refrat diagnosis omsk
DESCRIPTION
Diagnosis OMSK. OMSK,TRANSCRIPT
Bab I
PendahuluanOtitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba
Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Otitis media terbagi atas otitis media
supuratif dan otitis media non supuratif disebut juga otitis media serosa atau otitis media
sekretoris. Masing-masing golongan mempunyai bentuk akut dan kronis yaitu otitis media
supuratif akut atau otitis media akut dan otitis media supuratif kronis. Begitu pula otitis media
serosa terbagi menjadi otitis media serosa akut dan otitis media supuratif kronis.
Otitis media supuratif kronis (OMSK) merupakan penyakit infeksi kronis di bidang
THT di Indonesia yang masih sering menimbulkan ketulian dan kematian.2 OMSK
merupakan kelanjutan dari proses otitis media akut (OMA), dimana proses ini minimal
berlangsung selama lebih dari 2 bulan. Sebagian besar OMSK berawal dari infeksi akut
telinga tengah atau otitis media akut (OMA), yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak dan
jika tidak diobati dengan cepat dan tepat akan berlanjut menjadi OMSK pada anak dan
dewasa.
Perubahan-perubahan patologi yang terjadi pada OMSK dapat mengenai membrana
timpani, struktur di dalam kavum timpani seperti mukosa maupun tulang-tulang pendengaran.
OMSK dibagi menjadi 2 tipe berdasarkan atas proses patologinya yaitu OMSK tipe tubo-
timpanik dan OMSK tipe atiko-antral.Diagnosis dan terapi pada OMSK berbeda berdasarkan
tipe OMSK itu sendiri sehingga perlu dibedakan antara kedua tipe OMSK tersebut. Terapi
OMSK dibedakan menjadi 2 yaitu terapi konservatif dengan medikamentosa untuk OMSK
tipe benigna dan bersifat berbahaya atau tipe maligna dilakukan pembedahan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan otitis media akut menjadi otitis media
kronis yaitu terapi yang terlambat diberikan, terapi tidak adekuat, virulensi kuman yang
tinggi, daya tahan tubuh yang rendah (gizi buruk) atau higiene yang buruk. Otitis media
supuratif kronis sangat berbeda dari otitis media supuratif akut, tidak saja dari lamanya sakit
tetapi sangat berbeda dalam perubahan-perubahan patologis yang terjadi pada telinga bagian
tengah dan juga berbeda dalam gambaran klinis.
1
Bab II
Isi
Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan
perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau
hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah. Otitis media
supuratif kronis dahulu disebut otitis media perforata atau dalam sehari-hari disebut congek.
Patogenesis OMSK
Etilogi OMSK yang biasa terjadi adalah berasal dari bakteri aerob seperti haemophilus
sp., proteus sp., streptococcus pneumoni, staphylococcus, pseudomonas aerugenosa, dan
bakteri anaerob seperti bakteroides sp., peptokokus sp.
Secara fisiologik terdapat mekanisme pencegahan masuknya mikroba ke dalam telinga
tengah oleh silia mukosa tuba Eustachius, enzim dan antibodi. Otitis media akut terjadi karena
faktor pertahanan tubuh ini terganggu. Sumbatan tuba Eustachius merupakan faktor penyebab
utama dari ottis media. Karena fungsi tuba Eustachius terganggu, pencegahan invasi kuman
ke dalam telinga tengah juga terganggu, sehingga kuman masuk ke dalam telinga tengah dan
terjadi peradangan.
Banyak penelitian pada preparat tulang temporal menemukan bahwa adanya disfungsi
tuba Eustachius, yaitu suatu saluran yang menghubungkan rongga di belakang hidung
(nasofaring) dengan telinga tengah (kavum timpani), merupakan penyebab utama terjadinya
radang telinga tengah ini (otitis media, OM). Pada keadaan normal, muara tuba Eustachius
berada dalam keadaan tertutup dan akan membuka bila kita menelan. Tuba Eustachius ini
berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara telinga tengah dengan tekanan udara luar
(tekanan udara atmosfer).
Fungsi tuba yang belum sempurna, tuba yang pendek, penampang relatif besar pada
anak dan posisi tuba yang datar menjelaskan mengapa suatu infeksi saluran nafasatas pada
anak akan lebih mudah menjalar ke telinga tengah sehingga lebih sering menimbulkan OM
daripada dewasa. Pada anak dengan infeksi saluran nafas atas, bakteri menyebar dari
nasofaring melalui tuba Eustachius ke telinga tengah yang menyebabkanterjadinya infeksi
dari telinga tengah.
2
Pada saat ini terjadi respons imun di telinga tengah. Mediator peradangan pada telinga
tengah yang dihasilkan oleh sel-sel imun infiltrat, sepertinetrofil, monosit, dan leukosit serta
sel lokal seperti keratinosit dan sel mastosit akibat proses infeksi tersebut akan menambah
permiabilitas pembuluh darah dan menambah pengeluaran sekret di telinga tengah. Selain itu,
adanya peningkatan beberapa kadar sitokin kemotaktik yang dihasilkan mukosa telinga
tengah karena stimulasi bakteri menyebabkan terjadinya akumulasi sel-sel peradangan pada
telinga tengah.
Mukosa telinga tengah mengalami hiperplasia, mukosa berubah bentuk dari satu
lapisan, epitel skuamosa sederhana, menjadi pseudostratified respiratory epithelium dengan
banyak lapisan sel di antara sel tambahantersebut. Epitel respirasi ini mempunyai sel goblet
dan sel yang bersilia, mempunyai stroma yang banyak serta pembuluh darah. Penyembuhan
OM ditandai dengan hilangnya sel-sel tambahan tersebut dan kembali ke bentuk lapisan epitel
sederhana. Terjadinya OMSK disebabkan oleh keadaan mukosa telinga tengah yang tidak
normal atau tidak kembali normal setelah proses peradangan akut telinga tengah, keadaan
tuba Eustachius yang tertutup dan adanya penyakit telinga pada waktu bayi.
Otitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi OMSK bila prosesnya
sudah lebih dari 2 bulan. Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK ialah
terapi yang terlambat diberikan, terapi tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh
pasien rendah (gizi kurang) atau higiene buruk. Tidak jarang pula terjadi metaplasia dari
mukosa kavum timpani yang semula epitel selapis kubis menjadi epitel berlapis dan nantinya
akan tumbuh menjadi kolesteatoma.
Kolesteatoma pada OMSK
Ditinjau dari asalnya, maka kolesteatoma dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu,
koleastoma kongenital dan kolesteatoma akuisita. Koleastoma kongenital berasal dari jaringan
epitel embrional. Kolesteatoma akuisita dikenal 2 bentuk yaitu, koleastoma akuisita primer
dan kolesteatoma akuisita sekunder.
Kolesteatoma primer disebut pula true cholesteatoma atau attic retraction
cholesteatoma. Kolesteatoma ini terdapat di dalam epitimpanum tanpa terjadi perforasi
sebelumnya pada membran timpani pars flaksida. Adapun terjadinya kolesteatoma primer ini
adalah karena tekanan negatif akibat disfungsi tuba yang kronis, sehingga akan terjadi
penarikan atau invaginasi pars flaksida ke dalam epitimpanum. Retraksi pada atik ini
membentuk suatu kantongan dimana di dalamnya terjadi deskuamasi epitel terus-menerus,
3
hingga terjadi berlapis-lapis dan terisi debris. Dengan adanya infeksi, maka proses
deskuamasi ini akan bertambah cepat dan terjadi perluasan kolesteatoma.
Kolesteatoma akuisita sekunder diakibatkan oleh migrasi epitel meatus akustikus
eksternus ke dalam epitimpanum melalui perforasi pars tensa membrana timpani, terutama
pada perforasi marginal. Dikatakan bahwa migrasi epitel dari meatus akustikus eksternus
lebih mudah terjadi melalui perforasi marginal, dimana sudah terjadi kerusakan annulus
timpanikus, sedangkan pada perforasi sentral jarang terjadi.
Pertumbuhan jaringan patologi ini dapat merusak struktur-struktur kavum timpani
seperti tulang-tulang pendengaran dengan akibat terjadi gangguan pendengaran. Selain proses
patologi ini akan meluas ke antrum mastoid dan merusak sel-sel udara di dalam kavum
mastoid.
Gejala Klinis OMSK
Terdapat beberapa gejala klinis yang dapat kita lihat dan amati untuk mendiagnosa
keadaan OMSK dengan tepat dan cermat. Beberapa keadaan klinis dan keluhan yang dapat
dilihat dari gejala pada daerah telinga adalah sebagai berikut.
Telinga Berair (Otorrhoe)
Sekret bersifat purulen ( kental, putih) atau mukoid ( seperti air dan encer) tergantung
stadium peradangan. Sekret yang mukus dihasilkan oleh aktivitas kelenjar sekretorik telinga
tengah dan mastoid. Pada OMSK tipe jinak, cairan yang keluar mukopus yang tidak berbau
busuk yang sering kali sebagai reaksi iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi membran
timpani dan infeksi. Keluarnya sekret biasanya hilang timbul. Meningkatnya jumlah sekret
dapat disebabkan infeksi saluran nafas atas atau kontaminasi dari liang telinga luar setelah
mandi atau berenang.
Pada OMSK stadium inaktif tidak dijumpai adanya sekret telinga. Sekret yang sangat
bau, berwarna kuning abu-abu kotor memberi kesan kolesteatoma dan produk degenerasinya.
Dapat terlihat keping-keping kecil, berwarna putih, mengkilap. Pada OMSK tipe ganas unsur
mukoid dan sekret telinga tengah berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa
secara luas. Sekret yang bercampur darah berhubungan dengan adanya jaringan granulasi dan
polip telinga dan merupakan tanda adanya kolesteatom yang mendasarinya. Suatu sekret yang
encer berair tanpa nyeri mengarah kemungkinan tuberkulosis.
4
Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran ini tergantung dari derajat kerusakan tulang-tulang
pendengaran. Biasanyadijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran.
Gangguan pendengaran mungkin ringan sekalipun proses patologi sangat hebat, karena daerah
yang sakit ataupun kolesteatom, dapat menghambat bunyi dengan efektif ke fenestra ovalis.
Bila tidak dijumpai kolesteatom, tuli konduktif kurang dari 20 db ini ditandai bahwa rantai
tulang pendengaran masih baik. Kerusakan dan fiksasi dari rantai tulang pendengaran
menghasilkan penurunan pendengaran lebih dari 30 db.
Beratnya ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi membran timpani serta
keutuhan dan mobilitas sistem pengantaran suara ke telinga tengah. Pada OMSK tipe maligna
biasanya didapat tuli konduktif berat karena putusnya rantai tulang pendengaran, tetapi sering
kali juga kolesteatom bertindak sebagai penghantar suara sehingga ambang pendengaran yang
didapat harus diinterpretasikan secara hati-hati. Penurunan fungsi kohlea biasanya terjadi
perlahan-lahan dengan berulangnya infeksi karena penetrasi toksin melalui jendela bulat
(foramen rotundum) atau fistel labirin tanpa terjadinya labirinitis supuratif. Bila terjadinya
labirinitis supuratif akan terjadi tuli saraf berat, hantaran tulang dapat menggambarkan sisa
fungsi koklea.
Nyeri Telinga ( Otalgia )
Nyeri merupakan suatu keadaan yang tidak baik secara fisiologis yang sering
dikeluhkan oleh penderita OMSK dan bila terdapat nyeri telinga, maka merupakan suatu
tanda yang serius. Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus. Nyeri
dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya
durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak. Nyeri telinga
mungkin ada tetapi mungkin oleh adanya otitis eksterna sekunder. Nyeri merupakan tanda
berkembang komplikasi OMSK seperti Petrositis, subperiosteal abses atau trombosis sinus
lateralis.
Vertigo
Vertigo pada penderita OMSK merupakan gejala yang serius lainnya. Keluhanvertigo
seringkali merupakan tanda telah terjadinya fistel labirin akibat erosi dinding labirin oleh
kolesteatom. Vertigo yang timbul biasanya akibat perubahan tekanan udara yang mendadak
atau pada panderita yang sensitif keluhan vertigo dapat terjadi hanya karena perforasi besar
5
membran timpani yang akan menyebabkan labirin lebih mudah terangsang oleh perbedaan
suhu. Penyebaran infeksi ke dalam labirin juga akan meyebabkan keluhan vertigo. Vertigo
juga bisa terjadi akibat komplikasi serebelum. Fistula merupakan temuan yang serius, karena
infeksi kemudian dapat berlanjut dari telinga tengah dan mastoid ke telinga dalam sehingga
timbul labirinitis dan dari sana mungkin berlanj ut menjadi meningitis. Uji fistula perlu
dilakukan pada kasus OMSK dengan riwayat vertigo. Uji ini memerlukan pemberian tekanan
positif dan negatif pada membran timpani, dengan demikian dapat diteruskan melalui rongga
telinga tengah.
Diagnosis Klinis OMSK
Mengingat bahaya komplikasi, OMSK maligna harus dideteksi sejak dini. Diagnosis
pasti ditegakkan pada penemuan di kamar operasi. Beberapa tanda klinis sebagai pedoman
adalah perforan pada marginal atau atik, abses atau fistel petroanrikuler, polip atau jaringan
granulasi ditelinga tengah, sekret pembentuk nanah dan berbau khas.
Pada inspeksi telinga didapatkan mukosa telinga hiperemisi gelembung udara atau
cairan di belakang membrana tympani. Membrani tympani tampak kering atau perforasi
(terdapat lubang pada membran timpani) membrana tympani tampak reetraksi ke dalam.
Kultur dari sekret didapatkan bakteri, bakteri tersebut dapat merupakan penyebab dari OMA
yang resisten. X-ray atau CT scan kepala didapat penyebaran dari infeksi telinga tengah.
Uji fistula perlu dilakukan pada setiap kasus supurasi telinga tengah kronik dengan
riwayat vertigo. Uji ini memerlukan pemberian tekanan positif dan negatif pada membrana
timpani dan dengan demikian dapat diteruskan melalui rongga telinga tengah. Untuk tujuan
ini dapat digunakan otoskop pneumatik bila dapat dipastikan pemasangan yang erat. Uji ini
perlu rutin dikerjakan pada pasien-pasien dengan otitis media kronik, karena fistula sering kali
ada sekalipun tanpa vertigo. Akan tetapi uji fistula yang berhasil negatif, belum dapat
menyingkirkan kemungkinan adanya fistula.
Manajemen Penatalaksanaan OMSK
Penyebab penyakit telinga kronis yang efektif harus didasarkan pada faktor
penyebabnya dan pada stadium penyakitnya. Dengan demikian pada waktu pengobatan
haruslah dievaluasi faktor-faktor yang menyebabkan penyakit menjadi kronis, perubahan-
perubahan anatomi yang menghalangi penyembuhan serta menganggu fungsi, dan proses
infeksi yang terdapat ditelinga. Bila didiagnosis kolesteatom, maka mutlak harus dilakukan
6
operasi, tetapi obat -obatan dapat digunakan untuk mengontrol infeksi sebelum operasi.
prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan luasnya infeksi, dimana pengobatan
dapat dibagi atas terapi secara konservatif dan terapi dengan tindakan Operasi
OMSK Benigna Tenang
Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan penderita dinasehatkan untuk jangan
mengorek telinga, air jangan masuk ke telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan segera
berobat bila menderita infeksi saluran nafas atas. Bila fasilitas memungkinkan sebaiknya
dilakukan operasi rekonstruksi (miringoplasti,timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang
serta gangguan pendengaran.
OMSK Benigna Aktif
Prinsip pengobatan pada OMSK benigna aktif adalah dengan membersihkan daerah
liang telinga dan kavum timpani dan melakukan pemberian obat antibiotika baik secara
topikal maupun secara sistemik. Tujuan dari pembersihan daerah liang telinga dan kavung
timpani adalah untuk membuat lingkungan telinga menjadi buruk dan tidak kondusif untuk
perkembangan mikroorganisme, hal ini dikarenakan sekret telinga merupakan media yang
baik bagi perkembangan mikroorganisme. Cara melakukan pembersihan liang telinga adalah
sebagai berikut.
Toilet telinga secara kering
Telinga dibersihkan dengan kapas lidi steril, setelah dibersihkan dapat di beri
antibiotik berbentuk serbuk. Cara ini sebaiknya dilakukan diklinik atau dapat juga
dilakukan oleh anggota keluarga. Pembersihan liang telinga dapat dilakukan setiap
hari sampai telinga kering.
Toilet telinga secara basah
Telinga disemprot dengan cairan untuk membuang debris dan nanah, kemudian
dengan kapas lidi steril dan diberi serbuk antibiotik. Meskipun cara ini sangat efektif
untuk membersihkan telinga tengah, tetapi dapat mengakibatkan penyebaran infeksi
ke bagian lain dan ke daerah mastoid. Pemberian serbuk antibiotik dalam jangka
panjang dapat menimbulkan reaksi sensitifitas pada kulit. Dalam hal ini dapat diganti
dengan serbuk antiseptik, misalnya asam boric dengan Iodine.
7
Toilet telinga dengan pengisapan
Pembersihan dengan suction pada nanah, dengan bantuan mikroskopis operasi adalah
metode yang paling populer saat ini. Kemudian dilakukan pengangkatan mukosa yang
berproliferasi dan polipoid sehingga sumber infeksi dapat dihilangkan. Akibatnya
terjadi drainase yang baik dan resorbsi mukosa. Pada orang dewasa yang koperatif
cara ini dilakukan tanpa anastesi tetapi pada anakanak diperlukan anastesi. Pencucian
telinga dengan H2O2 3% akan mencapai sasarannya bila dilakukan dengan “
displacement method”.
OMSK Maligna
Pengobatan yang tepat untuk OMSK maligna adalah dengan tindakan operasi.
Pengobatan konservatif dengan medikamentosa hanya merupakan terapi sementara sebelum
dilakukan tindakan pembedahan. Bila terdapat abses subperiosteal, maka insisi abses
sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian dilakukan mastoidektomi. Ada beberapa
jenis pembedahan atau tehnik operasi yang dapat dilakukan pada OMSK dengan mastoiditis
kronis, baik tipe benigna atau maligna, antara lain :
Mastoidektomi sederhana (Simple mastoidectomy)
Mastoidektomi radikal
Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
Miringoplasti
Timpanoplasti
Pendekatan ganda timpanoplasti (Combined approach tympanoplasty)
Tujuan operasi adalah menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran
timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang
lebih berat, serta memperbaiki pendengaran. Pedoman umum pengobatan penderita OMSK
adalah Algoritma berikut :
Mastoidektomi Sederhana
Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe benigna yang dengan pengobatan konservatif
tidak sembuh. Dengan tindakan operasi ini dilakukan permbersihan ruang mastoid dari
jaringan patologik. Tujuannya ialah supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi. Pada
operasi ini fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
8
Mastoidektomi Radikal
Operasi ini dilakukan pada OMSK maligna dengan infeksi atau kolesteatom yang
sudah meluas. Pada operasi ini rongga mastoid dan kavum timpani dibersihkan dari semua
jaringan patologik. Dinding batas antara liang telinga luar dan telinga tengah tengah dengan
rongga mastoid diruntuhkan, sehingga ketiga daerah anatomi tersebut menjadi suatu ruangan.
Tujuan operasi ini ialah untuk membuang semua jaringan patologik dan mencegah
komplikasi ke intrakranial. Fungsi pendengaran tidak diperbaiki. Kerugian operasi ini ialah
pasien tidak diperbolehkan berenang seumur hidupnya. Pasien harus datang dengan teratur
untuk kontrol, supaya tidak terjadi infeksi kembali. Pendengaran berkurang sekali, sehingga
dapat menghambat pendidikan atau karier pasien.
Modifikasi operasi ini ialah dengan memasang tandur (graft) pada rongga operasi serta
membuat meatal plasty yang lebar, sehingga rongga operasi kering permanen, tetapi terdapat
cacat anatomi, yaitu meatus luar liang telinga menjadi lebar.
Mastoidektomi Radikal dengan Modifikasi (Operasi Bondy)
Operasi ini dilakukan pada OMSK dengan kolesteatom di daerah atik, tetapi belum
merusak kavum timpani. Seluruh rongga mastoid dibersihkan dan dinding posterior liang
telinga direndahkan. Tujuan operasi ialah untuk membuang semua jaringan patologik dari
rongga mastoid, dan mempertahankan pendengaran yang masih ada.
Miringoplasti
Operasi ini merupakan jenis timpanoplasti yang paling ringan, dikenal juga dengan
nama timpanoplasti tipe I. Rekonstruksi hanya dilakukan pada membran timpani. Tujuan
operasi ialah untuk mencegah berulangnya infeksi telinga tengah pada OMSK tipe benigna
dengan perforasi yang menetap. Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe benigna yang sudah
tenang dengan ketulian ringan yang hanya disebabkan oleh perforasi membran timpani.
Timpanoplasti
Operasi ini dikerjakan pada OMSK tipe benigna dengan kerusakan yang lebih berat
atau OMSK tipe benigna yang tidak bisa ditenangkan dengan pengobatan medikamentosa.
Tujuan operasi ialah untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran.Terapi
difokuskan kepada penghilangan gejala dan infeksi. Antibiotik mungkin dikesepkan untuk
infeksi bakteri, terapi antibiotik biasanya untuk jangka panjang, yaitu melalui pemberian per
oral atau tetes telinga jika ada perforasi membran tympani. Pembedahan untuk mengangkat
9
adenoid mungkin cocok untuk membuka tuba eustachius. Pembedahan dengan membuka
membrana tymponi (miringotomi) dengan maksud untuk mengalirkan atau mengeluarkan
cairan dari daerah ditelinga dalam. Dekongestan atau antihistamin dapat digunakan untuk
membantu mengeluarkan cairan dari tuba eustachius.
Pada operasi ini selain rekonstruksi membran timpani sering kali harus dilakukan juga
rekonstruksi tulang pendengaran. Berdasarkan bentuk rekonstruksi tulang pendengaran yang
dilakukan maka dikenal istilah timpanoplasti tipe II, III, IV dan V. Sebelum rekonstruksi
dikerjakan lebih dahulu dilakukan eksplorasi kavum timpani dengan atau tanpa
mastoidektomi, untuk membersihkan jaringan patologis. Tidak jarang pula operasi ini
terpaksa dilalakukan dua tahap dengan jarak waktu 6 s/d 12 bulan.
Timpanoplasti dengan Pendekatan Ganda ( Combined Approach Tympanoplasty )
Operasi ini merupakan teknik operasi timpanoplasti yang dikerjakan pada kasus
OMSK tipe maligna atau OMSK tipe benigna dengan jaringan granulasi yang luas. Tujuan
operasi untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan
teknik mastoidektomi radikal (tanpa meruntuhkan dinding posterior liang telinga).
Membersihkan kolesteatom dan jaringan granulasi di kavum timpani, dikerjakan melalui dua
jalan (combined approach) yaitu melalui liang telinga dan rongga mastoid dengan melakukan
timpanotomi posterior. Teknik operasi ini pada OMSK tipe maligna belum disepakati oleh
para ahli, oleh karena sering terjadi kambuhnya kolesteatoma kembali.
10