rencana kerja kuliah kerja nyata kebangsaan€¦ · hidayah-nya, “laporan akhir kuliah kerja...
TRANSCRIPT
-
ii
RENCANA KERJA
KULIAH KERJA NYATA KEBANGSAAN
Oleh :
Nadya Tiffany (Fakultas Hukum/Universitas Syah Kuala Aceh)
Putri Nabila Pratiwi (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Universitas Syah Kuala Aceh)
Dhoni Sukma Alfalakh (Fakultas teknik/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten)
Denny Maulana (Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten)
Kurnia Trijaya Apriyani (Fakultas Budaya dan Media/ Institut Seni Budaya Indonesia
Bandung)
Budi (Fakultas seni Pertunjukan/Institut Seni Budaya Indonesia Bandung)
Syaidul Maruf (Fakultas Seni Rupa dan Desain/Institut Seni Budaya Indonesa Bandung)
Andi Zahirah Salsabila (Fakultas Teknik/Universitas Hasanuddin Makassar)
Sri Hadriana (Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan/Universitas Hasanuddin Makassar)
Amina (Fakultas Kedokteran/Universitas Khairun Ternate)
-
iii
-
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA KEBANGSAAN
(TAHUN 2019)
1. Lokasi KKN : Desa Maitara Selatan
Kecamatan Tidore Utara
Kabupaten Tidore Kepulauan
2. Peserta KKN
No N a m a Perguruan Tinggi
1 Nadya Tiffany Universitas Syiah Kuala Aceh
2 Putri Nabila Pratiwi Universitas Syiah Kuala Aceh
3 Dhoni Sukma Alfalakh Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Banten
4 Denny Maulana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Banten
5 Kurnia Trijaya Apriyani Institut Seni Budaya Indonesia
Bandung
6 Budi Institut Seni Budaya Indonesia
Bandung
7 Syaidul Maruf Institut Seni Budaya Indonesia
Bandung
8 Andi Zahirah Salsabila Universitas Hasanuddin Makassar
9 Sri Hadriana Universitas Hasanuddin Makassar
10 Amina Universitas Khairun Ternate
3. Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. M. Nasir Tamalene 4. Waktu Pelaksanaan : 21 Juli 2019 s/d 18 Agustus 2019
Maitara Selatan, 16 Agustus 2019
Koordinator / Ketua Kelompok
(Denny Maulana)
Mengetahui :
Kepala Desa Maitara Selatan D P L
(Arafik Sabtu) (Dr. M. Nasir Tamalene)
-
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, “Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan 2019” dapat terselesaikan.
Dalam pembuatan laporan ini, penulis menghadapi berbagai kendala dan hambatan, terutama
dalam hal melaksanakan program kerja. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kepala Desa Maitara Selatan, Arafik Sabtu atas bimbingan, bantuan, dan
informasi dalam mlengkapi laporan ini.
2. Sekretaris Desa Maitara Selatan, Budiharjo Zakaria atas bimbingan dan sarannya.
3. Masyarakat Maitara Selatan karena telah menerima mahasiswa KKN Kebangsaan
dalam lingkungan Maitara Selatan.
4. Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. M. Nasir Tamalene atas arahan, saran, dan
krtitiknya
5. Universitas Khairun yang telah menyelenggarakan KKN Kebangsaan 2019
dengan baik.
Dalam laporan ini, masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga laporan ini berguna
dan bermanfaat bagi para pembaca.
Maitara Selatan, 16 Agustus 2019
Penulis
-
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I. Profil Desa 1
A. Demografi 1
B. Potensi 2
C. Permasalahan 4
BAB II. Rumusan Permasalahan 8
BAB III. Kegiatan KKN Kebangsaan
A. Lagu Selamatkan Diri dan Benteng Evakuasi 9
B. Dialog Kepemudaan: Gerakan Pemuda Sadar Lingkungan dan Praktik
Ecobrick 14
C. Pesona Maisel 17
D. Wisata Maisel Art Mural 19
E. Maisel Pintar (Mapin) 20
F. Maisel Sehat 21
G. Bincang Maisel 21
H. Semarak Hari Kemerdekaan 22
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 24
DAFTAR PUSTAKA 25
LAMPIRAN 26
-
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Batas Wilayah Desa Maitara Selatan 1
Tabel 2. Nama Pejabat Wilayah Administrasi Pemerintah Desa Maitara Selatan
Tahun 2015 1
Tabel 3. Masalah, Lokasi dan Volume Berdasarkan Bidang Kegiatan Desa
Maitara Selatan 4
-
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Potensi Bencana di Maluku Utara 10
Gambar 2. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Gamalama Ternate 10
Gambar 3. Sosialisasi Edukasi Mitigasi Bencana di SDN 2 Maitara Melalui Permainan
Benteng Evakuasi 13
Gambar 4. Suasana Kegiatan Dialog Kepemudaan: Gerakan Pemuda Sadar Lingkungan 15
Gambar 5. Praktik Ecobrick 16
Gambar 6. Tampilan Instagram Pesona Maisel 17
Gambar 7. Hasil Wisata Maisel Art Mural 19
Gambar 8. Mahasiswa KKN Kebangsaan Mengajar di SDN 2 Maitara dan TPQ 20
Gambar 9. Suasana Bincang Maisel di Aula Pasimayou 21
Gambar 10. Suasana Anak-anak dan Ibu-ibu Maitara Selatan Mengikuti Lomba Semarak
Hari Kemerdekaan 22
-
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rapat Penyususnan Program Kerja 27
Lampiran 2. Edukasi lagu „Selamatkan Diri‟ di SDN 2 Maitara 27
Lampiran 3. Program Maisel Pintar 27
Lampiran 4. Proses Pembuatan Ecobrick 27
Lampiran 5. Praktik Permainan Benteng Evakuasi 28
Lampiran 6. Maitara Sehat 28
Lampiran 7. Dialog Kepemudaan 28
Lampiran 8 Wisata Maisel Art Mural 28
-
1
`BAB I. PROFIL LOKASI
A. Demografi
Maitara Selatan (Maisel) merupakan salah satu desa yang berada di Pulau Maitara,
Kecamatan Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Secara geografis, wilayah
Maisel berada pada koordinat Bujur 43 dan Koordinat Lintang 33 dengan ketinggian di atas
permukaan laut 3 meter. Batas wilayah Desa Maitara Selatan sebagai berikut :
Tabel 1. Batas Wilayah Desa Maitara Selatan
Batas Desa/Kelurahan Kecamatan
Sebelah utara Maitara Tengah Tidore Utara
Sebelah Selatan Laut Tidore Utara Tidore Utara
Sebelah timur Laut Tidore Utara Tidore Utara
Sebelah barat Desa Maitara Induk Tidore Utara
Tipologi Desa Maitara Selatan sendiri merupakan desa pesisir/nelayan dengan luas desa
94 Ha. Luas lahan yang ada terdapat fasilitas umum, pemukiman, pertanian, kegiatan
ekonomi dan lain-lain.
Secara administratif, wilayah Desa Maitara Selatan terdiri dari 6 RT, dan 2 RW, dan 2
dusun. Adapun, nama pejabat pemerintahan Desa Maitara Selatan.
Tabel 2. Nama Pejabat Wilayah Administrasi Pemerintah Desa Maitara Selatan Tahun 2015
No N a m a Jabatan
1. Arafik Sabtu Kepala Desa
2. Budiharjo Zakaria Sekretaris Desa
3. Ahmad Zen Ketua BPD
4. Abdurrahim Esa Kaur Pemerintaha
5. Raina Djamal Kaur Umum
7. Hidayat Adam Kaur Pembangunan
8. Fitri Mamin Bendahara
9. Hayatuddin Husen Kepala Dusun I
10 Arif Hi. Zen Kepala Dusun II
-
2
Nama Ketua RW se Desa Maitara Selatan
No Nama Jabatan
1. Abdullah Muhammad Ketua RW I
2. M. Nur Husaen Ketua RW II
Nama-nama Ketua RT se Desa Maitara Selatan
No Nama Jabatan
1. M. Nur Ismail Ketua RT 1
2. Idris Daud Ketua RT 2
3. Yusup Sabtu Ketua RT 3
4. Ade Senen Ketua RT 4
5. Naser Ibrahim Ketua RT 5
6. Hairudin Ibrahim Ketua RT 6
Berdasarkan data administrasi pemerintahan desa per tahun 2015, wilayah yang diapit
oleh Maitara Tengah dan Maitara Induk ini memiliki penduduk berjumlah 778 jiwa.
Rinciannya, laki-laki sebanyak 410 orang atau 52,7% dari total jumlah penduduk, sementara
perempuan sebanyak 386 orang atau 47,3% dari total jumlah penduduk.
B. Potensi
1. Potensi Sumber Daya Alam
Desa Maitara Selatan Kecamatan Tidore Utara secara topografi merupakan dataran
pantai (rendah) dan dataran tinggi (bukit). Wilayahnya beriklim tropik basah yang memiliki
curah hujan sebesar 1000-2000 mm per tahun atau intensitas curah hujan sedang.
Sehingga, mendukung kegiatan masyarakat dalam segala bidang.
Bidang kelautan merupakan potensi unggulan yang terdapat di Desa Maitara Selatan.
Terlihat dari mayoritas penduduk yang bermata pencaharian pada sektor perikanan dan
kelautan, yaitu sebagai nelayan, motoris speedboat, dan pedagang ikan. Selain komoditas
hasil tangkapan laut, komoditas pertanian seperti buah sukun (amo) juga sangat menjanjikan
jika dikelola dengan baik.
Iklim di Desa Maitara Selatan terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan November hingga Mei. Musim kemarau umumnya
-
3
terjadi pada bulan Juni sampai Oktober.
Di balik keindahan dan potensi sumber daya alam Maitara Selatan, terdapat ancaman
berbagai bencana alam, seperti gempa dan tsunami. Secara geografis, Provinsi Maluku Utara
merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan
lempeg Filipina. Selain gempa tektonik, Maluku Utara juga rawa terjadi gempa vulkanik.
Wilayah timur Indoensia ini memiliki gunung aktif, seperti Gamalama yang sewaktu-waktu
dapat Meletus. Hingga kini, gempa bumi merupakan fenomena alam yang belum dapat diprediksi
kapan terjadinya yang bisa mengakibatkan terjadinya tsunami.
2. Sumber Daya Manusia
Desa Maitara Selatan dengan populasi jumlah penduduk yang cukup besar mencapai
778 jiwa pada tahun 2015 merupakan potensi sumber daya manusia yang menguntungkan
jika dikelola dengan baik.
Berbagai tenaga terampil di bidang perikanan, pertanian dan perkebunan, dan
perbengkelan serta lainnya merupakan modal bagi pembangunan ekonomi, namun potensi
ini belum bisa dimaksimalkan.
Secara ringkas potensi yang ada di Desa Maitara Selatan adalah sebagai berikut :
a) Sumberdaya usia produktif baik laki-laki maupun perempuan.
Jumlah penduduk yang terus bertambah merupakan potensi yang besar pula bagi
ketersediaan tenaga kerja di Desa Maitara Selatan apabila diiringi dengan peningkatan
kualitas SDM, maka akan menjadi salah satu kekuatan pembangunan.
b) Adanya berbagai jenis sektor usaha yang berkembang di Desa Maitara Selatan, seperti
perbengkelan, perdagangan, dan jasa lainya di desa Maitara Selatan.
c) Adanya kader kesehatan posyandu di setiap RW yang bisa menunjang taraf
kesehatan warga dan mengurangi risiko kematian di saat melahirkan.
d) Unsur kelembagaan yang sudah lengkap mulai dari Perangkat Desa, BPD, LKMD,
PKK, Posyandu, dan kelompok nelayan.
e) Hasil pembangunan sebagai modal dasar.
Hasil-hasil pembangunan baik fisik maupun non fisik yang telah dicapai oleh
pemerintah desa selama ini dapat dijadikan sebagai modal dasar bagi tahapan
pembangunan selanjutnya.
f) Adanya potensi sumber daya alam dan sumber potensi ekonomi lainnya.
Potensi sumber daya alam dan potensi ekonomi yang ada di Desa Maitara Selatan
terutama di bidang kelautan dan perikanan serta pertanian, yang dapat dikembangkan
untuk pembangunan desa masa kini dan masa yang akan datang.
-
4
g) Budaya Keterbukaan.
Adanya budaya keterbukaan masyarakat Maitara Selatan menjadi bekal kejujuran serta
mau menghargai dan pendapat pihak lain yang bersifat konstruktif.
h) Kehidupan yang religius.
Kehidupan religius yang sudah terbangun dalam diri masyarakat Desa Maitara Selatan
dapat menjadi peranan yang sentral dalam pembangunan, dan menjadi landasan moral
dan etika dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun kemasyarakatan.
C. Permasalahan
Seiring dengan perkembangannya, Desa Maitara Selatan juga masih terdapat
beberapa permasalahan yang harus segera ditangani. Ada beberapa gambaran permasalahan
yang dihadapi di Desa Maitara Selatan dan perlu penanganan segera. Berdasarkan penjaringan
masalah yang dilakukan oleh pemerintah Desa Maitara Selatan, diperoleh data sebagai berikut
:
Tabel 3. Masalah, lokasi dan volume berdasarkan bidang kegiatan Desa Maitara Selatan
NO MASALAH LOKASI VOLUME
1 Bidang Pendidikan
1. Belum memiliki bangunan perpustakaan desa
yang refresentatif
Pusat Desa 1 unit
1. Peningkatan Bangunan SD/MI/SMP masih
memerlukan penyempurnaan dan perbaikan.
Desa Maitara
Selatan dan
Maitara
Tengah
1 unit
2. Belum tersedianya fasilitas pendidikan Sekolah
Menengah Atas (SLTA)
Pulau
Maitara
1 unit
3. TPA, TK, Paud, masih membutuhkan bantuan
perlengkapan belajar.
Desa 1 unit
2. Bidang Kesehatan
1. Sarana dan prasarana Polindes belum representatif. Desa 1 unit
2. Perlunya kendaraan operasional kesehatan desa Desa 1 unit
3. Tempat pelayanan Posyandu yang belum Desa
-
5
NO MASALAH LOKASI VOLUME
representatif
4. Perlengkapan Posyandu yang kurang Desa
5. Makanan tambahan untuk perbaikan gizi Desa
6. Belum optimalnya pelaksanaan Desa Siaga Desa
7. Belum optimalnya penyuluhan kesehatan desa Desa
8. Perlunya intensif bagi tenaga kader kesehatan Desa
9. Masih adanya warga miskin yang belum
mempunyai JAMKESMAS/JAMKESDA
Desa
6. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga
1. Kegiatan Karang Taruna yang belum optimal Desa
2. Pelatihan ketrampilan bagi remaja/ pemuda Desa
3. Bantuan Wirausaha pemuda Desa
4. Belum adanya sport center/olahraga desa Desa 1 Paket
7. Bidang Pekerjaan Umum
1. Pembukaan dan peningkatan jalan desa Desa
2. Ketersediaan air bersih Desa
4. Perbaikan lingkungan pemakaman desa Desa
5. Pembangunan Sarana Tambatan perahu Desa
8. Drainase jalan pada setiap jalan desa Desa
9. Pembangunan dan perbaikan jembatan/gorong-
gorong
Desa
11. pengunanan tugu/gapura identitas desa Desa
13. Pembangunan jalan Usaha Tani Desa
15. Perbaikan/pembangunan Pos Kamling RT
8. Bidang Perhubungan/Komunikasi
1. Penambahan lampu penerangan jalan desa Desa
1. Pengembangan Desa Internet Desa Maitara
Selatan
9. Bidang Perumahan
1. Perbaikan saluran air limbah (sanitasi)
2. Masih ada rumah tidak layak huni
-
6
NO MASALAH LOKASI VOLUME
10. Bidang Pertanian
1. Pelatihan untuk para petani Desa
2. Pengembangan agribisnis pertanian Desa
11. Bidang Perikanan
1. Pembangunan sarana dan prasarana usaha
tani ikan
Desa 1 Unit
2. Pengembangan budidaya perikanan Desa 1 unit
2. Minimnya SDM dibidang pengolahan hasil
perikanan
desa 3 x
pelatihan
3. Penambahan sarana dan prasarana perikanan
tangkap
Desa
12. Bidang UKM
1. Pengembangan usaha kecil dengan pinjaman Desa
2. Bantuan usaha kecil dan menengah Desa
13. Bidang Perindustrian
1. Perlu pengembangan industri galangan motor kayu Desa
2. Pengembangan industri rumahan Desa
14. Bidang Perdagangan
1. Belum adanya Pasar desa desa 1 unit
2. Belum adanya koperasi warga Desa 1 unit
15. Bidang Pariwisata
1. Pantai – pantai yang belum ada fasilitas pariwisata Pantai
2. Jalan ke pantai belum kondisional Desa 1 paket
16. Bidang Seni dan Budaya
1. Pengadaan alat-alat seni budaya daerah Desa
17. Bidang Kesatuan Bangsa
1. Bantuan perawatan masjid desa Maitara Selatan Dusun
2. Pembangunan/ Perbaikan Pos kamling Desa
3. Bantuan perawatan Musholla desa Maitara Selatan Dusun
4. Belum ada gapura batas desa Desa
5. Perlu peningkatan kesejahteraan Hansip Desa
-
7
NO MASALAH LOKASI VOLUME
18. Bidang Lingkungan Hidup
1. Membuang sampah sembarangan Desa
2. Belum mempunyai Bak Sampah (TPSS) Desa
3. Peralatan pengolah sampah Desa
3. Peralatan daur ulang sampah Desa
19. Bidang Kehutanan
1. Belum maksimalnya program hutan
mangrove/soki-soki
Desa 1 paket
2. Belum adanya program Penanggulangan abrasi
pantai dengan mangrove/soki-soki
Desa 1 paket
BAB II. RUMUSAN PERMASALAHAN
-
8
Berdasarkan penjelasan profil desa tersebut, diketahui bahwa Maitara Selatan memiliki
potensi sumber daya alam, wisata, pangan, dan lain sebagainya. Namun, di balik berbagai
potensi tersebut, tersimpan ancaman terjadinya bencana alam, dan kesadaran masyarakat
dalam hal menjaga lingkungan bersih.
Oleh karena itu, dirumuskan beberapa permasalahan yang relevan dengan kondisi Maitara
Selatan, sebagai berikut:
1. Bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait edukasi mitigasi
bencana?
2. Bagaimana mensosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih, dan cara
pengelolaan sampah?
3. Bagaimana potensi yang dimiliki Maitara Selatan bisa terpublikasikan melalui media
sosial, utamanya potensi wisata bahari?
4. Bagaimana menambah daya tarik Maitara Selatan melalui seni lukis yaitu mural?
BAB III. KEGIATAN KKN KEBANGSAAN
-
9
Dalam menjawab permasalahan dan pengembangan potensi desa, maka ada beberapa
program kerja yang relevan dengan kondisi Maitara Selatan. Program tersebut dilaksanakan
mulai 21 Juli sampai 19 Agustus 2019.
A. Lagu Selamatkan Diri dan Permainan Benteng Evakuasi
Maluku Utara adalah kawasan yang rawan terkena berbagai bencana, seperti gempa
bumi, tsunami, gunung api, abrasi air laut, gelombang pasang surut, dan banjir bandang.
Selain itu, berpotensi pula terjadi banjir lahar dingin, longsor, puting beliung, kebakaran
hutan, tsunami, banjir rob, kekeringan, dan bencana lainnya.
Berbagai potensi bencana tersebut tidak terlepas dari letak geografis Maluku Utara itu
sendiri. Seperti diketahui, Provinsi Maluku Utara merupakan pertemuan tiga lempeng
tektonik, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeg Filipina. Selain iru,
ditemukan pula sesar Halmahera yang sewaktu-waktu dapat mengaibatkan gema bumi dan
tsunami.
Baru-baru ini, masih hangat diingatan bencana gempa bumi yang menimpa Halmahera
Selatan. Gempa bermagnitudo 7,2 SR melanda salah satu kabupaten di Maluku Utara ini
pada 14 Juli 2019 sekitar pukul 16.00 WIT.
Pada tahun 2018, Maluku Utara alami gempa tektonik 970 kali. Selain itu, pada tahun
2017, terjadi 852 kali gempatektonik dan gempa berkerumun di Halmahera Barat sebanyak
2809.
Selain gempa tektonik, Maluku Utara juga rawa terjadi gempa vulkanik. Wilayah timur
Indoensia ini memiliki gunung aktif, seperti Gamalama yang sewaktu-waktu dapat Meletus.
-
10
Gambar 1. Potensi bencana di Maluku Utara
Gambar 2. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Gamalama Ternate
Pulau Maitara yang merupakan salah satu pulau di Maluku Utara juga tentu berpotensi
terjadi berbagai bencana utamanya gempa bumi dan tsunami.
Sampai saat ini, gempa bumi dan tsunami merupakan fenomena alam yang belum dapat
diprediksi kapan terjadinya. Hal yang dapat dilakukan manusia ialah hanya mengurangi
dampak yang akan terjadi akibat bencana alam. Sikap inilah yang disebut sebagai mitigasi
bencana.
Menurut pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana: mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana. Mitigasi bencana dapat dilakukan melalui du acara yaitu aspek mitigasi
struktural dan mitigasi nonstruktural.
Aspek mitigasi struktural adalah upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan
melalui pembangunan berbagai prasarana fisik dan menggunakan pendekatan teknologi,
seperti pembuatan kanal khusus untuk pencegahan banjir, alat pendeteksi aktivitas gunung
berapi, bangunan yang bersifat tahan gempa, ataupun Early Warning System yang
digunakan untuk memprediksi terjadinya gelombang tsunami. Kekurangannya, mitigasi
bencana aspek ini membutuhkan waktu lama)
-
11
Sementara, aspek mitigasi nonstruktural (penyebaran informasi ke masyarakat) dapat
berupa pembuatan kebijakan seperti pembuatan suatu peraturan. Salah satu contoh regulasi
yaitu Undang-Undang Penanggulangan Bencana (UU PB). Selain kebijakan, mitigasi
nonstruktural dapat pula melalui pembuatan tata ruang kota, capacity building masyarakat,
bahkan sampai menghidupkan berbagai aktivitas lain yang berguna bagi penguatan
kapasitas masyarakat, juga bagian dari mitigasi ini. Ini semua dilakukan untuk, oleh dan di
masyarakat yang hidup di sekitar daerah rawan bencana.
Melihat kondisi di Maitara Utara dan waktu pengerjaan program kerja yang singkat,
mitigasi bencana aspek nonstruktural adalah pilihan yang tepat diterapkan. Kendati keluaran
bukan berupa benda fisik, tapi mitigasi nonstruktural sangat efektif diterapkan dalam
memberikan kesadaran kepada masyarakat terkait mitigasi bencana.
Bukan melalui pembuatan kebijakan atau tata ruang kota, melainkan mitigasi bencana
berupa penyampaian dan pemahaman tentang jalur evakuasi. Adapun, sasaran sosialisasi
yaitu anak-anak. Alasannya, pengetahuan tentang mitigasi bencana perlu diterapkan sejak
usia dini.
Metodenya yaitu melalui lagu dan permainan. Awalnya, mahasiswa membuat lagu
tentang jalur evakuasi dalam Bahasa Indonesia, lalu diterjemahkan ke dalam Bahasa Tidore.
Lagu itu pun diberikan judul „Selamatkan Diri‟.
Berikut lirik lagu edukasi mitigasi bencana “Selamatkan Diri”
~ Selamatkan Diri ~
“jika kau merasakan gempa yang teramat besar
Dan kau lihat air lautpun surut
Jangan ke bibir pantai untuk mencari ikan
Berlarilah ke daratan yang tinggi
Jangan ke bibir pantai, tsunami akan datang
Selamatkan diri dan orang lain
Versi Bahasa Tidore
~ Selamatkan Diri ~
-
12
coba ngona rasa silili
Se ngona hoda ngolo uci
Tagiho tomadong oro nyao ifa
Loya toma buku mayou
Ho toma Dowong mabati ifa, tsunami yado
Selamatkan diri masi rete daba mansia regu
Lagu yang telah dibuat oleh mahasiswa KKN Kebangsaan lagu dikolaborasikan dengan
permainan yang dinamakan Benteng Evakuasi. Metode pelaksanaannya ialah mengadopsi
permainan tradisional domikado.
Adapun pemilihan gaya domikado lantaran permainan tradisional tersebut tampaknya
sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak tergantikan dengan kehadiran telepon pintar.
Sehingga, „benteng evakuasi‟ yang mengadopsi permainan domikado ini sebagai upaya
untuk melestarikan permainan tradiosinal.
Sebelum memulai permainan, ditetapkan dulu tempat yang dianggap sebagai gunung, dan
lapangan. Gunung adalah lokasi yang tepat ketika terjadi tsunami, sedangkan lapangan ialah
lokasi yang tepat untuk menghindari reruntuhn bangunan saat terjadi gempa.
Semua anak berkumpul seraya berdiri membentuk lingkaran dengan posisi seperti
permainan domikado. Punggung tangan kanan menempel pada telapak tangan kanan orang
di sebelah kanannya masing-masing.
Kemudian mulai menyanyikan lagu mitigasi „Selamatkan Diri‟ sambil menepuk tangan
kanan orang di sebelah kirinya secara bergantian. Begitu seterusnya sampai berakhirnya
lagu. Siapa yang tangannya terpukul terakhir, maka dialah yang menjadi penjaga.
Penjaga kemudian menyebutkan bencana tsunami atau gempa. Lalu, yang lain menuju
pos yang benar sesuai jenis bencananya, seraya penjaga mengejar yang akan menemaninya
di dalam penjara.
-
13
Gambar 3. Sosialisasi edukasi mitigasi bencana di SDN 2 Maitara melalui permainan
Benteng Evakuasi
Setelah pembuatan lagu dan permainan, mahasiswa KKN Kebangsaan melakukan
sosialisasi pada 23 Juli sampai 3 Agustus 2019 di SDN 2 Maitara. Di sekolah tersebut, para
siswa mempraktikan langsung lagu dan permainan edukasi mitigasi bencana.
Selain di sekolah, mahasiswa KKN Kebangsaan juga sosialisasi langsung ke anak-anak
Maitara Selatan dan santri Taman Pendidikan Alquran (TPQ).
Dalam pelaksanaan program kerja ini, mahasiswa KKN Kebangsaan menghadapi
hambatan dalam proses penerjemahan lagu „Selamatkan Diri‟ dari Bahasa Indonesia ke
Bahasa Tidore. Sehingga, mahasiswa KKN pun meminta bantuan warga Maitara Selatan
yang fasih berbahasa Indonesia dan Tidore untuk menejemahkan lagu „Selamatkan Diri‟.
B. Dialog Kepemudaan: Gerakan Pemuda Sadar Lingkungan dan Praktik Ecobrick
Pemuda memiliki peran penting dalam pembangunan desa. Mereka dinilai memiliki
energi, pemikiran, semangat, dan kretaivitas Sehingga, kegiatan kepemudaan bisa menjadi
media yang efektif dalam berkumpul, berbagi inspirasi, hingga muncul suatu inovasi.
Peran pemuda di Maitara Selatan sudah terlihat sejak terbentuk Himpunan Pemuda
Maitara Selatan (HPMS) pada tahun 2018. Sayangnya, lantaran baru berdiri, perkumpulan
pemuda ini masih butuh pengetahuan tentang struktur, fungsi pokok, dan manajemen
organisasi kepemudaan.
-
14
Selain pengetahuan manajemen organisasi, HPMS juga diharapkan dapat berperan aktif
dalam memajukan desa di berbagai aspek. Seperti, aspek ekonomi, sosial, budaya, dan aspek
lainnya.
Di sisi lain, Maitara Selatan merupakan wilayah yang masih belum terlepas dari
persoalan kebersihan lingkungan. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang
sampah sembarangan, dan minimnya perhatian pemerintah dalam pengelolaan sampah itu
sendiri. Ditambah, tidak ada tempat pembuangan akhir, menjadikan pemandangan
membuang sampah di laut adalah hal wajar di Maitara Selatan.
Dalam memecahkan persoalan sampah dibutuhkan peran dari semua elemen masyarakat,
terutama pemuda. Mereka dinilai mampu menjadi inisiator dalam mensosialisasikan
kebersihan lingkungan.
Oleh karena itu, mahasiswa KKN Kebangsaan menyelenggarakan kegiatan dialog
kepemudaan pada Rabu, 7 Juli 2019 di Aula Pasimayou, Maitara Selatan, Kecamatan Tidore
Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Gambar 4. Suasana kegiatan Dialog Kepemudaan: Gerakan Pemuda Sadar Lingkungan
Dalam kegiatan ini, hadir sebagai pemateri yaitu Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga
Kota Tidore Kepulauan, Umar Zein, dan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan
Peningkatan Kapasitas, Faradilla Abdurradjak.
Umar Zein menjelaskan tentang, syarat-syarat pembentukan organisasi kepemudaan. Ia
mengatakan, suatu organisasi diharuskan memiliki struktur organisasi, surat keputusan
kepengurusan, NPWP, rekening organisasi, dan sumber daya manusia yang berkompeten.
Sementara itu, Faradilla menjelaskan tentang jenis sampah, dan cara pengelolaannya.
Menurut Faradilla, ada beberapa cara pengelolaan sampah yaitu menggunakan konsep 3R,
lubang resapan biopori, bank sampah, dan ecobrick.
Setelah penjelasan materi manajemen organisasi dan Umar Zein, acara dilanjutkan dengan
-
15
praktik ecobrick yang dipandu oleh mahasiswa KKN Kebangsaan kelompok Maitara Selatan.
Ecobrick (bata ramah lingkungan) adalah metode pengolahan sampah plastik sebagai
pengganti batu bata, hasilnya pun dapat berupa kursi, meja, lemari, dan lain-lain.
Gambar 5. Praktik Ecobrick
Setelah pemateri menjelaskan alat, bahan serta cara pembuatan ecobrick, pemateri
mengajak kepada peserta dialog untuk mempraktikkan secara langsung pembuatan ecobrick
berupa kursi sederhana.
Dalam persiapan kegiatan dialog kepemudaan ditemukan beberapa hambatan seperti
adanya perbedaan pendapat antara panitia yaitu HPMS dan mahasiswa KKN Kebangsaan,
serta tahap menyiapkan alat dan bahan ecobrick. Namun, semuanya dapat terkendali melalui
komunikasi rutin antar panitia, dan memaksimalkan lagi kinerja panitia dalam hal
menyiapkan alat dan bahan, terutama botol sebagai bahan utama.
-
16
C. Pesona Maisel
Gambar 6. Tanpilan instagram Pesona Maisel
Desa Maitara Selatan memiliki keunggulan dalam hal pemandangan alam yang indah.
Terdapat beberapa lokasi yang bisa menjadi pilihan wisatawan untuk berkunjung, baik
sekedar mengambil foto maupun untuk memanjamakna mata. Sebut saja, dermaga dengan
panjang sekitar 10 meter atau lebih familiar disebut dengan jembatan pelangi lantaran
jalanan yang berwarna-warni. Bila ingin mengambil foto di jembatan pelangi, bisa
mengambil pelbagai latar, pulau maitara, pulau tidore. Selain itu, jika ingin menikmati
sensasi snorkling juga bisa di sekitar dermaga.
Selain itu, di ujung Maitara Selatan terdapat pantai pusir putih yang memiliki
pemandangan indah. Di sana, selain berfoto, wisatawan juga bisa snorkeling dan diving.
Menurut informasi, lamun, dan terumbu karang masih terjaga di laut tersebut.
Selain wisata bahari, daya tarik lain di Maitara Selatan ialah budaya dan tradisi yang
-
17
masih dipertahankan, seperti tari soya-soya, tari salai jin, dan acara badabus.
Potensi lain juga terletak pada bidang pertanian dan perikanan. Di daerah ini merupakan
salah satu sentra penghasil sukun, cengkeh, pala, kelapa, dan lain-lain. Adapun di bidang
perikanan, masyarakat biasa mengolah ikan hasil tangkapan nelayan menjadi hidangan ikan
asap.
Sayangnya, potensi yang dimiliki tidak berbanding lurus dengan kesadaran masyarakat
dalam pengelolaannya. Syarat dan kriteria suatu wilayah bisa menjadi desa wisata belum
terpenuhi. Termasuk, pengadaan tempat penginapan, pengadaan alat dasar selam,
Upaya pemerintah menjadikan Maitara Selatan menuju desa wisata sudah terlihat dari
master plan yang telah ada. Di mana, Maitara Selatan diarahkan jadi tempat wisata karang.
Namun, menurut Kepala Desa Maitara Selatan, Arafik Sabtu, ide desa wisata tidak
berbanding lurus dengan anggaran dana yang dikucurkan.
Di sisi lain, potensi wisata yang ada di suatu wilayah juga harus dibarengi dengan
promosi. Di era digital sekarang, promosi lewat media sosial merupakan langkah yang
paling efektif.
Berangkat dari persoalan itu, mahasiswa KKN Kebangsaan memiliki program kerja
membuat dan mengelola akun media sosial berupa instagram, facebook, dan youtube.
Dalam unggah konten media sosial ini diharapkan dapat berlanjut, Oleh karena itu,
mahasiswa KKN Kebangsaan perlu berkolaborasi dengan pemuda Maisel. Beberapa pemuda
diharapkan dapat menjalankan akun media sosial tersebut.
Oleh karena itu, pemuda mesti memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengelola
media sosial. Seperti cara pembuatan konten berupa membuat narasi foto, ilmu fotografi,
dan dasar-dasar mendesain.
Sehingga, dibuatlah pelatihan dari mahasiswa KKN Kebangsaan kepada pemuda
khususnya bagi yang ingin melanjutkan media sosial. Pelatihan pertama diadakan pada
Kamis, 15 Agustus 2019 di Aula Pasimayou. Supaya lebih intensif lagi, pemantauan
pengelolaan media sosial dilanjutkan di Whatsapp Group.
Adapun, nama akun media sosial yaitu Instagram: @pesona_maisel, Facebook: Pesona
Maitara Selatan, dan Youtube: Pesona Maitara Selatan.
-
18
D. Wisata Maisel Art Mural
Mural adalah seni melukis dinding. Di beberapa wilayah seni mural dijadikan sebagai
objek wisata. Seperti beberapa wilayah di Kota Solo yang sudah dihiasi dengan lukisan di
sepanjangan jalan, di antaranya Kampung Joho Solo, Kampung Pucansawit Solo, Koridor
Gatsu, Flyover Manahan, Dinding Parapet.
Maitara Selatan juga bisa memanfaatkan seni mural sebagai penambah daya tarik
wisatawan. Di wilayah ini, terdapat beberapa lokasi yang bisa dijadikan sebagai objek mural.
Salah satunya, balai desa atau Aula Pasimayou. Sehingga, Wisata Maisel Art Mural pun
dijadikan sebagai salah satu program kerja KKN Kebangsaan Maitara Selatan.
Di sisi lain, proker ini juga sebagai media bagi salah seorang mahasiswa KKN
Kebangsaan untuk menerapkan disiplin ilmunya yaitu seni lukis. Proker ini dilaksanakan
mulai 29 Juli hingga 18 Agustus 2019.
Gambar 7. Hasil Wisata Maisel Art Mural
Dalam pelaksanaan proker ini, mahasiswa menghadapi hambatan dalam penentuan objek
gambar berupa kehidupan sehari-hari dan ciri khas Maitara Selatan. Sehingga, perlu
menyatukan perbedaan pendapat beberapa warga Maitara Selatan.
E. Maisel Pintar (Mapin)
Maisel Pintar (Mapin) merupakan salah satu program tambahan KKN Kebangsaan
kelompok Maitara Selatan. Mapin merupakan kegiatan menyampaikan materi pendidikan
kepada siswa SDN 2 Maitara, dan santri Taman Pendidikan Alquran (TPQ).
-
19
Metode pembelajaran yang diajarkan adalah ceramah dan demostrasi. Metode ceramah
merupakan cara konvensional, yaitu dengan menyampaikan informasi secara lisan kepada
siswa. Cara ini dianggap paling praktis dan ekonomis. Sedangkan, metode demonstrasi
adalah pengajaran yang dilakukan dengan cara bentuk praktikum sehingga siswa melihat
langsung apa yang sedang dipelajari. Metode ini biasanya lebih menarik dan membuat siswa
lebih fokus terhadap materi pelajaran.
Gambar 8. Mahasiswa KKN Kebangsaan mengajar di SDN 2 Maitara dan TPQ
Materi yang disampaikan kepada siswa-siswi SDN 2 Maitara sesuai bidang ilmu
mahasiswa KKN Kebangsaan. Seperti, menyanyi, menggambar, praktik cuci tangan enam
langkah mengunakan sabun, bercerita dan mengajarkan ilmu matematika dasar. Mengajar di
sekolah dilakukan selama tiga hari, 29 – 31 Juli 2019.
-
20
Selain mengajar di sekolah, mahasiswa KKN Kebangsaan juga melakukan program
mengajar di TPQ Maitara Selatan. Metodenya, mengajarkan santri TPQ membaca dengan
baik dan benar. Selain itu, menguji hafalan surah-surah pendek, bacaan salat, dan lain-lain
santri TPQ.
F. Maisel Sehat
Di balik keindahan alam Maitara Selatan, terdapat persoalan lingkungan yang masih
belum terselesaikan. Sekelumit permasalahan seperti tidak adanya tempat pembuangan akhir
menjadikan warga terbiasa membuang sampah di laut. Lingkungan yang tidak bersih tentu
berdampak buruk dengan kesehatan masyarakat. Berbagai penyakit dapat melanda
masyarakat Maisel.
Oleh karena itu, program tentang Maisel sehat dirasa perlu dilakukan di desa ini.
Caranya, mengajak masyarakat membersihkan lingkungan Maitara Selatan. Selain itu,
diajarkan pula pola hidup sehat, seperti cara mencuci tangan bersih.
G. Bincang Maisel
Bincang Maisel merupakan suatu program yang bertujuan untuk mempererat hubungan
antara masyarakat dengan KKN Kebangsaan. Selain itu, di dalamnya juga terdapat kegiatan
arisan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dilaksanakan seminggu
sekali setiap hari Kamis dan Minggu pukul 16.30 – 18.00 WIT di Aula Pasimayou desa
Maitara Selatan.
Gambar 9. Suasana Bincang Maisel di Aula Pasimayou
Setelah acara arisan, kegiatan selanjutnya biasa dilanjutkan dengan berbagi ilmu
-
21
pengetahuan yang dimiliki setiap mahasiswa yang dapat bermanfaat bagi masyarakat,
seperti pelatihan tari, pelatihan berpidato untuk anak-anak, dan berbagi ilmu terkait
manajemen organisasi.
H. Semarak Hari Kemerdekaan
Gambar 10. Suasana anak-anak dan ibu-ibu Maitara Selatan mengikuti lomba Semarak
Hari Kemerdekaan
Dalam rangka memperingati dirgahayu Republik Indonesia 47 tahun, mahasiswa KKN
Kebangsaan Kelompok Maitara Selatan mengadakan kegiatan Semarak Hari Kemerdekaan.
Perayaan diperingati melalui perlombaan untuk anak-anak dan ibu-ibu Maitara Selatan.
Adapun cabang lomba kategori anak-anak yaitu balap kelereng, air dalam botol, paku dalam
botol, balap karung, dan hafalan surah pendek. Sementara, cabang lomba kategori ibu-ibu
yaitu balap karung, dan paku dalam botol.
-
22
Bukan hanya sekadar memperingati hari kemerdekaan, kegiatan ini bertujuan untuk
mempererat tali silaturrahmi antara mahasiswa KKN Kebangsaan dan masyarakat Maitara
Selatan. Selain itu, untuk menumbuhkan rasa sportivitas peserta lomba.
Semarak Hari Kemerdekaan dilaksanakan selama dua hari, Kamis-Jumat, 15–16 Agustus
2019.
-
23
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan program kerja yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Kebangsaan
Kelompok Maitara Selatan, dapat ditarik kesimpulan bahwa edukasi mitigasi bencana
melalui lagu dan permainan terbukti efektif diterapkan kepada anak-anak. Setelah sosialisasi
di sekolah dan lingkungan sekitar Maitara Selatan, anak-anak secara tidak langsung
mengetahui jalur evakuasi dengan mudah dan mengasyikkan. Bahkan, anak-anak sering
terlihat memainkan edukasi mitigasi bencana, benteng evakuasi.
Selain edukasi mitigasi bencana, program utama lain yaitu pesona Maisel. Pesona
Maisel adalah sebutan untuk promosi Maitara Selatan melalui media sosial. Dalam
pelaksanaannya, proker ini dapat dikatakan belum maksimal. Melihat dari keaktifan
pemegang akun mengunggah konten, dan proses penyerahan akun media sosial dari
mahasiswa KKN Kebangsaan kepada pemuda Maitara Selatan. Pemuda masih harus lebih
meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam mengelola akun media sosial. Akan
tetapi, kolaborasi mahasiswa dengan pemuda dalam menjalankan pesona Maisel diharapkan
akan terus berjalan meski sudah sampai waktu pelaksanaan KKN Kebangsaan.
Ada pula program dialog kepemudaan yang membicarakan tentang gerakan pemuda
sadar lingkungan dan praktik ecobrick. Meski pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, tapi
keluaran dari kegiatan ini belum maksimal. Materi yang disampaikan oleh pihak DLH dan
Dispora tampaknya hanya sampai pada tahap sosialisasi, kurangnya realisasi dari pemuda
dan masyarakat masyarakat terkait manajemen organisasi dan pengelolaan sampah. Selain
karena kurangnya kesadaran masyarakat, juga minimnya dukungan dari pemerintah seperti
pengadaan tempat pembuangan akhir.
Begitu pula dengan praktik ecobrick, meski cara pembuatan yang relatif mudah, tapi
ketertarikan masyarakat untuk mempraktikkan secara terus-menerus masih kurang.
Alasannya, kesibukan masyarakat dengan kegiatan lainnya.
Adapun program kerja tambahan seperti Wisata Maisel Art Mural terlaksana meski
karena keterbatasan waktu, objek lukisan hanya satu lokasi. Ada pula program mengajar di
SD dan TPQ, Bincang Maisel, dan Maisel Sehat terlaksana cukup baik dengan harapan
dapat memberikan manfaat untuk Maitara Selatan.
-
24
B. Saran
Penulis berharap adanya kesempurnaan dalam penulisan laporan ini, namun masih ada
saja kekurangan. Sehingga, saran dan kritik diharapkan dari para pembaca. Selain itu,
dengan adanya laporan ini semoga bisa menjadi ajakan bagi para pembaca untuk
memajukan Maitara Selatan.
-
25
LAMPIRAN
1. Peta Desa Lokasi KKN
2. Lampiran Foto / dokumentasi kegiatan
Lampiran 1. Rapat penyusunan program kerja
Lampiran 2. Edukasi lagu ‘Selamatkan Diri’ di SDN 2 Maitara
-
26
Lampiran 3. Program MaiSel Pintar
Lampiran 4. Proses pembuatan Ecobrick
Lampiran 5. Praktik permainan Benteng Evakuasi
Lampiran 6. Maitara sehat
-
27
Lampiran 7. Dialog Kepemudaan
Lampiran 8. Pembuatan Wisata MaiSel Art Mural