reklamasi dan mitigasi

22
REKLAMASI KELOMPOK 3 KELAS X MIA 1 SMANDA SINGARAJA 1. PUTU INDAH GITA PRAMESTI 2. PUTU NANDA KERTIANA 3. NI KADEK MELYAWATHI 4. KAHLIL ARIF BUDIAWAN OM SWASTYASTU

Upload: cheonsa-gitta-pramesti

Post on 14-Jun-2015

868 views

Category:

Education


10 download

DESCRIPTION

materi SMA kls X

TRANSCRIPT

Page 1: Reklamasi dan Mitigasi

REKLAMASI

KELOMPOK 3KELAS X MIA 1

SMANDA SINGARAJA

1. PUTU INDAH GITA PRAMESTI2. PUTU NANDA KERTIANA3. NI KADEK MELYAWATHI4. KAHLIL ARIF BUDIAWAN

OM SWASTYASTU

Page 2: Reklamasi dan Mitigasi

Ilmu tanpa Agama BUTA dan Agama tanpa Ilmu LUMPUH

Albret Einstein

Page 3: Reklamasi dan Mitigasi

REKLAMASI

PENGERTIAN REKLAMASI

UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR TENTANG REKLAMASI

TUJUAN REKMALASI

METODE REKLAMASI

ANALISIS DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF REKLAMASI

Page 4: Reklamasi dan Mitigasi

BAB 1 PEMBAHASANLATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara maritim mempunyai garis pantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia dengan panjang garis pantai mencapai 95.181 km. Wilayah Laut dan pesisir Indonesia mencapai ¾ wilayah Indonesia (5,8 juta km2 dari 7.827.087 km2). Hingga saat ini wilayah pesisir memiliki sumberdaya dan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan peradaban dan kegiatan sosial ekonominya, manusia memanfatkan wilayah pesisir untuk berbagai kepentingan. Konsekuensi yang muncul adalah masalah penyediaan lahan bagi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.

Maka dari itu disini kami akan mencoba membahas mengenai Reklamasi pantai agar kita tau apa sebenarnya reklamasi itu dan agar kebijakan ini tidak salah digunakan seperti polemik Reklamasi tanjung benoa saat ini.

Page 5: Reklamasi dan Mitigasi

RUMUSAN MASALAHDari latarbelakang diatas kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1.Apa pengertian Reklamasi?2.Undang- undang apa saja yang mengatur mengenai Reklamasi?3.Apakah tujuan dari Reklamasi?4.Bagaimana Dampak positif dan negatifnya ?

TUJUAN PENULISAN MASALAH INIAdalah untuk membahas rumusan masalah diatas

Page 6: Reklamasi dan Mitigasi

BAB II PEMBAHASAN

PENGERTIAN REKLAMASIMenurut pengertiannya secara bahasa, reklamasi berasal dari

kosa kata dalam Bahasa Inggris, to reclaim yang artinya memperbaiki sesuatu yang rusak. Secara spesifik dalam Kamus Bahasa Inggris-Indonesia disebutkan arti reclaim sebagai menjadikan tanah (from the sea). Masih dalam kamus yang sama, arti kata reclamation diterjemahkan sebagai pekerjaan memperoleh tanah.

Para ahli belum banyak yang mendefinisikan atau memberikan pengertian mengenai reklamasi pantai. Kegiatan reklamasi pantai merupakan upaya teknologi yang dilakukan manusia untuk merubah suatu  lingkungan alam menjadi lingkungan buatan, suatu tipologi ekosistem estuaria, mangrove dan terumbu karang menjadi suatu bentang alam daratan.(Maskur, 2008).

Page 7: Reklamasi dan Mitigasi

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa reklamasi adalah Kegiatan yang memanfaatkan lahan yang kurang berguna ,kosong dan berair untuk dijadikan kawasan berguna dengan cara dikeringkan.

Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase (UU No 27 Thn 2007).

Page 8: Reklamasi dan Mitigasi

UNDANG UNDANG YANG MENGATUR TENTANG REKLAMASIPembangunan reklamasi di Indonesia harus mengacu pada berbagai pedoman dan undang-undang yang mengatur tentang reklamasi pantai, antara lain:

•Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai (Peraturan Menteri PU No. 4/PRT/M/2007) yang mencakup penjelasan tentang faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan reklamasi, yaitu aspek fisik, ekologi, sosial ekonomi dan budaya, tata lingkungan dan hukum, aspek kelayakan, perencanaan dan metode yang digunakan. Pedoman ini juga memberikan batasan, persyaratan dan ketentuan teknis yang harus dipenuhi agar suatu wilayah dapat melakukan reklamasi pantai.

•Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang memberi wewenang kepada daerah untuk mengelola wilayah laut dengan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal.

Page 9: Reklamasi dan Mitigasi

•Undang-undang No 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

•Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang yang merupakan guide line bagi daerah untuk mengatur, mengendalikan dan menata wilayahnya dalam satu-kesatuan matra ekosistem,

•Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang mengamanatkan wilayah pesisir diatur secara komprehensif mulai dari perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pengendalian.

•Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana yang mengatur tentang perlindungan terhadap aset baik berupa jiwa, raga, harta sehingga ancaman bencana yang ada di wilayah pesisir dapat diminimalisir.

Page 10: Reklamasi dan Mitigasi

TUJUAN REKLAMASI

Sesuai dengan definisinya, tujuan utama reklamasi adalah menjadikan kawasan berair yang rusak atau tak berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat. Kawasan baru tersebut, biasanya dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pertanian, serta objek wisata. Dalam perencanaan kota, reklamasi pantai merupakan salah satu langkah pemekaran kota.

Reklamasi diamalkan oleh negara atau kotakota besar yang laju pertumbuhan dan kebutuhan lahannya meningkat demikian pesat tetapi mengalami kendala dengan semakin menyempitnya lahan daratan (keterbatasan lahan). Dengan kondisi tersebut, pemekaran kota ke arah daratan sudah tidak memungkinkan lagi, sehingga diperlukan daratan baru.

Page 11: Reklamasi dan Mitigasi

Reklamasi kawasan perairan merupakan upaya pembentukan suatu kawasan daratan baru baik di wilayah pesisir pantai ataupun di tengah lautan.

Tujuan utama reklamasi ini adalah untuk menjadikan kawasan berair yang rusak atau belum termanfaatkan menjadi suatu kawasan baru yang lebih baik dan bermanfaat untuk berbagai keperluan ekonomi maupun untuk tujuan strategis lain. Kawasan daratan baru tersebut dapat dimanfaatkan untuk kawasan permukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pelabuhan udara, perkotaan, pertanian, jalur transportasi alternatif, reservoir air tawar di pinggir pantai, kawasan pengelolaan limbah dan lingkungan terpadu, dan sebagai tanggul perlindungan daratan lama dari ancaman abrasi serta untuk menjadi suatu kawasan wisata terpadu.

Page 12: Reklamasi dan Mitigasi

Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1990, Tujuan reklamasi yaitu untuk memperbaiki daerah atau areal yang tidak terpakai atau tidak berguna menjadi daerah yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia antara lain untuk lahan pertanian, perumahan, tempat rekreasi dan industry.

Page 13: Reklamasi dan Mitigasi

Sedangkan menurut Max Wagiu 2011 tujuan dari program reklamasi yaitu:

i.Untuk mendapatkan kembali tanah yang hilang akibat gelombang laut

ii.Untuk memperoleh tanah baru di kawasan depan garis pantai untuk mendirikan bangunan yang akan difungsikan sebagai benteng perlindungan garis pantai

iii.Untuk alasan ekonomis, pembangunan atau untuk mendirikan konstruksi bangungan dalam skala yang lebih besar.

Page 14: Reklamasi dan Mitigasi

METODE REKLAMASISecara umum bentuk reklamasi ada dua, yaitu reklamasi

menempel pantai dan reklamasi lahan terpisah dari pantai daratan induk. Cara pelaksanaan reklamasi sangat tergantung dari sistem yang digunakan. Menurut Buku Pedoman Reklamasi di Wilayah Pesisir (2005) dibedakan atas 4 sistem, yaitu :

1.Sistem Timbunan Reklamasi dilakukan dengan cara menimbun perairan pantai sampai muka lahan berada di atas muka air laut tinggi (high water level).

2. Sistem Polder Reklamasi dilakukan dengan cara mengeringkan perairan yang akan direklamasi dengan memompa air yang berada didalam tanggul kedap air untuk dibuang keluar dari daerah lahan reklamasi.

Page 15: Reklamasi dan Mitigasi

3. Sistem Kombinasi antara Polder dan Timbunan Reklamasi ini merupakan gabungan sistem polder dan sistem timbunan, yaitu setelah lahan diperoleh dengan metode pemompaan, lalu lahan tersebut ditimbun sampai ketinggian tertentu sehingga perbedaan elevasi antara lahan reklamasi dan muka air laut tidak besar.

4. Sistem Drainase Reklamasi sistem ini dipakai untuk wilayah pesisir yang datar dan relatif rendah dari wilayah di sekitarnya tetapi elevasi muka tanahnya masih lebih tinggi dari elevasi muka air laut.

Page 16: Reklamasi dan Mitigasi

Sistem timbunan cocok dilakukan pada daerah tropis yang mempunyai curah hujan yang sangat tinggi dan metode ini yang paling popular di Indonesia. Sistem polder dilakukan pada lokasi dengan kondisi drainase yang baik. Reklamasi sistem polder kurang cocok untuk daerah yang mempunyai curah hujan yang sangat tinggi seperti di Indonesia.

Page 17: Reklamasi dan Mitigasi

MENGANALISIS DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF REKLAMASI

Reklamasi pantai merupakan subsistem dari sistem pantai (Suharso 1996). Perubahan pantai dan dampak akibat adanya reklamasi tidak hanya bersifat lokal, tetapi meluas. Reklamasi memiliki dampak positif maupun negatif bagi masyarakat dan ekosistem pesisir dan laut. Dampak ini pun mempunyai sifat jangka pendek dan jangka panjang yang dipengaruhi oleh kondisi ekosistem dan masyarakat disekitar.

Page 18: Reklamasi dan Mitigasi

Dampak positifnya ialah sebagai berikut :1.Untuk peningkatan kualitas dan nilai ekonomi kawasan pesisir,2.Untuk mengurangi lahan yang dianggap kurang produktif, 3.Untuk penambahan wilayah, 4.Untuk perlindungan pantai dari erosi, 5.Untuk peningkatan kondisi habitat perairan, 6.Untuk memperbaiki rejim hidraulik kawasan pantai, 7.Untuk penyerapan tenaga kerja Reklamasi banyak memberikan keuntungan dalam mengembangkan wilayah.8.Untuk memberikan pilihan penyediaan lahan untuk pemekaran wilayah, 9.Untuk penataan daerah pantai, 10.Untuk menciptakan alternatif kegiatan dan pengembangan wisata bahari.

Page 19: Reklamasi dan Mitigasi

Dampak Negatifnya ialah meliputi dampak fisik , biologis dan dampak sosial ekonomi ialah sebagai berikut :

1.Dampak Fisika.perubahan hidro-oseanografi, b.erosi pantai, c.sedimentasi, d.peningkatan kekeruhan, e.pencemaran laut, f. perubahan rejin air tanah, g.peningkatan potensi banjir dan penggenangan di wilayah pesisir

Dampak Biologisa.terganggunya ekosistem mangrove,b. terumbu karang, c.padang lamun, estuaria dan d. penurunan keaneka ragaman hayati karena penimbunan

Page 20: Reklamasi dan Mitigasi

Dampak sosial ekonomi1. kegiatan masyarakat diwilayah pantai sebagian besar adalah petani tambak, nelayan dan buruh, sehingga adanya reklamasi akan mempengaruhi hasil tangkapan dan berimbas pada penurunan pendapatan mereka.2. Terganggunya ekosistem perairan pantai dalam waktu yang lama, pasti memberikan kerusakan ekosistem wilayah pantai, kondisi ini menyebabkan kerusakan pantai. 3. Untuk reklamasi biasanya memerlukan material urugan yang cukup besar yang tidak dapat diperoleh dari sekitar pantai, sehingga harus didatangkan dari wilayah lain yang memerlukan jasa angkutan. 4. Pengangkutan ini berakibat pada padatnya lalu lintas, penurunan kualitas udara, debu, bising yang akan mengganggu kesehatan masyarakatkesulitan akses publik menuju pantai , karena sudah menjadi aset pribadi

Page 21: Reklamasi dan Mitigasi

REKLAMASI DI NEGARA LAINReklamasi di Cao Fe Dian, Tian Jin – Cina

Cao Fe Dian merupakan satu kawasan di pantai timur Beijing yang mengalami pertumbuhan cukup pesat. Berada pada posisi pesisir timur negara Cina atau di pantai barat laut Kuning. Laut Kuning menjadi kawasan perairan yang berkembang karena meningkatkannya aktivitas transportasi dan kegiatan ekonomi yang terjadi pada sisi-sisi pantainya (pantai barat : daratan dan pantai timur Cina), sehingga menjadi sebuah kawasan yang mendunia karena intensitas perkembangan kegiatan ekonominya.

Penyelenggaraan reklamasi di kawasan Cao Fe Dian, Tian Jin dinilai strategis karena selain sebagai perluasan daratan yang ada, juga dinilai akan mampu bersaing dalam perkembangan kawasan Asia Pasifik.

Page 22: Reklamasi dan Mitigasi

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

SEKIAN PRESENTASI DARI KAMI

OM SHANTI SHANTI SHANTI OM