rekrutmen
DESCRIPTION
RekrutmenTRANSCRIPT
A. REKRUTMEN
1. Pengertian Rekrutmen
Rekrutmen (Werther dan Davis 1996) adalah proses menemukan dan menarikpara
pelamar yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan.Proses rekrutmen dimulai dari pencarian
para pelamar dan diakhiri dengan masuknya surat lamaran dari para pelamar.Hasil proses
rekrutmen adalah sekumpulan pelamar yang siap untuk diseleksi. Rekrutmen (T. Hani Handoko)
adalah proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar yang kapable untuk
dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.
Perekrutan adalah Prosesmenarikorangdalam jumlah yang cukupdenganketerampilan
yang tepatdanpada waktu yang tepatuntuk mengajukanposisi terbukadalam organisas. Oleh
karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan secara hati-hati berbagai altematif sebelum
memutuskan rekrutmen. Alternatif terhadap rekrutmen antara lain, adalah: overtime,
subcontracting, temporary employees, dan employee lesaing yang penjelasannya berikut ini:
a. Overtime (kerja lembur)
Metode yang barangkali paling banyak digunakan untuk menghadapi fluktuasi jangka
pendek dalam volume kerja adalah melalui penggunaan tenaga kerja overtime atau kerja
lembur. Metode ini dapat menolong baik pemberi kerja maupun para pekerja itu sendiri.
Pemberi kerja dapat menerima manfaat dengan menghindari biaya rekrutmen, seleksi dan
latihan. Para pekerja itu sendiri mendapatkan manfaat dengan menerima bayaran yang
lebih tinggi.
b. Subcontracting
Walaupun kenaikan permintaan jangka penjang bagi barang-barang atau jasa-jasanya telah
diantisipasi, suatu perusahaan dapat saja menentang penambahan karyawan. Sebaliknya
perusahaan mungkin memilih mengontrakkan pekerjaan itu ke pihak lain (subcontracting).
Pendekatan ini mempunyai penampilan spesial apabila subkontraktor
kenyataannyamempunyai keahlian lebih besar dalam memproduksi barang-barang dan jasa-
jasa tertentu. Penerapan cara subcontracting ini kadang-kadang mempunyai manfaat yang
besar bagi kedua belah pihak.
c. Temporary Employees
Biaya total dari karyawan tetap pada umumnya diperkirakan 30 sampai 40% di atas total
cost. Ini tidak termasuk antara lain biaya rekrutmen. Untuk menghindari biaya-biaya ini dan
untuk mempertahankan fleksibilitas pada saat pekerjaan bervariasi, banyak perusahaan
menggunakan karyawan sementara yang disediakan oleh perusahaan lain. Perusahaan-
perusahaan ini membantu Client dengan menangani beban kerja yang berlebihan. Mereka
memberikan tugas pada pegawainya sendiri untuk kepentingan langganannya dan
memenuhi kewajiban yang diberikan kepadanya oleh pemberi kerja. Dengan model ini
biaya-biaya rekrutmen, absensi, pergantian pegawai, pemberian manfaat kepada karyawan
dapat dihindari.
d. Employee Leasing
Salah satu alternatif terhadap rekrutmen yang sedang populer saat ini adalah employee
leasing, Menggunakan pendekatan ini berarti suatu perusahaan secara formal
memberhentikan beberapa atau sebagian besar karyawannya. Suatu leasing company
kemudian mempekerjakan mereka, biasanya dengan upah yang sama dan menyewakan
(lease) kembali kepada majikan semula, yang telah menjadi clientya.
2. Siapa yang direkrut
Subjek perekrutan adalah calon tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan. Biasanya
terdiri dari perusahaan itu sendiri atau orang lain yang mencari pekerjaan.
3. Jenis-jenis rekrutmen
a.Rekrutmen Internal
proses untuk mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang dibutuhkan dengan
mempertimbangkan tenaga kerja yang sudah ada atau yang sudah dimiliki oleh perusahaan.
b.Rekrutmen Eksternal
perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang akan ditempatkan pada
suatu jabatan tertentu dengan memperolehnya dari luar perusahaan, atau seringkali
dinamakan sebagai outsourcing.
Keuntungan Rekrutmen Internal
• Biaya relatif murah, karena tidak perlu proses seleksi seperti rekrutmen external.
• Organisasi mengetahui pekerja yang memiliki kemampuan untuk jabatan yang kosong.
• Pekerja memiliki motivasi yang tinggi krn mengetahui kemungkinan peningkatan
• Pengembangan karier jelas
• Pekerja telah memahami secara baik kebijakan, prosedur, ketentuan dan kebiasaan
organisasi.
Kerugian Rekrutmen Internal
• Tidak selalu memberikan perspektif baru
• Pekerja yang dipromosikan akrab dengan bawahannya sehingga sulit menjalankan
kewenangan dan kekuasaannya.
Kelebihan Rekrutumen Eksternal
• Memiliki gagasan dan pendekatan baru
• Bekerja mulai dengan lembaran bersih dan memperhatikan spesifikasi pengalaman
• Tingkat pengetahuan dan keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yang sekarang.
Kelemahan Rekrutmen Eksternal
• Moral dan komitmen karyawan rendah
• Periode penyesuaian yang relatif lama.
4. Tujuan Rekrutmen
Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuahperusahaan atau
organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan sampai mendapatkan calon
karyawan yang diinginkan/kualified sesuai dengan jabatan atau lowongan yang ada. Dengan
demikian, tujuan rekrutmen adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan
kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring
calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik.
5. Prinsip-prinsip Rekrutmen
a. Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk
mendapatkan mutu yang sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu dibuat:Analisis
Pekerjaan,Deskripsi Pekerjaan, danSpesifikasi Pekerjaan
b. Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia Untuk
mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan:Peramalan kebutuhan tenaga kerja, danAnalisis
terhadap kebutuhan tenaga kerja (workforce analysis).
c. Biaya yang diperlukan diminimalkan.
d. Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan.
e. Flexibility.
f. Pertimbangan-pertimbangan hukum.
6. Proses dan Sumber-sumber Rekrutmen
Rekrutmen dapat juga dengan strategi (Mathis and Jackson: 2003) seperti pada Gambar
8.1. Selain itu, perlu diselaraskan rencana kegiatan yang diinginkan dan juga kebutuhan khusus
yang ditentukan oleh para perusahaan, maka berdasarkan analisis pekerjaan dan permintaan
para manajer yang membutuhkan itulah para rekruter akan mengidentifikasi lowongan
pekerjaan. Setelah lowongan tersebut teridentifikasi maka rekruter mempelajari persyaratan
dengan mereview info analisis pekerjaan yang khususnya deskripsi/uraian pekerjaan dan
spesifikasi tugas. Dalam proses ini para rekruter akan menggunakan beberapa metode untuk
mendapatkan apa yang diinginkan.
Human Resources Planning How many employees needed? When will employees be
needed? What specific KSAs needed? Diversity goals to be met?
Organizational Responsibilities HR staff and operating
managers Recruiting presence and image Training of recruiters
Strategic Recruiting Decision Organizational based vs
outsourcing. Regular vs flexible staffing EEO/diversity considerations Recruiting source choices
Recruiting Methods Internal methods Internet/Web based External methods
Gambar 8.1. Strategi Rekrutmen
Untuk pelaksanaannya perlu ditempuh melalui berbagai sumber penerimaan SDM yang
berasal dari berbagai tempat seperti terlihat pada Gambar 8.2.
7. Metode yang digunakan dalam perekrutan pegawai:
Ada berbagai macam metode yang digunakan, yaitu metode internal dan metode eksternal.
a. Metode internal
Manajemen atau perusahaan, pihak perusahaan mencari pegawai yang ada di
lingkungan sendiri untuk ditempatkan diposisi tertentu atau dengan menominasi beberapa
orang pegawai untuk dipromosikan pada pekerjaan tertentu.metode ini bersifat tertutup,
karena pgawai tidak mengetahui jabatan yang kosong dengan jelas, sehingga pegawai yang
memiliki persyaratan tidak memiliki kesempatan untuk melamar secara formal.
Penempatan Pekerjaan dalam metode ini, posisi yang dapat diisi diumumkan lewat
bulletin atau papan pengumuman perusahaan. Prosedur penempatan pekerjaan membuat
karyawan berusaha keras nuntuk mencapai posisi yang lebih baik dalam perusahaan. Informasi
yang disampaikan dalam pengumuman meliputi keseluruhan kepentingan persoalan yang
menyangkut pekerjaan, seperti uraian pekerjaan, pendidikan dan pelatihan yang disyaratkan,
gaji dan apakah pekerjaan penuh waktu atau paruh waktu. Walaupun penempatan pekerjaan
dapat merupakan metode rekrutmen yang efisien, sejumlah masalah dapat terjadi juga,
misalnya, penempatan pekerjaan dapat mengarah pada konflik, jika seorang karyawan
memandang dirinya lebih berkualitas untuk pekerjaan tertentu daripada karyawan lain yang
diterima perusahaan. Penempatan bukanlah merupakan sebuah keputusan final. Hal ini
merupakan sebuah langkah awal yang terdiri dari apa yang menurut perkiraan supervisor yang
Sumber-sumber
Rekrutmen
MetodeRekrutmen
RekrutmenInternal
RekrutmenEksternal
DalamNegeri
LuarNegeri
Rencana Suksesi
Job Posting
Perbantuan Pekerja
Keluarga Pekerja
Promosi &Pemindahan
Pelamar
LembagaPendidikan
RekomendasiKaryawan
Agen Tenaga Kerja
OrganisasiProfesional
Iklan Dll
Gambar 8.2. Sumber dan Metode Rekrutmen
bersangkutan dapat dilakukan oleh si pekerja baru dengan apa yang ”diminta” oleh pekerja
(dalam bentuk minat intrinsik, kesempatan untuk bekerja sama, kemungkinan-kemungkinan
promosi, pembayaran atau imbalan).
Faktor-faktor diatas memang harus diakui, tidak mudah untuk diselesaikan terlebih bagi
seorang pekerja baru yang belum ”dikenal”. Karena alasan itu maka penempatan pertama
biasanya berstatus ”percobaan”. Baik si pekerja baru maupun perusahaan sedang melakukan
”ujicoba”.Untuk mengurangi dampak negative pada system penempatan kerja, perlu
dipertimbangkan beberapa hal berikut ini:
Prosedur penempatan kerja harus ditentukan secara jelas dan diberitahukan secara
langsung dan terbuka kepada seluruh karyawan, dan jadwal waktunya harus jelas
dan tepat.
Harus dinyatakan tentang spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan.Semakin banyak
spesifikaasi yang dibutuhkan, diduga semakin sedikit jumlah pelamar dan hal ini
akan memudahkan perusahaan untuk menyeleksinya.
Persyaratan aturan main dan kriteria keputusan peneriamaan harus diketahui
pelamar secara jelas dan terbuka. Hasilnya harus segera diumumkan sesuai dengan
jadwal waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
b). Inventarisasi keahlian meliputi daftar nama karyawan, pendidikan, pelatihan, posisi
sekarang, pengalaman kerja, keahlian dan kemampuan pekerjaan yang terkait dan
kualifikasi lainnya. Perusahaan dapat meneliti melalui inventarisasi keahlian untuk
mengidentifikasi calon potensial untuk mengisi lowongan kerja di posisi tertentu, melalui
penggunaan komputer.
c). Penawaran Pekerjaan prosedur ini secara khusus menspesifikasi semua pekerjaan
yang tercakup dalam pekerjaan yang harus diisi oleh pelamar yang memiliki kualifikasi yang
sesuai kebutuhan dari unit perusahaan yang menawarkan diri dengan cara melamar. Secara
normal system penawaran pekerjaan amat mudah. Kontrak hasil negoisasi secara spesifik
berisi bagaimana prosedur untuk bekerja dengan merancang siapa yang berkualifikasi untuk
menawarkan diri, bagaimana seringnya tawaran dapat dibuat dan bagaimana tawaran
diproses. Setelah diserahkan pada perusahaan system penawaran pekerjaan mungkin juga
dapat menimbulkan kesulitan, misalnya, ketika suatu perusahaan telah mengubah cara
pekerjaan manual dengan penggunaan komputer, maka tiap pekerjaan yang harus
ditawarkan dapat berkurang.
d). Rekomendasi Karyawan karyawan menjadi sumber informasi yang berharga, yang
mungkin mengetahui seseorang yang berkualifikasi dan tertarik dengan posisi kerja yang
lowong. Penerapan metode ini harus ekstra hati-hati karena memiliki kelemahan sebagai
berikut:
Dapat terjadi fenomena kolusi dan nepotisme serta cenderung diskriminatif.
Bisa menimbulkan kecewa dan sakit hati bila karyawan yang direkomendasikan itu
ternyata ditolak.
Bias menimbulkan kelompok-kelompok yang dapat menciptakan konflik
kepentingan sehingga ligkungan kerja menjadi tidak nyaman.
Kecenderungan pilihan sangat terbatas, sehingga peluang terjadinya proses seleksi
bisa saja kurang didasarkan pada persaingan dan manfaat.
b. Metode eksternal
1. Walk in and Write-in ( inisiatif pelamar )
Walk in adalah dimana seorang calon pegawai/pelamar kerja mendatangai
perusahaan untuk mengetahui lowongan pekerjaan apa yang sedang dicari dan
menyampaikan keinginannya untuk menjadi pegawai. Sedangkan, write-in adalah
pelamar menulis blanko lamaran pertanyaan yang disediakan perusahaan atau
mengirim surat lamaran pekerjaan ke perusahaan yang dituju.
2. Employee referral ( rekomendasi pegawai )
Pencarian pegawai atas rekomendasi dari pegawai yang sudah ada, dengan harapan
para pekerja sangat mengenal orang-orang yang memiliki profesi dan potensi untuk
melakukan pekerjaan yang sama. Calon pegawai yang direkomendasikan dapat
anggota keluarga, teman atau karyawan-karyawan dari perusahaan lain).
3. Advertising ( iklan )
Pengiklanan dapat dilakukan melalui media massa tertulis seperti surat
kabar,majalah maupun media elektronik seperti radio, atau televisi ,dunia maya
atau internet, serta papan pengumuman.
4. State employment security agencies ( lembaga pemerintah )
Lembaga pemerintah yang membantu pencari tenaga kerja atau menghubungkan
pencari kerja dengan yang membutuhkan kerja. Di Indonesia peran ini dipegang
oleh departemen tenaga kerja yang memiliki kantor di setiap provinsi dan
kabupaten. Pencari kerja mendaftar ke kantor tenaga kerja, sementara perusahaan
menginformasikan lowongan pekerjaan yang kosong kemudian kantor tenaga kerja
menginformasikan kepada pencari kerja bila ada lowongan kerja yang cocok.
5. Private placement agencies ( lembaga swasta )
Lembaga swasta yang mencari keuntungan dengan membantu perusahaan untuk
mencari tenaga kerja yang ada kota-kota besar melalui iklan.
6. Professional search firms ( perusahaan penyedia tenaga ahli )
Merekrut pegawai yang professional untuk jabatan-jabatn eksekutif atau pekerjaan
khusus yang memerlukan kemampuan tinggi.
7. Educational institution ( lembaga pendidikan )
Lembaga pendidikan yang berusaha membantu lulusannya mencari peluang kerja.
8. Professional association ( asosiasi profesi )
Lembaga yang dibentuk pegawai professional ( seperti dokter,akuntan, insyinyur
dan sebagainya) untuk mencari para professional lainnya.
9. Labor organization ( organisasi buruh )
Serikat buruh ( seperti tukang kayu,tukang pipa, tukang listrik, dan sebagainya )
membentuk perkumpulan yang biasanya memiliki ketrampilan-ketrampilan
tertentu yang dapat diandalkan.
10. Military operations ( lembaga militer )
Tenaga-tenaga terlatih yang berasal dari dinas militer yang telah habis masa
tugasnya, biasanya memiliki ketrampilan yang dapat diandalkan dalam bidang-
bidang tertentu seperti; mekanik, pilot, atau bidang pengamanan. Mereka
digunakan sebagai tenaga kerja yang biasanya merekrut tenaga keamanan.
11. Government-funded and community training programs ( lembaga pelatihan
pemerintah )
Lembaga pelatihan yang dibentuk pemerintah untuk membantu penganggur dlam
mendapatkan pekerjaan dan membantu pengusaha untuk mendapatkan pegawai
yang terampil.
12. Temporary help agencies ( pekerja sewaaan )
Agen penyedia pekerja temporer (kebutuhan sumber daya manusia jangka pendek)
yang dibutuhkan secra cepat oleh perusahaan . Agen menyediakan sumber tenaga
kerja tambahan yang dibutuhkan perusahaan ketika beban pekerjaan sangat tinggi.
13. Leased employees
Agan penyedia pekerja jangka panjang.Agen menyediakan sumber tenaga kerja
yang mampu bekerja dalam jangka waktu tertentu.
14. Departing employees
Pemanggilan kembali pegawai yang keluar karena alasan tertentu dengan
menyesuaikan jam kerja dengan kepentingan pribadi mereka.
15. Open house
Mengundang calon-calon pegawai potensial untuk mengunjungi dan melihat
fasilitas-fasilitas perusahaan , memperoleh penjelasan, pemutaran film perusahaan,
sehingga calin-calon pegawai tertarik untuk bekerja di perusahaan.
Karena berharap mendapatkan calon tenaga kerja yang bermutu danmemenuhi syarat,
maka dalam proses rekrutmen ada beberapa kendala yang dihadapi oleh penyelenggara, di
antaranya:
a. Faktor-faktor organisasional yang melipuli kebijakan promosi dari dalam, yaitu apabila
terjadi kekosongan jabatan, maka akan diisi oleh karyawan yang ada di dalam, kebijakan
tentang imbalan yang meliputi gaji/upah dan tunjangan-tunjangan, kebijakan tentang status
kepegawaian dan rencana SDM, Dalam merumuskan kebijakan perusahaan tentang sistem
imbalan maka ada empat hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: 1).Kepentingan para
anggota organisasi sesuai dengan kesepakatan, 2) Kemampuan perusahaan, 3) Keharusan
mentaati peraturan, 4) Penyeimbangan lokasi
b. Kebiasaan pencari tenaga kerja yang harus mampu bertindak dan berpikir.
c. Kondisi eksternal (lingkungan yang harus diperhitungkan) yang meliputi:Tingkat
pengangguran, Kedudukan perusahaan pencari tenaga kerja baru vis a vis organisasi lain
yang bergerak di bidang kegiatan yang sama, Langka-tidaknya keahlian atau keterampilan
tertentu, Proyeksi angkatan kerja pada umumnya, Peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan, Praktik rekrutmen oleh organisasi lain, Kendala terakhir yang harus
dipertimbangkan oleh pencari tenaga kerja yaitu tuntutan tugas yang kelak akan dikerjakan
oleh para pekerja baru tersebut.
Selain kendala yang dihadapi tersebut ada beberapa tantangan yang berhubungan dengan
rekrutmen, yaitu:
a. Para rekruter menghadapi permasalahan dalam menarik pelamar,
b. Sumber atau channel transisional perekrutan tidak memadai seperti yang terjadi pada tahun
1900-an,
c. Departemen SDM harus terus menemukan kebutuhan pelanggannya, manajeroperasi yang
memiliki pekerjaan harus diisi,
d. Kompetisi SDM menyebabkan para manajer menerima calon yang belumkualified sehingga
perlu latihan-latihan pengembangan yang lebihintensif.
Namun dari beberapa kelemahan /batasan dan tantangan di atas, maka yang sering timbul
adalah:
a. Rencana SDM dan strategi, yaitu berupa arahan perusahaan dan saran tipe tugas dan
pekerjaan yang perlu ditangani.
b. Kesempatan kerja yang sama, yang menolak adanya diskriminasi dalam semua pekerjaan
meliputi rekrutmen.
c. Kebiasaan rekruter yang mengarah pada keputusan membatasi konsumsi waktu
d. Persyaratan pekerja adalah keterampilan meliputi:Membuat surat lamaran untuk para
pelamar, Mengembangkan lamaran alternatif, Merekrut melalui organisasi perusahaan dan
mengembangkan hubungan dengan koordinator siswa yang tidak bisa pada sekolah, college
dan universitas umum dan khusus/swasta, Mengumumkan komitmen pegawai,
Mengakomodasi karyawan yang tidak mampu, sehingga karyawan menjadi produktif,
Memelihara lingkungan organisasi untuk semua pegawai tanpa ada kesulitan.
e. Harga pelamar dalam proses rekrutmen harus dievaluasi agar efektif danefisien.
f. Insentif akan menjadi hambatan jika para karyawan menggunakannya atau merupakan
respon terhadap batasan lain yang dihadapi oleh rekruter.
g. Kebijakan perusahaan digunakan untuk memperoleh manfaat informasi danekonomi.
8. Cara Rekrutmen ada 5 cara:
1.Iklan
2.Referensi karyawan
3.Agen tenaga kerja
4.Rekrutmen kampus
5.Walk-in
- Pemilihan cara dan daerah tergantung dari KSAO pekerjaan (Knowledge, Skills, Ability, Other
Characteristic)
- Semakin banyak yang melamar, semakin banyak pilihan
B. SELEKSI
1. Pengertian Seleksi
Seleksi adalah proses bertahap untuk memperoleh dan memanfaatkan berbagai
informasi mengenai para pelamar kerja guna menentukan siapa saja yang akan ditarik sebagai
karyawan untuk mengisi lowongan posisi-posisi jangka panjang ataupun jangka pendek
(Werther & Davis 1996, Schuler & Jackson 2006).
Seleksi (Malayu Hasibuan) adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar
yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan.Seleksi ini didasarkan kepada
spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan.Proses seleksi dimulai dari masuknya
surat lamaran dan diakhiri dengan keputusan untuk menarik karyawan baru.
Jadi Seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses
rekrutmen selesai dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang
memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam
suatu perusahaan.
2. Tujuan Seleksi penerimaan karyawan
Tujuannya adalah sebagai berikut :
- karyawan yang qualified dan potensial
- karyawan yang jujur dan berdisiplin
- karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat
- karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja
- karyawan yang memenuhi syarat Undang-Undang Perburuhan
- karyawan yang dapat bekerja sama
- karyawan yang dinamis dan kreatif
- karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab
- karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi
- karyawan yang mudah dikembangkan dimasa akan datang
- karyawan yang bekerja secara mandiri
- karyawan yang mempunyai budaya dan perilaku malu
- mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan
Beberapa tujuan khusus yang ingin dicapai oleh prosedur seleksi dan penempatannya
adalah sebagai berikut :
Memungkinkan perusahaan menerapkan strategi bisnis khususnya, seperti ditunjukan
dalam contoh kasus Coca – cola dan pepsi.
Memastikan bahwa investasi keuangan pada karyawan dapat kembali, misalnya menerima
karyawan dengan gaji awal $25.000 dan penyesuaian biaya hidup (cost- living
adjusttement/COLA) Sebesar 1,5 % dan tampa adanya tunjangan, maka berarti
menanamkan investasi pada karyawan tersebut sebesar $128.000 selama lima tahun atau
$578.092 selama 20 tahun.
Mengavaluasi, memperkerjakan dan menempatkan pelamar pada jabatan yang sesuai
dengan minat pada pekerjaan
Memperlakukan pelamaran secara adil dan oleh karena itu memperkecil konsekuensi
negatif yang berhubungan dengan diskriminasi.
Memperkecil tuntutan jutaan dolar dan penyelesaian dalam ligitasi yang diajukan oleh
korban kriminal, kekerasan, serta tindakan – tindakan kelalaian yang dilakuakan oleh
karyawan yang seharusnya tidak diterima atau dipertahankan jonya.
Membantu memenuhi tujuan penerimaan karyawan dan jadwal dan jadwal yang telahh
ditentukan dalam program dan tindakan afirmasi.
Untuk mecapai tujuan – tujuan ini secara efektif, seleksi dan penempatan harus sesuai
dengan lingkungan yang internal dan eksternal, terintergrasi dengan kegiatan yang bersumber
daya manusia lainnya.Dan dapat dilakukan secara konsisten dengan peraturan hokum. Dalam
kombinasinya, unsure - unsure ini sering menentukan apakah sebuah perusahaan paling
mungkin mencari calon karywan dari luar ataukah dari dalam. Untuk pekerjaan di atas tingkat
pemula, promosi dari dalam merupakan praktek standar di kebanyakan perusahaan.
Meskipun demikian, banyak lowongan pekerjaan diatas tingkat pemula diisi oleh
sumber dari luar perusahaan terutama jika diperlukan seorang dengan keterampilan tinggi
diperlukan.Penerimaan karyawan dari luar juga terjadi jika perusahaan ditinggalkan secara
mendadak dan tidak ada orang dalam yang siap untuk mengambil alih job tersebut.Ini bisa
terjadi karena perubahan mendadak strategi bisnis atau keinginan untuk memanfaatkan
peluang bisnis yang tidak diduga sebelumnya.
Misalnya, jika jabatan atau posisi yang akan diisi adalah untuk general manager suatu
divisi atau unit usaha, bukti-bukti dari sejumlah penelitian menunjukan bahwa penyesuaian
profil pengalaman seorang pelamar dengan strategi yang telah ditentukan, mengakibatkan
kinerja yang lebih baik sehingga, jika strategi suatu perusahaan bergeser, perusahaan tersebut
perlu mencari pelamar dari luar guna mendapatkan seorang yang tepat profil atau kriteria yang
tepat untuk jabatan baru tersebut.
3. Proses dan Tahapan Seleksi
Proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh para pelamar sampai
akhirnya memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak sebagai Karyawan baru. Proses ini
berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Proses tersebut pada umumnya
meliputi evaluasi persyaratan, testing, Wawancara, ujian fisik. Dalam proses seleksi itu dipakai
berbagai macam jenis dalam rnengevaluasi persyaratan dan terutama untuk testing. Ada dua
konseppenting yang harus diperhatikan untuk peralatan seleksi ini, yaitu reliabilitas dan
validitas.
Beberapa instrumen yang dapat digunakan dalam seleksi.yaitu:
a. Surat-surat rekomendasi, Pada umumnya surat-surat rekomendasi tidak berkaitan dengan
kinerja pekerjaan karena semuanya mengandung pujian positif.
b. Format (borang) lamaran,Pada tahap ini perlu format baku formulir lamaran untuk
mempermudahpenyeleksi mendapatkan informasi/data yang lengkap dari calon karyawan.
c. Tes Kemampuan, Tes kemampuan adalah alat-alat yang menilai kesesuaian antara para
pelamar dengan syarat-syarat pekerjaan. Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap para
pelamar dengan syarat yang telah ditetapkan.
d. Tes Potensi Akademik (ability test),Beraneka macam tes mengukur sejauh mana
kemampuan pelamar mulai dari kemampuan verbal dan keterampilan kualitatif sampai pada
kecepatan persepsi.
e. Tes Kepribadian, Tes kepribadian (personality test) menaksir sifat-sifat (traits), karakteristik
pekerja yang cenderung konsisten dan bertahan lama.
PERENCANAAN MENDAPATKANPELAMAR
MENYELEKSIPELAMAR MEMPEKERJAKAN
f. Tes psikologi, Para pengusaha corporate, pengusaha retail, perdagangan eceran, perbankan
dan perusahaan jasa lainnya sejak lama menggunakan tes psikologi. Tes ini dilakukan di atas
kertas dan pensil untuk membuat para pelamar yang tak berguna dan dianggap sering
mencuri dalam pekerjaan. Namun pada saat ini banyak tes psikologi yang dirancang untuk
menganalisis apakah para pelamar mempunyai etika kerja yang baik, dapat dimotivasi, atau
sebaliknya dapat dikalahkan oleh tantangan-tantangan pekerjaan.
g. Wawancara
1). Pengertian Wawancara, Wawancara sebagai suatu pertemuan dari individu yang
berhadap-hadapan satu dengan lainnya. Wawancara mempunyai tujuan yang khusus
dan diselenggarakan dengan kesadaran untuk itu.
Berdasarkan pengertian di atas maka suatu wawancara baru terjadi apabila memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
Mengharuskan adanya pertemuan pribadi (harus bisa saling melihat, saling
mendengar suara masing-masing, saling memahami bahasa yang dipergunakan)
Mengandung suatu sifat formal (dengan pengertian bahwa pertemuan tersebut
diadakan dengan suatu tujuan tertentu).
2). Persiapan Wawancara, Bentuk atau jenis wawancara apapun yang akan digunakan,
keharusan melakukan persiapan terlebih dahulu merupakan hal mutlak. Langkah-
langkah yang perlu dilakukan:
Penentuan tujuan wawancana diadakan. Setiap pewawancara pertama-tama harus
mempersiapkan dirinya sendiri terlebih dahulu untuk dapat memenuhi kriteria
sebagai pewawancara yang baik.
Apabila wawancara dilakukan dalam rangka seleksi, pengenalan terhadap organisasi
perusahaan secara umum, kondisi kerja dan spesialisasi jabatan, harus sudah
dilakukan dalam rangka persiapan ini.
Apabila langkah di atas telah dilaksanakan, pewawancara mulai menentukan secara
terinci tujuan yang ingin dicapai.
Menentukan waktu pelaksanaan wawancara. Sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, waktu pelaksanaan wawancara bisa bervariasi.
Menetapkan tempat pelaksanaan wawancara. Wawancara dapat dilaksanakan
secara efektif apabila ruangan yang digunakan terhindar dari kemungkinan
terganggu (ruangan yang bising), sebaiknya ruangan yang nyaman.
3). Pelaksanaan Wawancara
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan di dalam rangka pelaksanaan wawancara, yaitu: (1) jenis
pertanyaan yang diajukan; (2) pendengar yang baik; dan (3) gerak gerik.
h. Wawancara dengan Supervisor, Tanggung jawab terakhir untuk keberhasilan pekerja yang baru
diterima terletak pada supervisor yang sering dapat mengevaluasi kemampuan-kemampuan
teknis pelamar dan dapat menjawab pertanyaan-penanyaanyang berkaitan dengan pekerjaan
khusus pelamar dengan tepat.
i. Evaluasi Medis/Kesehatan,Proses seleksi termasuk pula evaluasi medis pelamar sebelum
keputusan mempekerjakan karyawan dibuat. Normalnya, evaluasi tersebut terdiri atas ceklis
kesehatan yang meminta pelamar menunjukkan informasi kesehatan dan kecelakaan. Angket
kadang-kadang ditambah dengan pemeriksaan fisik oleh perawat atau dokter perusahaan.
j. Peninjauan Pekerjaan yang Realistis,Peninjauan pekerjaan yang realistis menambah
wawancara pengawas/supervisor. Peninjauan pekerjaan yang realistis artinya
menunjukkanpekerjaan kepada para pegawai dan format pekerjaan sebelum keputusan
penerimaan dibuat. Hal ini menunjukkan kepada calon karyawan, jenis pekerjaan, peralatan dan
kondisi-kondisi kerja yang dilibatkan.
k. Assessment Center,Assessment center adalah cara penilaian para karyawan dengan
menggunakan tempat tertentu untuk menguji pelamar dalam suatu simulasi atas tugas-tugas
yang diminta. Para penyelia menilai kinerja pada simulasi ini dan membuat kesimpulan
menangani kemampuan dan keterampilan masing-masing pelamar pada area tertentu, seperti
pengorganisasian, perencanaan, pembuatan keputusan, dan kepemimpinan.
l. Drug test,Tes ini secara khusus meminta para pelamar untuk menjalani analisis air seni sebagai
pokok dari prosedur seleksi rutin. Pelamar yang mempunyai hasil positif akan dihapus dari
pertimbangan pemilihan selanjutnya. Maksud utama dari tes ini adalah untuk menghindari
pengangkatan karyawan yang mungkin membuat masalah.
m. Keputusan Penerimaan, Terlepas dari apakah supervisor atau departemen SDM membuat
keputusan penerimaan, penerimaan (kerja) menandakan akhir prosesseleksi dengan
beranggapan bahwa kandidat menerima tawaran kerja Proses penerimaan kerja menyangkut
lebih dari sekedar menyampaikan tawaran. Untuk memelihara hubungan-hubungan publik yang
baik departemen SDM harus memberi tahu pelamar yang tidak terpilih.
2. Faktor-faktor Penting dalam Seleksi
Proses seleksi yang efektif dapat digunakan untuk mendapatkan predikat karyawan yang
ideal dan dapat memenuhi kebutuhan ekonomi setra dapat mengidentifikasi siapa yang
mampu dan mau melaksanakan suatu perkerjaan selama jangka waktu tertentu. Tanpa sistem
seleksi yang efektif perusahaan akan menanggung resiko antara lain :
1. Peningkatan biaya.
2. Motivasi karyawan yang rendah.
3. Kualitas pelayanan rendah atau menurun yang dirasakan pelanggan.
4. Kurangnya upaya manajer dalam membimbing bawahannya maupun inisiatif
untuk kemajuan perusahaan, karena terpaksa berkonsentrasi pada pengisian
lowongan yang tidak diharapkan.
3. Sistem Seleksi yang Efektif
Sistem seleksi yang efektif pada dasarnya memilki 3 sasaran yaitu :
a.Keakuratan yang artinya kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat dapat
memprediksi kinerja pelamar.
b.Keadilan yaitu memberikan jaminan bahwa setiap pelamar yang memenuhi
persyaratan diberikan kesempatan yang sama didalam sistem seleksi. Sistem seleksi
yang adil bila
i. Didasarkan pada persyaratan-persyaratan yang dijalankan
secara konsisten.
ii. Menggunakan standar penerimaan yang sama untuk semua
pelamar
iii. Menyaring pelamar berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan yang hanya berkaitan dengan pekerjaan saja
c. Keyakinan artinya taraf orang-orang yang terlibat dengan proses seleksi, yakin akan
manfaat yang diperoleh. Pewawancara dan calon ”meyakini” akan suatu sistem
seleksi apabila:
Selama proses seleksi pelamar dan pewawancara menggunakan waktu dengan
efektif dan baik.
a) Setiap orang memperoleh manfaat dengan mengikuti proses seleksi
terlepas dari keputusan penerimaan karyawan yang diambil.
b) Citra perusahaan dan harga diri para pelamar tetap terjaga.
4. Jenis-jenis Seleksi
Seleksi merupakan proses untuk mencocokkan orang-orang dengan kualifikasi yang
mereka miliki.
Jenis-jenis seleksi:
a. Seleksi Administrasi
Yaitu seleksi berupa surat-surat yang dimiliki pelamar untuk menentukan apakah sudah
sesuai dengan persyaratan yang diminta organisasi perusahaan, antara lain:
1). Ijazah
2). Riwayat hidup
3). Domisili/keberadaan status yang bersangkutan
4). Surat Lamaran
5). Sertifikat keahlian misalnya: komputer
6). Pas foto
7). Copy Identitas (KTP. Pasport, SIM, dan lain-Iain)
8). Pengalaman kerja
9). Umur
10). Jenis kelamin
11). Status Perkawinan
12). Surat Keterangan kesehatan dari dokter
13). Akte Kelahiran
b. Seleksi secara tertulis, terdiri dari:
1). Tes kecerdasan (Intelegensi test)
2). Tes kepribadian (Personal test)
3). Tes bakat (Aptitude test)
4). Tes minat (Interest test)
5). Tes prestasi (Achievment test)
c. Seleksi tidak tertulis terdiri dari:
1). Wawancara
2). Praktek
3). Kesehatan/Medis
C. PERANAN REKRUTMEN DAN SELEKSI
Rekrutmen dan seleksi termasuk fungsi-fungsi MSDM yang mempunyai Peranan
strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam analisis pekerjaan khususnya deskripsi dan
spesifikasi. Kedua kegiatan tersebut didahului oleh kegiatan analisis pekerjaan dan perencanaan
sumber daya manusia. Hal ini berarti bahwa kegiatan rekrutmen dan seleksi harus didasarkan
pada suatu kebutuhan yang dialami organisasi, baik dalam fisik maupun dari segi kemampuan
dan keterampilan. Pelaksanaan kedua kegiatan tersebut secara wajar dan dikerjakan sesuai
dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik, akan dapat mencegah suatu organisasi akan
mengalami surplus pegawai, kecuali karena adanya faktor-faktor eksternal yang tidak dapat
dikendalikan oleh organisasi itu sendiri.
Dewasa ini dapat disaksikan surplus karyawan yang demikian banyak pada pegawai
negeri sipil Republik Indonesia, yang sesungguhnya hanya membutuhkan karyawan sekitar dua
atau tiga juta orang saja. Namun, dalam kenyataannya jumlah karyawan telah melampaui
jumlah empat juta orang sehingga menimbulkan surplus lebih dari satu juta orang yang
berakibat tekanan yang sangat berat pada anggaran belanja negara. Meskipun secara umum
telah terjadi surplus karyawan, setiap tahun selalu saja terjadi rekrutmen dan seleksi yang
akibatnya semakin memberikan beban anggaran yang tinggi pada negara dan mengurangi
potensi pembangunan pada sektor yang lain. Tapi tidaklah berarti bahwa dalam suasana surplus
karyawan secara integral, tidak dirasakan kekurangan pegawai negeri pada sektor-sektor
tertentu, seperti tenaga penyuluhan, penelitian, guru-guru, tenaga medis, kepolisian dan lain-
lainnya.Oleh karena itu, sangat diperlukan penataan rekrutmen dan seleksi di lingkungan
pegawai negeri dengan lebih nasional, integratif dan koordinatif.
Penataan seleksi dan rekrutmen yang lebih baik juga mempunyai dampak yang besar
terhadap pelaksanaan fungsi-fungsi SDM lainnya, seperti orientasi dan penempatan, latihan dan
pengembangan, perencanaan dan pengembangan karier, evaluasi kinerja, kompensasi.
Pelaksanaan fungsi rekrutmen dan seleksi sepenuhnya adalah tanggung jawab dari
departemen SDM dalam suatu perusahaan secara manajerial. Artinya tidaklah semua kegiatan
rekrutmen dan seleksi dilaksanakan oleh setiap karyawan baik secara sendiri maupun yang
tergabung dalam perusahaan seperti recruiter, pelaksanaan berbagai tes yang belum tentu
dimiliki oleh suatu perusahaan
Orientasi tenaga kerja
Orientasi dapat diartikan sebagai proses yang ditujukan untuk memperkenalkan dengan
rekan-rekan kerja atau proses pengenalan dengan karyawan lama, dan dapat didefinisikan
sebagai kegiatan untuk memperkenalkan karyawan baru dengan rekan kerjanya dan dengan
organisasi, yaitu informasi mengenai tujuan, sejarah, philosophy, prosedur, dan aturan-aturan,
mengkomunikasikan kebijaksanaan SDM yang penting. Misalnya, jam kerja, prosedur
penggajian, persyaratan kerja lembur, fasilitas dan tunjangan perusahaan, meninjau ulang
tugas-tugas dan tanggung jawab karyawan menyediakan tour kunjungan fisik didalam
organisasi, dan memperkenalkan karyawan itu kepada pimpinan dan rekan kerjanya.
Tahap ini adalah langkah terakhir dari proses rekrutmen, dimana penolakan dapat
dilakukan bila calon karyawan gagal selama masa orientasi atau induksi. Orientasi tenaga kerja
ini menyangkut masalah atau pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan
perusahaan.Pada tahap orientasi ini pertama karyawan diterima dengan diberikan pengarahan
dan informasi tentang keadaan perusahaan, sifat dan sejarah berdirinya perusahaan beserta
produk yang ditawarkan, kondisi kerja, kompensasi, dan kesejahteraan atau jaminan sosial yang
diberikan perusahaan kepada karyawan.Langkah selanjutnya adalah calon karyawan tersebut
diserahkan pada masing-masing supervisornya, untuk menerima pengenalan lebih
lanjut.Berhasil tidaknya orientasi ini bisa diukur dari puas tidaknya supervisor dan karyawan-
karyawan lama terhadap masuknya calon karyawan tersebut dalam kelompok kerja.
Pertanyaan
1.Jelaskan rekrutmen dan seleksi menurut werther dan davis?
2.Apa tujuan dari rekrutmen?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis rekrutmen?
4.Dalam rekrutman ada dua metode yang digunakan, yaitu internal dan eksternal. Sebutkan
dan jelaskan metode eksternal?
5.Tujuan dari diadakannya seleksi?
6.Sebutkan jenis-jenis seleksi dan syaratnya?
DAFTAR PUSTAKA
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Schuler, R.S. & Jackson, S.E., 2006, Human Resource Management, International Perspective, Mason:
Thomson South-Western.
Werther, W.B. & Davis, K., 1996, Human Resources and Personnel Management, 5th Ed., Boston:
McGraw-Hill.
http://literaturekonomi.blogspot.com/2010/04/manajemen-sumberdaya-manusia-bab-v.htm
http://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-rekrutmen.htmll
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Schuler, S.R., 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keenam, Jakarta: Penerbit Erlangga.