refleksi 63 tahun perjuangan hmi : mendiagnosa lima zaman ... · pdf filemendiagnosa lima...
Post on 02-Mar-2019
225 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
REFLEKSI 63 TAHUN PERJUANGAN HMI :
MENDIAGNOSA LIMA ZAMAN PERJALANAN HMI
(SUATU TINJAUAN HISTORIS DAN KRITIS TERHADAP FASE-FASE PERJUANGAN HMI)
DALAM MENJAWAB TANTANGAN MASA DEPAN
Oleh :Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul
Dipresentasikan pada Latihan Kader II Tingkat Nasional
Diselenggarakan HMI Cabang Malang Provinsi Jawa Timur
Di Malang
Senin, 20 Juni 2010
Digandakan :
Panitia Latihan Kader II
HMI Cabang Malang
Malang
2010
REFLEKSI 63 TAHUN PERJUANGAN HMI :
MENDIAGNOSA LIMA ZAMAN PERJALANAN HMI
(SUATU TINJAUAN HISTORIS DAN KRITIS TERHADAP FASE-FASE PERJUANGAN HMI)
DALAM MENJAWAB TANTANGAN MASA DEPAN
OLEH : Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul
I. PENDAHULUAN
Sejarah perjalanan HMI selama 63 tahun pada dasarnya telah melalui dua masa, yaitu
masa dulu dan masa kini. Apabila dikembangkan ditambah dengan masa mendatang, karena
sejarah memang selalu ditandai dengan tiga dimensi waktu yakni masa lalu, masa kini, dan
masa mendatang.
Selama 63 tahun usia HMI, telah menjalani 10 fase perjuangan :
1. Fase konsolidasi spiritual dan proses berdirinya HMI (1946-1947)
2. Fase berdiri dan pengokohan (5 Februari 1947 sampai 30 November 1947)
3. Fase perjuangan bersenjata dan perang kemerdekaan dan menghadapi pengkhianatan
PKI I (1947-1949)
4. Fase pembinaan dan pengembangan organisasi (1950-1963)
5. Fase tantangan I dan menghadapi pemberontakan PKI II (1964-1965)
6. Fase kebangkitan HMI sebagai pejuang orde baru dan pelopor kebangkitan angkatan
66 (1966-1968)
7. Fase partisipasi HMI dalam pembangunan (1969-sekarang)
8. Fase pergolakan dan pembaharuan pemikiran (1970-1994)
9. Fase reformasi (1995-1999)
10. Fase tantangan II (2000-sekarang)
Kesepuluh fase itu 8 fase di antaranya dapat dilalui dengan baik, walaupun tidak luput
dari berbagai kekurangan maupun kesalahan HMI serta dapat memberikan jawaban dan
kontribusi yang terbaik kepada bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
Beberapa faktor pendukung atas keberhasilan antara lain :
1. Karena konsolidasi dan proses berdirinya HMI muncul dan mendapat dukungan dari
bawah, dan dilalui secara bertahap, sehingga menciptakan kondisi objektif untuk
mendirikan HMI dan dapat diterima mahasiswa dan kalangan perguruan tinggi.
2
2. Karena kehadiran HMI merupakan kebutuhan dan keharusan sejarah. Tantangan yang
muncul sebelum dan sesudah HMI berdiri dapat dilalui dengan penuh dinamika
sehingga kehadiran HMI dapat diterima oleh masyarakat luas, terutama dunia
perguruan tinggi dan kemahasiswaan.
3. Karena keikutsertaan HMI melawan Belanda dan mempertahankan kemerdekaan 17
Agustus 1945 adalah merupakan tugas nasional, yang mendapat dukungan segenap
rakyat Indonesia. Begitu juga perlawanan HMI serta segenap yang anti PKI terhadap
PKI merupakan perang membela agama, nusa dan bangsa Indonesia.
4. HMI telah dapat menjadikan dirinya sebagai aset nasional alat perjuangan bangsa yang
harus dibina dan mendapat respon dari mahasiswa sehingga HMI menjadi organisasi
besar, dengan jumlah pengikut yang besar pula.
5. Orde baru merupakan pintu gerbang memasuki fase dan terase kehidupan baru yang
mendapat dukungan luas dari masyarakat yang mendambakan keadilan dan kebenaran.
6. Karena peranan mahasiswa dalam kehidupan suatu negara yang sedang berkembang
sangat strategis dan dibutuhkan.
7. Karena pemikiran-pemikiran yang disampaikan HMI, sangat relevan dengan kebutuhan
bangsa Indonesia dalam kehidupan.
Perjalanan HMI selama 63 tahun dengan 8 faktor latar belakang berdirinya HMI, tujuan
HMI yang pertama dan terakhir kemudian misi HMI, 7 pemikiran awal HMI telah membawa
dan menciptakan karakter HMI. Karakter HMI adalah potensi yang sejak awal kelahirannya
sudah melekat pada dirinya dan selalu menyertai, menjiwai perjalanan dan perjuangan HMI,
sehingga mampu membiaskan nuansa-nuansa yang selalu aktual. Karakteristik dan jati diri
HMI inilah yang membedakannya dengan organisasi lain.
Berdasarkan berbagai dokumentasi organisasi HMI seperti AD/ART HMI, Nilai-Nilai
Dasar Perjuangan (NDP), tafsir tujuan, tafsir independensi, latar belakang berdirinya HMI,
maka karakteristik HMI mengandung prinsip-prinsip :
1. Berdasarkan Islam yang bersumber pada Alquran dan Assunnah.
2. Berwawasan keindonesiaan dan kebangsaan.
3. Bertujuan terbinanya 5 kualitas insan cita HMI, dengan 17 indikator, serta ditandai 5
ciri kader HMI.
4. Bersifat independen.
5. Berstatus sebagai organisasi mahasiswa yang berorientasi kepada keilmuan.
3
6. Berfungsi sebagai organisasi kader.
7. Berperan sebagai organisasi perjuangan.
8. Bertugas sebagai pembentuk calon pemimpin bangsa Indonesia.
9. Berkedudukan sebagai organisasi modernis.
Jadi, sejak kelahirannya HMI telah berhasil meletakkan hal-hal yang bersifat
fundamental dan mendasar, sehingga eksistensi dan keberadaan HMI dapat kokoh di tengah-
tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara umumnya, dan di tengah dunia
perguruan tinggi dan dunia kemahasiswaan pada khususnya.
Di pertengahan fase pergolakan dan pembaharuan pemikiran, tepatnya sejak tahun
1980, HMI mulai mengalami kemunduran. Kemunduran itu berlangsung terus secara perlahan
sampai pada fase reformasi (1995-1999), dan sampai sekarang pada fase tantangan II (2000-
sekarang).
Pada fase reformasi, inisiatif pertama tidak muncul lagi dari HMI. Begitu juga kendali
perjuangan tidak dipegang HMI sebagaimana pada masa perjuangan orde baru. Pada fase
tantangan II ini, persoalan yang dihadapi HMI semakin kompleks, sehingga HMI saat ini tidak
bisa berbuat banyak memberikan kontribusinya di tengah-tengah pergulatan dinamika bangsa
dewasa ini. Ini sangat ironis. HMI menghadapi tantangan internal dan eksternal yang sangat
serius. Semestinya HMI senantiasa harus mampu sebagai organisasi perjuangan yang selama
ini dikenal sebagai kader pelopor dan avant garde bangsa memberikan solusi yang tepat dan
cepat terhadap berbagai permasalahan bangsa. Kenyataannya, julukan itu sekarang ini tidak
lagi seperti yang diharapkan. Mengapa hal itu terjadi ? Itulah persoalan besar yang kini
melanda HMI bahkan mungkin untuk masa mendatang.
Maka yang menjadi persoalan adalah :
1. Bagaimana dinamikan perjalanan HMI pada masa dulu ?
2. Bagaimana pula kondisi HMI sekarang ini ?
3. Tantangan apa yang dihadapi HMI ?
4. Agenda-agenda perubahan apa yang perlu dilakukan untuk membangkitkan kembali
HMI?
5. Mengapa HMI perlu mereformasi diri dan membutuhkan pemimpin yang kuat?
6. Bagaimana masa depan HMI ?
Inilah beberapa persoalan pokok yang akan dibahas dalam makalah ini melalui analisis
komparatif HMI masa dulu dan masa sekarang akan jelas terlihat posisi HMI di tengah
4
dinamika persoalan bangsa dewasa ini bagaimana kondisi antara cita dan realitas yang
sebenarnya. Dengan demikian bagaimana agenda-agenda perubahan yang perlu dilakukan
untuk kebangkitan HMI kembali sehingga dapat muncul dan berjaya seperti pada masa dulu.
II. DINAMIKA PERJUANGAN HMI MASA DULU
Sejarah telah mencatat bahwa sejak lahirnya HMI 5 Februari 1947, 59 tahun yang lalu,
HMI telah menorehkan masa lalu, dengan berbagai hasil sebagai akumulasi dari
perjuangannya. Terlalu banyak dan panjang untuk diungkapkan di sini, berupa keunggulan
dan keberhasilan HMI dalam berbagai aspek, di antaranya adalah :
1. HMI adalah organisasi mahasiswa tertua di Indonesia ini.
2. HMI adalah organisasi mahasiswa terbesar.
3. HMI mempunyai anggota dan alumni yang banyak.
4. HMI telah memberikan andil terbesar bagi pembentukan cendekiawan muslim di
Indonesia.
5. HMI telah memberikan kontribusi penting bagi pembinaan generasi muda di Indonesia.
6. HMI telah memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dengan berbagai
pemikiran.
7. HMI telah memberikan sumbangsihnya yang besar dan nyata untuk mempertahankan
negara proklamasi 17 Agustus 1945.
8. HMI telah memberikan kontribusinya melawan dan berhadapan dengan PKI dan antek-
anteknya, yang berusaha untuk mengkomuniskan Indonesia, sehingga HMI
ditempatkan sebagai musuh utama PKI untuk dibubarkan sebelum meletusnya Gestapu/
PKI 1965.
9. HMI tetap mampu mempertahankan sifat independensinya sejak berdiri hingga
sekarang.
10. HMI memliki sejarah yang jelas. Terdapat 94 buah buku yang menulis khusus tentang
HMI.
11. HMI memiliki aparat yang lengkap yaitu PB, BADKO, Cabang, KORKOM,
Komisariat, Lembaga-Lembaga Kekaryaan, KOHATI yang merata di seluruh
Indonesia.
5
12. Usia 59 tahun HMI dapat diartikan sebagai petunjuk eksistensi kebenaran, ketahanan,
kekuatan, dan ketepatan konsep perjuangan yang telah dipilih para generasi pendiri
HMI.
13. Eksistensi kebenaran dan ketepatan wawasan HMI telah teruji sekaligus membenarkan
akan makna dan ketepatan dasar dan identitas HMI.
14. Perjalanan kehidupan HMI