Download - rencana kerja jagung
Wisata Budaya Rangkaian Ritual Mandi Belimau Dusun Limbung Desa Jada Bahrin Kabupaten Bangka (15 Juli 2012)Posted on August 7, 2012 by indra feryanto
Serah Terima Tongkat Kebesaran Depati Bahrin Kepada Pemangku Adat
Posted in Uncategorized | Leave a comment
Peserta Napak Tilas Perjuangan Depati Bahrin di Desa Jada Bahrin (15 Juli 2012)Posted on August 7, 2012 by indra feryanto
Posted in Uncategorized | Leave a comment
LAPORAN HASIL KEGIATAN DEMPLOT PENGGUNAAN PUPUK BERSUBSIDI BERIMBANGPosted on June 25, 2012 by indra feryanto
Lokasi : Desa
Balunijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka
Pelaksana : Kelompok Tani INSAN MANDIRI Desa
Balunijuk
Penanggung Jawab : PT. GLOBUSH ARTHA INTERNUSA Kepulauan
Bangka Belitung
Pendamping Lapangan : Indra Feryanto, SP (Penyuluh Pertanian
Lapangan Desa Balunijuk dan Desa Jada Bahrin)
Tujuan kegiatan : untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi
tanaman jagung manis melalui aplikasi penggunaan pupuk bersubsidi.
Jadwal kegiatan
No. Kegiatan Rencana Pelaksanaan
1.
Penanaman
24 Pebruari 2012
2.
Pemupukan Dasar (0 HST)
24 Pebruari 2012
3. Pemupukan Lanjutan I (15 HST)
10 Maret 2012
4. Pemupukan Lanjutan II (30 HST)
25 Maret 2012
5.
Panen (70 HST)
05 Mei 2012
Pelaksanaan kegiatan :
1. Jenis jagung manis yang ditanam adalah varietas BISI Sweet Corn
dengan jumlah benih yang digunakan sebanyak 500 gram.
2. Luas lahan yang digunakan yaitu 1000 m2.
3. Persiapan lahan dilakukan 2 Minggu Sebelum Tanam dengan
membersihkan lahan menggunakan herbisida dan penyiangan.
4. Pengolahan tanah dilaksanakan secara olah tanah sempurna, yaitu
setelah tanah dibajak atau dibongkar selanjutnya dibuat bedengan.
5. Jarak tanam yang digunakan 100 x 50 cm.
6. Setiap lubang ditanami sebanyak 2 (dua) butir benih.
Pemupukan
Jenis Pupuk
Jumlah
(Kg/Ha)
Aplikasi (Kg/Ha)
-7 HST
0 HST
15 HST
30 HST
60 HST
Petroganik
2.000 - 750 - - -
ZA
300 - 50 100 150 -
NPK Phonska
300 - 150 150 - -
Kapur
2.000 2.000 - - - -
- Penggunaan dosis pupuk Petroganik sebesar 2.000 Kg/Ha dilaksanakan
dengan pertimbangan bahwa jenis tanah di Desa Balun Ijuk merupakan
tanah Ultisol dengan kandungan hara organic yang rendah.
- Pengapuran diaplikasikan pada 1 Minggu Sebelum Tanam dengan
pertimbangan pada pengukuran pH awal tanah yaitu 4,8 sehingga perlu
ditambahkan kapur sebesar 2.000 Kg.
- Pemupukan diberikan dengan cara dibenamkan ke dalam tanah dengan
jarak +15 cm dari tanaman.
Pengendalian OPT
- Aplikasi insektisida furadan diberikan 1 kali, yaitu pada 3 Hari Sebelum
Tanam pada lubang tanam.
- Aplikasi insektisida Regent dilaksanakan sebanyak 2 kali penyemprotan.
Dimana penyemprotan pertama (48 HST) merupakan tindakan pencegahan
terhadap serangan OPT. Sedangkan penyemprotan kedua (60 HST)
merupakan tindakan pengendalian, setelah ditemukan adanya gejala
serangan.
- Pengendalian gulma dilakukan dengan cara penyemprotan herbisida (0
HST) dan penyiangan pada 30 HST dan 60 HST diikuti dengan
pembumbunan bagian akar tanaman.
Hasil Kegiatan
- Penentuan hasil kegiatan demplot dilakukan dengan cara menggunakan
sampel tanaman secara acak untuk setiap bedengan masing-masing 1
tanaman, sehingga diperoleh sebanyak 35 tanaman sampel.
- Analisa hasil kegiatan demplot menggunakan data pembanding
Deskripsi Varietas Jagung Bisi Sweet sesuai SK Menteri Nomor
46/Kpts/TP.240/2/2000, hasil produksi jagung manis yang diusahakan oleh
petani (Pupuk kandang ayam = 3 Ton/Ha, Urea = 300 Kg/Ha, SP-36 250
Kg/Ha dan KCl = 100 Kg/Ha) dan hasil demplot yang dilakukan.
No.
Peubah Yang
Diamati
Deskripsi Berdasarkan SK
Menteri Pertanian No. 46/Kpts/TP.240/2/2002
PotensiHasil Rata-rata yang
Diusahakan Petani Di Luar Petak Demplot
PotensiHasil Rata-rataBerdasarkan Demonstrasi Plot
1. Tinggi Tanaman
160 cm 220 cm 224 cm
2.Berat tongkol berkelobot
16 TON/Ha
10,6 TON/Ha
(264 g/tongkol)
14,3 TON/Ha
(358 g/tongkol)
3.
Berat tongkol tanpa klobot
14 TON/Ha
7 TON/Ha
(174,6 g/tongkol)
10,36 TON/Ha
(259 g/tongkol)
4.Jumlah baris per tongkol
14 – 16 Baris 13 – 14 baris 14 baris
Peubah tinggi tanaman menggambarkan bahwa penggunaan pupuk subsidi
petroganik, ZA dan NPK Phonska yang diaplikasikan secara bersama dapat
meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman. Peningkatan pertumbuhan
tanaman secara vegetatif dengan penggunaan pupuk tunggal dan majemuk
secara berimbang langsung dapat mempengaruhi fase generatif tanaman
seperti pembentukan bunga, biji dan tongkol serta pembesaran biji dan
tongkol.
Peubah berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa klobot serta jumlah
baris per tongkol merupakan gambaran dari berapa besar pengaruh yang
dapat diberikan oleh input unsur hara dalam pemupukan serta faktor
lainnya dalam memacu peningkatan pertumbuhan generatif yang
merupakan tujuan akhir dari agribisnis jagung manis, yaitu produksi.
Secara kualitatif terhadap penampilan fisik/keragaan tanaman
memperlihatkan batang tanaman lebih kuat dan kokoh. Hal ini dapat dilihat
dari jumlah tanaman yang rebah atau roboh karena tiupan angin sangat
rendah yiatu hanya sekitar 1 persen dari total seluruh tanaman.
Pada dasarnya pemilihan tanaman jagung manis sebagai tanaman demplot
adalah dikarenakan jenis tanaman jagung secara umum memiliki respon
tinggi terhadap pemupukan dan dapat dijadikan acuan terhadap berbagai
jenis tanaman pangan dan tanaman hortikultura. Akan tetapi, pada kondisi
tanah tertentu aplikasi pupuk petroganik. ZA dan NPK Phonska pada
tanaman tidak dapat secara langsung memberikan pengaruh positif. Hal ini
dikarenakan dengan pola budidaya tanaman yang telah dilakukan selama ini
dapat merubah sifat-sifat tanah, sehingga pemanfaatan dan aplikasi pupuk
petroganik, pupuk tunggal dan majemuk oleh petani harus dilaksanakan
secara bertahap dan terus menerus hingga sifat tanah menjadi lebih baik.
Hal lain yang perlu untuk menjadi perhatian yaitu bahwa penggunaan jenis
pupuk yang tepat bukan satu-satunya faktor penentu dalam pemupukan
hingga peningkatan produksi dapat tercapai. Ketepatan dalam pemberian
dosis, waktu pemberian dan cara pemberian adalah faktor penentu lainnya
dalam pemupukan.
Tentu saja dalam kegiatan budidaya tanaman, pemupukan hanya salah satu
faktor dari berbagai faktor penting lainnya seperti penyiraman dan
pengendalian organisme pengganggu tanaman dalam kegiatan budidaya
tanaman hingga produksi maksimal dapat tercapai. Hasil yang diperoleh
dalam demplot ini tidak terlepas dari kegiatan pengelolaan budidaya
tanaman secara intensif.
Di masa yang akan datang semoga pengembangan dan peningkatan
produksi jagung manis di tingkat petani sedikit demi sedikit dapat tercapai
yang tentunya diiringi dengan tingkat konsumsi masyarakat yang juga
meningkat. Masih rendahnya tingkat produksi jagung manis oleh petani
saat ini disebabkan berbagai permasalahan diantaranya permasalahan
teknis budidaya dan modal yang rendah. Akan tetapi dengan semakin
mengingkatnya pengetahuan masyarakat tentang sistem budidaya yang
baik, maka beberapa tahun terakhir memperlihatkan terjadinya
peningkatan luas lahan dan produktivitas tanaman jagung manis di Desa
Balun Ijuk.
Kesimpulan
Penggunaan jenis pupuk subsidi petroganik, ZA dan NPK Phonska secara
berimbang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produksi jagung
manis hingga hingga 30 persen.
Berdasarkan hasil kegiatan demplot yang telah dilaksanakan di Desa
Balunijuk diharapkan kegiatan ini dapat dijadikan contoh atau pun
pembanding dalam pengembangan serta peningkatan produksi jagung
manis. Laporan ini adalah sebagai sumber informasi awal terhadap
masukan yang diberikan dalam kegiatan budidaya tanaman jagung manis.
Sementara itu penentuan dan penetapan rekomendasi harus ditetapkan dan
diperoleh dari instansi dan perusahaan yang berwenang.