materi ke-4 rekayasa pondasi ii 2015

31
REKAYASA PONDASI II Ratna Dewi, ST., MT. Yulinda Sari, ST., M.Eng. . Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 2015

Upload: julian-wiciardo

Post on 24-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


79 download

DESCRIPTION

Rekayasa Pondasi

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

REKAYASA PONDASI II

Ratna Dewi, ST., MT.

Yulinda Sari, ST., M.Eng.

.

Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik

Universitas Sriwijaya2015

Page 2: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Page 3: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Tiang dalam tanah Kohesif

- Tiang Ujung Bebas

- Tiang Ujung Tetap

Tiang dalam tanah Granuler

- Tiang Ujung Bebas

- Tiang Ujung Tetap

- Tiang Pendek

- Tiang Panjang

Page 4: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

Tiang dalam tanah Granuler(Tiang Ujung Bebas)

Page 5: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM Tiang dalam tanah Granuler Untuk tiang dalam tanah granuler (C = 0), Broms

menganggap sebagai berikut, Tekanan tanah aktif yang bekerja di belakang tiang, diabaikan. Distribusi tekanan tanah pasif disepanjang tiang bagian depan

sama dengan 3 kali tekanan tanah pasif Rankine. Bentuk penampang tiang tidak berpengaruh terhadap tekanan

tanah ultimit. Tahanan tanah lateral sepenuhnya termobilisasi pada gerakan

tiang yang diperhitungkan.

Page 6: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Distribusi tekanan tanah dapat dinyatakan dengan,

pu = 3 po Kp

dengan, po = tekanan overburden efektif

Kp = koefisien tekanan tanah pasif = tan2(45 + /2)

= sudut gesek dalam tanah

Page 7: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM Tiang Ujung Bebas Estimasi bentuk keruntuhan tiang,diperlihatkan pada gambar dibawah

ini,

Page 8: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM Tiang Ujung Bebas Estimasi bentuk keruntuhan tiang,diperlihatkan pada gambar dibawah

ini,

Page 9: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Pada tiang pendek, dengan mengambil momen terhadap ujung bawah,

Plot dari persamaan di atas memberikan gambar grafik hubungan L/d dan Hu/(Kpd3)

Page 10: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Page 11: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Momen maksimum yang terjadi pada jarak f di bawah permukaan tanah, dimana

Hu = (3/2) dKpf2 (a)

dan f = 0,82 (b)

sehingga momen maksimum dapat dinyatakan,Mmaks = Hu (e + 2f/3) (c)

Page 12: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Bila pada persamaan a, diperoleh Hu yang bila disubstitusikan ke persamaan b menghasilkan Mmaks > My, maka tiang berkelakukan seperti tiang panjang. Besarnya Hu dapat dihitung dengan persamaan b dan c, yaitu dengan mengambil Mmaks = My.

Persamaan untuk menghitung Hu dalam tinjauan tiang panjang diplot dalam garfik hubungan Hu/(Kpd3) dan My/(d4Kp), ditunjukkan pada gambar dibawah ini,

Page 13: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Page 14: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

Tiang dalam tanah Granuler(Tiang Ujung Jepit)

Page 15: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM Tiang ujung jepit Model keruntuhan untuk tiang-tiang pendek, sedang dan panjang,

diperlihatkan pada gamabr di bawah ini (a) Tiang Pendek

Page 16: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM(b) Tiang Sedang

Page 17: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM(c) Tiang Panjang

Page 18: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Beban lateral ultimit untuk tiang pendek dinyatakan oleh,

Hu = (3/2) dL2Kp

Momen yangterjadi pada kepala tiang,

Mmaks = (2/3)Hu L = dL3 Kp

Page 19: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Jika Mmaks > My, maka keruntuhan tiang akan berbentuk seperti tiang sedang, sehingga dapat diperoleh :

F = (3/2) dL2 Kp - Hu

sehingga nilai Hu dapat dihitung dengan :

My = (1/2) dL3 Kp - HuL

Page 20: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM Jika tiang panjang, Hu dapat diperoleh dari persamaan,

Hu = 2My / (e + 2f/3)

Dari persamaan di atas dapat diplot grafik yang ditunjukkan pada gambar grafik hubungan :

Hu/(Kpd3) dan My/(d4Kp)

Page 21: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

Contoh Soal Metode BROMS

Page 22: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Tiang baja dengan diameter 0,25 m dan panjang 18 m dipancang ke dalam tanah pasir dengan N = 10 dan = 18 kN/m3. Kapasitas momen maksimum tiang My = 218 kNm dan EI (tiang) = 19,4 x 104 kNm2. Kepala tiang dianggap terjepit dalam pelat penutup tiang. Berapakah beban lateral ultimitnya ?

Page 23: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Page 24: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Karena tanah pasir homogen, tidak berlapis penyelesaiannya digunakan metode Broms

Dengan N = 10, diperoleh = 300

didapat dari grafik Hubungan dan N.SPT, Peck dkk, 1974)

Page 25: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

Grafik Hubungan dan N – SPT

(Peck dkk. 1974)

N = 10

= 30O

Page 26: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Momen maksimum yang harus ditahan tiang, Mmaks = dL3 Kp

Dengan Kp = tan2(45 + /2)

= tan2(45 + 15)= 3

Page 27: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Jadi Mmaks = dL3 Kp

= 18 x 0,25 x 183 x 3= 78732 kNm > My = 218 kNm

Karena Mmaks > My, maka keruntuhan tiang berkelakuan tiang panjang.

Page 28: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Untuk mencari nilai Hu, digunakan grafik hubungan antara My / (Kpd4) dan Hu/Kpd3

My / (Kpd4) = 218 / (3 x 0,254 x 18) = 1033

dari grafik diperoleh nilai Hu/Kpd3 = 450

Page 29: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

GRAFIK

1033

450

Page 30: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

METODE BROM

Hu / Kpd3 = 450

Hu = 450 Kpd3

= 450 x 3 x 0,253 x 18 = 380 kN

Page 31: Materi Ke-4 Rekayasa Pondasi II 2015

sElESAI MATERI KE-4