pertemuan 1_2 rekayasa pondasi

Click here to load reader

Upload: rezaowger

Post on 18-Dec-2015

71 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

pondasi 12

TRANSCRIPT

Slide 1

PendahuluanRekayasa PondasiPenilaianUTS : 30%Quiz (2x) : @10%UAS : 40%Kehadiran : 10%Rekayasa PondasiTujuan PondasiKlasifikasi PondasiKriteria Desain PondasiPemilihan Type Pondasi

Pondasi?Pada umumnya sebuah bangunan sipil (gedung, bangunan air, jembatan, dll) terdiri dari 2 bagian sub-struktur, yaitu :Struktur atas (Upper-structure)Struktur bawah (Foundation)

Beban-beban pada struktur atas yang dapat berupa beban hidup (orang,dll) dan beban mati (lantai, tembok, dll) ditopang oleh balok dan diteruskan ke kolom. Beban dari kolom ini akan diteruskan ke tanah dasar melalui pondasi.Syarat pondasi?Jadi pondasi berfungsi sebagai media untuk meneruskan beban dari struktur atas ke tanah yang tidak boleh melebihi daya dukung ijinnya dan ini merupakan salah satu kriteria utama dalam perencanaan pondasi.

Klasifikasi PondasiAda beberapa kategori besar dalam klasifikasi pondasi, tergantung titik tolak peninjauan :Berdasarkan Ratio D/BPondasi Dangkal (D/B < 1)

Pondasi?Pondasi Dalam (D/B > 1)

Berdasarkan Bentuk PondasiPondasi Setempat (Pad Foundation)Biasanya jenis pondasi ini dipakai untuk mendukung kolom yang tidak berat. Bentuknya dapat berupa segi empat, lingkaran, dll. Pondasi ini dapat diaplikasikan pada tanah yang baik pada kedalaman 0 2 m.

Pondasi Menerus (Strip Foundation)Pondasi ini dipakai untuk tembok yang berfungsi sebagai penahan beban (tembok yang juga berfungsi sebagai elemen struktur).Pondasi Rakit (Raft Foundation)Digunakan pada tanah yang mempunyai daya dukung yang kurang baik, atau pada kolom-kolom struktur yang jaraknya berdekatan pada kedua arah sehingga pemakaian pondasi setempat atau menerus sangat berdekatan, sehingga pemakaiannya kurang praktis.

Pondasi Tiang, Sumuran (Pier), dan CaissonSumuran dan Caissons diaplikasikan pada tanah permukaan yang lembek dan tanah keras terletak pada kedalaman 5 10 m. Pondasi ini dapat menahan beban yang besar di atas 100 ton dan berfungsi sebagai perpanjangan dari kolom. Sedangkan pondasi tiang (pancang atau bor) diterapkan pada tanah lembek dimana lapisan tanah kerasnya berada lebih dalam dari 10 m.

Tembok Penahan TanahDipakai untuk tembok penahan longsoran tanah yang permanen, bahannya dapat berupa pasangan batu kali, beton tumbuk, beton bertulang ataupun berupa tiang baja.

Kriteria Dan Pertimbangan Dalam Disain Pondasi

Tekanan Tanah yang DiijinkanKekuatan tanah biasanya dinyatakan dalam tegangan tanah ijin (kg/cm2). Dalam perencanaan pondasi kekuatan ini tidak boleh dilampaui.SettlementsKriteria ini menyangkut penurunan tanah dan pondasi setelah bangunan didirikan. Penurunan yang terjadi tidak melampaui penurunan yang diijinkan. Yang lebih penting dari settlements adalah menghindari terjadinya differential settlements yaitu perbedaan penurunan antara kolom-kolom karena hal ini akan sangat membahayakan struktur bangunan.

Tekanan Tanah Aktif/PasifKriteria ini diperlukan untuk perencanaan tembok penahan tanah. Gaya lateral tanah ini merupakan penentu dalam perencanaan tembok penahan tanah. Tekanan tanah lateral harus dapat ditahan oleh tembok, sehingga tidak terjadi pergeseran (displacements) pada struktur tembok tersebut.FriksiFriksi terjadi antara tanah dan struktur pondasi. Kriteria ini memegang peranan penting dalam perencanaan pondasi tiang.

Pemilihan Type Pondasi

Keadaan tanah pendukung termasuk keadaan air tanah.Beban yang harus dipikul.Jenis bangunan.Fungsi bangunan.Tinjauan biaya.Tinjauan teknis pelaksanaanDari faktor 1, 2, 3 dan 4 akan dapat ditentukan beberapa alternatif pondasi yang akan dipakai dan selanjutnya dilakukan perbandingan biaya pelaksanaan di antara semua alternatif yang ada sehingga didapat alternatif yang ekonomis yang masih dapat diterima (acceptable). Selanjutnya faktor teknis pelaksanaan akan ikut menentukan pemilihan pondasi. Sebenarnya tinjauan biaya dan pelaksanaan merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan karena biaya konstruksi tergantung dari metode pelaksanaan.

Untuk praktisnya (Preliminary Design) pemilihan pondasi dangkal atau dalam biasanya dilakukan berdasarkan berat bangunan atas (Upper Structure). Secara umum pemilihan dapat dilakukan sebagai berikut :

Untuk Rumah Tinggal (1 atau 2 lantai).Biasanya memakai pondasi dangkal setempat atau menerus dengan pasangan batu kali atau beton bertulang.Untuk Bangunan Kantor (2 atau 3 lantai).Umumnya memakai pondasi dangkal (pondasi telapak beton bertulang) atau memakai pondasi rakit dimana bagian bawahnya dimanfaatkan untuk basement.Untuk Bangunan Tingkat Banyak (3 lantai atau lebih).Umumnya memakai pondasi dalam (sumuran, caissons, tiang). Pemilihan jenis pondasi dalam ini tergantung dari kedalaman tanah keras dan faktor kesulitan dalam pelaksanaannya.

Pondasi dangkal kapan digunakan?

Pondasi setempat/pad foundation

Lapisan Tanah Keras

to achieve a desirable uniform contact stress distribution beneath the footing it is necessary to arrange the center of area of the footing directly beneath the center of gravity of the external loads. This may lead to irregular-shaped footingthe center of area of the footing coincides with the center of gravity of the external loadsIf P2/P1 < 1/2, use strap combined footing property line 2 footings closeto each other P1 close to propertyline and P2 > P1 property line P1 P2 If 1/2 < P2/P1 < 1use trapezoidal footing property line P1 P2 Pondasi menerus/strip foundation

Kedalaman tanah pondasi kurang atau sama dengan lebarnya atau kedalaman (Terzaghi, 1943).Teori lain, kedalaman pondasi dangkal 3-4 kali lebar pondasi.

Pondasi setempat harus memenuhi syarat-syarat:Stabilitas, aman terhadap keruntuhan geser deformasi harus lebih kecil dari yang diizinkan.

Lapisan Tanah KerasDfBPondasi dalam kapan digunakan?

Foundation is special. Why?Mistakes?

Pemodelan Interaksi Tanah dan Bangunan

Untuk perhitungan pondasi, diperlukan pendekatan masalah dengan cara pemodelan interaksi tanah-bangunan. Pendekatan yang dilakukan tergantung dari besarnya simplifikasi yang diterapkan pada model tersebut. Ada beberapa model yang telah dikembangkan mulai dari model yang sederhana (Statis Tertentu) sampai model non-linear yang dimungkinkan untuk dihitung karena adanya komputer.

Statis TertentuPada model ini (yang banyak dipakai karena sederhana) beberapa asumsi yang dipakai untuk perhitungan adalah :Struktur pondasi dianggap kaku sempurnaReaksi tanah adalah linear

Spring Foundation (Winkler)Model Winkler memakai asumsi yang lebih baik antara lain :Struktur Pondasi FlexibleReaksi tanah proporsional dengan defleksi pondasi

Continous Elastic FoundationModel ini sama seperti model Winkler hanya tanah yang memberikan reaksi lebih luas yang bentuknya berupa elastic half-space.

Non-Linear Soil Foundation (Soil Finite Element)Model ini pengembangan dari model Continous Elastic dengan tambahan memperhitungkan perubahan struktur tanah akibat beban.

Infinite medium model

Seismic soil-structure interaction