refreshing morfologi dan efloresensi kulit
DESCRIPTION
RSUD kota BanjarTRANSCRIPT
REFRESHING Morfologi & Efloresensi
Kulit
Pembimbing : dr. Bowo Wahyudi, Sp.KKRobby Aji Aryadillah2010730095
Efloresensi kulit
Definisi: Kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata
telanjang (secara obyektif) dan bila perlu dapat di periksa dengan perabaan.Di bagi menjadi: Elforesensi Primer Efloresensi Sekunder
EFLORESENSI PRIMER
• Makula• Papula • Eritema • Nodula • Vesikel • Bula • pustula
• urtikaria• Plak • Kista • Teleangiektasis
Makula
Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata, biasanya pada tinea vesikolor,morbus hansen,
Papula Penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskip, berukuran
diameter lebih kecil dari ½ cm, dan berisikan zat padat
Eritema
• Kemerahan pada kulit disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversible.
Nodus
massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol, dengan diameter lebih dari 1 cm.
Vesikel
Gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran dengan diameter kurang dari 1/2 cm dan berbatas tegas.
Bula
vesikel yang berukuran lebih besar, misalnya pada pemfigus, luka bakar
Pustula
vesikel yang berisi nanah,seperti pada variola, varisela, psoriasis pustulosa
Urtikaria
Urtikaria adalah penonjolan diatas kulit akibat edema setempat dan dapat hilang perlahan-lahan, misalnya pada dermatitis medikamentosa, dan gigitan serangga.
PlakPeninggian di atas permukaan kulit, permukaan rata dan berisi zat padat ( biasanya infiltrat ) diameter nya 2 cm atau lebih
Kista
adalah ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan akibat peradangan, walaupun kemudian dapat meradang
Telangiektasis
pelebaran pembuluh darah kecil superficial (kapiler, arteriol, dan venul) yang menetap pada kulit.
Efloresensi sekunder
• Skuama• Krusta• Ulkus• Erosi• Eksoriasi • Fisura• Sikatriks
• Atrofi• Likenifikasi• Striae • Abses • Hiperpigmentasi• Hipopigmentasi
Skuama
adalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama dapat halus sebagai taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luas sebagai lembaran kertas
Krusta
cairan badan yang mengering. Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik, maupun benda asing (kotoran, obat dan sebagainya)
Ulkus
hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi. Ulkus mempunyai tepi, dinding, dasar, dan isi.
Erosi
kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basal.
Eksoriasi
kerusakan kulit yang disebabkan oleh hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare sehingga kulit tampak merah disertai bintik-bintik perdarahan
Fisura hilangnya kontinuitas permukaan kulit atau mukosa secara linier yang dihasilkan dari tegangan yang berlebihan atau turunnya elastisitas jaringan.
Sikatriks Pembentukan jaringan baru. Licin ,garis kulit dan adneksa hilang
Atrofi
berkurangnya ukuran sel, jaringan, organ atau bagian tubuh. Berkurangnya sel epidermal menyebabkan penipisan epidermis
Likenfikasi
penebalan kulit sehingga garis-garis lipatan atau relief kulit tampak lebih jelas. seperti pada neurodermatitis.
Striae
Depresi linear kulit yang biasanya berukuran panjang beberapa sentimeter dan hasil dari perubahan ke colagen reticular yang terjadi dengan peregangan kulit cepat.
Abses
Adalah kumpulan nanah dalam jaringan, batas tidak jelas, berisi infiltrat,
Hiperpigmentasi dan hipopigmentasi
Hiperpigmentasi :penimbunan pigmen berlebihan sehingga kulit tampak lebih hitam dari sekitarnya.Hipopigmentasi :kelainan yang menyebabkan kulit menjadi lebih putih dari sekitarnya, misal pada scleroderma dan vitiligo
Efloresensi lainnya
• Kanalikuli adalah ruam kulit berupa saluran-saluran pada stratum korneum, yang timbul sejajar dengan permukaan kulit, seperti terdapat pada scabies.
• Eksantema adalah ruam permukaan kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak berlangsung lama, biasanya didahului demam
• Fagedenikum adalah proses yang menjurus kedalam dan meluas (ulkus tropikum, ulkus mole).
• Roseola adalah eksantema lentikular berwarna merah tembaga seperti pada sifilis dan frambusia
• Vegetasi adalah pertumbuhan berupa penonjolan-penonjolan bulat atau runcing menjadi satu.
• Monomorf adalah kelainan kulit yang pada satu ketika terdiri atas hanya satu macam ruam kulit.
• Polimorf adalah kelainan kulit yang sedang berkembang, terdiri atas bermacam-macam efloresensi
• Purpura adalah kemerahan di dalam atau di bawah kulit akibat perdarahan
Ukuran lesi• Milier : sebesar kepala jarum pentul• Lentikuler : sebesar biji jagung• Numuler : sebesar uang logam 100 rupiah
Susunan kelainan/bentuk• Linear :
• Sirsinar/anular :
• Arsinar :
• Polisiklik :
• Korimbiformis :
Penyebaran dan lokalisasi lesi• Sirkumskrip• Difus• Generalisata• Regional• Universalis• Solitar• Herpetiformis • Konfluens• Diskret • Serpingiosa : proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh
penyembuhan pada bagian yang di tinggalkan.
• Irisformis : eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel warna yang lebih gelap ditengahnya.
• Simetrik• Bilateral • Unilateral
Daftar Pustaka
1.Budimulja, Unandar. Morfologi dan Cara Membuat Diagnosis : Ilmu Kulit Kelamin. Ed. 5.Jakarta: FKUI, 2007. hal 34-42.2.Siregar, R.S. Cara Menegakkan Diagnosis Penyakit Kulit : Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi Kedua. Jakarta : EGC, 2005. hal 1-93.Hunter, John, John Savin,et al. Clinical Dermatology 3rd Edition.Australia : Blackwell Science, 2002. hal 18-244.Wolff Klaus, Lowell A Goldsmith, et al . Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Edisi 6. USA: McGraw-Hill Company, 2008. hal 12-265.Wolff Klaus, Johnson Allen Richard. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. Ed 6. Jakarta: Salemba medika, 2009. hal 20-356.Arnold HL, Odom RB, James WD. Andrew’s Disease of the Skin, Clinical Dermatology, 8th edition. Philadelphia : WB Saunders Company, 1990. hal 14-22