelola,manajemen risiko danpengendalian intern pengelolaankorporasi.

1.3. Penyerahan hasil pengawasankeinvestigasian kepada aparatpenegak hukum.

%

%

%

45

45

60

Page 9: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

i viii

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

TARGET

Satuan Jumlah

2.

3.

1.

B.1.

Meningkatnya kualitaspenerapan SPIPPemda/Korporasi.

Meningkatnyakapabilitaspengawasan internPemda.

Sasaran KegiatanTersedianya informasihasil pengawasanpada PerwakilanBPKP.

Sasaran ProgramMeningkatnya kualitaspelayanan dukunganteknis dalam

2.1. Maturitas SPIP PemerintahProvinsi (Level 2).

2.2. Maturitas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3).

2.3. Pesentase BUMD yang kinerjanyaminimal berpredikat baik dariBUMD yang dibina.

2.4. Pesentase BLUD yang kinerjanyaminimal baik dari BLUD yangdibina.

3.1. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 3).

3.2. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3).

3.3. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 2).

3.4. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 2).

3.5. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 1).

3.6. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1).

Indikator Kinerja Kegiatan1.1. Rekomendasi Pengawasan

Perwakilan BPKP.

1.2. Rekomendasi PengawasanPerwakilan BPKP Nawacita.

1.3. Rekomendasi PengawasanRegional Bidang Otonomi DaerahNawacita.

1.4. Rekomendasi PerbaikanPenyelenggaraan SPIP.

1.5. Rekomendasi PembinaanKapabilitas Pengawasan InternPemda.

Indikator Kinerja Program1.1. Persepsi kepuasan layanan

Kesestmaan (skala likert 1-10).

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

Rekomendasi

Rekomendasi

Rekomendasi

Rekomendasi

Rekomendasi

Skala

100

10

33,33

33,33

0

7,69

100

30,77

0

61,54

74

28

4

28

3

7

Page 10: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

i ix

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

TARGET

Satuan Jumlah

1.

2.

pengawasan BPKP.

Sasaran KegiatanTersedianyadukungan manajemendan pelaksanaantugas teknis lainnyadalam mencapaikepuasan layanan.

Termanfaatkannyaaset secara optimal.

Indikator Kinerja Kegiatan1.1. Jumlah Layanan Dukungan

Manajemen Perwakilan BPKP.

2.1. Terlaksananya rehabilitasi beratrumah negara perwakilan BPKP.

2.2. Tersedianya alat pengolahan dataBPKP.

2.3. Tersedianya meubelair perwakilanBPKP tipe B.

2.4. Tersedianya alat rumah tanggaBPKP.

2.5. Terlaksananya rehabilitasi kantorperwakilan BPKP.

2.6. Tersedianya sarana dan prasaranaBPKP.

2.7. Terlaksananya PembangunanKonstruksi Gedung.

Laporan

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

80

0

0

0

0

0

0

0

Page 11: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

i x

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

Dengan ditetapkannya Rencana Kinerja tahun 2016 ini,

diharapkan pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan secara

lebih terarah dan berhasil guna serta dapat menyatukan

langkah segenap komponen Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat untuk meraih keberhasilan dalam mengemban

amanah sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.

Manokwari, 14 April 2016

Kepala Perwakilan,

Adi GemawanNIP 196508271986031001

Page 12: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

i i

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

KATA PENGANTAR

R encana Kinerja tahun 2016 merupakan bagian

dari siklus akuntabilitas kinerja yang dimulai

dari perencanaan strategis dan diakhiri dengan

penyusunan Laporan Kinerja (LKj). Rencana Kinerja

merupakan suatu jembatan yang menghubungkan antara

Rencana Strategis dan Laporan Kinerja (LKj) dengan

sistem penganggaran untuk memberikan gambaran

mengenai sasaran dan strategi pencapaiannya serta

memuat program dan kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam satu tahun dalam rangka mencapai sasaran yang

telah ditetapkan.

Rencana Kinerja Tahun 2016 menjabarkan target kinerja

yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan

kegiatan. Target kinerja ini merepresentasikan nilai

kuantitatif yang harus dicapai baik pada tingkat sasaran

strategik maupun tingkat kegiatan dan merupakan alat

pengukur keberhasilan setiap akhir periode pelaksanaan.

Target kinerja kegiatan yang disusun dalam bentuk

indikator-indikator dituangkan secara sistematis dengan

alur yang jelas untuk menggambarkan cara pencapaian

sasaran. Indikator-indikator dari kegiatan berupa input,

output, dan outcome dituangkan dalam dokumen ini

dengan target yang jelas dengan harapan kegiatan-

kegiatan tersebut dapat diukur capaian kinerjanya.

Rencana Kinerja 2016 merupakan gambaran rinci cara

pencapaian tujuan dan sasaran tahun 2016 untuk

Page 13: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

i ii

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

mewujudkan visi dan misi Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat. Komitmen ini hanya dapat dicapai melalui

pelaksanaan kinerja seluruh pegawai Perwakilan BPKP

Provinsi Papua Barat yang optimal dan terorganisasi.

Page 14: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

i iii

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

DAFTAR ISIhalaman

KETETAPAN RENCANA KINERJA TAHUN 2016......... iKATA PENGANTAR ………………………….…………... ivDAFTAR ISI ………………………………….…………...... viRINGKASAN EKSEKUTIF ……………….…………….... vii

BAB I PENDAHULUAN ………..………………..….... 1A. Tugas Pokok dan Fungsi ........................... 1

B. Struktur Organisasi .................................... 2

C. Keterkaitan dengan Rencana Strategis ..... 4

D. Keterkaitan dengan Anggaran ................... 4

BAB II RENCANA STRATEGIS …………………...... 5A. Visi dan Misi ............................................... 5

B. Tujuan ........................................................ 20

BAB III RENCANA KINERJA ……………………….... 25A. Pengukuran Kinerja .................................... 28

B. Sasaran Kinerja .......................................... 29

C. Anggaran Rencana Kinerja ........................ 35

D. SDM dan Sarana Penunjang Lainnya ........ 35

BAB IV PENUTUP …………………………………….... 39

Page 15: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

1

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

BAB 1

ENDAHULUAN

W ujud transparansi dan akuntabilitas

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat,

adalah diawali dengan menyusun suatu

Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana

Kinerja (Performance Plan) yang kemudian akan di evalusi

atau dinilai melalui Laporan Pertanggungjawaban Kinerja

(Performance Accountability Report) secara periodik.

Rencana kinerja ini memuat pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat yang

dijabarkan secara nyata dalam bentuk kerangka kegiatan

yang harus dijalankan dan target kinerja yang harus dicapai

dalam satu tahun anggaran.

A. Tugas Pokok dan Fungsi

TTuuggaass PPookkookk ddaannFFuunnggssii

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dibentuk berdasarkan

Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-955/K/SU/2011 tanggal

15 Agustus 2011 tentang Perubahan Keempat atas

Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001.

Selanjutnya Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat diubah

menjadi Tipe B berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor

13 Tahun 2014 yang merupakan perubahan atas peraturan

Peraturan Kepala BPKP Nomor 11 Tahun 2013 tentang

Perubahan Ketujuh atas Keputusan Kepala BPKP Nomor

KEP-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan mempunyai tugas pokok sebagai berikut:

Page 16: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

2

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

B. Struktur Organisasi

SSttrruukkttuurrOOrrggaanniissaassii

Untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah

dibebankan, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat memiliki

struktur organisasi yang terdiri dari Kepala Perwakilan yang

membawahi satu Kepala Bagian Tata Usaha dan empat

Koordinator Pengawasan serta kelompok PFA.

Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

dapat dilihat pada diagram berikut:

TTuuggaass PPookkookkBBaaggiiaann//BBiiddaanngg//

KKeelloommppookk

Masing-masing Bagian/Korwas/Kelompok PFA mempunyai

tugas sebagai berikut:

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakanpenyusunan rencana dan program pengawasan, urusan

“MELAKSANAKAN PENGAWASAN KEUANGAN DANPEMBANGUNAN SERTA PENYELENGGARAANAKUNTABILITAS DI DAERAH SESUAI DENGAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU”

KKeeppaallaa PPeerrww.. BBPPKKPP

BBaaggiiaann TTaattaa UUssaahhaa

SSuubb..BBaagg.. KKeeuuaannggaann SSuubb.. BBaagg.. UUmmuumm &&KKppeeggaawwaaiiaann

KKoorrwwaassIIPPPP

KKoorrwwaassAAPPDD

KKoorrwwaassAANN

KKoorrwwaassIInnvveessttiiggaassii

JJ FF AA

KKoorrwwaassPP33AA

Page 17: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

3

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam,perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan,dan pelaporan hasil pengawasan;

Korwas Pengawasan Instansi Pemerintah Pusatmempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana,program, pelaksanaan pengawasan instansi pemerintahpusat, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterimapemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraanakuntabilitas instansi pemerintah pusat dan evaluasi hasilpengawasan;

Korwas Akuntabilitas Pemerintah Daerah mempunyaitugas melaksanakan penyusunan rencana, program, danpengawasan instansi pemerintah daerah atas permintaandaerah serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraanakuntabilitas dan evaluasi hasil pengawasan;

Korwas Akuntan Negara mempunyai tugasmelaksanakan penyusunan rencana, program, danpelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaangood corporate governance dan laporan akuntabilitaskinerja badan usaha milik negara, badan-badan lain yangdi dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, badanusaha milik daerah (BUMD), badan layanan umum daerah(BLUD) serta evaluasi hasil pengawasan;

Korwas Investigasi mempunyai tugas melaksanakanpenyusunan rencana, program, dan pelaksanaanpemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yangmerugikan negara, badan usaha milik negara/daerah,badan layanan umum daerah (BLUD) dan badan-badanlain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah,pemeriksaan terhadap hambatan kelancaranpembangunan dan pemberian bantuan pemeriksaan padainstansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya.

Korwas P3A mempunyai tugas melaksanakanpenyusunan rencana, program, pelaporan danpelaksanaan pembinaan APIP Pemerintah Daerah.

Kelompok Jabatan Fungsional Auditor mempunyai

Page 18: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

4

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatanfungsional masing-masing berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

C. Keterkaitan dengan Rencana Strategis

KKeetteerrkkaaiittaannddeennggaannRReennssttrraa

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dalam menjalankan

tugas pokok dan fungsinya telah menyusun Rencana

Strategis tahun anggaran 2015 sampai dengan 2019,

dengan maksud dapat mencapai tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan pada kurun waktu lima tahun. Sebagai

penjabaran dari rencana strategis, setiap tahun disusun

Rencana Kinerja yang berisi tolak ukur/target

sasaran/kegiatan yang harus dicapai dalam kurun waktu satu

tahun. Rencana Kinerja Tahun 2016 disusun berdasarkan

Renstra Tahun 2015 - 2019.

D. Keterkaitan dengan Anggaran

KKeetteerrkkaaiittaannddeennggaann

AAnnggggaarraannPenyusunan rencana strategis dan rencana kinerja tidak

terlepas dari penganggaran yang ada. Kaitan dengan

anggaran dipertimbangkan dalam rangka menyesuaikan

sasaran dan tujuan serta strategi pencapaiannya dengan

besaran anggaran kegiatan. Volume kegiatan yang besar

membutuhkan anggaran yang lebih besar pula. Sedangkan

penyesuaian-penyesuaian dalam anggaran diperlukan

sehingga sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan juga

dapat disesuaikan dengan perubahan anggaran tersebut.

Page 19: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

5

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

BAB 2

ENCANA STRATEGIS

RReennssttrraa V isi, misi dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat merupakan gambaran besar tentang

tekad besar BPKP. Bersama-sama dengan

sasaran strategis, visi misi dan tujuan tersebut

diharapkan dapat menggerakkan penggunaan

seluruh sumber daya pengawasan BPKP ke satu

arah yang sama, yaitu Visi Pembangunan

Nasional 2015-2019: “Terwujudnya Indonesia

yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

berdasarkan Gotong Royong”.

A. Visi dan Misi

1. Pernyataan Visi

VViissii Melalui proses dan tahapan yang melibatkan berbagai lapisan

pegawai hingga pimpinan tertingginya, Perwakilan BPKP

Provinsi Papua Barat menetapkan suatu komitmen untuk

mewujudkan visi BPKP ke depan yaitu:

“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk

Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua Barat”

Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat ini telah konsisten

dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi

pembangunan nasional.

Sebagai gambaran yang diimpikan tahun 2019 atau

Page 20: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

6

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

setelahnya, visi BPKP diharapkan menjadi acuan bagi setiap

pegawai BPKP di semua tingkatan untuk melaksanakan

tugasnya. Terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi

makna secara khusus agar dapat membangun persepsi yang

sama di antara insan pegawai di lingkungan BPKP.

1. Auditor Internal Pemerintah RI

Terdapat dua kata kunci dalam frase auditor internal

pemerintah RI yaitu audit intern dan auditor pemerintah RI.

i) Audit Intern

Audit atau pengawasan intern yang diadopsi oleh BPKP

mengacu pada definisi Institute of Internal Auditor (IIA)

tentang internal auditing yaitu “an independent, objective

assurance and consulting activity designed to add value

and improve an organization’s operations. It helps an

organization accomplish its objectives by bringing a

systematic, disciplined approach to evaluate and improve

the effectiveness of risk management, control, and

governance processes”.

Sesuai definisi tersebut, dua sifat aktifitas peran BPKP

dalam melaksanakan pengawasan intern yaitu sebagai

pemberi jasa assurance dan pemberi jasa consultancy.

Melihat pendekatannya, pengawasan intern dimaksud

menuntut jasa assurance dan consultancy yang diperoleh

dengan pendekatan yang sistematis dan metodologis

untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas

pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance.

ii) Auditor Pemerintah RI

Auditor pemerintah RI mengacu kepada posisi BPKP

sebagai aparat pengawasan intern pemerintah yang

bertanggung jawab langsung kepada Presiden sebagai

pemegang kekuasaan Pemerintah RI dalam bingkai

Page 21: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

7

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai Auditor

Pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga

Presiden yang difungsikan untuk melihat dan mendengar

secara langsung fakta lapangan dan memberikan respon

berupa informasi assurance melalui suatu sistem

pengawasan, dalam hal ini sistem informasi akuntabilitas.

Demi kepentingan Presiden, BPKP juga berfungsi sebagai

mitra strategis KLPK dalam hal pemberian jasa

consultancy. Jika informasi assurance di atas

menunjukkan adanya risiko terhadap pencapaian tujuan

program pemerintah, maka BPKP berfungsi memberikan

rekomendasi perbaikan untuk memitigasi risiko dan

memastikan tujuan program pemerintah, dalam hal ini

sasaran pembangunan nasional dapat tercapai.

2. Auditor Berkelas DuniaTerdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP

sebagai auditor internal berkelas dunia yaitu aspek SDM,

aspek organisasi dan aspek produk.

i) Profesionalisme Sumber Daya Manusia

SDM BPKP yang memiliki kompetensi minimal dalam

bidang pengawasan, diarahkan menjadi personel yang

lebih memiliki kompetensi sesuai tujuan dan sasaran

strategis BPKP. Kompetensi yang memungkinkan

kemahiran profesional dalam pelaksanaan pengawasan

intern, berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP)

yang berlaku dan memperhatikan standar audit dari AAIPI

atau IIA, dengan quality assurance berjenjang untuk

memastikan kualitas proses pelaksanaan pengawasan.

Pemilihan obyek pengawasan dilakukan sejak

perencanaan stratejik sampai dengan perencanaan

tahunan dengan memperhatikan risiko (risk based

planning). Demikian juga, pelaksanaan pengawasannya

Page 22: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

8

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

tetap memperhatikan risiko pengawasan (risk based audit)

untuk melindungi timbulnya gugatan pihak ketiga.

ii) Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi

Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas

satker-satker di kementerian, lembaga dan pemerintah

daerah di Provinsi Papua Barat diwujudkan dalam

pemberian kualitas yang independen dan obyektif atas

pengendalian intern yang diterapkan dalam sertifikasi

profesi pengawasan. Setiap auditor BPKP memiliki

keahlian dan kapasitas yang memadai dalam melakukan

koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya

organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di BPKP.

Di samping itu, BPKP selalu mengusahakan peningkatan

kompetensi dalam berbagai bidang terkait sehingga

meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi

masalah dan solusinya serta memahami perubahan

peraturan terkait dan standar baru di bidang pengawasan.

Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses

pengawasan selalu dilakukan reviu dan melakukan

pembelajaran dari proses pengawasan yang berlangsung

di negara-negara lain (best practices benchmarking)

melalui studi literatur maupun studi ke organisasi internal

audit negara yang bersangkutan. Dengan perbaikan yang

terus-menerus tersebut, diharapkan BPKP dapat menjadi

pembina yang lebih kompeten bagi aparat pengawasan

pemerintah lainnya.

Kapabilitas pengelolaan organisasi dan profesional

pengawasan BPKP diarahkan pada kerangka penilaian

Internal Audit Capability Model dengan target minimal

kapabilitas pada level 3 pada tahun 2019, dengan

Page 23: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

9

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

karakteristik sebagai berikut:

1) Peran dan jasa pengawasan BPKP saat ini berupa jasa

assurance dan consulting diarahkan menuju kepada

peran sebagai penggerak perubahan (Service and Role

of Internal Audit Element).

2) Pengelolaan SDM BPKP diarahkan untuk membangun

pegawai yang profesional, meningkatkan koordinasi

serta meningkatkan kompetensi dan kerjasama tim

(People Management Element).

3) Pengawasan intern BPKP dalam rencana strategi

pengawasan berfokus pada kebutuhan shareholder dan

stakeholder dengan memperhatikan fokus prioritas dan

risiko. Memperbaiki metodologi pengawasan

berdasarkan perbaikan proses internal maupun praktek-

praktek terbaik pengawasan (Professional Practices

Element).

4) Mengembangkan manajemen kinerja pengawasan baik

organisasi maupun individu, melalui SIM HP dan

IPMS/SKI untuk kepentingan manajemen hasil

pengawasan maupun untuk manajemen sumber daya

pengawasan (Performance Management and

Accountability Element).

5) Sinergitas dengan aparat pengawasan intern

pemerintah lainnya dalam melakukan pengawasan

lintas sektor dan menjadi mitra pemerintah dalam tindak

lanjut perbaikan manajemen hasil pemeriksaan BPK RI.

Sementara itu, hasil pengawasan BPKP berupa

rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan KLPK

dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis

dan efektif dengan mitra kerja (Organizational

Relationship and Culture Element).

Page 24: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

10

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

6) Dalam kedudukannya sebagai auditor Presiden,

Perwakilan BPKP melakukan pengawasan secara

independen dengan kewenangan dan kekuasaan

mandiri. Perwakilan BPKP aktif untuk melakukan

pengawasan dalam rangka meningkatkan pengendalian

intern dalam memitigasi risiko, meningkatkan kepatuhan

dan mendorong tercapainya tujuan organisasi

(Governance Structure Element).

Pengembangan kapabilitas dan kapasitas pengawasan

intern Perwakilan BPKP senantiasa dilakukan dengan

penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, untuk

memberi keyakinan bahwa tujuan BPKP dapat tercapai.

Penerapan sistem pengendalian intern diarahkan pada

penyelenggaraan yang efektif dengan kerangka penilaian

kematangan implementasi SPIP. Maturitas

penyelenggaraan SPIP ditargetkan berada padal level 3,

dengan karakteristik bahwa BPKP telah menetapkan

kebijakan dan prosedur pengendalian untuk semua

kegiatan pokok BPKP sebagai media pengendalian

(control design). Kebijakan dan prosedur atas kegiatan

pengelolaan keuangan dan atas beberapa kegiatan

operasional telah mulai dilaksanakan dan

didokumentasikan secara konsisten.

iii) Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan

Dari sudut perannya, hasil pengawasan internal

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dapat berupa

informasi assurance dan/atau consultancy. Informasi

assurance memberikan jaminan kepada Presiden dan

Kepala Daerah bahwa tata kelola pemerintahan atas

seluruh program-program prioritas pembangunan telah

dijalankan sesuai dengan standar, aturan, kebijakan atau

instrumen operasional manajemen risiko dan governance

Page 25: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

11

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

lainnya. Informasi consultancy berwujud rekomendasi

tentang perbaikan manajemen risiko, aktivitas

pengendalian dan proses governance dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan program

pembangunan. Kualitas informasi assurance dan

rekomendasi strategis tersebut harus sedemikian rupa

sehingga mempunyai daya ungkit (leverage) yang cukup

signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan dan

program pembangunan.

3. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan danPembangunan

Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan

akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan.

Pertama, terkait dengan fungsi manajemen lingkup

pengawasan intern yang meliputi perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban.

Kedua, terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern

akan meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional

dan kebijakan fiskal keuangan daerah. Pengawasan

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dilakukan untuk

merespon permasalahan yang mengemuka pada

pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden,

Kepala Daerah atau masyarakat luas. Uraian lebih rinci dapat

dilihat di tujuan dan sasaran strategis.

Dengan kualitas tersebut, Perwakilan BPKP diharapkan dapat

menjadi mitra srategis KLPK dalam mensukseskan

pembangunan nasional untuk kesejahteraan rakyat.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat sebagai

penjabaran visi BPKP yaitu “Auditor Internal Pemerintah RI

Page 26: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

12

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan dan Pembangunan Nasional” sejalan dengan Visi

Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019. Hal tersebut dapat

dibuktikan dari adanya persinggungan antara peran BPKP

dengan beberapa agenda prioritas Pembangunan Nasional

(Nawa Cita) antara lain agenda kedua yang isinya adalah

membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata

kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan

terpercaya. Dalam lingkup yang lebih spesifik,

mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan

fungsi yang dilaksanakannya, Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat mengambil peran penting yang mengerucut

sebagai Auditor Internal Pemerintah yang Selalu Hadir dalam

Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif

dan Terpercaya.

Peran penting Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

sebagai auditor internal pemerintah yang selalu hadir dalam

membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan

terpercaya tersebut dapat diuraikan secara rinci sebagai

berikut:

Auditor Internal Pemerintah yang Selalu Hadir

Selalu hadir mempunyai makna suatu tindakan proaktif yang

sudah sampai pada tataran sebuah kebiasaan untuk berada

pada suatu tempat, setiap saat dibutuhkan oleh pemerintah

dan masyarakat. Dalam pemahaman ini, selalu hadir diartikan

sebagai keberadaan Perwakilan BPKP sebagai auditor

internal pemerintah selalu ada atau hadir untuk memberikan

jawaban kepada masyarakat dan pemerintah di bidang

pengawasan pembangunan dan pembangunan pengawasan.

Kehadiran fungsi pengawasan dalam pelaksanaan

pembangunan tersebut; baik program lintas sektoral maupun

Page 27: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

13

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

program yang masuk dalam kategori current issue mulai dari

tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada pelaporan

akuntabilitasnya diharapkan menghasilkan informasi hasil

pengawasan yang sifatnya strategis sebagai masukan penting

bagi Presiden dan Wakil Presiden, beserta kabinetnya.

Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh

BPKP pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai

tambah atau added value yang mempunyai makna

mendorong pencapaian Sasaran Pokok Pembangunan.

Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih

Membangun tata kelola pemerintah yang bersih didefinisikan

sebagai membangun suatu kondisi pemerintahan yang para

penyelenggaranya menjaga diri dari perbuatan korupsi, kolusi,

dan nepotisme (KKN) dengan tools pengawasan berupa

sosialiasi, bimbingan teknis, diklat, audit, evaluasi, verifikasi

dan pemantauan. Terkait dengan Agenda Pembangunan

Nasional, fungsi pengawasan internal BPKP dilakukan melalui

tindakan represif untuk preventif, membantu Aparat Penegak

Hukum dalam memberantas Tindak Pidana Korupsi (TPK).

Untuk membangun sebuah tata kelola pemerintahan yang

bersih, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dapat

memfasilitasi dan mendorong KLPK dengan cara membangun

SPIP serta mendorong peningkatan level maturitas SPIP

pada setiap KLPK. Hal penting lainnya yang harus dilakukan

adalah SPIP juga harus diterapkan pada Program Lintas. Di

samping itu, tindakan lain yang dapat dilakukan adalah

mendorong dan memfasilitasi APIP untuk meningkatkan

kapabilitas pengawasan intern masing-masing APIP. Upaya

penting di atas dapat terlaksana dengan baik maka tata kelola

pemerintahan di Indonesia akan semakin baik.

Page 28: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

14

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif

Membangun tata kelola pemerintahan yang efektif

didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah

dalam rangka mewujudkan hasil pelaksanaan pembangunan

sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan serta

mampu memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Terpenuhinya

kebutuhan masyarakat dalam bentuk penyediaan barang/jasa

dalam jumlah yang memadai dan berkualitas merupakan

salah satu indikator pemerintahan yang efektif.

Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat hendaknya dapat

memastikan bahwa program dan kegiatan pembangunan

nasional dapat menghasilkan output yang tepat secara jumlah

dan kualitas yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam kondisi

demikian, pengawasan internal sejak tahap perencanaan

menjadi sangat penting dilakukan oleh BPKP. Upaya ini

dilakukan untuk menghindari terjadinya missing link antara

kebutuhan masyarakat dengan barang/jasa yang tersedia. Di

samping itu, pengawasan internal oleh Perwakilan BPKP

Provinsi Papua Barat dilakukan untuk memastikan efektivitas

pelaksanaan program tersebut.

Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Terpercaya

Membangun tata kelola pemerintahan yang terpercaya

didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah

dalam rangka memulihkan kepercayaan publik pada instansi

pemerintah. Praktek birokrasi selama ini dirasakan oleh

sebagian masyarakat sebagai profil yang lambat dalam

memberikan pelayanan, berbelit dan berbudaya koruptif.

Pemerintah pun berupaya keras melakukan perbaikan agar

kesan negatif tersebut tidak terus-menerus menguat yang

pada akhirnya menurunkan kepercayaan masyarakat

Page 29: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

15

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

terhadap pemerintah.

Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh

Perwakilan BPKP diharapkan dapat mengurangi perilaku

koruptif para penyelenggara pemerintahan dan mendorong

aparatur pemerintah untuk memberikan pelayanan prima

kepada masyarakat.

2. Pernyataan Misi

MMiissii Misi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan

pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam

peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai pelaksana

fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, Peraturan

Presiden Nomor 192 Tahun 2014 dan Instruksi Presiden

Nomor 9 Tahun 2014. Wilayah tugas dan kewenangan BPKP

juga dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun

2002 dan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997. Rumusan

Misi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat adalah:

1) Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan

Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi

Papua Barat;

2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat;

dan

3) Mendorong Pengembangan Kapabilitas Pengawasan

Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di

Wilayah Provinsi Papua Barat.

Page 30: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

16

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

1. Misi Pertama dan Penjelasannya

Misi pertama yaitu “Menyelenggarakan Pengawasan Internterhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan danPembangunan Nasional guna Mendukung Tata KelolaPemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif diWilayah Provinsi Papua Barat”. Misi ini mengandung dua

hal yaitu tugas dan fungsi Perwakilan BPKP serta manfaat

Perwakilan BPKP. Tugas dimaksud adalah “Pengawasan

intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola

pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif.

A. a. Pengawasan Intern Akuntabilitas PengelolaanKeuangan dan Pembangunan

Akuntabilitas

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan dan Pembangunan dalam misi ini akan

bermuara pada pemberian informasi assurance dan

rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas

pengelolaan keuangan negara/daerah dan

pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas

adalah kesiapan pemerintah untuk merespon

pertanyaan (scrutiny) masyarakat dan stakeholder

lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan

sumber daya yang diamanatkan kepada

penyelenggara pemerintahan.

Jasa assurance dan consultancy dihasilkan melalui

pelaksanaan kegiatan assurance dan konsultansi.

Kegiatan dimaksud dapat mengacu kepada PP 60

Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun

2014 dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014. PP

60/2008 memberi batasan pengawasan intern sebagai

Page 31: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

17

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap

penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam

rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa

kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur

yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk

kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata

kepemerintahan yang baik.

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat melaksanakan

fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan pembangunan. Dalam

periode sebelumnya fokus pengawasannya banyak

diarahkan pada aspek pengelolaan keuangan antara

lain meliputi: pelaporan keuangan, kebijakan fiskal,

kebijakan alokasi atau transfer daerah, maka pada

periode 2015-2019, sesuai misi ini, sasaran program

pengawasan intern Perwakilan BPKP termasuk

mengawal dan mendorong bagaimana program

pembangunan nasional dapat mencapai tujuannya

dengan efektif dan efisien.

Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan mengikuti kerangka APBN. Dalam hal

pengelolaan keuangan, pengawasan intern Perwakilan

BPKP akan berupaya meningkatkan kualitas

akuntabilitas Presiden sebagai pemegang kekuasaan

pemerintahan tertinggi di bidang keuangan dan atau

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

Dalam hal pengawasan intern atas kualitas pelaporan,

Perwakilan BPKP mendorong mitra kerjanya untuk

Page 32: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

18

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

memenuhi persyaratan minimal kualitas laporan

keuangan (LK) yang direpresentasikan oleh opini WTP

dari audit BPK atas LK KLPK. Kegiatan pengawasan

intern ini akan diarahkan bagi Pemerintah Daerah yang

LK-nya belum mendapatkan opini WTP dari BPK.

Pengelolaan Pembangunan Nasional

Terkait dengan pembangunan nasional, pengawasan

intern dilakukan secara menyeluruh mengikuti tahapan

pengelolaan keuangan negara, namun terfokus pada

implementasi strategi pembangunan nasional. Strategi

pembangunan nasional membedakan tiga dimensi

pembangunan, yaitu: (1) dimensi pembangunan

manusia yang sifatnya wajib, (2) dimensi

pembangunan sektor unggulan yang sifatnya prioritas;

dan (3) dimensi pemerataan dan kewilayahan. Untuk

melaksanakan strategi ini perlu menciptakan kondisi

pendukung sebagai prasyarat minimal yang harus

terpenuhi. Indikator pencapaian sasaran strategi

pembangunan tersebut dituangkan dalam Sasaran

Pokok Pembangunan RPJMN 2015-2019.

B. b. Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersihdan Efektif

Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan

keuangan dan pembangunan diselenggarakan untuk

mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan

efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan

intern Perwakilan BPKP diarahkan untuk memastikan

bahwa governance process dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara

partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif.

Page 33: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

19

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

2. Misi Kedua dan PenjelasannyaMisi kedua Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat yaitu

“Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian InternPemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi PapuaBarat”. Misi dua ini terkait erat dengan Misi Satu. Untuk

menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah

dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk

organisasi pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan

suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi

keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan

efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal,

penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan

perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008,

sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP

tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan

pembinaan penyelenggaraan SPIP.

3. Misi Ketiga dan PenjelasannyaMisi ketiga BPKP yaitu “Mengembangkan KapabilitasPengawasan Intern Pemerintah yang Profesional danKompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat”. Misi ini juga

terkait dengan Misi Dua dan Misi Satu. Salah satu unsur

penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan

setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan

memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan

perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya

pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya

pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan

melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern

pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran

APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan

kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.

Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada

Page 34: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

20

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

periode sebelumnya, tugas dan fungsi pengembangan

kapabilitas pengawasan intern tersebut, sesuai dengan PP 60

Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP.

Kapabilitas APIP diarahkan untuk peningkatan kapasitas

organisasi APIP maupun peningkatan kompetensi auditornya.

Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan

enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran APIP dalam

organisasi; (b) pola pengembangan auditor APIP; (c) praktek

profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi

manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan

Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja

lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas

independensi APIP.

B. Tujuan

TT uu jj uu aa nn Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah

ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan

misi.

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari

pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam

penetapan tujuan. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

mengadopsi konsep Balanced Score Card (BSC) dengan

beberapa modifikasi disesuaikan dengan karakteristik

organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor

privat/bisnis yang berorientasi profit. Perwakilan BPKP

Provinsi Papua Barat memodifikasi Perspektif Keuangan

menjadi Perspektif Manfaat Bagi Stakeholder dan Perspektif

Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Auditan/

Pengguna Jasa. Dengan menggunakan pendekatan strategi

berimbang (balanced score card) tersebut maka tujuan-tujuan

utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders utama

dan manfaat kepada auditan/pengguna jasa diseimbangkan

Page 35: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

21

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

dengan tujuan-tujuan pendukung yang berada pada perspektif

proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

yang berorientasi ke dalam.

TTuujjuuaann ddaann

SSaassaarraann SSttrraatteeggiiss

Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP

Provinsi Papua Barat menetapkan tiga tujuan, yaitu kondisi

yang ingin dicapai oleh BPKP pada tahun 2019, yaitu:

1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih

dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat;

2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi

Papua Barat; dan

3) Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah

Provinsi Papua Barat.

Tujuan 1Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan

dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di

Wilayah Provinsi Papua Barat

Sasaran Strategis 1Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi

Papua Barat

Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian

sasaran strategis di atas, disusun indikator akuntabilitas

pengelolaan keuangan negara dan pembangunan nasional,

sebagai ukuran kuantitatif peningkatan kualitas dimaksud.

BPKP mengusulkan indikator pengukuran sasaran ini sebagai

Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan (APKP). Indeks APKP ini merupakan indikator

Page 36: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

22

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

yang menunjukkan level assurance BPKP tentang

kemampuan institusi publik untuk menyiapkan respon yang

akuntabel tentang pencapaian atau kegagalan pencapaian

tujuan pemerintahan dan pembangunan sebagai akibat

pengelolaan uang negara yang diamanatkan kepadanya.

Indeks APKP ini akan menunjukkan keyakinan kualitas

pelaksanaan kewenangan sebagai pengelola keuangan

negara dan keyakinan keberhasilan program pembangunan

yang menjadi tanggung jawabnya.

Tujuan 2Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi Papua

Barat di Wilayah Provinsi Papua Barat

Sasaran Strategis 2

Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada

Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi

dan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah

Provinsi Papua Barat

Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian

tujuan dan sasaran strategis di atas, disusun indikator

Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah, sebagai ukuran kuantitatif

peningkatan kualitas dimaksud. Perwakilan BPKP Papua

Barat menetapkan indikator pengukuran sasaran ini, yaitu

Tingkat Maturitas SPIP. Tingkat Maturitas SPIP ini merupakan

kerangka kerja yang menunjukkan karakteristik dasar

kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan

berkelanjutan yang dapat digunakan sebagai instrumen

evaluatif dan panduan generik peningkatan efektivitas SPIP.

Perwakilan BPKP Papua Barat akan melakukan pembinaan

Page 37: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

23

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

SPI kepada kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan

korporasi yang terlibat dalam pembangunan nasional di

wilayah Provinsi Papua Barat. Fokus pembangunan nasional

yang akan menjadi prioritas perhatian BPKP adalah program

pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur,

kedaulatan pangan, kemaritiman, kedaulatan energi,

perhubungan, perlindungan sosial dan pariwisata, yang

mencakup:

a) Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah

Daerah dan upaya pencegahan korupsi pada

Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah.

Terkait dengan upaya pencegahan korupsi, BPKP akan

secara aktif menawarkan antara lain kegiatan fraud

control plan dan sosialisasi pemahaman anti korupsi.

b) SPI Korporasi dan Upaya Pencegahan Korupsi pada

Korporasi.

SPI korporasi sebagaimana layaknya internal auditor

diharapkan dapat meningkatkan peran dan tugasnya

dalam memberikan nilai tambah kualitas tata kelola dan

pengelolaan risiko korporasi di Indonesia. Di samping hal

tersebut, peran SPI korporasi diharapkan dapat

mendorong upaya pencegahan korupsi di sektor

korporasi, sehingga dapat meningkatkan kontribusi

korporasi terhadap APBN. Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat sesuai dengan perannya akan berperan aktif

dalam membantu dan bekerjasama dengan korporasi

untuk meningkatkan kapabilitas SPI korporasi sehingga

peran korporasi semakin nyata dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Page 38: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

24

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

Tujuan 3:Mendorong Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah

Provinsi Papua Barat

Sasaran Strategis 3Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah

pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta

Korporasi di Wilayah Provinsi Papua Barat

Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian

tujuan dan sasaran strategis di atas, disusun indikator

Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten, sebagai ukuran kuantitatif

peningkatan kualitas dimaksud. Perwakilan BPKP

menetapkan indikator pengukuran sasaran ini, yaitu Tingkat

Kapabilitas APIP. Tingkat Kapabilitas APIP ini merupakan

suatu kerangka kerja untuk memperkuat atau meningkatkan

pengawasan intern melalui langkah-langkah untuk maju dari

tingkat pengawasan intern yang kurang kuat menuju kondisi

yang kuat, efektif dengan organisasi yang lebih matang dan

kompleks, sesuai yang dimaksud dalam PP 60 Tahun 2008

bahwa peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP)

yang efektif merupakan perwujudan dari unsur lingkungan

pengendalian.

Page 39: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

25

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

BAB 3

ENCANA KINERJA

R

encana kinerja merupakan rencana hasil yang

akan dicapai Perwakilan BPKP Provinsi Papua

Barat selama satu tahun anggaran. Rencana

Kinerja tahun ini ditetapkan sebagai

implementasi Perencanaan Strategis dengan

tetap mempertimbang-kan perubahan-perubahan lingkungan

yang terjadi serta tetap berpedoman pada kebijakan

Pemerintah dengan tidak mengurangi esensi Perencanaan

Strategis tersebut. Sehingga dimungkinkan penetapan tujuan

dan program yang tidak dituangkan dalam Perencanaan

Strategis, akan dituangkan dalam Rencana Kinerja tahun

2016 sepanjang hal tersebut memiliki landasan hukum untuk

dijadikan acuan.

Untuk dapat mengukur keberhasilan dari implementasi

Rencana Kinerja Tahun 2016 di atas, Perwakilan BPKP

Provinsi Papua Barat menetapkan target untuk masing-

masing Program yang harus dicapai. Target ini dituangkan

dalam dokumen ”Perjanjian Kinerja Tahun 2016”.

Target kinerja sasaran program dan kegiatan yang ditetapkan

untuk dicapai sesuai Perjanjian Kinerja dalam tahun 2016,

sebagai berikut:

Page 40: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

26

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

Satuan Jumlah

1 2 3 4

A. 1. 2. 3. 1.

Sasaran Program Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda. Sasaran Kegiatan Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP.

Indikator Kinerja Program 1.1. Perbaikan tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional.

1.2. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi.

1.3. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum.

2.1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2).

2.2. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3).

2.3. Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina.

2.4. Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina.

3.1. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3).

3.2. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3).

3.3. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2).

3.4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2).

3.5. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1).

3.6. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1).

Indikator Kinerja Kegiatan 1.1. Rekomendasi Pengawasan

Perwakilan BPKP.

1.2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita.

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

Rekomendasi

Rekomendasi

45

45

60

100

10

33,33

33,33 0

7,69

100

30,77 0

61,54

74

28

Page 41: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

27

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

Satuan Jumlah

B. 1. 1. 2.

Sasaran Program Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP. Sasaran Kegiatan Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan. Termanfaatkannya aset secara optimal.

1.3. Rekomendasi Pengawasan

Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita.

1.4. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP.

1.5. Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda.

Indikator Kinerja Program 1.1. Persepsi kepuasan layanan

Kesestmaan (skala likert 1-10). Indikator Kinerja Kegiatan 1.1. Jumlah Layanan Dukungan

Manajemen Perwakilan BPKP. 2.1. Terlaksananya rehabilitasi berat

rumah negara perwakilan BPKP.

2.2. Tersedianya alat pengolahan data BPKP.

2.3. Tersedianya meubelair perwakilan BPKP tipe B.

2.4. Tersedianya alat rumah tangga BPKP.

2.5. Terlaksananya rehabilitasi kantor perwakilan BPKP.

2.6. Tersedianya sarana dan prasarana BPKP.

2.7. Terlaksananya Pembangunan Konstruksi Gedung.

Rekomendasi

Rekomendasi

Rekomendasi

Skala

Laporan

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

4

28 3 7

80 0 0 0 0 0 0 0

Page 42: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

28

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

A. Pengukuran Kinerja

1. Indikator Kinerja dan Pengukurannya Kinerja

Indikator Kinerja &

Pengukuran Kinerja

Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur kinerja

meliputi input, output, dan outcome. Penetapan indikator

kinerja didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan

memperhatikan tujuan dan program yang ditetapkan serta

data pendukung yang ada.

Indikator kinerja input yang digunakan adalah dana dengan

satuan Rupiah (Rp), sumber daya manusia yang bertanggung

jawab atas terlaksananya kegiatan, waktu yang dibutuhkan

untuk melaksanakan kegiatan, serta sarana dan prasarana.

Indikator proses menggunakan ketepatan Rencana Mulai

Pemeriksaan (RMP) dan Rencana Penerbitan Laporan (RPL).

Penggunaan RMP dan RPL sekaligus sebagai kontrol atas

pelaksanaan kegiatan apakah telah sesuai dengan rencana

atau tidak.

Indikator output bervariasi sesuai dengan apa yang

diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan, begitu pula

indikator outcome bervariasi tergantung dari output yang

dihasilkan.

Indikator kinerja program diidentifikasi untuk mengukur hasil

yang hendak dicapai dari program yang bersangkutan.

Indikator ini diselaraskan dengan kegiatan yang mendukung

program dikaitkan dengan indikator outcome pada program

yang bersangkutan, dengan perumusan formula sebagai

berikut:

1. Sasaran Program 1: Perbaikan pengelolaan program prioritas

nasional dan pengelolaan keuangan negara.

1.1. Indikator 1: Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan

Page 43: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

29

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional.

Indikator 1 terdiri dari 3 (tiga) bidang, yakni:

1.1.1. Bidang Perekonomian dan Kemaritiman.

Jumlah Tindak Lanjut HP

Jumlah Rekomendasi Strategis HP x 100%

1.1.2. Bidang Polhukam dan PMK.

Jumlah Tindak Lanjut HP

Jumlah Rekomendasi Strategis HP x 100%

1.1.3. Bidang Keuangan Daerah.

Jumlah Pemda LKPD Opini WTP

Jumlah Pemda di Papua Barat x100%

Hasil perhitungan Indikator 1 diperoleh dari hasil rata-rata

ketiga bidang diatas yaitu:

% Bid. Perekonomian + % Bid. Polhukam PMK + % Bid Keu Daerah

3 x 100%

1.2. Indikator 2: Persentase tindak lanjut rekomendasi tata

kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern

pengelolaan korporasi, dengan formula sebagai berikut:

Jumlah Tindak Lanjut HP

Jumlah Rekomendasi Strategis HP x 100%

1.3. Indikator 3: Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian

kepada aparat penegak hukum.

Jumlah Laporan yang Diserahkan ke APH

Jumlah Penugasan AI/PKKN/PKA/Tugas Lain x100%

2. Sasaran Program 2: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP

pada Pemerintah Daerah.

2.1. Indikator 1: Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2).

Hanya terdapat 1 (satu) Pemerintah Provinsi.

Jumlah Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

Jumlah Pemerintah Provinsi (Level 2) x100%

2.2. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3),

dengan formula sebagai berikut:

Jumlah Pemda Kabupaten/Kota yang Telah Level 3

Jumlah Pemda Kabupaten/Kota x100%

2.3. Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat

baik dari BUMD yang dibina, dengan formula sebagai

Page 44: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

30

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

berikut:

Jumlah BUMD yang Berpredikat Baik

Jumlah BUMD yang Dibina x100%

2.4. Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat

baik dari BLUD yang dibina, dengan formula sebagai

berikut:

Jumlah BLUD yang Berpredikat Baik

Jumlah BLUD yang Dibina 100%

3. Sasaran Program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan

Intern Pemerintah Daerah.

3.2. Indikator 2: Kapabilitas Pemerintah Kabupaten/Kota(Level

3), dengan formula sebagai berikut:

Jumlah 𝐴𝑃𝐼𝑃 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛/𝐾𝑜𝑡𝑎(𝐿𝑒𝑣𝑒𝑙 3)

Jumlah 𝐴𝑃𝐼𝑃 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛/𝐾𝑜𝑡𝑎 x100%

3.3. Indikator 3: Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level

2) dengan formula sebagai berikut:

Jumlah 𝐴𝑃𝐼𝑃 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖(𝐿𝑒𝑣𝑒𝑙 2)

Jumlah 𝐴𝑃𝐼𝑃 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖 x100%

3.4. Indikator 4: Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota(Level 2) dengan formula sebagai berikut:

Jumlah 𝐴𝑃𝐼𝑃 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛/𝐾𝑜𝑡𝑎(𝐿𝑒𝑣𝑒𝑙 2)

Jumlah 𝐴𝑃𝐼𝑃 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛/𝐾𝑜𝑡𝑎 x100%

3.6. Indikator 6: Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota(Level 1), dengan formula sebagai berikut:

Jumlah 𝐴𝑃𝐼𝑃 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛/𝐾𝑜𝑡𝑎(𝐿𝑒𝑣𝑒𝑙 1)

Jumlah 𝐴𝑃𝐼𝑃 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛/𝐾𝑜𝑡𝑎 x100%

2. Sistem Pengumpulan Data Kinerja

Sistem

Pengumpulan Data Kinerja

Penyusunan serta pengembangan sistem pengumpulan data

kinerja pada Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat,

lengkap dan konsisten mengenai capaian kinerja dalam

rangka proses pengambilan keputusan bagi perbaikan kinerja,

tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan

Page 45: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

31

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

PK 2016

Prog.

Dukungan

Pengawasan

Prog.

Pengawasan

SP 1

Perbaikan pengelolaan

program prioritas nasional dan

pengelolaan keuangan

negara/korporasi

SP 2

Meningkatnya kualitas

penerapan SPIP Pemda/

Korporasi.

SP 3

Meningkatnya kapabilitas

pengawasan intern Pemda

SP 4

Meningkatnya kualitas

pelayanan dukungan teknis

dalam pengawasan BPKP

SK 1

Tersedianya informasi hasil

pengawasan pada Perwakilan

BPKP

SK 2

Tersedianya dukungan

manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya dalam

mencapai kepuasan layanan

SK 3

Termanfaatkannya aset

secara optimal.

manfaat serta efisiensi, keekonomisan dan efektivitas.

Data kinerja yang digunakan telah ada dan dikembangkan

terus-menerus untuk mendapatkan data yang akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan. Data tersebut diperoleh

melalui program Integrated Performance Management

System (IPMS), SKI, Sistem Informasi Manajemen Hasil

Pengawasan (SIMHP), KM12, laporan bulanan dan laporan

lainnya yang kemudian dicocokkan dengan sumber data dari

bidang/bagian.

B. Sasaran Kinerja

Sasaran kinerja tahun 2016 terdiri dari 4 (empat) sasaran

program dan 3 (tiga) sasaran kegiatan, dimana 3 (tiga)

sasaran program dan 1 (satu) sasaran kegiatan berfokus

pada program pengawasan sedangkan 1 (satu) sasaran

program dan 2 (dua) sasaran kegiatan berfokus pada

program dukungan pengawasan, dijelaskan sebagai berikut:

Page 46: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

32

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

PPrrooggrraamm PPeennggaawwaassaann

Tingkat keberhasilan program pengawasan tergambar dalam

3 (tiga) sasaran program, yaitu:

Perbaikan pengelolaan program prioritas

nasional dan pengelolaan keuangan

negara/korporasi

indikator kinerja program tersebut didukung oleh 3 (tiga)

indikator kinerja program sebagai berikut:

1.1. Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian

intern pengelolaan program nasional, dengan target sebesar

45%.

1.2. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi dengan

target sebesar 45%.

1.3. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada

aparat penegak hukum, dengan target sebesar 60%.

Meningkatnya kualitas penerapan SPIP

Pemda/Korporasi.

indikator kinerja program tersebut didukung oleh 4 (empat)

indikator kinerja program sebagai berikut:

22..11.. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3), dengan target

sebesar 100%.

22..22.. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3),

dengan target sebesar 10%.

22..33.. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik

dari BUMD yang dibina dengan target sebesar 33%.

22..44.. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD

SSPP11

SSPP22

Page 47: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

33

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

yang dibina dengan target sebesar 33%.

Meningkatnya kapabilitas pengawasan

intern Pemda.

indikator kinerja program tersebut didukung oleh 6 (enam)

indikator kinerja program sebagai berikut:

3.1. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3), dengan

target sebesar 0%..

3.2. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3),

dengan target s sebesar 7,69%.

3.3. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2), dengan

target sebesar 100%.

3.4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2),

dengan target sebesar 30,77%..

3.5. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1), dengan

target sebesar 0%.

3.6. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1),

dengan target sebesar 61,54%.

Untuk mendukung pencapaian 3 (tiga) sasaran program

pengawasan, maka ditetapkan 1 (satu) sasaran kegiatan

yakni tersedianya informasi hasil pengawasan pada

Perwakilan BPKP.

Tersedianya informasi hasil pengawasan

pada Perwakilan BPKP

Tingkat keberhasilan kegiatan tersedianya informasi hasil

pengawasan pada Perwakilan BPKP diukur atau tergambar

dalam 5 (lima) indikator kinerja kegiatan, yaitu:

1.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP.

Tahun 2016 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

SSPP33

SSKK11

Page 48: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

34

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

sebagai berikut:

1.2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita.

Tahun 2016 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

1.3. Rekomendasi Pengawasan regional Bidang Otonomi

Daerah Nawacita.

Tahun 2016 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

1.4. Rekomendasi Perbaikan penyelenggaraan SPIP.

Tahun 2016 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja

Input Dana Rp. 208.420.000

Hari Efektif Hari 180

Output Jumlah Rekomendasi Rekomendasi 4

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja

Input Dana Rp. 949.950.000

Hari Efektif Hari 2.633

Output Jumlah Rekomendasi Rekomendasi 28

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja

Input Dana Rp. 2.312.933.000

Hari Efektif Hari 5.349

Output Jumlah Rekomendasi Rekomendasi 74

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja

Input Dana Rp. 1.139.544.000

Hari Efektif Hari 1.963

Output Jumlah Rekomendasi Rekomendasi 28

Page 49: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

35

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

1.5. Rekomendasi pembinaan kapabilitas pengawasan

intern Pemda.

Tahun 2016 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja

Input Dana Rp. 180.488.000

Hari Efektif Hari 174

Output Jumlah Rekomendasi Rekomendasi 3

PPrrooggrraamm DDuukkuunnggaann PPeennggaawwaassaann

Tingkat keberhasilan program dukungan pengawasan diukur

atau tergambar dalam 1 (satu) sasaran program, yaitu:

Meningkatnya kualitas pelayanan

dukungan teknis dalam pengawasan

BPKP

indikator kinerja program tersebut didukung oleh 1 (satu)

indikator kinerja program yaitu Persepsi kepuasan layanan

Kesetmaan (skala likert 1-10), dengan target sebesar 7 skala

likert.

Untuk mendukung pencapaian 1 (satu) sasaran program

dukungan pengawasan, maka ditetapkan 2 (dua) sasaran

kegiatan yakni tersedianya dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan

layanan dan termanfaatkannya aset secara optimal.

SSPP44

Page 50: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

36

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

Tersedianya dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam

mencapai kepuasan layanan

Tingkat keberhasilan kegiatan tersedianya dukungan

manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam

mencapai kepuasan layanan diukur atau tergambar dalam 1

(satu) indikator kinerja kegiatan, yaitu Jumlah layanan

Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP, dengan rincian

sebagai berikut:

Termanfaatkannya aset secara optimal

Pada Perjanjian Kinerja 2016 tidak terdapat target kinerja

pada sasaran kegiatan Termanfaatkannya Aset Secara

Optimal.

C. Anggaran Rencana Kinerja

Anggaran

Rencan

a

Kinerja

Untuk melaksanakan kegiatan Tahun 2016, Perwakilan BPKP

Papua Barat mendapatkan dan merencanakan alokasi

penggunaan dana sebesar Rp15.528.630.000,00 yang

berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Nomor: DIPA-089.01.689291/2016 tanggal 23 Desember

2015. Alokasi anggaran tersebut direncanakan berdasarkan

jumlah dan volume kegiatan yang ada dengan

mempertimbangkan plafon anggaran yang tersedia, dengan

rincian sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja

Input Dana Rp. 827.977.000

Output Jumlah Laporan Laporan 80

SSKK33

SSKK22

Page 51: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

37

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

No. Program Anggaran

( Rp )

1 Pelaksanaan Pengawasan Intern

Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

4.790.933.000,00

2 Pembinaan Administrasi dan

Pengelolaan Perlengkapan serta

Pembayaran Gaji / Tunjangan BPKP

9.909.720.000,00

3 Fasilitas Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP 827.977.000,00

4 Pengadaan dan Penyaluran Sarana

dan Prasarana -

Jumlah 15.528.630.000,00

D. SDM dan Sarana Penunjang Lainnya

SDM dan Sarana

Penunjang Lainnya

Pelaksanaan Rencana Kinerja tahun 2016 didukung dengan

sarana penunjang berupa Sumber Daya Manusia (SDM) dan

sarana prasarana penunjang lainnya, sebagia berikut:

1. Sumber Daya Manusia

1) Keadaan Pegawai

Posisi

Pegawai Posisi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat per

31 Desember 2015 sebagai berikut:

No. Jenjang Jabatan

Posisi per

31-12-2014

(Orang)

Mutasi 2015 Posisi per

31-12-2015

(Orang) Tambah Kurang

I. Struktural 4 - - 4

1. Eselon II 1 - - 1

2. Eselon III 1 - - 1

3. Eselon IV 2 - - 2

II. Fungsional

A. Fungsional Auditor 48 - - 48

1. Korwas 5 - - 5

2. Auditor Madya 4 - - 4

3. Auditor Muda 2 - - 2

Page 52: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

38

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

No. Jenjang Jabatan

Posisi per

31-12-2014

(Orang)

Mutasi 2015 Posisi per

31-12-2015

(Orang) Tambah Kurang

4. Auditor Pertama 4 - - 4

5. Auditor Penyelia 3 - - 3

6. Auditor Pelaksana 15 - - 15

7. Auditor Pelaksana Lanjutan

3 - - 3

8. Calon Auditor

Pertama 10 - - 10

9. Calon Auditor

Pelaksana 2 - - 2

- -

B. Fungsional Tertentu Lainnya

3 - - 3

1. Analis Kepegawaian

Terampil - - - -

2. Arsiparis Penyelia 1 - - 1

3. Pranata Komputer

Terampil - - - -

4. Pengelola BMN dan

BP 1 - - 1

5. Bendahara

Pengeluaran 1 - - 1

III. Fungsional Umum 5 - - 5

Jumlah 60 - - 60

2. Sarana Penunjang

1) Gedung Kantor

Gedung Kantor

Gedung kantor yang dimiliki oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat seluas 700 m2, terletak di Jalan Angkasa

Mulyono, Amban Manokwari. Fasilitas gedung kantor sudah

cukup memadai.

2) Rumah Dinas

Rumah Dinas

Rumah dinas (Rumah Dinas Gol II tipe D Permanen) yang

dimiliki oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat per 31

Desember 2015 seluruhnya berjumlah 2 unit yang berlokasi di

Manokwari dengan total nilai sebesar Rp306.378.550,00.

Page 53: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

39

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

3) Kendaraan Dinas

Jumlah kendaraan dinas pada tahun 2016 tidak mengalami

perubahan jika dibandingkan dengan jumlah kendaraan dinas

tahun 2015.

Saldo nilai kendaraan dinas yang dimiliki oleh Perwakilan

BPKP Propinsi Papua Barat per 31 Desember 2015 adalah

sebesar Rp432.375.000,00.

4) Barang Inventaris

Barang Inventaris Barang inventaris yang dimiliki oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat per 31 Desember 2015 seluruhnya telah

tercantum dalam Daftar Inventaris.

Saldo nilai barang inventaris per 31 Desember 2015 selain

tanah, bangunan dan kendaraan dinas sesuai dengan Laporan

Barang Milik Negara tahun 2015 sebesar Rp2.301.912.903,00,

dengan jumlah kuantitas sebanyak 470 unit barang.

Jenis/Tipe Kendaraan Jumlah ( Unit )

Keterangan (Kondisi)

Kendaraan Roda – 4

Minibus Toyota Kijang Inova

1 Baik

Minibus Daihatsu Terios 1 Baik

Kendaraan Roda – 2

- Honda Beat 2 Baik

- Honda Spacy 1 Baik

- Honda Supra 125 1 Baik

Sub Jumlah 6

Page 54: RENCANA KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA …bpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA PABAR 2016.pdfPerbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

38PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001166

BAB 4

ENUTUP

R encana kinerja memberikan gambaran lebih

mendetail mengenai sasaran dan strategi

pencapaiannya yang memuat program dan kegiatan

yang akan dilaksanakan dalam satu tahun dalam

rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan didukung

dengan kebijakan yang berlaku. Indikator-indikator kinerja

sasaran dan kegiatan (berupa input, output, dan outcome)

dituangkan dalam dokumen ini sehingga diharapkan sasaran

dan kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur capaian

kinerjanya.

Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan Rencana Kinerja

Tahun 2016 ini hendaknya seluruh anggota organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Papua tetap memperhatikan

strategi pemecahan masalah yang telah dituangkan dalam

Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua dan

berkomitmen untuk mencapai kinerja semaksimal mungkin.

Setelah akhir periode tahun anggaran 2016 pelaksanaan

kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua diukur dengan

rencana kinerja ini dan akan dituangkan dalam Laporan

Kinerja (LKj) Tahun 2016.