rencana kerja dan syarat2

20
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri Pematangsiantar 1 BAB I PERSYARATAN UMUM 1. Peraturan-Peraturan Umum Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan mengikuti ketentuan-ketentuan yang tersebut dibawah ini dan dianggap penyedia jasa pemborongan telah mengetahui dan memahami termasuk jika ada perubahan dan tambahan, yaitu : a. Algeme Voorwarden 1941 (AV. 1941) b. Standard Konstruksi Struktur Nasional Indonesia 1991 (SKSNI 1991) c. Peraturan Muatan Indonesia (PMI) d. Peraturan Bahan Bangunan Indonesia (PBBI) e. Pedoman Plumbing Indonesia 1979 f. Peraturan Beton Indonesia ( PBI 1971) g. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja h. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah i. Surat Keputusan Dirjen Cipta Karya No. 295/KPTS/CK/1997, tanggal 1 April 1997, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara j. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa konstruksi k. Larangan penggunaan tenaga kerja dibawah umur l. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat. 2. Lingkup Pekerjaan Secara umum pekerjaan yang dicakup dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan mayor,sedangkan pekerjaan minor dianggap kontraktor telah memahami dan mengetahui spesifikasi yang lazim berlaku di Indonesia. Adapun item-item pekerjaan secara garis besar diuraikan sebagai berikut : a. Pekerjaan Pendahuluan b. Pekerjaan Persiapan c. Pekerjaan Pembongkaran Bangunan Lama d. Pekerjaan Konstruksi e. Pekerjaan Akhir Penjelasan-penjelasan teknis tiap lingkup pekerjaan diuraikan Bab II Persyaratan Teknis

Upload: dimas-recha-syahputra

Post on 23-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

teknik sipil

TRANSCRIPT

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    1

    BAB I

    PERSYARATAN UMUM

    1. Peraturan-Peraturan Umum

    Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan mengikutiketentuan-ketentuan yang tersebut dibawah ini dan dianggap penyedia jasa pemborongantelah mengetahui dan memahami termasuk jika ada perubahan dan tambahan, yaitu :

    a. Algeme Voorwarden 1941 (AV. 1941)

    b. Standard Konstruksi Struktur Nasional Indonesia 1991 (SKSNI 1991)

    c. Peraturan Muatan Indonesia (PMI)

    d. Peraturan Bahan Bangunan Indonesia (PBBI)

    e. Pedoman Plumbing Indonesia 1979

    f. Peraturan Beton Indonesia ( PBI 1971)

    g. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja

    h. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Keduaatas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/JasaPemerintah

    i. Surat Keputusan Dirjen Cipta Karya No. 295/KPTS/CK/1997, tanggal 1 April 1997,tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara

    j. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa konstruksi

    k. Larangan penggunaan tenaga kerja dibawah umur

    l. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat.

    2. Lingkup Pekerjaan

    Secara umum pekerjaan yang dicakup dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan mayor,sedangkanpekerjaan minor dianggap kontraktor telah memahami dan mengetahui spesifikasi yang lazimberlaku di Indonesia. Adapun item-item pekerjaan secara garis besar diuraikan sebagai berikut:

    a. Pekerjaan Pendahuluan

    b. Pekerjaan Persiapan

    c. Pekerjaan Pembongkaran Bangunan Lama

    d. Pekerjaan Konstruksi

    e. Pekerjaan Akhir

    Penjelasan-penjelasan teknis tiap lingkup pekerjaan diuraikan Bab II Persyaratan Teknis

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    2

    3. Urutan Pelaksanaan Pekerjaan

    Pada dasarnya semua jenis pekerjaan tidak dapat dimulai/dikerjakan tanpa sepengetahuan danpersetujuan Pejabat Pembuat komitmen (PPK) atau Direksi Teknis atau orang yang dihunjukoleh Kejaksaan Negeri Pematangsiantar , untuk itu penyedia jasa ( kontraktor ) harusmemberitahukan kepada PPK sebelum pekerjaan itu dimulai.

    Cakupan Kontrak ini mensyaratkan bahwa aktivitas harus diselesaikan secara berurutansebagaimana tersebut dibawah kecuali diperintahkan lain oleh Pemimpin Kegiatan yaitu:

    a. Mobilisasi Peralatan, personil, pelaksanaan survey

    b. Pelaksanaan pekerjaan Konstruksi

    c. Pemeliharaan.

    4. Material dan Penyimpanan

    a. Semua bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi spesifikasi danstandart yang berlaku, termasuk ukuran, kebutuhan, type dan mutu.

    b. Penyedia jasa harus menyerahkan contoh-contoh material yang akan dipakai untukdisetujui dan memberikan informasi tentang rencana pengadaan, sumber material dansepesifikasi yang sesuai untuk itu;

    c. Pemesan material tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan dari Direksidan Material tidak boleh digunakan untuk maksud lain dari pemakaian yang telahdisetujui;

    d. Jika jenis dan mutu material yang dikirim ke tempat pekerjaan tidak sesuai denganjenis dan mutu yang ditetapkan dalam spesifikasi harus disingkirkan dari tempatpekerjaan dalam jangka waktu 3x24 jam kecuali ada persetujuan dari Direksi;

    e. Material harus disimpan sedemikian rupa sehingga mutunya tetap terjamin serta siapdipergunakan suatu waktu dan memudahkan bagi Direksi untuk melakukanpemeriksaan;

    f. Tempat penyimpanan bahan di lapangan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan,sampah dan genangan air;

    g. Material harus ditumpuk sedemikian rupa sehingga mencegah terjadinya segregasidan tidak berkadar air berlebihan;

    5. Jadwal Pelaksanaan Konstruksi

    a. Jadwal Pelaksanaan Kontruksi diperlukan untuk pedoman waktu pelaksanaan danpemantauan kemajuan pekerjaan. Jadwal tersebut diperlukan untuk menguraikan aktivitaspekerjaan. Pihak Penyedia jasa harus menyiapkan jadwal konstruksi yang memperlihatkanwaktu kegiatan yang diusulkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan diserahkan kepadaDireksi untuk mendapatkan persetujuan;

    b. Perencanaan jadwal konstruksi ini harus direncanakan dengan seksama dan teliti sebabkalau tidak dapat mengganggu jadwal sub pekerjaan lain dan mengakibatkan jadwal waktupelaksanaan yang ditetapkan dalam Kontrak menjadi terganggu;

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    3

    6. Pembongkaran dan pembersihan Lokasi Pekerjaan

    a. Sebelum memulai pekerjaan,pihak kontraktor terlebih dahulu membuat direksi keet danpagar pembatas barulah pembongkaran bangunan eksisting dilaksanakan,sehingga pihakkontraktor haruslah merencanakan metode pembongkaran yang tepat denganmempertimbangkan kondisi yang ada,supaya kegiatan akan berjalan sebagaimanabiasanya.

    b. Metode pembongkaran haruslah dipertimbangkan dengan baik,termasuk tata penyusunanbekas-bekas bongkaran,penumpukan material bongkaran,dan pembuangan.

    c. Selama pelaksanaan pekerjaan penyedia jasa harus tetap memelihara pekerjaansedemikian rupa sehingga bebas dari tumpukan sisa bangunan, kotoran-kotoran, sampah-sampah dan lain-lain akibat adanya kegiatan proyek sehingga seluruh system tetap dapatdifungsikan sebagaimana mestinya

    d. Pada akhir kontrak, Penyedia jasa harus menyingkirkan seluruh bahan sisa, perlengkapan,peralatan dan lain-lain dari site sehingga permukaan hasil penananganan terlihat bersih danrapi

    e. Pada saat pembersihan akhir, seluruh pekerjaan yang tercakup dalam kontrak harusdiperiksa kembali dari kemungkianan adanya kerusakan fisik.

    f. Pembayaran terhadap kegiatan pembersihan akhir telah termasuk dalam harga penawaran

    g. Bila Penyedia jasa tidak melaksanakan pembersihan akhir pekerjaan, maka Penyedia Jasapenyedia jasa berhak tidak akan menyetujui pembayaran anggaran sampai pekerjaantersebut dilaksanakan.

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    4

    BAB II

    PERSYARATAN BAHAN DAN TEKNIS

    PELAKSANAAN PEKERJAAN

    1. PEKERJAAN PERSIAPAN

    Pekerjaan persiapan dengan persyaratannya sebagai berikut :

    a. Pengadaan Direksi Keet/sewa gudang,pasang pagar pembatas sesuai petunjuk Pengawaslapangan yang dihunjuk oleh pihak Kejaksaan Negeri Pematangsiantar

    b. Pengukuran dan pemasangan patok-patok/bouwplank sesuai dengan petunjuk Pengawaslapangan. yang dihunjuk oleh pihak Kejaksaan Negeri Pematangsiantar

    c. Papan nama proyek harus dipasang dilokasi pekerjaan.

    d. Pembuatan Laporan dan Poto Dokumentasi

    Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia jasadalam hal ini pemborongdiwajibkan membuat gambar-gambar kerja (shop drawing) dan meminta persetujuandari bidang teknik dan pengawas lapangan yang dihunjuk . Setelah pekerjaan selesaiPenyedia jasa juga harus menyiapkan gambar-gambar pekerjaan terpasang (As BuildDrawing)

    Penyedia Jasa harus melakukan pemotretan untuk Photo dokumentasi yang meliputiPhoto sebelum pekerjaan dilaksanakan, photo pekerjaan sedang dilaksanakan danphoto setelah pekerjaan selesai dilaksanakan. Setiap tahap pemotretan ini minimal 3titik yang berbeda dengan objek photo adalah pekerjaan-pekerjaan mayor.

    Pembuatan Laporan harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan

    2. SYARAT-SYARAT BAHAN DAN TEKNIS PEKERJAAN

    a. Syarat-syarat bahan

    1. Air

    Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar bersih tidak mengandung minyak asamalkali,garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak bangunan,memenuhisyarat-syarat pelaksanaan yang ditentukan dalamPUBI-1970/NI-3 pasal 10

    2. Pasir Urug

    Pasir untuk pengurugan,peninggian dan lain-lain tujuan, harus bersih dan keras atau memenuhi

    syarat-syarat pelaksanaan yang ditentukan dalam PUBI -1971/NI-3. Pasir laut untuk maksud-

    maksud tersebut tidak dapat digunakan.

    3. Pasir Pasang

    Pasir untuk adukan pasangan,adukan plesteran,haruslah memenuhi syarat-syarat pelaksanaan

    yang ditentukan dalam PBI 1971/ NI-2. Butiran-butiran harus tajam dan keras,tidak dapat

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    5

    dihancurkan dengan jari.Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5% . Butiran butirannya harus dapat

    melalui ayakan yang berlubang 3mm persegi. Pasir laut tidak boleh digunakan

    4. Portland Cement

    1. Porland Cement ( PC ) yang digunakan harus PC sejenis ( NI-8) dan masih dalam kantongutuh atau baru serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-71 / NI-2

    2. Bila menggunakan Portlan Cement ( PC) yang telah disimpan lama harus diadakanpengujian terlebih dahulu oleh laboratorium yang berkopeten

    3. Dalam pengangkutan Portland Cement (PC) ,ketempat pekerjaan harus dijaga agar tidaklembab, dan penempatannya harus ditempat yang kering

    4. Portland cement ( PC) yang telah membatu ( menjadi keras tidak boleh dipakai

    5. Pasir beton.

    Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organic lumpur dansebagainya. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % Pasir yang dianjurkan digunakan adalahpasir yang banyak mengandung kadar besi (fe)

    6. Kerikil Beton / Split

    1. Digunakan kerikil beton yang bersih,bermutu baik,tidak berpori serta mempunyai gradasikekerasan sesuai dengan syarat-syarat pelaksanaan PBI-1971

    2. Butiran-butiran split harus dapat malalui ayakan berlubang persegi 76 mm dam tertinggaldiatas ayakan berlubang 20 mm

    3. . Kerikil / hitam berwarna hitam, mengkilap keabu-abuan

    7. Beton non Struktural

    1. Pekerjaan ini meliputi beton, kolom praktis, untuk pekerjaan beton bukan struktur, sepertiyang ditunjukkan dalam gambar

    2. Mutu campuran beton yang dicapai dalampekerjaan non struktur/ struktur pendukungmenggunakan campuran 1Pc:2 Ps:3 spilt. Sehingga setara dengan mutu beton K-225 danharus memenuhi persyaratan dalam PBI-1971

    3. Campuran beton menggunakan perbandingan Volume

    4. Untuk mencapai mutu beton setara K-175 menggunakan Campuran 1PC: 3 PS: 5 Spitsampai dengan K-225 untuk pekerjaan ini pada umumnya dapat dipakai Volume campuran1 PC : 2 PS : 3 Split

    8. Besi Beton

    1. Besi beton yang digunakan mutu U-24,polos

    2. Besi beton harus bersih dan tidak mengandung minyak,lemak,asam,alkali dan bebas daricacad seperti serpi-serpi. Penampangan besi harus bulat serta memenuhi persyaratan Ni-2(PBI-1971)

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    6

    9. Batu Bata merah.

    Persyaratan bata merah harus melalui persyaratan seperti tertera dalam NI-10 atau denganpersyaratan-persyaratan sebagai berikut :

    1. Batu bata harus satu pabrik,satu ukuran,satu warna,satu kualitas

    2. Ukuran yang digunakan :

    Panjang 24 cm,lebar 11.5 cm, tebal 5.2 cm atau Panjang 24 cm. lebar 11.5 cm,tebal 5 cm Minimal : panjang 20 cm,lebar 10 cm tebal(h) 5 cm

    3. Penyimpangan terbesar dari ukuran seperti tersebut diatas adalah panjang maksimal 3,lebar maksimal 4 % tebal maksimal 5 %,dengan selisih maksimal ukuran atara bataterkecil.

    4. Warna,satu sama lain harus sama, dan apabila dipatahkan warna penampang harusmerata kemerah-merahan.

    5. Suara apabila dipukul oleh benda yang keras suaranya nyaring.

    10. Kosen dan Pintu

    Secara umum Kosen yang digunakan adalah kosen aluminium ,Pintu dan jendela telahdibentuk dipabrik / industri atau toko-toko alumunium dengan cara memedomani gambar kerjayang diberikan. Bentuk dan dimensi masing-masing dapat dilihat pada gambar kerja

    11. Plafond

    Pafond menggunakan panel (board) 1,20 x 2,40 cm, standar SNI atau SII digunakandidalam ruangan

    Spandrell ( langhit-langit metal ) ukuran 95 mm,panjang 4 m SNI atau SII digunakan di luarruangan

    12 Granit, Keramik dan Tegel,Kloset

    Ukuran granit untuk lantai adalah 60 x 60 cm, , kuat tekan minimum 900 kg/cm 2, tidaklicin,kesan bersih memiliki sudut yang sama dan merupakan produk yang telah memilikiStandar Indonesia atau Internasional. Untuk lantai Km menggunakan ukuran 20 x 20 CM,sekelas ikad,atau roman,atau arwana. sedangkan dinding menggunakan ukuran 20 x 25. Padasetiap sudut yang tajam menggunakan bon-bon atau penyambung sudut yang panjangnya 10cm atau 2 cm. tergantung penggunaan di lapangan.

    Kloset Jongkok menggunakan kualitas standard seperti seperti Toto.atau sekelas,danmerupakan produk dalam negeri. Warna yang digunakan menggunakan warna yang cerahsementara lantai km diupakan warna gelap atau ivory atau menurut petunjuk teknis dari PPK

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    7

    13. Kuda-kuda ,reng dan atap

    Kuda-kuda yang digunakan menggunakan rangka Baja ringan ,

    Spesifikasi sebagai berikut

    Tinggi ( h) : 75 mm Zincalum atau Aluzinc Coated Tebal (thickness) : 0.7 mm Lebar min : 35 s/d 40 mm

    b. Reng atau Purlin Roof Truss

    Reng yang digunakan memakai baja ringan, dengan spesifikasi sebagai berikut :

    Tinggi : 45mm Lebar atas : 25 mm Lebar bawah : 75 mm Tebal ( thickness) : 0.55 mm

    c.Atap

    Atap yang digunakan adalah menggunakan Multi roof dengan bahan Aluzinc atausering disebut zincalume.Ketebalan atap yang digunakan 0.30 mm dengan toleransipanjang lebih kurang 1mms/d 5 mm, lebar antara 5 mm sampai 10 mm,ketebalan0.01 mm sampai dengan 0.03 mm,Finishing atap menggunakan jenis pasir antipanas dan Silau . Bahan ini menggunakan beberapa lapisan sehingga kerapdisebut Multi Roof

    14. Bahan-bahan listrik

    Kabel yang digunakan memenuhi persyaratan SII dan SPL. Semua kabel harus barudan harus jelas ukuran, jenis kabel,nomor dan jenis pintalannya. Semua kabeldengan penampang 6 mm2 keatas harus jenis pilin ( stranded) dan instalasi tidakboleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil dari 2,5 mm InstalasiPenerangan adalah NYA/NYM dengan conduit pipa PVC, Untuk distribusi digunakanNYA dan penerangan luar menggunakan kabel NYFBGY

    1. Lampu dan armatur

    Semua armatur lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai terminalpertanahan (grounding )

    Box tempat ballast,kapasitor,dudukan stater dan terminal box harus cukup besardan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak menggangukelangsungan kerja dan unsur teknis komponen lampu itu sendiri.

    2.Stop kontak Biasa

    Stop Kontak Biasa yang dipakai untuk pemasangan di dinding adalah stopkontak 1 phasa,ranting

    3.Saklar dinding

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    8

    Saklar harus dari tipe untuk pemasangan rata dinding,tipe in bouw dengan rating250 volt,10 ampere,singel gang,double gang

    4 Junction Box untuk saklar dan stop Kontak

    .Junction box harus dari bahan metal dengan kedalaman tidak kurang ari 35mm

    Kontak dari metal harus mempunyai terminal pertanahan Saklar atau stop kontak dinding terpasang pada juction box dengan

    menggunakan baut atau ditanam dalam dinding

    5.Kabel instalasi

    Pada umumnya kabel untuk instalasi stop kontak harus dari inti tembaga denganinsulasi PVC ,satu inti atau lebih (kabel jenis NYM)

    Kabel harus mempunyai penampang minimal 2,5 mm26. Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut :

    Fasa 1 : Merah Fasa 2 : Kuning Fasa 3 : Hitam Netral : Biru Tanah ( Ground) hijau-kuning

    7. Pipa instalasi Pelindung kabel

    Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah pipa PVC klas AW atau GIP

    Pipa,elbow,socket,junction box,klem dan accessories lainnya harus sesuai dengan yanglainnya,yaitu dengan diameter

    15. Bahan-Bahan Plumbing

    1. Instalasi Air bersih pipa PVc 1,2 dan accesoriesnya

    2. Instalasi Air Kotor Kamar mandi 4 dan accesoriesnya

    3. Instalasi Air Tinja 4 dan accesoriesnya

    4. Instalasi Air Kotor dari Wastafel 2,5 dan accesoriesnya

    5. Instalasi Air Hujan 4 dan accesoriesnya

    16 Penggantung,Pengunci,

    Cara pengerjaan,bentuk,Volume serta detail-detail ukuran lainnya sesuai dengan yangtercantum dalam gambar dan RAB

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    9

    a. Syarat-syarat Teknis

    1. PEKERJAAN GALIAN TANAH

    a. Penggalian ditujukan untuk membentuk tempat pondasi,dan sloof

    b. Penggalian tanah diperlukan untuk menanam pondasi Semua galian untuk pondasi haruscukup lebar supaya pekerjaan dapat leluasa, juga dinding-dinding galian tanah harus cukupmiring dan kuat sehingga tanah tidak akan longsor.

    c. Tanah dari galian terkecuali lapisan humus, setelah dibersihkan dapat dipakai kembaliuntuk pekerjaan urugan pondasi.

    d. Tanah galian yang berlebih dapat dipakai untuk meratakan halaman, jika tanah galian tidakdiperlukan lagi sisanya harus diangkat/dikeluarkan dari lapangan pekerjaan atas biayapemborong.

    e. Galian tanah yang telah selesai harus dilaporkan kepada Direksi dan harus diperiksakebenarannya atau harus disetujui sebelum dimulai.

    2) PEKERJAAN BETON

    a. Umum

    Semua material yang dibutuhkan untuk menghasilkan beton dengan mutu yang ditentukanharus mengikuti syarat-syarat di bawah ini.

    b. Bahan

    Semen Semen yang dipakai adalah dari portland cemen, merek yang telah disetujui oleh

    badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan standard portland.

    Belum terdapat butiran-butiran membeku, tertutup rapat, semen yang sudahmenggumpal atau mengeras/membatu tidak dapat digunakan.

    Pengangkatan semen harus terhindar dari cuaca lembab dan kalau disimpan dalamgudang, harus cukup mempunyai ventilasi, terhindar dari kelembaban dan bahan-bahan yang dianggap merusak.

    Penumpukan semen pada gudang harus mempunyai jarak minimum 30 cm diataslantai gudang dengan menggunakan alas dari kayu sehingga pada bagian bawahada sirkulasi udara, penumpukan semen tidak boleh lebih dari 2 meter tingginya

    Agregat halus (pasir) Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami

    dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecahbatu. Agregat halus harus teridiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butiragregat halus harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.

    Agregat halus tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadapberat kering). Yang diartikan dengan Lumpur adalah bagian-bagian yang dapatmelalui ayakan 0.063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5%, maka agregathalus harus dicuci.

    Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak yangharus dibuktikan dengan percobaan warna dan ABKAMS Harder (dengan larutanNaOHI). Agregat halus yang tidak memenuhi percobaan warna ini dapat jugadipakai, asal kekutan tekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidakkurang dari 95% dari kekuatan adukan agregat yang sama tetapi dicuci hinggabersih dengan air pada umur yang sama.

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    10

    Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besar dan apabiladiayak harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:

    Sisa diatas ayakan 4 mm, harus minimum 2 % berat. Sisa diatas ayakan 1 mm, harus minimum 10 % berat. Sisa diatas ayakan 0.35 mm, harus berkisar antara 80 % dan 95 % berat.

    Agregat kasar (kerikil dan batu pecah) Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintragrasi alami dari

    batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. Padaumumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat dengan besar butirlebih dari 5 mm.

    Untuk beton cor 1 : 2 : 3 Agregat kasar harus menggunakan batu pecahUntuk beton cor 1 : 3 : 5 Agregat kasar boleh menggunakan kerikil beton

    Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, sepertizat-zat yang reaktif alkali. Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa denganbejana penguji dan Rudoloff dengan bahan penguji 20 ton, dengan mana harusdipenuhi syarat-syarat berikut:

    AirAir untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam,alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak betondan/atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.

    c. Pelaksanaan

    PersiapanSebelum pengecoran dimulai, semua alat-alat, material dan pekerja-pekerjaharus sudah berada ditempat pekerjaan dan alat-alat dalam keadaan bersihdan siap pakai.

    Permukaan sebelah dalam acuan harus sudah dibersihkan dari bahan-bahanlepas dan kotoran-kotoran. Acuan yang terbuat dari kayu dimanadikawatirkan adanya pengisapan air oleh kayu, harus terlebih dahuludibasahi dengan air hingga jenuh.

    Untuk betonbertulang, tulangan-tulangan harus sudah dipasang sesuaidengan gambar rencana dan mendapat persetujuan dari Direksi Teknik.

    PengecoranPengecoran tidak boleh dilakukan sebelum pekerjaan acuan/bekisting betontelah sempurna dikerjakan dan disetujui oleh Direksi Teknik

    Pengecoran sebaiknya dilakukan segera setelah selesai pengadukansebelum beton mulai mengeras. Cara pengecoran hendaknya dikerjakansedemikian sehingga tidak terjadi pemisahan bahan (segregation).

    PemadatanSelama dan sesudah pengecoran, beton harus dipadatkan dengan alatpemadat atau dengan tenaga manusia. Cara pemadatan dengan tenagamanusia dengan cara merocok atau menusuk-nusuk adukan beton dengankontinyu atau dengan memukul-mukul acuan dari sebelah luar.

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    11

    Pengecoran sebaiknya dilakukan segera setelah selesai pengadukansebelum beton mulai mengeras. Cara pengecoran hendaknya dikerjakansedemikian sehingga tidak terjadi pemisahan bahan (segregation).

    Perawatan betonPada umumnya beton yang baru selesai dicor harus dilindungi terhadaphujan dan panas matahari serta kerusakan-kerusakan lainnya yangdisebabkan oleh gaya-gaya sentuhan sampai beton menjadi keras.

    Permukaan beton harus diusahakan tetap dalam keadaan lembab dengancara menutupinya dengan karung-karung basah atau menggenanginyadengan air.

    3. PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING BETON

    a. Umum

    Acuan beton adalah konstruksi cetakan terbuat dari kayu meranti atau sekelas yang cukupbaik

    b. Pelaksanaan.

    Semua pekerjaan acuan beton harus sesuai dengan petunjuk Direksi teknik, Gambarrencana secara mendetail tentang bentuk acuan beton itu harus mendapat persetujuandari Direksi. Pengerjaan pengecoran tidak boleh dimulai sebelum cara-carapengecoran, tahap-tahap pengecoran dan persiapan-persiapannya disetujui olehDireksi.

    Acuan beton harus direncanakan sedemikian sehingga pada waktu pembongkarannyatidak akan menimbulkan kerusakan pada beton. Bahan acuan beton untuk beton biasaumumnya dapat digunakan kayu, baja atau beton cetak atau bahan-bahan lainnya yangtelah disetujui oleh Direksi.

    Acuan beton dengan maksud untuk permukaan beton yang halus tanpa dikerjakan lagiharus dibuat dan terdiri dari salah satu yang disebut disini:

    Dimensi acuan harus dengan teliti dikontrol sedemikian sehingga bentuk yang terterapada gambar rencana sejauh mungkin dapat dicapai.

    Bahan-bahan tersebut harus terdiri dari bahan yang tidak mempengaruhi mutu betondan tidak menyebabkan warna-warna kotor/berlainan pada permukaan beton nantinya.Pemberian bahan tersebut dipermukaan acuan dilakukan sebelum penempatan besi-besi tulangan sehingga didapat suatu kepastian bahwa bahan-bahan tersebut tidakmenempel pada permukaan besi-besi tulangan yang dikhawatirkan akan mengurangidaya rekat besi dan beton.

    Dalam waktu dekat sebelum pengecoran, acuan harus dibersihkan dari kotoran-kotorandan bahan lepas, serbuk gergaji , debu dan sebagainya.

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    12

    4. PEKERJAAN BESI TULANGAN

    a. Uraian

    Pekerjaan ini termasuk dari menyiapkan (memotong, membengkok merakit,membongkar )dan memasang besi beton yang sesuai dengan spesifikasi ini dan mengikuti gambarrencana atau petunjuk Direksi.

    b. Bahan

    Besi Beton

    Setiap jenis besi beton yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik baja yang terkenal dapatdipakai. Pada umumnya setiap pabrik baja mempunyai standard mutu dan jenis baja,sesuai dengan mutu yang berlaku umum

    Mutu besi beton yang dipakai menurut gambar rencana atau Petunjuk Direksi.

    Kawat PengikatKawat pengikat harus terbuat dari baja lunak, dengan diameter minimum 1mm yangtelah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.

    c. Pelaksanaan

    U m u mBesi yang digunakan sebagai tulangan adalah besi bulat polos. Besi tersebuthendaknya bersih, bebas dari karat, kotoran-kotoran, bahan-bahan lepas, gemuk,minyak, cat, Lumpur, bahan-bahan adukan ataupun bahan lain yang menempel.

    Besi tulangan hendaknya disimpan pada tempat terlindung, ditumpu agar tidakmenyentuh tanah dan dijaga agar tidak berkarat ataupun rusak karena cuaca.

    PembengkokanBesi-besi tulangan hendaknya dipotong, dibengkokkan atau diluruskan secara hati-hati.Bila radius pembengkokan tidak disebutkan nyata pada rencana gambar, makapembengkokan besi tulangan harus paling sedikit 4 kali diameter dari batang yang.

    PenempatanBagaimanapun tulangan tidak boleh didudukkan langsung pada acuan yang akanmenyebabkan bagian besi nanti langsung berhubungan dengan udara luar. Tulanganjuga tidak boleh duduk pada kayu atau partikel koral/agreget.

    Sebelum dimulainya pengecoran maka Direksi harus diberitahukan dan diberikan waktuyang cukup untuk melakukan pemeriksaan penempatan besi-besi tulangan.

    PenyambunganSebaiknya tulangan tidak disambung pada seluruh panjang yang dibutuhkannya.Sambungan yang dilakukan harus sesuai dengan tempat yang tertera pada gambarrencana, kecuali atas izin dan pengawas Direksi.

    Sambungan tidak dibolehkan pada tempat-tempat dengan tegangan maksimum dansedapat mungkin diselang, sehingga sambungan tidak semuanya/sebagian besar terjadidi suatu tempat.

    Bila ruangan memungkinkan, pada sambungan dimana batang-batang melalui(overlaving) diganjal dengan potongan-potongan tulangan agar tidak saling menempel,

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    13

    dan kemudian harus diikat kuat-kuat minimum di dua tempat setiap sambungan.Panjang sambungan harus seperti yang diterakan pada gambar rencana.

    Bila tidak ditentukan dalam gambar rencana, maka panjang sambungan overlapingdiambil 40 kali diameter besi yang bersangkutan.

    5. PEKERJAAN BATA DAN PLESTERAN

    (1) Pasangan bata

    Sebagian besar dinding dari batu bara merah, dengan menggunakan adukan campuran1PC:4 ps

    Untuk semua dinding luar maupun dalama, dilantai dasar mulai daripermukaan sloof/ baloksampai ketinggiaan 30 cm, diatas permukaan lantai dan daerah basah digunakan adukankedap air dengan campuran 1 PC: 3 Ps

    Sebelum digunakan batu bata merah harus direndam dalam bak air atau drum hinggabasah merata

    Setelah batu bata merah terpasang dengan adukan, nut/siar-siar harus dikorek sedalam 1cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram dengan air

    Pasangan dindidng bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dansiar telah dikorek serta dibersihkan dari abu yang tersisa.

    Bagianpasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagiaan pekerjaan beton ( kolom)harus diberi penguat stek-stek besi beton dia 8 mm jarak 40 cm yang terlebih dahuluditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm

    Pasangan batu bata nerah untuk batu harus menghasilkan dinding fins setebal 15 cm.pemasangan harus cermat,rapid an benar-benar tegak.

    (2) Pekerjaan Plesteran

    Bersihkan permukaan sampai benar-benar siap menerima adukan plesteran,singkirkansemua hal yang dapat merusak atau mengganggu pekerjaan

    Pada permukaan dinding yang akan diplester,siar-siar sebelumnya harus dikerok sedalam 1cm untuk memberikan pegangan pada plesteran

    Dinding disikat sampai bersih, dan disiram dengan air,barulah plesteran lapis pertamadapat dikerjakan

    Plesteran kedua berupa acian semen ( PC) Tebal plesteran dinding tidak boleh kurang dari 1 cm atau lebih dari 2 cm,kecuali

    ditetapkan lain

    Pekerjaan plesteran akhir harus lurus,sama rata,datar,dan tegak lurus Untuk bidang yang kedap air/pasangan dinding batu bata yang dekat dengan tanah ( diatas

    sloof),semua pasangan dinding batu bata diberi trasraam dengan adukan 1PC: 3 PSdengan ketinggian 30 cm diats permukaan lantai

    Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, tidak rata,tidak tegaklurus,bengkok adanya ,pecah atau retak,keropos,maka bagian tersebut harus dibongkaruntuk diperbaiki

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    14

    6. PEKERJAAN GRANIT, KERAMIK

    a. Uraian

    Pekerjaan yang termasuk pekerjaan pasangan Granit adalah pekerjaan Lantai sebagaimana diuraikan dalam rencana

    b. Bahan

    Keramik yang digunakan harus berkualitas baik, memenuhi StandardIndustri Indonesia (SII). Atau ISO, setara granit,atau granito sesuaipetunjuk PPK atau oran yang dihunjuk

    uran Nominal untuk lantai (60 x 60) cm,atau ukuran lain yang telah disetujuioleh Direksi Teknis. Permukaan granit tidak terlalu licin,tetapi tidak berefektekstur kasar.

    Keempat sisi Geranit harus tegak lurus datar satu sama lain dan permukaansebelah atas harus datar dan kasar (tidak licin), memenuhi toleransikebalingan 1 mm.

    c. Pelaksanaan

    Pada pelaksanaan pemakaian Granit bekas, tidak diperkenankan. Sebelum pemasangan Granit terlebih dahulu direndam dalam bak air

    sampai kondisi jenuh air.

    Pasangan granit harus dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja atauspesifikasi, dikerjakan dengan cukup hati -hati sehingga garis siar keramiknampak dalam satu garis lurus dan permukaan yang datar dan bila diujidengan pengujian gelinding tidak menunjukkan lompatan pada pertemuansudutnya.

    Tebal siar granit yang satu dengan lainnya 2 mm dan diisi dengancampuran semen putih,atau nut yang serasi.

    Bahan granit dipasang/disusun diatas konstruksi yang telah disiapkan Pasangan granit disusun diatas spesi campuran 1 semen : 3 pasir, dengan

    tebal rata-rata 4 (empat) cm dan dibawah spesi ini dipasang beton rabatdengan tebal rata-rata 5 (lima) cm. atau disesuaikan dengan gambar kerja.

    Permukan granit terpasang harus merupakan suatu penampilan halus danseragam. Tidak ada pertemuan granit yang menonjol diatas dan dibawahgaris permukaan rata-rata lebih dari 2 mm . Semua sambungan harus rapidan rapat atau tanpa adukan atau bahan lain yang menodai atau melumasipermukaan yang telah selesai.

    Bila pada suatu kondisi granit dipotong maka harus dipotong dengan gergajimesin dan dipotong sesuai kebutuhan.

    d. Pemeliharaan

    Penyedia jasa harus memasang rintangan sementara sepanjang daerahyang dipasang guna mencegah para pejalan kaki berjalan diatas pasanganbaru tersebut.

    Sebelum diterbitkannya berita acara penyerahan terakhir kontrak, perawatandan pemeliharaan pekerjaan menjadi tanggung jawab penuh kontraktor,biaya yang timbul akibat kerusakan pekerjaan selama pemeliharaandibebankan kepada kontraktor .

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    15

    7. PEKERJAAN ATAP

    a. Kuda-kuda

    Kuda-kuda yang digunakan menggunakan rangka Baja ringan dengan spesifikasisebagai berikut

    Tinggi ( h) : 75 mm zincalum

    Tebal (thickness) : 0,70 mm

    Lebar min : 40 mm

    b. Reng atau Purlin Roof Truss

    Reng yang digunakan memakai baja ringan, dengan spesifikasi sebagai berikut :

    Tinggi : 45mm

    Lebar atas : 25 mm

    Lebar bawah : 75 mm

    Tebal ( thickness) : 0.55 mm

    c. Atap

    Atap yang digunakan adalah menggunakan bahan Aluzinc atau sering disebutzinczlume.Ketebalan atap yang digunakan 0.30 mm dengan toleransi panjang lebihkurang 1mms/d 5 mm, lebar antara 5 mm sampai 10 mm,ketebalan 0.01 mm sampaidengan 0.03 mm

    d. Listplank

    Bahan pembuatan lisplank terbuat dari kayu meranti sekelas,tebal 2 cm, dan tinggi22.5 cm, diketam rapi. Tiap persambungan disambung dengan system sambunganverstek 45 derajat,dan pada persambungan lisplank didempul dengan tepungdempul .

    Teknik pemasangan

    Terlebih dahulu dilaksanakan rekayasa lapangan untuk memperoleh ukuran yang akurat Rangka-rangaka baja ringan dipotong sesuai dengan rencana sebelum dirakit Perakitan perunit kuda-kuda dilakukan dibawah, dan disusun mengikuti pola kuda-kuda Persambungan rangka baja dengan menggunakan dyna bolt dengan menggunakan

    mesin bor listrik

    Pemasangan kuda-kuda dan reng distel diatas ring balok, dan disambung denganMenggunakan dyna bolt atau alat penyambung yang sejenis.

    Setelah Kuda-kuda dan reng duduk pada dudukannya dengan baik dan benar,makaPemasangan atap dapat dilaksanakan.

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    16

    8. PEKERJAAN KUSEN,PINTU,JENDELA

    1). Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yangdibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerja inimeliputi:

    1. Kusen pintu dan jendela termasuk alat-alat bantu dalam pemasangannya dilapangan.

    2. Daun pintu (panel pintu) solid dan panel teakwood dan jendela.

    3. Setel pintu dan jendela berikut asesorisnya.

    2).persyaratan bahan

    1. Jenis kayu yang dipakai adalah kayu kayu kelas II kering (diawetkan), atau sekelasdigunakan untuk seluruh pekerjaan kayu yang disebut diatas.

    2. Dihindarkan adanya cacat kayu antara lain yang berupa putik kayu, pecah-pecah, matakayu, melintang, basah dan lapuk.

    3. Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PPKI. Untuk kayukelas II kering setempat kelembaban tidak dibenarkan melebihi 12%.

    4. Jenis kayu yang dipakai harus sesuai dengan pekerjaan kayu yang disebutkan diatas,terkecuali untuk seluruh jenis kayu lain seperti dinyatakan dalam gambar.

    5. Daun pintu dengan kanstruksi lapisan teakwood, ukuran disesuaikan dengan gambar-gambar detail, tidak dipekenankan menggunakan sambungan, , tebal rangka kayu daunpintu minimum 3.20 cm.

    (6). Bahan perekat

    Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik.

    Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku

    (6). Bahan finishing, untuk permukaan teakwood dari cat kayu yang bermutu baik.

    3).Syarat-Syarat Pelaksanaan

    Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi ( sesudah diserut dandifinishing) dan harusl urus tanpa cacat,tidak bengkok dan lain-lain,yang dapatmenurunkan kualitas kayu serta kualitas pekerjaan.

    Untuk semua kayu seperti diuraikan diatas, dipotong dan diserut dengan kualitasterbaik,halus dan licin

    Pelaksanaan pekerjaan harus sitempat yang baik, ruang yang kering dan terjaga agartidak terkena cuaca langsung dan rusak yang diakibatkan oleh benturan.

    Harus diperhatikan semua sambungansiku/ sudut untuk rangka kayu dan penguat lainyang diperlukan hingga terjamin kekuatannya,dengan memperhatikan/menjaga kerapianterutama untuk bidang-bidang yang tampak,tidak ada lobang-lobang atau bekaspenyetelan

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    17

    Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara dipaku Permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan harus didempul atau sejenisnya

    sehingga permukaan menjadi rata kembali

    Daun pintu teakwood yang dipasang pada rangka kayu adalah dengan caradilem,permukaan jika diperlukan harus mempergunakan skrup galvanized tanpameninggalkan bekas cacad pada pemukaan yang tampak.khususnya untuk pintu yanagdilapis Formika atau tripleks sungkai,tata cara merekatkan menggunakan lem padapermukaan bidang dan dipres

    9 PEKERJAAN PENGECATAN

    Pengecatan tembok menggunakan cat emulsion sejenis Vynilex atau sekelasnya. Danpengecatan material kayu,besi menggunakan cat kilat atau cat minyak.

    Sebelum pengecatan dilakukan,terlebih dahulu permukaan harus dibersihkan denganamplas. Dinding harus bebas dari pengaruh kimia dan zat-zat yang mengandung minyak

    Untuk Bagian yang langsung kena matahari,terlebih dahulu menggunakan sealer acrylic yangberfungsi sebagai media mengurangi pengaruh semen yang masih bereaksi.

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    18

    BAB III

    P E N U T U P

    1. Penyedia jasa pemborongan harus bertanggung jawab penuh atas pekerjaan dan resikopekerjaan, serta wajib menjaga keamanan pekerjaan.

    2. Dalam hal terjadi kerusakan pekerjaan yang telah selesai dikerjakan tetapi belum diserahterimakan kepada pemilik proyek, maka segala kerusakan menjadi tanggung jawab penyediajasa.

    3. Segala sesuatu yang belum dijelaskan dalam spesifikasi ini dilaksanakan berdasarkanspesifikasi teknik yang berlaku di Indonesia.

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    19

    SPESIFIKASI TEKNIK

    PEKERJAAN :

    SUMBER DANA :

    DAFTAR ISI

    BAB I PERSYARATAN UMUM...................................................................................... 1

    1. Peraturan-Peraturan Umum........................................................................ 1

    2. Lingkup Pekerjaan ...................................................................................... 1

    3. Urutan Pelaksanaan Pekerjaan .................................................................. 2

    4. Material dan Penyimpanan ......................................................................... 2

    5. Jadwal Pelaksanaan Konstruksi ................................................................. 2

    6. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Pekerjaan................................... 2

    BAB II PERSYARATAN TEKNIS DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN........................... 4

    1. Pekerjaan Persiapan .................................................................................. 4

    2. Syarat-syarat bahan dan Teknis Pekerjaan ............................................... 4

    a. Syarat-syarat Bahan ................................................................................ 4

    b. Syarat- syarat Teknis.................................................................................. 8

    b.1 Pekerjaan galian tanah ......................................................................... 8

    b.2 Pekerjaan beton.................................................................................... 8

    b.3 Pekerjaan acuan / bekesting beton ..................................................... 10

    b.4 Pekerjaan besi tulangan..................................................................... 11

    b.5 Pekerjaan bata dan plesteran ............................................................ 12

    b.6 Pekerjaan keramik ............................................................................. 13

    b.7 Pekerjaan atap.................................................................................... 14

    b.8 Pekerjaan kusen,pintu dan jendela ..................................................... 15

    b.9 Pekerjaan pengecatan ........................................................................ 16

    BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 17

  • Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Perluasan Gedung kantor Kejaksaan NegeriPematangsiantar

    20