110657541 bab 9 gangguan neuromuskular (1)

16
Gangguan Neuromuskular Bab 9 Oleh: Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K)., M.M., FISC.

Upload: yana

Post on 26-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gangguan neuromuscular

TRANSCRIPT

Page 1: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Gangguan Neuromuskular

Bab 9

Oleh:

Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K)., M.M., FISC.

Page 2: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca/peserta didik diharapkan mampu:• mendeskripsikan konsep palsi serebral, poliomielitis,

paraplegi spinal, polineuropati, miopati kongenital, dan distrofi muskular pada gangguan muskuloskeletal;

• menjelaskan patofisiologi pada palsi serebral, poliomielitis, paraplegi spinal, polineuropati, miopati kongenital, dan distrofi muskular pada gangguan muskuloskeletal;

• menjelaskan manifestasi klinik yang terjadi pada kondisi palsi serebral, poliomielitis, paraplegi spinal, polineuropati, miopati kongenital, dan distrofi muskular pada gangguan muskuloskeletal;

• menjelaskan pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada palsi serebral, poliomielitis, paraplegi spinal, polineuropati, miopati kongenital, dan distrofi muskular pada gangguan muskuloskeletal;

• mendeskripsikan penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi palsi serebral, poliomielitis, paraplegi spinal, polineuropati, miopati kongenital, dan distrofi muskular pada gangguan muskuloskeletal;

2

Page 3: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

GANGGUAN PADA OTAK

Page 4: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Palsi Serebral

Palsi serebral adalah sekelompok gangguan motorik yang disebabkan oleh kerusakan jaringan otak yang menetap tidak progresif pada masa perkembangan otak, baik sebelum, saat, atau sesudah kelahiran (yang pada umumnya di bawah 3 tahun). Gangguan motorik baik dalam bentuk produksi gerakan, hambatan gerakan, atau mengatur gerakan.

4

Page 5: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Penatalaksanaan

• Konservatif– Fisioterapi. Tindakan ini harus segera dimulai secara intensif. Orang

tua turut membantu program latihan di rumah. Untuk mencegah kontraktur perlu diperhatikan posisi pasien pada waktu istirahat atau tidur. Bagi pasien yang berat dianjurkan untuk sementara tinggal di pusat latihan. Fisioterapi ini dilakukan sepanjang pasien hidup.

– Program rehabilitasi medis, untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan.

– Medikamentosa, meliputi:• Botulinum toksin. Untuk menurunkan spastis diberikan selama 3–6

bulan.• Baclofen, diberikan secara intratekal.• Antikonvulsan, seperti benzodiazepin.• Muscle relaxants.• Antikolinergik.

• Intervensi bedahPembedahan ortopedi dilakukan untuk manajemen dislokasi hip,

skoliosis, dan spastisitas (seperti: tenotomi, prosedur tendon).• Pembedahan saraf dilakukan untuk optimalisasi fungsi sensori.

5

Page 6: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Poliomielitis

• Poliomielitis atau polio adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. Agen poliovirus(PV) masuk ke tubuh melalui mulut, menginfeksi saluran usus.

• Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).

6

Page 7: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Stadium Paralisis Residual

7

Page 8: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Penatalaksanaan

Intervensi bedahBeberapa prosedur yang dilakukan, meliputi:• bedah perbaikan kontraktur sendi;• bedah perbaikan otot sekitar sendi untuk

mencegah deformitas;• transplantasi otot pada bagian otot yang

mengalami paralisis;• stabilisasi sendi:

- tenodesis;- bedah konstruksi artikular;

• arthrodesis;• pemanjangan ekstremitas;• teknik Illizarov;• bedah penggantian sendi.

8

Page 9: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Infark Korda Spina

• Infark korda spina merupakan suatu kondisi kematian sebagian jaringan korda spina, biasanya berhubungan dengan lesi dari suatu oklusi vaskular pada korda.

• Sirkulasi dari korda spina memiliki keunikan di mana banyaknya anatomi anastomosis yang menghasilkan risiko terjadinya infark korda spina akibat dari infark serebral.

9

Page 10: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang dilakukan pada infark korda spina, meliputi:

• pemberian aspirin sebagai pengobatan standar;

• manajemen paraplegi;• pencegahan embolisme paru dengan

heparin, dan antiplatelet;• bedah laminektomi dan neurosurgeri.

10

Page 11: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

GANGGUAN PADA SARAF PERIFER

Page 12: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Polineuropati

• Polineuropati adalah kelainan fungsi yang berkesinambungan pada beberapa saraf perifer di seluruh tubuh.

• Manifestasi klinis:– Kesemutan, mati rasa, nyeri terbakar, dan ketidakmampuan untuk merasakan getaran

atau posisi lengan, tungkai dan sendi merupakan gejala utama dari polineuropati kronik.

– Nyeri sering kali bertambah buruk di malam hari dan bisa timbul jika menyentuh daerah yang peka atau karena perubahan suhu.

– Penderita tidak bisa merasakan suhu dan nyeri sehingga mereka sering melukai dirinya sendiri dan terjadilah luka terbuka (ulkus di kulit) akibat penekanan terus-menerus atau cedera lainnya. Oleh karena tidak dapat merasakan nyeri, maka sendi sering mengalami cedera (persendian Charcot).

– Ketidakmampuan untuk merasakan posisi sendi menyebabkan ketidakstabilan ketika berdiri dan berjalan. Pada akhirnya akan terjadi kelemahan otot dan atrofi (penyusutan otot).

– Banyak penderita yang juga memiliki kelainan pada sistem saraf otonom, yang mengendalikan fungsi otomatis di dalam tubuh, seperti denyut jantung, fungsi pencernaan, kandung kemih, dan tekanan darah.

12

Page 13: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Gangguan Perangsangan Otot

• Gangguan perangsangan otot adalah suatu sindrom dari tidak optimalnya komunikasi antara saraf pusat dengan saraf perifer dalam memberikan perangsangan otot.

• Penatalaksanaan:– tidak ada pengobatan khusus; – terapi fisik membantu penderita mempertahankan

kekuatan otot dan mencegah pemendekan otot (kontraktur);

– untuk mencegah tersedak, penderita yang mengalami kesulitan menelan sebaiknya diberi makan melalui selang gastrostomi (selang yang dimasukkan melalui dinding perut ke dalam lambung);

– kram otot bisa diatasi dengan baklofen (obat untuk mengurangi kejang otot).

13

Page 14: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

GANGGUAN PADA OTOT

Page 15: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Distrofi Muskular

Distrofi otot merupakan kelompok gangguan otot kronik dikarekteristikkan oleh kelemahan dan pelisutan skelet progresif atau otot volunter.

15

Page 16: 110657541 BAB 9 Gangguan Neuromuskular (1)

Penatalaksanaan

• Obat penenang diazepam bisa secara konsisten menghilangkan kekakuan otot.

• Plasmapheresis, di mana zat racun disaring dari darah, kadang dilakukan tetapi sering kali tidak berhasil.

• Tanpa pengobatan, gangguan tersebut mengalami kemajuan, menyebabkan ketidakmampuan dan kekakuan di sepanjang tubuh.

16