bab i pendahuluan s - bpkp.go.id bpkp... · pengawasan) dan methodology differences (pengembangan...
TRANSCRIPT
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PENDAHULUAN BAB iBAB iBAB iBAB i
1
BAB I
PENDAHULUAN
aat ini setiap organisasi publik dituntut untuk lebih terbuka dan dapat
memberikan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Untuk itu,
organisasi publik diharapkan dapat membuat suatu Penetapan Kinerja,
Rencana Kinerja Tahunan (RKT/Performance Plan), dan Laporan Pertanggungjawaban
Kinerja (Performance Accountability Report) yang mencerminkan transparansi dan
akuntabilitasnya. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 setiap instansi
pemerintah diharuskan menyelenggarakan suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) sebagai instrumen untuk menyediakan suatu media
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan teratur.
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai salah satu unit pelaksana BPKP di
daerah, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor: Kep-
06.00.00-286/K/2002 tanggal 31 Mei 2002, dan terakhir telah diperbaharui dengan
Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-713/SU/2002 tanggal 15 Oktober 2002,
mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan
serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan;
2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara
dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;
3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah
dan pengurusan barang milik/ kekayaan daerah atas permintaan daerah;
4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat
strategis dan/ atau lintas departemen/ lembaga/ wilayah;
5. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi
S
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PENDAHULUAN BAB iBAB iBAB iBAB i
2
pemerintah pusat dan daerah;
6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah;
7. Bimtek/Asistensi/Konsultasi/Pendampingan Simda;
8. Pemeriksaan terhadap badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha
Pertamina, Kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama badan-badan lain yang
di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pinjaman/ bantuan luar negeri
yang diterima pemerintah pusat, dan badan usaha milik daerah atas permintaan
daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
9. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan
akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha
Pertamina, kontraktor bagi hasil, kontrak kerja sama, badan-badan lain yang di
dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
10. Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, badan
usaha milik negara dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan
pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan dan
pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah
lainnya;
11. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta
pengendalian mutu pengawasan;
12. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
Sebagai auditor yang bertanggungjawab kepada Presiden sebagaimana dinyatakan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, BPKP berperan mendukung
akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan negara
mempunyai wewenang:
1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan
tertentu yang meliputi (Pasal 49), yaitu:
� Kegiatan yang bersifat lintas sektoral, yaitu kegiatan yang dalam
pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga
atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasan oleh Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah kementerian negara/lembaga, provinsi, atau
kabupaten/kota karena keterbatasan kewenangan,
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PENDAHULUAN BAB iBAB iBAB iBAB i
3
� Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penerapan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Khusus dalam
rangka pelaksanaan pengawasan intern atas kegiatan kebendaharaan
umum negara, Menteri Keuangan melakukan koordinasi kegiatan yang
terkait dengan instansi pemerintah lainnya,
� Kegiatan lain berdasarkan penugasan Presiden.
2. Pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (Pasal 59),
3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan Menteri
Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4),
4. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional (dari hasil
pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54
ayat 3.
B. Aspek Strategis Organisasi
Sebagai ujung tombak di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu perlu
menindaklanjuti mandat sebagai Auditor Presiden yang memiliki tugas melakukan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas negara dan sebagai Pembina SPIP untuk
seluruh instansi pemerintah. BPKP harus dapat menunjukkan paradigma barunya
melalui unjuk kerja yang optimal sehingga peran BPKP di daerah semakin nyata
dalam memberikan masukan untuk membantu pemerintah daerah menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Strategi penguatan BPKP melalui product differences (penguatan kualitas produk
bersifat strategis, makro, lintas sektoral), market differences (mengenali market
pengawasan) dan methodology differences (pengembangan metodologi
pengawasan yang kontemporer, spesifik dan bermanfaat) yang tentunya secara
hirarkis perlu diterapkan dalam setiap aspek pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Perwakilan BPKP. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas sistem
pengendalian intern pemerintah di daerah, Perwakilan BPKP sebagai bagian dari
APIP melakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraannya.
Dalam upaya mewujudkan tuntutan tersebut sesuai amanat PP 60 Tahun 2008
tentang SPIP dengan cakupan penugasan yang semakin luas, Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu lebih mengedepankan aspek pencegahan, dengan lebih
menekankan membangun sistem yang mampu mencegah kecurangan/
penyimpangan atau memudahkan mendeteksi adanya kecurangan/penyimpangan.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PENDAHULUAN BAB iBAB iBAB iBAB i
4
Dua peran utama yang dapat dilakukan adalah peran assurance dan consulting bagi
stakeholder untuk memberikan keyakinan yang memadai atas pencapaian tujuan
penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Jasa assurance dilakukan melalui audit, reviu, evaluasi dan pemantauan, sedangkan
consulting antara lain berupa sosialisasi, pendidikan dan pelatihan pengawasan,
pembimbingan dan konsultansi, penglolaan hasil pengawasan dan pemaparan hasil
pengawasan.
C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi
Sesuai dengan Renstra, Pewakilan BPKP Provinsi Bengkulu melaksanakan
kegiatan-kegiatan pengawasan sebagai berikut:
1. Pre-emptif
Kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yang
diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik, dan
pemberantasan KKN. Sasaran kegiatan ini adalah berkurangnya penyakit
birokrasi yang bersifat laten.
2. Preventif
Kelompok kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk
memecahkan permasalahan kesisteman yang mempengaruhi penciptaan
peringatan dini (early warning system) atas proses governance.
3. Represif
Kelompok kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi
perhitungan kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak
diketemukannya indikasi melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya
adalah terungkap dan terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan dan
perbuatan melawan hukum.
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu memfasilitasi pelaksanaan beberapa produk
unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen pemerintahan di daerah,
antara lain:
1. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA);
2. Sistem Informasi Akuntansi PDAM;
3. Sosialisasi GCG BUMD/PDAM;
4. Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO;
5. Asistensi Penyusunan Corporate Plan PDAM;
6. Asistensi Penyusunan Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BUMD;
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PENDAHULUAN BAB iBAB iBAB iBAB i
5
7. Program Anti Korupsi (PAK);
8. Fraud Control Plan (FCP);
9. Sosialisasi dan Bimtek SPIP; serta
10. Sosialisasi dan Bimtek Peningkatan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) Daerah.
D. Struktur Organisasi
Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya yang telah dibebankan, Perwakilan
BPKP Provinsi Bengkulu memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
Catatan: - - - - - - = Penugasan JFA melalui Bidang Pengawasan/Teknis
Adapun tugas pokok pada masing-masing bagian/bidang dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Bagian Tata Usaha
Tugas pokok Bagian Tata Usaha adalah melaksanakan penyusunan rencana dan
program pengawasan, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan
dalam, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, dan pelaporan
hasil pengawasan.
Fungsi yang diselenggarakan adalah:
a. Penyusunan rencana dan program pengawasan;
b. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam,
perlengkapan, dan rumah tangga;
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PENDAHULUAN BAB iBAB iBAB iBAB i
6
c. Pengelolaan perpustakaan;
d. Penyusunan laporan berkala hasil pengawasan.
Bagian Tata Usaha memiliki sub-sub bagian, yaitu:
1) Subbagian Program dan Pelaporan, dengan tugas menyiapkan bahan
penyusunan rencana dan program serta penyusunan laporan berkala hasil
pengawasan;
2) Subbagian Kepegawaian, dengan tugas melakukan urusan kepegawaian dan
pengembangan pegawai;
3) Subbagian Keuangan, dengan tugas melakukan urusan keuangan;
4) Subbagian Umum, dengan tugas melakukan urusan persuratan,
perlengkapan, urusan dalam, dan rumah tangga serta pengelolaan
perpustakaan.
2. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
Tugas pokok Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat adalah
melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaan pengawasan
instansi pemerintah pusat, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima
pemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi
pemerintah pusat dan evaluasi hasil pengawasan.
3. Bidang Pengawasan Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Tugas pokok Bidang Pengawasan Akuntabilitas Pemerintah Daerah adalah
melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pengawasan instansi
pemerintah daerah atas permintaan daerah serta pelaksanaan pengawasan
penyelenggaraan akuntabilitas, dan evaluasi hasil pengawasan.
4. Bidang Akuntan Negara
Tugas pokok Bidang Akuntan Negara adalah melaksanakan penyusunan
rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan
good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja badan usaha milik
negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, dan kontrak
kerja sama, badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan
pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerah, serta
evaluasi hasil pengawasan.
5. Bidang Investigasi
Tugas pokok Bidang Investigasi adalah melaksanakan penyusunan rencana,
program, dan pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yang
merugikan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PENDAHULUAN BAB iBAB iBAB iBAB i
7
dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan
kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi
penyidik dan instansi pemerintah lainnya.
Dalam mencapai tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu didukung:
1. Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu per 31 Desember 2013, didukung dengan sumber daya manusia sebanyak 107 orang, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.1 Sumber Daya Manusia Per 31 Desember 2013
No Uraian Golongan
Jumlah Pendidikan
Jumlah IV III II S2 S1 DIII SLTA
1 Struktural 6 4 - 10 1 8 1 - 10
2 PFA 6 26 21 53 1 33 19 - 53
3 Calon PFA - 1 24 25 - 2 23 - 25
4 Prakom - 1 - 1 - - - 1 1
5 Arsiparis - 3 - 3 - 1 - 2 3
6 PFU - 17 - 17 - 8 - 9 17
Jumlah 12 52 45 109 2 52 43 12 109
Gambar 1.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PENDAHULUAN BAB iBAB iBAB iBAB i
8
Gambar 1.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Pendidikan
Tabel 1.2
Jumlah Pegawai menurut Jabatan
Jabatan Jumlah (orang)
�� Struktural o Eselon II 1 o Eselon III 5 o Eselon IV 4
�� Pejabat Fungsional Auditor o Pengendali Teknis 8 o Ketua Tim 10 o Anggota Tim 60
�� Pejabat Fungsional Pranata Komputer 1
�� Pejabat Fungsional Arsiparis 3
�� Pejabat Fungsional Umum 17
Total 109
Gambar 1.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PENDAHULUAN BAB iBAB iBAB iBAB i
9
2. Keuangan
Dana pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu yang bersumber dari DIPA seluruhnya sebesar Rp11.987.026.000,00 dengan realisasi sebesar Rp11.864.804.714,00 atau 98,98%, rincian jumlah anggaran dan realisasi anggaran serta sumber dana tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.3 Anggaran dan Realisasi Tahun 2013
Jenis Belanja Anggaran 2013
Rencana (Rp) Realisasi (Rp) % Belanja Pegawai 5.738.926.000 5.679.058.137 98,96
Belanja barang 5.908.100.000 5.846.397.577 98,96 - Perjalanan Dinas PKAU 1.001.602.000 999.784.750 99,82 - Perjalanan Dinas PKP2T 3.328.041.000 3.294.736.550 98,99 - Non Perjalanan Dinas 1.578.457.000 1.551.876.277 98,32 Belanja Modal 340.000.000 339.349.000 99,81
Jumlah 11.987.026.000 11.864.804.714 98,98
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu meliputi tanah, bangunan, kendaraan dinas, inventaris/peralatan kantor, dan perlengkapan lainnya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.4 Daftar Sarana dan Prasarana
No Uraian Nilai (Rp)
1 Tanah 2.301.893
2 Peralatan dan Mesin 345.686.711
3 Gedung dan Bangunan 6.548.663.469
4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 175.743.750
5 Aset Tetap Lainnya 23.000.000
Jumlah 7.095.395.823
Sarana dan prasarana tersebut di atas telah cukup memadai guna mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi, serta nilainya telah memperhitungkan akumulasi
penyusutan. Tanah dan bangunan diperuntukkan sebagai bangunan kantor
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu dan rumah negara. Selain ruang untuk
bekerja, bangunan kantor dilengkapi dengan sarana/ruang untuk poliklinik,
perpustakaan, arsip, aula, koperasi, sarana ibadah dan kantin.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PENDAHULUAN BAB iBAB iBAB iBAB i
10
4. Hasil Pengawasan
Saldo temuan hasil pengawasan yang belum ditindaklanjuti (TPB) per 31 Desember 2013 adalah sebanyak 1.134 kejadian dengan nilai Rp11.468.257.361,07 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 1.5 Saldo TPB sampai dengan 31 Desember 2013
5. Rencana dan Realisasi PKP2T
Realisasi pelaksanaan PKP2T tahun 2013 melampaui target dari PKP2T, yaitu sebesar 138,81% atau mencapai 676 laporan dari target sebanyak 487. Hal ini disebabkan peningkatan kepercayaan stakeholders/mitra kerja kepada Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu untuk memfasilitasi kegiatan peningkatan pengelolaan keuangan negara/daerah melalui kegiatan asistensi/bimtek/ sosialisasi dan pendampingan. Capaian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.5 Rencana dan Realisasi PKP2T Tahun 2013
Bidang/ Bagian Rencana Realisasi
PP HP LHP PP %PP HP %HP LHP %LHP
Tata Usaha 60 4.665 60 60 100,00 7.268 155,80 60 100,00
IPP 124 3.622 124 210 169,35 5.172 142,79 195 157,26
APD 120 4.574 120 240 200,00 7.656 167,38 160 133,33
AN 26 1.253 26 51 196,15 2.197 175,34 42 161,54
INV 84 4.017 84 108 128,57 3.807 94,77 52 61,90
Jumlah 354 13.466 354 609 172,03 18.832 139,85 449 126,84
E. Sistematika Penyajian
Laporan akuntabilitas kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
melaporkan pencapaian kinerja perwakilan selama tahun 2013. Capaian kinerja 2013
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PENDAHULUAN BAB iBAB iBAB iBAB i
11
diukur dan dinilai berdasarkan Penetapan Kinerja (Tapkin) 2013 sebagai tolok ukur
keberhasilan tahunan organisasi. Tapkin sendiri merupakan penjabaran Renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu Tahun 2010-1014.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2013 memungkinkan
dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) yang
dijadikan sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Laporan akuntabilitas kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Gambar 1.6 Sistematika Penyusunan LAKIP 2013
Bab IV
Pentutup
Bab I Pendahuluan
Bab II
Perencanaan
dan Perjanjian Kinerja
Bab III
Akuntabilitas
Kinerja
Menyajikan data umum mengenai perwakilan yang
mencakup tugas pokok dan fungsi, aspek strategis
organisasi, kegiatan dan layanan produk organisasi, serta
struktur organisasi dan faktor-faktor yang berpengaruh
Menyajikan beberapa hal dalam perencanaan dan
perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja)
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
Menyajikan capaian kinerja dalam tahun yang
bersangkutan, memuat hasil pengukuran
kinerja yang menguraikan keberhasilan dan
kegagalan capaian kinerja
Menyajikan simpulan atas capaian
kinerja dalam tahun yang bersangkutan
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB IIBAB IIBAB IIBAB II
12
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2010-2014
Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu merupakan bagian dari
Rencana Strategis BPKP yang mengacu kepada perencanaan nasional, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan mendukung pencapaian
program-program prioritas Pemerintah. Penyusunan Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu merupakan perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Renstra tersebut
merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan
serta program dan kegiatan dari Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu dalam rangka
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008, BPKP
memperoleh mandat baru sebagai auditor Presiden yang memiliki tugas melakukan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan sebagai pembina
SPIP untuk seluruh instansi pemerintah. Peran pembina SPIP terkait erat dengan
peran pengawasan intern, karena dengan penguatan SPIP maka pengendalian
pelaksanaan kegiatan pemerintahan menjadi semakin terjaga dari penyimpangan dan
penyalahgunaan.
1. Pernyataan Visi
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru
sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP, termasuk Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya,
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu dituntut untuk dapat memberikan informasi
yang berharga bagi Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan dan mampu
memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintahan. Kontribusi
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tersebut dimaksudkan untuk membantu
pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Akuntabilitas
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 13
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu yang merepresentasikan manfaat yang dapat
diberikan Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu kepada shareholder/
stakeholdernya. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai berikut:
2. Pernyataan Misi
Misi merupakan menjabarkan lebih lanjut visi dan berisi pernyataan tentang apa
yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu kepada tugas
dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP termasuk Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu. Tugas dan kewenangan BPKP termasuk Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun
1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian
diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Kementerian. Selanjutnya, dengan terbitnya Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, maka BPKP termasuk Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu berperan
penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup
penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Empat misi BPKP termasuk Perwakilan
BPKP Provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN.
b. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern
pemerintah.
c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional
dan kompeten.
d. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
presiden/pemerintah
VISI Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya,
untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 14
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
Penjelasan masing-masing misi adalah sebagai berikut:
Misi ini berkaitan dengan aktualisasi peran BPKP termasuk Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan
intern atas akuntabilitas keuangan negara, sekaligus menegaskan bahwa misi ini
dilakukan untuk membantu Presiden selaku shareholder BPKP termasuk
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu dalam mendorong terwujudnya tata
kepemerintahan yang baik dan upaya pencegahan KKN. Inti misi ini terkait dengan
kegiatan pengawasan intern pemerintah yang pada hakekatnya bertujuan
memberikan nilai tambah (value added) melalui dua peran utama yaitu aktivitas
assurance dan consulting. Dengan peran tersebut, fungsi utama BPKP termasuk
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu adalah memberikan umpan balik (feedback)
sebagai bahan masukan bagi Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya
efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara, memberikan
rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),
serta membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya. Dalam misi ini, tercakup
seluruh kegiatan utama (core business) Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu, baik
dalam aktivitas assurance yang dilakukan dalam bentuk audit, evaluasi, reviu,
maupun aktivitas consulting yang dilakukan dalam bentuk sosialisasi, bimbingan
teknis/asistensi, konsultansi, pengembangan sistem.
Mandat BPKP termasuk Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai pengawas
intern akuntabilitas keuangan negara semakin jelas dengan terbitnya Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah. Dalam Pasal 49 Ayat (2) dinyatakan bahwa BPKP melakukan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu
yang meliputi:
a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan
c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang
dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga
Misi 1: Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 15
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP
lain. Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan
informasi yang bersifat makro dan komprehensif atas pelaksanaan
program/kegiatan pemerintah pusat maupun daerah, sehinga bermanfaat bagi
pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan.
Dengan mengacu kepada UU Nomor 1 Tahun 2004 Pasal 2, kegiatan BUN
terdiri atas delapan bidang yaitu pelaksanaan pendapatan dan belanja negara,
pengelolaan uang negara, pengelolaan piutang, pengelolaan utang, pengelolaan
investasi, pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), penatausahaan dan
pertanggungjawaban APBN, dan regulator di bidang keuangan negara.
Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara diharapkan
dapat memberi masukan dan feed back kepada Menteri Keuangan selaku BUN
mengenai pengelolaan BUN yang dilakukan oleh institusi di luar Kementerian
Keuangan, yang secara hukum tidak dapat diawasi oleh APIP selain BPKP
termasuk Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu. Peran BPKP termasuk
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu dalam mengawasi kegiatan-kegiatan BUN
tersebut perlu didukung dengan penetapan Menteri Keuangan selaku BUN, baik
mengenai ruang lingkup maupun sasaran pengawasannya.
Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden
merupakan kegiatan BPKP termasuk Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu dalam
rangka merespon permasalahan-permasalahan strategis yang mendesak untuk
ditangani (current issues) sesuai perintah Presiden dan kabinetnya. Pelaksanaan
penugasan-penugasan tersebut merupakan implementasi yang nyata dari peran
BPKP termasuk Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai Auditor
Presiden/pemerintah.
Selain itu, berdasarkan Pasal 57 ayat (4) PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP juga
dimandatkan untuk melakukan reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP) sebelum disampaikan Menteri Keuangan kepada Presiden. Reviu
tersebut terkait atas reviu atas laporan keuangan Kementrian/ Lembaga oleh
APIP, terkadang dilakukan pendampingan reviu maupun penyusunan laporan
keuangan oleh BPKP termasuk Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu.
D
Misi 2: Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah kerja Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 16
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
Dalam misi 1 termasuk juga kegiatan dalam rangka membantu aparat penegak
hukum dan pemerintah untuk mencegah dan mengurangi KKN, yang dilakukan
dalam bentuk pengawasan investigatif, pemberian keterangan ahli, dan
perhitungan kerugian negara.
Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 pasal 2 dinyatakan bahwa untuk mencapai
pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel,
menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan
pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan
berpedoman pada SPIP seperti diatur dalam PP tersebut. Sistem Pengendalian
Intern (SPI) merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota bertanggung jawab
atas efektivitas penyelenggaraan SPI di lingkungan masing-masing. Untuk
memperkuat dan menunjang efektivitas SPI dilakukan pengawasan intern atas
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah termasuk akuntabilitas
keuangan negara oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang terdiri
dari BPKP termasuk Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu, Itjen Kementerian,
Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten/Kota.
Selain itu, untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan
pembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI
terhadap seluruh instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP termasuk
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60
Tahun 2008. Peran BPKP termasuk Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu dalam
pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden
untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden. Akuntabilitas
kinerja Presiden merupakan suatu kesatuan akumulatif-integratif dari kinerja
berbagai Kementerian/Lembaga dan juga Pemerintah Daerah, sehingga perlu
juga dipastikan efektivitas penyelenggaraan SPIP pada seluruh instansi
pemerintah baik di pusat maupun daerah.
Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup:
a. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 17
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
b. Sosialisasi SPIP
c. Pendidikan dan pelatihan SPIP
d. Pembimbingan dan konsultansi SPIP
e. Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah
Kegiatan pembinaan butir a sampai dengan butir d merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat
menerapkan SPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi
kedua ini. Sedangkan butir e lebih spesifik terkait peningkatan kemampuan/
kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketiga yaitu
mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten. Pada prinsipnya misi kedua lebih menekankan kepada pembinaan
SPIP kepada instansi pemerintah, sedangkan misi ketiga terkait dengan
pembinaan terhadap auditor (APIP).
Kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP diawali dengan penyusunan
pedoman-pedoman terkait SPIP (pedoman umum dan pedoman teknis) yang
merupakan panduan untuk membangun SPIP di seluruh instansi pemerintah.
Pedoman tersebut selanjutnya disosialisasikan agar diperoleh kesamaan
persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Selain itu, kegiatan penyusunan modul
dan penyelenggaraan diklat SPIP menjadi kegiatan penting untuk membentuk
personil yang memahami seluk beluk SPIP dan kompeten untuk menerapkan
SPIP di instansi masing-masing. Pada tahap penerapan SPIP, Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu siap untuk membimbing dan memberikan konsultansi kepada
seluruh instansi pemerintah dilingkungan Provinsi Bengkulu.
M
i
M
Misi ketiga adalah misi pengimbang yang disusun dalam kesadaran bahwa
kinerja yang berorientasi ke luar tak mungkin terwujud tanpa adanya proses kerja
internal yang baik maupun proses kerja sesama APIP yang sinergis. Dengan
adanya proses kerja sesama APIP yang sinergis diharapkan akan menghasilkan
kinerja APIP yang maksimal. Hal ini merupakan jawaban atas arahan Presiden
akan perwujudan pengawasan yang terpadu, terarah, dan memberi nilai tambah
yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih dan
kredibel, dan berorientasikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Misi 3: Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 18
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
Kinerja APIP yang maksimal dapat diperoleh jika pemberdayaan APIP dijalankan
dalam semangat profesionalitas dan kesetaraan antar APIP. Namun, efektivitas
sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi memiliki
kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-
masing.
Oleh karena itu, misi ketiga diperlukan sebagai pembimbing berbagai strategi
pemberdayaan, pembelajaran, dan pertumbuhan kapasitas Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu sendiri maupun kapasitas APIP secara umum. Penjabaran
misi ini merupakan bentuk tanggung jawab Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
sebagai anggota komunitas pengawasan untuk turut serta dalam
mengembangkan sistem pengawasan nasional yang terpadu. Pengembangan
sistem pengawasan nasional tentunya dilakukan bersama-sama, baik dengan
BPK, Inspektorat Jenderal Kementerian, Unit Pengawasan LPND, Badan
Pengawasan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan Pengawasan Intern
(SPI) BUMN/BUMD/BUL, maupun dengan Instansi Pemerintah lainnya yang
mengkoordinasikan kegiatan pengawasan seperti Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Kementerian Dalam Negeri pada saat ini, serta pihak-pihak
lainnya yang berkepentingan. Lebih luas lagi, dilakukannya pengawasan secara
bersinergi akan menjadi agenda yang penting Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu bersama-sama dengan DPRD, Kejaksaan, Kepolisian, maupun
masyarakat.
Arti penting dari ditetapkannya misi ini terletak pada adanya kesadaran
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu untuk turut serta membenahi hal-hal yang
kontra produktif dalam kegiatan pengawasan, misalnya bertubi-tubinya dan
tumpang tindihnya pelaksanaan kegiatan pengawasan di lapangan. Hal ini dapat
diwujudkan dalam bentuk pemberian masukan mengenai arah dan kebijakan
pengawasan nasional/makro kepada Pemerintah. Substansi arah dan kebijakan
yang dimaksud tentunya sejalan dengan program-program Pemerintah yang
menjadi prioritas, berskala nasional, memperhatikan analisis risiko per masing-
masing sektor dan bidang kegiatan pemerintahan, mencerminkan sinergi APIP,
dan menunjukkan dukungan bagi pelaksanaan pengawasan oleh auditor
eksternal.
Penjabaran misi ini terus dioptimalkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
agar hasil pengawasannya mempunyai manfaat dan memberikan nilai tambah
bagi semua pihak yang berkepentingan, terutama stakeholders utama, yang
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 19
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
tercermin dari tanggapan positif ataupun apresiasi para pengguna atas produk-
produk Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu. Untuk itu perlu terus diagendakan
dan diberikan perhatian yang memadai terhadap peningkatan kualitas dan
kuantitas sumber daya, kepatuhan pada standar profesi, penataan proses kerja
internal, dan sistem kendali mutu yang dapat menunjang peningkatan kualitas
hasil pengawasan. Dengan demikian, produk Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu diharapkan akan bermanfaat sebagai umpan balik (feed back) bagi
penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam rangka peningkatan
kinerja Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan
BUMN/BUMD/BUL.
Peran BPKP termasuk Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu mengembangkan
kapasitas APIP baik dari sisi SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur
mencakup:
• Pembinaan kompetensi APIP dengan pendidikan dan pelatihan auditor (pasal
59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008)
• Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51 ayat 2
dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008)
• Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Prosedur Pengawasan
• Pengembangan Kapasitas Internal Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
• Pemeriksaan/pengawasan internal Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
• Pendukung/fasilitasi pengawasan
• Sinergi dengan APIP lain.
M
i
s
Misi ini merupakan aktualisasi peran BPKP termasuk Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu sebagai Auditor Presiden dalam rangka membangun sistem dukungan
pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem
Akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh
informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat
melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi
dengan rencana pada saat tertentu.
Sistem pelaporan kinerja dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
negara yang ada saat ini belum menjamin bahwa Presiden memperoleh
informasi yang utuh/menyeluruh atas implementasi akuntabilitas Presiden.
Misi 4: Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah di wilayah kerja
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 20
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
Kondisi tersebut kontradiktif dengan kedudukan Presiden sebagai Kepala
Pemerintahan yang juga memegang kekuasaan tunggal pengelolaan negara
sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan (UU Nomor 17 Tahun 2003 Pasal
6 ayat 1). Meskipun telah secara jelas diatur bahwa kekuasaan pengelolaan
keuangan negara dikuasakan kepada Menteri Keuangan (selaku BUN) dan
menteri/pimpinan lembaga (selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang),
serta diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala daerah untuk
mengelola keuangan daerah, namun sejatinya bukan berarti bahwa akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara diserahkan keseluruhan ke menteri, pimpinan
lembaga, gubernur, bupati, atau walikota. Akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara tetap melekat kepada Presiden yang menerima amanah dari rakyat,
sehingga Presiden juga harus berakuntabilitas kepada rakyat.
Berbagai peraturan yang telah diterbitkan terkait Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP), Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(PP Nomor 6 Tahun 2008), Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan (PP Nomor 39 Tahun 2006), dan Penyampaian Laporan
Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintah Daerah-LPPD (PP Nomor 3
Tahun 2007), belum dapat menjamin bahwa Presiden memperoleh informasi
periodik, up to date, dan mendekati real-time tentang akuntabilitas kinerja dan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara.
Kondisi di atas memunculkan fenomena baik di pusat dan daerah, yaitu (i)
penyerapan anggaran yang rendah, (ii) kurang sinkronnya rencana
pembangunan di pusat dan daerah (karena persepsi yang sempit terhadap
perundang-undangan yang ada), dan (iii) tidak adanya informasi capaian kinerja
kumulatif/aggregasi dari kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang
dapat dilaporkan kepada Presiden secara tepat waktu (up to date), yang
mendekati real-time. Hal tersebut menyulitkan Presiden untuk dapat menilai
apakah agenda-agenda Presiden yang tertuang di RPJMN telah dilaksanakan
oleh pimpinan kementerian/lembaga dan kepala daerah sesuai dengan target
atau harapan Pemerintah dan rakyat.
Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masing-
masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk membuat
indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden untuk
menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD.
Terkait hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya Sistem Akuntabilitas
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 21
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
Presiden (President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs.
Tujuan dari PASs adalah memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing-link)
proses pelaporan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, mensinergikan
sumber-daya informasi antar kementerian/lembaga (pusat dan daerah) sehingga
memungkinkan pertukaran data/informasi, dan memudahkan Presiden untuk
memonitor dan mengendalikan kemajuan (progress) masing-masing
program/agenda Pemerintah.
Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu sebagai penunjang pelaksanaan tugas BPKP Pusat untuk
menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada
Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara.
3. Tujuan Strategis
Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan
berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran
atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Formulasi tujuan strategis
memungkinkan BPKP untuk mengetahui secara tepat kegiatan-kegiatan yang
harus dilaksanakan dalam memenuhi visi dan misinya untuk kurun waktu satu
sampai lima tahun ke depan. Hal ini juga memungkinkan BPKP untuk mengukur
tingkat ketercapaian visi dan misi yang telah disepakati. Untuk itu, setiap tujuan
strategis yang ditetapkan harus memiliki indikator kinerja yang terukur sehingga
capaiannya dapat diukur.
Tujuan utama BPKP termasuk Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tercermin
dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:
a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah kerja
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu.
b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah kerja Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu.
c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan
pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah kerja
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 22
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern
pemerintah di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu.
e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu.
f. Terselenggaranya sistim dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
Presiden/pemerintah di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu.
4. Sasaran Strategis
Sasaran Strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan yang dirumuskan
secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek
dari tujuan. Delapan sasaran strategis yang diharapakan di akhir periode Renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 2010-2014, yaitu:
1) Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD.
2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 87,50%.
3) Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan Terselenggaranya GG pada 75%
BUMN/BUMD.
4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%.
5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda.
6) Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional
dan Kompeten pada 80% Pemda.
7) Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas
Pengelolaaan Keuangan Sebesar 100%.
8) Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi
Pimpinan.
5. Indikator Kinerja Utama
Setiap program dan kegiatan dalam Renstra selanjutnya dinyatakan dalam suatu
indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu.
Hanya dengan indikator kinerja yang memenuhi kelima karakteristik kualitatif inilah
keberhasilan pencapaian program dan kegiatan nantinya dapat dilakukan.
Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome), sedangkan
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 23
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output).
Penetapan indikator program dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan program
dan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut.
Indikator kinerja utama BPKP termasuk Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders
yang menunjukkan peran utama BPKP termasuk Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP.
Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama
No Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1 : Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
1.1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar
1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat
1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat
1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
1.2. Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
1.2.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
1.2.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
1.2.3 Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit
Tujuan 2 : Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
2.1. Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
2.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
2.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
2.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
1.1. Sasaran Strategis : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
3.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi
3.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/ evaluasi FCP
3.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
3.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
3.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA
3.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
3.1.7 persentase laporan keinvestigasian yang sesuai standar
3.1.8 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat
Tujuan 4 : Tercapainya efekfivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
4.1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
4.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
4.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 24
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
No Indikator Kinerja Utama
4.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
1.1. Sasaran Strategis : Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda
5.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
1.2. Sasaran Strategis : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%
5.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
5.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP
5.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
5.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA
5.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur
5.1.6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa
5.1.7 Persentase pemanfaatan aset
5.1.8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras
5.1.9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat
5.1.10 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas
5.1.11 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
5.1.12 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat
Tujuan 6 : Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
1.1. Sasaran Strategis : Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
6.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif
Penetapan indikator-indikator kegiatan utama tersebut menjadi dasar bagi
penetapan dan indikator-indikator kegiatan-kegiatan penunjang pada Perwakilan
BPKP Provinsi Bengkulu. Logika pengembangan indikator-indikator penunjang ini
diletakkan pada suatu peta strategi yang menggambarkan kaitan sebab-akibat yang
menyeimbangkan pengembangan aspek manajemen internal seperti kapasitas
kelembagaan dan proses internal dengan aspek ’pemasaran’ yang akan
meningkatkan penerimaan (akseptasi) pihak eksternal atas peran dan fungsi
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu. Seluruh indikator kinerja kegiatan-kegiatan
penunjang ini diletakkan pada perspektif pendekatan terhadap pelanggan
(pemasaran), peningkatan kualitas proses internal dan peningkatan kapasitas
kelembagaan.
6. Program dan Kegiatan
Penyusunan program dan kegiatan pada Renstra BPKP termasuk Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu 2010-2014 mengacu pada kebijakan restrukturisasi program dan
kegiatan yang diterapkan dalam penyusunan RPJMN tahun 2010-2014. Program
didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu/lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 25
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L.
Program Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu merupakan bagian integral dalam
proses perencanaan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu dan memberikan
dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja serta lebih
menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya
menyeluruh di lingkungan satuan kerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu.
Penetapan program adalah untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan
dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian, kegiatan merupakan
penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian tujuan
yang memberikan kontribusi bagi pencapaian visi dan misi Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu. Kegiatan merupakan aspek operasional dari suatu rencana
strategis yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai tujuan dan visi Perwakilan
BPKP Provinsi Bengkulu, dan berdimensi waktu satu tahun.
Berdasarkan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu Tahun 2010-2014,
ikhtisar Program dan Kegiatan dapat diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 2.2 Program, Sasaran Strategis dan Kegiatan
No. KEGIATAN
Program 1 : Program Pengawasan Intern Akuntabilita s Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Inter n Pemerintah 1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas LKPP 95% dan 95% LKPD
1. Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian 2. Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam 3. Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKPD 4. Pengawasan Proyek PHLN 5. Pengawasan lintas sektor bidang Perekonomian
6. Pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam
7. Pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah 8. Pengawasan atas Permintaan Presiden Bidang Polsoskam 9. Pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian
10. Pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam 11. Pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah
12. Bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD
2. Sasaran Strategis : Tercapainya optima lisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% 1. Pengawasan BUN Bidang Perekonomian 2. Pengawasan BUN Bidang Polsoskam 3. Pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah 4. Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Perekonomian
5. Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Polsoskam
3. Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% I PD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD 1. Pengawasan atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang Keuangan Daerah 2. Bimbingan teknis/asistensi GCG/KPI sektor Korporat 3. Pengawasan atas kinerja BUMD
4. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kesadaran dan Keterlib atan K/L, Pemda,
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 26
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan korupsi Menjadi 80% 1. Sosialisasi Masalah Korupsi 2. Bimtek/Asistensi Implementasi FCP 3. Kajian Pengawasan 4. Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim
5. Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Keuangan Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli atas permintaan Instansi Penyidik
5. Sasaran Strategis : Meningkatnya kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L, Pemda 1. Dukungan pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
Program 2 : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Te knis Lainnya – BPKP 6. Sasaran Strategis : Meningkatnya Efektifitas Perenc anaan Pengawasan sebesar
90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% 1. Pembinaan JFA dan Tata Kelola APIP 2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis Lainnya
Program 3 : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur N egara BPKP 1. Penyediaan dan pengelolaan sarana prasarana 2. Penyelenggaraan sistem dukungan pengambilan keputusan Pemerintah/Presiden dan internal
BPKP
B. Perjanjian Kinerja 2013
Penetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat
bagi pengukuran kinerja. kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang
ditetapkan. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluru anggota
organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap program dan kegiatan
yang dilakukan.
Sesuai dengan Renstra dan Dokumen Penetapan Kinerja, indikator hasil program
tahun 2013 terdiri atas:
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2013
No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target
1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas 80% LKKL, dan 85% LKPD
1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Persen 90,00
1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persen 90,00
1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar
Persen 82,00
1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persen 81,25
1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat
Persen 68,00
1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
Persen 86,67
1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Persen 55,00
2. Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%
2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
Persen 80,00
2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persen 78,75
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 27
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB iiBAB iiBAB iiBAB ii
2.1.3 Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit
Persen 8,00
3. Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 40% IPD dan terselenggaranya GG pada 55% BUMN/BUMD
3.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
Persen 45,00
3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persen 65,00
3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 60,00
4. Sasaran Strategis : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 75%
4.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Kelompok 3
4.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/ evaluasi FCP
Instansi 4
4.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
Peraturan 1
4.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persen 84,00
4.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA Persen 85,00
4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persen 40,00
4.1.7 persentase laporan keinvestigasian yang sesuai standar Persen 85,00
4.1.8 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persen 10,00
5. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 50% K/L/Pemda
5.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Persen 60,00
5.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008
IPD 3
5.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern IPD 3
6. Sasaran Strategis : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 80% dan kualitas
pengelolaaan keuangan sebesar 100%
6.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Persen 85,00
6.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persen 100
6.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian skala likert 1-10
7,8
6.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persen 95,00
6.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur
skala likert 1-10
8,25
6.1.6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Publikasi 24
6.1.7 Persentase pemanfaatan asset Persen 100
6.1.8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras skala likert 1-10
8,1
6.1.9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Persen 77,00
6.1.10 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas Masukan 1
6.1.11 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
APIP 3
6.1.12 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat skala likert 1-10
7,5
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
AKUNTABILITAS KINERJA BAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB III
28
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ntuk dapat melihat sejauh mana hasil yang diharapkan, yang telah
dirumuskan dalam Rencana Kinerja Tahunan dapat tercapai, harus
dilakukan pengukuran, evaluasi, dan analisis melalui media
pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja. Pengukuran kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang ditetapkan pada
Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu Tahun 2012.
A. CAPAIAN KINERJA
Tahap pengukuran kinerja merupakan tahapan untuk melihat capaian kinerja dengan
cara membandingkan rencana kinerja yang merupakan komitmen dari pimpinan dan
seluruh personil Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu, dengan realisasinya pada akhir
tahun.
Pengukuran kinerja dilakukan utamanya dengan membandingkan realisasi
pencapaian output dengan target output yang telah ditetapkan dalam penetapan
kinerja. Sesuai dengan Permenpan dan RB nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu diukur berdasarkan
capaian kinerja masing- masing indikator sasaran (output) dan tidak disimpulkan
capaian kinerja berdasarkan program (outcome) ataupun indikator secara total
(seluruh sasaran pada Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu).
Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu secara keseluruhan adalah
sebesar 138,79%, atau termasuk dalam kategori “memuaskan”. Nilai capaian
tersebut merupakan rata-rata capaian seluruh indikator output yang ditetapkan,
dengan gambaran sebagai berikut:
U
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 29
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
SASARAN STRATEGIS
OUTPUT
INDIKATOR KINERJA
OUTPUT Satuan Target Realisasi %
Pengendalian/Pelaksanaan
Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP
Kementerian/Lembaga/
BUMN/BUMD
Hasil Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan pembinaan
Penyelenggaraan SPIP
Kementerian/
Lembaga/BUMN/BUMD
Laporan 358 681 190,22
Kegiatan 11 13 118,18
Laporan Dukungan
Manajemen Perwakilan
BPKP
Hasil Penyelenggaraan
Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP
Laporan 60 86 143,33
Pengadaan dan Penyaluran
Sarana dan Prasarana
Perwakilan BPKP
Hasil Pengadaan dan
Penyaluran Sarana dan
Prasarana Perwakilan BPKP
Unit 68 78 114,71
JUMLAH
Laporan 418 767 183,49
Kegiatan 11 13 118,18
Unit 68 78 114,71
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Rata-rata capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2012 secara
keseluruhan adalah 138,79% atau termasuk kategori “memuaskan”. Capaian tersebut
terdiri dari tiga program, yaitu:
1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
2. Dukungan Manajemendan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya – BPKP;
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP.
Analisis atas capaian kinerja masing-masing program di atas dapat diuraikan sebagai
berikut:
Dalam tahun 2012, Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu telah melaksanakan Program
Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) untuk mencapai
dua sasaran strategis, yaitu:
• Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas
keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada
kementerian/lembaga/pemda/ BUMN/BUMD;
PPrrooggrraamm 11 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 30
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
• Meningkatnya K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai ketentuan
yang berlaku.
Capaian kinerja kegiatan dalam program ini diukur berdasarkan rata-rata capaian dari
29 indikator kinerja output, dengan rincian sebagai berikut:
INDIKATOR HASIL PROGRAM SAT TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA
(%) 1.01 Laporan hasil pengawasan lintas
sektor bidang Perekonomian lap 20 31 155,00
1.02 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Perekonomian
lap 7 12 171,43
1.03 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian
lap 4 13 325,00
1.04 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian
lap 1 3 300,00
1.05 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
lap 27 31 114,81
1.06 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam
lap 32 48 150,00
1.07 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam
lap 13 43 330,77
1.08 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden bidang Polsoskam
lap 10 18 180,00
1.09 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam
lap 11 33 300,00
1.10 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam
lap 4 0 0,00
1.11 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam
lap 2 9 450,00
1.12 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah
lap 2 2 100,00
1.13 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah
lap 56 68 121,43
1.14 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah
lap 3 4 133,33
1.15 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Bidang Keuangan Daerah
lap 31 141 454,85
1.16 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah
lap 9 21 233,33
1.17 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah
lap 6 9 150,00
1.18 Laporan dukungan pembinaan
penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah
lap 15 30 200,00
1.19 Laporan hasil bimtek/asistensi lap 2 5 250,00
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 31
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
GCG/KPI sektor korporat 1.20 Laporan hasil pengawasan atas
kinerja BUMD lap 6 10 166,67
1.21 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD
lap 5 27 540,00
1.22 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi
lap 5 28 560,00
1.23 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP
lap 3 4 133,33
1.24 Laporan hasil kajian pengawasan lap 1 0 0,00 1.25 Laporan hasil audit investigasi atas
HKP, Eskalasi dan Klaim lap 4 0 0,00
1.26 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
lap 77 89 115,58
1.27 Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah
lap 4 6 150,00
1.28 Sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah
lap 7 7 100,00
1.29 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah
lap 2 2 100,00
Dari 29 indikator kinerja output yang ditargetkan tersebut, 26 indikator mencapai target
(capaiannya lebih atau sama dengan 100%) dan 3 indikator tidak terealisasi (0%).
Capaian tertinggi terjadi pada dua indikator yaitu Laporan Hasil Sosialisasi Masalah
Korupsi (560,00%, target 5 lap, realisasi 28 lap) dan Laporan Hasil Bimtek/Asistensi
Penyusunan LK BUMD (540,00%, target 5 lap, realisasi 27 lap).
Capaian terendah sebesar 100,00% pada 3 indikator yaitu Laporan Hasil Pengawasan
Lintas Sektor Bidang Keuangan Daerah (target sama dengan realisasi sebanyak 2
lap); Sosialisasi dan Bimtek Penerapan Tatakelola APIP Daerah (7 lap) dan Laporan
Evaluasi Penerapan Tatakelola APIP Daerah (2 lap).
Tiga indikator yang tidak terealisasi adalah:
1) Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam, 4 lap;
2) Laporan hasil kajian pengawasan, 1 lap;
3) Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim, 4 lap.
Capaian kinerja per indikator output dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Perekonomian
Capaian indikator sebesar 155,00% (target 20 lap, realisasi 31 lap). Pengawasan lintas
sektor perekonomian diantaranya audit kinerja Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan (PPIP). Audit selain dilaksanakan di satuan kerja PPIP di tingkat provinsi
dan kabupaten, juga dilaksanakan uji petik pelaksanaan kegiatan perencanaan dan
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 32
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
pelaksanaan pembangunan infrastruktur perdesaan pada 97,22% desa atau 35 desa
dari 36 desa di 4 (empat) kabupaten atau 100% dari 4 (empat) kabupaten yang
menerima dana PPIP di Provinsi Bengkulu.
Hasil audit kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun 2011
pada Provinsi Bengkulu memperoleh skor 79,60 dari nilai maksimum 100 yang
mencerminkan PPIP tahun 2011 di Provinsi Bengkulu telah dilaksanakan dengan
predikat “Cukup Berhasil”.
Capaian melebihi target disebabkan adanya realisasi 11 laporan hasil pengawasan
lintas sektor Bidang Perekonomian yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun
Anggaran 2011 pada Kabupaten Kaur;
2) Exit Meeting Laporan Hasil Audit PPIP Tahun 2011;
3) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastuktur Perdesaan (PPIP) Tahun
Anggaran 2011 (APBN-P) dan 2012 (Interim) Provinsi Bengkulu, Kabupaten
Bengkulu Utara, Kabupaten Kaur dan Kabupaten Bengkulu Tengah (4 lap);
4) Exit Meeting Laporan Hasil Audit PPIP Tahun 2012;
5) Penyusunan Laporan Kegiatan Bulan September 2012, Bulan Oktober 2012, Bulan
November 2012 dan Bulan Desember 2012 (4 lap).
2. Laporan hasil pengawasan BUN bidang Perekonomian
Capaian indikator sebesar 171,43% (target 7 lap, realisasi 12 lap). Capaian melebihi
target disebabkan adanya realisasi lima laporan hasil pengawasan lintas BUN Bidang
Perekonomian yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Tahun Anggaran 2012 pada SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera VII Provinsi Bengkulu;
2) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I 2012 pada Satker
Penataan Bangunan dan Lingkungan Bengkulu;
3) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I 2012 pada Satker
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I, Wilayah II Provinsi Bengkulu (2 lap);
4) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I 2012 pada Kantor
Pengembangan LLAJ Provinsi Bengkulu;
3. Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian
Capaian indikator sebesar 325,00% (target 4 lap, realisasi 13 lap). Kegiatan
Pendampingan dilaksanakan pada satker-satker unit akuntansi wilayah di lingkungan
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Sosial, Kementerian
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 33
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
Kehutanan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum,
Kepolisian Daerah Bengkulu, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kesehatan ,
Kejaksaan Tinggi, Kantor Wilayah BPN, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)
Provinsi Bengkulu, Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan UAKPA/B-W
pada Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Pendampingan Penyusunan
laporan Keuangan UAKPA/B-W pada Kementerian Pertanian di Wilayah Provinsi
Bengkulu , Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri serta pada Badan Pusat Statistik
Provinsi Bengkulu untuk penyusunan laporan keuangan tahun anggaran 2011.
Pada umumnya kegiatan pendampingan ini telah dapat dilaksanakan dengan baik
meskipun masih terdapat hal yang perlu diperbaiki diantaranya penyusunan Catatan
Atas Laporan Keuangan(CaLK) sebagian belum berpedoman pada Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan No. PER 65/PB/2010 tentang Pedoman penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga.
Pada bulan November 2012 untuk pertama kali dilakukan pendampingan penyusunan
laporan keuangan di lingkungan Mahkamah Agung. Rencananya akan dilanjutkan di
bulan Januari 2013.
Capaian melebihi target disebabkan adanya realisasi 9 laporan hasil bimbingan
teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian yang merupakan penugasan
Non PKPT, yaitu:
1) Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2012 dan Penyelesaian
Tindak Lanjut Temuan BPK-RI Tahun Anggaran 2011 pada BPTP Bengkulu;
2) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan pada Dirjen Bina Marga
Kementerian PU-RI pada Dinas PU Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2011;
3) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan pada Balai Sumber Daya Air
Kementerian PU-RI Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2011;
4) Penyusunan Laporan Hasil Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian PU Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2011;
5) Sosialisasi Pedoman Pendampingan Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan
Kementerian PU-RI Tahun Anggaran 2011;
6) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian PU-RI pada Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
Bengkulu Tahun Anggaran 2011;
7) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Dirjen Cipta Karya Kementerian
PU-RI pada Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2011;
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 34
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
8) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Dirjen Cipta Karya Kementerian
PU-RI pada Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Bengkulu dan
Satker Penyehatan Lingkungan Permukiman Bengkulu Tahun Anggaran 2011;
9) Narasumber pada Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Pertanian Tahun Anggaran 2012.
4. Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian
Capaian indikator sebesar 300,00% (target 1 lap, realisasi 3 lap). Capaian melebihi
target disebabkan adanya realisasi 2 laporan hasil pengawasan atas penerimaan
negara Bidang Perekonomian yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Audit Operasional Pengelolaan PNBP pada Stasiun Meteorologi Kelas III Fatmawati
Tahun Anggaran 2011 dan Semester I 2012;
2) Audit Operasional PNBP pada Bandar Udara Fatmawati Soekarno Tahun Anggaran
2012.
5. Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
Capaian indikator sebesar 114,81% (target 27 lap, realisasi 31 lap). Audit terhadap
proyek-proyek yang didanai dari Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) pada Perwakilan
BPKP Provinsi Bengkulu, merupakan audit dukungan pada laporan keuangan K/L
sehingga tidak memberikan opini. Opini terhadap Proyek yang didanai PHLN diberikan
pada proyek induk yang diaudit oleh BPKP Pusat.
- Audit Keuangan atas PNPM Mandiri Perkotaan yang sumber dananya berasal dari
IBRD Loan No. 7504-ID. Audit dilaksanakan pada Kabupaten Rejang Lebong dan
Provinsi Bengkulu. Pemberdayaan atas pekerjaan fisik yang dilaksanakan telah
berjalan cukup baik namun kegiatan dana bergulir masih mendapat kendala dengan
masih terdapatnya UPK yang kolektibilitas macet.
- Audit Keuangan atas PNPM Mandiri Pedesaan yang sumber dananya berasal dari
IBRD Loan No.7505-ID. Audit dilaksanakan pada Kabupaten Bengkulu Utara,
Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur, dan
Provinsi Bengkulu.
Permasalahan yang masih berulang ditemui adalah RAB yang melebihi realisasi
pekerjaan, fisik pekerjaan yang masih memerlukan penyempurnaan, dan peran
fasilitator yang perlu ditingkatkan. Selain itu ada permasalahan atas sisa dana BLM
berupa dana Bantuan Program Pengembangan Kecamatan (BPPK) dan DOK
(Perencanaan, Pelatihan, RPJMDes dan RBM) yang belum dimanfaatkan per 31
Maret 2012 beserta bunganya belum disetor ke Kas Negara .
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 35
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
- Audit Keuangan atas Grant 93076 Co Financing PNPM Rural pada Satker Provinsi,
Kabupaten Lebong dan Kaur, yang merupakan initial audit.
- Audit Keuangan atas Program Bantuan Operasional Sekolah-Knowledge
Improvement For Transparency and Accountability (BOS KITA) yang sumber
dananya berasal dari Loan IBRD No. 7591-IND. Audit dilaksanakan pada
Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong,
Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Bengkulu
Selatan.
- Audit Operasional atas Managing Higher Education for Relevance dan Efficient
yang dananya bersumber dari Loan IBRD-4789 IND, IDA Credit 4077 IND pada
Universitas Bengkulu.
- Audit Keuangan atas IBRD 7737-ID Health Proff Education Project (HPEQ) pada
Universitas Bengkulu yang merupakan initial audit.
- Audit Keuangan JICA IP-543 Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW) Regional Infras for Social Economic (RISE) pada Kabupaten Kaur,
Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Lebong dan Kabupaten Rejang Lebong.
- Audit Keuangan Loan ADB 2163/4-INO Common Water Sanitation Health (CWSH)
pada Kabupaten Rejang Lebong dan Provinsi Bengkulu.
- Audit Keuangan atas IBRD Grant Deutch 56841 PAUD pada Kabupaten Bengkulu
Utara dan Bengkulu Selatan.
- LAI Dukungan atas Indonesia Vocational Education Strengthening Project (INVEST)
ADB Loan Number 2416-INO pada SMKN 3 Kota Bengkulu.
Capaian yang melampaui target disebabkan adanya realisasi 4 laporan hasil
pengawasan atas Proyek PHLN yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Pembahasan Tindak Lanjut Hasil Audit Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2009 –
2011;
2) Audit Keuangan Grant TF-93076 Co Financing National Program for Community
Empowerment in Rural Area Project (PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan) Tahun
Anggaran 2011 pada Kabupaten Bengkulu Utara;
3) Kompilasi Laporan Hasil Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan (PPIP) Tahun ANggaran 2011 dan Semester I 2012 (Interim) pada
Provinsi Bengkulu;
4) Workshop Persiapan Audit PNPM Mandiri Perdesaan Tahun Anggaran 2012 dan
Persiapan Revisi Pedoman Audit PNPM Mandiri Perdesaan.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 36
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
6. Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam
Capaian indikator sebesar 150,00% (target 32 lap, realisasi 48 lap). Pengawasan lintas
sektor diantaranya adalah Audit Keuangan atas Program Bantuan Operasional
Sekolah-Knowledge Improvement For Transparency and Accountability (BOS KITA)
yang sumber dananya berasal dari Loan IBRD No. 7591-IND. Audit dilaksanakan pada
Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong,
Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Bengkulu Selatan.
Permasalahan yang ditemui pada audit BOS adalah jumlah alokasi tidak sesuai
dengan jumlah murid, masih banyaknya sekolah–sekolah yang membelanjakan dana
BOS tidak sesuai pedoman BOS, misalnya prioritas penggunaan dana, penggunaan di
luar peruntukan, penggunaan untuk kegiatan yang dilarang, pajak yang belum
dipungut. Selain itu kontribusi Pemda terhadap kewajiban penyediaan dana
monitoring dan evaluasi masih rendah. Meningkatnya dukungan/ peran serta Pemda
dalam penyediaan dana monitoring diharapkan permasalahan yang berulang setiap
tahunnya akan berkurang.
Capaian yang melampaui target disebabkan adanya realisasi 16 laporan hasil
pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam yang merupakan penugasan Non PKPT,
yaitu:
1) Monitoring Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru Kabupaten Mukomuko,
Kabupaten Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu (3 lap);
2) Kompilkasi Monitoring PPDB Tahun Ajaran 2012/2013 Provinsi Bengkulu;
3) Pertemuan Proyek I-MHERE dan HPEQ;
4) Audit Kinerja Program bantuan Operasional Sekolah – Knowledge Improvement
for Transparency and Accountability (BOS-KITA) IBRD Loan 75910-IND Tahun
Anggaran 2011 pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Bengkulu Selatan;
5) Narasumber Audit Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran
2012;
6) Workshop Rekonsiliasi Audit BPKP Program PPAUD;
7) Tindak Lanjut Hasil Pengawasan BPKP di Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
Kementerian Kesehatan;
8) Audit Operasional atas Sub Program Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah pada Kementerian Agama Tahun
Anggaran 2012 Provinsi Bengkulu dan Kota Bengkulu (2 lap);
9) Sosialisasi Pedoman dan persiapan Audit Program Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK);
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 37
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
10) Deseminasi Pedoman Pengelolaan Keuangan dalam rangka Pendampingan dan
Pembinaan terhadap Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Bengkulu;
11) TOT Audit Dukungan PNPM Mandiri Perdesaan;
12) Laporan Kompilasi Audit Operasional atas Program Pendidikan Islam pada Sub
Program/Kegiatan Peningkatan Mutu dan Akses Madrasah Aliyah Tahun
Anggaran 2011 Provinsi Bengkulu;
13) Laporan Bulanan Bulan Oktober 2012.
7. Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam
Capaian indikator sebesar 330,77% (target 13 lap, realisasi 43 lap). Capaian melebihi
target disebabkan adanya realisasi 30 laporan hasil pengawasan BUN Bidang
Polsoskam yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Reviu atas Rencana Pembelian Tanah di Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2012;
2) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN (Kantor Daerah) Tahun Anggaran
2012 Kantor Rupbasan Bengkulu;
3) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I Tahun Anggaran 2012
pada Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kota Bengkulu, MTsN Tais Kabupaten
Seluma, MTsN Penago II Kabupaten Seluma, MTsN Sukaraja Kabupaten Seluma
(4 lap);
4) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I Tahun Anggaran 2012
pada Madrasah Ibtidaiyah (MIN) Lawang Agung Kabupaten Seluma, MIN Napal
Melintang Kabupaten Seluma, MIN Lawang Agung Kabupaten Seluma, MIN Lubuk
Resam Kabupaten Seluma (4 lap);
5) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN (Kantor Daerah) Tahun Anggaran
2012 Lembaga Permasyarakatan Arga Makmur;
6) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I Tahun Anggaran 2012
pada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu dan
Kabupaten Kepahiang (3 lap);
7) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I Tahun Anggaran 2012
pada Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma (2 lap);
8) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I Tahun Anggaran 2012
pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Bengkulu, MAN Seluma Kabupaten
Seluma (2 lap);
9) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I Tahun Anggaran 2012
pada Kantor Administrasi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu;
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 38
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
10) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I Tahun Anggaran 2012
pada Kantor Pertanahan Kota Bengkulu, Kantor Pertanahan Kabupaten
Kepahiang (2 lap);
11) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I Tahun Anggaran 2012
pada Satker Listrik Perdesaan Provinsi Bengkulu;
12) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I Tahun Anggaran 2012
pada Kepolisian Resort Rejang Lebong dan Kepahiang (2 lap);
13) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I Tahun Anggaran 2012
pada Balai Pengawasan Obat dan Makanan Provinsi Bengkulu;
14) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I Tahun Anggaran 2012
pada Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu dan Pengadilan Negeri
Kepahiang, Pengadilan Negeri Bengkulu dan Pengadilan Agama Curup (4 lap);
15) Evaluasi Penyerapan Anggaran Dana APBN Semester I Tahun Anggaran 2012
pada Kejaksaan Negeri Curup;
8. Laporan hasil pengawasan atas permintaan Presiden bidang Polsoskam
Capaian indikator sebesar 180,00% (target 10 lap, realisasi 18 lap). Capaian melebihi
target disebabkan adanya realisasi 8 laporan hasil pengawasan atas Permintaan
Presiden Bidang Polsoskam yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Monitoring Proses Kegiatan pada 20 Kementerian di Kota Bengkulu, Kabupaten
Kaur, Kabupaten Seluma, Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Mukomuko (5 lap);
2) Penyusunan Laporan Hasil Monitoring terhadap Kegiatan Inpres RI No. 1 Tahun
2010 pada Provinsi Bengkulu;
3) Tenaga Instruktur Pelatihan Audit PNPM Mandiri Perdesaan bagi Inspektorat
Kabupaten;
4) Kompilasi Monitoring UKP4 Semester I Tahun Anggaran 2012 Provinsi Bengkulu.
9. Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam
Capaian indikator sebesar 300,00% (target 11 lap, realisasi 33 lap). Reviu ini dilakukan
atas laporan keuangan tahun 2011 pada KPUD Provinsi Bengkulu, dan Kanwil BPN
Bengkulu serta Universitas Bengkulu. Reviu dimaksudkan untuk peningkatan kualitas
Laporan Keuangan melalui reviu Laporan Keuangan pada tingkat Satker dan uji petik
pada sebagian Satker di Lingkungan KPUD dan Kantor Pertanahan.
Capaian yang melampaui target disebabkan adanya realisasi 22 laporan hasil
bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam yang merupakan
penugasan Non PKPT, yaitu:
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 39
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
1) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan pada Panti Sosial Bina Laras
“Dharma Guna” Bengkulu Tahun Anggaran 2011;
2) Reviu Laporan Keuangan Universitas Bengkulu;
3) Penyusunan Laporan Bulanan Bulan Januari 2012;
4) Laporan Kegiatan Bulanan Bulan Februari 2012;
5) Laporan Kegiatan Bulanan Bulan Maret 2012;
6) Koordinasi Penugasan dan Kerjasama dengan STAIN Curup Kabupaten Rejang
Lebong;
7) Laporan Kegiatan Bulanan Bulan April 2012;
8) Laporan Kegiatan Bulanan Bulan Juni 2012;
9) Narasumber/Fasilitator Kegiatan Presentasi Hasil Pemetaan (Exit Meeting) SPIP;
10) Pendampingan Reviu Verifikasi Pertanggungjawaban Keuangan pada Bawaslu
Provinsi Bengkulu;
11) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan KPU Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2012;
12) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan di Lingkungan MA Provinsi
Bengkulu Tahun Anggaran 2012;
13) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan pada BPN Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2012;
14) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Kejati Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2012;
15) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan pada Lingkungan Kanwil
Kementerian Hukum dan HAM di Wilayah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran
2012;
16) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan pada Kantor Wilayah BPS
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2012;
17) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan pada Kementerian Kehutanan
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2012;
18) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan pada Kepolisian Resort Kota
Bengkulu Tahun Anggaran 2012;
19) Narasumber Acara Pertemuan Penyusunan Laporan Keuangan BOK Tahun
Anggaran 2012 di Kabupaten Bengkulu Tengah;
20) Laporan Kegiatan Bulanan Bulan Juli 2012;
21) Laporan Kegiatan Bulanan Bulan Agustus 2012;
22) Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan
BPKP Provinsi Bengkulu.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 40
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
10. Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Polsoskam
Capaian indikator sebesar 450,00% (target 2 lap, realisasi 9 lap). Pelampauan Capaian
melampaui target disebabkan adanya realisasi 7 laporan hasil pengawasan atas
permintaan stakeholders Bidang Polsoskam yang merupakan penugasan Non PKPT,
yaitu:
1) Pemutakhiran tindak lanjut atas Saldo TPB pada Satuan Kerja / Badan peradilan di
Lingkungan MA;
2) Audit atas Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1433H/2012M pada Kementerian
Agama Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kota Bengkulu (2 lap);
3) Bantuan Tenaga Pemeriksa dalam Pelaksanaan wasrik Irwasda Polda Bengkulu
Tahap I (Perencanaan dan Pengorganisasian) – (2 lap);
4) Koordinasi Pelaksanaan Audit Dana Dekonsentrasi Lingkungan Hidup Tahun
Anggaran 2012;
5) Pendampingan Reviu/Verifikasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Pilwalkot
Bengkulu Putaran I Tahun 2012.
11. Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah
Capaian indikator sebesar 100,00% (target 2 lap, realisasi 2 lap). Realisasi 2 kegiatan
tersebut sesuai PKPT, yaitu Evaluasi AKIP Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten
Muko-muko.
12. Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah
Capaian indikator sebesar 121,43% (target 56 lap, realisasi 68 lap). Capaian
melampaui target disebabkan adanya realisasi 12 laporan hasil pengawasan BUN
Bidang Keuangan Daerah yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Diseminasi Pedoman DAK, DPID dan DPPID Tahun 2012 di Jakarta;
2) Monitoring atas DAK Tahun Anggaran 2011 (9 lap);
3) Monitoring Sisa Dana DPPID Kabupaten Rejang Lebong dan Kompilasi Hasil
Monitoring Sisa Dana DPPID Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2011;
13. Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah
Capaian indikator sebesar 133,33% (target 3 lap, realisasi 4 lap). Capaian melampaui
target disebabkan adanya realisasi satu laporan hasil pengawasan atas Permintaan
Presiden Bidang Keuangan Daerah yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu
Tenaga Pengajar Diklat Kepemimpinan Tk. III Angkatan XXX Tahun 2012.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 41
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
14. Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Bidang Keuangan Daerah
Capaian indikator sebesar 454,85% (target 31 lap, realisasi 141 lap). Capaian
melampaui target disebabkan adanya realisasi 110 laporan hasil bimtek/asistensi
Penyusunan LKPD Bidang Keuangan Daerah yang merupakan penugasan Non PKPT,
yaitu:
1) Narasumber Penyelenggaraan Bimtek Pengelolaan Keuangan Daerah untuk
PPK SKPD di Lingkungan Pemkab Rejang Lebong;
2) Pendampingan Evaluasi Lakip SKPD TA 2011 pada Pemkab Bengkulu Selatan;
3) Pemdampingan/Asistensi SIMDA Keuangan pada Pemkab Seluma;
4) Narasumber Bimtek SAKIP Kabupaten Benteng;
5) Asistensi Penyusunan Perda Pertanggungjawaban APBD TA 2011 Kabupaten
Bengkulu Tengah;
6) Narasumber Kegiatan Bimtek Pengelolaan BMD pad Pemkab Mukomuko;
7) Asistensi Pengelolaan Gaji Pada Pemerintah Kabupaten Benteng;
8) Narasumber Sosialisasi DAK di Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, dan
Kebudayaan Kabupaten Benteng;
9) Narasumber Peningkatan Penigkatan Manajemen Aset dan Pendampingan
Invetarisasi Aset Kabupaten Benteng;
10) Narasumber Penyusunan Pedoman Penyusunan APBD dan SBU 2013 pada
Pemkot Bengkulu;
11) Asistensi/Pendampingan Penyusunan LPPD Kota Bengkulu TA 2011;
12) Narasumber Kegiatan Pemaparan Aplikasi SIMDA di Kantor BPK RI Perwakilan
Provinsi Bengkulu;
13) Asistensi/Pendampingan Penyusunan LAKIP Pemerintah Kota Bengkulu TA
2011;
14) Asistensi Penyusunan Laporan Penyelenggaraan (LPPD) Kabupaten Mukomuko
TA 2011;
15) Koordinasi dengan Pemkab Bengkulu Tengah;
16) Pendampingan Penyusunan LAKIP Kabupaten Bengkulu Selatan TA 2011;
17) Pendampingan Penyelesaian Laporan Keuangan TA 2011 Provinsi Bengkulu;
18) Pendampingan Penyusunan LKPJ dan LPPD Pemkab Kaur TA 2011;
19) Pendampingan Penyusunan LAKIP Kabupaten Kaur TA 2011;
20) Koordinasi dengan Pemkab Seluma;
21) Pendampingan Penyusunan LPPD dan LKPJ Bupati Kabupaten Lebong Tahun
2011;
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 42
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
22) Narasumber Sosialisasi LPPD dan LKPJ Kabupaten Kaur;
23) Narasumber Sosialisasi LAKIP Kabupaten Kaur;
24) Sosialisasi LAKIP Kabupaten Kaur;
25) Narasumber Sosialisasi dan Tata Cara Penyusunan LPPD dan LKPJ Pemkab
Kepahiang;
26) Narasumber Kegiatan Sosialisasi Reviu LKPD Tahun 2011 Kabupaten Bengkulu
Tengah;
27) Asistensi/Pendampingan Penyusunan Penetapan Kinerja (TAPKIN) Tahun 2012
Pemprov Bengkulu;
28) Asistensi/Pendampingan Penatausahaan Aplikasi SIMDA BMD pada Pemkab
Seluma;
29) Pendampingan Penyusunan Reviu LKPD Kabupaten Bengkulu Tengah TA 2011;
30) Pendampingan Penyusunan Reviu LKPD Kabupaten Bengkulu Selatan TA 2011;
31) Asistensi / Pendampingan Penyusunan LPPD dan LKPJ Kabupaten Kepahiang
TA 2011;
32) Pendampingan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Kabupaten;
33) Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Pemda Kabupaten Mukomuko TA
2011;
34) Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong
TA 2011;
35) Monitoring Penyusunan dan Reviu LKPD Kabupaten Kaur TA 2011;
36) Peserta Workshop Program Aplikasi SIMDA Keuangan Pendapatan;
37) Tenaga Pengajar Diklat Kepimpinan Tingkat III Angkatan ke I Tahun 2012;
38) Narasumber Pendidikan dan Pelatihan Teknis Penyusunan LAKIP di Lingkungan
Pemprov Bengkulu;
39) Pendampingan Penerapan SIMDA Keuangan pada Pemkab Bengkulu Tengah
Tahun 2012;
40) Narasumber Workshop Implementasi Paket Regulasi tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah pada Pemkab Bengkulu Tengah;
41) Forum Bidang Akuntabilitas Pemda di Jakarta;
42) Tenaga Moderator Sosialisasi Permendagri 32 Tahun 2011 di Sekretariat Daerah
Pemkab Bengkulu Tengah;
43) Narasumber Kegiatan Bimtek Bendahara SKPD TA 2012 pada Pemerintah
Daerah Mukomuko;
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 43
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
44) Bimbingan Teknis Kegiatan Pengelolaan dan Penatausahaan Aset Tahun 2012
pada DPPKAD;
45) Pendampingan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemkot Bengkulu;
46) Narasumber Rekonsiliasi Kas Triwulan Pertama seluruh SKPD Pemkab
Bengkulu Tengah;
47) Pendampingan Kegiatan Penyelenggaraan Sistem dan Informasi Pengelolaan
Aset Daerah dengan Aplikasi SIMDA BMD pada Pemkab Kaur;
48) Narasumber Bimtek Pengelolaan Keuangan SKPD di Lingkungan Pemkot
Bengkulu;
49) Bimtek Penatausahaan SIMDA Barang Milik Daerah (BMD) pada Pemkab
Kepahiang;
50) Narasumber dalam Pertemuan Rutin bagi Pegawai di Balai Labkesda Provinsi
Bengkulu;
51) Instruktur Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Aset Daerah pada Pemkab
Lebong;
52) Narasumber Pembahasan Rencana Aksi Tindak Lanjut Audit BPK-RI pada
Pemkab Bengkulu Tengah;
53) Rekonsiliasi SIMDA Keuangan Triwulan ke 2 Pemkab Bengkulu Tengah;
54) Narasumber Penyusunan LPPD Pemkab Bengkulu Tengah TA 2011;
55) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Interim (Semester I) Pemkab
Kepahiang TA 2012;
56) Fasilitator dalam Supervisi Penyelenggaraan Penatausahaan SIMDA Keuangan
di Pemerintah Kota Bengkulu;
57) Pendampingan/Asistensi Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) di Pemkab
Rejang Lebong Tahun 2012;
58) Bimbingan Teknis Kegiatan Pengelolaan dan Pentausahaan Aset Tahun 2012
pada DPPKA Kota Bengkulu;
59) Asistensi Penerapan SIMDA Keuangan Versi 15.1 bulan Agustus Tahun 2012
pada Pemkab Bengkulu Tengah;
60) Pendampingan Penerapan SIMDA Keuangan untuk Tahun 2012 pada Pemkab
Mukomuko;
61) Pendampingan Penatausahaan SIMDA BMD pada Kabupaten Kepahiang;
62) Narasumber Penyusunan Revisi Peraturan Gubernur tentang Sisdur
Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pemerintah Provinsi Bengkulu;
63) Narasumber Pelatihan Penatausahaan Keuangan pada Dinas PU Kabupaten
Kepahiang;
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 44
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
64) Narasumber Bimtek SIMDA BMD pada Pemkab Kepahiang;
65) Narasumber Rekonsiliasi BMD SKPD di Lingkungan Pemkab Bengkulu Tengah
TA 2012;
66) Asistensi Pengelolaan Keuangan Daerah menggunakan Aplikasi SIMDA
Keuangan pada Pemkab Lebong;
67) Narasumber dalam Penyusunan Rencana Akti Tindak Lanjut Temuan Hasil
Pemeriksaan BPK dan Supervisi SIMDA Keuangan/BMD pada Pemkab Seluma;
68) Asistensi SIMDA BMD pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah TA 2012;
69) Asistensi/Pendampingan Evaluasi LAKIP Pemerintah Kabupaten Lebong TA
2012;
70) Kompilasi atas Laporan Hasil Evaluasi Penyerapan Anggaran Pemprov Bengkulu
TA 2012;
71) Asistensi Update SIMDA ada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan;
72) Narasumber Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Kebijakan
Akuntansi pada Pemprov Bengkulu;
73) Asistensi Penatausahaan Pengelolaan Keuangan pada Pemkab Bengkulu
Tengah dengan SIMDA versi 15.1;
74) Narasumber dalam Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Temuan Laporan Hasil
Pemeriksaan BPK TA 2011 dan Asistensi Simda untuk Persiapan LKPD 2012 di
Pemerintah Kota Bengkulu;
75) Narasumber Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Bengkulu;
76) Narasumber Bimbingan Teknis Implementasi Manajemen Aset Daerah Tahun
2012 pada DPPKA Kota Bengkulu;
77) Narasumber Rekonsiliasi Aset SKPD Triwulan Ketiga di Lingkungan Kabupaten
Bengkulu Tengah TA 2012;
78) Asistensi/Pendampingan Penerapan SIMDA Keuangan untuk Tahun 2012 pada
Pemerintah Kabupaten Muko-muko;
79) Asistensi/Pendampingan Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) pada
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong;
80) Narasumber Rekonsiliasi SIMDA Keuagan Triwulan III Benteng;
81) Supervisi SIMDA Keuangan di Pemkab Bengkulu Tengah dalam Rangka
Persiapan Penyusunan LKPD Tahun 2012;
82) Fasilitator dalam Rangka Reviu dan Rekonsiliasi BMD di Kabupaten Bengkulu
Selatan;
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 45
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
83) Asistensi Penatausahaan Aset dan Persiapan Penyusunan LKPD 2012
Kabupaten Kepahiang ;
84) Asistensi Pengelolaan BMD menggunakan Aplikasi SIMDA BMD pada
Kabupaten Lebong;
85) Pendampingan dalam Rangka Reviu dan Rekonsiliasi BMD Pemerintah
Kabupaten Seluma;
86) Pendampingan Pengelolaan BMD TA 2012 Pemerintah Kabupaten Rejang
Lebong;
87) Narasumber Sosialisasi Peningkatan Administrasi Pelaporan Persediaan
Pemerintah Provinsi Bengkulu;
88) Supervisi SIMDA BMD di Kabupaten Bengkulu Tengah dalam Rangka Persiapan
Penyusunan LKPD TA 2012;
89) Asistensi Pengelolaan Keuangan Daerah menggunakan Aplikasi SIMDA
Keuangan pada Pemkab Lebong;
90) Penunjukan Personil Pendamping Bimtek Aplikasi SIMDA di Ruang Laboratorium
SIMDA BPKP Pusat;
91) Narasumber Bimtek Entri Data Pendapatan menggunakan SIMDA Release 15.1
untuk Bendahara Pendapatan SKPD Kabupaten Bengkulu Tengah;
92) Narasumber/Pendamping Penyusunan Peraturan Bupati tentang Sisdur
Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kaur;
93) Pendampingan Persiapan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Seluma
Tahun 2012 dengan Menggunakan Aplikasi SIMDA Keuangan;
94) Forum APD Tahun 2012 di Solo;
95) Narasumber Bimtek Kegiatan Indeks Kepuasaan Masyarakat di Kabupaten
Bengkulu Selatan;
96) Narasumber Forum Perencanaan Percepatan Pembangunan Bengkulu;
97) Asistensi Pengelolaan BMD menggunakan Aplikasi SIMDA BMD pada Pemkab
Lebong;
98) Asistensi Pengelolaan Barang Milik Daerah Pemkab Mukomuko TA 2012;
99) Asistensi Persiapan Penyusunan LKPD Pemkab Bengkulu Tengah TA 2012;
100) Narasumber Kegiatan Bimtek Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pemkab
Seluma;
101) Narasumber Pengisian Form IKK pada Acara Sosialiasasi Penyusunan LKPD
Provinsi Bengkulu;
102) Fasilitator SPIP pada Pemkab Bengkulu Selatan;
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 46
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
103) Asistensi SIMDA Keuangan pada Bagian Administrasi Keuangan Pemkab
Bengkulu Utara;
104) Monitoring dan Tindak Lanjut SPIP pada Pemkab Lebong;
105) Narasumber Rekonsiliasi SIMDA Keuangan Triwulan IV Pemkab Bengkulu
Tengah;
106) Narasumber Rekonsiliasi Aset Triwulan IV Pemkab Bengkulu Tengah;
107) Narasumber Bimtek dan Penyuluhan tentang Persiapan tentang Pelaporan AKIP
pada Pemkab Bengkulu Selatan;
108) Narasumber Sosialisasi Paket Regulasi tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
dan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD di Kabupaten Lebong;
109) Narasumber Bimbingan Teknis Bendahara di Provinsi Bengkulu;
110) Narasumber Bimbingan Teknis Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja
menggunakan Aplikasi SIMDA Keuangan.
15. Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah
Capaian indikator sebesar 233,33% (target 9 lap, realisasi 21 lap). Capaian melampaui
target disebabkan adanya realisasi 12 laporan hasil pengawasan atas permintaan
stakeholders Bidang Keuangan Daerah yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Narasumber Sosialisasi dan Tata Cara Penyusunan LPPD dan LKPJ Pemkab
Kepahiang;
2) Asistensi/Pendampingan Penyusunan LAKIP Benteng TA 2011;
3) Monitoring Lanjutan Hasil Pemetaan SPIP pada Pemkab Bengkulu Selatan;
4) Monitoring Hasil Pemetaan SPIP Pada Pemkab Kaur;
5) Fasilitator dalm Pemyusunan LPPD Akhir Masa Jabatan Walikota Bengkulu Tahun
2012;
6) Narasumber Sosialisasi SPIP pada Inspektorat Kabupaten Kaur;
7) Evaluasi atas LPPD Tahun 2011 pada Pemkab Kota Bengkulu;
8) Evaluasi atas LPPD Tahun 2011 pada Pemkab Lebong;
9) Evaluasi atas LPPD Tahun 2011 pada Pemkab Seluma;
10) Evaluasi atas LPPD Tahun 2011 pada Pemkab Kepahiang;
11) Evaluasi atas LPPD Tahun 2011 pada Pemkab Bengkulu Selatan;
12) Validasi Hasil Monitoring DAK, DPID, dan DPPID TA 2011.
16. Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan
Daerah
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 47
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
Capaian indikator sebesar 150,00% (target 6 lap, realisasi 9 lap). Capaian melampaui
target disebabkan adanya realisasi 3 laporan hasil pengawasan atas kinerja Pelayanan
Publik Bidang Keuangan Daerah yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Sosialisasi Pedoman Audit Kinerja, Evaluasi AKIP dan Manual EKPPD Tahun 2012
di Jakarta;
2) Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Pendidikan pada Pemerintah
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2011;
3) Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Kesehatan pada Pemerintah
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2011.
17. Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah
Capaian indikator sebesar 200,00% (target 15 lap, realisasi 30 lap). Capaian
melampaui target disebabkan adanya realisasi 15 laporan Dukungan Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah yang merupakan penugasan Non
PKPT, yaitu:
1) Narasumber Penyusunan RKPD Provinsi Bengkulu 2013 dan Renja SKPD 2013
pada Bappeda Provinsi Bengkulu;
2) Asistensi Penyusunan Peraturan Daerah PPKD Pemkab Kaur;
3) Temu Teknis antar APIPdalam rangka pelaksanaan Audit Penggunaan Produksi
Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang dan Jasa;
4) Bimtek Perbaikan SPIP Berupa Asistensi Penyusunan Peraturan Bupati tentang
Kebijakan Akuntansi Kabupaten Kaur;
5) Penyusunan Perda tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Pemkab
Bengkulu Tengah;
6) Narasumber Raperda PPKD dan Raperbup Kebijakan Akuntansi Kabupaten Kaur;
7) Asistensi Perencanaan Pembangunan Daerah melalui Penyusunan Database
KUA PPAS dan RKA 2013 pada Pemkab Bengkulu Tengah;
8) Pendampingan Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang Kebijakam
Akuntansi pada Pemkab Lebong;
9) Fasilitator Perencanaan Pembangunan Daerah dalam Proses Penyusunan APBD
Perubahan APBD TA 2012 di Pemkot Bengkulu;
10) Narasumber Kegiatan Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuagnan dan
Pengelolaan Keuangan SKPD Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi;
11) Asistensi Perencanaan Pembangunan dalm Rangka Evaluasi dan Pengendalian
RPJMD Prov.Bengkulu;
12) Penugasan dalam Rangka Pembahasan Evaluasi RPJMD ke Bappenas;
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 48
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
13) Monitoring Hasil Pemetaan SPIP pada Pemerintah Provinsi Bengkulu;
14) Monitoring Lanjutan Hasil Pemetaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara;
15) Monitoring Lanjutan Hasil Pemetaan SPIP pada Pemkot Bengkulu.
18. Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat
Capaian indikator sebesar 250,00% (target 2 lap, realisasi 5 lap). Capaian melampaui
target disebabkan adanya realisasi 3 laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI Sektor
Korporat yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Reviu Penilaian Kelayakan Rencana Kerjasama Pengelolaan Pasir Hasil
Pengerukan Alur Masuk Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dengan Pemerintah Kota
Bengkulu;
2) Raker Deputi Akuntan Negara dan Bidang Akuntan Negara;
3) Pelatihan/Workshop SIA-BLUD pada RSUD Mukomuko.
19. Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
Capaian indikator sebesar 166,67% (target 6 lap, realisasi 10 lap). Capaian melampaui
target disebabkan adanya realisasi 4 laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Verifikasi Keabsahan Bukti Tindak Lanjut PT. Bengkulu Mandiri Provinsi Bengkulu;
2) Verifikasi atas Kompilasi Laporan Hasil Evaluasi Kinerja PDAM Tahun 2012;
3) Rapat Kerja Deputi Akuntan Negara dan Bidang Akuntan Negara;
4) Audit Kinerja PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu Tahun 2011.
Dari lima PDAM yang dilakukan penilaian kinerjanya, hanya satu yang berkinerja Baik
(nilai 65,88) yaitu PDAM Tirta Ratu Samban Kab. Bengkulu Utara; dua bernilai Cukup
Baik (PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu, nilai 54,39 dan PDAM Tirta Alami Kab.
Kepahiang, nilai 50,32); dua lainnya bernilai Kurang Baik (PDAM Tirta Manna Kab.
Bengkulu Selatan, nilai 43,29 dan PDAM Tirta Dharma Kab. Rejang Lebong, nilai
40,84).
20. Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD
Capaian indikator sebesar 540,00% (target 5 lap, realisasi 27 lap). Capaian melampaui
target disebabkan adanya realisasi 22 laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan
Laporan Keuangan BUMD yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Reviu Penyusunan dan Implementasi RBA TA 2012, Reviu Penatausahaan dan
Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran BLUD serta
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 49
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Smt I TA 2012 pada RSUD
Curup;
2) Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan-
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) pada PDAM Tirta Tebo Emas
Kabupaten Lebong;
3) Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan dengan SAK-ETAP pada PDAM Tirta
Dharma Kabupaten Rejang Lebong;
4) Pendampingan Perhitungan Pola Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan Unit Cost di RSUD Curup;
5) Bimbingan Teknis Penyusunan Persyaratan Administrasi PPK-BLUD pada RSUD
Lebong;
6) Bimbingan Teknis Penyusunan Persyaratan Administrasi PPK-BLUD pada RSUD
Hasanudin Damrah Manna;
7) Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan PD Rena Skalawi;
8) Asistensi Penyusunan Corporate Plan PDAM Kabupaten Muko-muko;
9) Sosialisasi Persiapan BLUD RSJ Soeprapto Daerah Bengkulu;
10) Perpanjangan1 Bimbingan Teknis Penyusunan Persyaratan Administrasi PPK-
BLUD pada RSUD Hasanuddin Damrah Manna;
11) Perpanjangan2 Bimbingan Teknis Penyusunan Pesyaratan Administrasi PPK-
BLUD pada RSUD Hasanuddin Damrah Manna;
12) Perpanjangan3 Bimbingan Teknis Penyusunan Persyaratan Administrasi PPK
BLUD pada RSUD Hasanuddin Damrah Manna;
13) Reviu Penyusunan dan Implementasi Rencana Bisnis dan Anggaran TA 201,
Reviu Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Pengeluaran BLUD serta Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Smt I
TA 2012;
14) Narasumber dalam Pembahasan Draft Surat Keputusan Direktur Tentang
Pengadaan Barang/Jasa PDAM Kota Bengkulu;
15) Asistensi Persiapan BLUD RSJ Soeprapto Daerah Bengkulu.
21. Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi
Capaian indikator sebesar 560,00% (target 5 lap, realisasi 28 lap). Dalam rangka
meningkatkan pemahaman mengenai praktek-praktek penyelenggaraan good
govermance, dan kepedulian serta partisipasi masyarakat dalam pemberantasan
korupsi, BPKP menetapkan indikator Outcome berupa Pemahaman dan Kepedulian
Publik atas Permasalahan Korupsi, dalam rangka mencapai sasaran strategis
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 50
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus
yang merugikan keuangan Negara.
Keberhasilan Indikator output diukur dari jumlah laporan pemahaman dan kepedulian
atas permasalahan korupsi pada saat melakukan sosialisasi program anti korupsi,
Koordinasi hasil pengawasan. Target indikator kinerja output dalam Tahun 2012
sebanyak 5 laporan. Realisasinya sebanyak 28 laporan. Realisasi output Tahun 2012
sebanyak 28 laporan mengalami kenaikan 24 laporan dari Tahun 2011.
Upaya mewujudkan output tersebut ditempuh melalui kegiatan sosialisasi Program anti
korupsi pada beberapa facus grup. Demikian pula bagi auditor BPKP tingkat
pemahaman dan kepedulian ditempuh dengan mengikuti pelatihan bersama
Peningkatan Kapasitas Penegak Hukum dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan melakukan koordinasi
hasil pengawasan, Rapat Koordinasi Regional bidang keinvestigasian serta mengikuti
Workshop supervisi pencegahan TPK yang dilaksanakan oleh KPK serta menjadi
narasumber dalam pelatihan peecepatan pemberantasan TPK yang diadakan oleh
Kejaksaan Tinggi Bengkulu dan Badan Diklat Pendidikan dan Pelatihan Provinsi
Bengkulu.
Capaian melampaui target disebabkan adanya realisasi 23 laporan hasil sosialisasi
masalah korupsi yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Sebagai Narasumber dengan Materi Percepatan Pemberantasan Korupsi pada
Kegiatan Diklat CPNS Gol. III Angkatan 5 tahun 2012 di Badan Diklat Provinsi
Bengkulu;
2) Narasumber dengan materi pencegahan dan pemberantasan TPK pada
Pengadaan Barang Jasa Pemerintah pada acara kegiatan penerangan hukum;
3) Menjadi Panitia dalam pembekalan pengelolaan keuangan daerah dan
pelaksanaan kegiatan di Hotel Santika Bengkulu;
4) Work shop Supervisi pencegahan KPK di Jakarta;
5) Rapat Koordinasi Regional Bidang Keinvestigasian di Semarang;
6) Narasumber dengan materi percepatan pemberantasan korupsi pada kegiatan
Diklat Prajab CPNS Gol I,II angkatan I tahun 2012 di Badan Diklat Prov Bengkulu;
7) 5. Narasumber dalam Diklat CPNS Gol II angkatan 1 tahun 2012 di LPMP Provinsi
Bengkulu;
8) Narasumber dengan materi percepatan pemberantasan korupsi pada kegiatan
Diklat CPNS Gol I dan II tahun 2012 di Badan Diklat Prov Bengkulu;
9) Bantuan Tenaga pengajar Diklat Prajabatan CPNS Gol III angkatan II Tahun 2012;
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 51
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
10) Narasumber pada acara kegiatan pemantapan kemapuan petugas logistik korban
bencana alam;
11) Workshop supervisi pencegahan antara BPKP dan KPK;
12) Koordinasi pengawasan bidang investigasi BPKP di Jakarta;
13) Koordinasi pengawasan ke Deputi Bidang Investigasi BPKP di Jakarta;
14) Narasumber dalam percepatan Pemberantasan Korupsi pada Keg Diklat CPNS
Gol III angkatan III tahun 2012 di Badan Diklat Prov Bengkulu;
15) Tenaga pengajarDiklat prajabatan CPNS Gol III angk III dan IV Tahun 2012;
16) Pelatihan bersama peningkatan kapasitas penegak hukum dalam pemberantasan
TPK;
17) Pembinaan Konsultasi & supervisi bidang keinvestigasian di Perw. BPKP Prov
Sumatera Utara di Medan;
18) Narasumber dalam acara Binkumatkum Kejati Bengkulu;
19) Ekspose hasil AI UNIB ke Pusat dan konfirmasi tiket perjalanan dinas ke Jakarta;
20) Ekspose hasil AI atas pekerjaan Pelebaran jalan,pembangunan drainase tertutup
dan instalasi lampu jalan Kab Rejang Lebong;
21) Mengikuti Kongres CFE di Hotel Aryaduta Jakarta;
22) Narasumber dalam Kegiatan Penerangan Hukum Pembinaan Masyarakat Taat
Hukum (Binmatkum) Kejati bengkulu Triwulan IV TA 2012;
23) Tenaga Mengajar Pendidikan dan Pelatihan Prajba CPNS Gol I,II Angkatan III
Tahun 2012 pada Badan Diklat Prov Bengkulu;
22. Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP
Capaian indikator sebesar 133,33% (target 3 lap, realisasi 4 lap). FCP merupakan
suatu pengendalian yang dirancang dan diimplementasikan secara spesifik untuk
mencegah, menangkal dan memudahkan pengungkapan kejadian beridikasi korupsi.
Di sisi lain, Instansi Pemerintah Pusat.Daerah dan BUMN/D berisiko terjadi fraud
didalamnya, yang akan mengerogoti dan merusak pencapaian tujuan organisasi.
Kedua hal tersebut memiliki korelasi yang kuat, sehingga dalam upaya perbaikan
penyelenggaraan manajemen organisasi pemerintah, BPKP menetapkan salah satu
indicator output “jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD mengimplementasikan FCP”.
Dalam upaya merealisasikan Indikator output tersebut, BPKP menempuhnya melalui
beberapa kegiatan mulai dari kegiatan sosialisai FCP, diagnostic assement, bimbingan
teknis sampai dengan evaluasi atas implementasi FCP. Instansi yang telah
mengimplementasikan FCP sebanyak 3 Instansi yaitu Bank Bengkulu, STAIN Curup
dan BPBD Kabupaten Bengkulu Utara.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 52
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
Capaian melampaui target disebabkan adanya realisasi satu laporan hasil
bimtek/asistensi implementasi FCP yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu
Pendampingan/Konsultasi PBJ Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca
Bencana Tahap I Tahun 2011.
23. Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian
keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Capaian indikator sebesar 115,58% (target 77 lap, realisasi 89 lap). Capaian
melampaui target disebabkan adanya realisasi 12 laporan hasil audit investigasi,
perhitungan keuangan Negara dan pemberian keterangan ahli atas permintaan
Instansi Penyidik yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Audit Tujuan Tertentu Bersama Inspektorat Kabupaten Kepahiang atas
Pembangunan Gudang Farmasi, Pembangunan Puskesmas Poskodes Mekar
Sari, Rehab Pustu Despetan dan Pengadaan Alat-alat Kesehatan Kedokteran;
2) Pengamatan Pemungutan Retribusi disekitar Simpang 4 Nakau Kota Bengkulu;
3) PKA dalam sidang atas nama terdakwa Wilson Fitriadi di Pengadilan Tipikor
Padang;
4) Konfirmasi /klarifikasi harga barang di Jakarta dalam rk prosedur audit PKKN atas
perkara dugaan TPK atas pek. perlengkapan Tenda dan Elektrikal Paket I dan
Paket 2 di BPBD Prov Bengkulu;
5) Penyusunan usulan PKPT bidang Investigasi untuk tahun 2013;
6) PKA dalam sidang perkara atas nama terdakwa Irwanto,SE di Pengadilan Negeri
Bengkulu;
7) PKA dalam BAP kepada Penyidik Polda Bengkulu atas perkara TPK Kegiatan
Pemeliharaan jalan tebat laut - talang wasin Kab Kepahiang TA 2009;
8) PKA dalam sidang an terdakwa Ir. tajudin bin Muhammad di PN Bengkulu;
9) PKA dalam Sidang perkara an terdakwa Suharmun,ST,dkk di Pengadilan Tipikor
Bengkulu;
10) PKA dalam BAP atas perkara dugaan TPK pada Penggunaan Dana
Penanggulangan Bencana Alam atas keg Rebah jalan Penghubung desa Renah
panjang-Napal Jungur pada BPBD Kab Seluma TA 2010;
11) PKKN atas perkara dugaan TPK Keg Pembangunan Jaringan Lampu jalan Kota
Bengkulu Tahun 2007-2009;
12) PKA dalam BAP pada perkara dugaan TPK PengadaanTawas pada PDAM Kota
Bengkulu Tahun 2010;
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 53
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
24. Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah
Capaian indikator sebesar 150,00% (target 4 lap, realisasi 6 lap). Capaian melampaui
target disebabkan adanya realisasi 2 laporan sosialisasi dan bimtek penerapan JFA
APIP Daerah yang merupakan penugasan Non PKPT, yaitu:
1) Assessment (Evaluasi) Tata Kelola APIP pada Inspektorat Kabupaten Kaur;
2) Assessment (Evaluasi) Tata Kelola APIP pada Inspektorat Kabupaten Rejang
Lebong;
25. Sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah
Capaian indikator sebesar 100,00% (target 7 lap, realisasi 7 lap). Capaian sesuai
target, yaitu:
1) Asistensi Peningkatan Kapabilitas APIP pada Pemerintah Kabupaten Kaur dan
Kabupaten Kepahiang (2 lap);
2) Sosialisasi Bimtek Independensi dan Obyektivitas, Internal Charter, Komite Audit,
Preaward Audit, Perencanaan Penugasan dan Aspek Tata Kelola Lainnya
Kabupaten Mikomuko, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Rejang Lebong,
Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Lebong (5 lap).
26. Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah
Capaian indikator sebesar 100,00% (target 2 lap, realisasi 2 lap). Capaian sesuai
target, yaitu Assessment (Evaluasi) Tata Kelola APIP pada Inspektorat Kabupaten
Lebong dan Kabupaten Mukomuko.
Tercapainya Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
– BPKP, dilakukan melalui pencapaian sasaran. Meningkatnya kualitas dukungan
manajemen dan kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas
keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Dalam tahun 2012 ditetapkan target sebanyak 60 laporan, yang dalam
pelaksanaannya terealisasi dalam 46 kegiatan, yaitu:
1) Operasional Perkantoran dan Pimpinan
2) Poliklini/Obat-obatan
3) Pelantikan/Pengambilan Sumpah Jabatan
PPrrooggrraamm 22 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 54
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
4) Pemeliharaan Gedung dan Halaman Kantor
5) Pengadaan Pakaian Kerja Sopir/Pesuruh/Perawat/Dokter/Satpam/ Tenaga
Teknis Lainnya
6) Pemeliharaan Inventaris dan Peralatan Kantor
7) Pemeliharaan Kendaraan Bermotor
8) Langganan Daya dan Jasa
9) Jasa Keamanan dan Kebersihan
10) Jasa Pos dan Pengiriman
11) Rekonsiliasi Hasil Penyusunan dan Revisi RKT sebanyak 2 (dua) laporan
12) Forum Jabatan Fungsional Pranata Komputer sebanyak 1 (satu) laporan
13) Pembahasan Laporan Kinerja Unit Kerja sebanyak 4 (emapt) laporan yaitu
Laporan Triwulanan Kinerja Perwakilan
14) Konsinyering Penyusunan Laporan Kegiatan Pengelolaan Website sebanyak 4
(empat) laporan yaitu Laporan Triwulan Pelaksanaan Kegiatan Kehumasan
Perwakilan.
15) Monitoring, Evaluasi dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan sebanyak 20 (dua
puluh) laporan
16) Raker JFA dan Kepegawaian sebanyak 1 (satu) laporan.
17) Evaluasi Laporan Penilaian Angka Kredit Unit Kerja sebanyak 2 (dua) laporan
18) Pembahasan Laporan Pengelolaan Kepegawaian sebanyak 12 (dua belas)
laporan
19) Raker Budaya Kerja sebanyak 2 (dua) laporan
20) Pengembangan Budaya Kerja
21) Rakor Kenaikan Pangkat Terpadu sebanyak 2 (dua) laporan
22) Rapat Kerja Penyusunan dan Pembahasan RKAKL sebanyak 2 (dua) laporan
23) Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semesteran/Tahunan sebanyak 2 (dua) laporan
24) Pembahasan Laporan Berkala Pendukung Laporan Keuangan sebanyak 12 (dua
belas) laporan
25) Rekonsiliasi Data Laporan SAI
26) Pembahasan Hasil Inventarisasi BMN
27) Pembahasan Hasil Pengelolaan Kearsipan dan Kepustakaan
28) Raker Pengelolaan BMN sebanyak 2 (dua) laporan
29) Pembahasan Hasil Inventarisasi Persediaan
30) Rekonsiliasi Data Laporan SABMN sebanyak 2 (dua) laporan
31) Rapat Kerja BPKP
32) Monitoring, Evaluasi dan Konsultasi Tata Usaha dengan BPKP
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 55
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
33) Koordinasi, Evaluasi dan Monitoring Pimpinan
34) Penyelenggaraan SPIP pada Perwakilan
35) Pembayaran Gaji dan Tunjangan sebanyak 13 (tiga belas) bulan.
36) Penyusunan Laporan Triwulanan Inventarisasi LHA
37) Penyusunan Laporan Triwulan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) sebanyak 4
(empat) laporan
38) Penyusunan Restra Perwakilan
39) Penyusunan Laporan Bulanan Realisasi RKT Unit Kerja sebanyak 12 (dua belas)
laporan
40) Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Triwulanan (PP 39 Tahun 2006)
sebanyak 4 (empat) laporan
41) Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen sebanyak 12 (dua belas) laporan
42) Penyusunan Laporan Bulanan Hasil Pengawasan Unit Kerja sebanyak 12 (dua
belas) laporan
43) Penyusunan Laporan Semesteran Hasil Pengawasan Kepada Pemerintah
Daerah sebanyak 2 (dua) laporan
44) Penyelenggaraan Diklat SPIP sebanyak 2 (dua) laporan, yaitu:
− Diklat SPIP bagi Satgas Penyelenggara SPIP Instansi Pemerintah
Kabupaten/Kota (7 Mei 2012 – 11 Mei 2012) sebanyak1 (satu) kelas.
− Diklat SPIP bagi Satgas Penyelenggara SPIP Instansi Pemerintah Vertikal (21
Mei 2012 – 25 Mei 2012) sebanyak1 (satu) kelas.
45) Forum Manajemen Data dan Informasi (MDI) sebanyak 1 (satu) laporan
46) Penyusunan LAKIP Unit Kerja sebanyak 1 (satu) laporan
Tercapainya Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Negara BPKP
dilakukan melalui pencapaian sasaran Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana
aparatur BPKP.
Dalam tahun 2012 ditetapkan target sebanyak 68 unit, dalam pelaksanaannya dapat
direalisikan sebanyak 78 unit atau sebesar 114,71% melalui kegiatan:
1) Pengadaan AC merk Panasonic sebanyak 9 (sembilan) unit.
2) Pengadaan Komputer Tablet sebanyak 7 (tujuh) unit.
3) Pengadaan Mic Conference sebanyak 1 (satu) unit.
4) Pengadaan Aquarium sebanyak 1 (satu) unit.
PPrrooggrraamm 33 Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Negara BPKP
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 56
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
5) Pengadaan Meja Rapat sebayak 1 (satu) unit.
6) Pengadaan Kursi Rapat sebanyak 8 (delapan) unit.
7) Pengadaan Meja Sidang sebanyak 1 (satu) unit.
8) Pengadaan Buku Perpustakaan sebanyak 50 (unit).
Adapun belanja penambahan nilai gedung, sebagai beikut:
1) Rehabilitasi Rumah Dinas 1 (satu) paket.
2) Rehabilitasi Ruang Kantor 1 (satu) paket.
Capaian sasaran yang melebihi target disebabkan adanya revisi DOPA berupa
penambahan belanja modal pada kegiatan 3678.997 yang semula 17 unit menjadi 27
unit.
C. Akuntabilitas Keuangan
Anggaran dan Realisasi Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2012
yang telah dijabarkan dalam Penetapan Kinerja, PKPT, dan PKAU tahun 2012
berjumlah sebagai berikut :
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Sisa (Rp) %
A. Dana DIPA a. Belanja Pegawai 5.387.161.000 5.164.893.135 95,87 222.267.865 4,12
b. Belanja Barang 6.062.971.000 5.874.891.733 96,90 188.079.267 3,04
c. Belanja Modal 250.000.000 249.973.000 99,99 27.000 0,1
Sub Jumlah 11.700.132.000 11.289.757.868 96,49 410.374.132 3,47
B Dropping dari Pusat: a. Tunjangan Kinerja 3.917.704.331 3.917.704.331 100 0 0
b. Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Dirjen Cipta Karya Kemen.PU
60.470.000 60.470.000 100 3.330.000 5,22
c. Audit Dukungan atas PNPM Mandiri Perdesaan
23.490.000 23.490.000 100 0 0
d. Audit Dukungan atas PNPM Mandiri Perkotaan
200.163.400 200.163.400 100 0 0
e. Dana Koordinasi dari Supervisi Pencegahan Korupsi di Bengkulu
16.020.000 16.020.000 100 0 0
f. Monitoring dan Evaluasi Pungutan Penerimaan Peserta Didik Baru
76.570.000 76.570.000 100 0 0
Sub Jumlah 4.294.417.731 4.294.417.731 100 3.330.000 10,52
Jumlah Total 15.994.549.731 15.584.175.599 97,43 413.704.132 13,41
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 57
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
Jika dibandingkan dengan TA 2011 terdapat kenaikan Kinerja Anggaran dengan
uraian sebagai berikut:
Uraian Tahun 2011 Tahun 2012 Naik/(Turun) Anggaran 14.539.476.400 15.994.549.731 10,01% Realiasasi 14.180.047.692 15.584.175.599 9,90% Efektifitas Penyerapan 97,53% 97,43% (0,10%)
Penugasan baik audit maupun asistensi yang menggunakan Dana/Anggaran Pihak
Ketiga, sebagai berikut:
Bidang Nama Kegiatan/ Kabupate n Dana (Rp) Bidang IPP 1. Pendampingan penyusunan Lapkeu Cipta
Karya 23.820.000
2. Audit PNPM Mandiri Perkotaan 15.245.000 3. Audit PNPM Mandiri Perdesaan 168.183.775 4. Monev PPDB Diknas 29.908.100 5. Audit Kinerja PPIP Cipta Karya PU 61.615.000 6. Audit Kinerja Bantuan Operasional Kesehatan 114.873.700
Sub Jumlah 413.645.575 Bidang APD 1. Rejang Lebong 12.170.000
2. Seluma 67.530.000 3. Provinsi Bengkulu 43.750.000 4. Bengkulu Tengah 163.255.000 5. Bengkulu Utara 19.415.000 6. Kepahiang 113.750.000 7. Bengkulu Selatan 34.015.000 8. Lebong 131.520.000 9. Mukomuko 124.720.000
10. Kaur 118.190.000 Sub Jumlah 828.315.000 Bidang AN 1. RSUD Kepahiang 3.000.000
2. PT Bank Bengkulu 36.380.000 3. PDAM Mukomuko 26.120.000 4. RSUD Manna 34.440.000 5. RSUD Curup 15.000.000 6. RSUD Mukomuko 12.205.000 7. PT Pelindo II 21.790.000 8. BLU-AM Bengkulu Tengah 24.605.000 9. Perum Bulog Regional Bengkulu 8.800.000
10. PD Arma Niaga Bengkulu Utara 12.145.000 11. PDAM se-Provinsi Bengkulu 7.000.000
Sub Jumlah 201.485.000 Bidang Investigasi 1. Dinas Kesehatan Kepahiang 17.750.000
2. Dinas Perindustrian 13.780.000 3. Korsup KPK 71.387.000
Sub Jumlah 102.908.000 Jumlah Total 1.544.353.575
Rincian per penugasan terlampir
Penggunaan anggaran pihak ketiga dibayarkan untuk biaya perjalanan dinas
pegawai, berdasarkan MoU dan surat tugas dan dikelola oleh pihak ketiga.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 58
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
D. Capaian Target Kinerja sampai dengan 2012
Realisasi capaian target kinerja tahun 2012 jika dibandingkan dengan target kinerja
samapai dengan tahun 2012 dalam Renstra dapat disajikan sampai dengan tahun
2012 sebagai berikut:
1. Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian 20 laporan,
realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 31 laporan.
2. Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Perekonomian 7 laporan, realisasi
sampai dengan tahun 2012 sebanyak 12 laporan.
3. Laporan Hasil Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang
Perekonomian 4 laporan, realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 13
laporan.
4. Laporan Hasil Pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian 1
laporan, realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 3 laporan.
5. Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN 27 laporan, realisasi sampai
dengan tahun 2012 sebanyak 31 laporan.
6. Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektoral Bidang Polsoskam 32 laporan,
realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 48 laporan.
7. Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Polsoskam 13 laporan, realisasi sampai
dengan tahun 2012 sebanyak 43 laporan.
8. Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam 10
laporan, realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 18 laporan.
9. Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam
11 laporan, realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 33 laporan.
10. Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam 4
laporan, tidak ada realisasi sampai dengan tahun 2012.
11. Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam 2
laporan, realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 9 laporan.
12. Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah 2 laporan,
realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 2 laporan.
13. Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah 56 laporan, relaisasi
sampai dengan tahun 2012 sebanyak 68 laporan.
14. Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah
3 laporan, realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 4 laporan.
15. Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD 31 laporan, realisasi sampai
dengan tahun 2012 sebanyak 141 laporan.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 59
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
16. Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan
Daerah 9 laporan, realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 21 laporan.
17. Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan
Daerah 6 laporan, realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 9 laporan.
18. Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan daerah
15 laporan, realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 30 laporan.
19. Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat 2 laporan, realisasi
sampai dengan tahun 2012 sebanyak 5 laporan.
20. Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD 6 laporan, realisasi sampai
dengan tahun 2012 sebanyak 10 laporan.
21. Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD 5 laporan, realisasi
sampai dengan tahun 2012 sebanyak 27 laporan.
22. Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 5 laporan, realisasi sampai dengan
tahun 2012 sebanyak 28 laporan.
23. Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP 3 laporan, realisasi sampai
dengan tahun 2012 sebanyak 4 laporan.
24. Laporan hasil kajian pengawasan 1 laporan, tidak ada realisasi sampai dengan
tahun 2012.
25. Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim 4 laporan, tidak ada
realisasi sampai dengan tahun 2012.
26. Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian
keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik 77 laporan, realisasi sampai
dengan tahun 2012 sebanyak 89 laporan.
27. Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah 4 laporan, realisasi
sampai dengan tahun 2012 sebanyak 6 laporan.
28. Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah 7 laporan,
realisasi sampai dengan tahun 2012 sebanyak 7 laporan.
29. Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah 2 laporan, realisasi sampai
dengan tahun 2012 sebanyak 2 laporan.
30. Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 60 laporan, realisasi sampai
dengan tahun 2012 sebanyak 86 laporan.
31. Jumlah Sarana Prasarana 68 unit, realisasi sampai dengan tahun 2012
sebanyak 78 unit.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 60
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
E. Capaian Target Outcome
NO TUJUAN INDIKATOR OUTCOME TARGET IKU LAKIP 2012
2010 2014 Satuan 2012 sd. 2012
1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara
Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
42,50% 86,25% Lap 81 210
Persentase hasil pengawasan BUN yang dijadikan bahan pengambilan keputusan Menkeu
37,50% 86,25% Lap 123 307
Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden
68% 68% Lap 22 76
Persentase IPP/IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
65% 95% Lap 174 495
Tingkat opini BPK terhadap LKPP 60% 80% Lap - -
Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan
60% 87,5% Lap 3 9
Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
66.66% 93.33% Lap 30 188
Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP
80% 82% Lap 31 158
2. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik
Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima
50 IPD 300 IPD Lap 9 68
BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik
35% 75% Lap 5 13
BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik
30% 70% Lap 10 68
BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
40% 60% Lap 27 42
BUMN yang kinerja PSO nya baik 0% 80% Lap - -
Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit
5 % 9% Lap - -
3. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara
Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi
70% 80% Lap 28 43
IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP
10 instans
i
14 instansi
Lap 4 12
IPP/IPD/BUMN/BUMD yang membuat/ mengoreksi kebijakan
10 instans
i
5 instans
i
Lap 0 3
Persentase terselesaikannya Kasus HKP, klaim dan ekskalasi
80% 84% Lap 0 10
Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hukum
85% 85% Lap - -
Hasil LHAI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang
20% 50% Lap 89 304
Persentase telaahan terhadap laporan penugasan investigasi yang memenuhi standar
80% 90% Lap - -
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 61
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
NO TUJUAN INDIKATOR OUTCOME TARGET IKU LAKIP 2012
2010 2014 Satuan 2012 sd. 2012
Reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat ditindaklanjuti
10% 10% Lap - -
4. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan SPIP
Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
20% 70% Lap 15 79
5. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/ pemerintah
Terimplementasinya sistem informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal (manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu)
46% 70% Lap 86 131
Terimplementasinya Sistem Kendali Akuntabilitas Presiden (PASs)
80% 100% Lap - -
6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten
Persentase jumlah pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu yang kompeten dan profesional di setiap bidang kompetensi yang dibutuhkan
70% 90% % - 67,65
Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan
82% 90% org - -
Tingkat penerapan Jabatan Fungsional Auditor
60% 80% Lap 15 20
F. Capaian Kinerja Lainnya
1. Penghargaan dari BPKP
Dalam tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu mendapat penghargaan
dari BPKP Pusat untuk kategori:
1. Juara I untuk Kategori Pengelola Kehumasan Terbaik
2. Juara III untuk Karegori Pembentuk Opini Terbaik
2. Persepsi Pelayanan Bagian Tata Usaha
Dalam tahun 2012 telah dilakukan survey kepuasan untuk pelayanan
ketatausahaan sebagai bagian dari Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, dengan hasil persepsi mencapai nilai 7,48
atau sama dengan tingkat pelayanan cukup baik dari skala 1 (pelayanan sangat
tidak baik) sampai dengan skala 10 (pelayanan sangat baik). Namun ada
beberapa penilaian yang memerlukan perhatian serius yaitu mengenai ketersedian
uang operasional penugasan/SPPD terutama masalah ketersedian uang muka
yang sering menganggu kelancaran penugasan dan akses internet yang tidak
maksimal di Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 62
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
3. Persepsi Pelayanan Pengawasan
Dalam tahun 2012 telah dilakukan survey kepuasan pelayanan pengawasan pada
instansi penerima jasa BPKP atau stakeholder (pemangku kepentingan) sebanyak
66 instansi dengan hasil rata-rata 32 responden menyatakan sangat baik , 32
responden menyatakan baik , dan 2 responden cukup baik dengan grafik sebagai
berikut:
32; 49%
32; 48%
2; 3%
Grafik Responden
Sangat Baik Baik Cukup Baik
G. Permasalahan/ Hambatan Kinerja
1. Beban kerja pegawai belum ideal
Beban kerja pegawai belum ideal, yaitu jumlah HP PFA dalam tahun 2012 sebesar
410 HP dan pegawai no PFA sebesar 300 HP. Jumlah tersebut di atas potensi HP
PFA dan Non PFA efektif sebesar 237HP/tahun, di samping itu beban kerja rata-rata
per pegawai belum merata dan seimbang. Kendala tersebut disebabkan masih belum
seluruhnya terpetakan potensi penugasan atas permintaan stakeholder.
2. Penugasan Non PKPT masih cukup besar
Penugasan Non PKPT masih cukup kecil dibandingkan dengan PKPT dimana
realisasi penugasan Non PKPT sebanyak 289 PP atau 41,65% dari penugasan
seluruhnya sebanyak 694 PP. Namun jika dibandingkan tahun 2011 terdapat adanya
penurunan penugasan pengawasan Non PKPT dari 316 PP menjadi 289 PP dan dari
sisi prosentasi juga menurun dari 43,35% menjadi 8,55%, hal tersebut
mengindikasikan meningkatnya koordinasi dengan mitra kerja dan efektifitas
perencanaan.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 63
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
3. Penugasan Pengawasan (PP) yang tidak mencapai target
Realisasi penugasan sampai dengan bulan ini sebanyak 694 PP terdiri dari
penugasan PKPT sebanyak 405 PP atau 58,35% dan penugasan Non PKPT
sebanyak 289 PP atau 41,65% dari total realisasi penugasan.
Realisasi penugasan ini berasal dari 2 (dua) jenis program RENSTRA, yaitu:
• Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya – BPKP.
Terdapat beberapa penugasan dengan Rencana Mulai Penugasan (RMP) sampai
dengan akhir Bulan Desember 2012 yang belum terealisasi sebanyak 8 PP yang
terdiri dari Bidang IPP 3 PP dan Bidang Investigasi 5 PP, dengan rincian PP tersebut
beserta penyebabnya sebagai berikut:
Bidang IPP (3PP)
− Audit Operasional atas Program Pendidikan Tinggi pada Kementerian Agama,
PKPT;[0016] RMP 2012.07.1 RPL 2012.08; dibatalkan, berdasarkan hasil
kesepakatan dengan Itjen Kemenag RI.
1 PP
− Audit Operasional PNBP pada Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2011
PKPT:[0025] RMP 2012.05.3 RPL 2012.06; tidak diaudit, berdasarkan surat
Deputi Polsoskam No. S-799/D2/03/2012 tanggal 10 September 2012 bahwa
Perguruan Tinggi Negeri Agama di Perwakilan Bengkulu tidak dilakukan audit/
batal.
1 PP
− Audit Operasional atas PNBP pada PTAI Tahun Anggaran 2011 PKPT:[R013]
RMP 2012.10.1 RPL 2012.11 – dibatalkan
1 PP
Sub Jumlah 3 PP
Bidang Investigasi (5 PP)
− Kajian Peraturan Perundang-undangan yang Berindikasi TPK PKPT;[0005]
karena tidak ada permintaan
1 PP
− Audit Investigasi HKP PKPT;[0001] karena belum ada permintaan 1 PP
− Audit Penyesuaian Harga (Eskalasi)/Klaim PKPT;[0002, 0003, dan 0004]
karena tidak ada permintaan
3 PP
Sub Jumlah 5 PP
4. LHP Yang Tidak Mencapai Target
Jumlah penerbitan laporan sampai dengan akhir bulan Desember 2012 sebanyak 720
LHP/LHA dari rencana 412 LHP. LHP/LHA yang tidak terealisasi secara kumulatif
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 64
CAPAIAN KINERJA BAB iIIBAB iIIBAB iIIBAB iII
sampai dengan bulan Desember 2012 sebanyak 12 LHP/LHA, terdiri dari 8 laporan
yang PP-nya dibatalkan dan karena tidak ada permintaan (huruf a di atas) dan 4
laporan yang carry over (melewati tahun 2012, masih dalam proses penyusunan).
Untuk laporan carry over, disamping 4 laporan PKPT tersebut, juga terdapat 2
laporan Non PKPT.
Enam laporan carry over tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Bidang IPP (1 LHP)
− Asistensi Pengelolaan Anggaran pada Kepolisian Resort Kota Bengkulu; - Non
PKPT.
1 LHA
Sub Jumlah 1 LHA
Bidang Investigasi (5 LHP)
− Audit Investigasif 1 (Audit Kasus Dugaan Penyimpangan Pengadaan Tanah,
Pekerjaan Pembangunan Gudang Logistik, Peralatan dan Fasilitas Umum pada
BPBD Provinsi Bengkulu Tahun 2011); - PKPT [0006].
1 LHA
− Audit Investigasif 4 (Audit Pelaksanaan Anggaran Belanja pada Sekretariat
DPRD Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2010); - PKPT [0009]
1 LHA
− Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara 12 (PKKN TPK pada RSUD M.
Yunus Bengkulu pada Tahun 2010 sd. 2012) – PKPT [0017].
1 LHA
− Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara 13 (PKKN atas Dugaan TPK
Kegiatan pembangunan Jaringan Lampu Jalan Kota Bengklulu Tahun 2007 sd.
2009) – PKPT [0018].
1 LHA
− Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan TPK pada
Pembangunan Puskesmas Karang nanding dan Arga Indah I pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah TA. 2011 – Non PKPT
1 LHA
Sub Jumlah 5 LHA
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
PENUTUP BAB IVBAB IVBAB IVBAB IV
65
BAB IV
PENUTUP
aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
Tahun 2012 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan
target kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2012.
Prinsip akuntabilitas kinerja berarti bahwa terdapatketerkaitan yang jelas antara tugas
dan fungsi organisasi (struktur organisasi) dengan struktur program dan kegiatan
(struktur anggaran). Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu melaksanakan satu program
teknis dan dua program dukungan. Kinerja ketiga prgram tersebut diukur dengan
indikator output.
Pengukuran dan penilaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu telah didukung
dengan sistem pengelolaan data kinerja dalam database rencana dan realisasi kinerja.
Sistem ini telah terintegrasi secara nasional dan sistem yang digunakan pada
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu merupakan bagian dari sistem yang diterapkan
pada Kantor Pusat BPKP dan seluruh unit kerja BPKP di seluruh Indonesia.
Capaian rata-rata indikator kinerja output tahun 2012 sebesar 138,79% dengan kategori
sangat memuaskan. Capaian tersebut meningkat jika dibandingkan dengan capaian
kinerja tahun 2011 sebesar 128,21%. Capaian keberhasilan masing-masing program
yang dilaksanakan adalah satu program menunjukkan kategori sangat memuaskan dan
dua program menunjukkan kategori memuaskan.
A. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerint ah (SPIP)
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP memiliki dua sasaran strategis yaitu (1) meningkatnya
kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan Negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP pada kementerian / lembaga / pemda / BUMN /
BUMD dan (2) meningkatnya K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai
ketentuan yang berlaku.
LLLL
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 66
PENUTUP BAB iVBAB iVBAB iVBAB iV
Program ini didukung dengan 29 indikator output dengan capaian tahun 2012
sebesar 183,49% dengan kategori sangat memuaskan yang terbagi atas capaian
sama atau di atas 100,00% sebanyak 26 indikator output dan yang tidak terealisasi
sebanyak 3 indikator output.
Capaian tertinggi terjadi pada indikator Laporan Hasil Sosialisasi Masalah Korupsi
(560,00%, target 5 lap, realisasi 28 lap) dan Laporan Hasil Bimtek/Asistensi
Penyusunan LK BUMD (540,00%, target 5 lap, realisasi 27 lap). Sedangkan tiga
indikator yang tidak terealisasi adalah Laporan hasil pengawasan atas penerimaan
negara bidang Polsoskam, 4 lap; Laporan hasil kajian pengawasan, 1 lap dan
Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim, 4 lap.
Tidak tercapaianya target antara lain disebabkan:
1. Adanya pembatalan penugasan sesuai dengan surat dari BPKP Pusat;
2. Tidak adanya permintaan audit dari instansi/lembaga/pemda terkait.
B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya –
BPKP
Keberhasilan program teknis berupa Program Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP yang sifatnya pelayanan
ke luar (pihak eksternal) tentunya tidak terlepas dari keberhasilan program
dukungan yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya – BPKP yang sifatnya pelayanan di dalam (internal).
Program ini memiliki dua sasaran strategis yaitu (1) meningkatnya kapasitas aparat
pengawasan intern yang profesional dan kompeten dan (2) terselenggaranya sistem
dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah.
Capaian output tahun 2012 sebesar 143,33% dengan kategori sangat memuaskan
didukung oleh 1 indikator output.
Dengan memperhatikan capaian tahun 2012 ini dan tren capaian selama dua tahun
pelaksanaan program yang tidak mencapai target merupakan bahan evaluasi untuk
melakukan terobosan dan strategi baru bagi Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
dalam mencapai target tahun berikutnya.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 67
PENUTUP BAB iVBAB iVBAB iVBAB iV
C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatu r Negara BPKP
Capaian kinerja satu program dukungan lainnya, yaitu Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur Negara BPKP melampaui target yang ditetapkan yaitu
114,71% dengan kategori memuaskan.
Capaian tersebut dihitung berdasarkan kepuasan penerima layanan dengan skala
Likert 1-10. Realisasi kinerja output tahun 2012 sebesar 7,48 dari skala Likert 1-10
mengalami kenaikan sebesar 0,04 dibandingkan dengan realisasi kinerja output
tahun 2011 sebesar 7,44. Dengan capaian ini diharapkan dapat mencapai target
kinerja sampai dengan akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 8,00 dari skala
Likert 1-10.
D. Penyempurnaan yang Dapat Dilakukan
Capaian-capaian kinerja output dalam laporan akuntabilitas kinerja ini menunjukkan
bahwa program dan kegiatan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
tahun 2012 secara keseluruhan mencapai kinerja yang memuaskan.
Kegiatan, jenis penugasan dan peran yang diamanatkan Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu sebagai kepanjangan tangan dari BPKP di daerah mengalami
perkembangan dan perluasan sesuai dengan terbitnya instruksi presiden dan
penugasan-penusagan presiden kepada BPKP. Kondisi tersebut menuntut tingkat
responsibilitas yang tinggi dari BPKP untuk menampung hasil pengawasan dalam
suatu sistem informasi hasil pengawasan yang akomodatif.
Berdasarkan capaian-capaian kinerja output yang telah diurakan pada bab-bab
sebelumnya, maka dipandang perlu untuk melakukan penyempurnaan di masa yang
akan datang. Tindakan penyempurnaan itu antara lain:
1. Memperbaiki dan atau menyusun SOP yang didasarkan dengan peta risiko, baik
Level Entity maupun Level Activity.
2. Mengoptimalkan perencanaan dengan menerapkan PKP 2, PKP 3, SKI 1 dan
SKI 2 yang seimbang dan mempertimbangkan beban kerja.
3. Menatausahakan hasil Non Pengawasan dengan Aplikasi SIM HP dengan
database terpisah.
4. Berkoordinasi lebih aktif dengan Rendal dalam perencanaan tahun-tahun
berikutnya.
LAKIP 2013
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu 68
PENUTUP BAB iVBAB iVBAB iVBAB iV
5. Berkoordinasi dengan mitra kerja dalam perencanaan kegiatan dimasa
mendatang.
Dengan adanya laporan akuntabilitas kinerja ini, diharapkan dapat memotivasi
seluruh jajaran pegawai guna mengatasi permasalahan yang dihadapi dan
memperbaiki kinerja di masa yang akan datang.