refleks dan neuromuskular junction

Upload: sandy

Post on 14-Jan-2016

242 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ugtuygi

TRANSCRIPT

  • REFLEX DAN NEUROMUSCULAR JUNCTIONDr. Sahrun

  • DefinisiReflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulusRefleks adalah jawaban (respons) motorik atas perangsangan sensorik.Merupakan fungsi integratifLengkung reflex (reflex arc) adalah jalur yang dilewati oleh impuls saraf untuk menghasilkan reflex

  • Komponen lengkung refleksReseptor sensorikSaraf sensorik (neuron afferen)Pusat refleks (Batang otak, medula spinalis)Saraf motorik (Neuron efferen)Efektor (otot, kelenjar)

  • REFLEKS.

  • REFLEKS dapat dibagi atas :I. Refleks fisiologik :1. Refleks tendon :a. Refleks regangb. Refleks periost2. Refleks kulit (refleks permukaan).

    II. Refleks patologik

  • Cara memeriksa refleks tendon :Penderita harus berada dalam keadaan rileks (santai). Perhatian penderita bisa dialihkan dengan akal dari jendrasik.

  • Anggota tubuh yang akan diperiksa harus dalam kedudukan tertentu.3.Rangsang regang (perkusi dengan palu refleks) harus cukup memadai.4.Pemeriksa harus tahu respons yang akan dinilai.

  • Penilaian Refleks TendonRefleks : - (arefleksi) : bila tidak ada kontraksi otot sama sekali.

    2. Refleks (hiporefleksi) : Ada kontraksi otot tetapi tidak dapat menggerakkan sendi.

  • 3. Refleks + (refleks normal) : ada kontraksi otot dan dapat menggerakkan sendi.

    4. Refleks ++/+++ (hiperrefleksi): ada kontraksi otot yang dapat menggerakkan sendi dengan keras.

  • REFLEKS YANG DIPERIKSA PADA ANGGOTA ATAS :I. REFLEKS FISIOLOGIK1. Refleks biseps (C5 - C6)

  • 2. Refleks triseps (C7-C8).

  • 3. Refleks radius (C5-C6).

  • 4. Refleks Ulna (C8 T1)

    5. Refleks Postural (refleks Stato kinetik): a. Refleks Mayer b. Refleks Leri. c. Refleks Grewel. Refleks postural akan menjadi negatif bila ada lesi di U.M.N.

  • II. Refleks Patologik :Refleks Hoffmann-Tromner :

  • REFLEKS YANG DIPERIKSA PADA BADAN.Refleks dinding perut (refleks kulit/refleks permukaan) :

    a. Refleks epigastrik (T8 T9)b. Refleks Mesogatrik (T10)c. Refleks hipogastrik (T11-T12)Refleks dinding perut yang negatif menunjukkan adanya lesi U.M.N.

  • 2. Refleks Kremaster (L1-L2 )

    3. Refleks Anus : (S4-S5) - Refleks anus luar - Refleks anus dalam

  • REFLEKS YANG DIPERIKSA PADA ANGGOTA BAWAHI. REFLEKS FISIOLOGIK1. Refleks Lutut (K.P.R.) (L2-L3-L4)

  • 2. Refleks Achilles (A.P.R.) (S1)

  • 3. Refleks Plantar (S1-S2)

  • 4. Refleks postural (refleks stato-kinetik) : Refleks Supinasi-fleksi dari kaki (Grewel).

  • II. Refleks Patologik : 1. a. Refleks babinskib. Rerfleks Varian Babinski : - Refleks Chaddock - Refleks Oppenheim - Refleks Gordon - Refleks Schafer

  • 2. a. Refleks Rossolimo

    b. Refleks Mendel-Bechtrew.

  • a. Klonus kaki.

    b. Klonus paha. (klonus lutut)

  • REFLEKS LAINNYA b. Snout refleks 1. Refleks patologik pertanda regresi : a. Reflek menetek.

  • c. Refleks memegang d. Refleks palmomental

  • 2. Refleks maseter.3. Refleks kornea

  • NEUROMUSCULAR JUNCTION

  • Bentuk hubungan:Saraf-saraf : sinapsSaraf-otot : myoneural junction

  • Sinaps

  • Anatomi sinapsPresynaptic neuronujung menggembung: synaptic knobsynaptic vesiclesneurotransmitter (suatu hormon)Synaptic cleft (celah sinaps)tidak bisa dilompati action potential (AP)Postsynaptic neuronmembran subsinaps menghadap cleftmembawa AP menjauhi sinaps

  • Proses di sinapsUjung axon (synaptic knob):AP Ca channel opens Ca masuk knobNeurotransmitter (synaptic vesicles)eksositosis ke synaptic cleftdiffusi ke reseptor di membran subsinapsIkatan neurotransmitter reseptoraktifasi pembukaan special ion channelpermiabilitas neuron postsynaps berubah

  • Pada excitatory synapseKanal Na dan K postsinaps terbukaNa masuk: beda konsentrasi dan muatanK keluar: beda konsentrasi sajaNa masuk jauh lebih banyakDepolarisasi neuron postsynapssatu sinaps: tidak cukup untuk depolarisasibeberapa sinaps: threshold tercapai APdisebut: excitatory postsynaptic potential (EPSP)

  • Pada inhibitory synapsePerubahan kanal K dan ClK keluar, Cl masukhiperpolarisasi neuron (makin negatif)disebut: inhibitory postsynatic potential (IPSP)Neuron semakin sulit mencapai ambang

  • Neuromuscular Junction- Serat otot disyarafi syaraf bermielin- 1 junction per 1 serat otot- Ujung syaraf invaginasi ke dalam serat otot, tapi berada di luar membran serat otot- Ditutupi oleh sel Schwan insulasi dari cairan intersisial- Akson terminal mengandung banyak mitokondria untuk sintesis neurotransmiter- Neurotransmiter disimpan di dalam vesikel sinaptikMotor EndplateVesikelsinaptikAxon terminaldidalam lekukansinaptikCelah subneuralCelah sinaptik

  • Sekresi Asetilkolin (AK)Impuls Neuromuscular junctionVesikel AK dilepaskan menuju ke ruang sinaptikSaluran Ca terbukaCa menarik vesikel AK ke membran syaraf dekat dense barVesikel AK menyatu ke membran syarafAK keluar ke ruang sinaptik melalui proses eksositosis VesikelDense barSaluran CaCelah subneuralReseptorasetilkolinLamina basalisdanasetilkolinesteraseMembran syarafMembran ototRelease site

  • Efek AK pada membran PostsinaptikReseptor AK pada celah subneural adalah saluran AK (acetylcholine-gated ion channel)

    Saluran AK bila sudah ditempeli AK terbuka

    Saluran AK yang terbuka dapat dilalui ion-ion positif Na, K, Ca depolarisasi

    Ion-ion negatif tidak bisa lewat, karena muatan negatif di pintuAKNa+

  • Nasib AK Setelah DilepaskanAK hanya berada di ruang sinaptik selama beberapa milidetik, kemudian segera disingkirkan sehingga tidak terjadi re-eksitasi otot setelah selesai satu potensial aksi Mengaktivasi reseptor AK Segera disingkirkan dengan cara: - Terbanyak dihancurkan oleh enzim AK- esterase yang terdapat di lamina basalis pada ruang sinaptik, antara presinap dan post-sinap - Sejumlah kecil berdifusi keluar dari ruang sinaptik

  • *