refleksi kasus 1 jiwa
DESCRIPTION
psikiatriTRANSCRIPT
Refleksi Kasus
SEORANG LAKI-LAKI 22 TAHUN DENGAN F20.) PARANOID DI RUMAH
SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
Disusun oleh :
Dimas Alan Setiawan
G99141148
Pembimbing:
Agung Priatmaja, dr., Sp. KJ, M. Kes
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
SURAKARTA
2015
I. IDENTITAS PASIEN
- Nama : Ny. WP
- Umur : 22 tahun
- Jenis Kelamin : Laki laki
- Alamat : Banyudono
- Pekerjaan : Tukang Bangunan
- Status : Belum menikah
- Agama : Islam
- Suku : Jawa
- Masuk Rumah Sakit : 17 November 2015
- Tanggal Pemeriksaan : 21 Desember 2015
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat psikiatri pasien didapatkan dari anamnesis pasien (autoanamnesis)
dan dari keluarga (alloanamnesis).
1. Autoanamnesis dilakukan di bangsal Gatotkaca RSJD Surakarta pada
tanggal 21 Desember 2015.
2. Alloanamnesis dilakukan pada ibu pasien pada tanggal 21 Desember
2015 via telefon.
A. Keluhan Utama
Berjalan keliling desa marah-marah, tidak mau diajak pulang.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien diwawancarai pada tanggal 21 Desember 2015 di
bangsal Gatotkaca RSJD Surakarta. Perawatan diri pasien tampak
baik, dengan rambut tersisir rapi kuku jari tangan dan kaki terlihat
terawat dan bersih dan tampak mau mandi. Wawancara dilakukan
kepada pasien, pasien menjawab dengan artikulasi dan intonasi
yang jelas, pasien mengaku dibawa ke rumah sakit jiwa karena
gangguan jiwa yang dialaminya, karena pasien menjauh dari orang
tuanya sendiri dan mulai bertingkah aneh, berbicara melantur,
2
menurut pasien dibawa ke RSJ karena orang tua pasien takut bila
pasien mengamuk dan untuk mengantisipasi pasien kumat, karena
pasien pernah masuk RSJ pada tahun 2014 dengan gejala yang
sama.
Pada tahun 2014 pasien diperbolehkan rawat jalan namun
setelah dua kali kontrol pasien tidak melanjutkan pengobatan
karena merasa sudah sembuh. Pasien mengaku tidak ada gangguan
kejiwaan selama +- 1,5 tahun. Namun pasien dibawa kembali
karena mulai berbicara melantur, ketakutan dan menghindari orang
tuanya, pasien merasa mendengar bisikan yang tidak didengar
orang lain, pasien meyakini bahwa pasien akan dikorbankan
sebagai persembahan oleh orang tuanya untuk pesugihan.
2. Alloanamnesis (Ny. M Ibu pasien)
Alloanamnesis dilakukan kepada Ibu pasien via telefon, yang
bernama Ny M. Keluarga pasien merasakan tingkah pasien yang
aneh yang dialami pasien sekitar 2 bulan sebelum masuk ke rumah
sakit, pada tahun 2014 pasien juga mengalami keluhan yang sama.
Ketika itu pasien sering keliling kampung, ngomyang sendiri atau
berbicara melantur. Komunikasi dengan orang tua menjadi
renggang dan menjadi mudah marah, tapi tidak sampai merusak
benda benda. Kemudian pasien dibawa kembali ke RSJD Surakarta
karena keluarga takut pasien kumat. Menurut ibu pasien
sebelumnya pasien tidak mengalami trauma psikis ataupun fisik,
hanya saja ibu pasien mengaku bahwa bulik pasien pernah
mengalami ganngguan jiwa. Sebelum muncul kembali gejala ibu
pasien mengatakan bila pasien sulit tidur dan menjadi semakin
mudah marah, dan membatasi komunikasinya dengan keluarga.
3
C. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat Psikiatri
Gangguan jiwa sebelumnya: Pasien sudah mengalami tanda-tanda
gangguan jiwa sejak tahun 2014 dan pernah dirawat di RSJD
Surakarta.
2. Riwayat Gangguan Medis
o Riwayat trauma kepala : disangkal
o Riwayat kejang : disangkal
o Riwayat hipertensi : disangkal
o Riwayat diabetes : disangkal
3. Riwayat Medis Lainnya
o Riwayat merokok : diakui
o Riwayat konsumsi alkohol : diakui
o Riwayat konsumsi obat psikotropika : disangkal
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal
Belum diketahui
2. Riwayat Masa Anak Awal (0 – 3 tahun)
Belum diketahui
3. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4 – 11 tahun)
Belum diketahui
4. Riwayat Masa Anak Akhir (pubertas – remaja)
Belum diketahui
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Pasien awalnya seorang pekerja bangunan, namun karena
kondisinya, pasien tidak lagi bekerja.
b. Riwayat Perkawinan
Pasien belum pernah menikah
c. Riwayat Pendidikan
4
Tamat STM
d. Riwayat Agama
Pasien beragama Islam, ibadah kurang.
e. Riwayat Psikoseksual
Pasien menyukai lawan jenis
f. Riwayat Kemiliteran dan Hukum
Pasien tidak pernah terlibat dalam kegiatan kemiliteran dan
masalah hukum.
g. Aktivitas Sosial
Sebelum mengalami keluhan ini, pasien dapat berinteraksi
dengan baik. Namun sekarang kurang dapat berinteraksi.
E. Riwayat Keluarga – Genogram
Keterangan gambar:
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Tinggal serumah
: Telah meninggal
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTALIS
A. Gambaran Umum
1. Penampilan :
5
Laki-laki, 22 tahun, tampak berpenampilan sesuai usia, perawatan
diri terlihat baik
2. Pembicaraan :
Volume dan intonasi dengan artikulasi cukup jelas, koheren.
3. Psikomotor :
Normoaktif
4. Sikap terhadap pemeriksa :
Kooperatif. Kontak mata adekuat.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : E4V5M6
2. Kualitatif : Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : Eutimik
2. Afek : Tumpul
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Tidak dapat diraba rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Halusinasi auditorik (+)
2. Ilusi : t.a.k
3. Depersonalisasi : t.a.k
4. Derealisasi : t.a.k
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Nonrealistik
2. Isi pikir : Waham curiga (+)
3. Arus : koheren
F. Sensorium dan Kognitif
1. Orientasi (orang/ tempat/ waktu/ situasi) : baik
2. Daya ingat (segera/ pendek/ sedang/ panjang) : baik
3. Daya konsentrasi dan perhatian
o Konsentrasi : baik
o Perhatian : baik
6
4. Kemampuan abstrak : baik
5. Kapasitas membaca dan menulis : baik
6. Kemampuan menolong diri sendiri : baik
G. Daya Nilai
1. Nilai sosial : baik
2. Uji daya nilai : baik
3. Penilaian realitas : baik
H. Tilikan Diri : 4
I. Reabilitas : Dapat dipercaya
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Status Interna
1. Kesan umum : GCS E4V5M6, gizi cukup
2. Vital sign
a. Tekanan darah : 120/80
b. Nadi : 88x/ menit
c. Suhu : 36,5o C
d. Respirasi : 20x/ menit
B. Status Neurologis
1. Fungsi kesadaran : GCS E4V5M6
2. Fungsi luhur : dbn
3. Fungsi kognitif : dbn
4. Fungsi sensorik : dbn
5. Fungsi motorik
Kontraksi
otot
Tonus
otot
Refleks
Fisiologis
Refleks
Patologis
N N N N + + - -
N N N N + + - -
6. Nervus cranialis
N.III : dbn
N.VII : dbn
7
N.XII : dbn
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Saat ini kondisi pasien yang didapatkan dalam pemeriksaan status
mental baik, hanya saja pada saat pertama dirawat didapatkan
tanda tanda psikotik yang mengarah ke skizofrenia paranoid,
dengan waham curiga (+) takut akan dikorbankan orang tuanya
sebagai tumbal, terdapat halusinasi auditorik berupa bisikan yang
mempengaruhi pasien untuk menjauhi orang tuanya, kadang
kadang bisikannya megancam, terkadang bisikan untuk berhati hati
akan dicelakakan, pasien juga mengaku bahwa ada pikiran yang
merasukinya, pasien juga pernah mengalami penarikan diri dari
lingkungan.
VI. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik : Tidak ada
B. Psikologik :
1. Gangguan isi pikir
2. Gangguan alam perasaan
3. Gangguan persepsi halusinasi auditorik
4. Gangguan arus pikir
VII. DIAGNOSIS MULTIAXIAL
- Axis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid (Perbaikan)
- Axis II : t.a.k
- Axis III : t.a.k
- Axis IV : Masalah ketaatan pasien minum obat
- Axis V : GAF 60-51
Diagnosis Banding:
F22.0 Gangguan waham menetap
F20.8 Skizofrenia tak terinci
8
VIII. RENCANA PENGOBATAN LENGKAP
A. Medikamentosa
Risperidon 2x2mg
Trifluoperazin 2x 2mg
Amitriptilin trihexyphenidil 2x2mg
B. Non Medikamentosa
1. Terhadap pasien:
a. Menjelaskan terhadap pasien penyakitnya, cara, manfaat dan
efek samping dari pengobatan yang diterima pasien dan
memotivasi pasien supaya nimun obat teratur dan rutin kontrol.
b. Mendorong pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas
sehari-hari secara bertahap dan membantu pasien untuk bisa
menerima kenyataan dengan ikhlas dan yakin bisa
menghadapinya.
2. Terhadap keluarga:
a. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang gangguan jiwa yang
dialami pasien.
b. Menyarankan kepada keluarga pasien supaya berpartisipasi
dalam pengobatan pasien dan memberikan suasana/ lingkungan
yang kondusif bagi penyembuhan dan pemeliharaan pasien,
mengingatkan pasien agar teratur minum obat, serta mengantar
pasien saat kontrol.
IX. PROGNOSIS
A. Good prognosis
1. Onset lambat √
2. Faktor pencetus jelas X
3. Onset akut X
4. Riwayat sosial dan pekerjaan, premorbid baik X
9
5. Ganggaun mood X
6. Mempunyai pasangan X
7. Riwayat keluarga gangguan mood √
8. Sistem pendukung yang baik √
9. Gejala positif √
B. Poor prognosis
1. Onset muda √
2. Faktor pencetus tidak jelas √
3. Onset tidak jelas √
4. Riwayat sosial, seksual, pekerjaan, premorbid jelek X
5. Perilaku menarik diri √
6. Tidak menikah, cerai janda/ duda √
7. Riwayat keluarga skizofrenia √
8. Sistem pendukung yang buruk X
9. Gejala negative X
10
.
Tanda dan gejala neurologis X
11
.
Tidak ada remisi dalam 3 tahun X
12
.
Banyak relaps X
13
.
Riwayat trauma perinatal X
14
.
Riwayat penyerangan X
C. Kesimpulan prognosis
- Ad vitam : bonam
- Ad sanam : dubia ad bonam
- Ad fungsionam : dubia ad bonam
10