refrat fluoxetin (autosaved)

11
REFERATUL FLUOXETINE Oleh Ayunita Tri W 082011101045 Inomy Claudia 0920111010 Dokter Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ dr. Alif Mardijana, Sp.KJ SMF ILMU KESEHATAN JIWA RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Upload: inomy-claudia-katherine-imbiri

Post on 28-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

psikiatri

TRANSCRIPT

Page 1: Refrat Fluoxetin (Autosaved)

REFERATUL

FLUOXETINE

Oleh

Ayunita Tri W 082011101045Inomy Claudia 0920111010

Dokter Pembimbing:

dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ

dr. Alif Mardijana, Sp.KJ

SMF ILMU KESEHATAN JIWA RSD dr. SOEBANDI JEMBERFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER2014

Page 2: Refrat Fluoxetin (Autosaved)

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN.........................................................................

1.1 Latar Belakang.........................................................................

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................

2.1 Fluoxetin....................................................................................

2.2 Sediaan......................................................................................

2.3 Farmakokinetik........................................................................

2.4 Farmakodinamik .....................................................................

2.5 Indikasi......................................................................................

2.6 Kontraindikasi..........................................................................

2.7 Interaksi Obat..........................................................................

2.8 Dosis Terapi..............................................................................

2.9 Efek Samping............................................................................

BAB 3. PENUTUP......................................................................................

2

Page 3: Refrat Fluoxetin (Autosaved)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit depresi mayor dan bipolar adalah penyakit alam perasaan yang

menyimpang, mengganggu energi, pola tidur, nafsu makan, libido, dan

kemampuan kerja. Depresi berbeda dengan skizoprenia, yang menghasilkan

gangguan dalam pemikiran. Gejala depresi berupa perasaan sedih yang mendalam,

tak berdaya, tak berdaya, kecewa, dan tidak merasakan kesenangan dalam

aktivitas biasa. Mania dicirikan sebagai sikap yang bertentangan, yaitu gembira,

pemikiran dan bicara cepat berlebihan, dan gangguan percaya diri yang berlebihan

dan gangguan pertimabangan. Semua antidepresi yang berguna diklinik (juga

disebut timoleptik) memperkuat, langsung atau tidak, kerja noreprineprin dan

serotonin, dopamin dan/atau serotonin otak. Bersama dengan bukti lain, terjadi

teori amina biogenik, yang menyatakan bahwa depresi disebabkan defisiensi

monoamin seperti noreprineprin dan serotonin pada tempat-tempat penting dalam

otak. Sebaliknya, mania disebabkan karena produksi neurotransmiter. Teori amina

depresi ini barangkali terlalu sederhana karena sekarang dikenal antidepresi. (1)

3

Page 4: Refrat Fluoxetin (Autosaved)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fluoxetine

N-Methyl-g-[4-(trifluoromethyl)phenoxy]benzenepropanamine. C17H18F3NO=309.3

CAS—54910-89-3

Sumber: http://chemistry.about.com/od/factsstructures/ig/Chemical-Structures---F/Fluoxetine.htm

Fluoxetine merupakan anggota SSRI pertama yang diakui Food and Drug

Administration (FDA) untuk pengobatan depresi. Seperti SSRI lain, obat ini

bekerja dengan menghambat reuptake serotonin (5-HT1A, 5-HT2C, dan 5-HT3C) ke

dalam prasinap saraf terminal. Sehinggaakan terjadi peningkatan neurotransmisi

oleh serotonin sehingga menimbulkan efek antidepresan.

Dan kelebihan fluoxetine dibanding antidepresan lainnya adalah obat ini

boleh diberikan pada usia lanjut, di atas 65 tahun. Kemudian, pada Januari 2003,

fluoxetine juga mendapat pengakuan dari FDA untuk pengobatan depresi dan

obsessive compulsive disorder (OCD) pada anak dan remaja (7-17 tahun).

4

Page 5: Refrat Fluoxetin (Autosaved)

2.2 Sediaan

Sediaan dan nama dagang Fluoxetin:

Sediaan Nama Dagang Pabrik Dosis Anjuran

Cap. 20 mg

Prozac Eli Lilly

20 – 40 mg/hr

Andep Medikon

Elizac Mersifarma

Oxipres Sandoz

Lodep Sunthi Sepuri

Zactin Merck

Caplet 20 mg Nopres Ferron

Cap. 10 – 20 mg

Ansi Bernofarma

Kalxetin Kalbe

Zac Ikapharmindo

Antiprestin Pharos

Tab. 20 mg Courage Soho

Sumber: penggunaan klinis obat psikotropik. 2007.

2.3 Farmakokinetik

Fluoxetin merupakan obat antidepresan golongan selective serotonin

reuptake inhibitor (SSRI). Fluoxetin memiliki waktu paruh yang terpanjang, dua

sampai tiga hari. Metabolit aktifnya memiliki waktu paruh tujuh sampai sembilan

hari. Obat ini diabsorpsi baik setelah pemberian oral dan memiliki efek puncaknya

dalam rentang empat sampai delapan jam. Obat ini dimetabolisme oleh hati.

Fluoxetin dimetabolisme di hati oleh P450IID6, suatu subtipe enzim yang spesifik,

yang mengindikasikan bahwa klinisi harus berhati-hati dalam pemberian bersama

obat lain yang juga dimetabolisme oleh P450IID6. Pada umumnya, makanan tidak

memiliki efek yang besar pada absorpsi obat. Pemberian SSRI dengan makanan

sering menurunkan insidensi gejala mual dan diare yang sering berhubungan

dengan pemakaian SSRI (5).

5

Page 6: Refrat Fluoxetin (Autosaved)

2.4 Farmakodinamik

Obat ini memiliki aktivitas spesifik dalam menginhibisi ambilan kembali

serotonin (serotonin reuptake) tanpa efek pada ambilan kembali norepinefrin dan

dopamin. Obat ini juga tidak memiliki sama sekali aktivitas agonis dan antagonis

pada tiap reseptor neurotransmiter. Tidak adanya aktivitas pada reseptor

antikolinergik, antihistaminergik, dan anti-adrenergik-α1 adalah dasar

farmakologis untuk rendahnya insidensi efek samping yang terlihat pada

pemberian SSRI. (5)

2.5 Indikasi

a. Mayor Depressive Disorder  

Fluoxetine diindikasikan untuk pengobatan Mayor Depressive Disorder.

Efek dari fluoxetine juga ditemukan dalam 8- 9 minggu pada pasien anak berusia

8 sampai 18 tahun, dosis lebih besar dari 20 mg / hari belum diteliti pada pasien

anak. Kegunaan obat pada pasien dewasa dan anak-anak yang menerima

fluoxetine untuk waktu yang lama, harus secara berkala dievaluasi kembali. (3)

b. Obsessive Compulsive Disorder  

Fluoxetine diindikasikan untuk pengobatan Obsessive Compulsive

Disorder (OCD). Efek fluoxetine di OCD ditemukan dalam 13 minggu pada orang

dewasa dan 13 minggu pada pasien anak berusia 7-17 tahun. Efektivitas

fluoxetine dalam penggunaan jangka panjang, yaitu, selama lebih dari 13 minggu,

belum dievaluasi dalam uji coba. Oleh karena itu, dokter yang memilih untuk

menggunakan fluoxetine untuk waktu yang lama, harus secara berkala

mengevaluasi kembali kegunaan jangka panjang dari obat untuk setiap pasien. (3)

c. Bulimia Nervosa  

Fluoxetine diindikasikan untuk pengobatan sedang sampai parah Bulimia

Nervosa. Kemanjuran fluoxetine di Bulimia ditunjukkan dalam 8 minggu pada

orang dewasa. (3)

d. Panic Disorder  

6

Page 7: Refrat Fluoxetin (Autosaved)

Fluoxetine diindikasikan untuk pengobatan Panic Disorder, dengan atau

tanpa agoraphobia. Kemanjuran fluoxetine di Panic Disorder ditunjukkan dalam

12 minggu pada orang dewasa. (3)

2.6 Kontraindikasi

Penggunaan fluoxetine merupakan kontraindikasi dengan berikut: 

a. Monoamine Oksidase Inhibitor:

Jangan gunakan dengan MAOI atau dalam 14 hari penghentian MAOI karena

risiko interaksi obat. Setidaknya 5 minggu harus diizinkan setelah menghentikan

fluoxetine sebelum pengobatan dengan MAOI.

b. Pimozide:

Jangan gunakan dengan pimozide karena risiko perpanjangan QTc .

c. Thioridazine:

Jangan gunakan dengan thioridazine karena perpanjangan interval QTc. Jangan

gunakan thioridazine dalam 5 minggu penghentian fluoxetine.

d. Hipersensitivitas Fluoxetine:

Jangan gunakan produk ini pada pasien dengan hipersensitivitas fluoxetine karena

risiko reaksi anafilaksis, termasuk bronkospasme, angioedema, spasme laring, dan

urtikaria.

2.7 Interaksi Obat

2.8 Dosis Terapi

Untuk depresi dosis awal biasanya 20 mg peroral tiap hari, biasanya

diberikan pada pagi hari. Dosis awal yang bisa diberikan pada pasien geriatri

adalah 10 mg per hari. Strategi yang cukup baik adalah mempertahankan pasien

dengan 20 mg sehari selama tiga minggu, jika pasien tidak menunjukkan tanda

perbaikan klinis, peningkatan 20 mg dua kali sehari mungkin diperlukan. Karena

fluoxetine memiliki waktu paruh 2-4 hari dan zat aktifnya, norfluoxetine,

memiliki waktu paruh 7-9 hari, jadi sangat beralasan menunggu hingga 3 minggu.

(3)

7

Page 8: Refrat Fluoxetin (Autosaved)

Untuk menekan efek samping awal kecemasan dan kegelisahan, memulai

fluoxetin pada dosis 5 – 10 mg sehari. Jika pasien depresi yang tidak berespons

dengan fluoxetinw, maka dapat diperkuat dengan obat lain contohnya obat

trisiklik, simpatomimetik, buspirone dan litium. Dosis fluoxetine untuk gangguan

obsesif kompulsif, obesitas dan bulimia nervosa yaitu 60 mg. Sebaliknya, dosis

awal 5 mg sehari untuk gangguan panik. (3)

2.9 Efek Samping

Efek samping yang paling umum dijumpai pada pemakaian fluoxetine

adalah agitasi, insomnia, dan neuromuscular restlessness mirip akathisia. Ini

mungkin karena kurang selektifnya fluoxetine terhadap reseptor norepinefrin dan

serotonin-2C (5-HT2C). Tapi untungnya, efek samping ini biasa berlangsung

singkat dan bisa membaik dengan pengurangan dosis. Pemberian temporer

bersama dengan penghambat beta adrenergik atau benzodiazepine kerja panjang

juga bisa mengurangi efek samping yang timbul. (3)

8