reformasi perbankan sebagai upaya penyehatan ekonomi nasional

6
Maialah Pengemhan$an Ilmu.ilmu Sosial Fokultos llmu Sosiol don llmu Polifik Universitos Diponegoro Relormosi: Antoro Anonie don Penciptoon iletonorosi Boru Tiyono Lukmantoro Refiormosi Perbonkon sebogoi Upoyo Penyehoton lkonomi llosionol Naili Farida rssN 0'r26.073r Dompok Perubohon Peruntukon lonoh dori Perionion ke lndustri Fauzie Pengoruh Polo Komunikosi l(eluorgo terhodop Polo konsumsi Medio lielevisi podo Anok di lowo lengoh Soenarto NO. 83, EDISI DESEMBER 1998

Upload: lynhan

Post on 14-Jan-2017

234 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Reformasi Perbankan Sebagai Upaya Penyehatan Ekonomi Nasional

Maialah Pengemhan$anIlmu.ilmu Sosial

Fokultos llmu Sosiol don llmu Polifik Universitos Diponegoro

Relormosi:Antoro Anonie don

Penciptoon iletonorosi BoruTiyono Lukmantoro

Refiormosi Perbonkonsebogoi Upoyo Penyehoton

lkonomi llosionolNaili Farida

rssN 0'r26.073r

Dompok PerubohonPeruntukon lonohdori Perionion ke lndustriFauzie

Pengoruh Polo Komunikosi l(eluorgoterhodop Polo konsumsi Mediolielevisi podo Anok di lowo lengohSoenarto

NO. 83, EDISI DESEMBER 1998

Page 2: Reformasi Perbankan Sebagai Upaya Penyehatan Ekonomi Nasional

IOPIK

Reformasi Perbankan

sebagai Upaya Penyehatan

Ekonomi NasionalPerbankan adalah sektor penting untuk menggerakkan roda

perekonomian naslonal. Pengelolaan bank harus secara

transparan sehingga masyarakat mengetahui bank sehat danbank tidak sehat. Hal ini berkaitan dengan dana yang dimihki

masyarakat sebagai nasabah dan deposan sehingga tidakdirugikan. Di pihak lain Bank lndonesia dapat melakukan

pengawasan yang intensif sehingga dana bantuan likuldltasdapat disalurkan sesuai dengan sasaran yang diharapkan.

Naili Farida

Lahir di Kudus 1962. Menyelesaikan S I pada

Program Studi Administrasi Niaga Fakultasllmu Sosial dan llmu Politik Universitas

Diponegoro tahun 1987. Menyelesaikan S 2pada Program Studi Ekonomi Manajemen

tahun '1 996. Sejak tahun 1 989 mengajar di

program studi Administrasi Niaga Fisip Undip

fl ituasi krisis moneter saat inisudah\ berubah meniadi krisis ekonomi\l yang berlangsung satu tahun danmemberikan dampak negatif bagiperekonomian nasional khususnyasektor perbankan. Di samping itu krisisekonomi yang dihadapi bangsa lndone-sia membutuhkan penanganan yangberat. Ada tiga faktor utama yang kusialyaitu : persediaan sembilan bahan pokok(sembako), utang luar negeridan sistemperbankan.

Sistem perbankan yang kurang se"hat harus diselesaikan dengan cara yangtepat sehingga pemerintah dalam hal iniBank lndonesia tidak dirugikan olehbank-bank tersebut seh ubu ngan dengandana Bantuan Likuiditas Bank lndonesia(BLBI) yang telah dikucurkan melebihibatas ketentuan yang telah ditetapkan.

Paket Deregulasi 1 988 dikeluarkanoleh pemerintah diikuti berdirinya bank-bank baru karena memberikan kemu-dahan dalam pendirian bank. Seiring

tDlSl 83 . fo[Ul{ llAJAl-AH PEllGt}tBAl{GAll ltllU-lt}lu 50SlAt

Page 3: Reformasi Perbankan Sebagai Upaya Penyehatan Ekonomi Nasional

IOPIl(dengan meningkatnya jumlah bank dilndo nes ia. Menurut Marzuki Usman(Usahawan, 1998) pada tahun t9g9jumlah bank dari 148, saal ini diketahuiiumlah tiank menjadi23S bank. Kemu-dahan pendirian bank ini tidak diikutidengan kinerja perbankan yang sehatsehingga pada bulan November 1997,pemerintah terpaksa melikuidasi .l

6bank swasta yang bermasalah yangdiumumkan Menteri Keuangan Mari,e

otoritas Bank lndonesia belum sepenuh-nya dilakukan. Kondisi perbankan yangtidak sehat mengakibatkan bank tersibut dilikuidasi. Hal inidisebabkan bebe.rapa indikator (Kompas, 516/97) yaitu :

a. Permainan pat gulipat, sistem nego-siasi, praktek kolusi, korupsi dann epotis me (KKN) dalam praktekperban kan.

b. Penyaluran dana banl kepada kelom-pok usa ha nya sendiri.

Muhammad (Jawa pos,5/6/97) yaitu : Bank An-dromeda, Bank pacific,Bank Dwipa Semesta,Ban k Citra Hasta Dhana-manunggal, Bank Mata-ram Dharmala, BankPinaesaan, Bank Hara-pan Santosa, Ban k Kosa-graha Semesta, Banklndustri, Bank Anrico, pTBank Sejahtera, BankUmum, PT Bank AstriaRaya, PT Bank Cunalnternas io na l, BankJakarta, PT South E astAs ia Bank, PT BankUmum maiapahit. pen-dapat ini ada pro dankontra senada denga npaket bantuan dari Lem-baga Keuangan lnterna-sional (lMF) kepada ln-donesia dalam rangka pemulihan eko-nomi. Meskipun kenyataan IMF sendirida lam memberikan bantuan masihsetengah hati atau mengucurkan danabantuan dengan tersend at-sendat se-hingga memperburuk kond isi ekonomilndonesia.

Terlepas dari bantuan IMF kondisiperbankan nasional memang sudahparah. Fungsi utama bank adalah sebagailembaga perantara vang menghimp-undana dari masyarakal dan disalurkankepada masyarakat dan tunduk pada

c. Sistem pengawasandari Bank lndonesiasebagai Bank Centralmasih lemah.

Operas io na I isas ibank-bank di tndone-s ia, sebagian besar ma-sih menjalankan prak-tek-pra ktek KKN,mengucurkan dana un-tuk kelompok u sa ha-nya sendiri atau tida kmengacu pada aturanmain dari Bank lndone.s ia, artinya dana darimasyarakat terseb utharus d isa lurkan untukmemberikan kredit ke-pada masyarakat yangmembutuhkan sepertiindustri menengah danindustri kecil bukan

sebaliknya dana yang dihimpun darimasyarakat dimasukkan u ntuk memper-besar kelompok usahanya s eh inggamereka memperoleh keuntungan kare-na dananya lebih murah jika dibanding-kan bank tersebut mengimbil kredit klelembaga lain. Hal ini mengapa bisaterjadi? Karena informasi bank masihtenutup dan belum ada ukuran penilaranserta iklim usaha di tndonesia belummemiliki moral dan etika berbisnis yangbaik

I

?fr fOlUX lllfl lfl PfIGIIllI.Grr lllll lllll (mllt . !nr(r o)

Page 4: Reformasi Perbankan Sebagai Upaya Penyehatan Ekonomi Nasional

IOPIl(Restrukturisasi Perbankan

Meskipun kond isi perbankan masihbelum menggembirakan pemerintahturun tangan menangani sektor per-bankan, Hal initerbukti dengan tindakanpemerintah untuk memperbaiki sistemperbankan dengan mengelompokkanbank BUMN dan bank swasta yang sehatdan bank yang tidak sehat. Pada tanggal4 April 1 998 ada 7 bank yang dibekukanyaitu Bank Surya, Bank Subentra, Banklstismerat, Bank Pelita, Bank Hokindo.Bank Deka, dan Bank Centris. peme-rintah mengambil tiga langkah pentingterhadap tuiuh bank beku operasi yaitusebagai berikut :'l- Aset tujuh bank swasta tersebut

dialihkan dari BPPN ke AMU {As-set Management U nit) denganper incia n tagihan pada debitursebesar Rp. 5,7 trilyun, dana sebesarRp 24 milyar dan aktiva terap Rp160 milyar serta anak perusahaantersebut tidak metaporkan pinjamansecara akurat.Proses liku idasi bank-bank dilaku-kan segera setelah asetnya dipindah-kan dari BPPN ke AMU.Kasus perdata dan pidana berkaitandengan bank tersebut akan disele-saikan oleh instansi yang berwe-nang (Kompas, 1998 : 3).

Selang beberapa waktu kemud ianpemerintah juga membekukan bankswasta dan mengambil alih bank swastatersebut meliputi: BDNI, Bank BCR,Bank Modern, Bank Umum Nasional,Bank Danamon, Bank PDFCI, dan BankTiara. Selaniutnya bank yang tidak sehatmasuk dalam perawatan dimana ke-enam bank swasta (tanpa BCA) operasidan manajemennya diambil alih olehBadan Perawatan Perbankan Nasional(BPPN) mulai 3 April 1998. pada tanggal21 Agustus 1998 dalam pengumumanyang d isampaikan Menteri Keuangan

Bambang Subianto, akhirnya pemerin-tah melakukan Bank Beku Operasi(BBO) pada tiga bank swasta yaitu: BankUmum Nasional (BUN), BDNI, danBank Modern. Sedangkan empat bankswasta laiqnya adalah BCA, BankDanamon, Bank PDFCI, dan Bank Tiarad ikuasai oleh pemerintah. Kenyataanpahit dengan dibekukannya tujuh bankatau BBO (Bank Beku Operasi) karenaterbukti menggunakan kredit likuiditasBank lndonesia lebih dari 500 o/" darimodal yang drsetor serta telah melebihi75 o/" dari totalasetnya atau sama denganRp 2 trifyun (Batara, MS, 1998:27).

Dalam rangka restukturisasi dibidang perbankan (Kompas, 22lBl9B)tindak lanjut pemerintah dalam menye-lesaikan bank yang tidak sehat dariempat bank swasta tersebut dari pendiri/pemilik bank yang bersedia menyerah-kan sejurnlah dana dan aset yangmencukupi jumlah kred it yang telahdisalurkan kepada kelompok usahanyadan BLBI dengan batas waktu tanggal 2tSeptember 'l 998. Dari keempat bankswasta hanya BCA yang telah bersediauntuk menyelesaikan kredit BLBIkepada Bank lndonesia. Sedangkan tigabank lainnya diserahkan ke BppNdengan persyaratan sebagai berikut :

1. Bagi debitur dari bank yang di BBO

3.

yang mempunyai kred it dan berjalanlancar akan dihubungi BPPN sehinggakelancaran usahanya dapat terjamin.Debitur yang bermasa lah dialihkanke BPPN diupayakan penyelesaianlebih la n jut sehingga diusahakanmen jad i lancar.Pemerintah melakukan merger untukbank-bank BUMN yaitu Bank Exim,Bapindo, Bank Bumi Daya, dan BankDagang Negara menjadi satu yaituBank rraandiri serta tiga bank lainnyayaitu : BRl, BNl, dan BTN di bawahpengawasan Menter i N egaraPBUMN,

2.

3.

2.

tDISl 83 o folu]l IIAJAIAH pilt6il,tBAilGAI tL]tU-il.]tU S0StAl

g

Page 5: Reformasi Perbankan Sebagai Upaya Penyehatan Ekonomi Nasional

IOPIK

Ref ormasi PerbankanUntuk dapat menciptakan kinerja

perbankan yang sehat dibutuhkanmetoda atau cara-cara yang tepat dalampengelolaan bank sehingga pengalamanpahit saat ini dapat menjadi pelajaranyang berharga bagi pemerintah khusus-nya Bank lndonesia sebagai pengawasdan masyarakat sebagai nasabah dandeposan. Oleh sebab itu perlu dilakukanreformasi di bidang perbankan untukmenggerakkan rod aperekonomian nasional.Reformasi diartikan(Sudharto PH, I998:1)adalah suatu gerakanatau action u ntuk mem-perbaiki suatu kondisiatau mengganti sesuatuyang tidak lagi ses ua i,reformasi karena itumerupakan suatu upayauntuk membentuk kem-bali, memperbaikr supa-ya meniadi lebih baik,lebih adil dan lebih ter-buka. Daiam dunia per-bankan pada masa ordebaru yang mempunyaibanyak kelemahan da-pat direformasi menjadilebih baik. Upaya pe-nyehatan perban kan da-pat dilakukan dengancara-cara sebagaiberikut:'1. Penyempurnaan

U ndang'undang Perbankan danU ndang-undang Kepai litan.

2. Persyaratan program permodalan,contoh : modal pendirian bank dari Rp250 milyar menjadiRp I trilyun. Cur-rent Asset Ratio (CAR) ketentuan CARsuatu bank yang harus d ipenuhi untuktahun 1998 adalah 4 o/". Sedangkanuntuktahun I999 adalah 8 % (Kontan,1998:12).

3. Fungsi Bank lndonesia sebagai BankCentral yang independen (bebas tidakada campur tangan dari pemerintahatau pihak lain) sehingga Bank lndo-nesia dapat bekerja dengan optimal.

4. Ukuran Penilaian yang ditetapkanBanklndonesia harus.jelas (Laksamana

S, 1997 : 17) ukuran penilaian suatubank dapat d ilakukan dengan dua carayaitu : kuantitatif (neraca keuangan,ROA, ROI) dan kualitatif (penernpatan

dana jangka pend ekdan jangka p a nja ng,dan memban-d ingkanNet lnteres lnco me(Nll) dengan per-tumbuhan kredit banktersebut.5, Keterbukaan lnfor-

mas i (Kwik KianCie, 1 998) artinyainformasi bank yangseh at dan bankya ng tidak sehatdapat diketahuioleh masyarakat se-bagai nasabah dandeposan dari pemi-lik dana sehinggamereka tidak dirugi-ka n.

Sektor perba n kanmerupakan roda peng-gerak perekono m ian.Apab ila kondisi per-bankan memburuk

akan berakibat kondisi ekonomi,sebaliknya jika kondisi perbankan sehatakan dapat meningkatkan kondisiekonomi secara umum. Peranan Banklndonesia sebagai Bank Central yangmengawasi dan meng koord in ir bank-bank baik bank BUMN maupun bank-bank swasta harus dapat bekerja denganoptimal sehingga penyelewengan danayang dihimpun dari masyarakat dan dana

2A toiutffiUAt^H PEIGtltEtxGAx il.iru-trltu sosrAr. . tDtst 83

Page 6: Reformasi Perbankan Sebagai Upaya Penyehatan Ekonomi Nasional

IOPIKbantuan likuiditas bank untuk banktersebut dapat dimonitor dan dievaluaSisecara dini. Jadi tidak ada lagi penya-lahgunaan dana yang dikucurkan olehBank lndonesia (BLBI) yang melebihibatas ketentuan yang telah ditetapkanseperti kondisi bank di masa orde barudapat dihindari. Disisi lain pemilik ataupengelola bank tidak dapat seenaknyasaja menggunakan dana yang d ihimpqnbaik dari masyarakat maupun bank ln-donesia untuk keperluan pribadi ataukelompok usahanya. Dengan demikianmasyarakat mengetahui kond isi suatubank melalui ukuran penilaian yangtelah ditentukan dan keterbukaaninformasi yang berkaitan dengan kinerjabank sehingga masyarakat tidak dirugi-kan karena dapat memilih bank yangbenar-benar mempunyai kinerja yangbaik atau sehat dan hanya bank yangbenar-benar sehat yang dapat melaku-kan kegiatan operasional seh inggaterjamin kelangsungan hidupnya.

PenutupReformasi perbankan sangat diper-

lukan sebagai upaya penyehatan ekono-mi nasional. Banksebagai tempat untukmenghimpun dana dari masyarakat danmenyalurkan dana tersebut atau mem-berikan kredit kepada masyarakai khu-susnya industri kecil dan menengah se-bagai roda pengerak perekonomian se-hingga pengelolaan bank harus trans-paran dan ada keterbukaan informasidengan cara menentukan ukuran peni-laian baik yang kualitatif maupun kuan-titatif sehingga dapat diketahui bankyang sakit dan bank yang sehat. Seiainrtu perangkat perundang-undanganperbankan dan kepailitan harus mampumenangkal kecurangan atau penyele-wengan dana yang dilakukan oleh pe-ngelola atau pemilik bank. Selain ituperanan Bank Central yang independenakan dapat menghasilkan keb ija ka nyang tepat karena tidak ada campurtangan dari pihak lain. Akhirnya per-bankan dapat diandalkan untuk meng-gairahkan kembali p ereko no m ia nnasional.tr

Daftar Pustaka

Batara. MS, Agustus, 1 998, "Manajemen Usahawan,Bambang Subianto, Agustus, 1998, "Kontan,Kwik Kian Cie, Agustus, 1998, ,TVR|"Mari'e Muhammad, November, i997, "Jawa pos,Marzuki Usman, Maret, 1998, ,Manajemen Usahawan,Laksamana Sukard i, Juni, 1997,'Kofipas'Sudharto PH, Agustus, 'l 998, "Reformasidalam Pembangunan Berkelanjutan"

EDISI 83 o r0[U]l ]IAJALAH PtlGt]tBAtGAI il.]tU-tt]lU S0StAt 29