rencana kerja kuliah kerja nyata kebangsaan€¦ · hidayah-nya, “laporan akhir kuliah kerja...

35
ii RENCANA KERJA KULIAH KERJA NYATA KEBANGSAAN Oleh : Nadya Tiffany (Fakultas Hukum/Universitas Syah Kuala Aceh) Putri Nabila Pratiwi (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Universitas Syah Kuala Aceh) Dhoni Sukma Alfalakh (Fakultas teknik/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten) Denny Maulana (Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten) Kurnia Trijaya Apriyani (Fakultas Budaya dan Media/ Institut Seni Budaya Indonesia Bandung) Budi (Fakultas seni Pertunjukan/Institut Seni Budaya Indonesia Bandung) Syaidul Maruf (Fakultas Seni Rupa dan Desain/Institut Seni Budaya Indonesa Bandung) Andi Zahirah Salsabila (Fakultas Teknik/Universitas Hasanuddin Makassar) Sri Hadriana (Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan/Universitas Hasanuddin Makassar) Amina (Fakultas Kedokteran/Universitas Khairun Ternate)

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ii

    RENCANA KERJA

    KULIAH KERJA NYATA KEBANGSAAN

    Oleh :

    Nadya Tiffany (Fakultas Hukum/Universitas Syah Kuala Aceh)

    Putri Nabila Pratiwi (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Universitas Syah Kuala Aceh)

    Dhoni Sukma Alfalakh (Fakultas teknik/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten)

    Denny Maulana (Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten)

    Kurnia Trijaya Apriyani (Fakultas Budaya dan Media/ Institut Seni Budaya Indonesia

    Bandung)

    Budi (Fakultas seni Pertunjukan/Institut Seni Budaya Indonesia Bandung)

    Syaidul Maruf (Fakultas Seni Rupa dan Desain/Institut Seni Budaya Indonesa Bandung)

    Andi Zahirah Salsabila (Fakultas Teknik/Universitas Hasanuddin Makassar)

    Sri Hadriana (Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan/Universitas Hasanuddin Makassar)

    Amina (Fakultas Kedokteran/Universitas Khairun Ternate)

  • iii

  • ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    LAPORAN AKHIR

    KULIAH KERJA NYATA KEBANGSAAN

    (TAHUN 2019)

    1. Lokasi KKN : Desa Maitara Selatan

    Kecamatan Tidore Utara

    Kabupaten Tidore Kepulauan

    2. Peserta KKN

    No N a m a Perguruan Tinggi

    1 Nadya Tiffany Universitas Syiah Kuala Aceh

    2 Putri Nabila Pratiwi Universitas Syiah Kuala Aceh

    3 Dhoni Sukma Alfalakh Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

    Banten

    4 Denny Maulana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

    Banten

    5 Kurnia Trijaya Apriyani Institut Seni Budaya Indonesia

    Bandung

    6 Budi Institut Seni Budaya Indonesia

    Bandung

    7 Syaidul Maruf Institut Seni Budaya Indonesia

    Bandung

    8 Andi Zahirah Salsabila Universitas Hasanuddin Makassar

    9 Sri Hadriana Universitas Hasanuddin Makassar

    10 Amina Universitas Khairun Ternate

    3. Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. M. Nasir Tamalene 4. Waktu Pelaksanaan : 21 Juli 2019 s/d 18 Agustus 2019

    Maitara Selatan, 16 Agustus 2019

    Koordinator / Ketua Kelompok

    (Denny Maulana)

    Mengetahui :

    Kepala Desa Maitara Selatan D P L

    (Arafik Sabtu) (Dr. M. Nasir Tamalene)

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

    hidayah-Nya, “Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan 2019” dapat terselesaikan.

    Dalam pembuatan laporan ini, penulis menghadapi berbagai kendala dan hambatan, terutama

    dalam hal melaksanakan program kerja. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

    kepada:

    1. Kepala Desa Maitara Selatan, Arafik Sabtu atas bimbingan, bantuan, dan

    informasi dalam mlengkapi laporan ini.

    2. Sekretaris Desa Maitara Selatan, Budiharjo Zakaria atas bimbingan dan sarannya.

    3. Masyarakat Maitara Selatan karena telah menerima mahasiswa KKN Kebangsaan

    dalam lingkungan Maitara Selatan.

    4. Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. M. Nasir Tamalene atas arahan, saran, dan

    krtitiknya

    5. Universitas Khairun yang telah menyelenggarakan KKN Kebangsaan 2019

    dengan baik.

    Dalam laporan ini, masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis

    mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga laporan ini berguna

    dan bermanfaat bagi para pembaca.

    Maitara Selatan, 16 Agustus 2019

    Penulis

  • iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN PENGESAHAN ii

    KATA PENGANTAR iii

    DAFTAR ISI iv

    DAFTAR TABEL v

    DAFTAR GAMBAR vi

    DAFTAR LAMPIRAN vii

    BAB I. Profil Desa 1

    A. Demografi 1

    B. Potensi 2

    C. Permasalahan 4

    BAB II. Rumusan Permasalahan 8

    BAB III. Kegiatan KKN Kebangsaan

    A. Lagu Selamatkan Diri dan Benteng Evakuasi 9

    B. Dialog Kepemudaan: Gerakan Pemuda Sadar Lingkungan dan Praktik

    Ecobrick 14

    C. Pesona Maisel 17

    D. Wisata Maisel Art Mural 19

    E. Maisel Pintar (Mapin) 20

    F. Maisel Sehat 21

    G. Bincang Maisel 21

    H. Semarak Hari Kemerdekaan 22

    BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 24

    DAFTAR PUSTAKA 25

    LAMPIRAN 26

  • v

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Batas Wilayah Desa Maitara Selatan 1

    Tabel 2. Nama Pejabat Wilayah Administrasi Pemerintah Desa Maitara Selatan

    Tahun 2015 1

    Tabel 3. Masalah, Lokasi dan Volume Berdasarkan Bidang Kegiatan Desa

    Maitara Selatan 4

  • vi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Potensi Bencana di Maluku Utara 10

    Gambar 2. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Gamalama Ternate 10

    Gambar 3. Sosialisasi Edukasi Mitigasi Bencana di SDN 2 Maitara Melalui Permainan

    Benteng Evakuasi 13

    Gambar 4. Suasana Kegiatan Dialog Kepemudaan: Gerakan Pemuda Sadar Lingkungan 15

    Gambar 5. Praktik Ecobrick 16

    Gambar 6. Tampilan Instagram Pesona Maisel 17

    Gambar 7. Hasil Wisata Maisel Art Mural 19

    Gambar 8. Mahasiswa KKN Kebangsaan Mengajar di SDN 2 Maitara dan TPQ 20

    Gambar 9. Suasana Bincang Maisel di Aula Pasimayou 21

    Gambar 10. Suasana Anak-anak dan Ibu-ibu Maitara Selatan Mengikuti Lomba Semarak

    Hari Kemerdekaan 22

  • vii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Rapat Penyususnan Program Kerja 27

    Lampiran 2. Edukasi lagu „Selamatkan Diri‟ di SDN 2 Maitara 27

    Lampiran 3. Program Maisel Pintar 27

    Lampiran 4. Proses Pembuatan Ecobrick 27

    Lampiran 5. Praktik Permainan Benteng Evakuasi 28

    Lampiran 6. Maitara Sehat 28

    Lampiran 7. Dialog Kepemudaan 28

    Lampiran 8 Wisata Maisel Art Mural 28

  • 1

    `BAB I. PROFIL LOKASI

    A. Demografi

    Maitara Selatan (Maisel) merupakan salah satu desa yang berada di Pulau Maitara,

    Kecamatan Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Secara geografis, wilayah

    Maisel berada pada koordinat Bujur 43 dan Koordinat Lintang 33 dengan ketinggian di atas

    permukaan laut 3 meter. Batas wilayah Desa Maitara Selatan sebagai berikut :

    Tabel 1. Batas Wilayah Desa Maitara Selatan

    Batas Desa/Kelurahan Kecamatan

    Sebelah utara Maitara Tengah Tidore Utara

    Sebelah Selatan Laut Tidore Utara Tidore Utara

    Sebelah timur Laut Tidore Utara Tidore Utara

    Sebelah barat Desa Maitara Induk Tidore Utara

    Tipologi Desa Maitara Selatan sendiri merupakan desa pesisir/nelayan dengan luas desa

    94 Ha. Luas lahan yang ada terdapat fasilitas umum, pemukiman, pertanian, kegiatan

    ekonomi dan lain-lain.

    Secara administratif, wilayah Desa Maitara Selatan terdiri dari 6 RT, dan 2 RW, dan 2

    dusun. Adapun, nama pejabat pemerintahan Desa Maitara Selatan.

    Tabel 2. Nama Pejabat Wilayah Administrasi Pemerintah Desa Maitara Selatan Tahun 2015

    No N a m a Jabatan

    1. Arafik Sabtu Kepala Desa

    2. Budiharjo Zakaria Sekretaris Desa

    3. Ahmad Zen Ketua BPD

    4. Abdurrahim Esa Kaur Pemerintaha

    5. Raina Djamal Kaur Umum

    7. Hidayat Adam Kaur Pembangunan

    8. Fitri Mamin Bendahara

    9. Hayatuddin Husen Kepala Dusun I

    10 Arif Hi. Zen Kepala Dusun II

  • 2

    Nama Ketua RW se Desa Maitara Selatan

    No Nama Jabatan

    1. Abdullah Muhammad Ketua RW I

    2. M. Nur Husaen Ketua RW II

    Nama-nama Ketua RT se Desa Maitara Selatan

    No Nama Jabatan

    1. M. Nur Ismail Ketua RT 1

    2. Idris Daud Ketua RT 2

    3. Yusup Sabtu Ketua RT 3

    4. Ade Senen Ketua RT 4

    5. Naser Ibrahim Ketua RT 5

    6. Hairudin Ibrahim Ketua RT 6

    Berdasarkan data administrasi pemerintahan desa per tahun 2015, wilayah yang diapit

    oleh Maitara Tengah dan Maitara Induk ini memiliki penduduk berjumlah 778 jiwa.

    Rinciannya, laki-laki sebanyak 410 orang atau 52,7% dari total jumlah penduduk, sementara

    perempuan sebanyak 386 orang atau 47,3% dari total jumlah penduduk.

    B. Potensi

    1. Potensi Sumber Daya Alam

    Desa Maitara Selatan Kecamatan Tidore Utara secara topografi merupakan dataran

    pantai (rendah) dan dataran tinggi (bukit). Wilayahnya beriklim tropik basah yang memiliki

    curah hujan sebesar 1000-2000 mm per tahun atau intensitas curah hujan sedang.

    Sehingga, mendukung kegiatan masyarakat dalam segala bidang.

    Bidang kelautan merupakan potensi unggulan yang terdapat di Desa Maitara Selatan.

    Terlihat dari mayoritas penduduk yang bermata pencaharian pada sektor perikanan dan

    kelautan, yaitu sebagai nelayan, motoris speedboat, dan pedagang ikan. Selain komoditas

    hasil tangkapan laut, komoditas pertanian seperti buah sukun (amo) juga sangat menjanjikan

    jika dikelola dengan baik.

    Iklim di Desa Maitara Selatan terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim

    kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan November hingga Mei. Musim kemarau umumnya

  • 3

    terjadi pada bulan Juni sampai Oktober.

    Di balik keindahan dan potensi sumber daya alam Maitara Selatan, terdapat ancaman

    berbagai bencana alam, seperti gempa dan tsunami. Secara geografis, Provinsi Maluku Utara

    merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan

    lempeg Filipina. Selain gempa tektonik, Maluku Utara juga rawa terjadi gempa vulkanik.

    Wilayah timur Indoensia ini memiliki gunung aktif, seperti Gamalama yang sewaktu-waktu

    dapat Meletus. Hingga kini, gempa bumi merupakan fenomena alam yang belum dapat diprediksi

    kapan terjadinya yang bisa mengakibatkan terjadinya tsunami.

    2. Sumber Daya Manusia

    Desa Maitara Selatan dengan populasi jumlah penduduk yang cukup besar mencapai

    778 jiwa pada tahun 2015 merupakan potensi sumber daya manusia yang menguntungkan

    jika dikelola dengan baik.

    Berbagai tenaga terampil di bidang perikanan, pertanian dan perkebunan, dan

    perbengkelan serta lainnya merupakan modal bagi pembangunan ekonomi, namun potensi

    ini belum bisa dimaksimalkan.

    Secara ringkas potensi yang ada di Desa Maitara Selatan adalah sebagai berikut :

    a) Sumberdaya usia produktif baik laki-laki maupun perempuan.

    Jumlah penduduk yang terus bertambah merupakan potensi yang besar pula bagi

    ketersediaan tenaga kerja di Desa Maitara Selatan apabila diiringi dengan peningkatan

    kualitas SDM, maka akan menjadi salah satu kekuatan pembangunan.

    b) Adanya berbagai jenis sektor usaha yang berkembang di Desa Maitara Selatan, seperti

    perbengkelan, perdagangan, dan jasa lainya di desa Maitara Selatan.

    c) Adanya kader kesehatan posyandu di setiap RW yang bisa menunjang taraf

    kesehatan warga dan mengurangi risiko kematian di saat melahirkan.

    d) Unsur kelembagaan yang sudah lengkap mulai dari Perangkat Desa, BPD, LKMD,

    PKK, Posyandu, dan kelompok nelayan.

    e) Hasil pembangunan sebagai modal dasar.

    Hasil-hasil pembangunan baik fisik maupun non fisik yang telah dicapai oleh

    pemerintah desa selama ini dapat dijadikan sebagai modal dasar bagi tahapan

    pembangunan selanjutnya.

    f) Adanya potensi sumber daya alam dan sumber potensi ekonomi lainnya.

    Potensi sumber daya alam dan potensi ekonomi yang ada di Desa Maitara Selatan

    terutama di bidang kelautan dan perikanan serta pertanian, yang dapat dikembangkan

    untuk pembangunan desa masa kini dan masa yang akan datang.

  • 4

    g) Budaya Keterbukaan.

    Adanya budaya keterbukaan masyarakat Maitara Selatan menjadi bekal kejujuran serta

    mau menghargai dan pendapat pihak lain yang bersifat konstruktif.

    h) Kehidupan yang religius.

    Kehidupan religius yang sudah terbangun dalam diri masyarakat Desa Maitara Selatan

    dapat menjadi peranan yang sentral dalam pembangunan, dan menjadi landasan moral

    dan etika dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun kemasyarakatan.

    C. Permasalahan

    Seiring dengan perkembangannya, Desa Maitara Selatan juga masih terdapat

    beberapa permasalahan yang harus segera ditangani. Ada beberapa gambaran permasalahan

    yang dihadapi di Desa Maitara Selatan dan perlu penanganan segera. Berdasarkan penjaringan

    masalah yang dilakukan oleh pemerintah Desa Maitara Selatan, diperoleh data sebagai berikut

    :

    Tabel 3. Masalah, lokasi dan volume berdasarkan bidang kegiatan Desa Maitara Selatan

    NO MASALAH LOKASI VOLUME

    1 Bidang Pendidikan

    1. Belum memiliki bangunan perpustakaan desa

    yang refresentatif

    Pusat Desa 1 unit

    1. Peningkatan Bangunan SD/MI/SMP masih

    memerlukan penyempurnaan dan perbaikan.

    Desa Maitara

    Selatan dan

    Maitara

    Tengah

    1 unit

    2. Belum tersedianya fasilitas pendidikan Sekolah

    Menengah Atas (SLTA)

    Pulau

    Maitara

    1 unit

    3. TPA, TK, Paud, masih membutuhkan bantuan

    perlengkapan belajar.

    Desa 1 unit

    2. Bidang Kesehatan

    1. Sarana dan prasarana Polindes belum representatif. Desa 1 unit

    2. Perlunya kendaraan operasional kesehatan desa Desa 1 unit

    3. Tempat pelayanan Posyandu yang belum Desa

  • 5

    NO MASALAH LOKASI VOLUME

    representatif

    4. Perlengkapan Posyandu yang kurang Desa

    5. Makanan tambahan untuk perbaikan gizi Desa

    6. Belum optimalnya pelaksanaan Desa Siaga Desa

    7. Belum optimalnya penyuluhan kesehatan desa Desa

    8. Perlunya intensif bagi tenaga kader kesehatan Desa

    9. Masih adanya warga miskin yang belum

    mempunyai JAMKESMAS/JAMKESDA

    Desa

    6. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga

    1. Kegiatan Karang Taruna yang belum optimal Desa

    2. Pelatihan ketrampilan bagi remaja/ pemuda Desa

    3. Bantuan Wirausaha pemuda Desa

    4. Belum adanya sport center/olahraga desa Desa 1 Paket

    7. Bidang Pekerjaan Umum

    1. Pembukaan dan peningkatan jalan desa Desa

    2. Ketersediaan air bersih Desa

    4. Perbaikan lingkungan pemakaman desa Desa

    5. Pembangunan Sarana Tambatan perahu Desa

    8. Drainase jalan pada setiap jalan desa Desa

    9. Pembangunan dan perbaikan jembatan/gorong-

    gorong

    Desa

    11. pengunanan tugu/gapura identitas desa Desa

    13. Pembangunan jalan Usaha Tani Desa

    15. Perbaikan/pembangunan Pos Kamling RT

    8. Bidang Perhubungan/Komunikasi

    1. Penambahan lampu penerangan jalan desa Desa

    1. Pengembangan Desa Internet Desa Maitara

    Selatan

    9. Bidang Perumahan

    1. Perbaikan saluran air limbah (sanitasi)

    2. Masih ada rumah tidak layak huni

  • 6

    NO MASALAH LOKASI VOLUME

    10. Bidang Pertanian

    1. Pelatihan untuk para petani Desa

    2. Pengembangan agribisnis pertanian Desa

    11. Bidang Perikanan

    1. Pembangunan sarana dan prasarana usaha

    tani ikan

    Desa 1 Unit

    2. Pengembangan budidaya perikanan Desa 1 unit

    2. Minimnya SDM dibidang pengolahan hasil

    perikanan

    desa 3 x

    pelatihan

    3. Penambahan sarana dan prasarana perikanan

    tangkap

    Desa

    12. Bidang UKM

    1. Pengembangan usaha kecil dengan pinjaman Desa

    2. Bantuan usaha kecil dan menengah Desa

    13. Bidang Perindustrian

    1. Perlu pengembangan industri galangan motor kayu Desa

    2. Pengembangan industri rumahan Desa

    14. Bidang Perdagangan

    1. Belum adanya Pasar desa desa 1 unit

    2. Belum adanya koperasi warga Desa 1 unit

    15. Bidang Pariwisata

    1. Pantai – pantai yang belum ada fasilitas pariwisata Pantai

    2. Jalan ke pantai belum kondisional Desa 1 paket

    16. Bidang Seni dan Budaya

    1. Pengadaan alat-alat seni budaya daerah Desa

    17. Bidang Kesatuan Bangsa

    1. Bantuan perawatan masjid desa Maitara Selatan Dusun

    2. Pembangunan/ Perbaikan Pos kamling Desa

    3. Bantuan perawatan Musholla desa Maitara Selatan Dusun

    4. Belum ada gapura batas desa Desa

    5. Perlu peningkatan kesejahteraan Hansip Desa

  • 7

    NO MASALAH LOKASI VOLUME

    18. Bidang Lingkungan Hidup

    1. Membuang sampah sembarangan Desa

    2. Belum mempunyai Bak Sampah (TPSS) Desa

    3. Peralatan pengolah sampah Desa

    3. Peralatan daur ulang sampah Desa

    19. Bidang Kehutanan

    1. Belum maksimalnya program hutan

    mangrove/soki-soki

    Desa 1 paket

    2. Belum adanya program Penanggulangan abrasi

    pantai dengan mangrove/soki-soki

    Desa 1 paket

    BAB II. RUMUSAN PERMASALAHAN

  • 8

    Berdasarkan penjelasan profil desa tersebut, diketahui bahwa Maitara Selatan memiliki

    potensi sumber daya alam, wisata, pangan, dan lain sebagainya. Namun, di balik berbagai

    potensi tersebut, tersimpan ancaman terjadinya bencana alam, dan kesadaran masyarakat

    dalam hal menjaga lingkungan bersih.

    Oleh karena itu, dirumuskan beberapa permasalahan yang relevan dengan kondisi Maitara

    Selatan, sebagai berikut:

    1. Bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait edukasi mitigasi

    bencana?

    2. Bagaimana mensosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih, dan cara

    pengelolaan sampah?

    3. Bagaimana potensi yang dimiliki Maitara Selatan bisa terpublikasikan melalui media

    sosial, utamanya potensi wisata bahari?

    4. Bagaimana menambah daya tarik Maitara Selatan melalui seni lukis yaitu mural?

    BAB III. KEGIATAN KKN KEBANGSAAN

  • 9

    Dalam menjawab permasalahan dan pengembangan potensi desa, maka ada beberapa

    program kerja yang relevan dengan kondisi Maitara Selatan. Program tersebut dilaksanakan

    mulai 21 Juli sampai 19 Agustus 2019.

    A. Lagu Selamatkan Diri dan Permainan Benteng Evakuasi

    Maluku Utara adalah kawasan yang rawan terkena berbagai bencana, seperti gempa

    bumi, tsunami, gunung api, abrasi air laut, gelombang pasang surut, dan banjir bandang.

    Selain itu, berpotensi pula terjadi banjir lahar dingin, longsor, puting beliung, kebakaran

    hutan, tsunami, banjir rob, kekeringan, dan bencana lainnya.

    Berbagai potensi bencana tersebut tidak terlepas dari letak geografis Maluku Utara itu

    sendiri. Seperti diketahui, Provinsi Maluku Utara merupakan pertemuan tiga lempeng

    tektonik, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeg Filipina. Selain iru,

    ditemukan pula sesar Halmahera yang sewaktu-waktu dapat mengaibatkan gema bumi dan

    tsunami.

    Baru-baru ini, masih hangat diingatan bencana gempa bumi yang menimpa Halmahera

    Selatan. Gempa bermagnitudo 7,2 SR melanda salah satu kabupaten di Maluku Utara ini

    pada 14 Juli 2019 sekitar pukul 16.00 WIT.

    Pada tahun 2018, Maluku Utara alami gempa tektonik 970 kali. Selain itu, pada tahun

    2017, terjadi 852 kali gempatektonik dan gempa berkerumun di Halmahera Barat sebanyak

    2809.

    Selain gempa tektonik, Maluku Utara juga rawa terjadi gempa vulkanik. Wilayah timur

    Indoensia ini memiliki gunung aktif, seperti Gamalama yang sewaktu-waktu dapat Meletus.

  • 10

    Gambar 1. Potensi bencana di Maluku Utara

    Gambar 2. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Gamalama Ternate

    Pulau Maitara yang merupakan salah satu pulau di Maluku Utara juga tentu berpotensi

    terjadi berbagai bencana utamanya gempa bumi dan tsunami.

    Sampai saat ini, gempa bumi dan tsunami merupakan fenomena alam yang belum dapat

    diprediksi kapan terjadinya. Hal yang dapat dilakukan manusia ialah hanya mengurangi

    dampak yang akan terjadi akibat bencana alam. Sikap inilah yang disebut sebagai mitigasi

    bencana.

    Menurut pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan

    Bencana: mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik

    melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi

    ancaman bencana. Mitigasi bencana dapat dilakukan melalui du acara yaitu aspek mitigasi

    struktural dan mitigasi nonstruktural.

    Aspek mitigasi struktural adalah upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan

    melalui pembangunan berbagai prasarana fisik dan menggunakan pendekatan teknologi,

    seperti pembuatan kanal khusus untuk pencegahan banjir, alat pendeteksi aktivitas gunung

    berapi, bangunan yang bersifat tahan gempa, ataupun Early Warning System yang

    digunakan untuk memprediksi terjadinya gelombang tsunami. Kekurangannya, mitigasi

    bencana aspek ini membutuhkan waktu lama)

  • 11

    Sementara, aspek mitigasi nonstruktural (penyebaran informasi ke masyarakat) dapat

    berupa pembuatan kebijakan seperti pembuatan suatu peraturan. Salah satu contoh regulasi

    yaitu Undang-Undang Penanggulangan Bencana (UU PB). Selain kebijakan, mitigasi

    nonstruktural dapat pula melalui pembuatan tata ruang kota, capacity building masyarakat,

    bahkan sampai menghidupkan berbagai aktivitas lain yang berguna bagi penguatan

    kapasitas masyarakat, juga bagian dari mitigasi ini. Ini semua dilakukan untuk, oleh dan di

    masyarakat yang hidup di sekitar daerah rawan bencana.

    Melihat kondisi di Maitara Utara dan waktu pengerjaan program kerja yang singkat,

    mitigasi bencana aspek nonstruktural adalah pilihan yang tepat diterapkan. Kendati keluaran

    bukan berupa benda fisik, tapi mitigasi nonstruktural sangat efektif diterapkan dalam

    memberikan kesadaran kepada masyarakat terkait mitigasi bencana.

    Bukan melalui pembuatan kebijakan atau tata ruang kota, melainkan mitigasi bencana

    berupa penyampaian dan pemahaman tentang jalur evakuasi. Adapun, sasaran sosialisasi

    yaitu anak-anak. Alasannya, pengetahuan tentang mitigasi bencana perlu diterapkan sejak

    usia dini.

    Metodenya yaitu melalui lagu dan permainan. Awalnya, mahasiswa membuat lagu

    tentang jalur evakuasi dalam Bahasa Indonesia, lalu diterjemahkan ke dalam Bahasa Tidore.

    Lagu itu pun diberikan judul „Selamatkan Diri‟.

    Berikut lirik lagu edukasi mitigasi bencana “Selamatkan Diri”

    ~ Selamatkan Diri ~

    “jika kau merasakan gempa yang teramat besar

    Dan kau lihat air lautpun surut

    Jangan ke bibir pantai untuk mencari ikan

    Berlarilah ke daratan yang tinggi

    Jangan ke bibir pantai, tsunami akan datang

    Selamatkan diri dan orang lain

    Versi Bahasa Tidore

    ~ Selamatkan Diri ~

  • 12

    coba ngona rasa silili

    Se ngona hoda ngolo uci

    Tagiho tomadong oro nyao ifa

    Loya toma buku mayou

    Ho toma Dowong mabati ifa, tsunami yado

    Selamatkan diri masi rete daba mansia regu

    Lagu yang telah dibuat oleh mahasiswa KKN Kebangsaan lagu dikolaborasikan dengan

    permainan yang dinamakan Benteng Evakuasi. Metode pelaksanaannya ialah mengadopsi

    permainan tradisional domikado.

    Adapun pemilihan gaya domikado lantaran permainan tradisional tersebut tampaknya

    sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak tergantikan dengan kehadiran telepon pintar.

    Sehingga, „benteng evakuasi‟ yang mengadopsi permainan domikado ini sebagai upaya

    untuk melestarikan permainan tradiosinal.

    Sebelum memulai permainan, ditetapkan dulu tempat yang dianggap sebagai gunung, dan

    lapangan. Gunung adalah lokasi yang tepat ketika terjadi tsunami, sedangkan lapangan ialah

    lokasi yang tepat untuk menghindari reruntuhn bangunan saat terjadi gempa.

    Semua anak berkumpul seraya berdiri membentuk lingkaran dengan posisi seperti

    permainan domikado. Punggung tangan kanan menempel pada telapak tangan kanan orang

    di sebelah kanannya masing-masing.

    Kemudian mulai menyanyikan lagu mitigasi „Selamatkan Diri‟ sambil menepuk tangan

    kanan orang di sebelah kirinya secara bergantian. Begitu seterusnya sampai berakhirnya

    lagu. Siapa yang tangannya terpukul terakhir, maka dialah yang menjadi penjaga.

    Penjaga kemudian menyebutkan bencana tsunami atau gempa. Lalu, yang lain menuju

    pos yang benar sesuai jenis bencananya, seraya penjaga mengejar yang akan menemaninya

    di dalam penjara.

  • 13

    Gambar 3. Sosialisasi edukasi mitigasi bencana di SDN 2 Maitara melalui permainan

    Benteng Evakuasi

    Setelah pembuatan lagu dan permainan, mahasiswa KKN Kebangsaan melakukan

    sosialisasi pada 23 Juli sampai 3 Agustus 2019 di SDN 2 Maitara. Di sekolah tersebut, para

    siswa mempraktikan langsung lagu dan permainan edukasi mitigasi bencana.

    Selain di sekolah, mahasiswa KKN Kebangsaan juga sosialisasi langsung ke anak-anak

    Maitara Selatan dan santri Taman Pendidikan Alquran (TPQ).

    Dalam pelaksanaan program kerja ini, mahasiswa KKN Kebangsaan menghadapi

    hambatan dalam proses penerjemahan lagu „Selamatkan Diri‟ dari Bahasa Indonesia ke

    Bahasa Tidore. Sehingga, mahasiswa KKN pun meminta bantuan warga Maitara Selatan

    yang fasih berbahasa Indonesia dan Tidore untuk menejemahkan lagu „Selamatkan Diri‟.

    B. Dialog Kepemudaan: Gerakan Pemuda Sadar Lingkungan dan Praktik Ecobrick

    Pemuda memiliki peran penting dalam pembangunan desa. Mereka dinilai memiliki

    energi, pemikiran, semangat, dan kretaivitas Sehingga, kegiatan kepemudaan bisa menjadi

    media yang efektif dalam berkumpul, berbagi inspirasi, hingga muncul suatu inovasi.

    Peran pemuda di Maitara Selatan sudah terlihat sejak terbentuk Himpunan Pemuda

    Maitara Selatan (HPMS) pada tahun 2018. Sayangnya, lantaran baru berdiri, perkumpulan

    pemuda ini masih butuh pengetahuan tentang struktur, fungsi pokok, dan manajemen

    organisasi kepemudaan.

  • 14

    Selain pengetahuan manajemen organisasi, HPMS juga diharapkan dapat berperan aktif

    dalam memajukan desa di berbagai aspek. Seperti, aspek ekonomi, sosial, budaya, dan aspek

    lainnya.

    Di sisi lain, Maitara Selatan merupakan wilayah yang masih belum terlepas dari

    persoalan kebersihan lingkungan. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang

    sampah sembarangan, dan minimnya perhatian pemerintah dalam pengelolaan sampah itu

    sendiri. Ditambah, tidak ada tempat pembuangan akhir, menjadikan pemandangan

    membuang sampah di laut adalah hal wajar di Maitara Selatan.

    Dalam memecahkan persoalan sampah dibutuhkan peran dari semua elemen masyarakat,

    terutama pemuda. Mereka dinilai mampu menjadi inisiator dalam mensosialisasikan

    kebersihan lingkungan.

    Oleh karena itu, mahasiswa KKN Kebangsaan menyelenggarakan kegiatan dialog

    kepemudaan pada Rabu, 7 Juli 2019 di Aula Pasimayou, Maitara Selatan, Kecamatan Tidore

    Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.

    Gambar 4. Suasana kegiatan Dialog Kepemudaan: Gerakan Pemuda Sadar Lingkungan

    Dalam kegiatan ini, hadir sebagai pemateri yaitu Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga

    Kota Tidore Kepulauan, Umar Zein, dan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan

    Peningkatan Kapasitas, Faradilla Abdurradjak.

    Umar Zein menjelaskan tentang, syarat-syarat pembentukan organisasi kepemudaan. Ia

    mengatakan, suatu organisasi diharuskan memiliki struktur organisasi, surat keputusan

    kepengurusan, NPWP, rekening organisasi, dan sumber daya manusia yang berkompeten.

    Sementara itu, Faradilla menjelaskan tentang jenis sampah, dan cara pengelolaannya.

    Menurut Faradilla, ada beberapa cara pengelolaan sampah yaitu menggunakan konsep 3R,

    lubang resapan biopori, bank sampah, dan ecobrick.

    Setelah penjelasan materi manajemen organisasi dan Umar Zein, acara dilanjutkan dengan

  • 15

    praktik ecobrick yang dipandu oleh mahasiswa KKN Kebangsaan kelompok Maitara Selatan.

    Ecobrick (bata ramah lingkungan) adalah metode pengolahan sampah plastik sebagai

    pengganti batu bata, hasilnya pun dapat berupa kursi, meja, lemari, dan lain-lain.

    Gambar 5. Praktik Ecobrick

    Setelah pemateri menjelaskan alat, bahan serta cara pembuatan ecobrick, pemateri

    mengajak kepada peserta dialog untuk mempraktikkan secara langsung pembuatan ecobrick

    berupa kursi sederhana.

    Dalam persiapan kegiatan dialog kepemudaan ditemukan beberapa hambatan seperti

    adanya perbedaan pendapat antara panitia yaitu HPMS dan mahasiswa KKN Kebangsaan,

    serta tahap menyiapkan alat dan bahan ecobrick. Namun, semuanya dapat terkendali melalui

    komunikasi rutin antar panitia, dan memaksimalkan lagi kinerja panitia dalam hal

    menyiapkan alat dan bahan, terutama botol sebagai bahan utama.

  • 16

    C. Pesona Maisel

    Gambar 6. Tanpilan instagram Pesona Maisel

    Desa Maitara Selatan memiliki keunggulan dalam hal pemandangan alam yang indah.

    Terdapat beberapa lokasi yang bisa menjadi pilihan wisatawan untuk berkunjung, baik

    sekedar mengambil foto maupun untuk memanjamakna mata. Sebut saja, dermaga dengan

    panjang sekitar 10 meter atau lebih familiar disebut dengan jembatan pelangi lantaran

    jalanan yang berwarna-warni. Bila ingin mengambil foto di jembatan pelangi, bisa

    mengambil pelbagai latar, pulau maitara, pulau tidore. Selain itu, jika ingin menikmati

    sensasi snorkling juga bisa di sekitar dermaga.

    Selain itu, di ujung Maitara Selatan terdapat pantai pusir putih yang memiliki

    pemandangan indah. Di sana, selain berfoto, wisatawan juga bisa snorkeling dan diving.

    Menurut informasi, lamun, dan terumbu karang masih terjaga di laut tersebut.

    Selain wisata bahari, daya tarik lain di Maitara Selatan ialah budaya dan tradisi yang

  • 17

    masih dipertahankan, seperti tari soya-soya, tari salai jin, dan acara badabus.

    Potensi lain juga terletak pada bidang pertanian dan perikanan. Di daerah ini merupakan

    salah satu sentra penghasil sukun, cengkeh, pala, kelapa, dan lain-lain. Adapun di bidang

    perikanan, masyarakat biasa mengolah ikan hasil tangkapan nelayan menjadi hidangan ikan

    asap.

    Sayangnya, potensi yang dimiliki tidak berbanding lurus dengan kesadaran masyarakat

    dalam pengelolaannya. Syarat dan kriteria suatu wilayah bisa menjadi desa wisata belum

    terpenuhi. Termasuk, pengadaan tempat penginapan, pengadaan alat dasar selam,

    Upaya pemerintah menjadikan Maitara Selatan menuju desa wisata sudah terlihat dari

    master plan yang telah ada. Di mana, Maitara Selatan diarahkan jadi tempat wisata karang.

    Namun, menurut Kepala Desa Maitara Selatan, Arafik Sabtu, ide desa wisata tidak

    berbanding lurus dengan anggaran dana yang dikucurkan.

    Di sisi lain, potensi wisata yang ada di suatu wilayah juga harus dibarengi dengan

    promosi. Di era digital sekarang, promosi lewat media sosial merupakan langkah yang

    paling efektif.

    Berangkat dari persoalan itu, mahasiswa KKN Kebangsaan memiliki program kerja

    membuat dan mengelola akun media sosial berupa instagram, facebook, dan youtube.

    Dalam unggah konten media sosial ini diharapkan dapat berlanjut, Oleh karena itu,

    mahasiswa KKN Kebangsaan perlu berkolaborasi dengan pemuda Maisel. Beberapa pemuda

    diharapkan dapat menjalankan akun media sosial tersebut.

    Oleh karena itu, pemuda mesti memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengelola

    media sosial. Seperti cara pembuatan konten berupa membuat narasi foto, ilmu fotografi,

    dan dasar-dasar mendesain.

    Sehingga, dibuatlah pelatihan dari mahasiswa KKN Kebangsaan kepada pemuda

    khususnya bagi yang ingin melanjutkan media sosial. Pelatihan pertama diadakan pada

    Kamis, 15 Agustus 2019 di Aula Pasimayou. Supaya lebih intensif lagi, pemantauan

    pengelolaan media sosial dilanjutkan di Whatsapp Group.

    Adapun, nama akun media sosial yaitu Instagram: @pesona_maisel, Facebook: Pesona

    Maitara Selatan, dan Youtube: Pesona Maitara Selatan.

  • 18

    D. Wisata Maisel Art Mural

    Mural adalah seni melukis dinding. Di beberapa wilayah seni mural dijadikan sebagai

    objek wisata. Seperti beberapa wilayah di Kota Solo yang sudah dihiasi dengan lukisan di

    sepanjangan jalan, di antaranya Kampung Joho Solo, Kampung Pucansawit Solo, Koridor

    Gatsu, Flyover Manahan, Dinding Parapet.

    Maitara Selatan juga bisa memanfaatkan seni mural sebagai penambah daya tarik

    wisatawan. Di wilayah ini, terdapat beberapa lokasi yang bisa dijadikan sebagai objek mural.

    Salah satunya, balai desa atau Aula Pasimayou. Sehingga, Wisata Maisel Art Mural pun

    dijadikan sebagai salah satu program kerja KKN Kebangsaan Maitara Selatan.

    Di sisi lain, proker ini juga sebagai media bagi salah seorang mahasiswa KKN

    Kebangsaan untuk menerapkan disiplin ilmunya yaitu seni lukis. Proker ini dilaksanakan

    mulai 29 Juli hingga 18 Agustus 2019.

    Gambar 7. Hasil Wisata Maisel Art Mural

    Dalam pelaksanaan proker ini, mahasiswa menghadapi hambatan dalam penentuan objek

    gambar berupa kehidupan sehari-hari dan ciri khas Maitara Selatan. Sehingga, perlu

    menyatukan perbedaan pendapat beberapa warga Maitara Selatan.

    E. Maisel Pintar (Mapin)

    Maisel Pintar (Mapin) merupakan salah satu program tambahan KKN Kebangsaan

    kelompok Maitara Selatan. Mapin merupakan kegiatan menyampaikan materi pendidikan

    kepada siswa SDN 2 Maitara, dan santri Taman Pendidikan Alquran (TPQ).

  • 19

    Metode pembelajaran yang diajarkan adalah ceramah dan demostrasi. Metode ceramah

    merupakan cara konvensional, yaitu dengan menyampaikan informasi secara lisan kepada

    siswa. Cara ini dianggap paling praktis dan ekonomis. Sedangkan, metode demonstrasi

    adalah pengajaran yang dilakukan dengan cara bentuk praktikum sehingga siswa melihat

    langsung apa yang sedang dipelajari. Metode ini biasanya lebih menarik dan membuat siswa

    lebih fokus terhadap materi pelajaran.

    Gambar 8. Mahasiswa KKN Kebangsaan mengajar di SDN 2 Maitara dan TPQ

    Materi yang disampaikan kepada siswa-siswi SDN 2 Maitara sesuai bidang ilmu

    mahasiswa KKN Kebangsaan. Seperti, menyanyi, menggambar, praktik cuci tangan enam

    langkah mengunakan sabun, bercerita dan mengajarkan ilmu matematika dasar. Mengajar di

    sekolah dilakukan selama tiga hari, 29 – 31 Juli 2019.

  • 20

    Selain mengajar di sekolah, mahasiswa KKN Kebangsaan juga melakukan program

    mengajar di TPQ Maitara Selatan. Metodenya, mengajarkan santri TPQ membaca dengan

    baik dan benar. Selain itu, menguji hafalan surah-surah pendek, bacaan salat, dan lain-lain

    santri TPQ.

    F. Maisel Sehat

    Di balik keindahan alam Maitara Selatan, terdapat persoalan lingkungan yang masih

    belum terselesaikan. Sekelumit permasalahan seperti tidak adanya tempat pembuangan akhir

    menjadikan warga terbiasa membuang sampah di laut. Lingkungan yang tidak bersih tentu

    berdampak buruk dengan kesehatan masyarakat. Berbagai penyakit dapat melanda

    masyarakat Maisel.

    Oleh karena itu, program tentang Maisel sehat dirasa perlu dilakukan di desa ini.

    Caranya, mengajak masyarakat membersihkan lingkungan Maitara Selatan. Selain itu,

    diajarkan pula pola hidup sehat, seperti cara mencuci tangan bersih.

    G. Bincang Maisel

    Bincang Maisel merupakan suatu program yang bertujuan untuk mempererat hubungan

    antara masyarakat dengan KKN Kebangsaan. Selain itu, di dalamnya juga terdapat kegiatan

    arisan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dilaksanakan seminggu

    sekali setiap hari Kamis dan Minggu pukul 16.30 – 18.00 WIT di Aula Pasimayou desa

    Maitara Selatan.

    Gambar 9. Suasana Bincang Maisel di Aula Pasimayou

    Setelah acara arisan, kegiatan selanjutnya biasa dilanjutkan dengan berbagi ilmu

  • 21

    pengetahuan yang dimiliki setiap mahasiswa yang dapat bermanfaat bagi masyarakat,

    seperti pelatihan tari, pelatihan berpidato untuk anak-anak, dan berbagi ilmu terkait

    manajemen organisasi.

    H. Semarak Hari Kemerdekaan

    Gambar 10. Suasana anak-anak dan ibu-ibu Maitara Selatan mengikuti lomba Semarak

    Hari Kemerdekaan

    Dalam rangka memperingati dirgahayu Republik Indonesia 47 tahun, mahasiswa KKN

    Kebangsaan Kelompok Maitara Selatan mengadakan kegiatan Semarak Hari Kemerdekaan.

    Perayaan diperingati melalui perlombaan untuk anak-anak dan ibu-ibu Maitara Selatan.

    Adapun cabang lomba kategori anak-anak yaitu balap kelereng, air dalam botol, paku dalam

    botol, balap karung, dan hafalan surah pendek. Sementara, cabang lomba kategori ibu-ibu

    yaitu balap karung, dan paku dalam botol.

  • 22

    Bukan hanya sekadar memperingati hari kemerdekaan, kegiatan ini bertujuan untuk

    mempererat tali silaturrahmi antara mahasiswa KKN Kebangsaan dan masyarakat Maitara

    Selatan. Selain itu, untuk menumbuhkan rasa sportivitas peserta lomba.

    Semarak Hari Kemerdekaan dilaksanakan selama dua hari, Kamis-Jumat, 15–16 Agustus

    2019.

  • 23

    BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan program kerja yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Kebangsaan

    Kelompok Maitara Selatan, dapat ditarik kesimpulan bahwa edukasi mitigasi bencana

    melalui lagu dan permainan terbukti efektif diterapkan kepada anak-anak. Setelah sosialisasi

    di sekolah dan lingkungan sekitar Maitara Selatan, anak-anak secara tidak langsung

    mengetahui jalur evakuasi dengan mudah dan mengasyikkan. Bahkan, anak-anak sering

    terlihat memainkan edukasi mitigasi bencana, benteng evakuasi.

    Selain edukasi mitigasi bencana, program utama lain yaitu pesona Maisel. Pesona

    Maisel adalah sebutan untuk promosi Maitara Selatan melalui media sosial. Dalam

    pelaksanaannya, proker ini dapat dikatakan belum maksimal. Melihat dari keaktifan

    pemegang akun mengunggah konten, dan proses penyerahan akun media sosial dari

    mahasiswa KKN Kebangsaan kepada pemuda Maitara Selatan. Pemuda masih harus lebih

    meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam mengelola akun media sosial. Akan

    tetapi, kolaborasi mahasiswa dengan pemuda dalam menjalankan pesona Maisel diharapkan

    akan terus berjalan meski sudah sampai waktu pelaksanaan KKN Kebangsaan.

    Ada pula program dialog kepemudaan yang membicarakan tentang gerakan pemuda

    sadar lingkungan dan praktik ecobrick. Meski pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, tapi

    keluaran dari kegiatan ini belum maksimal. Materi yang disampaikan oleh pihak DLH dan

    Dispora tampaknya hanya sampai pada tahap sosialisasi, kurangnya realisasi dari pemuda

    dan masyarakat masyarakat terkait manajemen organisasi dan pengelolaan sampah. Selain

    karena kurangnya kesadaran masyarakat, juga minimnya dukungan dari pemerintah seperti

    pengadaan tempat pembuangan akhir.

    Begitu pula dengan praktik ecobrick, meski cara pembuatan yang relatif mudah, tapi

    ketertarikan masyarakat untuk mempraktikkan secara terus-menerus masih kurang.

    Alasannya, kesibukan masyarakat dengan kegiatan lainnya.

    Adapun program kerja tambahan seperti Wisata Maisel Art Mural terlaksana meski

    karena keterbatasan waktu, objek lukisan hanya satu lokasi. Ada pula program mengajar di

    SD dan TPQ, Bincang Maisel, dan Maisel Sehat terlaksana cukup baik dengan harapan

    dapat memberikan manfaat untuk Maitara Selatan.

  • 24

    B. Saran

    Penulis berharap adanya kesempurnaan dalam penulisan laporan ini, namun masih ada

    saja kekurangan. Sehingga, saran dan kritik diharapkan dari para pembaca. Selain itu,

    dengan adanya laporan ini semoga bisa menjadi ajakan bagi para pembaca untuk

    memajukan Maitara Selatan.

  • 25

    LAMPIRAN

    1. Peta Desa Lokasi KKN

    2. Lampiran Foto / dokumentasi kegiatan

    Lampiran 1. Rapat penyusunan program kerja

    Lampiran 2. Edukasi lagu ‘Selamatkan Diri’ di SDN 2 Maitara

  • 26

    Lampiran 3. Program MaiSel Pintar

    Lampiran 4. Proses pembuatan Ecobrick

    Lampiran 5. Praktik permainan Benteng Evakuasi

    Lampiran 6. Maitara sehat

  • 27

    Lampiran 7. Dialog Kepemudaan

    Lampiran 8. Pembuatan Wisata MaiSel Art Mural