evaluasi pelaksanaan rkpd tahun lalu - beranda –...

47
Pemerintah Kota Mataram Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 9 EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu (Tahun 2013) dan permasalahan pembangunan daerah. 2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Gambaran Umum Kondisi Daerah menjelaskan tentang kondisi daerah mencakup Aspek Geografi dan Demografi, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan, dan Aspek Daya Saing dengan indikator makro, sebagai berikut: BAB 2 INDIKATOR MAKRO ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI ASPEK KESEJAHTERAAN MASAYARAKAT ASPEK PELAYANAN UMUM ASPEK DAYA SAING Karakteristik Lokasi dan Wilayah Potensi Pengembangan Wilayah Wilayah Rawan Bencana Demografi Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Fokus Kesejahteraan Sosial Fokus Seni Budaya dan Olahraga Fokus Layanan Urusan Wajib Fokus Layanan Urusan Pilihan Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Fokus Iklim Berinvestasi Fokus Sumber Daya Manusia

Upload: phungtuong

Post on 18-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 9

EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu (Tahun 2013) dan permasalahan pembangunan daerah.

2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Gambaran Umum Kondisi Daerah menjelaskan tentang kondisi daerah mencakup

Aspek Geografi dan Demografi, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan, dan

Aspek Daya Saing dengan indikator makro, sebagai berikut:

BAB 2

INDIKATOR MAKRO

ASPEK GEOGRAFI DAN

DEMOGRAFI

ASPEK KESEJAHTERAAN

MASAYARAKAT

ASPEK PELAYANAN UMUM

ASPEK DAYA SAING

Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Potensi Pengembangan Wilayah

Wilayah Rawan Bencana

Demografi

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Fokus Kesejahteraan Sosial Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Fokus Layanan Urusan Wajib Fokus Layanan Urusan Pilihan

Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Fokus Iklim Berinvestasi

Fokus Sumber Daya Manusia

Page 2: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 10

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

a. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kota Mataram adalah salah satu dari 10 (sepuluh) bagian wilayah

kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan terletak di Pulau Lombok,

dengan luas wilayah 61,30 Km2 (6.130 Ha) dengan panjang garis pantai 9 km. Luas

wilayah Kota Mataram 0,30 persen dari luas Provinsi Nusa Tenggara Barat (20.153,15

Km2), menjadikan Kota Mataram sebagai kota terkecil dari kabupaten/kota yang ada.

Adapun luas wilayah Kota Mataram dirinci menurut kecamatan dan kelurahan dapat

dilihat pada Tabel 2.1

Gambar 2.1. Letak Geografis Kota Mataram di Provinsi NTB

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Mataram menurut Kecamatan dan Kelurahan

No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)

1. Kecamatan Ampenan Ampenan Selatan 83,92

Ampenan Tengah 59,00

Ampenan Utara 249,36

Banjar 41,37

Bintaro 81,77

Dayan Peken 53,87

Kebon Sari 57,52

Pejarakan Karya 73,94

Pajeruk 84,54

Taman Sari 160,71

Luas Kecamatan Ampenan 945,29

2. Kecamatan Cakranegara Cakranegara Barat 51,34

Cilinaya 128,94

Sapta Marga 85,72

Cakra Timur 67,03

Mayura 101,97

Kota Mataram

Page 3: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 11

No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)

Cakra Selatan 73,24

Cakra Selatan Baru 55,76

Cakra Utara 129,43

Karang Taliwang 61,59

Sayangsayang 212,00

Luas Kecamatan Cakranegara 967,02

3. Kecamatan Mataram Pejanggik 103,49

Mataram Timur 123,51

Pagesangan 195,60

Pagesangan Barat 75,28

Pagesangan Timur 110,12

Pagutan Barat 103,58

Pagutan 186,39

Pagutan Timur 91,03

Punia 87,53

Luas Kecamatan Mataram 1.076,53

4. Kecamatan Sandubaya Selagalas 299,00

Bertais 103,50

Mandalika 100,48

Babakan 109,56

Turida 197,44

Dasan Cermen 158,07

Abian Tubuh Baru 63,95

Jumlah 1.032,00

5. Kecamatan Sekarbela Kekalik Jaya 135,18

Tanjung Karang Permai 67,81

Tanjung Karang 257,01

Karang Pule 106,75

Jempong Baru 465,25

Jumlah 964,19

6. Kecamatan Selaparang Rembiga 315,00

Karang Baru 237,00

Monjok Timur 36,88

Monjok 134,70

Monjok Barat 50,42

Mataram Barat 68,64

Gomong 38,84

Dasan Agung 79,25

Dasan Agung Baru 115,75

Jumlah 941,54

Luas Total 6.130,03

Sumber: BPS Kota Mataram

Page 4: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 12

Gambar 2.2. Persentase Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Mataram Tahun 2013

b. Letak dan Kondisi Geografis

Secara astronomis Kota Mataram terletak pada posisi antara 08o33’ dan 08o38’

Lintang Selatan dan antara 116o04’ dan 116o10’ Bujur Timur, dengan batas wilayah

yaitu:

Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan Kecamatan

Lingsar Kabupaten Lombok Barat

Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten

Lombok Barat

Bagian Selatan : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat

Bagian Barat : Selat Lombok

Secara administrasi Kota Mataram terbagi dalam 6 wilayah Kecamatan, 50

Kelurahan dan 321 lingkungan. Kecamatan Cakranegara memiliki jumlah wilayah

lingkungan terbanyak yaitu 10 Kelurahan dan 72 lingkungan sedangkan Kecamatan

Sekarbela memiliki wilayah lingkungan terkecil yaitu 5 Kelurahan dan 34 lingkungan,

sebagaimana tabel dan berikut :

Tabel 2.2 Jumlah Kelurahan dan Lingkungan Menurut Kecamatan serta Luas Wilayah

di Kota Mataram Tahun 2013

Kecamatan Jumlah

Kelurahan Jumlah

Lingkungan Luas Wilayah

(Km2) Persentase

(%)

Ampenan 10 55 9,46 15,43

Sekarbela 5 34 10,32 16,84

Mataram 9 55 10,76 17,55

Selaparang 9 61 10,77 17,57

Cakranegara 10 72 9,67 15,77

Sandubaya 7 44 10,32 16,84

Jumlah 50 321 61,30 100,00

Sumber: BPS Kota Mataram

Page 5: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 13

c. Topografi

Bentuk topografi wilayah Kota Mataram bervariasi dari datar sampai agak

curam dengan klasifikasi sebagai berikut:

Lereng 0–2%, bentuk wilayah datar, seluas 4.652,057 Ha (75,9 %)

Lereng 2–8%, bentuk wilayah agak landai, seluas 1.299,147 Ha (21,20%)

Lereng 8-15%, bentuk wilayah bergelombang, seluas 174,283 Ha (2,84 %)

Lereng 15-25%, bentuk wilayah curam, seluas 4,568 Ha (0,07%)

Kondisi tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Mataram

adalah hamparan datar.

Ketinggian tanah bervariasi yaitu Kecamatan Cakranegara mencapai 25 meter,

Kecamatan Mataram 15 meter dan Kecamatan Ampenan 5 meter dari permukaan

laut termasuk daerah pantai.

d. Geologi dan Jenis Tanah

Satuan batuan yang tersingkap di Kota Mataram terdiri dari batuan gunung api,

batuan sedimen, serta batuan terobosan yang umurnya berkisar dari jaman tersier

sampai kuarter. Formasi bantuan yang terbentuk adalah Formasi Kalipalung (TQp)

yang mempunyai anggota Selayar (TQs), Formasi Kalibalak (TQb), dan Formasi

Lekopiko (Qvl) dengan jenis batuan sebagai berikut:

Formasi Kalipalung : Breksi gampingan dan lava.

Anggota Selayar : Batu pasir tuffan dan batu lempung tuffan dengan

sisipan tipis karbon.

Formasi Kalibabak : Breksi dan lava.

Formasi Lekopiko : Tuff berbatu apung, breksi lahar, dan lava.

Qa Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut, dan pecahan

koral tersebar hampir di seluruh Kota Mataram, khususnya di daerah muara sungai.

Kota termasuk dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat, yang merupakan

bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda sebelah barat. Busur

tersebut terbentang dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara dan melengkung mengitari

Laut Banda. Kota Mataram sendiri tidak memiliki daerah pegunungan dengan

timbulan kasar.

e. Hidrologi

Kota Mataram memiliki potensi air tanah (aquifer) yang cukup besar. Hal ini

dapat dilihat di beberapa bagian wilayah Kota Mataram, seperti Kelurahan Rembiga

(Kecamatan Selaparang), Kelurahan Sayangsayang (Kecamatan Cakranegara), dan

Kecamatan Mataram memiliki kedalaman akuifer 5-7 m. Sedangkan Kelurahan

Monjok dan Kelurahan Dasan Agung bagian utara (Kecamatan Selaparang) memiliki

kedalaman air tanah hingga 15 m. Di samping potensi akuifer, Kota Mataram masih

Page 6: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 14

dapat mensuplai kebutuhan air bersih yang berasal dari mata air Sarasuta, Ranget,

dan Saraswata di Kecamatan Narmada (Kabupaten Lombok barat).

Titik-titik mata air tersebar di Kelurahan Pejeruk, Karang Baru, Sayangsayang,

Cakranegara Utara, Dasan Cermen, Babakan, Mandalika, dan Pagesangan Tengah.

Kota Mataram dialiri empat sungai besar yang berfungsi sebagai drainase alam,

yaitu Sungai Jangkok (86 km dengan luas 1.712,12 Ha), Sungai Ancar (21 km dengan

luas 858,47 Ha), Sungai Brenyok (42 km dengan luas 2.277,55 Ha), dan Sungai

Midang (26 km dengan luas 562,47 Ha). Hulu sungai-sungai tersebut berada di

sekitar lereng Gunung Rinjani dan bermuara di Selat Lombok.

f. Klimatologi

Menurut Stasiun Klimatologi I Mataram, suhu udara rata-rata di Mataram tahun

2012 berkisar 23,91°C sampai dengan 31,94°C. Untuk kelembaban udara rata-rata

bervariasi, dari, 79 persen sampai dengan 85 persen. Curah hujan tertinggi tercatat

pada bulan Januari sebesar 330 mm dan hari hujan terbanyak tercatat pada bulan

Maret sebesar 22 hari.

g. Penggunaan lahan

Pola guna lahan di Kota Mataram dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

cenderung berkembang secara linier, konsentrik, dan parsial. Perkembangan pola

linear terjadi karena tata guna lahan mengikuti pola jaringan jalan yang ada, seperti

pada koridor utama Kota Mataram di Jalan Yos Sudarso – Jalan Langko – Jalan

Pejanggik – Jalan Selaparang – Jalan Sandubaya (Ampenan-Mataram-Cakranegara).

Perkembangan guna lahan secara konsentrik ditunjang pola jaringan jalan yang

berbentuk grid (mengelompok) seperti yang tersebar di Kawasan Cakranegara dan

sekitarnya.

Sedangkan pola guna lahan yang berkembang secara parsial terjadi di

Kelurahan Rembiga, Sayangsayang di bagian utara, Kelurahan Jempong Baru,

Pagutan, dan pusat permukiman di Kawasan Bertais. Pada pola linier, konsentrik,

dan parsial tersebut terjadi penyatuan-penyatuan guna lahan, sehingga terbentuklah

kawasan terbangun yang telah berkembang seperti saat ini. Perubahan penggunaan

lahan menjadi kawasan terbangun terjadi pada lahan non-terbangun dengan

perubahan yang bersifat fungsional, seperti kawasan permukiman berubah menjadi

kawasan pusat perdagangan dan jasa.

Neraca penggunaan tanah Kota Mataram pada tahun 2012 menunjukkan

komposisi yang berimbang antara penggunaan tanah terbangun sebesar 3.124,88 Ha

(50,97%) dan non terbangun seluas 3.005,12 Ha (49,23%) dari total luas wilayah Kota

Mataram seluas 6.130 Ha. Penggunaan lahan di Kota Mataram sampai 2012

didominasi oleh kawasan perumahan (38,37%) dan tanah pertanian (45,99%). Dalam

perkembangannya konversi lahan sebagian besar untuk fungsi perumahan,

perkantoran, pendidikan serta untuk pertokoan. Hal ini tentunya terjadi dengan

Page 7: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 15

semakin pesatnya dinamika perkembangan dan pertumbuhan Kota yang

berimplikasi pada penyesuaian terhadap kebutuhan lahan untuk pengembangannya,

sebagaimana Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3

Penggunaan Lahan Menurut Kesesuaian dengan RUTR (Ha) di Kota Mataram Tahun 2013

Sumber: Mataram Dalam Angka, 2013

2. Potensi Pengembangan Wilayah

Dalam RTRW Nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional

(PKN) yang berfungsi sebagai simpul utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan

jasa skala regional. Sementara, dalam RTRW Provinsi NTB, Kota Mataram ditetapkan

sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro di bidang pertumbuhan

ekonomi. Keberadaan Kota Mataram sebagai PKN dan KSP memiliki potensi yang sangat

strategis dalam pengembangan wilayah kota.

Secara kewilayahan Kota Mataram dibagi menjadi beberapa pusat pelayanan

dengan fungsi utama adalah:

1) Wilayah Ampenan berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan

jasa serta pariwisata;

2) Wilayah Mataram berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perkantoran

pemerintahan dan fasilitas sosial, seperti pendidikan;

3) Wilayah Cakranegara berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan

dan pusat bisnis.

Page 8: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 16

Kota Mataram memiliki beberapa kawasan strategis yang diharapkan mampu untuk

mendorong pertumbuhan wilayah dan memiliki pengaruh yang sangat penting dan

strategis terhadap pertumbuhan dan perkembangan wilayah baik dalam bidang ekonomi,

sosial-budaya, dan/atau lingkungan, yaitu:

a) Kawasan strategis bidang pariwisata;

Kawasan pariwisata biasanya akan membawa pada efek berganda (multiplier

effects), sehingga mampu menghasilkan pemasukan bagi suatu wilayah. Kawasan

strategis bidang pariwisata ditetapkan di beberapa lokasi berikut ini:

1) Kawasan eks. Bandar Udara Selaparang di Kelurahan Rembiga (Kecamatan

Selaparang) dan Kelurahan Ampenan Utara (Kecamatan Ampenan) sebagai kawasan

pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions)

yang berbasis lingkungan;

2) Kawasan Mayura yang terdiri dari Taman Mayura, Pura Meru, dan kolam pemandian

Mayura di Kelurahan Mayura (Kecamatan Cakranegara);

3) Kawasan Udayana di Kelurahan Kebon Sari dan Kelurahan Pejarakan Karya

(Kecamatan Ampenan);

4) Kawasan Mutiara Sekarbela di Kelurahan Pagesangan, Kelurahan Pagesangan Barat

(Kecamatan Mataram), dan Kelurahan Karang Pule (Kecamatan Sekarbela);

5) Kawasan Mapak yang terdiri dari pariwisata pantai, situs makam Loang Baloq, dan

taman rekreasi, serta kawasan pengembangan pelabuhan wisata yang membentang

dari Kelurahan Tanjung Karang hingga Kelurahan Jempong Baru (Kecamatan

Sekarbela);

6) Kawasan Kota Tepian Air di Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, dan

Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan);

7) Kawasan Sayang-Sayang di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang-sayang

(Kecamatan Sandubaya) sebagai kawasan pariwisata kuliner.

b) Kawasan strategis bidang perdagangan dan jasa.

Kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bidang perdagangan dan jasa

ditetapkan di lokasi berikut:

1) Pusat perdagangan Ampenan di Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan Ampenan

Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan);

2) Pusat perdagangan grosir dan pusat bisnis Cakranegara di Kelurahan Cakranegara

Barat, Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Mayura, Kelurahan Cakranegara Timur, dan

Kelurahan Cakranegara Selatan;

3) Kawasan Bertais dan Kawasan Mandalika.

c) Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya

Kawasan strategis di bidang sosial budaya ditetapkan pada sebuah kawasan yang

dianggap memiliki nilai historis maupun kegiatan-kegiatan budaya untuk tempat

pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya. Kawasan strategis ini juga

Page 9: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 17

merupakan aset wisata sejarah dan budaya yang dapat menunjukkan jati diri maupun

penanda Kota Mataram. Kawasan-kawasan tersebut adalah:

1) Kawasan Bintaro di Kelurahan Bintaro (Kecamatan Ampenan);

2) Kawasan Makam Van Ham di Kelurahan Cilinaya (Kecamatan Cakranegara);

3) Kawasan Pusat Kajian Islam (Islamic Center) di Kelurahan Dasan Agung;

4) Kawasan Kota Tua Ampenan di Kelurahan Ampenan Tengah dan Ampenan Selatan

(Kecamatan Ampenan).

d) Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan

hidup

Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan

hidup di Kota Mataram adalah:

1) Kawasan konservasi di sepanjang Sungai Midang, Sungai Jangkok, Sungai Ancar,

dan Sungai Brenyok;

2) Kawasan konservasi sempadan pantai Selat Lombok sepanjang 8 - 9 km;

3) Kawasan lindung di Kelurahan Pagutan Timur (Kecamatan Mataram) serta

Kelurahan Sayang-sayang dan Selagalas (Kecamatan Sandubaya);

4) Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tiap tanah pecatu yang terdapat di Kota

Mataram.

3. Wilayah Rawan Bencana

Dalam RPJMD Kota Mataram 2011-2015 wilayah rawan bencana di Kota Mataram,

antara lain:

1) Longsor, Genangan dan Banjir

Kondisi topografi Kota Mataram yang sebagian besar merupakan daerah datar-landai

dan dilalui oleh empat sungai besar, menyebabkan tiap daerah aliran sungai tersebut

menjadi daerah rawan longsor terutama di musim penghujan. Selain bencana

longsor, beberapa titik di Kota Mataram terutama di Kecamatan Sekarbela, Mataram,

dan Cakranegara kerap terjadi genangan dan banjir. Genangan air ini, selain

disebabkan oleh kondisi topografi yang cenderung datar, juga disebabkan oleh

banyaknya saluran drainase yang tidak berfungsi secara optimal. Beralihnya fungsi

dari saluran irigasi menjadi drainase/air buangan.

2) Gelombang Pasang dan Tsunami

Wilayah-wilayah yang rentan terkena bencana gelombang pasang dan tsunami adalah

wilayah yang dekat dengan pantai (Selat Lombok) atau dengan kata lain adalah

kawasan pesisir. Wilayah-wilayah yang masuk dalam kawasan rawan gelombang

pasang dan tsunami adalah Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah,

Kelurahan Banjar, Kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung Karang Permai,

Kelurahan Tanjung Karang, dan Kelurahan Jempong Baru.

3) Abrasi Pantai

Abrasi pantai terjadi karena tergerusnya pantai oleh gelombang atau ombak tinggi

pada waktu tertentu yang terus menerus. Hal ini dikarenakan pantai tidak memiliki

Page 10: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 18

penahan gelombang, sehingga mempercepat proses terjadinya abrasi pantai.

Kawasan yang rawan abrasi pantai di Kota Mataram adalah wilayah pesisir yang telah

disebutkan di atas. Salah satu dampak abrasi pantai adalah terjadinya intrusi air laut

yang dapat mempengaruhi kondisi air tanah di wilayah Kota Mataram.

4) Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan fenomena alam yang waktu kejadiannya tidak bisa

diprediksi. Kondisi tektonik di wilayah Provinsi NTB, khususnya Kota Mataram

merupakan jalur tumbukan lempeng Hindia-Australia dengan lempeng Euro-Asia

menyebabkan wilayah ini memiliki ancaman kegempaan yang potensial. Selain ini

terdapat juga ancaman dari utara berupa patahan busur belakang. Kedalaman pusat

gempa di wilayah Kota Mataram dan sekitarnya adalah sekitar 50 km

4. Kondisi Demografi

a. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data BPS Kota Mataram, penduduk Kota Mataram pada tahun

2013 sebanyak 419.641 jiwa terdiri dari 207.440 jiwa penduduk laki-laki dan

212.201 jiwa penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin sebesar 98. Jumlah

penduduk Kota Mataram tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 1,52 persen

atau bertambah 6.300 jika dibandingkan penduduk tahun 2011. Jumlah penduduk

terbanyak berada di Kecamatan Ampenan yaitu 80.281 jiwa, sebagaimana Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Banyaknya Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin

menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2013

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis

Kelamin

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Ampenan 41.280 39.998 81.278 103

2 Sekarbela 27.298 29.193 56.491 94

3 Mataram 37.285 39.194 76.476 95

4 Selaparang 36.951 38.142 75.093 97

5 Cakranegara 32.924 33.910 66.834 97

6 Sandubaya 31.702 31.764 63.466 100

Jumlah/Total 207.440 212.201 419.641 98

Sumber: BPS Kota Mataram (Mataram Dalam Angka 2014).

b. Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Kota Mataram tahun 2010-2012 mengalami pertumbuhan sebagai

akibat kelahiran alami dan migrasi penduduk. Rata-rata pertumbuhan penduduk per

tahun sebesar 1,01 persen. Kepadatan penduduk Kota Mataram tahun 2012 yaitu

6.741 jiwa/km² dimana angka tersebut menjadikan Kota Mataram memiliki tingkat

kepadatan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Page 11: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 19

Tabel 2.5 Penyebaran Penduduk berdasarkan Kecamatan Tahun 2010-2013

No Kecamatan Luas

Wilayah (Km2 )

Penduduk (Jiwa)

Kepadatan Penduduk (Jiwa /Km2)

2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Ampenan 9,46 78.779 79.367 80.281 81.278 8.328 8.390 8.486 8.592

2 Sekarbela 10,32 53.112 53.946 55.237 56.491 5.147 5.227 5.352 5.474

3 Mataram 10,76 73.107 73.921 75.218 76.479 6.794 6.870 6.991 7.108

4 Selaparang 10,77 72.665 73.222 74.148 75.093 6.747 6.779 6.885 6.972

5 Cakranegara 9,67 64.087 64.771 65.792 66.834 6.627 6.698 6.804 6.911

6 Sandubaya 10,32 61.093 61.683 62.534 63.466 5.920 5.977 6.059 6.150

Jumlah/Total 61,30 402.843 406.910 413.210 419.641 6.572 6.638 6.741 6.846

Sumber: BPS Kota Mataram, 2011 s/d 2014.

Dari tabel 2.5 diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk tertinggi pada

tahun 2013 ada di Kecamatan Ampenan sebesar 8.592 Jiwa/Km2, sedangkan

kepadatan terendah berada di wilayah Kecamatan Sekarbela yaitu 5.474 Jiwa/Km2.

5. Struktur dan Komposisi Penduduk

Menurut komposisi umur, tahun 2012 komposisi penduduk terbanyak pada

umur 0-4 tahun yaitu sebanyak 39.545 jiwa, sedangkan penduduk terkecil pada

kelompok umur 70-74 tahun 4.606

Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013

Kelp Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

0 – 4 20.678 19.479 40.157 5 – 9 18.664 17.906 36.570

10 – 14 18.848 17.762 36.610

15 – 19 21.375 22.402 43.777

20 – 24 26.330 26.202 52.532

25 – 29 19.162 20.095 39.257 30 – 34 16.603 18.087 34.690

35 – 39 14.900 15.937 30.837

40 – 44 13.000 13.654 26.654

45 – 49 10.956 11.350 22.306

50 – 54 8.816 8.817 17.633

55 – 59 6.439 6.220 12.659 60 – 64 4.548 4.985 9.533

65 – 69 3.182 3.593 6.773

70 – 74 2.075 2.604 4.679

75 + 1.864 3.108 4.972 Jumlah 207.440 212.201 419.641

Sumber: BPS Kota Mataram, 2014.

Page 12: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 20

Komposisi penduduk Kota Mataram menurut jenis kelamin Tahun 2012

menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah

penduduk laki-laki, dimana rasio jenis kelamin 98 persen yang berarti bahwa untuk

setiap 100 penduduk perempuan hanya ada 98 penduduk laki-laki (Gambar 2.3).

Sedangkan jika melihat kondisi struktur umur penduduk Kota Mataram pada tahun

2012 yang telah dikelompokkan dalam kelompok umur lima tahunan, maka

penduduk Kota Mataram tergolong penduduk intermediate (transisi), hal ini dapat

disimpulkan dari jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai 69,38

persen. Tingginya jumlah penduduk usia produktif dan proporsi penduduk wanita

yang lebih besar ini perlu di antisipasi oleh pemerintah dengan kebijakan

pembangunan daerah yang pro gender dan pro job, sebagaimana gambar berikut:

Gambar 2.3

Persentase Penduduk Kota Mataram

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013

Gambar 2.4

Struktur Umur Penduduk

Kota Mataram Tahun 2013

Sumber: BPS Kota Mataram, 2013

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1) Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sebagai ibukota Provinsi, Kota Mataram merupakan pusat perdagangan Hal

tersebut tercermin dalam nilai tambah bruto sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Tahun 2012 sektor perdagangan, hotel dan restoran telah mencapai nilai sebesar Rp.

1,41 trilliun, diantarannya dihasilkan dari kegiatan perdagangan besar dan eceran

Rp. 1,27 trilliun, dan sisanya dihasilkan dari kegiatan hotel dan restoran.

Page 13: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 21

Tabel 2.7 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000

Kota Mataram Tahun 2010 - 2012

Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Ribu Rp) PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Ribu Rp)

2010 2011* 2012** 2010 2011* 2012**

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pertanian 186.728.218 199.737.268 207.485.390 85.779.802 88.068.648 90.351.691

Pertambangan 751.166 690.716 649.288 376.158 330.983 292.059

Industri Pengolahan

490.036.708 550.190.117 609.199.370 258.579.222 277.250.452 294.273.629

LGA 55.822.526 61.978.017 71.596.604 17.376.807 19.046.464 21.298.973

Bangunan 413.445.538 485.867.056 587.395.648 201.831.341 220.036.527 246.242.877

Perdagangan 982.021.318 1.184.262.048 1.406.338.897 411.144.215 464.253.310 528.015.760

Pengangkutan 1.275.674.043 1.320.613.939 1.183.673.056 584.482.794 591.876.188 473.878.708

Keuangan 809.161.972 984.965.842 1.152.796.422 375.364.255 426.584.609 486.165.236

Jasa-Jasa 611.240.299 713.541.406 825.674.512 255.688.622 271.134.500 289.191.814

PDRB Kota Mataram

4.824.881.788 5.501.846.409 6.044.809.187 2.190.623.216 2.358.581.681 2.429.710.747

Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2012 merupakan leading

sector bagi perekonomian Kota Mataram. Kontribusi sektor ini pada pembentukan

PDRB Kota Mataram sebesar 23,27 persen. Penyumbang terbesar dari sektor ini

adalah subsektor perdagangan besar dan eceran dengan kontribusi sebesar 21,10

persen dengan nilai sebesar Rp. 1,406 triliun. Posisi Kota Mataram sebagai ibukota

Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadikannya sebagai pusat perdagangan, dimana

arus keluar masuk barang dari berbagai daerah terjadi di Kota Mataram. Peranan

pemerintah daerah dalam mendukung aktivitas perdagangan cukup besar yang

ditandai dengannya banyaknya bangunan ruko-ruko baru di Kota Mataram.

Tabel 2.8 Kontribusi Masing-masing Sektor (persen) Terhadap Pembentukan PDRB Kota

Mataram Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 – 2012

Lapangan Usaha 2010 2011* 2012**

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian 3,87 3,63 3,43

2. Pertambangan dan Penggalian 0,02 0,01 0,01

3. Industri Pengolahan 10,16 10,00 10,08

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,16 1,13 1,18

5. Bangunan 8,57 8,83 9,72

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 20,35 21,52 23,27

Page 14: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 22

7. Pengangkutan dan Komunikasi 26,44 24,00 19,58

8. Keuangan,Persewaan &Jasa Perusahaan

16,77 17,90 19,07

9. Jasa-jasa 12,67 12,97 13,66

P D R B 100,00 100,00 100,00

Keterangan: *) angka sementara **) angka sangat sementara

Sumber: Dokumen PDRB Kota Mataram 2012

Sektor pengangkutan dan komunikasi yang sebelumnya selalu memberikan

kontribusi terbesar, pada tahun 2012 mampu memberikan kontribusi sebesar 19,58

persen, menempati posisi kedua setelah sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Keberadaan Bandara Internasional Lombok di Praya sebagai pengganti Bandara

Selaparang di Mataram memberikan dampak semakin banyak armada angkutan yang

melayani penumpang dari dan ke Bandara baik yang dikelola oleh pemerintah

maupun oleh swasta.

Kontribusi terbesar terhadap PDRB Kota Mataram tahun 2012 didominasi oleh

sektor pengangkutan dan komunikasi yaitu sebesar 22,88 persen. Sektor

perdagangan, hotel dan restoran mempunyai peranan terbesar kedua sebagai

pembentuk PDRB Kota Mataram dengan kontribusi sebesar 22,13 persen. Kemudian,

sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengan kontribusi sebesar 17,67

persen dan selanjutnya adalah sektor jasa-jasa dengan kontribusi sebesar 11,21

persen. Di posisi kelima adalah sektor industri pengolahan sebesar 11,36 persen,

sektor bangunan 10,09 persen, sektor pertanian 3,41 persen, sektor listrik gas dan

air bersih 1,22 persen dan terakhir sektor pertambangan dan penggalian 0,01

persen.

Tabel 2.9 PDRB Kota Mataram Menurut Kelompok Sektor Tahun 2010-2012 (Ribu Rp)

Kelompok Sektor 2010 2011* 2012**

Primer 187.479.384 200.427.984 208.134.678

Sekunder 959.304.772 1.098.035.190 1.268.191.622

Tersier 3.678.097.632 4.203.383.235 4.568.482.887

PDRB Kota Mataram 4.824.881.788 5.501.846.409 6.044.809.187

Sumber: Dokumen PDRB Kota Mataram 2012

Empat sektor terbesar penyumbang ekonomi Kota Mataram diatas masuk

kedalam kelompok sektor tersier (sektor perdagangan hotel & restoran, sektor

pengangkutan & komunikasi, sektor bank, usaha persewaan & jasa perusahaan dan

sektor jasa- jasa), dengan total peranannya sebesar 73,90 persen terhadap

pembentukan PDRB Kota Mataram. Hal ini menggambarkan struktur perekonomian

Kota Mataram mengarah kepada struktur jasa (Service City), dimana Kota Mataram

Page 15: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 23

yang menjadi Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai fungsi-fungsi utama

sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata. Sebagai

pusat pelayanan bagi kegiatan perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial. Juga

sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan pusat bisnis. Karena

fungsinya sebagai pusat pelayanan – pelayanan tersebut, maka kebutuhan akan jasa

pendukungnya cukup tinggi. Jika dilihat gambar 5 dan 6, dimana sektor tersier

mengalami penurunan akibat berpindahnya Bandara Udara Selaparang (sektor

pengangkutan dan komunikasi), maka distribusi barang/jasa menjadi kurang lancar

yang berdampak pada sektor-sektor pembentuk sektor tersier lainnya seperti sektor

perdagangan, hotel dan restaurant maupun sektor jasa-jasa.

2) Laju Inflasi

Salah satu indikasi stabilnya perekonomian suatu daerah adalah stabilnya

inflasi/ deflasi. Inflasi atau deflasi adalah perubahan harga barang di tingkat

konsumen, atau merupakan perubahan dari indeks harga konsumen (IHK). Terkait

dengan inflasi, berbagai kebijakan dibidang moneter telah diambil oleh pemerintah

dalam menstabilkan kondisi harga-harga barang. Dalam PDRB, kenaikan harga

barang-barang dicerminkan oleh perkembangan laju indeks harga implisit (IHI).

Indeks harga implisit menggambarkan tingkat inflasi yang menyeluruh dari seluruh

kegiatan perekonomian mulai sektor pertanian sampai dengan jasa-jasa atau dengan

kata lain tingkat perubahan indeks harga implisit menggambarkan tingkat

perubahan harga yang terjadi pada sektor/sub sektor. Secara agregat indeks harga

implisit menunjukkan tingkat perubahan harga yang terjadi di suatu wilayah dalam

kurun waktu satu tahun.

Perkembangan harga barang akan mempengaruhi kemampuan masyarakat

membeli barang-barang kebutuhan hidup. Sehingga dalam hal ini pertumbuhan

ekonomi yang tinggi apabila tanpa diikuti oleh stabilnya harga-harga barang,

dikatakan belum mampu menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tabel 2.10 Perbandingan IHI dengan Inflasi Kota Mataram

Tahun 2008 – 2012

Tahun IHI Perubahan IHI (%) Perubahan IHK (%)

(1) (2) (3) (4)

2008 193,55 9,18 13,01

2009 204,10 5,45 3,14

2010 220,25 7,92 11,07

2011* 233,27 5,91 6,38

2012** 248,79 6,65 4,10

Keterangan *) : angka sementara **) : angka sangat sementara

Sumber: Dokumen PDRB Kota Mataram 2012

Page 16: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 24

Indeks harga konsumen (IHK) adalah indeks untuk mengukur perubahan harga

dari waktu ke waktu. Indeks harga konsumen yang sering digunakan sebagai

indikator kenaikan harga-harga terlihat meningkat dari tahun ke tahun, sedangkan

dalam inflasi PDRB atau yang sering disebut dengan implisit PDRB, penghitungan

juga mempertimbangkan kenaikan biaya produksi yang ditanggung oleh pengusaha.

Besaran IHK sangat ditentukan oleh perubahan harga komoditi yang paling

dominan dikonsumsi suatu daerah, sedangkan besaran IHI sangat ditentukan oleh

perubahan harga sektor ekonomi yang paling potensi atau memiliki kontribusi yang

dominan. Untuk melihat tingkat perubahan harga (inflasi) Kota Mataram tahun 2008

sampai 2012 secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.11 Inflasi Kota Mataram Menurut Kelompok Pengeluaran

Tahun 2010 – 2012 (Persen)

KELOMPOK PENGELUARAN INFLASI (%)

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

UMUM 11,07 6,38 4,10

Bahan Makanan 23,54 1,57 -0,24

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

10,98 7,16 5,56

Perumahan, Air, Listrik Gas dan Bahan bakar

5,59 15,90 9,47

Sandang 3,84 6,43 3,32

Kesehatan 2,07 1,96 2,46

Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 3,22 4,41 3,47

Transportasi dan Komunikasi 5,71 1,41 1,82

Sumber: Dokumen PDRB Kota Mataram, 2012

Inflasi pada tahun 2012 dapat ditekan, hasilnya nilai inflasi tahun 2012 lebih

kecil dibanding tahun 2011 lalu. Inflasi pada tahun 2012 yaitu 4,10 sementara pada

tahun 2011 mencapai 6,38. Pada tahun 2012 inflasi tertinggi dialami oleh komoditi

perumahan yaitu mencapai 9,47, sementara itu komoditi yang mengalami inflasi di

bawah 2 persen yaitu Bahan Makanan dan Transportasi, masing – masing sebesar -

0,24 (deflasi) , dan 1,82.

Sementara itu kalau dilihat inflasi dari bulan ke bulan, laju inflasi Kota

Mataram pada tahun 2012 yang tertinggi terjadi pada bulan Pebruari yaitu sebesar

1,73 persen. Pada tahun 2012 terjadi deflasi yaitu pada bulan Maret, April, Mei,

Oktober dan Nopember. Deflasi tertinggi terjadi terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar

0,71 persen.

Page 17: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 25

3) Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil merupakan salah satu indikator

keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah

dicerminkan oleh laju PDRB berdasarkan harga konstan. Berbagai kebijakan diambil

pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil. Kebijakan

tersebut akan tercermin dari kondisi makro ekonomi yang kondusif seperti tingkat

inflasi yang cukup terkendali dan nilai tukar rupiah yang semakin menguat terhadap

mata uang asing terutama Dolar Amerika (USD).

Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya mencerminkan aktifitas perekonomian

suatu daerah. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan,

sedangkan pertumbuhan yang positif menunjukkan terjadinya perlambatan dalam

kegiatan perekonomian.

Grafik 2.5

Laju Pertumbuhan PDRB Adh Konstan Kota Mataram Tahun 2006-2012

Sumber: Dokumen PDRB Kota Mataram 2012

Pada periode 2011-2012 merupakan masa transisi perpindahan bandara

Selaparang ke Bandara Internasional Lombok, sehingga pertumbuhan ekonomi Kota

Mataram yang ditunjukkan oleh PDRB atas dasar harga konstan lebih lambat

dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010. Pada tahun 2012

pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh Kota Mataram mencapai 3,02 persen lebih

rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2011 yang mencapai

7,67 persen. Pada tahun 2012 sektor pengangkutan dan komunikasi khususnya

subsektor angkutan udara tidak lagi berkontribusi terhadap pembentukan PDRB, hal

inilah yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 lebih rendah

dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2011.

Pada tahun 2012, hampir seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan

positif kecuali sektor pertambangan dan penggalian dan sektor pengangkutan dan

komunikasi. Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun 2012 adalah

Page 18: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 26

sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang mencapai 13,97 persen.

Pertumbuhan sektor ini tak lepas dari subsektor pendukungnya tertama subsektor

bank dan sewa bangunan. Pertumbuhan sektor perbankan di Kota Mataram seiring

dengan geliat perekonomian di segala sektor yang ada. Sebagian besar aktivitas

perekonomian dalam skala besar senantiasa berhubungan dengan perbankan.

Pertumbuhan subsektor perbankan di Kota Mataram secara fisik dapat dilihat dari

penambahan jumlah kantor bank. Sedangkan subsektor lainnya yang juga

mengalami pertumbuhan cukup signifikan adalah subsektor sewa bangunan.

Kepemilikan properti bukan hanya sekedar kebutuhan akan tempat tinggal namun

lebih berkembang sebagai investasi.

Laju pertumbuhan sektor Perdagangan, hotel dan restoran sebagai leading

sector perekonomian Kota Mataram pada tahun 2012 mencapai 13,73 persen. Hal ini

didukung keberadaan Pulau Lombok sebagai daerah tujuan wisata banyak

dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Sektor lainnya yang mengalami pertumbuhan di atas 10 persen adalah sektor

bangunan dan sektor listrik, gas dan air masing-masing sebesar 11,91 persen dan

11,83 persen. Pembangunan fasilitas umum berupa jalan dan jembatan serta

pembangunan ruko dan kawasan perumahan turut mendorong pertumbuhan sektor

bangunan.

4) Angka Pengangguran

Pertambahan jumlah penduduk memberikan dampak terhadap penyediaan

kebutuhan tempat tingga dan berbagai fasilitasnya seperti ketersediaan listrik dan

air. Hal inilah yang berperan dalam pertumbuhan sektor listrik, gas dan air.

Sementara tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah juga sangat

tergantung pada potensi sumber daya yang dimiliki daerah tersebut. Begitu pula

dengan beragamnya kegiatan perekonomian yang ada, sangat tergantung pada

sumber daya yang tersedia. Gambaran kondisi ketenagakerjaan seperti persentase

angkatan kerja yang bekerja dan persentase tingkat pengangguran terbuka sangat

berguna untuk melihat prospek ekonomi yang ada di Kota Mataram.

Tabel 2.12 Statistik Ketenagakerjaan Kota Mataram

Uraian 2010 2011 2012

Bekerja 174.671 177.730 169.436

Pencari Kerja 17.191 12.760 12.760

Angkatan Kerja 191.862 190.490 181.269

Bukan Angkatan Kerja 100.869 103.900 111.217

Penduduk Usia Kerja 292.731 294.390 292.486

Page 19: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 27

Uraian 2010 2011 2012

TPAK (%) 65,54 64,71 61,98

UMR (Rp) 950.000 966.000 1.043.000

Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) 91,04 93,30 93,40

Sumber: Buku Statistik Daerah 2013

Pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai Kota Mataram telah diikuti oleh

peningkatan penyerapan tenaga kerja. Hal ini tercermin pada meningkatnya

indikator Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) dari 91,04 persen tahun 2010 menjadi

93,3 persen pada tahun 2011 dan 93,4 persen tahun 2012. Sebaliknya Angka

Pengangguran Terbuka (TPT) menurun di tahun 2012 ini sebesar 6,7 persen. Hal ini

adalah indikator bahwa lapangan pekerjaan di Kota Mataram meningkat, walaupun

belum memenuhi kebutuhan seluruh penduduk kota mataram.

TPAK tahun 2012 menurun jika dibandingkan dengan tahun–tahun

sebelumnya yaitu sebesar 65,54 persen 2010 menjadi 64,71 persen di tahun 2011

dan di tahun 2012 nilainya 61,98 persen. Kondisi ini menjadi cacatan bagi kita

semua, agar dimasa yang akan datang peluang kerja semakin banyak, sehingga

penduduk usia kerja aktif dalam lapangan kerja yang ada.

Indikator yang mencerminkan produktivitas tenaga kerja dapat dilihat dari

jumlah jam kerja. Terlihat adanya peningkatan jumlah jam kerja antara tahun 2010

sampai 2012. Tahun 2010 sebanyak 74,06 persen bekerja diatas 35 jam per

minggunya, meningkat menjadi 78,43 jam per minggu pada tahun 2012. Pekerja

yang jam kerjanya kurang dari 35 jam biasanya disebut pekerja takpenuh, pekerja

dengan jam kerja normal biasanya mempunyai jam kerja diatas 35 jam per

minggunya. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa produktivitas pekerja di Kota

Mataram cukup bagus.

Sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram menjadi tempat

tujuan sebagian besar para pencari kerja. Pada tahun 2012, Upah Minimum Kota

Mataram adalah sebesar, Rp. 1.043.000,-. Seperti biasanya Upah Minimim Kota

Mataram selalu lebih tinggi dibanding Upah Minimum Provinsi NTB, tetapi bedanya

tidak terlalu banyak, yaitu Upah Minimum Provinsi yang sebesar Rp. 1.000.000,-.

b. Fokus Kesejahteraan Sosial

1) Pendidikan

Program pendidikan gratis yang dilaksanakan secara nasional untuk tingkat SD

dan SMP sangat membantu masyarakat kurang mampu untuk melanjutkan sekolah

termasuk Kota Mataram. Dengan dilaksanakan program pendidikan gratis

diharapkan kualitas pendidikan di Kota Mataram meningkat.

Page 20: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 28

Tabel 2.13 Statistik Sekolah di Kota Mataram

URAIAN SD & MI SMP & MTs SMA, SMK, MA

Sekolah 183 62 55

Guru 2.567 1.720 2.073

Murid 47.067 22.703 21.663

Sumber: Buku Statistik Daerah 2013

Kebijakan pemerintah yang semakin memperhatikan pendidikan maka fasilitas

mendidikan di Kota Mataram juga semakin meningkat. Tahun 2012 Di Kota Mataram

terdapat 179 SD sederajat (2011:179), 62 SMP sederajat (2011:62) dan 55 SMA

sederajat (2011:55) yang tersebar di enam kecamatan. Tenaga pengajar masing –

masing 2.567 guru SD, 1.720 guru SMP dan 2.073 guru SMA.

Program belajar 9 tahun seharusnya di Kota Mataram perlu ditingkatkan

menjadi 12 tahun. Jika dilihat dari tingkat pendidikan penduduk usia 10 keatas

tahun 2012 umumnya pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah SMA yaitu

sebanyak 28,82 persen, terdapat penduduk lulusan Perguruan tinggi sebanyak 9,76

persen.

Untuk melihat penduduk usia sekolah umumnya mengacu pada penduduk usia

5- 24 tahun. Terlihat bahwa dari seluruh penduduk usia 5 -24 tahun sebanyak 67

persen masih bersekolah sedangkan 25 persen sudah tidak bersekolah lagi, dan 7

persen yang tidak pernah atau belum bersekolah. Masih terdapat penduduk usia 5-

24 tahun yang tidak atau belum bersekolah yaitu sebanyak 7,24 persen. Hal ini perlu

menjadi perhatian semua pihak, karena masih ada warga Kota Mataram yang belum

pernah mengenyam pendidikan di era modern ini.

Penduduk yang masih bersekolah ternyata laki – laki lebih sedikit dibanding

perempuan yaitu 66 persen, semetara penduduk perempuan sebanyak 67 persen.

Untuk penduduk yang belum bersekolah penduduk laki–laki lebih banyak dibanding

perempuan yaitu sebanyak 7,7 persen, sementara perempuan sebanyak 6,7 persen.

Tabel 2.14 Partisipasi Sekolah Penduduk Usia 5-24 tahun

Jenis Kelamin Tidak/Belum

Pernah Sekolah Masih

Bersekolah Tidak Bersekolah

Lagi

Laki-laki 7,74 66,44 25,82

Perempuan 6,75 67,79 25,46

Laki-laki & Perempuan 7,24 67,12 25,64

Sumber: Buku Statistik Daerah Kota Mataram, 2013

Page 21: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 29

Penduduk usia 10 tahun keatas dari hasil Susenas menunjukkan, pencapaian

angka melek huruf (AMH) di Kota Mataram tahun 2012 telah mencapai di atas 92,25

persen. Sedangkan penduduk yang masih buta huruf sebesar 7,75 persen. Jumlah itu

kebanyakan di dominasi oleh penduduk perempuan dan penduduk usia lanjut.

Diperlukan kerja keras semua pihak sehingga buta huruf di Kota Mataram bisa

berangsur-angsur berkurang.

Rata-rata lama sekolah penduduk Kota Mataram dari tahun ke tahun semakin

meningkat dengan semakin sadarnya masyarakat akan arti penting pendidikan. Pada

tahun 2009 rata-rata lama sekolah selama 9,20 tahun meningkat menjadi 9,21 tahun

2010. Selama tahun 2010 sampai 2012 rata – rata lama sekolah bertambah menjadi

9,68. Artinya rata-rata penduduk Kota Mataram bersekolah selama 9,68 tahun atau

setingkat dengan kelas 1 SMA. Dengan demikian wajib belajar 9 tahun di Kota

Mataram sudah dapat dilampaui.

Sementara tingkat kelulusan SD sebesar 99,90 persen, tingkat SMP kelulusan

sebesar 88,40 persen dan tingkat SLTA kelulusan sebesar 97,50 persen. Untuk

kelulusan MI, MTs, dan MA masing – masing 95,58 persen, 99,43 persen, dan 96,94

persen. Dengan semakin baiknya ketersediaan sarana dan prasarana sekolah, serta

kualitas tenaga pendidik dapat meningkatkan mutu pendidikan penduduk.

Pembangunan bidang pendidikan di Kota Mataram merupakan proses panjang

untuk meningkatkan daya saing warga Kota Mataram. Berbagai kebijakan dilakukan

hingga tahun 2013 memberikan hasil yang memuaskan dengan meningkatnya IPM

Kota Mataram.

Sedangkan tingkat pendidikan yang ditamatkan tergambar pada angka rata-

rata lama sekolah. Pada tahun 2013 menurut BPS Kota Mataram rata-rata lama

sekolah (RLS) warga kota Kota Mataram adalah sebesar 9,68 tahun, Dengan kata lain

rata-rata warga hanya berhasil menyelesaikan pendidikannya sampai dengan SMP

atau memenuhi program wajib belajar sembilan tahun oleh pemerintah. Kondisi ini

menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2012 walaupun perkembangannya

amat sangat kecil.

Daya serap penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu, dapat

dilihat dengan menggunakan indikator yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) dan

Angka Partisipasi Murni (APM).

Angka Partisipasi Kasar adalah perbandingan antara jumlah murid pada setiap

jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA), tanpa memperhitungkan umur, terhadap jumlah

warga kota kelompok usia sekolah (7-12, 13-15, 16-18 tahun) yang sesuai. Angka

Partisipasi Kasar pada jenjang pendidikan SD/MI/Paket A dan SMP/MTs/PAket B

lebih dari 100 persen, hal ini berarti bahwa terdapat murid sekolah yang berusia di

luar usia resmi sekolah atau terdapat murid sekolah yang berasal dari luar Kota

Mataram. Angka APK untuk SD/MI/Paket A dan SMP/MTs/Paket B mengalami

Page 22: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 30

peningkatan dari tahun 2011. Namun hanya APK untuk SD/MI/Paket A yang

memenuhi target RPJMD untuk tahun 2012.

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah perbandingan antara jumlah murid

kelompok usia sekolah (7-12, 13-15, 16-18 tahun) pada jenjang pendidikan tertentu

(SD, SMP, SMA) terhadap jumlah warga kota kelompok usia sekolah (7-12, 13-15, 16-

18 tahun) yang sesuai. Dari gambar diatas terlihat bahwa pada tahun 2012 hanya

APM SD/MI/Paket A yang mengalami peningkatan dari tahun 2011 dan hanya APM

SD/MI/Paket A yang memenuhi target RPJMD untuk tahun 2012.

Gambar 2.7

Perkembangan APM dan APK untuk SD/Setara, SMP/Setara dan SMU/Setara

Di Kota Mataram Tahun 2011 – 2012

2) Kesehatan

Guna melayani masyarakat di bidang kesehatan di Kota Mataram terdapat

fasilitas kesehatan yaitu 9 rumah sakit umum, 7 rumah sakit bersalin, 10 puskesmas

dan 90 apotik yang tersebar di seluruh kecamatan. Jumlah rumah sakit pada tahun

2012 ini sama dengan tahun 2011 belum ada lagi rumah sakit yang baru beroperasi

pada tahun ini. Tersedianya tenaga medis juga sangat menunjang, dengan

banyaknya tenaga medis masyarakat dapat terlayani dengan baik. Hal ini terlihat

dari penolong kelahiran yang hampir kesemuanya adalah tenaga medis, angkanya

mencapai 95 persen. Dengan ketersediaanya fasilitas kesehatan maka akses

masyarakat akan kesehatan menjadi mudah. Keberhasilan pelayanan kesehatan

masyarakat tidak saja meningkatkan usia harapan hidup namun seseorang akan

tetap aktif sampai usia lanjut hal ini otomatis akan meningkatkan kualitas hidup

masyarakat.

Page 23: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 31

Gambar 2.8

Jumlah Rumah sakit/Klinik Bersalin, Puskesmas/Pustu/Puskel

dan Dokter/Paramedis di Kota Mataram pada Tahun 2011 - 2012

Muara dari kualitas kesehatan masyarakat, akan tergambarkan dalam Angka

Harapan Hidup (AHH) bagi bayi yang dilahirkan saat itu. Angka Harapan Hidup

penduduk Kota Mataram pada tahun 2012 semakin meningkat yaitu mencapai 67,62,

artinya bahwa peluang bayi yang dilahirkan pada saat itu akan berpeluang hidup

selama 67,62 tahun yang akan datang. Setiap tahunnya angka harapan hidup Kota

Mataram mengalami peningkatan, selama kurun waktu 2008 – 2012. Pada tahun

2012 angka harapan hidup meningkat, sebelumnya pada tahun 2012 mencapai 67,13

tahun, atau naik hampir setengah tahun. Meningkatnnya AHH mencerminkan

derajad kesehatan masyarakat Kota Mataram dari tahun ke tahun semakin baik.

Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat ditunjukkan dengan

melihat perkembangan indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencerminkan

capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. IPM kota mataram

termasuk kategori cukup baik dengan angka 73,70. Dengan melihat perkembangan

angka IPM tiap tahun, tampaknya kemajuan yang dicapai Kota Mataram dalam

pembangunan manusia cukup signifikan. Angka IPM Kota Mataram mengalami

sedikit peningkatan dari 72,83 pada tahun 2011 menjadi 73,70 pada tahun 2012.

Hal ini wajar karena hasil dari upaya peningkatan pembangunan manusia dapat

dilihat dalam jangka penjang.

Kalau dilihat dari Komponen pembentuk IPM semuanya mengalami kemajuan.

Angka Harapan Hidup naik 0,49 tahun, sementara Rata – Rata Lama Sekolah

mengalami kemajuan sebanyak 0,46 tahun, untuk Angka Melek Huruf mengalami

peningkatan sebesar 0,40 persen, dan Pengeluaran Perkapita Kota Mataram

meningkat sekitar Rp. 2.000. Diharapkan setiap tahun komponen IPM ini dapat terus

meningkat.

Sementara itu untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, sebagian besar

penduduk wanita Kota Mataram yang berstatus kawin menggunakan alat KB berupa

suntikan yaitu 59,97 persen, sedangkan alat KB yang diminati selanjutnya adalah

spiral (21,32 persen) dan alat-alat KB lain yang digunakan oleh penduduk wanita

berstatus kawin yaitu MOP/MOW sebanyak 2,83 persen, Susuk KB 6,11 persen, Pil KB

Page 24: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 32

dan lainnya sebanyak 1,19 persen. Tujuan utama ber KB yaitu diharapkan akan

terbentuk menjadi keluarga yang berkualitas.

Kualitas air minum menentukan tingkat kualitas kesehatan sekain juga

menunjukkan kualitas kesejahteraan suatu rumahtangga. Sumur atau mata air tak

terlindung bisa dikatakan sumber air yang kurang berkualitas karena air yang

dihasilkan kurang memenuhi syarat air sehat dikarenakan airnya mudah terkena

limbah dari luar. Dilihat dari fasilitas air bersih kualitas perumahan Kota Mataram

dari tahun ketahun semakin baik. Pada tahun 2012 rumah tangga yang

menggunakan sumur atau mata air terlindung sebagai sumber air minum sebesar 45

persen, yang mengunakan air kemasan atau leding sebanyak 47 persen.

Tempat buang air besar merupakan fasilitas yang harus tersedia agar suatu

perumahan bisa nyaman dan sehat. Pada tahun 2012 penggunaan fasilitas buang air

besar belum terpenuhi semua, hal ini terlihat masih adanya rumah tangga yang

belum mempunyai tempat buang air besar. Rumah tangga yang menggunakan

fasilitas buang air besar sendiri sebanyak 67 persen, bersama 21 persen, umum 4

persen dan yang tidak mempunyai 8 persen.

c. Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Jumlah grup/sanggar kesenian di Kota Mataram berfluktuasi dari tahun ke

tahun sebagaimana diuraikan dalam berikut:

Tabel 2.15 Rasio Grup Kesenian/Sanggar Kesenian per 10.000 penduduk

di Kota Mataram Tahun 2012

No Uraian Jumlah

1 Jumlah Grup/Sanggar Kesenian 210

2 Jumlah Penduduk 413.210

Rasio Sanggar Kesenian per 10.000 penduduk 5,08

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, 2013

Sementara itu kondisi jumlah klub olahraga dan lapangan olah raga yang ada

di Kota Mataram menunjang peningkatan prestasi di even olahraga baik tingkat

nasional maupun internasional. Rasio klub olahraga di Kota Mataram, sebagaimana

tabel terlampir:

Tabel 2.16 Rasio Grup Kesenian/Sanggar Kesenian per 10.000 penduduk

di Kota Mataram Tahun 2012

No Uraian Jumlah

1 Jumlah Klub Olahraga 25

2 Jumlah Penduduk 413.210

Rasio Sanggar Kesenian per 10.000 penduduk 0,06

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2013

Page 25: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 33

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

1. Fokus Layanan Urusan Wajib

a. Urusan Wajib Pekerjaan Umum

Data penyelenggaraan Urusan Wajib Pekerjaan Umum yang diperoleh dari

Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram, yakni:

Panjang jalan yang dibangun pada tahun 2012 sepanjang 4,273 km dan

meningkat menjadi 8,225 km pada tahun 2013

Panjang jalan yang dapat dipelihara secara berkala adalah sepanjang 16,731 km

pada tahun 2012 dan 10,490 pada tahun 2013. Selain itu jalan yang dipelihara

melalui pemeliharaan rutin pada tahun 2012 sepanjang 1,981 km dan pada

tahun 2013 sepanjang 2,75 km

Dalam upaya menjaga kawasan sungai, pada tahun 2012 telah dibangun

turap/talud sepanjang 729 m dan pada tahun 2013 sepanjang 450 meter.

Untuk menjaga jaringan irigasi agar tetap dalam kondisi baik, pada tahun 2012

telah dilaksanakan pemeliharaan pada 3.024 m jaringan irigasi, dan pada tahun

2013 sepanjang 2000 meter.

Untuk mencegah terjadinya banjir yang diakibatkan gelombang pasang, pada

tahun 2012 telah dibangun 100 meter tanggul pengaman pantai, dan pada tahun

2013 sepanjang 150 meter

Dalam upaya memelihara kondisi drainase perkotaan, telah dipelihara drainase

perkotaan sepanjang 8.127 meter pada tahun 2012 dan 4.242 m pada tahun

2013. Untuk drainase lingkungan telah dipelihara sepanjang 3.666 m pada tahun

2012 dan 11.122 meter pada tahun 2013.

Dalam upaya meningkatkan cakupan layanan air bersih dilakukan penyediaan

jaringan perpipaan tersier untuk air minum pada tahun 2012 telah dibangun

sepanjang 7.734 meter dan pada tahun 2013 sepanjang 7.000 meter.

Penyediaan sanitasi dasar berupa MCK yang dilengkapi dengan septic tank,

peresapan dan SPAL, pada tahun 2012 telah dibangun MCK untuk melayani 355

KK, dan pada tahun 2013 sebanyak 390 KK.

Panjang jalan lingkungan permukiman yang dapat dibangun pada tahun 2012

adalah sepanjang 9.993 meter dan pada tahun 2013 sepanjang 12.706 meter

Luas kawasan kumuh pada tahun 2011 mencapai 303,58 ha

b. Urusan Wajib Perumahan

Data penyelenggaraan Urusan Wajib Perumahan yang diperoleh dari Dinas

Pekerjaan Umum Kota Mataram dan Satuan Pemadam Kebakaran Kota Mataram,

yakni:

Jumlah backlog (selisih antara jumlah rumah eksisting dengan total jumlah

kepala keluarga) yang masih tinggi sejumlah 26.621 unit (tahun 2010)

Page 26: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 34

Meningkatnya jumlah penanganan sisa Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang

berjumlah 1595 dari total jumlah RTLH 2836 unit

Meningkatnya jumlah masyarakat penghasilan rendah yang menikmati rumah

murah (Rumah Susun Sewa Sederhana). Saat ini telah tersedia 1 Twin Block

Rusunawa Selagalas dengan jumlah 99 unit. Segera menyusul beroperasinya 2

Twin Block Rusunawa Mandalika dengan jumlah 198 unit.

Penyediaan rumah bagi nelayan yang perlu direlokasi akibat bencana abrasi

pantai. Pada Tahun 2014 ini (Tahap IV) telah dilakukan relokasi sebanyak 15

unit, sehingga total rumah yang telah direlokasi sejak tahun 2009-2014

sejumlah 170 Unit.

Kejadian bencana kebakaran mencapai 17 kali (Tahun 2012)

Meningkatnya kesiagaan pencegahan dan penanggulangan kebakaran

c. Urusan Wajib Penataan Ruang

Data penyelenggaraan Urusan Wajib Penataan Ruang yang diperoleh dari Dinas

Tata Kota Kota Mataram dan Dinas Pertamanan Kota Mataram, yakni:

Masih disusunnya dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebagai acuan

pengaturan zoning, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfataan ruang

yang direncanakan selesai pada tahun 2015

Terpenuhinya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standard Operational

Procedure (SOP) di bidang penataan ruang.

Luas Ruang Terbuka Hijau mencapai 11,39% dari luas wilayah.

Tingginya alih fungsi lahan.

Jumlah titik lampu Penerangan Jalan Umum sebanyak 6.580 titik dan cenderung

meningkat seiring bertambahnya kawasan permukiman baru.

Jumlah titik reklame yang mencapai 15.032 titik dan cenderung meningkat

seiring meningkatnya akibat pertumbuhan investasi dan ekonomi kota.

d. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan

Proses Perencanaan Pembangunan Daerah di Kota Mataram dilaksanakan

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 27 Tahun 2011 tentang

Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) yaitu pada tahapan MPBM

Perencanaan Tingkat Kota Mataram. Disamping itu, penyusunan data dan informasi

perencanaan pembangunan meliputi Mataram Dalam Angka, Kecamatan dalam

Angka, Buku PDRB, IPM serta studi/kajian penunjang perencanaan pembangunan.

Beberapa langkah yang diambil untuk menunjang koordinasi perencanaan

pembangunan di Kota Mataram adalah:

Pembentukan Tim Pengkaji Kebijakan Publik Pemerintah Kota Mataram, yang

beranggotakan, akademisi, praktisi, eksekutif, LSM dan stakeholders terkait

dengan kebijakan pembangunan.

Page 27: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 35

Pembentukan Forum Perencana SKPD, yang beranggotakan Kepala Sub Bagian

Perencanaan/Penyusunan Program/Unsur Perencana yang ada di SKPD lingkup

Pemerintah Kota Mataram.

Pelibatan Fasilitator Pembangunan Kota dalam setiap proses perencanaan

pembangunan di Kota Mataram.

e. Urusan Wajib Perhubungan

Data penyelenggaraan Urusan Wajib Perhubungan yang diperoleh dari Dinas

Perhubungan Kota Mataram, yakni:

Belum optimalnya pelayanan angkutan yang disebabkan oleh makin

ditinggalkannya angkutan umum oleh masyarakat. Load factor angkutan

menunjukkan tingkat keterisian sarana angkutan umum, sebagaimana kondisi

rasio ijin trayek load factor angkutan mengalami kondisi yang serupa. Pada

tahun 2011 adalah 0,11 dan 2012 adalah 0,12.

Pemenuhan prasarana jalan ditunjukan oleh rasio terpasangnya fasilitas

perlengkapan jalan yang hingga tahun 2012 ini telah mencapai 45%, meningkat

dari 41% pada tahun 2011.

Hasil capaian pelayanan komunikasi dan informatika yang dilaksanakan pada

tahun 2012 menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kebijakan perluasan

akses internet direspon positif oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian

Komunikasi dan Informatika dengan memberikan bantuan mobil internet

keliling bagi masyarakat Kota Mataram sejumlah 6 unit dan telah dilakukan

sosialisasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi kepada 80 orang

unsur masyarakat.

f. Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Data penyelenggaraan Urusan Wajib Lingkungan Hidup yang diperoleh dari

Dinas Kebersihan Kota Mataram, Dinas Pertamanan Kota Mataram dan Badan

Lingkungan Hidup Kota Mataram, yakni:

Volume sampah yang bisa diangkut ke TPA setiap harinya dari produksi

sampah 1.350 m³ adalah ± 831,76 m³ dengan capaian kinerja 81 % dan luas

cakupan pelayanan ± 39 .Km² (255.684 jiwa) dengan capaian kinerja 70 % dari

yang ditetapkan sebesar 90 % .

Lokasi TPA yang berjarak ± 29 Km dari Kota Mataram dengan luas lahan 8,6 ha

yang terletak di wilayah Kabupaten Lombok Barat.

Untuk menangani volume sampah didukung sarana dan prasarana pengelolaan

persampahan terdiri dari 96 TPS, 7 tranfer depo, 36 unit dumptruck, 18 unit

arm roll, 16 unit pick up, 62 unit container.

Adanya laboratorium pengujian lingkungan yaitu uji parameter fisika

temperatur kekeruhan residu terlarut, kimia, ph, bod, cod, do, fosfat, nitrit,

florida, chlorida dan minyak lemak.

Page 28: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 36

Berkembangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui 3R,

bank sampah sebagai upaya pengurangan volume sampah yang diangkut ke

TPA. Jumlah unit 3R pada skala rumah tangga sebanyak 36 Unit, skala sekolah

sebanyak 15 Unit, dan skala kawasan sebanyak 1 unit

g. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil

Data penyelenggaraan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil yang

diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, yakni:

Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk. Pada Tahun 2012 rasio

penduduk ber KTP per satuan penduduk mencapai 77,12%.

Rasio penduduk yang memiliki akta kelahiran. Rasio penduduk yang memiliki

akta kelahiran di Kota Mataram pada tahun 2010 sebesar 40,90% dan meningkat

menjadi 43,90% pada tahun 2011. Rasio ini belum mencapai target RPJMD yang

sebesar 86%.

h. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Inovasi/terobosan yang dilakukan dalam mendukung urusan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak, antara lain:

Disahkannya Perda Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2012 Tentang

Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan.

Terbentuknya Pokja Pengarusutamaan Gender (PUG)

Terbentuknya Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak

(P2TP2A).

i. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Data penyelenggaraan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera yang diperoleh dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana Kota Mataram, yakni:

Persentase jumlah keluarga sejahtera I meningkat dari 39,64 % pada tahun 2011

menjadi 39,97 % pada tahun 2012.

j. Urusan Wajib Sosial

Data penyelenggaraan Urusan Wajib Sosial yang diperoleh dari Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, yakni:

Jumlah anak terlantar tercatat sebanyak 3.584 orang.

Jumlah Penyandang Cacat, khususnya penyandang cacat berat yang telah terdata

pada tahun 2012 sejumlah 421 orang dan seluruhnya telah menjadi penerima

Bantuan Dana Jaminan Sosial Penyandang Cacat Berat. Pemberian Jaminan Sosial

bagi Orang Dengan Kecacatan (JSODK) Berat ini merupakan Program Prioritas

Nasional.

Tingkat kemiskinan Kota Mataram menurut data BPS tahun 2011 sebesar 13,18%

mengalami penurunan sebesar 1,26% dibandingkan dengan tahun 2010 yang

mencapai 14,44%. Berdasarkan MOU antara Pemerintah Kota Mataram dengan

Page 29: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 37

Pemerintah Provinsi NTB, telah disepakati penurunan angka kemiskinan Kota

Mataram sebesar 3% per tahun.

Jumlah anak jalanan, gelandangan dan pengemis pada tahun 2012 yaitu 140

orang anak jalanan, 40 orang gelandangan dan pengemis.

k. Urusan Wajib Ketenagakerjaan

Data penyelenggaraan Urusan Wajib Ketenagakerjaan yang diperoleh dari

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, yakni:

Cakupan partisipasi angkatan kerja, menurun 2,73% dari 64,71% pada tahun

2011 menjadi 61,98% pada tahun 2012

Penduduk tidak bekerja, menurun 0,17% dari 6,70% pada tahun 2011 menjadi

6,53% pada tahun 2012

l. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Data penyelenggaraan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang

diperoleh dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram,

yakni:

Jumlah Koperasi Aktif di Kota Mataram menurun 8,70% dari 345 Koperasi Aktif

pada tahun 2011 menjadi 315 Koperasi Aktif pada tahun 2012, dengan capaian

kinerja dari indikator kinerja Jumlah Koperasi Aktif di Kota Mataram sebesar

96,92%

Jumlah UMKM di Kota Mataram meningkat 17,25% dari 14.218 UMKM pada

tahun 2011 menjadi 16.671 UMKM pada tahun 2012. Capaian kinerja indikator

kinerja Jumlah UMKM di Kota Mataram sebesar 98,12% dimana pada tahun 2012

memiliki target 2.500 UMKM sedangkan realisasinya pada tahun 2012 adalah

2.453 UMKM

Indikator kinerja Jumlah BMT/LKM di Kota Mataram pada tahun 2012 tercapai

100% dengan target 6 BMT/LKM dan realisasi sebesar 6 BMT/LKM.

Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi di Kota Mataram pada

tahun 2012 adalah 70 KUMKM dengan target 70 KUMKM sehingga capaian

kinerjanya adalah 100%

Jumlah peserta KUMKM yang dilatih pada tahun 2012 adalah 742 peserta

KUMKM dengan target 530 peserta KUMKM sehingga capaian kinerjanya adalah

100%

m. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Data penyelenggaraan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

yang diperoleh dari Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, Bakesbangpol Kota

Mataram dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, yakni:

Peningkatan Sumber Daya Manusia Satuan Polisi Pamong Praja (sebanyak 121

personil diluar tenaga administrasi ) dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 30: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 38

Tabel 2.17 Kegiatan Peningkatan SDM pada Satpol PP Kota Mataram

No. Uraian Jumlah Peserta (orang)

Tahun 2011 Tahun 2012

1 Diklatsar 121 0

2 Dikat Samapta 83 38

3 Bimtek Pengamanan dan Pengawalan (Pamwal)

0 15

4 Diklat SAR (SAR darat & laut) 15 0

Sumber: Satpol PP Kota Mataram

Penanganan gangguan keamanan dan ketertiban. Gangguan keamanan dan

ketertiban yang dapat diatasi pada tahun 2012 sebanyak 270 penertiban.

Jumlah patroli Polisi Pamong Praja pada tahun 2012 dalam penyelesaian

pelanggaran Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban (K3) dalam 24 jam

sebanyak 365 kali.

Penegakan Peraturan Daerah. Penegakan Peraturan Daerah khususnya Perda Izin

Mendirikan Bangunan (IMB) melalui SP3BSP pada tahun 2012 sebanyak 138 kali.

Rata-rata kejadian gangguan keamanan pertahun per 10.000 penduduk pada

tahun 2011 sebanyak 10 kasus, pada tahun 2012 turun menjadi 5 kasus, atau

turun 50%.

Jumlah Sarana prasarana penunjang tugas lapangan/peralatan keamanan masih

sangat terbatas, yaitu pada tahun 2011 hanya tersedia 25 unit dan pada tahun

2012 turun menjadi 24 unit, karena 1 unit mengalami kerusakan.

Jumlah Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Kota Mataram sebanyak 22 orang,

namun hingga tahun 2012 hanya tersisa 16 orang, karena 6 orang telah

memasuki masa pensiun.

Pada tahun 2011 jumlah kasus konflik antar umat beragama 4 kasus, namun

yang dapat ditangani hanya 2 kasus, dan pada tahun 2012 juga terjadi 4 kasus

namun yang dapat tertangani hanya 1 kasus.

Dalam rangka pencapaian target indikator kinerja tersebut, Bakesbangpol

melaksanakan kegiatan strategis, berupa: Program peningkatan kenyamanan dan

keamanan lingkungan melalui pelaksanaan Operasi Komunitas Intelejen Daerah

(KOMINDA); Kegiatan pemeliharaan kantramtibmas dan pencegahan tindak

kriminal serta penangan konflik, rakor penangan konflik, rapat FKDM, mediasi

dan fasilitasi penangan konflik, temu bina pencegahan konflik di kalangan

pemuda dan ormas dan rekonsialiasi pacsa konflik.

n. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian

Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian dilaksanakan oleh Dinas

Page 31: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 39

Pendapatan, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Kecamatan. Adapun data yang

berkaitan dengan pelaksanaan Urusan Wajib, antara lain:

Daya serap Pendapatan Daerah sebesar 101,88 persen

Daya serap Pendapatan Asli Daerah sebesar 107,81 persen

PAD terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 35,28 persen

Laju pertumbuhan investasi sebesar 36 persen

Jumlah nilai investasi dalam satu tahun sebesar 90,30 persen

Jumlah kontrak kerjasama investasi sebesar 20 persen

Waktu penyelesaian ijin investasi sebesar 75 persen

Daya serap APBD sebesar 84,98 persen

Kinerja keuangan daerah/Opini BPK adalah WDP

SKPD yang menyampaikaan Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan tepat waktu

sebesar 91,43 persen.

o. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

Urusan Wajib Ketahanan Pangan dilaksanakan oleh Badan Penyuluh Pertanian,

Perikanan dan Peternakan dan Kantor Ketahanan Pangan Kota Mataram. Data

terkait penyelenggaraan Urusan Wajib Ketahanan Pangan, sebagai berikut:

Tingkat kemisikinan di Kota Mataram pada tahun 2011 yang sebesar 13,18%

Alih fungsi lahan pertanian cenderung meningkat per tahun dimana rata-rata

adalah 25 hektar yang digunakan untuk diperuntukan sebagai fungsi

perdagangan, jasa, perumahan dan lain-lain.

Cakupan layanan penyuluh pada tahun 2012 meningkat sebanyak 53 orang

sehingga saat ini jumlah kelompok tani (poktan) sebanyak 152 orang dengan 37

gabungan kelompok tani (gapoktan).

p. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dilaksanakan oleh Badan

Pemberdayaan Masyarakat Kota Mataram. Pengukuran kinerja Urusan

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dilakukan melalui indikator kinerja, sebagai

berikut:

Meningkatnya kapasitas dan keberdayaan masyarakat.

Meningkatnya Pokmas Pengguna TTG (Teknologi Tepat Guna) dan Kelembagaan

Ekonomi Produktif Masyarakat.

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Meningkatnya kemampuan administrasi aparatur kelurahan.

q. Urusan Wajib Kearsipan

Urusan Kearsipan dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

Kota Mataram. Adapun data terkait pelaksanaan Urusan Wajib Kearsipan, antara

lain:

Page 32: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 40

Pada tahun 2012 jumlah SKPD yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara

baku mencapai 19 SKPD dari 87 SKPD (termasuk kelurahan), dengan demikian

baru mencapai 21,84%.

Jumlah tenaga fungsional arsiparis yang ada di Kota Mataram baru tersedia 2

(dua) orang, sedangkan jumlah ideal seharusnya tenaga arsiparis minimal 1

(satu) orang di setiap SKPD, sehingga terdapat kekurangan tenaga arsiparis

sejumlah 85 orang. Untuk penyediaan tenaga arsiparis dapat dilakukan dengan

penyelenggaraan Diklat Arsiparis di Arsip Nasional atau menyelenggarakan

Diklat di Kota Mataram dengan mendatangkan tenaga pengajar dari arsip

Nasional.

r. Urusan Wajib Perpustakaan

Urusan Perpustakaan dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip

Daerah Kota Mataram. Data terkait pelaksanaan Urusan Wajib Perpustakaan, antara

lain:

Pada tahun 2012 jumlah perpustakaan kelurahan yang telah dibina sebanyak 50

perpustakaan

Peningkatan minat baca dilaksanakan melalui sosialisasi minat dan budaya baca

dan pada tahun 2012 telah dilaksanakan kegiatan pengembangan minat dan

budaya baca di 20 sekolah se Kota Mataram;

Jumlah kunjungan ke Perpustakaan Kota Mataram terus mengalami

peningkatan, yaitu pada tahun 2011 jumlah kunjungan mencapai 27.549

kunjungan dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 30.513 kunjungan. Jumlah

peminjam pada tahun 2011 sebanyak 6.828 dan pada tahun 2012 sebanyak

4.726 peminjam. Sedangkan jumlah koleksi buku yaitu 30.904 judul dan 70.405

eksemplar pada tahun 2012.

2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

a. Urusan Pilihan Pertanian

Kota Mataram berada di atas tanah yang subur sehingga tanaman pertanian di

wilayah ini tumbuh dengan subur. Luas lahan di Kota Mataram yang digunakan

untuk pertanian hanya 46 persen yaitu 2.880 Ha. Produksi padi di Kota Mataram

selama periode 2010 - 2012, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Produksi

padi meningkat dari 24.236 ton pada tahun 2010 menjadi 27.328 ton pada tahun

2012. Peningkatan produksi ini didukung oleh program intensifikasi pertanian

sehingga waktu panen lebih pendek sehingga luas panen meningkat.

Pada komoditi tanaman pangan yang lain berbeda dengan padi, pada

umumnya pada tahun 2012 mengalami penurunan produksi bahkan tidak ada nilai

produksinya. Untuk tanaman kedelai nilainya turun dari 1.040 ton tahun 2010

menjadi 400 ton di periode 2012. Kondisi ini berbanding lurus dengan luas lahan

Page 33: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 41

tanaman kedelai tiap tahunnya, dari tahun 2010 sampai 2011 luas panen tanaman

kedelai selalu turun dari 968 hektar di tahun 2010 menjadi 379 hektar di tahun

2012. Untuk produksinya Jagung di Kota mataram pada tahun 2012 ini tidak ada,

terakhir pada tahun 2011 produksinya hanya mencapai 9 ton dengan luas panen 2

hektar.

b. Urusan Pilihan Pariwisata

Sebagai salah satu Destinasi pariwisata, Kota Mataram memiliki potensi

strategis di bidang kepariwisatan. Wisatawan yang berkunjung ke Kota Mataram

tiap tahunnya selalu meningkat, hal ini terlihat dari jumlah tamu yang menginap di

hotel. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikasi, selama tahun 2012 pertumbuhan

perhotelan meningkat dengan, dari segi jumlah Hotel dan kamar yang tersedia.

Dengan Tingkat Penghunian Hotel yang naik menjadi 16,28 dapat disimpulkan

bahwa wisatawan yang berkunjung ke Kota Mataram bertambah. Jumlah wisatawan

yaitu 285.249 wisatawan. Dengan rincian wisatawan domestik 275.807 wisatawan

dan asing 9.442 wisatawan. Jumlah hotel berbintang 12 hotel dengan jumlah

kamar 962 dan jumlah tempat tidur sebanyak 1.613. Sementara jumlah hotel non

bintang sebanyak 72 hotel dengan jumlah kamar 1.437 kamar dan 2.678 tempat

tidur. Berdasarkan tingkat hunian kamar tahun 2012 sebesar 16,28. Nilai tersebut

mengalami kenaikan yang signifikan dibanding tahun–tahun sebelumnya.

Sementara itu rata-rata menginap tamu asing lebih lama dibanding tamu

domestik. Rata-rata tamu asing menginap 4 sampai 5 hari di tahun 2010 dan 3

sampai 4 hari pada tahun 2012 sedangkan tamu domestik 1 sampai 2 hari di tahun

2010 dan 2 sampai 3 hari pada tahun 2012. Semakin meningkatnya kunjungan

wisatawan ini tidak lepas dari semakin populernya Pulau Lombok sebagai tempat

tujuan wisata. Selain itu banyak penyelenggaraan kegiatan tingkat nasional yang

diselenggarakan di Kota Mataram.

c. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan

Kota Mataram yang daerahnya berbatasan langsung dengan laut tentunya

memiliki kekayaan bahari. Salah satunya adalah perikanan laut. Produksi perikanan

laut di Kota Mataram pada tahun 2011 dan tahun 2010 meningkat dibandingkan

tahun sebelumnya tetapi pada tahun 2012 ini produksinya turun sedikit, yaitu

hanya 1.664 ton. Produksi ikan laut pada tahun 2011 adalah yang tertinggi selama

empat tahun terahir yaitu sebesar, 1.701 ton. Penurunan produksi perikanan laut

merupakan pengaruh cuaca yang kurang bersahabat, yaitu angin kencang sehingga

nelayan cenderung mencari pekerjaan lain.

Berbeda dengan perikanan laut, produksi perikanan darat di Kota Mataram dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan dan sampai tahun 2012 adalah produksi

yang tertinggi. Pada tahun 2009 produksi ikan air tawar mencapai 135,86 ton, pada

tahun 2010 mengalami peingkatan produksi sebesar 65 ton sehingga produksinya

Page 34: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 42

menjadi 201,96 per tahun. Hasil tersebut berlanjut di tahun 2011 yatu produksinya

mencapai 244 ton per tahun atau naik sebesar 4.82 ton atau 1,9 persen. Di tahun

2012 ini produksinya meningkat lagi menjadi 249 ton. Peningkatan ini dikarenakan

karena perikanan darat dapat dibudidayakan dan di kembangkan, dibandingkan

perikanan laut yang tergantung dari banyak faktor.

d. Urusan Pilihan Perdagangan

Urusan Pilihan Perdagangan dilaksanakan oleh Dinas Koperasi Perindustrian

dan Perdagangan Kota Mataram. Data yang berkaitan dengan pelaksanaan Urusan

Pilihan Perdagangan, antara lain:

Perkembangan Pedagang Kaki Lima pada tahun 2011 berjumlah 28 titik dan

berkembang menjadi 35 titik pada tahun 2012.

Permohonan ijin usaha meningkat 14,18% dari target 94,27%

Adanya penggangguran terbuka dimana penyerapan tenaga kerja pada tahun

2012 sebesar 59.072 orang atau meningkat 11,00% dari tahun 2011 (53.190

orang)

Nilai investasi yang terus berkembang dimana pada tahun 2012 sebesar Rp.

766.508.602.000,-, naik 38,31% sehingga total investasi keseluruhan pada tahun

2012 sebesar Rp. 2.767.459.407.000,-

Perkembangan pasar modern yang terus meningkat

Penyelesaian sengketa konsumen pada tahun 2012 belum tuntas sebanyak 5

kasus dari 21 kasus yang dilaporkan hanya baru terselesaikan 16 kasus.

Jumlah produk yang belum diawasi pada tahun 2012 ditargetkan sebanyak 89

produk sedangkan yang baru terealisasi sebanyak 10 produk atau 11,23%

e. Urusan Pilihan Industri

Sektor industri pengolahan mempunyai peranan yang cukup penting dalam

pembentukan perekonomian Kota Mataram. Dalam pembentukan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB), sumbangan sektor industri mencapai 10 persen.

Salah satu usaha yang harus dilakukan agar sektor industri berkembang dan

menjadi motor penggerak perekonomian Kota Mataram di masa datang adalah

dengan meningkatkan nilai produksi sektor industri itu sendiri. Selama kurun

waktu 2008 - 2012 produksi sektor industri mengalami kenaikan dari tahun ke

tahun. Tahun 2008 nilai produksi mencapai 785 milyar rupiah meningkat sedikit

menjadi 929 milyar rupiah pada tahun 2010, 2011 sebesar 987 dan terahir pada

tahun 2012 meningkat sebesar 1.015 milyar rupiah.

Data dari Dinas Koperindag Kota Mataram menyebutkan bahwa jumlah tenaga

kerja yang terserap di sektor industri formal maupun informal mencapai 17 ribu

orang lebih pada tahun 2012 yang meningkat dari tahun sebelumnya. Jumlah usaha

yang ada di Kota Mataram mengalami penurunan.Tahun 2011 jumlah usaha

industri di Kota Mataram mencapai 3.103 usaha menjadi 2.686 usaha pada tahun

Page 35: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 43

2012, tetapi nilai investasi tetap meningkat pada tahun 2012 nilainya mencapai

80,27 Milyar.

Besarnya nilai produksi tentu tidak lepas dari nilai investasi yang telah

dikeluarkan, semakin besar investasi yang dikeluarkan tentunya berbanding lurus

dengan hasil yang akan di dicapai. Meningkatnya nilai produksi dari sektor industri

di kota Mataram dikarenakan meningkatnya nilai investasi yang juga naik dari

tahun ke tahun kecuali pada tahun 2009 yang sempat menurun. Pada tahun 2008

investasi sebesar 67 milyar rupiah, tahun 2009 sebesar 39 milyar rupiah, tahun

2010 sebesar 80 milyar rupiah, tahun 2011 sebesar 93 milyar rupiah dan tahun

2012 masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 93 milyar rupiah.

Produksi yang tinggi tercapai karena adanya faktor produksi yang berkualitas.

Salah satu faktor produksi pada industri yang harus tersedia adalah Bahan Baku.

Nilai bahan baku yang digunakan pada produksi sektor industri tiap tahunnya

selalu meningkat. Pada tahun 2008 nilai bahan baku yang digunakan sebesar 426

milyar rupiah. Tahun 2009 sempat terjadi penurunan nilai bahan baku yang

digunakan, tahun berikutnya terus meningkat hingga tahun 2012 sebesar 573

milyar rupiah.

f. Ketransmigrasian

Tujuan transmigrasi asal Kota Mataram tahun 2012 nihil, namun pada tahun

2010 dan tahun 2011 yaitu Provinsi Kalimanatan Barat, Sulawesi Tenggara dan

Sulawesi Barat, sebagaimana tabel terlampir.

Tabel 2.18 Jumlah Transmigrasi Keluar Provinsi menurut Daerah Tujuan

Tahun 2010-2012

No Daerah Tujuan Jumah (KK)

TA. 2010 TA. 2011 TA. 2012

1 Kalimantan Barat 5 10 0

2 Sulawesi Tenggara 5 3 0

3 Sulawesi Barat 0 2 0

Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Provinsi NTB, 2012

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mataram Tahun 2014 adalah

sebesar Rp. 961,096 milyar atau meningkat 18,26 persen dari yang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mataram Tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 812,709 Milyar.

Dari sisi daya saing anggaran daerah, penerimaan pendapatan daerah Kota

Mataram tahun 2012 di dominasi oleh oleh dana perimbangan dengan perbandingan

terhadap PAD sebesar 70:30 kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap

penerimaan masih relatif kecil dibanding dengan sumber penerimaan dari Dana

Page 36: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 44

Perimbangan. Pada tahun 2011 total penerimaan daerah Kota Mataram adalah Rp. 735

milyar, meningkat Rp. 56 milyar dari tahun lalu dan Rp. 13 milyar lebih banyak dari yang

ditargetkan.

Ukuran lain yang dapat menggambarkan perekonomian wilayah adalah besarnya

investasi swasta yang masuk (PMA dan PMDN). Dalam era otonomi daerah, persaingan

investor asing cenderung semakin ketat. Meskipun investasi asing sebagian besar

merupakan industri padat modal, tetapi banyak daerah berkeinginan untuk

meningkatkan investasi asing di daerahnya untuk mempercepat berkembangnya

perekonomian daerah, pemerintah daerah harus mampu meningkatkan pertumbuhan

investasi di daerahnya tidak hanya yang berskala besar seperti dilakukan oleh PMA atau

PMDN, namun investasi yang dilakukan masyarakat menengah ke bawah juga sangat

penting karena dengan bertambahnya investasi diharapkan akan dapat menyerap tenaga

kerja lebih banyak sehingga nantinya masalah pengangguran dapat teratasi.

Jumlah investor yang menanamkan modalnya di Kota Mataram adalah sebanyak 54

investor dengan rincian 16 Investor Asing, dan 38 Investor Dalam Negeri. Sementara

jumlah investasi PMDN dan PMA di Kota Mataram pada tahun 2011 sebesar Rp. 58,066

Milyar untuk PMDN, dan Rp. 2,217 Milyar untuk PMA. Bidang usaha investasi yang telah

ada saat ini antara lain:

Jasa Telekomunikasi Seluler,

Perdagangan (ekport-import),

Jasa rekreasi wisata,

Jasa konsultansi pengembangan bisnis dan manajemen,

Biro perjalanan wisata, dan,

Jasa penyediaan gedung perkantoran dan pusat bisnis.

Tabel 2.19

Perkembangan Nilai Investasi PMA dan PMDN

Di Kota Mataram Tahun 2007-2011

Tahun Nilai Investasi

(Milyar Rupiah)

2007 16.787,57

2008 19.641,46

2009 22.228,31

2010 40.790,00

2011 128.685.00

Sumber : Badan Penanaman Modal Provinsi NTB, 2012

Peningkatan nilai investasi yang cukup signifikan mengindikasikan iklim keamanan

yang kondusif, serta peran aktif semua pihak dalam meningkatkan minat investor dalam

menanamkan modalnya di Kota Mataram. Besarnya nilai investasi yang masuk juga

memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan perekonomian Kota Mataram.

Page 37: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 45

Selama kurun waktu 2007–2011 terjadi peningkatan nilai investasi yang

ditanamkan di wilayah Kota Mataram. Jika dibandingkan dengan tahun 2010,

peningkatan nilai investasi pada tahun 2011 mencapai 215,48 persen.

2.2. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI TAHUN

BERJALAN DAN REALISASI RPJMD

Bagian ini merupakan telaah terhadap hasil evaluasi status dan kedudukan

pencapaian kinerja pembangunan daerah. Telaah dilakukan dengan melakukan

akumulasi capaian program dan kegiatan tahun 2013 yang dapat dilihat dari seberapa

besar capaian masing-masing sasaran strategis RPMJD 2011-2015 di tahun 2013.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan selama tahun 2013 dapat dilihat dari

tingkat capaian masing-masing Misi RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015, dengan

mengacu pada penetapan sasaran-sasaran strategis dengan mengimplementasikan

pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana Keputusan Walikota Mataram

Nomor: 657/IX/2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Mataram

Tahun 2011-2015.

Dengan mengacu pada 5 (lima) MISI RPJMD, kerangka pencapaian kinerja

penyelenggaraan pemerintahan tetap diarahkan dalam upaya pencapaian sasaran

strategis melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian kinerja pemerintahan selama

lima tahun (2011-2015). Adapun sasaran strategis dimaksud, sebagai berikut:

1. Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram

2. Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama

3. Meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat

5. Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan

lokal.

6. Meningkatnya kesetaraan gender.

7. Meningkatnya kualitas keluarga

8. Meningkatnya pendapatan per kapita.

9. Meningkatnya upaya penanganan maslaah sosial ekonomi masyarakat.

10. Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja.

11. Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah.

12. Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah

13. Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber

daya lokal.

14. Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah.

15. Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM.

16. Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha

17. Meningkatnya kepastian berinvestasi.

Page 38: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 46

18. Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good

Governance.

19. Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP.

20. Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik.

21. Meningkatnya fungsi saluran drainase.

22. Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air.

23. Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai.

24. Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman

kumuh.

25. Meningkatnya ketersediaan media expresi dan ruang publik.

26. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan

lingkungan hidup.

27. Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah.

Pencapaian 27 Sasaran Strategis RPJMD Kota Mataram 2011-2015 merupakan

muara dari seluruh capaian yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

terkait implementasi setiap urusan dan program. Sasaran merupakan bagian integral

dalam proses perencanaan kinerja dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan

dan memantau pencapaian kinerja Pemerintah Kota Mataram. Sasaran kinerja juga lebih

menjamin suksesnya pelaksanaan rencana kinerja program yang menyangkut

keseluruhan Satuan Kerja Pemerintah Kota Mataram.

Masing-masing sasaran strategis telah memiliki indikator capaian kinerja, dengan

mengukur seberapa besar target-target indikator kinerja setiap urusan dalam RKPD 2013

dapat dicapai. Apabila capaian program dan kegiatan melampaui target indikator berarti

pelaksanaan program dan kegiatan dinilai berhasil. Namun jika pencapaian program dan

kegiatan dibawah target yang telah ditetapkan, maka dalam penetapan prioritas

selanjutnya dipertimbangkan untuk dientaskan dan kemungkinan dilanjutkan ke tahap

program dan kegiatan berikutnya.

Dalam rangka evaluasi pelaksanaan program tahun 2013 ada dua hal utama yang

dinilai, yakni: capaian kinerja indikator makro dan capaian pelaksanaan program RKPD

2013. Indikator makro merupakan variabel-variabel yang berdampak luas. Oleh karena

itu, indikator makro lebih berorientasi kepada pencapaian target-target visi ataupun misi

yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2011-2015. Sedangkan capaian pelaksanaan program

RKPD 2013 diukur dari seberapa besar pencapaian dari target-target urusan wajib dan

urusan pilihan sebagaimana tertuang dalam RKPD 2013.

Page 39: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 47

Gambar 2.8: Keterkaitan Misi dan Sasaran Strategis

MISI 1

MISI 2

SASARAN STRATEGIS

1. Meningkatnya Kondusivitas wilayah Kota

Mataram.

2. Meningkatnya toleransi masyarakat dalam

kehidupan beragama.

Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama

dan budaya

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing

1. Meningkatkan kualitas pendidikan.

2. Meningkatnya kualitas dan derajat

kesehatan masyarakat.

3. Meningkatnya internalisasi nilai seni dan

budaya yang mencerminkan kearifan lokal.

4. Meningkatnya kesetaraan gender.

5. Meningkatnya kualitas keluarga

MISI 3

Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah

1. Meningkatnya pendapatan per kapita.

2. Meningkatnya upaya penanganan masalah

sosial ekonomi masyarakat.

3. Meningkatnya ketersediaan lapangan

kerja.

4. Meningkatnya stabilitas pertumbuhan

ekonomi daerah.

5. Meningkatnya efektivitas pemenuhan

kebutuhan pangan daerah.

6. Meningkatnya efektivitas pengembangan

potensi unggulan daerah berbasis sumber

daya lokal.

7. Meningkatnya kemandirian pembiayaan

daerah.

8. Meningkatnya efektivitas pengembangan

sistem dan akses permodalan UMKM.

9. Meningkatnya efektivitas pengembangan

usaha.

10. Meningkatnya kepastian berinvestasi.

Page 40: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 48

Berikut adalah telaah hasil evaluasi capaian kinerja sasaran:

Tabel 2.13

CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS RPJMD KOTA MATARAM 2011-2015 (TAHUN 2013)

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

2013 REALISASI

2013 %

Meningkatnya Kondusivitas wilayah Kota Mataram.

Cakupan penanganan Keamanan, Ketentaraman dan Ketertiban (K3)

% 90 85,18 94,62

Indeks Demokrasi % 99 98,01 99,00

Cakupan penanganan konflik

kasus 48 21 95,84

Penyelesaian Pelanggaran Hukum/HAM

kasus 200 189 94,50

MISI 4

Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good

Governance)

1. Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan berdasarkan Good Governance

2. Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan

SOP.

3. Meningkatnya efektivitas pemerataan dan

kualitas pelayanan publik.

4. Meningkatnya efektivitas pengembangan

sistem dan akses permodalan UMKM.

5. Meningkatnya efektivitas pengembangan

usaha.

6. Meningkatnya kepastian berinvestasi.

1. Meningkatnya fungsi saluran drainase. 2. Meningkatnya ketersediaan kawasan

resapan air. 3. Optimalisasi penataan sempadan sungai dan

pantai. 4. Meningkatnya penanganan perumahan tidak

layak huni dan kawasan permukiman kumuh.

5. Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik.

6. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup.

7. Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan

MISI 5

Page 41: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 49

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

2013 REALISASI

2013 %

Penegakan Peraturan Daerah

% 17 17 100,00

Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama

Pertemuan antar umat beragama

% 90 89 98,89

Jumlah konflik antar umat beragama dalam satu tahun

kali 4 3 75,00

Jumlah kegiatan keagamaan dalam satu tahun

kali 520 467 89,81

Meningkatkan kualitas pendidikan.

Angka Melek Huruf - 99,60 92,25 92,62

Rasio Lama Sekolah thn 10,50 9,68 92,19

Angka Partisipasi Kasar SD:

SMP : SMA :

105,27 114,19 116,96

109,36 104,92 89,41

103,88 91,88 85,41

Angka Partisipasi Murni SD:

SMP : SMA :

89,68 79,01 79,97

97,42 76,73 64,66

108,63 97,11 80,85

Guru yang memperoleh sertifikasi (S1/DIV)

org 88 83 94,31

Rata-rata kunjungan perpustakaan

kali / tahun

35.000 30.513 87,18

Cakupan layanan perpustakaan

% 205 158 77,07

Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat

Angka Kelangsungan Hidup Bayi per / 1000 kelahiran hidup

% 45,00 43,22 96,05

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

% 99,00 97,44 98,43

Angka Harapan Hidup thn 67,62 67,13 99,28

Prevalensi Gizi Buruk % 2,50 2,50 100,00

Cakupan Kelurahan UCI % 99 98 98,99

Rasio Tenaga Medis per 1.000 penduduk

- 13,03 7,00 53,73

Cakupan Layanan Puskesmas

% 1,5 1,7 113,33

Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk

RS 1:26.149 1:40.691 155,61

Jumlah Posyandu Aktif buah 400 343 85,75

Cakupan JAMKESMAS jiwa 89.647 89.647 100,00

Prevalensi HIV/AIDS % 0,01 0,05 50,00

Page 42: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 50

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

2013 REALISASI

2013 %

Meningkatnya internalisasi nilai seni & budaya ygmencerminkan kearifan lokal.

Jumlah Event budaya daerah dalam satu tahun

kali 75 60 80,00

Jumlah pembinaan kelompok budaya

kelompok

45 42 93,33

Meningkatnya kesetaraan gender.

Indeks Pemberdayaan Gender

- 50 57,77 115,54

Angka Melek Huruf Perempuan

- 100 90,03 90,03

Partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan

% 1.718 1.413 82,25

Jumlah kasus KDRT kasus 0,61 0,413 68,86

Meningkatnya kualitas keluarga

Peningkatan jumlah Keluarga Sejahtera

keluarga

111.288 78.950 70,94

Cakupan layanan KB PUS 65.763 42.104 64,02

Meningkatnya pendapatan per kapita.

PDRB per Kapita Rp 13.000.00

0 14.628.90

3 113,00

Paritas Daya Beli Rp 900.000 1.043.000 116,00

Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat.

Penduduk miskin jiwa 15,00 11,87 79,13

Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja.

Cakupan partisipasi angkatan kerja

% 78,02 93,30 119,58

Penduduk tidak bekerja % 95,00 93,40 98,32

Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah.

Pertumbuhan ekonomi daerah

% 9,29 10,52 113,24

Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah

Luas lahan Pertanian % 18,39 2,19 69,64

Cakupan layanan penyuluhan

% 93 68,17 73,30

Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan

Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah

% 15,00 10,08 67,20

Page 43: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 51

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

2013 REALISASI

2013 %

daerah berbasis sumber daya lokal.

Kontribusi sektor perdagangan, hotel & restoran terhadap pertumbuhan ekonomi daerah

% 25,00 23,27 93,08

Jumlah kelompok sadar wisata

Kel. 150 145 96,66

Angka kunjungan wisatawan

orang 300.000 283.309 94,44

Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah.

Daya serap Pendapatan Daerah

% 100 101,88 101,88

Daya serap PAD % 100 107,81 107,81

PAD terhadap Dana Alokasi Umum (DAU)

% 35,00 12,35 35,28

Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem & akses permodalan UMKM.

Usaha mikro dan kecil % 25.000 22.768 91,07

UMKM yang mendapat bantuan permodalan

% 500 351 70,20

Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha.

Rasio Wirausaha Baru WUB 10.000 8.550 85,50

Koperasi Berkualitas % 130 111 85,34

Koperasi Aktif % 413 315 75,90

Meningkatnya kepastian berinvestasi.

Laju pertumbuhan investasi

% 3,00 1,08 36,00

Jumlah nilai investasi dalam satu tahun

Milyar Rp.

2.000 1.806 90,30

Jumlah kontrak kerjasama investasi

kontrak 10 2 20,00

Waktu penyelesaian ijin investasi

hari 20 15 75,00

Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance

Peran serta masyarakat dalam MPBM

% 95

86,00 90,52

Penetapan Perwal RKPD tepat waktu

% 100 100,00 100,00

Renstra SKPD yang mengacu RPJMD

% 100 100,00 100,00

Renja SKPD mengacu RKPD

% 100 100,00 100,00

Penyampaian KUA-PPAS RAPBD tepat waktu

% 100 100,00 100,00

Page 44: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 52

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

2013 REALISASI

2013 %

Jumlah temuan pemeriksaan yang ditindaklanjuti

temuan 1.556 857 55,08

Jumlah aparatur yang memiliki kualifikasi auditor

aparatur

38 19 50,00

Daya serap APBD % 90 76,49 84,98

Peningkatan kinerja keuangan daerah/Opini BPK

opini WTP WDP -

Tingkat pengelolaan asset daerah

% 100 97 97,00

SKPD pengelola arsip yang baik

SKPD 35 35 100,00

SKPD yang menyampaikaan Laporan Realisasi Fisik & Keuangan tepat waktu

SKPD 35 32 91,43

SKPD yang menyerahkan LAKIP tepat pada waktunya

SKPD 35 31 88,57

Tingkat disiplin PNS % 95 91,32 96,13

Pejabat yang telah mengikuti diklat struktural

% 100 84,56 84,56

SKPD yang kelembagaannya sesuai kebutuhan dan aturan

% 35 35 100,00

Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP

SKPD dengan SPM dan SOP

SKPD 20 15 75,00

SKPD yang menerapkan SPM dan SOP

SKPD 20 15 75,00

Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik.

Cakupan layanan air bersih

% 40 41,54 103,85

Jalan dalam Kondisi Baik

km 319.000 256.453 80,25

Cakupan layanan persampahan

% 95 91,00 95,59

Rasio penduduk ber-KTP

% 50,00 49,56 99,12

Meningkatnya fungsi saluran

Cakupan drainase dalam kondisi baik

% 78,50 88,28 112,46

Page 45: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 53

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

2013 REALISASI

2013 %

drainase.

Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air

Ketersediaan kawasan resapan air

% 80 73,15 91,44

Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai.

Rasio sempadan sungai dan pantai yang dipakai bangunan liar

- 13,06 9,94 76,11

Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh.

Rumah tidak layak huni % 1.500 1.241 82,73

Rasio kawasan permukiman kumuh

hektar 29,47 27,97 94,91

Rumah tinggal ber-sanitasi

unit 80,00 75,46 94,33

Rasio tempat pembuangan sampah (TPS)

TPS 6,00 4,10 68,33

Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik.

Cakupan ketersediaan ruang publik

% 95 93,50 98,42

cakupan ketersediaan fasilitas media ekpresi

% 95 94,60 99,58

Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup.

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

% 15,30 13,00 84,97

Rasio tempat pemakaman umum

hektar 20,00 19,35 96,75

Bangunan ber-IMB % 87,00 85,12 97,83

Alih fungsi lahan pertanian

% 5,00 8,22 60,82

Meningkatnya efektivitas

layanan penanggulangan bencana daerah

Cakupan bencana yang dapat ditangani dalam satu tahun

% 85 83,35 98,06

2.3. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

Dalam mengidentifikasi permasalahan strategis yang dihadapi oleh Kota Mataram

juga dilakukan berdasarkan pendekatan 4 (empat) aspek yang digunakan untuk

mengukur Keberhasilan kinerja pembangunan daerah, yaitu (a) aspek geografis dan

demografi; (b) aspek Kesejahteraan rakyat; (c) aspek pelayanan, dan (d) aspek daya saing.

Page 46: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 54

a) Aspek Geografis dan Demografis, permasalahan yang dihadapai adalah:

1. Jumlah penduduk mencapai 419.641 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk

mencapai 2,14% per tahun menggambarkan tingginya tingkat kepadatan

penduduk Kota Mataram yang mencapai angka rata-rata 6.845 jiwa/km2 pada

2013.

2. Alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi non pertanian cukup tinggi di

Kota Mataram. Hal ini dibuktikan dengan berkurangnya lahan pertanian seluas

4,8 Ha per tahun.

3. Masih tingginya permukiman padat dan kumuh di Kota Mataram. Menurut data

luas kawasan kumuh di Kota Mataram seluas 303,58 Ha.

4. Masih terdapat titik genangan air serta ancaman bencana abrasi khususnya bagi

masyarakat pesisir pantai Ampenan yang sulit dikendalikan dan diprediksi

secara pasti.

b) Aspek Kesejahteraan Rakyat

1. Masalah-masalah kesehatan yang masih dihadapi dan perlu mendapat perhatian

lebih lanjut di antaranya adalah tingginya angka kematian ibu dan bayi;

penyebaran penyakit menular serta status gizi bayi dan balita; masih rendahnya

perilaku hidup bersih dan sehat masyakat serta peningkatan akses dan mutu

pelayanan kesehatan.

2. Kemajuan pembangunan Kota Mataram berdampak pada tingginya urbanisasi

karena “daya tarik” para pencari pekerjaan di Kota Mataram. Tidak saja dari

penduduk kota Mataram, tetapi penduduk dari luar Kota Mataram. Sementara

jika dilihat data penduduk menurut struktur penduduk Kota Mataram pada

kelompok usia produktif (15-64 tahun) berjumlah 64.2%, namun kelompok ini

memiliki akses yang lemah terhadap pasar kerja dan sektor produktif. Sehingga

hal ini menyebabkan tingginya angka pengangguran di Kota Mataram. Akibatnya

tingginya angka pengangguran dan keterbatasan lapangan kerja, angka

kemiskinan juga belum dapat dikurangi secara signifikan. Angka kemiskinan

mencapai 39% dari jumlah penduduk.

c) Aspek Pelayanan

1. Belum meratanya kualitas pendidikan dan lemahnya pengawasan

penyelenggaraan pendidikan. Masalah ini selalu mencuat ketika masa

penerimaaan siswa baru setiap tahun ajaran baru dimulai. Hal ini dipicu akibat

adanya dikotomi istilah “sekolah favorit dan non favorit”. Akhirnya kondisi ini

cenderung dimanfaatkan untuk praktek penerimaaan siswa baru secara tidak

transparan dan untuk itu diperlukan pengawasan dalam penyelenggaraan

pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah.

2. Belum optimalnya akses dan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan

jaringannya serta ketersediaan tenaga SDM dengan jumlah dan kompetensi yang

Page 47: EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU - Beranda – …sip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2015-ii.pdf · pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences,

Pemerintah Kota Mataram

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 55

memadai sehingga pelayanannya menjadi belum optimal. Disisi lain akses

pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin juga masih perlu ditingkatkan.

3. Belum optimalnya pelayanan air bersih bagi masyarakat miskin. Salah satu

masalah pelayanan infrastruktur dasar (utilitas) masyarakat perkotaan adalah

air bersih.

4. Belum optimalnya pelayanan persampahan. Volume sampah di Kota Mataram

secara signifikan meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas rumah

tangga di wilayah pemukiman baru, serta kawasan perdagangan dan jasa yang

tumbuh secara merata di wilayah kota. Hal ini disebabkan kemampuan dan

keterbatasan sarana prasarana serta perilaku masyarakat yang belum memiliki

pengetahuan pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat.

5. Kurang tersedianya sarana prasarana pendukung untuk ketertiban dan

keselamatan berlalu lintas serta masalah kemacetan di beberapa titik dan waktu-

waktu tertentu.

d) Aspek Daya Saing

1. Tingkat ketergantungan daerah masih sangat tinggi. APBD kecil dan sangat

tergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU), sementara kontribusi Pendapatan

Asli Daerah (PAD) terhadap APBD masih rendah.

2. Pelayanan perijinan yang belum didasarkan pada standar pelayanan minimum

yang dipersyaratkan khususnya dalam memberikan pelayanan publik kepada

masyarakat, disamping itu, belum adanya pedoman untuk insentif dalam

berinvestasi serta masih lemahnya data dan informasi peluang investasi.