laporan kinerja - bpkp.go.id · keinvestigasian, program meningkatnya penyelesaian hambatan...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja 2018
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi ......................................... 1
B. Aspek Strategis Organisasi ................................................................. 4
C. Kegiatan dan Produk Organisasi ......................................................... 5
D. Struktur Organisasi .............................................................................. 6
E. Sistematika Penyajian ......................................................................... 10
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015 - 2019 ........................................................... 13
1. Pernyataan Visi .............................................................................. 13
2. Pernyataan Misi ............................................................................. 15
3. Tujuan dan Sasaran ....................................................................... 16
4. Indikator Kinerja Utama ................................................................... 17
B. Perjanjian Kinerja 2018 ....................................................................... 19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................ 22
1. Analisis Capaian Kinerja Program ................................................ 24
2. Analisis Capaian Kinerja Kegiatan ................................................ 51
B. Akuntabilitas Kinerja Lainnya ....................................................... ....... 63
1. Penghargaan ....................................................... ......................... 63
C. Realiasasi Keuangan ....................................................... .................... 64
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan Umum ................................................................................. 65
B. Simpulan Capaian Kinerja ................................................................... 66
C. Rencana Tindak .................................................................................. 68
Laporan Kinerja 2018
iii
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kinerja Sasaran Program dan Penggunaan Dana/SDM (OH)
Lampiran 2 Perbandingan Realisasi dan Capaian Outcome Tahun 2018
dengan Tahun 2017 dan Target 2019
Lampiran 3 Capaian Kinerja Kegiatan dan Efisiensi Penggunaan Dana/SDM
Lampiran 4 Perbandingan Realisasi dan Capaian Kegiatan Tahun 2018
dengan Tahun 2017
Lampiran 5 Maturitas SPIP Pemda Tahun 2018
Lampiran 6 Kapabiltas APIP Pemda Tahun 2018
Lampiran 7 Tingkat Kesehatan BUMD Tahun 2018
Lampiran 8 Daftar Penghargaan
Laporan Kinerja 2018
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Penyajian laporan kinerja bertujuan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas
kinerja yang telah dan seharusnya tercapai. Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
mempunyai tugas mewujudkan Rencana Kinerja BPKP di daerah serta turut berkontribusi
pada capaian kinerja BPKP dalam lingkup nasional. Dalam rangka implementasi
penjabaran Rencana Kinerja tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu menyusun
dokumen perencanaan berupa Penetapan Kinerja Tahun 2018.
Untuk mencapai sasaran program serta IKU sebagaimana tercantum dalam Renstra BPKP
2015-2019, Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu melaksanakan delapan program teknis
yaitu Program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi, Program Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan
Keinvestigasian, Program Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan
Pembangunan Nasional, Program Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan
Korporasi Dalam Pencegahan Korupsi, Program Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan
Masyarakat Terhadap Korupsi, Program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Pemerintah Daerah/Korporasi, Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
K/L/P; dan Program Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utama.
Capaian sasaran program diindikasikan dengan capaian indikator kinerja utama (IKU) yaitu
indikator yang secara signifikan mempengaruhi capaian sasaran program. Pengukuran
capaian kinerja sasaran program meliputi identifikasi atas realisasi IKU dan
membandingkan dengan targetnya.
Laporan Kinerja (LKj) BPKP Tahun 2018 ini merupakan salah satu media yang
menunjukkan kesiapan BPKP untuk mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja
tahun 2018. LKj juga dimanfaatkan sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja
menuju terwujudnya akuntabilas keuangan negara yang berkualitas.
Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2018 menunjukkan bahwa dari 17 IKU
sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu, sebanyak 5 IKU mencapai target
dan 12 IKU tidak mencapai target. Ringkasan capaian kinerja tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut:
Laporan Kinerja 2018
v
No.
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Sasaran Program 1
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 60 75,41 125,68 Tercapai
2 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
% 55 28,57 51,95 Tidak Tercapai
3 Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
% 55 - - Tidak Tercapai
Sasaran Program 2
Meningkatkan Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
1 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di Persidangan
% 50 51,28 102,56 Tercapai
2 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH
% 72 - - Tidak Tercapai
3 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65 - - Tidak Tercapai
4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75 - - Tidak Tercapai
Sasaran Program 3
Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
1 Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan
% 75 - - Tidak Tercapai
Sasaran Program 4
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi Dalam Pencegahan Korupsi
1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 52 100 192,31 Tercapai
Sasaran Program 5
Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap Korupsi
1 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) Yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
% 65 20 30,77 Tidak Tercapai
Sasaran Program 6
Meningkatkan Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 - - Tidak Tercapai
2 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
% 60 20 33,33 Tidak Tercapai
3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
% 40 20 50 Tidak Tercapai
Sasaran 7
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
% 100 - - Tidak Tercapai
Laporan Kinerja 2018
vi
No.
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)
2 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
% 50 30 60 Tidak Tercapai
3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
% 50 70 100 Tercapai
Sasaran 8
Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan (skala likert 1-10)
Skala 7,00 7,78 111,14 Tercapai
Capaian kinerja yang tidak tercapai disebabkan hal-hal sebagai berikut:
a. Pemerintah Daerah tidak melaksanakan komitmen yang telah ditandatangani Kepala
Daerah.
b. Setiap Kepala OPD tidak memahami peraturan yang berlaku.
c. Tidak ada reward dan punishment atas peraturan yang dilaksanakan maupun yang
tidak dilaksanakan
d. Banyaknya kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah, namun tidak
mendukung IKU dan IKK secara memadai.
e. Rendahnya capaian IKU BUMD dalam hal ini PDAM belum menerapkan full cost
recovery dan cakupan layanan masih rendah.
f. Status BLUD masih bertahan selama tiga tahun terakhir.
g. Kurangnya komitmen Pimpinan/Kepala Daerah dan Inspektur dalam
penyelenggaraan Kapabilitas APIP di wilayah Provinsi Bengkulu.
h. Belum terbitnya Laporan Hasil Audit Investigatif (LHAI).
i. Peserta KPAK tidak mencapai target karena belum memenuhi tiga unsur kriteria.
j. Tidak ada realisasi kegiatan di Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu yang
mendukung IKU yang telah ditetapkan.
Pelaporan kinerja ini diharapkan dapat memotivasi seluruh jajaran pegawai Perwakilan
BPKP Provinsi Bengkulu guna mengatasi permasalahan yang dihadapi dan meningkatkan
kinerja di masa yang akan datang.
Laporan Kinerja 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Instruksi Presiden Nomor 7
tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu memiliki kewajiban untuk melaporkan kinerja tahunannya melalui suatu
Laporan Kinerja (LKj) tingkat unit kerja. Laporan tersebut pada intinya melaporkan
capaian kinerja atas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun
dibandingkan dengan target-target yang ditetapkan. Capaian kinerja tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi untuk dapat memberikan masukan bagi
pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya. Evaluasi atas pencapaian kinerja tersebut
tentunya dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi organisasi, kebijakan pengawasan
tahunan, dan sumber daya yang tersedia di unit organisasi.
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai salah satu unit pelaksana BPKP di
daerah memiliki tugas, fungsi, dan wewenang yang telah mengalami beberapa kali
perubahan. Terakhir, tugas dan fungsi Perwakilan BPKP diatur dalam Peraturan
Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu,
Provinsi Lampung, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi
Kalimantan Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi Tengah,
Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku, dan Provinsi Papua. Menurut Peraturan
Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 pasal 3 dan 4 menyatakan bahwa:
1. Perwakilan BPKP bertugas:
a. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
c. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau
atas permintaan Kepala Daerah;
d. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Intern Pemerintah (SPIP)
pada wilayah kerjanya; dan
e. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
Laporan Kinerja 2018
2
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Perwakilan BPKP menyelenggaraakan fungsi:
a. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan
laporan akuntablitas kinerja instansi pemerintah daerah;
b. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah,
BUMN/BUMD dan kinerja Instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
c. Pengawasan terhadap Badan Usaha Milik Negara, badan-badan lain yang di
dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah
atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan
kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima
pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja
pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik darah atas permintaan
pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
akuntablitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran
keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain
yang seluruh atau sebgian keuangannya dibiayai oleh anggaran
negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya
yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas
pembiayaan keuangan negara/daerah;
f. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan
aset negara/daerah;
g. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern,
dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan
program/kebijakan pemerintah strategis;
h. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus
Laporan Kinerja 2018
3
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit
perhitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli,
dan upaya pencegahan korupsi;
i. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-
sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
j. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan
sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan
atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;
k. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah
Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai peraturan perundang-undangan;
l. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;
m. Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan
akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah; dan
n. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi Perwakilan BPKP.
Selain tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, BPKP juga memiliki peran dalam
pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara sebagaimana
dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, yaitu:
1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan
tertentu yang meliputi:
a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral, yaitu kegiatan yang dalam
pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga atau
pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasan oleh Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah karena keterbatasan kewenangan;
b. Kegiatan Kebendaharaan Umum Negara berdasarkan penetapan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Khusus dalam
rangka pelaksanaan pengawasan intern atas kegiatan kebendaharaan umum
negara, Menteri Keuangan melakukan koordinasi kegiatan yang terkait
dengan instansi pemerintah lainnya;
c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan Presiden.
2. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);
Laporan Kinerja 2018
4
3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan Menteri
Keuangan kepada Presiden;
4. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden.
Di samping itu, sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan
Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi
Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, BPKP
mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan
penerimaan negara/daerah serta efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran
negara/daerah, meliputi kegiatan:
1. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan penerimaan pajak, bea dan cukai;
2. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada
Instansi Pemerintah, Badan Hukum lain, dan Wajib Bayar;
3. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan Pendapatan Asli Daerah;
4. Audit dan evaluasi terhadap pemanfaatan aset negara/daerah;
5. Audit dan evaluasi terhadap program/kegiatan strategis di bidang kemaritiman,
ketahanan energi, ketahanan pangan, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan;
6. Audit dan evaluasi terhadap pembiayaan pembangunan nasional/ daerah;
7. Evaluasi terhadap penerapan sistem pengendalian intern dan sistem
pengendalian kecurangan yang dapat mencegah, mendeteksi, dan menangkal
korupsi;
8. Audit investigatif terhadap penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan
negara/daerah untuk memberikan dampak pencegahan yang efektif;
9. Audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara/daerah dan
pemberian keterangan ahli sesuai dengan peraturan perundangan.
B. Aspek Strategis Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu memiliki tugas untuk melakukan pengawasan
intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah, sebagai
pembina penyelenggaraan SPIP bagi seluruh instansi pemerintah di daerah, dan
meningkatkan kapabilitas pengawasan intern Pemda. Adanya pergeseran
paradigma auditor internal telah mempengaruhi perubahan peran auditor internal di
Indonesia. Peran auditor internal telah berubah menjadi sebuah institusi yang
melaksanakan peran “assurance” dan “consulting” bagi stakeholdersnya. Kegiatan
BPKP selain dipengaruhi adanya pergeseran paradigma tersebut, juga sangat
tergantung pada perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan
paradigma baru, BPKP harus dapat menunjukkan prestasi melalui unjuk kerja yang
Laporan Kinerja 2018
5
optimal sehingga peran BPKP di daerah semakin nyata dalam membantu
Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal dalam menyelesaikan permasalahan-
permasalahan tata kelola kepemerintahan yang dihadapi.
Dalam upaya mewujudkan peran sesuai amanat PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP,
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu lebih mengedepankan aspek pencegahan,
dengan lebih menekankan pembangunan sistem yang mampu mencegah atau
memudahkan deteksi adanya kecurangan/penyimpangan. Dua peran utama yang
dilakukan adalah peran assurance dan consulting bagi stakeholders untuk
memberikan keyakinan yang memadai atas pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara
dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Jasa assurance dilakukan
melalui audit, reviu, evaluasi dan pemantauan, sedangkan consulting antara lain
berupa sosialisasi, pendidikan dan pelatihan pengawasan, pembimbingan dan
konsultansi, pengelolaan hasil pengawasan dan pemaparan hasil pengawasan.
Sementara itu, kerangka kebijakan pengawasan BPKP diarahkan untuk mencapai
sasaran terwujudnya kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan
terpercaya, mencapai terwujudnya penguatan kebijakan sistem pengawasan intern
pemerintah, penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional,
kebijakan dalam penerapan pengawasan intern yang independen, profesional dan
sinergis serta kebijakan penerapan sistem manajemen kinerja pembangunan
nasional yang efisien dan efektif. Untuk itu, BPKP memiliki strategi pengawasan
dalam kurun waktu 2015-2019 yang berfokus pada peningkatan kualitas hasil
pengawasan terhadap isu-isu strategis melalui penguatan SPIP, penguatan
kapasitas APIP, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia BPKP.
C. Kegiatan dan Produk Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai unit eselon II berkewajiban
melaksanakan kegiatan-kegiatan teknis yang telah ditetapkan guna mendukung
program BPKP secara nasional. Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu memfasilitasi
pelaksanaan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan
manajemen pemerintahan di daerah dan melaksanakan kegiatan-kegiatan teknis,
antara lain:
1. Pengawasan atas kegiatan lintas sektoral
2. Pengawasan atas permintaan stakeholders
3. Pengawasan atas permintaan Presiden
4. Pengawasan atas Proyek PHLN
Laporan Kinerja 2018
6
5. Pembinaan penyelenggaraan SPIP
6. Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara
7. Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LK
8. Pengawasan Penerimaan Negara
9. Bimtek/asistensi penyusunan LKPD
10. Pengawasan atas kinerja pelayanan publik
11. Bimtek/asistensi GCG/KPI BUMD
12. Pengawasan atas kinerja BUMD
13. Bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD
14. Sosialisasi Program Anti Korupsi
15. Bimtek/asistensi implementasi FCP
16. Kajian pengawasan
17. Audit investigasi atas Hambatan Kelancaran Pembangunan, Klaim dan
Penyesuaian Harga
18. Audit investigasi, Perhitungan Kerugian Keuangan Negara, dan Pemberian
Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi Penyidik
19. Audit investigasi atas permintaan instansi lainnya
20. Reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat
21. Peningkatan Kapabilitas APIP.
D. Struktur Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu merupakan instansi vertikal BPKP di daerah.
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala BPKP berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat,
Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung, Provinsi
Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi
Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi
Maluku, dan Provinsi Papau. Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara
efektif, Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu memiliki struktur organisasi sebagai
berikut:
Laporan Kinerja 2018
7
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
Dalam upaya mencapai tujuan organisasi, Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
didukung oleh komponen-komponen dukungan, sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu per 31 Desember 2018, didukung sumber daya manusia sebanyak 107
orang, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.1
Sumber Daya Manusia Per 31 Desember 2018
No Uraian Golongan
Jumlah Pendidikan
Jumlah IV III II S2 S1 DIII SLTA
1 Struktural 2 3 - 5 1 4 - - 5
2 PFA 13 53 8 74 3 63 8 - 74
3 Calon PFA - 2 6 8 - 2 6 - 8
4 Prakom - 1 1 2 - 1 1 - 2
5 Arsiparis - 2 - - - - - - -
6 Analis Kepegawaian
- 1 - 1 - 1 - - 1
7 PFU - 14 3 17 - 7 2 8 17
Jumlah 15 74 18 107 4 78 17 8 107
Kepala Perwakilan
Bagian Tata Usaha
Subbagian Kepegawaian
Subbagian Keuangan Subbagian Umum
Koordinator Pengawasan Kelompok
Jabatan Fungsional Auditor Bidang
Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
Koordinator Pengawasan Kelompok
Jabatan Fungsional Auditor Bidang
Akuntabiltas Pemerintah Daerah
Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan
Fungsional Auditor Bidang Program dan
Pelaporan serta Pembinaan APIP
Koordinator Pengawasan Kelompok
Jabatan Fungsional Auditor Bidang
Investigasi
Koordinator Pengawasan Kelompok
Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntan Negara
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
Laporan Kinerja 2018
8
Gambar 1.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
Gambar 1.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Pendidikan
0
10
20
30
40
50
60
Gol IV
Gol III
Gol II
0
10
20
30
40
50
60
70
S2
S1
DIII
SLTA
Laporan Kinerja 2018
9
Tabel 1.2
Jumlah Pegawai menurut Jabatan
Jabatan Jumlah (orang)
Struktural • Eselon II 1 • Eselon III 1 • Eselon IV 3
Pejabat Fungsional Auditor • Koordinator Pengawasan (Korwas) • Pengendali Teknis
5 8
• Ketua Tim 9 • Anggota Tim 60
Pejabat Fungsional Pranata Komputer 2
Pejabat Fungsional Arsiparis
Pejabat Fungsional Analis Kepegawaian
- 1
Pejabat Fungsional Umum 17
Total 107
Gambar 1.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
2. Keuangan
Dana pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu yang bersumber dari DIPA seluruhnya sebesar Rp21.682.088.000,00
dengan realisasi sebesar Rp21.325.373.095,00 atau 98,35%, dengan rincian
jumlah anggaran dan realisasi anggaran serta sumber dana tahun 2018 dapat
dilihat pada tabel berikut:
1% 1% 3%
5%
7%
8%
56%
2% 1%
16%
Eselon II
Eselon III
Eselon IV
Koordinator Pengawasan(Korwas)Pengendali Teknis
Ketua Tim
Anggota Tim
Pejabat Fungsional PranataKomputerPejabat Fungsional AnalisKepegawaianPejabat Fungsional Umum
Laporan Kinerja 2018
10
Tabel 1.3 Anggaran dan Realisasi Tahun 2018
Jenis Belanja Anggaran 2018
Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %
Belanja Pegawai 15.103.923.000 15.068.082.111 99,76
Belanja Barang 6.292.065.000 5.971.525.093 94,91
Belanja Modal 286.100.000 285.765.891 99,88
Jumlah 21.682.088.000 21.325.373.095 98,35
Di samping itu, dalam pelaksanaan penugasan di luar rencana kerja tahunan
atau berdasarkan permintaan stakeholder didukung oleh dana penugasan yang
bersumber dari stakeholder terkait. Realisasi dana penugasan dari pihak ketiga
tersebut sampai dengan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp11.225.000,00.
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu meliputi tanah, bangunan, kendaraan dinas,
inventaris/peralatan kantor, dan perlengkapan lainnya, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 1.4 Daftar Sarana dan Prasarana
No Uraian Nilai (Rp)
1 Tanah 26.406.000.000
2 Peralatan dan Mesin 4.613.517.329
3 Gedung dan Bangunan 7.817.754.000
4 Irigasi, dan Jaringan 222.676.000
5 Aset Tetap Lainnya 24.962.000
6 Barang Konsumsi, Bahan untuk Pemeliharaan, Bahan Baku
80.958.633
7 Akumulasi Penyusutan (4.300.623.012)
Jumlah 34.865.244.950
Catatan: Nilai tanah dan Bangunan setelah Revaluasi oleh KPKNL
Sarana dan prasarana tersebut di atas telah cukup memadai guna mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi, serta nilainya telah memperhitungkan akumulasi
penyusutan. Tanah dan bangunan diperuntukkan sebagai bangunan kantor
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu dan rumah negara. Selain ruang untuk
bekerja, bangunan kantor dilengkapi dengan sarana/ruang untuk poliklinik,
perpustakaan, arsip, aula, koperasi, sarana ibadah dan kantin.
E. Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja (LKj) memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu selama tahun 2018. Capaian kinerja tahun
Laporan Kinerja 2018
11
2018 tersebut dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 sebagai tolok
ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap target
kinerja memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja
(performance gap) yang dijadikan sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa
datang.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu Tahun 2018 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu Tahun 2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Gambar 1.6
Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
Laporan Kinerja 2018
12
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Sebagai auditor intern pemerintah, BPKP melaksanakan tugas dan fungsinya di
bidang pengawasan intern untuk mendukung keberhasilan pembangunan sebagaimana
telah diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019. Oleh karena itu, arah kebijakan strategis,
kerangka regulasi serta kerangka kelembagaan BPKP difokuskan untuk memberikan
kontribusi kepada pemerintah dalam mencapai keberhasilan sasaran pembangunan yang
dicita-citakan selama lima tahun ke depan.
Untuk itu, BPKP merancang strategi pengawasan ke dalam empat fokus atau dimensi
sebagai respon terhadap kompleksitas isu pembangunan nasional sebagai berikut:
1. Pengawalan Pembangunan Nasional
Pengawalan Pembangunan Nasional diarahkan untuk memastikan diterapkannya
tata kelola yang baik dalam pencapaian target-target pembangunan nasional,
memberikan early warning dan solusi terhadap permasalahan yang mungkin
menghambat jalannya pembangunan, serta menyediakan informasi yang mutakhir
dan akurat bagi pengambilian keputusan Presiden.
2. Peningkatan Ruang Fiskal
Pengawasan intern diarahkan antara lain untuk memastikan efektivitas kegiatan
peningkatan ruang fiskal dari sektor penerimaan negara/daerah. Kegiatan
pengawasan difokuskan pada kegiatan dalam rangka optimalisasi penerimaan
negara/daerah yang berasal dari sektor perpajakan, kepabean, dan PNBP.
3. Pengamanan Aset Negara/Daerah
Pengawasan atas pengamanan aset negara/daerah diarahkan untuk memastikan
efektivitas pengamanan terhadap aset-aset negara. Kegiatan pengawasan
difokuskan pada kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan
negara/daerah, perhitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian
keterangan ahli, upaya pencegahan korupsi melalui peningkatan kualitas manajemen
aset negara/daerah, permasalahan terkait aset sebagaimana hasil audit BPK-RI.
4. Peningkatan Governance System
Pengawasan atas peningkatan governance system diarahkan untuk memastikan
efektivitas SPIP dalam rangka mewujudkan akuntabilitas keuangan
negara/daerah/desa/BUMN/D. Kegiatan pengawasan diarahkan pada peningkatan
Laporan Kinerja 2018
13
kualitas laporan keuangan pada Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah
yang memperoleh opini disclaimer dari BPK-RI, dan peningkatan tata kelola yang
baik pada BUMN/BUMD.
Sebagai alat untuk mengelola sumber daya yang terbatas dalam rangka mengeksekusi
strategi pengawasan tersebut, maka Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu menyusun
rencana jangka menengah berupa Rencana Strategis (Renstra) periode 2015-2019
dengan mengacu kepada Peraturan Menteri PPN/Bappenas Nomor 5 Tahun 2014
tentang Pedoman Penyusunan Renstra K/L.
A. Rencana Strategis 2015-2019
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu telah menetapkan Rencana Strategis
BPKP 2015-2019 dalam Surat Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
Nomor KEP- Tangga144/PW06/1/205 tanggal 28 Mei 2015. Rencana Strategis
(Renstra) BPKP tersebut merupakan dokumen perencanaan pengawasan periode
2015-2019 yang berisi visi yaitu keadaan umum yang diinginkan pada akhir tahun
2019 atau setelahnya, misi atau rumusan umum tentang upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi, strategi atau program-program indikatif untuk
mencapai visi dan misi. Dalam kaitannya dengan dokumen perencanaan tersebut,
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu menetapkan beberapa sasaran dan program
beserta kegiatan-kegiatan yang mendukung rencana strategis BPKP.
1. Pernyataan Visi
Visi merupakan gambaran masa depan yang hendak diwujudkan. Visi harus
bersifat praktis, realistis untuk dicapai, dan memberikan tantangan serta
menumbuhkan motivasi yang kuat bagi pegawai BPKP untuk mewujudkannya.
Visi :
Komitmen yang terkandung dalam pernyataaan visi tersebut adalah :
a. Auditor Internal Pemerintah RI
BPKP sebagai Auditor Internal Pemerintah RI merupakan visi yang strategis
dalam rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in
appearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian,
lembaga dan pemerintah daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi
Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
Laporan Kinerja 2018
14
yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan
bersifat obyektif, tidak bias, dan tidak diintervensi oleh pihak lain.
Terdapat dua hal penting dalam frase auditor internal pemerintah RI yaitu audit
intern dan auditor pemerintah RI.
1) Audit Intern
Peran BPKP dalam melaksanakan pengawasan intern memiliki dua sifat
aktivitas yaitu sebagai pemberi jasa assurance, dan pemberi jasa
consultancy diperoleh dengan pendekatan yang sistematis dan
metodologis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance. Untuk program
atau kebijakan pembangunan nasional, pengawasan intern BPKP
menuntut penerapan pendekatan evaluasi (riset sosial) untuk
menghasilkan rekomendasi perbaikan atas ketiga hal tersebut.
2) Auditor Pemerintah RI
Sebagai auditor pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga
Presiden yang difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung
fakta lapangan dan memberikan respon berupa informasi assurance
melalui suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem informasi
akuntabilitas.
BPKP mengemban amanah dan tanggungjawab yang besar karena
dituntut mampu mendeteksi berbagai potensi kelemahan maupun
penyimpangan di bidang keuangan negara.
b. Auditor Berkelas Dunia
Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai auditor internal
berkelas dunia, yaitu :
1) Aspek SDM
Sumber Daya Manusia (SDM) BPKP wajib menerapkan due professional
care dalam setiap pelaksanaan penugasan pengawasan dan wajib
memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan.
2) Aspek Organisasi
Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan kapasitas yang memadai dalam
melakukan koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya organisasi
serta sistem dan proses yang berlaku di BPKP. BPKP berkomitmen dan
Laporan Kinerja 2018
15
selalu mengupayakan peningkatan kompetensi dalam berbagai bidang
terkait, sehingga meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi
masalah dan solusinya serta perubahan peraturan terkait dan standar baru
di bidang pengawasan.
3) Aspek Produk
Bahwa kualitas hasil pengawasan BPKP baik yang berupa assurance
maupun consultancy harus mempunyai daya ungkit (leverage) yang cukup
signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintah dan program
pembangunan.
c. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
Pengawasan BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan yang
mengemuka pada pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden
atau masyarakat luas.
2. Pernyataan Misi
Misi merupakan jalan pilihan untuk menuju masa depan. Misi menjabarkan lebih
lanjut visi dan berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai
visi.
Misi:
Penjelasan dari masing-masing misi adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola
Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif.
Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat
BPKP. Tugas dimaksud adalah “pengawasan intern terhadap akuntabilitas
a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang
Bersih dan Efektif
b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah yang Efektif; dan
c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten
Laporan Kinerja 2018
16
pengelolaan keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung
tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif.
b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang
Efektif.
Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan
pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat
memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien,
diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman
dan taat terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun
2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP
diberikan mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional
dan Kompeten.
Sebagai salah satu unsur penting SPIP, Lingkungan Pengendalian
mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan
memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan
kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya.
Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui
perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif.
Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan
kapabilitas untuk menjamin tugas dan fungsinya.
3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. BPKP
menetapakan tiga tujuan untuk mengejawantahkan visi dan misi yang telah
ditetapkan, yaitu :
a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional yang Bersih dan Efektif.
b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah.
c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten.
Laporan Kinerja 2018
17
Sasaran strategis dalam rumusan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
Tahun 2015-2019 merupakan indikator pencapaian tujuan strategis. Sasaran
strategis merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dari tujuan dan
mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah ditetapkan,
dengan uraian sebagai berikut :
a. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional.
b. Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian,
Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas
Pembangunan Nasional.
c. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian,
Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi.
Sasaran program adalah hasil yang akan dicapai dari program dalam rangka
pencapaian sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu. Sasaran
program mencerminkan berfungsinya output yang telah direncanakan
pelaksanaannya selama tahun 2018. Delapan sasaran program yang ingin
dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Sasaran Program dan Kegiatan
No. SASARAN PROGRAM SASARAN KEGIATAN
1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1. Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
6 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
2. Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meingkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kabupaten
7 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
3. Terlaksananya bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kabupaten
8 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis pengawasan BPKP
4. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
4. Indikator Kinerja Utama
Setiap program dan kegiatan dalam Renstra selanjutnya dinyatakan dalam suatu
indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka
waktu. Hanya dengan indikator kinerja yang memenuhi kelima karakterisitik
Laporan Kinerja 2018
18
kualitatif tersebut keberhasilan pencapaian program dan kegiatan akan dapat
dilakukan. Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome),
sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran
(output). Penetapan indikator program dilakukan dengan mempertimbangkan
tujuan program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut.
Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu merupakan indikator
kinerja outcome, yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
SPIP. Indikator Kinerja Utama (IKU) digunakan untuk mengukur keberhasilan
sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan
indikator keluaran (output).
BPKP melaksanakan program dan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsinya
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program dan kegiatan dalam
lima tahun mendatang didasarkan pada mandat Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008, dan peraturan perundangan lain seperti Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Instruksi
Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga untuk mencapai sasaran
dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat
yang dikoordinasikan oleh Kementerian/Lembaga. Dengan mempertimbangkan
restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas bahwa setiap Lembaga
Pemerintah Non Departemen (LPND) menggunakan satu program teknis yang
spesifik untuk LPND tersebut dan satu atau beberapa program generik, BPKP
menetapkan tiga program teknis dan satu program generik. Dari ketiga program
tersebut disusun kegiatan-kegiatan teknis terkait. Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu sebagai unit eselon II berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan teknis
yang telah ditetapkan. Kegiatan teknis tersebut dalam praktiknya akan
dilaksanakan melalui sub kegiatan berupa:
1) Pengawasan atas kegiatan lintas sektoral
2) Pengawasan atas permintaan stakeholders
3) Pengawasan atas permintaan Presiden
4) Pengawasan atas Proyek PHLN
5) Pembinaan penyelenggaraan SPIP
6) Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara
Laporan Kinerja 2018
19
7) Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LK
8) Pengawasan penerimaan negara
9) Bimtek/asistensi penyusunan LKPD
10) Pengawasan atas kinerja pelayanan publik
11) Bimtek/asistensi GCG/KPI BUMD
12) Pengawasan atas kinerja BUMD
13) Bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD
14) Sosialisasi Program Anti Korupsi
15) Bimtek/asistensi implementasi FCP
16) Kajian pengawasan
17) Audit investigasi atas Hambatan Kelancaran Pembangunan, Klaim dan
Penyesuaian Harga
18) Audit investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan Pemberian Keterangan
Ahli atas Permintaan Instansi Penyidik
19) Audit investigasi atas permintaan instansi lainnya
20) Reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat
21) Peningkatan Kapabilitas APIP
Sedangkan kegiatan generik sebagai dukungan manajemen berupa:
1) Pelayanan gaji, honorarium dan tunjangan
2) Pelayanan operasional perkantoran
3) Penyusunan rencana kerja/teknis
4) Pembinaan administrasi pengelolaan kepegawaian
5) Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan
6) Penyuluhan dan penyebaran informasi
7) Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan
8) Pembinaan dan penilaian Jabatan Fungsional
9) Pengumpulan data untuk mendukung PASs
10) Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen di internal BPKP
11) Pengadaan sarana dan prasarana pendukung kedinasan
B. Perjanjian Kinerja 2018
Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan selurur anggota organisasi
untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap program dan kegiatan yang
dilakukan. Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu memiliki Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2018 yang merupakan bentuk
Laporan Kinerja 2018
20
perjanjian Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu kepada Kepala BPKP pada
tanggal 19 Januari 2018 dan direvisi pada tanggal 31 Oktober 2018. Perkin tersebut
berisi kesanggupan untuk mewujudkan target kinerja tahunan dan
mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pencapaiannya.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, selama tahun 2018 Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu selain memenuhi target Perjanjian Kinerja (Perkin) tersebut juga
melaksanakan kegiatan teknis pengawasan di luar Perkin serta kegiatan dukungan
yang merupakan penugasan khusus dari BPKP Pusat dan Unit Eselon II lain serta
tugas-tugas pendampingan lainnya sesuai permintaan dari stakeholders di daerah
yang tidak dapat diprekdiksi sebelumnya. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu Tahun 2018 secara ringkas adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
No. Indikator Kinerja Satuan Target
Sasaran Program 1
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan % 60,00
2 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
% 55,00
3 Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
% 55,00
Sasaran Program 2
Meningkatkan Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
1 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di Persidangan
% 50,00
2 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH
% 72,00
3 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65,00
4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75,00
Sasaran Program 3
Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
1 Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan % 75,00
Sasaran Program 4
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi Dalam Pencegahan Korupsi
1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 52,00
Sasaran Program 5
Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap Korupsi
1 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) Yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
% 65,00
Sasaran Program 6
Meningkatkan Kualitas Penerapan SPIP Pemda
1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3 % 100,00
2 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
% 60,00
3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
% 40,00
Laporan Kinerja 2018
21
No. Indikator Kinerja Satuan Target
Sasaran 7
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3 % 100,00
2 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
% 50,00
3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
% 50,00
Sasaran 8
Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan (skala likert 1-10) skala 7,00
Laporan Kinerja 2018
22
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran capaian kinerja Tahun 2018 merupakan bagian dari penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu. Dalam penyusunan
laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2018 dilakukan pengumpulan
data kinerja yang melibatkan seluruh bagian/koordinator pengawasan kelompok fungsional
auditor. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk memperoleh data kinerja yang akurat,
lengkap, tepat waktu, dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam
rangka perbaikan kinerja tanpa meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya
serta efisiensi dan efektivitas.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja
yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2018. Rumus yang
digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator kinerja terdiri dari
dua jenis, yaitu:
1. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin baik
Capaian = Realisasi
x 100% Target
2. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin buruk
Capaian = 2 x Target - Realisasi
x 100% Target
*Rumus ini digunakan untuk menghitung capaian kinerja Maturitas SPIP dan Kapabilitas APIP
dengan kondisi level 2 melebihi 100%
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator
kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala yang
menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan
pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.
Capaian atas indikator kinerja utama (IKU) yang menunjukkan capaian tujuan dan
sasaran program secara ringkas disajikan pada Tabel 3.1
Laporan Kinerja 2018
23
Tabel 3.1
Capaian IKU Sasaran Program Tahun 2018
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Sasaran Program 1
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 60 75,41 125,68
2 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
% 55 28,57 51,95
3 Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
% 55 - -
Sasaran Program 2
Meningkatkan Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
1 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di Persidangan
% 50 51,35 102,56
2 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH
% 72 - -
3 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65 - -
4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75 - -
Sasaran Program 3
Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
1 Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan
% 75 - -
Sasaran Program 4
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi Dalam Pencegahan Korupsi
1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 52 100 192,31
Sasaran Program 5
Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap Korupsi
1 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) Yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
% 65 20 30,77
Sasaran Program 6
Meningkatkan Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 - -
2 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
% 60 20 33,33
3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
% 40 20 50
Sasaran 7
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
% 100 - -
2 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
% 50 30 60
3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
% 50 70 100
Sasaran 8
Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan (skala likert 1-10)
Skala 7,00 7,78 111,14
Laporan Kinerja 2018
24
1. ANALISIS CAPAIAN KINERJA PROGRAM
Analisis terhadap tujuh sasaran program dan masing-masing indikator kinerja program
yang disajikan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2018 Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu sebagai berikut:
Sasaran program perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan
keuangan negara/korporasi terkait dengan tujuan pertama BPKP dalam rencana
strategis tahun 2015-2019 yaitu peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan nasional yang bersih dan efektif.
Capaian sasaran program ini diukur melalui tiga IKU yang terkait langsung dengan
kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program prioritas
nasional dengan ringkasan target, realisasi dan capaian sebagaimana disajikan pada
Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian IKU
Sasaran Program perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
No. IKU Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 60 75,41 125,68
1.2 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
% 55 28,57 51,95
1.3 Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
% 55 - -
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa dari tiga IKU yang mendukung capaian sasaran
program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi”, hanya satu IKU yang memiliki capaian 100% atau lebih.
Uraian masing-masing IKU sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” ini sebagai berikut:
Sasaran Program 1
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi
Laporan Kinerja 2018
25
IKU 1 Sasaran Program 1
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
1. IKU “Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan” menggambarkan
jumlah rekomendasi hasil pengawasan tahun 2018 yang TL di tahun 2018
dibandingkan dengan jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang terbit di tahun
2018.
Kinerja indikator tersebut diukur dengan rumus :
Realisasi IKU Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
=
TL Rekomendasi 2018 X 100%
Rekomendasi 2018
Realisasi IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan” tahun
2018 adalah sebesar 75,41% atau tercapai 125,68% dari target sebesar 60%,
dengan perhitungan sebanyak 61 rekomendasi telah ditindaklanjuti dari 46
rekomendasi yang disampaikan pada tahun 2018. Rekomendasi yang telah
ditindaklanjuti antara lain:
1) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah telah melakukan proses
verifikasi CPCL Bantuan Alsintan sesuai dengan ketentuan pedoman teknis
pengadaan dan penyaluran alsintan tahun 2018, dimana Alsintan hasil
pengadaan Kementerian Pertanian sebanyak 40 unit belum dapat dimanfaatkan
dan disalurkan kepada CPCL penerima bantuan
2) PPK dan Tim Penerima Hasil Pekerjaan telah melakukan
penghitungan/pemeriksaan realisasi pencetakan sawah serta menuangkannya
dalam berita acara pemeriksaan berdasarkan Monitoring dan evaluasi Program
Prioritas Nasional Pantauan Kantor Staf Presiden (KSP) pada Kementerian
Pertanian di Provinsi Bengkulu, serta melakukan penghitungan kesesuaian
pembayaran kepada pelaksana kegiatan dan menyetorkan ke kas Negara.
3) PPK Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten
Bengkulu Tengah telah menginstruksikan kepada UPKK K.P.H.B Maju Bersama
untuk menyusun laporan prestasi pekerjaan fisik kegiatan embung pertanian,
berdasarkan hasil Monitoring dan evaluasi Program Prioritas Pantauan Kantor
Staf Presiden (KSP) pada Kementerian Pertanian di Provinsi Bengkulu.
4) Kepala Bappeda Provinsi telah melakukan pemantauan penyelesaian Feasibility
Study yang dilaksanakan oleh PT Hutama Karya Tbk, berdasarkan reviu
terhadap tata kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Jalan Tol
Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (95 Km) bagian dari Trans Sumatera Triwulan I
sampai dengan Triwulan IV.
Laporan Kinerja 2018
26
5) PT PLN (Persero) telah melakukan pengawasan sesuai dengan schedule
pembangunan yang ditetapkan terkait progress pembangunan Reviu terhadap
tata kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) Pengembangan Infrastruktur
Ketenagalistrikan Triwulan I sampai dengan Triwulan IV.
IKU 2 Sasaran Program 1
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang
dievaluasi
IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang
dievaluasi” merupakan perbandingan jumlah BUMD yang kinerjanya minimal baik
dibandingkan jumlah BUMD yang dievaluasi.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus :
Realisasi IKU Persentase BUMD
yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang
dievaluasi
=
BUMD yg kinerjanya
minimal baik/sehat 2018 X 100%
BUMD yang dievaluasi
2018
Realisasi IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dievaluasi” tahun 2018 adalah sebesar 28,57% atau tercapai 51,95% dari target
sebesar 55%, dengan perhitungan 2 BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat
baik/sehat tahun 2018 dari 7 BUMD yang dievaluasi tahun 2018. Dua BUMD yang
kinerjanya baik/sehat yaitu PDAM Tirta Ratu Samban Kabupaten Bengkulu Utara dan
PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu.
Realisasi IKU tahun 2018 sama dengan realisasi IKU tahun 2017 tidak terjadi
peningkatan maupun penurunan yaitu sebesar 28,57 %.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 62%,
maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 46,08%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1) Melakukan kegiatan assurance serta kegiatan yang bersifat konsultansi.
2) Melakukan kegiatan pengawasan yang bertujuan untuk menilai tingkat kesehatan
dan kinerja PDAM di wilayah Provinsi Bengkulu.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu disajikan pada Gambar 3.1.
Laporan Kinerja 2018
27
Gambar 3.1
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
IKU 3 Sasaran Program 1
Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang
dievaluasi
IKU “Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang
dievaluasi” merupakan jumlah BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik
dibandingkan BLUD yang dievaluasi.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
0
10
20
30
40
50
60
2015 2016 2017 2018
Target 0 52 50 55
Realisasi 0 14,29 28,57 28,57
Perbandingan Realisasi Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
27,48
57,14 51,95
Perbandingan Capaian Kinerja
Laporan Kinerja 2018
28
Realisasi IKU Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
=
BLUD yang tata kelolanya minimal cukup
baik 2018 X 100%
BLUD yang dievaluasi 2018
Realisasi IKU “Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD
yang dievaluasi” tahun 2018 belum memenuhi target sebesar 55%, dengan perhitungan
belum terdapat BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik tahun 2018 dari dua
BLUD yang dievaluasi tahun 2018.
Realisasi IKU tahun 2018 sama dengan realisasi IKU tahun 2017 tidak terjadi
peningkatan maupun penurunan yaitu belum terdapat BLUD yang tata kelolanya
minimal cukup baik
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 60%,
maka realisasi IKU tahun 2018 belum mencapai target. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain melaksanakan asistensi/bimbingan teknis implementasi SIA
(Sistem Informasi Akuntansi) BLUD.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2019 disajikan pada
Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
0102030405060708090
100
2015 2016 2017 2018 2019
Target 0 14 100 55 60
Realisasi 0 25 0 0
Perbandingan realiasi kinerja
Laporan Kinerja 2018
29
Sasaran program “Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian”,
terkait dengan tujuan pertama BPKP dalam rencana strategis tahun 2015-2019 yaitu
“Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Dan Pembangunan
Nasional Yang Bersih Dan Efektif”.
Capaian sasaran program diukur melalui empat IKU dengan ringkasan target, realisasi
dan capaian sebagaimana disajikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
IKU Sasaran Program Pengawasan 2
No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 50 51,28 102,56
1.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 72 - -
1.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65 - -
1.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75 - -
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa dari empat IKU yang mendukung capaian sasaran
program “Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian”, hanya satu IKU
yang memiliki capaian 100% atau lebih.
178,57
0 0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Perbandingan capaian kinerja
Sasaran Program 2
Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
Laporan Kinerja 2018
30
Uraian masing-masing IKU sasaran program “Meningkatnya Efektifitas Hasil
Pengawasan Keinvestigasian” ini sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 2
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan”
merupakan jumlah PKA dibandingkan dengan jumlah laporan hasil pengawasan
keinvestigasian.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan” tahun 2018 adalah sebesar 51,28% atau tercapai 102,56% dari target
sebesar 50%. Realisasi tersebut diperoleh dari pelaksanaan 20 kali Pemberian
Keterangan Ahli (PKA) di sidang Pengadilan pada tahun 2018 dibandingkan dengan 39
Laporan Hasil Pengawasan keinvestigasian yaitu Laporan Hasil Pengawasan Kerugian
Keuangan Negara (LHPKKN) dan Laporan Pengumpulan dan Evaluasi Bukti Dokumen
Elektronik (LPEBDE) dalam tiga tahun terakhir (2016, 2017, 2018).
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 60%,
maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 85,47%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
tahun 2018 perlu ditingkatkan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU
antara lain dengan meningkatkan proses penyelesaian laporan.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2019 disajikan pada
Gambar 3.3.
Realisasi IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
=
PKA Tahun 2018
X 100% LHPKKN + LPEBDE tiga tahun terakhir
Laporan Kinerja 2018
31
Gambar 3.3
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
IKU 2 Sasaran Program 2
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH”
merupakan laporan hasil audit investigatif (LHAI) yang ditindaklanjuti dan dimanfaatkan
oleh APH.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
=
LHAI yang ditindaklanjuti/dimanfaatkan
APH 2018 X 100%
LHAI yang terbit 2018
Tidak ada realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APH” pada tahun 2018. Kondisi ini disebabkan laporan hasil audit
investigatif belum terbit.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 75%,
maka realisasi IKU tahun 2018 belum mencapai target. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kinerja IKU adalah mempercepat penyelesaian laporan hasil audit investigatif.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2019 disajikan pada
Gambar 3.4.
142,86
102,7
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Perbandingan capaian kinerja
Laporan Kinerja 2018
32
Gambar 3.4 Target, Realisasi Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
IKU 3 Sasaran Program 2
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K”
merupakan jumlah laporan hasil pengawasam keinvestigasian yang ditindaklanjuti
dibandingkan dengan jumlah laporan hasil pengawasan keinvestigasian yang terbit.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase hasil
pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
=
LHP Keinvestigasian yang
TL/dimanfaatkan oleh
K/L/P/K tahun berjalan X 100%
LHP Keinvestigasian yang
terbit pada tahun berjalan
Tidak ada Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K” tahun 2018. Kondisi ini disebabkan laporan hasil audit
investigatif belum terbit.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 70%,
maka realisasi IKU tahun 2018 belum mencapai target. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kinerja IKU adalah mempercepat penyelesaian laporan hasil audit investigatif.
0102030405060708090
100
2015 2016 2017 2018 2019
Target 0 0 70 72
Realisasi 0 0 100 0
Perbandingan realiasasi kinerja
Laporan Kinerja 2018
33
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2019 disajikan pada
Gambar 3.5.
Gambar 3.5
Target, Realisasi Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
IKU 4 Sasaran Program 2 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K”
merupakan jumlah laporan hasil audit eskalasi harga yang ditindaklanjuti dibandingkan
laporan hasil audit eskalasi harga.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase hasil
audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
=
LHA Eskalasi harga yang
ditindaklanjuti 2018 X 100%
LHA Eskalasi harga 2018
Tidak ada realisasi IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K” tahun 2018. Hal ini disebabkan laporan hasil audit penyesuaian harga
belum diserahkan kepada K/L/P/K.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2019 disajikan pada
Gambar 3.6.
0
10
20
30
40
50
60
70
2015 2016 2017 2018 2019
Target 0 0 70 65
Realisasi 0 0 0 0
Perbandingan realisasi kinerja
Laporan Kinerja 2018
34
Gambar 3.6
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Sasaran program “Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan
Nasional”, terkait juga dengan tujuan pertama BPKP dalam rencana strategis tahun 2015-
2019 yaitu “Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Dan Pembangunan
Nasional Yang Bersih Dan Efektif”.
Pencapaian kinerja sasaran program “Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan
Pembangunan Nasional” diukur dengan satu IKU, yaiitu: “Persentase Penyelesaian
Hambatan Kelancaran Pembangunan”. Uraian capaian IKU diuraikan sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 3
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
IKU “Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan” merupakan
jumlah laporan evaluasi HKP yang ditindaklanjuti dibandingkan jumlah laporan evaluasi
HKP.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2015 2016 2017 2018 2019
Target 0 0 70 75
Realisasi 0 0 0 0
Perbandingan realisasi kinerja
Sasaran Program 3
Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Laporan Kinerja 2018
35
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase
penyelesaian hambatan
kelancaran pembangunan
=
LEHKP ditindaklanjuti
2018 X 100%
LEHKP 2018
Tidak ada realisasi IKU “Persentase penyelesaian hambatan kelancaran
pembangunan” tahun 2018. Hal ini disebabkan belum adanya tindak lanjut atas laporan
EHKP.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 80%,
maka realisasi IKU tahun 2018 belum mencapai target. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kinerja IKU adalah mendorong penyelesaian tindak lanjut laporan EHKP berupa
laporan hasil mediasi yang disepakati oleh para pihak.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2019 disajikan pada
Gambar 3.7
Gambar 3.7 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
‘
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2015 2016 2017 2018 2019
Target 0 0 70 75
Realisasi 0 0 0 0
Perbandingan realisasi kinerja
Laporan Kinerja 2018
36
Pencapaian kinerja sasaran program “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah Dan
Korporasi Dalam Pencegahan Korupsi ”didukung oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase
K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”.
Capaian IKU diuraikan sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 4
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
IKK “persentase jumlah K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP termasuk FRA pada
tahun 2018 yang dibandingkan dengan jumlah penugasan yang telah dilakukan
(sosialisasi, diagnostic assessment, bimtek implementasi, evaluasi, monitoring)
termasuk FRA pada tahun 2018.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
=
K/L/P/K yang IMPL FCP/FRA tahun berjalan
X 100% Penugasan yang telah dilakukan pada tahun
berjalan
Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”
tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai 192,31% dari target sebesar 52%,
dengan perhitungan dua K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP termasuk FRA pada
tahun 2018 dibandingkan dengan empat penugasan yang telah dilakukan (Sosialisasi +
Diagnostic Assessment + Bimbingan Teknis Implementasi + Evaluasi + Monitoring)
termasuk FRA pada tahun 2018. Empat penugasan tersebut antara lain:
1. Penilaian Risiko Kecurangan atas Program Prioritas Nasional Ketahanan Pangan
pada Kegiatan Prioritas Pembangunan dan Kegiatan Prioritas Perbaikan Data
Statistik Pangan Tahun 2018 yang dilaksanakan oleh BPS Provinsi Bengkulu.
2. Penilaian Risiko Kecurangan Program Prioritas Pendidikan Vokasi terkait
Revitalisasi SMK pada Sekolan SMKN-3 Kota Bengkulu.
3. Penilaian Risiko Kecurangan Program Prioritas Pendidikan Vokasi terkait
Revitalisasi SMK pada Sekolan SMKN-1 Kota Bengkulu.
Sasaran Program 4
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah Dan Korporasi Dalam
Pencegahan Korupsi
Laporan Kinerja 2018
37
4. Penilaian Risiko Kecurangan atas Program Prioritas Nasional Ketahanan Pangan
pada Kegiatan Prioritas Pembangunan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tahun
2018.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 55%,
maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 181,82%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
tahun 2018 harus dipertahankan.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2019 disajikan pada
Gambar 3.8.
Gambar 3.8
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan
korupsi
Pencapaian kinerja sasaran program “Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K Dan Masyarakat
Terhadap Korupsi” diukur dengan satu IKU yaitu “Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan
masyarakat”.
Uraian capaian IKU sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi” ini adalah:
0102030405060708090
100
2015 2016 2017 2018 2019
Target 0 0 70 52
Realisasi 0 0 100 100
Perbandingan realisasi kinerja
Sasaran Program 5
Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K Dan Masyarakat Terhadap Korupsi
Laporan Kinerja 2018
38
IKU 1 Sasaran Program 5
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
IKU “Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” merupakan Persentase K/L/P/K
Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang Mengimplementasikan
Sistem Pengaduan Masyarakat.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
=
K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3 unsur
kriteria X 100%
K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi anggota
KPAK
Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” tahun 2018 adalah
sebesar 20% atau tercapai 30,77% dari target sebesar 65%, dengan perhitungan dua
K/L/P/K atau unit kerja eselon I/II di lingkungan K/L/P atau unit kerja setara di
lingkungan Korporasi yang telah memenuhi tiga unsur kriteria dibandingkan dengan
sepuluh K/L/P/K atau unit kerja eselon I/II di lingkungan K/L/P atau unit kerja setara di
lingkungan Korporasi yang telah menjadi anggota dari Komunitas Pembelajar Anti
Korupsi.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 70%,
maka realisasi IKU tahun 2018 belum mencapai target. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1. Menyusun daftar risiko fraud berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran KPAK
2. Menyusun rencana penanganan risiko fraud yang dibahas bersama dengan
anggota KPAK.
3. Menyusun peraturan KLPK mengenai sistem pengaduan
masyarakat/whistleblowing.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2019 disajikan pada
Gambar 3.9.
Laporan Kinerja 2018
39
Gambar 3.9 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), BPKP melakukan pengawasan intern atas
akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP dalam rangka
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Sejak pergantian
pemerintahan pada tahun 2014, lembaga BPKP menjadi bagian dari Kantor Kepresidenan,
dan perannya dipertajam lagi dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan Instruksi Presiden Nomor 9
Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan
Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan Kesejahteraan
Rakyat. Pengawasan intern tidak lagi hanya bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara, namun lebih luas lagi yaitu mewujudkan kesejahteraan
rakyat.
Sasaran strategis yang kedua dari Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun
2015-2019 adalah “Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian,
Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan
0
10
20
30
40
50
60
70
2015 2016 2017 2018 2019
Target 0 0 60 65
Realisasi 0 0 57,4 0
Perbandingan realisasi kinerja
Sasaran Program 6
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
Laporan Kinerja 2018
40
Nasional” dengan sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP
Pemda/Korporasi”.
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi”
diukur dengan IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan penyelenggaraan
SPIP K/L” dengan menghitung jumlah perbaikan hasil tindak lanjut dibandingkan
temuan/saran/rencana tindak penyelenggaraan SPIP”
Sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda” dilengkapi dengan tiga
indikator kinerja utama yang capaiannya pada tahun 2018 disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda
No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 3
% 100 - -
6.2 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas Level 3
% 60 20 33,33
6.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas Level 2
% 40 20 50
Dari Tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari tiga IKU yang mendukung capaian sasaran
program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda”, belum terdapat IKU yang
memiliki capaian 100% atau lebih. Dari sebelas Pemda yang ada di Provinsi Bengkulu
sebanyak dua Pemda memperoleh tingkat maturitas SPIP level 3, tiga pemda level 2, enam
pemda level 1.
Uraian capaian masing-masing IKU sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 6
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3
IKU “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3” merupakan
persentase pemerintah provinsi yang mencapai level 3 SPIP dibandingkan dengan
pemerintah Provinsi.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase
Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP level 3
=
Pemprov Min Level 3 SPIP
X 100% seluruh Pemprov
Pada tahun 2018 belum terdapat realisasi IKU “Persentase Pemerintah Provinsi
dengan Maturitas SPIP level 3”. Hal ini disebabkan Pemerintah Provinsi tidak
melaksanakan komitmen yang telah ditandatangani.
Laporan Kinerja 2018
41
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar
100%, maka realisasi IKU tahun 2018 belum mencapai target. Hal ini menunjukkan
bahwa kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1. Membuat atensi kepada Kepala Daerah, Sekretaris Daerah dan Inspektorat
2. Melakukan asistensi, evaluasi, dan bimbingan teknis peningkatan maturitas SPIP.
3. Melakukan monitoring berdasarkan hasil Pra QA dan QA.
IKU 2 Sasaran Program 6
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
IKU “Persentase jumlah pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3”
merupakan pemerintah kabupaten/kota yang mencapai level 3 SPIP dibandingkan
jumlah pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase
Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 3
=
Pemkab/kota Min Level 3
SPIP X 100%
seluruh Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level
3” tahun 2018 adalah sebesar 20% atau mencapai 33,33% dari target sebesar 60%,
dengan perhitungan dua Pemerintah Kabupaten/Kota dengan maturitas SPIP minimal
level 3 dibandingkan dengan sepuluh Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai minimal level 3 sebagai berikut:
No. Nama Pemda Skor Level Status
1. Kabupaten Bengkulu Utara 3,000 Terdefinisi Pra QA Perwakilan
2. Kabupaten Lebong 3,090 Terdefinisi Pra QA Perwakilan
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 20% meningkat 20% dibandingkan
dengan realisasi tahun 2017.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 80%,
maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 37,50%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1) Membuat atensi kepada Kepala Daerah, Sekretaris Daerah dan Inspektorat
Laporan Kinerja 2018
42
2) Melakukan asistensi, evaluasi, dan bimbingan teknis peningkatan maturitas SPIP.
3) Melakukan monitoring berdasarkan hasil Pra QA dan QA.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2019 disajikan pada
Gambar 3.10.
Gambar 3.10
Target dan Realisasi Kinerja
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
IKU 3 Sasaran Program 6
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2”
merupakan jumlah pemerintah kabupaten/kota yang mencapai level 2 SPIP
dibandingkan jumlah pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase
Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 2
=
Pemkab/kota Min Level 2
SPIP X 100%
seluruh Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level
2” tahun 2018 adalah sebesar 20% atau mencapai 50% dari target sebesar 40%,
dengan perhitungan dua Pemerintah Kabupaten/Kota dengan maturitas SPIP minimal
level 2 dibandingkan dengan sepuluh Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2015 2016 2017 2018 2019
Target 10 50 80
Realisasi 10 20
Perbandingan realisasi kinerja
Laporan Kinerja 2018
43
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai level 2 sebagai berikut:
No. Nama Pemda Skor Level Status
1. Kabupaten Bengkulu Selatan 2,963 Berkembang QA Perwakilan
2. Kabupaten Seluma 2,840 Berkembang QA Perwakilan
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 10%,
maka realisasi IKU tahun 2018 belum mencapai target. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1) Membuat atensi kepada Kepala Daerah, Sekretaris Daerah dan Inspektorat
2) Melakukan asistensi, evaluasi, dan bimbingan teknis peningkatan maturitas SPIP.
3) Melakukan monitoring berdasarkan hasil Pra QA dan QA.
4) Melakukan monitoring Self Assesment
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2019 disajikan pada
Gambar 3.11.
Gambar 3.11 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2015 2016 2017 2018 2019
Target 30 50 85
Realisasi 40 20
Perbandingan realisasi kinerja
Laporan Kinerja 2018
44
Arah kebijakan dan strategi pengawasan BPKP menjadi salah satu pendukung terwujudnya
sasaran pembangunan nasional, yaitu terwujudnya penguatan sistem pengawasan intern
pemerintah melalui:
a. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern melalui peningkatan Internal Auditor
Capability Model (IACM) APIP yang mampu mendorong pemantapan penerapan sistem
pengendalian intern kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi (K/L/P/K)
dan mampu bersinergi dengan APIP lain dalam membangun tata kelola yang baik (good
governance) dan dalam melakukan pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional.
b. Penguatan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pengawasan sinergi bersama-sama
dengan APIP K/L/P/K serta pengawasan yang terintegrasi dengan sistem perencanaan
dan penganggaran untuk mengawal pencapaian sasaran program pembangunan yang
bersifat lintas bidang di RPJMN 2015-2019
Sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah”
didukung tiga indikator kinerja utama yang capaiannya pada tahun 2018 disajikan pada
Tabel 3.1
Tabel 3.6
Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah
No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 3
% 100 0 0
7.2 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/
Kota dengan Kapabilitas Level 3
% 50 30 60
7.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/
Kota dengan Kapabilitas Level 2
% 50 70 100
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa dari tiga IKU yang mengindikasikan sasaran
program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah”, satu IKU yang
memiliki nilai capaian outcome 100% atau lebih. Dari sebelas Pemda yang ada di Provinsi
Bengkulu sebanyak 3 Pemda memperoleh tingkat Kapabilitas APIP level 3 sedangkan level
2 sebanyak 8 pemda.
Uraian capaian IKU sasaran program sebagai berikut:
Sasaran Program 7
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Laporan Kinerja 2018
45
IKU 1 Sasaran Program 7
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
IKU “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3” merupakan
salah satu IKU yang diukur pencapaiannya dalam Peningkatan Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah Daerah.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase APIP
Pemerintah Provinsi dengan
Kapabilitas Level 3
=
Pemprov Min Level 3 APIP
X 100%
Seluruh Pemprov
Tidak terdapat realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas
Level 3” tahun 2018.
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 0% sama jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2017 sebesar 0%. Demikian pula dengan capaian IKU tahun 2018 yaitu
sebesar 0% sama jika dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 0%. Kondisi
ini disebabkan kurangnya komitmen dari Kepala Daerah dan Pimpinan APIP pada
Pemerintah Provinsi dalam mengupayakan pencapaian peningkatan Kapabilitas APIP
Level 3.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar
100%, hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 masih perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
a) Menyarankan kepada Inspektur Provinsi Bengkulu agar memerintahkaan Tim
Satgas Kapabilitas APIP untuk menyelesaikan penyusunan infrastruktur (dokumen
level 3);
b) Membuat langkah-langkah perbaikan (area of improvement) dan rencana tindak
(action plan);
c) Melakukan penginputan aplikasi self assessment menuju level 3;
d) Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu melakukan Bimtek Level 3.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2019 disajikan pada
Gambar 3.12.
Laporan Kinerja 2018
46
Gambar 3.12
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
Realisasi Kinerja terhadap Peningkatan Kapabilitas APIP Level 3
pada Pemerintah Provinsi sama jika dibandingkan tahun 2017.
Capaian Kinerja terhadap Peningkatan Kapabilitas APIP Level 3
pada Pemerintah/Provinsi tahun 2018 sebesar 0%. Hal ini
disebabkan karena pada Pemerintah Provinsi tahun 2018
dinaikkan targetnya menjadi level 3. Sedangkan sampai dengan
tahun 2018, Pemerintah Provinsi masih belum mencapai target
level 3.
IKU 2 Sasaran Program 7
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3”
merupakan salah satu IKU yang diukur pencapaiannya dalam Peningkatan Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah Daerah.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase
APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan
Kapabilitas Level 3
=
Pemkab/kota Min
Level 3 APIP
X 100%
Seluruh
Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level
3” tahun 2018 adalah sebesar 30% atau tercapai 60% dari target sebesar 50%, dengan
perhitungan 3 Pemerintah Kabupaten/Kota dengan kapabilitas minimal level 3 APIP
dibandingkan dengan 10 APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu.
2017 2018
Target 0 1
Realisasi 0 0
0
1
2
3
4
5
LEV
EL
Perbandingan Realisasi Kinerja
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2017 2018
Perbandingan Capaian Kinerja
Laporan Kinerja 2018
47
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai Kapabilitas APIP level 3 sebagai
berikut:
No. Nama APIP Level Status
1. Kabupaten Bengkulu Utara 3 Belum Reviu Rendal
2. Kabupaten Kepahiang 3 Belum Reviu Rendal
3. Kota Bengkulu 3 Belum Reviu Rendal
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 30% meningkat 20% dibandingkan
dengan realisasi tahun 2017 sebesar 10%. Capaian IKU tahun 2018 lebih rendah 40%
dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 100%. Kondisi ini disebabkan target
IKU Persentase Kapabilitas APIP Level 3 pada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk
tahun 2018 meningkat menjadi 50% dari target tahun 2017 yang hanya sebesar 10%.
Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang dan Kota Bengkulu sudah dilakukan
QA Level 3 oleh Perwakilan namun belum dilakukan reviu oleh BPKP Pusat.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 80%,
maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 37,50%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
tahun 2018 sudah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1. Memberikan bimtek peningkatan kapabilitas APIP secara menyeluruh.
2. Menyediakan dan menyeragamkan contoh-contoh infrastruktur yang diperlukan
pada setiap elemen untuk memenuhi kekurangan pada area of improvement.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2019 disajikan pada
Gambar 3.13.
Laporan Kinerja 2018
48
Gambar 3.13
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
Realisasi Kinerja terhadap Peningkatan Kapabilitas APIP Level 3
pada Pemerintah Kabupaten/Kota mengalami kenaikan dibanding
tahun 2017. Diharapkan kenaikan tersebut terus berlanjut
sehingga mampu mencapai target yang ditetapkan untuk tahun
2019.
Capaian Kinerja terhadap Peningkatan Kapabilitas APIP Level 3
pada Pemerintah Kabupaten/Kota sebesar 100% atau sesuai
target. Dalam periode 2017-2018, capaian kinerja mengalami
penurunan dari 100% di tahun 2017 menjadi 60% di tahun 2018.
Hal tersebut harus menjadi pemicu semangat bagi BPKP untuk
lebih meningkatkan lagi pembinaan dan pengawalan terhadap
program prioritas nasional dapat berjalan dengan efektif dan
efisien sesuai target serta akuntabel.
IKU 4 Sasaran Program 7
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2”
merupakan salah satu IKU yang diukur pencapaiannya dalam Peningkatan Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah Daerah.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase
APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan
Kapabilitas Level 2
=
Pemkab/kota
Min Level 2 APIP
X 100%
Seluruh
Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level
2” tahun 2018 adalah sebesar 70% atau 100% dari target sebesar 50%, dengan
2017 2018
Target 1 5
Realisasi 1 3
0
1
2
3
4
5
LEV
EL
Perbandingan Realisasi Kinerja
0
20
40
60
80
100
120
2017 2018
Perbandingan Capaian Kinerja
Laporan Kinerja 2018
49
perhitungan 7 Pemerintah Kabupaten/Kota dengan kapabilitas minimal level 2 APIP
dibandingkan dengan 10 APIP Pemerintah Kabupaten/Kota mitra.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai Kapabilitas APIP level 2 sebagai
berikut:
No. Nama APIP Level Status
1. Kabupaten Mukomuko 2 Sudah QA Perwakilan
2. Kabupaten Rejang Lebong 2 Sudah QA Perwakilan
3. Kabupaten Lebong 2 Sudah QA Perwakilan
4. Kabupaten Kaur 2 Sudah QA Perwakilan
5. Kabupaten Bengkulu Selatan 2 Sudah QA Perwakilan
6. Kabupaten Seluma 2 Sudah QA Perwakilan
7. Kabupaten Bengkulu Tengah 2 Sudah QA Perwakilan
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 70% meningkat 30% dibandingkan
dengan realisasi tahun 2017 sebesar 40%. Capaian IKU Tahun 2018 jika dibandingkan
dengan Capaian IKU Tahun 2017 sama-sama sudah mencapai target. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 telah mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018
disajikan pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
Realisasi Kinerja terhadap Peningkatan Kapabilitas APIP Level 2
pada Pemerintah Kabupaten/Kota mengalami kenaikan dibanding
tahun 2017.
Capaian Kinerja terhadap Peningkatan Kapabilitas APIP Level 2
pada Pemerintah Kabupaten/Kota sebesar 100%. Dalam periode
2017-2018, capaian kinerja relatif sama yaitu mencapai 100%.
2017 2018
Target 3 5
Realisasi 4 7
0
1
2
3
4
5
6
7
LEV
EL 2
Perbandingan Realisasi Kinerja
0
20
40
60
80
100
120
2017 2018
Perbandingan Capaian Kinerja
Laporan Kinerja 2018
50
Sasaran program “Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utama” didukung dengan satu IKU “Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama dengan
target 7 Skala 1-10". Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung
pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan
dapat terpenuhi. Pernyataan puas atau tidak puas diperoleh melalui survei dengan
menyebarkan kuesioner kepada para penerima layanan, dalam hal ini pegawai
di lingkungan BPKP Perwakilan Provinsi Bengkulusecara uji petik dan dihitung
menggunakan metode skala 1-10. Survey yang dilakukan meliputi tiga bidang layanan yaitu
kepegawaian, keuangan, serta umum.
Realisasi IKU “Persepsi kepuasan layanan Sekretariat Utama” sebesar 7,78 skala atau
mencapai 111,14% dari target tahun 2018 sebesar 7 skala. Capaian tersebut merupakan
rata-rata capaian persepsi kepuasan pada tiga bidang layanan sebagaimana disajikan
pada Gambar 3.15.
Gambar 3.15
Capaian Kinerja IKU
Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama Tahun 2018
Capaian IKU sebesar 111,14% menunjukkan bahwa layanan memenuhi target harapan
stakeholders. Faktor pendukung tingginya capaian IKU antara lain layanan yang diberikan
oleh bidang keuangan, umum, dan kepegawaian telah cukup baik.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 8 maka
realisasi IKU tahun 2018 mencapai 97,25%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018
perlu ditingkatkan.
7,73
7,56
8,04
7,78
7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 7,8 7,9 8 8,1
Layanan Bidang Umum
Layanan Bidang Kepegawaian
Layanan Bidang Keuangan
Rata-rata Persepsi Kepuasan LayananKesetmaan
Sasaran Program 8
Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
Laporan Kinerja 2018
51
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan target
akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu disajikan pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama dengan target 8 Skala 1-10
2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA KEGIATAN
Dalam Perkin tahun 2018 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu ditargetkan 6 sasaran
kegiatan pengawasan dengan 6 indikator kinerja kegiatan (IKK) dan 2 sasaran
kegiatan dukungan pengawasan dengan 3 IKK. Capaian IKK tahun 2018 disajikan
pada Tabel 3.7.
6,4
6,6
6,8
7
7,2
7,4
7,6
7,8
8
2015 2016 2017 2018 2019
Target 7 7 7 7 8
Realisasi 7,89 7,97 7,38 7,78
Perbandingan realisasi kinerja
100
102
104
106
108
110
112
114
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
112,71 113,86
105,43 105,42
Laporan Kinerja 2018
52
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Satuan
Target Tahun 2018
Realisasi Tahun 2018
Capaian Kinerja
1 Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di Perwakilan
1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan
Laporan
51 70 137,25%
2 Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di Perwakilan
2.1 Jumlah LHP Siskeudes BPKP Perwakilan
Laporan
15 23 153,33%
3 Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di Perwakilan
3.1 Jumlah LHP SIMDA BPKP Perwakilan
Laporan
3 3 100%
4 Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
4.1 Jumlah LHP BPKP Perwakilan
Laporan
75 143 190,67%
5 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan
Laporan
17 21 123,53%
6 Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilita APIP Perwakilan
6.1 Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan
28 28 100%
Total 189 288 152,38%
Sasaran Kegiatan Dukungan
1 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
1.1 Jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 80 80 100%
2 Termanfaatkannya Aset secara optimal
2.1 Terlaksananya rehabilitasi rumah negara perwakilan BPKP
Unit 1 1 100%
2.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 1 1 100%
Capaian kinerja masing-masing IKK di atas diuraikan sebagai berikut:
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di Perwakilan”
didukung satu IKK“ Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 70 laporan atau mencapai 137,25% dari target
sebanyak 51 laporan. Kegiatan Hasil kegiatan dari pengawasan PSN yang
dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu antara lain sebagai berikut :
Sasaran Kegiatan 1 : Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di Perwakilan
Laporan Kinerja 2018
53
1) Reviu Tata Kelola atas Proyek (PSN) Pembangunan Kereta Api Muara Enim –
Pulau Baai (PSN No. C.38) tahun 2018 di Provinsi Bengkulu.
Proyek pembangunan Kereta Api Muara Enim – Pulau Baai merupakan salah satu
Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai dengan Perpres Nomor 58 Tahun 2017.
Perwakilan BPKP melakukan reviu tata kelola atas proyek tersebut mulai dari
triwulan I sampai dengan Triwulan III 2018. Dalam pelaksanaannya, sampai
dengan akhir Triwulan III 2018, proyek tersebut mengalami stagnasi, persiapan
proyek belum dimulai karena secara legal formal belum ada penunjukkan
pemrakarsa setelah PT. Mandela Resource selaku pemrakarsa dinyatakan
wanprestasi oleh Kementerian Perhubungan.
Proyek Pembangunan Kereta Api Muara Enim – Pulau Baai kemudian dikeluarkan
dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Perpres Nomor 56 Tahun
2018.
2) Reviu Tata Kelola PSN Pembangunan Jalan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu
(95) Triwulan I Tahun 2018.
Sampai dengan berakhirnya reviu, organisasi proyek Pembangunan Jalan Tol
Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu belum terbentuk (belum ada Pimpinan
Proyek/Pejabat Pembuat Komitmen), sehingga reviu terhadap 11 aspek penilaian
tata kelola Proyek Strategis Nasional Pembangunan Jalan Tol Lubuk Linggau –
Curup – Bengkulu belum dapat dilakukan.
Disarankan kepada Gubernur untuk menginstruksikan Kepala Bappeda Provinsi
Bengkulu untuk aktif memantau penyiapan kelengkapan dokumen proyek
pembangunan jalan tol Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu yang sedang dikerjakan
oleh PT Hutama Karya.
3) Reviu atas Tata Kelola PSN Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan Triwulan
I Tahun 2018.
PLTU Bengkulu CFSPP 2 X 100 MW merupakan IPP (Independent Power
Producer) Project yang dibangun oleh pihak swasta yaitu PT Tenaga Listrik
Bengkulu hasil konsorsium antara Power Construction Corporation Of China Ltd.
(Powerchina) dengan PT Intraco Penta, Tbk untuk melakukan PPA (Power
Purchase Agreement) dengan pihak PT PLN (Persero), dengan skema Build Own
Operated Transfer (BOOT) selama 25 tahun. Realisasi target fisik pembangunan
PLTU Bengkulu secara kumulatif sebesar 33,42%. Realisasi pembebasan lahan
Transmission Line untuk PLTU Bengkulu per 26 Maret 2018 sebesar 0,345 Hektar
atau 40,54% dari target 0,851 Hektar.
Terdapat keterlambatan progress pembangunan proyek secara kumulatif sebesar
Laporan Kinerja 2018
54
0.63% dari rencana kumulatif sebesar 34,05% sedangkan progress fisik kumulatif
sebesar 33,42%.
4) Reviu Tata Kelola atas Proyek (PSN) Program Peremajaan Perkebunan Rakyat di
Provinsi Bengkulu.
Hasil Reviu pelaksanaan kegiatan Proyek Strategis Nasional pada Dinas
Perkebunan Provinsi Bengkulu berupa Proyek Peremajaan Perkebunan Rakyat
untuk tanaman karet, disimpulkan bahwa Kegiatan Proyek Peremajaan
Perkebunan Rakyat di Provinsi Bengkulu dengan target output tahun 2018 yaitu
peremajaan tanaman karet seluas 420 Ha, realisasi per 30 November 2018 masih
0,00% dari target. Pagu Anggaran sebesar Rp3.729.620.000,00 telah terealisasi
sebesar Rp2.201.760.600 atau 59,03% dari anggarannya.
Hambatan dan kendala pencapaian target 2018 disebabkan kesulitan
mendapatkan bibit karet sesuai spesifikasi dan perubahan lokasi peremajaan
tanaman karet dari Kabupaten Mukomuko ke Kabupaten Bengkulu Tengah
sehingga pelaksanaan kegiatan menunggu revisi DIPA.
5) Reviu Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional untuk Proyek Tanah Objek Reforma
Agraria (TORA) dan Proyek Perhutanan Sosial pada Provinsi Bengkulu.
Reviu atas pelaksanaan kegiatan Proyek Strategis Nasional pada Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu berupa Proyek Tanah Obyek
Reforma Agraria (TORA) dan Proyek Perhutanan Sosial, disimpulkan sebagai
berikut:
a. Kegiatan Proyek TORA dilaksanakan oleh Tim Inventarisasi dan Verifikasi
Penguasaan Tanah Dalam Kawasan Hutan Di Provinsi Bengkulu dan Tim
Gugus Tugas Reforma Agraria Provinsi Bengkulu dengan target output tahun
2018 yaitu 10.558,49 Ha. Realisasi per 30 November 2018 mencapai 5.457,01
Ha atau 52 % dari target. Hambatan dan kendala pencapaian taget 2018
disebabkan Provinsi Bengkulu baru memulai perencanaan atas Proyek TORA
pada awal tahun 2018 dan adanya penolakan dari masyarakat atas Proyek
TORA karena informasi dan komunikasi yang tidak memadai tentang Proyek
TORA;
b. Kegiatan Proyek Perhutanan Sosial pada Direktorat Jenderal Perhutanan
Sosial dan Kemitraan Lingkungan dengan target output tahun 2018 yaitu Luas
Hutan yang dikelola masyarakat dalam bentuk HKm, HD, HTR dan Kemitraan
Kehutanan di Provinsi Bengkulu seluas 72.847 Ha, realisasi kegiatan sampai
dengan 30 November tahun 2018 mencapai 43.333,16 Ha atau 59,49% dari
target. Tidak tercapainya target 2018 disebabkan masih kurangnya minat dan
Laporan Kinerja 2018
55
kepercayaan masyarakat terhadap proyek ini dan dana yang terbatas untuk
melakukan sosialisasi, fasilitasi dan verifikasi data ke masyarakat.
6) Reviu terhadap tata kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Jalan
Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (95 Km) bagian dari Trans Sumatera Triwulan I
sampai dengan Triwulan IV. Hasil reviu menunjukkan kegiatan pembangunan
masih dalam tahap perencanaan serta merekomendasikan kepada Kepala
Bappeda Provinsi Bengkulu untuk memantau penyelesaian Feasibility Study yang
dilaksankaan oleh PT Hutama Karya Tbk.
7) Reviu terhadap tata kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) Pengembangan
Infrastruktur Ketenagalistrikan Triwulan I sampai dengan Triwulan IV. Hasil reviu
menunjukkan kegiatan pembangunan sudah sesuai dengan schedule
pembangunan yang ditetapkan dan merekomendasikan kepada PT PLN (Persero)
untuk melakukan pengawasan terkait progress pembangunan secara berkala.
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp1.457.973.700
atau 92,38% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp 1.578.201.000 dan dengan SDM
sebanyak 3.455 OH atau 90,49% dari rencana tahun 2018 sebanyak 3.818 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP
Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator
kinerja tahun 2018 sebesar 137,25% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana
tahun 2018 sebesar 92,38%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan PSN BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 137,25% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 90,49%.
.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan Siskeudes di Perwakilan”
didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 23 laporan atau mencapai 153,33% dari target
sebanyak 15 laporan.
Hasil kegiatan dari pengawasan Siskeudes yang dilaksanakan Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu sebagai berikut :
1) Bimbingan teknis Aplikasi Siskudes versi 2.0 pada kabupaten Kepahiang. Dalam
pelaksanaanya Bupati Kepahiang telah menunjuk kepala desa dan perangkatnya
serta staf Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan staf kecamatan
Sasaran Kegiatan 2 : Tersedianya informasi hasil pengawasan Siskeudes di
Perwakilan
Laporan Kinerja 2018
56
mengikuti kegiatan sehingga desa dapat menggunakan Aplikasi siskudes dalam
melakukan Perencanaan, Penganggaran, Penatausahaan dan Pelaporan serta
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dapat melakukan kompilasi, pemantauan
maupun verifikasi terhadap pengelolaan keuangan desa sesuai dengan
Permendagri No.20 tahun 2018.
2) Bimbingan teknis Aplikasi Siskudes versi 2.0 pada Kabupaten Bengkulu Utara.
Dalam pelaksanaannya Bupati Bengkulu Utara telah menunjuk staf di BPMD dan
staf di kecamatan untuk mengikuti bimbingan teknis Aplikasi Siskudes versi 2.0
sesuai dengan Permendagri No.20 tahun 2018.
3) Bimbingan teknis Aplikasi Siskudes versi 2.0 pada Kabupaten Seluma.
4) Bimbingan teknis Aplikasi Siskudes versi 2.0 pada Kabupaten Bengkulu Selatan
sesuai dengan Permendagri No.20 tahun 2018.
5) Bimbingan teknis Aplikasi Siskudes versi 2.0 pada Kabupaten Mukomuko sesuai
dengan Permendagri No.20 tahun 2018.
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp276.679.715
atau 98,43% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp281.101.000 dan dengan SDM
sebanyak 825 OH atau 75,69% dari rencana tahun 2018 sebanyak 1.090 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes BPKP
Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator
kinerja tahun 2018 sebesar 153,33% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana
tahun 2018 sebesar 98,43%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Siskeudes BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 153,33% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 75,69%.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di
Perwakilan” didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP
Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak tiga laporan atau mencapai 100% dari target
sebanyak tiga laporan. Kegiatan dari pengawasan SIMDA yang dilaksanakan
Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai berikut :
Sasaran Kegiatan 3: Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan
SIMDA di Perwakilan
Laporan Kinerja 2018
57
1) Bimbingan Teknis penginputan Renstra Organisasi Perangkat Daerah
menggunakan Aplikasi SIMDA Perencanaan pada Pemerintah Kabupaten
Kepahiang.
2) Bimbingan Teknis SIMDA Perencanaan terkait mekanisme penginputan analisa
standar biaya (ASB) dan Bimbingan Teknis SIMDA keuangan terkait mutasi tim
satgas dan operator OPD di Pemerintah Kabupaten Mukomuko.
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp85.239.000 atau 99,82% dari
anggaran tahun 2018 sebesar Rp85.389.000 dan dengan SDM sebanyak 135 OH
atau 64,29% dari rencana tahun 2018 sebanyak 210 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP
Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator
kinerja tahun 2018 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana
tahun 2018 sebesar 99,58%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian IKK tahun 2018 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian
OH tahun 2018 sebesar 64,29%.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional”
didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 143 laporan atau mencapai 190,67% dari target
sebanyak 75 laporan.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 143 laporan lebih tinggi
sebanyak 43 laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebanyak 100 laporan.
Demikian juga dengan capaian output tahun 2018 sebesar 190,67% lebih tinggi 90,67%
dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 100%.
Kegiatan dari pengawasan yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi bengkulu
terkait realisasi output "Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan" sebagai
berikut :
1. Monitoring dan evaluasi Program Prioritas Nasional Pantauan Kantor Staf Presiden
(KSP) pada Kementerian Pertanian di Provinsi Bengkulu
Sasaran Kegiatan 4: Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas
nasional
Laporan Kinerja 2018
58
2. Evaluasi Tata Kelola dan Pengukuran Indeks AP3N (Akuntabilitas Pengelolaan
Program Pembangunan Nasional) atas Program Peningkatan Produksi Pangan di
Provinsi Bengkulu.
3. Program Prioritas Pembangunan Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan berupa
Monitoring dan Evaluasi Pengawasan Program dan Kegiatan Prioritas Nasional
Capaian B09 Tahun 2018 pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di
Wilayah Provinsi Bengkulu (Program Penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat
Energi.
4. Program Prioritas Kesehatan dengan melakukan audit kinerja pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Kabupaten Kaur, Kabupaten
Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Provinsi Bengkulu.
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp568.844.109
atau 90,24% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp630.347.000 dan dengan SDM
sebanyak 6.160 OH atau 93,19% dari rencana tahun 2018 sebanyak 6.610 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP
Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator
kinerja tahun 2018 sebesar 190,67% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana
tahun 2018 sebesar 90,24%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 190,67% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 93,19%.
Sasaran kegiatan ” Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan”
didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 21 laporan atau mencapai 123,53% dari target
sebanyak 17 laporan.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 21 laporan meningkat sebanyak
lima laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebanyak 16 laporan. Capaian
output tahun 2018 meningkat sebesar 23,53% dibanding tahun 2017 sebesar 100%.
Hasil kegiatan dari pembinaan SPIP yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu sebagai berikut:
Sasaran Kegiatan 5: Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan
Laporan Kinerja 2018
59
1) Inspektorat Kabupaten Bengkulu Utara telah melakukan Self Assessment atas
implementasi SPIP di lingkungan pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara.
2) Inspektorat Kabupaten Lebong telah melakukan Self Assessment atas implementasi
SPIP di lingkungan pemerintah Kabupaten Lebong.
3) Inspektorat Kabupaten Bengkulu Selatan telah melakukan Self Assessment atas
implementasi SPIP di lingkungan pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan.
4) Inspektorat Kabupaten seluma telah melakukan Self Assessment atas implementasi
SPIP di lingkungan pemerintah Kabupaten Seluma.
5) Inspektorat Kabupaten Kepahiang telah melakukan Self Assessment atas
implementasi SPIP di lingkungan pemerintah Kabupaten Kepahiang.
6) Inspektorat Kota Bengkulu telah melakukan Self Assessment atas implementasi
SPIP di lingkungan pemerintah Kota Bengkulu.
7) Inspektorat Kabupaten Rejang Lebong telah melakukan Self Assessment atas
implementasi SPIP di lingkungan pemerintah Kabupaten Rejang Lebong.
Capaian IKK didukung dengan dana sebesar Rp291.042.564 atau 92,73% dari
anggaran tahun 2018 sebesar Rp313.854.000 dan dengan SDM sebanyak 810 OH
atau 80,20% dari rencana tahun 2018 sebanyak 1.010 OH.
Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja kegiatan “Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 123,53% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 92,73%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 123,53% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian OH tahun 2018 sebesaR 80,20%.
Sasaran kegiatan” Tersedianya informasi hasil pembinaan Kapabilitas APIP
Perwakilan” didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP
BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 28 laporan atau mencapai 100% dari target
sebanyak 28 laporan.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 28 laporan meningkat sebanyak
16 laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebanyak 12 laporan. Capaian
Sasaran Kegiatan 6 : Tersedianya informasi hasil pembinaan Kapabilitas
APIP Perwakilan
Laporan Kinerja 2018
60
output tahun 2018 sama dengan tahun 2017 sebesar 100%. Faktor pendukung
meningkatnya kinerja output antara lain memenuhi target level 3 kapabilitas APIP.
Kegiatan dari pembinaan kapabilitas APIP yang dilaksanakan Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu sebagai berikut :
1) Bimbingan Teknis Peningkatan Kapabilitas APIP di Provinsi, Kota dan seluruh
Kabupaten di Provinsi Bengkulu.
2) Pelaksanaan Penjaminan Kualitas/Quality Assurance Peningkatan Kapabilitas
APIP.
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp467.595.050
atau 99,91% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp468.020.000 dan dengan SDM
sebanyak 1.680 OH atau 85,71% dari rencana tahun 2018 sebanyak 1960 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP
BPKP Perwakilan” telah/belum tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian
indikator kinerja tahun 2018 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian
dana tahun 2018 sebesar 99,91%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi
ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 100% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 85,71%.
Sasaran kegiatan ” Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya dalam mencapai kepuasan layanan” didukung satu IKK “ Jumlah Laporan
Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 80 laporan atau mencapai 80% dari target
sebanyak 80 laporan. Rincian laporan dukungan manajemen sebanyak 80 laporan
disajikan pada Tabel 3.8.
Sasaran Kegiatan Dukungan 1: Tersedianya dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Laporan Kinerja 2018
61
Tabel 3.8 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
Tahun 2018
No LAPORAN DUKUNGAN MANAJEMEN JUMLAH OUTPUT
1 Jumlah Laporan GDN (Bulanan) 12 Laporan
2 Jumlah Dokumen Rencana Anggaran (RKAKL), Unit Keja (Pagu Anggaran dan Alokasi Anggaran) 2 Dokumen
3 Jumlah Laporan Keuangan (8 LRA Bulanan, 1 LK Semesteran dan 1 LK Tahunan Unaudited) 11 Laporan
4 Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDM (Tahunan) 1 Dokumen
5 Dokumen Perencanaan Kebutuhan Sarana Prasarana (Tahunan) 1 Dokumen
6 Jumlah Laporan BMN (Semesteran dan Tahunan) 2 Dokumen
7 Laporan Konservasi Energi/Penghematan Energi (Semesteran) 2 Laporan
8 Laporan Kehumasan (Triwulan) 4 Laporan
9 Jumlah Laporan Kearsipan (Triwulan) 4 Laporan
10 Jumlah Dokumen Perjanjian Kinerja (PERKIN) 1 Dokumen
11 Jumlah Dokumen LAPKIN (8 Laporan Bulanan RKT, 3 Laporan Kinerja Triwulan dan LAKIP (LKj)) 12 Laporan
12 Jumlah Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan PP39 (triwulan) 4 Laporan
13 Laporan Hasil Pengawasan (SIM-HP) 12 Laporan
14 Jumlah Laporan Budaya Kerja (Triwulan) 4 Laporan
15 Laporan Program Pelatihan Mandiri (PPM) Triwulan 4 Laporan
16 Laporan Penyelenggaraan SPIP (Triwulan) 4 Dokumen
Jumlah 80
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 80 laporan meningkat sebanyak
7 laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebanyak 73 laporan. Demikian
juga dengan capaian output tahun 2018 sebesar 100%.
Realisasi kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp17.892.233.066 atau
99,19% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp18.039.076.000 dan dengan SDM
sebanyak 3.600 OH atau 89,44% dari rencana tahun 2018 sebanyak 4.025 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Tersedianya Laporan Dukungan Manajemen
Perwakilan” telah/belum tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK
tahun 2018 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018
sebesar 99,19%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Tersedianya Laporan
Dukungan Manajemen Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
capaian IKK tahun 2018 sebesar 100% lebih besar dibandingkan dengan capaian OH
tahun 2018 sebesar 89,35%.
Laporan Kinerja 2018
62
Sasaran kegiatan ”Termanfaatkannya aset secara optimal” didukung dua IKK dengan
target, realisasi dan capaian sebagaiamana disajikan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9
Target, Realisasi Dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Dukungan 2
No. IKK Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Terlaksananya rehabilitasi rumah negara perwakilan BPKP
Unit 1 1 100
2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 1 1 100
Uraian capaian IKK sasaran kegiatan dukungan “Termanfaatkannya aset secara
optimal” sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Kegiatan Dukungan 2
Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara Perwakilan BPKP
Realisasi IKK tahun 2018 adalah sebanyak satu unit atau 100% dari target sebesar
satu unit. Realisasi sebanyak satu unit merupakan rehabilitasi atas rumah kepala
perwakilan.
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp243.880.000 atau 100% dari anggaran
tahun 2018 sebesar Rp243.880.000.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Terlaksananya rehabilitasi rumah negara Perwakilan
BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2018
sebesar 100% sama dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 100%.
IKU 2 Sasaran Kegiatan Dukungan 2
Tersedianya Alat Pengolahan Data BPKP
Realisasi IKK tahun 2018 adalah sebanyak satu unit atau 100% dari target sebesar
satu unit. Realisasi sebanyak satu unit merupakan realisasi alat pengolahan data.
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp41.885.891 atau 99,21% dari
anggaran tahun 2018 sebesar Rp42.220.000.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Tersedianya Alat Pengolahan Data BPKP” telah
tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2018 sebesar 100%
lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 99,21%.
Sasaran Kegiatan Dukungan 2: Termanfaatkannya aset secara optimal
Laporan Kinerja 2018
63
B. AKUNTABILITAS KINERJA LAINNYA
a. Penghargaan
Penghargaan tingkat Internasional dan Nasional yang diterima oleh perwakilan
BPKP Provinsi Bengkulu pada tahun 2015 sampai dengan 2018 adalah:
No. Nama Penghargaan Instansi/Lembaga
Yang Memberi Penghargaan
Tahun Penghargaan
1 Penghargaan kepada BPKP Perwakilan Provinsi Bengkulu atas prestasinya sebagai Satuan Kerja Terbaik Tahun 2016 Evaluasi Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Triwulan I Tahun Anggaran 2016 Lingkup Wilayah Kerja KPPN Bengkulu
DJPB Bengkulu 2016
2 Penghargaan kepada unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai Terbaik II BPKP Performance Award 2017 kategori Pengelolaan Kepegawaian
BPKP 2017
3
Penghargaan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai Kementerian/Lembaga Terbaik II Kinerja Pelaksanaan Anggaran Semester I Tahun Anggaran 2018
DJPB Bengkulu 2018
4 Penghargaan Kepada Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai Satuan Kerja Terbaik 5 Kinerja Pelaksanaan Anggaran TA 2017
DJPB Bengkulu 2017
5 Penghargaan Kepada Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai Satuan Kerja Terbaik 2 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Semester I TA 2017
DJPB Bengkulu 2017
6 Penghargaan kepada unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebagai Terbaik II BPKP Performance Award 2017 kategori Pengelolaan Keuangan
BPKP 2017
7
Dalam tahun 2018, Sertifikat ISO 9001: 2015 telah diperoleh BPKP Perwakilan Provinsi Bengkulu sebagai Layanan Pengawasan untuk Kementerian/Lembaga/Pemda, BUMD/BLUD, dan Stakeholder lain di Wilayah Provinsi Bengkulu.
TUV NORD 2018
8 Penghargaan atas kriteria "Perwakilan BPKP Terbaik Ketiga Dalam Percepatan Tindak Lanjut Pada Aplikasi SIMA
BPKP 2018
Laporan Kinerja 2018
64
C. REALISASI KEUANGAN
Realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2018 sebesar
Rp21.325.373.095 atau terserap 98,35% dibandingkan dengan anggaran tahun 2018
sebesar Rp21.682.088.000. Rincian anggaran per program dan per jenis belanja dapat
dilihat pada Gambar 3.17
Gambar 3.17 Anggaran dan Realisasi Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
Tahun 2018
70% 1%
29%
Belanja Pegawai
Belanja Modal
Belanja Barang
Laporan Kinerja 2018
65
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan Umum
Berdasarkan uraian sebagaimana dijelaskan dalam bagian sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa:
1. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu Tahun 2015-2019 memiliki sasaran
program (IKU) dengan maksud agar dapat dilakukan penilaian terhadap pencapaian
sasaran program. Untuk mencapai sasaran program tersebut, Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu melaksanakan tiga program teknis, yaitu Program Perbaikan
Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi, Program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI Pemerintah
Daerah/Korporasi, dan Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah; dan program dukungan yaitu Program Meningkatnya Kualitas
Layanan Dukungan Teknis Pengawasan.
2. Kesiapan organisasi BPKP dalam menghadapi perubahan yang terjadi, khususnya
bagi Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu diwujudkan melalui tugas pengawasan
lintas sektoral, pendampingan penyusunan laporan keuangan pemerintah
kabupaten/kota, pengawasan dan pembinaan korporasi, pembinaan
penyelenggaraan SPIP dan peningkatan kapabilitas APIP, serta fungsi
keinvestigasian.
3. Melalui strategi Pengawasan dalam rangka mencapai visi dan misi BPKP
menetapkan delapan Indikator Kinerja Sasaran Program, yaitu:
a. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan
negara/korporasi;
b. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian;
c. Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional;
d. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan
korupsi;
e. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi;
f. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda;
g. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda;
h. Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan Sekretariat Utama.
Laporan Kinerja 2018
66
B. Simpulan Capaian Kinerja
Realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu tahun 2018 tergambar dari
pencapaian delapan sasaran program dengan 17 indikator kinerja sasaran program.
Hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran program dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Ringkasan Capaian Sasaran Program
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Sasaran Program 1
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 60 75,41 125,68 Tercapai
2 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
% 55 28,57 51,95 Tidak Tercapai
3 Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
% 55 - - Tidak Tercapai
Sasaran Program 2
Meningkatkan Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
1 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di Persidangan
% 50 51,35 102,56 Tercapai
2 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH
% 72 - - Tidak Tercapai
3 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65 - - Tidak Tercapai
4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75 - - Tidak Tercapai
Sasaran Program 3
Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
1 Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan
% 75 - - Tidak Tercapai
Sasaran Program 4
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi Dalam Pencegahan Korupsi
1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 52 100 192,31 Tercapai
Sasaran Program 5
Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap Korupsi
1 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) Yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
% 65 20 30,77 Tidak Tercapai
Sasaran Program 6
Meningkatkan Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 - - Tidak Tercapai
2 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
% 60 20 33,33 Tidak Tercapai
Laporan Kinerja 2018
67
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)
3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
% 40 20 50 Tidak Tercapai
Sasaran 7
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
% 100 - - Tidak Tercapai
2 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
% 50 30 60 Tidak Tercapai
3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
% 50 50 100 Tercapai
Sasaran 8
Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan (skala likert 1-10)
Skala 7,00 7,78 111,14 Tercapai
Tabel 4.2
Capaian Kinerja tersebut didukung dengan capaian output sebagai berikut :
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Tahun 2018
Realisasi Tahun 2018
1 Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di Perwakilan
1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan
Laporan
51 70
2 Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di Perwakilan
2.1 Jumlah LHP Siskeudes BPKP Perwakilan
Laporan
15 23
3 Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di Perwakilan
3.1 Jumlah LHP SIMDA BPKP Perwakilan
Laporan
3 3
4 Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
4.1 Jumlah LHP BPKP Perwakilan
Laporan
75 143
5 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan
Laporan
17 21
6 Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilita APIP Perwakilan
6.1 Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan
28 28
Sasaran Kegiatan Dukungan
1 Tersedianya dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
1.1 Jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 80 80
2 Termanfaatkannya Aset secara optimal
2.1 Terlaksananya rehabilitasi rumah negara perwakilan BPKP
Unit 1 1
Laporan Kinerja 2018
68
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Tahun 2018
Realisasi Tahun 2018
2.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 1 1
Secara umum, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu telah memuaskan,
namun terdapat 12 indikator kinerja sasaran program yang belum tercapai. Hal tersebut
disebabkan :
a. Pemerintah Daerah tidak melaksanakan komitmen yang telah ditandatangani Kepala
Daerah.
b. Setiap Kepala OPD tidak memahami peraturan yang berlaku.
c. Tidak ada reward dan punishment atas peraturan yang dilaksanakan maupun yang
tidak dilaksanakan
d. Banyaknya kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah, namun tidak
mendukung IKU dan IKK secara memadai.
e. Rendahnya capaian IKU BUMD dalam hal ini PDAM belum menerapkan full cost
recovery dan cakupan layanan masih rendah.
f. Status BLUD masih bertahan selama tiga tahun terakhir.
g. Kurangnya komitmen Pimpinan/Kepala Daerah dan Inspektur dalam
penyelenggaraan Kapabilitas APIP di wilayah Provinsi Bengkulu;
h. Belum terbitnya Laporan Hasil Audit Investigatif (LHAI).
i. Peserta KPAK tidak mencapai target karena belum memenuhi tiga unsur kriteria.
j. Tidak ada realisasi kegiatan di Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu yang
mendukung IKU yang telah ditetapkan.
C. Rencana Tindak
Rencana tindak berkaitan dengan IKU yang tidak mencapai target, antara lain:
a. Audiensi dengan Sekretaris Daerah, Inspektur Daerah dan Asisten I s.d. III
Provinsi/Kota/Kabupaten serta menyusun surat atensi kepada Kepala Daerah
b. Melakukan asistensi, evaluasi, dan bimbingan teknis peningkatan maturitas SPIP.
c. Melaksanakan monitoring peningkatan maturitas SPIP.
d. Meningkatkan kuantitas dan kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan
penugasan sehingga hasil penugasan dapat memiliki dampak/ outcome kepada
stakeholders. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengikutsertakan SDM dalam
program pelatihan/seminar/workshop yang dapat meningkatkan kompetensi SDM.
Laporan Kinerja 2018
69
e. PDAM agar segera menerapkan ull cost recovery untuk memanfaatkan program
Bantuan Hibah Air Minum Perkotaan Sehingga dapat meningkatkan capaian
layanan.
f. Membantu penyiapan menuju BLUD penuh.
g. Membuat Komitmen Kepala Daerah dan Inspektur terkait peningkatan Kapabilitas
APIP.
h. Melakukan koordinasi dengan K/L/P/K agar memanfaatkan BPKP untuk melakukakn
Audit Investigatif, penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan, menerapkan
sistem pengaduan masyarakat.
i. Melakukan koordinasi dengan Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK).
Lampiran I/1 - 2
Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pengawasan
% 60 75,41 125,68
Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal
Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina
% 55 28,57 51,95
Presentase BLUD yang Kinerjanya Minimal
Cukup Baik dari BLUD yang Dievaluasi
% 55 - -
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di
Persidangan
% 50 51,28 102,56
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH
% 72 - -
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% 65 - -
Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga
yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75 - -
3 Meningkatnya Penyelesaian
Hambatan Pelaksanaan
Pembangunan Nasional
Persentase Penyelesaian Hambatan
Kelancaran Pembangunan
% 75 - -
4 Meningkatnya Kualitas Tatakelola
Pemerintah dan korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K Yang
Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 52 100,00 192,31
5 Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K
dan Masyarakat terhadap Korupsi
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) Yang
Mengimplementasikan Sistem Pengaduan
Masyarakat
% 65 20,00 30,77
Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 3
% 100 - -
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 3
% 60 20,00 33,33
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program
Perbaikan Pengelolaan Program
Prioritas Nasional dan
Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi
Meningkatnya Efektifitas Hasil
Pengawasan Keinvestigasian
2
1
KINERJA SASARAN PROGRAM DAN PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) TAHUN 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU
Keuangan (Rp000) SDM (OH)Satuan Target
6
Realisasi Capaian (%)
Meningkatnya Kualitas Penerapan
SPIP Pemda
Lampiran I/2 - 2
Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
No. Sasaran Program Indikator Kinerja ProgramKeuangan (Rp000) SDM (OH)
Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 2
% 40 20,00 50,00
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan
Kapabilitas Level 3
% 100 - -
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Kapabilitas Level 3
% 50 30,00 60,00
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Kapabilitas Level 2
% 50 70,00 100,00
3.356.912.000 3.147.374.138 93,76 11.898 10.815 90,90
8 Tersedianya Dukungan Teknis
Kepuasan atas Pelayanan
Sekretariat Utama
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
(skala likert 1-10)skala 7 7,78 111,14 18.325.176.000 18.177.998.957 99,20 4.029 3.600 89,35
18.325.176.000 18.177.998.957 99,20 4.029 3.600 89,35
21.682.088.000 21.325.373.095 98,35 15.927 14.415 90,51JUMLAH
Sub Jumlah
Sub Jumlah
6 Meningkatnya Kualitas Penerapan
SPIP Pemda
Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah
Pemda
7
Lampiran II / 1 - 2
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program SatuanNaik /
(Turun)
Naik /
(Turun)
2017 2018 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8 11 12 13=11/12*100%
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pengawasan
% N/A 75,41 N/A N/A 125,68 N/A 75,41 70 107,73
Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal
Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina
% 28,57 28,57 - 57,14 51,95 (5,19) 28,57 62 46,08
Presentase BLUD yang Kinerjanya Minimal
Cukup Baik dari BLUD yang Dievaluasi
% - - - - - - 60 -
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang Dimanfaatkan di Persidangan
% 100,00 51,28 (48,72) 142,86 102,56 (40,30) 51,28 60 85,47
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang Dimanfaatkan oleh APH
% 100,00 - (100,00) 142,86 - - - 75 -
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% - - - - - - - 70 -
Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga
yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 100,00 - (100,00) 142,86 0,00 (142,86) - - -
3 Meningkatnya Penyelesaian Hambatan
Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Persentase Penyelesaian Hambatan
Kelancaran Pembangunan
% - - - - - - - 80 -
4 Meningkatnya Kualitas Tatakelola Pemerintah
dan korporasi dalam Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K Yang
Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 100 100 - 142,86 192,308 49,45 100 55 181,82
5 Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan
Masyarakat terhadap Korupsi
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) Yang
Mengimplementasikan Sistem Pengaduan
Masyarakat
% 57,14 - - 95,23 - - - 70 -
Realisasi Capaian
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi
Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan
Keinvestigasian
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTCOME TAHUN 2018 DENGAN TAHUN 2017 DAN TARGET 2019
1
2
Realisasi 2018Target
2019
% realisai
2018 dari
target 2019
PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU
Lampiran II / 2 - 2
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program SatuanNaik /
(Turun)
Naik /
(Turun)
2017 2018 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8 11 12 13=11/12*100%
Realisasi Capaian Realisasi 2018
Target
2019
% realisai
2018 dari
target 2019
Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 3
% - - - - - - - 100 -
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
Maturitas SPIP Level 3
% - 20 20,00 - 33,33 33,33 20 60 33,33
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
Maturitas SPIP Level 2
% 30 20 (10,00) 50 50 - 20 40 50,00
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan
Kapabilitas Level 3
% - - - - - - - 100 -
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Kapabilitas Level 3
% 10 30 20,00 100 60 (40,00) 30 80 37,50
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Kapabilitas Level 2
% 40 70 30,00 133,33 100 (33,33) 70 20 350
-
Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas
Pelayanan Sekretariat UtamaKepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
skala 7,38 7,78 0,40 105,43 111,143 5,71 7,78 8 97,25
6
7
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah Pemda
Lampiran III/1 - 1
Penggunaan
Dana
Penggunaan
SDM/OH
Target Realisasi % Target Realisasi %Efisien/
Tidak Efisien
Efisien/
Tidak Efisien
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan 260 PSN di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
PSN BPKP Perwakilan
Laporan 51 70 137,25 1.578.201.000 1.457.973.700 92,38 3.818 3.455 90,49 Efisien Efisien
2 Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Siskeudes di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
Siskeudes BPKP Perwakilan
Laporan 15 23 153,33 281.101.000 276.679.715 98,43 1.090 825 75,69 Efisien Efisien
3 Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Penerapan
SIMDA di Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
SIMDA BPKP Perwakilan
Laporan 3 3 100 85.389.000 85.239.000 99,82 210 135 64,29 Efisien Efisien
4 Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan 10 Prioritas
Nasional
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
BPKP Perwakilan
Laporan 75 143 190,67 630.347.000 568.844.109 90,24 6.610 6.160 93,19 Efisien Efisien
5 Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan SPIP Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan
SPIP BPKP Perwakilan
Laporan 17 21 123,53 313.854.000 291.042.564 92,73 1.010 810 80,20 Efisien Efisien
6 Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan Kapabilitas APIP
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil Peningkatan
Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan 28 28 100 468.020.000 467.595.050 99,91 1.960 1.680 85,71 Efisien Efisien
189 288 152,38 3.356.912.000 3.147.374.138 93,76 14.698 13.065 88,89 Efisien Efisien
7 Tersedianya Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Dalam
Mencapai Kepuasan Layanan
Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 80 80 100 18.039.076.000 17.892.233.066 99,19 4.025 3.600 89,44 Efisien Efisien
8 Termanfaatkannya Aset Secara
Optimal
Terlaksananya Rehabilitasi Rumah
Negara Perwakilan BPKP
Unit 1 1 100 243.880.000 243.880.000 100,00
Tersedianya Alat Pengolahan Data
BPKP
Unit 1 1 100 42.220.000 41.885.891 99,21
18.325.176.000 18.177.998.957 99,20 4.025 3.600 89,44 Efisien Efisien
21.682.088.000 21.325.373.095 98,35 18.723 16.665 89,01 Efisien Efisien
JUMLAH SASARAN KEGIATAN
JUMLAH MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA
TOTAL
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN DANA/OH (SDM)
PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU
TAHUN 2018
Dana (Rp000) SDM (OH)
Target Realisasi Capaian (%)
Lampiran IV / 1 - 1
2017 2018 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8
1
Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan 260 PSN di Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
PSN BPKP Perwakilan
Laporan N/A 70 N/A N/A 137,25 N/A
2
Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Siskeudes di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
Siskeudes BPKP Perwakilan
Laporan N/A 23 N/A N/A 153,33 N/A
3
Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Penerapan SIMDA di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
SIMDA BPKP Perwakilan
Laporan N/A 3 N/A N/A 100 N/A
4Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan 10 Prioritas Nasional
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
BPKP Perwakilan
Laporan 100 143 43 100 190,67 90,67
5Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan SPIP Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan
SPIP BPKP Perwakilan
Laporan 16 21 5 100 123,53 23,53
6
Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan Kapabilitas APIP
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil Peningkatan
Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan 12 28 16 100 100 -
7 Tersedianya Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Dalam Mencapai Kepuasan
Layanan
Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 73 80 7 100 100 -
8 TermanfaatkannyaAset Secara
Optimal
Terlaksananya Rehabilitasi Rumah
Negara Perwakilan BPKP
Unit N/A 1 1 N/A 100 N/A
Tersedianya Alat Pengolahan Data
BPKP
Unit N/A 1 1 N/A 100 N/A
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN KEGIATAN TAHUN 2018 DENGAN TAHUN 2017
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
Realisasi Capaian No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan
Naik /
(Turun)Naik / (Turun)
Lampiran V / 1 - 1
Self
Assessment
Evaluasi
Perwakilan
Pra QA
PerwakilanQA Perwakilan Reviu Rendal
1 2 3 5 6 7 8
1 Pemerintah Provinsi Bengkulu 2,117 Berkembang √
2 Pemerintah Kota Bengkulu 1,923 Rintisan √
3 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan 2,963 Berkembang √
4 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara 3,000 Terdifinisi √
5 Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong 1,244 Rintisan √
6 Pemerintah Kabupaten Lebong 3,090 Terdifinisi √
7 Pemerintah Kabupaten Kepahiang 1,597 Rintisan √
8 Pemerintah Kabupaten Seluma 2,840 Berkembang √
9 Pemerintah Kabupaten Kaur 1,866 Rintisan √
10 Pemerintah Kabupaten Mukomuko 1,849 Rintisan √
11 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah 1,899 Rintisan √
MATURITAS SPIP PEMDA TAHUN 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU
No. Nama Pemda Skor Level
Status Terakhir *)
Lampiran VI / 1 - 1
Self Assessment QA Perwakilan Reviu Rendal
1 2 3 4 5 6
1 Provinsi Bengkulu 2 V V
2 Kota Bengkulu 3 V V
3 Kabupaten Kepahiang 3 V V
4 Kabupaten Seluma 2 V V
5 Kabupaten Rejang Lebong 2 V V
6 Kabupaten Lebong 2 V V
7 Kabupaten Bengkulu Utara 3 V V
8 Kabupaten Bengkulu Selatan 2 V V
9 Kabupaten Kaur 2 V V
10 Kabupaten Mukomuko 2 V V
11 Kabupaten Bengkulu Tengah 2 V V
No. Nama Pemda Level Status Terakhir *)
KAPABILITAS APIP PEMDA TAHUN 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU
Lampiran VII / 1 - 1
No. Nama PDAM SKOR TINGKAT KESEHATAN
1 PDAM Tirta Manna Kabupaten Bengkulu Selatan 2,41 KURANG SEHAT
2 PDAM Tirta Dharma Kabupaten Rejang Lebong 2,26 KURANG SEHAT
3 PDAM Tirta Ratu Samban Kabupaten Bengkulu Utara 3,30 SEHAT
4 PDAM Tirta Manna Kabupaten Kepahiang 1,70 SAKIT
5 PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu 3,19 SEHAT
6 PDAM Tirta Rafflesia Kabupaten Bengkulu Tengah 2,76 KURANG SEHAT
7 PDAM Tirta Tebo Emas Kabupaten Lebong 2,39 KURANG SEHAT
Total/Rata-rata 2,57 KURANG SEHAT
PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU
TINGKAT KESEHATAN BUMD TAHUN 2018
Lampiran VIII/ 1 - 1
NoNama Penghargaan
Instansi/Lembaga Yang
Memberi PenghargaanTahun Penghargaan
1 Penghargaan kepada BPKP Perwakilan Provinsi Bengkulu
atas prestasinya sebagai Satuan Kerja Terbaik Tahun 2016
Evaluasi Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran
Triwulan I Tahun Anggaran 2016 Lingkup Wilayah Kerja
KPPN Bengkulu
DJPB Bengkulu 2016
2Penghargaan kepada unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu sebagai Terbaik II BPKP Performance Award 2017
kategori Pengelolaan Kepegawaian
BPKP 2017
3Penghargaan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
sebagai Kementerian/Lembaga Terbaik II Kinerja
Pelaksanaan Anggaran Semester I Tahun Anggaran 2018
DJPB Bengkulu 2018
4 Penghargaan Kepada Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
sebagai Satuan Kerja Terbaik 5 Kinerja Pelaksanaan
Anggaran TA 2017
DJPB Bengkulu 2017
5 Penghargaan Kepada Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
sebagai Satuan Kerja Terbaik 2 Kinerja Pelaksanaan
Anggaran Semester I TA 2017
DJPB Bengkulu 2017
6Penghargaan kepada unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi
Bengkulu sebagai Terbaik II BPKP Performance Award 2017
kategori Pengelolaan Keuangan
BPKP 2017
7 Dalam tahun 2018, Sertifikat ISO 9001: 2015 telah diperoleh
BPKP Perwakilan Provinsi Bengkulu sebagai Layanan
Pengawasan untuk Kementerian/Lembaga/Pemda,
BUMD/BLUD, dan Stakeholder lain di Wilayah Provinsi
Bengkulu.
TUV NORD 2018
8Penghargaan atas kriteria "Perwakilan BPKP Terbaik Ketiga
Dalam Percepatan Tindak Lanjut Pada Aplikasi SIMABPKP 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI BENGKULU
DAFTAR PENGHARGAAN YANG DITERIMA SEJAK TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TAHUN 2018