rekayasa pondasi 2
TRANSCRIPT
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
1/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
1 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
TURAP
1. PendahuluanTurap merupakan struktur sheet piles yang dipancang secara kontinu kedalam tanah
sehingga membentuk dinding vertikal yang menerus dan digunakan untuk menahan tanahyang berbeda elevasinya.
1.1 Jenis dan fungsi turap
Tiang-tiang turap (Sheet piles) sering digunakan untuk membangun sebuah dindingyang berfungsi sebagai penahan tanah, yang biasa berupa konstruksi berskala besar maupunkecil. . Turap dapat dibagi menjadi :
- Turap Baja
Ukurannya bisa dibuat panjang sehingga konstruksi yang memerlukan turap yangpanjang cocok memakai turap baja. Tetapi bila digunakan untuk konstruksi yang terkena airlaut langsung, misalnya di pelabuhan laut, maka turap baja sangat jarang, bahkan hampirtidak pernah digunakan karena turap baja tidak bisa terkena air laut yang dapat membuatnyamenjadi berkarat
- Turap Beton
Turap beton adalah turap yang paling sering digunakan arena turap beton dapatdipakai untuk konstruksi yang besar maupun yang kecil. Turap beton biasanya dibuat di
pabrik (prefabricated), sehingga kekuatannya dapat dikontrol dengan baik. Turap beton jugalebih murah daripada turap baja. Tapi turap baja mempunyai masalah dengan ukurannya yang
terbatas.
- Turap Kayu
Turap kayu hanya digunakan untuk struktur yang kecil saja. Keuntungan turap kayuadalah pengerjaan / instalasinya yang simple serta tidak memerlukan alat-alat berat pada saatinstalasi. Tapi turap kayu memiliki kekuatan yang paling kecil dibandingkan dengan turap
baja maupun turap beton dan turap kayu tidak begitu tahan terhadap perubahan suhu/iklim.
1.2 Dinding turap
Dinding turap adalah konstruksi dinding penahan tanah lentur yang dapat menahantekanan tanah di sekelilingnya, mencegah terjadinya kelongsoran, Di dalam konstruksi
dinding penahan tanah, dikenal konstruksi dinding penahan tanah kaku dan lentur. Dinding
penahan tanah lentur biasa disebut konstruksi dinding turap atau dinding turap saja. Dengan
tidak memakai jangkar/angkur, dinding turap juga bisa disebut dinding turap kantilever.
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
2/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
2 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
1.3 Metode Pembangunan Dinding turap (sheet pile)
Dinding sheet pile bisa digunakan kembali dan bisa menjadi 2 kategori dasar, yaitu :
a. Dinding sheet pile kantileverb.
Dinding sheet pile berjangkarDalam membangun dinding sheet pile, sheet pile bisa dipancang ke tanah dan
selajutnya ditempatkan pada sisi tanah. (Belakang dinding) atau sheet pile dikeruk/digali.
Pada beberapa kasus, tanah yang digunakan urugan dibelakang sheet pile adalah butiran.
Tanah dibawah garis keruk bisa berpasir atau tanah lempung.
Gambar 1. Tahapan Pekerjaan Dinding Turap.
1.4 Gaya-gaya yang bekerja pada turap
Pada sebuah konstruksi turap, gaya-gaya yang bekerja dapat digolongkan menjadidua, yaitu :
Tekanan tanah aktif (Pa)
Yang dimaksud dengan tekanan tanah aktif adalah tekanan tanah lateral minimumyang mengakibatkan keruntuhan geser tanah akibat gerakan dinding menjauhi tanahdibelakangnya (Hary Christady, 1996)
Tekanan tanah pasif (Pp)
Yang dimaksud dengan tekanan tanah pasif adalah tekanan tanah lateral maksimum
yang mengakibatkan keruntuhan geser tanah akibat gerakan dinding menekan tanah urug(Hary Christady, 1996)
http://4.bp.blogspot.com/-f2K6O4kacDo/UNRsGpghKeI/AAAAAAAAA8k/-AjpJFwh5uE/s1600/Turap1.jpg -
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
3/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
3 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
1.5 Analisis Gaya yang Bekerja pada Turap
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa turap mengalami gaya-gaya, yaitutekanan aktif dan tekanan tanah oasif. Gaya-gaya inilah yang selalu bekerja pada sebuahkonstruksi turap. Koefisien tekanan tanah dapat dilihat pada rumus dibawah ini
Dimana :
Ka = koefisien tekanan tanah aktif
Kp = koefisien tekanan tanah pasif
= sudut geser dalam
Sementara itu tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif merupakan luasan daridiagram tekanan tanah yang terjadi dikalikan dengan koefisien tekanan tanahnya. Contoh
Bila diagram tekanan tanahnya berbentuk segiempat :
Bila diagram tekanan tanahnya berbentuk segitiga :
Dimana :
= berat volume tanah
H = kedalaman titik yang ditinjau dari permukaan tanah
Ka = koefisisen tekanan tanah aktif
Begitu juga dengan rumus untuk menghitung tekanan tanah pasif. Analogi denganrumus tekanan tanah pasif.
Berikut adalah gambar contoh diagram tekanan tanah yang terjadi pada sebuahkonstruksi turap.
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
4/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
4 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
2. Turap kantileverDinding Turap kantilever biasanya direkomendasikan untuk dinding dengan
ketinggian sedang, sekitar 6 m atau kurang diatas garis galian. Pada dinding ini, turapberprilaku seperti sebuah balok lebar kantilever diatas garis galian. Prinsip dasar untukmenghitung distribusi tekanan tanah lateral tiang turap kantilever dapat dijelaskan dengan
bantuan gambar 6, yang menunjukan prilaku leleh dinding kantilever yang tertanam padalapisan pasir dibawah garis galian. Dinding berputar pada titik O. Oleh karena ada nyatekanan hidrostatik pada masing-masing sisi dinding, maka tekanan ini akansalingmenghilangkan., dengan demikian Yang diperhitungkan hanya tekanan tanah lateralevektif saja. Pada zona A, tekanan tanah hanya lah tekanan tanah aktif saja yang berasal daritanah sebelah diatas garis galian. Sementara pada zona B, oleh karena pelenturan dindingdidaerah ini, maka bekerja tekanan tanah lateral aktif dari bagian tanah sebelah atas garisgalian dan tekanan tanah pasif dibawah garis galian disebelah air. Kondisi pada zona $B$ iniakan berkebalikan dengan zona C, yaitu dibawah titik rotasi O. Distribusi tekanan tanah
bersih ditunjukan pada gambar 6(b), namun untuk penyederhanaan biasanya gambar 6(c)akan digunakan dalam perencanaan.
Gambar 6 Tiang turap kantilever tertanam pada pasir
http://4.bp.blogspot.com/_hfr9GSsZCY4/TUj7dn6g6bI/AAAAAAAAAAc/HRg5wuU7ihc/s1600/turap.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/_hfr9GSsZCY4/TUj7dn6g6bI/AAAAAAAAAAc/HRg5wuU7ihc/s1600/turap.JPG -
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
5/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
5 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
2.1 Turap kantilever pada tanah pasir
Untuk mengembangkan hubungan untuk kedalaman penanaman tiang turap yangdibutuh kan kedalam didalam tanah granular perhatikan gambar 7(a). Tanah yang akanditahan oleh dinding turap, brada diatas garis galian, adalah juga tanah granular.
Permukaanair yanah berada pada kedalaman L1 dari puncak tiang. Ambillah sudut geserpasir sebagai . Intensitas tekanan aktif pada kedalaman Z=L1 dapat dinyatakan sebagai ;
P1 = L1Ka
Dimana ;Ka = koefisien tekanan aktif Rankine = tan
2(45 - /2) = berat isi tanah diatas muka air
Gambar 7. Tiang turap kantilever tertanam pada pasir
Dengan cara yang sama, tekanan aktif pada kedalaman Z = L1+L2(pada kedalamanmika galian) adalah sama dengan ;
P2= (L1+L2)Ka
Perlu dicatat bahwa pada kedalaman garis galian, tekanan hidrostatis dari kedua arah
didning adalah sama dan oleh karena itu, akan saling menghilangkan.
Untuk menentukan tekanan tanah bersih dibawah garis galian hingga pada titik rotasiO, seperti ditunjukan pada gambar 6(a) sebelumnya, harus lah dipertimbangkan bahwatekanan pasif bekerja dari sebelah kiri (sebelah air) kearah sebelah kanan(sebelah tanah) dan
juga tekanan aktif bekerja dari sebelah kanan ke sebelah kiri dinding. Tekanan aktif padakedalaman Z dapat diberikan sebagai ;
Pa= [ L1+ L2+ (z - L1 - L2) ]Ka
Juga tekanan pasif pada kedalaman z adalah sama dengan ;
Pp= ( z - L1- L2) Kp
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
6/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
6 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
Dimana, Kp = koefisien tekanan pasif rankine = tan2(45 + /2)
Maka dengan mengkombinasikan Pers. Diatas, tekanan lateral bersih dapat ditentukansebagai berikut ;
P = PaPp= (L1+ L2) Ka - ( z - L1- L2)(KaKp) = P2 (z L)( KaKp)
Dimana ; L = L1+ L2
Tekanan bersih P menjadi sama dengan 0 pada kedalaman L3 dibawah garis galian,atau ;
P2- ( z - L )( Kp - Ka ) = 0
Atau :
( z - L ) = L3 = P2/(Kp - Ka)
2.1 Turap kantilever pada tanah Lempung
- Menghitung Dteoritis dengan persamaan:D2[4.C(. L1+ .L2)]2.D.P -
CLL
ZCPP
.2)2'.1.(
)..12.(
= 0
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
7/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
7 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
- Mencari L4:L4=
C
PLLCD
.4
)]2'.1.(.4.[
- Menghitung P6dan P7:P6= 4.C(. L1 + . L2)
P7= 4.C + (. L1 + . L2)
- Kedalaman penetrasi sesungguhnya:D aktual = 1,41,6 . D teoritis
- Mencari Z dan M max dengan persamaan:Z = 6P
P
- M max = P(Z + Z) -Z
ZP 2'.6
3. Turap berjangkarAda dua metode dasar pelaksanaan dinding sheeet pile berjangkar :
1. Metode dukungan tanah bebas (Free Earth Support Methode)
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
8/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
8 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
2. Metode dukungan tanah terjepit (Fixed Earth Support Methode)
3.1 JangkarJenis umum jangkar yang digunakan pada dinding sheet pile adalah sebagai berikut :
Anchor Plates dan Beams (Deadman). Anchor plates dan beams umumnya dibuat dari balok
cetak. Jangkar dipasangkan pada sheet pile oleh tic rods. Wale ditempatkan disisi depan atau
belakang suatu sheet pile untuk mempermudah pemasngan tic rods ke dinding, untuk
melindungi tic rods dari karat, umumnya dilindungi dengan cat atau bahan aspal.
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
9/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
9 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
Tie Backs
Vertical anchor piles
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
10/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
10 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
Anchor Beam Supported By Bakter pile
.
3.2Turap berjangkar tumpuan bebas pada tanah pasir
P1 = LKa
Pada kedalaman Z = L1 + L2
P2 = [ L1+ L2] Ka
Dibawah garis galian, tekanan netto akan nol pada z = L1+ L2+ L3
O
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
11/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
11 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
Hubungan L3diberikan oleh ;
L3= P2/ (KpKa)
Pada kedalaman z = L1+ L2+ L3+L4
P3 = ( KpKa) L4
Untuk kesetimbangan gaya-gaya horizontal pada sheet pilew HF = 0 dan M padatitik O = 0. Julmah gaya horizontal perunit panjang sheet pile adalah ;
Luas diagram tekanan ACDBarea EBFF = 0
Dimana F adalah gaya tarik batang angkur perdiameter panjang dinding sheet pileatau ;
Ra1/2P3L4F = 0 atau
F = Ra[(KpKa)]L4
Sekarang ambil momen pada titik O akan memberikan
- Ra[(L1 + L2 + L3)( Z + l1)] + [(Kp- Ka)] L42(l2+ L2+ L3+ 2/3 L4) = 0 atau
L43+ 1,5L4
2 (l2+ L2+ L3)3Ra[(L1+ L2+ L3)( Z + l1)] / (KpKa) = 0
Persamaan diatas dapat diselesai kan dengan coba-coba untuk menentukan kedalamanteoritis L4.
Dteoritis= L3+ L4
Untuk perencanaan konstruksi, kedalaman teoritis dapat ditambah sekitar 30-40%atau ;
Ddesain= 1,3 + 1,4 Dteoritis
Momen maksimum teoritis dapat terjadi pada kedalaman z = L1 dan z = L1 + L2.Momen maksimum dapat dihitung pada suatu kedalaman z dimana gesersama dengan0 yaitu ;
P1L1F + P1(zL1) + 1/2Ka(z L1)2= 0
Ketika z diketahui, maka momen maksimum dapat dihitung.
Sheet pile adalah fleksible. Perpindahan (displacement) yang terjadi skibatdistribusi tekanan tanah cenderung mengurangi besar nya momen lentur maksimum.Untuk alasan inilah Rowe (1952-1957) menyarankan suatu prosedur reduksi momen
desain maksimum pada sheet pile yang didapat metode tumpuan tanah bebas.
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
12/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
12 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
Beberapa notasi yang digunakan dalam perhitungan reduksi momen adalah :
Hadalah panjang total sheet pile yang terpasang = L1+ L2 + Ddesain
Kekakuan relatife sheet pile, = (H4/EI)10,91x10-7
H = Panjang total sheet pile (m)
E = Modulus material sheet pile(MN/m2)
Md = Momen desain
Mmax = Momen maksimum teoritis
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
13/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
13 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
Berikut adalah beberapa contoh konstruksi dinding turap kantilever dengan
material baja yang kebetulan merupakan material dikerjakan pada tugas terstruktur ini
:
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
14/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
14 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
PERENCANAAN TURAP
A. Data1. Tinggi eksisting : h1 = 1 m h2 = 3,5 m2. Tanah lapisan : = 7o = 1,5 ton/m33. Jenis turap : Baja
Dredged Line
h1= 1 mI
h2 = 3,5 m
II
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
15/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
15 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
B. PerhitunganKa = tg2(45
2
) = tg2(45
2
7) = 0,783
Kp = tg2(45 +2
) = tg2(45 +
2
7) = 1,278
1111' KahP 1745,1783,015,1'1 xxP ton/m
2
121121112 '' hhKahhhP W 611,615,30,1783,015,35,115,1'2 xP ton/m
2
KaKpP
L
2
2
3'
'
904,8
783,0278,15,1
611,63
L m
32121212111 '2
1
''2
1
''2
1
LPLLPPLLPLPRa
904,8611,62
115,31745,1611,6
2
115,31745,111745,1
2
1xxxxRa
751,39Ra ton/m
Ra
MZ
E
3
2xx'
2
1
3
1x''
2
1
2
1x'
1332131121311 LLpLLLppLLLp
RaRa
Mz
E
m4,767
3
2x8,904x8,904611,6
2
1
3
1x1904,811745,1611,6
2
1
2
1x1904,81.1745,1
751,39
1
z
z
app KKLKLLp 3115 ''' 2
5
ton/m10,445783,0278,18,904.5,1278,11.5,11.5,1' p
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
16/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
16 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
783,0278,15,1
445,10
'
'51
xKaKp
PA
067,141A
783,0278,15,1
751,398'
82
x
KaKpRaA
29,4282A
22
5
3
'
''26
KaKp
PKaKpZRaA
223
783,0278,15,1
445,10783,0278,15,1767,42751,396
x
xxxxxA
227,75813 A
22222
2
2
5
4
783,0278,15,1
751,394445,10767,46751,39
'
4'6
x
xxxx
KaKp
RaPZRaA
422,330054 A
0... 44324234144 ALALALAL0422,33005227,758129,428067,14 4
2
4
3
4
4
4 LLLL
Dengan cara coba-coba di dapat 5961,224 L m 596,224L m
5,31596,22904,843 LLDteo m
95,403,15,31 xDdesain
m
45,445,395,402 hDL desain m L = 44,5 m > 12 m
Karena L sheet pile terlalu panjang lebih dari 12 m, maka perencanaan selanjutnya
digunakan jangkar. Adapun posisi jangkar dan diagram tekanan adalah sebagai
berikut :
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
17/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
17 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
GambarTekananDenganJangkar
Jadi untuk mengetahui panjang h4 dapat digunakan rumus sebagai berikut :
0'
35,1 1323122
2
4
3
4
KaKp
lZLLRaLLLlLL
0)783,0278,1(5,1
5,0767,4904,850,3751,393904,800,150,35,05,1
2
4
3
4
x
xLL
Dengan cara coba-coba di dapat 8162,64 L m
720,158162,6904,843 LLDteo m
436,203,1720,15 xDdesain
m
5,3436,202hDL desain 23,936 m 24 m
B
Dredged Line
h1 = 1 m
d
I
II
P'2
P'1
Ra
h2 = 3,5 m
h3
h4
A
C
D
E
F
HP'3
Z
Z
F
l1 = 0,5 m
l2 = 0,5 m
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
18/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
18 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
Gaya yang bekerja pada jangkar :
2421 ' hKaKpRaF 503,228162,6783,0278,15,1751,39 221 xxF ton/m
Untuk gaya geser sama dengan nol, maka :
0''' 211121111121 hZKahZPFhP Misalkan Zh1= n, maka:
0'''2
2
11112
1 nKanPFLP
05,1783,01745,1503,2200,11745,1 2
21
21 nxxnxx
0916,211745,1587,0 2
nn
027,5
587,02
916,21587,041745,11745,1 2
x
xxn m
027,600,10274,51 hnZ m
Momen maksimum terjadi pada gaya geser sama dengan nol, maka :
3
'2
'3
' 21121
2
121
1121
max
nnKa
nPlnF
hnhPM
3
027,5027,55,1783,0
2
027,51745,1
5,0027,5503,223
0,1027,50,11745,1
2
21
2
21
max
xxxxx
xxxxM
519,81max M ton.m/m
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
19/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
19 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
Dimensi :
Menggunakan Tipe AU-25
Plat AngkurSehubungan dengan = 15o, sehingga untuk mencari nilai variasi Kp cos tidak
diperoleh akibat dari grafik Ovesen & Stromann (1972) tersebut nilai terkecil = 25o.
Untuk peencanaan plat angkur digunakan metode Ghaly (1997) dengan rumus sebagai
berikut :
-
5/26/2018 Rekayasa pondasi 2
20/20
REKAYASA PONDASI II 2013/2014
20 M. TAUFIK HARIADY (D121 12 064)
AHA
HPu 1
28,02
1tan
4,5
ton.m/m
230,3015,15,15,15,15,1
0,115tan4,5
28,0
2
xxxx
xP
ou ton/m
076,183
230,30
SF
PP uizin ton/m > F = 13,018 ton/m ok
Batang AngkurDirencanakan jangkar Tie Roddi pasang setiap jarak 2 m, maka gaya tarik yang bekerja
pada angker adalah:
036,262018,13 xFSPtarik ton