referensi 1. lecture notes radiologi

2
Lecture notes : lecture notes radiologi. Edisi kedua. Pradip.R. patel. EMS. 2007 Jakarta erlangga Lapangan pandang yang digunakan adalah oksipitomental dengan dagu diangkat. Tulang zigomatikum dapat mengalami fraktur akibat pukulan langsung pada wajah dan fraktur dapat terjadi pada beberapa dari keempat tonjolan pada tubuh berikut: arkus zimatikus, sutura frontozigomatika, dinding depan orbita atau dinding lateral antrum maksilaris. Batas cairan pada antrum maksilaris yang disebabkan fraktur cenderung mengindikasikan adanya darah ( hal 225) Fraktur colles Dapat terjadi setelah terjatuh atau tangan yang teregang, menyebabkan fraktur pada ujung bawah radius dengan pergeseran posterior dari fragmen distal. ( hal 230) Fraktur Film polos merupakan metode penilaian awal utama pada pasien dengan kecurigaan trauma skeletal. Setiap tulang dapat mengalami fraketur walaupun beberapa diantaranya sangat rentan. Tanda dan gambaran yang khas pada fraktur adalah: a. Garis fraktur: Garis fraktur dapat melintang diseluruh diameter tulang atau menimbulkan keretakan pada tepi kortikel luar yang normal pada fraktur minor. b. Pembengkakakn jaringan lunak: biasanya terjadi setelah fraktur c. Iregularitas kortikal : sedikit penonjolan atau beberapa anak tangga pada korteks Jenis fraktur a. green stick: tulang anak bersifat fleksibel sehingga fraktur dapat berupa bengkokan tulang di satu sisi dan patahan korteks disisi lainya. Tulang juga dapat melengkung tanpa disertai patahan yang nyata (fraktur torus) b. Comminuted: Fraktur dengan fragmen multipel c. Avulsi: sebuah fragmen tulang terlepas dari lokasi ligamen atau insersi tendon

Upload: echa-ayiimm

Post on 12-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

lecture

TRANSCRIPT

Page 1: Referensi 1. Lecture Notes Radiologi

Lecture notes : lecture notes radiologi. Edisi kedua. Pradip.R. patel. EMS. 2007 Jakarta erlangga

Lapangan pandang yang digunakan adalah oksipitomental dengan dagu diangkat. Tulang zigomatikum dapat mengalami fraktur akibat pukulan langsung pada wajah dan fraktur dapat terjadi pada beberapa dari keempat tonjolan pada tubuh berikut: arkus zimatikus, sutura frontozigomatika, dinding depan orbita atau dinding lateral antrum maksilaris. Batas cairan pada antrum maksilaris yang disebabkan fraktur cenderung mengindikasikan adanya darah

( hal 225)

Fraktur colles

Dapat terjadi setelah terjatuh atau tangan yang teregang, menyebabkan fraktur pada ujung bawah radius dengan pergeseran posterior dari fragmen distal. ( hal 230)

Fraktur

Film polos merupakan metode penilaian awal utama pada pasien dengan kecurigaan trauma skeletal. Setiap tulang dapat mengalami fraketur walaupun beberapa diantaranya sangat rentan. Tanda dan gambaran yang khas pada fraktur adalah:

a. Garis fraktur: Garis fraktur dapat melintang diseluruh diameter tulang atau menimbulkan keretakan pada tepi kortikel luar yang normal pada fraktur minor.

b. Pembengkakakn jaringan lunak: biasanya terjadi setelah fraktur

c. Iregularitas kortikal : sedikit penonjolan atau beberapa anak tangga pada korteks

Jenis fraktur

a. green stick: tulang anak bersifat fleksibel sehingga fraktur dapat berupa bengkokan tulang di satu sisi dan patahan korteks disisi lainya. Tulang juga dapat melengkung tanpa disertai patahan yang nyata (fraktur torus)

b. Comminuted: Fraktur dengan fragmen multipel

c. Avulsi: sebuah fragmen tulang terlepas dari lokasi ligamen atau insersi tendon

d. Patologis: fraktur yang terjadi pada tulang yang memang telah memiliki kelainan, seringkali terjadi setelah trauma trivial, misalnya penyakit paget, osteoporosis dan tumor

e. Fraktur stress atau lelah: akibat trauma minor berulang dan kronis.

F. Fraktur impaksi: fragmen-fragmen tulang saling tertekan satu sama lain tanpa adanya garis fraktur yang jelas.

g. Fraktur lempeng epifisis pada anak dibawah usia 16 tahun. Fraktur ini dapat dikelompokkan menjadi tipe 1 sampai 5 berdasarkan klasifikasi shelter harris

( hal 222)

Komplikasi fraktur

Page 2: Referensi 1. Lecture Notes Radiologi

a. non union: akibat mobilisasi yang tidak adekuat atau adanya fraktur patologis

b. Mal-union: penyembuhan dengan angulasi yang buruk

c. nekrosis avaskular: gangguan pada aliran darah yang menyebabkan kematian tulang

d. osteoartritis: Proses degeneratif dini pada sendi akibat malalignment yang buruk

e. osteoporosis: akibat penggunaan yang tidak benar dan bentuk yang paling berat, atrofi sudeck, dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakkan jaringan lunak

(hal 223)