rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota...
TRANSCRIPT
idoelprivate1/1/2016
RENCANA KERJAPEMERINTAH DAERAH
(RKPD)KOTA MATARAM
TAHUN 2016
Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Mataram
2016PEMERINTAH KOTA MATARAM
WALIKOTA MATARAM
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 9 TAHUN 2015
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
KOTA MATARAM TAHUN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MATARAM,
Menimbang :
a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 32 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah
menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah dengan menggunakan bahan
dari Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun dan rangkuman hasil Musyawarah
Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) Kota
Mataram Tahun 2015 yang mengacu kepada Rencana
Kerja Pemerintah dan Provinsi;
b. bahwa untuk mengarahkan pembangunan tahunan Kota
Mataram, perlu rencana kerja sebagai pedoman dan arah
kebijakan pembangunan Kota Mataram Tahun 2016;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Walikota Mataram tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3531);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286).
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014;
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 32);
13. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
2013-2018;
14. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan
Pemerintahan Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 2 Seri D);
15. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat
Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 3 Seri D), sebagaimana telah diubah
beberapa kali dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat
Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2013 Nomor 1 Seri D);
16. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 1 Seri E);
17. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2009
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2009 Nomor 1
Seri E)
18. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2011 Nomor 3
Seri E)
19. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011
tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram
Tahun 2011 Nomor 2 Seri D). Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 9 Tahun
2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2013 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat Daerah Kota Mataram.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA MATARAM TENTANG RENCANA
KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2016
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Mataram.
2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Mataram.
3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat
Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
4. Walikota adalah Walikota Mataram.
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang
selanjutnya disebut Bappeda adalah Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Mataram.
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disebut SKPD adalah satuan/unit kerja lingkup
Pemerintah Daerah Kota Mataram.
7. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016 yang
selanjutnya disingkat RKPD Tahun 2016 adalah
dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk
periode 1 tahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari
2016 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
8. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya
disingkat RKPD adalah suatu dokumen perencanaan
pembangunan daerah yang memuat prioritas
pembangunan yang merupakan hasil Musyawarah
Pembangunan Bermitra Masyarakat Tahun 2015.
9. Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat
selanjutnya disingkat MPBM adalah suatu pola
musyawarah dalam pengelolaan pembangunan dengan
menemukan masalah, penyebab masalah dan potensi
untuk penanganannya dengan prinsip dasar
partisipatif, transparan, akuntabilitas, responsif yang
bermitra masyarakat, dalam rangka menyusun rencana
pembangunan Nasional dan rencana pembangunan
Daerah.
10. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
yang selanjutnya disingkat RAPBD adalah rancangan
keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas
bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
11. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
selanjutnya disingkat RAPBN adalah rancangan
keuangan tahunan pemerintah yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat.
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya
disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama
oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara selanjutnya
disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat, dan ditetapkan dengan undang-undang.
14. Plafon Anggaran adalah patokan batas maksimal
anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap
program sebagai acuan dalam penyusunan RKA SKPD
setelah disepakati Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
15. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang
selanjutnya disingkat DPA SKPD merupakan dokumen
yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna
anggaran.
16. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya
disingkat DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan
dengan DIPA, adalah suatu dokumen pelaksanaan
anggaran yang dibuat oleh menteri/pimpinan lembaga
serta disahkan oleh Menteri Keuangan dan berfungsi
sebagai dokumen pelaksanaan pendanaan kegiatan
serta dokumen pendukung kegiatan akuntansi
pemerintah.
17. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
selanjutnya disingkat LAKIP adalah merupakan bentuk
laporan pertanggungjawaban dari satuan kerja
perangkat daerah terhadap pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi serta realisasi rencana kerja selama 1 (satu)
tahun.
BAB II
PENYUSUNAN RKPD
Pasal 2
(1) RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,
kebijakan keuangan daerah, prioritas pembangunan
daerah, serta rencana kerja dan pendanaan pembangunan
daerah yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah
daerah untuk mendorong partisipasi masyarakat.
(2) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN
LALU
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
BESERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
DAERAH
BAB VI PENUTUP
Pasal 3
RKPD sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Walikota ini digunakan sebagai:
a. pedoman SKPD lingkup Pemerintah Kota Mataram dalam
menyusun Rencana Kerja (RENJA)-SKPD Tahun 2016;
b. pedoman penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA)
APBD bagi SKPD lingkup Pemerintah Kota Mataram.
Pasal 4
Dalam rangka penyusunan RAPBD Tahun 2016:
a. Pemerintah Daerah menggunakan RKPD Tahun 2016,
sebagai bahan pembahasan Kebijakan Umum, Prioritas
dan Plafon Anggaran Sementara di DPRD;
b. SKPD lingkup Pemerintah Kota Mataram menggunakan
RKPD Tahun 2016 sebagai bahan pembahasan Rencana
Kerja dan Anggaran dengan DPRD.
Pasal 5
Dalam hal RKPD Tahun 2016 sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 apabila terdapat perbedaan dengan hasil Kesepakatan
Bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD yang
tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun 2016
dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun
2016, maka Program dan Kegiatan menggunakan hasil
Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Daerah dengan
DPRD tentang KUA Tahun 2016 dan PPAS Tahun 2016.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Walikota ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kota Mataram.
Ditetapkan di Mataram pada tanggal 6 April 2015
WALIKOTA MATARAM,
H. AHYAR ABDUH
Diundangkan di Mataram pada tanggal 6 April 2015
SEKRETARIS DAERAH
KOTA MATARAM,
H. LALU MAKMUR SAID
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 1
Pemerintah Kota Mataram
BAB 1
PENDAHULUAN
Menguraikan gambaran umum penyusunan RKPD yang meliputi latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika dokumen serta maksud dan tujuan penyusunan RKPD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.
1.1. LATAR BELAKANG
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2016 menjadi
pedoman transisi sebagai akibat telah berakhirnya pelaksanaan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015, dan belum
tersusunnya RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021.
Pedoman masa transisi dimaksud bertujuan menyelesaikan masalah-masalah
pembangunan yang belum tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD Kota
Mataram ini berakhir dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam
tahun pertama masa pemerintahan baru. Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan
tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD dari Walikota dan Wakil
Walikota terpilih hasil Pemilukada pada periode berikutnya.
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, dinyatakan bahwa Pemerintah Daerah wajib
menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan
daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat,
dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan program strategis
nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Bagi daerah yang memiliki masa
RPJMD yang telah berakhir, penyusunan dan penetapan RKPD Tahun 2016 agar
berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok Tahun 2016 dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
RKPD mempunyai kedudukan, peran dan fungsi yang sangat strategis dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat:
a. Secara substansial memuat arah kebijakan ekonomi dan keuangan daerah, rencana
program, kegiatan, prakiraan maju, dan SKPD penanggung jawab program/kegiatan
yang wajib dilaksanakan pemerintahan daerah dalam 1 (satu) tahun;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 2
Pemerintah Kota Mataram
b. Sebagai normatif menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang akan diusulkan oleh kepala
daerah untuk disepakati bersama dengan DPRD sebagai landasan penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD);
c. Secara operasional memuat arahan untuk peningkatan kinerja pemerintahan di
bidang pelayanan dan pemberdayaan masyarakat serta pembangunan daerah yang
menjadi tanggung jawab masing-masing Kepala SKPD dalam melaksanakan tugas
fungsinya yang ditetapkan dalam Rencana Kerja SKPD;
d. Secara faktual menjadi tolok ukur untuk menilai capaian kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah merealisasikan program dan kegiatan dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.
Penyusunan RKPD Kota Mataram Tahun 2016 dilakukan melalui proses tahapan
sesuai Pasal 101 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, sebagai
berikut:
a. Persiapan penyusunan RKPD meliputi tahapan-tahapan: Pembentukan Tim
Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2016
(berdasarkan Surat Keputusan Walikota Mataram Nomor 363/III/2015 tanggal
18 Maret 2015); orientasi mengenai RKPD, penyusunan agenda kerja, penyiapan
data dan informasi perencanaan pembangunan daerah; serta koordinasi forum
perencana SKPD Kota Mataram (berdasarkan Surat Keputusan Walikota Mataram
Nomor 87/I/2015 tanggal 29 Januari 2015);
b. Perumusan rancangan awal RKPD Kota Mataram 2016, meliputi pengolahan data
dan informasi; analisis gambaran umum dan kondisi daerah; analisis ekonomi dan
keuangan daerah; evaluasi kinerja tahun lalu; penelaahan terhadap kebijakan
pemerintah nasional/provinsi;
c. Penyusunan Rancangan RKPD, merupakan kelanjutan dari tahap penyusunan
rancangan awal RKPD Tahun 2016 yang disempurnakan berdasarkan masukan
dari Rancangan Renja SKPD Tahun 2016 dan melakukan sinergitas prioritas dan
sasaran pembangunan nasional/provinsi.
d. Pelaksanaan Musrenbang RKPD, Musrenbang RKPD di Kota Mataram dilakukan
melalui pola yang bernama "Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat
(MPBM)" berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 27 Tahun 2001;
merupakan suatu pola musyawarah dalam pengelolaan pembangunan dengan
menemukan masalah, penyebab masalah dan potensi untuk penanganannya
dengan prinsip dasar partisipatif, transparan, akuntabilitas, responsif yang
bermitra masyarakat (tindakan bersama dengan masyarakat) dengan pelibatan
berbagai perwakilan stakeholder pembangunan, antara lain delegasi DPRD, SKPD
Pemerintah Provinsi NTB dan lingkup Pemerintah Kota Mataram, tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda, akademisi, fasilitator
pembangunan, pimpinan organisasi profesi, LSM, kepala lingkungan kader
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 3
Pemerintah Kota Mataram
Posyandu, dan pemangku kepentingan lainnya, dengan tetap memperhatikan
persentase keterwakilan gender. Pelaksanaan MPBM meliputi tahapan-tahapan:
MPBM Tingkat Kelurahan dilaksanakan pada tanggal 7 s/d 18 Februari 2015,
proses pelaksanaannya difasilitasi oleh Tim Fasilitator Pembangunan Kelurahan.
MPBM Tingkat Kecamatan dilaksanakan pada 21 s/d 28 Februari 2015, proses
pelaksanaannya difasilitasi oleh Tim Fasilitator Pembangunan Kecamatan.
MPBM Tingkat Kota Mataram Tahun 2015 dalam rangka penyusunan RKPD
Kota Mataram Tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal 10 - 11 Maret 2015.
SKPD pelaksana MPBM Perencanaan Tingkat Kelurahan dan Kecamatan adalah
Kecamatan se-Kota Mataram didampingi oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat
Kota Mataram; dan pelaksana MPBM Tingkat Kota adalah Bappeda Kota
Mataram.
Forum Gabungan SKPD, adalah wadah pembahasan Renja SKPD untuk
penyelarasan program dan kegiatan sesuai tupoksi SKPD berdasarkan usulan
hasil MPBM Kecamatan serta penajaman indikator dan target kinerja program
dan kegiatan. Berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat (3) Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, penyelenggaraan Forum SKPD dapat
dilaksanakan dengan menggabungkan beberapa SKPD sekaligus dengan
mempertimbangkan tingkat urgensi, efisiensi dan efektifitas, sehingga
pelaksanaan Forum SKPD di Kota Mataram dibagi dalam tiga forum sesuai
dengan Tiga Program Unggulan Pemerintah Kota Mataram, yaitu:
1) Forum Gabungan Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), dilaksanakan oleh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram;
2) Forum Gabungan Bidang Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER)
dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota
Mataram; dan
3) Forum Gabungan Bidang Sarana dan Prasarana (SARPRAS) dilaksanakan
oleh Dinas Kebersihan Kota Mataram.
Penetapan SKPD penyelenggara Forum Gabungan SKPD Kota Mataram sesuai
Surat Keputusan Walikota Mataram Nomor 63/I/2015 tanggal 22 Januari 2015
dan pelaksanaannya pada tanggal 3 s/d 4 Maret 2015.
e. Perumusan rancangan akhir RKPD, merupakan tahap finalisasi RKPD Kota
Mataram 2016 oleh Tim Koordinasi Penyusunan RKPD 2016 dan TAPD Pemerintah
Kota Mataram dengan melibatkan Tim Pengkaji Kebijakan Publik Pemerintah Kota
Mataram.
f. Penetapan RKPD, RKPD Kota Mataram Tahun 2016 ditetapkan dengan Peraturan
Walikota Kota Mataram Nomor 9 Tahun 2015 sesuai berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 bahwa RKPD ditetapkan paling lambat
pada minggu keempat bulan Mei Tahun 2015.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 4
Pemerintah Kota Mataram
Adapun prinsip penyusunan RKPD Kota Mataram 2016 adalah sebagai berikut:
a. Proses perencanaan, dilakukan melalui proses bottom up dan top down planning
dengan keterpaduan pendekatan participatory dan komprehensif, serta
dilaksanakan melalui empat jalur strategi yaitu: pro-growth, yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah; pro job, yang dapat memperluas
kesempatan kerja; pro-poor, yang memihak pada pemenuhan kebutuhan
masyarakat miskin; serta pro-environment/pro-green economy, dengan tetap
memperhatikan keberlanjutan fungsi dan kelestarian lingkungan hidup.
b. Program dan kegiatan pembangunan direncanakan dengan memperhatikan
usulan masyarakat pada MPBM, prioritas dan sinergitas pembangunan Pusat,
Provinsi dan Kota, didasarkan permasalahan pembangunan daerah yang dihadapi.
Prioritas pembangunan juga difokuskan pada upaya penyelesaian masalah
mendesak dan berdampak luas bagi peningkatan kesejahteraan rakyat serta
didukung oleh upaya-upaya untuk menciptakan keadaan Kota Mataram yang
kondusif.
c. Kemampuan fiskal daerah, berpengaruh dalam penyusunan program prioritas
pembangunan yang dituangkan dalam RPKD 2016.
1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Dasar hukum penyusunan RKPD Kota Mataram Tahun 2016, sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah
Tingkat II Mataram (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3531);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5049);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4124);
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 5
Pemerintah Kota Mataram
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4598);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4693);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4817);
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2016;
15. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2008 tentang Kebijakan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;
21. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2013-2018;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 6
Pemerintah Kota Mataram
22. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029;
23. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram;
24. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025;
25. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun
2013;
26. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah;
27. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram 2011-2031;
28. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 14 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa
umum;
29. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan
Tertentu;
30. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 16 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa
Usaha.
1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
Dalam sistem negara kesatuan, perencanaan pembangunan daerah merupakan
bagian integral dari perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan
daerah harus mengacu sekaligus merupakan penjabaran dari rencana pembangunan
nasional. Oleh karena itu dokumen-dokumen perencanaan baik yang bersifat jangka
panjang, menengah maupun tahunan harus selaras dan sejalan satu sama lain.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) diterjemahkan di
daerah melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Kedua
dokumen tersebut menjadi dasar penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah di masing-masing tingkatan, selanjutnya RPJMN maupun RPJMD menjadi
acuan bagi Kementerian/Lembaga di tingkat pusat dalam menyusun RENSTRA K/L dan
menjadi acuan SKPD di Kota Mataram untuk menyusun RENSTRA SKPD. Rencana lima
tahunan diterjemahkan ke dalam rencana tahunan berupa RKP di tingkat nasional dan
RKPD Kota Mataram di tingkat Kota Mataram.
Sebagai dokumen resmi pemerintah daerah, RKPD disusun berdasarkan Renja
SKPD yang mengacu pada Renstra SKPD yang mana dokumen ini mempunyai
kedudukan strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan jangka menengah yang
bersifat taktis strategis dengan perencanaan penganggaran tahunan daerah yang
bersifat teknis operasional. Sebagai rencana pembangunan tahunan, RKPD merupakan
pedoman dalam penyusunan KUA, PPAS dan RAPBD. Lebih jelas lihat Gambar 1.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 7
Pemerintah Kota Mataram
Gambar 1
Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pusat dan Daerah
Sumber: Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Berdasarkan uraian diatas, maka RKPD Kota Mataram Tahun 2016 disusun
mengacu kepada RPJPD Kota Mataram Tahun 2005-2025, karena RPJMD Kota
Mataram Tahun 2011-2015 yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi, program Kepala
Daerah terpilih telah berakhir. Selain itu, memperhatikan RPJMN 2015-2019, RKP
Tahun 2016, RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat 2013-2018 dan RKPD Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2016. Selanjutnya RKPD Kota Mataram 2016 dijadikan pedoman
bagi penyusunan RAPBD Kota Mataram TA. 2016.
1.4. SISTEMATIKA DOKUMEN
Sistematika RKPD Kota Mataram Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Memuat latar belakang, dasar hokum penyusunan, hubungan antar
dokumen, sistematika dokumen RKPD, maksud dan tujuan.
BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan
Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasil evaluasi
RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan
dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan.
Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi
geografi, demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan
permasalahan pembangunan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 8
Pemerintah Kota Mataram
BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
Memuat penjelasan tentang kondisi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan,
yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-
sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam
pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja
daerah dan pembiayaan daerah.
BAB IV Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Daerah
Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi
pelaksanaan RKPD lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam
RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak di tingkat daerah
dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka
pendanaan.
BAB V Rencana Program Dan Kegiatan Prioritas Daerah
Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas
daerah.
BAB VI Penutup
1.5. MAKSUD DAN TUJUAN
RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas
pembangunan daerah, rancangan kerja, pendanaan dan prakiraan maju adalah
dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun yang disusun dengan
maksud untuk memberikan Arah, Kebijakan Umum dan Prioritas Pembangunan
Daerah.
RKPD juga sebagai landasan dan pedoman kebijakan operasional bagi Satuan
Kerja Perangkat Daerah Kota Mataram dalam menyusun Rencana Kerja berdasarkan
program dan kegiatan, serta Rencana Kerja Anggaran sesuai dengan peran, tugas dan
fungsi masing-masing SKPD; dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang
dimiliki guna peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat serta memberikan arahan perencanaan pembangunan Kota
Mataram Tahun 2016.
Tujuan dari penyusunan RKPD adalah untuk mewujudkan keterpaduan
perencanaan pembangunan tahunan secara efektif dan efisien guna mempertajam
prioritas pembangunan daerah sesuai dengan kebutuhan yang dapat mengatasi
permasalahan, sehingga dalam pelaksanaan pembangunan dapat mencapai hasil yang
optimal, melalui:
a. Penetapan prioritas dan sasaran pembangunan daerah;
b. Perumusan rencana program dan kegiatan strategis pembangunan daerah;
c. Penetapan target indikator kinerja dan pagu anggaran indikatif per kegiatan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 9
Pemerintah Kota Mataram
BAB 2
EVALUASI PELAKSANAAN RKPD
TAHUN LALU
Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu (Tahun 2014) dan permasalahan pembangunan daerah.
2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Gambaran Umum Kondisi Daerah menjelaskan tentang kondisi daerah
mencakup Aspek Geografi dan Demografi, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek
Pelayanan, dan Aspek Daya Saing dengan indikator makro, sebagai berikut:
INDIKATOR MAKRO
ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
ASPEK KESEJAHTERAAN
MASAYARAKAT
ASPEK PELAYANAN UMUM
ASPEK DAYA SAING
Karakteristik Lokasi dan Wilayah Potensi Pengembangan Wilayah Wilayah Rawan Bencana Demografi
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Fokus Kesejahteraan Sosial Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Fokus Layanan Urusan Wajib Fokus Layanan Urusan Pilihan
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Fokus Iklim Berinvestasi Fokus Sumber Daya Manusia
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 10
Pemerintah Kota Mataram
2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi
1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
a. Luas dan Wilayah Administrasi
Kota Mataram adalah salah satu dari 10 (sepuluh) bagian wilayah
kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan terletak di Pulau Lombok,
dengan luas wilayah 61,30 Km2 (6.130 Ha). Luas wilayah Kota Mataram 0,30
persen dari luas Provinsi Nusa Tenggara Barat (20.153,15 Km2), menjadikan Kota
Mataram sebagai kota terkecil dari kabupaten/kota yang ada. Adapun luas
wilayah Kota Mataram dirinci menurut kecamatan dan kelurahan dapat dilihat
pada berikut
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Mataram menurut Kecamatan dan Kelurahan
No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)
1. Kecamatan Ampenan
Ampenan Selatan
83,92
Ampenan
Tengah 59,00
Ampenan Utara 249,36
Banjar 41,37
Bintaro 81,77
Dayan Peken 53,87
Kebon Sari 57,52
Pejarakan Karya 73,94
Pajeruk 84,54
Taman Sari 160,71
Luas Kecamatan Ampenan 945,29
No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)
2. Kecamatan Cakranegara
Cakranegara Barat
51,34
Cilinaya 128,94
Sapta Marga 85,72
Cakra Timur 67,03
Mayura 101,97
Cakra Selatan 73,24
Cakra Selatan Baru
55,76
Cakra Utara 129,43
Karang Taliwang 61,59
Sayangsayang 212,00
Luas Kecamatan Cakranegara 967,02
5.31%
13.33%
8.86%
6.93%
10.54% 7.57% 5.77%
13.38%
6.37%
21.92%
Kecamatan Cakranegara Cakranegara Barat
Cilinaya
Sapta Marga
Cakra Timur
Mayura
Cakra Selatan
Cakra Selatan Baru
Cakra Utara
Karang Taliwang
Sayangsayang
8.87%
6.24%
26.36%
4.37% 8.64%
5.69%
6.08% 7.82%
8.94%
16.99%
Kecamatan Ampenan Ampenan Selatan
Ampenan Tengah
Ampenan Utara
Banjar
Bintaro
Dayan Peken
Kebon Sari
Pejarakan Karya
Pajeruk
Taman Sari
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 11
Pemerintah Kota Mataram
No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)
3. Kecamatan Mataram
Pejanggik 103,49
Mataram Timur 123,51
Pagesangan 195,60
Pagesangan
Barat 75,28
Pagesangan
Timur 110,12
Pagutan Barat 103,58
Pagutan 186,39
Pagutan Timur 91,03
Punia 87,53
Luas Kecamatan Mataram 1.076,53
No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)
4. Kecamatan Sandubaya
Selagalas 299,00
Bertais 103,50
Mandalika 100,48
Babakan 109,56
Turida 197,44
Dasan Cermen 158,07
Abian Tubuh Baru
63,95
Luas Kecamatan Sandubaya 1.032,00
No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)
5. Kecamatan
Sekarbela
Kekalik Jaya 135,18
Tanjung Karang Permai
67,81
Tanjung Karang 257,01
Karang Pule 106,75
Jempong Baru 465,25
Luas Kecamatan Sekarbela 964,19
9.61%
11.47%
18.17%
6.99% 10.23%
9.62%
17.31%
8.46%
8.13%
Kecamatan Mataram
Pejanggik
Mataram Timur
Pagesangan
Pagesangan Barat
Pagesangan Timur
Pagutan Barat
Pagutan
Pagutan Timur
Punia
28.97%
10.03%
9.74% 10.62%
19.13%
15.32% 6.20%
Kecamatan Sandubaya
Selagalas
Bertais
Mandalika
Babakan
Turida
Dasan Cermen
Abian Tubuh Baru
13.10%
6.57%
24.90%
10.34%
45.08%
Kecamatan Sekarbela
Kekalik Jaya
Tanjung Karang
Permai
Tanjung Karang
Karang Pule
Jempong Baru
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 12
Pemerintah Kota Mataram
No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)
6. Kecamatan
Selaparang
Rembiga 315,00
Karang Baru 237,00
Monjok Timur 36,88
Monjok 134,70
Monjok Barat 50,42
Mataram Barat 68,64
Gomong 38,84
Dasan Agung 79,25
Dasan Agung Baru
115,75
Luas Kecamatan Selaparang 1.076,48
Luas Kota Mataram 6.130,03
Secara administrasi Kota Mataram terbagi dalam 6 wilayah Kecamatan, 50
Kelurahan dan 321 lingkungan. Kecamatan Cakranegara memiliki jumlah wilayah
kelurahan dan lingkungan terbanyak yaitu 10 Kelurahan dan 72 lingkungan
sedangkan Kecamatan Sekarbela memiliki jumlah wilayah kelurahan dan
lingkungan terkecil yaitu 5 Kelurahan dan 34 lingkungan, sebagaimana tabel dan
berikut :
Tabel 2.2 Jumlah Kelurahan dan Lingkungan Menurut Kecamatan
serta Luas Wilayah di Kota Mataram Tahun 2014
Kecamatan Jumlah
Kelurahan Jumlah
Lingkungan Luas Wilayah
(Km2) Persentase
(%)
Ampenan 10 55 9,46 15,43
Sekarbela 5 34 10,32 16,84
Mataram 9 55 10,76 17,55
Selaparang 9 61 10,77 17,57
Cakranegara 10 72 9,67 15,77
Sandubaya 7 44 10,32 16,84
Jumlah 50 321 61,30 100,00
Sumber: BPS Kota Mataram
29.26%
22.02%
3.43% 12.51% 4.68%
6.38%
3.61%
7.36%
10.75%
Kecamatan Selaparang Rembiga
Karang Baru
Monjok Timur
Monjok
Monjok Barat
Mataram Barat
Gomong
Dasan Agung
Dasan Agung Baru
Ampenan
15.43%
Sekarbela
16.84% Mataram
17.55%
Selaparang
17.57%
Cakranegara
15,77%
Sandubaya
16.84%
KOTA MATARAM
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 13
Pemerintah Kota Mataram
Kota Mataram
b. Letak dan Batas Wilayah
Secara astronomis Kota Mataram terletak pada posisi antara 08o33’ dan
08o38’ Lintang Selatan dan antara 116o04’ dan 116o10’ Bujur Timur, dengan
panjang garis pantai 9 km dengan batas wilayah yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan
Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten
Lombok Barat
Bagian Selatan : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat
Bagian Barat : Selat Lombok
Gambar 2.1. Letak Geografis Kota Mataram di Provinsi NTB
c. Topografi
Bentuk topografi wilayah Kota Mataram bervariasi dari datar sampai agak
curam dengan klasifikasi sebagai berikut:
Lereng 0–2%, bentuk wilayah datar, seluas 4.652,057 Ha (75,9 %).
Lereng 2–8%, bentuk wilayah agak landai, seluas 1.299,147 Ha (21,20%).
Lereng 8-15%,bentuk wilayah bergelombang, seluas 174,283 Ha (2,84 %).
Lereng 15-25%, bentuk wilayah curam, seluas 4,568 Ha (0,07%).
Kondisi tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota
Mataram adalah hamparan datar.
Ketinggian tanah bervariasi yaitu Kecamatan Cakranegara mencapai 25 meter,
Kecamatan Mataram 15 meter dan Kecamatan Ampenan 5 meter dari
permukaan laut termasuk daerah pantai.
d. Geologi dan Jenis Tanah
Satuan batuan yang tersingkap di Kota Mataram terdiri dari batuan gunung
api, batuan sedimen, serta batuan terobosan yang umurnya berkisar dari jaman
tersier sampai kuarter. Formasi bantuan yang terbentuk adalah Formasi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 14
Pemerintah Kota Mataram
Kalipalung (TQp) yang mempunyai anggota Selayar (TQs), Formasi Kalibalak
(TQb), dan Formasi Lekopiko (Qvl) dengan jenis batuan sebagai berikut:
Formasi Kalipalung : Breksi gampingan dan lava.
Anggota Selayar : Batu pasir tuffan dan batu lempung tuffan dengan
sisipan tipis karbon.
Formasi Kalibabak : Breksi dan lava.
Formasi Lekopiko : Tuff berbatu apung, breksi lahar, dan lava.
Qa Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut, dan
pecahan koral tersebar hampir di seluruh Kota Mataram, khususnya di daerah
muara sungai. Kota termasuk dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat,
yang merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda
sebelah barat. Busur tersebut terbentang dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara dan
melengkung mengitari Laut Banda. Kota Mataram sendiri tidak memiliki daerah
pegunungan dengan timbulan kasar.
e. Hidrologi
Kota Mataram memiliki potensi air tanah (aquifer) yang cukup besar. Hal ini
dapat dilihat di beberapa bagian wilayah Kota Mataram, seperti Kelurahan
Rembiga (Kecamatan Selaparang), Kelurahan Sayangsayang (Kecamatan
Cakranegara), dan Kecamatan Mataram memiliki kedalaman akuifer 5-7 m.
Sedangkan Kelurahan Monjok dan Kelurahan Dasan Agung bagian utara
(Kecamatan Selaparang) memiliki kedalaman air tanah hingga 15 m. Di samping
potensi akuifer, Kota Mataram masih dapat mensuplai kebutuhan air bersih yang
berasal dari mata air Sarasuta, Ranget, dan Saraswata di Kecamatan Narmada
(Kabupaten Lombok barat).
Titik-titik mata air tersebar di Kelurahan Pejeruk, Karang Baru,
Sayangsayang, Cakranegara Utara, Dasan Cermen, Babakan, Mandalika, dan
Pagesangan Tengah. Kota Mataram dialiri empat sungai besar yang berfungsi
sebagai drainase alam, yaitu Sungai Jangkok (86 km dengan luas 1.712,12 Ha),
Sungai Ancar (21 km dengan luas 858,47 Ha), Sungai Brenyok (42 km dengan
luas 2.277,55 Ha), dan Sungai Midang (26 km dengan luas 562,47 Ha). Hulu
sungai-sungai tersebut berada di sekitar lereng Gunung Rinjani dan bermuara di
Selat Lombok.
f. Klimatologi
Menurut Stasiun Klimatologi I Mataram, suhu udara rata-rata di Mataram
berkisar antara 21,03°C sampai dengan 26,62°C. Untuk kelembaban udara rata-
rata bervariasi, dari 77% sampai dengan 87%. Curah hujan tertinggi tercatat
pada bulan Januari sebesar 424 mm dan hari hujan terbanyak tercatat pada
bulan Januari sebesar 29 hari.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 15
Pemerintah Kota Mataram
g. Penggunaan lahan
Pola guna lahan di Kota Mataram dalam kurun waktu 10 tahun terakhir
cenderung berkembang secara linier, konsentrik, dan parsial. Perkembangan pola
linear terjadi karena tata guna lahan mengikuti pola jaringan jalan yang ada,
seperti pada koridor utama Kota Mataram di Jalan Yos Sudarso – Jalan Langko –
Jalan Pejanggik – Jalan Selaparang – Jalan Sandubaya (Ampenan-Mataram-
Cakranegara). Perkembangan guna lahan secara konsentrik ditunjang pola
jaringan jalan yang berbentuk grid (mengelompok) seperti yang tersebar di
Kawasan Cakranegara dan sekitarnya.
Sedangkan pola guna lahan yang berkembang secara parsial terjadi di
Kelurahan Rembiga, Sayangsayang di bagian utara, Kelurahan Jempong Baru,
Pagutan, dan pusat permukiman di Kawasan Bertais. Pada pola linier,
konsentrik, dan parsial tersebut terjadi penyatuan-penyatuan guna lahan,
sehingga terbentuklah kawasan terbangun yang telah berkembang seperti saat
ini. Perubahan penggunaan lahan menjadi kawasan terbangun terjadi pada lahan
non-terbangun dengan perubahan yang bersifat fungsional, seperti kawasan
permukiman berubah menjadi kawasan pusat perdagangan dan jasa.
Neraca penggunaan tanah Kota Mataram pada tahun 2013 menunjukkan
komposisi yang berimbang antara penggunaan tanah terbangun sebesar 3.176,25
Ha (51,82%) dan non terbangun seluas 2.953,25 Ha (48,18%) dari total luas
wilayah Kota Mataram seluas 6.130 Ha. Penggunaan lahan di Kota Mataram
sampai 2012 didominasi oleh kawasan perumahan (39,17%) dan tanah pertanian
(45,08%). Dalam perkembangannya konversi lahan sebagian besar untuk fungsi
perumahan, perkantoran, pendidikan serta untuk pertokoan. Hal ini tentunya
terjadi dengan semakin pesatnya dinamika perkembangan dan pertumbuhan
Kota yang berimplikasi pada penyesuaian terhadap kebutuhan lahan untuk
pengembangannya, sebagaimana Tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3
Penggunaan Lahan Menurut Kesesuaian dengan RUTR (Ha) di Kota Mataram Tahun 2011-2013
No Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha)
2011 2012 2013
1 Perumahan 2.338,56 2.352,18 2.401,12
2 Lapangan Olahraga 46,10 46,10 46,10
3 Kuburan 51,64 51,64 51,64
4 Perkantoran 115,36 115,45 115,45
5 Pendidikan 146,50 151,82 151,82
6 Kesehatan 20,95 23,37 23,37
7 Ibadah 63,33 63,33 63,33
8 Pasar / Terminal 67,35 68,35 68,35
9 Pertokoan / SPBU 97,80 101,98 102,78
10 Warung / Rumah Makan 0,40 1,32 1,56
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 16
Pemerintah Kota Mataram
No Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha)
2011 2012 2013
11 Hotel 18,91 18,91 18,91
12 Pergudangan 50,60 50,60 50,01
13 Industri dan Jasa 51,75 51,75 51,24
14 Taman Kota 6,07 6,07 6,07
15 Tanah Diperuntukan 125,32 125,82 129,88
16 Tanah Pertanian 2,847,47 2,819,42 2,763,49
17 Tanah Tidak Diusahakan 81,88 81,89 81,89
Kota Mataram 6.130,00 6.130,00 6.130,00
Sumber: Mataram Dalam Angka, 2014
Sedangkan menurut data yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi NTB tahun 2014, lahan di Kota Mataram digunakan
untuk wilayah Permukiman (3.263,93 ha), Industri (843,53 ha), Persawahan
(1.881,56 ha), Perairan Darat (94,43 ha), dan Tanah terbuka (46,45 ha).
2. Potensi Pengembangan Wilayah
Dalam RTRW Nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai simpul utama transportasi serta kegiatan
perdagangan dan jasa skala regional. Sementara, dalam RTRW Provinsi NTB, Kota
Mataram ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro di
bidang pertumbuhan ekonomi. Keberadaan Kota Mataram sebagai PKN dan KSP
memiliki potensi yang sangat strategis dalam pengembangan wilayah kota.
Secara kewilayahan Kota Mataram dibagi menjadi beberapa pusat pelayanan
dengan fungsi utama adalah:
1) Wilayah Ampenan berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan
dan jasa serta pariwisata;
2) Wilayah Mataram berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perkantoran
pemerintahan dan fasilitas sosial, seperti pendidikan;
3) Wilayah Cakranegara berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan
perdagangan dan pusat bisnis.
Kota Mataram memiliki beberapa kawasan strategis yang diharapkan mampu
untuk mendorong pertumbuhan wilayah dan memiliki pengaruh yang sangat penting
dan strategis terhadap pertumbuhan dan perkembangan wilayah baik dalam bidang
ekonomi, sosial-budaya, dan/atau lingkungan, yaitu:
a. Kawasan strategis bidang pariwisata;
Kawasan pariwisata biasanya akan membawa pada efek berganda (multiplier
effects), sehingga mampu menghasilkan pemasukan bagi suatu wilayah. Kawasan
strategis bidang pariwisata ditetapkan di beberapa lokasi berikut ini:
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 17
Pemerintah Kota Mataram
1) Kawasan eks. Bandar Udara Selaparang di Kelurahan Rembiga (Kecamatan
Selaparang) dan Kelurahan Ampenan Utara (Kecamatan Ampenan) sebagai
kawasan pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and
Exhibitions) yang berbasis lingkungan;
2) Kawasan Mayura yang terdiri dari Taman Mayura, Pura Meru, dan kolam
pemandian Mayura di Kelurahan Mayura (Kecamatan Cakranegara);
3) Kawasan Udayana di Kelurahan Kebon Sari dan Kelurahan Pejarakan Karya
(Kecamatan Ampenan);
4) Kawasan Mutiara Sekarbela di Kelurahan Pagesangan, Kelurahan Pagesangan
Barat (Kecamatan Mataram), dan Kelurahan Karang Pule (Kecamatan Sekarbela);
5) Kawasan Mapak yang terdiri dari pariwisata pantai, situs makam Loang Baloq,
dan taman rekreasi, serta kawasan pengembangan pelabuhan wisata yang
membentang dari Kelurahan Tanjung Karang hingga Kelurahan Jempong Baru
(Kecamatan Sekarbela);
6) Kawasan Kota Tepian Air di Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, dan
Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan);
7) Kawasan Sayang-Sayang di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang-sayang
(Kecamatan Sandubaya) sebagai kawasan pariwisata kuliner.
b. Kawasan strategis bidang perdagangan dan jasa.
Kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bidang perdagangan dan jasa
ditetapkan di lokasi berikut:
1) Pusat perdagangan Ampenan di Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan Ampenan
Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan);
2) Pusat perdagangan grosir dan pusat bisnis Cakranegara di Kelurahan
Cakranegara Barat, Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Mayura, Kelurahan
Cakranegara Timur, dan Kelurahan Cakranegara Selatan;
3) Kawasan Bertais dan Kawasan Mandalika.
c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya
Kawasan strategis di bidang sosial budaya ditetapkan pada sebuah kawasan
yang dianggap memiliki nilai historis maupun kegiatan-kegiatan budaya untuk
tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya. Kawasan strategis
ini juga merupakan aset wisata sejarah dan budaya yang dapat menunjukkan jati diri
maupun penanda Kota Mataram. Kawasan-kawasan tersebut adalah:
1) Kawasan Bintaro di Kelurahan Bintaro (Kecamatan Ampenan);
2) Kawasan Makam Van Ham di Kelurahan Cilinaya (Kecamatan Cakranegara);
3) Kawasan Pusat Kajian Islam (Islamic Center) di Kelurahan Dasan Agung;
4) Kawasan Kota Tua Ampenan di Kelurahan Ampenan Tengah dan Ampenan
Selatan (Kecamatan Ampenan).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 18
Pemerintah Kota Mataram
d. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup di Kota Mataram adalah:
1) Kawasan konservasi di sepanjang Sungai Midang, Sungai Jangkok, Sungai
Ancar, dan Sungai Brenyok;
2) Kawasan konservasi sempadan pantai Selat Lombok sepanjang 8 - 9 km;
3) Kawasan lindung di Kelurahan Pagutan Timur (Kecamatan Mataram) serta
Kelurahan Sayang-sayang dan Selagalas (Kecamatan Sandubaya);
4) Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tiap tanah pecatu yang terdapat di Kota
Mataram.
3. Wilayah Rawan Bencana
Dalam RPJMD Kota Mataram 2011-2015 wilayah rawan bencana di Kota
Mataram, antara lain:
1) Longsor, Genangan, dan Banjir
Kondisi topografi Kota Mataram yang sebagian besar merupakan daerah datar-
landai dan dilalui oleh empat sungai besar, menyebabkan tiap daerah aliran
sungai tersebut menjadi daerah rawan longsor terutama di musim penghujan.
Selain bencana longsor, beberapa titik di Kota Mataram terutama di Kecamatan
Sekarbela, Mataram, dan Cakranegara kerap terjadi genangan dan banjir.
Genangan air ini, selain disebabkan oleh kondisi topografi yang cenderung datar,
juga disebabkan oleh banyaknya saluran drainase yang tidak berfungsi secara
optimal. Beralihnya fungsi dari saluran irigasi menjadi drainase/air buangan.
2) Gelombang Pasang dan Tsunami
Wilayah-wilayah yang rentan terkena bencana gelombang pasang dan tsunami
adalah wilayah yang dekat dengan pantai (Selat Lombok) atau dengan kata lain
adalah kawasan pesisir. Wilayah-wilayah yang masuk dalam kawasan rawan
gelombang pasang dan tsunami adalah Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan
Tengah, Kelurahan Banjar, Kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung
Karang Permai, Kelurahan Tanjung Karang, dan Kelurahan Jempong Baru.
3) Abrasi Pantai
Abrasi pantai terjadi karena tergerusnya pantai oleh gelombang atau ombak
tinggi pada waktu tertentu yang terus menerus. Hal ini dikarenakan pantai tidak
memiliki penahan gelombang, sehingga mempercepat proses terjadinya abrasi
pantai. Kawasan yang rawan abrasi pantai di Kota Mataram adalah wilayah
pesisir yang telah disebutkan di atas. Salah satu dampak abrasi pantai adalah
terjadinya intrusi air laut yang dapat mempengaruhi kondisi air tanah di wilayah
Kota Mataram.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 19
Pemerintah Kota Mataram
4) Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang waktu kejadiannya tidak bisa
diprediksi. Kondisi tektonik di wilayah Provinsi NTB, khususnya Kota Mataram
merupakan jalur tumbukan lempeng Hindia-Australia dengan lempeng Euro-Asia
menyebabkan wilayah ini memiliki ancaman kegempaan yang potensial. Selain
ini terdapat ancaman dari utara berupa patahan busur belakang. Kedalaman
pusat gempa di wilayah Kota Mataram dan sekitarnya adalah sekitar 50 km.
4. Kondisi Demografi
a. Jumlah Penduduk
Kota Mataram merupakan daerah otonom dengan luas wilayah terkecil di
Provinsi NTB, namun dihuni oleh jumlah penduduk yang relatif besar.
Berdasarkan data BPS, penduduk Kota Mataram pada tahun 2011 hingga tahun
2014 didominasi oleh penduduk perempuan dengan selisih antara penduduk
perempuan dan laki-laki 4.928 jiwa pada tahun 2014. Jumlah penduduk tahun
2014 mengalami peningkatan 9.188 jiwa dari tahun 2013. Besarnya jumlah
penduduk tersebut di satu sisi dapat menjadi potensi Sumber Daya Manusia bagi
pembangunan Kota Mataram di segala bidang, namun di sisi yang lain banyak
kebutuhan sosial kemasyarakatan yang harus dipenuhi.
Lebih jelas mengenai gambaran komposisi jumlah penduduk Kota Mataram
tahun 2011 hingga tahun 2014 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
sebagaimana gambar berikut.
Gambar 2.2
Jumlah Penduduk Kota Mataram Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2012 - 2014
Sumber : BPS Kota Mataram, 2015
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
2012 2013 2014
2012 2013 2014
Laki - Laki 208,886 213,520 218,068
Perempuan 213,787 218,356 222,996
Total Penduduk 422,673 431,876 441,064
Laki - Laki
Perempuan
Total Penduduk
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 20
Pemerintah Kota Mataram
b. Pertumbuhan Penduduk
Kota Mataram pada tahun 2011 hingga tahun 2014 mengalami
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat sebagai akibat kelahiran alami
dan migrasi. Kedudukan dan fungsi Kota Mataram sebagai Ibukota Provinsi,
pusat pemerintahan, pendidikan, kesehatan serta perdagangan dan jasa menjadi
penyebab tingginya migrasi ke Kota Mataram dibandingkan daerah lain di
Provinsi NTB. Peningkatan jumlah penduduk tersebut terjadi merata di seluruh
wilayah kecamatan di Kota Mataram. Kepadatan penduduk Kota Mataram tahun
2014 yaitu 7.195 jiwa/km² dimana angka tersebut menjadikan Kota Mataram
memiliki tingkat kepadatan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk berdasarkan Kecamatan Tahun 2012-2014
No Kecamatan Luas
Wilayah (Km2 )
Penduduk (Jiwa)
Kepadatan Penduduk (Jiwa /Km2)
2012 2013 2014 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Ampenan 9,46 82.585 84.324 86.052 8.730 8.914 9.096
2 Sekarbela 10,32 57.792 60.123 62.508 5.600 5.826 6.057
3 Mataram 10,76 77.397 79.420 81.450 7.193 7.381 7.570
4 Selaparang 10,77 73.806 74.181 74.513 6.853 6.888 6.919
5 Cakranegara 9,67 65.488 66.026 66.516 6.772 6.828 6.879
6 Sandubaya 10,32 65.605 67.802 70.025 6.357 6.570 6.785
Jumlah/Total 61,30 422.673 431.876 441.064 6.895 7.045 7.195
Sumber: data proyeksi BPS Kota Mataram, 2015
Dari tabel 2.4 diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan Ampenan memiliki
jumlah penduduk terbanyak tiap tahunnya, dengan luas wilayah terkecil jumlah
penduduk di wilayah ini menghasilkan kepadatan penduduk yang paling tinggi
dibandingkan kecamatan lainnya yang ada di Kota Mataram, pada tahun 2014
Kepadatan Penduduk di Kecamatan Ampenan sebesar 9.096
Jiwa/Km2.Sedangkan jumlah Kecamatan Sekarbela dengan luas wilayah terbesar
ketiga memiliki jumlah penduduk terkecil sehingga kepadatan penduduknya
paling rendah yaitu 6.057 Jiwa/Km2 pada tahun 2014.
5. Struktur dan Komposisi Penduduk
Secara umum komposisi penduduk Kota Mataram pada tahun 2014
didominasi oleh penduduk perempuan. Kondisi ini terjadi hampir di semua
kelompok umur terutama pada kelompok usia di atas 14 tahun. Namun pada
kelompok umur dengan jumlah terbesar yaitu 20-24 tahun, penduduk laki-laki
lebih banyak daripada peduduk perempuan dengan jumlah selisih 2.941 jiwa.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 21
Pemerintah Kota Mataram
Menurut komposisi umur, komposisi penduduk tahun 2014 terbanyak pada
umur 20-24 tahun yaitu sebanyak 56.105 jiwa, sedangkan komposisi penduduk
terkecil pada kelompok umur 70-74 tahun 4.896.
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2014
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
0 – 4 21.347 20.428 41.775
5 – 9 19.760 18.988 38.748
10 – 14 18.861 17.990 36.851
15 – 19 22.487 22.767 45.254
20 – 24 29.523 26.582 56.105
25 – 29 18.394 19.352 37.746
30 – 34 16.852 19.384 36.236
35 – 39 15.312 16.925 32.237
40 – 44 14.541 15.578 30.119
45 – 49 11.762 12.306 24.068
50 – 54 9.246 9.541 18.787
55 – 59 7.615 7.853 15.468
60 – 64 4.891 5.290 10.181
65 – 69 3.408 3.985 7.393
70 – 74 2.121 2.775 4.896
75 + 1.948 3.252 5.200
Jumlah 218.068 222.996 441.064 Sumber: BPS Kota Mataram, 2015.
Jika dikelompokkan masing-masing menurut jenis kelamin dan kelompok
usia produktif maka komposisi penduduk Kota Mataram dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 2.3
Persentase Penduduk Kota Mataram
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014
Gambar 2.4
Struktur Umur Penduduk
Kota Mataram Tahun 2013
49.44
%
50.56
%
Laki-laki
Perempuan
26.61%
69.42%
3.97%
0 -14 thn 15 - 64 thn > 65 thn
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 22
Pemerintah Kota Mataram
Melihat kondisi struktur umur penduduk Kota Mataram pada tahun 2014
termasuk dalam transisi demografi yang menguntungkan karena proporsi
penduduk terbesar adalah yang berusia 15 sampai 64 tahun atau yang masih
dalam usia produktif. Kondisi demografi ini disebut menguntungkan karena
berpeluang untuk menciptakan kesejahteraan bila penduduk produktif tersebut
merupakan sumber daya manusia yang dapat memberikan kontribusi terhadap
pembangunan. Proporsi penduduk wanita yang lebih besar dan tingginya jumlah
penduduk usia produktif ini perlu di antisipasi oleh pemerintah dengan kebijakan
pembangunan daerah yang pro gender dan pro job.
Jika disusun dalam struktur piramida, penduduk Kota Mataram termasuk
dalam Piramida Penduduk Muda yaitu kondisi penduduk yang memiliki
pertumbuhan penduduk yang cepat dimana angka kelahiran jauh lebih tinggi
jika dibandingkan dengan angka kematian. Hal ini ditandai dengan komposisi
jumlah penduduk usia muda sangat besar, sedangkan usia tua sedikit
sebagaimana dapat dilihat seperti gambar di atas
Gambar 2.5 Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2014
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
40,000 30,000 20,000 10,000 00 10,000 20,000 30,000
0 – 4
5 – 9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75 +
Jumlah Penduduk
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 23
Pemerintah Kota Mataram
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah dari nilai tambah yang
diciptakan oleh seluruh aktivitas perekonomian di suatu daerah pada tahun
tertentu. Dengan kata lain, PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah
dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya guna menciptakan nilai tambah
bagi masing-masing sektor perekonomian.
Menurut data BPS Kota Mataram, hingga tahun 2014 nilai PDRB Kota
Mataram Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) terus mengalami peningkatan,
dimana pada tahun 2014 PDRB ADHB Kota Mataram menjadi Rp.8,116 triliun
atau mengalami peningkatan sebesar 15,58% dari tahun 2013. Sejalan dengan
PDRB ADHB, nilai PDRB Kota Mataram Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) juga
mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 PDRB ADHK sebesar Rp.2,43 triliun,
meningkat menjadi Rp.2,63 triliun pada tahun 2013 dan menjadi Rp.2,84 triliun
pada tahun 2014
Tabel 2.6
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kota Mataram Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2014
Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Ribu Rp.) PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Ribu Rp.)
2012* 2013** 2014*** 2012* 2013** 2014***
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian 218.470.419 241.666.672 265.314.721 91.015.340 92.823.309 95.014.395
Pertambangan
& Penggalian 663.802 701.816 736.305 313.601 314.573 316.335
Industri
Pengolahan 613.314.304 668.264.359 743.426.751 293.450.261 307.858.669 326.207.700
Listrik, Gas,
Air 71.596.604 82.907.708 95.669.685 21.298.973 23.421.960 25.647.700
Bangunan 583.903.454 669.098.062 781.009.156 245.802.804 267.998.797 292.440.287
Perdagangan,
Hotel &
Restoran
1.397.171.260 1.695.799.388 2.022.777.111 524.314.619 582.996.649 647.532.922
Pengangkutan
& Komunikasi 1.182.536.034 1.319.148.200 1.452.809.230 476.425.057 497.939.720 522.245.263
Keuangan,
Persewaan &
Jasa
Perusahaan
1.196.064.654 1.413.991.859 1.689.150.598 486.286.378 541.705.980 605.286.889
Jasa-Jasa 829.208.988 930.799.139 1.064.855.196 290.910.948 310.328.988 330.816.924
PDRB 6.092.929.519 7.022.377.203 8.115.748.753 2.429.817.981 2.625.388.645 2.845.507.761
Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Prediksi
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 24
Pemerintah Kota Mataram
Gambar 2.6
Kontribusi Masing-masing Sektor (persen) terhadap Pembentukan PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000
Kota Mataram Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014
Sebagai ibukota Provinsi, Kota Mataram menjadi pusat perdagangan dan
jasa dimana arus keluar masuk barang dari berbagai daerah serta jasa terjadi di
Kota Mataram. Peranan pemerintah daerah dalam mendukung aktivitas
perdagangan cukup besar yang ditandai dengannya banyaknya bangunan ruko-
ruko baru di Kota Mataram. Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun
2014 menjadi leading sector bagi perekonomian yang mana tercermin dalam nilai
tambah bruto atas PDRB ADHB pada sektor ini mencapai nilai sebesar Rp.2,02
trilliun atau kontribusi sektor ini pada pembentukan PDRB ADHB Kota Mataram
sebesar 24,92 persen. Penyumbang terbesar dari sektor ini adalah subsektor
perdagangan besar dan eceran. Pada nilai tambah bruto ADH Konstan sektor ini
sebesar Rp.647,53 miliar rupiah atau berkontribusi 22,76 persen.
Penyumbang PDRB terbesar kedua adalah sektor Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan yang menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Pada
tahun 2014 nilai tambah bruto atas PDRB ADHB pada sektor ini mencapai
sebesar Rp.1,68 trilliun, dengan kata lain kontribusi sektor ini sebesar 20,81
persen. Subsektor Bank merupakan kontributor dominan dimana kegiatan
perbankan merupakan penunjang semua kegiatan perekonomian masyarakat
baik melalui simpanan maupun kredit yang tersalurkan, selanjutnya yang lain
dihasilkan oleh lembaga keuangan bukan bank, jasa penunjang keuangan, sewa
bangunan, dan jasa perusahaan. Nilai tambah bruto ADH Konstan sektor ini
sebesar Rp.605,28 miliar rupiah atau berkontribusi 21,27 persen.
0 1,000,000,000 2,000,000,000
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, Air
Bangunan
Perdagangan, Hotel & Restoran
Pengangkutan & Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
3,27%
0,01%
9,16%
1,18%
9,62
24,92%
17,90%
20,81%
13,12%
3,34%
0,01%
11,46%
0,90%
10,28
22,76%
18,35%
21.27%
11,63%
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Ribu Rp.) PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Ribu Rp.)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 25
Pemerintah Kota Mataram
Perkembangan kegiatan ekonomi suatu daerah, salah satunya sangat
ditentukan oleh kelancaran distribusi hasil kegiatan produksi dan didukung oleh
kegiatan komunikasi yang memadai. Sektor pengangkutan dan komunikasi pada
tahun 2014 telah menghasilkan nilai tambah bruto adh berlaku sebesar Rp 1,45
trilliun atau kontribusi 17,90 persen. Untuk nilai tambah bruto adh konstan,
sektor ini mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp.522,24 miliar atau
berkontribusi sebesar 18,35 persen.
Kontribusi sektor jasa-jasa terhadap pembentukan PDRB ADHB Kota
Mataram tahun 2014 sebesar Rp.1,06 triliun atau 13,12 persen, dimana nilai
tambah yang dihasilkan sektor ini masih didominasi oleh subsektor
pemerintahan umum dibandingkan oleh subsektor swasta termasuk perorangan.
Sedangkan nilai tambah bruto ADHK sektor ini sebesar Rp. 330,81 miliar atau
dengan kontribusi sebesar 11,63 persen.
Sektor industri pengolahan pada tahun 2014 mampu menciptakan nilai
tambah bruto ADHB sebesar Rp. 743,42 miliar dengan kontribusi sebesar 9,16
persen. Sektor industri pengolahan memiliki potensi yang besar untuk
berkembang menjadi leading sektor bagi perekonomian Kota Mataram. Industri
pengolahan memiliki dampak yang luas terhadap perkembangan sektor
perekonomian lainnya. Sektor bangunan pada tahun 2014 juga memberikan
kontribusi yang cukup signifikan pada pembentukan PDRB Kota Mataram
dengan memberikan nilai tambah Rp.781 miliar atau kontribusi sebesar 9,62
persen pada PDRB ADHB dan Rp.292,44 miliar atau 1,28 persen pada PDRB
ADHK.
Sektor listrik, gas dan air bersih memberikan nilai tambah PDRB ADHB
Rp.95,66 miliar senilai dengan kontribusi yang tetap dengan tahun sebelumnya
yaitu sebesar 1,18 persen dan pada PDRB ADHK dengan nilai tambah Rp.292,44
miliar atau kontribusi 0,90 persen. Sektor pertanian dan sektor pertambangan
memberikan kontribusi yang tidak terlalu tinggi pada pembentukan PDRB Kota
Mataram. Pada tahun 2014 sektor pertanian memberikan nilai tambah bruto
ADHB sebesar Rp.265,31 miliar dengan kontribusi sebesar 3,27 persen dan nilai
tambah bruto ADHK Rp. 95,01 miliar atau kontribusi 3,34%. Sedangkan sektor
pertambangan memberikan kontribusi sebesar 0,01 persen pada PDRB Kota
Mataram dengan nilai tambah bruto ADHB Rp.736,81 juta dan ADHK Rp.316,3
juta.
Pembentukan PDRB ADHB menurut lapangan usaha di Kota Mataram
dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok sektor yaitu: kelompok sektor Primer
terdiri dari sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian; kelompok
sektor Sekunder terdiri dari sektor Industri sektor Pengolahan, Listrik, Gas, Air,
dan sektor Bangunan; dan; sektor Tersier terdiri dari sektor perdagangan hotel &
restoran, sektor pengangkutan & komunikasi, sektor bank, usaha persewaan &
jasa perusahaan dan sektor jasa- jasa.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 26
Pemerintah Kota Mataram
Gambar 2.7 PDRB Kota Mataram Menurut Kelompok Sektor Tahun
2012-2014 (Ribu Rp)
Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Prediksi
Sumber: Dokumen PDRB Kota Mataram, 2013; BPS Kota Mataram, 2015.
Peranan PDRB atas dasar harga berlaku menurut kelompok sektor dalam
kurun waktu 2012-2014 masih didominasi oleh kelompok sektor tersier. Pada
tahun 2014 kontribusi sektor tersier mengalami peningkatan dari 76,32 persen
pada tahun 2013 menjadi 76,76 persen. Hal ini menggambarkan struktur
perekonomian Kota Mataram mengarah kepada struktur jasa (Service City),
dimana Kota Mataram yang menjadi Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat
mempunyai fungsi-fungsi utama sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan
perdagangan, jasa dan pariwisata. Sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan
perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial. Juga sebagai pusat pelayanan
bagi kegiatan perdagangan dan pusat bisnis. Karena fungsinya sebagai pusat
pelayanan-pelayanan tersebut, maka kebutuhan akan jasa pendukungnya cukup
tinggi.
Struktur perekonomian di setiap kecamatan di Kota Mataram secara umum
sama yaitu pada sektor tersier sangat menonjol sedangkan sektor primer sangat
kecil peranannya. Gambaran kinerja perekonomian kecamatan dapat dianalisa
dari data berikut :
0.00
1,000,000,000.00
2,000,000,000.00
3,000,000,000.00
4,000,000,000.00
5,000,000,000.00
6,000,000,000.00
7,000,000,000.00
2012* 2013** 2014***
3,60% 3,45% 3,28%
20,82% 20,22% 19,96%
75,58%
76,32%
76,76%
2012* 2013** 2014***
Primer 219,134,221.00 242,368,488.00 266,051,026.00
Sekunder 1,268,814,362.00 1,420,270,129.00 1,620,105,592.00
Tersier 4,604,980,936.00 5,359,738,586.00 6,229,592,135.00
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 27
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 2.7 PDRB Kecamatan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2011-
2013 Kota Mataram
No Kecamatan PDRB ADHB (Rp.000) PDRB ADHK (Rp.000)
2011 2012* 2013** 2011 2012* 2013**
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Ampenan 674.103.473 763.565.986 877.181.149 291.355.138 318.179.389 341.739.449
2 Sekarbela 448.994.312 507.559.850 574.657.923 197.098.377 213.986.722 227.046.109
3 Mataram 806.604.103 936.982.270 1.075.617.986 327.621.180 358.242.089 386.947.682
4 Selaparang 1.304.581.291 1.260.092.753 1.442.284.321 595.016.668 491.100.464 529.699.500
5 Cakranegara 1.282.759.111 1.499.107.672 1.738.687.360 546.945.075 606.133.845 660.533.449
6 Sandubaya 978.049.907 1.125.620.988 1.313.948.464 400.559.220 442.175.472 479.422.456
Jumlah/Total 5.495.092.197 6.092.929.519 7.022.377.203 2.358.595.658 2.429.817.981 2.625.388.645
Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Sumber: Dokumen PDRB Kecamatan di Kota Mataram, 2013.
Memperhatikan PDRB yang dihasilkan oleh kecamatan se-Kota Mataram
dalam kurun waktu 2012-2013 tampak cukup bervariasi dimana kecamatan
yang mencapai PDRB tertinggi atas dasar harga berlaku adalah Kecamatan
Cakranegara dan yang terkecil adalah Kecamatan Sekarbela. Semua Kecamatan
di Kota Mataram mengalami peningkatan PDRB yang positif. Keunggulam
masing-masing Kecamatan dalam hal pembentukan nilai tambah PDRB juga
bervariasi dan berbeda. Kecamatan Ampenan dan Sekarbela memberikan
kontribusi terbesar pada sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, listrik,
gas dna air bersih, serta sektor bangunan.
Kecamatan Cakranegara memberikan kontribusi terbesar pada sektor
industri pengolahan, sektor keuangan dan jasa perusahaan serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Sementara Kecamatan Sandubaya memberikan
kontribusi terbesar pada sektor pengangkutan dan komunikasi, sedangkan
Kecamatan Mataram dan Selaparang memberikan kontribusi terbesar pada
sektor jasa-jasa terutama jasa pemerintahan.
2. Laju Inflasi
Salah satu indikasi stabilnya perekonomian suatu daerah adalah harga
barang. Inflasi atau deflasi adalah perubahan harga barang di tingkat konsumen,
atau merupakan persentase perubahan dari indeks harga konsumen (IHK).
Dalam PDRB, kenaikan harga barang-barang dicerminkan oleh perkembangan
laju indeks harga implisit (IHI). Indeks harga implisit menggambarkan tingkat
inflasi yang menyeluruh dari seluruh kegiatan perekonomian mulai sektor
pertanian sampai dengan jasa-jasa atau dengan kata lain tingkat perubahan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 28
Pemerintah Kota Mataram
6.38
4.1
9.27 7,18
0
5
10
2011 2012 2013 2014
Gambar 2.8 LAJU INFLASI KOTA MATARAM TAHUN 2011 - 2014
2011 2012 2013 2014
1,56
1,010,72 0,61
-1,03
0,91
4,55
0,78
-1,51
0,62
0,03
0,771,48
0,30
-0,39 -0,49
-0,04
0,45
0,98
0,73 0,26 0,30
1,14
2,27
-2
-1
0
1
2
3
4
5
Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des
2013 2014
indeks harga implisit menggambarkan tingkat perubahan harga yang terjadi pada
sektor/sub sektor. Secara agregat indeks harga implisit menunjukkan tingkat
perubahan harga yang terjadi di suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.
Perkembangan harga barang akan mempengaruhi kemampuan masyarakat
membeli barang-barang kebutuhan hidup. Sehingga dalam hal ini pertumbuhan
ekonomi yang tinggi apabila tanpa diikuti oleh stabilnya harga-harga barang,
dikatakan belum mampu menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Inflasi pada tahun 2014 dapat ditekan, hasilnya nilai inflasi tahun 2014 lebih
kecil dibanding tahun 2013. Inflasi pada tahun 2014 yaitu 7,18% atau menurun
2,09% dari tahun 2013 sebesar 9,27%.
Sumber : BPS Kota Mataram dan Bank Indonesia, 2015
Adapun fluktuasi inflasi bulanan selama tahun 2013 dan 2014 dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.9
Inflasi bulanan Kota Mataram (%) Tahun 2013-2014
Sumber : BPS Kota Mataram dan Bank Indonesia, 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 29
Pemerintah Kota Mataram
Dari gambar dapat terlihat bahwa tingkat inflasi tertinggi pada tahun 2013
terjadi pada bulan Juli dengan nilai 4,55%, sedangkan pada tahun 2014 tingkat
inflasi tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan nilai 2,27%. Sementara pada
tahun 2013 terjadi deflasi sebesar 1,51% di bulan September pada dan pada
tahun 2014 terjadi deflasi pada bulan April sebesar 0,49%. Adapun penyebab
utama inflasi pada tahun 2014 antara lain didorong permintaan saat Maulid Nabi
Muhammad SAW (Januari), Hari Raya Idul Fitri (Juli) dan efek kenaikan BBM
pada akhir tahun 2014 (Desember).
Bank Indonesia telah memetakan inflasi yang terjadi di Kota Mataram
tahun 2014, hasil pemetaan menunjukan bahwa trend yang berbeda dengan
daerah lain dimana di kota Mataram ketika perayaan Maulid Nabi Muhammad
SAW terjadi inflasi yang tinggi bahkan lebih tinggi daripada saat Idul Fitri.
Komoditi yang paling sering menjadi penyumbang inflasi tertinggi sepanjang
tahun 2014 yaitu beras, tongkol pindang, tomat sayur, cabai rawit, dan daging
ayam ras. Perkembangan Inflasi Kota Mataram menjadi perhatian bagi NTB
karena memiliki bobot terbesar bagi inflasi NTB secara keseluruhan.
3. PDRB per Kapita
Angka PDRB per Kapita memberikan gambaran kasar bagian PDRB yang
diterima secara rata-rata oleh seluruh penduduk dalam suatu daerah. Meskipun
kasar, PDRB per Kapita tetap ianggap relevan digunakan untuk mengukur
kemakmuran suatu daerah. Angka ini merupakan hasil pembagian antara
besaran PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Adapun
perkembangan pendapatan per Kapita Kota Mataram dapat dilihat sebagai
berikut :
Gambar 2.10 PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kota Mataram
Tahun 2011-2014
**data prediksi
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015.
Pada Tahun 2014 PDRB Per Kapita Kota Mataram atas harga berlaku
mencapai kisaran Rp. 18.822.000, yang mana mengalami peningkatan sebesar
12,48% dibandingkan dengan tahun 2013.
2011 2012 2013 2014**
PDRB Per Kapita
(Rp.000/tahun)13,504 14,745 16,734 18,822
12,000
14,000
16,000
18,000
20,000
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 30
Pemerintah Kota Mataram
4. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya mencerminkan aktifitas
perekonomian suatu daerah. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya
peningkatan, sedangkan pertumbuhan yang negatif menunjukkan terjadinya
perlambatan dalam kegiatan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan stabil merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di bidang
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dicerminkan oleh laju PDRB
berdasarkan harga konstan. Berbagai kebijakan diambil pemerintah untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil. Kebijakan tersebut akan
tercermin dari kondisi makro ekonomi yang kondusif seperti tingkat inflasi yang
cukup terkendali dan nilai tukar rupiah yang semakin menguat terhadap mata
uang asing terutama Dolar Amerika (USD).
Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram kurun waktu
2011-2014 dapat dilihat sebagai berikut:
**data prediksi
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Pada tahun 2013 masa transisi perpindahan bandara Selaparang ke
Bandara Internasional Lombok telah selesai, sehingga pertumbuhan ekonomi
Kota Mataram yang ditunjukkan oleh PDRB atas dasar harga konstan lebih baik
dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012. Pada tahun 2012
pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh Kota Mataram mencapai 3,02 persen
sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2013 mencapai 8,05 persen dan terus
meningkat di tahun 2014 mencapai 8,38 persen. Pada tahun 2012 sektor
pengangkutan dan komunikasi khususnya subsektor angkutan udara tidak lagi
berkontribusi terhadap pembentukan PDRB, hal inilah yang menyebabkan
pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sangat rendah.
7.67
3.02
8.05
8,38**
0
5
10
2011 2012 2013 2014
Gambar 2.11 LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA MATARAM
TAHUN 2011-2014
2011 2012 2013 2014
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 31
Pemerintah Kota Mataram
b. Fokus Kesejahteraan Sosial
1. Kemiskinan
Selama tahun 2011-2014 jumlah penduduk miskin Kota Mataram terus
mengalami penurunan. Dengan kecenderungan selalu menurun di beberapa
tahun terakhir, Angka kemiskinan diharapkan akan terus dapat ditekan sekecil
mungkin sehingga kesejahteraan masyarakat di Kota Mataram dapat dinikmati
secara menyeluruh dan merata. Penurunan angka kemiskinan Kota Mataram
yang juga menjadi tanda peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilihat
sebagaimana grafik berikut:
Grafik 1.9 Penduduk Miskin di Kota Mataram Tahun 2011 - 2014
*data proyeksi diolah Sumber: BPS Kota Mataram (2011-2013)
Berkurangnya jumlah penduduk miskin setiap tahunnya seiring dengan
meningkatnya IPM Kota Mataram. Hal ini juga dapat diartikan bahwa pendapatan
penduduk semakin meningkat, karena secara konseptual penduduk miskin
adalah penduduk yang pendapatannya lebih kecil dari pendapatan yang
dibutuhkan untuk hidup secara layak di wilayah tempat tinggalnya.
2. Pendidikan
Penduduk usia 10 tahun keatas dari hasil Susenas menunjukkan,
pencapaian angka melek huruf (AMH) di Kota Mataram tahun 2014 telah
mencapai angka 94,31 persen. Sedangkan penduduk yang masih buta huruf
sebesar 5,69 persen. Jumlah itu kebanyakan di dominasi oleh penduduk
perempuan dan penduduk usia lanjut. Diperlukan kerja keras semua pihak
sehingga buta huruf di Kota Mataram bisa berangsur-angsur berkurang.
2011 2012 2013 2014*
Jumlah Penduduk Miskin
(Jiwa)53,736 49,633 46,670 44,772
Persentase Penduduk Miskin
Kota Mataram (%)13.18 11.87 10.75 10.06
0
2
4
6
8
10
12
14
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000Jiwa %
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 32
Pemerintah Kota Mataram
Rata-rata lama sekolah penduduk Kota Mataram dari tahun ke tahun
semakin meningkat dengan semakin sadarnya masyarakat akan arti pentingnya
pendidikan. Pada tahun 2011 rata-rata lama sekolah selama 9,22 tahun, tahun
2014 rata – rata lama sekolah meningkat signifikan menjadi 9,89. Artinya rata-
rata penduduk Kota Mataram bersekolah selama 9,89 tahun atau setingkat
dengan kelas 1 SMA. Dengan demikian wajib belajar 9 tahun di Kota Mataram
sudah dapat dilampaui.
Gambar 2.12
Perkembangan Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah
Kota Mataram Tahun 2012 – 2014
Sumber: LKPJ Akhir Masa Jabatan Walikota Mataram Periode 2011-2015
Adapun persentase tingkat kelulusan pada tahun 2013 untuk tingkat SD
sebesar 99,83 persen, tingkat SMP kelulusan sebesar 100 persen dan tingkat
SLTA kelulusan sebesar 98,05 persen. Untuk kelulusan MI, MTs, dan MA masing
– masing 100 persen, 100 persen, dan 96,92 persen. Dengan semakin baiknya
ketersediaan sarana dan prasarana sekolah, serta kualitas tenaga pendidik dapat
meningkatkan mutu pendidikan penduduk.
Pembangunan bidang pendidikan di Kota Mataram merupakan proses
panjang untuk meningkatkan daya saing warga Kota Mataram. Berbagai
kebijakan untuk memberikan hasil yang memuaskan dengan meningkatnya IPM
Kota Mataram.
Daya serap penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu, dapat
dilihat dengan menggunakan indikator yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) dan
Angka Partisipasi Murni (APM).
Angka Partisipasi Kasar adalah perbandingan antara jumlah murid pada
setiap jenjang pendidikan (SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, SMA/MA/Paket
C), tanpa memperhitungkan umur, terhadap jumlah warga kota kelompok usia
2011 2012 2013 2014
AMH (%) 91.85 92.25 93.68 94.31
RLS (tahun) 9.22 9.68 9.69 9.89
8.8
9
9.2
9.4
9.6
9.8
10
90.5
91
91.5
92
92.5
93
93.5
94
94.5
Rata-rata Lama
Sekolah
Angka Melek
Huruf
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 33
Pemerintah Kota Mataram
sekolah (7-12, 13-15, 16-18 tahun) yang sesuai. Sedangkan Angka Partisipasi
Murni (APM) adalah perbandingan antara jumlah murid kelompok usia sekolah
(7-12, 13-15, 16-18 tahun) pada jenjang pendidikan tertentu ( SD/MI/Paket A,
SMP/MTs/Paket B, SMA/MA/Paket C) terhadap jumlah warga kota kelompok
usia sekolah (7-12, 13-15, 16-18 tahun) yang sesuai.
Berikut gambaran perkembangan APK dan APM di Kota Mataram pada
tahun 2012-2013 :
Gambar 2.13
Perkembangan APM dan APK untuk SD/Setara, SMP/Setara
dan SMU/Setara Di Kota Mataram Tahun 2012 – 2014
Sumber: LKPJ Akhir Masa Jabatan Walikota Mataram Periode 2011-2015
Dari gambar dapat dilihat bahwa Angka Partisipasi Kasar tahun 2012 -
2014 pada jenjang pendidikan SD/MI/Paket A mencapai lebih dari 100% dimana
hal ini disebabkan terdapat murid sekolah yang berusia di luar usia resmi
sekolah atau terdapat murid sekolah yang berasal dari luar Kota Mataram. Pada
jenjang pendidikan SMP/MTs/PAket B dan SMA/MA/PAket C juga mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, terutama untuk tahun 2014 mencapai lebih
dari 100% dengan factor penyebab sama dengan yang terjadi pada tingkat
SD/MI/Paket A.
Angka Partisipasi Murni tahun 2014 juga mengalami peningkatan di semua
jenjang pendidikan kecuali pada tingkat SMP/MTs/Paket B yang mengalami
penurunan. APK SD sampai dengan 2014 telah tercapai sebesar 110,4% dan
melampaui target RPJMD yang ditetapkan sebesar 105,27%, termasuk APM SD
sampai dengan 2014 telah tercapai sebesar 98,91% dan melampaui target
RPJMD yang ditetapkan sebesar 89,68%. Sementara capaian untuk APK dan
APM SMP/MTs/Paket B serta APK dan APM SMA/SMK/MA/Paket C dipengaruhi
oleh masih tingginya biaya pendidikan pada dua jenjang pendidikan tersebut.
100.7
91.8 84.63 94.76
74.22
64.41
101.35
96.82
75.91
95.91
83.19
64.67
110.4 106.65
92.16
98.91
77.82
67.01
60
66
72
78
84
90
96
102
108
APK SD APK SMP APK SMA APM SD APM SMP APM SMA
2012 2013 2014
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 34
Pemerintah Kota Mataram
Dalam mengatasi keterbatasan tersebut, Pemerintah Kota Mataram melakukan
mekanisme pembiayaan tambahan melalui BOSDA untuk memberikan
pembebasan biaya pendidikan bagi siswa miskin/tidak mampu.
3. Kesehatan
Kota Mataram dengan karakteristik perkotaan yang berkembang
membutuhkan upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang memadai bagi
masyarakat. Hal ini menjadi prioritas bagi Pemerintah Kota Mataram, agar
derajat kesehatan selalu meningkat dan lebih baik. Muara dari kualitas
kesehatan masyarakat, akan tergambarkan dalam Angka Harapan Hidup (AHH),
Angka kelangsungan hidup bayi dan persentase balita gizi buruk. Adapun
capaian kualitas kesehatan masyarakat Kota Mataram yang terukur dari
indikator-indikator tersebut di atas dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 2.14
Perkembangan Angka Indikator Kesehatan Kota Mataram 2011-2014
Sumber: LKPJ Akhir Masa Jabatan Walikota Mataram Periode 2011-2015
Setiap tahunnya angka harapan hidup Kota Mataram mengalami
peningkatan, selama kurun waktu 2011 – 2014. Angka Harapan Hidup (AHH)
Kota Mataram pada tahun 2011 mencapai 67,13 tahun meningkat 1,67 menjadi
68,80 tahun pada tahun 2014. Meningkatnya AHH mencerminkan derajat
kesehatan masyarakat Kota Mataram dari tahun ke tahun semakin baik oleh
karena meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan, intensitas penyuluhan
kesehatan dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap arti hidup sehat.
Pada kasus prevalensi gizi buruk terjadi pada anak usia Balita sebagai
dampak kekurangan asupan gizi. Langkah penurunan angka kejadian gizi buruk
setiap tahunnya dilakukan dengan mengefektifkan mekanisme pendataan,
kontrol kejadian, dan intervensi penanganannya.
2.5 2.5 2.25
40.82 40.31
43.22 44.5
67.13 67.62 68.12 68.63
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
30
40
50
60
70
2011 2012 2013 2014
PGB AHH & AHKB
Prevalensi Gizi Buruk (%)Angka Kelangsung-an Hidup Bayi per 1000 kelahiran hidup (%)Angka Harapan Hidup (Tahun)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 35
Pemerintah Kota Mataram
4. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumber daya manusia yang
sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan. Pemerintah Kota Mataram terus
mengupayakan peningkatan mutu tenaga kerja dengan cara membekali
masyarakat dengan keterampilan sehingga dapat memasuki lapangan pekerjaan
sesuai yang dikehendaki. Bahkan, pemerintah sangat mengharapkan agar
masyarakat mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dengan memanfaatkan
peluang yang ada atau membuka kesempatan kerja. Menurut data statistik yang
dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, jumlah
pengangguran penduduk Kota Mataram tahun 2014 sebanyak 9.530 jiwa atau
menurun 212 jiwa dari tahun 2013 yang berjumlah 9.742 jiwa.
Indikator yang memliki relevansi dalam pengukuran tingkat keberhasilan
pelaksanaan program/kegiatan. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
merupakan indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang
penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari, merujuk pada
suatu waktu dalam periode survey. Sedangkan Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
merupakan peluang penduduk usia kerja yang termasuk angkatan kerja untuk
bekerja.
Terjadinya penurunan TPAK tidak serta merta diartikan minimnya kinerja
pemerintah Kota Mataram dalam hal penanganan ketenagakerjaan akan tetapi
lebih pada pola penghitungan yang digunakan, dimana penghitungan TPAK
didasarkan atas jumlah angkatan kerja berbanding jumlah penduduk usia kerja
sehingga dapat dijelaskan bahwa angkatan kerja berdasarkan kelompok umur
yaitu 15-24 tahun (kelompok usia sekolah) dan umur 65 ke atas (kelompok
purna bakti/pensiun) lebih banyak masuk ke kelompok bukan angkatan kerja.
Dengan demikian terjadi penurunan rasio jumlah angkatan kerja terhadap
jumlah penduduk usia kerja yang berimplikasi pada berfluktuasinya angka TPAK.
Gambar 2.15
Perkembangan Angka Indikator Ketenagakerjaan Kota Mataram 2011-2014
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
6.7 6.53 5.48 4.79
64.71 61.98 56.15
61.2
93.3 93.47 94.52 95.21
4
5
6
7
45
65
85
105
2011 2012 2013 2014
TPT TPAK & TKK
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 36
Pemerintah Kota Mataram
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) menunjukkan besarnya penyerapan
angkatan kerja terhadap pasar kerja. Meningkatnya TKK tidak terlepas dari
upaya pemerintah Kota Mataram diantaranya dengan menjalin kerjasama secara
intens dan berkelanjutan dengan stakehoder ketenagakerjaan, peningkatan
kapasitas dan profesionalisme pencari kerja, adanya regulasi ketenagakerjaan
yang berorientasi pada pemanfaatan tenaga kerja lokal serta keterbukaan akses
informasi melalui bursa tenaga kerja online.
c. Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Jumlah grup/sanggar kesenian di Kota Mataram berfluktuasi dari tahun ke
tahun sebagaimana diuraikan dalam berikut:
Tabel 2.8 Rasio Grup Kesenian/Sanggar Kesenian per 10.000 penduduk
di Kota Mataram Tahun 2014
No Uraian Jumlah
1 Jumlah Grup/Sanggar Kesenian 206
2 Jumlah Penduduk 441.064
Rasio Sanggar Kesenian per 10.000 penduduk 4,67
Sumber : BPS Kota Mataram, 2015 dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, 2014
Sementara itu kondisi jumlah klub olahraga dan lapangan olah raga yang
ada di Kota Mataram menunjang peningkatan prestasi di even olahraga baik
tingkat nasional maupun internasional. Rasio klub olahraga di Kota Mataram,
sebagaimana tabel terlampir:
Tabel 2.9 Rasio Klub Olahraga per 10.000 penduduk
di Kota Mataram Tahun 2013
No Uraian Jumlah
1 Jumlah Klub Olahraga 55
2 Jumlah Penduduk 441.064
Rasio Klub Olahraga per 10.000 penduduk 1,25
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2014
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum
1. Fokus Layanan Urusan Wajib
a. Pendidikan
Program pendidikan gratis yang dilaksanakan secara nasional untuk
tingkat SD dan SMP sangat membantu masyarakat kurang mampu untuk
melanjutkan sekolah termasuk Kota Mataram. Dengan dilaksanakan program
pendidikan gratis diharapkan kualitas pendidikan di Kota Mataram meningkat.
Pelaksanaan Urusan Wajib Kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 37
Pemerintah Kota Mataram
strategis meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat yang ditetapkan dalam
RKPD Tahun 2014.
Tabel 2.10 Statistik Sekolah di Kota Mataram Tahun 2013
URAIAN TK & RA SD & MI SMP & MTs SMA, SMK, MA
Sekolah 117 184 58 56
Guru 640 2.608 1.645 2.097
Murid 6.661 47.155 23.235 22.465
Sumber: Mataram dalam Angka 2014
Kebijakan pemerintah yang semakin memperhatikan pendidikan maka
fasilitas pendidikan di Kota Mataram juga semakin meningkat. Tahun 2013 Di
Kota Mataram terdapat 95 Pra sekolah atau TK, 184 SD sederajat (2012:179), 62
SMP sederajat (2012:62) dan 56 SMA sederajat (2012:55) yang tersebar di enam
kecamatan. Tenaga pengajar masing – masing 497 guru TK, 2.608 guru SD,
1.645 guru SMP dan 2.097 guru SMA.
Tabel 2.11 Partisipasi Sekolah Penduduk Usia 5-24 tahun
Di Kota Mataram Tahun 2013 (%)
Jenis Kelamin Tidak/Belum
Pernah Sekolah Masih
Bersekolah Tidak Bersekolah
Lagi
Laki-laki 8,52 71,21 20,26
Perempuan 7,87 68,58 23,55
Laki-laki & Perempuan 8,20 69,89 21,91
Sumber: Buku Statistik Daerah Kota Mataram, 2014
Program belajar 9 tahun di Kota Mataram sedang diupayakan meningkat
menjadi 12 tahun. Jika dilihat dari tingkat pendidikan penduduk usia 10 keatas
tahun 2013 umumnya pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah SMA yaitu
sebanyak 29,64 persen, terdapat penduduk lulusan Perguruan tinggi sebanyak
8,02 persen. Untuk melihat penduduk usia sekolah umumnya mengacu pada
penduduk usia 5- 24 tahun. Dari seluruh penduduk usia ini sebanyak 69,28
persen masih bersekolah sedangkan 21,91 persen sudah tidak bersekolah lagi,
dan sebanyak 8,2 persen tidak pernah atau belum bersekolah. Masih adanya
penduduk usia 5-24 tahun yang tidak atau belum bersekolah ini perlu menjadi
perhatian semua pihak, karena masih ada warga Kota Mataram yang belum
pernah mengenyam pendidikan di era modern ini.
Data penunjang layanan pendidikan Kota Mataram tahun 2014 dapat
dilihat sebagai berikut:
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 38
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 2.12
Pembangunan Urusan Wajib Pendidikan Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PENDIDIKAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1. Pendidikan dasar:
1.1. Angka partisipasi sekolah % 110,4
1.2. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
% 37,81
1.3. Rasio guru/murid % 587,55
1.4. Rasio guru/murid per kelas rata-rata % 58,82
2. Pendidikan menengah:
2.1. Angka partisipasi sekolah % 35,22
2.2. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
% 37,81
2.3. Rasio guru terhadap murid % 1:25
2.4. Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
% 36,7
2.5. Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)
% 99,1
3. Fasilitas Pendidikan:
3.1. Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
% 2,601
3.2. Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
% 1,881
4. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD):
4.1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) % 0,3
5. Angka Putus Sekolah:
5.1. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,14
5.2. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,39
5.3. Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA % 1,7
6. Angka Kelulusan:
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 39
Pemerintah Kota Mataram
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PENDIDIKAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
6.1. Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 100
6.2. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 100
6.3. Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 99,9
6.4. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
% 110,04
6.5. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
% 124,24
6.6. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV % 90,97
b. Kesehatan
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi
serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai sebuah investasi untuk
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Pembangunan bidang kesehatan
bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan
kesehatan secara mudah, merata, dan terjangkau, sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Pelaksanaan Urusan Wajib Kesehatan diarahkan
untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan
masyarakat yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.
Kondisi umum kesehatan di Kota Mataram dipengaruhi oleh berbagai faktor
yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara faktor yang
mempengaruhi pelayanan kesehatan ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan
kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan
manajemen kesehatan. Kebijakan dalam memfungsikan Puskesmas sebagai
Pelayanan Perawatan dengan ketersediaan 4 Puskesmas Perawatan di Kota
Mataram agar masyarakat dapat lebih efisien dalam mendapatkan layanan
kesehatan, serta dalam memberikan pemerataan pelayanan antara RSUD dan
Puskesmas, sehingga optimalisasi pelayanan kesehatan tingkat pratama atau
pelayanan kesehatan tingkat dasar dapat dicapai. Sebagai sebuah Kota dengan
dinamika yang kompleks, penanganan penyakit tertentu membutuhkan
penanganan khusus dan berkelanjutan, seperti Penanganan HIV-AIDS, Gizi
Buruk dan Gizi Kurang. Langkah-langkah optimalisasi dilakukan dengan
penguatan kelembagaan dan jejaring kerja yang jelas dan berkesinambungan
antara stakeholders terkait.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 40
Pemerintah Kota Mataram
Guna melayani masyarakat di bidang kesehatan di Kota Mataram, pada
tahun 2014 terdapat fasilitas kesehatan yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.13
Jumlah Sarana Kesehatan di Kota Mataram Tahun 2014
No Sarana Kesehatan Jumlah Keterangan
1 RSU Pemerintah 2 RSUD Pemprov NTB & Kota Mataram
2 RSU TNI/Polri 2 TNI/Polri
3 RSU Swasta 5
RS Islam Siti Hajar, RS Saint Antonius, RS Risa, RS Biomedika, RS Harapan Keluarga
4 Rumah Sakit Jiwa 1 Pemprov NTB
5 Rumah Bersalin 7 Swasta
6 Balai Kesehatan Mata 1 Pemprov NTB
7 Klinik 5 Swasta
8 Puskesmas Perawatan 4 Pemerintah Kota Mataram
9 Puskesmas Non Perawatan 7 Pemerintah Kota Mataram
10 Puskesmas Pembantu 18 Pemerintah Kota Mataram
11 UP2F 1 Swasta
12 Poskesdes 24 Pemerintah Kota/Kabupaten
13 Posyandu 344 Pemerintah Kota/Kabupaten
14 Poskestren 12 Swasta
15 Praktek Dokter Perorangan 523 Swasta
Sumber: Mataram Dalam Angka, 2014
Di bawah ini diuraikan mengenai sebaran (proporsi) jumlah Puskesmas &
Pustu di Kota Mataram diuraikan sebagai berikut:
Gambar 2.16 Sebaran Puskesmas, Pustu dan Poskesdes di masing-masing Kecamatan di Kota
Mataram:
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 41
Pemerintah Kota Mataram
Sumber: Dinas Kesehatan, 2014
Tersedianya tenaga medis juga sangat menunjang, dengan banyaknya
tenaga medis masyarakat dapat terlayani dengan baik. Hal ini terlihat jumlah
dokter umum sebanyak 28 orang, dokter spesialis 37 orang, dokter gigi 12 orang,
dan perawat sebanyak 118 orang. Dengan ketersediaanya fasilitas kesehatan
maka akses masyarakat akan kesehatan menjadi mudah. Keberhasilan
pelayanan kesehatan masyarakat tidak saja meningkatkan usia harapan hidup
namun seseorang akan tetap aktif sampai usia lanjut hal ini otomatis akan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Tabel 2.14
Pembangunan Urusan Wajib Kesehatan Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KESEHATAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1. Rasio Posyandu per satuan balita % 7,67
2. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
% 0,06
3. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk % 0,02
4. Rasio dokter per satuan penduduk % 0,086
5. Rasio tenaga medis per satuan penduduk % 0,022
6. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
% 120,93
AMPENAN SEKARBELA MATARAM SELAPARANGCAKRANEGAR
ASANDUBAYA
PUSKESMAS 2 2 1 3 1 2
PUSTU 2 5 0 5 1 5
POSKESDES 1 6 2 5 1 9
0
2
4
6
8
10
PUSKESMAS PUSTU POSKESDES
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 42
Pemerintah Kota Mataram
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KESEHATAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
7. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
%
88,25
8. Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
% 92
9. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
perawatan %
100
10. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
% 60,13
11. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
% 100
12. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
% 10,83
13. Cakupan kunjungan bayi % 92,99
14. Cakupan puskesmas % 183,33
15. Cakupan pembantu puskesmas % 36
c. Pekerjaan Umum
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum. Layanan Urusan Wajib Pekerjaan Umum diarahkan untuk
mencapai sasaran strategis Fungsi Saluran Drainase, Optimalisasi Penataan
Sempadan Sungai dan Pantai, dan Meningkatkan penanganan perumahan tidak
layak huni dan kawasan permukiman kumuh yang ditetapkan dalam RKPD
Tahun 2014.
Pembangunan urusan pekerjaan umum mencakup penyediaan sarana dan
prasarana yang dapat mempermudah akses masyarakat. Sebagai sektor
penunjang, urusan pekerjaan umum berperan besar dalam mendukung
keberhasilan pembangunan pertanian, membuka isolasi wilayah, serta
pembangunan sektor-sektor lainnya. Ketersediaan sarana dan prasarana yang
memadai yang dikelola secara efisien, akan menciptakan peningkatan
aksesibilitas dan kinerja sistem transportasi sehingga kegiatan perdagangan dan
jasa akan berkembang dan memicu keunggulan daya saing perekonomian. Pada
sisi lainnya tersedianya sarana prasarana perkotaan yang memadai, akan
mampu minimalisir terjadinya bencana serta dampaknya yang menghambat
kemajuan perkembangan kota.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 43
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 2.15 Pembangunan Urusan Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PEKERJAAN UMUM
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Cakupan layanan air bersih % 68,24
2 Jalan dalam Kondisi Baik km 291.514
3 Panjang jalan km 347,188
4 Cakupan drainase dalam kondisi baik
% 91,10
5 Panjang drainase dalam kondisi baik
M 399.602,39
6 Pembangunan turap/talud/bronjong
M 1.646
7 Panjang normalisasi sungai M
1.400
8 Rumah tidak layak huni Unit
721
9 Rumah tinggal ber-sanitasi %
78,94
10
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
km 83,94
11 Rasio Jaringan Irigasi % 73,48
12 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
% 3,27
13 Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk
% 19,35
14 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
% 2,37
15 Rasio rumah layak huni % 241,70
17 Panjang jalan dilalui Roda 4 km 84,32
19 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
km 291.514
22 Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
km 9,16
24 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
M2 73,48
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 44
Pemerintah Kota Mataram
25 Lingkungan Permukiman ha 4,95
Cakupan layanan air bersih sebagai salah satu komponen layanan dasar
masyarakat mengalami peningkatan. Dari jumlah rumah tangga sebanyak
124.128 RT dengan pelanggan air minum sebanyak 51.388 pelanggan pada
tahun 2013, meningkat menjadi 132.000 RT atau 54.613 pelanggan, terjadi
peningkatan sebesar 26,7% dari 41,54% pada tahun 2013 menjadi 68,24%
pelanggan pada tahun 2014. Salah satu yang berkontribusi pada peningkatan
cakupan layanan air bersih melalui sambungan langsung PDAM adalah adanya
Program Sambungan Air Bersih Gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan
Pemerintah Australia melalui AUSaid.
Adapun kebutuhan air baku PDAM sampai dengan saat ini masih
mengandalkan suplai dari mata air Sarasuta, Ranget dan Saraswaka di
Kabupaten Lombok Barat. Namun demikian sudah mulai dirintis untuk
menambah kapasitas suplai air melalui pemanfaatan beberapa potensi air bawah
tanah di Kota Mataram yang sudah dilakukan survei dan penetapan lokasi oleh
tim dari Universitas Gajah Mada, seperti di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan
Sayang-sayang. Kedalaman air tanah tersebut antara 5–7 meter, kecuali di
beberapa lokasi, seperti Cakranegara, Monjok dan Dasan Agung bagian utara
kedalaman air tanah mencapai 15 meter.
Kinerja Bina Marga ditunjukkan dengan status jalan dengan kondisi jalan
baik yang merupakan kewenangan Pemerintah Kota Mataram tahun 2014
meningkat sebesar 12,03% dari tahun 2013. Penambahan panjang jalan pada
tahun 2014 adalah sepanjang 13.270 km dari panjang jalan tahun 2013. Adapun
status jalan provinsi dan nasional yang juga mengalami perbaikan pada beberapa
ruas diantaranya Jalan TGH. Faisal, Jalan Bung Karno, Jalan Saleh Sungkar,
Jalan Energi dan lain-lain. Perbaikan tersebut juga disertai dengan penataan
drainase dan trotoar. Kinerja Bina Marga juga dapat dilihat dengan adanya
peningkatan panjang jalan sebagai akibat dibukanya ruas jalan baru diantaranya
jalan tembus dari ruas Jalan Bung Hatta menuju Jalan Jenderal Sudirman,
akses BIL menuju Kota Mataram tembus Jalan Gajah Mada, dan Jalan Dakota.
Jalan baru tersebut selain mengurai kemacetan pada ruas jalan tertentu, juga
membuka akses dari dan ke Kota Mataram yang diharapkan dapat memberikan
dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitarnya. Adanya peningkatan
kinerja kebinamargaan sangat didukung oleh kemitraan dan kerjasama yang baik
antara Pemerintah Kota Mataram dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Pusat melalui Balai Pemeliharaan Jalan Nusa Tenggara I.
Kondisi topografi Kota Mataram yang sebagian besar merupakan daerah
datar-landai dan dilalui oleh empat sungai besar berpotensi untuk menimbulkan
genangan pada beberapa titik, sehingga dalam perancangan sistem drainase
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 45
Pemerintah Kota Mataram
harus memperhatikan kondisi tersebut. Beberapa titik di Kota Mataram terutama
di Kecamatan Sekarbela, Mataram, dan Ampenan kerap terjadi genangan.
Pada tahun 2014 persentase cakupan drainase dalam kondisi baik
meningkat sebesar 2,82% dari 88,28% pada tahun 2013, menjadi 91,10%.
Kondisi tersebut dapat dicapai, selain dengan pemeliharaan saluran drainase,
juga melalui pembangunan drainase baru. Panjang drainase dalam kondisi baik
pada tahun 2013 sebesar 387.232,7 bertambah menjadi 399.602,39 pada tahun
2014, atau terjadi peningkatan 3,19 %.
Pemeliharaan drainase juga dilakukan melalui pengerahan Pasukan Biru
dalam memastikan drainase berfungsi sebagaimana mestinya yang didukung oleh
170 Orang pada tahun 2013, dan meningkat menjadi 220 orang pada tahun
2014.
Pembangunan turap/talud/bronjong sepanjang 1.646m. Pada tahun 2013
dilakukan normalisasi pada ruas Sungai Unus sepanjang 2.400 m dan 1.400 m
pada Sungai Remeneng pada tahun 2014. Penataan tepi sungai ditangani pula
melalui pembangunan jalan tepi Sungai Jangkok sepanjang 2.075m yang
ditangani melalui kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan Satker
Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi NTB. Sedangkan penataan
sempadan pantai dilakukan dengan melakukan pembangunan jetty pada muara
Sungai Unus yang dapat mencegah terjadinya abrasi pantai. Penataan sempadan
pantai tidak hanya dalam upaya mengurangi abrasi, namun dilakukan untuk
merevitalisasi kawasan dengan menambah ruang publik dan ruang terbuka
hijau. Penataan pantai dilakukan di Pantai Gading di Kawasan Mapak,
Pembangunan RTH Muara Jangkok, dan Penataan kembali kawasan Eks-
Pelabuhan Ampenan.
d. Urusan Wajib Perumahan
Penyelenggaraan Urusan Wajib Perumahan dilaksanakan oleh Satuan
Dinas Pekerjaan Umum, Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah. Pelaksanaan Urusan Wajib Perumahan diarahkan untuk
mencapai sasaran strategis Meningkatnya efektifitas layanan penanggulangan
bencana daerah, yang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014
Penyelenggaraan urusan perumahan dilaksanakan agar masyarakat
mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan terjangkau di
dalam kondisi yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan.
Jumlah rumah di Kota Mataram pada akhir tahun 2014 adalah sebanyak
101.415 unit, dengan jumlah rumah layak sebanyak 99.518, dan rumah tidak
layak sebanyak 1.897 unit. Penanganan rumah tidak layak huni (RTLH) hingga
tahun 2014 telah mengintervensi 3.900 unit rumah. Intervensi tersebut
dilakukan dengan memberikan stimulan perbaikan rumah kepada Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui beberapa pihak baik itu SKPD Kota
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 46
Pemerintah Kota Mataram
Mataram, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Pusat, PNPM
Mandiri Perkotaan, BAZNAS Kota Mataram dan Pihak Peduli Lainnya. Pada tahun
2014 jumlah penanganan mengalami penurunan karena Pemerintah Provinsi
NTB dan Pemerintah Pusat menganggap penanganan RTLH hampir tuntas,
sehingga kontribusi penanganan diluar Pemerintah Kota Mataram berkurang.
Pada tahun 2014 penanganan RTLH dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota
Mataram sebanyak 12 unit, PNPM-MP sebanyak 418, Badan Pemberdayaan
Masyarakat sebanyak 86 unit, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi sebanyak 25 unit,
BAZNAS Kota Mataram sebanyak 74 unit, Dana Pembangunan Kelurahan
sebanyak 16 unit, dan Dinas Sosial Kota Mataram sebanyak 90 unit. Sisa RTLH
pada tahun 2014 adalah sebanyak 1.866 unit.
Pengurangan luasan kawasan kumuh memiliki beberapa kriteria yaitu
vitalitas non ekonomi kawasan, vitalitas ekonomi, status tanah dan kondisi
prasarana dan sarana berupa kondisi jalan, drainase, air bersih dan air limbah.
Penanganan RTLH dan kawasan permukiman kumuh dilakukan melalui
penyediaan air bersih dan sanitasi. Penyediaan air bersih dilakukan melalui
Sambungan PDAM, Sumur Gali, Kran Umum atau Hidran Umum, Sumur Bor,
Sumur Pompa Tangan dan Perlindungan Mata Air. Pada tahun 2013 penyediaan
air bersih sudah mencakup 41,54% dan pada tahun 2014 mencapai 68,24%.
Di bidang sanitasi, cakupan sanitasi pada tahun 2013 mencapai 79,13%
dan pada tahun 2014 mencapai 78,94%. Penurunan cakupan sanitasi
disebabkan oleh kenaikan jumlah penduduk yang tidak dapat diimbangi oleh
pembangunan sarana sanitasi seperti Jamban dan MCK Komunal.
Dalam menangani bencana kebakaran, pada tahun 2013 Pemerintah Kota
Mataram memiliki 9 unit mobil pemadam kebakaran dan bertambah menjadi 10
unit mobil pemadam kebakaran pada tahun 2014. Untuk mengantisipasi
kejadian awal kebakaran, dilakukan upaya mendekatkan sarana kebakaran
berupa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kepada Kepala Lingkungan se-Kota
Mataram. Pada tahun 2013 jumlah APAR yang diserahkan kepada lingkungan
berjumlah 100 unit, dan pada tahun 2014 bertambah 100 unit sehingga saat ini
200 Lingkungan telah memiliki APAR.
Tabel 2.16
Pembangunan Urusan Wajib Perumahan Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERUMAHAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Daya tanggap darurat bencana % 83,35
2 Jumlah kendaraan pemadam kebakaran
unit 10
3 Jumlah Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
unit 200
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 47
Pemerintah Kota Mataram
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERUMAHAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
4 Rumah tangga pengguna air bersih % 68,24
6 Rumah tangga ber-Sanitasi % 78,94
7 Lingkungan pemukiman kumuh
%
4,95
8 Rumah layak huni
%
98,13
Dari 14 jenis bencana yang ada di Indonesia, 9 jenis berpotensi terjadi di
Kota Mataram antara lain : banjir atau genangan, gempa bumi, tsunami,
gelombang laut ekstrim dan abrasi pantai, angin kencang/ putting beliung,
kebakaran, kekeringan, wabah penyakit dan konflik sosial.
Pada tahun 2013 kejadian bencana di Kota Mataram sebanyak 64 kali
kejadian sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 35 kali. Pemerintah Kota
Mataram senantiasa mengupayakan untuk dapat mengantisipasi terjadinya
bencana alam maupun bencana sosial. Sebagaimana yang dilakukan bersama
GIZ Jerman dan Institut Teknologi Bandung dalam penyiapan Peta Rawan
Bencana di Kota Mataram. Dengan adanya peta tersebut diharapkan
meningkatnya kesiapsiagaan akan terjadinya bencana. Meningkatnya daya
tanggap darurat bencana dari 82,50% pada tahun 2013 menjadi 83,35% pada
tahun 2014 atau meningkat 0,85%, didukung oleh semakin terampilnya tenaga
TRC yang pada tahun 2013 berjumlah 50 orang meningkat menjadi 54 orang
pada tahun 2014. Jumlah peralatan tanggap bencana juga mengalami
peningkatan. Jumlah perahu karet pada tahun 2013 berjumlah 4 unit, pada
tahun 2014 bertambah menjadi 6 unit. Tahun 2014, Pemerintah Kota Mataram
memperoleh bantuan dari Pemerintah Pusat berupa satu buah Kendaraan
Rescue, dimana kendaraan ini dilengkapi dengan peralatan lengkap untuk
membantu bila terjadi bencana.
e. Urusan Wajib Penataan Ruang
Penyelenggaraan Urusan Wajib Penataan Ruang dilaksanakan oleh Dinas
Tata Kota Dan Dinas Pertamanan. Pelaksanaan Urusan Wajib Penataan Ruang
diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatkan Efektivitas
Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang yang Berwawasan Lingkungan Hidup,
yang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014.
Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut adalah komitmen Pemerintah
Kota Mataram untuk secara bertahap menambah dan menata Ruang Terbuka
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 48
Pemerintah Kota Mataram
Hijau (RTH) baik berupa taman kota di setiap sudut kota, RTH jalur di jalan jalan
utama dan jalan-jalan baru serta di areal permakaman.
Di samping itu pula, melakukan upaya penghematan energi listrik (green
energy) melalui penggantian lampu PJU yang konvensional dengan daya listrik
yang besar dengan Lampu berteknologi Light Emitting Diode (LED) dengan
spesifikasi daya yang lebih rendah namun memiliki pencahayaan yang lebih
terang, yang dilakukan di beberapa ruas jalan utama di Kota Mataram dengan
jumlah 564 titik lampu.
Tabel 2.17 Pembagunan Urusan Wajib Penataan Ruang Kota Mataram
Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB TATA RUANG
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Ruang Terbuka Hijau (RTH) % 12,50
2 Rasio Tempat Pemakaman Umum
(TPU)
% 19,35
3 Jumlah Titik Penerangan Jalan
Umum (PJU)
Unit 6.580
4 Jumlah Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB) yang diterbitkan
Unit 1.349
6 Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan
%
9,588
7 Ruang publik yang berubah peruntukannya
%
13,568
Isu pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan
tantangan bagi Pemerintah Kota Mataram dalam mewujudkan rencana tata
ruang pada tahun 2031. Kota Mataram dengan luas 6.130 Ha membutuhkan 20
persen Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik setara dengan luas 460,86 Ha (1.226
km2). Saat ini RTH Publik Kota Mataram mencapai 12,50 persen atau seluas
765,57 Ha meningkat 0,02 persen dari tahun 2013, dimana penambahan RTH
yang relatif kecil ini berasal dari penambahan RTH Jalur pada beberapa jalan-
jalan baru.
Salah satu isu penataan ruang yang mendesak saat ini adalah pemenuhan
rasio Tempat Pemakaman Umum (TPU). Sejauh ini Pemerintah Kota Mataram
hanya menata pemakaman umum sesuai aspirasi masyarakat. Kegiatan itu
berupa penembokan, paving block, pengurukan, penerangan makam,
pembangunan atau penataan fasilitas pemakaman. Selanjutnya diserahkan
pengelolaannya kepada masyarakat sekitar pemakaman tersebut, Pemerintah
Kota Mataram akan terus berikhtiar untuk menambah luasan RTH untuk
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 49
Pemerintah Kota Mataram
memenuhi rasio Tempat Pemakaman Umum. Indikator rasio TPU menunjukkan
saat ini jumlah areal pemakaman yang ada di wilayah Kota Mataram sebanyak 51
areal pemakaman dengan luas sebesar 197.181 meter persegi.
Komitmen Pemerintah Kota Mataram untuk memenuhi ketersediaan RTH
Publik dan Privat 30% pada tahun 2031 dilakukan pula melalui upaya-upaya
koordinasi dan sinkronisasi program daerah dengan pemerintah pusat,
diantaranya Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang diinisiasi oleh
Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaaan Umum Republik
Indonesia dengan kegiatan antara lain: Pembangunan Taman Abian Tubuh,
Taman Muara Jangkok, Pembentukan Forum Kota Hijau, serta Kampanye Kota
Hijau melalui Green Festival dan Aksi Kota Hijau.
Bertambahnya jumlah PJU pada tahun 2014 yang berjumlah 6.580 titik
merupakan upaya Pemerintah Kota Mataram dalam memenuhi standar
pelayanan minimum bidang perhubungan. Penambahan jumlah dari tahun 2013
mencapai 790 titik. Penambahan tersebut selain pada ruas-ruas jalan yang
belum memiliki PJU, juga terjadi penambahan pada ruas-ruas jalan baru.
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan upaya pengendalian
pemanfaatan ruang. Jumlah IMB yang dikeluarkan pada tahun 2013 sebanyak
1.762 ijin, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 1.349 ijin. Menurunnya ijin
yang diterbitkan memberikan gambaran bahwa dari ijin yang diusulkan terdapat
ijin yang tidak sesuai dengan rencana pemanfaatan ruang.
f. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
Penyelenggaraan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram.
Pelaksanaan kebijakan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan diarahkan
untuk mencapai sasaran strategis Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata
pemerintahan yang baik (Good Governance), yang ditetapkan dalam RKPD Tahun
2014
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun
perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan
pembangunan nasional. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan yang akan dilakukan pada masa depan melalui urutan pilihan dan
penggunaan sumber daya secara tepat.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 50
Pemerintah Kota Mataram
Ruang lingkup urusan perencanaan pembangunan meliputi tahapan, tata
cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan dokumen perencanaan
pembangunan daerah, sehingga tujuan dan sasaran pembangunan yang telah
ditetapkan dapat dilaksanakan secara terpadu dan efektif. Perencanaan
pembangunan daerah disusun untuk menjamin keterkaitan, keterpaduan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian
pelaksanaan pembangunan. Selain itu, perencanaan pembangunan juga disusun
dengan mendorong keterlibatan masyarakat, akademisi dan lembaga masyarakat
lainnya dalam proses perencanaan.
Keseluruhan program dan kegiatan bidang perencanaan pembangunan
dilaksanakan sebagai implementasi kebijakan penyelenggaraan Urusan Wajib
Perencanaan Pembangunan yang bertujuan untuk mencapai salah satu sasaran
strategis dari misi yang tertuang dalam RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015,
yaitu “Meningkatkan Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance”. Capaian Indikator Kinerja Utama urusan wajib Perencanaan
Pembangunan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.18 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Perencanaan
Pembangunan Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERENCANAAN PEMBANGUNAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Persentase tingkat perwujudan usulan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan aspirasi masyarakat
%
80,00
2 Persentase ketepatan jadwal penetapan PERWAL RKPD sesuai dengan UU 25/2004 tentang SPPN
%
100,00
3 Persentase ketepatan waktu penyampaian KUA & PPAS
sebagai dasar penetapan RAPBD
%
100,00
4 Persentase keselarasan program dalam RKPD dengan program dalam RPJMD
%
90,00
5 Persentase hasil pengkajian dan penelitian yang dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan pembangunan daerah
%
75,00
6 Persentase SKPD yang menyampaikan LAKIP tepat
% 85,29
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 51
Pemerintah Kota Mataram
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERENCANAAN PEMBANGUNAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
waktu, berdasarkan Permen PAN & RB No. 53 Tahun 2014
7 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA
Ada/Tidak Ada
8 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA
Ada/Tidak Ada
9 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
Ada/Tidak Ada
10 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
% 100%
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2001, Musyawarah
Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) merupakan wadah partisipasi
masyarakat dalam merumuskan usulan program/kegiatan pembangunan yang
nantinya menjadi bahan dalam penyusunan rencana kerja Pemerintah Kota
Mataram. Keterlibatan pemangku kepentingan pembangunan dalam MPBM
untuk mengakomodir keterwakilan segala unsur masyarakat salah satunya
seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, partisipasi perempuan melalui kader
posyandu, dan lain-lain. Dengan demikian perwujudan usulan masyarakat yang
direalisasikan dalam APBD mencapai 80% dari keseluruhan usulan program dan
kegiatan yang ada.
Pada tahun 2014, telah disusun dokumen perencanaan sebagaimana
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 37 tahun
2013 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2014, dengan registrasi sebagai
berikut:
1. RKPD Kota Mataram Tahun 2015 ditetapkan tanggal 31 Mei 2014.
2. Rancangan KUA dan PPAS RAPBD 2015 telah disusun dan disampaikan
kepada DPRD Kota Mataram pada tanggal 26 Juni 2014.
3. Rancangan KUA dan PPAS RAPBD PERUBAHAN 2014 telah disusun dan
disampaikan kepada DPRD Kota Mataram pada tanggal 24 Mei 2014.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 52
Pemerintah Kota Mataram
Dapat diartikan bahwa penyusunan dokumen perencanaan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Dalam
rangka sinergitas dan konsistensi perencanaan, program dan kegiatan dalam
RKPD yang dituangkan dalam KUA dan PPAS telah diselaraskan dengan program
dan kegiatan yang tertuang dalam RPJMD.
Ketersediaan data dan informasi yang mutakhir dan mudah diakses
menjadi salah satu elemen penting dalam proses perencanaan pembangunan.
Data dan informasi perencanaan pembangunan yang tersedia pada tahun 2014
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.19
Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Tahun 2014
NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN
1 Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Kota Mataram
5 Dokumen RKPD, KUA, PPAS
2 Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Kinerja
2 Dokumen PK, LAKIP
3 Data Kajian Perencanaan 35 Kajian -
Berdasarkan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 53 Tahun 2014,
ditegaskan bahwa penyampaian LAKIP Satuan Kerja Perangkat Daerah
disampaikan paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir. LAKIP
menjadi salah satu bahan bagi kelengkapan penyusunan LKPJ (Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban) Walikota Mataram kepada DPRD Kota
Mataram, sehingga ketepatan waktu penyampaian LAKIP SKPD menjadi indikator
yang penting untuk dipenuhi.
g. Urusan Wajib Perhubungan
Penyelenggaraan Urusan Wajib Perhubungan dilaksananakan oleh Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Pelaksanaan Urusan Wajib
Perhubungan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya
Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik yang ditetapkan dalam
RKPD Kota Mataram 2014.
Tabel 2.20 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Perhubungan Kota
Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERHUBUNGAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Rasio terpasangnya fasilitas keselamatan & perlengkapan
% 60,00
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 53
Pemerintah Kota Mataram
jalan
2 Jumlah arus penumpang angkutan umum
Orang 552.442
4 Jumlah uji kir angkutan umum unit 18.341
5 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
unit 1
6 Angkutan darat % 2,6
7 Kepemilikan KIR angkutan umum
% 88
8 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
menit 15
9 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
Rp. 15.000-100.000
10 Pemasangan Rambu-rambu titik 1.656
Pada tahun 2014 indikator tersebut terealisasi sebesar 60%, meningkat 6%
dari tahun 2013 sebesar 54%. Adapun rincian pemasangan fasilitas keselamatan
dan perlengkapan jalan tahun 2014 adalah Rambu – Rambu Lalu Lintas
terpasang sebanyak 1.295 unit, meningkat 198 unit dari tahun 2013; Rambu
Pendahulu Penunjuk Jurusan terpasang sebanyak 113 unit, meningkat sebanyak
20 unit dari tahun 2013; Marka Jalan terpasang seluas 2.454 m2, meningkat
sebesar 1.224 m2 dari tahun 2013; Paku Marka Jalan terpasang sebanyak 1.073
unit, meningkat sebanyak 396 unit dari tahun 2013; Pagar Pengaman Jalan
terpasang sepanjang 850 meter, meningkat 150 meter dari tahun 2013; Warning
Light terpasang sebanyak 11 unit, meningkat sebanyak 3 unit dari tahun 2013.
Kompleksitas Urusan Wajib Perhubungan dihadapkan pada ketersediaan
SDM yang belum memadai, disisi lain keberadaan Kota Mataram menuju
Mataram Metro menghadapi persoalan perhubungan yang membutuhkan
penanganan secara terpadu dan terintegrasi.
h. Urusan Wajib Lingkungan Hidup
Penyelenggaraan Urusan Wajib Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh
Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, dan Dinas Pertamanan.
Pelaksanaan Urusan Wajib Lingkungan Hidup diarahkan untuk mencapai
sasaran strategis Meningkatnya Ketersediaan Kawasan Resapan Air,
Berkurangnya Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang ditetapkan dalam
RKPD Kota Mataram Tahun 2014.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 54
Pemerintah Kota Mataram
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk
melestarikan fungsinya yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian. Dasar
dan prinsip pengelolaannya adalah untuk mencapai kelestarian hubungan
manusia dengan lingkungan hidup untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Perkembangan jumlah penduduk yang cukup pesat diiringi peningkatan
pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya menyebabkan tingginya permintaan akan
pembangunan permukiman dan perdagangan baik barang maupun jasa di Kota
Mataram. Hal ini menyebabkan tingginya alih fungsi lahan pada kawasan
pertanian menjadi kawasan non pertanian yang secara tidak langsung
menyebabkan gangguan pada ketersedian kawasan resapan air. Oleh karena itu
untuk mengatasinya Pemerintah Kota Mataram melaksanakan Program
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam untuk menambah cakupan
biopori atau sumur resapan pada beberapa titik genangan.
Tabel 2.21 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Lingkungan Hidup Kota
Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Rasio Ketersediaan kawasan resapan air
% 75,65
2 Jumlah Sumur Resapan titik 8
3 Jumlah Biopori Stang, Unit Casing
50 228
4 Cakupan Layanan Persampahan
% 65,0
5 Penanganan Pencemaran/Kerusakan Lingkungan
kasus 5
6 Pelestarian Sumber Daya Alam titik 36
7 Persentase penanganan sampah % 65
10 Pencemaran status mutu air
% 50
11 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air
% 28,5
12 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
% 22,2
13 Tempat pembuangan sampah
% 71,17
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 55
Pemerintah Kota Mataram
(TPS) per satuan penduduk
14 Penegakan hukum lingkungan
% 100
Kawasan resapan air di Kota Mataram pada tahun 2014 mengalami
peningkatan 1,15 % dari tahun 2013 sebesar 74,50 % menjadi 75,65 %. Kawasan
resapan air ini didukung oleh ketersediaan sumur-sumur resapan. Jumlah
Sumur Resapan mengalami peningkatan sebesar 3 titik pada tahun 2014 dari 5
titik pada tahun 2013. Selain itu jumlah Biopori juga mengalami peningkatan 18
unit casing pada tahun 2014 dari 10 unit casing pada tahun 2013.
Ruas sungai yang berada di Kota Mataram merupakan hilir aliran sungai
yang ada di Pulau Lombok. Hal tersebut menyebabkan Kota Mataram berpeluang
mengalami terjadinya genangan atau banjir. Sungai besar yang melintasi wilayah
Kota Mataram berjumlah empat sungai dan semuanya bermuara di sepanjang
pesisir barat Kota Mataram. Sebagai upaya pencegahan potensi genangan
dibutuhkan kawasan resapan air untuk mengurangi run off air hujan yang
langsung ke aliran sungai.
Sumur resapan yang dibangun di empat lingkungan, antara lain:
Lingkungan Arong Arong dan Lingkungan Darul Hikmah Kelurahan Dasan
Agung, Lingkungan Karang Jangu Kelurahan Sapta Marga, Lingkungan Kebun
Jeruk, Pejeruk Perluasan, Pejeruk Baru Kelurahan Pejeruk dan Lingkungan
Kebun Bawak Timur Kelurahan Kebun Sari. Masing-masing dengan diameter 1,2
meter dan kedalaman 3 meter. Disamping sumur resapan juga dibangun
BIOPORI sebanyak 228 unit yang didukung dengan alat pengebor 50 unit.
Guna meningkatkan ketersediaan kawasan resapan air, Pemerintah Kota
Mataram melalui Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam,
akan menambah cakupan biopori dan sumur resapan pada kawasan yang rawan
genangan. Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) juga dilakukan dengan
mengoptimalkan ruang terbuka hijau yang ada di Kota Mataram.
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan ketersediaan
kawasan resapan air, adalah sebagai berikut : Melakukan pengendalian dalam
pemberian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dalam alih fungsi lahan terutama
pada kawasan resapan air dan kawasan permukiman; Menambah luasan RTH
dengan membangun Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di Kelurahan
Selagalas; Penyediaan dan penanaman Pohon Pelindung; Mengimplementasikan
dokumen Survey Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dalam pengkajian Dampak
Lingkungan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 56
Pemerintah Kota Mataram
Prioritas lain yang ditangani dalam urusan lingkungan hidup adalah
mengatasi masalah persampahan. Hingga saat ini, dari total volume sampah
sebanyak 1.350 m3 per hari pada tahun 2014, yang tertangani adalah 831,76m3
perhari atau hanya sekitar 65% dari total volume sampah. Sehingga dalam
rangka mengimbangi penambahan volume sampah, Pemerintah Kota Mataram
memerlukan peningkatan jumlah sarana prasarana persampahan seperti dump
truck, arm roll, pick up dan container. Upaya lain dalam mengatasi persoalan
sampah adalah dengan mengurangi jumlah timbulan sampah melalui Gerakan
LISAN dan Bank Sampah Kota Mataram.
Upaya-upaya lain yang dapat menjadi indikator kinerja urusan wajib
lingkungan hidup adalah jumlah penanganan pengaduan terhadap pencemaran
dan kerusakan lingkungan serta jumlah titik perlindungan sumber daya alam.
Untuk jumlah pengaduan, Pada tahun 2014 yang dapat diselesaikan sebanyak 5
kasus dari 5 yang diadukan, menurun dari tahun sebelumnya yang berjumlah 7
kasus dari 7 kasus yang diadukan. Sementara pelestarian sumber daya alam
dilihat dari perlinungan mata air dimana antara tahun 2013 dan 2014 tidak ada
bertambah ataupun berkurang. Artinya jumlah mata air yang ada masih
terpelihara dan terjaga dengan baik.
i. Urusan Wajib Pertanahan
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pertanahan dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Mataram. Pelaksanaan Urusan
Wajib Pertanahan diarahkan untuk meningkatkan penyediaan dan pelayanan
infrastruktur perkotaan yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014
Sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 jumlah tanah yang
dibebaskan seluas 167.547 m2, yang diperuntukan untuk tanah bangunan
kantor pemerintah seluas 21.273 m2 dan untuk fasilitas umum seluas 146.274
m2, terutama pembebasan lahan untuk pembangunan jalan.
Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan sasaran Meningkatnya
Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik yang dilaksanakan Bagian
Umum Setda Kota Mataram adalah sebagai berikut:
Tabel 2.22 Pembagunan Urusan Wajib Pertanahan Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERTANAHAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Luas Tanah yang dibebaskan Ha 70.791
2 Persentase luas lahan bersertifikat
% 8
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 57
Pemerintah Kota Mataram
3 Penyelesaian kasus tanah Negara
Kasus 50 228
4 Penyelesaian izin lokasi %
65,0
Pada tahun 2014, jumlah tanah yang dibebaskan sejak tahun 2013
sejumlah 70.791 m2, meningkat seluas 16.888 m2 yang diperuntukan untuk
failitas umum terutama pembebasan lahan untuk pembangunan jalan. Selain
untuk jalan, terdapat kebutuhan lahan dalam rangka pembangunan gedung
kantor. Perlu diketahui bahwa masih terdapat banyak SKPD Kota Mataram yang
menggunakan fasilitas gedung pinjaman dari Pemerintah Provinsi NTB. Selain
untuk jalan dan bangunan kantor, terdapat kebutuhan lahan dalam rangka
pembangunan jaringan air irigasi, bangunan pasar, pembangunan sekolah dan
makam. Pada Tahun 2015, rencana pembebasan lahan akan terus diupayakan
dalam rangka mendukung kelanjutan pembangunan dan peningkatan jalan,
penyediaan lahan untuk rumah potong hewan di Gubuk Mamben, Sekarbela
serta rencana relokasi Pasar Kebon Roek di Kebon Talo, Ampenan.
j. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil
dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram.
Pelaksanaan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil diarahkan untuk
mencapai sasaran strategis meningkatkan Efektivitas Pemerataan dan Kualitas
Pelayanan Publik yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.
Dalam rangka pencapaian tertib administrasi kependudukan, upaya
pencatatan dan pendataan terhadap pertumbuhan dan pergerakan penduduk
Kota Mataram dilakukan dengan mengoptimalkan mekanisme pelayanan
kependudukan secara terpadu dan tetap mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil
dilaksanakan dalam rangka pemberian pelayanan publik bidang Kependudukan
dan Catatan Sipil yang merata dan adil dengan mengedepankan aspek
transparansi dan akuntabilitas. Pelaksanaan Urusan Wajib Kependudukan dan
Catatan Sipil dilaksanakan melalui Program Penataan Administrasi
Kependudukan, bertujuan meningkatkan tertib administrasi kependudukan
dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Pelayanan Publik dalam bidang
kependudukan, Pengembangan data base kependudukan, Sosialisasi kebijakan
kependudukan, Monitoring, evaluasi dan pelaporan, Pelayanan Akta Perkawinan
dan Perceraian, Pelayanan Akta Kelahiran dan Kematian, Pengawasan
Administrasi Kependudukan, Pelayanan Akta Perubahan Nama
Kewarganegaraan, Pengangkatan, Pengakuan dan Pengesahan Anak, Penyusunan
Perencanaan, Penataan dan Analisis Kependudukan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 58
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 2.23 Pembagunan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil
Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Rasio Penduduk ber-KTP % 86,91
2 Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk
% 0,869
3 Rasio bayi berakte kelahiran % 0,815
4 Rasio pasangan berakte nikah % 0,249
5 Kepemilikan KTP % 0,869
6 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
% 0,256
7 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
Ada/Tidak ADA
8 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Sudah/belum SUDAH
Program e-KTP yang dilaksanakan di Kota Mataram selaras dengan
prioritas nasional untuk mengembangkan identitas tunggal bagi seluruh warga
Negara Indonesia. Optimalisasi e-KTP dalam kerangka SIAK (Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan) sasarannya diarahkan untuk validitas data
kependudukan. Dengan diberlakukannya e-KTP secara tidak langsung akan
memudahkan pendataan penduduk Kota Mataram, terutama yang terkait dengan
validitas data. Pada tahun 2014 penduduk Kota Mataram yang memiliki KTP
sebanyak 247.706 jiwa meningkat sebesar 25.251 dari tahun 2013 yang
berjumlah 222.455 jiwa atau 11,36% dari keseluruhan penduduk Kota Mataram
sebanyak 441.064 jiwa, sehingga rasio penduduk ber-KTP sebesar 86,91%.
Secara lengkap data penduduk wajib KTP dan Penduduk ber-KTP untuk masing-
masing kecamatan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.24 Data Kependudukan Per Kecamatan Tahun 2014
NO
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK WAJIB KTP
JUMLAH KTP ELEKTRONIK YANG
TERCETAK
1 AMPENAN 58.664 51.573
2 MATARAM 52.732 45.963
3 CAKRANEGARA 48.115 42.347
4 SEKARBELA 35.109 29.838
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 59
Pemerintah Kota Mataram
5 SELAPARANG 47.483 41.722
6 SANDUBAYA 42.897 36.262
JUMLAH 285.000 247.706
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, 2014.
Berdasarkan tabel 2.24 terdapat penduduk yang belum melakukan
perekaman data e-KTP, terhadap penduduk yang belum melakukan perekaman
tersebut, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melakukan upaya yang terpadu
dan berkesinambungan, antara lain operasionalisasi mobil e-KTP dan jemput
bola, sehingga diharapkan dalam jangka waktu tertentu dapat diminimalkan
penduduk Kota Mataram yang belum memiliki KTP.
k. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Kota Mataram. Pelaksanaan Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan
keseteraan gender yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014
Urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan
bagian integral dalam penyelenggaraan pembangunan daerah yang merata dan
berkeadilan. Gerakan emansipasi perempuan dalam segala aspek pembangunan
harus diapresiasikan dengan memberikan kesetaraan peran antara perempuan
dan laki-laki dari sisi pengarusutamaan gender serta peningkatan kualitas hidup
dan perlindungan terhadap perempuan.
Urusan wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan
Indikator kinerja utama Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) dan Angka Melek
Huruf Perempuan. Adapun realisasi capaian masing-masing indikator, dapat
dilihat pada tabel dan grafik, sebagai berikut:
Tabel 2.25
Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Indeks Pemberdayaan Gender (IPG)
- 57,77
2 Angka Melek Huruf Perempuan % 90,03
3 Persentase partisipasi % 36,01
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 60
Pemerintah Kota Mataram
perempuan di lembaga pemerintah
4 Partisipasi perempuan di lembaga swasta
% 63,99
5 Rasio KDRT % 0,08
7 Partisipasi angkatan kerja perempuan
% 6.044
Indeks Pemberdayaan Gender adalah indeks komposit yang mengukur
peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. Peran aktif
perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakup partisipasi
berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan serta penguasaan
sumber daya ekonomi. Angka IPG sebesar 57,77 dipengaruhi oleh implementasi
kebijakan gender dengan memberikan peluang keterlibatan perempuan dalam
pembangunan.
Populasi penduduk perempuan Kota Mataram lebih banyak dibandingkan
penduduk laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari nilai sex ratio sebesar 98 (kurang
dari 100) yang berarti bahwa dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98
penduduk laki-laki. Angka Melek Huruf (AMH) di Kota Mataram mulai tahun
2014 mencapai diatas 94,31%, baik perempuan maupun laki-laki. Sedangkan
untuk penduduk yang masih buta huruf sebesar 5,69 persen yang didominasi
oleh penduduk usia lanjut.
Disamping itu, dalam mewujudkan kesetaraan gender telah dilakukan
upaya-upaya, antara lain dengan meningkatkan keterlibatan perempuan dalam
pembangunan, terutama dalam aspek perencanaan pembangunan dengan
menargetkan proporsi peserta Musrenbang/MPBM sebesar 30 persen adalah
peserta dari unsur perempuan, membuka seluas-luasnya informasi yang dapat
diakses oleh Ibu, maupun Calon Ibu terhadap kesehatan reproduksi, keluarga
berencana dan keluarga sejahtera, meningkatkan pengetahuan dan
pengembangan diri perempuan dengan membuka kesempatan pembentukan
lembaga-lembaga non formal pemerhati perempuan, ibu dan anak, serta
meningkatkan ruang expresi perempuan melalui peningkatan frekuensi acara
berbasis gender bernilai kebangsaan seperti Peringatan Hari Ibu, Hari Kartini,
dan lain-lain.
Dalam rangka peningkatan kualitas hidup anak dan perlindungan
perempuan serta peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan, telah dilaksanakan sosialisasi PPRG untuk 50 orang, rakor pokja
PUG dan PA dengan peserta sebanyak 140 orang, sosialisasi UU PDKRT, PA dan
Traficking dengan peserta sebanyak 200 orang, Sosialisasi dalam rangka
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 61
Pemerintah Kota Mataram
peringatan hari ibu dengan peserta sebanyak 100 orang, kemudian sosialisasi
Kota Layak Anak dengan peserta sebanyak 80 orang, sosialisasi kesehatan
reproduksi anak yang berperspektif agama dengan peserta sebanyak 65 orang,
ada juga pertemuan dan pembinaan forum anak serta pembinaan/pendampingan
terhadap perempuan dan anak korban kekerasan.
Jumlah kasus yang melibatkan anak pada tahun 2014 sebanyak 74 kasus,
mengalami penurunan 39 kasus dibandingkan tahun 2013 yaitu 113 kasus. Hal
ini karena adanya peningkatan kinerja dari mitra kerja yaitu LPA (Lembaga
Perlindungan Anak) yang secara intens mengadakan sosialisasi di masyarakat
sehingga kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya perlindungan anak
semakin meningkat.
l. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Penyelenggaraan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Kota Mataram. Pelaksanaan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya kualitas
keluarga yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.
Program Keluarga Berencana merupakan salah satu program nasional yang
bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk sehingga tercapai
Penduduk Tumbuh Seimbang dengan tujuan terciptanya keluarga kecil bahagia
dan sejahtera. Keberhasilan program KB didukung oleh pola pemberdayaan
masyarakat yang tepat dan komitmen semua pihak dalam memahami pentingnya
program KB.
Dalam rangka meningkatkan kualitas keluarga dalam upaya Pendewasaan
Usia Perkawinan (PUP) telah dilakukan berbagai kegiatan antara lain konseling
KRR bagi remaja yang dilaksanakan di pondok pesantren, SLTA/SLTP, dan
melakukan penyuluhan di setiap kelurahan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja.
Disamping itu, untuk meningkatkan kesejahteraan bagi keluarga-keluarga
prasejahtera dan KS I, telah dilakukan pemberian bantuan modal, pembinaan
kepada kelompok UPPKS, Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina
Keluarga Lansia. Hal ini menyebabkan adanya peningkatan jumlah KS dari
78.141 menjadi 78.950.
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program KB dilihat dari
meningkatnya penggunan alat kontrasepsi bagi peserta KB aktif mengalami
peningkatan sebesar 17.960 Pasangan Usia Subur (PUS). Guna memaksimalkan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 62
Pemerintah Kota Mataram
program KB dilakukan advokasi kepada masyarakat sehingga dapat
meningkatkan pencapaian program KB.
Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan Urusan Wajib Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut:
Tabel 2.26 Pembagunan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kota
Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Jumlah Keluarga Sejahtera jiwa
78.950
2 Cakupan Layanan PUS ber-KB Aktif
jiwa 67.605
3 Rata-rata jumlah anak per keluarga
jiwa 1,51
4 Rasio akseptor KB %
69,52
5 Cakupan peserta KB aktif % 73,90
6 Jumlah Keluarga Sejahtera Jiwa 78,95
m. Urusan Wajib Sosial
Penyelenggaraan Urusan Wajib Sosial dilaksanakan oleh Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram. Pada pelaksanaan Urusan Wajib
Sosial diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya Upaya
Penanganan Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat yang ditetapkan dalam RKPD
Tahun 2014
Perkembangan Kota Mataram sebagai kota urban dengan karakteristik
heterogenitas-nya dihadapkan pada permasalahan sosial kemasyarakatan yang
makin beragam. Daya tarik Kota Mataram yang berdampak pada meningkatnya
arus urbanisasi masyarakat menjadikan permasalahan sosial terus meningkat
setiap tahunnya. Selain urbanisasi, dinamika pertumbuhan penduduk dengan
rata-rata 1,7% setiap tahunnya menjadi faktor yang mempengaruhi makin
beragamnya permasalahan sosial kemasyarakatan, antara lain penyandang
masalah kesejahteraan sosial, anak terlantar, fakir miskin dan penyakit sosial
lainnya. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib sosial
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.27
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 63
Pemerintah Kota Mataram
Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Sosial Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB SOSIAL
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Persentase Penduduk Miskin % 10,06
2 Jumlah Panti Asuhan/Panti Jompo/Panti Rehabilitasi yang bina
unit 16
3 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
unit 16
4 PMKS yg memperoleh bantuan sosial
orang 7.264
Dalam konteks pembangunan manusia masalah kemiskinan dapat menjadi
akar dari permasalahan sosial dalam suatu daerah. Kota dengan kepadatan
penduduk yang cukup tinggi rawan akan masalah kemiskinan. Kinerja dalam
penanganan kemiskinan adalah kemampuan menekan angka kemiskinan sesuai
dengan target yang sudah ditetapkan. Pada tahun 2014, upaya untuk
mempercepat penurunan angka kemiskinan dilakukan melalui program
pembangunan yang berkelanjutan antara lain menerapkan layanan kesehatan
gratis, bantuan siswa miskin, bedah rumah, sambungan gratis air bersih bagi
MBR, bantuan beras miskin (raskin), bantuan beras bagi penduduk Jompo,
bantuan modal usaha, Baitul Mal Wa Tamwil (BMT), dan Santunan Kematian.
Menurut data BPS Kota Mataram jumlah penduduk miskin yang ada di
Kota Mataram tahun 2014 sebanyak 44.772 jiwa menurun sebesar 1.898 jiwa
atau sebesar 0,69 persen dibandingkan dengan tahun 2013 yang berjumlah
46.670 jiwa. Berkurangnya jumlah penduduk miskin berkontribusi terhadap
peningkatan IPM Kota Mataram.
Untuk indikator Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) dilakukan melalui peningkatan kemampuan petugas dan pendamping
sosial PMKS, pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial bagi PMKS serta
pelatihan bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE).
n. Urusan Wajib Ketenagakerjaan
Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketenagakerjaan dilaksanakan oleh Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram. Penyelenggaraan Urusan
Wajib Ketenagakerjaan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 64
Pemerintah Kota Mataram
meningkatnya ketersediaan lapangan kerja yang ditetapkan dalam RKPD Tahun
2014.
Tenaga kerja (sumber daya manusia) merupakan modal yang sangat
dominan dalam menyukseskan program pembangunan. Masalah ketenagakerjaan
semakin kompleks seiring bertambahnya jumlah penduduk, yang memerlukan
perhatian serius dari berbagai pihak. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, yang dimaksud tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa, baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Pemerintah terus mengupayakan peningkatan mutu tenaga kerja dengan
cara membekali masyarakat dengan keterampilan sehingga dapat memasuki
lapangan pekerjaan sesuai yang dikehendaki. Bahkan, pemerintah sangat
mengharapkan agar masyarakat mampu menciptakan lapangan kerja sendiri
dengan memanfaatkan peluang yang ada atau membuka kesempatan kerja.
Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib
Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.28
Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib KetenagaKerjaan Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
% 61,20
2 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) % 95,21
3 Angka partisipasi angkatan kerja
orang 7.264
5 Tingkat partisipasi angkatan
kerja % 61.20%
6 Pencari kerja yang ditempatkan % 61.20%
7 Tingkat pengangguran terbuka % 7.08
8 Keselamatan dan perlindungan % 4.79%
9 Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah
% 44.72
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 65
Pemerintah Kota Mataram
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) didifinisikan sebagai indikator
ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif
secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam
periode survey. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Mataram pada tahun
2014 mengalami peningkatan sebesar 5,05% dari tahun 2013. Peningkatan TPAK
Kota Mataram didukung oleh kondusivitas wilayah, berkembangnya sektor formal
dan sektor informal serta keberadaan wirausaha baru dan ekonomi kreatif
masyarakat.
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) merupakan peluang seseorang penduduk
usia kerja yang termasuk angkatan kerja untuk bekerja. Secara umum TKK
mengalami peningkatan sebesar 0,69 % dari 94,52% pada tahun 2013 menjadi
95.21% tahun 2014. Peningkatan tersebut didukung oleh kebijakan pemerintah
Kota Mataram terkait keterbukaan usaha melalui kemudahan pemberian ijin
usaha (SITU), TDP, IMB di bidang perdagangan dan jasa, diharapkan dapat
menyebabkan menurunnya penduduk tidak bekerja (menganggur) di Kota
Mataram. Kemudahan ini didukung dengan peningkatan kinerja pelayanan
perijinan terpadu melalui pembentukan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijinan Terpadu Kota Mataram serta kebijakan pelimpahan kewenangan
Walikota Mataram kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan
Terpadu Kota Mataram dalam penandatanganan ijin.
Hal lain yang mempengaruhi adalah bertumbuhnya sektor tersier yang
positif terkait berkembangnya pasar modern yang menggunakan tenaga kerja
lokal, sehingga diharapkan sebagian besar angkatan kerja dapat tertampung di
lapangan usaha dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sebagai bagian lain dari penilaian kinerja oleh pihak independent, Dinas
Sosial, Tenagakerja dan Transmigrasi Kota Mataram atas penilaian Ombusdman
RI perwakilan Nusa Tenggara Barat dalam penilaian kinerja pelayanan publik
bidang ketenagakerjaan (AK 1/Kartu Kuning) dengan nilai 890 berada pada Zona
Hijau.
o. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Penyelenggaraan Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
dilaksanakan oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram.
Penyelenggaraan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya efektifitas
pengembangan usaha yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.
Urusan Koperasi merupakan urusan yang dianggap penting bagi
perkembangan perekonomian Indonesia dalam kaitannya mendukung usaha
kecil dan menengah. Koperasi adalah sebuah kata yang tidak asing untuk
didengar bagi masyarakat Indonesia karena mencerminkan budaya bangsa yang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 66
Pemerintah Kota Mataram
gotong royong dan tolong menolong. Dalam konteks Indonesia, koperasi
merupakan bentuk usaha yang sah, dimana keberadaannya diakui dalam UUD
1945. Koperasi adalah bentuk kegiatan usaha yang paling ideal dimana
anggotanya bertindak sebagai produsen, konsumen dan sekaligus juga sebagai
pemilik. Koperasi pertama kali muncul pada awal abad ke-19 sebagai reaksi
sistem ekonomi liberal dimana pada waktu itu segolong kecil pemilik modal
menguasai kehidupan masyarakat.
Tabel 2.29 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Koperasi dan UKM Kota
Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Jumlah Wirausaha Baru WUB 2.082
2 Koperasi Berkualitas Unit 133
3 Koperasi Aktif Unit 355
4 Persentase koperasi aktif % 59,76 %
7 Usaha Mikro dan Kecil % 92,50%
Dalam perkembanganya, pertumbuhan Wira Usaha Baru (WUB) di Kota
Mataram menunjukan adanya peningkatan yang signifikan dari tahun
sebelumnya. Berdasarkan target yang ditetapkan untuk tahun anggaran 2014
sebesar 1.840 WUB, pemerintah Kota Mataram telah berhasil melampaui target
tersebut dengan realisasi sebesar 2.082 WUB atau terjadi peningkatan sebesar
167 % dari jumlah WUB tahun 2013. Keberhasilan tersebut tentunya tidak
terlepas dari upaya startegis yang dilakukan melalui kegiatan-kegiatan berupa 1)
peningkatkan kemampuan kewirausahaan, 2) membudayakan kewirausahaan, 3)
pemberdayaan sumberdaya 4) pendayagunaan sumber daya, serta 5)
pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam dan Lembaga Keuangan Mikro.
Disisi lain, dalam kaitannya dengan upaya peningkatan iklim usaha yang
kondusif di Kota Mataram serta daya dukungnya dalam penciptaan WUB, peran
koperasi menjadi prioritas perhatian pemerintah Kota Mataram. Dalam
perkembangannya jumlah koperasi di Kota Mataram Tahun 2014 tercatat
sebanyak 594 unit, dimana terjadi peningkatan sebanyak 6 unit koperasi dari
588 unit Koperasi di tahun 2013. Dari total 594 unit koperasi di Kota Mataram
masih terdapat koperasi yang tidak aktif yang membutuhkan pembinaan dan
pendampingan lebih lanjut, sehingga keberadaan koperasi aktif yang berjumlah
355 akan dapat makin ditingkatkan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 67
Pemerintah Kota Mataram
Masih besarnya proporsi koperasi tidak aktif terlepas dari belum
optimalnya kinerja program/kegiatan, akan tetapi lebih pada beberapa faktor
diantaranya koperasi yang berada di wilayah pemekaran dan masuk dalam
binaan pemerintah Kota Mataram tercatat sebagai koperasi tidak aktif serta
terkendala prosedur penghapusan.
Upaya peningkatan jumlah koperasi aktif dan jumlah koperasi berkualitas
diintervensi melalui kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan
Pelatihan Perkoperasian, Pembinaan, Pengawasan, dan Perhargaan Koperasi
Berprestasi, serta Peningkatan Penataan Data Koperasi. Dari jumlah koperasi
aktif yang ada, secara berkesinambungan dilakukan penilaian kinerja dalam
rangka penetapkan koperasi yang berkualitas. Dasar penetapan kinerja koperasi
dilakukan melalui Pemeringkatan Koperasi yang mengacu pada Permen Nomor
06/Per/M.KUMKM/III/2008 tanggal 12 Maret 2008 tentang perubahan atas
Permen nomor 22/KEP/M.KUMKM/IV/2007 tanggal 16 April 2007 tentang
pemeringkatan koperasi. Berdasarkan hasil pengklasifikasian/penilaian yang
dilakukan ditetapkan 133 koperasi berkualitas, meningkat sebanyak 5 koperasi
dari tahun sebelumnya.
p. Urusan Wajib Penanaman Modal
Penanaman modal dalam suatu Negara maupun daerah mempunyai peran
yang sangat penting dalam penyelenggaraan pembangunan nasional dan daerah.
Peningkatan investasi dapat meningkatkan PAD secara langsung yang dapat
dibelanjakan untuk program pembangunan. Selain itu, besarnya investasi dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat terkait dengan kesempatan kerja yang
lebih luas. Dari sisi peran pemerintah, harus mengupayakan pembenahan
terhadap peningkatan pelayanan secara prima dalam menunjang iklim
berinvestasi.
Penyelenggaraan Urusan Wajib Penanaman Modal dilaksanakan oleh Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Mataram sesuai dengan
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang perubahan kedua atas Peraturan
Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram. Penyelenggaraan Urusan Wajib
Penanaman Modal diarahkan untuk mencapai sasaran strategis yaitu
meningkatnya kepastian berinvestasi yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.
Peningkatan pelayanan perizinan pada BPMP2T diatur dengan Peraturan
Walikota Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pelimpahan Kewenangan Di Bidang
Perijinan Kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Mataram yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik
bidang perijinan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 68
Pemerintah Kota Mataram
Tabel 2.30 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Penanaman Modal Kota
Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Pembentukan Modal Tetap Brutto (PMTB)
Rp (ribuan)
2.365.478.459*
2 Laju Pertumbuhan Investasi % 12,76*
3 Penyelesaian Ijin Investasi Tepat Waktu
% 97
4 Laju Pertumbuhan Investasi % 12,76*
*) Angka perkiraan Sumber : BPS Kota Mataram, BPMP2T data diolah
Berdasarkan PDRB Penggunaan, investasi dikenal sebagai Pembentukan
Modal Tetap Brutto (PMTB). PMTB menggambarkan adanya proses penambahan
dan pengurangan barang modal pada tahun tertentu. PMTB disebut sebagai
brutto karena di dalamnya masih terkandung unsur penyusutan, atau nilai
barang modal sebelum diperhitungkan nilai penyusutannya. Atas dasar nilai
PMTB, perkembangan investasi di Kota Mataram menunjukan perkembangan
yang cukup baik. Pada tahun 2014 tercatat peningkatan PMTB sebesar Rp
267.679.187.000 dari Rp.2.097.799.272.000.000,- pada tahun 2013 menjadi
Rp.2.365.478.459.000.000,-.
Laju pertumbuhan investasi selama tahun 2014 mengalami peningkatan
sebesar 0,38% dari 12,38% pada tahun 2013 menjadi 12.76 % di tahun 2014.
Bila dilihat kontribusi masing-masing sektor ekonomi tergambarkan bahwa laju
pertumbuhan sektor-sektor tertentu yang menjadi inti dari perkembangan laju
investasi yang positif tersebut. Pertumbuhan per sektor pada tahun 2014,
terdapat dua sektor yang menunjukan laju yang besar yaitu sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan (11,74%) serta sektor perdagangan, hotel dan
restoran (11,07%). Hal ini menunjukan bahwa Kota Mataram berhasil
memanfaatkan keunggulannya sebagai pusat pemerintahan serta pusat
perdagangan dan jasa dengan terus menjaga dan meningkatkan iklim
berinvestasi dan berusaha.
Indikator Meningkatnya Efektifitas Pengembangan Usaha capaiannya
didukung oleh pelaksanaan program/kegiatan Peningkatan Kwalitas Pelayanan
Publik, yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas pelayanan
perijinan termasuk di dalamnya adalah yang berkaitan dengan waktu
penyelesaian izin. Waktu penyelesaian Izin IMB, PIMB, ILOK, SITU MB, HO, SIUP,
TDP, TDG, TDI/IUI dan Perluasan, IUJK, Ijin Hotel, Ijin Rumah Makan, Ijin
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 69
Pemerintah Kota Mataram
Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum, Ijin Usaha Jasa Pariwisata, Ijin Sewa Lahan
dan lain-lain dapat ditingkatkan kualitas dan kuantitas pelayananya. Pada tahun
2014 ijin yang ditangani sebanyak 6.330 izin, terjadi peningkatan pelayanan dari
tahun 2013 yang sebanyak 2.312 izin atau terjadi peningkatan pelayanan
perijinan sebesar 273%. Dari 6.330 ijin yang dilayani pada tahun 2014 terdapat
peningkatan pelayanan perijinan tepat waktu dari 90% yang ditargetkan menjadi
97% atau melampaui target sebesar 7%.
q. Urusan Wajib Kebudayaan
Sebagai ibukota Provinsi NTB, Kota Mataram dengan keberagaman budaya
tetap peduli dalam upaya pelestarian terhadap nilai-nilai kebudayaan dan
keragaman budaya. Penyelenggaraan Urusan Wajib Kebudayaan dilaksanakan
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram dan Dinas Pendidikan dan
Olahraga. Pelaksanaan Urusan Wajib Kebudayaan diarahkan untuk mencapai
sasaran strategis meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang
mencerminkan kearifan lokal, yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.
Tabel 2.31
Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Kebudayaan Kota Mataram
Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Jumlah sanggar seni dan budaya
sanggar 203
2 Penyelenggaraan festival seni dan budaya
kegiatan 56
3 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya
lokasi 4
4 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Lokasi 5
5 Jumlah Pranata Adat lembaga
7
Penyelenggaran Festival Seni & Budaya berupa Festival Gendang Beleq,
Bale Ganjur, Qasidah, dan Serakalan Barzanji diselenggarakan di Kota Mataram.
Dalam upaya mempertahankan seni budaya lokal daerah, penyelenggaraan
festival tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat untuk
mengetahui keberadaan budaya daerahnya.
Jumlah sanggar seni 203 tersebar di seluruh kecamatan. Sanggar seni yang
ada berupa sanggar seni tari, seni rudat, zikir jaman, peresean, cupak gerantang,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 70
Pemerintah Kota Mataram
hadrah dan qasidah. Selain sanggar seni, terdapat beberapa komunitas seni yang
dikembangkan oleh komunitas muda dalam mengembangkan seni akustik,
keroncong, dan sebagainya.
Jumlah situs di Kota Mataram sampai dengan saat ini sebanyak 4 situs,
yaitu: Taman Mayura, Pure Miru, Makam Van Ham, dan Makam Loang Baloq.
Situs tersebut telah tercatat di Balai Pelestarian Cagar Budaya Gianyar Bali yang
wilayah kerjanya termasuk Kota Mataram. Selain 4 situs tersebut, terdapat
beberapa situs lainnya yang dilestarikan dan dipublikasikan sebagai Cagar
Budaya Kota Mataram, antara lain: Makam Dende Seleh, Makam Tuan Guru
Tretetet, Masjid Lebai Sandar, Makam Al Kaff dan Titi Gangsa Sayang Sayang.
r. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
Pembangunan pemuda dan olahraga diarahkan untuk meningkatkan peran
aktif dan partisipasi pemuda dalam berbagai bidang pembangunan serta
menumbuhkan dan meningkatkan budaya dan prestasi olahraga. Peningkatan
kualitas sumber daya pemuda, organisasi pemuda merupakan tujuan strategis
dalam upaya menciptakan SDM Kota Mataram yang sehat jasmani dan rohani,
serta mampu berdaya saing. Untuk mewujudkan hal tersebut, dilaksanakan
penyelenggaraan Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga. Urusan Wajib
Kepemudaan dan Olahraga dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Kota Mataram. Pelaksanaan Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan kualitas pendidikan
yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014
Tabel 2.32 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Jumlah Organisasi Pemuda buah 71
2 Jumlah Organisasi Keolahragaan
buah 30
3 Jumlah kegiatan kepemudaan Jenis 5
4 Jumlah kegiatan olahraga Jenis 5
5 Jumlah lapangan olahraga buah 43
6 Jumlah organisasi pemuda buah 60
7 Jumlah organisasi olahraga buah 50
8 Jumlah kegiatan kepemudaan buah 3
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 71
Pemerintah Kota Mataram
9 Jumlah kegiatan olahraga buah 5
10 Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta)
buah 4
Capaian kinerja kepemudaan dan olahraga dilakukan dengan
mengoptimalkan wadah organisasi yang ada yaitu organisasi kepemudaan
meliputi organisasi kepemudaan sebanyak 71 buah yang terdiri dari 11
organisasi kepemudaan yang berada di sekolah, dan 60 organisasi kepemudaan
yang berada di luar sekolah. Organisasi kepemudaan di sekolah terdiri dari
Forum Organisasi Siswa Intra Sekolah (FK-OSIS), Paskibraka, Pramuka, Palang
Merah Remaja (PMR), UKS, Kelompok Sukarela Remaja (KSR), Sahabat Teman
Sebaya (STS), Sanggar Olahraga Rekreasi, dan Kelompok Pencinta Alam. Kegiatan
kepemudaan yang dilaksanakan sebanyak 5 jenis yaitu Latihan Dasar
Kepemimpinan Pelajar dan Kepemudaan, Pembinaan Paskibraka, Musabaqah
Pelajar Kota Mataram (MTQ, MFQ/MHQ, MSQ dan MKQ), Pelaksanaan Tadarus
Al-Qur’an Pelajar dan Guru Pembina Imtaq, Pertukaran Pemuda Antar Daerah, serta Lawatan Sejarah Pelajar.
Sedangkan untuk indikator utama olahraga dilakukan dengan
mengoptimalkan organisasi olahraga yang terdiri dari 50 jenis olahraga, yang
telah memiliki kepengurusan cabang olahraga di Kota Mataram sebanyak 30
cabang dan 20 cabang kepengurusannya belum terbentuk di Kota Mataram.
Kegiatan keolahragaan sebanyak 5 kali secara rutin dilakukan setiap tahun,
antara lain Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Liga Pendidikan
Indonesia (LPI), Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), Kompetisi Olahraga
Unggulan Daerah (KOUD), dan Pekan Olahraga Antar Satuan Pendidikan. Dalam
mendukung pembinaan olahraga di sekolah didukung oleh 43 lapangan olahraga
berupa lapangan basket, lapangan volley dan lain-lain.
Dalam mengoptimalkan pembinaan olahraga professional di luar sekolah,
dengan keberadaan Komite Olahraga Nasional (KONI) Kota Mataram diarahkan
untuk meningkatkan prestasi atlet Kota Mataram terutama dalam menghadapi
event olahraga regional dan nasional. Untuk mendukung capaian prestasi atlet
Pemerintah Kota Mataram telah memberikan bantuan stimulus baik kepada atlet
maupun pelatih masing-masing Cabang Olahraga (Cabor). Dalam
mengoptimalkan pengelolaan sarana olahraga khususnya Stadion Malomba telah
dibentuk Badan Pengelola Stadion Legenda Malomba Ampenan dengan
Keputusan Walikota.
s. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kota Mataram memiliki karakteristik heterogenitas dari sisi agama, ras,
suku dan golongan. Kondisi kehidupan sosial kemasyarakatan di Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 72
Pemerintah Kota Mataram
berpeluang untuk terjadinya konflik, sehingga upaya preventif dalam
mengantisipasi konflik dan sejenisnya dilakukan melalui komunikasi, koordinasi
dan sosialisasi yang intensif dengan unsur kepolisian, TNI, lembaga adat dan
kemasyarakatan. Pelaksanaan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Kota Mataram, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Pelaksanaan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri diarahkan
untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota
Mataram yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.
Tabel 2.33
Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Cakupan Penanganan Konflik kasus 2
2 Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas, dan OKP
kegiatan 1
3 Kegiatan Pembinaan Politik Daerah
kegiatan 1
4 Jumlah Tower Peringatan Dini Tsunami
Unit 1
5 Inventaris Peralatan Penanggulangan Bencana
Unit 42
6 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kali 1
7 Kegiatan pembinaan politik daerah
Kali 1
Komposisi penduduk Kota Mataram yang majemuk dengan berbagai ras,
suku dan agama dapat menyimpan potensi konflik, jika tidak ditangani dengan
benar. Dalam mengoptimalkan penanganan konflik, beberapa hal yang
dilakukan: pertama, meningkatkan intervensi kebijakan Pemerintah Kota
Mataram yang aktif mendorong harmonisasi dan mengantisipasi sedini mungkin
potensi konflik. Kedua, Pemerintah Daerah secara terus menerus dan aktif
memfasilitasi dialog terbuka, menggelar rapat koordinasi, serta melakukan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 73
Pemerintah Kota Mataram
mediasi penanganan konflik. Tidak ketinggalan keberadaan Komunitas Intelejen
Daerah (KOMINDA) dan jejaringnya juga dioptimalkan. Upaya lain adalah
memfasilitasi dan mendukung program kerja sejumlah ormas yang merupakan
wadah masyarakat untuk membangun pemahaman atas pluralisme dan
keberagaman, seperti Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB). Disamping itu,
dilaksanakan pula sosialisasi yang efektif untuk Pemberantasan Penyakit
Masyarakat (PEKAT) pada 6 kecamatan dan penurunan penanganan konflik dari
4 kasus pada tahun 2013 menjadi hanya 2 kasus pada tahun 2014. Upaya
penanganan konflik tersebut dengan melakukan musyawarah perdamaian
dengan penandatanganan ikrar perdamaian antara pihak yang bertikai dengan
melibatkan Tokoh Masyarakat (Toma) dan Tokoh Agama (Toga).
Kota Mataram merupakan salah satu Kota/Kabupaten di Prop. NTB
termasuk dalam zona rawan bencana. Dari 14 jenis bencana yang ada di
Indonesia, beberapa jenis berpotensi terjadi di Kota Mataram antara lain:
Longsor, genangan, banjir, gelombang pasang dan tsunami, abrasi pantai, gempa
bumi, angin puting beliung, kebakaran, serta konflik sosial. Potensi bencana ini
tentu dipengaruhi oleh kondisi geografis, tofografi, geologis, klimatologi, demografi
dan faktor tektonik wilayah NTB dan Indonesia umumnya.
Dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat Kota Mataram dari
ancaman bencana, khususnya gelombang pasang/tsunami, pada tahun 2013
Kota Mataram mendapat bantuan Tower Peringatan Dini Tsunami dari BMKG
Pusat kerjasama dengan GIZ yang dipasang di halaman kantor Kelurahan
Ampenan Selatan.
Dalam memberikan pelayanan penanggulangan bencana baik pencegahan,
pengurangan risiko bencana, mitigasi bencana, peringatan dini, kesiapsiagaan
pada pra bencana, maupun pencarian, pertolongan dan evakuasi, pemulihan
darurat saat terjadi bencana, serta rehabilitasi dan rekontruksi pada pasca
bencana telah disediakan sarana dan fasilitas penunjang yang memadai agar
tujuan penanggulan bencana untuk penyelamatan dan mengurangi penderitaan
korban dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, pada
tahun 2013 telah disediakan 22 unit peralatan penanggulangan bencana berupa
perahu karet, mesin chainsaw, tenda dan lain-lain. Serta tahun 2014
ditambahkan sekitar 20 unit peralatan yang sebagian besar dananya bersumber
dari APBN.
t. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian
Dan Persandian
Penyelenggaraan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 74
Pemerintah Kota Mataram
dilaksanakan oleh: Dinas Pendapatan; Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
Sekretariat Daerah Kota Mataram; Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
Inspektorat; Badan Kepegawaian Daerah; Badan Pengelolaan Keuangan Dan
Asset Daerah; Kecamatan Cakranegara; Kecamatan Mataram; Kecamatan
Ampenan; Kecamatan Selaparang; Kecamatan Sandubaya; Kecamatan Sekarbela;
Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI.
Implementasi keseluruhan program dan kegiatan Urusan Wajib Otonomi
Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian dilaksanakan untuk mencapai sasaran
strategis yang tertuang dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014, yaitu
“Meningkatnya Kemandirian Pembiayaan Daerah”; “Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance” dan “Meningkatnya Efektivitas Penerapan SPM dan SOP”.
Tabel 2.34 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian Kota Mataram Tahun 2014”
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Realisasi PAD Rp. (juta) 202.589,01
2 Persentase Capaian PAD terhadap target
% 126,23
3 Persentase PAD terhadap Pendapatan Daerah
% 18,70
4 Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim sesuai eselon
% 65.36
5 Jumlah pelanggaran disiplin PNS
kasus 10
6 Presentase bezeting pegawai % 90.54
7 Monev perijinan pada bagian ekonomi (SITU, HO)
izin 975
8 Penyaluran Raskin Yang Tepat Sasaran
RTS 28.533
9 Penetapan Perda APBD Tepat Waktu
% 100
10 Jumlah pengadaan barang/jasa melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) / E-Procurement.
Paket 58
11 Jumlah pegawai yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa.
Orang 87
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 75
Pemerintah Kota Mataram
12 SKPD yang mempunyai SPM &
SOP SKPD 15
13 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
- 0.55
14 Rasio Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
- 0.0186
15 Rasio Pos Siskamling per jumlah kelurahan
- 0.20
16 Pertumbuhan ekonomi % 8.38
18 Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah
- Website BPMP2T
19 Jumlah Penegakan PERDA buah 222
20 Cakupan patroli petugas Satpol PP
% 90
22 Jumlah Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten
orang 186
23 Cakupan pelayanan bencana kebakaran kota
% 100
24 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
menit 14
25 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik
% 64
Potensi PAD menjadi semakin meningkat sejak berlakunya Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah karena
diberikannya kewenangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memungut
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan
Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang sebelumnya menjadi
kewenangan pusat. Kedua komponen ini memberikan peningkatan yang
signifikan bagi peningkatan PAD secara keseluruhan.
Pada tahun 2013, realisasi PAD sebesar Rp. 139.877.149.931,54 meningkat
sebesar Rp. 62.713.659.311,71 atau 44,83% dari tahun 2014 yaitu sebesar Rp.
202.589.009.699,25. Realisasi pada tahun 2014 tersebut melampaui target yang
ditetapkan yaitu sebesar 126,23%.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 76
Pemerintah Kota Mataram
Peningkatan kemandirian daerah juga terlihat dari peningkatan persentase
PAD terhadap Pendapatan APBD yaitu dari 16,24% di tahun 2013 meningkat
sebesar 2,46% menjadi 18,70% tahun 2014. Peningkatan ini terjadi karena upaya
yang dilakukan Pemerintah Kota Mataram melalui intensifikasi dalam proses
pemungutan potensi pendapatan daerah khususnya penerimaan dari pajak
daerah dan retribusi daerah; serta ekstensifikasi potensi pendapatan daerah
dengan memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah dengan
mengidentifikasi potensi daerah yang dapat dijadikan sumber penerimaan,
mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial, memperbaiki basis data objek,
menjaring wajib pajak daerah/wajib retribusi daerah baru melalui pendataan
rutin setiap triwulan.
Terkait dengan persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklat
sesuai eselon, sampai tahun 2013, pejabat struktural yang telah mengikuti
diklatpim sebanyak 54 orang, terdiri dari diklatpim tingkat II sebanyak 5 orang,
diklatpim tingkat III sebanyak 19 orang, dan diklatpim tingkat IV sebanyak 30
orang. Sedangkan pada tahun 2014, pejabat struktural yang mengikuti diklatpim
sebanyak 41 orang, yang terdiri dari diklatpim tingkat III sebanyak 10 orang dan
diklatpim tingkat IV sebanyak 31 orang.
Terkait dengan jumlah pelanggaran disiplin PNS, pada tahun 2013 kasus
yang ditangani sebanyak 36 kasus terdiri dari ijin cerai sebanyak 28 kasus dan 8
kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat. Sedangkan pada tahun
2014 kasus yang ditangani sebanyak 34 kasus yang terdiri dari ijin cerai
sebanyak 24 kasus dan 10 kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan
berat. Capaian indikator kinerja rasio pelanggaran disiplin PNS tercapai 100%
dari target kasus 14 dapat ditekan hanya 10 kasus pelanggaran disiplin PNS
tingkat sedang dan berat pada tahun 2014. Penurunan kasus pelanggaran
disiplin PNS tersebut merupakan dampak positif adanya kejelasan pemberian
sanksi bagi PNS yang melakukan tindak pelanggaran disiplin PNS sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Terkait dengan bezeting pegawai, mengacu pada peraturan yang ditetapkan
oleh Kementerian PAN dan RB serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah
ditindaklanjuti dengan penyampaian Usulan Formasi CPNS Daerah oleh
Pemerintah Kota Mataram pada tahun 2014 dan Susunan Kekuatan Pegawai.
Realiasasi capaian target bezetting pegawai sebesar 90,54% dari target sebesar
94%. Tidak dapat terpenuhinya target yang diharapkan pada capaian kinerja
tahun 2014 disebabkan beberapa hal, antara lain karena adanya ketentuan
Pemerintah Pusat melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi yang memberlakukan kebijakan moratorium penerimaan
CPNS mulai tahun 2011 sampai 2013, dimana dalam kebijakan tersebut telah
ditetapkan bahwa daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota tidak diperkenankan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 77
Pemerintah Kota Mataram
melaksanakan rekruitmen CPNS apabila Belanja Tidak Langsung (BTL) yang
tertuang dalam APBD melebihi 50%, serta jumlah tenaga honorer kategori II yang
ada di Kabupaten/Kota lebih dari 500 orang. Menindaklanjuti kebijakan tersebut,
Pemerintah Kota Mataram telah menyusun formasi CPNS dengan
mempertimbangkan azas zero growth yaitu pengangkatan CPNS yang didasarkan
pada perhitungan jumlah PNS yang memasuki batas usia pensiun (purna tugas).
Dalam rangka memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kelembagaan DPRD,
keberadaan Sekretariat DPRD sebagai salah satu lembaga daerah sangat
diperlukan. Peran lembaga ini diarahkan untuk peningkatan kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah sehingga dapat mewujudkan hubungan yang
harmonis antara Eksekutif (Pemerintah Kota Mataram) dengan Legislatif (DPRD
Kota Mataram). Upaya meningkatnya kapasitas pimpinan dan anggota DPRD
dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang lembaga legislatif,
dilaksanakan dengan beberapa kegiatan antara lain Penyusunan dan
Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah sebanyak 6 Rancangan Perda,
hearing/dialog dan koordinasi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan
tokoh agama, rapat-rapat alat kelengkapan dewan, rapat paripurna, kunjungan
kerja, kegiatan panitia khusus dan fraksi-fraksi DPRD, kegiatan reses dan
pelayanan bantuan hukum Pemda. Dalam menunjang kegiatan DPRD Kota
Mataram dialokasikan anggaran sebesar Rp.21.448.924.000 dengan realisasi
sebesar Rp.17.995.330.196 atau 84,00%.
Pelaksanaan kinerja program Pembinaan dan Pemantauan Pelaksanaan
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat , dan Program Peningkatan Penanaman Modal
Daerah dalam monitoring dan evaluasi tindak lanjut pengajuan perijinan SITU
dan HO terjadi peningkatan kinerja dari yang ditargetkan, yaitu dari 555 izin di
tahun 2013 menjadi 975 izin di tahun 2014.
Pelaksanaan penyaluran Beras Miskin (Raskin) dimana data penerima
Raskin merupakan kewenangan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah Rumah
Tangga Sasaran (RTS) yang ditetapkan untuk Kota Mataram sebanyak 28.533.
Tersalurkannya Raskin kepada 28.533 RTS di tahun 2013 dan 2014 menjadi
salah satu kinerja bagi tercapainya sasaran Meningkatnya Efektivitas
Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance.
Pembinaan umat beragama di Kota Mataram dilaksanakan secara intensif
dalam kegiatan sehari-hari. Dengan digalakkan imtaq di sekolah-sekolah dan
kantor-kantor pada hari Jum’at diharapkan kualitas Sumber Daya Manusia di Kota Mataram dapat lebih ditingkatkan, utamanya dari segi religiusitasnya.
Jumlah pemeluk agama di Kota Mataram tercatat sebanyak 388.898 jiwa
pemeluk agama islam, 68.242 jiwa pemeluk agama Hindu, 18.017 jiwa pemeluk
Nasrani, dan 7.653 jiwa pemeluk agama Budha dan lainnya. Untuk mendukung
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 78
Pemerintah Kota Mataram
pelaksanaan kehidupan beragama di Kota Mataram, telah dibangun sarana
peribadatan, yaitu 232 Masjid, 163 Pura, 15 Gereja Kristen, 2 Gereja Katholik,
dan 11 Vihara. Sementara itu, terdapat beberapa lembaga pendidikan agama
sejak dini, yaitu sebanyak 36 Raudhatul Athfal (RA), 24 Madrasah Ibtidaiyah (MI),
22 Madrasah Tsanawiyah (MTs), 12 Madrasah Aliyah (MA), 7 sekolah katholik,
dan 6 sekolah kristen.
Dalam rangka mewujudkan salah satu Visi Kota Mataram yaitu Religius,
dapat tergambar dalam dukungan berbagai kegiatan keagamaan yang secara
rutin dilakukan setiap tahun oleh berbagai pemeluk agama di Kota Mataram.
Beberapa kegiatan keagamaan tersebut antara lain: (1) Festival Maulid, (2)
Festival Lebaran Topat, (3) MTQ/MFQ, (4) Pawai Ogoh-ogoh. Pertemuan antar
umat beragama dilakukan selama 5 kali dalam satu tahun dengan melibatkan
seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan.
Banyaknya lembaga kelembagaan mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen
dari tahun 2013 sebanyak 46 kegiatan menjadi 52 kegiatan di tahun 2014.
Namun, terjadi penurunan realisasi akibat bertambahnya target capaian yang
diinginkan di tahun 2014, yang menyebabkan capaian tercapai 89,81 persen.
Implementasi pelayanan publik sangat berkaitan dengan penyelenggaran
pemerintahan yang bersih, jujur dan transparan. Pemantapan komitmen dalam
mendukung Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi dan implementasi
Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD-PK) Kota Mataram
merupakan bagian penting bagi terselenggaranya Good Governance.
Jika merujuk hasil Survey KPK terkait Integritas Daerah (ID), Kota Mataram
menunjukkan progress ID yang positif pada 7,36 yang berada 1,36 diatas nilai
standar minimal KPK sebesar 6,00. Hasil survey KPK menunjukkan kinerja
pelayanan publik terutama pada unit pelayanan perijinan, pelayanan kesehatan
dasar Puskesmas dan Pengadaan Barang Jasa memiliki kriteria sangat baik.
Dalam mendukung pencapaian Integritas Daerah pada bidang lainnya dilakukan
upaya peningkatan dalam sistem pengawasan internal, koordinasi pengawasan
serta pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH dan pengelolaan keuangan
daerah.
Dalam peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan dilakukan pelatihan diklat fungsional pengembangan tenaga
pemeriksa dan aparatur pengawasan untuk memenuhi ketersediaan tenaga
fungsional auditor yang memadai . Jumlah auditor tahun 2014 sebanyak 21
orang meningkat sebanyak 2 orang dibandingkan tahun 2013 sebanyak 19
orang. Ketersediaan tenaga auditor dapat mendukung pelaksanaan sistem
pengawasan dan pengendalian pengelolaan keuangan daerah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 79
Pemerintah Kota Mataram
Kinerja pengelolaan keuangan daerah dimulai dari penyusunan APBD
setelah proses perencanaan. Ketepatan waktu dalam penetapan APBD menjadi
hal penting guna kelancaran pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan.
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahanan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang mengamanatkan
penetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala
Daerah tentang penjabaran APBD dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember
tahun anggaran sebelumnya. Sesuai dengan amanat Permendagri tersebut,
Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan APBD tepat waktu setiap tahunnya.
Dari sisi pengelolaan keuangan daerah, dengan semangat reformasi
pengelolaan keuangan daerah yang ditandai dengan ditetapkannya Undang-
Undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor
15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan
Negara, dimana disebutkan bahwa bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang saat ini dalam
penyusunanya wajib mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Berdasarkan ketiga regulasi tersebut pada pada tahun 2010 Pemerintah
menerbitkan Peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) untuk meningkatkan kualitas
pertanggungjawaban kinerja pemerintah yang merupakan revisi dari Peraturan
pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang standar Akuntansi Pemerintah
dimana Peraturan pemerintah dimaksud mewajibkan penerapan akuntansi
berbasis akrual oleh Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah dari yang
sebelumnya “ berbasis kas menuju akrual” dan ditegaskan pula dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah yang
penerapan akuntansi berbasis akrual secara penuh paling lambat Tahun
Anggaran 2015.
Dalam mendukung penyesuaian-penyesuaian penerapan peraturan
perundang-undangan tersebut Pemerintah Kota Mataram pada tahun 2014
melalui BPKAD membangun SimDaPers dalam rangka pencatatan persediaan
yang mendukung Sistem Informasi yang telah dibangun sebelumnya, yaitu
SimDa dengan bekerjasama dengan lembaga-lembaga Pemerintah dalam
penyediaan Tehnologi Informasi (BPKP, Depdagri, Depkeu) dalam penyediaan
Sistem informasi Pengelolaan keuangan. Sistem informasi yang telah
dibangunpun tetap dibenahi guna mengakomodir solusi permasalahan yang
terjadi pada tahun sebelumnya. Sampai dengan akhir tahun 2014, Simda telah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 80
Pemerintah Kota Mataram
dikembangkan menjadi versi 2.7. dimana aplikasi ini mendukung penerapan
akuntansi berbasis akrual dan terintegrasi dengan pencatatan barang milik
daerah dalam rangka memenuhi Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pengelolan Barang Milik Daerah (BMD).
Dalam upaya penanganan masalah Hukum dan HAM dilakukan 4 kali
Konsultasi Publik dan 6 kali publikasi produk hukum daerah selama tahun
2013. Guna peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan kepatuhan aparatur
dan masyarakat dalam menegakkan nilai-nilai HAM telah tersusun Rencana Aksi
Hak Asasi Manusia (RAN-HAM) yang menjadi dasar pelaksanaan harmonisasi
nilai-nilai HAM ke dalam program dan kegiatan Pemerintah Kota Mataram.
Disamping itu, Penegakan Peraturan Daerah sebagai bagian penting
pelaksanaan kebijakan daerah terus digalakkan, mulai dari tahapan sosialisasi
yang intensif, uji coba, dan penerapan produk hukum daerah tersebut. Tim
penegakan PERDA berupa tim operasional 20 orang.
Tabel 2.35 Jumlah Produk Hukum Daerah yang Ditetapkan Pemerintah Kota Mataram
Tahun 2013-2014
Produk Hukum Tahun 2013 Tahun 2014
Peraturan Daerah Kota
Mataram 11 Perda 10 Perda
Peraturan Walikota Mataram 41 Perwal 51 Perwal
Keputusan Walikota Mataram 984 Keputusan 1212 Keputusan
Sumber : LAKIP Setda Kota Mataram Tahun 2014
Pada Tahun Anggaran 2013 jumlah paket lelang yang sudah ditenderkan
sejumlah 57 paket, dan Tahun Anggaran 2014 jumlah paket yang melalui proses
lelang sejumlah 58 Paket.
Jumlah PNS yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa
pada tahun 2013 sebanyak 120 orang, sedangkan pada tahun 2014 berjumlah 87
orang, berkurang sebanyak 33 orang. Hal tersebut disebabkan sebagian PNS
yang bersertifikat menduduki Jabatan Struktural di SKPD masing-masing dan
tidak mau memperpanjang sertifikat yang dimiliki. Selain itu beberapa PNS yang
bersertifikat telah memasuki masa pensiun.
Dari tabel 2.31 menunjukkan bahwa IKU yang berkaitan dengan
penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) masih belum optimal. Beberapa
SKPD teknis telah menetapkan SPM (13 SPM) yang ditetapkan oleh Kementerian
terkait di Pemerintah Pusat. Dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada
masyarakat, saat ini standar yang digunakan masih mengacu pada penetapan
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) yang telah ditetapkan dengan Perda Nomor 5
Tahun 2008. Tupoksi yang sudah ada menjadi acuan pelaksanaan tugas
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 81
Pemerintah Kota Mataram
kedinasan, serta tugas lain yang diberikan oleh atasan/pimpinan. Upaya yang
dilakukan saat ini, yang difasilitasi oleh SKPD terkait, adalah: Melaksanakan
asistensi penyusunan SPM dan SOP yang dikoordinasikan oleh Bappeda Kota
Mataram, Memantau pelaksanaan penerapan SPM dan SOP melalui mekanisme
monitoring dan evaluasi yang tepat sasaran, yang dilaksanakan oleh Bagian APP
Setda Kota Mataram dan Bagian Organisasi Setda Kota Mataram, dan Menyusun
draft Perwal tentang Penyusunan SOP dan SPM, termasuk pula urgensi dan
kebutuhannya bagi kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan serta efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).
u. Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketahanan Pangan dilaksanakan oleh
Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta Kantor
Ketahanan Pangan Kota Mataram. Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketahanan
Pangan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis yaitu meningkatnya
efektifitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah yang ditetapkan dalam RKPD
Tahun 2014.
Tabel 2.36
Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Ketahanan Pangan Kota
Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Ketersediaan dan Cadangan
Pangan
Ketersediaan Energi dan Protein
Per Kapita % 171,78
3 Ketersediaan Informasi
Pasokan, Harga dan Akses
Pangan di Daerah
% 100
Stabilitas Harga dan Pasokan
Pangan % 100
4 Penganekaragaman dan
Keamana Pangan
Skor Pola Pangan Harapan
(PPH) % 80,80
Pengawasan dan Pembinaan
Keamanan Pangan % 50
4 Penanganan Kerawanan Pangan % 100
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 82
Pemerintah Kota Mataram
5 Cakupan Bina Kelompok Petani % 85,00
6 Cakupan layanan penyuluhan % 68,17
7 Regulasi ketahanan pangan regulasi 2
Dari tabel di atas terlihat bahwa kinerja indikator utama urusan wajib
ketahanan pangan rata-rata sudah tercapai. Untuk Indikator Ketersediaan dan
Cadangan Pangan dilihat dari Ketersediaan Energi dan Protein, tahun 2014
mengalami peningkatan dengan presentase sebesar 23,52 % dari tahun 2013
sebesar 148,26% menjadi 171,78 % pada tahun 2014, dimana energi dan protein
per kapita ( energi : 119,66%) lebih tinggi 19,65 % dari target 100 % dan (Protein :
223,91 %) lebih tinggi 123,91 % dari target 100%. Sementara realisasi
ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan daerah, stabilitas harga
dan pasokan pangan masing-masing sebesar 100 %. Skor Pola Pangan Harapan
(PPH) yang menjadi indikator kinerja telah mencapai 80,80 % dengan
peningkatan 3,6 % dibandingkan tahun 2013 sebesar 77,20%. Untuk diketahui
bahwa penyusunan PPH berdasarkan data tahun sebelumnya, sehingga PPH
yang disusun pada tahun 2014 merupakan data PPH pada tahun 2013. Pada
tahun 2014, Kinerja Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan mengalami
penurunan sebesar 50% dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai
realisasi 100%. Hal ini didasarkan dari hasil uji laboraturium yang dilaksanakan
oleh Laboratorium MIPA Universitas Mataram terdapat 2 sampel produk segar
yang terkontaminasi oleh polutan, tetapi masih berada dibawah ambang Batas
Maksimum Residu (BMR) sesuai standar yang berlaku untuk dikonsumsi.
Untuk Penanganan Kerawanan Pangan sesuai SPM mencapai 100% dengan
mengacu data SKPG, data peta kerawanan pangan dan data jumlah keluarga
prasejahtera.
Peningkatan Cakupan bina kelompok petani pada tahun 2014 sebesar 15 %
dari tahun 2013, disebabkan oleh peningkatan pelatihan tani dan agrobisnis,
penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, pembinaan dan
pendampingan kelompok tani, pemberdayaan dan pendampingan keluarga tani
miskin/Gakin (Program peningkatan kesejahteraan petani).
Cakupan layanan penyuluhan pada tahun 2014 mencapai 68,17% dengan
peningkatan 0,94% dibanding tahun 2013 sebesar 67,23%. Hal ini dikarenakan
adanya peningkatan kapasitas kelembagaan Penyuluhan Tingkat Kota,
Peningkatan kapasitas Balai Penyuluhan Kecamatan sebagai posko pelaksanaan
pembangunan pertanian, dan peningkatan penumbuhan dan pemberdayaan
penyuluh pertanian swadaya melalui Pos Penyuluhan Desa. Dengan peningkatan
jumlah kelompok tani dan gapoktan pemerintah Kota Mataram pada Tahun 2015
menargetkan cakupan layanan penyuluhan sebesar 68,17%.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 83
Pemerintah Kota Mataram
v. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mataram. Pelaksanaan
Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa diarahkan untuk mencapai
sasaran strategis Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi
masyarakat yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.
Dalam rangka mewujudkan peningkatan keberdayaan masyarakat
pedesaan, dilaksanakan kegiatan pemberian bantuan modal kepada pokmas yang
telah disalurkan kepada 50 pokmas guna meningkatkan kemampuan manajerial
pokmas dalam pengelolaan unit usahanya, kepada 50 orang anggota pokmas
diberikan pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan. Hingga tahun 2014,
sebanyak 150 anggota pokmas telah mengikuti pelatihan. Untuk perbaiki
kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak pada tingkat posyandu,
dilaksanakan bimbingan teknis kepada 50 orang kader posyandu. Diharapkan
melalui pelaksanaan bimbingan teknis ini, kualitas pelayanan kesehatan ibu dan
anak di posyandu akan mengalami peningkatan, sehingga dapat mendukung
upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita. Masih
terkait dengan upaya peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan,
dilaksanakan pemberian bantuan beras kepada 2000 orang warga jompo/lansia.
Dengan bantuan ini diharapkan dapat mengurangi kesulitan mereka dalam
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Selain capaian program dan kegiatan di atas, salah satu capaian program
dan kegiatan lainnya yang tak kalah penting adalah terlaksananya rehabilitasi
rumah tidak layak huni sejumlah 1.175 unit, sehingga sampai dengan tahun
2014 sebanyak 1.089 unit yang tersebar di beberapa kelurahan di Kota Mataram.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas sanitasi serta pemenuhan
kebutuhan air bersih bagi masyarakat, dilaksanakan program pengadaan MCK
dan sarana air bersih yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan sanitasi dasar dan air bersih.
Tabel 2.37
Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kota Mataram 2014
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
Kelompok 50
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 84
Pemerintah Kota Mataram
2 Jumlah kelompok binaan PKK Kelompok 56
5 Jumlah PKK aktif Kelompok 57
6 Posyandu aktif Kelompok 346
7 Jumlah Lembaga Keswadayaan Masyarakat LKM 50
8 Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat
% 90
w. Urusan Wajib Statistik
Penyelenggaraan Urusan Wajib Statistik dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram.
Pelaksanaan Urusan Wajib Statistik diarahkan untuk mencapai sasaran
strategis Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good
Governance), yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014, bertujuan menyediakan
data dan informasi sebagai bahan acuan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan. Kegiatan yang dilaksanakan berupa: Penyusunan Buku Profile
Daerah Kota Mataram, Penyusunan Buku Mataram Dalam Angka, Penyusunan
Buku Kecamatan Dalam Angka, Penyusunan Indikator Kesejahteraan Rakyat,
Koordinasi Perencanaan Bidang Litbang dan Statistik, Koordinasi Penyusunan
Laporan Kinerja Pemerintah Daerah.
Tabel 2.38
Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Statistik Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB STATISTIK
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Persentase tingkat ketersediaan
sistem informasi dan data-data
yang menunjang perencanaan
pembangunan
% 85,00
2 Buku ”Mataram dalam angka” Ada/Tidak Ada ada
3 Buku ”PDRB Kota Mataram” Ada/Tidak Ada ada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 85
Pemerintah Kota Mataram
Ketersediaan data dan informasi yang mutakhir dan mudah diakses
menjadi salah satu elemen penting dalam proses perencanaan pembangunan.
Data dan informasi statistik untuk menunjang proses perencanaan
pembangunan yang tersedia pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.39 Dokumen Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Tahun 2014
NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN
1 Dokumen Statistik Daerah
12 Dokumen - Daerah Dalam Angka
- Kecamatan dalam Angka
- Indikator Kesejahteraan Rakyat
- Produk Domestik Regional Bruto
- Indeks Pembangunan Manusia
x. Urusan Wajib Kearsipan
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kearsipan dilaksanakan oleh Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram. Pelaksanaan Urusan Wajib
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa diarahkan untuk mencapai sasaran
strategis Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan
Good Governance yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.
Pelaksanaan Urusan Wajib Kearsipan selama tahun 2014 antara lain
penyelamatan dan pelestarian dokumen arsip daerah melalui pengadaan sarana
pengolahan, penyimpanan arsip dan penataan dokumen/arsip daerah. Selain itu
untuk menunjang ketertiban penyelenggaraan kegiatan kearsipan, berpedoman
pada Peraturan Walikota Mataram Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tata Kearsipan.
Dalam upaya mewujudkan tata kelola arsip dilaksanakan pelatihan dan
pembinaan bidang kearsipan kepada staf kearsipan seluruh SKPD se-Kota
Mataram dengan harapan adanya peningkatan kemampuan aparatur pengelola
arsip SKPD secara mandiri, efektif dan efisien.
Tabel 2.40 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Kearsipan Kota Mataram
Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KEARSIPAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Pengelolaan arsip secara baku 17
2 Peningkatan SDM pengelola kearsipan
kegiatan 4
y. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika
Penyelenggaraan Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika dilaksanakan
Oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan Bagian Pengelolaan
Data Elektronik dan Informatika. Pelaksanaan Urusan Wajib Komunikasi dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 86
Pemerintah Kota Mataram
Informatika diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya
Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publikyang ditetapkan dalam
RKPD Kota Mataram 2014.
Tabel 2.41 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika
Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Jumlah Website milik Pemerintah Daerah
Unit 25
2 Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Kecamatan 6
3 Rasio Wartel/Warnet terhadap penduduk
% 25
5 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
% 0,073
6 Jumlah surat kabar nasional/lokal
Surat kabar 10
7 Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Stasiun 20
8 Web site milik pemerintah daerah
Jaringan 25
9 Pameran/expo kegiatan 5
Sampai dengan tahun 2014 jaringan komunikasi dan informasi antar SKPD
yang telah memiliki dan mengoperasikan jaringan internet untuk mendukung
kemudahan akses informasi di lingkungan internal maupun eksternal sebanyak
25 SKPD.
Selain upaya pengembangan jaringan, dilakukan pula pengembangan
sistem informasi, melalui peningkatan kapasitas bandwith internet dan
upgrading program aplikasi website dan hosting/domain yang disewa, serta mulai
digunakannya layanan SMS kepada seluruh pegawai Pemerintah Kota Mataram
dan masyarakat dalam menyampaikan informasi layanan publik. Selain itu,
untuk memberikan pedoman dalam pengembangan sistem dan pemberian
pelayanan informasi telah disusun pedoman master plan, blue print dan SOP
TIK.
Kemudian dalam rangka meningkatkan pengembangan dan penguasaan
teknologi informasi dan komunikasi yang berbudaya dan berdaya guna.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 87
Pemerintah Kota Mataram
Pemerintah Kota Mataram membentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat
dalam pemanfaatan dan pengawasan penggunaan teknologi informasi. Dimana
pada tahun 2014 telah terbentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di 6
Kecamatan Kota Mataram, meningkat dari 1 Kecamatan pada tahun 2013.
Akhirnya untuk mendukung pengembangan jaringan dan sistem informasi,
dilakukan penguatan kapasitas sumber daya manusia bidang komunikasi dan
informasi melalui pelatihan TIK. Sampai dengan tahun 2014, sejumlah 159
aparatur SKPD telah mengikuti pelatihan internet dan pelatihan TIK diluar
daerah yang telah diikuti oleh aparatur Bagian PDEI.
z. Urusan Wajib Perpustakaan
Pembangunan perpustakaan diarahkan untuk meningkatkan BUDAYA
GEMAR MEMBACA dan kualitas layanan perpustakaan, baik dalam hal akses
dan kapasitas, serta utilitas yang memadai melalui sinergi antara perpustakaan
dengan satuan pendidikan, promosi gemar membaca dengan memanfaatkan
perpustakaan dan pola partisipasi industri penerbitan dan masyarakat dalam
membentuk KOMUNITAS BACA.
Penyelenggaraan Urusan Wajib Perpustakaan dilaksanakan oleh Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram. Pelaksanaan Urusan Wajib
Perpustakaan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya
kualitas pendidikan yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.
Tabel 2.42 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Perpustakaan Kota Mataram
Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERPUSTAKAAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Rata-rata kunjungan perpustakaan
orang 30.513
2 Cakupan Layanan Perpustakaan
unit 158
3 Jumlah perpustakaan unit 187
4 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
orang 5.489
5 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
eksemplar 49.883
Capaian urusan wajib perpustakaan diarahkan untuk mendukung
peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan rata-rata kunjungan
perpustakaan dari tahun 2013 sebesar 27.549 orang menjadi sebesar 30.513
orang pada tahun 2014 atau sebesar 11%. Akselerasi cakupan layanan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 88
Pemerintah Kota Mataram
perpusatakan dilakukan dengan optimalisasi layanan Perpustakaan Keliling
sebanyak satu unit yang merupakan bantuan dari Perpusatakaan Nasional RI.
Sebagai alternatif pilihan masyarakat untuk mengakses perpustakaan,
keberadaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang berjumlah 39 TBM dapat
memperpendek jarak layanan perpustakaan bagi masyarakat Kota Mataram.
2. Fokus Layanan Urusan Pilihan
a. Urusan Pilihan Pertanian
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pertanian dilaksanakan oleh Dinas
Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram. Penyelenggaraan Urusan
Pilihan Pertanian diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya
efektifitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah yang ditetapkan dalam RKPD
Kota Mataram Tahun 2014
Tabel 2.43 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Pilihan Pertanian Kota Mataram
Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN PERTANIAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
Kw/Ha 39
2 Produktifitas rata-rata Padi Kw/Ha 62,00
3 Produktifitas rata-rata kedelai Kw/Ha 16,00
4 Cakupan Bina Kelompok Tani % 85,00
5 Cakupan layanan penyuluhan % 68,17
6 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
Kw/Ha 62
7 Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB
% 3.34
Kondisi lahan pertanian di Kota Mataram saat ini tersebar di 6 Kecamatan.
Ketersediaan jumlah areal pengembangan pertanian antar kecamatan satu
dengan yang lainnya mengalami perbedaan yang disebabkan oleh perubahan
fungsi lahan dan perbedaan luas kawasan. Saat ini Kecamatan Sandubaya
memiliki sebaran lahan pertanian tertinggi dibandingkan Kecamatan lainnya
seluas 603,96 Hektar, dan Kecamatan Ampenan dengan sebaran terendah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 89
Pemerintah Kota Mataram
seluas 173,41 Hektar. Jika dilihat dari capaian sasaran produktifitas rata-rata
padi pada tahun 2013 dengan realisasi sebesar 57,00 kw/Ha telah terjadi
peningkatan sebesar 5 Kw/H pada tahun 2014 menjadi 62,00 Kw/Ha . Hal ini
karena ditunjang dengan adanya pengadaan bibit bermutu dan pupuk baik dari
provinsi maupun Kota Mataram kepada kelompok tani serta sarana prasarana
seperti jalan usaha tani, mesin traktor, sumur bor, dan mesin air. Hal ini juga
didukung oleh meningkatnya presentase jumlah cakupan bina kelompok tani
sebesar 15% yang diikuti dengan meningkatnya cakupan layanan penyuluhan
sebesar 0,94%.
Dengan keterbatasan lahan pertanian di Kota Mataram, produksi hasil
panen tetap dipertahankan, terutama kedelai. Hal ini dapat tercapai melalui
intensifikasi pertanian, bahkan Kelompok Petani Kedelai Kota Mataram dapat
meraih juara nasional. Kinerja urusan pilihan pertanian dapat terlihat dari
meningkatnya realisasi produktifitas rata-rata padi terhadap target yang
dicanangkan pada tahun 2014.
b. Urusan Pilihan Pariwisata
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pariwisata dilaksanakan oleh Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram. Penyelenggaraan Urusan Pilihan
Pariwisata diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya efektifitas
pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal yang
ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014
Tabel 2.44 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Pilihan Pariwisata Kota Mataram
Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN PARIWISATA
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap
PDRB
% 22,76
2 Angka kunjungan wisatawan Orang 429.325
3 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
% 22,76
Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB Kota
Mataram ADH Konstan mengalami peningkatan sebesar 0,55% dari 22,21%
tahun 2013 menjadi 22,76% pada tahun 2014. Sedangkan jika dilihat dari
kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran ADH Berlaku terjadi
peningkatan yang lebih signifikan sebesar 0,78% dari 24,15% tahun 2013
menjadi 24.92% pada tahun 2014. Perkembangan positif ini sejalan dengan geliat
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 90
Pemerintah Kota Mataram
pembangunan di Kota Mataram dengan memperhatikan posisi strategis Kota
Mataram sebagai pusat pemerintahan provinsi Nusa Tenggara Barat dan pusat
perdagangan dan jasa.
Disisi lain, penataan dan restrukturisasi kawasan pantai dan Kota Tua
Ampenan serta kawasan-kawasan destinasi dan situs bersejarah di Kota
Mataram, menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik
maupun mancanegara untuk lebih mengenal Kota Mataram. Peningkatan jumlah
kunjungan wisatawan menjadi indikator utama dan memiliki korelasi untuk
melihat keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan kepariwisataan, dimana
pada tahun 2014, terjadi peningkatan sebesar 30.053 wisatawan dari 399.272
wisatawan tahun 2013 menjadi 429.325 wisatawan. Upaya peningkatan tingkat
kunjungan wisatawan dilakukan melalui beberapa kegiatan diantaranya
pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara Dalam dan Luar Negeri,
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata, Pengembangan Jenis Paket dan
Paket Wisata Unggulan.
c. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh
Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram. Penyelenggaraan
Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan diarahkan untuk mencapai sasaran
strategis yaitu Meningkatnya Efektifitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah
yang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014
Tabel 2.45 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Pilihan Kelautan Perikanan Kota
Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN KELAUTAN PERIKANAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Tingkat Konsumsi Ikan Kg/Kapita/Thn
27,94
2 Produksi Perikanan Tangkap Ton 1.672,80
3 Produksi Perikanan Budidaya Ton 284,18
4 Produksi perikanan Ton 1.956,98
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi
ikan dilakukan melalui kampanye gerakan masyarakat gemar makan ikan yang
di canangkan oleh pemerintah Kota Mataram menghasilkan terjadinya
peningkatan yang signifikan pada pola konsumsi masyarakat. Peningkatan pada
tahun 2014 menunjukan angka 5,44 kg/Kapita/Tahun dari tahun 2013 sebesar
22,5 kg/kapita/Tahun menjadi 27,94 kg/kapita/Tahun.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 91
Pemerintah Kota Mataram
Peningkatan konsumsi ikan masyarakat disertai pula dengan ketersediaan
ikan di pasaran. Dari tabel 4.26, dapat dilihat capaian indikator kinerja utama
menunjukkan terjadinya peningkatan produksi perikanan tangkap sebesar 364
ton dari 1.308,80 pada tahun 2013 menjadi 1.672,80 pada tahun 2014 yang
ditunjang dengan adanya penyediaan sarana dan prasarana perikanan seperti
motor tempel, kapal motor, pukat kantong, jaring insang, jaring angkat dan
pancing.
Sedangkan dari sisi kinerja Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar terjadi
peningkatan sebesar 11,73 ton yaitu sebesar 272,45 tahun 2013 menjadi 284,18
ton pada tahun 2014. Kenaikan tersebut didukung adanya upaya Penyediaan
Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya yang ditargetkan pada kelompok
pembudidayaan ikan air tawar serta melalui perluasan area pembudidayaan air
tawar seperti keramba, kolam dan mina padi.
d. Urusan Pilihan Perdagangan
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Perdagangan dilaksanakan oleh Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram. Penyelenggaraan
Urusan Pilihan Perdagangan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis
meningkatnya efektifitas pengembangan usaha yang ditetapkan dalam RKPD
Tahun 2014
Tabel 2.46 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Pilihan Perdagangan Kota Mataram
Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN KELAUTAN PERIKANAN
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 Jumlah Usaha Perdagangan Unit usaha 1.687
2 Tingkat Inflasi % 7,18
3 Penataan PKL Titik 19
4 Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
% 24.15%
6 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
% 5.27%
Perkembangan usaha di Kota Mataram menunjukan pertumbuhan yang
signifikan berdasarkan jumlah SIUP, TDP, TDI, TDG, IUI yang diterbitkan.
Jumlah usaha perdagangan pada tahun 2014 meningkat sebanyak 1.164 unit
usaha atau 222,56% dari 523 unit usaha tahun 2013 menjadi 1.687 unit usaha
di tahun 2014.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 92
Pemerintah Kota Mataram
Dari sisi tingkat inflasi di Kota Mataram menujukkan penurunan yang
signifikan yaitu sebesar 2,09% dari 9,27% tahun 2013 menjadi 7,18% pada
tahun 2014. Upaya yang dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan
pengawasan terhadap ketersediaan dan distribusi serta perkembangan harga
sembako dan komoditas strategis lainnya di Kota Mataram pada 4 (empat) pasar
tradisional serta melalui koordinasi yang intensif oleh Tim Pengendalian Inflasi
Daerah (TPID) Kota Mataram berkontribusi positif dalam pengendalian inflasi.
Pemerintah Pusat telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 125
Tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki
Lima yang kemudian ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan dan
Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima. Dalam Permendagri disebutkan bahwa
tujuan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah untuk memberikan
kesempatan berusaha bagi PKL melalui penetapan lokasi sesuai dengan
peruntukannya; menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha PKL
menjadi usaha mikro yang tangguh dan mandiri; dan untuk mewujudkan kota
yang bersih, indah, tertib dan aman dengan sarana dan prasarana perkotaan
yang memadai dan berwawasan lingkungan.
Dalam upaya mengimplementasikan peraturan tersebut, Pemerintah Kota
Mataram telah melaksanakan penataan titik-titik PKL. Pada tahun 2014 jumlah
titik PKL yang ditata sejumlah 19 titik, meningkat sebanyak 5 titik dari tahun
2013.
e. Urusan Pilihan Industri
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Industri dilaksanakan oleh Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram. Penyelenggaraan
Urusan Pilihan Industri diarahkan untuk mencapai sasaran strategis
Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Potensi Unggulan Daerah berbasis
Sumber Daya Lokal yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014
Tabel 2.47
Capaian Indikator Pembagunan Urusan Pilihan Industri Kota Mataram Tahun 2014
FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN INDUSTRI
No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi
2014
1 PDRB sektor industri pengolahan ADH Konstan
(juta) 326.207,05
2 Perkembangan jumlah IKM : a. Formal b. Non Formal
Unit Usaha Unit Usaha
1.947 1.707
3 Penataan PKL Titik 19
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 93
Pemerintah Kota Mataram
4 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB
% 9.52%
6 Pertumbuhan Industri. % 4.28%
7 Cakupan bina kelompok pengrajin
% 53.12%
Berdasarkan tabel 2.48, perkembangan PDRB Sektor Industri Pengolahan
Atas Dasar Harga (ADH) Konstan mengalami peningkatan sebesar Rp.18.348,38
juta atau 5,96% dari Rp.307.858,67 juta tahun 2013 menjadi Rp.326.207,05
juta. Peningkatan PDRB sektor industri pengolahan sejalan dengan pesatnya
perkembangan sektor-sektor Industri Kecil Menengah di Kota Mataram baik
industri formal maupun industri non formal. Pemberian kemudahan ijin usaha
serta jaminan dukungan kerjasama kemitraan usaha industri mikro, kecil dan
menengah dengan pihak swasta dan perbankan berkontribusi positif dalam
peningkatan PDRB sektor Industri Pengolahan.
Dalam mengembangkan potensi unggulan daerah, Pemerintah Kota
Mataram di tahun 2014 melaksanakan berbagai upaya, antara lain: melakukan
pembinaan IKM serta kemampuan teknologi industri, pemberian kemudahan ijin
usaha serta bantuan peralatan dan Pengembangan Ekonomi Produktif, Fasilitasi
kerjasama kemitraan IKM dengan swasta.
Pemerintah Kota Mataram secara intensif telah melakukan upaya
peningkatan klaster unggulan di sentra-sentra industri. Penanganan secara
intensif dimaksudkan dalam rangka percepatan peningkatan daya saing industri
dari berbagai aspek secara menyeluruh.
Dalam mengembangkan potensi unggulan daerah, Pemerintah Kota
Mataram melaksanakan berbagai upaya, antara lain: Meningkatkan cakupan
potensi unggulan daerah pada masing-masing kelurahan, dengan melakukan
mapping potensi; Meningkatkan penyelenggaraan serta keikutsertaan dalam
event-event sebagai sarana pemasaran hasil produksi unggulan daerah; Menjaga
stabilitas ekonomi daerah, dengan mempertahankan kondusivitas wilayah.
Dari berbagai upaya tersebut, terjadi pengembangan jumlah IKM dari tahun
ke tahun. Jumlah IKM formal di Kota Mataram pada tahun 2014 sebanyak 1.947
mengalami peningkatan sejumlah 80 unit usaha dari jumlah IKM tahun 2013
yang sejumlah 1.867 unit usaha. Sedangkan IKM non formal mengalami
peningkatan sejumlah 57 unit usaha, yaitu dari sejumlah 1.650 unit usaha di
tahun 2013 menjadi 1.707 unit usaha di tahun 2014.
f. Ketransmigrasian
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 94
Pemerintah Kota Mataram
Urusan Wajib Transmigrasi dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kota Mataram. Penyelenggaraan Urusan Pilihan
Ketransmigrasian diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya
Upaya Penanganan Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat yang ditetapkan dalam
RKPD Tahun 2014
Kecilnya alokasi anggaran untuk urusan pilihan transmigrasi disebabkan
oleh Kota Mataram bukan sebagai tujuan lokasi transmigrasi, namun pengirim
transmigran. Alokasi ini diperuntukkan melaksanakan sosialisasi dan
penjaringan calon transmigran.
2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah
1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mataram Tahun 2014
adalah sebesar Rp. 961,096 milyar atau meningkat 18,26 persen dari yang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mataram Tahun 2013 yaitu sebesar Rp.
812,709 Milyar.
Dari sisi daya saing anggaran daerah, penerimaan pendapatan daerah Kota
Mataram tahun 2013 di dominasi oleh oleh dana perimbangan dengan perbandingan
terhadap PAD sebesar 70:30. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap
penerimaan masih relatif kecil dibanding dengan sumber penerimaan dari Dana
Perimbangan. Pada tahun 2013 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram
meningkat dari Rp. 95,87 milyar dengan rencana hanya Rp. 65,56 milyar di tahun
2012 menjadi Rp. 139,87 milyar dengan rencana Rp. 124,95 milyar. Sehingga pada
tahun 2013 total penerimaan daerah Kota Mataram adalah Rp. 865 milyar, meningkat
Rp. 56 milyar dari tahun lalu dan Rp. 13 milyar lebih banyak dari yang ditargetkan.
2. Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur
Kemampuan suatu daerah utuk dapat bersaing dalam pembangunan juga
diukur dari ketersediaan infrastruktur sarana dan prasarana yang menunjang
kegatan pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat. Transportasi merupakan
salah satu bagian yang berperan penting dalam menentukan laju pertumbuhan sosial
dan ekonomi suatu daerah, Kota Mataram tidak dapat dilepaskan dari kota-kota
disekelilingnya, mengingat mobilitas penduduk antar kota antara wilayah yang sangat
tinggi di kota Mataram sebagai pusat pemerintahan tingkat Provinsi, pendidikan,
perdagangan, jasa dan keuangan. Selain itu salah satu instrument untuk menjaga
kesinambungan perencanaan pembangunan nasional dengan daerah adalah
instrument penataan ruang. Penataan ruang yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang mutlak dibutuhkan dalam rangka
menjamin hak kepemilikan setiap orang, mewujudkan kesejahteraan dan keadilan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 95
Pemerintah Kota Mataram
sosial, dan mengelola perkembangan pembangunan yang terjadi, serta mewujudkan
tata ruang Kota Mataram yang aman, nyaman dan berkelanjutan.
Perkembangan perekonomian Kota mataram juga dapat dilihat dari
perkembangan sektor Bank dan Asuransi, dimana kegiatan perbankan merupakan
penunjang semua kegiatan perekonomian masyarakat baik melalui simpanan
maupun kredit yang tersalurkan. Pertumbuhan ekonomi juga dapat dilihat pada
perkembangan sektor hotel dan restoran yang menandakan kegiatan ekonomi
masyarakat semakin berkembang.
Aspek daya saing daerah juga dilihat dari aspek aksesibilitas air bersih kepada
masyarakat, yang mana menandai tingkat kelayakan hidup masyarakat pada suatu
daerah.
Adapun perkembangan aspek daya saing daerah Kota Mataram dalam Fokus
Fasilitas Wilayah/Infrastruktur dapat dilihat pada data berikut :
FOKUS FASILITAS WILAYAH/INFRASTUKTUR
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR SATUAN 2014
1. PERHUBUNGAN
1.1. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
% 10,09
1.2. Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum
Orang/barang
20.942
1.3. Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/ terminal per tahun
orang 522.422
2. PENATAAN RUANG
2.1. Luas wilayah produktif ha 6,330
2.2. Luas wilayah industri ha 0,478
2.3. Luas wilayah kebanjiran - -
2.4. Luas wilayah kekeringan - -
2.5. Luas wilayah perkotaan ha 145,5748345
3. OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN
3.1. Jenis dan jumlah bank dan cabang
kantor 61
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 96
Pemerintah Kota Mataram
3.2. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
kantor 12
3.3. Jenis, kelas, dan jumlah restoran restoran 211
3.4. Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
Unit Hotel Bintang : 12
Hotel Non Bintang : 87
4. LINGKUNGAN HIDUP
4.1. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih
% 68,24
3. Fokus Iklim Berinvestasi
Ukuran lain yang dapat menggambarkan perekonomian wilayah adalah
besarnya investasi swasta yang masuk (PMA dan PMDN). Dalam era otonomi daerah,
persaingan investor asing cenderung semakin ketat. Meskipun investasi asing
sebagian besar merupakan industri padat modal, tetapi banyak daerah berkeinginan
untuk meningkatkan investasi asing di daerahnya untuk mempercepat
berkembangnya perekonomian daerah, pemerintah daerah harus mampu
meningkatkan pertumbuhan investasi di daerahnya tidak hanya yang berskala besar
seperti dilakukan oleh PMA atau PMDN, namun investasi yang dilakukan masyarakat
menengah ke bawah juga sangat penting karena dengan bertambahnya investasi
diharapkan akan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak sehingga nantinya
masalah pengangguran dapat teratasi.
Berdasarkan PDRB Penggunaan, investasi dikenal sebagai Pembentukan Modal
Tetap Brutto (PMTB). PMTB menggambarkan adanya proses penambahan dan
pengurangan barang modal pada tahun tertentu. PMTB disebut sebagai brutto karena
di dalamnya masih terkandung unsur penyusutan, atau nilai barang modal sebelum
diperhitungkan nilai penyusutannya. Atas dasar nilai PMTB, perkembangan investasi
di Kota Mataram menunjukan perkembangan yang cukup baik. Pada tahun 2014
tercatat peningkatan PMTB sebesar Rp 267.679.187.000 dari
Rp.2.097.799.272.000.000,- pada tahun 2013 menjadi Rp.2.365.478.459.000.000,-.
Peningkatan nilai investasi yang cukup signifikan mengindikasikan iklim keamanan
yang kondusif, serta peran aktif semua pihak dalam meningkatkan minat investor
dalam menanamkan modalnya di Kota Mataram. Besarnya nilai investasi yang masuk
juga memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan perekonomian Kota
Mataram.
Bidang usaha investasi yang telah ada saat ini antara lain:
Jasa Telekomunikasi Seluler,
Perdagangan (ekport-import),
Jasa rekreasi wisata,
Jasa konsultansi pengembangan bisnis dan manajemen,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 97
Pemerintah Kota Mataram
Biro perjalanan wisata, dan,
Jasa penyediaan gedung perkantoran dan pusat bisnis.
Adapun perkembangan aspek daya saing daerah Kota Mataram dalam Fokus
Iklim Berinvestasi dapat dilihat pada data berikut :
FOKUS IKLIM BERINVESTASI
BIDANG URUSAN/INDIKATOR SATUAN 2014
OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN
Angka kriminalitas kasus 1296
Jumlah demo Kali/tahun 18
Lama proses perijinan
- IMB - PIMB - ILOK - SITU MB - HO - SIUP - TDP - TDG - TDI/IUI dan Perluasan - IUJK - Ijin Hotel - Ijin Rumah Makan - Ijin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum - Ijin Usaha Jasa Pariwisata - Ijin Sewa Lahan
Hari Hari Hari Hari Hari
Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
30 30 30 30 30
7 7 7 7 14 14 14 14 14
7
Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
macam Pajak: 10; Retribusi 16
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
jenis 9 Perda
4. Fokus Sumber Daya Manusia
Kualitas Sumber Daya Manusia Kota Mataram juga merupakan aset dalam
kemampuan daya saing. Kota Mataram menjadi pusat pendidikan dan
pengembangan karir karena fasilitas pendidikan dasar hingga tingkat perguruan
tinggi sudah tersedia secara memadai, pusat kegiatan pemerintahan terutama
tingkat nasional, provinsi dan Kota, serta pusat kegiatan bisnis dan keuangan.
Tingkat pendidikan tenaga kerja yang lulus strata satu atau lebih menjadi
salah satu tolok ukur kualitas tenaga kerja. Begitu pula dengan rasio
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 98
Pemerintah Kota Mataram
ketergantungan yang dapat mengukur besar beban yang ditanggung oleh
penduduk usia produktif atau usia kerja di Kota Mataram dengan
membandingkan penduduk yang dianggap belum produktif (0-14 tahun) atau
sudah tidak produktif lagi (>65 tahun) dengan penduduk usia produktif (15-64
tahun). Adapun gambaran Rasio ketergantungan penduduk Kita Mataram dapat
dilihat sebagai berikut :
Dari gambaran tersebut, terlihat bahwa rasio ketergantungan penduduk tahun
2014 sebesar 44%, artinya setiap 100 orang penduduk Kota Mataram yang
berusia kerja mempunyai tanggungan sebesar 44 orang yang belum produktif
dan tidak produktif lagi, terdiri dari rasio ketergantungan penduduk usia muda
sebesar 38% dan rasio ketergantungan penduduk usia tua sebesar 6%.
Penduduk usia kerja di Kota Mataram masih dibebani tanggung jawab akan
penduduk usia muda yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung
jawab terhadap penduduk usia tua. Sehingga kebijakan dan program perlu
memperhatikan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar maupun pendidikan.
Adapun perkembangan aspek daya saing daerah Kota Mataram dalam
Fokus Sumber Daya Manusia dapat dilihat pada data berikut :
FOKUS SUMBER DAYA MANUSIA
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR SATUAN 2014
1. KETENAGAKERJAAN
1.1. Rasio lulusan S1/S2/S3 % 0,083823726
1.2. Rasio ketergantungan % 0,445884843
Grafik 1.7. Rasio Ketergantungan Penduduk Kota Mataram Tahun 2014
0%
20%
40%
60%
Rasio ketergantungan
Muda
Rasio ketergantungan
Tua
Rasio Ketegantuangan
Total
38%
6%
44%
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 99
Pemerintah Kota Mataram
2.2. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI
TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD
Bagian ini merupakan telaah terhadap hasil evaluasi status dan kedudukan
pencapaian kinerja pembangunan daerah. Telaah dilakukan dengan melakukan
akumulasi capaian program dan kegiatan tahun 2014 yang dapat dilihat dari
seberapa besar capaian masing-masing sasaran strategis RPMJD 2011-2015 di tahun
2014.
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan selama tahun 2014 dapat dilihat dari
tingkat capaian masing-masing Misi RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015, dengan
mengacu pada penetapan sasaran-sasaran strategis dengan mengimplementasikan
pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana Keputusan Walikota Mataram
Nomor: 657/IX/2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota
Mataram Tahun 2011-2015.
Dengan mengacu pada 5 (lima) MISI RPJMD, kerangka pencapaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan tetap diarahkan dalam upaya pencapaian sasaran
strategis melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian kinerja pemerintahan
selama lima tahun (2011-2015). Adapun sasaran strategis dimaksud, sebagai berikut:
1. Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram.
2. Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan.
4. Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat.
5. Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan
lokal.
6. Meningkatnya kesetaraan gender.
7. Meningkatnya kualitas keluarga.
8. Meningkatnya pendapatan per kapita.
9. Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat.
10. Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja.
11. Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah.
12. Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah.
13. Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis
sumber daya lokal.
14. Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah.
15. Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM.
16. Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha.
17. Meningkatnya kepastian berinvestasi.
18. Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good
Governance.
19. Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP.
20. Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 100
Pemerintah Kota Mataram
21. Meningkatnya fungsi saluran drainase.
22. Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air.
23. Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai.
24. Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan
permukiman kumuh.
25. Meningkatnya ketersediaan media expresi dan ruang publik.
26. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang
berwawasan lingkungan hidup.
27. Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah.
Pencapaian 27 Sasaran Strategis RPJMD Kota Mataram 2011-2015
merupakan muara dari seluruh capaian yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) terkait implementasi setiap urusan dan program. Sasaran merupakan
bagian integral dalam proses perencanaan kinerja dan merupakan dasar yang kuat
untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Pemerintah Kota Mataram.
Sasaran kinerja juga lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana kinerja
program yang menyangkut keseluruhan Satuan Kerja Pemerintah Kota Mataram.
Masing-masing sasaran strategis telah memiliki indikator capaian kinerja,
dengan mengukur seberapa besar target-target indikator kinerja setiap urusan dalam
RKPD 2014 dapat dicapai. Apabila capaian program dan kegiatan melampaui target
indikator berarti pelaksanaan program dan kegiatan dinilai berhasil. Namun jika
pencapaian program dan kegiatan dibawah target yang telah ditetapkan, maka dalam
penetapan prioritas selanjutnya dipertimbangkan untuk dientaskan dan kemungkinan
dilanjutkan ke tahap program dan kegiatan berikutnya.
Dalam rangka evaluasi pelaksanaan program tahun 2014 ada dua hal utama
yang dinilai, yakni: capaian kinerja indikator makro dan capaian pelaksanaan
program RKPD 2014. Indikator makro merupakan variabel-variabel yang berdampak
luas. Oleh karena itu, indikator makro lebih berorientasi kepada pencapaian target-
target visi ataupun misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2011-2015. Sedangkan
capaian pelaksanaan program RKPD 2014 diukur dari seberapa besar pencapaian dari
target urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana tertuang dalam RKPD 2014.
Gambar 2.12: Keterkaitan Misi dan Sasaran Strategis
MISI 1
SASARAN STRATEGIS
1. Meningkatnya Kondusivitas wilayah Kota
Mataram.
2. Meningkatnya toleransi masyarakat dalam
kehidupan beragama.
Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 101
Pemerintah Kota Mataram
MISI 2
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing
1. Meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Meningkatnya kualitas dan derajat
kesehatan masyarakat.
3. Meningkatnya internalisasi nilai seni dan
budaya yang mencerminkan kearifan lokal.
4. Meningkatnya kesetaraan gender.
5. Meningkatnya kualitas keluarga
MISI 3
Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah
1. Meningkatnya pendapatan per kapita.
2. Meningkatnya upaya penanganan
masalah sosial ekonomi masyarakat.
3. Meningkatnya ketersediaan lapangan
kerja.
4. Meningkatnya stabilitas pertumbuhan
ekonomi daerah.
5. Meningkatnya efektivitas pemenuhan
kebutuhan pangan daerah.
6. Meningkatnya efektivitas pengembangan
potensi unggulan daerah berbasis
sumber daya lokal.
7. Meningkatnya kemandirian pembiayaan
daerah.
8. Meningkatnya efektivitas pengembangan
sistem dan akses permodalan UMKM.
9. Meningkatnya efektivitas
pengembangan usaha.
10. Meningkatnya kepastian berinvestasi.
MISI 4
Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good
Governance)
1. Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan berdasarkan Good Governance
2. Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan
SOP.
3. Meningkatnya efektivitas pemerataan dan
kualitas pelayanan publik.
1. Meningkatnya fungsi saluran drainase. 2. Meningkatnya ketersediaan kawasan
resapan air. 3. Optimalisasi penataan sempadan sungai
dan pantai. 4. Meningkatnya penanganan perumahan
tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh.
5. Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik.
6. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup.
7. Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan
MISI 5
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 102
Pemerintah Kota Mataram
2.3. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH
Dalam mengidentifikasi permasalahan strategis yang dihadapi oleh Kota
Mataram juga dilakukan berdasarkan pendekatan 4 (empat) aspek yang digunakan
untuk mengukur Keberhasilan kinerja pembangunan daerah, yaitu (a) aspek geografis
dan demografi; (b) aspek Kesejahteraan rakyat; (c) aspek pelayanan, dan (d) aspek
daya saing.
a) Aspek Geografis dan Demografis, permasalahan yang dihadapai adalah:
1. Jumlah penduduk mencapai 441.064 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk
mencapai 2,13% per tahun menggambarkan tingginya tingkat kepadatan
penduduk Kota Mataram yang mencapai angka rata-rata 7.195 jiwa/km2
pada 2014.
2. Alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi non pertanian cukup tinggi di
Kota Mataram. Hal ini dibuktikan dengan berkurangnya lahan pertanian
seluas 55,93 Ha dari tahun 2012 ke tahun 2013.
3. Masih tingginya permukiman padat dan kumuh di Kota Mataram. Menurut
data luas kawasan kumuh di Kota Mataram seluas 303,58 Ha.
4. Masih terdapat titik genangan air serta ancaman bencana abrasi khususnya
bagi masyarakat pesisir pantai Ampenan yang sulit dikendalikan dan
diprediksi secara pasti.
b) Aspek Kesejahteraan Rakyat
1. Masalah-masalah kesehatan yang masih dihadapi dan perlu mendapat
perhatian lebih lanjut di antaranya adalah tingginya masih angka kematian
ibu dan bayi; penyebaran penyakit menular serta status gizi bayi dan balita;
masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat masyakat serta
peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan.
2. Kemajuan pembangunan Kota Mataram berdampak pada tingginya
urbanisasi karena “daya tarik” para pencari pekerjaan di Kota Mataram. Tidak saja dari penduduk kota Mataram, tetapi penduduk dari luar Kota
Mataram. Sementara jika dilihat data penduduk menurut struktur penduduk
Kota Mataram pada kelompok usia produktif (15-64 tahun) berjumlah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 103
Pemerintah Kota Mataram
69,42%, namun kelompok ini memiliki akses yang lemah terhadap pasar
kerja dan sektor produktif. Sehingga hal ini menyebabkan tingginya angka
pengangguran di Kota Mataram. Akibatnya tingginya angka pengangguran
dan keterbatasan lapangan kerja, angka kemiskinan juga belum dapat
dikurangi secara signifikan. Penduduk kemiskinan masih berada pada angka
10,06% dari jumlah penduduk.
c) Aspek Pelayanan
1. Belum meratanya kualitas pendidikan dan lemahnya pengawasan
penyelenggaraan pendidikan. Masalah ini selalu mencuat ketika masa
penerimaaan siswa baru setiap tahun ajaran baru dimulai. Hal ini dipicu
akibat adanya dikotomi istilah “sekolah favorit dan non favorit”. Akhirnya kondisi ini cenderung dimanfaatkan untuk praktek penerimaaan siswa baru
secara tidak transparan dan untuk itu diperlukan pengawasan dalam
penyelenggaraan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah.
2. Belum optimalnya akses dan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan
jaringannya serta ketersediaan tenaga SDM dengan jumlah dan kompetensi
yang memadai sehingga pelayanannya menjadi belum optimal. Disisi lain
akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin juga masih perlu
ditingkatkan.
3. Belum optimalnya pelayanan air bersih bagi masyarakat miskin. Salah satu
masalah pelayanan infrastruktur dasar (utilitas) masyarakat perkotaan
adalah air bersih.
4. Belum optimalnya pelayanan persampahan. Volume sampah di Kota
Mataram secara signifikan meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas
rumah tangga di wilayah pemukiman baru, serta kawasan perdagangan dan
jasa yang tumbuh secara merata di wilayah kota. Hal ini disebabkan
kemampuan dan keterbatasan sarana prasarana serta perilaku masyarakat
yang belum memiliki pengetahuan pengelolaan sampah berbasis partisipasi
masyarakat.
5. Kurang tersedianya sarana prasarana pendukung untuk ketertiban dan
keselamatan berlalu lintas serta masalah kemacetan di beberapa titik dan
waktu-waktu tertentu.
d) Aspek Daya Saing
1. Tingkat ketergantungan daerah masih sangat tinggi. APBD kecil dan sangat
tergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU), sementara kontribusi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD masih rendah.
2. Pelayanan perijinan yang belum didasarkan pada standar pelayanan
minimum yang dipersyaratkan khususnya dalam memberikan pelayanan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 104
Pemerintah Kota Mataram
publik kepada masyarakat, disamping itu, belum adanya pedoman untuk
insentif dalam berinvestasi serta masih lemahnya data dan informasi peluang
investasi.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 104
BAB 3
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
Memuat penjelasan tentang kondisi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014dan Perkiraan Tahun 2015
Salah satu indikator yang dapat menggambarkan apa yang terjadi dalam
perekonomian suatu negara atau daerah adalah indikator ekonomi makro.
Dengan indikator ini dapat diketahui banyak aspek dan kondisi eksisting juga
perkiraan perkembangan perekonomian suatu daerah ke depan. Selanjutnya
indikator ekonomi makro akan berperan dalam proses perencanaan
pembangunan ekonomi dan menentukan arah pembangunan suatu negara atau
daerah. Beberapa data statistik digunakan sebagai dasar penentuan strategi dan
kebijakan agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan
Kebijakan pembangunan ekonomi yang telah diambil pada tahun sebelumnya
perlu dimonitor dan dievaluasi serta dilihat hasilnya sehingga penentuan
kebijakan selanjutnya dapat lebih baik dan efisien sesuai sasaran.
3.1.1.1 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil merupakan salah satu
indikator keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
suatu daerah dicerminkan oleh laju PDRB berdasarkan harga konstan. Berbagai
kebijakan diambil pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan stabil. Kebijakan tersebut akan tercermin dari kondusifitas makro ekonomi
daerah.
Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya mencerminkan aktifitas
perekonomian suatu daerah. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya
peningkatan, sedangkan pertumbuhan yang negatif menunjukkan terjadinya
perlambatan dalam kegiatan perekonomian.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 105
Grafik 3.1
Pertumbuhan Ekonomi Kota Mataram
Tahun 2013-2015
**Angka Prediksi
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kota Mataram mencapai 8,05
persen dan pertumbuhan Tahun 2014 naik menjadi 8,38 persen. Sektor yang
mengalami laju pertumbuhan tertinggi di tahun 2013 dan 2014 adalah sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang mencapai laju pertumbuhan
11,74 persen dan naik menjadi 12,32 persen di tahun 2014.
Pertumbuhan sektor ini tak lepas dari subsektor pendukungnya tertama
Subsektor Bank dan Sewa Bangunan. Pertumbuhan sektor perbankan di Kota
Mataram seiring dengan geliat perekonomian yang terjadi di segala sektor yang
ada. Sebagian besar aktivitas perekonomian dalam skala besar senantiasa
berhubungan dengan perbankan dan secara fisik dapat dilihat dari penambahan
jumlah kantor bank. Sedangkan subsektor lainnya yang juga mengalami
pertumbuhan cukup signifikan adalah Subsektor Sewa Bangunan.
Tabel 3.1
PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Konstan Kota Mataram
Tahun 2013 - 2015
Sektor PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Ribu Rp.) Laju Pertumbuhan (%)
2013* 2014** 2015*** 2013* 2014** 2015***
(1) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Pertanian 92.823.309 95.014.395 97.364.847 1,99 2,36 2,47
Pertambangan & Penggalian
314.573 316.335 317.125 0,31 0,56 0,25
2013 2014 2015**
LAJU PERTUMBUHANEKONOMI KOTA MATARAM
(%)8.05 8.38 8.58
7.5
7.8
8.1
8.4
8.7
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 106
Sektor PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Ribu Rp.) Laju Pertumbuhan (%)
2013* 2014** 2015*** 2013* 2014** 2015***
(1) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Industri Pengolahan
307.858.669 326.207.700 347.051.676 4,91 5,96 6,39
Listrik, Gas, Air 23.421.960 25.647.700 28.300.031 9,97 9,50 10,34
Bangunan 267.998.797 292.440.287 319.491.014 9,03 9,12 9,25
Perdagangan, Hotel & Restoran
582.996.649 647.532.922 717.329.779 11,19 11,07 10,78
Pengangkutan & Komunikasi
497.939.720 522.245.263 548.010.162 4,52 4,88 4,93
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
541.705.980 605.286.889 679.884.149 11,40 11,74 12,32
Jasa-Jasa 310.328.988 330.816.924 351.866.726 6,67 6,60 6,36
PDRB 2.625.388.645 2.845.507.761 3.089.615.509 8,05 8,38 8,58
*data sementara **data sangat sementara ***data prediksi
Sumber: BPS Kota Mataram, angka prediksi 2015
Jika dilihat dari proporsi terbesar pembentuk PDRB Kota Mataram, sektor
perdagangan hotel dan restoran merupakan yang terbesar yaitu sebesar 24,92
persen tahun 2014 dan 25,41 persen tahun 2015. Laju pertumbuhan sektor
Perdagangan, hotel dan restoran sebagai leading sector perekonomian Kota
Mataram pada tahun 2014 mencapai 11,07 persen dan 10,78 persen tahun 2015.
3.1.1.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu
daerah dalam suatu periode tertentu adalah data PDRB baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan
jumlah nilai tambah (value added) yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam
suatu daerah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir (netto)
yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan
menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahunnya, sedangkan PDRB atas
harga konstan menunjukan nilai tambah barang dan jasa tersebut jika dihitung
dengan menggunakan harga yang berlaku pada waktu tertentu sebagai tahun
dasar.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 107
PDRB setiap tahun mengalami perkembangan, baik yang dinilai Atas Dasar
Harga Konstan (tahun dasar 2000) maupun Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
terus mengalami peningkatan, dimana pada Tahun 2014 PDRB ADHB menjadi
Rp.8,116 Trilyun atau mengalami peningkatan sebesar 15,58 persen dari tahun
2013. Sejalan dengan PDRB ADHB, nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan
(ADHK) juga mengalami peningkatan. Pada Tahun 2013 PDRB ADHK sebesar
Rp.2,63 Trilyun, meningkat menjadi Rp.2,84 Trilyun pada Tahun 2014 dan
diproyeksikan menjadi Rp.3,09 Trilyun pada Tahun 2015.
Grafik 3.2
PDRB ADHB dan ADHK Tahun 2013-2015 (Trilliyun rupiah)
**data prediksi Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional, Kota Mataram
ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai simpul
utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan jasa skala regional serta
dalam RTRW Provinsi NTB, Kota Mataram ditetapkan sebagai Kawasan Strategis
Provinsi (KSP) Mataram Metro di bidang pertumbuhan ekonomi, hal tersebut
berdampak pada nilai tambah bruto Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
yang terus menjadi leading sector bagi perekonomian selama 3 tahun berturut-
turut baik pada PDRB ADHB maupun ADHK. Nilai tambah bruto atas PDRB
ADHB tahun 2013 pada sektor tersebut mencapai nilai sebesar Rp. 1,69 Trilyun
atau memberikan kontribusi sebesar 24,15 persen pada pembentukan PDRB
ADHB Kota Mataram. Penyumbang terbesar dari sektor ini adalah Subsektor
Perdagangan Besar dan Eceran dengan nilai tambah bruto ADHK sektor sebesar
Rp.647,53 Milyar. Hal tersebut ditunjang oleh posisi Kota Mataram sebagai
2013 2014 2015**
PDRB ADHB (Trilliyun) 7.022 8.115 9.379
PDRB ADHK (Trilliyun) 2.63 2.845 3.089
0
2
4
6
8
10
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 108
ibukota Provinsi NTB menjadikannya sebagai pusat perdagangan, sehingga arus
keluar masuk barang dari berbagai daerah terjadi di Kota Mataram.
Selanjutnya Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan berada pada
posisi kedua dengan kontribusi sebesar 20,81 persen dan diikuti oleh Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi serta Sektor Jasa-jasa. Di posisi kelima adalah
Sektor Industri Pengolahan sebesar 9,16 persen, Sektor Bangunan sebesar 9,62
persen, Sektor Pertanian sebesar 3,27 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
sebesar 1,18 persen dan terakhir Sektor Pertambangan dan Penggalian 0,01
persen.
Capaian PDRB tahun 2013 - 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kota Mataram Tahun 2013 - 2015
Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Ribu Rp.)
Kontribusi terhadap
Pembentukan PDRB
2013** 2014** 2015*** 2013** 2014** 2015***
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian 241.666.672 265.314.721 290.012.976 3,44 3,27 3.15
Pertambangan & Penggalian
701.816 736.305 785.018 0,01 0,01 0,01
Industri Pengolahan
668.264.359 743.426.751 837.992.158 9,52 9,16 11,23
Listrik, Gas, Air
82.907.708 95.669.685 110.857.274 1,18 1,18 0,91
Bangunan 669.098.062 781.009.156 916.990.465 9,53 9,62 10,34
Perdagangan, Hotel & Restoran
1.695.799.388 2.022.777.111 2.384.049.824 24,15 24,92 23,21
Pengangkutan & Komunikasi
1.319.148.200 1.452.809.230 1.593.035.760 18,78 17,90 17,73
Keuangan,
Persewaan &
Jasa Perusahaan
1.413.991.859 1.689.150.598 2.037.551.002 20,14 20,81 22,00
Jasa-Jasa 930.799.139 1.064.855.196 1.208.622.412 13,25 13,12 11,38
PDRB 7.022.377.203 8.115.748.753 9.379.896.889 100,00 100,00 100,00
Keterangan : Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
***) Angka Prediksi
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Empat sektor terbesar penyumbang ekonomi Kota Mataram diatas masuk
kedalam kelompok sektor tersier (Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran, Sektor
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 109
Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Bank, Usaha Persewaan dan Jasa
Perusahaan dan Sektor Jasa- Jasa), dengan total peranannya pada tahun 2014
sebesar 76,76 persen terhadap pembentukan PDRB . Hal ini menggambarkan
struktur perekonomian Kota Mataram mengarah kepada struktur jasa (Service
City), dimana Kota Mataram yang menjadi Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat
mempunyai fungsi-fungsi utama sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan
perdagangan, jasa dan pariwisata; Sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan
perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial; Juga sebagai pusat pelayanan bagi
kegiatan perdagangan dan pusat bisnis.
Tabel 3.3
PDRB Menurut Kelompok Sektor Tahun 2013-2015 (Ribu Rp)
Keterangan : Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
***) Angka Prediksi Sumber: Dokumen PDRB , 2013; BPS Kota Mataram, 2015
PDRB Per Kapita merupakan pembagian antara besaran PDRB dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun. Angka PDRB Per Kapita memberikan
gambaran kasar bagian PDRB yang diterima secara rata-rata oleh seluruh
penduduk dalam suatu daerah. Meskipun kasar, PDRB Per Kapita tetap dianggap
relevan digunakan untuk mengukur kemakmuran suatu daerah, namun belum
bias digunakan langsung dalam mengukur pemerataan pendapatan. Hal ini
disebabkan PDRB Per Kapita masih kurang memberikan gambaran riil
pendapatan masyarakat dan belum memperhitungkan ketimpangan pendapatan
yang terjadi dalam masyarakat.
0
3,000,000,000
6,000,000,000
9,000,000,000
2013* 2014** 2015***
2013* 2014** 2015***
Primer 242,368,488.00 266,051,026.00 290,797,994.00
Sekunder 1,420,270,129.00 1,620,105,592.00 1,865,839,897.00
Tersier 5,359,738,586.00 6,229,592,135.00 7,223,258,998.00
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 110
Pada tahun 2014, PDRB per Kapita Kota Mataram Atas Dasar Harga Berlaku
meningkat 12,48% dari tahun 2013. Perkembangan yang cukup tinggi besaran
PDRB per Kapita merupakan pengaruh tingginya inflasi pada tahun 2013 sebagai
akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak. Jika unsur inflasi dikeluarkan maka
PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2014 meningkat 5,48%
dari tahun 2013. Berikut gambaran peningkatan PDRB Per Kapita Kota Mataram
Tahun 2013-2015.
Gambar 3.3
PDRB per Kapita Kota Mataram Tahun 2013-2015
**Angka Prediksi
Sumber: Dokumen PDRB , 2013; BPS Kota Mataram, proyeksi 2015
3.1.1.3 Laju Inflasi
Salah satu indikator makro ekonomi yang berpengaruh terhadap
perkembangan ekonomi adalah tingkat perubahan harga atau inflasi. Inflasi
adalah perubahan harga barang di tingkat konsumen, atau merupakan
persentase perubahan dari Indeks Harga Konsumen (IHK). Terkait dengan inflasi,
berbagai kebijakan dibidang moneter telah diambil oleh Pemerintah dalam
menstabilkan kondisi harga-harga barang. Dalam PDRB, kenaikan harga barang
dicerminkan oleh perkembangan laju Indeks Harga Implisit (IHI), yang
menggambarkan tingkat inflasi menyeluruh dari seluruh kegiatan perekonomian
mulai Sektor Pertanian sampai dengan Jasa-Jasa atau dengan kata lain tingkat
perubahan IHI menggambarkan tingkat perubahan harga yang terjadi pada
sektor/sub sektor. Secara agregat IHI menunjukkan tingkat perubahan harga
yang terjadi di suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun. Besaran IHK sangat
ditentukan oleh perubahan harga komoditi yang paling dominan dikonsumsi
2013 2014 2015**
PDRB ADHB Per Kapita(Rp.000/tahun)
16.734 18.822 20.171
PDRB ADHK Per Kapita(Rp.000/tahun)
6.256 6.599 6.643
0
5
10
15
20
25
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 111
suatu daerah, sedangkan besaran IHI sangat ditentukan oleh perubahan harga
sektor ekonomi yang paling potensi atau memiliki kontribusi yang dominan.
Perkembangan harga barang akan mempengaruhi kemampuan masyarakat
membeli barang-barang kebutuhan hidup. Sehingga dalam hal ini pertumbuhan
ekonomi yang tinggi apabila tanpa diikuti oleh stabilnya harga-harga barang,
dikatakan belum mampu menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Untuk melihat tingkat perubahan harga (inflasi) Kota Mataram tahun 2013 -
2015 secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.4
Laju Inflasi Kota Mataram Tahun 2013 – 2015
**Angka Target
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Pada tahun 2013 inflasi Kota Mataram sebesar 9,27 persen sebagai akibat
kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berdampak pada peningkatan
harga bahan makanan dan biaya transportasi dan komunikasi. Namun pada
tahun 2014 inflasi dapat ditekan kembali di angka 7,18 persen. Sementara itu
kalau dilihat inflasi dari bulan ke bulan, laju inflasi Kota Mataram pada tahun
2014 yang tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Desember dengan angka 1,56
persen dan 2,77 persen. Sementara terjadi deflasi yaitu pada bulan Maret dan
April di angka -039 persen dan -0,49 persen.
Melihat perkembangan yang terjadi, Tahun 2016 Indonesia akan dibayangi
oleh inflasi yang tinggi diakibatkan kebijakan pengurangan subsidi BBM di awal
tahun 2015. BBM merupakan faktor produksi vital, sehingga dengan kenaikan
BBM tentu saja akan meningkatkan harga barang yang secara multiplier juga
akan mempengaruhi harga barang lain. Asumsi ini dapat dijadikan sebagai acuan
2013 2014 2015**
LAJU INFLASI KOTAMATARAM (%)
9.27 7.18 6.00
3
5
7
9
11
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 112
bagi penetapan target inflasi di tahun 2016 beserta kebijakan untuk menjaganya
sesuai target.
3.1.1.4 Tingkat Pengangguran
Pertambahan jumlah penduduk memberikan dampak terhadap penyediaan
kebutuhan tempat tinggal dan berbagai fasilitasnya seperti ketersediaan listrik
dan air. Hal inilah yang berperan dalam pertumbuhan sektor listrik, gas dan air.
Sementara tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah juga sangat
tergantung pada potensi sumber daya yang dimiliki daerah tersebut. Begitu pula
dengan beragamnya kegiatan perekonomian yang ada, sangat tergantung pada
sumber daya yang tersedia. Gambaran kondisi ketenagakerjaan seperti persentase
angkatan kerja yang bekerja dan persentase tingkat pengangguran terbuka sangat
berguna untuk melihat prospek ekonomi yang ada di Kota Mataram.
Tabel 3.5
Statistik Ketenagakerjaan Kota Mataram
Uraian 2013 2014 2015
Perkembangan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (%) 56,15 61,20 61,20
UMR (Rp) 1.120.000 1.260.000 1.405.000
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) 5,48 4,79 4,50
Tingkat Kesempatan Kerja (%) 94,52 95,21 95,30
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai Kota Mataram telah diikuti oleh
peningkatan penyerapan tenaga kerja. Hal ini tercermin pada penurunan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) yang menurun di tahun 2015 sebesar 0,29 persen
dari tahun 2014. Artinya, bahwa lapangan pekerjaan di Kota Mataram meningkat,
walaupun belum memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Kota Mataram. Target
ketersediaan lapangan kerja tercermin dalam Tingkat Kesempatan Kerja. Target
Tingkat Kesempatan Kerja (%) sebesar 95,3 persen merupakan salah satu syarat
dalam mendukung target penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun
2015 yang ditetapkan.
Walaupun tingkat pengangguran terbuka diproyeksikan menurun, namun
perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2015 ditargetkan
untuk tetap seperti tahun 2014 yaitu sebesar 61,20 persen. Hal tersebut
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 113
dikarenakan potensi urbanisasi dari daerah sekitar yang menyebabkan
bertambahnya jumlah angkatan kerja selain dari penduduk Kota Mataram yang
memasuki usia produktif. Sehingga target di tahun 2015 adalah peningkatan
penyediaan lapangan kerja harus sebanding dengan meningkatnya jumlah
tambahan angkatan kerja.
Grafik 3.5.
Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Mataram
Tahun 2013-2015
Sumber : BPS Kota Mataram, 2015.
Kecenderungan lebih tingginya angka TPT Kota Mataram disebabkan sifat
formal atau sektor sekunder dan tersier dari peluang kerja yang tersedia di
wilayah dengan klasifikasi kota. Kondisi yang sangat mungkin berbeda dengan
wilayah perdesaan dengan sifat pekerjaan informal pertanian atau sektor primer.
Oleh karena itu, sebagai upaya mengatasi masih tingginya angka pengangguran
terbuka tersebut, maka fokus kebijakan pengembangan ekonomi di Kota Mataram
mulai Tahun 2016 diarahkan pada Usaha Mikro Kecil Menengah baik di sektor
primer, sekunder dan tersier serta menciptakan iklim investasi yang baik guna
mendorong terciptanya peluang usaha.
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 dan Tahun 2017
Pada tahun 2016 laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram direncanakan
tumbuh sebesar 8,58 persen. Berdasarkan target pertumbuhan tersebut maka
nilai PDRB ADHB di proyeksikan sebesar Rp. 10,85 Triliyun, sedangkan nilai
2013 2014 2015
TPAK (%) 56.15 61.20 61.20
TPT (%) 5.48 4.79 4.50
0
1
2
3
4
5
6
55
56
57
58
59
60
61
62
TPAK TPT
TPAK (%) TPT (%)
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 114
PDRB ADHK diproyeksikan sebesar Rp. 3,35 Triliyun. Proyeksi ini
menitikberatkan metode proyeksi trend pertumbuhan serta memperhatikan geliat
pertumbuhan dan ekspansi swasta pada beberapa tahun terakhir di Kota
Mataram. Proyeksi ekonomi tahun 2016 tersebut juga mensyaratkan kebutuhan
investasi pemerintah, masyarakat dan dunia usaha secara proporsional.
Gambaran demografi pada tahun 2016, diproyeksikan bahwa jumlah
penduduk Kota Mataram sebesar 458.706 jiwa. Angka ini didasarkan pada
asumsi bahwa pertumbuhan penduduk 2 persen. Berkaitan dengan hal tersebut
maka PDRB perkapita penduduk Kota Mataram tahun 2016 diperkirakan sebesar
Rp. 23,67 juta/orang berdasarkan harga berlaku dan Rp. 7,32 juta/orang
berdasarkan harga konstan.
Tabel 2.6
Target PDRB Kota Mataram Tahun 2016
Sektor
Target PDRB
ADHB
(Ribu Rp.)
Target PDRB
ADHK
(Ribu Rp.)
Target Laju
PDRB ADHK
(%)
(1) (2) (3) (5)
Pertanian 318.168.576 99.734.551 2.43
Pertambangan &
Penggalian 835.378 319.060 0.61
Industri Pengolahan 939.582.593 369.644.740 6.51
Listrik, Gas, Air 129.905.127 31.190.088 10.21
Bangunan 1.072.800.789 351.823.504 10.12
Perdagangan, Hotel &
Restoran 2.825.474.815 792.996.663 10.55
Pengangkutan &
Komunikasi 1.738.390.611 575.611.907 5.04
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
2.444.018.462 758.205.597 11.52
Jasa-Jasa 1.389.098.055 376.064.711 6.88
PDRB 10.858.274.406 3.355.590.821 8.61
Pada Tahun 2016, target penyumbang terbesar PDRB Kota Mataram masih
bersumber dari sektor perdagangan hotel dan restoran yang diikuti oleh sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang keduanya masing-masing
menyumbang diatas Rp. 2 Trilliyun. Sedangkan untuk target laju pertumbuhan
tertinggi adalah dari sektor Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yaitu
sebesar 11,52 persen. Adapun laju sektor perdagangan, hotel dan restoran yang
merupakan penyumbang terbesar ditargetkan memiliki laju pertumbuhan sebesar
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 115
10,55 persen. Laju sektor terbesar lainnya adalah dari sektor Listrik, Gas, Air
sebesar 10.21 persen serta Bangunan sebesar 10.12 persen.
Pembangunan perekonomian di Kota Mataram tentu mempunyai beberapa
tantangan dan juga prospek yang keduanya dapat dimanfaatkan dalam proses
pembangunan ekonomi itu sendiri. Prospek tentu akan menjadi dukungan yang
kuat dalam pembangunan bila dimanfaatkan dengan tepat, tantangan juga dapat
dijadikan pendorong dalam pembangunan ekonomi itu sendiri.
Dibawah ini beberapa tantangan dan prospek perkembangan perekonomian
Kota Mataram:
Tantangan
1. Tingkat kesejahteraan masyarakat masih rentan terhadap gejolak harga.
Pengurangan subsidi BBM tahun 2015 dan kebijakan nasional menentukan harga
BBM sesuai harga pasar berpotensi pada peningkatan harga di tahun 2016.
2. Tingkat Pengangguran Terbuka terus menurun, namun kategori pengangguran
tersembunyi dan pekerja informal masih relatif tinggi.
3. Arah perkembangan perekonomian Kota Mataram cenderung pada perdagangan
dan jasa.
4. Kota Mataram sebagai pusat kegiatan nasional, berkembangnya industri MICE
(Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions)
5. Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, tantangan yang dihadapi
adalah meningkatkan pemahaman publik di kalangan Pemerintah, dunia usaha
dan masyarakat di daerah tentang manfaat dan peluang yang dapat diperoleh
dengan pelaksanaan MEA 2015.
6. Tidak sebandingnya kenaikan jumlah penduduk angkatan kerja dengan penyediaan
lapangan kerja dan rendahnya relevansi antara lulusan dan keperluan pasar kerja.
7. Penciptaan wirausahawan baru untuk menyerap angkatan kerja yang belum
memiliki pekerjaan.
Prospek
1. Geliat ekonomi yang terjadi selama kurun waktu 5 tahun terakhir yang ditandai
dengan pertumbuhan ekonomi berkisar 7-8 % dapat menjadi peluang yang dapat
dimanfaatkan dalam menggenjot perekonomian dan mengarahkan perekonomian
rakyat untuk dapat berpartisipasi ditengah momentum ini.
2. Posisi geografis Kota Mataram yang terletak pada kawasan segitiga emas pariwisata
yaitu Bali-Toraja-Komodo dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) serta lintas
transportasi darat nasional merupakan peluang yang strategis bagi pengembangan
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 116
investasi dan Kota Mataram memiliki keunggulan dibidang perdagangan dan jasa
dibandingkan daerah sekitar di Nusa Tenggara Barat yang menunjang destinasi
wisata yang ada dan tersebar di wilayah Pulau Lombok.
3. Kebijakan Otonomi Daerah memberikan kewenangan yang luas kepada daerah
dalam mengurus daerahnya, sehingga dapat membuka peluang bagi daerah untuk
menetapkan kebijakan-kebijakan dalam segala aspek pembangunan yang
disesuaikan dengan kondisi riil daerah. Dengan demikian kebijakan-kebijakan
tersebut akan dapat diimplementasikan secara nyata.
4. Meningkatkan kualitas good governance secara nasional. Globalisasi berdampak
sangat luas terhadap semua aspek kehidupan masyarakat termasuk diantaranya
meningkatnya tuntutan terhadap Good Governance. Meningkatnya tuntutan
terhadap Good Governance ini merupakan peluang bagi semua komponen kota
untuk membenahi diri dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang transparan,
profesional, responsif dan akuntabel sehingga visi pemerintah kota dapat
diwujudkan.
5. Hubungan internasional yang bersifat global seperti Asean Free Trade Area (AFTA),
Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) dan World Trade Organization (WTO)
memberi peluang yang besar untuk mendayagunakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
menjangkau pasar kerja global. Selain itu, adanya kepercayaan dunia internasional
yang cukup tinggi terhadap tenaga kerja Indonesia dapat memberi peluang
tingginya penyerapan tenaga kerja, sehingga tingkat pengangguran akan semakin
rendah.
6. Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 sehingga di tahun 2016
akan tersedia pasar baru bagi barang, jasa, investasi, pekerja terampil dan arus
modal di kawasan ASEAN.
3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan
Sumber sumber Keuangan Daerah secara proporsional diwujudkan dengan
pengaturan, pembagian, penggalian sumber sumber potensi baru untuk menambah
penerimaan PAD, serta perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan daerah.
Sumber Pembiayaan Pemerintah Daerah dalam rangka perimbangan keuangan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah diperoleh berdasarkan asas desentralisasi.
Pemerintah Kota sebagai daerah otonom, berhak, berwenang, dan berkewajiban
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, dengan memanfaatkan sumber
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 117
sumber keuangan yang dimilikinya untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan, pelayanan publik dan pembangunan sesuai dengan kebijakan
pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi dan pemerintah kota sehingga tidak terjadi
overlapping untuk membangun kebersamaan dalam meningkatkan kesejahteraan.
Proyeksi keuangan Daerah Kota Mataram dapat dianalisis dari kinerja
Pemerintah Kota dalam mengelola keuangan daerah, baik dari segi realiasasi
pendapatan, belanja maupun pembiayaan daerah. Kinerja Pemerintah Kota dalam
menghimpun pendapatan daerah ditargetkan pada APBD tahun 2015 sebesar Rp
1,12 triliyun dan estimasi tahun anggaran 2016 menjadi Rp 1,16 triliyun atau naik
3,49%. Komponen realiasasi pendapatan daerah terdiri dari PAD tahun 2015 sebesar
Rp 196,89 miliyar menjadi Rp 215,78 miliyar pada tahun 2016. Sedangkan dana
perimbangan tahun 2015 sebesar Rp. 708,47 miliyar menjadi Rp. 739,23 miliyar
pada tahun 2016 atau naik sebesar 4,34 % dan lain lain Pendapatan yang sah tahun
2015 sebesar Rp. 212,47 miliyar menjadi Rp 201,84 miliyar pada tahun 2016.
Kinerja Pemerintah Kota Mataram dalam upaya pelayanan kepada masyarakat
tercermin dalam realiasi belanja daerah. Pada tahun 2015 tercatat belanja daerah
sebesar Rp 1,2 triliyun dan estimasi tahun 2016 menjadi Rp 1,19 triliyun atau
menurun sebesar 0,77%. Dimana komponen belanja daerah terdiri dari belanja tidak
langsung dan belanja langsung.
Pada RKPD Tahun Anggaran 2016, dialokasikan dana untuk Belanja Tidak
Langsung sebesar Rp. 671,64 miliyar meliputi: Belanja Pegawai sebesar
Rp 634,75 miliyar; Belanja Hibah dialokasikan sebesar Rp 16,89 miliyar; Belanja
Bantuan Sosial sebesar Rp. 17,06 miliyar; Belanja Bantuan Keuangan sebesar Rp.
912,79 juta; Belanja Tak Terduga sebesar Rp. 2,02 miliyar. Sedangkan Belanja
Langsung dialokasikan dana sebesar Rp 524,81 miliyar meliputi: Belanja Pegawai
sebesar Rp 84,22 miliyar; Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp 250,69 miliyar; dan
Belanja Modal sebesar Rp. 189,91 miliyar.
Penerimaan pembiayaan pada Tahun Anggaran 2015 sebesar
Rp. 101,052 miliyar sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 ditargetkan sebesar
Rp. 55 miliyar turun sebesar Rp.46,52 miliyar atau sebesar 45,82 persen.
Pengeluaran pembiayaan pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 13,56 miliyar dan
pada tahun anggaran 2016 diperkirakan sebesar Rp. 15,40 miliyar atau naik sebesar
13,57 persen yang diarahkan pada penyertaan modal (Investasi) Pemerintah Daerah
kepada PT. BPR NTB Mataram, PDAM Giri Menang, PT. Bank NTB dan PT. Jamkrida
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 118
NTB. Proporsi terbesar penyertaan modal diarahkan kepada PDAM Giri Menang
dalam upaya meningkatkan akses warga miskin Kota Mataram mendapatkan
cakupan air bersih dari PDAM.
3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diperlukan agar dana pembangunan
dan penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat digunakan secara efektif dan
efisien. Dimana Arah kebijakan berisi uraian tentang kebijakan yang akan
dipedomani oleh Pemerintah Daerah dalam mengelola pendapatan daerah, belanja
daerah,dan pembiayaan daerah.
Pengelolaan Keuangan Pemerintah Kota Mataram mencakup kebijakan
pengelolaan Penerimaan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah. Kebijakan
pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan sumber-sumber
penerimaan daerah agar ketergantungan pada Pemerintah Pusat dapat diminimalisir.
Selain itu kebijakan keuangan daerah juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas
potensi ekonomi wilayah dalam rangka memperbaiki struktur ekonomi daerah,
meningkatkan kemandirian dan daya saing sehingga dapat memacu pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan kualitas dan akuntabilitas pelayanan publik serta
sumberdaya manusia dengan mempertimbangkan sensitivitas gender dan pranata
sosial.
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah yang tercermin dalam APBD sesuai
dengan maksud yang diamanatkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yaitu
disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil
dari input yang direncanakan dari setiap urusan pemerintahan daerah yang disertai
dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan
penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasar. Asumsi yang
dimaksud adalah mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah, sejalan dengan
urusan yang menjadi kewenangan, perkembangan ekonomi makro.
3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), Pendapatan Daerah adalah semua hak
daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 119
anggaran yang bersangkutan. Pada Pasal 285 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
disebutkan bahwa sumber Pendapatan Daerah terdiri atas: (i) Pendapatan Asli
Daerah meliputi: Pajak daerah; Retribusi daerah; Hasil pengelolaan kekayaan Daerah
yang dipisahkan; dan lain-lain pendapatan asli Daerah yang sah; (ii) Pendapatan
transfer meliputi: transfer Pemerintah Pusat (terdiri atas dana perimbangan; dana
otonomi khusus; dana keistimewaan; dan dana Desa) dan transfer antar-Daerah
(terdiri atas pendapatan bagi hasil; dan bantuan keuangan), dan Kota Mataram
menerima pendapatan transfer Pemerintah Pusat melalui Dana Perimbangan; dan (iii)
Lain-lain pendapatan Daerah yang sah, merupakan seluruh pendapatan Daerah
selain pendapatan asli Daerah dan pendapatan transfer, yang meliputi hibah, dana
darurat, dan lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Mataram diarahkan untuk
meningkatkan pendapatan daerah melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana
Perimbangan agar proporsi dana dari Pemerintah Pusat dapat diturunkan, dan
ditujukan untuk meningkatkan kualitas potensi ekonomi wilayah dalam rangka
memperbaiki struktur ekonomi daerah, meningkatkan kemandirian dan daya saing
sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas dan
akuntabilitas pelayanan publik serta sumberdaya manusia dengan
mempertimbangkan pengarusutamaan gender dan pranata sosial.
Pendapatan Asli Daerah khususnya yang bersumber dari pajak daerah dan
retribusi daerah telah memberikan kontribusi yang signifikan dan telah diatur
melalui Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pajak Hotel;
Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pajak Restoran;
Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pajak Sarang
Burung Walet; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pajak
Reklame; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 12 Tahun 2010 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor
13 Tahun 2010 tentang Pajak Air Tanah; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2
Tahun 2011 tentang Pajak Parkir; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 3 Tahun
2011 tentang Pajak Hiburan; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 13 Tahun 2011
tentang Pajak Penerangan Jalan; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 14 Tahun
2011 tentang Retribusi Jasa umum, Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15
Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu dan Peraturan Daerah Kota
Mataram Nomor 16 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 120
Arah kebijakan yang perlu diambil dalam melaksanakan upaya-upaya
peningkatan Pendapatan Daerah melalui penggalian dan optimalisasi potensi serta
sosialisasi kepada masyarakat perlu disertai dengan tertib administrasi sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku. Demikian pula peningkatan kualitas
pelayanan publik yang dilaksanakan secara profesional melalui peningkatan
kompetensi aparatur daerah, kualitas kinerja layanan lembaga serta penyederhanaan
prosedur pengelolaan pendapatan daerah menuju terpenuhinya kepuasan pelayanan
publik.
Dalam upaya peningkatan Pendapatan Daerah yang berorientasi pada
kepuasaan pelayanan publik, maka Strategi Kebijakan Pendapatan Tahun Anggaran
2016 diarahkan pada:
1) Penggalian potensi pendapatan daerah melalui updating database potensi;
2) Peningkatan partisipasi publik (swasta dan masyarakat) dalam pendapatan
daerah melalui penerapan insentif dan disinsentif;
3) Peningkatan kualitas aparatur pendapatan daerah;
4) Optimalisasi sistem dan tata laksana pendapatan daerah, termasuk kualitas
hubungan dan kerjasama antar SKPD pengelola PAD;
5) Peningkatan keterlibatan seluruh stakeholder pendapatan daerah melalui
koordinasi dan kemitraan;
6) Penegakan peraturan bidang pendapatan daerah melalui sosialisasi dan
penertiban.
Sementara itu, Pendapatan Daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan
diharapkan terus meningkat melalui koordinasi dan konsultasi yang intensif dengan
Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam rangka peningkatan pendapatan Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) khususnya dalam
penentuan variabel/ komponen berpengaruh terhadap penghitungan jumlah DAU
maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan adanya kebijakan Pemerintah untuk
melakukan rasionalisasi terhadap beberapa kegiatan yang bersumber dari Dana
Dekonsentrasi yang dinilai tidak efektif dan selanjutnya dialihkan kepada DAK
diperkirakan akan meningkatkan target pendapatan Dana Perimbangan; juga untuk
peningkatan pendapatan daerah yang bersumber Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang
Sah dapat terus ditingkatkan.
Mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 121
Pengelolaan Keuangan Daerah, target Pendapatan Daerah Kota Mataram TA. 2016
diupayakan disusun berdasarkan perkiraan yang rasional dan terukur serta melihat
perkembangan realisasi tahun sebelumnya. Target Pendapatan Daerah TA. 2016
direncanakan mengalami peningkatan sebesar 3,49 persen dengan menetapkan
target peningkatan pada royalti Mataram Mall serta pajak parkir.
3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Arah pengelolaan belanja daerah diarahkan kepada target kinerja masing-
masing SKPD serta pemenuhan kebutuhan operasional pelayanan publik. Dengan
demikian dapat diciptakan akuntabilitas penggunaan anggaran yang baik dan
bertanggung jawab. Disamping itu, aspek efisiensi dengan mengendalikan
pengeluaran/belanja daerah yang bijak diperlukan untuk dapat menghindari
pemborosan anggaran untuk belanja yang tidak bersifat penting atau dibutuhkan dalam
menunjang kinerja SKPD.
Kebijakan belanja daerah tahun 2016 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan
yang proporsional, efisien dan efektif, antara lain melalui:
1. Pemenuhan hasil kesepakatan Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat
(MPBM) yaitu target pemerintah Kota Mataram Tahun 2016 adalah fokus dalam
penanganan persampahan perkotaan.
2. Esensi utama penggunaan dana APBD adalah untuk meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat oleh karena itu akan terus dilakukan peningkatan
program-program yang berorientasi pada masyarakat dan berupaya melaksanakan
realisasi belanja daerah tepat waktu dengan mendorong proses penetapan Perda APBD
secara tepat waktu pula.
3. Meningkatkan kualitas anggaran belanja daerah melalui pola penganggaran yang
berbasis kinerja dengan pendekatan tematik pembangunan yang disertai sistem
pelaporan yang makin akuntabel.
4. Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan variable cost secara
terukur dan terarah, yaitu:
a. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional kantor
(biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan service mobil);
b. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin sebagai pelaksanaan
TUPOKSI SKPD, yang meliputi kegiatan koordinasi, fasilitasi, konsultasi, sosialisasi,
pengendalian dan evaluasi, dan perencanaan;
c. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung program-program
pembangunan yang menjadi prioritas dan unggulan SKPD, program/kegiatan yang
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 122
telah menjadi komitmen Pemerintah Kota Mataram (committed budget), bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
5. Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan PNS, belanja
subsidi, belanja hibah, belanja sosial, belanja bantuan dengan prinsip proporsional,
pemerataan, dan penyeimbang.
6. Penggunaan anggaran berbasis pada prioritas pembangunan yaitu Common Goals
dalam penentuan anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidak langsung
dan belanja langsung dengan visi dan misi Pemerintah Kota Mataram, serta anggaran
belanja yang direncanakan oleh setiap pengguna anggaran tetap terukur.
Agar hasil pembangunan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, penetapan
skema kegiatan yang dibiayai oleh pemerintah daerah harus disesuaikan dengan
aspirasi-aspirasi masyarakat yang tertuang dalam forum MPBM (Musyawarah
Pembangunan Bermitra Masyarakat) yang terbagi menjadi MPBM Informasi, MPBM
Perencanaan, MPBM Pelaksanaan dan Pengendalian, serta MPBM Evalusi dan Tindak
Lanjut.
Realisasi dan proyeksi belanja daerah tahun 2012 s.d. 2016 dapat dilihat pada Tabel
berikut:
Tabel 3.6
Realisasi Dan Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2011 s.d 2016 (Dalam Milyar)
NO Uraian
Jumlah
Realisasi Tahun
2012
(n-3)
(Milyar)
Realisasi Tahun
2013
(n-2)
(Milyar)
Tahun Berjalan
2014
(n-1)
(Milyar)
Proyeksi/ Target pada
Tahun Rencana
2015 (n)
(Milyar)
Proyeksi/ Target pada Tahun 2016
(n+1)
(Milyar)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2.1 Belanja Tidak Langsung 448,11 526,574 598,979 671,959 671,640*)
2.1.1 Belanja pegawai 401,84 481.,120 534,989 613,318 634,757*)
2.1.4 Belanja hibah 25,98 23,418 36,726 30,615 16,885*)
2.1.5 Belanja bantuan sosial 17,29 20,134 25,762 26,000 17,059*)
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/ Kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa*
- - - - 912*)
2.1.8 Belanja tidak terduga 3,00 2,900 1,500 2,025 2,025*)
2.2 Belanja Langsung 313,68 430,942 485,076 533,843 524,818*)
2.2.1 Belanja pegawai 55,65 67,773 67,901 84,514 84,225*)
2.2.2 Belanja barang dan jasa 104,04 126,799 172,786 221,591 250,686*)
2.2.3 Belanja modal 153,99 236,369 244,389 227,736 189,907*)
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 123
NO Uraian
Jumlah
Realisasi Tahun
2012
(n-3)
(Milyar)
Realisasi Tahun
2013
(n-2)
(Milyar)
Tahun Berjalan
2014
(n-1)
(Milyar)
Proyeksi/ Target pada
Tahun Rencana
2015 (n)
(Milyar)
Proyeksi/ Target pada Tahun 2016
(n+1)
(Milyar)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
TOTAL JUMLAH BELANJA 761,79 957,516 1.084,056 1,205,803 1,196,459*)
Sumber: APBD Kota Mataram dan proyeksi berdasarkan prioritas pembangunan
Dapat dilihat bahwa anggaran belanja dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan, hal ini dikarenakan adanya penyesuaian pada peningkatan harga dan juga
peningkatan program dan kegiatan pemerintah daerah. Berdasarkan Tabel diatas,
bahwa anggaran belanja APBD murni 2013 sebesar Rp. 957,516 milyar mengalami
kenaikan dari anggaran murni 2012 sebesar Rp. 761,79 milyar. Pada tahun anggaran
2014 jumlah anggaran belanja daerah berdasarkan prioritas program pembangunan
SKPD meningkat menjadi sebesar Rp. 1.084,056 milyar atau mengalami kenaikan
sebesar Rp. 126,539 milyar dari jumlah anggaran belanja daerah pada tahun 2014.
Khusus proyeksi tahun 2016, asumsinya adalah sebagai berikut:
Belanja Pegawai pada Belanja Tidak Langsung tahun 2015 dan 2016 dengan asumsi
kebutuhan gaji pegawai hinga 13 bulan, kebutuhan untuk Tunjangan Hari Raya PNS,
dan 2,5% untuk acrees.
Belanja hibah pada tahun 2016 disesuaikan dengan prioritas kegiatan sesuai dengan
kemampuan daerah dan peraturan perundang-undangan.
Belanja Pegawai pada Belanja Langsung disesuaikan dengan prioritas dan
menyesuaikan dengan kenaikan standar satuan harga.
Belanja barang dan jasa pada Belanja Langsung diproyeksikan mengalami kenaikan
disesuaikan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak dan standar satuan harga.
Belanja Modal pada Belanja Langsung diperkirakan mengalami penurunan sebagai
akibat telah selesainya pembangunan infrasruktur yang didanai oleh dana pinjaman
daerah.
Kebijakan belanja daerah pada tahun 2015 tetap diarahkan untuk mencapai
target dan sasaran RPJMD melalui program prioritas dengan program-program sebagai
berikut :
1) Program Unggulan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Rangka
Peningkatan Daya Saing :
1. Pengembangan mutu dan layanan pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 124
2. Penambahan jumlah status Puskesmas dari rawat jalan menjadi rawat inap.
3. Optimalisasi penyelenggaraan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat.
4. Optimalisasi program strategis penanggulangan kemiskinan dan Anjal berbasis
Pemberdayaan.
2) Program Unggulan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat :
1. Pengembangan Ekonomi Lokal
2. Penciptaan 2.000 Wira Usaha Baru
3. Pengembangan sistem dan sarana pendukung usaha bagi UMKM
4. Pengembangan pemasaran dan destinasi pariwisata
5. Pemberdayaan kesejahteraan petanian masyarakat pesisir
6. Penataan struktur dan klaster industri
7. Pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah
8. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
9. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
3) Peningkatan daya dukung infrastruktur perkotaan dalam rangka pencapaian
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi rakyat
1. Peningkatan akses antar wilayah dan peningkatan jaringan jalan
2. Pengurangan jumlah titik genangan
3. Peningkatan upaya kesiapsiagaan bencana alam
4. Peningkatan kualitas kawasan perumahan dan permukiman
5. Peningkatan pelayanan kebersihan
6. Penambahan kuantitas dan kualitas Ruang Terbuka Hijau
Untuk sasaran, strategi dan program pembangunan Kota Mataram tahun 2015
diuraikan secara detail pada Bab IV, sedangkan rencana program dan kegiatan prioritas
tahun 2015 berdasarkan urusan kewenangan pemerintah daerah diuraikan pada Bab V.
3.2.1. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah
terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan. Kebijakan pembiayaan timbul karena jumlah pengeluaran daerah lebih
besar daripada penerimaan daerah sehingga terdapat defisit. Sumber penerimaan
pembiayaan mencakup Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SiLPA),
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 125
pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan,
penerimaan pinjaman dan penerimaan kembali pemberian pinjaman.
Untuk pengeluaran pembiayaan mencakup pembentukan dana cadangan,
penyertaan modal Pemerintah Daerah, pembayaran pokok utang dan pemberian
pinjaman. Kebijakan pembiayaan daerah diarahkan untuk kegiatan-kegiatan yang
sifatnya strategis, dan membutuhkan penanganan segera guna mencapai target dan
sasaran 3 (tiga) Program Unggulan Pembangunan Kota Mataram sebagaimana tertuang
dalam RPJMD Kota Mataram tahun 2011-2015.
Kebijakan pembiayaan daerah tahun 2015, diarahkan dengan strategi sebagai
berikut:
1. Apabila APBD surplus maka perlu dilakukan transfer ke persediaan kas dalam
bentuk penyertaan modal maupun sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan.
2. Apabila APBD defisit maka perlu memanfaatkan anggaran yang berasal dari sisa
lebih perhitungan anggaran tahun lalu dan melakukan rasionalisasi belanja.
3. Apabila sisa lebih perhitungan anggaran tidak mencukupi untuk menutup defisit
APBD maka ditutup dengan dana pinjaman.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 126
BAB 4
PRIORITAS dan SASARAN PEMBANGUNAN
Bagian ini memuat uraian tentang prioritas dan sasaran pembangunan daerah Tahun 2017 berdasarkan
hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2015 dan target yang direncanakan
dalam RKPD Tahun 2016, sehingga dapat digambarkan permasalahan pembangunan daerah dan isu
strategis yang mendesak dengan mempertimbangkan kerangka ekonomi daerah dan kemampuan
pendanaan dalam Tahun 2016.
4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2017
Secara khusus, tujuan pembangunan nasional bagi bangsa Indonesia telah
digariskan dalam Pembukaan Undang-Undang (UUD) 1945 yaitu: melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum;
mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Untuk memudahkan
tercapainya cita-cita mulia tadi, suatu perencanaan pembangunan memerlukan
penetapan tahapan-tahapan berikut prioritas pada setiap tahapannya baik jangka
panjang, jangka menengah maupun tahunan.
Visi Pembangunan Nasional sebagaimana yang tercantum pada Peraturan
Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 yang merupakan tahapan ketiga dari RPJPN 2005-
2025 adalah:
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”.
Upaya untuk mewujudkan Visi adalah melalui penerapanan 7 Misi Pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan
negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 127
Secara umum, Strategi Pembangunan Nasional ditunjukkan dalam Gambar 4.1 di
bawah ini:
Gambar 4.1. Strategi Pembangunan Nasional
Untuk menunjukan prioritas menuju Indonesia yang berdaulat secara politik,
mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan
Sembilan agenda prioritas yang disebut NAWACITA, meliputi:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga
bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 128
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Sesuai dengan Visi pembangunan, maka pembangunan nasional 2015-2019 akan
diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup:
1. Sasaran Makro.
a. Pembangunan manusia dan msyarakat
b. Ekonomi Makro
2. Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat.
a. Kependudukan dan Keluarga Berencana
b. Pendidikan
c. Kesehatan
d. Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
e. Perlindungan Anak
f. Pembangunan Masyarakat
3. Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan.
a. Kedaulatan Pangan
b. Kedaulatan Energi
c. Maritim dan Kelautan
d. Pariwisata dan Industri Manufaktur
e. Ketahanan Air, Infrastruktur Dasar dan Konektivitas
4. Sasaran Pembangunan Dimensi Pemerataan.
a. Menurunkan Kesenjangan Antar Kelompok Ekonomi
b. Meningkatkan Cakupan Pelayanan Dasar dan Akses terhadap Ekonomi
Produktif Masyarakat Kurang Mampu
5. Sasaran Pembangunan Kewilayahan dan Antarwilayah.
a. Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah
6. Sasaran Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.
a. Politik dan Demokrasi
b. Penegakan Hukum
c. Tata Kelola dan Reformasi Birokrasi
d. Penguatan Tata Kelola Pemerintah Daerah
e. Pertahanan dan Keamanan
Keterkaitan antara Dimensi Pembangunan dengan Nawa Cita dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Dimensi Pembangunan Manusia dengan prioritas: sektor pendidikan dengan
melaksanakan Program Indonesia Pintar; sektor kesehatan dengan melaksanakan
Program Indonesia Sehat; perumahan rakyat; melaksanakan revolusi karakter
bangsa; memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 129
dan melaksanakan revolusi mental. Program-program pembangunan dalam dimensi
ini adalah penjabaran dari Cita Kelima, Cita Kedelapan, dan Cita Kesembilan dari
Nawa Cita (Agenda Pembangunan Nasional – RPJMN 2015-2019).
b. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan dengan prioritas kedaulatan pangan,
kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman, pariwisata, industri dan
iptek. Program-program pembangunan dalam dimensi ini adalah penjabaran dari
Cita Pertama, Cita Keenam, dan Cita Ketujuh dari Nawa Cita.
c. Dimensi Pambangunan Pemerataan dan Kewilayahan dengan prioritas pada
upaya pemerataan antar kelompok pendapatan, pengurangan kesenjangan
pembangunan antarwilayah. Program-program pembangunan dalam dimensi ini
merupakan penjabaran dari Cita Ketiga, Cita Kelima, dan Cita Keenam.
d. Kondisi Perlu yang memuat program untuk peningkatan kepastian dan penegakan
hukum, keamanan dan ketertiban, politik dan demokrasi, tata kelola dan reformasi
birokrasi. Program-program pembangunan untuk menciptakan kondisi perlu ini
merupakan penjabaran dari Cita Pertama, Cita Kedua, dan Cita Keempat.
Pelaksanaan pembangunan tahun 2015 sebagaimana yang digariskan dalam RKP
Tahun 2015 Perubahan diarahkan untuk meletakkan dasar fondasi bagi percepatan
pencapaian tujuan pembangunan yaitu Indonesia yang lebih berdaulat dalam politik,
lebih berdikari dalam bidang ekonomi, dan lebih berkepribadian dalam bidang
kebudayaan. Pembangunan tahun 2016 dirancang juga sebagai keberlanjutan upaya
yang telah dimulai tahun 2015. Dengan demikian, tema RKP 2016 adalah
“Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Memperkuat Fondasi
Pembangunan Yang Berkualitas”.
Sesuai dengan tema tersebut, maka pembangunan nasional tahun 2016 akan
diarahkan untuk mencapai sasaran Pembangunan yang mencakup:
1. Sasaran Pokok.
2. Sasaran Dimensi Pembangunan Manusia.
a. Meningkatnya taraf pendidikan penduduk
b. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
c. Meningkatnya akses Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) termasuk
pekerja/buruh terhadap hunian layak
d. Peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan
e. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk
keserasiannya terhadap lingkungan
f. Meningkatkan akses terhadap layanan air minum dan sanitasi yang layak dan
berkelanjutan
g. Meningkatnya kualitas pendidikan karakter untuk membina budi pekerti,
membangun watak, dan menyeimbangkan kepribadian peserta didik
h. Meningkatnya wawasan kebangsaan di kalangan anak usia sekolah
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 130
i. Meningkatnya pemahaman mengenai pluralitas sosial dan keberagaman
budaya dalam masyarakat
j. Terbangunnya modal sosial guna mewujudkan kepedulian sosial
k. Terbangunnya kesadaran kolektif untuk menjunjung tertib sosial
l. Meningkatnya peran pranata sosial-budaya untuk memperkuat kohesi,
harmoni dan solidaritas sosial berbasis nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab
m. Meningkatnya ketaatan semua unsur didalam masyarakat terhadap hukum
sesuai amanat konstitusi
n. menguatnya lembaga kebudayaan sebagai basis budaya pembangunan dan
karakter bangsa
o. Meningkatnya promosi dan diplomasi kebudayaan
p. Meningkatnya kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama
q. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama
r. Meningkatnya pembangunan karakter, tumbuhnya jiwa patriotisme, budaya
prestasi, dan profesionalitas pemuda
s. Meningkatnya partisipasi pemuda di berbagai bidang pembangunan, terutama
di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama
t. Meningkatnya budaya dan prestasi olahraga di tingkat regional dan
internasional
u. Kedaulatan Politik
v. Kemandirian Ekonomi
w. Kepribadian dalam Kebudayaan
3. Sasaran Dimensi Pembangunan Sektor-Sektor Unggulan.
a. Ketahanan Pangan
b. Ketahanan Air
c. Dukungan Perdagangan
d. menguatnya ketersediaan energi primer dari produksi minyak bumi yang
didukung oleh produksi gas bumi dan batubara
e. meningkatnya pemanfaatan sumber energi primer untuk penggunaan di dalam
negeri
f. meningkatnya pelayanan ketenagalistrikan yang ditandai oleh rasio elektrifikasi
dan konsumsi listrik per kapita
g. meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana energy
h. Memperkuat Jatidiri sebagai Negara Maritim
i. Pemberantasan Tindakan Perikanan Liar
j. Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan
k. Pengembangan Perwilayahan Industri
l. Peningkatan Populasi Industri
m. Peningkatan Daya saing dan Produktivitas
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 131
n. target wisatawan nusantara menjadi 260 juta kunjungan, wisatawan asing 12
juta orang, dan devisa dari sektor pariwisata sebanyak Rp 172,8 Triliun
o. Pariwisata
p. Meningkatnya daya saing sektor produksi barang dan jasa
q. Meningkatnya keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam
r. Meningkatnya penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global
s. Meningkatnya dukungan bagi kegiatan iptek termasuk penyediaan SDM,
sarana prasarana, kelembagaan, dan jaringan
t. Terbangunnya 100 Techno Park di kabupaten/kota, dan Science Park di setiap
provinsi
4. Sasaran Dimensi Pembangunan Pemerataan dan Kewilayahan
a. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan pengurangan kesenjangan
b. meningkatnya rata-rata pertumbuhan ekonomi di masing-masing wilayah
c. pembangunan konektivitas melalui sarana transportasi
d. Meningkatnya Kapasitas Keuangan PemerintahanMeningkatnya Kapasitas
Keuangan Pemerintahan
e. Meningkatnya Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah
f. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan Daerah.
g. Pembangunan Daerah Tertinggal
h. Pembangunan Kawasan Perbatasan
i. Pengembangan Kawasan Strategis
j. Penanggulangan Bencana
k. meningkatnya aspek pelayanan dasar, kondisi infrastruktur, aksesibilitas,
pelayanan publik, dan penyelenggaraan pemerintahan desa pada 1.000 desa
tertinggal dan pada 400 desa berkembang untuk menjadi desa mandiri
l. Berkembangnya peran dan fungsi 2 Kawasan Metropolitan baru di luar Pulau
Jawa – Bali
m. Menguatnya peran, fungsi, dan manajemen pembangunan di 2 Kawasan
Perkotaan Metropolitan yang sudah ada
n. Meningkatnya kapasitas sedikitnya 4 kota otonom di luar Pulau Jawa – Bali
sebagai kota berkelanjutan
o. Perintisan 3 kota baru publik yang mandiri dan terpadu
p. peningkatan keterkaitan kota-desa
q. pengembangan sistem transportasi perkotaan yang modern dan maju
r. meningkatnya kualitas dan kuantitas RTR serta terwujudnya tertib
pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
s. Reforma Agraria
5. Sasaran Dimensi Pembangunan Kondisi Perlu
a. Pelaksanaan Kepastian Hukum Hak Atas Tanah
b. Penegakan Hukum yang Berkeadilan Pemberantasan Korupsi
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 132
c. Memberantas Narkoba dan Psikotropika
d. Menguatkan Sistem Pertahanan Nasional
e. Membangun Industri Pertahanan Nasional
f. Membangun Polri Professional
g. Melaksanakan Politik Luar Negeri Bebas Aktif
h. Memperkuat Peran Indonesa dalam Kerjasama Global dan Regional
i. Meminimalisasi Dampak Globalisasi
j. Melanjutkan Konsolidasi Demokrasi untuk Memulihkan Kepercayaan Publik
k. meningkatkan kualitas Tata kelola dan Reformasi Birokrasi
l. Terselenggarnya sensus ekonomi tahun 2016 untuk data dasar seluruh
kegiatan ekonomi selain sektor pertanian
m. Meningkatnya kualitas data dan informasi statistik di bidang ekonomi
n. Tersedianya dan tersajikannya data dasar seluruh kegiatan ekonomi, kecuali
sektor pertanian yang sesuai dengan kebutuhan penyusunan berbagai
kebijakan dan perencanaan pembangunan
o. Tersedianya data yang memberi gambaran lengkap tentang level dan struktur
ekonomi
p. Tersedianya informasi dasar karakteristik usaha di Indonesia dan daya saing
bisnis di Indonesia untuk semua sektor ekonomi kecuali sektor pertanian.
Dalam RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat tertuang Visi pembangunan Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018, adalah: “Mewujudkan Masyarakat Nusa
Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera”. Visi pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018 tersebut
diwujudkan melalui 7 Misi Pembangunan, yakni:
1. Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter.
2. Mengembangkan budaya dan kearifan lokal.
3. Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani, penegakan
hukum yang berkeadilan, dan memantapkan stabilitas keamanan.
4. Meningkatkan mutu sumberdaya manusia yang berdayasaing.
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan kemiskinan,
dan mengembangkan keunggulan daerah.
6. Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas wilayah
berbasis tata ruang.
7. Memantapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-
2025 telah ditetapkan, bahwa:
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 133
Visi Kota Mataram Tahun 2005-2025 adalah "Terwujudnya Kota Mataram yang
Religius, Maju, dan Berbudaya sebagai Pusat Pemerintahan, Perdagangan dan
Jasa Tahun 2025".
Untuk mencapai Visi tersebut, Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan tujuh
Misi pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan Masyarakat yang Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan
Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Moral dan Etika.
2. Mewujudkan Keberdayaan Masyarakat dalam Aspek Ekonomi, Sosial Budaya,
Politik dan Hukum.
3. Mewujudkan SDM yang berkualitas dan menguasai IPTEK serta diimbangi
dengan IMTAQ.
4. Mewujudkan Kemandirian dan Daya Saing Daerah dalam menghadapi Era
Globalisasi.
5. Mewujudkan Penyelenggaraan Kepemerintahan Yang Baik.
6. Mewujudkan Pengelolaan Potensi dan Sumber Keuangan Daerah Yang Efektif,
Efisien dan Akuntabel.
7. Mewujudkan Pengelolaan Potensi SDA Berdasarkan Prinsip Kelestarian
Lingkungan Hidup dan Pembangunan Yang Berkelanjutan.
4.2. Prioritas Pembangunan
Pencapaian sasaran Nawa Cita berdasarkan 3 (tiga) dimensi pembangunan
nasional yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019 memiliki skala prioritas untuk
tahun 2016 sebagai berikut :
1. Tercapainya peningkatan pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, tersedianya
perumahan layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan jaminan sosial,
serta pembentukan mental/karakter bangsa, budi pekerti, nilai-nilai patriotisme
dan cinta tanah air serta semangat bela Negara.
2. Mendukung terwujudnya stabilitas dan kedaulatan pangan melalui reformasi
agrarian, untuk pengendalian pemafaatan lahan pertanian, pendistribusian bibit
dan pupuk, peningkatan biaya operasi, dan pemeliharaan irigasi dalam upaya
peningkatan produktifitas pertanian dan nilai tambah petani untuk hidup layak
dan lebih sejahtera.
3. Terciptanya pemerataan pendapatan antar kelompok masyarakat, antarwilayah,
antardesa dan pinggiran serta antarkawasan. Hal tersebut bertujuan agar tercapai
pemerataan pembangunan antar wilayah yang seimbang yang dapat mengurangi
kesenjangan pembangunan di masing-masing wilayah.
4. Terpelihara dan terbangunnya jaringan infrastruktur perhubungan baik di bidang
maritime, energi, pariwisata, maupun stabilitas dan kedaulatan pangan. Hal
tersebut bertujuan agar tersedianya jaringan infrastruktur perhubungan dengan
berbagai moda transportasi yang mengedepankan pelayanan cepat, tepat, murah
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 134
dan aman, sehingga akan mendorong efisiensi dan efektifitas kelancaran arus orang
dan distribusi barang serta jasa yang dapat mengurangi ekonomi biaya tinggi dan
menekan harga inflasi.
5. Penguatan dan peningkatan kapasitas aparatur daerah antara lain melalui
pendidikan, pelatihan, pendampingan dan sosialisasi regulasi dalam upaya
peningkatan kinerja sesuai bidang tugas dan fungsi masing-masing.
Arah pembangunan wilayah dalam RPJMN 2015-2019 dibagi menjadi tujuh
wilayah pembangunan, yaitu: Wilayah Papua, Wilayah Maluku, Wilayah Nusa Tenggara,
Wilayah Sulawesi, Wilayah Kalimantan, Wilayah Jawa-Bali, dan Wilayah Sumatera.
Pembangunan Kota Mataram termasuk dalam arah pengembangan wilayah ketiga yaitu
Pembangunan Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara sebagai:
1. Pintu gerbang pariwisata ekologis melalui pengembangan Industri Meeting,
Incentive, Convention, Exhibition (MICE);
2. Penopang pangan nasional dengan percepatan pembangunan perekonomian
berbasis maritim (kelautan) melalui pengembangan industri perikanan, garam, dan
rumput laut;
3. Pengembangan industri berbasis peternakan sapi dan perkebunan jagung;
4. Pengembangan industri mangan dan tembaga.
Tujuan pengembangan Wilayah Nusa Tenggara tahun 2015-2019 adalah
mendorong percepatan dan perluasan pembangunan Wilayah Nusa Tenggara dengan
menekankan keunggulan dan potensi daerah, melalui: (a) pengembangan pariwisata
ekologis, serta pengembangan industri berbasis komoditas peternakan terutama sapi,
garam, rumput laut, jagung, mangan, dan tembaga, (b) penyediaan infrastruktur
wilayah, (c) peningkatan SDM dan ilmu dan teknologi secara terus menerus.
Adapun sasaran pengembangan Wilayah Nusa Tenggara pada tahun 2015-2019
adalah sebagai berikut:
1. Dalam rangka percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi Wilayah Pulau
Nusa Tenggara;
2. Mengurangi adanya kesenjangan antar wilayah di Wilayah Kepulauan Nusa
Tenggara;
3. Mendorong pertumbuhan pembangunan kawasan perkotaan di Nusa Tenggara;
4. Pembangunan desa dan kawasan perdesaan;
5. Meningkatkan keterkaitan desa-kota;
6. Mewujudkan kawasan perbatasan sebagai halaman depan negara yang berdaulat,
berdaya saing, dan aman;
7. Otonomi Daerah;
8. Sasaran Penanggulangan Bencana di Wilayah Nusa Tenggara.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 135
Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara
dalam RPJMN 2015-2019 yang bersesuaian dengan pembangunan di Kota Mataram
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1. Matrik Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Kepulauan Nusa
Tenggara RPJMN 2015-2019
No Arah Kebijakan
Strategi
Pengembangan
Wilayah Kepulauan
Nusa Tenggara
Strategi Pengembangan di Kota
Mataram
I Pengembangan Kawasan Strategis
a. Percepatan Penguatan Konektivitas
1. Pembangunan Jalan Penghubung Kawasan Strategis
b. Penguatan kemampuan SDM dan IPTEK
1. Pembangunan Technology Park
bidang komoditas sapi, garam, rumput laut, dan jagung serta pariwisata untuk meningkatkan inovasi teknologi.
c. Penguatan Regulasi bagi Peningkatan Iklim Investasi dan Iklim Usaha
1. Memberikan pelayanan terpadu satu pintu dan penggunaan Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi secara Elektronik (SPIPISE) bidang perindustrian, perdagangan, pertanahan, penanaman modal
2. Melaksanakan sosialisasi terkait dengan pemanfaatan lahan sebagai peruntukan investasi
II Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan
1. Pengembangan Kawasan Perkotaan
a. Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional (SPN)
1. Membentuk Kawasan perkotaan metropolitan (Mataram Raya) yang berperan sebagai PKN dalam rangka membangun koridor ekonomi wilayah timur Indonesia, mengurangi urbanisasi dari Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara, dan NTT ke Kota Mataram
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 136
No Arah Kebijakan
Strategi
Pengembangan
Wilayah Kepulauan
Nusa Tenggara
Strategi Pengembangan di Kota
Mataram
2. Meningkatkan aksesibilitas berbasis kepulauan antar PKN (kawasan perkotaan Sarbagita), PKW (Praya, Raba, dan Sumbawa Besar), dan PKL (Ende) disekitar Kota Mataram melalui penyediaan simpul transportasi terutama laut dan udara
3. Mengembangkan konektivitas
dengan Pulau Bali pada sektor unggulan pariwisata
b. Percepatan pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) untuk mewujudkan kota layak huni yang aman dan nyaman pada pada kawasan Metropolitan Mataram Raya dan Kota Sedang di Wilayah Nusa Tenggara
1. Mempercepat pemenuhan dan peningkatan pelayanan saranaprasarana permukiman
2. Meningkatkan aksesibilitas antar kota melalui penyediaan sarana transportasi umum antarmoda khususnya transportasi laut dan darat secara terpadu dan optimal sebagai penghubung Nusa Tenggara Bagian Barat dan Bagian Timur
3. Menyediakan sarana prasarana pemerintahan dan ekonomi, khususnya di sektor perdagangan dan jasa serta pariwisata yang mampu mengakomodasi kegiatan koperasi, UMKM, industri pengolahan kecil dan menengah
4. Menyediakan sarana pengolahan perindustrian khususnya industri pengolahan untuk mengakomodasi dan mengembangkan kawasan perindustrian yang sudah ditetapkan
5. Menyediakan pelayanan prasarana sarana kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keamanan kota serta meningkatkan modal sosial masyarakat serta memberikan
rasa aman dan tentram bagi masyarakat kota
c. Perwujudan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Adaptif terhadap Bencana
1. Mewujudkan penyelenggaraan ruang yang efisien dan berkeadilan serta ramah lingkungan
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 137
No Arah Kebijakan
Strategi
Pengembangan
Wilayah Kepulauan
Nusa Tenggara
Strategi Pengembangan di Kota
Mataram
upaya adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan mitigasi bencana (urban resilience)
3. Membangun infrastruktur kota dalam upaya adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim dan bencana
4. Mengembangkan dan menerapkan konsep kota hijau melalui: green
openspace (ruang terbuka hijau), green waste (pengelolaan sampah
dan limbah melalui 3R )untuk pengurangan tingkat pencemaran di darat, laut, dan udara, pemanfaatan energi alternatif dan terbarukan, pemanfaatan daur ulang
d. Perwujudan Kota Cerdas dan Daya Saing Kota
1. Mengembangkan pencitraan kota (city branding) melalui produk
unggulan, SDM unggulan dan memiliki karakter sosial budayalokal yakni potensi pariwisata;
2. Menyediakan layanan publik
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan seluruh sektor dalam bentuk e-government pada sektor
pemerintahan, e-commerce pada sektor perdagangan, e-procurement
atau lelang elektronik
3. Menyediakan layanan publik serta perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana prasarana kota melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bentuk egovernment dan e-commerce
4. Mengembangkan pasar keuangan
dalam bentuk penyediaan kredit
lunak kepada industri kecil, koperasi dan UMKM
e. Kebijakan untuk Meningkatkan Kapasitas Tata Kelola Pembangunan Perkotaan
1. Mewujudkan sistem, peraturan dan prosedur dalam birokrasi kepemerintahan kota yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat kota
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 138
No Arah Kebijakan
Strategi
Pengembangan
Wilayah Kepulauan
Nusa Tenggara
Strategi Pengembangan di Kota
Mataram
2. Meningkatkan kapasitas pemimpin kota yang visioner dan kapasitas aparatur pemerintah dalam membangun dan mengelola kota berkelanjutan, baik melalui kota layak dan nyaman, kota hijau, maupun kota cerdas, melalui pendidikan, pelatihan dan pembinaan scr bersikenambungan
3. Menyederhanakan proses perijinan dan berusaha bagi para pelaku ekonomi termasuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
4. Membangun dan mengembangkan kelembagaan dan kerjasama pembangunan antar kota, untuk mewujudkan kota berkelanjutan
5. Mengembangkan dan menyediakan pusat data informasi perkotaan terpadu yang mudah diakses
6. Meningkatkan peran swasta, organisasi masyarakat, dan organisasi profesi secara aktif, baik dalam forum dialog
perencanaan dengan pemerintah dan masyarakat perkotaan, maupun dalam pembangunan kota berkelanjutan, seperti: pembangunan infrastruktur perkotaan maupun masukan terhadap rencana tata ruang kota
2. Peningkatan Keterkaitan Kota dan Desa di Wilayah Nusa Tenggara
1. Perwujudan keterkaitan antara kegiatan ekonomi hulu dan hilir desa-kota melalui pengembangan klaster khususnya agropolitan, minapolitan, pariwisata, dan transmigrasi
1. Mengembangkan daya tarik wisata Taman Nasional dan sejarah di Kawasan Pariwisata Rinjani melalui peningkatan promosi dan ketersediaan infrastruktur penunjang, meliputi perbaikan akses menuju obyek wisata, peningkatan kualitas hotel, rumah makan, dan fasilitas umum
2. Mengembangkan Techno Park
berbasis pertanian dan perikanan rakyat yg mendukung penerapan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah & daya saing industri pengolahan dan jasa
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 139
No Arah Kebijakan
Strategi
Pengembangan
Wilayah Kepulauan
Nusa Tenggara
Strategi Pengembangan di Kota
Mataram
2. Peningkatan Kapasitas Tata Kelola, Kelembagaan, dan Masyarakat dalam Peningkatan Keterkaitan Kota-Desa
1. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan dan penyelenggaraan kerjasama antar daerah dan kerjasama antar pemerintah-swasta dalam tata kelola ekonomi lokal
2. Mengembangkan pendidikan kejuruan untuk memperkuat kemampuan inovasi, dan
kreatifitas lokal di sektor pertanian dan perikanan
IV Penanggulangan Bencana
1. Internalisasi pengurangan risiko bencana dalam kerangka pembangunan berkelanjutan
1. Pengenalan, pengkajian dan pemantauan risiko bencana, melalui penyusunan kajian dan peta risiko skala 1:50.000 pada kabupaten sasaran dan skala 1:25.000 pada kota sasaran
2. Integrasi kajian dan peta risiko dalam penyusunan dan review RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota
3. Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana dan Rencana Aksi Daerah Pengurangan
Risiko Bencana (RAD PRB) berdasarkan kajian dan peta risiko di 15 kabupaten/kota sasaran di Kepulauan Nusa Tenggara
4. Penyusunan rencana kontinjensi di 15 kabupaten/kota sasaran di Kepulauan Nusa Tenggara sebagai panduan kesiapsiagaan dan operasi tanggap darurat dalam menghadapi bencana gempa bumi,tsunami, letusan gunung api, kekeringan, banjir dan longsor
2. Penurunan tingkat kerentanan terhadap bencana
1. Mendorong dan menumbuhkan budaya sadar bencana dan meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kebencanaan di 15 kabupaten/kota sasaran di Kepulauan Nusa Tenggara
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 140
No Arah Kebijakan
Strategi
Pengembangan
Wilayah Kepulauan
Nusa Tenggara
Strategi Pengembangan di Kota
Mataram
2. Meningkatkan sosialisasi dan diseminasi pengurangan risiko bencana gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, kekeringan, banjir dan longsor kepada masyarakat baik melalui media cetak, radio dan televisi, yang difokuskan di 15 kabupaten/kota sasaran di Kepulauan Nusa Tenggara
3. Bekerjasama dengan mitra pembangunan, OMS dan dunia usaha untuk mengurangi kerentanan sosial dan ekonomi masyarakat di 15 kabupaten/kota sasaran di Kepulauan Nusa Tenggara
4. Membangun dan menumbuhkan kearifan lokal dalam upaya pengurangan risiko bencana gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, kekeringan, banjir dan longsor.
3. Peningkatan kapasitas
penyelenggaraan penanggulangan bencana
1. Penguatan kapasitas apratur dan kelembagaan penanggulangan
bencana di daerah, melalui penyediaan prasarana gedung kantor
2. Penyediaan sistem peringatan dini bencana tsunami, banjir dan letusan gunung di 15 kabupaten/kota sasaran di Kepulauan Nusa Tenggara serta memastikan berfungsinya sistem peringatan dini dengan baik
3. Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dan pendidikan untukpencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana;
4. Melaksanakan simulasi dan gladi kesiapsiagaan tanggap darurat secara berkala dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, kekeringan, banjir dan longsor
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 141
No Arah Kebijakan
Strategi
Pengembangan
Wilayah Kepulauan
Nusa Tenggara
Strategi Pengembangan di Kota
Mataram
5. Penyediaan infrastruktur mitigasi dan kesiapsiagaan (shelter/tempat evakuasi sementara, jalur evakuasi dan rambu-rambu evakuasi) menghadapi bencana, yang difokuskan pada kawasan rawan dan risiko tinggi bencana tsunami dan letusan gunung api
6. Pembentukan dan penguatan kapasitas forum pengurangan risiko bencana di daerah wilayah Nusa Tenggara
V Penataan Ruang Wilayah Nusa Tenggara
1. Struktur Ruang Wilayah
1. Mengembangkan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat industri pengolahan, industri kerajinan, dan industri jasa hasil peternakan yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu
2. Mengembangkan kawasan peruntukan industri berbasis komoditas perikanan dan kelautan
3. Strategi untuk arah kebijakan
pengembangan jaringan prasarana dan sarana yang terpadu untuk mewujudkan poros Indonesia Bagian Tenggara dengan mengembangkan lintas penyeberangan untuk meningkatkan keterkaitan antarpulau dan antarwilayah.
2. Pengembangan Kawasan Lindung
1. Mengendalikan pemanfaatan ruang pada kawasan permukiman perkotaan dan kawasan budi daya terbangun yang berada di kawasan rawan tanah longsor, gelombang pasang, banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, gerakan
tanah, tsunami, dan abrasi
VI Tata Kelola Pemerintah Daerah dan Otonomi Daerah
1. Penerapan standar pelayanan dan sistem pengaduan pada tiap pemerintah daerah yang terintegrasi dengan manajemen kinerja
2. Penguatan peran PTSP sebagai sarana penyederhanaan pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 142
No Arah Kebijakan
Strategi
Pengembangan
Wilayah Kepulauan
Nusa Tenggara
Strategi Pengembangan di Kota
Mataram
3. Penguatan mutu pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi sesuai arah prioritas pembangunan daerah
4. Peningkatan Proporsi Belanja Modal
5. Peningkatan Akuntabilitas dan transparansi penganggaran, salah satunya melalui penciptaan informasi anggaran pemerintah daerah melalui e-government
6. Penguatan transparansi dan akuntabilitas kebijakan dan pengelolaan keuangan daerah
Tema Pembangunan Nasional Tahun 2016 yaitu “Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan yang Berkualitas”. Dasar
penentuan tema pembangunan tersebut yaitu:
Permasalahan utama yang menghambat percepatan realisasi investasi adalah
adanya keterbatasan infrastruktur, termasuk pasokan listrik.
Pemenuhan ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu prasyarat
utama yang harus dilakukan dalam pembangunan yang berkualitas.
Pembangunan berkualitas :
o Membangun untuk manusia dan masyarakat, yang inklusif dan berbasis
luas, dan mengurangi ketimpangan antar golongan dan antar wilayah.
o Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung
lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Menghasilkan pertumbuhan, dan
kesejahteraan yang berkelanjutan.
Infrastruktur diperlukan, utamanya untuk mendukung agenda prioritas
kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan industri
dengan sasaran kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah yang
meningkatkan pemerataan.
Dengan demikian pembangunan nasional tahun 2016 tahun diprioritaskan pada
hal-hal sebagai berikut:
A. Dimensi Pembangunan Manusia
1. Pendidikan : Pelaksanaan Program Indonesia Pintar
2. Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat : Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
3. Perumahan Rakyat
4. Revolusi Karakter Bangsa
5. Memperteguh Kebhinekaan dan Memperkuat Restorasi Sosial Indonesia
6. Revolusi Mental
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 143
B. Dimensi Pembangunan Sektor-Sektor Unggulan
1. Kedaulatan Pangan
2. Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan
3. Kemaritiman
4. Industri
5. Pariwisata
6. Inovasi dan Teknologi
C. Dimensi Pembangunan Pemerataan dan Kewilayahan
1. Ketimpangan Antar Kelompok Masyarakat
2. Pengembangan Wilayah
3. Pengelolaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah
4. Pembangunan Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal
5. Pembangunan Perkotaan dan Pedesaan
6. Tata Ruang dan Pertanahan
D. Dimensi Pembangunan Kondisi Perlu
1. Kepastian dan Penegakan Hukum
2. Keamanan dan Ketertiban
3. Politik dan Demokrasi
4. Tata kelola dan Reformasi Birokrasi
5. Sensus Ekonomi 2016 dengan Kualitas Data dan Informasi Statistik yang
Lebih Baik
Sedangkan dalam Pengembangan Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, pada tahun
2016 diharapkan peran ekonomi wilayah Nusa Tenggara meningkat terhadap
perekonomian Nasional. Pembangunan Wilayah Nusa Tenggara tidak terlepas dari
Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Nusa Tenggara antara lain ditujukan untuk
mewujudkan pusat pertumbuhan ekonomi berbasis perikanan dan kelautan,
hortikultura dan perkebunan, pertanian tanaman pangan serta kehutanan yang
berdaya saing dan berkelanjutan serta pengembangan KSN Wilayah Perbatasan Negara.
Sasaran RKP 2016 yang ingin dicapai dalam Dimensi Pembangunan Kewilayahan
Kepulauan Nusa Tenggara terutama pada wilayah Provinsi NTB antara lain:
SASARAN INDIKATOR
SASARAN DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
Pembangunan Pendidikan Pengembangan Teacing Factory di SMK
Pembangunan SMK Pertanian
Pembangunan Kesehatan Peningkatan SArana Prasarana Alat Rujukan Regional
Pembangunan Perumahan, Air Minum dan Sanitasi
Akses Air Minum Layak
Akses Sanitasi Layak
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 144
SASARAN INDIKATOR
SASARAN DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
Kedaulatan Pangan Padi, Jagung, Kedelai, Daging Sapi
Produksi perikanan budidaya
Cetak Sawah
Rehabilitasi Irigasi Tersier
Jumlah Pembangunan Waduk
Kedaulatan Energi Rasio Elektrifikasi
Maritim dan Kelautan Dermaga Penyebrangan
Pariwisata dan Industri Jumlah pengembangan bandar udara baru
Perpanjangan runway / pelebaran Runway / pelebaran taxiway
Pembangunan Terminal Baru / Perluasan Terminal / Rehabilitasi terminal
Pembangunan dan penyediaan air baku
SASARAN PEMBANGUNAN DIMENSI KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH
Pembangunan Perdesaan peningkatan aspek pelayanan dasar, kondisi infrastruktur, aksesibilitas, pelayanan publik, dan penyelenggaraan pemerintahan desa pada desa tertinggal (desa)
peningkatan aspek pelayanan dasar, kondisi infrastruktur aksesibilitas, pelayanan publik, dan penyelenggaraan pemerintahan desa pada desa berkembang untuk menjadi desa mandiri (desa)
Pembangunan Daerah Tertinggal Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal
Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal
Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Luar Jawa
Persiapan Operasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Kawasan penggerak ekonomi daerah pinggiran lainnya
Penanggulangan bencana dan Pengurangan Risiko Bencana
Jumlah Kabupaten/Kota beresiko tinggi yang indeks risiko bencananya menurun
Pembangunan Kawasan Perkotaan Pembangunan Metropolitan di Luar Jawa sebagai PKN dan Pusat Investasi
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 145
SASARAN INDIKATOR
Penguatan pusat pertumbuhan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atau Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Penguatan Tata Kelola Pemerintah Daerah
Meningkatnya rata-rata proporsi penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap total pendapatan daerah
Meningkatnya rata-rata proporsi belanja modal terhadap total belanja daerah
Meningkatnya jumlah daerah yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP)
Meningkatnya kualitas dan proporsi tingkat pendidikan aparatur daerah
Meningkatnya implementasi pelaksanaan SPM di daerah, khususnya pada pendidikan, kesehatan dan infrastruktur
Meningkatnya persentase jumlah PTSP
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 146
PETA INFRASTRUKTUR PRIORITAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2016
Sumber : Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 147
Dalam RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan prioritas pembangunan tahun
2013-2018, antara lain:
1. Budipekerti luhur;
2. Reformasi Birokrasi, tata kelola pemerintahan, penegakan hukum dan stabilitas
keamanan;
3. Kesehatan;
4. Pendidikan;
5. Kesejahteraan sosial;
6. Agroindustri dan ketahanan pangan;
7. Wirausaha dan iklim investasi;
8. Pariwisata dan ekonomi kreatif;
9. Infrastruktur dan konektivitas wilayah;
10. Lingkungan hidup, perubahan iklim dan bencana alam.
Berdasarkan arah kebijakan pembangunan nasional dan berbagai capaian
pembangunan Provinsi NTB tahun 2015, maka arah kebijakan pembangunan daerah
provinsi NTB pada tahun 2016 difokuskan pada upaya penurunan angka kemiskinan dan
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dengan fokus pembangnan pada
penanganan isu strategis sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas akhlak dan budipekerti
2. Meningkatkan kerukunan dan keharmonisan masyarakat
3. Meningkatkan utilitas budaya dan kearifan local
4. Meningkatkan sinergitas pelestarian dan pemuliaan budaya dan kearifan local
5. Meningkatkan kualitas pelayanan public
6. Meningkatkan stabilitas keamananan ketertiban masyarakat
7. Meningkatkan profesionalitas dunia usaha
8. Meningkatkan kualitas perencanaan dan monitoring evaluasi pembangunan daerah
9. Meningkatkan kualitas penatausahaan keuangan daerah
10. Meningkatkan kualitas pengawasan aparatur
11. Meningkatkan kualitas kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam berpolitik
12. Meningkatkan efektivitas penyelesaian masalah-masalah hokum
13. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan sosial dasar yang berkeadilan gender
14. Meningkatkan sinergitas tenaga kerja dengan lapangan kerja
15. Meningkatkan efektivitas pemanfaatan sumberdaya alam
16. Meningkatkan produktivitas, kualitas dan varietas komoditi
17. Meningkatkan efektivitas pelayanan investasi
18. Meningkatkan sumber pendanaan daerah
19. Meningkatkan konektivitas perekonomian antar kawasan, antar kota, antar wilayah
20. Meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas infrastruktur antar kawasan, antar kota
dan antar wilayah
21. Meningkatkan efektivitas penataan ruang wilayah
22. Meningkatkan efektivitas pengelolaan SDA dan LH
23. Mencegah semakin meluasnya kuantitas dan kualitas dampak bencana
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 148
Menelaah pencapaian target Nasional dan Provinsi, maka prioritas pembangunan
Kota Mataram tahun 2016 diarahkan untuk mendukung pencapaian target pembangunan
Nasional dan Provinsi NTB yaitu pada upaya penyelesaian masalah mendesak dan
berdampak luas bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kota Mataram
dalam upaya sinkronisasi dan integrasi pembangunan Nasional dan Provinsi NTB,
menetapkan arah dan prioritas pembangunan tahun 2016 dengan mengacu pada RPJMN
2015-2019, RKP 2016, RPJMD Provinsi NTB tahun 2013-2018, RKPD Provinsi NTB tahun
2016, dan RPJP Kota Mataram tahun 2005-2025.
Dengan berakhirnya periode RPJMD Kota Mataram 2011-2015, maka arah
pembangunan Kota Mataram mengacu pada RPJP. Tahun 2016 termasuk dalam tahapan
pembangunan lima tahun ketiga (2015-2019). Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian
pembangunan lima tahun kedua (2010-2014), maka prioritas pembangunan Kota Mataram
tahun 2015-2019 ditujukan untuk:
1. Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan lebih
meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana perkotaan yang diikuti dengan
kesinambungan pembangunan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan, yang ditandai dengan :
a. terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan
masyarakat secara merata pada seluruh wilayah, baik dalam hal kuantitas dan
kualitas sehingga menciptakan suasana lingkungan perkotaan yang sehat, bersih
dan nyaman;
b. tertatanya jaringan infrastruktur perhubungan yang handal dan terintegrasi satu
sama lain dengan mempertahankan sistem jaringan jalan yang tersedia sehingga
dapat memacu percepatan dan pertumbuhan ekonomi daerah, dan memberikan
kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat;
c. terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan;
d. terselenggaranya pelayanan pos dan telematika yang efisien dan modern;
e. terwujudnya konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi
sumber daya air;
f. optimalisasi pemanfaatan dan penataan ruang kota agar dapat terwujudnya
penataan dan pola pemanfaatan ruang yang lebih berdaya guna dan berhasil guna,
serta tercapainya keseimbangan dalam pemanfaatan ruang dengan kebutuhan dan
kemampuan daya dukung lahan dan tercapainya prinsip pembangunan
berkelanjutan;
g. meningkatkan mutu lingkungan hidup perkotaan yang nyaman, indah, bersih dan
sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan, menciptakan keserasian
lingkungan alam dan lingkungan binaan (makam berbasis taman) yang berguna
untuk kepentingan masyarakat dan meningkatnya pelayanan dan pengendalian
kebersihan lingkungan perkotaan agar terwujudnya kondisi lingkungan hidup
perkotaan yang nyaman, indah, bersih dan sehat, serta untuk mendukung
pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 149
2. Kesejehateraan rakyat terus membaik seiring meningkatnya kualitas pembangunan
Sumber Daya Manusia (SDM) sebanding dengan daerah-daerah maju lainnya, yang
ditandai dengan:
a. tersedianya lembaga pendidikan yang merata dan seimbang di seluruh wilayah
dengan fasilitas memadai, termasuk bagi anak berkelainan fisik dan mental;
b. meningkatnya peran serta masyarakat termasuk dunia usaha dalam bidang
pendidikan formal dan non formal;
c. membaiknya manajemen lembaga pendidikan yang mendorong otonomi dan
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan;
d. meningkatnya kapasitas dan kapabilitas penguasaan iptek dengan memperkuat
kelembagaan, sumberdaya dan jaringan iptek;
e. meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat serta terwujudnya pola
hidup bersih dan sehat sebagai antisipasi terhadap penyakit menular dan kejadian
luar biasa;
f. meningkatnya kesetaraan gender;
g. meningkatnya tumbuh kembang optimal serta kesejahteraan dan perlindungan
anak;
h. meningkatnya profesionalisme aparatur daerah untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, dan bertanggung jawab, (efisien dan
efektif) serta profesional (good governance) yang mampu mendukung pembangunan.
3. Daya saing perekonomian yang didukung Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) dan
ekonomi lokal yang semakin kuat dan kompetitif dengan semakin terpadunya dukungan
sumber daya manusia yang handal, infrastruktur yang modern (dan moda transportasi
yang memadai), iklim usaha yang kondusif, serta kelembagaan ekonomi yang efisien,
produktif, pemanfaatan dan penerapan teknologi oleh seluruh pelaku ekonomi. Kondisi
ini ditandai dengan:
a. meningkatnya daya saing produk industri dan jasa dengan daerah lain dalam
rangka memasuki era globalisasi;
b. meningkatnya kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat, yang tercermin dari
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat;
c. tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan
sehingga meningkatnya pendapatan perkapita dan rendahnya tingkat pengangguran
dan jumlah penduduk miskin;
d. terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif. Sektor perdagangan dan jasa menjadi basis aktivitas ekonomi yang
dikelola secara efisien sehingga menghasilkan komoditi berkualitas, industri
kerajinan yang berdaya saing global, serta jasa yang perannya meningkat dengan
kualitas pelayanan lebih bermutu dan berdaya saing. (Sektor pertanian dengan
penguasaan teknologi maju dengan pengaturan sisa lahan yang tersedia. Sektor
pariwisata yang bisa menunjang ekonomi masyarakat).
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 150
Tabel 4.2 Penyelarasan Prioritas Pembangunan Lima Tahunan
Nasional, Provinsi dan Kota Mataram
Agenda Prioritas Pembangunan Nasional (2015-2019)
Prioritas Pembangunan Provinsi (2013-2018)
Prioritas Pembangunan Kota Mataram (2015-2019)
Melindungi dan memberikan rasa aman kepada
seluruh warga negara.
1. Politik Luar Negeri Bebas Aktif; 2. Sistem Pertahanan Nasional; 3. Jatidiri Sebagai Negara Maritim; 4. Kualitas Perlindungan Warga Negara Indonesia
dan Badan Hukum Indonesia di luar negeri; 5. Hak dan Keselamatan Pekerja Migran; 6. Peran Indonesia dalam Kerjasama Global dan
Regional; 7. Minimalisasi Dampak Globalisasi; 8. Industri Pertahanan Nasional; 9. Polri yang Professional; 10. Ketersediaan dan Kualitas Data serta Informasi
Kependudukan.
Reformasi Birokrasi, Tata Kelola Pemerintahan Penegakan Hukum dan Stabilitas Keamanan (2) 1. Penerapan SOP dan SPM 2. kompetensi pelayanan publik dan penerapan
RAD PPK 3. sarana prasarana pelayanan publik 4. Publikasi data dan layanan informasi daerah
berbasis e-government
5. kompetensi penegak PERDA 6. kehidupan politik yang santun dan demokrasi
yang sehat 7. kualitas aparatur sipil negara
1. profesionalisme aparatur daerah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersi, berwibawa, dan bertanggung jawa serta profesional
Tata kelola pemerintahan dan Pelayanan Publik.
1. Demokrasi untuk memulihkan kepercayaan publik;
2. Peranan dan Keterwakilan Perempuan dalam Politik dan Pembangunan;
3. Transparansi dan Akuntabiltas Kinerja Pemerintahan;
4. Kualitas Reformasi Birokrasi Nasional (RBN); 5. Partisipasi Publik dalam Proses Pengambilan
Kebijakan Publik.
Kemandirian daerah dan desa
1. Peletakan Dasar-Dasar Dimulainya Desentralisasi Kesejahteraan Sosial (5)
1. fasilitas sosial dan fasilitas umum yang
2. pelayanan pos dan telematika yang efisien dan modern
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 151
Agenda Prioritas Pembangunan Nasional (2015-2019)
Prioritas Pembangunan Provinsi (2013-2018)
Prioritas Pembangunan Kota Mataram (2015-2019)
Asimetris : Pengembangan Kawasan Perbatasan; Pengembangan Daerah Tertinggal; Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan; Penguatan Tata Kelola Pemerintah Daerah dan Peningkatan Kualitas Pemerintahan Daerah; Penataan Daerah Otonom Baru Untuk Kesejahteraan Rakyat
2. Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah Terutama Kawasan Timur Indonesia : Pengembangan Kawasan Strategis; Pembangunan Perkotaan; Peningkatan Keterkaitan Kota-Desa; Tata Ruang
3. Penanggulangan Kemiskinan
memadai
2. Perlindungan, pemberdayaan dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin
Infrastruktur dan Konektivitas Wilayah (9)
1. Pembangunan dan pertumbuhan wilayah wilayah strategis
2. Pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil
3. Pemanfaatan rencana tata ruang
4. pembangunan perdesaan
5. pembangunan kota-kota kecil dan menengah
6. konektivitas wilayah perkotaan dengan wilayah perdesaan
3. optimalisasi pemanfaatan dan penataan ruang kota untuk mencapai pembangunan berkelanjutan
4. penataan jaringan infrastruktur perhubungan yang handal dan terintegrasi
Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi
1. Penegakan Hukum yang Berkeadilan; 2. Memberantas Korupsi; 3. Memberantas Penebangan Liar, Perikanan Liar,
dan Penambangan Liar; 4. Memberantas Narkoba dan Psikotropika; 5. Kepastian Hukum Hak Kepemilikan Tanah; 6. Perlindungan Anak, Perempuan, dan Kelompok
Marjinal.
Reformasi Birokrasi, Tata Kelola Pemerintahan Penegakan Hukum dan Stabilitas Keamanan (2)
1. Perkuatan aturan hukum
2. penanganan masalah tanah terlantar dan tanah konflik
3. Pemberantasan narkotika
4. kamtibnas dan tertib hukum masyarakat
Kesejahteraan Sosial (5)
1. Perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan
5. meningkatkan kesetaraan gender
6. meningkatkan tumbuh kembang optimal serta kesejahteraan dan perlindungan anak
Meningkatkan kualitas hidup
1. kependudukan dan keluarga berencana; 2. pembangunan pendidikan (Program Indonesia
Pintar) 3. pembangunan kesehatan (Program Indonesia
Sehat); 4. peningkatan kesejahteraan rakyat marjinal
(Program Indonesia Kerja)
Kesehatan (3)
1. kualitas pelayanan kesehatan
2. kesehatan anak dan ibu melahirkan
3. penanggulangan gizi buruk
4. layanan kesehatan yang murah dan terjangkau
5. pendidikan pra nikah
6. keluarga sehat sejahtera
7. meningkatkan kualitas dan kuantitas sarpras pelayanan kesehatan
8. lembaga pendidikan yg merata dan seimbang di seluruh wilayah dengan fasilitas memadai, termasuk bagi anak berkebutuhan khusus
9. meningkatkan manajemen lembaga pendidikan yang mendorong otonomi
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 152
Agenda Prioritas Pembangunan Nasional (2015-2019)
Prioritas Pembangunan Provinsi (2013-2018)
Prioritas Pembangunan Kota Mataram (2015-2019)
5. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Penghidupan yang Berkelanjutan
Pendidikan (4)
1. Penurunan angka putus sekolah
2. pendidikan kejuruan/keterampilan
3. Peningkatan minat baca masyarakat dan keaksaraan usaha mandiri
4. kualitas tenaga pendidik
5. kualitas sarana dan prasarana pendidikan
Kesejahteraan Sosial (5)
1. Penanganan masalah kesejahteraan sosial
2. Revitalisasi sarana prasarana pendidikan dan latihan tenaga kerja
3. Koordinasi dan mobilisasi LTSP
4. Peningkatan kualitas LTSP dan perlindungan tenaga kerja
5. Relokasi penduduk ke luar negeri
dan akuntabilitas penyelenggara pendidikan
10. meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
11. terwujudnya pola hidup bersih dan sehat sebagai antisipasi terhadap penyakit menular dan kejadian luar biasa
12. meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat
13. meningkatkan pendapatan perkapita dan menurunnya tingkat pengangguran dan jumlah penduduk miskin
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional
1. Konektivitas Nasional; 2. Transportasi Massal Perkotaan; 3. Perumahan dan Kawasan Permukiman; 4. Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan
Infrastruktur; 5. Peran Investasi; 6. BUMN menjadi Agen Pembangunan; 7. Inovasi dan Teknologi; 8. Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional; 9. Kapasitas Perdagangan Nasional; 10. Daya Saing Tenaga Kerja;
11. Kualitas Data dan Informasi Statistik dalam
Wirausaha dan iklim investasi (7)
1. wirausaha komoditi unggulan daerah
2. Investasi dan fasilitasi modal UMKM dan IKM
3. Divestasi dan fasilitasi penyertaan modal BUMD dan Swasta
4. layanan informasi PTSP Online
5. Fasilitasi dan regulasi ekspor daerah
Pariwisata dan ekonomi kreatif (8)
1. Promosi/pemasaran obyek wisata
2. Pengembangan kualitas produk ekonomi kreatif
3. Pengembangan destinasi wisata
Infrastruktur dan Konektivitas Wilayah (9)
1. Revitalisasi dan konstruksi sarana prasarana
14. meningkatkan daya saing produk industri dan jasa
15. membangun struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif
16. meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam bidang pendidikan formal dan non formal
17. meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penguasaan iptek
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 153
Agenda Prioritas Pembangunan Nasional (2015-2019)
Prioritas Pembangunan Provinsi (2013-2018)
Prioritas Pembangunan Kota Mataram (2015-2019)
Sensus Ekonomi Tahun 2016 wilayah
2. Pengembangan sistem jaringan transportasi
3. Pendayagunaan rencana tata ruang
4. Revitalisasi Lingkungan permukiman
Kemandirian ekonomi
1. Kedaulatan Pangan; 2. Ketahanan Air 3. Kedaulatan Energi; 4. Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan
Pengelolaan Bencana; 5. Ekonomi Maritim dan Kelautan; 6. Sektor Keuangan; 7. Kapasitas Fiskal Negara
Agroindustri dan ketahanan pangan (6) 1. database potensi SDA 2. Intensifikasi produk SDA berkualitas padi dan
palawija 3. Ekstensifikasi lahan produk SDA berkualitas
pada lahan kering dan sawah 4. Ekstensifikasi dan Intensifikasi dan
diversifikasi tanaman, hasil hutan, produk budidaya perikanan dan kelautan, serta ternak
5. Fasilitasi dan investasi industri olahan produk SDA berkulitas hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan, serta hasil hutan bukan kayu
6. usaha ekonomi kreatif 7. Revitalisasi sarana prasarana perekonomian,
peralatan industri kecil menengah, dan pemanfaatan teknologi tepat guna
Lingkungan hidup, perubahan iklim dan bencana alam (10) 1. Pengendalian dampak penambangan liar 2. Konservasi SDA 3. sarana dan prasarana penganggulangan
bencana 4. kesiapsiagaan kawasan rawan bencana dan
sekitarnya 5. kawasan tangguh bencana
18. konservasi sumber daya air
19. meningkatkan mutu lingkungan hidup perkotaan
20. pemenuhan pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien
Revolusi karakter bangsa Budipekerti Luhur (1)
1. Pengembangan aktivitas rumah ibadah
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 154
Agenda Prioritas Pembangunan Nasional (2015-2019)
Prioritas Pembangunan Provinsi (2013-2018)
Prioritas Pembangunan Kota Mataram (2015-2019)
2. budaya tertib
3. kapabilitas lembaga keagamaan dan kapasitas juru dakwah/ceramah
4. kualitas siaran/informasi media yang edukatif
5. kurikulum sekolah
Pendidikan (4)
1. pendidikan karakter
Kebhinekaan dan restorasi sosial Indonesia Budipekerti Luhur (1)
1. sarana prasarana Islamic Center sebagai pusat ibadah dan pusat pemberdayaan ekonomi Islam
2. kerukunan hidup antar umat beragama dan pecegahan berkembangnya paham radikal
3. Ipoleksosbudhankam masyarakat
4. pranata-pranata adat
5. masyarakat/budayawan/seniman kreatif
6. pusat kebudayaan daerah
7. nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
8. situs-situs dan peninggalan budaya
9. Perlindungan hak kekayaan karya seni budaya daerah
10. Penyelamatan dan publikasi naskah kuno/klasik daerah
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 155
Selain itu, pada tahun 2015 Millenium Development Goals (MDG’s) yang telah menjadi paradigma pembangunan global akan segera berakhir. MDG’s (2000-2015) meliputi 8
(delapan) prioritas yaitu: 1) Memberantas kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim; 2)
Mewujudkan pendidikan dasar; 3) Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan; 4) Menurunkan angka kematian anak; 5) Meningkatkan kesehatan ibu;
6) Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; 7) Memastikan kelestarian
lingkungan; serta 8) Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Sehingga
agenda baru perkotaan di Indonesia akan turut berganti mengikuti konsep Sustainable
Development Goals (SDG’s) sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi
semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs. SDG’s atau Pembangunan berkelanjutan
(2016-2030) terdiri dari 3 dimensi utama, diturunkan menjadi 17 tujuan yang mempunyai
implikasi atau keterkaitan dengan pengelolaan perkotaan. Adapun pemetaan dimensi utama
dan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam kerangka SDG’s dapat dilihat sebagai
berikut:
3 Pilar / Dimensi Utama
SDG’s
17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) 2016-
2030
1. Pembangunan manusia
(Human Development)
1 Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di semua
tempat
2 Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan
dan peningkatan gizi, dan mempromosikan pertanian
berkelanjutan
3 Pastikan hidup sehat dan mempromosikan
kesejahteraan bagi semua pada segala usia
4 Menjamin kualitas pendidikan inklusif dan adil dan
mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup
untuk semua
5 Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan
semua perempuan dan anak perempuan
16 Mempromosikan masyarakat yang damai dan
inklusif untuk pembangunan berkelanjutan,
menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua
dan membangun institusi yang efektif, akuntabel dan
inklusif di semua tingkatan
2. Pembangunan Sosial
Ekonomi (Social Economic
Development)
8 Mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan,
inklusif dan berkelanjutan ekonomi, kesempatan
kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak
untuk semua
9 Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan
industrialisasi inklusif dan berkelanjutan dan
mendorong inovasi
10 Mengurangi ketimpangan dalam dan di antara
negara-negara
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 156
17 Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi
kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan
3. Pembangunan berbasis
Lingkungan
(Environmental
Development)
6 Memastikan ketersediaan dan pengelolaan air yang
berkelanjutan dan sanitasi untuk semua.
7 Menjamin akses ke energi yang terjangkau, dapat
diandalkan, berkelanjutan, dan modern untuk
semua
11 Membuat kota-kota dan pemukiman manusia
inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan
12 Pastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan
13 Mengambil tindakan segera untuk memerangi
perubahan iklim dan dampaknya
14 Melestarikan dan berkelanjutan dalam pemanfaatan
samudera, laut dan sumber daya kelautan untuk
pembangunan berkelanjutan
15 Melindungi, memulihkan dan meningkatkan
pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat,
berkelanjutan mengelola hutan, memerangi
desertifikasi, dan menghentikan dan membalikkan
degradasi lahan dan menghentikan hilangnya
keanekaragaman hayati
Berdasarkan kemajuan yang dicapai dalam tahun 2014 dan perkiraan tahun 2015
serta tantangan dan target tahun 2016 maka Tema Pembangunan Kota Mataram tahun 2016
adalah:
“Mempertahankan Akselerasi Pembangunan Daerah untuk Kota Mataram yang Maju, Religius, dan Berbudaya”.
Program prioritas yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Mataram tahun 2016,
terdapat enam kegiatan penunjang dalam rangka Good Governance sebagai berikut:
1. Optimalisasi Sistem dan Pelayanan Penerimaan Pendapatan Daerah.
2. Peningkatan Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah.
3. Peningkatan Pelayanan Perijinan Terpadu.
4. Keterbukaan Partisipasi Masyarakat.
5. Pemantapan Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
6. Pemantapan Manajemen Aset Daerah.
Program prioritas yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Mataram juga
diselaraskan dengan pencapaian percepatan pembangunan Nasional antara lain Program
”100-0-100” yaitu target unggulan pada Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional
2015-2019 dalam bidang Cipta Karya untukm mewujudkan lingkngan permukiman di
perkotaan yang layak huni dan berkelanjutan. Target ”100-0-100” ini meliputi target 100% akses air minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 157
Pencapaian target ini memerlukan kontribusi Pemerintah Daerah dan juga masyarakat serta
sinergi dengan para stakeholder di daerah. Untuk itu Kota Mataram memiliki beberapa
program unggulan yang menunjang pencapaian target nasional ini, meliputi :
1. Penyediaan sarana dan prasarana air minum bagi masyarakat berpenghasilan
rendah, meliputi :
Pengadaan dan pemasangan pipa PVC
Sambungan air dari PDAM
Pembuatan sumur bor
Pengadaan Tower Penampungan Air
2. Penanganan kawasan kumuh, meliputi :
Penyusunan perencanaan penanganan Kawasan Pemukiman Kumuh
Penanganan kawasan permukiman kumuh
Perbaikan jalan lingkungan
Perbaikan drainase lingkungan
Penataan lingkungan berbasis komunitas
3. Pembangunan Sanitasi di Kota Mataram, meliputi :
Pelaksanaan program lingkungan dengan sampah nihil (LISAN)
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pengolahan Sampah Terpadu Mulai Tingkat Lingkungan
Revitalisasi Bank Sampah.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 158
Tabel 4.2
Penyelarasan Prioritas Pembangunan Tahun 2016
Nasional, Provinsi dan Kota Mataram
Prioritas Pembangunan Nasional
(2016)
Prioritas Pembangunan Provinsi
(2016)
Prioritas Pembangunan Kota Mataram
(2016)
Pembangunan Manusia dan Masyarakat
1. Pendidikan : Pelaksanaan Program Indonesia Pintar
2. Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat :
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat
3. Perumahan Rakyat
4. Revolusi Karakter Bangsa
5. Memperteguh Kebhinekaan dan Memperkuat
Restorasi Sosial Indonesia
6. Revolusi Mental
1. Wajib belajar Pendidikan Dasar 9 tahun dan Wajar
12 tahun 2. Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi 3. Pendidikan PAUD Nonformal dan Informal 4. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan 5. Pengembang-an Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan 6. Perbaikan Sistim Administrasi Kearsipan 7. Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ arsip
Daerah 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi 9. Peningkatan Pengendalian Kearsipan 10. Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak
dan Perempuan 11. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan gender
dan Anak 12. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
13. Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan
14. Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. 15. Perbaikan gizi masyarakat. 16. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 17. Standarisasi Pelayanan Rumah Sakit 18. Pencegahan dan Penanggulang an Penyakit Menular 19. Upaya Kesehatan Masyarakat
20. Pengembangan Lingkungan Sehat 21. Peningkatan penanggulangan Narkoba, PMS
termasuk HIV-AIDS 22. Pengembangan informasi tentang pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak. 23. Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina
keluarga.
1. Pengembangan mutu dan layanan
pendidikan dasar dan menengah yang
berkualitas.
2. Pengembangan Sekolah berkonsep
pembangunan karakter berbasis
lingkungan
3. Beasiswa bagi masyarakat miskin
4. Pelayanan kesehatan gratis di
puskesmas dan jaringannya, serta rawat
inap kelas III di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Mataram.
5. Peningkatan status Puskesmas rawat
jalan menjadi rawat inap
6. Optimalisasi penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan bagi masyarakat.
7. Optimalisasi program STBM
8. Penanganan Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH)
9. Pengurangan luasan Kawasan Kumuh
Perkotaan.
10. Sambungan Air Bersih Gratis bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 159
Prioritas Pembangunan Nasional
(2016)
Prioritas Pembangunan Provinsi
(2016)
Prioritas Pembangunan Kota Mataram
(2016) 24. Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 25. Pengembangan model operasional KB-Posyandu-
PAUD. 26. Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/
rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
27. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
28. Program Keluarga Berencana. 29. Pengembangan wawasan kebangsaan
30. Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
Pembangunan Sektor Unggulan
1. Kedaulatan Pangan
2. Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan
3. Kemaritiman
4. Industri
5. Pariwisata
6. Inovasi dan Teknologi
1. Peningkatan kesejahteraan petani 2. Peningkatan ketahanan pangan (pertanian/
perkebunan) 3. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/
perkebunan 4. Peningkatan penerapan teknologi pertanian/
perkebunan 5. Peningkatan produksi pertanian/perkebunan 6. Pengembangan budidaya perikanan. 7. Pemanfaatan potensi sumberdaya hutan melalui
pengembangan tanaman hasil hutan bukan kayu. 8. Program pemberdayaan penyuluh 9. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir 10. Program pengembangan budidaya perikanan 11. Program pengembangan perikanan tangkap 12. Program perlindungan dan konservasi sumber daya
hutan 13. Program perencanaan dan pengembangan hutan 14. Peningkatan ketahanan pangan 15. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi
perikanan. 16. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir 17. Pencegahan dan penanggulangan Penyakit ternak 18. Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 19. Peningkatan kesejahteraan petani 20. Pemberdayaan penyuluhan pertanian/perkebunan
lapangan
1. Peningkatan produktivitas lahan pertanian;
2. Operasionalisasi Gudang Cadangan Pangan;
3. Peningkatan nilai tambah produk-produk
pertanian melalui pengembangan industri
pengolahan hasil pertanian
4. Produksi perikanan budidaya**
5. Rehabilitasi Irigasi Tersier**
6. Penciptaan 2.000 Wirausaha Baru (WuB).
7. Penataan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL).
8. Fasilitas Pengembangan Usaha Kecil
Menengah dan Penyelenggaraan Promosi
Usaha Mikro Kecil Menengah.
9. Penataan dan Revitalisasi Pasar Tradisional.
10. Pemasaran Pariwisata dan Pengembangan
Destinasi Wisata, antara lain: Kawasan
Sayang Sayang dan Kawasan Mapak (THR
Loang Baloq).
11. Pengembangan destinasi, pemasaran dan
kelembagaan pariwisata yang berkelanjutan
12. Memperkuat Jaringan Klaster Industri.
13. Penguatan dan peningkatan daya saing
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 160
Prioritas Pembangunan Nasional
(2016)
Prioritas Pembangunan Provinsi
(2016)
Prioritas Pembangunan Kota Mataram
(2016) 21. Pengembangan sistem penyuluhan perikanan
22. Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian/Perkebunan/Peternakan
23. Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan dan Migas.
24. Pengembangan dan pemanfaatan energy baru terbarukan.
25. Pengembangan dan pengelolaan sumber air bawah tanah.
26. Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
27. Pemanfatan sumberdaya hutan melalui HTI dan HTR
28. Pengembangan infrastruktur pelabuhan. 29. Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan
pengendalian SDKP. 30. Peningkatan kesadaran dan penegakan hukum
dalam pendayagunaan sumberdaya laut. 31. Peningkatan mitigasi bencana alam laut dan
prakiraan iklim laut. 32. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir 33. Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
laut. 34. Peningkatan pelayanan angkutan laut.
35. Peningkatan/pengembangan angkutan laut. 36. Pelatihan berbasis sertifikat kompetensi 37. Pemanfatan sumberdaya hutan melalui
pengembangan jasa lingkungan wisata alam, air, geopark dan wisata alam lindung.
38. Pengembangan Destinasi Pariwisata
39. Pengembangan Kemitraan
40. Pengembangan Pemasaran Pariwisata 41. Program peningkatan keberdayaan masyarakat di
perdesaan
42.
Koperasi
14. Pembangunan Sistem Layanan Nomor
Panggilan Tunggal Darurat Kota mataram
(Emergency Call 112)
PEMBANGUNAN DIMENSI KEWILAYAHAN DAN
ANTARWILAYAH
1. Ketimpangan Antar Kelompok Masyarakat
1. Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan. 2. Pengendalian dan pengamanan lalu lintas. 3. Pembangunan jalan desa
1. Revisi RTRW Kota Mataram 2011-2031
2. Revitalisasi Kawasan Ekonomi Khusus
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 161
Prioritas Pembangunan Nasional
(2016)
Prioritas Pembangunan Provinsi
(2016)
Prioritas Pembangunan Kota Mataram
(2016)
2. Pengembangan Wilayah Perbatasan
3. Pengelolaan Desentralisasi dan Otonomi
Daerah
4. Pembangunan Kawasan Khusus dan Daerah
Tertinggal
5. Pembangunan Perkotaan dan Pedesaan
6. Tata Ruang dan Pertanahan
7. Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan
Ekonomi di Luar Jawa
8. Penanggulangan bencana dan Pengurangan
Risiko Bencana
4. Pembangunan gorong-gorong 5. Pembangunan Sarana Air Bersih 6. Pembangunan jaringan listrik 7. Program Peciptaan Iklim usaha UMKM yang Kondusif 8. Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan kompetitif UMKM
9. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Koperasi dan UMKM
10. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 11. Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial 12. Program pengembangan lembaga ekonomi perdesaan
13. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd)
14. Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan. 15. Peningkatan pelayanan angkutan. 16. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
LLAJ.
17. Pengendalian dan pengamanan lalu lintas. 18. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
daerah. 19. Penataan daerah otonomi baru. 20. Pengembangan sistim informasi pertanahan. 21. Penataan pemilikan dan pemanfaatan tanah. 22. Program Penataan daerah otonomi baru (Program
Unggulan) 23. Program Pembentukan daerah otonomi baru 24. Program Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 25. Program Peningkatan stabilitas keamanan, ketertiban
dan perlindungan masyarakat 26. Program Pembinaan tertib administrasi wilayah dan
penanggulangan bencana 27. Program Pengelolaan dan Pengembangan kapasitas
daerah 28. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan 29. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan 30. Program Peningkatan kerjasama antar Pemerintahan
daerah 31. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan 32. Program Penataan Pemilikan Penggunaan dan
Mandalika
3. Pencanangan Mataram Raya
4. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Persampahan serta Penanganan Sampah
secara Terpadu.
5. Penataan dan Penambahan Luasan Ruang
Terbuka Hijau (RTH), Tempat Pemakaman
Umum (TPU) dan Taman Kota, antara lain
Pembangunan RTH Pagutan sebagai
“Mentaram Park – Pusat Kebudayaan
Mentaram”. 6. Percepatan penetapan RDTR sebagai
pedoman Pengendalian Pemanfaatan
Ruang.
7. Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan,
antara lain: Terusan Jalan Bung Hatta, Jalan
Sunset Road, Terusan Jalan Adisucipto dan
jalan underpass udayana.
8. Kesiapsiagaan kebencanaan melalui
rekayasa pengurangan resiko abrasi di
sepanjang Pantai Ampenan serta
pembangunan pengaman sungai dan
pantai, serta penanggulangan bencana
banjir.
9. Dukungan terhadap program Kota Pusaka,
Kota Cerdas, Kota Layak Anak, dan Kota
Hijau.
10. Peningkatan manajemen dan keselamatan
jalan (road Safety)
11. Pengembangan Sistem Transportasi Darat
Trans Mataram
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 162
Prioritas Pembangunan Nasional
(2016)
Prioritas Pembangunan Provinsi
(2016)
Prioritas Pembangunan Kota Mataram
(2016) Pemanfaatan Tanah
33. Program Pengawasan dan pengendalian pertanahan
34. Program Penataan Administrasi Kependudukan 35. Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan. 36. Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan. 37. Peningkatan pelayanan angkutan. 38. Rehabilitasi/pemeliharaan sarana prasarana
jalan/jembatan 39. Pengembangan Kawasan Transmigrasi menjadi kawasan
yang mandiri 40. Pemerataan pembangunan 41. Penyediaan lapangan kerja di lokasi transmigrasi 42. Pembangunan transmigrasi baru
43. Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial 44. Peningkatan partisipasi dan kapasitas masyarakat dalam
pengurangan risiko bencana. 45. Peningkatan partisipasi dan kapasitas masyarakat dalam
pengurangan risiko bencana. 46. Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
darat. 47. Subsidi angkutan massal 48. Pembangunan sarana dan sarana perhubungan. 49. Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan. 50. Peningkatan pengendalian polusi. 51. Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air
limbah 52. Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 53. Pembangunan sarana dan prasarana umum 54. Program Pengembangan Lembaga ekonomi Perdesaan
55. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun desa
56. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa
57. Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan 58. Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana 59. Perencanaan Tata Ruang. 60. Pemanfaatan Ruang.
61. Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 163
Prioritas Pembangunan Nasional
(2016)
Prioritas Pembangunan Provinsi
(2016)
Prioritas Pembangunan Kota Mataram
(2016)
Pembangunan Kondisi Perlu
1. Kepastian dan Penegakan Hukum
2. Keamanan dan Ketertiban
3. Politik dan Demokrasi
4. Tata kelola dan Reformasi Birokrasi
5. Sensus Ekonomi 2016 dengan Kualitas Data
dan Informasi Statistik yang Lebih Baik
1. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 2. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan
tindak criminal 3. Program pemberantasan Penyakit Masyarakat 4. Pendidikan politik masyarakat. 5. Pendidikan dan Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan 6. Peningkatan pengembangan sistim pelaporan capaian
kinerja dan keuangan. 7. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi. 8. Pelaksanaan reformasi birokrasi. 9. Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja
birokrasi. 10. Peningkatan kualitas pelayanan public. 11. Pembinaan dan pengembangan aparatur. 12. Percepatan pembangunan. 13. Pengembangan Komunikasi informasi dan Media Massa 14. Kerjasama informasi dengan mass media 15. Pengembangan komunikasi informasi dan media
massa.
1. Optimalisasi Sistem dan Pelayanan
Penerimaan Pendapatan Daerah.
2. Meningkatkan kemampuan pembiayaan
daerah
3. Peningkatan Kualitas Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah.
4. Peningkatan Pelayanan Perijinan Usaha.
5. Keterbukaan Partisipasi Masyarakat.
6. Pemantapan Keterbukaan Informasi
Publik (KIP).
7. Pemantapan Manajemen Aset Daerah.
8. Pengendalian inflasi dan penguatan
sektor rill perekonomian
9. Peningkatan kesempatan kerja dan
berusaha
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 164
4.3. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
RKPD Tahun 2016 disusun berdasarkan arah kebijakan pembangunan daerah dengan
memperhatikan sasaran pembangunan nasional tahun 2016 sebagai berikut:
1. Sasaran Ekonomi, yaitu pertumbuhan ekonomi 6,6%, Inflasi 4% dan penurunan tingkat
kemiskinan 9,0% serta tingkat pengangguran terbuka 5,2%-5,5%;
2. Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat, yaitu:
a. Pendidikan, meliputi layanan pendidikan dasar dan menengah berkualitas;
pemerataan akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi;
optimalisasi anggaran pendidikan.
b. Pembangunan Kesehatan, meliputi akselerasi akses pelayanan kesehatan Ibu, Anak,
Remaja, dan Lanjut Usia yang berkualitas; perbaikan gizi masyarakat; pengendalian
penyakit dan penyehatan lingkungan; pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN); akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas;
ketersediaan, penyebaran dan mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan;
ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat
kesehatan; pengawasan obat dan makanan.
c. Pembangunan Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi, meliputi Meningkatkan akses
masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan
terjangkau serta didukung oleh penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas yang
memadai; Menjamin ketahanan air melalui peningkatan pengetahuan perubahan
sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum dan pengelolaan sanitasi;
Penyediaan infrastruktur produktif dan manajemen layanan melalui penerapan
manajemen asset; Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan
di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat; Peningkatan
efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi.
3. Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan, yaitu:
a. Kedaulatan pangan, meliputi peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai untuk
mencapai swasembada dan peningkatan produksi protein hewani daging dan Gula;
stabilitas harga dan pasokan pangan; perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi
masyarakat; penanganan gangguan ketahanan pangan.
b. Kedaulatan energy, meliputi meningkatkan produksi energy primer; meningkatkan
cadangan penyangga dan operasional energy; meningkatkan peranan energy baru
terbarukan dalam bauran energy; meningkatkan aksesibilitas; peningkatan efisiensi
dalam penggunaan energy; pengelolaan subsidi BBM yang lebih transparan dan
tepat sasaran; pemanfaatan potensi Sumber Daya Air untuk PLTA (kelistrikan).
c. Maritim dan Kelautan, meliputi Penyelesaian tata batas dan batas landas kontinen
di luar 200 mil laut, serta penamaan pulau-pulau dan pendaftarannya; Pengaturan
dan pengendalian ALKI; Penguatan lembaga pengawasan laut; Peningkatan
Koordinasi Dalam Penanganan Pelanggaran Tindak Pidana; Meningkatkan
pembangunan system transportasi multimoda; Melakukan upaya keseimbangan
antara transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi
lokal dan kewilayahan; Percepatan pengembangan ekonomi kelautan; Meningkatkan
dan mempertahankan kualitas, daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 165
laut; Meningkatkan wawasan dan budaya bahari serta penguatan SDM dan IPTEK
kelautan; Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan serta masyarakat pesisir.
d. Pariwisata dan Industri, meliputi pemasaran pariwisata nasional; pembangunan
destinasi pariwisata; pembangunan industry pariwisata; pembangunan
kelembagaan pariwisata; pengembangan perwilayahan industry di luar Pulau Jawa;
penumbuhan populasi industry; peningkatan daya saing dan produktivitas.
4. Sasaran Pembangunan Kewilayahan dan Antarwilayah, yaitu pembangunan desa dan
kawasan perdesaan; pengembangan kawasan perbatasan; pengembangan daerah
tertinggal; pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi di Luar Jawa; pembangunan
kawasan perkotaan.
5. Sasaran Kepastian dan Penegakan Hukum, yaitu pengembangan model penyimpanan
asset sitaan hasil kejahatan tindak pidana korupsi; pemberian bantuan hukum untuk
orang miskin yang sedang berhadapan dengan hukum.
6. Sasaran Keamanan dan Ketertiban; yaitu penurunan potensi gangguan keamanan dan
ketertiban di daerah; pembinaan potensi keamanan melalui kerjasama POLRI dengan
masyarakat.
7. Sasaran Politik dan Demokrasi, yaitu penyediaan data, informasi, sarana dan prasarana
teknologi informasi Pemilu; peningkatan daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikal
terorisme; perundingan batas wilayah antar Negara; kemitraan strategis dengan China,
Jepang, dan Korsel.
8. Sasaran Tata Kelola dan Reformasi Birokasi, yaitu reformasi birokrasi dan peningkatan
kapasitas kelembagaan publik; implementasi UU ASN; peningkatan kompetensi dan
profesionalisme ASN, penyelarasan pembangunan nasional dan daerah.
4.3.1. Pembagian Urusan Pemerintahan Konkuren antara Pemerintahan Pusat dan Kota
Mataram
Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah pasal 9 disebutkan bahwa sebagai dasar pelaksanaan Otonomi
Daerah maka Pemerintah Daerah diserahkan Urusan Pemerintahan Konkuren. Urusan
Pemerintahan Konkuren adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah
Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota yang terdiri atas Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib
terdiri atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan
Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Pemerintah Kota Mataram
menyelenggarakan 24 (dua puluh empat) urusan wajib dan 6 (enam) urusan pilihan.
Penyelenggaraan urusan wajib dan pilihan ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi
pembangunan Kota Mataram melalui pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan
yang ditetapkan dengan mengimplementasikan program dan kegiatan.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 166
A. Urusan Wajib
A.1 Urusan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
1. Urusan Wajib Pendidikan
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Pendidikan yaitu
dengan meningkatkan kualitas SDM melalui pelaksanaan pendidikan yang mudah
diakses, pemerataan dan perluasan akses pendidikan yang diarahkan pada upaya
memperluas daya tampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan yang
sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik
secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan
intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas
penduduk Kota Mataram untuk dapat belajar sepanjang hayat dalam rangka
peningkatan daya saing di era global, serta meningkatkan peringkat Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
Dalam rangka pemerataan dan peningkatan akses pendidikan, strategi yang ditempuh
antara lain peningkatan kualitas lembaga PAUD, Pemberian bantuan pendidikan
(beasiswa) bagi siswa kurang mampu, Meningkatkan kompetensi guru, Penambahan
lahan Unit Sekolah Baru (USB) dan Ruang Kelas Baru (RKB).
Beberapa arah kebijakan yang disusun dalam rangka memperluas pemerataan dan
akses pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Memperluas akses bagi anak usia 0–6 tahun, baik laki-laki maupun perempuan
untuk memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan
potensi yang dimiliki dan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan dalam
mengikuti pendidikan di SD/MI.
b. Menghapus hambatan biaya (cost barriers) melalui pemberian dana pendamping
bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) bagi semua siswa pada pendidikan
negeri dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah. Di samping itu, dilakukan
kebijakan pemberian bantuan biaya personal terutama bagi siswa yang berasal dari
keluarga miskin pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, ataupun
pendidikan tinggi.
c. Memperluas akses bagi anak usia sekolah 7–15 tahun, baik laki-laki maupun
perempuan yang tidak/belum terlayani di jalur pendidikan formal untuk memiliki
kesempatan mendapatkan layanan pendidikan di jalur nonformal maupun program
pendidikan terpadu/inklusif bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus terutama
untuk daerah-daerah yang tidak tersedia layanan pendidikan khusus luar biasa.
d. Memperluas akses bagi penduduk usia 13-15 tahun dengan dikembangkannya SMP
Terbuka melalui optimalisasi daya tampung maupun melalui model layanan
pendidikan alternatif yang inovatif.
e. Memperluas akses bagi penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas baik laki-laki
maupun perempuan untuk memiliki kesempatan mendapatkan layanan pendidikan
keaksaraan melalui jalur pendidikan nonformal.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 167
f. Memperluas kesempatan belajar sepanjang hayat bagi penduduk dewasa yang ingin
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan hidup yang relevan
dengan kebutuhan masyarakat melalui program-program pendidikan berkelanjutan.
Perluasan kesempatan belajar sepanjang hayat dapat juga dilakukan dengan
mengoptimalkan berbagai fasilitas pendidikan formal yang sudah ada sebagai bagian
dari harmonisasi pendidikan formal dan nonformal.
g. Penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini,
dan pendidikan nonformal.
h. Penerbitan izin pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat
i. Penerbitan izin pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
j. Pembinaan bahasa dan sastra
2. Urusan Wajib Kesehatan
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Kesehatan yaitu
melalui :
a. pelayanan kesehatan gratis di puskesmas dan jaringannya, serta rawat inap kelas III
di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan optimalisasi penyelenggaraan Jaminan Kesehatan dalam
rangka meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
b. peningkatan status Puskesmas rawat jalan menjadi rawat inap dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, sehingga memperluas akses seluruh
masyarakat untuk mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak.
c. pencapaian kelurahan ODF dalam rangka peningkatan kesehatan Lingkungan yang
dilakukan dengan pelaksanaan Pemicuan (semacam sosialisasi) kepada masyarakat
serta dengan memberikan Reward kepada Kelurahan dan Kecamatan yang telah
berhasil meraih predikat Bebas Buang Air Besar Sembarangan.
d. dibidang penanganan penyakit menular, khususnya HIV/AIDS dilakukan dengan
melibatkan berbagai pihak dengan diawali pemberian pemahaman komprehensif
HIV/AIDS. Pihak-pihak lain yang dimaksud antara lain Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata; Badan Pemberdayaan Masyarakat; Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika; Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram serta pihak lainnya.
e. Pengelolaan upaya kesehatan perorangan (UKP) di tingkat Kota Mataram
f. Pengelolaan upaya kesehatan Masyarakat (UKM) di tingkat Kota Mataram
g. Penerbitan izin praktik dan izin kerja tenaga kesehatan
h. Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah
Kota Mataram
i. Penerbitan izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan optikal
j. Penerbitan izin usaha mikro obat tradisional (UMOT)
k. Penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan PKRT
kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 168
l. Penerbitan izin produksi makanan dan minuman pada industri rumah tangga
m. Pengawasan post-market produk makanan minuman industri rumah tangga
n. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh kabupaten/kota,
kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat
kabupaten/kota
3. Urusan Wajib Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Pekerjaan Umum
meliputi:
a. Penyediaan Sambungan Air Bersih Gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah
dalam rangka pengelolaan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
di Kota Mataram.
b. Peningkatan dan pemeliharaan jalan untuk menunjang aksesibilitas dan
pertumbuhan perekonomian kota.
c. Penataan sempadan sungai dilakukan pada sungai-sungai yang kondisi kawasannya
berpotensi menyebabkan banjir pada wilayah sekitarnya.
d. Pembangunan bangunan pengaman muara sungai dan pantai untuk mencegah
terjadinya banjir dan mengurangi dampak gelombang pasang air laut.
e. Meningkatkan konektivitas jaringan drainase perkotaan dan lingkungan.
f. Pembangunan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman serta sanitasi
lingkungan yang didukung oleh seluruh sektor air minum, air limbah, drainase dan
persampahan sekaligus sebagai upaya mengurangi luasan kawasan kumuh
perkotaan.
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Penataan Ruang yaitu
meliputi:
a. Penataan dan penambahan luasan RTH dan Taman Kota dalam rangka memenuhi
kebutuhan minimal 30% RTH dari luas wilayah Kota Mataram.
b. Percepatan penetapan RDTR sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang
dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang kota.
c. Tersedianya struktur dan pola ruang yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
atau sustainable.
d. Melakukan sosialisasi penataan ruang kepada seluruh masyarakat.
e. Penyelenggaraan bangunan gedung termasuk memberikan pelayanan perijinan sesuai
dengan rencana umum dan rencana rinci tata ruang.
f. Melakukan pengawasan dan pengendalian untuk menghindari pelanggaran tata
ruang.
g. Pengelolaan SDA dan bangunan pengaman pantai pada wilayah sungai
dalam 1 (satu) Daerah kabupaten/kota
h. Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah
irigasi yang luasnya kurang dari 1000 ha dalam 1 (satu) Daerah kabupaten/kota.
i. Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 169
j. Penyelenggaraan bangunan gedung di wilayah Daerah kabupaten/kota, termasuk
pemberian izin mendirikan bangunan (IMB) dan sertifikat laik fungsi bangunan
gedung
k. Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungannya di Daerah kabupaten/kota
l. Penyelenggaraan jalan kabupaten/kota
m. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi
n. Penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan Daerah kabupaten/kota
o. Penerbitan izin usaha jasa konstruksi nasional (nonkecil dan kecil)
4. Urusan Wajib Perumahan dan Kawasan Permukiman
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman yaitu:
a. Menciptakan perumahan dan lingkungan permukiman yang sehat dan layak huni.
b. Melibatkan seluruh stakeholder dalam penanganan Rumah Tidak Layak Huni.
c. Penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana.
d. Fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang terkena relokasi program
Pemerintah Kota Mataram.
e. Penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan luas di
bawah 10 Ha sebagai upaya mengurangi luasan kawasan kumuh perkotaan.
f. Penyelenggaraan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) perumahan.
g. Penerbitan izin pembangunan dan pengembangan perumahan.
h. Penerbitan sertifikat kepemilikan bangunan gedung (SKBG)
i. Sertifikasi dan registrasi bagi orang atau badan hukum yang melaksanakan
perancangan dan perencanaan rumah serta perencanaan prasarana, sarana dan
utilitas umum PSU tingkat kemampuan kecil
5. Urusan Wajib Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalamm Negeri yaitu:
a. Penanganan gangguan ketenteraman dan ketertiban umum.
b. Koordinasi penyelenggaraan trantibum dan penegakan peraturan daerah.
c. Penegakan Perda dan Perwal
d. Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) penegakan Perda
e. Operasionalisasi penyelidikan, penyidikan dan pemberkasan terhadap pelanggaran
Perda oleh PPNS.
f. Meningkatkan peranan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana
daerah.
g. Pencegahan, pengendalian, pemadaman, penyelamatan, dan penanganan bahan
berbahaya dan beracun kebakaran.
h. Inspeksi peralatan proteksi kebakaran.
i. Investigasi kejadian kebakaran.
j. Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan kebakaran.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 170
6. Urusan Wajib Sosial
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Sosial yaitu:
a. Meningkatkan koordinasi antar SKPD yang terkait dengan program Kesejahteraan
Sosial antara lain penanganan anak jalanan dan pembinaan anak terlantar,
penanggulangan kemiskinan, dan lain-lain.
b. Melakukan pendataan untuk menjamin ketersediaan Basis Data Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dengan system By Name By Address.
c. Meningkatkan pembinaan terhadap anak terlantar, penyandang cacat, lanjut usia
terlantar, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.
d. Memperkuat jaringan kerja dengan mitra kerja di bidang sosial (PSM, Orsos, LSM
dan stakeholders) dalam upaya memperluas penanganan permasalahan
kesejahteraan sosial dan penanganan bencana.
e. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana daerah.
f. Penerbitan izin pengumpulan sumbangan
g. Pengembangan potensi sumber kesejahteraan sosial
h. Pembinaanlembaga konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3)
i. Pemulangan warga negara migran korban tindak kekerasan dari titik debarkasi di
Daerah kabupaten/kota untuk dipulangkan ke Desa/kelurahan asal
j. Rehabilitasi sosial bukan/tidak termasuk bekas korban penyalahgunaan NAPZA dan
orang dengan Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immuno Deficiency Syndrome
yang tidak memerlukan rehabilitasi pada panti, dan rehabilitasi anak yang
berhadapan dengan hukum
A.2 Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
7. Urusan Wajib Tenaga Kerja
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Tenaga Kerja yaitu:
a. Memberikan bimbingan dan pelatihan keterampilan bagi para pencari kerja
berdasarkan unit kompetensinya.
b. Pembinaan lembaga pelatihan kerja swasta.
c. Pengelolaan informasi bursa kerja dan pemanfaatan sarana teknologi bursa kerja
online.
d. Perizinan dan pendaftaran lembaga pelatihan kerja
e. Konsultansi produktivitas pada perusahaan kecil
f. Pengukuran produktivitas tingkat Daerah
g. Penerbitan izin lembaga penempatan tenaga kerja swasta LPTKS dalam Kota
h. Pengelolaan informasi pasar kerja dalam Kota Mataram
i. Perlindungan TKI di luar negeri (pra dan purna penempatan) di Daerah
kabupaten/kota
j. Penerbitan perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing (IMTA) yang lokasi
kerja dalam 1 (satu) Daerah kabupaten/kota
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 171
8. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak adalah melalui:
a. Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak atau
dalam bentuk lain seperti Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Perlindungan Perempuan
dan Anak dimana langkah ini merupakan salah satu upaya dalam menangani
berbagai kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak sebagaimana telah
diamanatkan oleh Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan.
b. Penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak harus dilakukan secara
khusus, mengingat perempuan dan anak termasuk kelompok rentan sebagai korban
kekerasan yang wajib mendapatkan perlindungan.
c. Selain itu juga Kota Mataram berusaha mewujudkan Kota Mataram sebagai kota
layak anak.
d. Pelembagaan PUG pada lembaga pemerintah tingkat Daerah kabupaten /kota
e. Pemberdayaan perempuan bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi pada
organisasi kemasyarakatan tingkat Daerah kabupaten/kota.
f. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan
tingkat Daerah kabupaten/kota.
g. Pencegahan kekerasan terhadap perempuan yang melibatkan para pihak lingkup
Daerah kabupaten/kota.
h. Penyediaan layanan bagi perempuan korban kekerasan yang memerlukan koordinasi
tingkat Daerah kabupaten/kota.
i. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan
tingkat Daerah kabupaten/kota.
j. Peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender (KG) dan
hak anak tingkat Daerah kabupaten/kota.
k. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas
keluarga dalam mewujudkan KG dan hak anak yang wilayah kerjanya dalam
Daerah kabupaten/kota.
l. Penyediaan layanan bagi keluarga dalam mewujudkan KG dan hak anak yang wilayah
kerjanya dalam Daerah kabupaten/kota
m. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data gender dan anak dalam
kelembagaan data ditingkat Daerah kabupaten/kota
n. Pelembagaan PHA pada lembaga pemerintah, non pemerintah, dan dunia usaha
tingkat Daerah kabupaten/kota.
o. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas hidup
anak tingkat Daerah kabupaten/kota
p. Pencegahan kekerasan terhadap anak yang melibatkan para pihak lingkup Daerah
kabupaten/kota
q. Penyediaan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus yang
memerlukan koordinasi tingkat Daerah kabupaten/kota
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 172
r. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan bagi anak yang
memerlukan perlindungan khusus tingkat Daerah kabupaten/kota
9. Urusan Wajib Pangan
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Wajib Pangan, yaitu:
a. Mengoptimalkan kemandirian pangan masyarakat.
b. Mengoptimalkan efektifitas akan pemenuhan kebutuhan pangan daerah.
c. Mengoptimalkan operasi pasar.
d. Melaksanakan sosialisasi perlindungan konsumen dan mengaktifkan BPSK.
e. Meningkatkan sosialisasi penganekaragaman pangan.
f. Meningkatkan pembinaan-pembinaan dan pelatihan-pelatihan terhadap pelaku
utama.
g. Penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan pada
berbagai sektor sesuai kewenangan Daerah kabupaten/kota
h. Penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan lainnya sesuai kebutuhan
Daerah kabupaten/kota dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan
i. Pengelolaan cadangan pangan kabupaten/kota
j. Penentuan harga minimum daerah untuk pangan lokal yang tidak ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah provinsi
k. Pelaksanaan pencapaian target konsumsi pangan perkapita/tahun sesuai
dengan angka kecukupan gizi
l. Penyusunan peta kerentanan dan ketahanan pangan kecamatan
m. Penanganan kerawanan pangan kabupaten/kota
n. Pengadaan, pengelolaan dan penyaluran cadangan pangan pada kerawanan pangan
yang mencakup dalam Daerah kabupaten/kota
o. Pelaksanaan pengawasan keamanan pangan segar
10. Urusan Wajib Pertanahan
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Wajib Pertanahan, yaitu:
a. Review/appraisal Aset/barang daerah.
b. Pembebasan lahan untuk meningkatkan penyediaan dan pelayanan infrastruktur
perkotaan.
c. Pemberian izin lokasi dalam 1 (satu) Daerah kabupaten/kota
d. Penyelesaian sengketa tanah garapan dalam Daerah kabupaten/kota
e. Penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan
oleh Pemerintah Daerah kabupaten /kota
f. Penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah, serta ganti kerugian tanah
kelebihan maksimum dan tanah absentee dalam Daerah kabupaten/kota
g. Penetapan tanah ulayat yang lokasinya dalam Daerah kabupaten/kota
h. Penyelesaian masalah tanah kosong dalam Daerah kabupaten/kota
i. Inventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong dalam Daerah kabupaten/kota
j. Penerbitan izin membuka tanah
k. Perencanaan penggunaan tanah yang hamparannya dalam Daerah kabupaten/kota
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 173
11. Urusan Wajib Lingkungan Hidup
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Lingkungan Hidup
adalah:
a. Meningkatkan upaya pengurangan pencemaran air, tanah dan udara.
b. Meningkatkan upaya perlindungan mata air.
c. Meningkatkan upaya pelestarian lingkungan hidup dengan melibatkan seluruh
pihak.
d. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dampak pembangunan fisik perkotaan
terhadap lingkungan hidup.
e. Meninjau kembali perjanjian kerjasama antara Walikota Mataram dan Bupati
Lombok Barat tentang Pengelolaan Prasarana dan Sarana Tempat Pengolahan Akhir
(TPA) Regional Sampah Kebon Kongok.
f. Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (RPPLH) kabupaten/kota
g. KLHS untuk kebijakan, rencana dan/atau program (KRP) kabupaten/kota
h. Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup dalam Daerah kabupaten/kota
i. Pengelolaan Kehati kabupaten/kota
j. Penyimpanan sementara limbah B3
k. Pengumpulan limbah B3 dalam 1 (satu) Daerah kabupaten/kota
l. Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang izin
lingkungan dan izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota
m. Penetapan pengakuan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang
berada di Daerah kabupaten/kota
n. Peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH
yang berada di Daerah kabupaten/kota
o. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup untuk
lembaga kemasyarakatan tingkat Daerah kabupaten/kota
p. Pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat Daerah kabupaten/kota
q. Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH terhadap
r. Pengelolaan sampah
s. Penerbitan izin pendaurulangan sampah/pengolahan sampah, pengangkutan
sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta
t. Pembinaan dan pengawasan pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pihak
swasta
12. Urusan Wajib Administrasi Kependudukan Dan Catatan Sipil
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Administrasi Kependudukan
dan Catatan Sipil:
a. Peningkatan pelayanan publik dibidang kependudukan.
b. Pengembangan database kependudukan.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 174
c. Sosialisasi kebijakan kependudukan melibatkan aparat kecamatan, kelurahan dan
masyarakat.
d. Melaksanakan Isbad Nikah masal bagi pasangan yang belum memiliki buku nikah,
sehingga anak-anak mereka dapat memenuhi persyaratan untuk memiliki akta
kelahiran.
e. Pelayanan pendaftaran penduduk
f. Pelayanan pencatatan sipil
g. Pengumpulan data kependudukan
h. Pemanfaatan dan penyajian database kependudukan kabupaten/kota
i. Penyusunan profile kependudukan kabupaten/kota
13. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Strategi dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa, yaitu:
a. Mengembangkan Pengetahuan, kemampuan keterampilan aparatur kelurahan
melalui pembinaan seperti Bimtek dan pelatihan.
b. Mengembangkan peran serta masyarakat dalam setiap tahapan proses
pembangunan.
c. Mengembangkan Kemampuan dan keterampilan, penyuluhan dan bimbingan bagi
kelompok usaha ekonomi masyarakat (sektor informal) dalam bidang pemasaran,
permodalan, dan manajeman agar mampu meningkatkan daya saing usahanya.
d. Mengembangkan program/kegiatan yang disepakati bersama masyarakat sebagai
titik masuk (entry point), agar tumbuh rasa ingin tahu dan rasa tanggung jawab
yang mengarah pada terwujudnya kemandirian masyarakat.
e. Berpihak pada pengembangan ekonomi rakyat dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat. f. Penyelenggaraan penataan Desa
g. Fasilitasi kerja sama antar- Desa dalam 1 (satu) Daerah kabupaten/kota
h. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan Desa
i. Pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang bergerakdi bidang pemberdayaan
Desa dan lembaga adat tingkat Daerah kabupaten/kota dan pemberdayaan
masyarakat hukum adat yang masyarakat pelakunya hokum adat yang sama
dalam Daerah kabupaten/kota
j. Pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat Desa
14. Urusan Wajib Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana adalah:
a. Meningkatkan akses informasi dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi bagi
individu dan keluarga untuk meningkatkan status kesehatan perempuan dan anak
dalam mewujudkan keluarga sehat dengan jumlah anak yang ideal serta
pencegahan berbagai penyakit seksual dan penyakit alat reproduksi, serta kualitas
kesehatan reproduksi remaja dalam rangka menyiapkan kehidupan berkeluarga
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 175
yang lebih baik, peningkatan kualitas kesehatan reproduksi serta peningkatan
status kesejahteraan keluarga.
b. Pemaduan dan sinkronisasi kebijakan Pemerintah Daerah provinsi dengan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota dalam rangka pengendalian kuantitas
penduduk
c. Pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan Daerah kabupaten/kota
d. Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pengendalian
penduduk dan KB sesuai kearifan budaya lokal
e. Pendayagunaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB (PKB/PLKB)
f. Pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat kontrasepsi serta
pelaksanaan pelayanan KB di Daerah kabupaten/kota
g. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat
Daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan
ber-KB
h. Pelaksanaan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga
i. Pelaksanaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat
Daerah kabupaten/kota dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga
15. Urusan Wajib Perhubungan
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Perhubungan adalah:
a. Penyediaan sarana dan prasarana angkutan publik.
b. Penyediaan rambu, marka dan kelengkapan jalan sesuai standar keselamatan lalu
lintas.
c. Melakukan manajemen rekayasa lalu lintas pada ruas-ruas jalan yang rawan macet
d. Mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi melalui
pembinaan kepada masyarakat.
e. Penetapan rencana induk jaringan LLAJ Kabupaten/Kota
f. Penyediaan perlengkapan jalan di jalan Kabupaten/Kota
g. Pengelolaan terminal penumpang tipe C
h. Penerbitan izin penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parker
i. Pengujian berkala kendaraan bermotor
j. Pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk jaringan jalan
kabupaten/kota
k. Persetujuan hasil analisis dampak lalu lintas untuk jalan kabupaten/kota
l. Audit dan inspeksi keselamatan LLAJ di jalan kabupaten/kota
m. Penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang dalam
Daerah kabupaten/kota
n. Penetapan kawasan perkotaan untuk pelayanan angkutan perkotaan dalam 1
(satu) Daerah kabupaten/kota
o. Penetapan rencana umum jaringan trayek perkotaan dalam 1 (satu) Daerah
kabupaten/kota
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 176
p. Penetapan rencana umum jaringan trayek pedesaan yang menghubungkan 1
(satu) Daerah kabupaten
q. Penetapan wilayah operasi angkutan orang dengan menggunakan taksi dalam
kawasan perkotaan yang wilayah operasinya berada dalam Daerah kabupaten/kota
r. Penerbitan izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek perdesaan dan
perkotaan dalam 1 (satu) Daerah kabupaten/kota
s. Penerbitan izin penyelenggaraan taksi dan angkutan kawasan tertentu yang wilayah
operasinya berada dalam Daerah kabupaten/kota
t. Penetapan tariff kelas ekonomi untuk angkutan orang yang melayani trayek
antarkota dalam Daerah kabupaten serta angkutan perkotaan dan perdesaan yang
wilayah pelayanannya dalam Daerah kabupaten/kota
16. Urusan Wajib Komunikasi dan Informasi
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Wajib Komunikasi dan
Informasi, yaitu:
a. Meningkatkan kualitas jaringan komunikasi dan informasi antar SKPD yang telah
memiliki dan mengoperasikan jaringan internet untuk mendukung kemudahan
akses informasi di lingkungan internal maupun eksternal.
b. pengembangan sistem informasi, melalui peningkatan kapasitas bandwith internet
dan upgrading program aplikasi website dan hosting/domain yang disewa.
c. Mengoptimalkan layanan SMS kepada seluruh pegawai Pemerintah Kota Mataram
dan masyarakat dalam menyampaikan informasi layanan publik.
d. Mengoptimalkan peran Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di 6 Kecamatan Kota
Mataram dalam rangka meningkatkan pengembangan dan penguasaan teknologi
informasi dan komunikasi yang berbudaya dan berdaya guna di masyarakat.
e. Penguatan kapasitas sumber daya manusia bidang komunikasi dan informasi
melalui pelatihan TIK untuk mendukung pengembangan jaringan dan sistem
informasi.
17. Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil,
dan Menengah, yaitu:
a. Penciptaan 2.000 Wirausaha Baru (WuB).
b. Penataan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL).
c. Pengenalan produk melalui pameran lokal luar daerah dan luar negeri.
d. Penataan dan revitalisasi pasar tradisional.
e. Mengembangkan kapasitas SDM melalui pelatihan-pelatihan manajemen koperasi.
f. Mengembangkan peluang usaha baru.
g. Mengoptimalkan manajemen koperasi.
h. Pengoptimalan pemanfaatan koperasi untuk mendukung permodalan UMKM.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 177
18. Urusan Wajib Penanaman Modal
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Wajib Penanaman Modal,
yaitu:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik terutama yang berkaitan dengan waktu
penyelesaian izin.
b. Melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi data investasi kota dengan
provinsi.
c. Membangun aplikasi Sistem Informasi Perizinan yang berbasis web.
19. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Wajib Kepemudaan dan
Olahraga, yaitu:
a. Mengoptimalkan wadah organisasi kepemudaan.
b. Mengoptimalkan wadah organisasi olahraga.
c. Mengoptimalkan pembinaan olahraga professional di luar sekolah melalui KONI
untuk meningkatkan prestasi atlet Kota Mataram terutama dalam menghadapi event
olahraga regional dan nasional.
d. Memberikan bantuan stimulus baik kepada atlet maupun pelatih masing-masing
Cabang Olahraga (Cabor).
e. Mengoptimalkan pengelolaan sarana olahraga khususnya Stadion Malomba dengan
dibentuk Badan Pengelola Stadion Legenda Malomba Ampenan dengan Keputusan
Walikota.
f. Mengoptimalkan pola pembinaan olahraga mulai usia dini, dan penjaringan calon
atlet dari lingkungan sekolah.
g. Memantapkan persiapan sumber daya untuk pembentukan kepengurusan cabang
olahraga.
h. Meningkatkan peran serta pemuda melalui organisasi kepemudaan di tengah-tengah
masyarakat.
20. Urusan Wajib Statistik
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Wajib Statistik, yaitu:
a. Melibatkan tenaga Badan Pusat Statistik dalam tim penyusunan data statistik yang
ditetapkan melalui SK Walikota.
b. Meningkatkan kapasitas tenaga aparatur Kota Mataram yang memiliki latar
belakang statistik.
21. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Wajib Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian Dan Persandian, yaitu:
a. Penyediaan data Pendapatan Asli Daerah dan Penetapan target PAD yang akurat
dan akuntabel.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 178
b. Meningkatkan akurasi dalam penyediaan data dan informasi PAD.
c. Koordinasi dengan SKPD/Instansi pengelola PAD baik di daerah, Provinsi maupun
dengan Pusat.
d. Menciptakan iklim yang kondusif antara aparatur dengan Wajib Pajak Daerah/Wajib
Pajak Retribusi Daerah .
e. Memberikan layanan dan membantu penyelesaian keberatan/restitusi kepada wajib
pajak/retribusi.
f. Melakukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam
memenuhi kewajibannya sebagai WPD/WRD.
g. Meminimalkan tingkat kebocoran PAD.
h. Meningkatkan intensitas dan kualitas pengembangan sumber daya aparatur.
i. Meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak/retribusi.
j. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan PAD
sebagai umpan balik dalam penerimaan Pendapatan Daerah.
22. Urusan Wajib Kebudayaan
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Wajib Kebudayaan, yaitu:
a. Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya di Kota Mataram dalam rangka
mempertahankan seni budaya lokal daerah.
b. Membentuk Majelis Kebudayaan Kota Mataram.
c. Membentuk Dewan Kesenian Daerah.
23. Urusan Wajib Perpustakaan
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Wajib Perpustakaan, yaitu:
a. Meningkatnya kuantitas dan kualitas perpustakan dengan semakin meningkatnya
koleksi bahan bacaan.
b. Meningkatnya stadarisasi pelayanan perpustakaan berbasis e-library dengan
standar Nasional.
c. Meningkatkan minat baca masyarakat dengan mengoptimalkan fungsi Taman
Bacaan Masyarakat (TBM), perpustakaan di sekolah, dan meningkatkan
pemberdayaan komunitas perpustakaan dalam pengelolaan perpustakaan.
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana perpustakaan melalui
pengadaan jaringan internet (Hot Spot) dan buku digital / e-library.
24. Urusan Wajib Kearsipan
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Wajib Kearsipan, yaitu:
a. Meningkatkan jumlah SKPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku.
b. Peningkatan kualitas SDM pengelola arsip melalui penyelenggaraan Bimbingan
teknis kearsipan bagi pengelola arsip di masing-masing SKPD.
c. Penyediaan depo penyimpanan arsip yang sesuai standar kelayakan yang dapat
menjamin keselamatan arsip-arsip pemerintahan Kota Mataram.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 179
25. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan Umum Urusan Wajib Perencanaan
Pembangnan yaitu meliputi:
a. Pemerintah daerah yang akan melaksanakan Pemilukada serentak pada akhir tahun
2015 agar melakukan evaluasi hasil RPJMD dan Renstra SKPD periode yang lalu
untuk dijadikan sebagai bahan penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD periode
berikutnya;
b. Updating data dan informasi yang akurat, dapat dipertanggungjawabkan dan dikelola
dalam sistem informasi pembangunan daerah yang transparan dan terintegrasi
secara nasional;
c. Penyelesaian penyusunan/penetapan dokumen rencana pembangunan daerah
(RPJPD, RPJMD, RKPD Tahun 2016 dan Perubahan RKPD Tahun 2016) dan rencana
satuan kerja perangkat daerah (Renstra SKPD, Renja SKPD Tahun 2016 dan
Perubahan Renja SKPD Tahun 2016) tepat waktu sesuai dengan ketentuan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010;
d. Penyelesaian penyusunan/penetapan dokumen rencana pembangunan daerah dan
dokumen rencana SKPD;
e. Peningkatan kemampuan aparat dalam penyusunan, pengendalian dan evaluasi
rencana pembangunan daerah melalui sosialisasi dan/atau bimbingan teknis serta
pendidikan dan pelatihan; dan
f. Menyelesaikan penyusunan dan/atau menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang
Pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD dan RKPD sebagaimana diamanatkan
dalam Pasal 299 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.
B. Urusan Pilihan
1. Urusan Pilihan Kelautan Dan Perikanan
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Pilihan Kelautan dan
Perikanan, yaitu:
a. Mengembangkan perikanan tangkap dan budidaya air tawar
b. Mengembangkan kemandirian masyarakat pesisir melalui pelatihan
2. Urusan Pilihan Pariwisata
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Pilihan Pariwisata, yaitu:
a. Pengembangan kesenian dan budaya melalui kegiatan pembinaan, atraksi
pagelaran, pentas seni dan budaya.
b. Mengembangkan destinasi pariwisata melalui penataan obyek-obyek wisata.
c. Mengembangkan sumber daya manusia dibidang pariwisata.
d. Meningkatkan penataan informasi pembangunan kepariwisataan secara lengkap.
e. Pengembangan periwisata melalui promosi baik didalam maupun diluar daerah
dengan mengikuti pameran yang berorientasi pada efektifitas, efisiensi dan informasi
yang tepat.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 180
f. Mengoptimalisasi kepariwisataan dengan baik.
3. Urusan Pilihan Pertanian
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Pilihan Pertanian, yaitu:
a. Mengembangkan model pertanian dengan model-model alternatif (hidroponik dan
minapolitan).
b. Mengembangkan kualitas dan kuantitas produk hasil olahan pertanian dan
peternakan.
c. Menjamin akses pasar bagi produk hasil pertanian/peternakan dan olahan.
d. Mengembangkan zona pertanian terpadu.
4. Urusan Pilihan Perdagangan
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Pilihan Perdagangan, yaitu:
a. Mengoptimalkan pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun
2012 dan Undang-undang Nomor 125 Tahun 2012 tentang Koordinasi, Penataan
dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.
b. Mengoptimalkan penanganan pengangguran terbuka.
c. Mengoptimalkan fungsi dan peran kelembagaan investasi serta memantapkan
identifikasi potensi yang dapat dikerjasamakan.
d. Meningkatkan iklim usaha perdagangan melalui persaingan usaha yang sehat dan
pengamanan perdagangan.
e. Melaksanakan sosialisasi perlindungan konsumen dan mengaktifkan BPSK.
5. Urusan Pilihan Perindustrian
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Pilihan Perindustrian, yaitu:
a. Mengoptimalkan pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat
jaringan klaster industri.
b. Mengoptimalkan sektor industri dalam pengembangan peluang dan pemasaran.
c. Mengoptimalkan peluang dan pemasaran Industri Rumah Tangga (IRT).
d. Mengoptimalkan perluasan penerapan SNI untuk mendorong daya saing industri.
6. Urusan Pilihan Transmigrasi
Strategi Pelaksanaan dan Arah Kebijakan pada Urusan Pilihan Transmigrasi, yaitu
meningkatkan frekuensi sosialisasi penyuluhan transmigrasi kepada masyarakat.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 180
BAB 5
RENCANA PROGRAM dan
KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
5.1. BELANJA DAERAH
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah Kota Mataram Tahun 2016
masih tetap berpedoman pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dengan
melihat Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 120/253/SJ tanggal 16
Januari 2015 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Setelah
Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Dalam surat edaran
tersebut disebutkan bahwa pemerintah daerah berkewajiban menyelesaikan
secara seksama inventarisasi P3D dan serah terima personel, sarana dan
prasarana serta dokumen (P2D) paling lambat tanggal 2 Oktober 2016, sehingga
dari hasil inventarisasi tersebut menjadi dokumen dan dasar penyusunan RKPD
Provinsi/Kab/Kota. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,
terdapat 26 urusan wajib dan 6 urusan pilihan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kota Mataram di tahun 2016.
Sedangkan untuk pedoman pengelolaan keuangan daerah didasarkan
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dimana pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa
belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan
pemerintah yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupeten/kota yang
terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya
dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara
pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
A. URUSAN WAJIB
Untuk itu, tahun 2016 Pemerintah Kota Mataram melaksanakan 26
urusan pemerintahan wajib yang terdiri dari:
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan Umum
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 181
4. Perumahan
5. Penataan Ruang
6. Perencanaan Pembangunan
7. Perhubungan
8. Lingkungan Hidup
9. Pertanahan
10. Kependudukan dan Catatan Sipil
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
13. Sosial
14. Ketenagakerjaan
15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
16. Penanaman Modal
17. Kebudayaan
18. Kepemudaan dan Olahraga
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah dan Kepegawaian
21. Ketahanan Pangan
22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
23. Statistik
24. Kearsipan
25. Komunikasi dan Informatika
26. Perpustakaan
Adapun, program pembangunan yang dilaksanakan pada masing-masing
Urusan Pemerintahan Wajib, sebagai berikut:
1) Urusan Wajib Pendidikan
Tujuan urusan wajib pendidikan adalah meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia bagi masyarakat Kota Mataram melalui pelayanan
pendidikan yang bermutu, sedangkan sasarannya adalah:
a. Meningkatkan kualitas pendidikan;
b. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik;
c. Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan;
d. Meningkatkan kualitas manajemen pendidikan;
e. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang pendidikan yang
ditekankan pada:
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 182
Pemetaan sekolah terkait lokasi, kondisi ruang kelas, dan persebaran
penduduk;
Pemetaan kondisi dan pemenuhan kebutuhan ruangan,
laboratorium, alat peraga dan berbagai fasilitas sekolah lainnya;
Pemetaan jumlah dan kompetensi guru dan kepala sekolah serta
identifikasi berbagai aktifitas yang mendukung pembinaan, pelatihan
dan sertifikasi;
Pendataan dan penyediaan kebutuhan buku bagi peserta didik dan
guru;
Penerapan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) melalui
pemetaan kemampuan satuan pendidikan, diklat peningkatan
kompetensi dan penjaminan mutu substansi MBS.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pendidikan Anak Usia Dini;
2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
3) Program Pendidikan Menengah;
4) Program Pendidikan Non Formal
5) Program Pendidikan Luar Biasa;
6) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
7) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan;
2) Urusan Wajib Kesehatan
Tujuan urusan wajib kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Kota Mataram. Sedangkan sasarannya adalah:
a. Menurunnya angka kematian ibu maternal;
b. Menurunnya angka kematian bayi;
c. Menurunnya status gizi buruk pada bayi dan balita;
d. Meningkatkan umur harapan hidup 65,8 tahun menjadi 68,5 tahun
sesuai rata-rata harapan hidup nasional;
e. Meningkatnya antisipasi penanggulangan penyakit menular sepert DB,
Flu burung dan lain-lain;
f. Meningkatnya cakupan penduduk miskin yang mendapat jaminan
pemeliharaan kesehatan;
g. Meningkatnya partisipasi masyarakat melalui perilaku hidup bersih dan
sehat;
h. Meningkatnya kinerja pelayanan kesehatan masyarakat;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 183
i. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang kesehatan yang
ditekankan pada:
Peran posyandu dalam melakukan screening untuk meningkatkan
cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak keluarga
miskin usia 6-24 bulan;
Peran posyandu dalam melakukan screening gizi keluarga miskin
untuk meningkatkan cakupan perawatan atas balita gizi buruk;
Kunjungan Puskesmas ke SD dan setingkat untuk meningkatkan
cakupan pemeriksaan kesehatan siswa;
Promosi keikutsertaan Keluarga Berencana (KB) mandiri untuk
meningkatkan cakupan peserta KB aktif;
Penemuan kasus penyakit secara aktif pada masyarakat untuk
meningkatkan cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit;
Pelayanan kesehatan dasar untuk meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat miskin;
Pelayanan kesehatan rujukan untuk meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin;
Peninjauan pada instalasi gawat darurat untuk meningkatkan
cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan di
kabupaten/kota;
Pembinaan terhadap puskesmas dalam penanganan penyelidikan
epidemiologi kurang dari 24 jam akibat Kejadian Luar Biasa (KLB)
untuk meningkatkan cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang dari 24 jam; dan
Pembinaan desasiaga aktif untuk meningkatkan cakupan desa siaga
aktif.
Selain itu, beberapa kegiatan bidang kesehatan yang perlu diselaraskan
dalam penyusunan RKPD adalah:
1) Dukungan pelaksanaan program sanitasi terpadu berbasis
masyarakat, antara lain:
a. Akses masyarakat terhadap jamban sehat.
b. Akses masyarakat untuk mendapatkan air bersih.
2) Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di
Puskesmas untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat
pada masyarakat serta meningkatnya kepedulian dan peran serta
masyarakat dalam setiap upaya kesehatan; dan
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 184
3) Meningkatkan pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di
daerah.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
4) Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
5) Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;
7) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskemas pembantu dan jaringannya;
8) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
9) Program Manajemen Kesehatan
10) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/
rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata;
11) Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD)
3) Urusan Wajib Pekerjaan Umum
Tujuan dan sasaran urusan wajib pekerjaan umum adalah:
a. Tersusunnya perencanaan program penanganan jalan dan jembatan
yang terpadu dan selaras dengan arah pengembangan dan
pertumbuhan kota;
b. Meningkatnya pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan;
c. Meningkatnya daya tampung volume dan kapasitas jalan untuk
mengurangi kemacetan lalu lintas;
d. Terpenuhinya kebutuhan air bersih masyarakat dengan peningkatan
cakupan pelayanan;
e. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
penyelenggaraan pemerintahan;
f. Peningkatan pembangunan, perbaikan dan perawatan saluran irigasi;
g. Mengurangi area dan lamanya genangan Banjir.
h. Tersedianya basis data dan informasi yang mendukung kegiatan
pembangunan yang dapat diakses secara cepat, murah dan akurat.
i. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang untuk yang ditekankan pada:
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 185
Mendukung ketahanan pangan nasional, melalui pengembangan dan
pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya;
Mendukung ketahanan air melalui kegiatan pengelolaan dan
konservasi waduk, embung, situ serta bangunan penampung air
lainnya dan penyedia dan pengelolaan air baku; dan
Mengendalikan daya rusak air dalam rangka mengurangi kawasan
yang terkena dampak banjir, sedimen/lahar gunung berapi, serta
abrasi pantai, melalui pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan
pengamanan pantai.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program :
1) Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan
2) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
3) Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong
4) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan
5) Program Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa Dan
Jaringan Pengairan Lainnya
6) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air
Limbah
7) Program Pengendalian Banjir
8) Program Pembinaan Dan Pengawasan Serta Pelayanan Ijin Usaha Jasa
Konstruksi
9) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan
10) Program Peningkatan Jalan dan Jembatan
4) Urusan Wajib Perumahan
Tujuan dan sasaran urusan wajib perumahan adalah :
a. Terpenuhinya kebutuhan perumahan masyarakat khususnya
masyarakat berpenghasilan rendah;
b. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang perumahan rakyat yang
ditekankan pada:
Melakukan sosialisasi dan bantuan teknis kepada masyarakat dan
pemangku kepentingan lainnya untuk penyelenggaraan pelayanan
bidang perumahan rakyat melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan
pendampingan untuk ketersediaan rumah layak huni dan terjangkau,
skema dan mekanisme bantuan pembiayaan perumahan bagi
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 186
masyarakat dan lingkungan yang sehat serta aman yang didukung
PSU;
Melakukan pemutakhiran data secara berkala, terkait bangunan
rumah layak huni, harga rumah, penghasilan rumah tangga, kondisi
prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan;
Melakukan pembentukan pusat informasi bidang perumahan untuk
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi
pembangunan rumah layak huni dan terjangkau dan lingkungan
yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU;
Menjalin kerjasama dan kemitraan dengan instansi lain seperti
kantor badan pusat statistik kabupaten/kota, koperasi, pengembang,
dan perbankan;
Melakukan pelatihan khususnya mengenai skim dan mekanisme
bantuan pembiayaan perumahan bagi masyarakat;
Melakukan pengumpulan, pengolahan, dan analisa data khususnya
data harga rumah layak huni dan besaran penghasilan rumah tangga
(khususnya rumah tangga yang masuk katagori berpenghasilan
rendah);
Memberikan fasilitasi rumah layak huni dan terjangkau kepada MBR
untuk menghuni rumah, baik untuk dimiliki maupun cara lain
sesuai peraturan perundang-undangan, berupa penyediaan lahan
murah bagi pembangunan rumah layak huni, pemberian kemudahan
perizinan pembangunan perumahan rumah layak huni, pembiayaan
pembangunan rumah layak huni dan pemberian bantuan sebagian
pembiayaan perbaikan rumah layak huni;
Melakukan pengawasan, pengendalian, evaluasi, koordinasi serta
sinkronisasi pelaksanaan kebijakan dan pelaporan tentang
ketersediaan rumah layak huni, potensi keterjangkauan MBR
menghuni rumah layak huni dan lingkungan yang sehat serta aman
yang didukung PSU.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pengembangan Perumahan
2) Program Lingkungan Sehat Perumahan
3) Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial
4) Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran.
5) Program Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 187
6) Program Pengelolaan Areal Pemakaman
5) Urusan Wajib Penataan Ruang
Tujuan dan Sasaran urusan wajib penataan ruang adalah:
a. Tersusunnya dokumen rencana rinci tata ruang baik Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) maupun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) kawasan
strategis kota ;
b. Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan pemanfataan ruang yang konsisten
terhadap dokumen rencana tata ruang;
c. Meningkatnya pemahaman terhadap rencana tata ruang kota serta
meningkatnya kesadaran perijinan terhadap pemanfaatan ruang sesuai
ketentuan yang berlaku;
d. Meningkatnya kualitas penataan ruang (perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian tata ruang) secara konsekwen dan konsisten;
e. Tersedianya basis data dan informasi yang mendukung kegiatan pembangunan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:
1) Program Perencanaan Tata Ruang;
2) Program Pemanfaatan Tata Ruang;
3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
4) Program Peningkatan dan Pemeliharaan Fasilitas PJU
5) Program Penataan dan Pemeliharaan Ornamen Kota dan Reklame.
6) Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
Tujuan dan Sasaran Urusan Wajib perencanaan pembangunan adalah:
a. Tersedianya tenaga teknis dalam bidang inventarisasi pengolahan dan analisis
data;
b. Terwujudnya sistem informasi data yang berkualitas;
c. Tersedianya data dasar yang benar, dapat dipercaya dan mutakhir pada setiap
unit kerja;
d. Terwujudnya kesadaran tentang arti penting koordinasi pada setiap unit kerja;
e. Tersusunnya dokumen-dokumen perencanaan pembangunan daerah;
f. Terwujudnya program-program kerjasama dan kemitraan dalam manajemen
pembangunan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:
1) Program Pengembangan Data/Informasi;
2) Program Kerjasama Pembangunan;
3) Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar;
4) Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
5) Program Perencanaan Sosial dan Budaya;
6) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;
7) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan SDA.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 188
7) Urusan Wajib Perhubungan
Tujuan dan sasaran urusan wajib perhubungan adalah
a. Meningkatnya penanganan transportasi publik yang terpadu dan selaras dengan
arah pengembangan dan pertumbuhan kota;
b. Meningkatnya pembangunan prasarana dan sarana transportasi;
c. Meningkatnya pemeliharaan prasarana transportasi;
d. Meningkatnya daya tampung volume dan kapasitas jalan untuk mengurangi
kemacetan kendaraan;
e. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan berlalu-lintas.
f. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang perhubungan untuk tahun 2015
yang ditekankan pada:
Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor Kabupaten/Kota yang
memiliki populasi kendaraan wajibuji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan
wajib uji.
Terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau yang
beroperasi pada lintas antar pelabuhan dalamsatu Kabupaten/Kota.
Selain itu, beberapa kegiatan bidang perhubungan yang diselaraskan dalam
penyusunan RKPD adalah:
1) Membangun konektivitas nasional dengan cara:
Melanjutkan peningkatan keselamatan, keamanan dan keandalan
sarana/prasarana transportasi;
Melanjutkan peningkatan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya
Manusia transportasi;
Melanjutkan pengembangan teknologi transportasi yang ramah lingkungan;
dan
Melanjutkan penguatan konektivitas nasional yang bersinergi dengan
konektivitas ASEAN.
2) Membangun industri jasa transportasi nasional dengan cara:
Mendorong peran pemerintah provinsi Kabupaten/BUMN dan swasta dalam
penyediaan infrastruktur sektor transportasi;
Meningkatkan kepastian hukum; dan
Melanjutkan reformasi regulasi/deregulasi.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:
1) Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan
2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
3) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
4) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
5) Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas
6) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
7) Peningkatan Pelayanan Perparkiran
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 189
8) Urusan Wajib Lingkungan Hidup
Tujuan dan Sasaran urusan wajib lingkungan hidup adalah:
a. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana persampahan;
b. Terbangunnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan
lingkungan;
c. Tertanganinya permasalahan lingkungan hidup perkotaan;
d. Meningkatnya kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau publik
e. Terselenggaranya penegakkan hukum terhadap kerusakan lingkungan;
f. Tersusunnya data base sistem informasi lingkungan;
g. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang lingkungan hidup untuk tahun
2015 yang ditekankan pada penyelenggaraan pelayanan di bidang lingkungan
hidup berupa:
Pelayanan pencegahan pencemaran air;
Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak;
Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi
biomassa; dan
Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
Selain itu, beberapa kegiatan di bidang lingkungan hidup yang perlu diselaraskan
dalam penyusunan RKPD adalah:
1) Peningkatan kapasitas kelembagaan lingkungan hidup daerah;
2) Pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan dari sumber domestik
dan usaha skala kecil;
3) Pengelolaan kualitas lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan danau dalam
rangka penurunan laju kerusakan lingkungan dan pengendalian pencemaran
lingkungan;
4) Inventarisasi dan pemetaan lokasi area terkontaminasi limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) (prioritas area industri kecil dan menengah contoh: recycle
battery/aki, kerajinan emas tembaga dan perak);
5) Pengelolaan kualitas lingkungan pantai, kawasan karst, dan perlindungan mata
air di hulu sungai; dan
6) Pengelolaan keanekaragaman hayati dan pengendalian kerusakan lahan di
daerah melalui program Menuju Indonesia Hijau (MIH), Produk Rekayasa Genetik
(PRG), dan pencegahan kebakaran lahan dan hutan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:
1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;
3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
4) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;
5) Program Peningkatan Pengendalian Polusi;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 190
6) Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasan-Kawasan
Konservasi Laut Dan Hutan;
7) Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut;
8) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
9) Urusan Wajib Pertanahan
Tujuan dan sasaran urusan wajib pertanahan adalah:
a. Meningkatnya pengelolaan sistem informasi pertanahan
b. Tertanganinya konflik-konflik pertanahan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:
1) Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah
2) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
3) Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan
4) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
10) Urusan Wajib Kependudukan Dan Catatan Sipil
Tujuan dan sasaran urusan wajib kependudukan dan catatan sipil adalah:
a. Pemerataan penyebaran penduduk yang tidak merata;
b. Meningkatnya pengelolaan administrasi penataan kependudukan;
c. Meningkatnya keserasian kebijakan pembangunan dalam rangka
mobilisasi dan penyebaran penduduk;
d. Terwujudnya pengendalian arus urbanisasi di Kota Mataram.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Penataan Administrasi Kependudukan.
2) Program Keserasian Kebijakan Kependudukan
11) Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Tujuan dan Sasaran urusan wajib pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak adalah:
a. Tercapainya pemahaman konsep kesetaraan dan keadilan gender
dikalangan masyarakat
b. Meningkatkan perlindungan hak-hak anak dan perempuan.
c. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak untuk tahun 2016 yang ditekankan
pada:
Penyediaan cakupan layanan bidang layanan terpadu bagi
perempuan dan anak korban kekerasan untuk mencapai target SPM
100%;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 191
Penyusunan rencana penerapan dan pencapaian SPM bidang layanan
bagi perempuan dan anak korban kekerasan kabupaten/kota yang
terintegrasi dengan rencana penerapan dan pencapaian SPM Bidang
layanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan
Provinsi;
Penyediaan sarana pendukung (dari 5 layanan SPM) di
kabupaten/kota;
Pelatihan sumberdaya manusia penyedia layanan SPM;
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam perlindungan hak
perempuan dan pemenuhan hak anak;
Penyusunan data dan informasi untuk mendukung penerapan SPM;
Peningkatan kapasitas kelembagaan perempuan dan anak di daerah;
Penyusunan laporan penyelenggaraan dan pencapaian SPM bidang
layanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan; dan
Membangun kerjasama antar daerah dan stakeholder dalam
penerapan dan pencapaian SPM.
Selain itu, beberapa kegiatan di bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak yang harus diselaraskan dalam penyusunan RKPD
adalah:
1) Penggunaan parameter kesetaraan gender dalam penyusunan dan
perancangan kebijakan;
2) Pemberian akte kelahiran gratis;
3) Partisipasi anak yang merujuk pada konvensi hak anak dan peraturan
peraturan perundangan yang terkait dengan tumbuh kembang anak;
4) Peningkatan kualitas hidup perempuan di berbagai bidang
pembangunan terutama di bidang politik, kesehatan dan lingkungan
hidup;
5) Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender;
6) Perlindungan hak perempuan, terutama perempuan korban kekerasan
dan trafficking;
7) Peningkatan kualitas hidup anak terutama dalam pemenuhan hak-hak
anak, seperti hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan
pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan,
serta pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya;
8) Pengembangan data gender dan anak; dan
9) Pengembangan kabupaten/kota layak anak.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 192
1) Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan
2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
3) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
4) Program Peningkatan Peran serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
5) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
6) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak
12) Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Tujuan dan Sasaran urusan wajib keluarga berencana dan keluarga
sejahtera:
a. Meningkatnya pelayanan bidang keluarga berencana dan keluarga
sejahtera;
b. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang keluarga berencana dan
keluarga sejahtera untuk tahun 2016 yang ditekankan pada:
Sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk melalui perencanaan
pengendalian penduduk, kerjasama pendidikan, kependudukan dan
analisa dampak kependudukan;
Pengembangan peta Pasangan Usia Subur dan pendataan keluarga di
desa;
Penyediaan dukungan operasional lini lapangan bagi Kelompok
Kegiatan (POKTAN), Petugas Pembantu Lapangan Keluarga
Berencana (PPLB)/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan
Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) minimal 12 kali dalam setahun;
Rapat koordinasi program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga ditingkat desa dan kecamatan; dan
Penyediaan dukungan operasional dan sumber daya manusia untuk
Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) ditingkat kecamatan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Keluarga Berencana;
2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja;
3) Program Pelayanan Kontrasepsi;
4) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak
5) Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 193
6) Program Pembinaan Peranserta Masyarakat dan kelompok Usaha dalam
Pelayanan KB dan Peningkatan Kesejahteraan;
7) Program Penyiapan Tenaga Pedamping Kelompok Bina Keluarga;
8) Program Pembinaan Peranserta masyarakat dalam Pelayanan KB/KR
yang Mandiri;
9) Program Pembinaan Peranserta Masyarakat dan Kelompok Usaha dalam
Pelayanan KB dan Peningkatan Kesejahteraan;
10) Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Melalui Kelompok
Kegiatan di masyarakat;
11) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR.
13) Urusan Wajib Sosial
Tujuan dan Sasaran urusan wajib sosial adalah :
1) Meningkatnya kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat miskin,
penyandang masalah PMKS;
2) Meningkatnya penanganan terhadap penyandang masalah
kesejahteraan sosial dan korban bencana;
3) Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pembangunan
kesejahteraan sosial secara terpadu dan berkelanjutan;
4) Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja;
5) Perlindungan bagi tenaga kerja dan pengembangan lembaga pengerah
tenaga kerja.
6) Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang sosial untuk tahun
2015 yang ditekankan pada:
Pelayanan sosial dasar bagi Penyandang Masalah
KesejahteraanSosial (PMKS) melalui rehabilitasi sosial, pemberdayaan
sosial dan penanggulangan kemiskinan, perlindungan dan jaminan
sosial;
Peningkatan sarana dan prasarana panti sosial, pusat rehabilitasi
sosial, pusat pendidikan dan pelatihan, pusatkesejahteraan sosial,
rumah singgah, dan rumah perlindungan sosial;
Kesejahteraan sosial bagi korban bencana melalui pelayansosial
dasar yang meliputi pendidikan untuk masyarakat di daerah bencana
dengan taruna siaga bencana, penyiapankampung siaga bencana,
dan alokasi bantuan sosial bagi korban bencana;dan
Peningkatan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitasberat,
mental, lanjut usia terlantar, fakir miskin, keluargamiskin rumah
tangga sangat miskin yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak
mampu melalui pelaksanaan perlindungan dan jaminan sosial yang
responsif gender.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 194
Selain itu, beberapa kegiatan di bidang sosial yang perlu diselaraskan dalam
penyusunan RKPD adalah:
1) Pelayanan perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi anak dan alita
terlantar, anak jalanan, anak berhadapan hukum, dananak yang
membutuhkan perlindungan khusus;
2) Program keluarga harapan;
3) Asistensi Sosial Dengan Kecacatan Berat (ASODKB);
4) Asistensi sosial lanjut usia terlantar; dan Pelayanan dan rehabilitasi
sosial penyandang tuna sosial yang terdiri dari gelandangan dan
pengemis, wanita tuna sosial, eks napi, kelompok minoritas (waria, gay,
lesbian, orang dengan HIV-AIDS).
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
3) Program pembinaan anak terlantar
4) Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
5) Program pembinaan panti asuhan /panti jompo
6) Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana,
PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
8) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana
9) Program Pemberdayaan Keluarga Muda Mandiri
10) Program Peningkatan Kelembagaan dan Kesejahteraan Sosial
14) Urusan Wajib Ketenagakerjaan
Tujuan dan Sasaran urusan wajib ketenagakerjaan adalah:
a. Meningkatnya kualitas pelayanan ketenagakerjaan
b. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang ketenagakerjaan untuk
tahun 2016 yang ditekankan pada:
Pelatihan keterampilan kerja yang merupakan pekerjaan nasional
bersifat lintas sektoral, pusat dan daerah, dan antardaerah melalui
kegiatan reorientasi, revitalisasi dan pemenuhan kapasitas Balai
Latihan Kerja (BLK) sesuai dengan kebijakan nasional;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 195
Peningkatan efektifitas informasi pasar kerja, penempatan tenaga
kerja khusus serta memperluas kesempatan kerja melalui model
padat karya dan inkubasi bisnis;
Peningkatan efektifitas penyelesaian perselisihan hubungan
industrial melalui evaluasi peraturan-peraturan daerah yang
teridentifikasi menimbulkan kemelut dan peningkatan
profesionalisme serikat pekerja/buruh;
Peningkatan kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) ketenagakerjaan melalui pemberian fasilitas bagi usaha
ekonomi informal agar menjadi formal serta pembinaan tentang
perlindungan tenaga kerja dan syarat-syarat kerja kepada
pengusaha-pengusaha ekonomi informal; dan
Pengawasan ketenagakerjaan dengan indikator besaran pemeriksaan
perusahaan dan besaran pengujian peralatan di perusahaan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Peningkatan Kualitas Penduduk Usia Produktif
2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
3) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
4) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
15) Urusan Wajib Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah
Tujuan dan Sasaran urusan wajib koperasi dan pengusaha kecil menengah
adalah:
a. Meningkatkan peran Koperasi dan UKM dalam mendukung terwujudnya
ekonomi kerakyatan sebagai basis dalam pertumbuhan perekonomian
daerah;
b. Peningkatan modal usaha dan pemberdayaan koperasi dan UKM;
c. Peningkatan promosi dan informasi perekonomian daerah.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif;
2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah;
3) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM;
4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
16) Urusan Wajib Penanaman Modal
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 196
Tujuan dan Sasaran urusan wajib ketenagakerjaan adalah:
a. Peningkatan kualitas pelayanan penanaman modal
b. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang ketenagakerjaan untuk
tahun 2015 yang ditekankan pada:
Sosialisasi Penyusunan Laporan Pelaksanaan SPM Bidang
Penanaman Modal;
Monitoring dan Evaluasi atas Implementasi SPM Bidang Penanaman
Modal.
Selain itu, beberapa kegiatan di bidang penanaman modal yang harus
diselaraskan dalam penyusunan RKPD adalah :
1) Pengendalian pelaksanaan penanaman modal di daerah sesuai dengan
Peraturan Kepala BKPM Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman
Tatacara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;
2) Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang penanaman
modal sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;
3) Implementasi sistem pelayanan pelayanan infomasi dan perijinan
investasi secara elektronik sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25
2007 tentang Penanaman Modal.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi;
3) Program penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah;
4) Program Penanaman Modal
5) Program Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik
6) Program Peningkatan Pelayanan Informasi dan Pengaduan Perijinan.
17) Urusan Wajib Kebudayaan
Tujuan dan Sasaran urusan wajib kebudayaan adalah:
a. Melestarikan kebudayaan daerah dan kesenian daerah melalui kegiatan
pembinaan budaya lokal, kesenian lokal dan pengembangan
kelembagaan kebudayaan dan kesenian.
b. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang ketenagakerjaan untuk
tahun 2015 yang ditekankan pada:
Melaksanakan kajian kesenian berupa seminar, diskusi, bengkel
seni dan kegiatan serupa lainnya;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 197
Melakukan fasilitasi kesenian di daerah berupa pemberian bantuan,
bimbingan organisasi, kaderisasi, penerbitan dan pendokumentasian
dan kritik seni; dan
Mendorong penyelenggaraan gelar seni di daerah berupa pergelaran,
pameran, festival atau lomba.
Selain itu, beberapa kegiatan dalam bidang kesenian dan budaya
diselaraskan dalam penyusunan RKPD adalah:
1) Registrasi budaya untuk melindungi dan mengembangkan warisan
budaya;
2) Pengembangan sejarah dan nilai budaya; Pelestarian dan pengelolaan
peninggalan purbakala;
3) Pelestarian sejarah dan nilai tradisional;
4) Rumah budaya dan diplomasi budaya berfungsi untuk menghadirkan
Indonesia di mancanegara; dan
5) World Culture Forum untuk menjadikan kekuatan budaya dalam
pembangunan berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pengembangan Nilai Budaya;
2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;
3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya;
4) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya.
18) Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
Tujuan dan Sasaran urusan wajib kepemudaan dan olahraga adalah :
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
2) Program peningkatan peran serta kepemudaan
3) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda
4) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah Raga
5) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga.
19) Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Tujuan dan Sasaran urusan wajib kesatuan bangsa dan politik dalam negeri adalah :
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 198
a. Meningkatnya pemahaman masyarakat dalam pengembangan pendidikan politik
serta hubungan antara masyarakat dan legislatif;
b. Meningkatnya intensitas dialog interaktif dalam rangka partisipasi demokrasi
serta dalam mengakomodasi aspirasi rakyat;
c. Meningkatnya wawasan kebangsaan generasi muda/pelajar;
d. Terwujudnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat;
e. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
f. Berkembangnya kelembagaan perlindungan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat lokal dan peningkatan peran serta masyarakat;
g. Meningkatnya tingkat kesiapsiagaaan aparat dan masyarakat dalam pencegahan
dan penanggulangan bencana alam
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:
1) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.
2) Program pengembangan wawasan kebangsaan.
3) Program Kemitraan Pengembangan wawasan kebangsaan.
4) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
5) Penegakan Peraturan Perundangan - undangan Daerah
6) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat).
7) Program pendidikan politik masyarakat.
8) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
9) Pemulihan Pasca Bencana Alam.
20) Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, Dan Persandian.
Tujuan dan Sasaran urusan wajib pemerintahan umum adalah :
a. Meningkatnya kualitas, efektivitas, efisiensi dan tertib administrasi
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan umum dan pembangunan di
tingkat kelurahan;
b. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan;
c. Meningkatnya supremasi hukum, penghargaan terhadap Hak Asasai
Manusia dan kepastian hukum serta rasa keadilan;
d. Meningkatnya Penyusunan dan penyempurnaan produk-produk hukum
daerah, meningkatnya kualitas aparat penegak hukum dan
meningkatnya pelayanan, bantuan hukum serta budaya tertib hukum
guna mendukung kesadaran hukum masyarakat;
e. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan
akuntabel serta meningkatnya pengembangan sumber–sumber
penerimaan asli daerah;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 199
f. Meningkatnya kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan
ajaran agama serta meningkatnya toleransi dan kerukunan hidup intern
dan antar umat beragama.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
2) Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala
daerah
3) Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
4) Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
5) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH.
6) Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan.
7) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah.
8) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan.
9) Program Penataan Daerah Otonomi Baru.
10) Program Peningkatan Capaian Kinerja
11) Penyelenggaraan Pemerintahan Umum
12) Program Penataan Daerah, Organisasi dan Ketatalaksanaan Serta PAN.
13) Program peningkatan kualitas pelayanan publik.
14) Program Pendidikan Kedinasan.
15) Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur.
16) Program pembinaan dan pengembangan aparatur.
17) Program Pengendalian Pembangunan Daerah.
18) Program Pembinaan dan Pemantauan Pelaksanaan PER.
19) Program Pembinaan Pemerintahan Desa/Kelurahan.
20) Program Peningkatan Kesetaraan Gender dan Kepemudaan.
21) Program pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan keagamaan.
21) Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Tujuan dan Sasaran urusan wajib ketahanan pangan adalah :
1) Meningkatnya kesejahteraan petani;
2) Meningkatnya penganekaragaman pangan ditengah-tengah masyarakat;
3) Meningkatnya ketahanan pangan daerah.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 200
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
3) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat
Guna
4) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
22) Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Tujuan dan Sasaran urusan wajib pemberdayaan masyarakat dan desa
adalah:
a. Meningkatnya kemampuan lembaga masyarakat dan dalam
pemerintahan dan pembangunan;
b. Meningkatnya peranan dan partisipasi stakeholder dalam pemerintahan
dan pembangunan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
2) Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
3) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
4) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
5) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Kota
6) Program Peningkatan dan Pengembangan Manajemen Pembangunan
Partisipatif
23) Urusan Wajib Statistik
Tujuan dan Sasaran urusan wajib statistik adalah :
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
24) Urusan Wajib Kearsipan
Tujuan dan Sasaran urusan wajib kearsipan adalah :
a. Meningkatnya pengelolaan kearsipan daerah yang baik dalam rangka
menunjang pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan;
b. Meningkatnya Tenaga Fungsional Arsiparis daerah yang profesional.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip;
2) Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan.
25) Urusan Wajib Komunikasi Dan Informatika
Tujuan dan Sasaran urusan wajib komunikasi dan informasi adalah :
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 201
a. Meningkatnya penyampaian informasi hasil kajian dan terapan IPTEK
yang tepat guna dan berdayaguna;
b. Mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi kegiatan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan;
c. Terciptanya kemandirian dan kebebasan pers dalam menggali dan
menyampaikan informasi secara lengkap, obyektif dan
bertanggungjawab serta terjalinnya komunikasi antar pelaku
pembangunan yang harmonis.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
2) Program kerjasama informasi dengan mass media
3) Program Peningkatan Pelayanan Telekomunikasi dan Informatika
4) Program Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
5) Program Peningkatan Kwalitas Pelayanan Informasi Publik
6) Peningkatan Pelayanan Pos dan Telekomunikasi
7) Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
26) Urusan Wajib Perpustakaan
Tujuan dan Sasaran urusan wajib perpustakaan adalah :
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
B. URUSAN PILIHAN
Penyelenggaraan Urusan Pilihan digunakan untuk membiayai urusan
pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi
unggulan daerah.
Pemerintah Kota Mataram melaksanakan 6 (enam) urusan pilihan meliputi
pertanian; pariwisata; kelautan dan perikanan; perdagangan; perindustrian;
serta transmigrasi. Adapun, program pembangunan yang dilaksanakan pada
masing-masing urusan pilihan, sebagai berikut:
1. Urusan Pilihan Pertanian
Tujuan dan Sasaran Urusan Pilihan Pertanian adalah :
a. Meningkatnya daya saing dan terpenuhinya infrastruktur;
b. Meningkatkan pendapatan daerah dan perluasan lapangan kerja;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 202
c. Menciptakan iklim yang kondusif guna menarik minat investor baik
asing maupun domestik.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
2) Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan).
3) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan.
4) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan.
5) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan.
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak.
7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.
8) Program Peningkatan Produksi Peternakan.
2. Urusan Pilihan Pariwisata
Tujuan dan sasaran urusan pilihan Pariwisata adalah :
a. Meningkatnya aktivitas kepariwisataan dengan mengembangkan
pemanfaatan potensi-potensi wisata secara maksimal baik wisata bahari
maupun wisata alam;
b. Meningkatnya manajemen pengelolaan pariwisata serta peningkatan
kualitas sumber daya manusia;
c. Meningkatnya kerjasama dan kemitraan pengelolaan dan pemanfaatan
potensi wisata secara maksimal baik wisata bahari maupun wisata
alam.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program pengembangan pemasaran pariwisata
2) Program pengembangan destinasi pariwisata
3) Program pengembangan Kemitraan
3. Urusan Pilihan Kelautan Dan Perikanan
Tujuan dan Sasaran Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan adalah :
a. Meningkatnya pendapatan nelayan dan produktivitas hasil perikanan;
b. Meningkatnya akses permodalan dan pemasaran yang lebih luas;
c. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia, bantuan modal usaha,
bantuan teknologi dan pengembangan sumber daya sarana dan
prasarana masyarakat nelayan serta pengembangan pasar ikan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program :
1) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 203
2) Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan
pengendalian sumberdaya kelautan
3) Program pengembangan budidaya perikanan
4) Program pengembangan perikanan tangkap
5) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran produksi perikanan
6) Pengembangan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Perikanan
4. Urusan Pilihan Perdagangan
Tujuan dan Sasaran Urusan Pilihan Perdagangan adalah :
a. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan dan
jasa;
b. Meningkatnya pengembangan perdagangan dan jasa sebagai lapangan
usaha masyarakat;
c. Memperlancar jalur distribusi barang dan jasa;
d. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan SDM, penguatan
permodalan dan peningkatan askes pasar, pemberdayaan UKM serta
pengembangan sentra-sentra sesuai dengan kawasan unggulan;
e. Meningkatnya kerjasama dan kemitraan dalam perluasan jaringan
perdagangan dan jasa serta meningkatnya daya saing produk lokal.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
2) Program peningkatan perdagangan ekspor
3) Program peningkatan dan pengembangan ekspor
4) Program peningkatan efiisiensi pedagangan dalam negeri
5) Pembina pedagang kaki lima dan asongan
6) Peningkatan kapasitas usaha
5. Urusan Pilihan Perindustrian
Tujuan dan Sasaran Urusan Pilihan Perindustrian adalah :
a. Meningkatnya Pengembangan industri kecil dan menengah yang
bertumpu pada ekonomi kerakyatan;
b. Meningkatnya akses permodalan dan ketersediaan bahan baku,
ketrampilan manajemen usaha dan produksi terutama home industri,
menengah dan kecil;
c. Meningkatnya kerjasama dan kemitraan dalam pengembangan sektor
industri.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 204
1) Program pengembangan industri kecil dan menengah
2) Program pengembangan dan peningkatan ekspor
3) Program peningkatan kemampuan teknologi industri
4) Program penataan struktur industri
6. Urusan Pilihan Transmigrasi
Tujuan dan Sasaran Urusan Pilihan Transmigrasi adalah meningkatnya
pencapaian sasaran penyuluhan kepada masyarakat.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
Program Penempatan Calon Transmigrasi.
5.1.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan; dan dirinci
menjadi:
1) Belanja Pegawai, pada tahun 2015 sesuai pedoman penyusunan APBD
Tahun Anggaran 2015, yaitu:
a. Penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil
Daerah (PNSD) disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan serta memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan
tunjangan PNSD serta pemberian gaji ketiga belas.
b. Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan Calon
PNSD sesuai formasi pegawai Tahun 2015.
c. Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji berkala,
kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan
memperhitungkan acress yang besarnya maksimum 2,5% (dua koma
lima persen) dari jumlah belanja pegawai untuk gaji pokok dan
tunjangan.
d. Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD serta PNSD
dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2015 dengan mempedomani
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.
Terkait dengan hal tersebut, penyediaan anggaran untuk pengembangan
cakupan penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD serta PNSD di luar cakupan
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 205
penyelenggaraan jaminan kesehatan yang disediakan oleh BPJS, tidak
diperkenankan dianggarkan dalam APBD.
e. Penganggaran penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja dan kematian
bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD
serta PNSD dibebankan pada APBD dengan mempedomani Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011,
Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2013 tentang Perubahan
Kesembilan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Peraturan
Presiden Nomor 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan
Program Jaminan Sosial.
f. Penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD harus memperhatikan
kemampuan keuangan daerah dengan persetujuan DPRD sesuai amanat
Pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005. Kebijakan
dan penentuan kriterianya ditetapkan terlebih dahulu dengan peraturan
kepala daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 39 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011.
g. Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah.
h. Tunjangan profesi guru PNSD dan dana tambahan penghasilan guru
PNSD yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2015 melalui dana
transfer ke daerah dianggarkan dalam APBD pada jenis belanja pegawai,
dan diuraikan ke dalam obyek dan rincian obyek belanja sesuai dengan
kode rekening berkenaan.
2) Belanja Hibah dan Bantuan Sosial, tahun 2015 sesuai pedoman
penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015 maka penganggaran belanja hibah
dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD mempedomani peraturan
kepala daerah yang telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial Yang Bersumber dari APBD, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber
dari APBD, serta peraturan perundangundangan lain di bidang hibah dan
bantuan sosial.
3) Belanja Tidak Terduga, tahun 2015 sesuai pedoman penyusunan APBD
Tahun Anggaran 2015 maka penganggaran belanja tidak terduga dilakukan
secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2014
dan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 206
diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah.
Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk mendanai kegiatan yang
sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi berulang, seperti
kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan
bencana sosial, yang tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan
pada Tahun Anggaran 2015, termasuk pengembalian atas kelebihan
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya.
5.1.2. BELANJA LANGSUNG
Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan yang terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah daerah. Sesuai
pedoman penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015 maka penganggaran belanja
langsung memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Penganggaran belanja langsung digunakan untuk pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.
Penganggaran belanja langsung dituangkan dalam bentuk program dan
kegiatan, yang manfaat capaian kinerjanya dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik dan
keberpihakan pemerintah daerah kepada kepentingan publik. Penyusunan
anggaran belanja untuk setiap program dan kegiatan mempedomani SPM
yang telah ditetapkan, Analisis Standar Belanja (ASB), dan standar satuan
harga. Selain itu, penganggaran belanja barang dan jasa mengutamakan
produksi dalam negeri dan melibatkan usaha mikro dan usaha kecil serta
koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat,
kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis.
2) Belanja Pegawai, sesuai pedoman penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015
maka penganggaran belanja pegawai pada komponen Belanja Langsung
memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas dalam
pencapaian sasaran program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan
waktu pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai target kinerja kegiatan
dimaksud.
3) Belanja Barang dan Jasa, sesuai pedoman penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2015 maka penganggaran belanja pegawai pada komponen
Belanja Langsung memperhatikan kebutuhan nyata yang didasarkan atas
pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD serta asas kepatutan, kewajaran dan
rasionalitas dalam pencapaian sasaran program dan kegiatan sesuai dengan
kebutuhan dan waktu pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai target
kinerja kegiatan dimaksud.
4) Belanja Modal, dalam penganggarannya harus memprioritaskan untuk
pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana yang terkait
dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
5.2. PEMBIAYAAN DAERAH
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 207
Pembiayaan Daerah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah semua transaksi keuangan untuk
menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus.
Berdasarkan pedoman penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015 terkait
dengan pembiayaan daerah meliputi:
a. Penerimaan Pembiayaan
1) Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
(SiLPA) harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional
dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun
Anggaran 2014.
2) Dalam menetapkan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber
dari pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan besarannya sesuai
peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan.
3) Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun
pembiayaan, kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis
penerimaan kembali investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir
dan rincian obyek dana bergulir dari kelompok masyarakat penerima.
4) Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman daerah berdasarkan
peraturan perundang-undangan di bidang pinjaman daerah.
b. Pengeluaran Pembiayaan
1) Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, pemerintah daerah dapat
menganggarkan investasi jangka panjang non permanen dalam bentuk
dana bergulir sesuai Pasal 118 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
2) Penyertaan modal pemerintah daerah pada badan usaha milik
negara/daerah dan/atau badan usaha lainnya ditetapkan dengan
peraturan daerah tentang Penyertaan Modal
3) Pemerintah daerah dapat menambah modal yang disetor dan/atau
melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga
BUMD dimaksud dapat lebih berkompetisi, tumbuh dan berkembang.
4) Dalam rangka meningkatkan akses pembiayaan bagi Usaha Masyarakat
Kecil dan Menengah (UMKM), pemerintah daerah dapat melakukan
penyertaan modal kepada bank perkreditan rakyat milik pemerintah
daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 208
5) Dalam rangka penguatan struktur permodalan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM), bagian laba bersih PDAM yang layanannya belum
mencapai 80% (delapan puluh persen) dari jumlah penduduk yang
menjadi cakupan pelayanan PDAM harus diinvestasikan kembali untuk
penambahan, peningkatan, perluasan prasarana dan sarana sistem
penyediaan air minum, baik fisik maupun non fisik serta peningkatan
kualitas dan pengembangan cakupan pelayanan.
6) Untuk menganggarkan dana cadangan, pemerintah daerah harus
menetapkan terlebih dahulu peraturan daerah tentang pembentukan
dana cadangan yang mengatur tujuan pembentukan dana cadangan,
program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan, besaran
dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan.
7) Jumlah pembiayaan neto harus dapat menutup defisit anggaran
sebagaimana diamanatkan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah
Nomor 58 Tahun 2005 dan Pasal 61 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
c. Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) Tahun Berjalan
1) Pemerintah daerah menetapkan Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) Tahun
Anggaran 2015 bersaldo nihil.
2) Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBD menghasilkan
SILPA Tahun Berjalan positif, pemerintah daerah harus
memanfaatkannya untuk penambahan program dan kegiatan prioritas
yang dibutuhkan, volume program dan kegiatan yang telah
dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan.
3) Dalam hal perhitungan SILPA Tahun Berjalan negatif, pemerintah
daerah melakukan pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran
pembiayaan yang bukan merupakan kewajiban daerah, pengurangan
program dan kegiatan yang kurang prioritas dan/atau pengurangan
volume program dan kegiatannya.
5.2.1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah yang akan dilakukan pada
tahun 2015 diarahkan untuk mengoptimalkan dan mendayagunakan Sisa lebih
Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya, khususnya penerimaan dari
pos pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan,
pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan yang sah, yang direncanakan
pada tahun 2014.
5.2.2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 209
Kebijakan pengeluaran pembiayaan pada Tahun 2015 diarahkan kepada
penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah pada PDAM Giri Menang dan
dalam rangka perbaikan infrastruktur perkotaan yang berpihak pada
masyarakat berpenghasilan rendah; penyertaan modal pada PT Bank NTB dan
BPR NTB Mataram.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 210
BAB 6
PENUTUP
RKPD Kota Mataram Tahun 2016 menjadi pedoman transisi yang ditetapkan
dengan Peraturan Walikota Mataram, merupakan dokumen perencanaan sebagai
rujukan dalam penyusunan KUA serta PPAS APBD TA. 2016.
RKPD Kota Mataram Tahun 2016 disusun dengan koordinasi antar SKPD dalam
lingkup Pemerintah Kota Mataram dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan
melalui Forum Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM), yang
berfungsi sebagai Forum untuk menghasilkan kesepakatan terutama Sinkronisasi
Rencana kegiatan penyelerasan program kegiatan yang tercantum dalam Agenda
Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Agenda Nasional.
Dokumen ini berfungsi pula sebagai acuan dan pedoman bagi SKPD dalam
melaksanakan tugas–tugas pemerintahan umum serta diharapkan mampu
mengkomunikasikan dan mensinergikan secara berkelanjutan antar pelaku
pembangunan, dan dapat pula dipergunakan sebagai media evaluasi pelaksanaan
kegiatan agar tetap sesuai dengan rencana.
Akhirnya, harapan kita semua RKPD Kota Mataram Tahun 2016 dapat
diimplementasikan secara bertanggung jawab dan bermanfaat dalam memberikan
konstribusi pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat Kota Mataram.
WALIKOTA MATARAM,
H. AHYAR ABDUH
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 180
BAB 5
RENCANA PROGRAM dan
KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
5.1. BELANJA DAERAH
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah Kota Mataram Tahun 2016
masih tetap berpedoman pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dengan
melihat Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 120/253/SJ tanggal 16
Januari 2015 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Setelah
Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Dalam surat edaran
tersebut disebutkan bahwa pemerintah daerah berkewajiban menyelesaikan
secara seksama inventarisasi P3D dan serah terima personel, sarana dan
prasarana serta dokumen (P2D) paling lambat tanggal 2 Oktober 2016, sehingga
dari hasil inventarisasi tersebut menjadi dokumen dan dasar penyusunan RKPD
Provinsi/Kab/Kota. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,
terdapat 26 urusan wajib dan 6 urusan pilihan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kota Mataram di tahun 2016.
Sedangkan untuk pedoman pengelolaan keuangan daerah didasarkan
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dimana pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa
belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan
pemerintah yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupeten/kota yang
terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya
dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara
pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
A. URUSAN WAJIB
Untuk itu, tahun 2016 Pemerintah Kota Mataram melaksanakan 26
urusan pemerintahan wajib yang terdiri dari:
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan Umum
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 181
4. Perumahan
5. Penataan Ruang
6. Perencanaan Pembangunan
7. Perhubungan
8. Lingkungan Hidup
9. Pertanahan
10. Kependudukan dan Catatan Sipil
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
13. Sosial
14. Ketenagakerjaan
15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
16. Penanaman Modal
17. Kebudayaan
18. Kepemudaan dan Olahraga
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah dan Kepegawaian
21. Ketahanan Pangan
22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
23. Statistik
24. Kearsipan
25. Komunikasi dan Informatika
26. Perpustakaan
Adapun, program pembangunan yang dilaksanakan pada masing-masing
Urusan Pemerintahan Wajib, sebagai berikut:
1) Urusan Wajib Pendidikan
Tujuan urusan wajib pendidikan adalah meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia bagi masyarakat Kota Mataram melalui pelayanan
pendidikan yang bermutu, sedangkan sasarannya adalah:
a. Meningkatkan kualitas pendidikan;
b. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik;
c. Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan;
d. Meningkatkan kualitas manajemen pendidikan;
e. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang pendidikan yang
ditekankan pada:
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 182
Pemetaan sekolah terkait lokasi, kondisi ruang kelas, dan persebaran
penduduk;
Pemetaan kondisi dan pemenuhan kebutuhan ruangan,
laboratorium, alat peraga dan berbagai fasilitas sekolah lainnya;
Pemetaan jumlah dan kompetensi guru dan kepala sekolah serta
identifikasi berbagai aktifitas yang mendukung pembinaan, pelatihan
dan sertifikasi;
Pendataan dan penyediaan kebutuhan buku bagi peserta didik dan
guru;
Penerapan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) melalui
pemetaan kemampuan satuan pendidikan, diklat peningkatan
kompetensi dan penjaminan mutu substansi MBS.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pendidikan Anak Usia Dini;
2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
3) Program Pendidikan Menengah;
4) Program Pendidikan Non Formal
5) Program Pendidikan Luar Biasa;
6) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
7) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan;
2) Urusan Wajib Kesehatan
Tujuan urusan wajib kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Kota Mataram. Sedangkan sasarannya adalah:
a. Menurunnya angka kematian ibu maternal;
b. Menurunnya angka kematian bayi;
c. Menurunnya status gizi buruk pada bayi dan balita;
d. Meningkatkan umur harapan hidup 65,8 tahun menjadi 68,5 tahun
sesuai rata-rata harapan hidup nasional;
e. Meningkatnya antisipasi penanggulangan penyakit menular sepert DB,
Flu burung dan lain-lain;
f. Meningkatnya cakupan penduduk miskin yang mendapat jaminan
pemeliharaan kesehatan;
g. Meningkatnya partisipasi masyarakat melalui perilaku hidup bersih dan
sehat;
h. Meningkatnya kinerja pelayanan kesehatan masyarakat;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 183
i. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang kesehatan yang
ditekankan pada:
Peran posyandu dalam melakukan screening untuk meningkatkan
cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak keluarga
miskin usia 6-24 bulan;
Peran posyandu dalam melakukan screening gizi keluarga miskin
untuk meningkatkan cakupan perawatan atas balita gizi buruk;
Kunjungan Puskesmas ke SD dan setingkat untuk meningkatkan
cakupan pemeriksaan kesehatan siswa;
Promosi keikutsertaan Keluarga Berencana (KB) mandiri untuk
meningkatkan cakupan peserta KB aktif;
Penemuan kasus penyakit secara aktif pada masyarakat untuk
meningkatkan cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit;
Pelayanan kesehatan dasar untuk meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat miskin;
Pelayanan kesehatan rujukan untuk meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin;
Peninjauan pada instalasi gawat darurat untuk meningkatkan
cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan di
kabupaten/kota;
Pembinaan terhadap puskesmas dalam penanganan penyelidikan
epidemiologi kurang dari 24 jam akibat Kejadian Luar Biasa (KLB)
untuk meningkatkan cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang dari 24 jam; dan
Pembinaan desasiaga aktif untuk meningkatkan cakupan desa siaga
aktif.
Selain itu, beberapa kegiatan bidang kesehatan yang perlu diselaraskan
dalam penyusunan RKPD adalah:
1) Dukungan pelaksanaan program sanitasi terpadu berbasis
masyarakat, antara lain:
a. Akses masyarakat terhadap jamban sehat.
b. Akses masyarakat untuk mendapatkan air bersih.
2) Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di
Puskesmas untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat
pada masyarakat serta meningkatnya kepedulian dan peran serta
masyarakat dalam setiap upaya kesehatan; dan
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 184
3) Meningkatkan pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di
daerah.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
4) Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
5) Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;
7) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskemas pembantu dan jaringannya;
8) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
9) Program Manajemen Kesehatan
10) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/
rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata;
11) Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD)
3) Urusan Wajib Pekerjaan Umum
Tujuan dan sasaran urusan wajib pekerjaan umum adalah:
a. Tersusunnya perencanaan program penanganan jalan dan jembatan
yang terpadu dan selaras dengan arah pengembangan dan
pertumbuhan kota;
b. Meningkatnya pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan;
c. Meningkatnya daya tampung volume dan kapasitas jalan untuk
mengurangi kemacetan lalu lintas;
d. Terpenuhinya kebutuhan air bersih masyarakat dengan peningkatan
cakupan pelayanan;
e. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
penyelenggaraan pemerintahan;
f. Peningkatan pembangunan, perbaikan dan perawatan saluran irigasi;
g. Mengurangi area dan lamanya genangan Banjir.
h. Tersedianya basis data dan informasi yang mendukung kegiatan
pembangunan yang dapat diakses secara cepat, murah dan akurat.
i. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang untuk yang ditekankan pada:
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 185
Mendukung ketahanan pangan nasional, melalui pengembangan dan
pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya;
Mendukung ketahanan air melalui kegiatan pengelolaan dan
konservasi waduk, embung, situ serta bangunan penampung air
lainnya dan penyedia dan pengelolaan air baku; dan
Mengendalikan daya rusak air dalam rangka mengurangi kawasan
yang terkena dampak banjir, sedimen/lahar gunung berapi, serta
abrasi pantai, melalui pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan
pengamanan pantai.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program :
1) Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan
2) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
3) Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong
4) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan
5) Program Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa Dan
Jaringan Pengairan Lainnya
6) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air
Limbah
7) Program Pengendalian Banjir
8) Program Pembinaan Dan Pengawasan Serta Pelayanan Ijin Usaha Jasa
Konstruksi
9) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan
10) Program Peningkatan Jalan dan Jembatan
4) Urusan Wajib Perumahan
Tujuan dan sasaran urusan wajib perumahan adalah :
a. Terpenuhinya kebutuhan perumahan masyarakat khususnya
masyarakat berpenghasilan rendah;
b. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang perumahan rakyat yang
ditekankan pada:
Melakukan sosialisasi dan bantuan teknis kepada masyarakat dan
pemangku kepentingan lainnya untuk penyelenggaraan pelayanan
bidang perumahan rakyat melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan
pendampingan untuk ketersediaan rumah layak huni dan terjangkau,
skema dan mekanisme bantuan pembiayaan perumahan bagi
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 186
masyarakat dan lingkungan yang sehat serta aman yang didukung
PSU;
Melakukan pemutakhiran data secara berkala, terkait bangunan
rumah layak huni, harga rumah, penghasilan rumah tangga, kondisi
prasarana, sarana dan utilitas lingkungan perumahan;
Melakukan pembentukan pusat informasi bidang perumahan untuk
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi
pembangunan rumah layak huni dan terjangkau dan lingkungan
yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU;
Menjalin kerjasama dan kemitraan dengan instansi lain seperti
kantor badan pusat statistik kabupaten/kota, koperasi, pengembang,
dan perbankan;
Melakukan pelatihan khususnya mengenai skim dan mekanisme
bantuan pembiayaan perumahan bagi masyarakat;
Melakukan pengumpulan, pengolahan, dan analisa data khususnya
data harga rumah layak huni dan besaran penghasilan rumah tangga
(khususnya rumah tangga yang masuk katagori berpenghasilan
rendah);
Memberikan fasilitasi rumah layak huni dan terjangkau kepada MBR
untuk menghuni rumah, baik untuk dimiliki maupun cara lain
sesuai peraturan perundang-undangan, berupa penyediaan lahan
murah bagi pembangunan rumah layak huni, pemberian kemudahan
perizinan pembangunan perumahan rumah layak huni, pembiayaan
pembangunan rumah layak huni dan pemberian bantuan sebagian
pembiayaan perbaikan rumah layak huni;
Melakukan pengawasan, pengendalian, evaluasi, koordinasi serta
sinkronisasi pelaksanaan kebijakan dan pelaporan tentang
ketersediaan rumah layak huni, potensi keterjangkauan MBR
menghuni rumah layak huni dan lingkungan yang sehat serta aman
yang didukung PSU.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pengembangan Perumahan
2) Program Lingkungan Sehat Perumahan
3) Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial
4) Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran.
5) Program Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 187
6) Program Pengelolaan Areal Pemakaman
5) Urusan Wajib Penataan Ruang
Tujuan dan Sasaran urusan wajib penataan ruang adalah:
a. Tersusunnya dokumen rencana rinci tata ruang baik Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) maupun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) kawasan
strategis kota ;
b. Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan pemanfataan ruang yang konsisten
terhadap dokumen rencana tata ruang;
c. Meningkatnya pemahaman terhadap rencana tata ruang kota serta
meningkatnya kesadaran perijinan terhadap pemanfaatan ruang sesuai
ketentuan yang berlaku;
d. Meningkatnya kualitas penataan ruang (perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian tata ruang) secara konsekwen dan konsisten;
e. Tersedianya basis data dan informasi yang mendukung kegiatan pembangunan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:
1) Program Perencanaan Tata Ruang;
2) Program Pemanfaatan Tata Ruang;
3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
4) Program Peningkatan dan Pemeliharaan Fasilitas PJU
5) Program Penataan dan Pemeliharaan Ornamen Kota dan Reklame.
6) Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
Tujuan dan Sasaran Urusan Wajib perencanaan pembangunan adalah:
a. Tersedianya tenaga teknis dalam bidang inventarisasi pengolahan dan analisis
data;
b. Terwujudnya sistem informasi data yang berkualitas;
c. Tersedianya data dasar yang benar, dapat dipercaya dan mutakhir pada setiap
unit kerja;
d. Terwujudnya kesadaran tentang arti penting koordinasi pada setiap unit kerja;
e. Tersusunnya dokumen-dokumen perencanaan pembangunan daerah;
f. Terwujudnya program-program kerjasama dan kemitraan dalam manajemen
pembangunan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:
1) Program Pengembangan Data/Informasi;
2) Program Kerjasama Pembangunan;
3) Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar;
4) Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
5) Program Perencanaan Sosial dan Budaya;
6) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;
7) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan SDA.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 188
7) Urusan Wajib Perhubungan
Tujuan dan sasaran urusan wajib perhubungan adalah
a. Meningkatnya penanganan transportasi publik yang terpadu dan selaras dengan
arah pengembangan dan pertumbuhan kota;
b. Meningkatnya pembangunan prasarana dan sarana transportasi;
c. Meningkatnya pemeliharaan prasarana transportasi;
d. Meningkatnya daya tampung volume dan kapasitas jalan untuk mengurangi
kemacetan kendaraan;
e. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan berlalu-lintas.
f. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang perhubungan untuk tahun 2015
yang ditekankan pada:
Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor Kabupaten/Kota yang
memiliki populasi kendaraan wajibuji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan
wajib uji.
Terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau yang
beroperasi pada lintas antar pelabuhan dalamsatu Kabupaten/Kota.
Selain itu, beberapa kegiatan bidang perhubungan yang diselaraskan dalam
penyusunan RKPD adalah:
1) Membangun konektivitas nasional dengan cara:
Melanjutkan peningkatan keselamatan, keamanan dan keandalan
sarana/prasarana transportasi;
Melanjutkan peningkatan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya
Manusia transportasi;
Melanjutkan pengembangan teknologi transportasi yang ramah lingkungan;
dan
Melanjutkan penguatan konektivitas nasional yang bersinergi dengan
konektivitas ASEAN.
2) Membangun industri jasa transportasi nasional dengan cara:
Mendorong peran pemerintah provinsi Kabupaten/BUMN dan swasta dalam
penyediaan infrastruktur sektor transportasi;
Meningkatkan kepastian hukum; dan
Melanjutkan reformasi regulasi/deregulasi.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:
1) Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan
2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
3) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
4) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
5) Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas
6) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
7) Peningkatan Pelayanan Perparkiran
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 189
8) Urusan Wajib Lingkungan Hidup
Tujuan dan Sasaran urusan wajib lingkungan hidup adalah:
a. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana persampahan;
b. Terbangunnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan
lingkungan;
c. Tertanganinya permasalahan lingkungan hidup perkotaan;
d. Meningkatnya kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau publik
e. Terselenggaranya penegakkan hukum terhadap kerusakan lingkungan;
f. Tersusunnya data base sistem informasi lingkungan;
g. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang lingkungan hidup untuk tahun
2015 yang ditekankan pada penyelenggaraan pelayanan di bidang lingkungan
hidup berupa:
Pelayanan pencegahan pencemaran air;
Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak;
Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi
biomassa; dan
Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
Selain itu, beberapa kegiatan di bidang lingkungan hidup yang perlu diselaraskan
dalam penyusunan RKPD adalah:
1) Peningkatan kapasitas kelembagaan lingkungan hidup daerah;
2) Pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan dari sumber domestik
dan usaha skala kecil;
3) Pengelolaan kualitas lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan danau dalam
rangka penurunan laju kerusakan lingkungan dan pengendalian pencemaran
lingkungan;
4) Inventarisasi dan pemetaan lokasi area terkontaminasi limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) (prioritas area industri kecil dan menengah contoh: recycle
battery/aki, kerajinan emas tembaga dan perak);
5) Pengelolaan kualitas lingkungan pantai, kawasan karst, dan perlindungan mata
air di hulu sungai; dan
6) Pengelolaan keanekaragaman hayati dan pengendalian kerusakan lahan di
daerah melalui program Menuju Indonesia Hijau (MIH), Produk Rekayasa Genetik
(PRG), dan pencegahan kebakaran lahan dan hutan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:
1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;
3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
4) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;
5) Program Peningkatan Pengendalian Polusi;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 190
6) Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasan-Kawasan
Konservasi Laut Dan Hutan;
7) Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut;
8) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
9) Urusan Wajib Pertanahan
Tujuan dan sasaran urusan wajib pertanahan adalah:
a. Meningkatnya pengelolaan sistem informasi pertanahan
b. Tertanganinya konflik-konflik pertanahan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:
1) Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah
2) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
3) Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan
4) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
10) Urusan Wajib Kependudukan Dan Catatan Sipil
Tujuan dan sasaran urusan wajib kependudukan dan catatan sipil adalah:
a. Pemerataan penyebaran penduduk yang tidak merata;
b. Meningkatnya pengelolaan administrasi penataan kependudukan;
c. Meningkatnya keserasian kebijakan pembangunan dalam rangka
mobilisasi dan penyebaran penduduk;
d. Terwujudnya pengendalian arus urbanisasi di Kota Mataram.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Penataan Administrasi Kependudukan.
2) Program Keserasian Kebijakan Kependudukan
11) Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Tujuan dan Sasaran urusan wajib pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak adalah:
a. Tercapainya pemahaman konsep kesetaraan dan keadilan gender
dikalangan masyarakat
b. Meningkatkan perlindungan hak-hak anak dan perempuan.
c. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak untuk tahun 2016 yang ditekankan
pada:
Penyediaan cakupan layanan bidang layanan terpadu bagi
perempuan dan anak korban kekerasan untuk mencapai target SPM
100%;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 191
Penyusunan rencana penerapan dan pencapaian SPM bidang layanan
bagi perempuan dan anak korban kekerasan kabupaten/kota yang
terintegrasi dengan rencana penerapan dan pencapaian SPM Bidang
layanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan
Provinsi;
Penyediaan sarana pendukung (dari 5 layanan SPM) di
kabupaten/kota;
Pelatihan sumberdaya manusia penyedia layanan SPM;
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam perlindungan hak
perempuan dan pemenuhan hak anak;
Penyusunan data dan informasi untuk mendukung penerapan SPM;
Peningkatan kapasitas kelembagaan perempuan dan anak di daerah;
Penyusunan laporan penyelenggaraan dan pencapaian SPM bidang
layanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan; dan
Membangun kerjasama antar daerah dan stakeholder dalam
penerapan dan pencapaian SPM.
Selain itu, beberapa kegiatan di bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak yang harus diselaraskan dalam penyusunan RKPD
adalah:
1) Penggunaan parameter kesetaraan gender dalam penyusunan dan
perancangan kebijakan;
2) Pemberian akte kelahiran gratis;
3) Partisipasi anak yang merujuk pada konvensi hak anak dan peraturan
peraturan perundangan yang terkait dengan tumbuh kembang anak;
4) Peningkatan kualitas hidup perempuan di berbagai bidang
pembangunan terutama di bidang politik, kesehatan dan lingkungan
hidup;
5) Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender;
6) Perlindungan hak perempuan, terutama perempuan korban kekerasan
dan trafficking;
7) Peningkatan kualitas hidup anak terutama dalam pemenuhan hak-hak
anak, seperti hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan
pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan,
serta pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya;
8) Pengembangan data gender dan anak; dan
9) Pengembangan kabupaten/kota layak anak.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 192
1) Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan
2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
3) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
4) Program Peningkatan Peran serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
5) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
6) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak
12) Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Tujuan dan Sasaran urusan wajib keluarga berencana dan keluarga
sejahtera:
a. Meningkatnya pelayanan bidang keluarga berencana dan keluarga
sejahtera;
b. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang keluarga berencana dan
keluarga sejahtera untuk tahun 2016 yang ditekankan pada:
Sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk melalui perencanaan
pengendalian penduduk, kerjasama pendidikan, kependudukan dan
analisa dampak kependudukan;
Pengembangan peta Pasangan Usia Subur dan pendataan keluarga di
desa;
Penyediaan dukungan operasional lini lapangan bagi Kelompok
Kegiatan (POKTAN), Petugas Pembantu Lapangan Keluarga
Berencana (PPLB)/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan
Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) minimal 12 kali dalam setahun;
Rapat koordinasi program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga ditingkat desa dan kecamatan; dan
Penyediaan dukungan operasional dan sumber daya manusia untuk
Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) ditingkat kecamatan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Keluarga Berencana;
2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja;
3) Program Pelayanan Kontrasepsi;
4) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak
5) Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 193
6) Program Pembinaan Peranserta Masyarakat dan kelompok Usaha dalam
Pelayanan KB dan Peningkatan Kesejahteraan;
7) Program Penyiapan Tenaga Pedamping Kelompok Bina Keluarga;
8) Program Pembinaan Peranserta masyarakat dalam Pelayanan KB/KR
yang Mandiri;
9) Program Pembinaan Peranserta Masyarakat dan Kelompok Usaha dalam
Pelayanan KB dan Peningkatan Kesejahteraan;
10) Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Melalui Kelompok
Kegiatan di masyarakat;
11) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR.
13) Urusan Wajib Sosial
Tujuan dan Sasaran urusan wajib sosial adalah :
1) Meningkatnya kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat miskin,
penyandang masalah PMKS;
2) Meningkatnya penanganan terhadap penyandang masalah
kesejahteraan sosial dan korban bencana;
3) Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pembangunan
kesejahteraan sosial secara terpadu dan berkelanjutan;
4) Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja;
5) Perlindungan bagi tenaga kerja dan pengembangan lembaga pengerah
tenaga kerja.
6) Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang sosial untuk tahun
2015 yang ditekankan pada:
Pelayanan sosial dasar bagi Penyandang Masalah
KesejahteraanSosial (PMKS) melalui rehabilitasi sosial, pemberdayaan
sosial dan penanggulangan kemiskinan, perlindungan dan jaminan
sosial;
Peningkatan sarana dan prasarana panti sosial, pusat rehabilitasi
sosial, pusat pendidikan dan pelatihan, pusatkesejahteraan sosial,
rumah singgah, dan rumah perlindungan sosial;
Kesejahteraan sosial bagi korban bencana melalui pelayansosial
dasar yang meliputi pendidikan untuk masyarakat di daerah bencana
dengan taruna siaga bencana, penyiapankampung siaga bencana,
dan alokasi bantuan sosial bagi korban bencana;dan
Peningkatan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitasberat,
mental, lanjut usia terlantar, fakir miskin, keluargamiskin rumah
tangga sangat miskin yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak
mampu melalui pelaksanaan perlindungan dan jaminan sosial yang
responsif gender.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 194
Selain itu, beberapa kegiatan di bidang sosial yang perlu diselaraskan dalam
penyusunan RKPD adalah:
1) Pelayanan perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi anak dan alita
terlantar, anak jalanan, anak berhadapan hukum, dananak yang
membutuhkan perlindungan khusus;
2) Program keluarga harapan;
3) Asistensi Sosial Dengan Kecacatan Berat (ASODKB);
4) Asistensi sosial lanjut usia terlantar; dan Pelayanan dan rehabilitasi
sosial penyandang tuna sosial yang terdiri dari gelandangan dan
pengemis, wanita tuna sosial, eks napi, kelompok minoritas (waria, gay,
lesbian, orang dengan HIV-AIDS).
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
3) Program pembinaan anak terlantar
4) Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
5) Program pembinaan panti asuhan /panti jompo
6) Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana,
PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
8) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana
9) Program Pemberdayaan Keluarga Muda Mandiri
10) Program Peningkatan Kelembagaan dan Kesejahteraan Sosial
14) Urusan Wajib Ketenagakerjaan
Tujuan dan Sasaran urusan wajib ketenagakerjaan adalah:
a. Meningkatnya kualitas pelayanan ketenagakerjaan
b. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang ketenagakerjaan untuk
tahun 2016 yang ditekankan pada:
Pelatihan keterampilan kerja yang merupakan pekerjaan nasional
bersifat lintas sektoral, pusat dan daerah, dan antardaerah melalui
kegiatan reorientasi, revitalisasi dan pemenuhan kapasitas Balai
Latihan Kerja (BLK) sesuai dengan kebijakan nasional;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 195
Peningkatan efektifitas informasi pasar kerja, penempatan tenaga
kerja khusus serta memperluas kesempatan kerja melalui model
padat karya dan inkubasi bisnis;
Peningkatan efektifitas penyelesaian perselisihan hubungan
industrial melalui evaluasi peraturan-peraturan daerah yang
teridentifikasi menimbulkan kemelut dan peningkatan
profesionalisme serikat pekerja/buruh;
Peningkatan kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) ketenagakerjaan melalui pemberian fasilitas bagi usaha
ekonomi informal agar menjadi formal serta pembinaan tentang
perlindungan tenaga kerja dan syarat-syarat kerja kepada
pengusaha-pengusaha ekonomi informal; dan
Pengawasan ketenagakerjaan dengan indikator besaran pemeriksaan
perusahaan dan besaran pengujian peralatan di perusahaan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Peningkatan Kualitas Penduduk Usia Produktif
2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
3) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
4) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
15) Urusan Wajib Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah
Tujuan dan Sasaran urusan wajib koperasi dan pengusaha kecil menengah
adalah:
a. Meningkatkan peran Koperasi dan UKM dalam mendukung terwujudnya
ekonomi kerakyatan sebagai basis dalam pertumbuhan perekonomian
daerah;
b. Peningkatan modal usaha dan pemberdayaan koperasi dan UKM;
c. Peningkatan promosi dan informasi perekonomian daerah.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif;
2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah;
3) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM;
4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
16) Urusan Wajib Penanaman Modal
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 196
Tujuan dan Sasaran urusan wajib ketenagakerjaan adalah:
a. Peningkatan kualitas pelayanan penanaman modal
b. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang ketenagakerjaan untuk
tahun 2015 yang ditekankan pada:
Sosialisasi Penyusunan Laporan Pelaksanaan SPM Bidang
Penanaman Modal;
Monitoring dan Evaluasi atas Implementasi SPM Bidang Penanaman
Modal.
Selain itu, beberapa kegiatan di bidang penanaman modal yang harus
diselaraskan dalam penyusunan RKPD adalah :
1) Pengendalian pelaksanaan penanaman modal di daerah sesuai dengan
Peraturan Kepala BKPM Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman
Tatacara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;
2) Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang penanaman
modal sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;
3) Implementasi sistem pelayanan pelayanan infomasi dan perijinan
investasi secara elektronik sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25
2007 tentang Penanaman Modal.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi;
3) Program penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah;
4) Program Penanaman Modal
5) Program Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik
6) Program Peningkatan Pelayanan Informasi dan Pengaduan Perijinan.
17) Urusan Wajib Kebudayaan
Tujuan dan Sasaran urusan wajib kebudayaan adalah:
a. Melestarikan kebudayaan daerah dan kesenian daerah melalui kegiatan
pembinaan budaya lokal, kesenian lokal dan pengembangan
kelembagaan kebudayaan dan kesenian.
b. Terwujudnya pencapaian indikator SPM bidang ketenagakerjaan untuk
tahun 2015 yang ditekankan pada:
Melaksanakan kajian kesenian berupa seminar, diskusi, bengkel
seni dan kegiatan serupa lainnya;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 197
Melakukan fasilitasi kesenian di daerah berupa pemberian bantuan,
bimbingan organisasi, kaderisasi, penerbitan dan pendokumentasian
dan kritik seni; dan
Mendorong penyelenggaraan gelar seni di daerah berupa pergelaran,
pameran, festival atau lomba.
Selain itu, beberapa kegiatan dalam bidang kesenian dan budaya
diselaraskan dalam penyusunan RKPD adalah:
1) Registrasi budaya untuk melindungi dan mengembangkan warisan
budaya;
2) Pengembangan sejarah dan nilai budaya; Pelestarian dan pengelolaan
peninggalan purbakala;
3) Pelestarian sejarah dan nilai tradisional;
4) Rumah budaya dan diplomasi budaya berfungsi untuk menghadirkan
Indonesia di mancanegara; dan
5) World Culture Forum untuk menjadikan kekuatan budaya dalam
pembangunan berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pengembangan Nilai Budaya;
2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;
3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya;
4) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya.
18) Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga
Tujuan dan Sasaran urusan wajib kepemudaan dan olahraga adalah :
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
2) Program peningkatan peran serta kepemudaan
3) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda
4) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah Raga
5) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga.
19) Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Tujuan dan Sasaran urusan wajib kesatuan bangsa dan politik dalam negeri adalah :
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 198
a. Meningkatnya pemahaman masyarakat dalam pengembangan pendidikan politik
serta hubungan antara masyarakat dan legislatif;
b. Meningkatnya intensitas dialog interaktif dalam rangka partisipasi demokrasi
serta dalam mengakomodasi aspirasi rakyat;
c. Meningkatnya wawasan kebangsaan generasi muda/pelajar;
d. Terwujudnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat;
e. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
f. Berkembangnya kelembagaan perlindungan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat lokal dan peningkatan peran serta masyarakat;
g. Meningkatnya tingkat kesiapsiagaaan aparat dan masyarakat dalam pencegahan
dan penanggulangan bencana alam
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:
1) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.
2) Program pengembangan wawasan kebangsaan.
3) Program Kemitraan Pengembangan wawasan kebangsaan.
4) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
5) Penegakan Peraturan Perundangan - undangan Daerah
6) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat).
7) Program pendidikan politik masyarakat.
8) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
9) Pemulihan Pasca Bencana Alam.
20) Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, Dan Persandian.
Tujuan dan Sasaran urusan wajib pemerintahan umum adalah :
a. Meningkatnya kualitas, efektivitas, efisiensi dan tertib administrasi
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan umum dan pembangunan di
tingkat kelurahan;
b. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan;
c. Meningkatnya supremasi hukum, penghargaan terhadap Hak Asasai
Manusia dan kepastian hukum serta rasa keadilan;
d. Meningkatnya Penyusunan dan penyempurnaan produk-produk hukum
daerah, meningkatnya kualitas aparat penegak hukum dan
meningkatnya pelayanan, bantuan hukum serta budaya tertib hukum
guna mendukung kesadaran hukum masyarakat;
e. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan
akuntabel serta meningkatnya pengembangan sumber–sumber
penerimaan asli daerah;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 199
f. Meningkatnya kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan
ajaran agama serta meningkatnya toleransi dan kerukunan hidup intern
dan antar umat beragama.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
2) Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala
daerah
3) Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
4) Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
5) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH.
6) Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan.
7) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah.
8) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan.
9) Program Penataan Daerah Otonomi Baru.
10) Program Peningkatan Capaian Kinerja
11) Penyelenggaraan Pemerintahan Umum
12) Program Penataan Daerah, Organisasi dan Ketatalaksanaan Serta PAN.
13) Program peningkatan kualitas pelayanan publik.
14) Program Pendidikan Kedinasan.
15) Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur.
16) Program pembinaan dan pengembangan aparatur.
17) Program Pengendalian Pembangunan Daerah.
18) Program Pembinaan dan Pemantauan Pelaksanaan PER.
19) Program Pembinaan Pemerintahan Desa/Kelurahan.
20) Program Peningkatan Kesetaraan Gender dan Kepemudaan.
21) Program pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan keagamaan.
21) Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Tujuan dan Sasaran urusan wajib ketahanan pangan adalah :
1) Meningkatnya kesejahteraan petani;
2) Meningkatnya penganekaragaman pangan ditengah-tengah masyarakat;
3) Meningkatnya ketahanan pangan daerah.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 200
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
3) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat
Guna
4) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
22) Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Tujuan dan Sasaran urusan wajib pemberdayaan masyarakat dan desa
adalah:
a. Meningkatnya kemampuan lembaga masyarakat dan dalam
pemerintahan dan pembangunan;
b. Meningkatnya peranan dan partisipasi stakeholder dalam pemerintahan
dan pembangunan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
2) Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
3) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
4) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
5) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Kota
6) Program Peningkatan dan Pengembangan Manajemen Pembangunan
Partisipatif
23) Urusan Wajib Statistik
Tujuan dan Sasaran urusan wajib statistik adalah :
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
24) Urusan Wajib Kearsipan
Tujuan dan Sasaran urusan wajib kearsipan adalah :
a. Meningkatnya pengelolaan kearsipan daerah yang baik dalam rangka
menunjang pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan;
b. Meningkatnya Tenaga Fungsional Arsiparis daerah yang profesional.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip;
2) Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan.
25) Urusan Wajib Komunikasi Dan Informatika
Tujuan dan Sasaran urusan wajib komunikasi dan informasi adalah :
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 201
a. Meningkatnya penyampaian informasi hasil kajian dan terapan IPTEK
yang tepat guna dan berdayaguna;
b. Mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi kegiatan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan;
c. Terciptanya kemandirian dan kebebasan pers dalam menggali dan
menyampaikan informasi secara lengkap, obyektif dan
bertanggungjawab serta terjalinnya komunikasi antar pelaku
pembangunan yang harmonis.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
2) Program kerjasama informasi dengan mass media
3) Program Peningkatan Pelayanan Telekomunikasi dan Informatika
4) Program Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
5) Program Peningkatan Kwalitas Pelayanan Informasi Publik
6) Peningkatan Pelayanan Pos dan Telekomunikasi
7) Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
26) Urusan Wajib Perpustakaan
Tujuan dan Sasaran urusan wajib perpustakaan adalah :
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
B. URUSAN PILIHAN
Penyelenggaraan Urusan Pilihan digunakan untuk membiayai urusan
pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi
unggulan daerah.
Pemerintah Kota Mataram melaksanakan 6 (enam) urusan pilihan meliputi
pertanian; pariwisata; kelautan dan perikanan; perdagangan; perindustrian;
serta transmigrasi. Adapun, program pembangunan yang dilaksanakan pada
masing-masing urusan pilihan, sebagai berikut:
1. Urusan Pilihan Pertanian
Tujuan dan Sasaran Urusan Pilihan Pertanian adalah :
a. Meningkatnya daya saing dan terpenuhinya infrastruktur;
b. Meningkatkan pendapatan daerah dan perluasan lapangan kerja;
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 202
c. Menciptakan iklim yang kondusif guna menarik minat investor baik
asing maupun domestik.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
2) Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan).
3) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan.
4) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan.
5) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan.
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak.
7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.
8) Program Peningkatan Produksi Peternakan.
2. Urusan Pilihan Pariwisata
Tujuan dan sasaran urusan pilihan Pariwisata adalah :
a. Meningkatnya aktivitas kepariwisataan dengan mengembangkan
pemanfaatan potensi-potensi wisata secara maksimal baik wisata bahari
maupun wisata alam;
b. Meningkatnya manajemen pengelolaan pariwisata serta peningkatan
kualitas sumber daya manusia;
c. Meningkatnya kerjasama dan kemitraan pengelolaan dan pemanfaatan
potensi wisata secara maksimal baik wisata bahari maupun wisata
alam.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program pengembangan pemasaran pariwisata
2) Program pengembangan destinasi pariwisata
3) Program pengembangan Kemitraan
3. Urusan Pilihan Kelautan Dan Perikanan
Tujuan dan Sasaran Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan adalah :
a. Meningkatnya pendapatan nelayan dan produktivitas hasil perikanan;
b. Meningkatnya akses permodalan dan pemasaran yang lebih luas;
c. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia, bantuan modal usaha,
bantuan teknologi dan pengembangan sumber daya sarana dan
prasarana masyarakat nelayan serta pengembangan pasar ikan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program :
1) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 203
2) Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan
pengendalian sumberdaya kelautan
3) Program pengembangan budidaya perikanan
4) Program pengembangan perikanan tangkap
5) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran produksi perikanan
6) Pengembangan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Perikanan
4. Urusan Pilihan Perdagangan
Tujuan dan Sasaran Urusan Pilihan Perdagangan adalah :
a. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan dan
jasa;
b. Meningkatnya pengembangan perdagangan dan jasa sebagai lapangan
usaha masyarakat;
c. Memperlancar jalur distribusi barang dan jasa;
d. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan SDM, penguatan
permodalan dan peningkatan askes pasar, pemberdayaan UKM serta
pengembangan sentra-sentra sesuai dengan kawasan unggulan;
e. Meningkatnya kerjasama dan kemitraan dalam perluasan jaringan
perdagangan dan jasa serta meningkatnya daya saing produk lokal.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
1) Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
2) Program peningkatan perdagangan ekspor
3) Program peningkatan dan pengembangan ekspor
4) Program peningkatan efiisiensi pedagangan dalam negeri
5) Pembina pedagang kaki lima dan asongan
6) Peningkatan kapasitas usaha
5. Urusan Pilihan Perindustrian
Tujuan dan Sasaran Urusan Pilihan Perindustrian adalah :
a. Meningkatnya Pengembangan industri kecil dan menengah yang
bertumpu pada ekonomi kerakyatan;
b. Meningkatnya akses permodalan dan ketersediaan bahan baku,
ketrampilan manajemen usaha dan produksi terutama home industri,
menengah dan kecil;
c. Meningkatnya kerjasama dan kemitraan dalam pengembangan sektor
industri.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
program:
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 204
1) Program pengembangan industri kecil dan menengah
2) Program pengembangan dan peningkatan ekspor
3) Program peningkatan kemampuan teknologi industri
4) Program penataan struktur industri
6. Urusan Pilihan Transmigrasi
Tujuan dan Sasaran Urusan Pilihan Transmigrasi adalah meningkatnya
pencapaian sasaran penyuluhan kepada masyarakat.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilaksanakan melalui
Program Penempatan Calon Transmigrasi.
5.1.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan; dan dirinci
menjadi:
1) Belanja Pegawai, pada tahun 2015 sesuai pedoman penyusunan APBD
Tahun Anggaran 2015, yaitu:
a. Penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil
Daerah (PNSD) disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan serta memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan
tunjangan PNSD serta pemberian gaji ketiga belas.
b. Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan Calon
PNSD sesuai formasi pegawai Tahun 2015.
c. Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji berkala,
kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan
memperhitungkan acress yang besarnya maksimum 2,5% (dua koma
lima persen) dari jumlah belanja pegawai untuk gaji pokok dan
tunjangan.
d. Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD serta PNSD
dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2015 dengan mempedomani
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.
Terkait dengan hal tersebut, penyediaan anggaran untuk pengembangan
cakupan penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD serta PNSD di luar cakupan
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 205
penyelenggaraan jaminan kesehatan yang disediakan oleh BPJS, tidak
diperkenankan dianggarkan dalam APBD.
e. Penganggaran penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja dan kematian
bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD
serta PNSD dibebankan pada APBD dengan mempedomani Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011,
Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2013 tentang Perubahan
Kesembilan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Peraturan
Presiden Nomor 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan
Program Jaminan Sosial.
f. Penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD harus memperhatikan
kemampuan keuangan daerah dengan persetujuan DPRD sesuai amanat
Pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005. Kebijakan
dan penentuan kriterianya ditetapkan terlebih dahulu dengan peraturan
kepala daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 39 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011.
g. Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah.
h. Tunjangan profesi guru PNSD dan dana tambahan penghasilan guru
PNSD yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2015 melalui dana
transfer ke daerah dianggarkan dalam APBD pada jenis belanja pegawai,
dan diuraikan ke dalam obyek dan rincian obyek belanja sesuai dengan
kode rekening berkenaan.
2) Belanja Hibah dan Bantuan Sosial, tahun 2015 sesuai pedoman
penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015 maka penganggaran belanja hibah
dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD mempedomani peraturan
kepala daerah yang telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial Yang Bersumber dari APBD, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber
dari APBD, serta peraturan perundangundangan lain di bidang hibah dan
bantuan sosial.
3) Belanja Tidak Terduga, tahun 2015 sesuai pedoman penyusunan APBD
Tahun Anggaran 2015 maka penganggaran belanja tidak terduga dilakukan
secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2014
dan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 206
diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah.
Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk mendanai kegiatan yang
sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi berulang, seperti
kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan
bencana sosial, yang tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan
pada Tahun Anggaran 2015, termasuk pengembalian atas kelebihan
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya.
5.1.2. BELANJA LANGSUNG
Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan yang terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah daerah. Sesuai
pedoman penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015 maka penganggaran belanja
langsung memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Penganggaran belanja langsung digunakan untuk pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.
Penganggaran belanja langsung dituangkan dalam bentuk program dan
kegiatan, yang manfaat capaian kinerjanya dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik dan
keberpihakan pemerintah daerah kepada kepentingan publik. Penyusunan
anggaran belanja untuk setiap program dan kegiatan mempedomani SPM
yang telah ditetapkan, Analisis Standar Belanja (ASB), dan standar satuan
harga. Selain itu, penganggaran belanja barang dan jasa mengutamakan
produksi dalam negeri dan melibatkan usaha mikro dan usaha kecil serta
koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat,
kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis.
2) Belanja Pegawai, sesuai pedoman penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015
maka penganggaran belanja pegawai pada komponen Belanja Langsung
memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas dalam
pencapaian sasaran program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan
waktu pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai target kinerja kegiatan
dimaksud.
3) Belanja Barang dan Jasa, sesuai pedoman penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2015 maka penganggaran belanja pegawai pada komponen
Belanja Langsung memperhatikan kebutuhan nyata yang didasarkan atas
pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD serta asas kepatutan, kewajaran dan
rasionalitas dalam pencapaian sasaran program dan kegiatan sesuai dengan
kebutuhan dan waktu pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai target
kinerja kegiatan dimaksud.
4) Belanja Modal, dalam penganggarannya harus memprioritaskan untuk
pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana yang terkait
dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
5.2. PEMBIAYAAN DAERAH
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 207
Pembiayaan Daerah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah semua transaksi keuangan untuk
menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus.
Berdasarkan pedoman penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015 terkait
dengan pembiayaan daerah meliputi:
a. Penerimaan Pembiayaan
1) Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
(SiLPA) harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional
dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun
Anggaran 2014.
2) Dalam menetapkan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber
dari pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan besarannya sesuai
peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan.
3) Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun
pembiayaan, kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis
penerimaan kembali investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir
dan rincian obyek dana bergulir dari kelompok masyarakat penerima.
4) Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman daerah berdasarkan
peraturan perundang-undangan di bidang pinjaman daerah.
b. Pengeluaran Pembiayaan
1) Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, pemerintah daerah dapat
menganggarkan investasi jangka panjang non permanen dalam bentuk
dana bergulir sesuai Pasal 118 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
2) Penyertaan modal pemerintah daerah pada badan usaha milik
negara/daerah dan/atau badan usaha lainnya ditetapkan dengan
peraturan daerah tentang Penyertaan Modal
3) Pemerintah daerah dapat menambah modal yang disetor dan/atau
melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga
BUMD dimaksud dapat lebih berkompetisi, tumbuh dan berkembang.
4) Dalam rangka meningkatkan akses pembiayaan bagi Usaha Masyarakat
Kecil dan Menengah (UMKM), pemerintah daerah dapat melakukan
penyertaan modal kepada bank perkreditan rakyat milik pemerintah
daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 208
5) Dalam rangka penguatan struktur permodalan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM), bagian laba bersih PDAM yang layanannya belum
mencapai 80% (delapan puluh persen) dari jumlah penduduk yang
menjadi cakupan pelayanan PDAM harus diinvestasikan kembali untuk
penambahan, peningkatan, perluasan prasarana dan sarana sistem
penyediaan air minum, baik fisik maupun non fisik serta peningkatan
kualitas dan pengembangan cakupan pelayanan.
6) Untuk menganggarkan dana cadangan, pemerintah daerah harus
menetapkan terlebih dahulu peraturan daerah tentang pembentukan
dana cadangan yang mengatur tujuan pembentukan dana cadangan,
program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan, besaran
dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan.
7) Jumlah pembiayaan neto harus dapat menutup defisit anggaran
sebagaimana diamanatkan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah
Nomor 58 Tahun 2005 dan Pasal 61 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
c. Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) Tahun Berjalan
1) Pemerintah daerah menetapkan Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) Tahun
Anggaran 2015 bersaldo nihil.
2) Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBD menghasilkan
SILPA Tahun Berjalan positif, pemerintah daerah harus
memanfaatkannya untuk penambahan program dan kegiatan prioritas
yang dibutuhkan, volume program dan kegiatan yang telah
dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan.
3) Dalam hal perhitungan SILPA Tahun Berjalan negatif, pemerintah
daerah melakukan pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran
pembiayaan yang bukan merupakan kewajiban daerah, pengurangan
program dan kegiatan yang kurang prioritas dan/atau pengurangan
volume program dan kegiatannya.
5.2.1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah yang akan dilakukan pada
tahun 2015 diarahkan untuk mengoptimalkan dan mendayagunakan Sisa lebih
Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya, khususnya penerimaan dari
pos pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan,
pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan yang sah, yang direncanakan
pada tahun 2014.
5.2.2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 209
Kebijakan pengeluaran pembiayaan pada Tahun 2015 diarahkan kepada
penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah pada PDAM Giri Menang dan
dalam rangka perbaikan infrastruktur perkotaan yang berpihak pada
masyarakat berpenghasilan rendah; penyertaan modal pada PT Bank NTB dan
BPR NTB Mataram.
Pemerintah Kota Mataram
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 210
BAB 6
PENUTUP
RKPD Kota Mataram Tahun 2016 menjadi pedoman transisi yang ditetapkan
dengan Peraturan Walikota Mataram, merupakan dokumen perencanaan sebagai
rujukan dalam penyusunan KUA serta PPAS APBD TA. 2016.
RKPD Kota Mataram Tahun 2016 disusun dengan koordinasi antar SKPD dalam
lingkup Pemerintah Kota Mataram dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan
melalui Forum Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM), yang
berfungsi sebagai Forum untuk menghasilkan kesepakatan terutama Sinkronisasi
Rencana kegiatan penyelerasan program kegiatan yang tercantum dalam Agenda
Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Agenda Nasional.
Dokumen ini berfungsi pula sebagai acuan dan pedoman bagi SKPD dalam
melaksanakan tugas–tugas pemerintahan umum serta diharapkan mampu
mengkomunikasikan dan mensinergikan secara berkelanjutan antar pelaku
pembangunan, dan dapat pula dipergunakan sebagai media evaluasi pelaksanaan
kegiatan agar tetap sesuai dengan rencana.
Akhirnya, harapan kita semua RKPD Kota Mataram Tahun 2016 dapat
diimplementasikan secara bertanggung jawab dan bermanfaat dalam memberikan
konstribusi pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat Kota Mataram.
WALIKOTA MATARAM,
H. AHYAR ABDUH