refreshing

12
Tinjauan Pustaka Definisi Otitis media supuratif kronik (OMSK) dahulu disebut Otitis Media Perforata (OMP) atau dalam sebutan sehari- hari adalah congek. Otitis Media Supuratif Kronik ialah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah. Perjalanan Penyakit Otitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi ottis media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan. Bila proses infeksi kurang dari 2 bulan, maka disebut Otitis media supuratif subakut. Beberapa faktor penyebab OMA menjadi OMSK ialah terapi yang terlambat diberika, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah (gizi kurang) atau higiene buruk. Jenis-Jenis Perforasi Perforasi Sentral kecil

Upload: gita-amelia

Post on 06-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

refreshing

TRANSCRIPT

Tinjauan Pustaka

DefinisiOtitis media supuratif kronik (OMSK) dahulu disebut Otitis Media Perforata (OMP) atau dalam sebutan sehari-hari adalah congek. Otitis Media Supuratif Kronik ialah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah.

Perjalanan PenyakitOtitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi ottis media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan. Bila proses infeksi kurang dari 2 bulan, maka disebut Otitis media supuratif subakut. Beberapa faktor penyebab OMA menjadi OMSK ialah terapi yang terlambat diberika, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah (gizi kurang) atau higiene buruk.

Jenis-Jenis Perforasi

Perforasi Sentral kecilPerforasi Sentral (kecil)Perforasi Sentral (Sub Total)

Perforasi sentral sub total Perforasi AtikPerforasi AtikPerforasi Postero Superior/ Marginal

Perforasi postero superior/ marginal

Letak PerforasiLetak perforasi adalah di membran timpani dan mengetahui letak perforasi penting untuk menentukan tipe/ jenis OMSK. Perforasi membran timpani dapat ditemukan di daerah sentral, marginal atau atik. Pada perforasi sentral, perforasi terdapat di pars tensa, sedangkan di seluruh tepi perforasi masih ada sisa membran timpani. Pada perforasi marginal sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan anulus atau sakulus timpanikum. Perforasi atik ialah perforasi yang terletak di pars flaksida.

Jenis OMSKJenis OMSK terbagi atas 2 jenis, yaitu tipe benigna dan tipe maligna. Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar terdiri dari OMSK aktif dan OMSK tenang.a) OMSK aktif, merupakan OMSK dengan sekret yang keluar dari kavum timpani secara aktif.b) OMSK tenang, ialah OMSK yang keadaan kavum timpaninyaterlihat basah atau kering.

OMSK tipe BenignaProses peradangannya terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak mengenai tulang. Perforasi terletak di sentral. Umumnya OMSK tipe benigna jarang menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Pada OMSK tipe benigna tidak terdapat kolesteatoma.

OMSK tipe MalignaMerupakan OMSK yang disertai dengan kolesteatoma. Kolesteatoma adalah suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel (keratin). OMSK tipe maligna dikenal juga dengan OMSK tipe berbahaya atau OMSK tipe tulang. Perforasi pada OMSK tipe maligna letaknya di atik, kadang-kadang terdapat juga kolesteatoma pada OMSK dengan perforasi yang berbahaya atau fatal timbul pada OMSK tipe maligna.

Diagnosis OMSKDiagnosis OMSK ditegakan dengan cara:1. Anamnesis (history-taking)Penyakit telinga kronis ini biasanya terjadi perlahan-lahan dan penderita seringkali datang dengan gejala-gejala penyakit yang sudah lengkap. Gejala yang paling sering dijumpai adalah telinga berair, adanya secret di liang telinga yang pada tipe tubotimpanal sekretnya lebih banyak dan seperti berbenang (mukous), tidak berbau busuk dan intermiten, sedangkan pada tipe atikoantral, sekretnya lebih sedikit, berbau busuk, kadangkala disertai pembentukan jaringan granulasi atau polip, maka sekret yang keluar dapat bercampur darah. Ada kalanya penderita datang dengan keluhan kurang pendengaran atau telinga keluar darah.2. Pemeriksaan otoskopiPemeriksaan otoskopi akan menunjukan adanya dan letak perforasi. Dari perforasi dapat dinilai kondisi mukosa telinga tengah.

3. Pemeriksaan audiologiEvaluasi audiometri, pembuatan audiogram nada murni untuk menilai hantaran tulang dan udara, penting untuk mengevaluasi tingkat penurunan pendengaran dan untuk menentukan gap udara dan tulang.Audiometri tutur berguna untuk menilai speech reception threshold pada kasus dengan tujuan untuk memperbaiki pendengaran.4. Pemeriksaan radiologiRadiologi konvensional, foto polos radiologi, posisi Schller berguna untuk menilai kasus kolesteatoma, sedangkan pemeriksaan CT scan dapat lebih efektif menunjukkan anatomi tulang temporal dan kolesteatoma.

Tanda Klinik OMSK Tipe MalignaMengingat OMSK tipe maligna seringkali menimbulkan komplikasi yang berbahaya, maka perlu ditegakkan diagnosis dini. Walaupun diagnosis pasti baru dapat ditegakkan di kamar operasi, namun beberapa tanda klinik dapat menjadi pedoman akan adanya OMSK tipe maligna, yaitu perforasi pada marginal atau pada atik. Tanda ini biasanya merupakan tanda dini dari OMSK tipe maligna, sedangkan pada kasus yang sudah lanjut dapat terlihat; abses atau fistel retro aurikuler (belakang telinga), polip atau jaringan granulasi di liang telinga luar yang berasal dari dalam telinga tengah, terlihat kolesteatom pada telinga tengah (sering terlihat di epitimpanium), sekret berbentuk nanah dan berbau khas (aroma kolesteatom) atau terlihat bayangan kolesteatom pada foto rontgen mastoid.

Terapi OMSKTerapi OMSK terkadang memerlukan waktu yang lama serta harus berulang-ulang, karena sekret yang keluar tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi. Keadaan ini antara lain disebabkan oleh satu atau beberapa keadaan, yaitu:a. Adanya perforasi membran timpani yang permanen, sehingga telinga tengah berhubungan dengan dunia luar.b. Terdapat sumber infeksi di faring, nasofaring, hidung, dan sinus paranasal.c. Sudah terbentuk jaringan patologik yang ireversibel dalam rongga mastoid.d. Gizi dan higiene yang kurang.

Tipe BenignaPrinsip terapi ialah konservatif atau dengan medikamentosa. Bila sekret yang keluar terus menerus, maka diberikan obat pencuci telinga, berupa larutan H2O2 3 % selama 3-5 hari. Setelah sekret berkurang, maka terapi dilanjutkan dengan memeberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid. Karena semua obat tetes yang mengandung antibiotik bersifat ototoksik. Sehingga dianjurkan penggunaan obat tetes telinga jangan diberikan terus menerus lebih dari 1 atau 2 minggu atau pada OMSK yang sudah tenang. Secara oral diberikan antibiotika dari golongan ampisilin, atau eritromisin (bila pasien alergi terhadap penisilin). Pada infeksi yang dicurigai karena penyebabnya telah resistensi terhadap ampisilin, dapat diberikan ampisilin asam klavulat.Bila sekret telah kering, tetapi perforasi masih ada setelah observasi selama 2 bulan, maka idealnya dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti. Operasi ini bertujuan untuk menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.Bila terdapat sumber infeksi yang menyebabkan sekret tetap ada, atau terjadinya infeksi berulang, maka sumber infeksi harus diobati terlebih dahulu, mungkin juga perlu melakukan pembedahan, misalnya adenoidektomi dan tonsilektomi.

Tipe MalignaPrinsip terapi ialah pembedahan, yaitu mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. Terapi konservatif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. Bila terdapat abses subperiosteal retroaurikuler, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian dilakukan mastoidektomi.

Jenis Pembedahan Pada OMSKAda beberapa jenis pembedahan atau teknik operasi yang dapat dilakukan pada OMSK dengan mastoiditis kronik, baik tipe benigna atau maligna, antara lain:a. Mastoidektomi sederhanaDilakukan pada OMSK tipe benigna yang dengan pengobatan konservatif tidak sembuh. Dengan operasi ini dilakukan pembersihan ruang mastoid dari jaringan patologik. Tujuannya supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi. Pada operasi ini fungsi pendengaran tidak diperbaiki.b. Mastoidektomi radikalDilakukan pada OMSK maligna dengan infeksi atau kolesteatom yang sudah meluas. Pada operasi ini rongga mastoid dan kavum timpani dibersihkan dari semua jaringan patologik. Dinding batas antara liang telinga luar dan telinga tengah dengan rongga mastoid diruntuhkan, sehingga ketiga daerah anatomi tersebut menjadi satu ruangan.Tujuan operasi ini ialah membuang semua jaringan patologik dan mencegah komplikasi ke intrakranial. Fungsi pendengaran tidak diperbaiki.Kerugian operasi ini ialah pasien tidak diperbolehkan berenang seumur hidupnya. Pasien harus datang dengan teratur untuk kontrol, supaya tidak terjadi infeksi kembali.

c. Mastoidektomi radikal dengan modifikasiDilakukan pada OMSK dengan kolesteatom di daerah atik, tetapi belum merusak kavum timpani. Seluruh rongga mastoid dibersihkan dan dinding posterior liang telinga direndahkan. Tujuan operasi ialah membuang semua jaringan patologik dari rongga mastoid, dan mempertahankan pendengaranyang masih ada.d. MiringoplastiMerupakan jenis operasi timpanoplasti paling ringan, dikenal juga dengan nama timpanoplasti tipe I. rekonstruksi hanya dilakukan pada membran timpani. Tujuannya adalah mencegah berulangnya infeksi telinga tengah pada OMSK tipe benigna dengan perforasi menetap. Dilakukan pada OMSK benigna yang sudah tenang dengan ketulian ringan yang hanya disebabkan oleh perforasi membran timpani.e. TimpanoplastiDilakukan pada OMSK benigna dengan kerusakan lebih berat atau OMSK benigna yang tidak bisa ditenangkan dengan pengobatan medikamentosa. Tujuannya adalah menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran. Pada operasi ini selain rekonstruksi membran timpani sering kali harus dilakukan juga rekonstruksi tulang pendengaran. Berdasarkan bentuk rekonstruksi tulang pendengaran yang dilakukan maka dikenal istilah timpanoplasti tipe II, III, IV, V.Sebelum rekonstruksi dikerjakan, lebih dahulu dilakukan eksplorasi kavum timpani dengan atau tanpa mastoidektomi, untuk membersihkan jaringan patologis. Tidak jarang pula operasi ini terpaksa dilakukan dua tahap dengan jarak waktu 6 sampai dengan 12 bulan.f. Pendekatan ganda timpanoplasti (Combined approach tympanoplasty)Merupakan teknik operasi yang dilakukan pada kasus Maligna dan Benigna dengan jaringan granulasi yang luas. Tujuan operasi untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik mastoidektomi radikal (tanpa meruntuhkan dinding posterior liang telinga).Membersihkan kolesteatoma dan jaringan granulasi di kavum timpani, dikerjakan melalui dua jalan (cobined approach), yaitu melalui liang telinga dan rongga mastoid dengan melakukan timpanotomi posterior. Teknik operasi ini dilakukan pada OMSK maligna belum disepakati oleh para ahli, karena sering terjadi kekambuhan kolesteatom.Jenis operasi mastoid yang dilakukan tergantung pada luasnya infeksi atau kolesteatom, sarana yag tersedia dan pengalaman operator. Sesuai dengan luasnya infeksi atau luasnya kerusakan yang sudah terjadi, kadang-kadang dilakukan kombinasi dari jenis operasi tersebut atau modifikasinya.

REFERENSI

1. Effendi,Harjanto. Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid , George.L.Adam, Boies:Buku Ajar Penyakit THT (Boies Fundamental ofOtolaryngology)/George.L.Adam, dkk, alih bahasa: Caroline Wijaya.Edisi 6. Jakarta:EGC. hlm: 320-355.2. Soepardi,Efiaty Arsyad, Zainul A.Djaafar, Kelainan Telinga Tengah dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT. Edisi Keempat. Jakarta:FKUI. hlm:57-59.