tahapan reklamasi dan revegetasi

7/17/2019 Tahapan Reklamasi Dan Revegetasi

http://slidepdf.com/reader/full/tahapan-reklamasi-dan-revegetasi 1/37

Penambangan batu bara terbuka menyebabkan pembukaan lahan yang luasdan pemindahan lapisan batuan penutup (overburden) dalam jumlah yangbesar. Oleh karenanya, reklamasi wajib dilaksanakan untuk:

1. Mengembalikan daerah bekas tambang ke kondisi yang aman, stabil, dan

produkti.!. Menyediakan tanah yang se"ara ekologi memiliki kegunaan produkti untuk masa depan.

#ntuk memastikan bahwa tahapan reklamasi dilaksanakan se"ara konsistendan berkelanjutan, ditetapkanlah spesi$kasi rehabilitasi yang didukung olehaudit rehabilitasi yang ketat.

%ahapan &eklamasi

'i perusahaan batu bara P% altim Prima oal (P), kegiatan reklamasiterdiri atas tahapan sebagai berikut :

1. Peren"anaan &eklamasi

&eklamasi merupakan bagian tak terpisahkan dari setiap sekuen*tahapanpenambangan. Oleh karenanya, peren"anaan reklamasi menjadi terintegrasidengan peren"anaan tambang, baik jangka panjang maupun pendek.Peren"anaan reklamasi jangka panjang merupakan peren"anaan sampaiberakhirnya masa tambang (lie o mine). Masa tambang ini kemudiandijabarkan lebih terperin"i ke dalam peren"anaan lima dan satu tahunan.Peren"anaan lebih terperin"i per area rehabilitasi dan akses jalan inidijabarkan dalam dump drainage rehabilitation (''&).

!. +urvei eanekaragaman ayati

Prosedur pengelolaan keanekaragaman hayati telah disusun untuk menjaminterlaksananya kegiatan ini. %ahapan ini mengharuskan dilaksanakannyasurvei -ora dan auna pada daerah ren"ana penambangan lima tahun kedepan sebagai dasar pengembangan jenis bibit di kebun pembibitannursery/ dan pengembangan arboretum. 0rboretum ini telah dikembangkansejak !2 di suatu daerah reklamasi bekas tambang di '! +urya denganluas !! hektare.

+ementara itu, nursery memiliki koleksi bibit tanaman sebanyak 23 spesies.'i antara jumlah itu, ada 44 jenis yang merupakan spesies lokal yang banyakdiperoleh dari hutan sekitar. 'ari 44 jenis lokal tersebut, ada 5 spesiestanaman 'iptero"arpa"eae dan 16 spesies yang merupakan tanaman buah7buahan.

4. Pengelolaan %anah



a. Pengelolaan tanah sebelum penambangan. 8ni dilakukan denganmenggunakan alat dan kendaraan khusus untuk pemadatan agar benih7benih tanaman yang terdapat pada tanah tersebut bisa tumbuh lagi didaerah penyebaran. 9alu, tanah dipindahkan dan disebarkan kembali didaerah yang akan direhabilitasi atau disimpan untuk sementara.

b. Penimbunan sementara tanah. Penimbunan sementara ini dilakukan jikadaerah yang akan direhabilitasi belum siap. #ntuk menjaga kualitas tanah ditempat penimbunan, dilakukan penyebaran biji7biji tanaman.

. Penyiapan 'aerah &eklamasi

a. Pembangunan tempat penimbunan. 8ni dilakukan di daerah bekastambang atau daerah7daerah lain untuk penimbunan denganmemperhatikan aspek geoteknik dan lingkungan.

b. Penempatan batuan penutup di daerah bekas pit dan daerah penimbunan.

lasi$kasi dan pemisahan batuan penutup dilakukan berdasarkan padapotensi penimbunan asam batuan, yaitu dengan analisis geokimia net a"idgeneration (;0<) yang dilakukan di 9aboratorium 9ingkungan P.=erdasarkan tes ;0<, batuan yang berpotensi menghasilkan asam (potentiala"id orming atau P0>) dilapisi oleh batuan yang tidak berpotensimenghasilkan asam (non7a"id orming atau ;0>). al ini sangat pentinguntuk mengurangi kemungkinan terjadinya reaksi pembentukan air asambatuan.

%ipe penutup timbunan di P adalah:

7 '1 (1 meter tanah liat dipadatkan ! meter ;0> tidak dipadatkan)7 '! (! meter ;0> dipadatkan ! meter ;0> tidak dipadatkan)

7 '4 (17! meter ;0> tidak dipadatkan)

6. Pembentukan 9ereng =agian 9uar

Pembentukan lereng bagian luar dengan menggunakan do?er. Penimbunandilakukan dengan tinggi tiap tingkatan men"apai 1 meter dengan sudutkemiringan lereng maksimum :1 dan panjang lereng meter.

2. Penimbunan dan Penyebaran %opsoil

%opsoil sangat penting sebagai media tumbuh tanaman. Penyebaran topsoilpada timbunan $nal dilakukan dengan ketebalan 1 meter atau ditentukansesuai persetujuan manager environment.

3. Penggaruan dan Pembuatan +aluran 0ir



7 Penggaruan dilakukan tegak lurus arah kemiringan lereng untuk men"egahtimbulnya erosi permukaan yang dapat melarutkan ?at organik yang ada didalam tanah

7 %ata kelola air di areal rehabilitasi diperlukan untuk mengarahkan aliran ke

tempat yang aman sesuai ren"ana, sehingga erosi lahan dapat di"egah7 #ntuk men"egah terjadinya erosi lahan, bangunan pengendalian erosisangat diperlukan, antara lain dengan "ontour drain dan drop stru"tures

@. Penanaman dan Perawatan %anaman

egiatan penanaman dan perawatan tanaman dilakukan oleh beberapakontraktor lokal di bawah pengawasan supervisor reklamasi.

a. Penanaman. Penanaman di areal reklamasi dilaksanakan dalam tigatahapan.

%ahap pertama: Penanaman tanaman penutup tanah ("over "rop). %ujuan: Pengendalian erosi unsur hara tanah, peningkatan kandunganorganik tanah.

%ahap kedua: Penanaman tanaman pelindung dan buah7buahan.

%ujuan: Men"iptakan iklim mikro yang stabil dan ketersediaan tanaman buah7buahan.

%ahap ketiga: Penanaman tanaman 'iptero"arpa"eae.

%ujuan: Men"iptakan kembali ekosistem yang menyerupai hutan semula.

omposisi jenis tumbuhan yang ditanam adalah !76 jenis dalam satu areayang meliputi: pionir A, primer A, dan wild lie !A.

b. Perawatan. Perawatan tanaman dilakukan sebanyak tiga kali dalam satutahun, yaitu pada bulan ke74, 2, dan 1! setelah penanaman. egiatan inimeliputi pemangkasan dahan, pembersihan gulma, penggemburan tanah,dan pemberian pupuk.

5. Pemantauan &ehabilitasi dalam eanekaragaman ayati

Program pemantauan daerah rehabilitasi P dibentuk untuk:

7 Mengevaluasi perkembangan daerah rehabilitasi.

7 Memastikan perkembangan daerah rehabilitasi mengarah padaterbentuknya kembali ekosistem yang se"ara ungsi dan struktur dapatmemenuhi kriteria keberhasilan daerah rehabilitasi.

egiatan pemantauan tanaman meliputi:



7 Pemantauan awal (initial monitoring): 'ilakukan pada tanaman berumur 4,2, 5, dan 1! bulan setelah penanaman.

7 Pemantauan jangka panjang (long7term monitoring): 'ilakukan padatanaman berumur 4, 2, dan 1! tahun setelah penanaman.

0pabila ditemukan hasil yang tidak sesuai dengan kriteria keberhasilan,maka dilakukan tindakan7tindakan perbaikan seperti penumpukan dantambal sulam.

=eberapa kegiatan monitoring lainnya meliputi:

7 Monitoring auna (inse"ts, aves, mammals, reptiles)

7 +tudi perkembangan siat $sik dan kimia tanah

7 Produksi biomassa tegakan

+umber: =rosur P% altim Prima oal (P) melalui website : sobatbumi."om

0dapun %ahapan atau kegiatan yang dilakukan dalam reklamasi lahanpertambangan ialah:

Melakukan penimbunan lahan kemudian menempelkan lapisan tanah ygsubur (top soil) di lahan yang akan direklamasi. 8ni bertujuan untukmemberikan lapisan penyubur sehingga memudahkan tanaman untuktumbuh dan memberikan kekuatan menyangga tanah karena lahan ekstambang umumnya miskin unsur hara, memiliki porositas tinggi danpenyerapan air rendah.

%ahap persiapan lahan yaitu dengan perataan lahan ("ontour leveling). %ahapan ini adalah meratakan sehingga nantinya memudahkan penimbunantop soil, menguatkan porositas da menyerap air. &eklamasi memang dapatdilakukan di lahan miring atau lereng meskipun akan ditemui banyakkesulitan. 9ahan yang kemiringannya sudah diratakan akan memudahkanproses lanjut reklamasi. Pemadatan lapisan tanah untuk menstabilkan lerengini dilakukan dengan tra"tor, grader atau bulldo?er (sheep oot roller). 'i



beberapa lokasi lahan yang "uram, maka pemadatan ini ditarik denganbulldo?er. +etelah tanah dipadatratakan, maka selanjutnya perlu dibuatsaluran drainase untuk mengatur penyaliran.

ydroseeding adalah aktivitas penyebaran atau penyemaian lahan reklamasi

dengan bibit tanaman perintis (umumnya yang digunakan adalah"entro"ema) yang sebelumnya telah di"ampurkan dengan ertili?er dan aditi lainnya. Penyebaran dilakukan dengan tru"k hydro seeder. ydro seeding inibertujuan untuk meningkatkan kualitas tanah sehingga tanaman akanmendapatkan lingkungan yang baik.

%ahap selanjutnya bisa dilakukan penanaman pohon, #ntuk penanamanpohon, maka disusun pembuatan lubang tanam untuk anakan dengandimensi disesuaikan dengan kebutuhan. Media tanam yang diperlukanumumnya adalah tanah top soil, pupuk (kompos) dan ertili?er lainnya. Baraktanam juga disesuaikan. #ntuk memperkuat lahan maka biasanya

ditambahkan jarring (mesh) di selanjang lokasi juga untuk men"egahlongsor. Pohon yang ditanam dalam reklamasi adalah Pohon yang "epattumbuh, biasanya Pohon 0kasia. Pemilihan pohon "epat tumbuh (sengon,angsana*Ptero"arpus 8ndi"us atau akasia*0"a"ia Mangium) adalah alternativeawal untuk merevegatasi lahan eks tambang. %anaman ini adalah dua daribeberapa jenis tanaman reklamasi yang "epat tumbuh. 'alam beberapatahun dengan maintenan"e yang baik, hampir dapat dipastikan reklamasiakan berjalan bagus.

Penambangan batubara terbuka (open mining) menghasilkan bahan7bahannon7batubara dalam jumlah besar, yang ditimbun di tempat lain (disebut

overburden). =ahan7bahan tersebut terdiri atas "ampuran tanah bagian atas(hori?on 0 dan =), dan bahan induk tanah, seperti batuliat ("laystone),batulanau (siltstone), batupasir (sandstone), atau tua volkan, yangmempunyai siat $sik tanah buruk, dan seringkali mengandung unsur7unsurkimia bera"un.

%eknik reklamasi terdiri atas gabungan:

Penggunaan amelioran, berupa bahan organik, pupuk kandang, kapurpertanian,

Penanaman tanaman penutup tanah, danPenanaman kayu7kayuan (penghijauan).

%eknologi yang digunakan:

Penggunaan emulsi aspal (bitumenous emulsion), dan

Menanam tanaman penutup tanah seperti >lemingia "ongesta.



Cmulsi aspal berungsi sebagai perekat butiran7butiran pasir sehinggamembentuk agregat yang relati stabil, agar mampu mengikat air untukmendukung pertumbuhan tanaman >lemingia "ongesta adalah tanamanlegum perdu, dapat men"apai tinggi 476 meter, tumbuh "epat, berdaunbanyak, dapat dipangkas dan hasil pangkasannya digunakan sebagai pupuk

organik, dan apabila terbakar mampu segera bertunas kembali.KESIMPULAN

&eklamasi yang berkaitan tentang kegiatan Pertambangan yaitu suatu usahamemperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi dalam kawasanhutan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan dan energiagar dapat berungsi se"ara optimal sesuai dengan peruntukannya.

%eknik reklamasi terdiri atas gabungan yaitu Penggunaan amelioran, berupabahan organik, pupuk kandang, kapur pertanian, penanaman tanamanpenutup tanah, dan penanaman kayu7kayuan (penghijauan).

DAFTAR PUSTAKA

Makalah Dak dan ewajiban +erta 9aranganD.!11.elompok E88.Burusan %eknik Pertambangan #niversitas Palangkaraya.

http:**id.wikipedia.org*wiki*=atuFbara

Prasetyo &adyan. !1. &eklamasi pada lahan tambang.(http:**radyanprasetyo.blogspot."om*!1*1*reklamasi7pada7lahan7tambang.html). 'iunduh pada hari senin 16 Oktober !1!.

&C90M0+8 900; =C0+ %0M=0;<G G



+e"ara umum yang harus diperhatikan dan dilakukan dalammerehabilitasi*reklamasi lahan bekas tambang yaitu dampak perubahan darikegiatan pertambangan, rekonstruksi tanah, revegetasi, pen"egahan airasam tambang, pengaturan drainase, dan tataguna lahan pas"a tambang.

egiatan pertambangan dapat mengakibatkan perubahan kondisilingkungan. al ini dapat dilihat dengan hilangnya ungsi proteksi terhadaptanah, yang juga berakibat pada terganggunya ungsi7ungsi lainnya. 'isamping itu, juga dapat mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati,terjadinya degradasi pada daerah aliran sungai, perubahan bentuk lahan,dan terlepasnya logam7logam berat yang dapat masuk ke lingkunganperairan.G G

&ekonstruksi %anahG

#ntuk men"apai tujuan restorasi perlu dilakukan upaya seperti rekonstruksilahan dan pengelolaan tanah pu"uk. Pada kegiatan ini, lahan yang masihbelum rata harus terlebih dahulu ditata dengan penimbunan kembali (ba"k$lling) dengan memperhatikan jenis dan asal bahan urugan, ketebalan, danada tidaknya sistem aliran air (drainase) yang kemungkinan terganggu.Pengembalian bahan galian ke asalnya diupayakan mendekati keadaanaslinya. etebalan penutupan tanah (sub7soil) berkisar 371! "m yangdilanjutkan dengan re7distribusi tanah pu"uk (<ambar 3).

9ereng dari bekas tambang dibuat bentuk teras, selain untuk menjagakestabilan lereng, diperuntukan juga bagi penempatan tanaman revegetasi(<ambar 2 dan 1!).G

<ambar 2. +kema bentuk teras kebun dan guludan (PP onservasi, !2)G

<ambar G 3. Pengurugan kembali bekas tambang emas di Hetar (>otokoleksi &. utamadi)G

&evegetasiG

Perbaikan kondisi tanah meliputi perbaikan ruang tubuh, pemberian tanah

pu"uk dan bahan organik serta pemupukan dasar dan pemberian kapur.endala yang dijumpai dalam merestorasi lahan bekas tambang yaitumasalah $sik, kimia (nutrients dan toIi"ity), dan biologi. Masalah $sik tanahmen"akup tekstur dan struktur tanah. Masalah kimia tanah berhubungandengan reaksi tanah (p), kekurangan unsur hara, dan mineral toIi"ity.#ntuk mengatasi p yang rendah dapat dilakukan dengan "ara penambahankapur. +edangkan kendala biologi seperti tidak adanya penutupan vegetasi



dan tidak adanya mikroorganisme potensial dapat diatasi dengan perbaikankondisi tanah, pemilihan jenis pohon, dan pemanaatan mikrori?a.

+e"ara ekologi, spesies tanaman lokal dapat beradaptasi dengan iklimsetempat tetapi tidak untuk kondisi tanah. #ntuk itu diperlukan pemilihan

spesies yang "o"ok dengan kondisi setempat, terutama untuk jenis7jenisyang "epat tumbuh, misalnya sengon, yang telah terbukti adapti untuktambang. 'engan dilakukannya penanaman sengon minimal dapatmengubah iklim mikro pada lahan bekas tambang tersebut. #ntukmenunjang keberhasilan dalam merestorasi lahan bekas tambang, makadilakukan langkah7langkah seperti perbaikan lahan pra7tanam, pemilihanspesies yang "o"ok, dan penggunaan pupuk.

#ntuk mengevaluasi tingkat keberhasilan pertumbuhan tanaman pada lahanbekas tambang, dapat ditentukan dari persentasi daya tumbuhnya,persentasi penutupan tajuknya, pertumbuhannya, perkembangan akarnya,

penambahan spesies pada lahan tersebut, peningkatan humus, penguranganerosi, dan ungsi sebagai $lter alam. 'engan "ara tersebut, maka dapatdiketahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang di"apai dalam merestorasilahan bekas tambang (&ahmawaty, !!).G

0#0;G

0ri, 8., !3. Peren"anaan %ambang %otal +ebagai #paya PenyelesaianPersoalan 9ingkungan 'unia Pertambangan, #niversitas +am &atulangi,Manado

erlina, !. Melongok 0ktivitas Pertambangan =atu =ara 'i %abalong,&eklamasi 1 Persen Mustahil. =anjarmasin Post, =anjarmasin

8namdar, 0., dan Makinuddin, ;., !!. elian Mine losure +teeringommittee, 8ndependent >a"ilitatorJKLs &eport

Pribadi, P., !3. Peranan 0sosiasi 'alam Peningkatan ualitas Program +&Perusahaan %ambang, 8ndonesian Mining 0sso"iation, =alikpapan.

P%. =erau oal, !3. Pengembangan dan Penggunaan =iodisel di P%. =erauoal =ebasis %anaman Barak, http:**pub.bhaktiganesha.or.id*itb33*$les*=iouelA!papers



arliansyah, M.&., !1. 0spek 9ingkungan 'alam 0M'09 =idangPertambangan. Pusat Pengembangan dan Penerapan 0M'09. Bakarta

PP onservasi, !2. Cnsiklopedi =ahan <alian 8ndonesia, +eri=atugamping, Pusat +umber 'aya <eologi, =andung.

&ahmawaty, !!. &estorasi 9ahan =ekas %ambang berdasarkan aidahCkologi, >akultas Pertanian, #niversitas +umatera #tara, Medan.

&idwan, M., !3. %anaman Barak di =ekas %ambang =atu =ara, arian #mum

+ore +inar arapan.&ohmana,G 'junaedi, C.., dan Pohan, M.P., !3.8nventarisasi =ahan <alian Pada =ekas %ambang di Pulau =intan Provinsiepulauan &iau, Pusat +umber 'aya <eologi, =andung.

+uprapto, +.B., !2. Pemanaatan dan Permasalahan Cndapan Mineral+ul$da pada egiatan Pertambangan. =uletin +umber 'aya <eologi. Eol. 1;o. !.

%ain, ., +uhandi, &osyid dan &omana, !1. Pendataan =ahan <alian %ertinggal di abupaten utai artanegara, alimantan %imur, 'irektorat8nventarisasi +umber 'aya Mineral, =andung

%ain, ., +uprapto, +.B., dan +uhandi, !4. Pemantauan dan Cvaluasionservasi +umber 'aya Mineral di 'aerah =elang, abupaten Minasa,+ulawesi #tara, 'irektorat 8nventarisasi +umber 'aya Mineral, =andung

%ain, ., +utrisno, dan +uprapto, +.B., !6. Pemantauan dan Cvaluasionservasi +umber 'aya Mineral di abupaten almahera #tara, ProvinsiMaluku #tara, 'irektorat 8nventarisasi +umber 'aya Mineral, =andung

Hidhiyatna, '., Pohan, M.P., Putra, ., !2. 8nventarisasi =ahan <alian PadaHilayah =ekas %ambang di 'aerah =elitung, =abel, G Pusat +umber 'aya<eologi, =andungG G



http:**psdg.bgl.esdm.go.id*indeI.phpNoption"omF"ontentid258temid6!@

reklamasi lahan tambang

&C90M0+8 dan &CEC<0%0+8 %0;0M0; P0'0 900; =C0+ %0M=0;< '8+#90HC+8 +C90%0;

%ugas ini disusun untuk memenuhi Mata uliah Penerapan +istem Pertanian=erkelanjutan

O9C

1. <anda 0rie +. (11161611)

!. 'ewi Puspa 0. (111616111)

http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&id=609&Itemid=528






4. 0jeng Hidyaningrum (1116161111)

. +heilla 0nandyta &. (111616111!)

P&O<&0M +%#'8 0<&O%C;O9O<8* =C0+8+H0 #;<<#90;

>0#9%0+ PC&%0;80;

#;8EC&+8%0+ BCM=C&

!1!

=0= 1. PC;'0#9#0;

1.1 9atar =elakang

ebutuhan pangan terus meningkat sementara ketersediaan lahan semakinmenurun dengan adanya alih ungsi lahan pertanian untuk kegiatankegiatan

di luar pertanian. <una mengatasi permasalahan tersebut maka minimal adadua hal yang harus dilakukan: pertama adalah mengendalikan alih ungsilahan pertanian, dan ke dua adalah meningkatkan kualitas lahan kritis agardapat kembali berungsi sebagai lahan pertanian. 0lternati ke dua harusdigalakkan untuk mengantisipasi kegagalan dalam mengendalikan alihungsi lahan pertanian untuk kegiatan di luar pertanian.

+alah satu lahan kritis yang berpotensi untuk dialihungsikan menjadi lahanpertanian adalah lahan bekas tambang batubara. 9ahan bekas tambangseperti batubara, pasir, emas dll yang biasanya memiliki tingkat kepadatanyang tinggi dan kurang subur dikarenakan adanya bahan7bahan timbunan

yang berasal dari lapisan bawah tanah, baik hori?on maupun bahan induktanah. 9alu lintas alat7alat berat selama proses penambangan danpenimbunan juga berperan penting dalam menghasilkan lapisan tanahpermukaan yang padat dan terjadinya penutupan pori7pori tanah (sura"esealing and "rusting) (ermawan, !!). 'alam kondisi yang demikian,sebagian besar tanaman pangan tidak mampu tumbuh baik karenaterbatasnya penetrasi akar ke dalam tanah untuk mendapatkan air dan



nutrisi. 0ir in$ltrasi seperti "urah hujan dan irigasi menjadi sulit menembuspermukaan tanah dengan adanya penutupan pori tersebut. Perke"ambahanbenih tanaman juga menjadi terhambat pada tanahtanah di lahan bekastambang akibat pembentukan kerak ("rust ormation) dan peningkatankekuatan tanah ketika tanah menjadi kering (Hhitemore et al., !11).

Peraturan Pemerintah &epublik 8ndonesia ;omor 32 %ahun !@ tentang&ehabilitasi dan &eklamasi utan mengharuskan setiap perusahaan tambanguntuk melakukan revegetasi pada lahan7lahan kritis bekas tambang. %indakan revegetasi tersebut dilakukan dengan menanam vegetasi reklamasipada lokasi7lokasi yang sudah selesai ditambang meskipun aktivitaspertambangan se"ara keseluruhan masih berjalan. %ujuan dari reklamasitersebut adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan bekas tambangantara lain dengan dialihungsikan untuk produksi tanaman pertanian.0pabila i?in usaha penambangan diberikan kepada perusahaan =adan #sahaMilik ;egara, maka perusahaan diwajibkan untuk men"adangkan sebagianlahan bekas tambang yang telah direklamasi tersebut untuk mendukungketahanan pangan.

%aylor et al. (!1) merangkum variabel kualitas tanah yangperubahannyaberpengaruh se"ara signi$kan terhadap pertumbuhan tanaman. Eariabeltersebut antara lain adalah p, nitrogen total, osor tersedia, serta kalium,kalsium, besi dan aluminium dapat ditukar. 'engan demikian, variabeltersebut harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi peningkatan kualitastanah bekas tambang dalam rangka pen"adangan lahan untuk pertaniantanaman pangan. +elain itu, tekstur dan karbon organik tanah merupakan

variabel lain yang harus dievaluasi karena keduanya sangat menentukankebutuhan dan e$siensi penambahan unsur hara melalui pemupukan(ermawan et al., !). Proses alihungsi lahan bekas tambang menjadilahan pertanian tanaman pangan membutuhkan tiga tahapan reklamasi.etiga tahapan reklamasi tersebut adalah sebagai berikut: (i) pemulihanungsi lahan yang telah kritis dan rusak, antara lain melalui penanamanvegetasi reklamasi, (ii) peningkatan ungsi lahan kritis dan lahan rusak yangsudah dipulihkan agar menjadi lahan yang produkti, termasuk untukproduksi tanaman pangan, dan (iii) pemeliharaan ungsi lahan yangungsinya telah dipulihkan dan ditingkatkan tersebut agar tidak kembalimenjadi lahan kritis dan lahanrusak. =erdasarkan uraian di atas, makapenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peningkatan beberapa variabelkualitas tanah pada lahan bekas tambang batubara pas"a reklamasi agarsesuai untuk alih ungsi menjadi lahan pertanian tanaman pangan.

1.! %ujuan



%ujuan dari makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui bagaimana "aramengelola lahan bekas galian dan "ara untuk membudidayakan tanaman dilahan ini.

=0= !. %8;B0#0; P#+%00

!.1 Pertambangan

egiatan pertambangan adalah bagian dari kegiatan pembangunanekonomi yang mendayagunakan sumber daya alam dan diharapkan dapatmenjamin kehidupan di masa yang akan datang. +umber daya alam yangtidak terbarukan harus dikelola agar ungsinya dapat berkelanjutan.Pelaksanaan pertambangan diharapkan dapat memberikan jaminanpengembangan dalam praktek rehabilitasi serta mengaplikasikan praktekberkelanjutan. Persoalan yang akan timbul akibat dari kegiatan

pertambangan yang kurang tepat dapat menimbulkan dampak negati terhadap lingkungan berupa penurunan produksivitas tanah, pemadatantanah, terjadinya erosi dan sedimentasi, terjadinya gerakan tanah*longsoran,penurunan biodiversitas -ora dan auna serta perubahan iklim mikro ('arwo,!4).

0. egiatan Pertambangan dan 0spek 9ingkungan

egiatan pertambangan merupakan kegiatan usaha yang kompleks dansangat rumit, sarat risisko, merupakan kegiatan usaha jangka panjang,melibatkan teknologi tinggi, padat modal, dan aturan regulasi yang

dikeluarkan dari beberapa sektor. +elain itu, kegiatan pertambanganmempunyai daya ubah lingkungan yang besar, sehingga memerlukanperen"anaan total yang matang sejak tahap awal sampai pas"a tambang.Pada saat membuka tambang, sudah harus diahami bagaimana menutuptambang. &ehabilitasi*reklamasi tambang bersiat progresi, sesuai ren"anatata guna lahan pas"a tambang.

%ahapan kegiatan peren"anaan tambang meliputi penaksiran sumberdayadan "adangan, peran"angan batas penambangan ($nal*ultimate pit limit),pentahapan tambang, penjadwalan produksi tambang, peran"angan tempatpenimbunan (waste dump design), perhitungan kebutuhan alat dan tenaga

kerja, perhitungan biaya modal dan biaya operasi, evaluasi $nansial, analisisdampak lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan (orporate +o"ial&esponsibility) termasuk pengembangan masyarakat (ommunity'evelopment) serta Penutupan tambang. Peren"anaan tambang, sejak awalsudah melakukan upaya yang sistematis untuk mengantisipasi perlindunganlingkungan dan pengembangan pegawai dan masyarakat sekitar tambang



(0ri, !3).egiatan pertambangan pada umumnya memiliki tahap7tahapkegiatan sebagai berikut :

1. Cksplorasi

!. Ckstraksi dan pembuangan limbah batuan

4. Pengolahan bijih dan operasional pabrik pengolahan

. Penampungan tailing, pengolahan dan pembuangannya

6. Pembangunan inrastuktur, jalan akses dan sumber energi

2. Pembangunan kamp kerja dan kawasan pemukiman.

Pengaruh pertambangan pada aspek lingkungan terutama berasal daritahapan ekstraksi dan pembuangan limbah batuan, dan pengolahan bijihserta operasional pabrik pengolahan.

'iperkirakan lebih dari !*4 kegiatan eksrtaksi bahan mineral di duniadilakukan dengan pertambangan terbuka. %eknik tambang terbuka biasanyadilakukan dengan open7pit mining, strip mining, dan Quarrying, tergantungpada bentuk geometris tambang dan bahan yang digali.

Ckstraksi bahan mineral dengan tambang terbuka sering menyebabkanterpotongnya pun"ak gunung dan menimbulkan lubang yang besar. +alahsatu teknik tambang terbuka adalah metode strip mining (tambang bidang).'engan menggunakan alat pengeruk, penggalian dilakukan pada suatubidang galian yang sempit untuk mengambil mineral. +etelah mineraldiambil, dibuat bidang galian baru di dekat lokasi galian yang lama. =atuanlimbah yang dihasilkan digunakan untuk menutup lubang yang dihasilkanoleh galian sebelumnya. %eknik tambang seperti ini biasanya digunakanuntuk menggali deposit batubara yang tipis dan datar yang terletak didekatpermukaan tanah.

%eknik penambangan Quarrying bertujuan untuk mengambil batuanornamen, dan bahan bangunan seperti pasir, kerikil, bahan industri semen,serta batuan urugan jalan. #ntuk pengambilan batuan ornamen diperlukanteknik khusus agar blok7blok batuan ornamen yang diambil mempunyaiukuran, bentuk dan kualitas tertentu. +edangkan untuk pengambilan bahan

bangunan tidak memerlukan teknik yang khusus. %eknik yang digunakanserupa dengan teknik tambang terbuka.

%ambang bawah tanah digunakan jika ?ona mineralisasi terletak jauh dibawah permukaan tanah sehingga jika digunakan "ara tambang terbuka jumlah batuan penutup yang harus dipindahkan terlalu besar. Produkti$tastambang bawah tanah 6 sampai 6 kali lebih rendah dibanding tambang



terbuka, karena ukuran alat yang digunakan lebih ke"il dan akses ke dalamlubang tambang lebih terbatas.

egiatan ekstraksi menghasilkan limbah*waste dalam jumlah yang sangatbanyak. %otal waste yang diproduksi dapat bervariasi antara 1 A sampai

sekitar 55,55 A dari total bahan yang ditambang. 9imbah utama yangdihasilkan adalah batuan penutup dan limbah batuan. =atuan penutup(overburden) dan limbah batuan adalah lapisan batuan yang tidak*miskinmengandung mineral ekonomi, yang menutupi atau berada di antara ?onamineralisasi atau batuan yang mengandung mineral dengan kadar rendahsehingga tidak ekonomis untuk diolah. Penutup umumnya terdiri dari tanahpermukaan dan vegetasi sedangkan batuan limbah meliputi batuan yangdipindahkan pada saat pembuatan terowongan, pembukaan dan eksploitasisingkapan bijih serta batuan yang berada bersamaan dengan singkapanbijih.

al7hal pokok yang perlu mendapatkan perhatian pada kegiatan ekstraksidan pembuangan limbah*waste agar sejalan dengan upaya reklamasiadalah :

1. 9uas dan kedalaman ?ona mineralisasi

!. Bumlah batuan yang akan ditambang dan yang akan dibuang yangakan menentukan lokasi dan desain penempatan limbah batuan.

4. emungkinan siat ra"un limbah batuan

. Potensi terjadinya air asam tambang

'ampak terhadap kesehatan dan keselamatan yang berkaitan dengankegiatan transportasi, penyimpanan dan penggunaan bahan peledak danbahan kimia ra"un, bahan radio akti di kawasan penambangan dangangguan pernapasan akibat pengaruh debu.

1. +iat7siat geoteknik batuan dan kemungkinan untuk penggunaannyauntuk konstruksi sipil (seperti untuk lands"aping, dam tailing, atau lapisanlempung untuk pelapis tempat pembuangan tailing).

!. Pengelolaan (penampungan, pengendalian dan pembuangan) lumpur(untuk pembuangan overburden yang berasal dari sistem penambangan

dredging dan semprot).

4. erusakan bentang lahan dan keruntuhan akibat penambangan bawahtanah.

. %erlepasnya gas methan dari tambang batubara bawah tanah.



egiatan pertambangan dapat berdampak pada perubahan*rusaknyaekosistem. Ckosistem yang rusak diartikan sebagai suatu ekosistem yangtidak dapat lagi menjalankan ungsinya se"ara optimal, seperti perlindungantanah, tata air, pengatur "ua"a, dan ungsi7ungsi lainnya dalam mengaturperlindungan alam lingkungan. Menurut Bordan (15@6 dalam &ahmawaty,

!!), intensitas gangguan ekosistem dikategorikan menjadi tiga, yaitu:1. &ingan, apabila struktur dasar suatu ekosistem tidak terganggu,sebagai "ontoh jika sebatang pohon besar mati atau kemudian roboh yangmenyebabkan pohon lain rusak, atau penebangan kayu yang dilakukanse"ara selekti dan hati7hati,

!. Menengah, apabila struktur hutannya rusak berat*han"ur, namunprodukti$tasnya tanahnya tidak menurun, misalnya penebangan hutanprimer untuk ditanami jenis tanaman lain seperti kopi, "oklat, palawija danlain7lainnya.

4. =erat, apabila struktur hutan rusak berat*han"ur dan produk$tastanahnya menurun, "ontohnya terjadi aliran lava dari gunung berapi,penggunaan peralatan berat untuk membersihkan hutan, termasuk dalamhal ini akibat kegiatan pertambangan

Menurut usnotodan usumodirdjo (1556), dampak lingkungan akibatkegiatan pertambangan antara lain berupa :

1. Penurunan produktivitas tanah

!. Pemadatan tanah

4. %erjadinya erosi dan sedimentasi

. %erjadinya gerakan tanah dan longsoran

6. %erganggunya -ora dan auna

2. %erganggunya keamanan dan kesehatan penduduk

3. Perubahan iklim mikro

+ebelum melakukan revegetasi perlu dilakukan reklamasi terlebih dahulu.&eklamasi dan revegetasi harus berjalan selaras dan sesuai agar adanya

proses rehabilitasi tersebut menghasilkan suatu kesuburan tanah dengantujuan menyeimbangkan agroekosistem.

!.! &eklamasi

&eklamasi bekas tambang yang selanjutnya disebut reklamasi adalah usahamemperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi dalam kawasan



hutan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan dan energiagar dapat berungsi se"ara optimal sesuai dengan peruntukannya.(Permenhut ;omor: 127pts78871555). &ehabilitasi hutan dan lahan adalahkegiatan yang dimaksudkan untuk memulihkan, mempertahankan danmeningkatkan ungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produkti$tas,

dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetapterjaga. Parotta (1554) dalam +etiawan (!4) menyatakan bahwa tujuanrehabilitasi ekosistem hutan yang m engalami degradasi ialah menyediakan,memper"epat berlangsungnya proses suksesi alami. +elain itu juga untukmenambah produktivitas biologis, mengur angi laju erosi tanah, menambahkesuburan tanah dan menambah kontrol biotik terhadap aliran biogeokimiadalam ekosistem yang ditutupi tanaman. ata reklamasi berasal dari kata tore"laim yang bermakna to bring ba"k to proper state , sedangkan arti umumreklamasi adalah the making o land $t or "ultivation. Membuat keadaanlahan menjadi lebih baik untuk dibudidayakan, atau membuat sesuatu yang

sudah bagus menjadi lebih bagus, sama sekali tidak mengandung implikasipemulihan ke kondisi asal tapi yang lebih diutamakan adalah ungsi dan asaskemanaatan lahan. 0rti demikian juga dapat diterjemahkan sebagaikegiatan7kegiatan yang bertujuan mengubah peruntukan sebuah lahan ataumengubah kondisi sebuah lahan agar sesuai dengan keinginan manusia(Roung dan han, 1553 dalam ;usantara et al. ! ).

egiatan reklamasi meliputi dua tahapan, yaitu:

1. Pemulihan lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yang sudahterganggu ekologinya.

!. Mempersiapkan lahan bekas tambang yang sudah diperbaikiekologinya

untuk pemanaatan selanjutnya.

+asaran akhir dari reklamasi adalah ter"iptanya lahan bekas tambang yangkondisinya aman, stabil dan tidak mudah tererosi sehingga dapatdimanaatkan kembali sesuai dengan peruntukkannya.

!.4 &evegetasi

&evegetasi adalah usaha atau kegiatan penanaman kembali lahan bekas

tambang ('itjen &9P+). +etiadi (!2) menyatakan bahwa model revegetasidalam rehabilitasi lahan yang terdegradasi terdiri dari beberapa modelantara lain restorasi (memiliki aksentuasi pada ungsi proteksi dankonservasi serta bertujuan untuk kembali ke kondisi awal), reorestasi danagroorestri. 9ebih lanjut lagi dinyatakan bahwa aktivitas dalam kegiatanrevegetasi meliputi beberapa hal yaitu (i) seleksi dari tanaman lokal yangpotensial, (ii) produksi bibit, (iii) penyiapan lahan, (iv) amandemen t anah,



(v) teknik penanaman, (vi) pemeliharaan, dan (vii) program monitoring,&evegetasi yang sukses tergantung pada pemilihan vegetasi yang adapti,tumbuh sesuai dengan karakteristik tanah, iklim dan kegiatan pas"apenambangan. Eegetasi yang "o"ok untuk tanah berbatu termasukklasi$kasi herba, pohon dan rumput yang "epat tumbuh, sehingga dapat

mengendalikan erosi tanah. %umbuhan yang bersimbiosis denganmikroorganisme tanah yang mampu mem$ksasi nitrogen adalah salah satuvegetasi revegetasi lahan pas"a tambang, seperti tanaman yang term asukdalam amili 9egumino"eaea (Eogel, 15@3 dalam +etiawan, !4).

Pada lahan bekas tambang, revegetasi merupakan sebuah usaha yangkompleks yang meliputi banyak aspek, tetapi juga memiliki banyakkeuntungan. =eberapa keuntungan yang didapat dari revegetasi antara lain,menjaga lahan terkena erosi dan aliran permukaan yang derasS membangunhabitat bagi satwaliarS membangun keanekaragaman jenis7jenis lokalSmemperbaiki produktivitas dan kestabilan tanahS memperbaiki kondisilingkungan se"ara biologis dan estetikaS dan menyediakan tempatperlindungan bagi jenis7jenis lokal dan plasma nutah (+etiadi, !2).

!. Cvaluasi eberhasilan &evegetasi

9ahan disebut berhasil direstorasi dan bersiat swalanjut manakala dapatmemenuhi kriteria7kriteria berikut (i) persen daya hidup bibit yang ditanamadalah tinggi, (ii) pertumbuhan vegetasinya normal dan swalanjut, (iii)perkembangan akar dapat menembus tanah asli (yang berkepadatan tinggi)

dan menjangkau bagian lain, (v) penutupan tajuknya "epat, terstrati$kasidan melebar, (v) lahan menghasilkan serasah yang melimpah danterdekomposisi dengan "epat yang ditunjukkan dengan nisbah :; yang"epat turun dan konstan, (vi) terjadi rekolonisasi spesies7spesies spesi$klokasi, dan (vii) ter"ipta habitat bagi beraneka jenis satwa liar. +etidak7tidaknya ada lima hal penting yang harus diingat sehubungan denganrestorasi yaitu (i) rekolonisasi, (ii) retensi hara dan air, (iii) salingtindakbiotik, (iv) produktivitas, dan (v) keswalanjutan (+etiadi, ! dalam;usantara et al. !).

+etiadi (!2) menyebutkan beberapa aktor sebagai bahan evaluasi

revegetasi antara lain, perorma pertumbuhan dan kesesuaian jenisSkesinambungan dan tingkat pemenuhan kebutuhan diri oleh tanamanSpeningkatan lingkungan mikro7habitatS pengurangan dampak terhadaplingkungan serta keuntungan bagi mayarakat sekitar. +edangkan beberapakriteria mengenai lahan revegetasi yang swalanjut antara lain: daya hidupanakan yang tinggiS pertumbuhan tanaman yang normal danberkesinambunganS perkembngan akar yang telah mampu menembus



lubang tanamS penutupan tajuk yang "epat, beragam dan berstrati$kasiSproduksi serasah yang banyak dan mudah terdekomposisiS dapatmenghasilkan kolonisasi spesies lokal dan dapat men"iptakan suasana yang"o"ok bagikehidupan satwa liar.

!.6 +uksesi dan limaks

+uksesi adalah perubahan7perubahan langsung yang berkaitan denganwaktu dalam komposisi komunitas dan siat7siat ekosistem lainnya. +uksesidisebabkan dinamikan individu7individu di dalam ekosistem karena merekaberinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan $sik. Perubahan langsungdalam komposisi spesies timbul ketika individu7individu dari beberapaspesies digantikan oleh individu7individu dari spesies lain pada waktu

individu pertama mati (M";aughton Hol 155). Manan (155@)menyatakan bahwa suatu rangkaian perubahan masyarakat tumbuhan (jenisdan struktur) bersamaan dengan perubahan habitat tempat tumbuhnya.Perubahan ini tidaklah sembarangan, tetapi dapat diramalkan pola danarahnya.

Mekanisme perubahan dalam suksesi dapat dibedakan menjadi tigatahap utama, yaitu (1) kolonisasi, (!) perubahan $sik lahan, dan (4)pergeseran spesies oleh kompetisi dan antibiosis. +edangkan lementsdalam Mueller7'ombois and Cllenberg (153) membedakan enam subkomponen dalam suksesi (a) nudasi, yaitu terbukanya areal baruS (b)

migrasi, yaitu sampai dan tersebarnya biji di arealS (") e"esis , yaitu prosesperke"ambahan, pertumbuhan dan perkembangbiakan tumbuhan baruS (d)kompetisi, yaitu proses yang mengakibatkan pergantian jenis7jenistumbuhanS (e) reaksi, yaitu adanya proses perubahan habitat karenaaktivitas jenis7jenis baruS dan () klimaks yang merupakan tingkat kestabilankomunitas. Pendapat lain menyatakan bahwa suksesi dimulai daripioneer stageS menuju "onsolidation sta geS lalu pada tingkatan sub klimaksdan berakhir pada klimaks. ('ansereau, 1563 dalam =arnes dan +purr,15@). >reeman et al (1533) menyatakan bahwa kemampuan suatuekosistem untuk mentoleransi penggunaan oleh manusia dan untuk pulih

kembali setalah pemakaian sewenang7wenang, sangat bervariasibergantung pada aktor7aktor iklim dan biologi. 'an meskipun vegetasimasuk dengan "epat menempati kembali daerah yang terbuka, dan suksesibiasanya berjalan "epat, namun pemulihan hutan primer setelah gangguanhebat biasanya berjalan lambat. al ini sebagian karena kerumitan hutanhujan klimkas dan jaringan hubungan tumbuhan dan hewan yang rumitmemperhambat pemulihan setelah mengalami gangguan.



!.2 %anah =ekas 9ahan %ambang

Peningkatan kualitas $sik tanah pada lahan bekas tambang yang telahdirevegetasi selama @ dan 1! tahun. %ekstur tanah bekas tambang termasukkelas lempung berpasir (sandy loam ) dengan kandungan pasir 66765A,

debu !7!3A dan liat 13715A. 'i stribusi ukuran partikel tanah yangdemikian suda h memenuhi persyaratan untuk lahan pertanian tanamanpangan yang mensyaratkan kisaran tekstur antara liat sampai lempungberpasir ('jaenuddin et al ., 155).

'alam hubungannya dengan pertanian tanaman pangan, tekstur tanahberpengaruh terhadap kemudahan dalam pengolahan tanah, ketersediaanair bagi tanaman, dan penentuan kebutuhan nitrogen bagi tana man. %anahyang bertekstur pasir, misalnya, mudah diolah namun kur ang mampumenyediakan air bagi tanaman, kondisi sebaliknya terjadi pada tanahbertekstur liat (ermawan,

!!). 'alam hubungannya dengan kebut uhan nitrogen, tanah dengankandungan pasir kurang dari 26A membutuhkan nitrogen antara 1 sampai! kg*ha (ermawan et al., !), sedangkan apabila kandungan pasirdiatas 3A maka nitrogen yang di butuhkan lebih dari ! kg*ha (Hu et al.,!1).

=erat volume, porositas total dan resistensi penetrasi merupakan tigavariabel yang berhubungan dengan kepada tan tanah. asil penelitian pada %abel 1 menunjukkan bahwa tingkat kepadatan tanah pada lahan bekastambang batubara yang telah direklam asi selama 1! tahun relati sesuai

untuk pertumbuhan tanaman pangan. %ingkat kepadatan tanah bekastambang tersebut lebih rendah dibandi ngkan ketika vegetasi reklamasi baruberumur @ tahun. al ini menunjukkan bahwa pertumbuhan vegetasireklamasi berdampak positi dalam menurunkan kepadatan tanah sehinggasesuai untuk pertumbuhan tanaman pangan. Meskipun demikian, tindakanpengolahan tanah tetap harus dilakukan ketika lahan bekastambangdialihungsikan menjadi lahan pertania n tanaman pangan karenasetiap jenis tanaman memiliki respon yang berbeda terhadap kepadatan(=atey, !5).

0ir tanah yang tersedia bagi sebagian besar tanaman adalah air yang tersisa

di dalam ruang pori setelah dihi sap atau ditekan keluar dari dalam tanahdengan gaya sebesar ,1 sampai 16 bar. adar air tanah yang diteliti ketikapengukuran di lapangan adalah 42 sampai 4@A, dan setelah mengalamiproses evaporasi selama 6 dan 11 hari maka kadar air tanah pada keduawaktu tersebut turun masing7 masing menjadi !2 sampai !3A dan 1!sampai 14A. #ntuk tanah bertekstur lempung berpasir, ketiga kisaran kadarair tersebut setara dengan tekanan sebesar masing7masing ,1, 1 dan 1



bar. 'engan demikian, air yang tersisa di dalam tanah setelah menerimatekanan antara ,1 sampai 1 bar, sebagaimana ditemui pada lahan yangditeliti, masih termasuk kategori air tersedia bagi tanaman termasuktanaman pangan.

!.3 ualitas %anah =ekas %ambang

Peningkatan kualitas kimia tanah pada lahan bekas tambang setelahdireklamasi selama @ dan 1! tahun disajikan pada %abel !. 'erajatkemasaman tanah sudah berada pada kisaran yang sesuai untuk tanamanpangan, dimana p berkisar antara ,4 sampai ,6 untuk umur vegetasi @tahun dan ,! sampai ,4 untuk umur vegetasi 1! tahun. Padi sawah danpadi gogo dapat tumbuh baik pada kisaran p , sampai @,6 meskipunpertumbuhan optimum akan di"apai pada kisaran p 6, sampai @,,sementara jenis tanaman pangan non7padi menghendaki kisaran p ,6sampai @,6 ('jaenuddin et al ., 155S 8slami dan #tomo, 1556). 'engandemikian, lahan bekas tambang yang diteliti baru memiliki tingkatkemasaman tanah yang sesuai untuk tana man padi. Pemberian kapurmutlak dilakukan untuk menurunkan derajat kema saman agar lahantersebut dapat digunakan untuk jenis tanaman pangan selain padi.andungan karbon organik (7organik) tanah pada pada lahan yang telahdireklamasi selama @ dan 1! tahun sudah meningkat ke level yang sesuaiuntuk tanaman pangan (diatas ,@A). Meskipun demikian, tanah akanrentan terhadap pemadatan karena memiliki struktur yang tidak stabilapabila kandungan 7organik kurang dari !A (ermawan, 1556). +elain itu,

tanaman pangan akan tumbuh se"ara optimum apabila kandungankarbonorganik berada diatas 6A (%aylor et al., !1). Penambahan bahanorganik tetap harus dilakukan apabila lahan bekas tambang yang ditelitiakan dialihungsikan menjadi lahan pertanian tanaman pangan.

%abel 1. esesuaian variabel $sik tanah pada lahan timbunan bekas tambangyang telah direvegetasi selama @ dan 1! tahun untuk tanaman pangan.



%abel !. esesuaian variabel ki mia tanah pada lahan timbunan bekastambang yang telah direvegetasi selama @ dan 1! tahun untuk tanamanpangan.

andungan nitrogen, osor dan kalium pada lahan bekas tambang masihtergolong sangat rendah sampai rendah meskipun sudah dinyatakan sesuai

untuk budidaya tanaman pangan. Pemberian pupuk nitrogen, osor dankalium sangat direkomendasikan mengingat tanaman pangan membutuhkanketiga unsur hara tersebut dalam jumlah yang besar.

+e"ara singkat, karakteristik dan potensi lahan pertambangan, khususnyatambang batubara di daerah ini adalah umumnya berada pada daerahperbukitan lipatan dan angkatan dari batuan sedimen masam (batupasir,batuliat, serpih dan batulumpur) adalah:

a. =entuk wilayah umumnya berbukit dan sedikit bergelombang. 9ahanberbukit dengan lereng T 16A lebih dominan dari pada 8ahan datar sampaiberombak dan bergelombang.

b. %anah pada timbunan bekas tambang bertekstur halus, masi, porositassangat rendah sehingga mudah menggenang jika hujan, p tanah masam.

". Potensi lahan lebih sesuai untuk tanaman tahunan karet dan kelapa sawittermasuk jenis kayu7kayuan (misal sengon dan akasia) pada lahan berlereng.Pada lahan datar bekas timbunan lebih sesuai untuk padi sawah dari padapalawija lahan kering.

d. Perbaikan terhadap kondisi tanah yang massi adalah dengan pemberianbahan organik atau pupuk kandang disertai pengemburan tanah agar

ter"ipta aerasi tanah yang lebih baik. Pemberian pupuk buatan anorganikmutlak diperlukan karena kesuburannya sangat rendah. 9ahan7lahan yangpotensial untuk pertanian baik yang telah diberi ijin lokasi perkebunanmaupun pada lahan 0P9 termasuk lahan P jika dibutuhkan tidak dibiarkanterlantar dan akan terdegradasi oleh proses erosi. Perlu adanya suatuketegasan dan kebijakan dari daerah maupun pusat agar dimanaatkanse"ara optimal se"ara terkend.ali dan berkelanjutan. 9ahan7lahan bekas



tambang yang potensial untuk pertanian dapat dimanaatkan dengan suatuperlakuan khusus, terutama pemanaatn bahan organik. 9uas danpenyebaran se"ara akurat dari lahan bekas tambang untuk dapat diketahuipotensinya perlu dilakukan pada identi$kasi dan pemetaan tingkat semidetail minimal berskala 1:!6..

=0= 4. PCM=00+0;

4.1 <ambaran &eklamasi dan &evegetasi

0. &eklamasi

&eklamasi bekas tambang merupakan usaha memperbaiki atau memulihkankembali lahan dan vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak sebagai akibatkegiatan usaha pertambangan dan energi agar dapat berungsi se"araoptimal sesuai dengan peruntukannya. egiatan ini dimaksudkan untukmemulihkan, mempertahankan dan meningkatkan ungsi hutan dan lahansehingga daya dukung, produkti$tas, dan peranannya dalam mendukungsistem penyangga kehidupan tetap terjaga. +elain itu juga untukmenambah produktivitas biologis, mengur angi laju erosi tanah, menambahkesuburan tanah dan menambah kontrol biotik terhadap aliran biogeokimiadalam ekosistem yang ditutupi tanaman. Membuat keadaan lahan menjadilebih baik untuk dibudidayakan, atau membuat sesuatu yang sudah bagusmenjadi lebih bagus, sama sekali tidak mengandung implikasi pemulihan kekondisi asal tapi yang lebih diutamakan adalah ungsi dan asas kemanaatanlahan. egiatan reklamasi meliputi:

1. Penyiapan 9ahan

9ahan marginal tersebut belum sepenuhnya men"apai tingkat kesesuaianyang sempurna, karena beberapa variabel masih dalam kondisi marjinal danmemerlukan perhatian tersendiri. Eariabel7variabel yang harus diperhatikanapabila lahan bekas tambang akan dialihungsikan menjadi lahan pertanianadalah kepadatan tanah, kemasaman tanah (p), dan ketersedi aan unsurhara osor. epadatan tanah, yang dalam penelitian ini diperlihatkan olehnilai resistensi penetrasi, berpengaruh terhadap laju pertumbuhan akartanaman dan pergerakan air di dalam tanah. Masih tingginya nilai resistensi

penetrasi pada lahan bekas tambang dapat menghambat pertumbuhantanaman pertanian apabila tidak dilakukan tindakan pengelolaan yang tepat.+ementara kemasaman tanah yang masih relati tinggi dan kandungan osoryang rendah perlu diatasi agar aktor7aktor pendukung pertumbuhantanaman ya ng lain dapatbekerja se"ara optimal.

%anah pada lahan bekas tambang memerlukan tindakan pengolahan se"araintensi, terutama ketika baru pertama kali diusahakan untuk tanaman



pertanian. %indakan diperlukan untuk menghilangkan kepadatan tanah yangbelum sepenuhnya teratasi melalui penanaman vegetasi reklamasi.Mengingat lahan yang diteliti memiliki kandungan pasir yang "ukup tinggi (diatas 6A), dalam jangka panjang tindakan pengolahan tanah intensi tersebut dapat dikombinasi dengan teknik7teknik pengolahan tanah

konservasi seperti olah tanah minimum dan tanpa olah tanah. Penguranganintensitas pengolahan dapat dilakukan pada tanah7tanah berpasir karenaproses pemadatan pada jenis tanah tersebut lebih lambat dibandingkanpada tanah7tanah bertekstur halus. egiatan penyiapan lahan meliputi:

a. &ekontruksi %anah

#ntuk men"apai tujuan restorasi perlu dilakukan upaya seperti rekonstruksilahan dan pengelolaan tanah pu"uk. Pada kegiatan ini, lahan yang masihbelum rata harus terlebih dahulu ditata dengan penimbunan kembali (ba"k$lling) dengan memperhatikan jenis dan asal bahan urugan, ketebalan, dan

ada tidaknya sistem aliran air (drainase) yang kemungkinan terganggu.Pengembalian bahan galian ke asalnya diupayakan mendekati keadaanaslinya. etebalan penutupan tanah (sub7soil) berkisar 371! "m yangdilanjutkan dengan re7distribusi tanah pu"uk

b. Perataan dan Perapihan 9ahan

Perataan dan perapihan lahan perlu dilakukan agar tanah atas (topsoil) tetapberada di posisinya untuk menghindari erosi lebih lanjut.

". Pengapuran

Pemberian kapur pertanian dan penambahan pupuk osor harus dilakukanpada lahan bekas tambang yang akan dimanaatkan untuk lahan pertaniantanaman pangan. 'osis dan jenis bahan kapur dan pupuk yang digunakandapat disesuaikan dengan ketersediaan yang ada serta dengan jeniskomoditas yang diusahakan. Meskipun kandungan nitrogen dan kaliumberada pada harkat yang lebih tinggi dibandingkan osor, penambahankedua unsur tersebut juga dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan hara didalam tanah setelah sebagian terangkut oleh tanaman pada saat panen.Pengembalian sisa7sisa tanaman ke dalam tanah dapat mengembalikanunsur hara dan mengurangi jumlah pupuk yang diberikan.

d. Penggemburan 9ahan

Penggemburan lahan diperlukan agar tanah menjadi lebih subur. al7halyang perlu dilakukan pada kegiatan ini adalah: penambahan pupuk,penambahan mikroorganisme.

!. Menanam %anaman over rop atau %anaman Pioner



=eragam jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai tumbuhan penutuptanah. Pada awalnya, yang digunakan adalah uraso (+a"harum sp), tetapimulai tahun !4, penggunaan uraso telah diganti oleh signal grass(=ra"hiaria de"umbens). =ersamaan dengan itu, dilakukan juga se"arabertahap penggantian uraso (+a"harum sp) di lapangan dengan signal grass

(=ra"hiaria de"umbens) untuk tegakan tahun !4 ke atas.

<ra$k 1. Persentase penutupan tajuk dan penutupan tanah oleh "over "rops

+ignal grass (=ra"hiaria de"umbens) digunakan karena memiliki siat yangdapat "epat tumbuh menutupi lahan, dapat berkembang pada daerah yangmiskin hara dan dapat mengontrol erosi (+helton, !3). %etapi, sepertihalnya uraso (+a"harum sp) yang memiliki penutupan lahan sangat rapat,keberadaannya dapat menghambat terjadinya rekolonisasi. &ekolonisasipada tegakan !4 ke atas, diduga terjadi pada saat masa penggantiantanaman penutupan tanah itu. 'imulai tahun !6, kombinasi dari beberapatanaman yaitu Hynn "assia, burgundi, jenis 9egumina"eae , rotalaria sp.mulai dipergunakan sebagai tumbuhan penutup tanah. 9egumina"eae dipilihkarena dapat menambah ; tanah, tidak berkompetisi dengan tanamanpokok, juga beberapa jenisnya sangat toleran terhadap tanah miskin(adjowigeno, 15@3).

Penutupan lahan oleh signal grass (=r"ahiaria de"umbens), telahmenghasilkan reduksi erosi yang "ukup baik. Pada areal Ponsesa tahuntanam 1555 ditemukan situs erosi alur yang tidak akti karena telah tertutupioleh tumbuhan penutup tanah. 'alam artian bahwa kemungkinan erosi ituterjadi pada saat lahan belum tertutupi dengan baik oleh tumbuhan penutuptanah dan intensitasnya lambat laun berkurang seiring perkembangantumbuhan penutup tanah. Hater log dapat ditemukan pada areal mudadengan tahun tanam !2 dan !3 yang terdapat di luar tegakan.

Penutupan tanah oleh tumbuhan penutup tanah berkaitan erat dengankondisi serasah juga penutupan tajuk. +emakin rapat penutupan tajuk, maka

akan semakin rendah persentase penutupan tanah dan dapat menyebabkanserasah langsung jatuh ke tanah yang memudahkan untuk terjadinyadekomposisi.

Penggunaan "over "rop pada tahap rekalamasi di lahan bekas tambangmempunyai ungsi untuk:



1. Meningkatkan kesuburan dan kelembaban tanah.

!. +ebagai habitat awal auna

4. %empat tumbuh tanaman lain yang bijinya terbawa oleh auna*binatang

<ambar 1. Poeraria Bavani"um

euntungan menanam rumput teki (yperus rotundus) sebagai tanamanpioner:

TT umbinya mahal

TT rumputnya buat pakan ternak

<ambar !. &umput %eki (yperus rotundus)

euntungan &umput +ignal (=ra"hiaria de"umbens):

TT produktivitasnya tinggi

TT toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah

TT tahan hama penyakit

TT dapat mengendalikan erosi.

. <ambar 4. +ignal <rass



=. &evegetasi

&evegatasi adalah kegiatan penanaman kembali pada lahan bekas tambangsebagai usaha memenghindari erosi lahan, membangun habitat bagi satwaliar, biodiversitas, memperbaiki produktivitas dan kestabilan tanah,memperbaiki kondisi lingkungan. Model revegetasi dalam rehabilitasi lahanyang terdegradasi terdiri dari beberapa model antara lain restorasi (memilikiaksentuasi pada ungsi proteksi dan konservasi serta bertujuan untukkembali ke kondisi awal), reorestasi dan agroorestri. %ujuan revegetasi inimenjaga lahan terkena erosi dan aliran permukaan yang derasS membangunhabitat bagi satwaliarS membangun keanekaragaman jenis7jenis lokalSmemperbaiki produktivitas dan kestabilan tanahS memperbaiki kondisilingkungan se"ara biologis dan estetikaS dan menyediakan tempatperlindungan bagi jenis7jenis lokal dan plasma nutah

Perbaikan kondisi tanah meliputi perbaikan ruang tubuh, pemberian tanahpu"uk dan bahan organik serta pemupukan dasar dan pemberian kapur.endala yang dijumpai dalam merestorasi lahan bekas tambang yaitumasalah $sik, kimia (nutrients dan toIi"ity), dan biologi. Masalah $sik tanahmen"akup tekstur dan struktur tanah. Masalah kimia tanah berhubungandengan reaksi tanah (p), kekurangan unsur hara, dan mineral toIi"ity.#ntuk mengatasi p yang rendah dapat dilakukan dengan "ara penambahankapur. +edangkan kendala biologi seperti tidak adanya penutupan vegetasi

dan tidak adanya mikroorganisme potensial dapat diatasi dengan perbaikankondisi tanah, pemilihan jenis pohon, dan pemanaatan mikrori?a.

+e"ara ekologi, spesies tanaman lokal dapat beradaptasi dengan iklimsetempat tetapi tidak untuk kondisi tanah. #ntuk itu diperlukan pemilihanspesies yang "o"ok dengan kondisi setempat, terutama untuk jenis7jenisyang "epat tumbuh misalnya sengon, yang telah terbukti adapti untuktambang. 'engan dilakukannya penanaman sengon minimal dapatmengubah iklim mikro pada lahan bekas tambang tersebut. #ntukmenunjang keberhasilan dalam merestorasi lahan bekas tambang, makadilakukan langkah7langkah seperti perbaikan lahan pra7tanam, pemilihan

spesies yang "o"ok, dan penggunaan pupuk.#ntuk mengevaluasi tingkat keberhasilan pertumbuhan tanaman pada lahanbekas tambang, dapat ditentukan dari persentasi daya tumbuhnya,persentasi penutupan tajuknya, pertumbuhannya, perkembangan akarnya,penambahan spesies pada lahan tersebut, peningkatan humus, penguranganerosi, dan ungsi sebagai $lter alam. 'engan "ara tersebut, maka dapatdiketahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang di"apai dalam merestorasi



lahan bekas tambang (&ahmawaty, !!). egiatan revegetasi dilahan bekastambang yang dapat menunjang keberlajutannya sistem pertania antaralain:

1. 8ntroduksi %anaman eras

=erikut tabel pertumbuhan dengan beberapa spe"ies tanaman yangdilakukan.

=eberapa tanaman yang men"apai persen tumbuh 1A pada tahun ketigamerupakan tanaman pionir lokal yaitu +andro (+andori"um ka"appeae) dan#ru (Clmerelia sp). al itu menandakan bahwa karakteristik lahan sudah"ukup baik bagi tumbuhnya jenis7jenis lokal. 'an juga sudah sejalan denganperaturan pemerintah yang mengharuskan penanaman jenis lokal di arealbekas tambang. =eberapa hal yang dapat menjadi aktor meningkatnya

pertumbuhan, antara lain persiapan lahan yang baik serta kondisi bibit yangmemiliki daya tahan yang baik juga perakaran yang menunjang

&evegetasi yang sukses tergantung pada pemilihan vegetasi yang adapti,tumbuh sesuai dengan karakteristik tanah, iklim dan kegiatan pas"apenambangan. Eegetasi yang "o"ok untuk tanah berbatu termasukklasi$kasi herba, pohon dan rumput yang "epat tumbuh, sehingga dapatmengendalikan erosi tanah. %umbuhan yang bersimbiosis denganmikroorganisme tanah yang mampu mem$ksasi nitrogen adalah salah satuvegetasi revegetasi lahan pas"a tambang, seperti tanaman yang term asukdalam amili 9egumino"eaea.

.<ra$k !. Pertumbuhan tanaman di lahan bekas tambang

Pada setiap areal yang diamati, rekolonisasi sudah terjadi dalam skala ke"il.Pada umumnya, rekolonisasi yang terjadi didominasi oleh liana tak berkayudari jenis Mikania mi"rantha. Benis ini sangatlah mudah untuk tumbuh danmerambat melalui mekanisme ototaksis. Penyebarannya pun relati "epat,karena biji dari Mikania mi"rantha ini sangat ke"il dan mudah untuk terbawa

angin (8++<, !6). 'engan kondisi seperti itu, maka tidak mengherankan jika jenis ini sangat mudah ditemukan di seluruh areal revegetasi ke"uali di'aerah =utoh (tahun tanam 15@6) dan oro serta Petea dengan tahun tanammasing7masing !3 dan !2. %umbuhnya jenis Mikania mi"rantha inididuga berasal dari kompos yang digunakan pada saat persiapan lahan danpenanaman. 0kan tetapi, seiring berjalannya waktu, penyebaran jenis iniyang sangat "epat dan invasi, menjadikan jenis ini memiliki dampak negati



terhadap program revegetasi yaitu dengan "ara menjadi gulma dan dapatmenghambat pertumbuhan tanaman pokok.

!. Penerapan 0grosilvopastura

0grosilvopastura merupakan kombinasi antara tanaman pertanian, tanaman

kehutanan, dan peternakan. 0grosilvopastura diterapkan setelah prosesreklamasi selesai dilakukan. #ntuk penerapan pada lahan bekas tambangdiawali dengan penanaman rumput teki sebagai tanaman pioner untukawalan, karena tanaman rumput teki memiliki kemampuan bertahan hidupdalam kondisi tanah yang miskin unsur hara. Pertumbuhannya normalmeskipun dalam kondisi kritis, dan dapat menghasilkan umbi yang memilikigi?i yang baik, mudah tumbuh, dan budidayanya tidaklah sulit, serta hargaumbinya tinggi dan bisa diperjualbelikan. 9alu, ketika tanah sudah memiliki"ukup unsur hara, dapat dilakukan penanaman budidaya jangka panjangseperti tanaman kehutanan, "ontoh tanaman kayu7kayuan seperti sengon,

karet, jati, dll. +etelah itu bisa ditambah ungsinya di bidang peternakan,seperti pemeliharaan ternak yang biasa hidup dengan memakan apa yangada disekitar lahan, sehingga tidak sulit untuk memperolehnya. Proses inisangat terkait dan saling bersinergis sehingga ada perputaran siklus untukkehidupan jangka panjang dan prosesnya akan berkelanjutan bagi objek7objek yang ada pada suatu populasi di lahan bekas tambang yang telahdibudidayakan tersebut.

#ntuk menerapkan sistem ini memang butuh proses intensi yang"ukup lama, karena ukuran lahan yang akan direvolusi "ukup luas dan butuhdana investasi yang "ukup banyak. ;amun dengan sistem agrosilvopastura

lahan bekas tambang yang sebelumnya adalah lahan yang miskin akanberevolusi menjadi lahan hijau yang lebih baik dan meningkatkan kebutuhanpangan untuk negeri ini.

0grosilvikultur se"ara agroekologi sangat menunjang berjalannyasistem pertanian yang berkelanjutan. 'imana pada sistem ini perpaduanantar tanaman pertanian, kehutanan, dan ternak dalam satu lahan dapatmeningkatkan interaksi biologi dalam suatu ekosistem. Pemilihanagrosilvikultur sebagai salah satu upaya revegetasi pada lahan bekastambang karena dinilai merupakan solusi yang baik. %anaman kehutanan

dapat menahan erosi hebat dari lahan bekas tambang. +edangkan tanamanpertanian merupakan pengahasilan bagi penduduk sekitar. 'an hewanternak dapat dimanaatkan kotorannya sebagai bio7ertili?er. +e"ara spesi$kberikut disajaikan analisis keberlanjutan sistem agrosilvikultur di lahan bekastambang ditinjau dari segi ekonomi, ekologi, dan sosial budaya.

0. 0nalisis ekonomi:



7 9ahan bekas tambang yang merupakan lahan marginal dimanaatkanuntuk kegiatan pertanian dan peternakan, se"ara ekonomi pastimendatangkan keuntungan tersendiri dari kegiatan budidaya ini.

7 +e"ara otomatis kegiatan budidaya di lahan bekas tambang dapat

meningkatkan pendapatan penduduk lokal se"ara berkelanjutan.7 etahanan pangan dapat terpenuhi karena memadukan tanamanpertanian dalam kegiatan budidayanya.

7 asil dari kegiatan budidaya di lahan marginal juga mampu bersaingdengan produk berkualitas lainnya dengan pengolahan yang benar.

7 +e"ara nasional menguntungkan karena dapat membantumelaksanakan pembangunan nasional dengan memanaatkan sumberdayayang ada.

=. 0nalisis ekologi:

7 'engan pemanaatan lahan gambut untuk kegiatan pertanian berartimenyediakan tempat tinggal bagi -ora dan auna sehingga biodeversitassemakin meningkat.

7 otoran hewan dan tanaman di lahan bekas tambang dapatmembantu dalam menyuburkan tanah, bahkan dapat memperbaiki siat $sik,kimia, dan biologi tanah yang telah rusak akibat kegiatan pertambangan.

7 %anaman dilahan gambut dapat menjadi $lter bagi air sehinggakualitas air di lahan bekas tambang semakin meningkat, selain itu akar

tanaman dapat membantu dalam menyimpan air serta menahan terjadinyaerosi.

7 =udidaya di lahan bekas tambang dapat mengurangi ?at bera"unyang dihasilkan dari kegiatan pertambangan.

7 +e"ara etetika, keberadaan sistem agrosilvopastura dapatmempengaruhi lands"ape menjadi lebih baik dari pada kondisi ketika lahanbekas tambang yang tidak dimanaatkan.

7 8klim mikro sekitar lahan pertanaman bekas tambang lebih terjagadan stabil.

7 %er"ipta interaksi biologi yang sangat erat dari kegiatan revegetasi dilahan bekas tambang.

. 0nalisis +osial7=udaya

7 =iasanya di lahan marginal penduduknya masih berada di bawahgaris kemiskinan, dengan aplikasi agrosilvopastura dapat melibatkan



masyarakat dalam kegiatannya sehingga dapat meningkatkan pendapatanmereka.

7 'apat men"iptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal khususnya.

7 0grosilvopastura merupakan salah satu teknologi pertanian yang

aman dan ramah lingkungan.

7 'apat meningkatkan kesejahteraan penduduk.

7 'apat menekan akibat buruk dari kegiatan pertambangan.

4.! =udidaya di 9ahan =ekas %ambang

0. Manajemen Pengairan

'rainase pada lingkungan pas"a tambang dikelola se"ara seksama untukmenghindari eek pelarutan sul$da logam dan ben"ana banjir yang sangatberbahaya, dapat menyebabkan rusak atau jebolnya bendungan penampungtailing serta inrastruktur lainnya. apasitas drainase harusmemperhitungkan iklim dalam jangka panjang, "urah hujan maksimum,serta banjir besar yang biasa terjadi dalam kurun waktu tertentu baikperiode waktu jangka panjang maupun pendek.

0rah aliran yang tidak terhindarkan harus meleweti ?ona mengandungsul$da logam, perlu pelapisan pada badan alur drainase menggunakan

bahan impermeabel. al ini untuk menghindarkan pelarutan sul$da logamyang potensial menghasilkan air asam tambang

<ambar . Penanganan drainase lahan bekas tambang emas Mesel,Minahasa, +ulawesi #tara

=. Manajemen Pemupukan

#ntuk menunjang pertanian berkelanjutan, pupuk yang digunakanberupa pupuk organik. Pemberian pupuk organik bertujuan untuk



memperbaiki siat $sika dan biologi tanah selain itu juga ditujukan untukmemberikan tambahan unsur hara kedalam tanah, terutama unsur nitrogen.Pupuk organik didapat dari kotoran hewan ternak dan kotoran dari tanamanberupa ranting, daun, dll. =ahan pupuk tersebut dapat diolah menjadi pupukkompos. +elain itu, dapat pula ditambahkan pupuk mikori?a. 'engan

mikori?a dapat membantu menyerap pupuk P lebih tinggi (17!3A).

=0= . PC;#%#P

.1 esimpulan

1. &eklamasi merupakan usaha memperbaiki atau memulihkan kembalilahan dan vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak sebagai akibatkegiatan usaha pertambangan dan energi.

!. &evegetasi adalah usaha atau kegiatan penanaman kembali lahan bekastambang.

4. egiatan revegetasi meliputi seleksi dari tanaman lokal yang potensial,produksi bibit, penyiapan lahan, manajemen tanah, teknik penanaman,

pemeliharaan, dan program monitoring.. =erdasarkan analisis ekonomi, ekologi, dan sosial budaya,agrosilvopastura termasuk penerapan sistem pertanian berkelanjutan.

6. =udidaya tanaman pada lahan bekas tambang dinilai kurang "o"okkarena proses untuk menyuburkan tanah dibutuhkan waktu yang "ukup lamasekitar @71! tahun.

.! +aran

+aran yang diberikan pada usaha budidaya tanaman pada lahan bekastambang ini adalah sangat perlu untuk dipraktikkan mengingat lahan bekastambang di 8ndonesia semakin luas dan tidak berdayaguna lagi untuk ituperlu diadakan reklamasi dan revegetasi untuk jangka panjang yang lebihbaik dan untuk memenuhi ketahanan pangan di 8ndonesia.



'0>%0& P#+%00

'epartemen ehutanan, 'irektorat Benderal &ehabilitasi 9ahan dan

Perhutanan +osial. 1553. Pedoman &eklamasi 9ahan %ambang. Bakarta :'ephut.

'aniel %H, B0 elms dan >+ =aker. 15@3. Prinsip7Prinsip +ilvikultur. <adjahMada #niversity Press. Rogyakarta.

'epartement o 8ndustry %ourism and &esour"es, 0ustralian<overnment.!2. Mine &ehabilitation: 9eading Pra"ti"e +ustainable'evelopment Program or %he Mining 8ndustry. ommonwhealth o 0ustralia.

ardjowigeno +. 1556. 8lmu %anah (Cdisi &evisi). 0kademika Pressindo. Bakarta.

Mueller7'ombois ', Cllenberg . 153. 0ims and Method o EegetationC"ology (Hiley 8nternational Cdition). Bohn Hiley and +ons, 8n". #nited +tateso 0meri"a.

+etiawan 8C. !4. Cvaluasi %ingkat eberhasilan &evegetasi Pada 9ahan=ekas %ambang %imah P%. O=0 %8;, oba, =angka7 =elitung. +kripsi. Burusanonservasi +umberdaya utan. >akultas ehutanan.

+oerianegara 8, 8ndrawan 0. 15@3. Ckologi utan 8ndonesia. 9aboratoriumCkologi utan. >akultas ehutanan 8P=, =ogor.

+utisna #, arlina %, Purnadjaja. 155@. Pedoman Pengenalan Pohon utan8ndonesia. Rayasan P&O+C0, =ogor dan Pusdiklat Pegawai +'M'epartemen ehutanan. =ogor. 8P=.



3

PC;<C9O900; 08& 0+0M %0M=0;<

Pengelolaan terpadu air asam tambang (00%) umumnya menyangkutbeberapaaktivitas, seperti pengembangan model geokimia

overburden

*batuan limbah, pen"egahan timbulnya 00% melalui pengkapsulan materialyang berpotensimenghasilkan asam (P0>) dan metode perlakuan akti (netralisasi) atau pasi (melalui proses biologi, geokimia, dan gravitasi).Pengelolaan

overburden

dengan tujuan pengkapsulan materi P0> dianggap sebagai "ara paling baikuntuk menghindaritimbulnya 00% (

<ambar



). =ila diperlukan metode ini dikombinasikan denganmetode pengapuranuntuk menetralisir eUuent masam agar sesuai dengan baku mutu(

<ambar 6

).<ambar . +tandar

overburden

dumping

di P%. altim Prima oal<ambar 6. Pengapuran 00% di P%. altim Prima oal

@

Pengelolaan material P0> yang tidak mengikuti standar selain akanmenimbulkan 00%yang men"emari lingkungan perairan sekitar tambang jugabila ditebarkan di lahanreklamasi akan menyebabkan lahan menjadi sangatmasam sehingga sulit ditanami.

%abel 1

menyajikan hasil analisis tanah di salah satu lokasi lahan reklamasibekastambang yang mengandung material P0>.

%abel 1

. =eberapa siat kimia

overburden

yang mengandung senyawa sul$da ;o ontoh p (1:1)+ (A)

!

O

!

O!

1 <' 1 (7! "m) !.! 1.!! 4.6@! <' 1 (!7 "m) 6.16 1.@ .24 <' ! (7! "m) 4.4 1.@@ .1 <' ! (!7 "m) 2.3 4.15 6.!6 <' (7! "m)2.5@ 4.@2 !.222 <' (!7 "m) 3.!3 4.@3 !.@2+umber: Pusdi &eklatam



(!3)%erlihat pada %abel 1 bahwa semua "ontoh tanah yang dianalisismengandung kadar belerang yang tinggi dan p (

!

O

!

) sangat rendah yang menunjukkan adanya senyawa pirit. emasaman tanah juga sangat tinggi (p

!

O V 4.6) pada lahan7lahan yang tidak dikapur. #ntuk men"egah hal tersebutterjadi maka analisis geokimia material

overburden

sangat diperlukan. Pada kondisi lingkungan sangat masam akibat oksidasipirit, logam7logam berat yang terkandung dalam

overburden

ataupun

tailing

akanlebih mudah larut dan terbawa aliran permukaan, sehingga men"emariair permukaan dan air bawah permukaan. 'alam kondisi kemasaman sepertiitu,tanaman tidak dapat tumbuh se"ara optimal.

PC;#%#P

&eklamasi lahan bekas tambang seringkali menghadapi berbagai hambatanteknis yangmemerlukan solusi sesuai dengan kondisi lapangan. ambatanyang dijumpaidiantaranya kekurangan tanah pu"uk, tanah tidak suburse"ara kimia, $sik dan biologi,lereng "uram, erosi dan sedimentasi tinggi,dan lain7lain. +elain hambatan teknis akibatkondisi alam, sering jugaditemukan kesalahan teknis akibat pemahaman berbeda.+ebagai "ontoh,target penataan lahan adalah lereng landai dan rata. #ntuk men"apai

5

kondisi tersebut digunakan alat7alat berat untuk meratakan. Padahal kondisitersebutmenyebabkan pemadatan tanah yang akan mengganggupertumbuhan tanaman.Pemeliharaan tanaman, terutama pada awal7awal



masa pertumbuhan, perlu dilakukandengan seksama. =ibit mati harussegera disulam, pupuk diberikan sesuai dosis danwaktu, penyemprotanuntuk membasmi hama dan penyakit tanaman, dan bila perludisediakanirigasi, terutama pada musim kemarau.0nalisis geokimia batuan limbahseharusnya dilakukan agar batuan limbah dapatditempatkan sesuai dengan

karakteristiknya untuk men"egah timbulnya air asamtambang. 0nalisisgeokimia batuan limbah dan tanah pu"uk juga bermanaat biladiperlukantindakan ameliorasi terhadap material yang tidak sesuai untukpertumbuhantanaman reklamasi.

=00; =000;

=urger, 0 and .C. ipper. !!. ow to restore orests on sur"e7minedland.&e"lamation <uidelines or +ura"e Mined 9and in +outhwestEirginia.Eirginia ooperative CItention. Publi"ation 271!48skandar,+ujatmiko, and &.+. <autama. !11. 0"id Mine 'rainage Management

in8ndonesian Mines. Paper presented at 3th 0ustralian Horkshop on 0M'heldin 'arwin on Bune !17!, !118skandar dan +uwardi. !5.Meningkatkan eberhasilan &eklamasi 9ahan =ekas%ambang. Makalah d

isampaikan pada +eminar ;asional Pengelolaan9ingkungan Pertambangan/,9embaga

Penelitian #niversitas +riwijaya, !17!!Oktober !5 di PalembangPusdi&eklatam. !3. +tudi &eklamasi 9ahan =ekas %ambang %anah Putihdie"amatan +ebuku, abupaten otabaru, alimantan +elatan.erjasamaPusdi &eklatam dengan P%. =ahari akrawala +ebukuipper, C., B.

+kousen and . Bage. !11. Passive treatment o a"id7minedrainage.&e"lamation <uidelines or +ura"e Mined 9and in +outhwestEirginia.Eirginia ooperative CItention. Publi"ation 27144

http:**www.a"ademia.edu*464554*&eklamasiFdanFPengelolaanF9ahanF=ekasF%ambang

http://www.academia.edu/4353993/Reklamasi_dan_Pengelolaan_Lahan_Bekas_Tambang




tahapan reklamasi dan revegetasi

Documents