repository.ugm.ac.idrepository.ugm.ac.id/digitasi/download.php?file=1505_rd1010004.pdfprogram...

66

Upload: hadieu

Post on 24-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Program reformasi BUMN Gelombang Kedua ditujukan untuk menjadikan BUMN sebagai perusahaan yang memiliki daya saing dan daya cipta tinggi, s eh inga diharapkan akan mampu unggul di pasar global. Namun sesungguhnya maksud dari program Gelombang Kedua tidak hanya berskala mikro tetapi juga mengandung cita-cita nasional antara lain untuk: 1. Membantu pemulihan perekonomian Indonesia melalui percepatan

pembayaran utang pemerintah (melalui privatisasi), sekaligus memperbaiki struktur APBN yang lebih baik, beban utang yang lebih ringan dan penerimaan pajak dan dividen yang meningkat sebagai konsekuensi dari kebijakan profitisasi.

2. Mengejar ketinggalan daya saing perusahaan Indonesia terutama dalam menghadapi AFTA tahun 2003 (antisipasi strategi sudah dirancang pada 1998 - lebih dari 12 tahun).

3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Dengan berhrangnya utang luar negeri maka APBN akan lebih sehat dan mampu memberikan prioritas kepada program sosial yang dapat rneningkatkan kesejahteraan rakyat antara lain pendidikan, kesehatan.

Agar tujuan Reformasi Gelombang Kedua dapat diwujudkan maka salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan mengelompokan BUMN kedalam beberapa grup yang dikenal dengan Holding Company. Dengan demikian perlu di mengerti dan diyakini bahwa pembentukan Holding Company bukanlah tujuan tetapi hanya alat untuk mencapat tujuan yakni pernbentukan perusahaan yang berdaya saing dan berdaya cipta nilai tinggi. Melalui pengelompokan BUMN ke dalam Holding Company dimungkinkan terjadinya peningkatan penciptaan nilai pasar perusahaan (market value creation) yakni usaha untuk melipat gandakan nilai perusahaan yang ada saat inj , Disamping itu melalui Holding diharapkan pula akan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif, karena akan memberikan fokus dan skala usaha yang lebih ekonomis, mampu rnenciptakan corporate leverage sehingga dapat meningkatkan bargaining position Selain itu akan dapat pula menciptakan sinergi yang optimal (melalui pendekatan vertical integration), dan harus mampu melakukan rationalisasi perusahaan yang mempunyai value creation yang rendah (Santosa, 1999).

Bagaimana China rnengelola BUMN-nya sehingga marnpu rnemberikan kontribusi kepada pemerintah dan rnasyarakat merupakan salah satu contoh paling menarik untuk diungkap. Pengelola BUMN China, State-owned Asset Supervision and Administration of China (SASAC), yang b a r - dibentuk pada tahun 2003, melakukan reformasi pengelolaan BUMN-nya melalui pembentukan holding untuk beberapa sektor industri. Perbandingan BUMN Indonesia dan BUMN China tahun 2002-2007 dalam ha1 profitabilitas dapat dilihat dalam garnbar di bawah ini.