relationship in family
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 relationship in family
1/31
-
7/23/2019 relationship in family
2/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
97
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
KONSEP SEHAT-SAKITdr. Nova Wijanarko
A. Konsep Sehat
1. Pengertian
a. Sehat menurut WHO 1974
Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, social bukan hanya bebas dari penyakit,
cacat dan kelemahan.
b.
UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
c.
Pepkins
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang
dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.
d. Kesehatan mental menurut UU No.3/1961 adalah suatu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu
berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
e. Kesehatan social adalah suatu kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat
dilingkungannya.
f. Kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak ada ganguan
sehingga memungkinkan perkembangan psikologis, dan social serta dapat melaksanakankegiatan sehari-hari dengan optimal.
Sesuai dengan pengertian sehat di atas dapat di simpulkan bahwa kesehatan terdiri dari 3 dimensi
yaitu fisik, psikis dan social yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan kata lain bahwa
seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya
sejak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.
Meskipun terdapat banyak pengertian/definisi, konsep sehat adalah tidak standart atau baku serta
tidak dapat diterima secara mutlak dan umum. Apa yang dianggap normal oleh seseorang masih
mungkin dinilai abnormal oleh orang lain, masing-masing orang/kelompok/masyarakat memiliki
patokan tersendiri dalam mengartikan sehat. Banyak orang hidup sehat walau status ekonominya
kekurangan, tinggal ditempat yang kumuh dan bising, mereka tidak mengeluh adanya gangguan
walau setelah ditimbang berat badanya dibawah normal. Penjelasan ini menunjukan bahwa konsep
sehat bersifat relatif yang bervariasi sangat luas antara sesama orang walau dalam satu
ruang/wilayah.
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus
dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suatu
kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu
berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehatyang sempurna.
-
7/23/2019 relationship in family
3/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
98
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
Sehat sebagai suatu spectrum, Pepkins mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan yang
dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap
kekuatan-kekuatan yang cenderung menggangunya. Badan seseorang bekerja secara aktif untuk
mempertahankan diri agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan. Berikut
adalah tahap-tahap spectrum kesehatan :
a.
Positive Health
b. Better Health
c.
Freedom from Sickness
d. Spektrum
e. Kesehatan
f.
Unrecognized Sickness
g. Mild Sickness
h.
Severe Sickness
i.
Death
B. Konsep Sakit
1. Pengertian
a.
Perkins mendefinisikan sakit sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa
seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivtas sehari-hari baik aktivitas
jasmani, rohani dan social
b.
R. Susan mendefinisikan sakit adalah tidak adanya keserasian antara lingkungan dan individu.
c. Oxford English Dictionary mengartikan sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian
dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.
C. Keadaan sehatSakit
1. Kontinum Sehatsakit
Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian , yangsifatnya dinamis. Bila kesehatan seseorang bergerak kekutub kematian maka seseorang berada
pada area sakit (illness area) dan bila status kesehatan bergerak kearah sehat (optimal well being)
maka seseorang dalam area sehat (wellness area).
Kematian __________________________________health
Illness area ----------- Wellness area
D. Mempertahankan status kesehatan
1.
Sesuai dengan sifat sehat-sakit yang dinamis, maka keadaan seseorang dapat dibagi menjadi sehat
optimal, sedikit sehat, sedikit sakit, sakit berat dan meninggal.
2.
Bila seseorang dalam area sehat maka perlu diupayakan pencegahan primer (primary prevention)
yang meliputi health promotion dan spesific protection guna mencegah terjadinya sakit.
3. Bila seseorang dalam area sakit perlu diupayakan pencegahan sekunder dan tersier yaitu early
diagnosisand promt treatment, disability limitation dan rehabilitation.
E. Factor yang berpengaruh terhadap perunbahan sehat sakit
1. Belum, mengemukakan terdapat 6 faktor yang mempengaruhi status sehat-sakit, yaitu :
a. Faktor politik meliputi keamanan, tekanan, tindasan dll.
b.
Faktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia, kebiasaan manusia, adat istiadat.
c. Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis, fator resiko, ras dll.
d. Factor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
-
7/23/2019 relationship in family
4/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
99
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
e. Faktor lingkungan meliputi udara, air, sungai dll.
f.
Factor social ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan dll.
2.
Tingkat Pencegahan
Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit di kenal
tiga tahap pencegahan:
a.
Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific
protection).
b. Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment), pembatasan cacat (disability limitation)
c. Pencegahan tersier: rehabilitasi.
Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang dilakukan
ialah:
a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap masalah kesehatan. Promosi kesehatan dilakukan melalui intervensi pada
host/tubuh orang misalnya makan makanan bergizi seimbang, berperilaku sehat,
meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencegah terjadinya penyakit misalnyamenghilangkan tempat berkembang biaknya kuman penyakit, mengurangi dan mencegah
polusi udara, menghilangkan tempat berkembang biaknya vektor penyakit misalnya genangan
air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes, atau terhadap agent penyakit
seperti misalnya dengan memberikan antibiotika untuk membunuh kuman.
b.
Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja
untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.
Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya imunisasi atau proteksi
pada bahan industri berbahaya dan bising . Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan
flour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi. Sedangkan terhadap kuman penyakit
misalnya mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk mencegah infeksi,
mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah penyakit diare.
Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit
a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan utama
dari tindakan ini ialah
mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular, dan
untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan
mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining kanker payudara,
kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada masa kehamilan, sehingga pengobatan
dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya dapat dicegah.
b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama
untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang
lebih buruk lagi.
Pencegahan tersier
a. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan
sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
b. Adapun skema dari ketiga upaya pencegahan itu dapat di lihat pada gambar dua. Pada gambar
dua proses perjalanan penyakit dibedakan atas
-
7/23/2019 relationship in family
5/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
100
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
fase sebelum orang sakit: yang ditandai dengan adanya keseimbangan antara agen (kuman
penyakit, bahan berbahaya), host/tubuh orang dan lingkungan dan b) fase orang mulai
sakit: yang akhirnya sembuh atau mati.
Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas sehingga ada kegiatan yang
tumpang tindih dapat digolongkan pada perlindungan khusus akan tetapi juga dapat digolongkan
pada diagnosa dini dan pengobatan segera misalnya pengobatan lesi prekanker pada rahim dapat
termasuk pengobatan dini dapat juga perlindungan khusus.
Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan kesehatan dokter,
perawat dan praktisi kesehatan masyarakat dikenal sebagai lima tingkat pencegahan, juga dikenal
empat tahapan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, empat tahapan itu
(Rossenberg, Mercy and Annest, 1998) ialah:
a.
Apa masalahnya (surveillance). Identifikasi masalah, apa masalahnya, kapan terjadinya,
dimana, siapa penderitanya, bagaimana terjadinya, kapan hal itu terjadi apakah ada kaitannya
dengan musim atau periode tertentu.
b.
Mengapa hal itu terjadi (Identifikasi faktor resiko). Mengapa hal itu lebih mudah terjadi pada
orang tertentu, faktor apa yang meningkatkan kejadian (faktor resiko) dan faktor apa yangmenurunkan kejadian (faktor protektif).
c.
Apa yang berhasil dilakukan (evaluasi intervensi). Atas dasar kedua langkah terdahulu, dapat
di rancang upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah, menanggulangi
dengan segera penderita dan melakukan upaya penyembuhan dan pendampingan untuk
menolong korban dan menilai keberhasilan tindakan itu dalam mencegah dan menanggulangi
masalah.
d. Bagaimana memperluas intervensi yang efektif itu (implementasi dalam skala besar). Setelah
diketahui intervensi yang efektif, tindakan selanjutnya bagaimana melaksanakan intervensi itu
di pelbagai tempat dan setting dan mengembangkan sumber daya untuk melaksanakannya.
PROMOSI & PERILAKU
KESEHATAN
PROMOSI & KESEJAHTERAAN SEHAT
& SAKITdr. Nova Wijanarko
A. KONSEP KESEHATAN (SEHAT-SAKIT)
1. Kesehatan adalah suatu hal yang kontinum
2.
Pendekatan pemahaman meliputi :
a. Fungsional- biologis
b.
Sosio- kultural
3.
Relatif, sehat bagi seseorang , tidak sehat bagi yang lain ( Twoddle , 1974)
-
7/23/2019 relationship in family
6/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
101
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
B.
Kontinum Sehat-Sakit
1. Well being (sehat sempurna)
Pada keadaan ini individu bebas gejala, sehat fisik, sehat mental sosial dan sehat ekonomi (mampu
berproduksi)
2.
Dissatisfaction (kurang memuaskan)Keadaan kesehatan individu dalam batas-batas tertentu dapat diterima, namun ada penyimpangan
ringan dari keadaan well being
3.
Discomfort (tidak nyaman)
Aktfitas sehari-hari dapat dilaksanakan tanpa pengurangan, walaupun beberapa gejala mulai
nampak
4.
Minor disability (ketidakmampuan minor)
Aktifitas sehari-hari dapat dilaksanakan, namun berkurang karena adanya gangguan kesehatan
5.
Major disability (ketidakmampuan mayor)
Aktifitas sehari-hari dapat dilaksanakan, namun berkurang secara bermakna
6.
Disabled (cacat)
Individu tidak mampu melaksanakan kegiatan sehari-harinya ,tetapi masih dapat bergerak bebas
dalam masyarakat
7. Confined (terbatas)
Individu berada di tempat tidur tetapi tidak masuk rumah sakit (perawatan)
8.
Confined + bedridden(tinggal di tempat tidur)
Kemampuan kegiatan individu hanya terbatas di tempat tidurnya
9. Isolated (terisolasi)
Individu terpisah dan memerlukan perawatan
10.Coma
Individu hampir mati, namun ada kemungkinan masih dapat sembuh
11.
Mati
mati
C. DEFINISI SEHAT MENURUT
1. WHO (1948): Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely
the absence of disease or infirmity
(Kesehatan adalah suatu keadaan kesempurnaan secara fisik, mental dan sosial dan tidak hanya
terbebas dari penyakit atau kecacatan)
2. Sehat menurut WHO 1974
Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, social bukan hanya bebas dari penyakit,cacat dan kelemahan.
-
7/23/2019 relationship in family
7/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
102
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
3. UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
4. Pepkins
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat
mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.
5. Kesehatan mental menurut UU No.3/1961 adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan
fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras
dengan keadaan orang lain.
6. Kesehatan social adalah suatu kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat
dilingkungannya.
7.
Kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak ada ganguan sehingga
memungkinkan perkembangan psikologis, dan social serta dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari
dengan optimal.
8.
UU RI NO.36/2009 tentang Kesehatan :
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yangmemungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.
9. Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep
sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Sesuai dengan pengertian sehat di atas dapat di simpulkan bahwa kesehatan terdiri dari 3 dimensi
yaitu fisik, psikis dan social yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan kata lain bahwa seseorang
diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir
untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.
Meskipun terdapat banyak pengertian/definisi, konsep sehat adalah tidak standart atau baku
serta tidak dapat diterima secara mutlak dan umum. Apa yang dianggap normal oleh seseorang masih
mungkin dinilai abnormal oleh orang lain, masing-masing orang/kelompok/masyarakat memiliki patokan
tersendiri dalam mengartikan sehat. Banyak orang hidup sehat walau status ekonominya kekurangan,
tinggal ditempat yang kumuh dan bising, mereka tidak mengeluh adanya gangguan walau setelah
ditimbang berat badanya dibawah normal. Penjelasan ini menunjukan bahwa konsep sehat bersifat
relatif yang bervariasi sangat luas antara sesama orang walau dalam satu ruang/wilayah.
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus
dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suatu
kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi
atau berayun mendekati dan menjauhi puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna.
D. Tujuan Kesehatan
1.
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi
kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja
dan ketenteraman hidup.
2. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada ditangan seluruh masyarakat.
-
7/23/2019 relationship in family
8/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
103
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
E. PERILAKU
1.
PERILAKU Skinner (1938)
a.
Perilaku merupakan respon /reaksi sesorang terhadap stimulus/rangsang dari luar
b. StimulusOrganismeRespons (S-O-R)
c. 2 jenis respon
d.
Respondent respons /refleksif
Ditimbulkan rangsangan tertentu, karena menimbulkan respon yang relatif tetap
Operant respons / instrumental respons
respon yang timbul berkembang , diikuti rangsangan yang lain
e. S-O-R , perilaku manusia dikelompokkan :
f. Perilaku tertutup (covert behavior)
terjadi apabila respon terhadap stimuli masih belum dapat diamati orang lain (pengetahuan,
sikap)
g. Perilaku terbuka (overt behavior)
terjadi bila repons terhadap stimuli sudah berupa tindakan/praktek yang dapat diamati dari
luar2. PERILAKU KESEHATAN (Skinner)
a.
Respon seseorang terhadap stimuli yang berkaitan sehat-sakit, penyakit dan determinan
kesehatan lainnya
b. Dikelompokkan :
Perilaku orang sehat agar tetap sehat = perilaku sehat (healthy behavior)
Perilaku orang yang sakit, upaya untuk mencari kesembuhan = perilaku pencarian
pelayanan kesehatan (health seeking behavior)
3.
Becker (1979), mengklasifikasikan
a.
Perilaku sehat (healthy behavior)
Perilaku berkaitan dengan upaya mempertahankan/meningkatkan kesehatan
b. Perilaku sakit (illness behavior)
Tindakan untuk mencari kesembuhan.
Ada beberapa tindakan yang mungkin
Didiamkan
Diobati sendiri
Mencari upaya penyembuhan
4. Perilaku peran orang sakit (the sick role)behavior)
Secara sosiologi, orang sakit mempunyai peran mencakup hak dan kewajiban sebagai orang sakit.
Perilaku tersebut al :
a. Tindakan memperoleh kesembuhan
b.
Tindakan untuk mengetahui fasilitas yankes
c. Melakukan kewajiban untuk mematuhi nasehat provider kesehatan
d. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses kesembuhan, dll
5.
perilaku sehat ( health behavior ), perilaku sakit (illness behavior) perbedaan antara illness dan
disease, model penjelasan penyakit (explanatory model ), peran seorang yang sakit (sick role),
interaksi dokter-perawat, dokter-pasien, perawat-pasien, penyakit dilihat dari sudut pasien,
MENJADIKAN tidak lagi dapat dianggap kebenaran absolut dalam proses penyembuhan.
6. Persepsi masyarakat tentang sehat-sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa
lalu di samping unsur sosial budaya.
-
7/23/2019 relationship in family
9/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
104
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
7. Sebaliknya petugas kesehatan berusaha sedapat mungkin menerapkan kreteria medis yang
obyektif berdasarkan gejala yang tampak guna mendiagnosis kondisi fisik individu.
F. Kesejahteraan -- Model Sehat-Sakit
Model Kesejahteraan Tingkat Tinggi (Dunn,1977) : berorientasi pada cara memaksimalkan potensi
sehat pada individu melalui perubahan perilaku.
a.
Pada pendekatan model ini perawat melakukan intervensi keperawatan yang dapat membantu
klien mengubah perilaku tertentu yang mengandung resiko tinggterhadap kesehatan
b. Model ini berhasil diterapkan untuk perawatan lansia, dan juga digunakan dalam keperawatan
keluarga maupun komunitas.
c. PROMOSI KESEHATAN
Health promotion is the process of enabling people to increase control, over and improve their
health.To reach a state of complete physical, mental, and social well being an individual or group
must be able to identify and realize aspiration, to satisfy needs, and to change or cope with the
environment.
Komponen-Komponen Utama
Promkes (Ottawa Charter, 1986) Membangun kebijakan publik
berwawasan kesehatan (build
healthy public policy)
Menciptakan lingkungan yang
mendukung (create supportive
environments)
Memperkuat gerakan
masyarakat (strengthen
community action)
Mengembangkan ketrampilan
individu (develop personal skill)
Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)
Health promotion is a programs are design to bring about change within people, organization,
communities and their enviroment (Victorian healthy foundation Australia, 1997)
G. KONSEP PROMOSI KESEHATAN
1. Definisi:
1. the process of enabling individuals and communities to increase control over the determinants
of health, and there by improve their health (WHO)
2. Promosi kesehatan merupakan sebuah proses sosial politik yang komprehensif. Promosi
Kesehatan diarahkan untuk merubah kondisi sosial, lingkungan dan
ekonomi dengan mengurangi dampak negatifnya terhadap kesehatan
masyarakat dan perorangan.
3. Promosi Kesehatan : Perpaduan ilmu dan seni dari berbagai
pendidikan pengorganisasian kebijakan, dan peraturan/ perundangan
untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang mendukung peningkatan
kesehatan (ART PPPKMI)
4.
KepMenKes RI No: 1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional PromKes)
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
proses pembelajaran darioleh- untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolongdirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
-
7/23/2019 relationship in family
10/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
105
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan.
5. TUJUAN PROMKES
Mempengaruhi masyarakat agar menghentikan perilaku beresiko tinggi dan
menggantikannya dengan perilaku yang aman atau paling tidak beresiko rendah
Program Promosi Kesehatan tidak di rancang di belakang meja. Supaya efektif, program
harus dirancang berdasarkan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat sasaran.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-
upaya menfasilitasi perubahan perilaku.
6. KATEGORISASI PROMOSI KESEHATAN
Health promotion is broadly categorized into 3 major categories (Tannahill, 1985).
HEALTH EDUCATION sbg komponen utama promosi kesehatan. Health education is part
of, but not the sum of health promotion
PREVENTION; mengurangi risiko terjadinya penyakit, injury dan kecacatan. There are three
levels of prevention; primary, secondary and tertiary HEALTH PROTECTION; terdiri dari peraturan2 dan kebijakan2 yg ditujukan utk perbaikan
lingkungan dan pencegahan penyakit . Contoh: Usulan peraturan larangan merokok di
tempat umum, legislasi penggunaan seat belt , kebijakan food labeling, dsb.
H. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI KESEHATAN (Hendrick L. Blumm)
1.
Environment (Lingkungan):
a.
Fisik (alami & buatan)
b. Sosiokultural (ekonomi, pendidikan, pekerjaan)
2.
Lifestyles (behavior)Gaya hidup (Perilaku)
3.
Heredity (Genetic)Keturunan
4.
Medical care services (prevention, cure, care) Pelayanan Kesehatan (Pencegahan, pengobatan,
Perawatan)
I. Strategi Promosi Kesehatan
1. Strategi Promosi Kesehatan secara aplikatif di Indonesia dikenal dengan singkatan ABG, yaitu:
Advokasi, Bina Suasana dan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat
a. Gerakan Pemberdayaan (Empowerment)
PEMBERDAYAAN adalah proses pemberian informasi secara terus-menerus dan
berkesinambungan serta membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tidak
tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude),
dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice)
Gerakan atau pemberdayaan dilakukan pada sasaran strata primer yaitu individu, keluarga
atau kelompok masyarakat secara langsung (community development, PKMD, Posyandu,
Poskestren, Pos UKS, dll).
b. Bina Suasana (Social Support = dukungan sosial)
adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial yang mendorong individu anggota
masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan
Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di
mana pun ia berada (keluarga, orang2 yang menjadi panutan/idola, kelompok arisan,
majelis agama, dan bahkan masyarakat umum) memiliki opini yang positif terhadap
perilaku tersebut Sasarannya adalah strata sekunder yaitu para pembuat opini di masyarakat
-
7/23/2019 relationship in family
11/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
106
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
Ini dilakukan melalui pendekatan individu atau melalui media massa, media tradisional,
adat, atau media apa saja sesuai dengan keadaan, masalah dan potensi setempat
c. Advokasi
Advokasi adalah upaya strategis dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan
dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders) sebagai strata tersier Stakeholders
yang dimaksud bisa berupa:
Tokoh masyarakat formal (pejabat pemerintah, anggota dewan, dsb) yang umumnya
berperan sebagai penentu kebijakan pemerintahan dan penyandang dana pemerintah
Tokoh masyarakat informal seperti tokoh agama, tokoh adat, dan lain-lain yang
umumnya dapat berperan sebagai penentu kebijakan (tidak tertulis) di bidangnya.
Pengusaha: yang diharapkan dapat berperan sebagai penyandang dana non-
pemerintah.
Advokasi diarahkan untuk memperoleh dukungan yang berupa kebijakan (misalnya dalam
bentuk peraturan perundang-undangan), dana, sarana, dll.
2. strategi tersebut juga menunjukkan ketiga strata masyarakat yang perlu digarap
J.
Sasaran Promosi Kesehatan
1. Sasaran Primer
Sesuai misi pemberdayaan. Misal : kepala keluarga, ibu hamil/menyusui, anak sekolah
2.
Sasaran Sekunder
Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama
3. Sasaran Tersier
Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari pusat sampai ke daerah
Mempunyai 2 pengertian :
1. Bagian dari tingkat pencegahan penyakit atau peningkatan kesehatan ( Level dan Clark )
a.
Peningkatan kesehatan (health promotion )
b.
Perlindungan khusus (specific protection)
c. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment )
d.
Membatasi atau mengurangi kecacatan (disability limitation)
e.
Pemulihan (rehabilitation)
2. Upaya memasarkan, menyebarluaskan atau menjual kesehatan atau pesan-pesan kesehatan
sehingga masyarakat mau membeli kesehatan (menerima dan melakukan perilaku sehat).
K. Peran Promkes :
1. Predisposing factors (pemudah)
a.
Pengetahuan & Sikap
b.
Tradisi, kepercayaan, nilai-nilaic. Pendidikan
-
7/23/2019 relationship in family
12/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
107
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
2. Enabling Factors (memungkinkan)
a.
Sarana dan prasarana
b.
Ekonomi, dana, pendanaan, pelayanan kes.
3. Reinforcing Factors (Penguat)
a. Perilaku tokoh
b.
Peraturan
c. Dukungan tokoh informal
d. Peningkatan anggaran
L. Peningkatan Peran Promosi
Promosi kesehatan tidak hanya menekankan pada perubahan perilaku saja, tetapi juga perubahan
diterminan perilaku, yakni perubahan sarana dan prasarana, perubahan kebijakan, perubahan
organisasi, dan sebaginya untuk mendukung terjadinya perubahan perilaku.
M. Tujuan Promosi Kesehatan
1.
Mengubah pengetahuan
2.
Mengubah sikap
3. Mengubah tindakan dan atau perilaku
N.
Sasaran Promosi Kesehatan
1.
Primer
Yang umumnya menjadi sasaran langsung. Upaya promsi yang dilakukan sejalan dengan
pemberdayaan masyarakat (empowerment )
2.
Sekunder
-
7/23/2019 relationship in family
13/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
108
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
Sasaran ini diharapkan mampu memberikan pendidikan atau keteladanan kesehatan bagi
sekitarnya. Upaya ini dilakukan untuk dukungan sosial ( social support )
3.
Tersier
Biasanya dilakukan pada tataran pembuat kebijakan, yang berdampak pada sasaran sekunder dan
primer. Upaya ini dilakukan dengan startegi advokasi (advocacy)
O. Beberapa jenis kegiatan yang dapat di lakukan dalam Promosi Kesehatan di Masyarakat, :
1. Penyuluhan kelompok terbatas
2. Penyuluhan kelompok besar (masa)
3.
Penyuluhan perorangan (penyuluhan antar teman/peer group education)
4. Pemutaran film/video
5. Penyuluhan dengan metode demonstrasi
6.
Pemasangan poster
7. Pembagian leaflet
8. Kunjungan/wisata kerja ke daerah lain
9.
Kunjungan rumah
10.
Pagelaran kesenian11.Lomba kebersihan antar RT/RW/Desa
12.
Kegiatan pemeliharaan dan membersihkan tempat-tempat umum
13.
Kegiatan penghijauan di sekitar sumber air
14.Pelatihan kader, unit kesehatan
P.
Health Promotion Setting
1.
Household setting
2. School
3.
IndustryWorks setting
4.
Health institutions
5.
Public areas
Q. Promosi Kesehatan Di Sekolah :
1.
Pencegahan penyakit gigi dan mulut
2. Pencegahan penyakit infeksi :
a. Diare
b.
Kecacingan
3. Penerapan hidup sehat:
a. Olah raga
b.
Pemilihan makanan
4. Penerapan lingkungan sehat:
a. Kebersihan lingkungan
5.
Kerja sama antara Puskesmas dengan sekolah
6. Pemberdayaan UKS
7. Pembentukan dokter kecil
8.
Keterlibatan guru (olah raga dan kesehatan)
9. Partisipasi dari orang tua murid
R. Promosi Kesehatan
1.
Di tempat kerja:
a. Keselamatan kerja, seperti penggunaan APD di tempat kerja
b.
Higiene Perusahaan, seperti pengolahan limbahc.
Pencegahan penyakit infeksi dan tidak menular
-
7/23/2019 relationship in family
14/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
109
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
d. Lingkungan sehat
e.
Rekreasi dan olah raga
Promosi Kesehatan Di tempat kerja, tingkatannya:
a. Organisasi
b. Kelompok/divisi
c.
Individual
2. Di Rumah Sakit
a. Pencegahan penyakit:
Primer
Sekunder
Tersier
b.
Pembudayaan hidup sehat
c. Penerapan pengendalian penyakit
d. Pemberdayaan dokter dan petugas kesehatan lainnya
Contoh: Pilihan Kebijakan Penanggulangan Penyakit Kronis
Kebijakan Intervensi
Pembiayaan Penanggulangan dan Pencegahan PTM teralokasi di rencana
pembiyaan kesehatan nasional;
Pajak Rokok untuk kesehatan
Regulasi Ratifikasi FCTC*;
Standar pangan dan pelabelan makanan;
Pemasaran dan Iklan untuk Anak;
Kebijakan Transportasi;
Lingkungan Fisik
Peningkatan akses terhadap infrastruktur/tempat untukaktifitas fisik;
Peningkatan pendidikan fisik di sekolah;
Peningkatan proses dan produksi pangan;
Peningkatan kesadaran terhadap dampak lingkungan dan
transportasi;
Advokasi, Komunikasi,
Pemberdayaan
Advokasi untuk promosi pola makan sehat dan aktifitas fisik;
Jaringan pencegahan penyakit tidak menular;
Program pemberdayaan masyarakat pada faktor resiko utama
PTM
Pelayanan Kesehatan Petugas kesehatan terinformasi dan diberikan skill untuk
pencegahan dan penanggulangan PTM;
Pengembangan Juklak tentang pencegahan;
Pencegahan klinis untuk orang-orang dengan resiko PTM
Penghentian merokok;
Akses pada obat-obatan dasar untuk PTM (mis aspirin, untuk
hipertensi dan lamak tinggi)
-
7/23/2019 relationship in family
15/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
110
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
ASKEP RESPON SOSIAL &
GANGGUAN KEPRIBADIANIbrahim Rahmat, S.Kp., M. Kes
A. Pendahuluan
1. Makna yang tersirat ?
http://www.chaffey.edu/purchasing/purchasing/self%20confidence.gif
2.
Apa makna gambar? dan bagai mana cara mengatasinya
http://www.hevanet.com/elart/LINK%20IMAGES/selfesteem.gif
3.
Manusia adalah makhluk sosial.Hubungan Interpersonal positif dapat mencapai kepuasan dalam kehidupan. Hubungan ini dikatakan sehat
bila ada rasa kedekatan dan identitas pribadi masih tetap dipertahankan .
Perlu membina perasaan saling ketergantungan agar tercipta keseimbangan antara ketergantungan dan
kemandirian dalam suatu hubungan
B. Perkembangan Hubungan Interpersonal yang Dewasa
Hubungan interpersonal berkembangan sepanjang siklus kehidupan. Perlu dipelajari tugas perkembangan utama
yang berkaitan dengan pertumbuhan interpersonal.
1.
Pengkajian:
a. Perilaku
Pengkajian bisa dimulai dengan LBP (Lihat,Bicara, dan Periksa).
Yang dikaji adalah respon sosial maladaptif : Kecemasan (kesepian, rasa takut, kemarahan, malu,
rasa bersalah dan merasa tidak aman).
http://www.hevanet.com/elart/LINK%20IMAGES/selfesteem.gifhttp://www.hevanet.com/elart/LINK%20IMAGES/selfesteem.gifhttp://www.hevanet.com/elart/LINK%20IMAGES/selfesteem.gif -
7/23/2019 relationship in family
16/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
111
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
Sering kali respon yang terjadi:
Manipulasi
Narkisisme dan
Impulsif
Rentang respon sosial
Solit
Otonomi
Kebersamaan
Saling Ketergantungan
Kesepian
Menarik Diri Ketergantungan
Manipulasi
Impulsif
Narkisisme
C.
Tugas Perkembangan berhubungan dengan Pertumbuhan Interpersonal
1.
Masa bayi : Menetapkan landasan rasa percaya
2. Masa Bermain : Mengembangkan otonomi & awal perilaku mandiri
3.
Masa Pra Sekolah : Belajar menunjukkan inisiatif , tanggung jawab & hati murni
4.
Masa Sekolah : Belajar berkompetisi, bekerja sama & berkompromi
5. Masa Pra Remaja : Menjadi intim dengan teman sesama jenis kelamin
6.
Masa Remaja : Menjadi intim dengan teman lawan jenis kelamin & tidak tergantung
dengan orang tua
7.
Masa Dewasa Muda : Menjadi saling tergantung dengan orang tua , teman, menikah &
mempunyai anak
8. Masa Tengah baya : Belajar menerima
9.
Masa Dewasa Tua : Berduka karena kehilangan & mengembangkan perasaan keterikatan
dengan budaya
D. Perilaku yang berhubungan dengan perilaku maladaptive
NO PERILAKU KARAKTERISTIK
1 MANIPULASI a.
Orang lain diperlakukan seperti objek
b.
Hubungan terpusat pada masalah pengendalian
c. Individu berorientasi pada diri sendiri atau pada tujuan, bukan
berorientasi pada orang lain
2 NARKISISME a.
Harga diri yang rapuh
b.
Secara terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian
c. Sikap egosentris
d.
Pencemburu
e.
Marah jika orang lain tidak mendukung
3 IMPULSIF a.
Tidak mampu merencanakan sesuatu
b.
Tidak mampu belajar dari pengalaman
c.
Penilaian yang buruk
d. Tidak dapat diandalkan
Respon Adaptif Respon Mal-Adaptif
-
7/23/2019 relationship in family
17/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
112
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
E. Faktor Pencetus
NO FAKTOR PENCETUS Disebabkan oleh :
1 PERKEMBANGAN a.
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan
b. Sistem keluarga yang terganggu
c.
Norma keluarga yang tidak mendukung
d.
Peran keluarga yang tidak jelas
2 BIOLOGIS a.
Faktor genetik
b. Keterlibatan Neurotransmiter: Nor epineprin,
serotonin dan dopamin ???? Perlu penelitian lebih
lanjut
3 SOSIOKULTURAL a.
Norma tidak mendukung berhubungan dengan orang
lain: Isos (ggn. Berhubungan)
b.
Tidak menghargai terhadap anggota masyarakat yang
tidak produktif
c.
Mengadopsi norma, perilaku & sistem nilai yang
berbeda dari kelompok budaya mayoritas
F.
Stresor PencetusNO STRESOR PENCETUS Dapat ditimbulkan oleh:.
1 Stresor Sosiokultural a. Menurunnya stabilitas unit keluarga
b.
Berpisah dari orang yang berarti: Meninggal atau
dirawat di RS
2 Stresor Psikologis a.
Ansietas berat yang berkepanjangan dan tidak
mampu mengatasi dengan segera
b. Tuntutan untuk berpisah dengan orang yang
terdekat (Contoh: pasangan minta cerai, anak jauh
dari orang tua)
c. Kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhan
(Contoh: kebutuhan mendesak tetapi
pengembalian utang yang diharapkan belum
dibayar)
G. Sumber Koping
Sumber kekuatan yang dimiliki oleh individu untuk mempertahankan diri dari stresor
1.
Sumber-sumber koping antara lain :
a. Internal: Kekebalan tubuh, kepribadian yang matang, sehat, dll
b.
Eksternal: stresor, lingkungan, norma, dll
2.
Contoh sumber koping :
a.
Keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan teman
b.
Hubungan dengan hewan peliharaan
c. Gunakan kreativitas untuk mengekspresikan stres interpersonal seperti: kesenian, musik atau tulisan
3.
E. Mekanisme Koping
a.
Usaha yang dilakukan oleh individu dalam mengatasi ansietas akibat dari stresor dengan menggunakan
sumber koping yang dimiliki
b.
Koping yang berkaitan dengan gangguan kepribadian antisosial: Proyeksi, Pemisahan dan Merendahkan
orang lain
c. Koping yang berkaitan dengan gangguan kepribadian Borderline: Pemisahan, Reaksi formasi, Proyeksi,
Isolasi, Idealisme orang lain, Merendahkan orang lain dan Identifikasi proyektif
-
7/23/2019 relationship in family
18/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
113
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
H. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
2.
Diagnosa Keperawatan :
a.
Penyesuaian, kerusakan
b.
Ansietas
c.
Koping, keluarga inefektif
d.
Koping, individu inefektife.
Proses keluarga, perubahan
f.
Kesepian, resiko terhadap
g. Lihat pada NANDA
3.
Diagnosa Medis yang berkaitan Lihat DSM IV:
a.
Kelainan Kepribadian Borderline
b. Gangguan Kepribadian Antisosial
c.
Gangguan Kepribadian Narkisistik
4. Identifikasi Hasil
5.
Perencanaan
6.
Implementasi
7.
Evaluasi :
a.
Berkurang atau menghilangkan: impulsif, manipulatif dan narkisistik
b. Dapat mengekspresikan kepuasan dengan kualitas hubungan interpersonal
c.
Pasien dapat berperan serta dalam hubungan interpersonal yang akrab
d.
Pasien mengungkapkan kesadarannya tentang perubahan perilakunya yang positif
-
7/23/2019 relationship in family
19/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
114
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
KEPERAWATAN KELUARGAAkhmadi, S.Kp., M. Kes
A. Latar Belakang
Keperawatan komunitas
Fokus sentral: keluarga
Efek pada anggota
Keperawatan keluarga
Meningkatkan status kesehatan masyarakat
B. Fokus keperawatan keluarga
Atribut keluarga (Stuart, dalam Scroeder & Affara, 2001 ):
1. Unit sistem
2.
Komitmen, saling melengkapi & memenuhi tanggung jawab
3. Perhatian pada fungsinya; perlindungan, pemenuhan nutrisi, sosialisasi
4.
Anggota bisa berhubungan atau tidak
5.
Dapat memiliki anak ataupun tidak
C.
Definisi keluarga tradisionalTerdiri dari orang yang sama-sama terikat dalam perkawinan, darah, atau adopsi dan bertempat tinggal
dalam rumah yang sama (Friedman, 1998)
D. Keluarga Fokus Sentral
1.
Sumber daya kritis untuk membawa pesan-pesan kesehatan.
2. Unit apabila ada disfungsi di dalam (penyakit, cidera, perpisahan) dapat mempengaruhi
anggotanya.
3. Hubungan yang kuat antara keluarga dengan status kesehatan anggotanya
4. Upaya penemuan kasus
5. Pemahaman yang lebih jelas terhadap individu dan fungsinya apabila individu-individu tersebut di
pandang dalam konteks keluarga
6.
Sistem pendukung yang vital bagi anggotanyaE.
Interaksi keluagrga dengan rentang sehat-sakit
1. Upaya keluarga dalam promosi kesehatan
2. Penilaian terhadap gejala penyakit pada keluarga
3. Pencarian perawatan
4.
Rujukan dan mendapatkan perawatan
5.
Respon akut terhadap sakit oleh klien dan keluarga
6.
Adaptasi terhadap sakit dan pemulihan
F. Penilaian terhadap gejala
1. Tahu gejala
2. Interpretasi keseriusan, kemungkinan penyebab, pentingnya masalah atau arti terhadap suatu
masalah
-
7/23/2019 relationship in family
20/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
115
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
3. Ditemukan berbagai tahapan perhatian terhadap gejala oleh individu dan keluarga
Tahap ini terdiri dari keyakinan keluarga terhadap gejala atau penyakit setiap anggota keluarga dan
bagaimana penanganan penyakitnya
G. Fungsi Keperawatan Kesehatan
1.
Keyakinan kesehatan, nilai2, perilaku keluarga
2. Definisi sehat-sakit dari keluarga dan tingkatan pengetahuannya
3.
Status kesehatan yang diketahui keluarga dan kerentanan terhadap penyakit4. Praktik diit keluarga
5.
Kebiasaan tidur dan istirahat
6.
Latihan fisik rekreasi
7.
Kebiasaan penggunaan obat2an keluarga
8. Peran keluaraga dalam praktik perawatan diri
9. Tindakan preventif medis dasar
10.Praktik perawatan gigi
11.Riwayat kesehatan keluarga
12.
Pelayanan kesehatan yang diterima
13.
Perasaan dan persepsi terhadap yankes yang diterima
14.
Pelayanan perawatan gawat darurat
15.Sumber pembiayaan
16.Logistik perawatan yang diperoleh
H. Keperawatan Keluarga Batasan Keahlian
1.
Bidang keahlian khusus: memilah area spesialis lain dalam keperawatan.
2.
Didefinisikan sbg perawatan yg meliputi proses keperawatan pada keluarga & anggotanya dalam
situasi sehat-sakit
3. Level keperawatan keluarga dalam praktiknya tergantung pada perawat keluarga
mengkonseptualisasikan keluarga dan bekerja dengan konsep tersebut
4. Nama: keperawatan kesehatan keluarga, keperawatan keluarga, sistem keperawatan keluarga,
keperawatan yang berpusat pada keluarga
5.
Praktiknya: berorientasi sehat, holistik, sistemik, & perspektif interaksional, menggunakan kekuatan
yang ada di keluarga
I. Tingkatan Pola Keperawatan Keluarga
1. Tingkat I: Keluarga sebagai konteks
a. Keperawatan keluarga dikonseptualisasikan sebagai bidang dimana keluarga dipandang sebagai
konteks bagi klien atau anggota keluarga.
b. Asuhan keperawatan berfokus pada individu.
c.
Keluarga merupakan latar belakang atau fokus sekunder & individu bagian terdepan atau fokusprimer yang berkaitan dengan pengkajian & intervensi
-
7/23/2019 relationship in family
21/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
116
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
d. Perawat dapat melibatkan keluarga sampai tingkatan tertentu
e. Kebanyakan area spesialis memandang keluarga sebagai lingkungan sosial yang krusial dari
klien, dengan demikian keluarga menjadi sumber dukungan utama. Ini disebut asuhan berfokus
pada keluarga
2.
Tingkat II: keluarga sebagai penjumlahan anggotanya
a. Keluarga dipandang sebagai kumpulan atau jumlah anggota keluarga secara individu, oleh
karena itu perawatan diberikan pada semua anggota keluarga.b. Model ini dipraktekkan secara implisit dalam keperawatan kesehatan komunitas.
c.
Dalam tingkatan ini, garis depannya adalah masing-masing klien yang dilihat sebagai unit yang
terpisah dari unit yang berinteraksi
3.
Tingkat III: subsistem keluarga sebagai klien
a. Subsistem keluarga adalah fokus dan penerima pengkajian dan intervensi.
b. Keluarga inti, keluarga besar dan subsistem keluarga lainnya adalah unit analisis dan asuhan.
c. Contoh keperawatan adalah hubungananak dan orangtua, interaksi perkawinan, isu-isu
pemberi perawatan, dan perhatian (concern) pada bonding attachment
4. Tingkat IV: keluarga sebagai klien
a.
Keluarga dipandang sebagai klien atau sebagai fokus utama pengkajian atau asuhan.
b.
Keluarga menjadi bagian depan dan anggota keluarga secara individu sebagai latar belakang
atau konteks
c. Keluarga dipandang sebagai sistem yang saling berinteraksi
d. Fokus hubungan dan dinamika keluarga secara internal, fungsi dan struktur keluarga sama baik
dalam berhubungan dengan subsistem keluarga dalam keseluruhan dan dengan lingkungan
luarnya
e.
Sistem keperawatan keluarga menggunakan pengkajian klinik lanjut (advanced) & ketrampilan
intervensi berdasarkan pada integrasi keperawatan, terapi keluarga dan teori sistem
J. Karakteristik Pola Keperawatan Keluarga
1. Pengenalan dan integrasi konsep keluarga
2. Aplikasikan persepektif yang lebih luas seperti yang teridentifikasi dalam pendekatan perawat
terhadap asuhan keperawatan terutama dalam melakukan pengkajian keluarga
3.
Fokus pada interaksi keluarga dan dinamika keluarga
4. Melibatkan anggota keluarga dalam asuhan, terutama dalam mengambil keputusan dan
pemberian asuhan
K. Faktor peningkatan perkembangan keperawatan keluarga
1. Meningkatnya pengenalan dalam keperawatan &masyarakat terhadap kebutuhan promosi kes &
bukan scr praktis berorientasi pd penyakit
2.
Peningkatan jumlah populasi lansia dan pertumbuhan penyakit kronik
3. Berkembangnya kesadaran keluarga untuk lebih memperhatikan masalah keluarga di komunitas
4. Penerimaan secara umum teori-teori yang didasarkan keluarga seperti teori interpersonal tertentu.
5. Terapi keluarga dan perkawinan beralih dan tumbuh dalam pedoman klinik dan layanan anak,
perkawinan dan keluarga
6.
Pertumbuhan penelitian-penelitian keluarga dan penemuan yang signifikan mendorong
perkembangan keperawatan keluarga
L. Tingkat Pencegahan
1. Peningkatan kesehatan dan tindakan preventif khusus yang dirancang untuk menjaga orang bebas
dari penyakit dan cidera.
2. Pencegahan sekunder, yang terdiri atas deteksi dini, diagnosa, dan pengobatan.
3.
Pencegahan tertier, mencakup tahap penyembuhan dan rehabilitasi, dirancang meminimalkan
ketidakmampuan klien dan memaksimalkan tingkat fungsinya
4.
Pencegahan Primer: meningkatkan & mempertahankan kesehatan keluarga
a. Faktor utama yg memperbaharui interest pencegahan primer
Kebutuhan untuk berubah yang berfokus pada:
Sumberdaya kesehatan yg banyak menghabiskan dana saat perawatan akut
Bertambah besarnya biaya tapi perbaikan hasil minimal
-
7/23/2019 relationship in family
22/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
117
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
Meningkatnya program nasional yang mendorong promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit
Bertambah besarnya pengenalan bahwa tidak dapat dipisahkan antara pikiran dan fisik
terhadap stres penyakit dan perbaikannya
Meningkatkan & mempertahankan kesehatan keluarga (2)
Sifat konsumerisme dan kebutuhan umum untuk meningkatkan kontrol diri
Adanya perubahan menjadi sejahtera (wellness) Pertumbuhan terhadap penerimaan kesehatan alternatif oleh tenaga kesehatan
profesional dan umum.
Adanya kelemahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan saja dinilai sebagai faktor
pendukung perubahan
Meningkatnya perhatian kesehatan dalam praktik keperawatan lanjut (advanced)
b.
Promosi Kesehatan Keluarga
Pencegahan primer berdampak pada peningkatan promosi kesehatan di keluarga,
peningkatan kesehatan keluarga menyeluruh untuk setiap anggota keluarga.
Promosi kesehatan di disain agar dapat berkontribusi dalam pertumbuhan, perluasan atau
menghasilkan yang terbaik bagi kesehatan.
Promosi kesehatan hal yang positif, proses yang dinamis berfokus pada peningkatankualitas hidup dan perbaikan, bukan semata-mata menghidar dari penyakit (Pender, 2002).
Pemeliharaan kesehatan atau pencegahan penyakit/masalah kesehatan yang spesifik
menghindar dari perilaku berisiko sama baik dengan pencegahan spesifik atau tindakan
protektif seperti imunisasi
c. Hambatan Pencegahan Primer
Uang
Rendahnya sikap dan sosialisasi dari dokter maupun perawat
Banyaknya profesional pemberi perawatan yang tidak dapat menjadi role model bagi
kliennya
d.
Promosi Kesehatan
pencegahan spesifik & menghindari risiko Ukuran pencegahan spesifik
Bagian pencegahan penyakit. Meningkatkan resistensi terhadap kekuatan sosial,
emosional, dan biologis. menerapkan gaya hidup sejahtera Untuk itu dibutuhkan alat-alat
pencegahan spesifik: imunisai & penanganan flour
Menghindar dari risiko: pendekatan perawatan kesehatan & pencegahan
Umumnya: orang lebih perhatian thd pengobatan sakit dari menjaga kesehatan diri sendiri.
Cara umum pencegahan primer dengan menentukan risiko jangka panjang yang akan
dihadapi klien lalu memberi resep tindakan
5. Pencegahan Sekunder
a. Perawat mendiagnosa secara dini dan segera memberi penanganan atau tindakan.
b.
Bila penyakit menghambat penyembuhan maka tujuannya mengontrol perkembangan penyakit
dan mencegah terjadinya kecacatan.
c. Perawat berperan merujuk semua anggota keluarga untuk skrining, menggali riwayat
kesehatan, dan melakukan pemeriksaan fisik.
d. Bila diperlukan lakukan rujukan, beri penyuluhan kesehatan, dan lakukan tindak lanjut
6.
Pencegahan Tersier
a.
Pencegahan tersier fokus pada rehabilitasi.
b.
Rehabilitasi meliputi pemulihan terhadap individu yang cacat karena penyakit atau injuri untuk
sampai pada tingkat fungsi yang optimal secara fisik, sosial, emosional, dan vakasional
M. Peran Perawat Keluarga
1. Guru kesehatan (teacher)
2. Koordinator/kolaborator/ penghubung
3.
Pemberi pelayanan dan supervisor perawatan/ahli teknikal
4.
Advocate
-
7/23/2019 relationship in family
23/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
118
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
5. Konselor
6. Case finder/epidemiologis
7. Environmental modifier
8.
Clarifier
9.
Peneliti
10.Role model
11.
Case managerPeran perawat di keluarga dalam rangka membantu menyusun perubahan.
N. Penutup
1.
Konsep keperawatan keluarga telah berkembang
2.
Perawat yang praktik di komunitas: mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dalam konsep
keperawatan keluarga
3. Intervensi keperawatan: di tingkat pencegahan primer, sekunder dan tersier.
4. Tindakan pencegahan primer lebih baik dilakukan oleh perawat keluarga karena tujuan utama
keperawatan keluarga adalah peningkatan status kesehatan anggota keluarga.
5.
Perawat keluarga perlu menerapkan perannya di keluarga sesuai dengan peran dan fungsi perawat
keluarga
PENGKAJIAN KELUARGAAkhmadi, S.Kp., M. Kes
A.
INDIKATOR PENGKAJIAN KELUARGA (CLARKIN, FRANCES, MOODIE, 1979)
1.
Keluarga mempunyai pengalaman emosional yang disebabkan karena krisis dalam keluarga
2. Keluarga mempunyai pengalaman emosional yang disebabkan karena tumbuh kembangnya
3.
Problem Keluarga didefinisikan sebagai issu keluarga, dan motivasi untuk mengkaji keluarga
4.
Anak-anak atau remaja dapat diidentifikasi sebagai pasien.
5. Keluarga mempunyai issu pengalaman yang cukup serius dalam hubungan keluarga
B.
ASSESSMENT MODEL
1. The Friedman Family Assessment Model
2.
The Calgary Family Asessment Model
C.
GUIDELINES FOR ASSESSMENT
1. Engagement State
2.
Assesment State
Problem identification
Relationship between family interactions and health problem
Attempted solutions
Goal exploration
3.
Termination Stage
D. DASAR SISTEM TEORI
1.
Sistem keluarga adalah bagian yang lebih dari suprasistem dan juga bagian dari subsistem
2.
Keluarga merupakan total dari jumlah semua anggota keluarga3. Perubahan dalam anggota keluarga akan mempengaruhi anggota keluarga lain
-
7/23/2019 relationship in family
24/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
119
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
4.
Keluarga dapat membuat keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.
5. Perilaku anggota keluarga menggambarkan komunikasi yang terjadi dalam keluarga
E. MACAM MACAM TEORI PROSES KELUARGA
1.
CYBERNETICS
a.
Proses keluarga adalah kemampuan diri keluarga dalam melakukan proses umpan balik
b.
Proses Umpan balik dapat terjadi secara simultan dalam beberapa level sistem yang berbeda dalam
keluarga2.
COMMUNICATION THEORY
a.
Semua komunikasi nonverbal mempunyai makna.
b. Komunikasi disampaikan melalui verbal dan nonverbal.
c.
Hubungan dalam komunikasi berdasarkan simetri dan komplementer
d.
Semua komunikasi terdiri 2 level kontent dan hubungan
3. CHANGE THEORY
a.
Tujuan tergantung dari persepsi suatu masalah.
b.perubahan tergantung kepada konteks.
c.
Perubahan tergantung kepada tujuan tindakan.
d.
Perubahan tidak selalu terjadi bersama pada anggota keluarga
e.
Memfasilitasi perubahan dalah respon perawat.
f.
Perubahan dapat berhubungan dengan faktor penyebab
F. OUTLINE PENGKAJIAN MODEL FRIEDMAN
1.
TAHAP I
a.
Data Umum
Nama Kepala Keluarga
Alamat Komposisi Keluarga (dalam tabel) lengkapi dengan genogram
-
7/23/2019 relationship in family
25/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
120
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
Tipe Keluagra
Suku
Agama
Status sosial ekonomi keluagra
Aktivitas rekreasi keluagra
b.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluagra
Tahap perkembangan keluagra saat ini
Tahap perkembangan keluagra yang belum terpenuhi
Riwayat keluarga inti
Riwayat keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami)
c.
LINGKUNGAN
Karakteristik rumah : letak rumah, jenis rumah (petak atau yang lain), tipe rumah (permanen atau
masih temporer), ukuran rumah, penataan ruangan an perabot, jenis lantai (keramik, tanah, dll), dan
ventilasi udara, sumber air yang digunakan, ada kamar mandi atau tidak, pengelolaan limbah rumah
tangga, dan denah rumah.
Karakteristik tetangga atau komunitas RW ( keharmonisan hubungan dan komunikasi dengan
keluarga)
Mobilitas geografis keluarga ( keluarga pendatang atau tidak, lamanya tinggal di daerah tempat
tinggal, dll)
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Sistem pendukung sosial keluarga : Fasilitas yang dimanfaatkan keluarga untuk pemeriksaan
kesehatan ( puskesmas, rumah sakit, dukun atau yang lainnya), jaminan kesehatan, sumber
dukungan dan motivasi.
d.
Struktur Keluarga
Pola komunikasi keluarga
Struktur kekuatan keluarga : menyelesaikan masalah dengan diskusi atau tidak, aturan aturan yang
dianut keluarga
Struktur peran
Nilai, norma dan budaya.
e.
Fungsi Keluarga
Fungsi afektif
Fungsi sosialisasi : baik sosialisasi dalam keluarga maupun dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Fungsi perawatan kesehatan
f. Stress dan Koping Keluarga
g.
Harapan Keluarga Terhadap Perawat
h. Langkah setelah pengkajian dengan wawancara :
Pemeriksaan fisik perlu dilakukan untuk mendukung data dari wawancara.
Menentukan prioritas masalah dari hasil pengkajian
Menegakkan dan mengurutkan diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas yang telah dibuat
2.
Tahap II
Penjajakan tahap II mengacu pada pelaksanaan 5 Tugas Kesehatan Keluarga Oleh Keluarga
a.
Mengenal Masalah
Pengertian
Penyebab
Tanda dan Gejala
Identifikasi Tingkat Keseriusan Masalah pada Keluarga
b. Mengambil Keputusan
Akibat
Keputusan Keluarga
c.
Melakukan Perawatan Sederhana
Cara-cara perawatan yang dilakukan oleh keluarga
-
7/23/2019 relationship in family
26/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
121
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
Cara-cara pencegahan
d. Modifikasi Lingkungan
Lingkungan Fisik
Lingkungan Psikologis
e.
Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan yang biasa didukung oleh Keluarga
Frekuensi KunjunganG.
Pengkajian Model Calgary
There Major Catagories
1. Structural Assessment
a.
Internal Structure
Family composition
Gender
Rank order
Subsystem
Boundary
Tools: genogram and ecomap
b.
External Structure
Extended family
Larger system
c.
Context
Ethnicity
Race
Social class
Religion
Environment
2.
Developmental Assessment
a.
Stagesb.
Task
c.
Attachment
3. Functional Assessment
a.
Instrumental Functioning
Activities daily living
b. Expressive Functioning
Emotional communication
Verbal communication
Non verbal communication
Circular communication
Problem solving
Roles
Influence
Beliefs
Alliances/coalitions
-
7/23/2019 relationship in family
27/31
Mimpi hanya memiliki satu pemilik pada suatu waktu.Itu sebabnya pemimpi yang kesepian?~Erma Bombeck ~
122
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
4.
Outline Pengkajian Model Calgary
Nama KK : Tgl :
Anggota klg yg hadir :
Pengkaj i :
Tempat pengkajian :
I. Masalah kesehatan dan rujukan
II.
Komposisi keluarga
III. Keterikatan keluarga
IV.
Riwayat kesehatan dan tumbuh kembang
V.
Kekuatan keluarga dan masalah
VI. Hipotesis/kesimpulan
VII.
Tujuan dan rencana
VIII. Tanda tangan pengkaji:
5.
Masalah-Masalah yang Menghambat Pengkajian
a.
Pada Enggagment Stage Persiapan perawat untuk menghadapi keluarga belum optimal, seperti penguasaan form
pengkajian; gambaran kebutuhan keluarga tidak diketahui.
Perawat cenderung menempatkan diri sebagai expert.
Tidak bertemu dengan seluruh anggota keluarga.
b.
Pada Assessment Stage
Perawat belum melakukan komunikasi efektif untuk menggali data.
Perawat belum mendapat kepercayaan penuh dari keluarga sehingga keluarga belum
menceritakan masalahnya secara terbuka.
Kemampuan perawat dalam merangkai informasi belum terlatih.
c.
Pada Termination Stage
Perawat tidak menyimpulkan hasil pengkajiannya untuk keluarga.
Perawat tidak menginformasikan pada keluarga langkah berikutnya.
-
7/23/2019 relationship in family
28/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
123
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
EVOLUSI KEPERAWATAN
KELUARGAPurwanta, S.Kep.,M.Kes
A.Keperawatan keluarga dibagi 3 tingkat:
1. Tingkat I
Keperawatan keluarga dikonseptualisasikan sebagai bidang dimana
keluarga dipandang sebagai konteks bagi klien atau pasien (Bozzet, 1987).
Keluarga sebagai fokus sekunder dan klien sebagai fokus primer dalam
pengkajian & intervensi. Perawat bisa mengikutsertakan keluarga dalamintervensi pada klien. Keluarga merupakan sebuah lingkungan sosial yang
bisa menjadi sumber dukungan sosial bagi klien.
2.
Tingkat II: Keluarga sebagai kumpulan dari anggota
Keperawatan diberikan pada semua anggota keluarga maka perawatan
kesehatan keluarga dan keperawatan keluarga dikatakan ada (perawatan
primer keluarga). Keluarga sebagai fokus keperawatan dan masing-masing
klien dilihat dari unit yang terpisah bukan unit yang saling berinteraksi.
Keluarga dipandang sebagai kumpulan atau jumlah individu dari anggota
keluarga.
3.
Tingkat III: Keluarga sebagai klien
Keluarga dipandang sebagai klien atau sebagai fokus utama pengkajian &
perawatan. Keluarga sebagai utama dengan setiap anggota sebagai
konteks atau latar belakang. keluarga dipandang sebagai sistem yang saling
berinteraksi. Fokusnya pada dinamika, hubungan internal keluarga,
struktur & fungsi keluarga serta interdependensi subsistem keluarga
dengan keluarga dan lingkungan luar. Hubungan antar penyakit, individu-
individu dalam keluarga & keluarga dianalisa dan dimasukan dalam
rencana keperawatan ( Wright dan Leahey, 1988). Tipe tingkat III ini
keperawatan keluarga menjadi nyata.B.Membedakan keperawatan keluarga dengan bidang keperawatan komunitas
1. Secara historis keperawatan keluarga mempunyai hubungan dengan keperawatan komunitas (Whall,
1986).
2.
Keperawatan keluarga berfokus pada keluarga sebagai target atau penerima perawatan, target yang
dari keperawatan kesehatan keluarga adalah KOMUNITAS (Kark, 1974).
3. Tujuan akhir keperawatan kesehatan komunitas adalah kesehatan komunitas bukan kesehatan
keluarga.
C.Apakah kasus dalam keluarga sama dengan kasus di masyarakat?
Bisa sama bisa beda tergantung kasusnya. Sebagai contoh yang sama, TBC menyebar lewat udara dan
udara menyebar ke lingkungan. Kemudian udara yang terkontaminasi terhirup oleh orang lain akan
-
7/23/2019 relationship in family
29/31
-
7/23/2019 relationship in family
30/31
Pemimpi adalah orang yang hanya bisa menemukan jalan oleh cahaya bulan, dan hukumannya adalah bahwa dia
melihat fajar sebelum sisa dunia. ~Oscar Wilde~
125
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
G.Hubungan tingkat pencegahan dengan tahapan sehat-sakit
H.Peningkatan Kesehatan Keluarga
1.
Peningkatan kesehatan merupakan tindakan untuk meningkatkan pertumbuhan, perluasan, atau
mutu kesehatan yang baik dalam mencapai kualitas hidup & kesejahteraan.
2. Tujuan utama keperawatan Keluarga: peningkatan kesehatan keluarga secara menyeluruh dan
anggotanya.
3. Perilaku, nilai-nilai, dan sikap-sikap yang sehat dipelajari dalam keluarga (Pender, 1987)
I. Faktor-faktor yang Mengarah pada Keinginan Memperbaharui Peningkatan Kesehatan
1.
Perlu adanya perubahan fokus
2.
Perubahan gaya hidup: stop merokok; jangan miras; kurangi diet dari garam, gula, lemak, kalori;
latihan; kontrol/screening pada DM dan HT; gunakan sabuk pengaman/helm; & kurangi kecepatan
(US Public Health Service, 1980)
3.
Biaya yang meningkat (Kepatuhan rendah biaya meningkat), termasuk dalam fokus kehidupan
4. Keterbukaan publik dari pelayanan yng kurang professional
5. Konsumerisme & tuntutan popular untuk peningkatan kontrol (beri informasi tentang penemuan-
penemuan baru)
6. Perubahan gaya hidup dan peningkatan pendidikan, dapat meningkatkan taraf kesehatannya
7.
Kurangnya untuk mengakses layanan kesehatan & tersedianya yan kes yg profesional
8.
Meningkatnya pengakuan terhadap interelasi stres & penyakit
J. Halangan Peningkatan Kesehatan Keluarga
Hambatannya antara lain perbedaan budaya perawat dengan klien (contoh: setelah post op agar cepat
sembuh harus memperbanyak konsumsi telur, ikan dll. Namun ada budaya yang melarang untuk makan
makanan seperti itu karena dapat menimbulkan gatal dan luka sukar sembuh), citra keluarga ,perawat
harus menjadi orang yang diteladani, akses pelayanan kesehatan mudah, biaya keluarga, tidak
berlebihan saat praktik di masyarakat (pake mobil pas melakukan kunjungan ke desa).
-
7/23/2019 relationship in family
31/31
126
Relationship of Family (Block 2.2 4th week)
K.Gaya Hidup Kesejahteraan