referxat
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 referxat
1/23
LEMBAR PENGESAHAN
Referat dengan judul :
Polip Nasi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan THT R!D "udhi #sih periode $ %uli & '( #gustus )*'+
Disusun oleh :
umeet ,asandani
*-*.'*.)('
%akarta/ 00000000 )*'+
1engetahui
Korpanit THT R!D "udhi #sih
dr. Renie #ugustine/ p. THT2K3
NIP : '45(*6*-'46-))**)
1
-
7/21/2019 referxat
2/23
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan 7ang 1aha 8sa sehingga
penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul Polip Nasi dengan 9aik
dan selesai tepat pada aktunya.
Ke9erhasilan referat ini tidak lepas dari dukungan 9er9agai pihak dalam
9entuk doa/ moral/ aktu dan pikiran. 1aka dari itu penulis ingin
mengu;apkan terima kasih kepada 9e9erapa pihak yang telah mem9antu
dalam penyusunan referat ini hingga selesai/ terutama kepada Dr. Renie
#ugustine/ p. THT dan Dr. Djoko rijono/ p. THT selaku dokter
pem9im9ing dan konsulen THT di R!D "udhi #sih yang telah
mem9im9ing/ mem9eri masukan serta meluangkan aktu dan pikirannya
kepada penulis. Penulis juga ingin mengu;apkan terima kasih kepada teman2
teman sejaat serta peraat2peraat Poli THT dan juga kepada pihak2pihak
lain yang tidak 9isa penulis se9utkan satu persatu namanya atas 9antuan dan
dukungannya dalam menyelesaikan referat ini.
Penulis menyadari 9aha referat ini 9elum sempurna/ untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang 9ersifat mem9angun dari semua pihak
demi kelan;aran referat ini. #khir kata Penulis 9erharap referat ini dapat
9erguna dan menjadi 9ahan masukan 9agi dunia kedokteran.
%akarta/ )4 %uli )*'+
Penyusun
umeet ,asandani
*-*.'*.)('
2
-
7/21/2019 referxat
3/23
DAFTAR ISI
381"#R P8N
-
7/21/2019 referxat
4/23
BAB I
PENDAHULUAN
Hidung merupakan salah satu organ tu9uh manusia yang memiliki
9e9erapa fungsi penting. =ungsi hidung yang utama adalah dalam proses
pernapasan/ yaitu se9agai tempat masuk dan keluarnya udara yang digunakan
dalam proses respirasi. Hidung juga merupakan organ terluar dari sistem
saluran pernapasan sehingga memiliki fungsi se9agai pertahan pertama pada
jalan napas dari lingkungan luar dan oleh se9a9 itu sering mengalami
gangguan penyakit. elain itu hidung juga 9erfungsi se9agai organ indra
pen;iuman/ mem9antu resonansi suara dan se9agai unsur kosmetik.'
e;ara garis 9esarnya penyakit2penyakit yang 9erhu9ungan dengan
hidung dapat digolongkan ke dalam 9e9erapa kelompok seperti kelainan
kongenital/ radang > infeksi/ kelainan aki9at trauma/ neoplasma dan 9e9erapa
penyakit sistemik yang manifestasinya ke hidung.)
alah satu keluhan utama yang mem9aa pasien ke Poli THT adalah
hidung tersum9at dan pilek yang juga merupakan penyakit tersering yang
dialami oleh manusia. Deasa 9iasa mengeluhkan keluhan ini ) sampai 5 kali
per tahun sedang anak ke;il 9isa ( sampai ') kali per tahun. 1eskipun
penye9a9 ter9anyak dari keluhan ini adalah infeksi dari mikroorganisme/
penye9a9 lain seperti polip nasi juga dapat menim9ulkan keluhan pilek dan
hidung tersum9at yang 9erulang dan akan di 9ahas le9ih dalam pada makalah
ini.)
Penye9a9 dan mekanisme yang mendasari polip masih tidak dipahami
dengan 9aik/ namun peradangan kronis merupakan faktor utama seperti
peningkatan sel inflamasi seperti eosinofil. Polip sering dikaitkan dengan
rinosinusitis kronis dan alergi. Namun peran alergi pada polip masih
kontro?ersial. e9uah studi -*** pasien atopik menunjukkan pre?alensi */5@/
sedangkan studi di -** pasien alergi menunjukkan pre?alensi se9esar +/[email protected]
4
-
7/21/2019 referxat
5/23
Polip nasi merupakan salah satu penyakit yang ;ukup sering ditemukan
di 9agian THT. Keluhan pasien yang datang dapat 9erupa sum9atan pada
hidung yang makin lama semakin 9erat. Kemudian pasien juga mengeluhkan
adanya gangguan pen;iuman dan sakit kepala. !ntuk mengetahui massa di
rongga hidung merupakan polip atau 9ukan selain perlu dikuasai anatomi
hidung juga perlu dikuasai ;ara pemeriksaan yang dapat menyingkirkan
kemungkinan diagnosa lain. Di dalam referat ini akan dijelaskan mengenai
anatomi/ fisiologi hidung serta patofisiologi/ gejala klinis/ pemeriksaan dan
penatalaksanaan pada polip nasi.'
5
-
7/21/2019 referxat
6/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi & Fisioloi Hi!"n
Hidung 3uar
Hidung luar 9er9entuk piramid dengan 9agian & 9agiannya dari atas ke
9aah : +/5
'.Pangkal hidung AbridgeB
).Dorsum nasi
-.Pun;ak hidung
+.#la nasi
5.Kolumela
(.3u9ang hidung Anares anteriorB
Hidung luar di9entuk oleh kerangka tulang dan tulang raan yang dilapisi
kulit/ jaringan ikat dan 9e9erapa otot ke;il yaitu 1. Nasalis pars trans?ersa
dan 1. Nasalis pars allaris. Kerja otot & otot terse9ut menye9a9kan nares
dapat mele9ar dan menyempit. "atas atas nasi eksternus melekat pada os
frontal se9agai radiks AakarB/ antara radiks sampai apeks Apun;akB dise9ut
dorsum nasi. 3u9ang yang terdapat pada 9agian inferior dise9ut nares/ yang
di9atasi oleh : +/5
2 uperior : os frontal/ os nasal/ os maksila
2 Inferior : kartilago septi nasi/ kartilago nasi lateralis/ kartilago alaris mayor
dan kartilago alaris minor
Dengan adanya kartilago terse9ut maka nasi eksternus 9agian inferior
menjadi fleksi9el.+/5
6
-
7/21/2019 referxat
7/23
-
7/21/2019 referxat
8/23
Ka?um nasi ini 9erhu9ungan dengan sinus frontal/ sinus sfenoid/ fossa kranial
anterior dan fossa kranial media. "atas & 9atas ka?um nasi : '/+
Posterior : 9erhu9ungan dengan nasofaring
#tap: os nasal/ os frontal/ lamina kri9riformis etmoidale/ korpus sfenoidale
dan se9agian os ?omer
3antai: merupakan 9agian yang lunak/ kedudukannya hampir horisontal/
9entuknya konkaf dan 9agian dasar ini le9ih le9ar daripada 9agian atap.
"agian ini dipisahnkan dengan ka?um oris oleh palatum durum.
1edial : septum nasi yang mem9agi ka?um nasi menjadi dua ruangan Adekstra
dan sinistraB/ pada 9agian 9aah apeks nasi/ septum nasi dilapisi oleh kulit/
jaringan su9kutan dan kartilago alaris mayor. "agian dari septum yang terdiri
dari kartilago ini dise9ut se9agai septum pars mem9ranosa E kolumna E
kolumela.
3ateral : di9entuk oleh 9agian dari os medial/ os maksila/ os lakrima/ os
etmoid/ konka nasalis inferior/ palatum dan os sfenoid.
Konka nasalis suprema/ superior dan media merupakan tonjolan dari
tulang etmoid. edangkan konka nasalis inferior merupakan tulang yang
terpisah. Ruangan di atas dan 9elakang konka nasalis superior adalah resesus
sfeno2etmoid yang 9erhu9ungan dengan sinis sfenoid. Kadang & kadang konka
nasalis suprema dan meatus nasi suprema terletak di 9agian ini. 5
-
7/21/2019 referxat
9/23
Perdarahan : '/5
#rteri yang paling penting pada perdarahan ka?um nasi adalah #.sfenopalatina
yang merupakan ;a9ang dari #.maksilaris dan #. 8tmoidale anterior yang
merupakan ;a9ang dari #. Cftalmika. ,ena tampak se9agai pleksus yang
terletak su9mukosa yang 9erjalan 9ersama & sama arteri.
Persarafan : '/5
'. #nterior ka?um nasi dipersarafi oleh sera9ut saraf dari N. Trigeminus yaitu N.
8tmoidalis anterior
). Posterior ka?um nasi dipersarafi oleh sera9ut saraf dari ganglion
pterigopalatinum masuk melalui foramen sfenopalatina kemudian menjadi N.
Palatina mayor menjadi N. fenopalatinus.
1ukosa Hidung
Rongga hidung dilapisi oleh mukosa yang se;ara histologik dan
fungsional di9agi atas mukosa pernafasan dan mukosa penghidu. 1ukosa
pernafasan terdapat pada se9agian 9esar rongga hidung dan permukaannya
dilapisi oleh epitel torak 9erlapis semu yang mempunyai silia dan diantaranya
terdapat sel & sel go9let. Pada 9agian yang le9ih terkena aliran udara
mukosanya le9ih te9al dan kadang & kadang terjadi metaplasia menjadi sel
epital skuamosa. Dalam keadaan normal mukosa 9erarna merah muda dan
selalu 9asah karena diliputi oleh palut lendir Amucous blanketB pada
permukaannya. Palut lendir ini dihasilkan oleh kelenjar mukosa dan sel
go9let.5
ilia yang terdapat pada permukaan epitel mempunyai fungsi yang
penting. Dengan gerakan silia yang teratur/ palut lendir di dalam ka?um nasi
akan didorong ke arah nasofaring. Dengan demikian mukosa mempunyai daya
untuk mem9ersihkan dirinya sendiri dan juga untuk mengeluarkan 9enda asing
yang masuk ke dalam rongga hidung.
-
7/21/2019 referxat
10/23
1ukosa penghidu terdapat pada atap rongga hidung/ konka superior
danp sepertiga 9agian atas septum. 1ukosa dilapisi oleh epitel torak 9erlapis
semu dan tidak 9ersilia Apseudostratified columnar non ciliated epitheliumB.
8pitelnya di9entuk oleh tiga ma;am sel/ yaitu sel penunjang/ sel 9asal dan sel
reseptor penghidu. Daerah mukosa penghidu 9erarna ;oklat kekuningan.'/5
=isiologi hidung : 5/$
'. e9agai jalan nafas
Pada inspirasi/ udara masuk melalui nares anterior/ lalu naik ke atas setinggi
konka media dan kemudian turun ke 9aah ke arah nasofaring/ sehingga
aliran udara ini 9er9entuk lengkungan atau arkus. Pada ekspirasi/ udara masuk
melalui koana dan kemudian mengikuti jalan yang sama seperti udara
inspirasi. #kan tetapi di 9agian depan aliran udara meme;ah/ se9agian lain
kem9ali ke 9elakang mem9entuk pusaran dan 9erga9ung dengan aliran dari
nasofaring.
). Pengatur kondisi udara Aair conditioningB
=ungsi hidung se9agai pengatur kondisi udara perlu untuk mempersiapkan
udara yang akan masuk ke dalam al?eolus. =ungsi ini dilakukan dengan ;ara :
a. 1engatur kelem9a9an udara. =ungsi ini dilakukan oleh palut lendir. Pada
musim panas/ udara hampir jenuh oleh uap air/ penguapan dari lapisan ini
sedikit/ sedangkan pada musim dingin akan terjadi se9aliknya.
9. 1engatur suhu. =ungsi ini dimungkinkan karena 9anyaknya pem9uluh
darah di 9aah epitel dan adanya permukaan konka dan septum yang luas/
sehingga radiasi dapat 9erlangsung se;ara optimal. Dengan demikian suhu
udara setelah melalui hidung kurang le9ih -$o .
-. e9agai penyaring dan pelindung
=ungsi ini 9erguna untuk mem9ersihkan udara inspirasi dari de9u dan 9akteri
dan dilakukan oleh :
a. Ram9ut AvibrissaeB pada ?esti9ulum nasi
9. ilia
;. Palut lendir Amucous blanketB. De9u dan 9akteri akan melekat pada palut
lendir dan partikel & partikel yang 9esar akan dikeluarkan dengan refleks
9ersin. Palut lendir ini akan dialirkan ke nasofaring oleh gerakan silia.
10
-
7/21/2019 referxat
11/23
d. 8nFim yang dapat menghan;urkan 9e9erapa jenis 9akteri/ dise9ut
lysozime.
+. Indra penghidu
Hidung juga 9ekerja se9agai indra penghidu dengan adanya mukosa
olfaktorius pada atap rongga hidung/ konka superior dan sepertiga 9agian atas
septum. Partikel 9au dapat men;apai daerah ini dengan ;ara difusi dengan
palut lendir atau 9ila menarik nafas dengan kuat.
5. Resonansi suara
Penting untuk kualitas suara ketika 9er9i;ara dan menyanyi. um9atan hidung
akan menye9a9kan resonansi 9erkurang atau hilang/ sehingga terdengar suara
sengau.
(. Proses 9i;ara
1em9antu proses pem9entukan kata dengan konsonan nasal Am/n/ngB dimana
rongga mulut tertutup dan rongga hidung ter9uka/ palatum molle turun untuk
aliran udara.
$. Refleks nasal
1ukosa hidung merupakan reseptor refleks yang 9erhu9ungan dengan saluran
;erna/ kardio?askuler dan pernafasan. ontoh : iritasi mukosa hidung
menye9a9kan refleks 9ersin dan nafas terhenti. Rangsang 9au tertentu
menye9a9kan sekresi kelenjar liur/ lam9ung dan pankreas.
11
-
7/21/2019 referxat
12/23
2.2 Poli# Nasi
2.2.1 D$%inisi
Polip nasi adalah massa lunak yang tum9uh di dalam rongga hidung.
Ke9anyakan polip 9erarna putih 9ening atau kea9u & a9uan/ mengkilat/
lunak karena 9anyak mengandung ;airan Apolip edematosaB. Polip yang sudah
lama dapat 9eru9ah menjadi kekuning & kuningan atau kemerah & merahan/
suram dan le9ih kenyal Apolip fi9rosaB.
Polip ke9anyakan 9erasal dari mukosa sinus etmoid/ 9iasanya multipel
dan dapat 9ilateral. Polip yang 9erasal dari sinus maksila sering tunggal dan
tum9uh ke arah 9elakang/ mun;ul di nasofaring dan dise9ut polip koanal.6
2.2.2 Etioloi
Polip hidung 9iasanya ter9entuk se9agai aki9at reaksi hipersensitif atau
reaksi alergi pada mukosa hidung. Peranan infeksi pada pem9entukan polip
hidung 9elum diketahui dengan pasti tetapi ada keragu & raguan 9aha infeksi
dalam hidung atau sinus paranasal seringkali ditemukan 9ersamaan dengan
adanya polip.6/4
Polip 9erasal dari pem9engkakan lapisan permukaan mukosa hidung atau
sinus/ yang kemudian menonjol dan turun ke dalam rongga hidung oleh gaya
9erat. Polip 9anyak mengandung ;airan interseluler dan sel radang Aneutrofil
dan eosinofilB dan tidak mempunyai ujung saraf atau pem9uluh darah. Polip
9iasanya ditemukan pada orang deasa dan jarang pada anak & anak. Pada
anak & anak/ polip mungkin merupakan gejala dari kistik fi9rosis.6/4
7ang dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya polip antara lain : 6/4
'. #lergi terutama rinitis alergi.
). inusitis kronik.
-. Iritasi.
+. um9atan hidung oleh kelainan anatomi seperti de?iasi septum dan
hipertrofi konka.
12
-
7/21/2019 referxat
13/23
2.2. Pato%isioloi
Pada aalnya ditemukan edema mukosa yang tim9ul karena suatu peradangan
kronik yang 9erulang/ ke9anyakan terjadi di daerah meatus medius. Kemudian stroma
akan terisi oleh ;airan interseluler sehingga mukosa yang sem9a9 menjadi polipoid.
"ila proses ini 9erlanjut/ mukosa yang sem9a9 makin mem9esar dan kemudian turun
kedalam rongga hidung sam9il mem9entuk tangkai/ sehingga terjadilah polip.1,8,9
Polip dapat tim9ul dari 9agian mukosa hidung atau sinus paranasal dan
seringkali 9ilateral. Polip hidung paling sering 9erasal dari sinus maksila AantrumB
dapat keluar melalui ostium sinus maksilla dan masuk ke ronga hidung dan mem9esar
di koana dan nasopharing. Polip ini dise9ut polip koana. 1,8,9
"anyak faktor yang mempengaruhi pem9entukan polip nasi. Kerusakan epitel
merupakan patogenesa dari polip. el2sel epitel terakti?asi oleh alergen/ polutan dan
agen infeksius. el melepaskan 9er9agai faktor yang 9erperan dalam respon inflamasi
dan per9aikan. 8pitel polip menunjukan hiperplasia sel go9let dan hipersekresi mukus
yang 9erperan dalam o9struksi hidung dan rinorea.1,8,9
Polip dapat tim9ul pada hidung yang tidak terinfeksi kemudian menye9a9kan
sum9atan yang mengaki9atkan sinusitis/ tetapi polip dapat juga tim9ul aki9at iritasi
kronis yang dise9a9kan oleh infeksi hidung dan sinus. 1,8,9
2.2.' K$l"(an & G$)ala
13
-
7/21/2019 referxat
14/23
-
7/21/2019 referxat
15/23
2 Rhinore
2 "ersin
2 Iritasi di hidung Aterasa gatalB
2 Post nasal drip
2 Nyeri muka
2 uara 9indeng
2 Telinga terasa penuh
2 1endengkur
2
-
7/21/2019 referxat
16/23
elain itu juga harus di tanyakan riayat rhinitis alergi/ asma/ intoleransi terhadap
aspirin dan alergi o9at serta makanan.11
". Pemeriksaan =isik
Polip nasi yang massif dapat menye9a9kan deformitas hidung luar sehingga hidung
tampak mekar karena pele9ar 9atang hidung. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior
terlihat se9agai massa yang 9erarna pu;at yang 9erasal dari meatus medius dan
mudah digerakkan.9,11,12
'. Inspeksi
Polip yang masif sering sudah menye9a9kan deformitas hidung luar. Dapat dijumpai
pele9aran ka?um nasi terutama polip yang 9erasal dari sel2sel etmoid.9,11,12
). Rinoskopi #nterior
1emperlihatkan massa translusen pada rongga hidung. Deformitas septum mem9uat
pemeriksaan menjadi le9ih sulit. Tampak sekret mukus dan polip multipel atau soliter.
Polip kadang perlu di9edakan dengan konka nasi inferior/ yakni dengan ;ara
memasukan kapas yang di9asahi dengan larutan efedrin '@ A?asokonstriktorB/ konka
nasi yang 9erisi 9anyak pem9uluh darah akan menge;il/ sedangkan polip tidak
menge;il. Polip dapat dio9ser?asi 9erasal dari daerah sinus etmoidalis/ ostium sinus
maksilaris atau dari septum.9,11,12
-. Rinoskopi Posterior
Kadang2kadang dapat dijumpai polip koanal. ekret mukopurulen ada kalanya 9erasal
dari daerah etmoid atau rongga hidung 9agian superior/ yang menandakan adanya
rinosinusitis.9,11,12
Pem9agian stadium polip menurut 1a;kay dan 3und ')
tadium ' : polip masi ter9atas di meatus medius
tadium) : polip sudah keluar dari meatus medius/ tampak di rongga hidung tapi9elum memenuhi rongga hidung
tadium - : polip yang massif
. Pemeriksaan Penunjang
=oto polos sinus paranasal Aposisi Gaters/#P/ aldell dan lateralB dapat
memperlihatkan pene9alan mukosa dan adanya 9atas udara2;airan di dalam sinus/
tetapi kurang 9ermanfaat pada kasus polip. Pemeriksaan tomografi komputer ATKBsangat 9ermanfaat untuk melihat dengan jelas keadaan di hidung dan sinus paranasal
16
-
7/21/2019 referxat
17/23
apakah ada proses radang/ kelainan anatomi/ polip atau sum9atan pada kompleks
ostiomeatal. TK terutama diindikasikan pada kasus polip yang gagal dio9ati dengan
terapi medikamentosa/ jika ada komplikasi dari sinusitis dan pada peren;anaan
tindakan 9edah terutama 9edah endoskopi.'-
Naso2endoskopi
#danya fasilitas endoskop AteleskopB akan sangat mem9antu diagnosis kasus polip
yang 9aru. Polip stadium ) kadang2kadang tidak terlihat pada pemeriksaan rinoskopi
anterior tetapi tampak dengan pemeriksaan nasoendoskopi.Pada kasus polip koanal
juga sering dapat dilihat tangkai polip yang 9erasal dari ostium asesorius sinus
maksila.'-
-
7/21/2019 referxat
18/23
-
7/21/2019 referxat
19/23
-
7/21/2019 referxat
20/23
Tindakan pengangkatan polip atau polipektomi dapat dilakukan dengan menggunakan
senar polip dengan anestesi lokal/ untuk polip yang 9esar tetapi 9elum memadati
rongga hidung. Polipektomi sederhana ;ukup efektif untuk memper9aiki gejala pada
hidung/ khususnya pada kasus polip yang tersem9unyi atau polip yang sedikit. "edah
sinus endoskopik A8ndos;opi; inus urgeryB merupakan teknik yang le9ih 9aik yang
tidak hanya mem9uang polip tapi juga mem9uka ;elah di meatus media/ yangmerupakan tempat asal polip yang tersering sehingga akan mem9antu mengurangi
angka kekam9uhan.Surgical micro debridementmerupakan prosedur yang le9ih aman
dan ;epat/ pemotongan jaringan le9ih akurat dan mengurangi perdarahan dengan
?isualisasi yang le9ih 9aik. ''
1.2. Kom#li+asi
uatu polip jarang menye9a9kan komplikasi/ tapi dalam ukuran 9esar
atau dalam jumlah 9anyak ApolyposisB dapat mengarah pada akut atau infeksi
sinusitis kronis/ mengorok dan 9ahkan sleep apnea & kondisi serius nafas
dimana akan ada henti 9ernafas 9e9erapa kali selama tidur. Dalam kondisi
parah/ akan mengu9ah 9entuk ajah dan penye9a9 penglihatan
ganda9er9ayang.5/'*
1.2. P3onosis
Prognosis dan perjalanan alamiah dari polip nasi sulit dipastikan.
Terapi medis untuk polip nasi 9iasanya di9erikan pada pasien yang tidak
memerlukan tindakan operasi atau yang mem9utuhkan aktu lama untukmengurangi gejala. Dengan terapi medikamentosa/ jarang polip hilang
sempurna. Tetapi hanya mengalami penge;ilan yang ;ukup sehingga dapat
mengurangi keluhan. Polip yang rekuren 9iasanya terjadi setelah pengo9atan
dengan terapi medikamentosa maupun pem9edahan.'*/'5
20
-
7/21/2019 referxat
21/23
BAB III
KESIMPULAN
'.Polip nasi merupakan salah satu penyakit THT yang mem9erikan keluhan
sum9atan pada hidung yang menetap dan semakin lama semakin 9erat
dirasakan.
).8tiologi polip di literatur ter9anyak merupakan aki9at reaksi hipersensiti?itas
yaitu pada proses alergi/ sehingga 9anyak didapatkan 9ersamaan dengan
adanya rinitis alergi.
-.Pada anamnesis pasien/ didapatkan keluhan o9struksi hidung/ anosmia/ adanya
riayat rinitis alergi/ keluhan sakit kepala daerah frontal atau sekitar mata/
adanya sekret hidung.
+.Pada pemeriksaan rinoskopi anterior ditemukan massa yang lunak/ 9ertangkai/
mudah digerakkan/ tidak ada nteri tekan dan tidak menge;il pada pem9erian
?asokonstriktor lokal.
5.Penatalaksanaan untuk polip nasi ini 9isa se;ara konser?atif maupun operatif/
yang 9iasanya dipilih dengan melihat ukuran polip itu sendiri dan keluhan dari
pasien sendiri.
(.Pada pasien dengan riayat rinitis alergi/ polip nasi mempunyai kemungkinan
yang le9ih 9esar untuk rekuren. ehingga kemungkinan pasien harus
menjalani polipektomi 9e9erapa kali dalam hidupnya.
21
-
7/21/2019 referxat
22/23
DAFTAR PUSTAKA
'. #rsyad / 8fiaty/ dkk. )*'*. "uku #jar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
tenggorokan Kepal > 3eher. %akarta: "alai Pener9it =K!I.
). =okkens G/ 3und ,/ 1ullol %. 8uropean Position Paper on Rhinosinusitis and
Nasal Polyps
-
7/21/2019 referxat
23/23
'+. Iinuma T/ Hirota 7/ Kase 7. Radio2opa;ity of the paranasal sinuses.
on?entional ?ies and T. Rhinology. '44+
'5. Patiar / Ree;e P. The o;hrane olla9oration. %ohn Giley and ons/ 3td
)**$. Cral steroids for nasal polyps. Re?ie.