rencana kerja jagung

10
Wisata Budaya Rangkaian Ritual Mandi Belimau Dusun Limbung Desa Jada Bahrin Kabupaten Bangka (15 Juli 2012) Posted on August 7, 2012 by indra feryanto Serah Terima Tongkat Kebesaran Depati Bahrin Kepada Pemangku Adat Posted in Uncategorized | Leave a comment Peserta Napak Tilas Perjuangan Depati Bahrin di Desa Jada Bahrin (15 Juli 2012) Posted on August 7, 2012 by indra feryanto

Upload: ojagitu

Post on 01-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: rencana kerja jagung

Wisata Budaya Rangkaian Ritual Mandi Belimau Dusun Limbung Desa Jada Bahrin Kabupaten Bangka (15 Juli 2012)Posted on August 7, 2012 by indra feryanto

Serah Terima Tongkat Kebesaran Depati Bahrin Kepada Pemangku Adat

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Peserta Napak Tilas Perjuangan Depati Bahrin di Desa Jada Bahrin (15 Juli 2012)Posted on August 7, 2012 by indra feryanto

 

Page 3: rencana kerja jagung

Lokasi                                  :     Desa

Balunijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka

Pelaksana                           :     Kelompok Tani INSAN MANDIRI Desa

Balunijuk

Penanggung Jawab          :     PT. GLOBUSH ARTHA INTERNUSA Kepulauan

Bangka Belitung

Pendamping Lapangan   :     Indra Feryanto, SP (Penyuluh Pertanian

Lapangan Desa Balunijuk dan Desa Jada Bahrin)

Tujuan kegiatan :               untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi

tanaman jagung manis melalui aplikasi penggunaan pupuk bersubsidi.

Jadwal kegiatan

No. Kegiatan Rencana Pelaksanaan

1.

Penanaman

24 Pebruari 2012

2.

Pemupukan Dasar (0 HST)

24 Pebruari 2012

3. Pemupukan Lanjutan I (15 HST)

10 Maret 2012

4. Pemupukan Lanjutan II (30 HST)

25 Maret 2012

Page 4: rencana kerja jagung

5.

Panen (70 HST)

05 Mei 2012

Pelaksanaan kegiatan :

1. Jenis jagung manis yang ditanam adalah varietas BISI Sweet Corn

dengan jumlah benih yang digunakan sebanyak 500 gram.

2. Luas lahan yang digunakan yaitu 1000 m2.

3. Persiapan lahan dilakukan 2 Minggu Sebelum Tanam dengan

membersihkan lahan menggunakan herbisida dan penyiangan.

4. Pengolahan tanah dilaksanakan secara olah tanah sempurna, yaitu

setelah tanah dibajak atau dibongkar selanjutnya  dibuat bedengan.

5. Jarak tanam  yang digunakan 100 x 50 cm.

6. Setiap lubang ditanami sebanyak 2 (dua) butir benih.

Page 5: rencana kerja jagung

Pemupukan

Jenis Pupuk

Jumlah

(Kg/Ha)

Aplikasi (Kg/Ha)

-7 HST

0 HST

15 HST

30 HST

60 HST

Petroganik

2.000 - 750 - - -

ZA

300 - 50 100 150 -

NPK Phonska

300 - 150 150 - -

Kapur

2.000 2.000 - - - -

Page 6: rencana kerja jagung

-     Penggunaan dosis pupuk Petroganik sebesar 2.000 Kg/Ha dilaksanakan

dengan pertimbangan bahwa jenis tanah di Desa Balun Ijuk merupakan

tanah Ultisol dengan kandungan hara organic yang rendah.

-     Pengapuran diaplikasikan pada 1 Minggu Sebelum Tanam dengan

pertimbangan pada pengukuran pH awal tanah yaitu 4,8 sehingga perlu

ditambahkan kapur sebesar 2.000 Kg.

-     Pemupukan diberikan dengan cara dibenamkan ke dalam tanah dengan

jarak           +15 cm dari tanaman.

Pengendalian OPT

-     Aplikasi insektisida furadan diberikan 1 kali, yaitu pada 3 Hari Sebelum

Tanam pada lubang tanam.

-     Aplikasi insektisida Regent dilaksanakan sebanyak 2 kali penyemprotan.

Dimana penyemprotan pertama (48 HST) merupakan tindakan pencegahan

terhadap serangan OPT. Sedangkan penyemprotan kedua (60 HST)

merupakan tindakan pengendalian, setelah ditemukan adanya gejala

serangan.

-     Pengendalian gulma dilakukan dengan cara penyemprotan herbisida (0

HST) dan penyiangan pada 30 HST dan 60 HST diikuti dengan

pembumbunan bagian akar tanaman.

Hasil Kegiatan

-     Penentuan hasil kegiatan demplot dilakukan dengan cara menggunakan

sampel tanaman secara acak untuk setiap bedengan masing-masing 1

tanaman, sehingga diperoleh sebanyak 35 tanaman sampel.

-     Analisa hasil kegiatan demplot menggunakan data pembanding

Deskripsi Varietas Jagung Bisi Sweet sesuai SK Menteri Nomor

46/Kpts/TP.240/2/2000, hasil produksi jagung manis yang diusahakan oleh

petani (Pupuk kandang ayam = 3 Ton/Ha, Urea = 300 Kg/Ha, SP-36 250

Kg/Ha dan KCl = 100 Kg/Ha) dan hasil demplot yang dilakukan.

Page 7: rencana kerja jagung

No.

Peubah Yang

Diamati

Deskripsi Berdasarkan SK

Menteri Pertanian No. 46/Kpts/TP.240/2/2002

PotensiHasil Rata-rata yang

Diusahakan Petani Di Luar Petak Demplot

PotensiHasil Rata-rataBerdasarkan Demonstrasi Plot

1. Tinggi Tanaman

160 cm 220 cm 224 cm

2.Berat tongkol berkelobot

16 TON/Ha

10,6 TON/Ha

(264 g/tongkol)

14,3 TON/Ha

(358 g/tongkol)

3.

Berat tongkol tanpa klobot

14 TON/Ha

7 TON/Ha

(174,6 g/tongkol)

10,36 TON/Ha

(259 g/tongkol)

4.Jumlah baris per tongkol

14 – 16 Baris 13 – 14 baris 14 baris

 

Peubah tinggi tanaman menggambarkan bahwa penggunaan pupuk subsidi

petroganik, ZA dan NPK Phonska yang diaplikasikan secara bersama dapat

meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman.  Peningkatan pertumbuhan

tanaman secara vegetatif dengan penggunaan pupuk tunggal dan majemuk

secara berimbang langsung dapat mempengaruhi fase generatif tanaman

seperti pembentukan bunga, biji dan tongkol serta pembesaran biji dan

tongkol.

Peubah berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa klobot serta jumlah

baris per tongkol merupakan gambaran dari berapa besar pengaruh yang

dapat diberikan oleh input unsur hara dalam pemupukan serta faktor

lainnya dalam memacu peningkatan pertumbuhan generatif yang

merupakan tujuan akhir dari agribisnis jagung manis, yaitu produksi.

Secara kualitatif terhadap penampilan fisik/keragaan tanaman

memperlihatkan batang tanaman lebih kuat dan kokoh.  Hal ini dapat dilihat

Page 8: rencana kerja jagung

dari jumlah tanaman yang rebah atau roboh karena tiupan angin sangat

rendah yiatu hanya sekitar 1 persen dari total seluruh tanaman.

Pada dasarnya pemilihan tanaman jagung manis sebagai tanaman demplot

adalah dikarenakan jenis tanaman jagung secara umum memiliki respon

tinggi terhadap pemupukan dan dapat dijadikan acuan terhadap berbagai

jenis tanaman pangan dan tanaman hortikultura.  Akan tetapi, pada kondisi

tanah tertentu aplikasi pupuk petroganik. ZA dan NPK Phonska pada

tanaman tidak dapat secara langsung memberikan pengaruh positif.  Hal ini

dikarenakan dengan pola budidaya tanaman yang telah dilakukan selama ini

dapat merubah sifat-sifat tanah, sehingga pemanfaatan dan aplikasi pupuk

petroganik, pupuk tunggal dan majemuk oleh petani harus dilaksanakan

secara bertahap dan terus menerus hingga sifat tanah menjadi lebih baik.

Hal lain yang perlu untuk menjadi perhatian yaitu bahwa penggunaan jenis

pupuk yang tepat bukan satu-satunya faktor penentu dalam pemupukan

hingga peningkatan produksi dapat tercapai.  Ketepatan dalam pemberian

dosis, waktu pemberian dan cara pemberian adalah faktor penentu lainnya

dalam pemupukan.

Tentu saja dalam kegiatan budidaya tanaman, pemupukan hanya salah satu

faktor dari berbagai faktor penting lainnya seperti penyiraman dan

pengendalian organisme pengganggu tanaman dalam kegiatan budidaya

tanaman hingga produksi maksimal dapat tercapai.  Hasil yang diperoleh

dalam demplot ini tidak terlepas dari kegiatan pengelolaan budidaya

tanaman secara intensif.

Di masa yang akan datang semoga pengembangan dan peningkatan

produksi jagung manis di tingkat petani sedikit demi sedikit dapat tercapai

yang tentunya diiringi dengan tingkat konsumsi masyarakat yang juga

meningkat.  Masih rendahnya tingkat produksi jagung manis oleh petani

saat ini disebabkan berbagai permasalahan diantaranya permasalahan

teknis budidaya dan modal yang rendah. Akan tetapi dengan semakin

mengingkatnya pengetahuan masyarakat tentang sistem budidaya yang

baik, maka beberapa tahun terakhir memperlihatkan terjadinya

Page 9: rencana kerja jagung

peningkatan luas lahan dan produktivitas tanaman jagung manis di Desa

Balun Ijuk.

Kesimpulan

Penggunaan jenis pupuk subsidi petroganik, ZA dan NPK Phonska secara

berimbang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produksi jagung

manis hingga hingga 30 persen.

Berdasarkan hasil kegiatan demplot yang telah dilaksanakan di Desa

Balunijuk diharapkan kegiatan ini dapat dijadikan contoh atau pun

pembanding dalam pengembangan serta peningkatan produksi jagung

manis.  Laporan ini adalah sebagai sumber informasi awal terhadap

masukan yang diberikan dalam kegiatan budidaya tanaman jagung manis. 

Sementara itu penentuan dan penetapan rekomendasi harus ditetapkan dan

diperoleh dari instansi dan perusahaan yang berwenang.