peraturan menteri tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha minerba (permen...

43
PERATURAN MENTERI TENTANG PELAKSANAAN REKLAMASI DAN PASCATAMBANG PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERBA (PERMEN 07/2014) Dr. LANA SARIA, M.Si KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA DIREKTORAT DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA

Upload: publish-what-you-pay-pwyp-indonesia

Post on 21-Apr-2017

1.637 views

Category:

Government & Nonprofit


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PERATURAN MENTERI TENTANG PELAKSANAAN REKLAMASI DAN

PASCATAMBANG PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERBA

(PERMEN 07/2014)

Dr. LANA SARIA, M.Si

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA

DIREKTORAT DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA

Page 2: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

DAFTAR ISI

1. PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI DAN PASCATAMBANG

2. PENILAIAN DAN PERSETUJUAN

3. PELAKSANAAN DAN PELAPORAN

4. JAMINAN REKLAMASI

5. JAMINAN PASCATAMBANG

6. PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI

7. PENYERAHAN LAHAN PASCATAMBANG

2

HAL-HAL YANG DIATUR DALAM PERMEN 07/2014

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 3: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI DAN PASCATAMBANG

1. Rencana Reklamasi Tahap Eksplorasi

2. Rencana Reklamasi Tahap Operasi Produksi

3. Penyusunan Rencana Pascatambang

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 4: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PENYUSUNAN & TATA LAKSANA RENCANA REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI

4

Penyelidikan

UmumEksplorasi FS

IUP/IUPK EKSPLORASI

Rencana ReklamasiTahap Eksplorasi

Disusun berdasarkan

dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui

Pengajuan45 hari sebelum

kegiatan

sebelum melakukan kegiataneksplorasi yang dapat menyebabkanlahan terganggu meliputi antara lainlubang pengeboran, sumur uji, parituji, dan/atau sarana penunjangeksplorasi.

sesuai dengan jangka waktu kegiatan eksplorasi dengan rincian tahunan.

Rencana reklamasi tahap eksplorasi meliputi:a. tata guna lahan;b. rencana pembukaan lahan untuk

kegiatan eksplorasic. program reklamasi;d. rencana biaya reklamasi tahap

eksplorasi; dane. kriteria keberhasilan reklamasi

meliputi standar keberhasilan penataan lahan, revegetasi dan penyelesaian akhir. (lampiran VI)

Rencana biaya reklamasi tahap eksplorasi dihitung berdasarkan biaya:a.biaya langsung, antara lain:

1. penatagunaan lahan; dan2. revegetasi;

b.biaya tidak langsung, antara lain:1. mobilisasi dan demobilisasi;2. perencanaan kegiatan;3. administrasi dan keuntungan

pihak ketiga sebagai kontraktor pelaksana reklamasi; dan

4. supervisi.Penyusunan Rencana Reklamasi mengacu pada Pedoman Penyusunan Rencana Reklamasi Tahap Eksplorasi (lampiran I)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 5: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PENYUSUNAN & TATA LAKSANA RENCANA REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI

FSIUP/IUPK OPERASI

PRODUKSI

mempertimbangkan:

a. prinsip-prinsip reklamasi

b. sistem dan metode

penambangan berdasarkan hasil

studi kelayakan;

• tambang terbuka; dan

• tambang bawah tanah.

c. kondisi spesifik wilayah

setempat; dan

d. ketentuan peraturan perundang-

undangan.

IUP/IUPK OPERASI PRODUKSI

Rencana ReklamasiTahap OP

Disusun berdasarkan

dokumen lingkungan hidup YANG TELAH DISETUJUI

Pengajuan

kegiatan operasi pertambangan yang dapatmengakibatkan lahan terganggu meliputi antaralain areal penambangan, areal penimbunantanah penutup, areal penimbunan komoditastambang, jalan tambang dan non tambang,pabrik atau instalasi pengolahan danpemurnian, dan/atau sarana penunjang.

sesuai dengan jangka waktu 5 tahun dengan rincian tahunan.

Rencana reklamasi tahap operasi produksii meliputi: (Lampiran II)a. tata guna lahan sebelum dan

sesudah kegiatan operasi produksi; (*)

b. rencana pembukaan lahan untuk kegiatan operasi produksi

c. program reklamasi;d. rencana biaya reklamasi tahap

operasi; dane. kriteria keberhasilan reklamasi

meliputi standar keberhasilan penataan lahan, revegetasi, pekerjaan sipil, dan penyelesaian akhir. (Lampiran X)

bersamaan dengan pengajuan permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK OperasiProduksi kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikotasesuai dengan kewenangannya.

a.status lahan;b.bentuk ekosistem;c.kondisi keanekaragaman hayati; dand.kondisi sosial dan budaya.

5

(*) termasuk bukaan lahan eksplorasi yang dilakukan oleh pemegang IUP OP

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 6: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

RENCANA REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI DILAUT

6

(*) termasuk bukaan lahan eksplorasi yang dilakukan oleh pemegang IUP OP

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Dalam hal kegiatan Reklamasi tahap Operasi Produksi berada di laut maka rencana Reklamasi tahap Operasi Produksi pada wilayah tersebut wajib disampaikan dengan memuat kegiatan yang meliputi:

pengelolaan kualitas air laut

penanggulangan terhadap abrasi

dan/atau pendangkalan

pantai

perlindungan keanekaragaman

hayati

Page 7: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PROGRAM REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI(*)

7

Program reklamasi dapat dilaksanakan dalam bentuk revegetasi dan/atau

peruntukan lainnya, berupa:

a. area permukiman;

b. pariwisata;

c. sumber air; atau

d. budidaya.

Dalam hal pelaksanaan kegiatan tambang secara teknis meninggalkan lubang

bekas tambang maka wajib dibuat rencana pemanfaatan lubang bekas tambang

meliputi:

a. stabilisasi lereng;

b. pengamanan lubang bekas tambang;

c. pemulihan kualitas dan pengelolaan air sesuai peruntukannya;

d. manfaat;

e. pemeliharaan dan pemantauan.

Dalam hal kegiatan reklamasi berada di laut maka rencana reklamasi tahap

operasi produksi wajib disampaikan dengan memuat kegiatan yang meliputi:

a. pengelolaan kualitas air laut;b. penanggulangan terhadap abrasi dan/atau pendangkalan pantai; danc. perlindungan keanekaragaman hayati;

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 8: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

BIAYA REKLAMASI & PERIODE RENCANA REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI

8

Rencana biaya reklamasi tahap operasi produksi harus menutup

seluruh biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi termasuk

pelaksanaan kegiatan reklamasi yang dilakukan oleh pihak ketiga.

(*) Penentuan biaya reklamasi tahap operasi produksi pada periode

lima tahun pertama dihitung berdasarkan rencana reklamasi seluas

lahan yang dibuka pada periode lima tahun pertama.

(*) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi wajib

menyampaikan rencana reklamasi tahap operasi produksi periode

lima tahun berikutnya kepada Menteri melalui Direktur Jenderal,

gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

paling lambat 45 (empat puluh lima) hari kalender sebelum

berakhirnya pelaksanaan reklamasi periode lima tahun sebelumnya.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 9: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

Rencana Biaya Reklamasi Tahap Eksplorasi

Rencana Biaya Reklamasi Tahap Operasi Produksi

Biaya Langsung1. Penatagunaan lahan2. Revegetasi

Biaya Langsung1. Penatagunaan lahan2. Revegetasi3. Pencegahan dan penanggulangan

Air Asam Tambang4. Pekerjaan Sipil

Biaya Tidak Langsung1. Mobilisasi dan Demobilisasi2. Perencanaan kegiatan3. Administrasi dan keuntungan pihak

ketiga sebagai kontraktor pelaksana reklamasi

4. Supervisi

Biaya Tidak Langsung1. Mobilisasi dan demobilisasi2. Perencanaan Kegiatan3. Administrasi dan keuntungan pihak

ketiga sebagai kontraktor pelaksana reklamasi

4. Supervisi

RENCANA BIAYA REKLAMASI

9

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 10: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

Penyelidikan

UmumEksplorasi FS

IUP/IUPK EKSPLORASI IUP/IUPK OPERASI PRODUKSI

Pengajuan Bersamaandgn Pengajuan IUP OP

Rencana Pascatambang

PENYUSUNAN DAN TATA LAKSANA RENCANA PASCATAMBANG

10

Disusun berdasarkan dokumen lingkungan hidup YANG TELAH DISETUJUI

Rencana pascatambang memuat (Lampiran III):1. Profil WIUP atau WIUPK, meliputi lokasi dan

aksesibilitas wilayah, kepemilikan dan peruntukanlahan, dan kegiatan usaha lain di sekitar WIUP atauWIUPK;

2. Rona lingkungan awal meliputi peruntukan lahan,morfologi, air permukaan dan air tanah, biologi akuatikdan terestrial, serta sosial, budaya, dan ekonomisesuai dengan dokumen lingkungan hidup yang telahdisetujui.

3. Deskripsi kegiatan pertambangan, meliputi keadaancadangan awal, sistem dan metode penambangan,pengolahan dan/atau pemurnian serta fasilitaspenunjang;

4. Rona lingkungan akhir, meliputi keadaan cadangan tersisa, peruntukan lahan, morfologi, air permukaandan air tanah, serta biologi akuatik dan teresterial, serta sosial, budaya, dan ekonomi;

5. program pascatambang, meliputi:1. reklamasi pada lahan bekas tambang dan lahan di luar bekas tambang;2. pemeliharaan dan perawatan hasil reklamasi;3. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat; dan4. pemantauan.

6. Organisasi, termasuk jadwal pelaksanaan pascatambang;7. Kriteria keberhasilan pascatambang (Lampiran XIV)8. Rencana biaya pascatambang.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 11: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

Rencana biaya pascatambang dihitung berdasarkan biaya:

a. biaya langsung, antara lain:1. pembongkaran;2. reklamasi;3. penanganan bahan berbahaya dan

beracun (B3) serta limbah B3;4. pemeliharaan dan perawatan;5. pemantauan; dan6. aspek sosial, budaya, dan ekonomi(*);

b. biaya tidak langsung, antara lain:1. mobilisasi dan demobilisasi;2. perencanaan pascatambang;3. administrasi dan keuntungan pihak

ketiga sebagai kontraktor pelaksana reklamasi; dan

4. supervisi.

RENCANA BIAYA PASCATAMBANG

11

(*)Biaya aspek sosial, budaya, dan ekonomi diatur dalam rangka meningkatkan kewirausahaan setelah memasuki pascatambang

(*)Biaya jaminan pascatambang harus memperhitungkan nilai uang masa depan pada saat pelaksanaan pascatambang.

Rencana biaya pascatambang harusmenutup seluruh biaya pelaksanaankegiatan pascatambang termasuk pelaksanaan kegiatan pascatambang yang dilakukan oleh pihak ketiga

• (*)Biaya jaminan pascatambang harus memperhitungkan NILAI UANG MASA DEPAN selamaperiode pelaksanaan pascatambang.

• (*)Nilai uang masa depan mengacu pada suku bunga obligasi pemerintah apabila mata uang dalam Rupiah dan/atau suku obligasi dolar Amerika Serikat bila mata uang dolar Amerika Serikat.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 12: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

KONSULTASI DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN(*)

12

Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi dalam menyusun rencana

pascatambang harus berkonsultasi dengan pemangku kepentingan.

Pemangku kepentingan terdiri atas:

a. instansi Pemerintah, dinas/instansi pemerintah provinsi, dan/atau

dinas/instansi kabupaten/kota yang membidangi pertambangan mineral dan

batubara;

b. instansi terkait lainnya(mis. Bappeda, BLHD, PU, Kehutanan, sektor

pertanian dll); dan

c. masyarakat yang akan terkena dampak langsung akibat kegiatan usaha

pertambangan.

Hasil konsultasi wajib dibuat dalam bentuk berita acara yang ditandatangani

oleh para pemangku kepentingan

Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan rencana

pascatambang disertai dengan berita acara hasil konsultasi bersamaan dengan

pengajuan permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi

kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai

dengan kewenangannya

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 13: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PENILAIAN DAN PERSETUJUAN

1. Penilaian dan Persetujuan Rencana Reklamasi

Tahap Eksplorasi

2. Penilaian dan Persetujuan Rencana Reklamasi

Tahap Operasi Produksi

3. Penilaian dan Persetujuan Rencana

Pascatambang

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 14: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PERSETUJUAN RENCANA REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI

14

Menteri/Gub/BupIUP EKSPLORASI

Evaluasi

≤ 30 hari

≤ 30 hari

OK

NOT OK

PERSETUJUAN

> 30 hari tidak

memberikan

persetujuan

atau saran

penyempurnaan

tidak termasuk

jumlah hari yang

diperlukan untuk

penyempurnaan

rencana

reklamasi

Menyampaikan

Penyempurnaan Rencana

Reklamasi

Jika terdapat Perubahan:

1. rencana eksplorasi;

2. dokumen lingkungan.

Menyampaikan

Perubahan Dokumen

Rencana Reklamasi

≤ 180 hari

Persetujuan rencana reklamasi tahap eksplorasi termasuk di dalamnya penetapan besaran jaminan

reklamasi tahap eksplorasi sesuai jangka waktu eksplorasi dengan rincian tahunan. (Lampiran I, tabel 1

hanya contoh)

Menyampaikan Rencana

Reklamasi pada saat akan

memulai kegiatan ekslporasi

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 15: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PERSETUJUAN RENCANA REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI

15

Persetujuan rencana reklamasi tahap eksplorasi termasuk di dalamnya penetapan besaran jaminan

reklamasi tahap operasi produksi sesuai jangka waktu eksplorasi dengan rincian tahunan. (Lampiran II,

tabel 1 hanya contoh)

Menteri/Gub/BupIUP/IUPK

OPERASI PRODUKSI

Evaluasi

≤ 30 hari

≤ 30 hari

OK

NOT OK

PERSETUJUAN

> 30 hari tidak

memberikan

persetujuan

atau saran

penyempurnaan

tidak termasuk

jumlah hari yang

diperlukan untuk

penyempurnaan

rencana

reklamasi

Menyampaikan Revisi

Rencana Reklamasi

Jika terdapat Perubahan:

1. sistem dan metoda penambangan;

2. kapasitas produksi;

3. umur tambang;

4. tata guna lahan; dan/atau

5.dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui

Menyampaikan

Perubahan Dokumen

Rencana Reklamasi

≤ 180 hari

Penerbitan

IUP/IUPK

Operasi

Produksi

Menyampaikan Rencana Reklamasi bersamaan pengajuan IUP /IUPK OP

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 16: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

Menteri/Gub/BupIUP/IUPKOPERASI PRODUKSI

Evaluasi

≤ 60 hari

≤ 30 hari

OK

NOT OK

PERSETUJUAN

PERSETUJUAN RENCANA PASCATAMBANG

16

> 60 hari tidak

memberikan

persetujuan

atau saran

penyempurnaan

tidak termasuk

jumlah hari yang

diperlukan untuk

penyempurnaan

rencana

reklamasi

Menyampaikan Dok

Revisi Rencana

Pascatambang

Jika terdapat Perubahan:

1. Perubahan Rencana Reklamasi Tahap Operasi Produksi

2. Perubahan jadwal pascatambang

Menyampaikan

Perubahan Dokumen

Rencana Reklamasi

paling lambat 2 tahun

sebelum akhir kegiatan

penambangan

Persetujuan rencana pascatambang termasuk di dalamnya penetapan besaran jaminan pascatambangdan jangka waktu penempatannya.

Penerbitan

IUP/IUPK

Operasi

Produksi

≤ 90 hari

Menyampaikan Rencana Pascatambang bersamaan pengajuan IUP /IUPK OP

proses Jika ada perubahan

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 17: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PELAKSANAAN DAN PELAPORAN1. Pelaksanaan Reklamasi Tahap Eksplorasi

2. Pelaksanaan Reklamasi Tahap Operasi Produksi

3. Pelaksanaan Pascatambang

4. Pelaporan Reklamasi Tahap Eksplorasi

5. Pelaporan Reklamasi Tahap Operasi Produksi

6. Pelaporan Pascatambang

7. Peninjauan Lapangan

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 18: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PELAKSANAAN DAN PELAPORAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI (*)

18

Pelaksanaan reklamasi wajib dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang yang dibantu

oleh petugas yang berkompeten di dalam pelaksanaan reklamasi dan

pascatambang.

Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib melaksanakan reklamasi

tahap eksplorasi yang telah disetujui pada lahan terganggu akibat kegiatan

eksplorasi yang tidak digunakan lagi, antara lain:

a. lahan bekas eksplorasi (lubang pengeboran, sumur uji, dan parit uji)

b. lahan bekas sarana penunjang eksplorasi (akses jalan eksplorasi, base camp,

helipad, dan/atau workshop yang tidak digunakan lagi)

Pelaksanaan reklamasi wajib dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender

setelah tidak ada kegiatan eksplorasi pada lahan terganggu

Pemegang IUP/IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan

reklamasi tahap eksplorasi disertai dengan permohonan pencairan jaminan

reklamasi tahap eksplorasi setiap 1 (satu) tahun kepada Menteri melalui Direktur

Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 19: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PELAKSANAAN DAN PELAPORAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI (*)

19

Pelaksanaan reklamasi wajib dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang yang dibantu oleh

petugas yang berkompeten di dalam pelaksanaan reklamasi dan pascatambang.

Pemegang IUP/ IUPK Operasi Produksi wajib melaksanakan reklamasi tahap operasi

produksi pada lahan terganggu akibat kegiatan operasi produksi meliputi lahan bekas

tambang dan lahan di luar bekas tambang yang tidak digunakan lagi

Lahan di luar bekas tambang dengan sistem tambang terbuka antara lain:

a. tempat penimbunan tanah penutup;

b. tempat penimbunan bahan tambang;

c. jalan tambang dan/atau jalan angkut;

d. pabrik/instalasi pengolahan dan pemurnian;

e. bangunan/instalasi sarana penunjang;

f. kantor dan perumahan;

g. pelabuhan khusus/dermaga; dan/atau

h. lahan penimbunan dan/atau pengendapan tailing.

Lahan bekas tambang dengan sistem tambang bawah tanah antara lain shaft, raise,

stope, adit, decline, pit, tunnel, dan/atau final void.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 20: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI....lanjutan

20

(*) Dalam hal areal yang sudah direklamasi akan dibuka kembali untuk kegiatan

penambangan, pemegang IUP/IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan

rencana kegiatan penambangan untuk mendapat persetujuan dari Direktur

Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan

kewenangannya.

(*) Rencana kegiatan penambangan wajib memperhitungkan nilai keekonomian

reklamasi yang telah dilaksanakan.

Pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi wajib dilakukan paling lambat 30

(tiga puluh) hari kalender setelah tidak ada kegiatan pada lahan terganggu.

(*) Bilamana tidak ada kegiatan namun akan direncanakan untuk dilanjutkan

kembali, maka reklamasi dilaksanakan dalam rangka pengendalian kualitas air

permukaan, erosi, dan sedimentasi.

Pemegang IUP/IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan

kegiatan reklamasi tahap operasi produksi disertai dengan permohonan

pencairan jaminan reklamasi setiap 1 (satu) tahun kepada Menteri, gubernur,

atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 21: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi wajib melakukan evaluasi terhadap laporan pelaksanaan reklamasi tahap eksplorasi.

Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi dapat melakukan peninjauan lapangan paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelah diterimanya laporan pelaksanaan reklamasi tahap eksplorasi

Hasil peninjauan harus dibuat dalam berita acara yang memuat penilaiankeberhasilan reklamasi tahap eksplorasi sebagaimana tercantum dalamLampiran VIII

PENINJAUAN LAPANGAN PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI (*)

21

Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi/Operasi Produksi dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya laporan

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 22: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

(*) Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi wajib melakukan evaluasi terhadap laporan pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi

(*) Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi/operasi produksi wajib melakukan peninjauan lapangan paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelah diterimanya laporan pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi

(*)Hasil peninjauan harus dibuat dalam berita acara yang memuatpenilaian keberhasilan reklamasi tahap eksplorasi sebagaimana tercantumdalam Lampiran XII

PENINJAUAN LAPANGAN PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI

22

Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap Operasi Produksi dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya laporan

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 23: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PASCATAMBANG

Pascatambang wajib dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari

kalender setelah kegiatan penambangan dan/atau pengolahan dan/atau

pemurnian berakhir sesuai dengan rencana pasctambang yang disetujui.

Pemegang IUP/ IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan laporan

pelaksanaan kegiatan pascatambang disertai permohonan pencairan

jaminan pascatambang setiap triwulan kepada Menteri melalui Direktur

Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

(*) Permohonan pencairan jaminan pascatambang berisi rincian program

dan rencana biaya pascatambang yang telah dilaksanakan dan yang akan

dilaksanakan pada triwulan berikutnya berdasarkan RPT yang disetujui

(*) Pelaksanaan pascatambang wajib dipimpin oleh Kepala Teknik

Tambang yang dibantu oleh petugas yang berkompeten di dalam

pelaksanaan reklamasi dan pascatambang.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 24: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang wajib melakukan peninjauan lapangan paling lambat paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelah diterimanya laporan pelaksanaan pascatambang

Hasil peninjauan harus dibuat dalam berita acara yang memuat penilaiankeberhasilan pelaksanaan pascatambang sebagaimana tercantum dalamLampiran XVI

(*) Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang wajib melakukan evaluasi terhadap laporan pelaksanaan pascatambang.

Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya laporan.

PENINJAUAN LAPANGAN TERHADAP PELAKSANAANPASCATAMBANG

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 25: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

JAMINAN REKLAMASI1. Jaminan Reklamasi Tahap Eksplorasi

2. Jaminan Reklamasi Tahap Operasi Produksi

3. Tata Cara Pelaksanaan Pencairan dan Pelepasan

Jaminan Reklamasi

4. Penetapan Pihak ketiga

JAMINAN PASCATAMBANG1. Jaminan Pascatambang

2. Tata Cara Pelaksanaan Pencairan Jaminan

Pascatambang

3. Penetapan pihak ketiga

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 26: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

JAMINAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI (*)

•Ditempatkan setiap tahun dalam bentuk mata uang rupiah atau dolar Amerika Serikat.

• Dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya eksplorasi tahunan

• Penempatan jaminan reklamasi tahap eksplorasi dilakukan dalamjangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejakrencana kerja dan anggaran biaya tahap eksplorasi disetujui

• Ditempatkan pada bank Pemerintah di Indonesia atas nama DirekturJenderal, gubernur, atau bupati/walikota qq pemegang IUP Eksplorasiatau IUPK Eksplorasi yang bersangkutan dengan jangka waktupenjaminan sesuai dengan jadwal reklamasi.

• Jaminan Reklamasi tidak menghilangkan kewajiban untukmelaksanakan Reklamasi

26

BENTUK JAMINAN

DEPOSITO BERJANGKA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 27: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

JAMINAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI

•Ditempatkan setiap tahun dalam bentuk mata uang rupiah atau dolarAmerika Serikat.

•(*)Jaminan reklamasi tahap operasi produksi untuk periode 5 (lima)tahun pertama wajib ditempatkan untuk jangka waktu 5 (lima)tahun sekaligus sesuai jangka waktu reklamasi.

•(*) Jaminan reklamasi tahap operasi produksi untuk periode 5 (lima)tahun berikutnya dapat ditempatkan untuk jangka waktu 5 (lima)tahun sekaligus sesuai jangka waktu reklamasi atau setiap tahun.

•(*) dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya operasi produksitahunan.

•Ditempatkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejakrencana reklamasi tahap operasi produksi disetujui

•(*) Penempatan jaminan reklamasi setiap tahun untuk tahunberikutnya dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empatbelas) hari kalender sejak dimulainya tahun berjalan.

•Jaminan Reklamasi tidak menghilangkan kewajiban untukmelaksanakan Reklamasi

27

BENTUK JAMINAN

1. Rekening bersama pada bank Pemerintah2. Deposito Berjangka 3. Bank Garansi yang diterbitkan oleh bank Pemerintah di Indonesia 4. Cadangan Akuntansi (Accounting Reserve)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 28: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PERSYARATAN UNTUK PENEMPATAN DALAM BENTUK Accounting Reserve (*)

• Cadangan Akuntansi (Accounting Reserve), dapat ditempatkanapabila Pemegang IUP atau IUPK tersebut memenuhi salah satupersyaratan sebagai berikut:• terdaftar di bursa efek di Indonesia, atau yang terdaftar di bursa efek di

luar Indonesia dan telah menempatkan sahamnya pada bursa lebih dari40% dari total saham yang dimiliki; dan

• mempunyai jumlah modal disetor tidak kurang dari US $ 50.000.000,00(lima puluh juta dolar Amerika Serikat) sebagaimana yang tercantumdalam akta pendirian perusahaan dan/atau perubahannya yang disahkanoleh notaris.

• Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi yang menempatkanjaminan reklamasi dalam bentuk Cadangan Akuntansi (Accounting Reserve), wajibmenyampaikan surat pernyataan penempatan jaminan reklamasi yangdisahkan oleh notaris kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, ataubupati/walikota sesuai dengan kewenangannya paling lambat 14 (empat belas) harikalender sejak penetapan bentuk jaminan reklamasi tahap operasi produksi.

• Surat pernyataan sebagaimana dimaksud di atas harus disertai dengan laporankeuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik

28

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 29: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

Perubahan Jaminan Reklamasi

Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannyadapat memerintahkan pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksiuntuk mengubah bentuk jaminan reklamasi tahap operasi produksi berdasarkanpertimbangan:

kinerja pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi; dan/atau

kemampuan keuangan Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK OperasiProduksi

29

Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengankewenangannya dapat memerintahkan pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPKOperasi Produksi untuk mengubah jumlah jaminan reklamasi tahap operasiproduksi apabila:

terjadi perubahan rencana reklamasi; atau

biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi tidak sesuai dengan Rencana Reklamasi..

(*) Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai

dengan kewenangannya dapat memerintahkan pemegang IUP Eksplorasi atau

IUPK Eksplorasi untuk mengubah jumlah jaminan reklamasi tahap eksplorasi

apabila:

terjadi perubahan rencana eksplorasi; atau

biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi tidak sesuai dengan rencana

reklamasi.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 30: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

Kewajiban Melaksanakan Reklamasi

30

Penempatan jaminan reklamasi tidak

menghilangkan kewajiban Pemegang

IUP/IUPK untuk melaksanakan reklamasi.

Kekurangan biaya untuk menyelesaikan

reklamasi dari jaminan yang telah

ditetapkan, tetap menjadi tanggung jawab

Pemegang IUP/IUPK.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 31: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

JAMINAN PASCATAMBANG

• dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya operasi produksitahunan

• Ditempatkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak rencanapascatambang disetujui

• Penempatan jaminan pascatambang harus sudah selesai dilakukan 2(dua) tahun sebelum memasuki pelaksanaan pascatambang

• ditempatkan pada bank Pemerintah di Indonesia atas nama DirekturJenderal, gubernur, atau bupati/walikota qq pemegang IUP Eksplorasi,IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, atau IUPK Operasi Produksiyang bersangkutan dengan jangka waktu penjaminan sesuai denganjadwal pascatambang

• ditempatkan dalam bentuk mata uang rupiah atau dolar AmerikaSerikat.

• Penempatan jaminan pascatambang tidak menghilangkan kewajibanPemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi untukmelaksanakan pascatambang

• Kekurangan biaya untuk menyelesaikan pascatambang dari jaminanyang telah ditetapkan, tetap menjadi tanggung jawab Pemegang IUPOperasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi

31

BENTUK JAMINAN

DEPOSITO BERJANGKA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 32: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN REKLAMASI

•Penentuan besaran pencairan dan pelepasan jaminan reklamasi meliputi:

a. Paling banyak 60 % (enam puluh perseratus) dari besaran jaminan reklamasi tahap operasiproduksi apabila telah selesai melaksanakan penatagunaan lahan yang terdiri dari:

1. pengaturan permukaan lahan;

2. penyebaran tanah pucuk (tanah zona pengakaran);

3. pengendalian erosi dan pengelolaan air;

b. Paling banyak 80 % (delapan puluh perseratus) dari besaran jaminan reklamasi tahapoperasi produksi apabila telah selesai melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud padahuruf a dan pekerjaan revegetasi, yang terdiri dari:

1. penanaman tanaman penutup (cover crop);

2. penanaman tanaman cepat tumbuh;

3. penanaman tanaman jenis lokal; dan/atau

4. pengendalian air asam tambang.

c. 100 % (seratus persen) dari besaran jaminan reklamasi tahap operasi produksi setelahkegiatan reklamasi memenuhi penyelesaian akhir dari kriteria keberhasilan reklamasi tahapoperasi produksi

32

Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum

memberikan persetujuan pencairan atau pelepasan jaminan reklamasi tahap operasi produksi,

selain melakukan evaluasi melakukan penilaian untuk pencairan atau pelepasan jaminan

reklamasi tahap operasi produksi.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 33: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

Dalam hal pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi tidak

memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan reklamasi tahap

eksplorasi berdasarkan evaluasi laporan, penilaian pencairan jaminan

reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi, dan/atau penilaian

lapangan, Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan

kewenangannya dapat menetapkan pihak ketiga untuk melaksanakan

reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi dengan

menggunakan jaminan reklamasi tahap eksplorasi

Penetapan pihak ketiga dilakukan apabila setelah 2 (dua) tahun pelaksanaanreklamasi tidak mencapai kriteria keberhasilan 60%

PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI DAN OPERASI PRODUKSI (*)

33

Penetapan pihak ketiga dilakukan dengan cara:

a. pemegang IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Eksplorasi, atau

IUPK Operasi Produksi mengusulkan pihak ketiga yang memiliki Izin Usaha

Jasa Pertambangan di bidang pascatambang dan reklamasi kepada

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;

b. Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

melakukan evaluasi untuk menetapkan pihak ketiga.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 34: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

34

Pemegang IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Eksplorasi, atau IUPK Operasi Produksi

dilarang melakukan kegiatan penambangansebelum reklamasi yang dilaksanakan oleh pihak

ketiga dinyatakan memenuhi kriteriakeberhasilan reklamasi minimal 80% (delapan

puluh persen) oleh Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI DAN OPERASI PRODUKSI (*)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 35: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

(*) Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dapat mengajukanpermohonan pencairan Jaminan Pascatambang berikut bunganya setiap triwulankepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur atau bupati/walikota sesuaikewenangannya dengan melampirkan:

a. realisasi biaya pelaksanaan program pascatambang setiap 3 (tiga) bulan; dan

b. rencana biaya dan program 3 (tiga) bulan berikutnya.

TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN PASCATAMBANG

35

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya hanya dapatmemberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang berikut bunganya, setelahmemenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan pascatambang

(*) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelummemberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang wajib melakukan evaluasidan peninjauan lapangan.

Peninjauan lapangan dilakukan paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelahditerimanya laporan pelaksanaan pascatambang dan Hasil peninjauan lapangansebagaimana harus dibuat dalam berita acara yang memuat penilaian keberhasilanpascatambang

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 36: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

Dalam hal Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi tidak memenuhikriteria keberhasilan pelaksanaan pascatambang berdasarkan evaluasi laporandan/atau penilaian lapangan kurang dari 60% (enam puluh persen) setelahberakhirnya jangka waktu kegiatan pascatambang maka Pemegang IUP OperasiProduksi atau IUPK Operasi Produksi dapat mengajukan permohonan perpanjanganjangka waktu untuk menyelesaikan kegiatan pascatambang yang belum memenuhikriteria keberhasilan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, ataubupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN PASCATAMBANG .........lanjutan

36

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya hanya dapatmenyetujui perpanjangan jangka waktu untuk menyelesaikan kegiatan pascatambangsebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lama 2 (dua) tahun sejak berakhirnyakegiatan pascatambang tanpa disertai dengan pencairan sisa jaminan pascatambangnya

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 37: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

Dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi

Produksi tidak memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan

pascatambang berdasarkan evaluasi laporan dan/atau penilaian

lapangan kurang dari 60% setelah berakhirnya jangka waktu

perpanjangan kegiatan pascatambang, maka Menteri, gubernur,

atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya menetapkan

pihak ketiga untuk melaksanaan pascatambang

PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN REKLAMASI PASCATAMBANG (*)

37

Penetapan pihak ketiga dilakukan dengan cara:

a. pemegang IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Eksplorasi, atau

IUPK Operasi Produksi mengusulkan pihak ketiga yang memiliki Izin Usaha

Jasa Pertambangan di bidang pascatambang dan reklamasi kepada

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;

b. Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

melakukan evaluasi untuk menetapkan pihak ketiga.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 38: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

1. PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI

2. PENYERAHAN LAHAN

PASCATAMBANG

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 39: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI (*)

Penyerahan lahan merupakan bagian dari rencana pascatambang atas sebagian

WIUP Operasi Produksi

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan

peninjauan lapangan sebelum memberikan persetujuan penyerahan lahan yang

telah direklamasi dan Hasil peninjauan lapangan wajib dituangkan dalam bentuk

berita acara

Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dalam

menyerahkan lahan yang telah direklamasi kepada pihak yang berhak sesuai

dengan peraturan perundang-undangan melalui Menteri, gubernur, atau

bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya setelah memenuhi:

a. prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, keselamatan

dan kesehatan kerja dan atau konservasi mineral dan batubara

b. 100% (seratus persen) kriteria keberhasilan reklamasi

Tanggung jawab pemeliharaan dan pemantauan lahan yang telah direklamasi oleh

pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dinyatakan berakhir

setelah Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

memberikan persetujuan penyerahan lahan yang telah direklamasi

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 40: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

PENYERAHAN LAHAN PASCATAMBANG (*)

Penyerahan lahan merupakan keseluruhan dari pascatambang di seluruh WIUP

Operasi Produksi.

Penyerahan lahan dilakukan setelah memenuhi :

a. prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, keselamtan

dan kesehatan kerja dan atau konservasi mineral dan

b. 100% (seratus persen) kriteria keberhasilan pascatambang sebagaimana

tercantum dalam rencana pascatambang yang disetujui

Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi yang telah selesai

melaksanakan pascatambang wajib menyerahkan lahan pascatambang kepada

pihak yang berhak sesuai dengan peraturan perundang-undangan melalui Menteri,

gubernur

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan

peninjauan lapangan sebelum memberikan persetujuan penyerahan lahan yang

telah dilakukan pascatambang dan hasil peninjauan lapangan dituangkan dalam

berita acara

Dalam hal masa berlaku IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi telah

berakhir, tidak menghilangkan kewajibannya untuk melaksanakan pascatambang

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 41: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

Berakhirnya masa berlaku

• IUP Operasi produksi dan IUPK Operasi Produksi yang telahberakhir masa berlakunya, tidak menghilangkan kewajibanpemegang IUP Operasi produksi dan IUPK Operasi Produksiuntuk melaksanakan Pascatambang

• dalam rangka pelaksanaan pascatambang sebagaimanadimaksud, direktur jenderal atas nama menteri, gubernur,bupati/walikota sesuai dengan kewengangannyamenerbitkan surat mengenai pelaksanaan pasctambang padapemegang IUP Operasi produksi dan IUPK Operasi Produksi

41

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 42: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

SANKSI

42

1

Peringatantertulis

2

Penghentian sebagian atau

seluruh kegiatan

penambangan

3

Pencabutanizin

Sanksi administratif berupa pencabutan IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Eksplorasi,atau IUPK Operasi Produksi, dikenakan kepada pemegang IUP Eksplorasi, IUP OperasiProduksi, IUPK Eksplorasi, atau IUPK Operasi Produksi yang tidak melaksanakan kewajibansampai dengan berakhirnya jangka waktu pengenaan sanksi penghentian sementara sebagianatau seluruh kegiatan pertambangan

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Page 43: Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Minerba (Permen 07/2014)

www.minerba.esdm.go.id

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL