6 faktor penting penentu meningkatnya harga tanah.docx

Upload: lutfianto

Post on 07-Jan-2016

58 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6 Faktor Penting Penentu Meningkatnya Harga Tanah

Berniat untuk investasi? Melirik investasi properti adalah salah satu ide brilian karena harga tanah terus melonjak setiap tahunnya. Dan ini bisa jadi prospek menguntungkan. Harga tanah memang selalu meningkat dan tak ditentukan oleh faktor tunggal. Di mana pun lokasinya, harga tanah cenderung naik setiap tahun. Untuk mengetahui apa saja faktor yang memengaruhi meningkatnya harga tanah, simak artikel berikut.1. Lokasi tanah strategisSudah merupakan hal universal bahwa semakin strategis lokasi tanah maka semakin tinggi pula harga jualnya. Peningkatan harga tanah mengacu pada pemahaman tersebut, lokasi tanah strategis amat ditentukan oleh pertimbangan ekonomis. Misalnya sebidang tanah yang hendak dibeli atau Anda miliki ternyata berada di pusat kota, dekat dari pusat pemerintahan dan pusat bisnis. Belum lagi apabila kualitas lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya mendukung. Seperti tersedianya fasilitas umum dan utilitas umum.Otomatis tanah yang lokasinya berdekatan dengan jalan lingkungan tertata berdasar blok plan, saluran drainase, jaringan listrik, jaringan PDAM, juga taman lingkungan, dan lainnya membuat harga tanah makin istimewa. Apalagi jika fasilitas tersebut berada di tanah yang ada di kawasan perumahan. Dengan sendirinya, fasilitas standar dan penunjang tersebut membuat nilai ekonomisnya semakin tinggi.2. Penguasaan tanah oleh beberapa pihakKenyataannya harga tanah bisa meningkat disebabkan oleh penguasaan tanah yang dilakukan beberapa pihak. Pihak-pihak tertentu ini biasanya adalah para pengembang, investor serta kumpulan pemilik modal. Mereka bisa membeli lahan dalam skala ribuan hektare kemudian diolah dan dijual kembali. Dengan begitu mereka bisa meraup keuntungan dua hingga tiga kali lipat berkat penjualan tanah. Semakin banyak pengembang dan investor yang melakukan ini maka harga tanah akan terus meningkat.3. Meningkatnya permintaan propertiPermintaan pembangunan properti terutama perumahan menjadi salah satu faktor penyebab harga tanah meningkat. Pasalnya, perkembangan properti di Indonesia terus meningkat, khususnya di Jakarta. Saat ini hampir semua jenis rumah diminati masyarakat. Mulai rumah subsidi, rumah tapak, maupun rumah komersial. Permintaan properti yang melaju kencang ini turut ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi yang membaik dan meningkatnya investasi dalam sektor ini.Bukan hanya merambah Jakarta, kini pengembang pun masuk ke daerah-daerah pinggiran Jakarta seperti Serpong, Cisauk, Depok dan lainnya. Tiga tahun lalu bila harga tanah di Cisauk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bisa dijual Rp 200.000 per meter persegi, kini saat raksasa properti seperti Sinar Mas Land agresif membangun di kawasan itu, harga lahan melejit menjadi Rp 3 juta per meter persegi.4. Terletak di kawasan padat pendudukBagi Anda pemilik tanah yang terletak di kawasan padat penduduk harga tanah akan cenderung terus meningkat. Hal ini diperkuat fakta bahwa tanah yang terletak di kawasan penduduk lazimnya menuai aktivitas pembangunan dan ekonomi lebih tinggi daripada kawasan yang kurang padat penduduk. Semakin maju kawasannya maka semakin mahal harga tanahnya. Biasanya juga para pengembang akan berburu tanah di kawasan yang memang padat penduduk karena lebih laku dan mudah saat menjualnya.Tanah yang berada di kawasan padat penduduk atau perumahan pasti memiliki legalitas yang lebih lengkap dan aman, melindungi pemiliknya dibanding tanah biasa. Legalitas utama terwujud dalam bentuk Sertifikat Hak Milik (SHM) untuk kawasan perumahan yang dijual oleh developer berbadan hukum, dipastikan developer tersebut telah mengantongi Izin Pemanfaatan Tanah (IPT).5. Keberadaan benda-benda di atas tanahTernyata meningkatnya harga tanah juga dipengaruhi oleh keberadaan benda-benda yang terletak di atasnya. Benda-benda tersebut bisa berupa bangunan tertentu maupun tanaman yang bernilai ekonomis serta produktif. Faktor ini memang masih disangsikan masyarakat. Nyatanya, dengan adanya tanaman produktif dan ekonomis seperti kelapa, karet, kopi, cokelat hingga sawit mumpuni meningkatkan harga tanah. Apalagi jika tanaman tersebut bisa dibudidayakan dan menghasilkan keuntungan pula.6. Tingginya biaya pematangan lahanHarga tanah yang melejit terpacu karena rumitnya pengurusan dan perizinan di belakang. Ada biaya-biaya lain yang ikut melekat saat mengurus pematangan lahan. Jadi, Anda bukan hanya harus membayar biaya pembelian tanah saja melainkan ada pula biaya registrasi, sertifikasi hingga perizinan pengembangan di atasnya. Tujuan dari pengeluaran biaya lain-lain tersebut demi membantu pematangan lahan supaya tanah yang Anda miliki atau Anda beli terbebas dari persoalan izin ilegal.

5 Alasan Mengapa Investasi Properti semakin MeningkatJika kita amati, hampir semua pebisnis mengalokasikan sebagian dana mereka untuk membeli properti baik dengan tujuan sebagai bisnis utama, sekadar efisiensi biaya (dibandingkan dengan biaya sewa tempat usaha) maupun untuk mengamankan aset mereka. Mengapa demikian? Seberapa pentingkah investasi properti itu dan mengapa nilainya semakin meningkat?Satu fakta yang perlu Anda ingat adalah bahwa luas daratan di bumi tidak pernah bertambah, bahkan cenderung berkurang, sementara jumlah penduduk selalu bertambah. Hal ini berlaku di seluruh permukaan bumi, tentunya termasuk Indonesia. Fakta lain yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa tidak pernah ada properti yang sama persis, khususnya mengenai lokasi. Faktor kelangkaan dan keunikan properti inilah yang menjadi pola pikir mendasar bagi sebagian besar pebisnis untuk berinvestasi di bidang properti. Uraian dibawah ini akan semakin menjelaskan kepada Anda semua mengapa investasi properti di Indonesia semakin meningkat.1. Investasi properti di Indonesia paling menguntungkan di dunia di mana harga properti akan selalu naik dari tahun ke tahun.Perlu Anda ketahui bahwa sampai dengan akhir tahun 2013 saja, setidaknya masih ada 14 juta dari 61 juta keluarga di Indonesia yang belum memiliki rumah. Jumlah ini akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin naik di Indonesia. Seperti uraian di atas bahwa luas daratan yang tidak berubah sementara jumlah penduduk yang terus bertambah, harga rumah di Indonesia tentunya akan selalu naik karena permintaan bertambah dan persediaan berkurang.2. Pemerintah semakin kesulitan menyediakan rumah bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.Kebutuhan rumah untuk kalangan menengah ke bawah mempunyai porsi terbesar di Indonesia. Kelas menengah ke bawah ini adalah keluarga yang berpenghasilan di bawah Rp5 juta per bulan. APBN yang ada saat ini sebagian besar digunakan untuk membiayai sektor pendidikan dan kesehatan, dan hanya sebagian kecilnya saja yang digunakan untuk pemberian subsidi perumahan kepada masyarakat. Sampai akhir tahun 2013, setidaknya sudah tercatat permintaan rumah yang mencapai 900.000 unit per tahun, padahal pasokan rumah hanya 80.000 unit dalam setahun. Hal ini membuat peluang investasi properti di Indonesia sangat besar.Berikut ini beberapa informasi terkait besarnya potensi investasi properti di Indonesia:Sebelum 1998, pemerintah berhasil mengembangkan hunian murah hingga 250.000 unit per tahun, namun setelah itu, pemerintah hanya mampu menyediakan hunian di bawah 100.000 unit setiap tahunnya.Menurut data Kementerian Perumahan Rakyat, jumlah kelangkaan (backlog) hunian terus bertambah, tahun 2004 sebesar 5,3 juta unit dan menjadi 7,5 juta pada tahun 2008, sementara itu pada tahun 2013 jumlahnya semakin meningkat menjadi 15 juta unit.Jumlah penduduk sebesar 245 juta jiwa saat ini membutuhkan setidaknya rumah untuk 65 juta kepala keluarga. Sementara rumah yang ada hanya 50 juta unit, di mana 37% dari kondisi fisik rumah yang ada tersebut sebagian masih tidak layak huni.3. Potensi pasar properti di Indonesia terbuka luas untuk investor swasta di semua kelas, termasuk pasar kelas menengah ke bawah.Hal ini tidak berlaku di luar negeri di mana sektor kelas menengah ke bawah diurus oleh pemerintah. Padahal saat ini potensi masyarakat kelas menengah semakin besar seiring kenaikan pendapatan per kapita penduduk Indonesia menjadi sebesar 3000 USD lebih, dan menjadikan Indonesia masuk dalam 10 besar kekuatan ekonomi dunia saat ini.4. Investasi properti bisa dikontrol oleh investor sendiri sehingga resiko bisa dikendalikan.Jika Anda berinvestasi di sektor pasar modal seperti saham, reksadana, atau emas sekali pun, kondisi ekonomi secara global menjadi penyebab naik turunnya nilai investasi Anda. Hal ini tentu saja tidak dapat Anda kendalikan karena sifatnya yang mengikuti mekanisme pasar. Hal ini berbeda dengan properti, di mana harga akan cenderung selalu naik dan Anda dapat menentukan keuntungan investasi dengan cara memilih lokasi yang tepat dan melakukan renovasi untuk meningkatkan nilai jual properti Anda.5. Untuk mendapatkan keuntungan, Anda tidak perlu menjual properti.Investasi di pasar modal dan barang berharga seperti emas mengharuskan Anda untuk melakukan penjualan saat harga naik, jika Anda ingin mendapatkan keuntungan. Hal ini tidak berlaku pada investasi properti, karena Anda dapat memilih untuk menyewakannya kepada orang lain. Hal inilah yang menjadikan investasi properti di kota besar tubuh pesat, bahkan Jakarta saat ini menjadi tempat dengan pertumbuhan investasi properti tertinggi di dunia. Apartemen, hotel dan kondominum adalah bentuk investasi paling banyak diminati di kota besar. Kebutuhan akan akses yang cepat menuju tempat kerja, kombinasi suasana yang tenang dan nyaman di kota besar membuat kebutuhan akan apartemen, hotel dan kondominum akan selalu meningkat setiap tahunnya. Anda berminat investasi di properti? Satu syarat penting yang dibutuhkan adalah modal yang relatif besar. Siapkah Anda?

Apakah Pelunasan KPR Perlu Dilakukan Secepat Mungkin?KPR merupakan salah satu portfolio kredit yang memberikan keuntungan maksimal dengan risiko yang minimal bagi bank pemberi kredit. Hampir tidak ada risiko yang berarti bagi bank pemberi KPR. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena jaminan KPR adalah rumah yang dibiayai oleh bank tersebut. Aset berupa rumah termasuk dalam aset dengan likuiditas rendah (susah dijual) namun memiliki nilai yang selalu naik. Jika pihak nasabah yang mengambil KPR gagal melakukan pembayaran sesuai batas waktu yang ditetapkan oleh bank, maka langkah terakhir pihak bank adalah melakukan eksekusi jaminan rumah tersebut. Nilai rumah ini tentu saja akan selalu naik dan pada akhirnya akan dapat menutup potensi pendapatan bunga yang seharusnya diperoleh pihak bank jika angsuran nasabah lancar.Bagaimana dengan nasabah KPR? Apakah nasabah perlu melunasi KPR secepat mungkin? Jawabannya adalah ya. Semakin lama Anda melunasi KPR Anda, semakin besar biaya yang harus Anda tanggung, khususnya bunga bank yang harus Anda bayarkan. Anda perlu menyimak fakta di bawah ini.Bagaimana Bank Menghitung Bunga KPR?Gambaran mudah dalam memahami bunga bank adalah seperti piramida terbalik dengan ujung yang runcing, semakin ke bawah semakin menyempit. Tubuh piramida tersebut adalah posisi sisa pokok Anda. Jika Anda mengambil KPR senilai 200 juta dengan bunga KPR 12.5% per tahun (misalkan Anda membayar uang muka sebesar 30% atau 78 juta sesuai ketentuan terbaru dari BI), maka angka 200 juta tersebut adalah nominal pinjaman Anda yang akan berkurang saat Anda melakukan angsuran pembayaran setiap bulan yang kita namakan sisa pokok KPR. Beberapa bank ada yang menetapkan bunga fixed dan floating, misalnya BNI 9,9% fixed 1 tahun atau floating 13,00%. Untuk kondisi seperti ini, Anda perlu mencermati bunga floating atau bunga jangka panjangnya.Untuk kondisi yang diilustrasikan di atas, dengan masa angsuran 10 tahun, angsuran Anda setiap bulannya adalah Rp2,927,523. Saat awal Anda melakukan angsuran, misalnya untuk tahun pertama, angsuran Anda di atas lebih banyak untuk membayar bunga daripada mengurangi sisa pokok, sehingga sisa pokok Anda masih besar seperti gambaran piramida terbalik tadi. Pada ilustrasi ini, tahun pertama Anda membayar angsuran total sebesar Rp35,130,276 (12 x Rp2,927,523) dengan komposisi bunga yang Anda bayarkan sebesar Rp24,398,982, sementara sisa pokok KPR Anda hanya akan berkurang sebesar 10,731,293.52 (pada tahun pertama dari total 200 juta untuk 10 tahun masa angsuran).Kapan Saat yang Tepat Melakukan Pelunasan KPR?Bank menggunakan sistem bunga anuitas. Sistem bunga ini adalah pengembangan dari bunga flat. Bunga flat sendiri dihitung berdasarkan prosentasi bunga dikalikan pokok pinjaman awal sehingga nominal bunga tetap meskipun sisa pokok sudah berkurang. Pada sistem anuitas, jumlah angsuran tetap setiap bulan, namun pada masa awal kredit, jumlah angsuran tersebut lebih banyak digunakan untuk membayar bunga daripada mengurangi sisa pokok, sehingga semakin cepat Anda melunasi KPR, Anda akan semakin diuntungkan karena bunga yang Anda bayar lebih sedikit dibandingkan dengan jika Anda melanjutkan angsuran. Sebagai bahan perbandingan, Anda bisa melihat tabel di bawah ini:

KesimpulanDari ilustrasi di atas jelas terlihat bahwa:1. Di awal angsuran Anda membayar bunga jauh lebih besar daripada pokok sehingga jika Anda dapat melunasi di awal atau tengah masa angsuran maka Anda akan terhindar dari biaya bunga yang tinggi. Semakin awal melunasi akan semakin baik.2. Saat Anda sudah melewati separuh masa angsuran, maka nominal angsuran yang Anda bayarkan lebih banyak memotong sisa pokok daripada bunga. Pada kondisi seperti ini jika Anda melakukan pelunasan tetap saja lebih baik walaupun tidak banyak diuntungkan karena Anda sudah banyak membayar beban bunga di paruh waktu sebelumnya.Dari tabel di atas terlihat selisih bunga terbayar untuk masa angsuran 10 tahun (120 bulan) jauh lebih besar dibandingkan dengan bunga terbayar untuk masa angsuran 5 tahun. Secara otomatis total dana yang Anda bayarkan selama 10 tahun juga jauh lebih banyak dibandingkan 5 tahun. Jadi prinsip lebih cepat melunasi KPR lebih baik.

Tips Lengkap Membeli Rumah dengan KPRKredit Pemilikan Rumah (KPR) membuat Anda dapat memiliki rumah dengan mudah. Namun, banyak konsumen yang belum mengerti pengertian, syarat, proses, biaya, dan keuntungan KPR.Pengertian KPRKredit Pemilikan Rumah adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah.Di Indonesia, saat ini dikenal ada dua jenis KPR:1. KPR Subsidi, yaitu KPR yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki.Bentuk subsidi yang diberikan berupa: subsidi meringankan kredit dan subsidi menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah. Kredit subsidi ini diatur tersendiri oleh Pemerintah, sehingga tidak setiap masyarakat yang mengajukan kredit dapat diberikan fasilitas ini.Secara umum batasan yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam memberikan subsidi adalah penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang diberikan. (Baca:Tips Mendapat Rumah Subsidi)2. KPR Non-Subsidi, yaitu KPR yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat. Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang bersangkutan.Persyaratan KPRSecara umum, persyaratan dan ketentuan yang diperlakukan oleh bank untuk nasabah yang akan mengambil KPR, relatif sama. Baik dari sisi administrasi maupun dari sisi penentuan kreditnya.Untuk mengajukan KPR, pemohon harus melampirkan:1. KTP suami dan atau istri (bila sudah menikah)2. Kartu Keluarga3. Keterangan penghasilan atau slip gaji.4. Laporan keuangan (untuk wiraswasta)5. NPWP Pribadi (untuk kredit di atas Rp100 juta)6. SPT PPh Pribadi (untuk kredit di atas Rp50 juta).7. Foto kopi sertifikat induk dan atau pecahan (bila membelinya dari developer)8. Foto kopi sertifikat (bila jual beli perorangan)9. Foto kopi IMBBiaya Proses KPRPada umumnya, fasilitas KPR pemohon akan dikenakan beberapa biaya, di antaranya: biaya appraisal, biaya notaris, provisi bank, biaya asuransi kebakaran, dan biaya premi asuransi jiwa selama masa kredit. (Baca:Biaya-biaya Membeli Rumah)Metode Perhitungan Bunga KPRSecara umum dikenal tiga metode perhitungan bunga yaitu:1. Flat2. Efektif3. Annuitas Tahunan dan BulananDalam praktiknya, metode suku bunga yang digunakan adalah suku bunga efektif atau annuitas. (Baca:Sistem Penghitungan Suku Bunga KPR)Keuntungan KPR1. Nasabah tidak harus menyediakan dana secara tunai untuk membeli rumah. Nasabah cukup menyediakan uang muka.2. Karena KPR memiliki jangka waktu yang panjang, angsuran yang dibayar dapat diiringi dengan ekspektasi peningkatan penghasilan.Hal-hal yang perlu diperhatikan1. Bila membeli rumah dari perorangan, pastikan bahwa sertifikat yang ada tidak bermasalah dan ada IMB sesuai dengan kondisi bangunan.2. Bila membeli rumah dari developer, pastikan developer tersebut telah mempunyai izin-izin, antara lain:a. Izin Peruntukan Tanah: Izin Lokasi, Aspek Penatagunaan lahan,site planyang telah disahkan, dan sebagainya.b. Prasarana sudah tersediac. Kondisi tanah matangd. Sertifikat tanah minimal SHGB atau HGB Induk atas nama developere. IMB Induk3. Kenali reputasi penjual (perorangan atau developer).4. Jangan melakukan transaksi jual beli di bawah tangan. Artinya, apabila rumah yang akan dibeli masih dalam status dijaminkan di bank, maka lakukanlah pengalihan kredit pada Bank yang bersangkutan dan dibuat akte jual beli di hadapan notaris. Jangan sekali-kali melakukan transaksi pengalihan kredit di bawah tangan, artinya atas dasar kepercayaan saja dan tanda buktinya hanya berupa kuitansi biasa, karena bank tidak mengakui transaksi yang seperti ini.

Mencicil Rumah, Pilih Suku Bunga Fix atau Floating?Membeli rumah dengan fasilitas KPR (kredit pemilikan rumah), konsumen akan dihadapkan pada dua jenis sistem penentuan suku bunga pinjaman, yaitu sistemfixed(tetap) danfloating(berfluktuasi mengikuti keadaan pasar).Biasanya, orang awam akan sulit menentukan pilihan, apalagi bila tidak mengetahui dengan pasti cara perhitungan bunga tersebut.Keadaan pasar memang selalu naik turun setiap saat. Biasanya, bank mengevaluasi besarnya bunga satu tahun sekali, sehingga apabila Anda mengambil sistem fluktuatif, maka pembayaran cicilan bisa berubah-ubah, bisa lebih besar atau lebih kecil dari tahun pertama pembayaran dimulai.Di sisi lain, ada pula bank yang memberikan pembayaranfixed(tetap) sampai masa akhir akad, terutama bank-bank berbasis syariah. Kelebihan pembayaranfixedadalah nasabah tidak perlu repot memikirkan berapa pembayaran cicilan tahun depan. Kalau jangka waktu pembayarannya pendek, memang lebih enak untuk mengambil suku bungafixed. Selain bank syariah, Anda bisa menggunakan bank BTN, karena bank ini juga menerapkan suku bungafixedwalaupun relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bank lain.Jika ada bank yang memberikan jaminan tingkat suku bunga yang tidak berubah sampai angsuran lunas, jangan kaget jika suku bunga yang ditawarkannya juga cukup tinggi.Namun jangan juga tergoda dengan suku bunga yang rendah. Tanyakan terlebih dahulu, apakah hanya berlaku di tahun pertama dan berubah setiap tahun, atau suku bunga tetap sampai pembayaran lunas.Selain besaran suku bunga yang ditawarkan, ada banyak hal lain yang perlu dipertimbangkan oleh calon debitur, di antaranya sistem pembayaran dan perhitungan bunga yang dipakai oleh bank yang bersangkutan. Jika suku bunga KPR cukup bersaing ketat, lihat fasilitas dan keuntungan yang didapat.

Mau Cicilan KPR Cepat Lunas, Begini Caranya!Membayar cicilan KPR (kredit pemilikan rumah) memang cukup melelahkan, karena bisa berlangsung 20 tahun. Untuk melunasi KPR Anda supaya lebih cepat, Anda bisa mencoba tiga cara berikut ini:Mengurangi Sisa Pokok KPRBeban cicilan KPR dapat diatasi dengan mengurangi sisa pokok. Caranya ialah menambah simpanan tabungan Anda menjadi dua kali lipat. Bila biasanya Anda menyisihkan sepertiga dari penghasilan untuk membayar cicilan KPR, kali ini coba sisihkan dua per tiga untuk mengurangi sisa pokok KPR. Tentu saja, ketika menerapkan hal ini Anda harus merelakan beberapa biaya hidup terpotong, semisal makan siang di luar, tabungan, serta investasi.Bila Anda memiliki penghasilan Rp9 juta per bulandimana sekitar Rp3 juta digunakan untuk mencicil KPRAnda memiliki sekitar Rp6 juta untuk biaya hidup. Ke depan, Anda bisa mengurangi biaya hidup, misalnya menjadi sekitar Rp4 juta saja per bulan. Dengan demikian, Anda memiliki Rp2 juta per bulan untuk mengurangi sisa pokok KPR. Jika cara ini diterapkan secara rutin, maka cicilan KPR Anda akan lebih cepat lunas.Pindah Tangan ke Bank SyariahBank syariah menerapkan sistem murabahah atau jual beli. Intinya, ketika Anda melakukantake overatau pindah tangan KPR ke Bank Syariah, maka nominal angsuran bulanan Anda menjadi tetap. Perhitungan ilustrasinya bisa dilihat di bawah ini dengan mengambil contoh marjin 6,9%. (Baca:Tiga Keunggulan KPR Syariah)Pengajuan Kredit : Rp200.000.000 (marjin 6,9%, selama 10 tahun)Keuntungan Bank : 6,9% x 10 x Rp200.000.000 = Rp138.000.000Total KPR : Rp200.000.000 + Rp138.000.000 = Rp338.000.000Angsuran Bulanan : total KPR / 120 bulan = Rp2.816.667Kesimpulannya, melalui jalan berpindah tangan ke bank syariah Anda memperoleh angsuran yang lebih ringan. Anda bisa menghitung ulang komposisinya untuk meringankan angsuran sehingga mempercepat pelunasan KPR Anda.Prosestake overbiasanya dikenai biaya dan Anda juga akan dikenakan penalti sebesar 1% dari sisa pokok.Kombinasi Cara Pertama dan KeduaLakukan kombinasi cara per tama dan kedua, maka Anda akan mendapat keuntungan ganda: Angsuran menjadi lebih ringan Masa kredit lebih cepat Beban bunga lebih kecil5 Tips Agar Cicilan KPR LancarMembayar cicilan KPR (kredit pemilikan rumah) mungkin terasa sangat melelahkan, karena bisa berlangsung 15 20 tahun.Dalam perjalanannya, tak jarang debitur kesulitan bahkan gagal melunasi cicilan KPR. Akibatnya, rumah yang sedang dicicil bisa melayang.Agar cicilan KPR Anda lancar dan rumah tidak dieksekusi bank akibat gagal bayar, ada lima hal yang dapat Anda lakukan:Membayar Cicilan Tepat WaktuJangan pernah telat membayar cicilan KPR setiap bulan. Gunakan fasilitas yang mempermudah pembayaran, seperti layanan auto debit dari bank. Hindari membayar melewati tanggal jatuh tempo, karena Anda akan dikenakan denda dan kredit Anda bisa dinilai burukbahkan masuk daftar hitam Bank Indonesia. (Baca:Masuk Black List Bank Indonesia, Ini Jalan Keluarnya!)Mengelola KeuanganSaat membuat anggaran setiap bulan, jangan lupa untuk selalu memprioritaskan pembayaran KPR. Anda pun wajib mematuhi anggaran yang telah dibuat. Hindari pengeluaran uang yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Jika Anda memiliki penghasilan lebih, pisahkan untuk membeli barang yang diinginkan.Siapkan Dana DaruratDana darurat diperlukan untuk keperluan mendadaksehingga pembayaran cicilan KPR tidak terganggu. Sebaiknya siapkan dana darurat minimal enam kali lipat dari pengeluaran bulanan. Ini berguna untuk menyiasati terjadinya kemungkinan yang tidak diinginkan, seperti kehilangan pekerjaan akibat PHK atau anggota keluarga yang perlu perawatan medis.Gunakan Fasilitas AsuransiAsuransi cacat bisa jadi pelindung penghasilan utama Anda. Asuransi ini bermanfaat menggantikan penghasilan Anda ketika tidak lagi sanggup mencari nafkah akibat kecelakaan yang mengakibatkan cacat permanen. Uang ini bisa digunakan untuk pengeluaran bulanan, termasuk membayar cicilan KPR. Sebelum memilih polis asuransi yang tepat, tanyakan kondisi apa saja yang ditanggung dan berapa besar tanggungan yang akan Anda terima.Meningkatkan Kemampuan CicilanAnda dapat meningkatkan kemampuan mencicil meski besaran gaji relatif sama. Caranya: manfaatkan kenaikan gaji, tunjangan, atau bonus. Upaya ini juga bisa jadi antisipasi kebutuhan darurat, pasalnya tenor KPR bisa mencapai 15 20 tahun.Anda juga bisa memperbesar sumber penghasilan dengan membuka sumber penghasilan lain, baik aktif (seperti berbisnis) maupun pasif (dengan investasi reksadana atau saham).Semoga bermanfaat!Masuk Black List Bank Indonesia, Ini Jalan Keluarnya!Tak jarang pengajuan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) ditolak akibat calon debitur pernah tersandung masalah kredit macet danmasuk daftar hitam Bank Indonesia(BI). Apakah hal tersebut akhir dari impian Anda memiliki hunian? Ternyata tidak!Memang, bila Anda pernah mengajukan kredit termasuk kartu kredit, maka secara otomatis catatan pembayaran pelunasan transaksi kredit Anda akan terlihat. Ternyata, bank membagi debitur menjadi lima peringkat, yakni peringkat satu sampai lima: lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet.Bila lancar membayar cicilan dan selalu tepat waktu, maka Anda mendapat peringkat pertama, sementara bagi yang belum melunasi utangnya lebih dari 270 hari masuk dalam peringkat lima.Pada dasarnya, Anda diberi waktu enam bulan untuk pemulihan peringkat. Setelah kembali mendapat peringkat pertama, Anda baru dapat mengajukan kredit baru.Jika telah masuk peringkat tiga, maka Anda sudah mendapat peringatan. Cara terbaik, sudah barang tentu adalah melunasi semua tunggakanberserta biayapenalty. Akan tetapi, Anda juga bisa mengajukan negosiasi ulang terkait jangka waktu pembayaran dan perhitungan utang dengan pihak bank.Baca:Apakah KPR Anda Bermasalah?Nah, bagaimana jika sudah masuk peringkat lima? Tentu saja, Anda harus terus membayar cicilan Anda dan melunasi utang-utang cicilan tersebut. Jika dalam tiga bulan pembayaran cicilan lancar, maka Anda bisa naik ke peringkat tiga.Apabila tiga bulan kemudian masih lancarapalagi jika bisa langsung melunasi utangAnda bisa naik ke peringkat pertama dan dapat mengajukan kredit baru.Untuk melihat status peringkat Anda di Bank Indonesia atau biasa disebut BI Checking, Anda dapat melakukannya sendiri secaraonline. Anda dapat membuka laman Bank Indonesia atauklik di sini, kemudian ikuti petunjuk selanjutnya.Selamat mencoba!

Apakah KPR Anda Bermasalah?Apakah Anda terlambat membayar cicilanKredit Pemilikan Rumah (KPR)? Anda patut berhati-hati, bisa saja rumah Anda disita.Untuk lebih jelasnya, ada baiknya Anda memerhatikan perjanjian kredit (PK) Anda dengan pihak bank pemberi kredit, khususnya pasal mengenai keterlambatan pembayaran cicilan.Umumnya, jika terlambat membayar (sudah lewat jatuh tempo), Anda akan diganjar denda sebesar 0,5% per hari, yang dihitung dari jumlah cicilan bulanan Anda. Jika debitur terlambat membayar cicilan, biasanya bank akan mengirimkan surat teguran untuk segera melunasi cicilan plus dendanya.Bila bank telah menirim tiga surat teguran (selama tiga bulan berturut-turut), maka bank akan melakukan beberapa tindakan:(a) Langsung menyita rumah Anda untuk dilelang atau dijual,(b) Menawarkan negosiasi untuk penjadwalan ulang (rescheduling),(c) Menawarkanover-creditkepada konsumen baru.Apabila rumah telah disita bank pemberi KPR, kemungkinan besar Anda tidak dapat lagi menarik uang yang telah disetor. Pasalnya, Anda dianggap telah melakukan wanprestasi alias cedera janji terhadap perjanjian kredit (PK), alias rumah hilang, duit melayang.Jika bank menawarkanover-credit, Anda hanya akan mendapat sebagian uang yang telah disetorkan, karena dipotong oleh beragam biaya dan denda.Tindakan yang paling tepat saat KPR Anda bermasalah adalah melakukanreschedulingdengan pihak bank pemberi KPR, misalnya memperkecil jumlah cicilan denganmemperpanjang masa cicilan (tenor).

Kiat Memilih Jangka Waktu Cicilan KPRTerkadang saat akan mengambil pembiayaan KPR (kredit pemilikan rumah), konsumen dihadapkan pada pilihan: berapa lama jangka waktu cicilan KPR yang akan diambil? Sekilas hal ini terkesan sepele, namun bila tidak ditimbang masak-masak, akan menjadi masalah di kemudian hari, seperti menunggak cicilan.Sebenarnya, jangka waktu mengangsur KPR yang paling realistis dan paling baik adalah sesuai dengan kemampuan keuangan masing-masing. Jika kemampuan keuangan Anda tidak cukup untuk mengambil cicilan KPR dengan tempo 5 tahun, maka pilihlah yang berjangka waktu lebih lama, misalnya 10 tahun atau 15 tahun.Jika Anda mengambil KPR dari bank konvensional, selalu ada risiko yang menyertai Anda. Pasalnya, suku bunga pinjaman dapat berubah setiap waktu, bergantung kondisi ekonomi nasional. Sebagai contoh, pada 2006 lalu suku bunga KPR melonjak dari 12% menjadi 17%, kemudian menurun sampai 13%-15%. kondisi paling buruk dalam sejarah Indonesia adalah pada 1998 lalu, dimana tingkat bunga KPR melesat sampai lebih dari 30%.Hal yang tak terduga seperti ini dapat merugikan nasabah. Maka pikirkan dengan bijaksana, apakah Anda sanggup menghadapi situasi ini di masa mendatang atau tidak. Terutama bila Anda berniat mengambil tenor KPR sampai 15 tahun.Jika ekonomi nasional stabil, dimana gejolak bunga tidak sedahsyat tahun 1998, beberapa perumahan yang bekerja sama dengan perbankan, bahkan berani menyediakan fasilitas KPR dengan bungafix10% pada tahun pertamabahkan ada yang berani memberikan suku bungafix9%baru pada tahun kedua dan seterusnya, suku bunga mengikuti tren suku bunga pasar (floating).

Waspadai Dua Hal Ini Saat Mengajukan KPRMembeli rumah menggunakan fasilitasKPR (kredit pemilikan rumah)memerlukan ketelitian dan kecermatan. Salah menghitung besaran cicilan ataujangka waktu cicilan (tenor), bisa berujung kredit macet.Di sisi lain, berbagai klausul dan tawaran kerjasama dari bank juga perlu dicermati bahkan diwaspadai agar tidak mendatangkan penyesalan di kemudian hari.Berikut ini dua hal yang perlu dicermati saat mengajukan KPR:Cermati Tawaran Kerjasama antara Bank dan PengembangKPR berbunga rendah biasanya tak berlaku untuk semua orang. Di bank A misalnya, tawaran bunga rendah biasanya hanya berlaku untuk debitur yang mengambil rumah dari pengembang tertentu.Itu pun tidak berlaku semuanya. Biasanya hanya debitur dengan plafon kredit khusus yang berhak mendapatkannya. Sistemnya seperti susbsidi. Pada masa promosi, pengembang yang membayar setoran dengan jumlah tertentu kepada bank.Waspadai Setiap Klausul dalam Perjanjian KPRBeberapa hal terpenting yang harus mendapat perhatian ekstra adalah soal kenaikan suku bunga. Kapan bunga naik dan bagaimana bank membebankan kenaikan itu, Anda perlu pertanyakan.Ada baiknya Anda memilih bank yang memberi tahu kenaikan bunga dan baru akan membebankan di bulan berikutnya. Sebaliknya, jauhi bank yang semena-mena menaikkan bunga tanpa pemberitahuan di awal perjanjian, apalagi yang langsung main potong dari rekening konsumen.Tanyakan secara detail pembagian pembayaran atas angsuran bunga dan pokoknya. Pokok cicilan berikut nominal bunga mestinya menurun secara bulanan, sesuai dengan menyusutnya sisa kredit.Kadang-kadang ada bank yang seolah memberikan janji (promosi) tertentu seolah-olah murah. Padahal, konsumen hanya membayar bunganya saja per bulan, sementara penurunan angsuran pokoknya kecil.

Perlu Diketahui: Dua Sistem Perhitungan Bunga KPR Selain besaran suku bunga yang ditawarkan bank, ada banyak hal lain yang perlu dipertimbangkan saat Anda hendak mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR), diantaranya sistem pembayaran dan perhitungan bunga yang dipakai oleh bank tersebut.Baca:Tips Memilih Produk KPRDalam menawarkan KPR, pihak bank memakai dua sistem, yaitu anuitas dan sistem efektif menurun.Sistem Anuitas RestAnuitas merupakan perhitungan pembebanan bunga efektif dengan periode tahunan. Dalam sistem ini akan dilakukan rekalkulasi atau perhitungan ulang per tahun kredit. Jika nasabah membayar lebih untuk mengurangi pokok kreditnya, otomatis akan dapat mengurangi beban bunga dan ini akan berpengaruh juga pada waktu pelunasan yang tentunya akan berakhir cepat dari yang dijadwalkan.Dalam sistem anuitas, bunga kredit yang dibebankan di awal realisasi kredit menjadi lebih besar dibandingkan akhir jangka waktu pembayaran angsuran.Baca:Kiat Memilih Jangka Waktu Cicilan KPRSebagai contoh, debitur dengan pinjaman sebesar Rp100 juta dan jangka waktu pinjaman selama 10 tahun. Debitur telah membayar angsurannya selama 5 tahun dan kemudian berniat melunasi seluruh pinjamannya. Menurut perhitungan sistem anuitas, debitur tersebut masih harus melunasi pokok kreditnya sebesar 70 juta atau sekitar 70%.Namun jika debitur berniat melunasi kredit setelah berjalan satu tahun, maka dia harus melunasi pokok kreditnya dengan persentase jauh lebih besar, yakni 90%. Secara persentase memang lebih besar, tetapi total uang yang dikeluarkan debitur jauh lebih kecil, karena dia baru menikmati fasilitas kredit tersebut selama satu tahun.Sistem Efektif MenurunSebagai ilustrasi, seorang mendapat plafon pinjaman Rp50 juta dengan bunga 18%, maka untuk cicilan pertama, bunga yang dibayarkan sebesar Rp50 juta x 18% atau Rp9 juta. Sedangkan untuk cicilan kedua, bunga yang dibayarkan adalah 17% x Rp 41 juta (Rp50 juta Rp9 juta yang telah dibayarkan).Baca:Pilih Suku Bunga KPRFixedatauFloating?Keuntungan sistem efektif menurun adalah peluang bagi nasabah untuk melakukan pelunasan sewaktu-waktu lebih besar. Kendati demikian, jika nasabah berniat melakukan pelunasan sebagian atau keseluruhan di tengah-tengah periode kredit, maka pihak bank akan mengenakan penalti (biasanya sebesar 1%) dari jumlah pokok yang harus dilunasi.Ini ditempuh karena terjadi gangguancash flowdi dalam bank. Pada tahun angsuran pertama, persentase bunga yang dibayarkan akan jauh lebih besar dibanding dengan cicilan pokoknya, sedangkan di tahun kelima angsuran yang disetorkan lebih banyak dipakai untuk membayar pokok cicilan.Kiat Memilih Produk KPRBerkembangnya pasar properti di Tanah Air, membuat banyak bank tertarik menawarkan pembiayaan perumahan atau KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Produk-produk KPR dengan bermacam kemudahan dangimmickpun disajikan bank guna menarik minat konsumen properti. Namun, sebelum menjatuhkan pilihan, ada baiknya Anda mengikuti kiat-kiat berikut ini:1. Pilihlah bank yang sehat dan memiliki kredibilitas dalam penyaluran kredit.2. Bank tersebut harus memiliki hubungan kerja sama dengan developer yang bersangkutan. Hal ini diperlukan untuk memudahkan administrasi dan kelancaran proses pencairan kredit. Tentunya, pihak developer yang bersangkutan pun telah menyeleksi bank-bank yang akan diajak kerja sama.3. Pilihlah bank yang mematok suku bunga KPR yang paling wajar.4. Di tengah-tengah kondisi suku bunga perbankan yang fluktuatif, sebaiknya memilih bank yang mematok bungafixed(tetap) dalam kurun waktu tertentu. Misalnya bank X mematok suku bunga tetap 25% dalam kurun waktu setahun.5. Dalam daftar harga/brosur, biasanya tercantum kalimat suku bunga KPR dapat berubah sewaktu-waktu. Karena itu, dalam menghitung cicilan kredit yang akan dibayarkan, sebaiknya konsumen memperkirakan bunga KPR yang berlaku plus 10% hingga 20% dari bunga tersebut. Misalnya, bunga KPR 25% per tahun kita asumsikan menjadi 27,5% atau 30% per tahun. Dengan cara ini, konsumen dapat memerkirakan kemampuan maksimalnya dalam mencicil sehingga mempunyai danareserve.6. Penentuan jangka waktu kredit yang akan diambil terkait langsung dengan besar jumlah cicilan per bulan. Karena itu, sebaiknya konsumen mengonsultasikan terlebih dahulu dengan pihak bank. Ini perlu agar jumlah kredit dan jangka waktu yang akan diambil disesuaikan dengan kemampuan finansial konsumen.

Negosiasikan Hal Ini dengan Bank Saat Mengajukan KPR! Bank merupakan variabel penting dalam proses jual-beli rumah, terutama bagi konsumen yang menggunakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR).Akan tetapi, ada hal-hal yang perlu diperjelas sebelum melakukan akad kredit. Jangan takut, karena pihak bank membuka pintu negosiasi dengan konsumen.Sebelum bernegosiasi, ada baiknya Anda memerhatikan dua hal ini:Negosiasi Harga RumahProses kredit, sebagaimana proses jual beli, adalah hal yang penuh subjektivitas. Hal ini bisa berbuntut panjang. Misalnya: harga rumahsecondRp300 juta bisa saja dinilai berbeda oleh beberapa bank pengucur kredit.Angka ini berasal dari rumus di bawah ini:luas tanah x harga pasaran + luas bangunan x harga pasaran + harga strategisJadi, Anda dapat menghitung sendiri nominal kisaran harga rumah Anda. Anda beruntung jika rumah Anda berada di pusat kota atau keramaian, karena bisa dipastikan nilai strategis inilah yang dapat mendongkrak nilai jual rumah dan tanah Anda. Bagi Anda memiliki rumah di lokasi yang tidak begitu padat dan cenderung di area suburban atau luar kota, maka Anda bisa memiliki keunggulan dari nilai luas tanah dan luas bangunan.Jika perhitungan ini dinilai masih kurang, silakan melakukan perbandingan dengan berbagai bank terdekat untuk mendapatkan nilai yang sepadan. Lakukan bargaining (tawar menawar) dengan secermat dan sebaik mungkin.Negosiasi Batas Kredit dan Jumlah CicilanLimit kredit yang diberikan bank pun dapat dinegosiasikan. Misalnya, gaji si A Rp1 juta per bulan, tapi dalam satu tahun dia bisa mendapat 24 kali gaji. Gaji si B Rp2 juta, tapiovertime-nya bisa sampai Rp3 juta per bulan.Jika sebuah bank menghitung nilai cicilan dari gaji terendah dalam satu tahun, tidak demikian halnya dengan bank lain yang menghitung dari rata-rata gaji. Kasus seperti ini mungkin dianalisa dengan cara berbeda oleh bank lain.

Bagaimana Mekanisme Pengucuran KPR?Sebagai institusi keuangan yang harus menghasilkan laba, bank akan menyeleksi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengurucan KPR (kredit pemilikan rumah), yakni: konsumen yang akan mengajukan KPR, pihak pengembang yang membangun perumahan, serta pihak terkait, seperti sub kontraktor dan lahan yang digunakan.Biasanya bank akan menyeleksi konsumen berdasarkantrack recordatau kemampuan konsumen tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan informasi tentang pemasukan konsumen, dan biasanya sepertiga dari pemasukan harus bisa dibayarkan untuk KPR.Pada umumnya suatu bank akan membuat batasan umur maksimal dari calon nasabah (pengambil KPR), yakni sekitar 55 tahun untuk karyawan. Pihak developer juga akan sekaligus diseleksi dan dilihat bagaimana mereka memegang janji tentang fasilitas dan surat-surat yang diperlukan bagi calon klien.Langkah-langkah pengajuan KPR secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:1. Bila Anda sudah yakin akan pilihan rumah dan bank pemberi KPR, kunjungi bank tersebut dan mintalah informasi pengajuan KPR. Biasanya bank akan memberikan persyaratan disertai blangko isian KPR.2. Setelah persyaratan Anda bawa ke bank, biasanya akan diadakan wawancara menyangkut latar belakang Anda memilih KPR dan kemampuan Anda dalam memenuhi tenggat waktu pembayaran.3. Bila wawancara disetujui, Anda bisa membayarkan uang muka pembelian rumah ke developer dan menunggu keluarnya SPPK (Surat Persetujuan Perjanjian Kredit) yang dilanjutkan dengan pencairan dana.4. Langkah selanjutnya adalah menemui notaris untuk menandatangani akta kredit dan mengurus sertifikat. Dalam tahap ini, yang harus diperhatikan adalah ketelitian terhadap isi perjanjian agar di lain waktu Anda tidak mengalami kesulitan atau salah paham terhadap perlakuan bank dalam masalah pembayaran.5. Tahap selanjutnya adalah penyerahan kunci. Sertifikat Anda masih ditahan bank sampai Anda melunasi semua cicilan kredit.

Berapa Lama Jangka Waktu Cicilan KPR yang Ideal? Memilih jangka waktu cicilan KPR yang paling ideal, memang kerap menjadi pertanyaan konsumen saat mengajukan KPR (kredit pemilikan rumah).Namun, pertanyaan tersebut sebenarnya paling hanya bisa dijawab oleh Anda sebagai konsumen, karena Anda yang paling tahu kemampuan keuangan Anda sendiri.Jika kemampuan finansial Anda tidak mampu mengambil KPR 5 tahun, maka pilihlah yang berjangka waktu lebih lama, misalnya 10 tahun atau 15 tahun. Saat ini bahkan ada bank yang menawarkan jangka waktu cicilan (tenor) hingga 20 tahun.Perlu diperhatikan, selalu ada risiko yang menyertai jika Anda mengambil KPR konvensional yang menganut sistem bunga. Pasalnya, suku bunga dapat berubah setiap waktu bergantung situasi kondisi ekonomi.Kondisi paling buruk dalam sejarah modern Indonesia adalah pada 1998 lalu, dimana tingkat bunga KPR melesat sampai lebih dari 30%. Hal seperti ini dapat merugikan nasabah. Maka renungkan dengan baik, apakah Anda sanggup menghadapi situasi ini di masa mendatang atau tidak, apalagi bila Anda berniat mengambil tenor KPR sampai puluhan tahun.Jika ekonomi tetap stabil, dimana gejolak bunga tidak akan sedahsyat tahun 1998 (biasanya hanya melonjak menjadi 17%), beberapa perumahan yang bekerja sama dengan perbankan, bahkan berani menyediakan fasilitas KPR dengan bunga tetap 10% pada tahun pertamabahkan ada yang berani memberikan suku bunga tetap 9%baru pada tahun kedua dan seterusnya, suku bunga mengikuti tren suku bunga pasar.

KPR Masih Jadi Pilihan Utama Konsumen RumahFasilitas KPR (kredit pemilikan rumah) masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti. Demikian hasil Survei Harga Properti Residensial selama kuartal II-2014 yang dirilis Bank Indonesia.Survei tersebut mengindikasikan sebagian besar konsumen (73,69%) masih memilih KPR sebagai fasilitas utama dalam melakukan transaksi pembelian properti residensial terutama pada rumah tipe kecil. Sebanyak 12,17% konsumen membeli rumah dengan tunai keras dan 14,13% konsumen membeli dengan cara tunai bertahap.Sementara itu, tingkat suku bunga KPR yang diberikan oleh perbankan, khususnya kelompok bank BUMN, berkisar antara 9% 12%.Peningkatan pertumbuhan penjualan properti residensial tercermin dari naiknya angka pertumbuhan penyaluran kredit perbankan kepada sektor properti. Pada kuartal II-2014, total penyaluran KPR tercatat Rp301,53 triliun atau tumbuh sebesar 5,93% (qtq), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang hanya mencapai 1,14%.

Dari total KPR yang dikucurkan oleh bank selama kuartal II lalu, sebanyak 4,36% memanfaatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari pemerintah dan selebihnya (95,64%) melalui KPR komersial (non FLPP).Pencairan FLPP sampai dengan Kuartal II-2014 tercatat sebesar 22,41% dari total dana yang ditargetkan selama 2014 dan sisa dana yang belum terserap di 2013 yaitu sebesar Rp4,50 triliun. Dengan demikian, terdapat 77,59% dana yang belum dimanfaatkan oleh MBR. Dana tersebut dinilai cukup untuk membiayai 90 ribu unit rumah.

11 Bank dengan Bunga KPR di Bawah 10%Suku bunga KPR (kredit pemilikan rumah) murah agaknya belum dapat dinikmati secara luas oleh konsumen properti di Tanah Air. Pasalnya masih sedikit bank yang berani memberikan suku bunga KPR single-digit setelah BI rate kokoh di angka 7,5% sejak setahun lalu.Data suku bunga dasar kredit (SBDK) yang dirilis Bank Indonesia Senin (3/11), menyebutkan, ada 11 bank yang memberikan bunga KPR murah (di bawah 10%), delapan di antaranya adalag bank pembangunan daerah (BPD). Angka ini meningkat dibandingsebulan sebelumnya yang hanya tercatat sepuluh bank.Di sisi lain, empat bank menerapkan suku bunga KPR di atas 15%, yakni Bank Yudha Bhakti (15,24%), Bank Himpunan Saudara 1906 (15,35%), Prima Master Bank (15,48%), dan Bank Kesawan (15,50%)Informasi SBDK yang dipublikasikan BI didasarkan atas laporan yang disampaikan oleh bank kepada BI untuk posisi akhir bulan laporan. Informasi SBDK tersebut dapat saja berbeda dengan yang dipublikasikan pada papan pengumuman di setiap kantor Bank, website bank dan/atau surat kabar antara lain karena menggunakan posisi data yang berbeda. Konfirmasi atas kebenaran data dan/atau keterkinian data langsung ditujukan kepada bank yang bersangkutan.Berikut ini bank pemberi KPR Murah hingga akhir September 2014:1. BPD Sulawesi Tenggara (7,12%)2. BPD Jawa Tengah (7,81%)3. BPD Yogyakarta (8,34%)4. Bank Woori Indonesia (8,42%)5. BPD Jawa Timur (8,95%)6. BPD Nusa Tenggara Timur (9,10%)7. Standard Chartered Bank (9,11%)8. BPD Jambi-UUS (9,29%)9. Bank Hana (9,50%)10. Bank BJB (9,71%)11. BPD Kalteng (9,96%)

Tips Beli Rumah dengan Uang TerbatasBanyak orang tak mampu membeli rumah atau unit apartemen dengan uang tunai. Permasalah ini bisa teratasi bila Anda membeli rumah dari pengembang yang biasanya telah bekerjasama dengan bank yang memberikan fasilitasKPR (kredit pemilikan rumah).Permasalahan muncul jika Anda membeli rumah bekas (second). Dengan dana yang terbatas, bagaimana proses pembiayaannya?Trik yang sering dipakai untuk memecahkan masalah ini adalah dengan mengagunkan rumah tersebut ke bank. Namun langkah pertama, Anda harus meminjam sertifikat rumah tersebut dari si penjualtentu saja dengan perjanjian terpisah.Setelah sertifikat didapat, Anda bisa mengajukan kredit dengan agunan (KDA) kepada bank dengan menjadikan rumah tersebut sebagai jaminan.Umumnya bank akan memberikan plafon kredit 70% 80% dari harga properti. Jadi, Anda hanya perlu uang 20% 30% dari harga rumah (sebagai uang muka kepada penjual), sementara sisanya dibayar menunggu kucuran kredit dari bank.Perlu diingat, aset yang sudah dijaminkan ke bank tidak bisa dijual, kecuali dengan izin mereka. Bank biasanya mencantumkan peraturan tersebut saat Anda mengajukan kredit.Produk-produk KPR Syariah dan KeuntungannyaKPR Syariah makin diminati konsumen karena tak terpengaruh oleh fluktuasi suku bunga dan cicilannya tetap setiap bulan. Tak hanya di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, di negara seperti Inggris danAmerika Serikatpun pembiayaan syariah mulai dilirik. (Baca:KPR Syariah Bisa Jadi Solusi Krisis Properti di Amerika)Di bank syariah, tersedia beragam KPR iB (Islamic Banking) yang bisa dipilih sesuai kebutuhan: KPR iB jual beli, KPR iB sewa, KPR iB sewa beli, dan KPR iB kepemilikan bertahap. Namun yang banyak ditawarkan oleh bank syariah adalah skema jual beli dan skema sewa beli.Menggunakan jenis KPR syariah, nasabah diuntungkan ketika ingin melunasi angsuran sebelum masa kontrak berakhir. Pasalnya, bank syariah tidak akan mengenakanpenaltyseperti bank konvensional.Skema Jual BeliKPR iB dengan skema jual beli memberi kepastian jumlah angsuran yang harus dibayar oleh nasabah setiap bulan. Nasabah tidak akan dipusingkan dengan masalah naiknya angsuran apabila terjadi kenaikan suku bunga pasar karena besarnya nilai angsuran tetap sampai masa angsuran selesai. Harga jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani perjanjian pembiayaan jual beli rumah.Misalnya harga beli rumah sebesar Rp100 juta. Untuk jangka waktu lima tahun, bank syariah misalnya mengambil keuntungan Rp50 juta. Maka harga jual rumah kepada nasabah untuk masa angsuran lima tahun adalah Rp150 juta. Angsuran yang harus dibayar nasabah setiap bulan adalah Rp150 juta dibagi 60 bulan = Rp2,5 juta per bulan.Skema Sewa BeliKPR iB dengan skema sewa beli memungkinkan nasabah menyewa rumah yang diinginkannya dan akhirnya dapat ia miliki di akhir masa sewa. Dalam skema ini, harga sewa ditentukan secara berkala berdasarkan kesepakatan antara bank dengan nasabah. Skema ini umumnya digunakan untuk pembiayaan KPR iB berjangka waktu panjang, misalnya 15 tahun. (Baca:Kiat Memilih Jangka Waktu Cicilan KPR)Dalam dua tahun pertama, biaya sewa rumah misalnya ditetapkan sebesar Rp1,5 juta per bulan. Untuk dua tahun kedua disepakati sebesar Rp2 juta per bulan, begitu juga untuk tahun-tahun selanjutnya, harga akan di-reviewdan ditetapkan biaya sewa per bulannya. Pada akhir tahun ke-15, nasabah dapat membeli rumah yang disewa, misalnya dengan harga Rp20 juta.

Jenis-jenis Kredit Pemilikan Rumah (KPR)KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dapat membantu meringankan beban biaya pembelian rumah, karena konsumen dapat membayar rumah dengan cara mencicil, sementara rumah tersebut sudah bisa dihuni.Saat pengajuan KPR disetujui, bank akan memegang hak milik properti sampai konsumen melunasi kreditselama masa tenor yang disepakati.Bila Anda ingin membeli rumah dengan skema KPR, perlu diketahui tiga jenis KPR yang berlaku di Indonesia:KPR Subsidi Diatur oleh pemerintah (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dalam skema FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan). Ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah. Rumah yang dibiayai maksimal tipe 36 Rumah subsidi tidak boleh dijual setidaknya dalam lima tahun pertama. Suku bunga flat 7,25% sudah termasuk premi asuransi jiwa, asuransi kebakaran, dan asuransi kredit. Tenor (masa cicilan) maksimal 20 tahun. Bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN)KPR Non-Subsidi (Komersial) Diperuntukkan untuk seluruh masyarakat Syarat dan ketentuan ditetapkan bank pemberi kredit Suku bunga disesuaikan dengan naik-turunnya BI Rate atau kebijakan bank Mengenalvalue of money, sehingga jika konsumen terlambat atau menunggak pembayaran akan dikenakan sanksi berupa denda Tenor berkisar 5 25 tahun Jenis properti yang bisa diajukan adalah rumah, ruko, rukan, dan apartemenKPR Syariah Menggunakan prinsip akad Murabahah (jual-beli) Tidak mengenal sistem bunga Cicilan flat selama masa tenor Tidak mengenalvalue of money, sehingga jika konsumen terlambat atau menunggak pembayaran, tidak akan didenda Tenor berkisar 5 15 tahun Properti yang bisa diajukan adalah rumah, ruko, rukan, dan apartemenTips Kaya Lewat Investasi PropertiBisnis properti memerlukan pengetahuan dan strategi tersendiri. Pasalnya, properti merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan kelihaian dalam menentukan lokasi, waktu, dan pembiayaan yang tepat.Memiliki modal kapital saja tak cukup untuk berinvestasi properti. Tanpa pengetahuan dan strategi yang mumpuni, bisa jadi justru Anda merugidan hal ini telah dialami banyak orang.Terlalu mendengar janji manis pengembang akan indahnyacapital gaintak jarang dapat membuat Anda mabuk dan tak banyak berfikir saat membeli properti. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, agar Anda sukses berinvestasi properti dan memeroleh kekayaan dari bisnis tersebut:Jangan Terburu-buruSebelum memulai investasi, sangat penting untuk membuat pertimbangan. Perlu diingat, properti adalah investasi jangka panjang. Jika Anda ingin mendapatkan laba dari bisnis ini, jangan pernah berfikir untuk menjualnya dengan terpaksa.Banyak investor melakukan pembelian setelah mendengarkan iming-iming dari pengembangtanpa menghitung untung-rugi. Mereka harusnya mencari opini keduaseperti dari agen properti setempatuntuk mendapat gambaran investasi properti di kawasan tersebut, sebelum berinvestasi.Jangan Letakkan Telur dalam Satu KeranjangKonsep ini sebenarnya berlaku umum dalam berbisnis. Berinvestasi properti yang beragam dapat mencegah Anda menghadapi kesulitan keuangan saat laju investasi properti Anda mengalami penurunan.Diversifikasi investasi properti dapat dilakukan dengan membeli properti di kawasan berbeda atau jenis properti yang berbeda, misalnya rumah, ruko, apartemen, dan lain-lain.Lantaran properti bersifat lokal (localized), maka pertumbuhan nilai investasi pun berbeda-beda. Begitu pula jenis investasi properti yang berbeda pertumbuhan investasinyaterutama jika dilihat dari jam investasi properti.Memberi Nilai TambahSalah satu cara terbaik untuk memeroleh untung dari properti adalah memberi nilai tambah (added value) dari properti tersebut. Properti yang tampak tak menarik bahkan bisa memberikan keuntungan jika diberi nilai tambah.Misalnya, Anda dapat membangun warung untuk rumah yang disewakan. Hal ini tentu mendatangkan nilai sewa lebih daripada sekadar menyewakan rumah.Menguasai Pasar LokalHal ini terdengar mudah, namun ketika membeli properti yang jaraknya sangat jauh, ceritanya bisa berbeda. Pasalnya, setiap pasar atau kawasan memiliki karakteristik, regulasi, fasilitas pendukung, dan infrastruktur tersendiri yang berbeda dengan kawasan lain.Untuk mengetahui seluk-beluk pasar properti setempat, Anda dapat menanyakan kepada agen properti yang beroperasi di kawasan tersebut. Tanyakan lokasi mana dan jenis properti apa yang paling potensial, serta berapa harga pasar yang tepat untuk properti tersebut.Anda Bisa Mulai Dari RumahJika Anda mendekati usia pensiun dan tinggal di rumah yang terlalu besar, Anda dapat mempertimbangkan untuk memecah rumahtersebut menjadi dua atau tiga rumah sewa.Anda dapat tinggal di salah satu rumah pecahan tersebut, sekaligus mengelola rumah sewa. Hal ini sangat mungkin dilakukan, terutama bila Anda tak memilikiincomelain.Cari Mitra Profesional TerpercayaJika Anda investor baru dan tak berpengalaman, ada baiknya Anda menggandeng partner profesional untuk membangun portofolio properti Anda. Pilihlah mitra yang tepat dan dapat Anda percaya, dengan keahlian di bidangnya masing-masing.Mendapatkan mitra investor, kontraktor, pengacara, dan akuntan yang baik dan terpercaya tidak hanya dapat memaksimalkan keuntungan Anda, tetapi juga akan memberi ketenangan dan kenyamanan selama proses pembangunan properti yang sangat kompleks.Jual Rumah Menambah ModalJika Anda berpikir untuk menjual rumah Anda untuk menambah modal dan memulai portofolio properti Anda, pertimbangkan untuk membuat nilai tambah dengan beberapa perbaikan. Menurut survei Zoopla, penambahan ruang di rumah Anda dapat meningkatkan nilai properti 20%.Manfaatkan Suku Bunga KPR RendahBunga KPR rendah memungkinkan Anda untuk mengembangkan portofolio properti dengan cepat. Sebagai contoh, dengan investasi awal sebesar Rp200 juta, Anda dapat meningkatkan portofolio properti menjadi Rp1 miliar.Bagaimana caranya? Lakukan strategi pembelian beberapa properti di saat yang hampir bersamaantentu properti harus berada di kawasan yang prospektif. Misalnya, Anda membeli delapan properti senilai Rp100 juta dengan uang muka (DP) masing-masing Rp25 juta.SurveiYieldyang Dapat DiperolehYielddari hasil menyewakan properti berbeda di setiap kawasan dan setiap jenis properti. Banyak agen propertiyang menjanjikan yield yang besar untuk properti yang mereka pasarkan.Namun sebaiknya Anda tak segera memercayainya. Akan lebih baik jika Anda melakukan survei untuk mendapatkan masukan yang benar-benar independen.Sebagai patokan,yieldrata-rata di kawasan Jabodetabekdengan syarat kondisi normal, tak ada gejolak politik maupun ekonomiuntuk tanah 2% 5% per tahun, rumah (2% -5%), kondominium (6% 10%), ruko (2% 4%), perkantoranstrata title(6% 10%), dan pergudangan (2% -5%).Beli Rumah, Jangan Lupa Cek Kualitas BangunanMembeli rumah berkualitas memang menjadi impian setiap konsumen. Akan tetapi, hal itu memerlukan sedikit kerja ekstra.Di lapangan, banyak kontraktor nakal yang menurunkan spesifikasi atau mengirit bahan bangunan. Alhasil, kualitas bangunan menjadi rendah dan tak sesuai seperti yang dijanjikan.Kualitas bangunan tergantung pada spesifikasi bahan bangunan dan cara penggarapannya. Biasanya, spesifikasi bahan bangunan telah dicantumkan pada brosur rumah, namun Anda jangan mudah percaya pada spesifikasi yang tertera di brosur, karena brosur sewaktu-waktu bisa saja diubah secara sepihak oleh pengembang.Jangan pula Anda mudah tergiur oleh mulut manis staf pemasaran atau agen pemasaran properti yang menawarkan rumah tersebut. Untuk itu, memilih rumah siap huni aliasready stockadalah pilihan terbaik, agar Anda tidak kecewa di kemudian hari.>>Baca: Tujuh Langkah dalam Membeli RumahPertanyaan PentingUntuk mengecek kualitas bangunan Beberapa pertanyaan yang perlu diajukan kepada pengembang:1. Berapa ukuran rumah sebenarnya? Jika perlu, Anda mengukur sendiri.2. Apa bahan-bahan yang digunakan untuk pondasi, dinding, lantai, genteng, dan plafon?3. Kayu jenis apa saja yang digunakan untuk kusen dan rangka atap?4. Berapa ukuran besi cor yang digunakan? Rumah yang kuat minimal menggunakan besi ukuran diameter 8 mm.5. Apa jenis kabel listrik yang digunakan dan berapa daya listrik yang disediakan?6. Berapa tinggi plafon rumah? Plafon yang rendah membuat rumah menjadi gerah.Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu diajukan, agar sejak dini Anda dapat mengetahui kondisi rumah yang sebenarnya. Jangan sampai cicilan KPR belum lunas, tapi rumah sudah harus direnovasi.

Tujuh Langkah Dalam Membeli RumahOrang bilang mencari rumah sama dengan mencari jodoh. Apalagi saat mencari rumah pertama, biasanya calon pembeli akan banyak melakukan pertimbangan.Bagi Anda yang ingin membeli rumah, terutama rumah baru, pakar properti Panangian Simanungkalit mengatakan, ada tujuh langkah penting yang harus dilakukan:Mengadakan PerbandinganLakukan perbandingan rumah yang akan dibeli dengan rumah-rumah yang berada di sekitarnya (dalam hal desain, bentuk arsitektur, dan lingkungan).Mengumpulkan InformasiKumpulkan selengkap mungkin informasi rumah yang akan dibeli, seperti status tanah dan bangunan, kepemilikan, serta harga yang ditawarkan. Jangan membeli rumah di perumahan yang banyak dibeli spekulan, karena perumahan tersebut pasti akan sepi penghuni. Hal ini akan berpengaruh pada perkembangan harga rumah.Mengamati Kondisi RumahPerhatikan secara teliti kondisi bangunan, tata letak, dan interior rumah. Bila perlu, jelajahi setiap ruangan dan tanyakan semua secara detail kepada pemilik atau pengembang.Mempelajari Harga PasarKumpulkan dan bandingkan harga-harga rumah yang berlaku saat ini, di wilayah tersebut dengan jenis rumah yang sama. Dengan mempelajari pasaran harga, akan ditemukan harga yang terbilang wajar dan tidak mahal.Meminta Pendapat Pihak KetigaMintalah pendapat dari pihak lain (second opinion) tentang rumah yang diinginkan. Pihak ketiga yang dapat diminta pendapat antara lain keluarga, sahabat, agen properti, atau penilai profesional, yang dapat menilai secara objektif mengenai kondisi dan harga rumah tersebut.Menghubungi NotarisGunakan jasa Notaris untuk membantu proses transaksi pembelian rumah. Sebab, masalah hukum dalam jual-beli rumah adalah hal kompleks, rumit, dan memerlukan kepastian hukum.Mengatur Sistem PembayaranPembayaran atas transaksi rumah harus diatur dengan baik. Akan lebih baik jika sistem pembayaran dilakukan dengan mudah dengan meminimalkan risiko kejahatan bagi kedua belah pihak, seperti melakukan pembayaran melalui transfer bank.Perlu Diketahui: 4 Izin Wajib Bagi Pengembang PerumahanSaat membeli rumah, sangat disarankan agar Anda tidak percaya begitu dengan apa yang dikatakan pengembang maupun yang tertera di brosur. Hal ini perlu dicamkan, agar Anda berhati-hati dan tidak menemui kesulitan di kemudian hari.Perlu diingat, saat ini tidak sedikit pengembang nakal maupun pengembang bermasalah yang memasarkan rumah dengan sejutagimmick. Jangan sampai rumah Anda sudah dibayar lunas, tetapi sertifikatnya tidak kunjung diserahkan.Oleh karena itu, sejak awal semua perizinan yang wajib bagi pengembang harus ditanyakan, agar Anda dapat memastikan rumah yang dibeli tidak akan bermasalah. Lebih dari itu, supaya lebih aman, jangan segan-segan meminta duplikat surat-surat izin tersebut.Izin-izin yang perlu Anda ketahui adalah:1. SK Izin Lokasi, untuk mengetahui luas area yang diberikan pemerintah kepada pengembang, dan memastikan lokasi yang dipasarkan itu benar-benar tidak dikuasai oleh pihak lain.2. Rencana tapak yang telah disahkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Jika rencana tapaknya belum mendapatkan persetujuan Pemda, maka kemungkinan besar rencana tapak itu akan berubah.3. Sertifikat. Pengembang seharusnya dapat menunjukkan copy sertifikat induk kepada konsumen.4. Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Jika pengembang tidak bisa menunjukkan IMB yang diperoleh atau surat keterangan IMB sedang diproses dari Dinas Pengawasan Pembangunan Kota (untuk wilayah DKI Jakarta), maka sebaiknya tunda dulu niat membeli rumah.

Berapa Biaya Jasa Agen Properti? Membeli atau menjual properti memang lebih nyaman dengan bantuan broker atau agen properti. Terutama agen properti profesional dan berpengalaman. Akan tetapi, berapa biaya jasa mereka?Baca:Keuntungan Menggunakan Jasa Broker PropertiBiaya jasa agen properti tradisional (calo) bergantung pada negosiasi dengan penjual atau pembeli. Terkadang mereka tidak meminta dalam bentuk persentase dari nilai transaksi, tetapi mematok nilai nominal tertentu.Contohnya, mereka mematok jasa sebesar Rp10 juta pada harga sebuah rumah yang terjual antara Rp80 juta hingga Rp100 juta. Kalaupun mereka meminta persentase, besarnya biaya jasa atau komisi broker tradisional antara 5% 10% dari nilai jual.Baca:Tips Jual Rumah Menggunakan Jasa BrokerDi sisi lain, para calo bisa menggunakan cara kedua yang dikenal dengan istilah titip harga. Artinya, mereka menaikkan harga properti yang ditawarkan oleh penjual.Hal ini juga dilakukan untuk menguji pasar. Jadi, jika dengan harga tersebut tak ada peminat, maka si calo akan menurunkannya.Baca:Keuntungan Memakai Jasa Broker Properti BerpengalamanDi lain pihak, agen properti formal (broker) biasanya akan memperoleh pembayaran komisi (marketing fee) antara 2% 3,5% dari nilai transaksi, sesuai dengan target penjualan dan waktu yang disepakati. Makin tinggi nilai properti, biasanya makin rendah persentase komisinya.Komisi mereka bisa mencapai 5% apabila jasanya mulai dari bantuan pemasaran, administrasi, sampai pada tahap akad kredit. Untuk persewaan (bukan jual beli) komisi agen properti mencapai 5% pula.Secara normatif, yang berhak memberikan komisi adalah penerima pembayaran atau penjual. Namun bisa juga ditanggung bersama antara penjual dan pembelisesuai kesepakatan.

Apa Keuntungan Memakai Jasa Agen Properti?Menjual rumah memang susah-susah mudah. Bahkan, seseorang yang ingin menjual rumahnya terkadang tak bisa menentukan harga jual, karena tak tahu harga pasaran di lokasi tersebut.Untuk itu diperlukan seorang profesional yang mengerti seluk-beluk pasar properti, sekaligus mempermudah proses transaksi penjualan tersebut. Mereka tak lain adalah broker atau agen properti.Akhir-akhir ini agen properti telah menjadi profesi yang cukup diminati. Hal ini terbukti dari menjamurnya perusahaan-perusahaanbrokerageproperti baru. Secara umum, ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh pemilik atau penjual properti dengan memakai jasa broker/agen properti, yakni: Mendapat layanan yang akurat dan pasti. Memperoleh informasi (kondisi, harga rumah, dan lain-lain) secara obyektif. Mempercepat proses transaksi (jual-beli atau sewa). Menghilangkan potensi waktu dan tenaga dalam proses penjualan. Mengurangi beban biaya yang tidak perlu.Untuk memakai jasa agen, pemilik/penjual properti harus menyisihkan uang sebesar 2,5% 3,5% dari nilai jual, untuk komisi (marketing fee) bagi broker jika transaksi berhasil terlaksana. Batasan waktu yang jelas dalam proses pemasaran juga harus dibicarakan secara tuntas, agar tidak terkatung-katung dalam penjualan/pembelian rumah.Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, cari atau pilihlah broker/agen properti profesional dengan ciri-ciri sebagai berikut: Mempunyai kantor atau tempat kerja yang representatif. Aturan dan persyaratan (terms of conditions) yang ditawarkan jelas dan tertulis, termasuk besaran marketing fee-nya. Tenaga pemasar (associate marketing) yang dimiliki sudah terkenal andal. Jejaring (networking) usahanya memadai.Tips Jual Rumah Menggunakan Jasa BrokerApakah Anda berencana menjual rumah? Anda bisa saja memasarkan sendiri rumah tersebut dengan mengiklankan di berbagai media atau situs properti sepertiRumah.com.

Namun, untuk itu Anda harus mengorbankan banyak waktu. Pasalnya, Anda mesti menerima telepon atau menerima orang yang ingin melihat kondisi rumah tersebut.Sering terjadi hasil yang diperoleh tak sepadan dengan waktu dan tenaga yang Anda keluarkan. Belum lagi, jika Anda tidak tahu harga yang pas untuk rumah tersebut atau tidak tahu saat yang tepat untuk menjual. Hal ini mungkin tidak terjadi jika Anda menggunakan jasa broker properti.Memang tak sedikit orang yang ragu menggunakan jasa broker atau agen properti untuk menjual rumahnya. Padahal, secara logika broker properti akan memberikan harga tertinggi agar dia mendapat komisi yang tinggi pula. Syaratnya: broker tersebut berpengalaman dan berkarakter baik.Untuk mendapat harga jual yang bagus, si broker akan melakukan beragam upaya, seperti memasang iklan di media massa ataupun menyebarkan brosur/listing ke jaringan atau wilayah pemasaran yang dimilikinya. Selain itu, broker properti yang baik pandai menaksir harga rumah dan akan terus memantau perkembangan penjualan rumah Anda.Di sisi lain, broker yang kurang baik tidak memiliki komitmen kuat. Biasanya dia akan menitipkan listing rumah Anda ke broker lain. Dengan demikian, penjualan rumah Anda bisa memakan waktu lama.Tips Memilih Broker PropertiUntuk mendapatkan broker properti yang baik, ada beberapa tips:1. Pastikan broker tersebut punya banyak pengalaman melakukan transaksi, terutama di kawasan lokasi rumah Anda.2. Pastikan broker tersebut punya jaringan pembeli yang luas di kawasan lokasi rumah Anda.3. Pastikan broker tersebut mampu menaksir/memprediksi nilai rumah Anda.4. Dalam perjanjian dengan broker tersebut, pastikan ada komitmen bahwa broker tersebut tak akan menitipkan penjualan rumah Anda ke orang/broker lain.5. Pastikan bahwa broker tersebut punya kebiasaan untuk mempromosikan/mengiklankan listing rumah Anda dengan biaya sendiri.

Kelebihan Menggunakan Broker BerpengalamanMenggunakan jasa agen atau broker properti memang memiliki banyak kelebihan. Namun, manfaat akan akan lebih terasa saat konsumen memakai jasa broker berpengalaman.(baca juga"Keuntungan Memakai Jasa Broker Properti")Berikut ini keuntungan memakai agen properti yang berpengalaman: Mempermudah konsumen dalam proses pembelian rumah. Membantu mencari rumah sesuai dengan lokasi, selera, dan anggaran konsumen. Membantu memberikan informasi tentang lingkungan, beragam fasilitas, dan karakteristik wilayah dan lokasi yang diminati. Membantu konsumen dalam menaksir harga rumah. Membantu menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam transaksi, serta mencarikan solusi dan pendamping atas masalah transaksi properti yang muncul. Membantu mengenalkan konsumen dengan notaris dan pejabat PPAT. Memberikan nasihat dan bantuan pada pemilik rumah baru, diantaranya jasa pemindahan barang. Besar komisi/successful feebagi beberapa agen premium adalah 3% dari nilai transaksi. Sedangkan untuk jasa lainnya masih dapat ditawar (antara 1% 2%). Agen properti akan mengambil alih segala macam tugas yang diperlukan dalam menjual rumah, seperti memasang iklan, baik di media cetak, internet, spanduk, atau plang di depan properti yang akan dijual.Perlu diketahui, ada beberapa agen atau broker yang sangat berorientasi pada target harga jual rumah yang tinggi. Jadi konsumen perlu memilih, dari sekian banyak agen properti, mana yang paling pas diajak bertukar pikiran dan membantu memilihkan rumah.Ada pula agen yang bertindak sebagaibuyer agent.Seorangbuyer agentbenar-benar seimbang dalam melayani pembeli dan penjual. Dalam hal ini, si agen akan berusaha seoptimal mungkin menekan harga pembelian rumah, sekaligus mendapatkan bangunan dan lingkungan yang cocok bagi konsumen.

5 Hal yang Bikin Broker Properti Kesal Agen atau broker properti memang banyak membantu dalam menjual rumah. Namun, penjual seyogianya tak menyerahkan semua urusan kepada agen.Untuk mendapatkan keuntungan lebih, penjual harus bekerjasama dengan agen yang baik sejak dini. Agen yang baik akan mencari tahu setiap kebutuhan sang klien.Idealnya, hubungan penjual dengan agen harus terjalin baik selama proses penjualan. Tapi terkadang penjual rumah juga dapat membuat si agen kesal. Dinukil dari lamanZillow.com, inilah lima hal menyebalkan bagi broker:1. Berpikir rumah Anda unik dan layak dijual mahalRumah Anda tentu istimewa bagi Anda, karena di sana banyak jejak kenangan. Tetapi ketika tiba saatnya untuk dijual, jangan menganggap rumah Anda istimewa pula untuk pembeli dengan memasang harga terlalu tinggi.Jika Anda menolak saran agen untuk menurunkan harga, sebaiknya Anda kembali mempertimbangkan apakah Anda benar-benar siap untuk menjualnya. Menolak mungkin merupakan tanda jika Anda belum siap untuk melepaskan rumah yang penuh kenangan tersebut.Perlu diingat, bahwa sebuah rumah mahal, bahkan di pasar yang kuat, pada akhirnya akan terjual kurang dari harga awal yang ditawarkan.2. Tidak membersihkan rumahBila rumah telah ditawarkan di pasar, Anda harus siap untuk memamerkannya setiap saat. Jadi, Anda harus membuat rencana untuk membersihkan rumah agar para calon pembeli tertarik. Pasalnya, kebersihan rumah dapat meningkatkan harga jualnya.3. Berada di rumah saatopen houseMeskipun Anda sangat ramah kepada calon pembeli, kehadiran Anda bisa membuat mereka calon pembeli merasa tidak nyaman. Calon pembeli umumnya ingin mengetahui seluk-beluk rumah yang akan dibelinya. Itu berarti mereka harus merasa bebas untuk masuk ke seluruh ruangan dan saling berkomentar dengan pasangan atau anak-anak mereka.Kehadiran Anda akan mengganggu kegiatan mereka dan bisa menjadi bumerang. Jika Anda ingin mengetahui apa yang terjadi selama open house tersebut, Anda dapat hadir di sana sebagai tamu.4. Meminta uang tambahan kepada pembeliNegosiasi penjualan rumah pasti menemukan aral, kendati di pasar yang kuat. Terkadang, jika rumah Anda diminati oleh beberapa orang, Anda ingin mendapat keuntungan lebih. Tapi bayangkan jika Anda berupaya untuk meminta tambahan uang dari seorang pembeli serius, mengadunya dengan pembeli lain, dan justru kehilangan keduanya?5. Tidak membersihkan rumah sebelum serah terima kunciBayangkan Anda adalah pembeli rumah. Apakah Anda ingin masuk ke rumah baru yang berisi sampah atau barang bekas?Bersihkan rumah dan serahkan dalam kondisi baik kepada pembeli. Dengan menghargai pembeli, Anda akan lebih mudah meminta tolong kepada mereka, seperti mengirimkan paket atau surat ke alamat baru Anda.

6 Prinsip Investasi Properti di Luar NegeriBerinvestasi properti di mancanegara terkesan sulit, namun jika dicermati, potensi keuntungannya bisa lebih besar dibanding investasi di dalam negeri. Syaratnya jelas: Anda harus memiliki keuangan yang memadai.Belakangan banyak pengembang mancanegara menjual properti mereka di Tanah Air lewat sejumlah pameran. Dan ternyata,harga properti di beberapa negaraterutama yang terkena dampak krisis finansial globallebih murah dibanding harga properti di Indonesia.Michael Ginarto,Country DirectorCrown Group Indonesiamenjelaskan, untuk berinvestasi properti di luar negeri, ada enam hal yang harus diperhatikan:LokasiLokasi harus dekat dengan dengan pusat perbelanjaan, perkantoran, kesehatan, transportasi umum, akses yang baik, serta tidak berada di lokasi rawan kejahatan.DeveloperPerlu dicermati, siapa pengembang proyek tersebut. Seperti apa track record-nya? Jangan percaya begitu saja dengan pengembang yang belum Anda kenal sepak terjangnya.KeunikanProperti yang memiliki keunikan umumnya dapat dijual dengan harga lebih mahal daripada properti sejenis.Waktu MembeliTiming merupakan hal yang penting dalam membeli properti. Untuk mendapat capital gain yang tinggi sebaiknya Anda membeli saat properti tersebut diluncurkan (launching).>>Baca:Plus-Minus Membeli Properti saat LaunchingRegulasiAturan pemerintah negara yang bersangkutan perlu diperhatikan. Pilihlah negara dengan makro ekonomi yang stabil. Paling tidak, jika kondisi ekonomi saat ini buruk, ke depan akan membaik. Perlu diperhatikan, negara-negara berkembang lebih besar kenaikan harganya dibanding negara maju.PendanaanTengok pula suku bunga KPR yang berlaku di negara tersebut. Apakah ada kemudahan atau untuk mengaksesnya? Menurut Michael, selain Australia, Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak memberi kemudahan kepada investor properti mancanegara.Plus-Minus Membeli Properti Saat LaunchingMembeli properti ketikalaunchingterbilang paling menguntungkan. Setidaknya harga properti lebih murah, karena pengembang ingin membagi risiko dengan pembeli.Panangian Simanungkalit menjelaskan, untuk rumah, biasanya dibangun dalam waktu enam hingga delapan bulan, mulailaunchinghingga rumah siap ditempati. Dalam kurun waktu tersebut, harga rumah bisa naik 10% 15%. Dengan kata lain, membeli saat baru diluncurkan, ibarat mendapat diskon 15%, katanya. Sementara itu untuk kondominium, harganya bisa naik hingga 20% dengan masa penyelesaian 18 sampai 24 bulan. Jadi, inilah keuntungan nyata dari membeli properti pada saatlaunching.Keuntungan lain, imbuh pengamat properti nasional ini, konsumen bisa memilih lokasi sesuai keinginan. Ini penting, terutama bagi mereka yang percaya perhitungan fengsui. Keuntungan lain, pembelian atau investasi properti ini bisa diangsur, paling tidakdown payment-nya bisa dicicil dengansoft cashdan bisa menggunakan KPR/KPA, ataucashbertahap.Risiko yang Mesti DihindariDi sisi lain, membeli saatlaunchingmemiliki risiko, kata Panangian, terutama jika pengembangnya memiliki masalah keuangan atau proyek tersebut kurang laku. Dalam kasus perumahan, penyelesaian pembangunannya biasanya menjadi lambat. Sedangkan untuk kondominium, terkadang progres pembangunannya terbengkalai, jelasnya.Risiko lain, terkadang apa yang tergambar di brosur ternyata tidak sesuai dengan kenyataanbisa menyangkut letak unit, spesifikasi teknis, atau ukuran, yang bisa berpengaruh pada prospek properti tersebut. Namun, sepanjang konsumen berhati-hati dalam membeli properti dan cermat melihat perencanaannya, membeli saatlaunchinglebih bagus, tutur Panangian.Tak lupa, Panangian memberi beberapa tip yang perlu diperhatikan konsumen ketika ingin membeli properti saatlaunchingagar terhindar dari wanprestasi.Pertama, pastikan prospek lokasi properti itu dengan cara mengetahui seberapa banyak rencana pembangunan properti lain di kawasan itu.Kedua, cari pengembang yang memilikitrack recordyang baik atau sudah terbukti mampu membangun sesuai janji (jadwal dan spesifikasi tepat). Hal itu bisa dilihat dari proyek-proyek sebelumnya.Ketiga, teliti perjanjian akta jual belinya. Harus bisa diketahui dengan jelas kewajiban yang harus dipenuhi pengembang jika mereka terlambat melakukan serah terima kepada konsumen.

Mengukur Tingkat Risiko Produk KPR Sebelum MemilihJumlah penduduk Indonesia dari waktu ke waktu terus mengalami pertumbuhan. Posisinya sekarang mencapai sekitar 240 juta jiwa. Angka yang termasuk besar. Angka tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang menarik bagi para investor untuk masuk dan menanamkan investasinya.Meski memiliki jumlah penduduk yang besar, tetapi hingga saat ini kebutuhan rumah bagi masyarakat Indonesia masih belum terpenuhi. Masih banyak masyarakat yang belum memiliki rumah layak tinggal. Tidak jarang, rumah yang ditinggali tidak layak huni, entah karena pondasi yang tidak sesuai ketentuan, kamar mandi yang tidak memadai, dan semacamnya.Pemerintah memperkirakan kebutuhan rumah bagi masyarakat Indonesia masih sekitar 15 juta unit. Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah. Dalam hal ini, program pembangunan perumahan yang memadai dan menyediakan rumah layak huni perlu dicanangkan.Besarnya kebutuhan perumahan bagi masyarakat sejalan dengan membengkaknya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Ini perlu dicarikan solusinya mengingat terdapat persoalan dalam hal kepemilikan rumah. Di Tanah Air, diperkirakan terjadi peningkatan kebutuhan perumahan sebanyak 400 ribu unit per tahun.Lahan Sempit Picu Harga Rumah NaikMeski pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyediakan rumah bagi masyarakat, upaya tersebut masih belum optimal. Sebab lahan yang sempit berdampak pada tingginya harga tanah. Pada akhirnya, harga properti atau rumah melambung tinggi. Masyarakat yang mendapati kenyataan tersebut pun mau tidak mau mengurungkan niatnya untuk membeli rumah.Sekarang ini, masih sulit bagi masyarakat membeli rumah dengan cara tunai. Hal ini terjadi karena harga rumah masih tidak terjangkau. Selain itu, kebutuhan akan rumah sudah teramat mendesak. Akhirnya, dengan dasar tersebut, banyak masyarakat yang memilih untuk mencicil pembelian rumahnya atau lebih dikenal dengan kredit. Kredit perumahan yang umum dipilih oleh masyarakat adalah produk perbankan, yaitu Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Dalam hal ini, perbankan menyediakan KPR untuk menolong masyarakat melunasi rumah yang hendak dibeli kepada developer dan nantinya orang yang membeli dengan cara KPR harus membayarkan uang cicilan plus bunga kepada bank yang bersangkutan.Memperdalam Pengetahuan Produk KPRSebelum memilih produk KPR melalui industri perbankan, tidak ada salahnya masyarakat mempelajari dan memperdalam pengetahuan akan produk KPR. Ini penting agar masyarakat dapat memilih KPR sesuai dengan tingkat risiko produk KPR yang dimiliki. Bahkan, perlu juga diketahui suku bunga KPR yang ditetapkan, apakah tetap atau mengikuti kenaikan suku bunga acuan (BI Rate).Perlu diketahui, saat seseorang membayar cicilan bulanan KPR, maka total pembayaran cicilan adalah pembayaran pokok ditambah pembayaran bunga. Jadi, jangan kaget bila harga pembelian rumah dihitung secara total, akan ditemukan angka yang lebih tinggi. Ini disebabkan karena bank meminta bunga atas pinjaman yang diberikan kepada masyarakat.Jangan memilih produk KPR sembarangan. Sebelum memilih KPR, disarankan untuk mencari tahu produk KPR di berbagai instansi bank yang menawarkan produk tersebut. Tidak ada salahnya membandingkan tingkat suku bunga antar satu bank dengan bank lainnya. Dengan membandingkan, maka akan ditemukan tingkat suku bunga KPR yang sesuai dengan tingkat risiko masyarakat.Suku bunga KPR memiliki dua jenis, yaitu bunga tetap dan bunga mengambang. Bunga tetap adalah suku bunga tetap selama jangka waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu yang ditentukan selesai, maka bunga tersebut akan mengikuti perkembangan pasar. Sedangkan bunga mengambang adalah suku bunga akan mengikuti suku bunga pasar. Untuk mengetahui berapa besaran tingkat suku bunga ini, masyarkat bisa memantau perkembangan tersebut melalui situs Bank Indonesia dan mencari tahu tingkat suku bunga acuan atau BI Rate.Dalam menentukan KPR, disarankan juga untuk mengikuti perkembangan ekonomi nasional, termasuk perekonomian global. Sebab guncangan perekonomian global dan dampaknya terhadap ekonomi Tanah Air akan berdampak pula pada kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate. Bila suku bunga acuan ini naik, bukan tidak mungkin akan ada kenaikan pada suku bunga KPR.Dengan dasar tersebut, Anda tidak boleh sembarangan dalam memilih KPR. Bila sembarangan, pembayaran cicilan Anda akan terasa mencekik. Harus bisa disesuaikan antara tingkat suku bunga KPR dengan tingkat risiko yang dimiliki masyarakat. Karenanya, kunci dari hal tersebut adalah mengetahui dan memperdalam pengetahuan akan produk KPR perbankan.Tips-TipsUntuk mendapatkan tingkat suku bunga KPR yang terjangkau oleh masyarakat, tidak ada salahnya mencari rumah yang tidak terlalu mewah, tetapi dengan catatan layak huni. Untuk itu, tidak ada salahnya membeli rumah tanpa menggunakan perantara. Artinya, membeli rumah langsung dari pemilik rumah yang bersangkutan.Selain itu, Anda juga bisa membeli rumah bekas yang kondisinya sama baik dengan rumah baru. Usahakan rumah bekas yang hendak dibeli memang menawarkan harga terjangkau. Ini penting karena ada dampak pada mudah tidaknya seseorang mendapat pinjaman KPR dari bank.Tips terakhir, sebisa mungkin pilihlah bank yang proses persetujuan KPRnya terbilang mudah dan cepat dan yang cicilannya ringan setiap bulannya. Sebelum itu, perlu dipersiapkan juga surat-surat yang berkaitan dengan syarat-syarat KPR yang ditetapkan. Jangan lupa untuk mencari saksi ketika membeli rumah bekas dari bank.

Infografis: Proses Pengurusan KPR

Infografis - Keunggulan KPR Syariah

Kabar Gembira Buat Pembeli Rumah dengan Fasilitas KPRFasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) paling banyak digunakan konsumen untuk membeli rumah. Kendati demikian, suku bunga KPR tak bisa selalu stabil lantaran dipengaruhi fluktuasi suku bunga acuan SBI dan kondisi ekonomi Tanah Air.Suku bunga selalu menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk KPR. Untuk itu, konsumen perlu melakukan survei sebelum mengajukan KPR untuk memeroleh bunga terendah.Tahun ini, ada kabar baik bagi calon pembeli rumah dengan KPR. Pasalnya, suku bunga KPR di berbagai bank mengalami penurunan kembali berkat keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membatasi bunga deposito. Di sisi lain, suku bunga acuan Bank Indonesia juga mengalami penurunan dari 7,75% menjadi 7,5%.Bank Tabungan Negara adalah salah satu bank yang bergerak cepat mengikuti perkembangan suku bunga ini. Suku bunga KPR BTN menurun sebesar 0,75% hingga 2%.Suku bunga rumah nonsubsidi diturunkan sekitar 0,75% tergantung dengan segmen rumah yang dipilih nasabah. Sedangkan suku bunga rumah subsidi non Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) diturunkan hingga 2%. Untuk rumah FLPP, pemerintah mengatur suku bunga turun dari 7,25% menjadi 5%.Selain BTN, ada dua bank yang berencana memangkas bunga KPR hingga di bawah 9%. Bank tersebut adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA).Penurunan suku bunga di tahun ini tentu membawa angin segar bagi sektor properti di Indonesia. Kendati demikian, penurunan suku bunga ini hanya berlaku bagi nasabah yang baru mengajukan KPR, sementara nasabah lama tetap di kenakan suku bungaoutstanding.Berikut ini tabel perkembangan suku bunga 10 bank periode 2013 2015No.BankSuku Bunga KPR 2013 (persen)Suku Bunga KPR 2014 (persen)Suku Bunga KPR Maret 2015 (persen)

1.Mandiri11,0011,0010,75

2.BRI10,2510,2510,25

3.BCA9,510,5010,25

4.BNI11,1011,1010,65

5.CIMB Niaga11,5011,7510,80

6.Danamon12,0012,2512,25

7.Permata12,512,5012,50

8.Panin10,7312,4612,11

9.BII10,7711,7510,02

10.BTN11,0011,5010,45

Plus-Minus Membeli Rumah dengan KPRMembeli rumah dengan KPR (kredit pemilikan rumah) dapat meringanan beban keuangan bulanan dan mempermudah Anda memiliki hunian idaman. Selain itu, KPR juga menawarkan keuntungan lain, seperti legalitas yang terjamin, asuransi kebakaran, dan lain-lain.Setelah mengetahuijenis-jenis KPR,serba-serbi KPR, dansyarat pengajuan KPR, Anda juga perlu mengetahui untung rugi menggunakan fasilitas KPR.Keunggulan KPR Biaya awal ringan dan memungkinkan Anda memungkinkan Anda untuk memiliki rumah dengan dana yang terbatas. Asalkan Anda memenuhi syarat yang bank tetapkan, uang tunai yang perlu Anda siapkan di awal adalah 20% 30% dari harga rumah (untuk uang muka yang dibayarkan ke pengembang properti), cicilan bulan pertama, dan biaya administrasi legal. Pembelian rumah dengan KPR bersifat legal. Bank hanya membiayai pembelian rumah yang dilengkapi sertifikat. Sebelum menerima sertifikat itu, bank mengecek keabsahannya lewat Badan Pertanahan Nasional (BPN). Artinya, legalitas rumah yang Anda beli aman dan terjamin. Rumah siap dihuni karena pembelian dengan KPR berarti Anda bisa langsung menghuni rumah itu, bahkan sebelum cicilan pinjaman lunas. Anda bisa menggunakan rumah yang dibeli dengan KPR untuk investasi jangka panjang. Apalagi rumah yang dibeli berada di lokasi strategis, nilai rumah bisa dipastikan akan meningkat setiap tahun. Kalau Anda menyewakan rumah yang Anda beli dengan KPR, kemudian menggunakan uang sewa itu untuk membayar cicilan bulanan, artinya Anda memperoleh rumah secara gratis. Bank juga mensyaratkan adanya asuransi properti, yang preminya tercantum dalam cicilan bulanan KPR, untuk melindungi rumah Anda dari risiko kebakaran dan lain-lain.Risiko KPR Membeli rumah dengan KPR adalah komitmen jangka panjang. Jadi pilihlah rumah yang cocok untuk kebutuhan keluarga maupun kondisi keuangan Anda. Pertimbangkan kemampuan Anda melunasi cicilan, harga rumah, dan potensi perkembangan nilainya hingga beberapa dekade ke depan. Meski membeli rumah dengan KPR adalah investasi, properti bukanlah investasi likuid. Saat Anda mendadak butuh uang tunai, menjual rumah bukan menjadi solusi yang mudah. Bank butuh Anda terus membayar bunga karena itulah sumber pemasukan mereka. Kalau Anda melunasi sisa pinjaman KPR, risikonya adalah biaya penalti. Tanyakan soal ini ke bank sebelum Anda mengajukan proses KPR. Membeli rumah berarti menanggung sejumlah biaya tambahan. Selain uang muka dan cicilan bulanan, proses KPR membutuhkan biaya KPR, termasuk untuk administrasi legal. Kenali semua biaya tambahan itu agar Anda bisa merencanakan keuangan secara tenang dan mantap.

Serba-Serbi KPR Yang Harus DiketahuiMembeli rumah lewat fasilitas KPR (kredit pemilikan rumah) memang meringankan beban konsumen. Akan tetapi, KPR memiliki ketentuan dan proses yang harus dilaluiyang tak jarang membingungkan konsumen.Untuk itu, sebelum mengajukan KPR ada tiga hal yang perlu diketahui, yakni bunga KPR, tempat pengajuan KPR, dan proses pengajuan KPR. Berikut ini tipsnya:Bunga KPRAda dua bunga KPR yang ditetapkan oleh Bank dalam menawarkan produk KPR, yaitu: Bunga tetap (fixed rate). Bunga dikenakan ke debitur dengan patokan angka tertentu selama tenor tertentu. Misalnya, suku bunga tetap 7% selama setahun. Artinya, di tahun pertama suku bunga tetap 7% kendati suku bunga pasar fluktuatif. Bunga mengambang (floating rate). Bunga yang diterapkan kepada debitur mengikuti fluktuasi suku bunga acuan (BI rate).Bank biasanya menerapkan kombinasi bunga dalam sebuah produk KPR. Misalnya, Anda membayar cicilan dengan bunga tetap selama beberapa tahun pertama, kemudian melunasi sisanya dengan bunga mengambang. Atau, bisa juga sejumlah pokok dikenai bunga tetap, dan sisanya dikenai bunga mengambang.2. Tempat Pengajuan KPRKetika Anda hendak membeli rumah dengan KPR, ikuti langkah-langkah berikut: Langsung datang ke kantor cabang bank atau pengembang properti. Membeli rumah lewat pameran properti. Di sini Anda bukan hanya akan jumpai pengembang properti yang memasarkan perumahan yang mereka bangun, tapi juga petugas bank yang akan melayani pertanyaan Anda tentang syarat-syarat pengajuan KPR. Penawaran selama pameran biasanya disertai beragam bonus menarik, misalnya kesempatan untuk inden (di mana Anda menunggu beberapa bulan sebelum bisa menempati rumah yang Anda beli) imbalannya berupa diskon uang muka, suku bunga yang lebih ringan, dan beragamdoor prize.3. Proses Pengajuan KPR Datangi bank, lengkapi persyaratan yang diminta. Wawancara dengan bank, di mana bank akan mengecek kemampuan Anda untuk melunasi cicilan (minimal 30% dari penghasilan). Membayar uang muka ke pengembang properti, kemudian menunggu keluarnya Surat Persetujuan Perjanjian Kredit (SPKK). Setelah SPKK Anda terima, saatnya menemui notaris untuk menandatangani akta kredit dan mengurus sertifikat. Serah terima kunci. Sampai di sini, sertifikat rumah Anda dipegang oleh bank dan baru bisa Anda terima setelah seluruh cicilan KPR lunas.

Pertimbangkan 4 Hal Ini Sebelum Membeli RumahMembeli rumah mungkin merupakan keputusan terbesar sepanjang hidup. Jadi, tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru dan perlu banyak hal yang dipertimbangkan.Berikut ini adalah empat hal yang layak dipertimbangkan sebelum membeli rumah:1. Kemampuan KeuanganDalam membeli rumahterutama dengan kredit pemilikan rumah (KPR)hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah uang muka. Anda perlu mengetahui bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli rumah tak sekadar uang muka, cicilan, dan suku bunga saja. Biaya tambahan seperti biayaappraisal, biaya bank, biaya notaris, dan biaya pajak perlu Anda perhitungkan juga.2. Kriteria RumahTentukan kriteria rumah yang diinginkan sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Pertama, apakah Anda menginginkan rumah dengan akses yang baik atau rumah yang tenang dan bebas polusi? Tentukan prioritas Anda!Perlu diingat, lokasi yang jauh dari keramaian jangan sampai membuat biaya transportasi Anda dan keluarga membengkak.3. Proses Pembelian RumahAnda harus tahu bahwa proses pembelian rumah dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan. Boleh saja Anda berpikir bahwa telah memenuhi syarat untuk mendapat pinjaman KPR, tetapi hal ini belum tentu berakhir dengan persetujuan bank.Pihak bank pemberi KPR akan melakukan beberapa tahap, dimulai dari meninjau kemampuan keuangan Anda, termasuk cara Anda menggunakan uang sehari-hari, yang bisa diketahui dari penggunaan kartu ATM atau kartu kredit yang mungkin Anda miliki.Ada baiknya jika di masa peninjauan ini Anda berhati-hati dalam membelanjakan uang dengan mengurangi pengeluaran dan tidak berutang untuk membeli barang yang tergolong mahal, seperti kendaraan atau menyewa ruangan untuk bisnis.4. Tanggungan LainKemampuan keuangan Anda tidak hanya dilihat dari penghasilan bulanan Anda dan pasangan. Tanggungan-tanggungan lain seperti kredit kendaraan yang masih berjalan, biaya sekolah anak, dan biaya kebutuhan hidup sehari-hari juga dipertimbangkan pihak bank pemberi kredit.Lakukan perhitungan kemampuan keuangan Anda setelah dikurangi dengan semua biaya tersebut. Dengan cara ini, Anda bisa melihat kemampuan keuangan Anda yang sebenarnya.Untung-Rugi Menyewakan Rumah Menyewakan rumah adalah investasi properti yang banyak dilakukan orang, karena dianggap mudah. Selain itu, tingkat permintaan dan keuntungan yang cukup tinggi menjadi daya tarik bagi investor properti pemula.Namun, jangan silau dengan keuntungannya. Pasalnya, menyewakan rumah juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan investor agar tidak merugi.KelebihanRumah sewa memiliki tingkat permintaan (demand) yang tinggi, terutama di kawasan-kawasan yang tengah berkembang (growth center), yakni kawasan yang berdekatan dengan akses tol,trade center,shopping mall, persimpangan jalan-jalan utama, terminal, dan lain-lain.Anda bisa juga memilih rumah di dekat perumahan-perumahan besar. Biasanya di sekitar lokasi tersebut akan terciptademandpusat perbelanjaan, pendidikan, dan pelayanan kesehatanyang akan menjadi pemicu permintaan rumah-rumah sewa.Di sisi lain,capital gaindapat diperoleh dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun). Biasanya,capital gainrumah sewa secara rata-rata lebih tinggi dari tanah kosong. Pasalnya, rumah sewa memiliki manfaat langsung, tidak seperti lahan kosong yang hanya memiliki manfaat tak langsung. (Baca:Cara MenghitungCapital Gain)Apabila setelah lima tahun investor memutuskan untuk tidak menjualnya, sebaiknya rumah tersebut disewakan. Biasanya harga sewa per tahun (return) berkisar 5% dari harga rumah. Misalnya harga rumah Rp600 juta disewakan Rp30 juta per tahun. (Baca:Cara MenghitungReturn on Investment?)Setahun kemudian, bila keadaan ekonomi stabil, harga sewa bisa dinaikkan sekitar 10% 15%, tergantung pada kondisi lingkungan rumah ters