peraturan reklamasi dan pascatambang

42
Dr. LANA SARIA, M.Si PERATURAN MENTERI TENTANG PELAKSANAAN REKLAMASI DAN PASCATAMBANG PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERBA (PERMEN 07/2014) KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA

Upload: andrei-antariksa-hadijaya

Post on 09-Dec-2015

87 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

Materi peraturan reklamasi dan pasca tambang yang berlaku dalam lingkup kegiatan pertambangan mineral dan batubara

TRANSCRIPT

Page 1: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Dr. LANA SARIA, M.Si

PERATURAN MENTERI TENTANG

PELAKSANAAN REKLAMASI DAN

PASCATAMBANG PADA KEGIATAN

USAHA PERTAMBANGAN MINERBA(PERMEN 07/2014)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA

DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA

Page 2: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

DAFTAR ISI

1. PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI DAN PASCATAMBANG

2. PENILAIAN DAN PERSETUJUAN

3. PELAKSANAAN DAN PELAPORAN

4. JAMINAN REKLAMASI

5. JAMINAN PASCATAMBANG

6. PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI

7. PENYERAHAN LAHAN PASCATAMBANG

HAL-HAL YANG DIATUR DALAM PERMEN 07/2014

2

Page 3: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI

DAN PASCATAMBANG

1. Rencana Reklamasi Tahap Eksplorasi

2. Rencana Reklamasi Tahap Operasi Produksi

3. Penyusunan Rencana Pascatambang

Page 4: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PENYUSUNAN & TATA LAKSANA RENCANA REKLAMASI TAHAP

EKSPLORASI

Penyelidikan

UmumEksplorasi FS

IUP/IUPK EKSPLORASI

Rencana Reklamasi

Tahap Eksplorasi

Disusun berdasarkan

dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui

Pengajuan

45 hari sebelum

kegiatan

sebelum melakukan kegiatan

eksplorasi yang dapat menyebabkan

lahan terganggu meliputi antara lain

lubang pengeboran, sumur uji,

parit uji, dan/atau sarana

penunjang eksplorasi.

sesuai dengan jangka waktu kegiatan eksplorasi dengan rincian tahunan.

Rencana reklamasi tahap eksplorasi

meliputi:

a. tata guna lahan;

b. rencana pembukaan lahan untuk

kegiatan eksplorasi

c. program reklamasi;

d. rencana biaya reklamasi tahap

eksplorasi; dan

e. kriteria keberhasilan reklamasi

meliputi standar keberhasilan

penataan lahan, revegetasi dan

penyelesaian akhir. (lampiran

VI)

Rencana biaya reklamasi tahap

eksplorasi dihitung berdasarkan

biaya:

a.biaya langsung, antara lain:

1. penatagunaan lahan; dan

2. revegetasi;

b.biaya tidak langsung, antara lain:

1. mobilisasi dan demobilisasi;

2. perencanaan kegiatan;

3. administrasi dan keuntungan

pihak ketiga sebagai kontraktor

pelaksana reklamasi; dan

4. supervisi.Penyusunan Rencana Reklamasi mengacu pada Pedoman Penyusunan Rencana Reklamasi Tahap Eksoplorasi (lampiran I)

4

Page 5: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PENYUSUNAN & TATA LAKSANA RENCANA REKLAMASI TAHAP

OPERASI PRODUKSI

FSIUP/IUPK OPERASI

PRODUKSI

mempertimbangkan:

a. prinsip-prinsip reklamasi

b. sistem dan metode

penambangan berdasarkan hasil

studi kelayakan;

• tambang terbuka; dan

• tambang bawah tanah.

c. kondisi spesifik wilayah

setempat; dan

d. ketentuan peraturan perundang-

undangan.

IUP/IUPK OPERASI PRODUKSI

Rencana Reklamasi

Tahap OP

Disusun berdasarkan

dokumen lingkungan hidup YANG TELAH DISETUJUI

Pengajuan

kegiatan operasi pertambangan yang dapat

mengakibatkan lahan terganggu meliputi

antara lain areal penambangan, areal

penimbunan tanah penutup, areal

penimbunan komoditas tambang, jalan

tambang dan non tambang, pabrik atau

instalasi pengolahan dan pemurnian,

dan/atau sarana penunjang.

sesuai dengan jangka waktu 5 tahun dengan rincian tahunan.

Rencana reklamasi tahap

operasi produksii meliputi:

(Lampiran II)

a. tata guna lahan sebelum dan

sesudah kegiatan operasi

produksi; (*)

b. rencana pembukaan lahan

untuk kegiatan operasi

produksi

c. program reklamasi;

d. rencana biaya reklamasi

tahap operasi; dan

e. kriteria keberhasilan

reklamasi meliputi standar

keberhasilan penataan lahan,

revegetasi, pekerjaan sipil,

dan penyelesaian akhir.

(Lampiran X)

bersamaan dengan pengajuan permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK

Operasi Produksi kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, atau

bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

a.status lahan;

b.bentuk ekosistem;

c.kondisi keanekaragaman hayati; dan

d.kondisi sosial dan budaya.

5

(*) termasuk bukaan lahan eksplorasi

yang dilakukan oleh pemegang IUP OP

Page 6: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PROGRAM REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI(*)

Program reklamasi dapat dilaksanakan dalam bentuk revegetasi dan/atau

peruntukan lainnya, berupa:

a. area permukiman;

b. pariwisata;

c. sumber air; atau

d. budidaya.

Dalam hal pelaksanaan kegiatan tambang secara teknis meninggalkan lubang

bekas tambang maka wajib dibuat rencana pemanfaatan lubang bekas tambang

meliputi:

a. stabilisasi lereng;

b. pengamanan lubang bekas tambang;

c. pemulihan kualitas dan pengelolaan air sesuai peruntukannya;

d. manfaat;

e. pemeliharaan dan pemantauan.

Dalam hal kegiatan reklamasi berada di laut maka rencana reklamasi tahap

operasi produksi wajib disampaikan dengan memuat kegiatan yang meliputi:

a. pengelolaan kualitas air laut;

b. penanggulangan terhadap abrasi dan/atau pendangkalan pantai; dan

c. perlindungan keanekaragaman hayati;

6

Page 7: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

BIAYA REKLAMASI & PERIODE RENCANA REKLAMASI

TAHAP OPERASI PRODUKSI

Rencana biaya reklamasi tahap operasi produksi harus menutup

seluruh biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi termasuk

pelaksanaan kegiatan reklamasi yang dilakukan oleh pihak ketiga.

(*) Penentuan biaya reklamasi tahap operasi produksi pada periode

lima tahun pertama dihitung berdasarkan rencana reklamasi seluas

lahan yang dibuka pada periode lima tahun pertama.

(*) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi wajib

menyampaikan rencana reklamasi tahap operasi produksi periode

lima tahun berikutnya kepada Menteri melalui Direktur Jenderal,

gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

paling lambat 45 (empat puluh lima) hari kalender sebelum

berakhirnya pelaksanaan reklamasi periode lima tahun sebelumnya.

7

Page 8: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Rencana Biaya Reklamasi Tahap

Eksplorasi

Rencana Biaya Reklamasi Tahap

Operasi Produksi

Biaya Langsung

1. Penatagunaan lahan

2. Revegetasi

Biaya Langsung

1. Penatagunaan lahan

2. Revegetasi

3. Pencegahan dan penanggulangan

Air Asam Tambang

4. Pekerjaan Sipil

Biaya Tidak Langsung

1. Mobilisasi dan Demobilisasi

2. Perencanaan kegiatan

3. Administrasi dan keuntungan pihak

ketiga sebagai kontraktor

pelaksana reklamasi

4. Supervisi

Biaya Tidak Langsung

1. Mobilisasi dan demobilisasi

2. Perencanaan Kegiatan

3. Administrasi dan keuntungan pihak

ketiga sebagai kontraktor

pelaksana reklamasi

4. Supervisi

RENCANA BIAYA REKLAMASI

8

Page 9: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Penyelidikan

UmumEksplorasi FS

IUP/IUPK EKSPLORASI IUP/IUPK OPERASI PRODUKSI

Pengajuan Bersamaan

dgn Pengajuan IUP OPRencana Pascatambang

PENYUSUNAN DAN TATA LAKSANA RENCANA

PASCATAMBANG

Disusun berdasarkan dokumen lingkungan hidup YANG TELAH DISETUJUI

Rencana pascatambang memuat (Lampiran III):1. Profil WIUP atau WIUPK, meliputi lokasi dan

aksesibilitas wilayah, kepemilikan dan peruntukanlahan, dan kegiatan usaha lain di sekitar WIUP atauWIUPK;

2. Rona lingkungan awal meliputi peruntukan lahan,morfologi, air permukaan dan air tanah, biologi akuatikdan terestrial, serta sosial, budaya, dan ekonomisesuai dengan dokumen lingkungan hidup yang telahdisetujui.

3. Deskripsi kegiatan pertambangan, meliputi keadaancadangan awal, sistem dan metode penambangan,pengolahan dan/atau pemurnian serta fasilitaspenunjang;

4. Rona lingkungan akhir, meliputi keadaan cadangan tersisa, peruntukan lahan, morfologi, air permukaandan air tanah, serta biologi akuatik dan teresterial, serta sosial, budaya, dan ekonomi;

5. program pascatambang, meliputi:1. reklamasi pada lahan bekas tambang dan lahan di luar bekas tambang;2. pemeliharaan dan perawatan hasil reklamasi;3. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat; dan4. pemantauan.

6. Organisasi, termasuk jadwal pelaksanaan pascatambang;7. Kriteria keberhasilan pascatambang (Lampiran XIV)8. Rencana biaya pascatambang.

9

Page 10: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Rencana biaya pascatambang dihitung berdasarkan biaya:

a. biaya langsung, antara lain:1. pembongkaran;2. reklamasi;3. penanganan bahan berbahaya dan

beracun (B3) serta limbah B3;4. pemeliharaan dan perawatan;5. pemantauan; dan6. aspek sosial, budaya, dan ekonomi(*);

b. biaya tidak langsung, antara lain:1. mobilisasi dan demobilisasi;2. perencanaan pascatambang;3. administrasi dan keuntungan pihak

ketiga sebagai kontraktor pelaksana reklamasi; dan

4. supervisi.

RENCANA BIAYA PASCATAMBANG

(*)Biaya aspek sosial, budaya, dan

ekonomi diatur dalam rangka

meningkatkan kewirausahaan

setelah memasuki pascatambang

(*)Biaya jaminan pascatambang

harus memperhitungkan nilai uang

masa depan pada saat

pelaksanaan pascatambang.

Rencana biaya pascatambang

harus menutup seluruh biaya

pelaksanaan kegiatan

pascatambang termasuk

pelaksanaan kegiatan

pascatambang yang dilakukan oleh

pihak ketiga

• (*)Biaya jaminan pascatambang harus memperhitungkan NILAI UANG MASA DEPAN selama

periode pelaksanaan pascatambang.

• (*)Nilai uang masa depan mengacu pada suku bunga obligasi pemerintah apabila mata uang

dalam Rupiah dan/atau suku obligasi dolar Amerika Serikat bila mata uang dolar Amerika

Serikat.

10

Page 11: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

KONSULTASI DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN(*)

Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi dalam menyusun rencana

pascatambang harus berkonsultasi dengan pemangku kepentingan.

Pemangku kepentingan terdiri atas:

a. instansi Pemerintah, dinas/instansi pemerintah provinsi, dan/atau

dinas/instansi kabupaten/kota yang membidangi pertambangan mineral dan

batubara;

b. instansi terkait lainnya(mis. Bappeda, BLHD, PU, Kehutanan, sektor

pertanian dll); dan

c. masyarakat yang akan terkena dampak langsung akibat kegiatan usaha

pertambangan.

Hasil konsultasi wajib dibuat dalam bentuk berita acara yang ditandatangani

oleh para pemangku kepentingan

Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan rencana

pascatambang disertai dengan berita acara hasil konsultasi bersamaan dengan

pengajuan permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi

kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai

dengan kewenangannya11

Page 12: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PENILAIAN DAN PERSETUJUAN1. Penilaian dan Persetujuan Rencana Reklamasi

Tahap Eksplorasi

2. Penilaian dan Persetujuan Rencana Reklamasi

Tahap Operasi Produksi

3. Penilaian dan Persetujuan Rencana

Pascatambang

Page 13: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PERSETUJUAN RENCANA REKLAMASI TAHAP

EKSPLORASI

Menteri/Gub/BupIUP EKSPLORASI

Evaluasi

≤ 30 hari

≤ 30 hari

OK

NOT OK

PERSETUJUAN

> 30 hari tidak

memberikan

persetujuan

atau saran

penyempurnaan

tidak termasuk

jumlah hari yang

diperlukan untuk

penyempurnaan

rencana

reklamasi

Menyampaikan

Penyempurnaan Rencana

Reklamasi

Jika terdapat Perubahan:

1. rencana eksplorasi;

2. dokumen lingkungan.

Menyampaikan

Perubahan Dokumen

Rencana Reklamasi

≤ 180 hari

Persetujuan rencana reklamasi tahap eksplorasi termasuk di dalamnya penetapan besaran jaminan

reklamasi tahap eksplorasi sesuai jangka waktu eksplorasi dengan rincian tahunan. (Lampiran I, tabel 1

hanya contoh)

Menyampaikan Rencana

Reklamasi pada saat akan

memulai kegiatan ekslporasi

13

Page 14: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PERSETUJUAN RENCANA REKLAMASI TAHAP OPERASI

PRODUKSI

Persetujuan rencana reklamasi tahap eksplorasi termasuk di dalamnya penetapan besaran jaminan

reklamasi tahap operasi produksi sesuai jangka waktu eksplorasi dengan rincian tahunan. (Lampiran II,

tabel 1 hanya contoh)

Menteri/Gub/BupIUP/IUPK

OPERASI PRODUKSI

Evaluasi

≤ 30 hari

≤ 30 hari

OK

NOT OK

PERSETUJUAN

> 30 hari tidak

memberikan

persetujuan

atau saran

penyempurnaan

tidak termasuk

jumlah hari yang

diperlukan untuk

penyempurnaan

rencana

reklamasi

Menyampaikan Revisi

Rencana Reklamasi

Jika terdapat Perubahan:

1. sistem dan metoda penambangan;

2. kapasitas produksi;

3.umur tambang;

4. tata guna lahan; dan/atau

5.dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui

Menyampaikan

Perubahan Dokumen

Rencana Reklamasi

≤ 180 hari

Penerbitan

IUP/IUPK

Operasi

Produksi

Menyampaikan Rencana Reklamasi bersamaan pengajuan IUP /IUPK OP

14

Page 15: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Menteri/Gub/BupIUP/IUPK

OPERASI PRODUKSI

Evaluasi

≤ 60 hari

≤ 30 hari

OK

NOT OK

PERSETUJUAN

PERSETUJUAN RENCANA PASCATAMBANG

> 60 hari tidak

memberikan

persetujuan

atau saran

penyempurnaan

tidak termasuk

jumlah hari yang

diperlukan untuk

penyempurnaan

rencana

reklamasi

Menyampaikan Dok

Revisi Rencana

Pascatambang

Jika terdapat Perubahan:

1. Perubahan Rencana Reklamasi Tahap Operasi Produksi

2. Perubahan jadwal pascatambang

Menyampaikan

Perubahan Dokumen

Rencana Reklamasi

paling lambat 2 tahun

sebelum akhir kegiatan

penambangan

Persetujuan rencana pascatambang termasuk di dalamnya penetapan besaran jaminan pascatambangdan jangka waktu penempatannya.

Penerbitan

IUP/IUPK

Operasi

Produksi

≤ 90 hari

Menyampaikan Rencana Pascatambang bersamaan pengajuan IUP /IUPK OP

15

prosesJika ada perubahan

Page 16: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PELAKSANAAN DAN PELAPORAN1. Pelaksanaan Reklamasi Tahap Eksplorasi

2. Pelaksanaan Reklamasi Tahap Operasi Produksi

3. Pelaksanaan Pascatambang

4. Pelaporan Reklamasi Tahap Eksplorasi

5. Pelaporan Reklamasi Tahap Operasi Produksi

6. Pelaporan Pascatambang

7. Peninjauan Lapangan

Page 17: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PELAKSANAAN DAN PELAPORAN REKLAMASI TAHAP

EKSPLORASI (*)

Pelaksanaan reklamasi wajib dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang yang dibantu

oleh petugas yang berkompeten di dalam pelaksanaan reklamasi dan

pascatambang.

Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib melaksanakan reklamasi

tahap eksplorasi yang telah disetujui pada lahan terganggu akibat kegiatan

eksplorasi yang tidak digunakan lagi, antara lain:

a. lahan bekas eksplorasi (lubang pengeboran, sumur uji, dan parit uji)

b. lahan bekas sarana penunjang eksplorasi (akses jalan eksplorasi, base camp,

helipad, dan/atau workshop yang tidak digunakan lagi)

Pelaksanaan reklamasi wajib dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender

setelah tidak ada kegiatan eksplorasi pada lahan terganggu

Pemegang IUP/IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan

reklamasi tahap eksplorasi disertai dengan permohonan pencairan jaminan

reklamasi tahap eksplorasi setiap 1 (satu) tahun kepada Menteri melalui Direktur

Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

17

Page 18: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PELAKSANAAN DAN PELAPORAN REKLAMASI TAHAP

OPERASI PRODUKSI (*)

Pelaksanaan reklamasi wajib dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang yang dibantu

oleh petugas yang berkompeten di dalam pelaksanaan reklamasi dan

pascatambang.

Pemegang IUP/ IUPK Operasi Produksi wajib melaksanakan reklamasi tahap

operasi produksi pada lahan terganggu akibat kegiatan operasi produksi meliputi

lahan bekas tambang dan lahan di luar bekas tambang yang tidak digunakan lagi

Lahan di luar bekas tambang dengan sistem tambang terbuka antara lain:

a. tempat penimbunan tanah penutup;

b. tempat penimbunan bahan tambang;

c. jalan tambang dan/atau jalan angkut;

d. pabrik/instalasi pengolahan dan pemurnian;

e. bangunan/instalasi sarana penunjang;

f. kantor dan perumahan;

g. pelabuhan khusus/dermaga; dan/atau

h. lahan penimbunan dan/atau pengendapan tailing.

Lahan bekas tambang dengan sistem tambang bawah tanah antara lain shaft,

raise, stope, adit, decline, pit, tunnel, dan/atau final void.

18

Page 19: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI

....lanjutan

(*) Dalam hal areal yang sudah direklamasi akan dibuka kembali untuk kegiatan

penambangan, pemegang IUP/IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan

rencana kegiatan penambangan untuk mendapat persetujuan dari Direktur

Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan

kewenangannya.

(*) Rencana kegiatan penambangan wajib memperhitungkan nilai keekonomian

reklamasi yang telah dilaksanakan.

Pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi wajib dilakukan paling lambat 30

(tiga puluh) hari kalender setelah tidak ada kegiatan pada lahan terganggu.

(*) Bilamana tidak ada kegiatan namun akan direncanakan untuk dilanjutkan

kembali, maka reklamasi dilaksanakan dalam rangka pengendalian kualitas air

permukaan, erosi, dan sedimentasi.

Pemegang IUP/IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan

kegiatan reklamasi tahap operasi produksi disertai dengan permohonan

pencairan jaminan reklamasi setiap 1 (satu) tahun kepada Menteri, gubernur,

atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

19

Page 20: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi wajib melakukan evaluasi terhadap laporan pelaksanaan reklamasi tahap eksplorasi.

Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi dapat melakukan peninjauan lapangan paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelah diterimanya laporan pelaksanaan reklamasi tahap eksplorasi

Hasil peninjauan harus dibuat dalam berita acara yang memuatpenilaian keberhasilan reklamasi tahap eksplorasi sebagaimanatercantum dalam Lampiran VIII

PENINJAUAN LAPANGAN PELAKSANAAN REKLAMASI

TAHAP EKSPLORASI (*)

Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi/Operasi Produksi dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya laporan

20

Page 21: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

(*) Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi wajib melakukan evaluasi terhadap laporan pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi

(*) Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi/operasi produksi wajib melakukan peninjauan lapangan paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelah diterimanya laporan pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi

(*)Hasil peninjauan harus dibuat dalam berita acara yang memuatpenilaian keberhasilan reklamasi tahap eksplorasi sebagaimanatercantum dalam Lampiran XII

PENINJAUAN LAPANGAN PELAKSANAAN REKLAMASI

TAHAP OPERASI PRODUKSI

Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap Operasi Produksi dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya laporan

21

Page 22: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PASCATAMBANG

Pascatambang wajib dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari

kalender setelah kegiatan penambangan dan/atau pengolahan dan/atau

pemurnian berakhir sesuai dengan rencana pasctambang yang disetujui.

Pemegang IUP/ IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan laporan

pelaksanaan kegiatan pascatambang disertai permohonan pencairan

jaminan pascatambang setiap triwulan kepada Menteri melalui Direktur

Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

(*) Permohonan pencairan jaminan pascatambang berisi rincian program

dan rencana biaya pascatambang yang telah dilaksanakan dan yang akan

dilaksanakan pada triwulan berikutnya berdasarkan RPT yang disetujui

(*) Pelaksanaan pascatambang wajib dipimpin oleh Kepala Teknik

Tambang yang dibantu oleh petugas yang berkompeten di dalam

pelaksanaan reklamasi dan pascatambang.

Page 23: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang wajib melakukan peninjauan lapangan paling lambat paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelah diterimanya laporan pelaksanaan pascatambang

Hasil peninjauan harus dibuat dalam berita acara yang memuatpenilaian keberhasilan pelaksanaan pascatambang sebagaimanatercantum dalam Lampiran XVI

(*) Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang wajib melakukan evaluasi terhadap laporan pelaksanaan pascatambang.

Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya laporan.

PENINJAUAN LAPANGAN TERHADAP PELAKSANAAN

PASCATAMBANG

Page 24: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

JAMINAN REKLAMASI1. Jaminan Reklamasi Tahap Eksplorasi

2. Jaminan Reklamasi Tahap Operasi Produksi

3. Tata Cara Pelaksanaan Pencairan dan Pelepasan

Jaminan Reklamasi

4. Penetapan Pihak ketiga

JAMINAN PASCATAMBANG1. Jaminan Pascatambang

2. Tata Cara Pelaksanaan Pencairan Jaminan

Pascatambang

3. Penetapan pihak ketiga

Page 25: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Ditempatkan setiap tahun dalam bentuk mata uang rupiah atau dolar Amerika Serikat.

Dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya eksplorasitahunan

Penempatan jaminan reklamasi tahap eksplorasi dilakukandalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) harikalender sejak rencana kerja dan anggaran biaya tahapeksplorasi disetujui

Ditempatkan pada bank Pemerintah di Indonesia atas namaDirektur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota qqpemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi yangbersangkutan dengan jangka waktu penjaminan sesuaidengan jadwal reklamasi.

Jaminan Reklamasi tidak menghilangkan kewajiban untukmelaksanakan Reklamasi

BENTUK JAMINAN

DEPOSITO BERJANGKA

JAMINAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI (*)

25

Page 26: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

JAMINAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI

Ditempatkan setiap tahun dalam bentuk mata uang rupiah atau dolarAmerika Serikat.

(*)Jaminan reklamasi tahap operasi produksi untuk periode 5 (lima) tahunpertama wajib ditempatkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sekaligussesuai jangka waktu reklamasi.

(*) Jaminan reklamasi tahap operasi produksi untuk periode 5 (lima) tahunberikutnya dapat ditempatkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sekaligussesuai jangka waktu reklamasi atau setiap tahun.

(*) dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya operasi produksitahunan.

Ditempatkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak rencanareklamasi tahap operasi produksi disetujui

(*) Penempatan jaminan reklamasi setiap tahun untuk tahun berikutnyadilakukan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalendersejak dimulainya tahun berjalan.

Jaminan Reklamasi tidak menghilangkan kewajiban untuk melaksanakanReklamasi

BENTUK JAMINAN

1. Rekening bersama pada bank Pemerintah2. Deposito Berjangka 3. Bank Garansi yang diterbitkan oleh bank Pemerintah di Indonesia 4. Cadangan Akuntansi (Accounting Reserve)

26

Page 27: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PERSYARATAN UNTUK PENEMPATAN DALAM BENTUK

Accounting Reserve (*)

Cadangan Akuntansi (Accounting Reserve), dapat ditempatkan apabila

Pemegang IUP atau IUPK tersebut memenuhi salah satu persyaratan

sebagai berikut:

terdaftar di bursa efek di Indonesia, atau yang terdaftar di bursa efek di luar

Indonesia dan telah menempatkan sahamnya pada bursa lebih dari 40%

dari total saham yang dimiliki; dan

mempunyai jumlah modal disetor tidak kurang dari US $ 50.000.000,00 (lima

puluh juta dolar Amerika Serikat) sebagaimana yang tercantum dalam akta

pendirian perusahaan dan/atau perubahannya yang disahkan oleh notaris.

Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi yang

menempatkan jaminan reklamasi dalam bentuk Cadangan Akuntansi

(Accounting Reserve), wajib menyampaikan surat pernyataan penempatan

jaminan reklamasi yang disahkan oleh notaris kepada Menteri melalui

Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak penetapan bentuk jaminan

reklamasi tahap operasi produksi.

Surat pernyataan sebagaimana dimaksud di atas harus disertai dengan laporan

keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik

27

Page 28: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Perubahan Jaminan Reklamasi

Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

dapat memerintahkan pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi

Produksi untuk mengubah bentuk jaminan reklamasi tahap operasi produksi

berdasarkan pertimbangan:

kinerja pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi; dan/atau

kemampuan keuangan Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi.

Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai

dengan kewenangannya dapat memerintahkan pemegang IUP Operasi Produksi

atau IUPK Operasi Produksi untuk mengubah jumlah jaminan reklamasi tahap

operasi produksi apabila:

terjadi perubahan rencana reklamasi; atau

biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi tidak sesuai dengan Rencana Reklamasi..

(*) Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai

dengan kewenangannya dapat memerintahkan pemegang IUP Eksplorasi atau

IUPK Eksplorasi untuk mengubah jumlah jaminan reklamasi tahap eksplorasi

apabila:

terjadi perubahan rencana eksplorasi; atau

biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi tidak sesuai dengan rencana reklamasi.

28

Page 29: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Kewajiban Melaksanakan Reklamasi

Penempatan jaminan reklamasi tidak

menghilangkan kewajiban Pemegang

IUP/IUPK untuk melaksanakan reklamasi.

Kekurangan biaya untuk menyelesaikan

reklamasi dari jaminan yang telah

ditetapkan, tetap menjadi tanggung jawab

Pemegang IUP/IUPK.

29

Page 30: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

JAMINAN PASCATAMBANG

dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya operasi produksi tahunan

Ditempatkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak rencanapascatambang disetujui

Penempatan jaminan pascatambang harus sudah selesai dilakukan 2 (dua)tahun sebelum memasuki pelaksanaan pascatambang

ditempatkan pada bank Pemerintah di Indonesia atas nama DirekturJenderal, gubernur, atau bupati/walikota qq pemegang IUP Eksplorasi,IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, atau IUPK Operasi Produksi yangbersangkutan dengan jangka waktu penjaminan sesuai dengan jadwalpascatambang

ditempatkan dalam bentuk mata uang rupiah atau dolar Amerika Serikat.

Penempatan jaminan pascatambang tidak menghilangkan kewajibanPemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi untukmelaksanakan pascatambang

Kekurangan biaya untuk menyelesaikan pascatambang dari jaminan yangtelah ditetapkan, tetap menjadi tanggung jawab Pemegang IUP OperasiProduksi atau IUPK Operasi Produksi

BENTUK JAMINAN

DEPOSITO BERJANGKA

30

Page 31: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN

REKLAMASI

Penentuan besaran pencairan dan pelepasan jaminan reklamasi meliputi:

a. Paling banyak 60 % (enam puluh perseratus) dari besaran jaminan reklamasi tahap

operasi produksi apabila telah selesai melaksanakan penatagunaan lahan yang terdiri dari:

1. pengaturan permukaan lahan;

2. penyebaran tanah pucuk (tanah zona pengakaran);

3. pengendalian erosi dan pengelolaan air;

b. Paling banyak 80 % (delapan puluh perseratus) dari besaran jaminan reklamasi tahap

operasi produksi apabila telah selesai melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada

huruf a dan pekerjaan revegetasi, yang terdiri dari:

1. penanaman tanaman penutup (cover crop);

2. penanaman tanaman cepat tumbuh;

3. penanaman tanaman jenis lokal; dan/atau

4. pengendalian air asam tambang.

c. 100 % (seratus persen) dari besaran jaminan reklamasi tahap operasi produksi setelah

kegiatan reklamasi memenuhi penyelesaian akhir dari kriteria keberhasilan reklamasi tahap

operasi produksi

Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum

memberikan persetujuan pencairan atau pelepasan jaminan reklamasi tahap operasi produksi,

selain melakukan evaluasi melakukan penilaian untuk pencairan atau pelepasan jaminan

reklamasi tahap operasi produksi.

31

Page 32: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Dalam hal pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi tidak

memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan reklamasi tahap

eksplorasi berdasarkan evaluasi laporan, penilaian pencairan jaminan

reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi, dan/atau penilaian

lapangan, Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan

kewenangannya dapat menetapkan pihak ketiga untuk melaksanakan

reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi dengan

menggunakan jaminan reklamasi tahap eksplorasi

Penetapan pihak ketiga dilakukan apabila setelah 2 (dua) tahun

pelaksanaan reklamasi tidak mencapai kriteria keberhasilan 60%

PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP

EKSPLORASI DAN OPERASI PRODUKSI (*)

Penetapan pihak ketiga dilakukan dengan cara:

a. pemegang IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Eksplorasi, atau

IUPK Operasi Produksi mengusulkan pihak ketiga yang memiliki Izin Usaha

Jasa Pertambangan di bidang pascatambang dan reklamasi kepada

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;

b. Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

melakukan evaluasi untuk menetapkan pihak ketiga.

32

Page 33: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

33

Pemegang IUP Eksplorasi, IUP Operasi

Produksi, IUPK Eksplorasi, atau IUPK Operasi

Produksi dilarang melakukan kegiatan

penambangan sebelum reklamasi yang

dilaksanakan oleh pihak ketiga dinyatakan

memenuhi kriteria keberhasilan reklamasi

minimal 80% (delapan puluh persen) oleh

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai

dengan kewenangannya.

PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP

EKSPLORASI DAN OPERASI PRODUKSI (*) .........lanjutan

Page 34: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

(*) Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dapat mengajukan

permohonan pencairan Jaminan Pascatambang berikut bunganya setiap triwulan

kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur atau bupati/walikota sesuai

kewenangannya dengan melampirkan:

a. realisasi biaya pelaksanaan program pascatambang setiap 3 (tiga) bulan; dan

b. rencana biaya dan program 3 (tiga) bulan berikutnya.

TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN

PASCATAMBANG

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya hanya dapat

memberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang berikut bunganya,

setelah memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan pascatambang

(*) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum

memberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang wajib melakukan

evaluasi dan peninjauan lapangan.

34

Peninjauan lapangan dilakukan paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelah

diterimanya laporan pelaksanaan pascatambang dan Hasil peninjauan lapangan

sebagaimana harus dibuat dalam berita acara yang memuat penilaian keberhasilan

pascatambang

Page 35: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Dalam hal Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi tidak

memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan pascatambang berdasarkan evaluasi

laporan dan/atau penilaian lapangan kurang dari 60% (enam puluh persen)

setelah berakhirnya jangka waktu kegiatan pascatambang maka Pemegang IUP

Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dapat mengajukan permohonan

perpanjangan jangka waktu untuk menyelesaikan kegiatan pascatambang yang

belum memenuhi kriteria keberhasilan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal,

gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN PASCATAMBANG

.........lanjutan

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya hanya dapat

menyetujui perpanjangan jangka waktu untuk menyelesaikan kegiatan

pascatambang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lama 2 (dua) tahun

sejak berakhirnya kegiatan pascatambang tanpa disertai dengan pencairan sisa

jaminan pascatambangnya

35

Page 36: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi

Produksi tidak memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan

pascatambang berdasarkan evaluasi laporan dan/atau penilaian

lapangan kurang dari 60% setelah berakhirnya jangka waktu

perpanjangan kegiatan pascatambang, maka Menteri, gubernur,

atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya menetapkan

pihak ketiga untuk melaksanaan pascatambang

PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN REKLAMASI

PASCATAMBANG (*)

Penetapan pihak ketiga dilakukan dengan cara:

a. pemegang IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Eksplorasi, atau

IUPK Operasi Produksi mengusulkan pihak ketiga yang memiliki Izin Usaha

Jasa Pertambangan di bidang pascatambang dan reklamasi kepada

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;

b. Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

melakukan evaluasi untuk menetapkan pihak ketiga.

36

Page 37: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

1. PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI

2. PENYERAHAN LAHAN

PASCATAMBANG

Page 38: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI (*)

Penyerahan lahan merupakan bagian dari rencana pascatambang atas sebagian

WIUP Operasi Produksi

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan

peninjauan lapangan sebelum memberikan persetujuan penyerahan lahan yang

telah direklamasi dan Hasil peninjauan lapangan wajib dituangkan dalam bentuk

berita acara

Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dalam

menyerahkan lahan yang telah direklamasi kepada pihak yang berhak sesuai

dengan peraturan perundang-undangan melalui Menteri, gubernur, atau

bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya setelah memenuhi:

a. prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, keselamatan

dan kesehatan kerja dan atau konservasi mineral dan batubara

b. 100% (seratus persen) kriteria keberhasilan reklamasi

Tanggung jawab pemeliharaan dan pemantauan lahan yang telah direklamasi oleh

pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dinyatakan berakhir

setelah Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

memberikan persetujuan penyerahan lahan yang telah direklamasi

Page 39: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

PENYERAHAN LAHAN PASCATAMBANG (*)

Penyerahan lahan merupakan keseluruhan dari pascatambang di seluruh WIUP

Operasi Produksi.

Penyerahan lahan dilakukan setelah memenuhi :

a. prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, keselamtan

dan kesehatan kerja dan atau konservasi mineral dan

b. 100% (seratus persen) kriteria keberhasilan pascatambang sebagaimana

tercantum dalam rencana pascatambang yang disetujui

Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi yang telah selesai

melaksanakan pascatambang wajib menyerahkan lahan pascatambang kepada

pihak yang berhak sesuai dengan peraturan perundang-undangan melalui Menteri,

gubernur

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan

peninjauan lapangan sebelum memberikan persetujuan penyerahan lahan yang

telah dilakukan pascatambang dan hasil peninjauan lapangan dituangkan dalam

berita acara

Dalam hal masa berlaku IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi telah

berakhir, tidak menghilangkan kewajibannya untuk melaksanakan pascatambang

Page 40: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

Berakhirnya masa berlaku

IUP Operasi produksi dan IUPK Operasi

Produksi yang telah berakhir masa berlakunya,

tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP

Operasi produksi dan IUPK Operasi Produksi

untuk melaksanakan Pascatambang

dalam rangka pelaksanaan pascatambang

sebagaimana dimaksud, direktur jenderal atas

nama menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai

dengan kewengangannya menerbitkan surat

mengenai pelaksanaan pasctambang pada

pemegang IUP Operasi produksi dan IUPK

Operasi Produksi

40

Page 41: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang

SANKSI

1

Peringatan tertulis

2

Penghentian sebagian atau

seluruh kegiatan

penambangan

3

Pencabutan izin

Sanksi administratif berupa pencabutan IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK

Eksplorasi, atau IUPK Operasi Produksi, dikenakan kepada pemegang IUP Eksplorasi, IUP

Operasi Produksi, IUPK Eksplorasi, atau IUPK Operasi Produksi yang tidak melaksanakan

kewajiban sampai dengan berakhirnya jangka waktu pengenaan sanksi penghentian

sementara sebagian atau seluruh kegiatan pertambangan

41

Page 42: Peraturan Reklamasi Dan Pascatambang